• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN 5E BERBASIS INKUIRI TERHADAP SCIENTIFIC INQUIRY DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI FLUIDA DI SMA NEGERI 10 MEDAN T.P 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN 5E BERBASIS INKUIRI TERHADAP SCIENTIFIC INQUIRY DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATERI FLUIDA DI SMA NEGERI 10 MEDAN T.P 2015/2016."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN 5E BERBASIS INKUIRI TERHADAP SCIENTIFIC INQUIRY DAN PEMAHAMAN

KONSEP SISWA PADA MATERI FLUIDA DI SMA NEGERI 10 MEDAN T.P 2015/2016

Oleh :

Monika Molinta Simanjuntak NIM 4123121039

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Monika Molinta Simanjuntak dilahirkan di Pangururan, Kec. Pangururan, Kab. Samosir pada tanggal 12 Juli 1992. Ayah bernama Bunson Simanjuntak dan

Ibu bernama Desmina Silitonga merupakan anak kelima dari delapan bersaudara.

Pada tahun 1998, penulis masuk SD Negeri No. 177657 Sipahutar dan lulus di

pada tahun 2004. Pada tahun 2004, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1

Sipahutar, dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis melanjutkan

sekolah di SMA Negeri 1 Sipahutar dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2012,

penulis diterima di Universitas Negeri Medan, Jurusan Fisika Program Studi

Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam dan lulus

(4)

iii

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN 5E BERBASIS INKUIRI TERHADAP SCIENTIFIC INQUIRY DAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA

PADA MATERI FLUIDA DI SMA NEGERI 10 MEDAN T.P 2015/2016

Monika Molinta Simanjuntak (NIM 4123121039)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran 5E berbasis inkuiri terhadap scientific inquiry dan pemahaman konsep siswa pada materi fluida di kelas XI IPA semester II SMA Negeri 10 Medan T.P 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah quasi experiment dengan desain two control group pretest-posttest. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil dua dari tiga kelas yaitu kelas XI IPA-I sebagai kelas kontrol dan kelas XI IPA-III sebagai kelas eksperimen yang masing-masing berjumlah 40 orang. Instrumen yang digunakan untuk scientific inquiry berupa tes berbentuk uraian yang terdiri dari 6 soal untuk masing masing fluida statis dan dinamis dimana soal sudah divalidasi dan digunakan juga lembar observasi untuk mengukur scientific inquiry siswa serta instrumen untuk pemahaman konsep berbentuk pilihan berganda yang terdiri dari 20 soal untuk masing-masing fluida statis dan fluida dinamis yang sudah divalidasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai N-gain untuk peningkatan scientific inquiry lebih baik di kelas eksperimen daripada di kelas kontrol. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji beda (uji-t) diperoleh ada perbedaan yang signifikan karena pengaruh model pembelajaran 5E berbasis inkuiri terhadap scientific Inquiry dan pemahaman konsep siswa, sehingga dapat dikatakan model pembelajaran 5E berbasis inkuiri efektif dalam meningkatkan scientific inquiry dan pemahaman konsep siswa dengan penerapan model 5E berbasis inkuiri pada materi fluida di kelas XI semester II SMA Negeri 10 Medan T.P 2015/2016.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala Kasih, pertolongan dan rahmat-Nya yang telah memberikan kesehatan dan hikmat

kepada penulis sehingga skiripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Skripsi berjudul ”Efektivitas Model Pembelajaran 5E Berbasis Inkuiri Terhadap Scientific Inquiry dan Pemahaman Konsep Siswa pada Materi Fluida di SMA Negeri 10 Medan T.P. 2015/2016.” disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan (Unimed).

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada: Ibu Dr. Mariati P. Simanjuntak, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Ridwan A. Sani, M.Si., Aklhafi Maas Siregar, M.Si dan Bapak Dr. Makmur Sirait, M.Si., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Nurdin Siregar, M.Si. dan Bapak Drs. Wawan Bunawan, M,Si., M.Pd. selaku dosen Validator yang telah memberikan masukan dan saran-saran untuk melakukan penelitian dan juga ucapan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Asrin Lubis, M.Pd. selaku dekan FMIPA. Ucapan terimakasih kepada Ibu Dr. Dra. Betty M. Turnip, M.Pd., selaku dosen

pembimbing akademik dan kepada seluruh Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis serta ucapan terimakasih kepada guru dan siswa-siswi di SMA Negeri 10 Medan.

(6)

v

Melisa Simanjuntak, dan Meliana Simanjuntak yang telah membimbing dan mendidik penulis dengan kasih sayang, bantuan, doa, spiritual, materi dan penguatan selama perkuliahan dan penyusunan skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Skripsi ini penulis persembahkan untuk ibu, saudara saya Deni kristopel Simanjuntak dan Oliver Simanjuntak yang paling berperan sebagai tanda terimakasih yang terdalam.

Ucapan Terima kasih juga disampaikan kepada sahabat tersayang Masrida, Hotdi, Putri Sion, Fransiska, Derlin, Evani, Putri Oka, Elvina Simangunsong dan

seluruh Fisika Dik A 2012 yang tidak dapat saya sebut satu per satu yang telah memberi semangat dan mendukung saat perkuliahan, seminar, dan penyelesaian skripsi ini.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skiripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran pembaca yang bersifat membangun demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pendidikan. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih.

Medan, Juli 2016 Penulis,

(7)

iv 1.1. Latar Belakang Masalah... 1

1.2. Identifikasi Masalah... 5

1.3. Batasan Masalah... 6

1.4. Rumusan Masalah... 6

1.5. Tujuan Penelitian... 7

1.6. Manfaat Penelitian... 7

1.7. Defenisi Operasional... 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA... 9

2.1. Efektivitas... 9

2.1.1 Pengertian Efektivitas... 9

2.1.2 Ukuran Efektivitas... 9

2.2. Tinjauan tentang belajar... 10

2.2.1. Pengertian Belajar... 10

2.2.2 Pembelajaran Konstruktivisme... 11

2.2.3. Hasil Belajar... 13

2.2.4. Model Pembelajaran... 17

2.2.4.1 Ciri-ciri model Pembelajaran... 18

2.2.4.2 Pembelajaran Konvensional... 18

2.1.5 Model pembelajaran 5E Berbasis Inkuiri... 19

2.2.5.1 Model Pembelajaran 5E... 19

2.2.5.2 Defenisi Inkuiri... 20

2.2.5.3 Model Pembelajaran 5E Berbasis Inkuiri... 21

2.2.5.4 Langkah-langkah mendesain Model Pembelajaran 5E... 24

2.2.5.5 Kelebihan Model Pembelajaran 5E... 25

2.2.6 Hasil-hasil Penelitian dengan Penerapan Model Pembelajaran 5E berbasis Inkuiri... 25

2.2.7 Materi Pembelajaran... 27

2.3. Kerangka Konseptual... 31

2.4. Hipotesis Penelitian... 32

BAB III. METODE PENELITIAN... 33

(8)

v

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian... 33

3.2.1. Populasi Penelitian... 33

3.2.2. Sampel Penelitian... 33

3.3. Variabel Penelitian... 33

3.4. Jenis dan Desain Penelitian... 34

3.5. Prosedur Penelitian... 34

3.5.1 Tahap Persiapan... 34

3.5.2 Tahap Pelaksanaan... 35

3.6. Instrumen Penelitian... 37

3.6.1 Lembar Wawancara Guru... 37

3.6.2 Angket Siswa... 37

3.6.3 Tes Pemahaman Konsep... 37

3.6.4 Tes uraian pada scientific inquiry... 39

3.6.5 Lembar Observasi untuk scientific inquiry... 40

3.7. Validitas Tes Hasil Belajar... 40

3.8.4 Data tes pemahaman konsep dan scientific inquiry... 45

3.8.5 Pengujian Hipotesis (Uji t)... 46

3.8.6 Peningkatan untuk N-Gain Scientific Inquiry dan Pemahaman Konsep... 50

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 51

4.1 Uji Coba Instrumen Penelitian... 51

4.1.1 Validasi Tes... 51

4.1.2 Reliabilitas Tes... 53

4.1.3 Taraf kesukaran Tes... 53

4.1.4 Daya Pembeda Tes... 54

4.2 Hasil Penelitian... 54

4.2.1 Deskripsi hasil Penelitian... 54

4.2.2 Analisis Data Pretes... 57

4.2.3 Analisis Data Postes... 59

(9)
(10)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Titik-titik pada ketinggian yang sama dalam zat cair sejenis... 27

Gambar 2.2 Dasar kerja mesin hidrolik... 27

Gambar 2.3 (a)Terapung, (b)Melayang, (c) Tenggelam... 28

Gambar 2.4 Contoh tegangan permukaan zat cair... 29

Gambar 3.1 Skema Prosedur Penelitian... 36

Gambar 4.1 Diagram Batang Data Pretes untuk Scientific Inquiry di Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 55

Gambar 4.2.Diagram Batang Data Pretes Pemahaman Konsep Siswa Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol... 56

Gambar 4.3.Diagram Batang Data Postes untuk scientific inquirySiswa Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol... 60

Gambar 4.4.Diagram Batang Data Postes untuk pemahaman konsep Siswa Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol... 61

Gambar 4.5.Perkembangan gain scientific inquiry siswa di kelas Eksperimen... 67

(11)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Kategori dan Proses kognitif Pemahaman... 16

Tabel 2.2. Petunjuk pencapaian pembelajaran 5E berbasis inkuiri... 22

Tabel 2.3 Fase penerapan 5E dalam kegiatan guru dan siswa selama proses kegiatan... 23

Tabel 2.4 Beberapa hasil penelitian terdahulu... 26

Tabel 3.1 two Control Group Pretest-Posttest Design…... 34

Tabel 3.2 Kisi-kisi tes pemahaman konsep sebelum dilakukan validasi... 38

Tabel 3.3 Kisi-kisi tes pemahaman konsep setelah dilakukan validasi... 38

Tabel 3.4 Kisi-kisi tes scientific inquiry sebelum dilakukan validasi... 39

Tabel 3.5 Kisi-kisi tes scientific inquiry setelah dilakukan validasi... 40

Tabel 3.6 Kriteria Nilai reliabilitas... 42

Tabel 3.7 Kriteria Nilai taraf Kesukaran... 43

Tabel 3.8 Kriteria Nilai reliabilitas... 43

Tabel 4.1 Data pretes scientific inquiry kelas eksperimen dan kelas Kontrol... 55

Tabel 4.2 Data Pretes pemahaman konsep kelas eksperimen dan kontrol... 56

Tabel 4.3 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 57

Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes... 58

Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Perhitungan Uji t Pretes... 58

Tabel 4.6 Hasil data postes kelas eksperimen dan kelas kontrol... 60

Tabel 4.7 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 61

Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol... 62

Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postes... 62

Tabel 4.10 Ringkasan Perhitungan Uji t Postes... 64

(12)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Angket Siswa... 78

Lampiran 2. Lembar wawancara guru... 81

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS)... 84

Lampiran 4. Lembar Observasi Scientific Inquiry... 91

Lampiran 5. Silabus... 93

Lampiran 6. Validasi isi perangkat instrumen oleh validator... 95

Lampiran 7. Kisi-Kisi Instrumen... 102

Lampiran 8. Tes Pemahaman kosep dan scientific inquiry... 124

Lampiran 9. Tabel Persiapan menghitung validasi tes... 131

Lampiran 10. Perhitungan Validitas Tes Uraian untuk Scientific Inquiry 133 Lampiran 11. Perhitungan Reliabilitas Tes Uraian untuk Scientific Inquiry 134 Lampiran 12. Tabel Persiapan Menghitung Tingkat Kesukaran... 136

Lampiran 13. Tabel persiapan validasi pemahaman konsep... 138

Lampiran 14. Tabel hasil perhitungan untuk scientific inquiry... 144

Lampiran 15. Tabel Persiapan Menghitung Reliabilitas Tes untuk Pemahaman Konsep... 145

Lampiran 16. Perhitungan Reliabilitas Tes... 149

Lampiran 17. Tabel Persiapan Menghitung Tingkat Kesukaran... 151

Lampiran 18. Tabel Persiapan Menghitung Tingkat Kesukaran... 153

Lampiran 19. Tabel Persiapan Menghitung Daya Pembeda untuk Pemahaman Konsep... 155

Lampiran 20. Perhitungan Daya Pembeda Tes... 159

Lampiran 21. Tabel Hasil Perhitungan validitas, reliabitas, tingkat Kesukaran dan daya pembeda untuk Pemahaman Konsep.. 160

Lampiran 22. Tabel Distribusi Hasil Pretes untuk Scientific Inquiry... 162

Lampiran 23. Tabel Distribusi Hasil Postes untuk Scientific Inquiry... 164

Lampiran 24. Tabel Distribusi Hasil Pretes untuk Pemahaman Konsep di Kelas Kontrol... 166

Lampiran 25. Tabel Distribusi Hasil Postes untuk Pemahaman Konsep di Kelas Kontrol... 170

Lampiran 26. Uji Normalitas Data... 174

Lampiran 27. Uji homogenitas... 181

Lampiran 28. Uji hipotesis nilai pretes dan postes Kelas eksperimen dan kelas kontrol... 187

Lampiran 29. Distribusi hasil observasi scientific inquiry pada proses belajar di kelas eksperimen... 192

Lampiran 30. Dokumentasi Penelitian... 197

Lampiran 31. Daftar NiIai Persentil Untuk Distribusi t... 202

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dunia pendidikan saat ini semakin berkembang, berbagai macam pembaharuan dilakukan agar dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pendidikan. Peningkatkan kualitas pendidikan memerlukan berbagai terobosan baik dalam pengembangan kurikulum, inovasi pembelajaran, dan pemenuhan sarana serta prasarana pendidikan. Pendidikan memiliki peranan penting guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Bagi manusia, pendidikan berfungsi sebagai sarana dan fasilitas yang memudahkan, mampu mengarahkan, mengembangkan dan membimbing ke arah kehidupan yang lebih baik, tidak hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi manusia lain.

Salah satu masalah yang sering dihadapi dalam dunia pendidikan adalah lemahnya proses pembelajaran. Hal ini tampak dari rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih memprihatinkan khususnya mata pelajaran fisika. Fisika pada hakikatnya sebagai kumpulan pengetahuan yang dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori. Mata pelajaran fisika sangat perlu untuk dipelajari di sekolah karena memuat tentang keadaan alam dan mempelajari tentang fenomena alam. Hakikat belajar fisika tentu saja tidak cukup sekedar mengingat dan memahami konsep, akan tetapi yang sangat penting adalah pembiasaan perilaku ilmuwan dalam menemukan konsep yang dilakukan melalui percobaan yang dihubungkan dengan kehidupan nyata melalui gejala dan fenomena alam. Percobaan dilakukan bertujuan untuk melatih siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir, pemahaman

konsep, pemecahan masalah dan melatih scientific inquiry siswa. Scientific inquiry

(14)

2

Menurut kalangan kontruktivis meyakini bahwa para siswa membentuk pengetahuan sendiri dan menciptakan hubungan antara pengetahuan dan kenyataan (Trianto : 2009). Pengetahuan dalam diri siswa akan lebih baik apabila pengetahuan tersebut dihubungkan dengan kenyataan. Siswa yang pemikir aktif akan mengkontruksi pemahaman mereka dari interaksinya dengan fenomena dan lingkungan yang dihadapkan langsung pada siswa. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat proses belajar yaitu siswa perlu waktu untuk mengungkapkan pemikiran mereka, berinteraksi dengan objek, organisme, zat dan peralatan yang akan menjadi dasar pemikiran mereka, merefleksikan pemikiran mereka melalui menulis dan membandingkan apa yang mereka pikirkan dengan apa yang dipikirkan orang lain, dan yang paling utama membuat koneksi antara pengalaman belajar mereka dengan dunia nyata.

Teknik mengenalkan siswa pada dunia nyata saat proses pembelajaran berlangsung akan memudahkan siswa dalam mencari dan menemukan sendiri apa yang menjadi sebab dan akibat suatu masalah itu terjadi. Siswa perlu dilibatkan untuk lebih aktif saat proses belajar, sehingga dalam mengatasi pemasalahan tersebut peserta didik harus dilatih secara langsung dalam penemuan konsep, melakukan

percobaan, melatih scientific inquiry dan mengkomunikasikan hasilnya.

(15)

3

Kenyataan ini juga sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMA Negeri 10 Medan. Berdasarkan hasil wawancara kepada salah satu guru fisika di SMA tersebut menyatakan bahwa, guru tersebut kurang menvariasikan model pembelajarannya dan tidak melaksanakan fase pembelajaran sesuai urutan yang benar pada model pembelajaran yang digunakan. Penggunaan metode ceramah dan metode penugasan dominan digunakan oleh guru tersebut selama proses belajarnya. Sehingga

guru kurang melatih scientific inquiry siswa.

Berdasarkan angket (dapat dilihat pada lampiran 1) yang diberikan kepada 37 siswa kelas XII IPA 2 di SMA tersebut, diperoleh bahwa 89% siswa mengatakan guru selalu menggunakan model pembelajaran yang sama (pembelajaran konvensional) pada setiap jam pelajaran fisika, 92% siswa mengatakan bahwa guru dominan menggunakan metode ceramah, 90% siswa mengatakan guru jarang membuat percobaan atau eksperimen ketika pelajaran fisika. Selain itu, berdasarkan 7 soal pemahaman konsep yang disebarkan pada siswa dengan materi fluida statis, didapat bahwa siswa mendapatkan nilai di bawah 60.

(16)

4

dapat dilihat dari tercapai tidaknya tujuan dari pembelajaran yang telah dicanangkan berdasarkan model pembelajaran.

Peneliti Cardak (2008) menyatakan bahwa dari hasil penelitiannya diperoleh hasil belajar siswa dengan model pembelajaran 5E menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan, dimana siswa mengalami kemajuan dalam proses belajarnya. Peneliti Artun (2012), juga mengatakan bahwa hasil yang didapat menunjukkan bahwa kegiatan mengajar berdasarkan model 5E konstruktivis efektif untuk perubahan konseptual siswa, dimana siswa yang diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran ini akan mengalami perubahan konseptual yang signifikan. Peneliti selanjutnya Ergin (2012), menyatakan bahwa dalam penelitiannya dengan model pembelajaran 5E menunjukkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran dimana siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran ini sangat signifikan dalam menaikkan peran aktif siswa dalam proses belajarnya.

Kelemahan dari beberapa penelitian di atas adalah tidak melatih scientific

inquiry siswa dalam pembelajaran. Padahal, Scientific inquiry pada siswa perlu dilatih

karena akan membuat siswa secara aktif dalam proses belajarnya. Scientific inquiry

dapat dilatih dengan mengajak siswa dalam mencari, menemukan, menganalisis dan menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan pelajaran. Pengetahuan akan baik dan bertahan lama apabila siswa mencari dan menemukannya sendiri pengetahuannya berdasarkan pengalaman mereka. Hal ini sejalan dengan pembelajaran kontruktivis yang dikembangkan oleh Peaget yang menganggap bahwa pengetahuan terbentuk bukan hanya dari objek semata tetapi juga dari kemampuan individu sebagai subjek yang menangkap setiap objek yang diamatinya (Sanjaya, 2006).

(17)

5

Penerapan model pembelajaran 5E berbasis inkuiri memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran dan memudahkan siswa dalam memahami konsep. Sebagian besar proses pembelajaran dilakukan sendiri oleh siswa. Siswa dapat menemukan sendiri konsep yang dipelajarinya dengan model

pembelajaran 5E berbasis inkuiri. Adapun 5E tersebut adalah Engagement

(Pelibatan); Exploration (Penyelidikan); Explanation (Penjelasan); Elaboration

(Elaborasi) dan Evalution (Evaluasi).

Penggunaan model pembelajaran 5E berbasis inkuiri akan diperoleh keutamaan antara lain: 1) Melibatkan siswa dalam permasalahan dunia nyata yang kompleks yang membuat siswa dapat mendefenisikan permasalahan yang bermakna bagi mereka; 2) Mengeksplorasi pengetahuan yang sudah dimiliki siswa dan menghasilkan ide-ide baru, mengajukan pertanyaan, merancang dan menerapkan awal penyelidikan; 3) Mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan mereka sendiri melalui proses penyelidikan ilmiah; 4) Mendorong siswa untuk membandingkan ide-ide mereka dengan orang lain; 5) Memungkinkan guru untuk menilai pemahaman dan kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang

bertujuan untuk meningkatkan scientific inquiry dan pemahaman konsep siswa

dengan mengangkat judul: “Efektivitas Model Pembelajaran 5E Berbasis Inkuiri

terhadap Scientific Inquiry dan Pemahaman Konsep Siswa pada Materi Fluida di

SMA Negeri 10 Medan T.P 2015/2016”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat diidentifikasikan beberapa masalah dalam pembelajaran fisika yaitu :

1. Hasil belajar siswa masih rendah, dibawah kriteria ketuntasan minimum

(KKM).

2. Dalam pembelajaran, guru cenderung menggunakan model pembelajaran

(18)

6

3. Guru belum maksimal dalam melibatkan siswa secara aktif selama kegiatan

belajar mengajar.

4. Kurang dilatihnya scientific inquiry dalam pembelajaran fisika di sekolah.

5. Pemahaman konsep siswa rendah dalam pembelajaran fisika di sekolah.

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Guru belum maksimal dalam melibatkan siswa secara aktif selama kegiatan

belajar mengajar

2. Kurang dilatihnya scientific inquiry dalam pembelajaran fisika di sekolah.

3. Pemahaman konsep siswa rendah dalam pembelajaran fisika di sekolah.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah peningkatan scientific inquiry yang diajarkan dengan model

pembelajaran 5E berbasis inkuiri pada materi pokok Fluida Statis dan Dinamis di Kelas XI SMA Negeri 10 semester II SMA T.P 2015/2016?

2. Bagaimanakah peningkatan pemahaman konsep siswa yang diajarkan dengan

model pembelajaran 5E berbasis inkuiri pada materi pokok Fluida Statis dan Dinamis di Kelas XI SMA Negeri 10 semester II SMA T.P 2015/2016?

3. Apakah ada pengaruh dengan menggunakan model pembelajaran 5E berbasis

inkuiri terhadap scientific inquiry pada materi pokok Fluida Statis dan

Dinamis di Kelas XI SMA Negeri 10 semester II T.P 2015/2016?

4. Apakah ada pengaruh dengan menggunakan model pembelajaran 5E berbasis

inkuiri terhadap pemahaman konsep pada materi pokok Fluida Statis dan Dinamis di Kelas XI SMA Negeri 10 semester II T.P 2015/2016?

5. Apakah model pembelajaran 5E berbasis inkuiri efektif dalam meningkatkan

(19)

7

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka penelitian ini dimaksudkan untuk :

1. Untuk mengetahui peningkatan scientific inquiry yang diajarkan dengan

model pembelajaran 5E berbasis inkuiri pada materi pokok Fluida Statis dan Dinamis di kelas XI SMA Negeri 10 semester II SMA T.P 2015/2016.

2. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman konsep siswa yang diajarkan

dengan model pembelajaran 5E berbasis inkuiri pada materi pokok Fluida Statis dan Dinamis di kelas XI SMA Negeri 10 semester II SMA T.P 2015/2016.

3. Untuk mengetahui pengaruh dengan menggunakan model pembelajaran 5E

berbasis inkuiri terhadap scientific inquiry pada materi pokok Fluida Statis

dan Dinamis di Kelas XI SMA Negeri 10 semester II T.P 2015/2016.

4. Untuk mengetahui pengaruh dengan menggunakan model pembelajaran 5E

berbasis inkuiri terhadap pemahaman konsep pada materi pokok Fluida Statis dan Dinamis di kelas XI SMA Negeri 10 semester II T.P 2015/2016.

5. Untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran 5E berbasis inkuiri

terhadap scientific inquiry dan pemahaman konsep siswa.

1.6. Manfaat Penelitian

Setelah penelitian ini selesai dilaksanakan, maka manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bahan masukan bagi guru khususnya guru fisika untuk menggunakan model

pembelajaran 5E berbasis inkuiri dalam proses pembelajaran.

2. Bahan informasi yang bermanfaat bagi peneliti sebagai calon guru dan

(20)

8

1.7. Defenisi Operasional

Untuk menghindari berbagai penafsiran, maka penulis terlebih dahulu menjelaskan beberapa istilah yang terdapat dalam proposal ini yaitu sebagai berikut: (1) Scientific inquiry adalah kegiatan yang menidentifikasikan masalah, melakukan

eksperimen ilmiah untuk mengumpulkan data, menerapkan metode numerik dan statistitika untuk mencapai dan mendukung kesimpulan, merumuskan hipotesis dan menggunakan teknologi yang tersedia (Wenning, 2011).

(2) Pemahaman konsep adalah kemampuan siswa untuk mengulang kembali konsep

yang telah dipelajari, memberikan contoh dan non contoh menduga, membandingkan, serta mengaplikasikan konsep, prosedur, dan ide berdasarkan pembentukan pengetahuan sendiri bukan sekedar menghafal.

(3) Model pembelajaran 5E berbasis inkuiri adalah model pembelajaran kontruktivis,

dimana kegiatan belajarnya dibangun oleh peserta didik, disajikan sebagai masalah yang akan dipecahkan oleh siswa menggunakan pengetahuan awal. Teknik model pembelajaran 5E terkait dengan urutan penyajian pembelajaran

yang terdiri dari: engagement (pelibatan), explore (penyelidikan), explain

(menjelaskan), elaborate (elaborasi), dan evaluate (evaluasi).

(4) Efektifitas berasal dari kata efektif yang artinya adanya efek, akibat, atau

(21)

74

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan analisa data serta pengujian hipotesis dengan materi pokok Fluida di Kelas XI SMA Negeri 10 semester II SMA T.A 2015/2016 maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil N-gain untuk scientific inquiry siswa diperoleh nilai

sebesar 0,49 di kelas eksperimen dengan kategori sedang dan di kelas kontrol sebesar 0,25 dengan kategori rendah. Hal ini menunjukkan

peningkatan scientific inquiry siswa di kelas eksperimen lebih baik

daripada di kelas kontrol.

2. Berdasarkan hasil N-gain untuk pemahaman konsep siswa diperoleh nilai

sebesar 0,39 di kelas eksperimen dengan kategori sedang dan di kelas kontrol sebesar 0,23 dengan kategori rendah. Hal ini menunjukkan peningkatan pemahaman konsep siswa di kelas eksperimen lebih baik daripada di kelas kontrol.

3. Berdasarkan hasil uji hipotesis satu pihak untuk scientific inquiry

diperoleh thitung 5,61 > ttabel = 1,667. Hasil ini menyatakan adanya

perbedaan yang signifikan karena pengaruh model pembelajaran 5E

berbasis inkuiri terhadap scientific Inquiry siswa.

4. Berdasarkan hasil uji hipotesis satu pihak untuk Pemahaman konsep

diperoleh thitung = 3,86 > ttabel = 1,667. Hasil ini menyatakan adanya perbedaan yang signifikan karena pengaruh model pembelajaran 5E berbasis inkuiri terhadap pemahaman konsep siswa.

5. Berdasarkan hasil uji N-gain menunjukkan adanya peningkatan dan

berdasarkan hasil uji hipotesis menyatakan adanya perbedaan yang signifikan karena pengaruh model pembelajaran 5E berbasis inkuiri

terhadap scientific inquiry dan pemahaman konsep siswa, sehingga model

pembelajaran 5E berbasis inkuiri efektif dalam meningkatan scientific

(22)

75

5.2. Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu :

1. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model

pembelajaran 5E berbasis inkuiriagar lebih mengarahkan siswa lebih aktif

pada tahap eksplorasi, explanation, dan elaborasi.

2. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model

pembelajaran 5E berbasis inkuiri penggunaan waktu harus diefektifkan

semaksimal mungkin, supaya tiap-tiap tahap model pembelajaran 5E

berbasis inkuiridalam berjalan dengan baik.

3. Bagi para peneliti selanjutnya agar lebih memperhatikan dalam pembagian

(23)

76

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, W.L., dan Krathwohl, D.R., (2010), Kerangka Landasan Untuk

Pembelajaran dan Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom, Yokyakarta: Pustaka Pelajar

Arikunto, S., (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan-Edisi ke-2, Jakarta: Kencana

Prenada Media Grup

Arikunto, S, (2013), Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Kencana Prenada Media Grup

Artun, H. dan Bayram C., (2013), Effect of the 5E Model on Prospective Teachers’

Conceptual Understanding of Diffusion and Osmosis: A Mixed Method

Approach, Journal Educ Technol 22: 1–10

Asna, H., (2011), Implementasi Strategi Pembelajaran Berbasis Inkuiri dengan

Belajar 5E untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis, Jurnal

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat 10: 156-157

Bybee, W., (2005), Doing Science: The Process of Scientific Inquiry, National

Institutes of Health BSCS

Bybee, W., Gardner, A., Scotter, V., Powell, C., Westbrook, A., dan Landes, N.,

(2006), The BSCS 5E Instructional Model: Origins and Effectiveness,

National Institutes of Health BSCS

Campbell, A. M., (2000), The Effects Of The 5E Learning Cycle Model On Students’

Understanding Of Force And Motion Concepts, University of Central Florida

Cardak, (2008), Effect of 5E instructional Model in Student Success in Primary

School 6th Year Circulatory System Topic, Journal Educ Technol 04: 92

Dahar, R.W, (2011), Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Penerbit

Erlangga

Daryanto, 2010. Media Pembelajaran: PeranannyaSangat Penting Dalam Mencapai

TujuanPembelajaran. Yogyakarta: Gava Media

Dimyanti dan Mudjiono, (2013), Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Penerbit Rineka

(24)

77

Ergin, I., (2012), Constructivist approach based 5E model and usability instructional

physics. International Journal of Science EducationVol. 6 (1) :16-18

Giancoli D.C., (2001), Prinsip dan Aplikasi Fisika, Jakarta: PenerbitErlangga

Hake, R. R., (1998), Analyzing Change/Gain Scores. Dept. Of Physics, Indiana University 24245 hatteras Strett, Woodland Hills, CA 91367 USA

Kanginan, M., (2013), Fisika untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

Mulyasa, E., 2002. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Ramadhani, N., (2012), Pengaruh model pembelajaran 5E terhadap Hasil Belajar di

SMA Laksamana Nartadinata, Jurnal Pendidikan Fisika Vol. 1 (1) :

2252-732X

Rusman, (2013), Model-Model Pembelajaran : Mengembangkan Profesionalisme

Guru – Edisi Kedua, Jakarta: Raja Gravindo Persada

Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran. Berorientasi Standar Proses

Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup

Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Gravido

Persada

Slameto, (2012), Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya, Jakarta: Rineka

Cipta

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta:

Kencana Prenada Media Grup

Gambar

Gambar 2.1 Titik-titik pada ketinggian yang sama dalam zat cair sejenis...  27 Gambar 2.2 Dasar kerja mesin hidrolik......................................................

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah Nya sehingga penulis dapat e yelesaika tesis de ga

Pernyataan tersebut didukung oleh penelitian Sartini (2009) yang mengungkapkan bahwa nilai budaya yang diajarkan oleh generasi sebelumnya baik secara sadar atau

Hasil perhitungan menggunakan analisis sensitivitas laba menunjukkan faktor yang berpengaruh terhadap perubahan tingkat profitabilitas Bank Central Asia dan Bank

Supaya lingkungan rumah nyaman dan asri, sebaiknya didekat rumah dibangun…A. Saluran air sekitar rumah menimbulkan banjir saat musim hujan

SMA Negeri Lawe Sigala-Gala mengenai pergantian pelajaran terlihat kurang adanya keteraturan yang baik sebab dari pengamatan yang ada saat terjadi pergantian jam

Produk cair yang mengandung benzene , sisa toluene dan diphenyl dipisahkan dalam menara distilasi sehingga didapatkan benzene dengan kemurnian 99,93% berat. Sisa

Tujuan : Untuk mengetahui pelaksanaan Fisioterapi dalam mengurangi nyeri, meningkatkan lingkup gerak sendi dan meningkatkan kekuatan otot pada kasus Osteoarthritis

 Melakukan perhitungan secara kuantitatif untuk menentukan massa zat yang dibebaskan dengan menggunakan hukum Faraday.  Penggunaan