ASUPAN KALORI BERLEBIH
Oleh:
Lamhot Harianto Siagian NIM 4123220013 Program Studi Biologi
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Medan pada tanggal 29 Juli 1994. Ayah bernama Martua Siagian dan Ibu bernama Meriati Br. Aritonang dan penulis merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk Negeri 101791 dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Patumbak dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Lubuk Pakam dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, Penulis diterima di Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).
iii
EFEK HIPOGLIKEMIK PEMBERIAN EKSTRAK METANOL DAUN
BOSIBOSI (Timmonius flavescens) TERHADAP TIKUS YANG
DIBERI ASUPAN KALORI BERLEBIH
Siagian Lamhot Harianto
ABSTRAK
Daun bosibosi memiliki kandungan metabolit sekunder dengan potensi yang sangat
besar. Untuk mengambil metabolit sekunder daun tersebut, peneliti menggunakan
metode ekstraksi maserasi menggunakan pelarut metanol, yang nantinya akan
mampu memisahkan senyawa yang bersifat polar seperti flavonoid, saponin, dan
terpenoid. Perendaman ekstrak dilakukan selama 4 hari untuk memastikan senyawa
yang diinginkan telah terlarut dalam metanol. Sampai pada proses penguapan
didapatkan ekstrak seberat 8.3% dari berat simplisia berupa serbuk kering. Ekstrak
dicobakan kepada hewan uji yaitu tikus putih galur wistar (Rattus norvegicus) yang
dibagi kedalam 5 kelompok yang masing masing mendapat perlakuan yang
berbeda. Masing masing perlakuan adalah KN yaitu kelompok yang diberikan
asupan kalori normal, KB yaitu kelompok yang diberikan kalori berlebih, KBC
yaitu kelompok yang diberikan kalori berlebih dan pelarut CMC, KBCE yaitu
kelompok yang diberikan kalori berlebih dan diberikaan ekstrak metanol daun
bosibosi, dan KNCE yaitu kelompok yang diberikan kalori normal dan diberikan
ekstrak metanol daun bosibosi. Pemberian kalori berlebih pada tikus
mengakibatkan kadar gula dalam darah tikus naik, namun pemberian ekstrak
metanol daun bosibosi (Timonius flavescens) mampu mempertahankan kadar gula
darah tetap normal. Dan tidak ada efek yang berarti pada pemberian ekstrak metanol
daun bosibosi terhadap tikus yang mendapatkan asupan kalori normal.
HYPOGLYCEMIC EFFECT OF METHANOL EXTRACT OF LEAF OF BOSIBOSI (Timonius flavescens) TO RATS GIVEN
EXCESSIVE CALORIES Siagian Lamhot Harianto
ABSTRACT
Bosibosi leaf has a secondary metabolites with a huge potential. To take a leaf secondary metabolites, the researchers use the method of extraction maceration using methanol, which will be able to separate polar compounds such as flavonoids, saponin, and terpenoids. Soaking extract performed during 4 days to ensure the desired compound was dissolved in methanol. Until the evaporation process extracts obtained 8.3% of the weight of heavy crude drugs in the form of a dry powder. Extract attempted to test animals which is the rat strain Wistar (Rattus norvegicus) were divided into 5 groups each treated differently. Each treatment were KN is the group that given normal calories intake, KB is the group that given esessive calories, KBC is the group that given excessive calories and CMC, KBCE is the group that given excessive calories and methanol extract of leaf bosibosi, and KNCE is a group that given norlam calories and methanol extract of leaf bosibosi. Provision of excess calories in mice resulted in blood sugar levels in mice rose. However, the methanol extract of leaves bosibosi (Timonius flavescens) is able to control blood sugar levels remain normal. And no significant effect on bosibosi leaf extract to rats receiving a normal caloric intake.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan Rahmat dan
Karunia-Nya, sehingga penulis dapat merampungkan skripsi dengan judul: “Efek
Hipoglikemik Pemberian Ekstrak Metanol Daun Bosibosi pada Tikus yang
diberikan Kalori Berlebih”. Ini untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan
studi serta dalam rangka memperoleh gelar Sarjana Sain pada Program Studi
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Medan.
Penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Ayahanda
tercinta Martua Siagian dan Ibunda yang kusayangi Meriati Br. Aritonang yang
telah mencurahkan segenap cinta dan kasih sayang serta perhatian moril maupun
materil. Semoga Tuhan selalu melimpahkan Rahmat, Kesehatan, Karunia dan
keberkahan di dunia dan di akhirat pada kedua orang tua tersayang atas budi baik
yang telah diberikan kepada penulis.
Penghargaan dan terima kasih penulis berikan kepada Bapak Prof. Dr.
Herbert Sipahutar, MS., M.Sc, selaku Pembimbing skripsi yang telah membantu
penulisan skripsi ini. Serta ucapan terima kasih kepada :
1. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan
3. Dr. Hasruddin M.Pd selaku Ketua Jurusan Biologi, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
4. Dr. Melva Silitonga, MS, Dr. Diky Setya Diningrat, M.Si, dan Endang
Sulistyarini Gultom, S.Si., M.Si., Apt selaku Penguji .
5. Terima Kasih Kepada semua rekan rekan sekelas Biologi Nondik B 2012.
6. Teman teman terbaik dan orang orang terbaik (Priskila, Hotdi, Rozi, Lily,
Zebulon, Taufik, Azum, Mustafa, kak ruby dan banyak lagi yang tidak bisa
saya sebutkan) dan rekan-rekan mahasiswa khususnya program studi S1
Akhir kata penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh
dari kesempurnaan. Karena itu, penulis memohon saran dan kritik yang sifatnya
membangun demi kesempurnaannya dan semoga bermanfaat bagi kita semua.
Amin
Medan, Januari 2017
vii
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Abstract iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Batasan Masalah 2
1.3. Rumusan Masalah 2
1.4. Tinjauan Penelitian 3
1.5. Manfaat Penelitian 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Biologi Tumbuhan Bosibosi 4
2.1.1. Morfologi 4
2.1.2. Kedudukan Sistematika 4
2.1.3. Metabolit Sekunder Daun Bosibosi 5
2.1.3.1. Flavonoid 6
2.1.3.2. Senyawa Fenol 8
2.1.3.3. Terpenoid/Steroid 8
2.1.3.4. Saponin 9
2.1.4. Manfaat Tanaman Bosibosi 10
2.2. Ekstraksi 10
2.3. Kalori dan Kadar Gula dalam Darah 11
2.4. Diabetes Melitus 12
2.5. Tikus 13
2.5.1. Profil Fisiologi Tikus 13
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Ruang Lingkup Penelitian 14
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian 14
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian 14
3.3.1. Populasi Target 14
3.3.2. Sampel 14
3.3.2.1. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 14
3.3.3. Perhitungan Besar Sampel 15
3.4. Variabel Penelitian 15
3.4.1. Variabel Bebas 15
3.4.2. Variabel tergantung 15
3.5. Definisi Operasional 15
3.6. Alat dan Bahan 16
3.6.1. Alat 16
3.6.2. Bahan 16
3.7. Cara Kerja 16
3.7.1. Ekstraksi Daun Bosibosi 16
3.7.2. Penentuan Dosis 16
3.7.3. Pemberian Perlakuan 17
3.7.4. Pengukuran Gula Darah 19
3.7.5. Asupan Kalori 19
3.7.6. Analisis Data 20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian 21
4.1.1. Rendemen Ekstrak Metanol Daun Bosibosi 21
4.1.2. Data Konsumsi Kalori pada Tiap Kelompok 21
4.1.3. Berat Badan 22
4.1.3.1. Hasil Uji Berat Badan Tikus 23
4.1.4. Glukosa Darah 24
4.2. Pembahasan 25
4.2.1. Kadar Glukosa Darah 25
4.2.1.2. Peningkatan Kadar Glukosa dalam Darah 25
4.2.1.3. Pengaruh Ekstrak terhadap Kadar Gula Darah 26
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 28
5.2. Saran 28
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Timmonius flavescens 5
Gambar 2.3. Kerangka C6-C3-C6 Flavonoid 6
Gambar 2.4. Kerangka C6H6OH Fenol 8
Gambar 2.5. Contoh Senyawa Terpenoid 9
Gambar 4.1. Perkembangan kadar glukosa darah seluruh kelompok mulai
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Hasil Skrining Fitokimia Ekstrak Metanol Daun Bosibosi 6
Tabel 4.1. Rata-rata (± SD) asupan kalori (kkal/hari) tikus perlakuan
dari hari 0 sampai dengan hari 15 22
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Hasil uji berat badan One Way Anova seluruh kelimpok dihari 0
Lampiran 2. Hasil uji berat badan One Way Anova seluruh kelompok dihari 1
Lampiran 3. Hasil uji berat badan One Way Anova seluruh kelompok dihari 3
Lampiran 4. Hasil uji berat badan One Way Anova seluruh kelompok dihari 5
Lampiran 5. Hasil uji berat badan One Way Anova seluruh kelompok dihari 7
Lampiran 6. Hasil uji berat badan One Way Anova seluruh kelompok dihari 9
Lampiran 7. Hasil uji berat badan One Way Anova seluruh kelompok dihari 11
Lampiran 8. Hasil uji berat badan One Way Anova seluruh kelompok dihari 13
Lampiran 9. Hasil uji berat badan One Way Anova seluruh kelompok dihari 15
Lampiran 10. Hasil uji Kadar Gula Darah One Way Anova seluruh kelompok dihari 0
Lampiran 11. Hasil uji Kadar Gula darah Kruskall Wallis seluruh kelompok dihari 1
Lampiran 12. Hasil uji Kadar Gula Darah Kruskall Wallis seluruh kelompok dihari 3
Lampiran 13. Hasil uji Kadar Gula Darah Kruskall Wallis seluruh kelompok dihari 5
Lampiran 14. Hasil uji Kadar Gula Darah Kruskall Wallis seluruh kelompok dihari 7
Lampiran 15. Hasil uji Kadar Gula Darah Kruskall Wallis seluruh kelompok dihari 9
Lampiran 16. Hasil uji Kadar Gula Darah Kruskall Wallis seluruh kelompok dihari 11
Lampiran 17. Hasil uji Kadar Gula Darah Kruskall Wallis seluruh kelompok dihari 13
Lampiran 18. Hasil uji Kadar Gula Darah Kruskall Wallis seluruh kelompok dihari 15
Lampiran 19. Jumlah konsumsi kalori masing masing kelompok setiap hari.
Lampiran 20. Tabel jumlah konsumsi pelet selama perlakuan
Lampiran 21. Tabel jumlah konsumsi sukrosa selama perlakuan
Lampiran 22. Proses pengambilan daun bosibosi
Lampiran 23. Tikus pada tiap tiap kelompok
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Arus globalisasi di segala bidang telah banyak membawa perubahan pada
perilaku dan gaya hidup masyarakat, termasuk dalam pola konsumsi makan
keluarga. Jumlah beban glikemik makanan yang tidak baik berhubungan dengan
tidak terkontrolnya kadar gula darah pada pasien diabetes militus tipe 2 (Idris,
2014). Diabetes melitus (DM) atau kencing manis adalah suatu sindroma klinik,
disertai peningkatan glukosa darah atau hiperglikemia yang disebabkan oleh
defisiensi insulin relatif atau absolut dan apabila tidak segera diatasi akan terjadi
gangguan metabolisme lemak dan protein (Gunawan, 2007). Ancaman DM terus
membayangi kehidupan masyarakat. Sekitar 12%-20% penduduk dunia
diperkirakan mengidap penyakit ini (WHO, 2003).
Persoalan yang berhubungan dengan diabetes tipe 2 hanya dapat diatasi
dengan memperbaiki kinerja sistem metabolik. Kualitas metabolisme sangat
dipengaruhi oleh jenis makanan dan pola makan yang dipilih. Pola makan
merupakan kunci penting untuk mengembalikan fungsi metabolisme yang kacau
dalam memproses gula menjadi kembali normal (Lingga, 2012). Selain itu salah
satu pengendalian kadar gula dalam darah para penderita penyakit DM adalah
pemberian serangkaian flavonoid yang menurut Saad, dkk (2013) adalah alternatif
dalam perawatan orang yang menderita diabetes melitus tipe 2.
Timmonius flavescens lebih dikenal dengan nama daerah daun bosibosi
(daerah Tapanuli Utara) daunnya telah lama dikonsumsi lokal dalam kehidupan
sehari-hari diolah sebagai bubuk teh yang memiliki efek penyegar serta dapat
menetralkan kadar gula darah. Manfaat yang sama juga dikatakan seorang warga di
kota Tarutung dan menambahkan bahwa sebuah warung kopi di Luat Pahae, kabupaten Tapanuli Utara yang menyajikan daun bosibosi sebagai salah satu minuman di warungnya sebagai pengganti bubuk teh pada umumnya.
2
diharapkan akan mampu untuk menjadi agen hipoglikemik. Kandungan yang dimiliki daun bosibosi antara lain, saponin, steroid, fenolik dan flavonoid.
Flavonoid adalah senyawa organik alami yang ada pada tumbuhan secara umum. Flavonoid alami banyak memainkan peran penting dalam pencegahan diabetes dan komplikasinya (Jack, 2012). Sejumlah studi telah dilakukan untuk menunjukkan efek hipoglikemik dari flavonoid dengan menggunakan model eksperimen yang berbeda, hasilnya tanaman yang mengandung flavonoid telah terbukti memberi efek menguntungkan dalam melawan penyakit diabetes melitus, baik melalui kemampuan mengurangi penyerapan glukosa maupun dengan cara meningkatkan toleransi glukosa (Brahmachari, 2011).
Potensi yang dimiliki daun ini sangat besar sebagai agen hipoglikemik dan penelitian mengenai daun bosibosi di Indonesia sangat terbatas serta belum ada publikasi. Maka peneliti merasa perlu melakukan penelitian mengenai efek hipoglikemik ekstrak metanol daun bosibosi (Timonius flavescens (Jacq) Baker) pada tikus Rattus norvegicus L. dibebani kalori berlebih.
1.2. Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi pada perubahan kadar gula darah tikus yang telah diberi asupan kalori berlebih dan kemudian diberikan ekstrak metanol daun bosibosi (Timonius flavescens (Jacq) Baker).
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka yang
menjadi rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana pengaruh ekstrak metanol
daun bosibosi (Timonius flavescens (Jacq) Baker) terhadap kadar gula darah tikus yang
1.4. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka yang
menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat apakah pemberian ekstrak
metanol daun bosibosi akan berpengaruh terhadap kadar gula darah tikus yang diberi
asupan kalori berlebih.
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini, yaitu :
1. Mengamati apakah ekstrak metanol daun bosibosi (Timonius flavescens (Jacq)
Baker) mempengaruhi kadar gula darah tikus yang diberi asupan kalori berlebih.
2. Menilai efektifitas pemberian terapi ekstrak metanol daun bosibosi (Timonius
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakuakan peneliti maka peneliti dapat
menyimpulkan bahwa : “Pemberian ekstrak metanol daun bosibosi mampu
mempertahankan kadar glukosa darah normal pada tikus yang diberikan kalori
berlebih”.
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Abdelmoaty M. A., Ibrahim M. A., Ahmed N. S., Abdelaziz M. A. 2010. Confirmatory studies on the antioxidant and antidiabetic effect of Quercetin in rats. Indian Journal of Clinical Biochemistry
Achmad, Sjamsul Arifin. 1986. Buku Materi Pokok Kimia Organik Bahan Alam.
Universitas Terbuka : Jakarta.
Almatsier, S. (2009). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Ammar N,Okbi S. Effect of Four Flavonoids on Blood Glucose of Rats. Arch.
Pharm. Res [serial online] 1988 [cited 2009 May 21];11(2):166- 168.
Available from: Bio Med Central.
Ardyana. 2014. Hubungan Pola Makan Dengan Pengendalian Kadar Glukosa Darah
Puasa Pasien DM tipe 2 Rawat jalan di RS PKU Muhammadiyah Suarkarta.
Karya Tulis Ilmiah. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surakarta.s
Asian plant, 2014.Timonius flavescens (Jacq.)Baker. Species in GBIF Backbone
Taxonomy.
Astarina, N. W. G., Astuti, K. W., Warditiani, N. K., (2013) SKRINING
FITOKIMIA EKSTRAK METANOL RIMPANG BANGLE (Zingiber
purpureum Roxb.), Jurnal Farmasi Udayana, Bali.
Brahmachari, G., 2011, Bio- Flavonoids With Promising Antidiabetic Potentials: A Critical Survey, Research Signpost, 187-212
Bravo. 1998. "Polyphenols: Chemistry, Dietary Sources, Metabolism and Nutritional Significance," Nutrition Reviews, vol. 56, pp. 317-333,
Dewick, Paul M. (2009). Medicinal Natural Products: A Biosynthetic Approach,
3rd Edition. Wiltshire: John Wiley & Sons Ltd.
Edem, D.O. 2009. Hypoglycemic Effects of Ethanolic Extracts of Alligator Pear Seed (Persea Americana Mill) in Rats, European Journal of Scientific
30
Ferry, R. J., et al, 2008. Diabetes Causes. Diabetes. Division of Pediatric Endocrinology and Diabetes, Le Bonheur Children’s Medical Center, University of Tennessee Health Science Center, Memphis. eMedicineHealth.Availablefrom:http://www.emedicinehealth.com/diabete s/page2_em.htm [Accessed 5 Oktober 2016]
Gunawan, D, Mulyani, S., (2004), Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid I, Penerbit
Penebar Swadaya, Jakarta.
Gunawan, S.G. 2007. Farmakologi dan Terapi, ed. 5. Departemen Farmakologi dan Terapeutik. Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia. Jakarta.
Handa S. S., Khamja S. P. S., Longo G., dan Rakes D.D. 2008. Extraction Technologies for Medicinal and Aromatic Plants. Trieste: International Centre For Science and High Technology.
Harbone, J.B. 1996, Metoda Fitokimia, Penuntun Cara Modren Menganalisa Tumbuhan, Terbitan ke-2, Terjemahan Kosasih Padmawinata dan Iwan
Soediro, ITB, Bandung.
Harmita dan Radji, 2008. Buku Ajar Analisis Hayati. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Idris, Mardhiah Andi. 2014. Hubungan Pola Makan Dengan Kadar Gula Darah Pada Pasien Rawat Jalan DM Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Kota Makasar Tahun 2014 : FKM Universitas Hasanuddin, Makasar. Skripsi. Jack, 2012, Synthesis of Antidiabetic Flavonoids and Their Derivative. Medical
Research page 180
Jan Tambayong. Patofisiologi dan Fisiologi. Jakarta : Penerbit EGC. 2001
Jazilah. 2002. Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Praktik (PSP) Penderita
Diabetes Melitus Mengenai Pengelolaan Diabetes Melitus dengan Kendali
Kadar Glukosa Darah [Tesis];Yogyakarta: Program Studi Ilmu Kesehatan
Masyarakat Universitas Gadjah Mada;
Lenny, Sovia. 2006. Senyawa Flavonoida, fenilpropanoida, dan alkaloida. Karya ilmiah.
Madhavi, D.L., R.S. Singhal, P.R. Kulkarni. (1985). Technological Aspects of Food Antioxidants dalam D.L. Madhavi, S.S. Deshpande dan D.K. Salunkhe: Food Antioxidant, Technological, Toxilogical and Health Perspectives. Marcel Dekker Inc., Hongkong: 161-26
Markham, K.R. 1998. Cara Mengidentifikasi Flavonoid, Penerbit ITB:Bandung. Marliani, L., Kusriani, H., dan Indah N.S. 2014. Aktivitas Antioksidan Daun dan
Buah Jambang (Syzigium Cumini L) Skeel, Prosiding SnaPP, Sains,
Teknologi dan Kesehatan.
Maslarova, N.V. Yanishlieva. (2001). Inhibiting oxidation dalam Jan Pokorny, Nedyalka Yanislieva dan Michael Gordon: Antioxidants in food, Practical applications. Woodhead Publishing Limited, Cambridge: 22-70 Mendrofa, 2012. Daun Bosibosi Penyegar Tubuh. Artikel dalam
http://www.aktual.co/warisanbudaya/080439 [Mei 2015].
Miller NJ, Panganga G, Rice Evans CA. 1996. Structure-antioxidant activity Relationships of flavonoids and phenolic acids, Free radic Biol Med
Nabyl. Cara mudah mencegah dan mengobati diabetes mellitus. Yogyakarta : Aulia Publis. 2009
Nagegowda, D, A., 2010, Plant volatile terpenoid metabolism: Biosynthetic genes,
transcriptional, regulation and subcellular compartmentation, febs letters,
Vol 584, hal 2965-2973.
Rajalakshmi, D dan S. Narasimhan. (1985). Food Antioxidants: Sources and
Methods of Evaluation dalam D.L. Madhavi: Food Antioxidant,
Technological, Toxilogical and Health Perspectives. Marcel Dekker
Inc.,Hongkong: 76-77
Rosenfeld, D.J.,A.G.Gernat, J.d. Marsano, J.G. Murillo, H. Lopez and J.A. Flores.
1997. The effect of using different levels of shrimp meal in broiler diets. Int.
J. Poult. Sci. 76: 581-587
Ruhe, R.C and McDonald RB. Use of antioxidant nutrient in the prevention and
treatment of type 2 diabetes. J. Am. Coll. Nutr.2001; 20(5): 363-369.
32
Pharmacology and Toxicology, College of Pharmacy, University of
Baghdad, Baghdad, Iraq.
Setyowati, M. 2010. Etnofarmakologi dan Pemakaian Tanaman Obat Suku Dayak Tunjung di Kalimantan Timur. Media Litbang Kesehatan Vol XX No 3 Soegondo, S., Widyahening, I.S., Istiantho, R., Yunir, M. 2011. Prevalence of
Diabetes Among Suburban Population of Ternate - A Small Remote Island
in The Eastern Part of Indonesia, Acta Med Indones-Indones J Intern Med
Song J, Kwon O, Chen S, Daruwala R, Eck P, Park JB, Levine M. Flavonoid inhibition of SVCT1 and GLUT2, intestinal trasporters for vitamin C and glucose. J. Biol. Chem. 2002. [disitasi 2012 agustus 23]. Tersedia dari http://www.jbc.org/.
Sudjadi.1986. Metode Pemisahan. UGM Press:Yogyakarta
Sujaya (2009). Pola Konsumsi Makanan Traditional Bali Sebagai Faktor Risiko
Diabetes Melitus Tipe 2 di Tahanan. Bali. Juraal Skala Husada Vol. 6 No.l
hal:75-1(http://ejournal.undip.ac.id/index.php/medianers/article/view/717).
Diakses tanggal 25 oktober 2015
Vermerris W, Nicholson R. Phenolic compound biochemistry. Springer, 2006. White, P.J. and Y. Xing. (1954). Antioxidants from Cereals and Legumes dalam
Foreidoon Shahidi: Natural Antioxidants, Chemistry, Health Effect and Applications. AOCS Press, Champaign, Illinois: 25-63
WHO, 2003, Diet, Nutrition and The Prevention of Chronic Diseases, Geneva, World Health Organization
Widowati, W. 2008. Potensi Antioksidan sebagai Antidiabetes. Jurnal Kedokteran
Maranatha.7 (2): 1-11
Lokal SUku Kanume di Taman Nasional Wasur Papua. Media konservasi Vol 20 No. 2
Willet WC, Manson J, Liu S. Glycemic Index, Glycemicload and Risk of Type 2
Diabetes. Am S Clin Nutr. 2005; 76(1):274S-80S.
Wolfensohn, S and M. Lloyd. 2003. Handbook of Laboratory Animal Management
and Welfare. 3rd ed. Blackwell Publishing Ltd, Oxford.
World Health Organization. (2007). Prevalence of diabetes worldwide. http://www.who.com
Zuhra, Cut Fatimah., Br. Tarigan, Juliati dan Sihotang, Herlince. 2008. Aktivitas
Antioksidan Senyawa Flavonoid Dari Daun Katuk (Sauropus androgonus