• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENGETAHUANKONSEPTUAL SISWAPOKOK BAHASAN SUHU DANKALORFISIKA SMK KELAS X SEMESTER II T.P. 2015/2016.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENGETAHUANKONSEPTUAL SISWAPOKOK BAHASAN SUHU DANKALORFISIKA SMK KELAS X SEMESTER II T.P. 2015/2016."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENGETAHUAN KONSEPTUAL

SISWA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR FISIKA SMK KELAS X SEMESTER II T.P. 2015/2016

Oleh : Lisnayanti 4122121009

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

ii

RIWAYAT HIDUP

Lisnayanti dilahirkan di Bonan Dolok pada tanggal 29 April 1994. Ayah

bernama Kariaman dan Ibu Fatimah, penulis merupakan anak ke-Empat dari lima

bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Impres Bonan Dolok dan lulus

pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1

Siabu, dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008, penulis melanjutkan sekolah

di SMK Negeri 3 Panyabungan dan lulus pada tahun 2011. Pada tahun 2012,

penulis diterima di Universitas Negeri Medan Jurusan Fisika Program Studi

Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Pada tahun

(4)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP PENGETAHUAN KONSEPTUAL

SISWA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR FISIKA SMK KELAS X SEMESTER II T.P 2015/2016

Oleh

Lisnayanti (4122121009) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk: mengetahui hasil belajar fisika siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) untuk mengetahui hasil belajar konseptual fisika siswa pada materi suhu dan kalor jenis penelitian ini adalah penelitian quasi experiment. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara cluster random sampling. Kelas eksperimen adalah kelas X TPTU-2 yang berjumlah 35 siswa dan kelas kontrol adalah kelas X TSM-1 yang berjumlah 35 siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes pilihan ganda konseptual dan lembar observasi siswa, tes belajar dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 20 soal jawaban yang sebelumnnya telah divalidkan. Sebelum diberikan perlakuan diadakan pretes terlebih dahulu dengan hasil kemampuan kedua kelas adalah sama. Kemudian diberi perlakuan yaitu kelas eksperimen dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group

Investigation (GI) dan kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Selama

proses pembelajaran dikelas eksperimen pengetahuan konseptual siswa diperoleh dengan rata-rata pretes kelas yang menggunakan model pembelajaran Group

Investigation adalah 35,19 dan kelas yang menggunakan pembelajaran konvensional

adalah 33,65 sedangkan rata-rata postes kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation adalah 54 dan kelas pembelajaran konvensional adalah 42. Peningkatan hasil belajar pengetahuan konseptual sebesar 28,57%. Dari hasil tersebut diperoleh nilai gain untuk kelas konvensional adalah 0,12 sedangkan untuk kelas yang menggunakan model kooperatif tipe Group Investigation adalah 0,29. Hasil uji hipotesis uji t dengan thitung > ttabel (13,95 > 1,997) menunjukkan bahwa pengetahuan konseptual siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Group Investigation (GI) lebih baik daripada pembelajaran konvensional.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) terhadap hasil belajar pengetahuan konseptual siswa.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Pengetahuan Konseptual Siswa Pokok Bahasan Suhu dan Kalor Fisika SMK Kelas X Semester II T.P 2015/2016” dapat terselesaikan.

Adapun skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Dalam menyelesaikan skripsi ini

penulis banyak menerima bantuan dan bimbingan. Untuk itu, pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd selaku

Dekan FMIPA Unimed dan Bapak Prof. Dr. Sahyar, M.S, M.M selaku dosen

pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, dan

saran-saran kepada penulis sejak awal penulisan proposal hingga akhir penulisan

skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada bapak Dr.Ridwan

A.Sani,M.Si Muhammad Kadri, M,Sc Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd selaku dosen

penguji I, II, dan III, yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari

rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini. Penulis juga menyampaikan

ucapan terima kasih kepada Bapak Drs.Jonny Haratua Panggabean, M,Si selaku

dosen Pembimbing Akademik, yang telah membimbing dan memotivasi penulis

selama masa perkuliahan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Kasni, M.Pd selaku

kepala sekolah SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan. Bapak Sukirman S.Pd selaku

kepala waka ketenagaan serta Ibu Susila Ningsi S.Pd selaku guru bidang studi

fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian

dan para guru serta staf administrasi yang telah memberikan kesempatan dan

bantuan kepada penulis selama melakukan penelitian. Penulis juga mengucapkan

terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai Jurusan Fisika yang

(6)

v

Teristimewa ucapan terima kasih kepada Ayahanda Kariaman dan Ibunda

tercinta, Fatimah, yang selalu memberikan semangat, motivasi, doa, kepercayaan

serta kasih sayang yang tiada hentinya, dan tidak lupanya penulis ucapkan terima

kasih kepada semua sanak saudara Abang yang paling besar Arfan Harahap

kakak kedua Nuranisah Harahap kakak ketiga Yusrida Harahap dan Adek

tersayang Mahmuddin Harahap. Terimakasih telah berperan banyak dalam

memberikan dorongan dan doa yang tulus kepada penulis, kepada keluarga tulang

Muhammad Sulaiman Nst, S.Pd.I sebagai orang tua kedua penulis selama

perkuliahan yang juga selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan studi di

Unimed hingga selesainya skripsi ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman terdekat

penulis, terutama, Diah Syahmawati Nst S.Pd, Juliani Batubara S.Pd, Annisa

Pulungan S.Pd, Hambali Batubara S.Pd, Khoiruddin Pulungan S.Pd, Dedy Anto

Hasibuan, Rifka Annisa Girsang S.Pd, yang selalu memberikan nasehat, masukan

serta perhatian kepada penulis. Dan tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih

kepada teman-teman seperjuangan Fisika Dik C 2012 teristimewa kepada Group

Five Chay Dahlia Sitompul, Saliwannur, Ruhaini Hamidah dan Risky Ulfah

terima kasih untuk kebersamaan, kasih sayang, dukungan, persahabatan dan

kekeluargaan serta semua hal yang telah diberikan kepada penulis selama

menjalani perkuliahan. Serta kepada Nurlela, Ida Manik, Endang, Martini, semasa

PPL yang telah memberikan semangat kepada penulis, dan juga kepada semua

pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi

ini. Namun, penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun

tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dari pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Semoga isi skripsi ini bermanfaat

dalam memperkaya khasanah ilmu bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, 2017

Penulis,

(7)

iii

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

2.1.2 Model Pembelajaran kooperatif 7

2.1.3 Sintak Model Pembelajaran Kooperatif 9

2.1.4 Model Pembelajaran kooperatif Tipe Group Investigation (GI) 10

2.1.5 Kelebihan dan Kekurangan Model Kooperatif Tipe Group

Investigation (GI) 11

2.1.6 Sistem Sosial Model Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) 12

2.1.7 Peran/Tugas Guru dalam Model Kooperatif Tipe Group

Investigation (GI) ) 12

2.1.8 Pembelajaran Konvensional 13

2.1.9 Pengertian Teori Belajar 14

2.1.10 Pengertian Hasil Belajar 15

(8)

iv

2.2.1 Suhu dan Pemuaian 22

2.2.2 Kalor dan Perubahan Wujud 27

2.2.3 Perpindahan Kalor 30

2.3 Hasil Penelitian yang Relevan Dengan Kooperatif Tipe (GI) 34

2.4 Kerangka Konseptual 36

4.1.1 Data Hasil Penelitian 45

4.1.2 Analisa Data 46

4.1.2.1 Uji Normalitas 46

4.1.2.2 Uji Homogenitas 47

4.1.2.3 Uji Hipotesis 48

4.1.2.4 Perlakuan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe GI 48 4.1.2.5 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 50

4.1.3 Analisa Data Postes 51

4.1.3.1 Uji Normalitas 51

4.1.3.2 Uji Homogenitas 52

(9)

v

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan 63

5.2 Saran 63

(10)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Hasil Belajar dan Berbagai Faktor yang Berpengaruh

Menurut John M. Keller 19

Gambar 2.2 Cahaya Putih Bola Lampu 22

Gambar 2.3 Thermometer 23

Gambar 2.4 Konversi Skala Celcius, Fahrenheit, Reamur dan Kelvin 24

Gambar 2.5 Rel Kreta Api 25

Gambar 2.6 Pemuaian Panjang 25

Gambar 2.7 Pemuaian Luas 26

Gambar 2.8 Pemuaian Volume 27

Gambar 2.9 Air yang di Panaskan 27

Gambar 2.10 Perubahan Wujud Zat 29

Gambar 2.11 Perpindahan Kalor Secara Konduksi 30

Gambar 2. 12 Konduksi Kalor T1 dan T2 30

Gambar 2.13 Perpindahan Kalor Secara Konveksi 32

Gambar 2. 14 Perpindahan Kalor Secara Radiasi 32

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian 36

Gambar 4.1 Grafik Nilai pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 46

Gambar 4.2 Diagram Perkembangan Afektif Siswa Kelas Eksperiemen 49

Gambar 4.3 Garfik Nilai postes kelas Eksperimen dan kontrol 51

(11)

v

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif 9

Tabel 2.2 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (GI) 10

Tabel 2.3 Fase - Fase Pembelajaran Langsung 14

Tabel 2.4 Induksi Termal Sebagai Zat 31

Tabel 2.5 Hasil-hasil Penelitian dengan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Group Investigation (GI) 34

Tabel 3.1 Spesifikasi Tes Hasil Belajar 38

Tabel 3.2 Desain Penelitian Two Group ( Pretest dan Posttest ) 39

Tabel 4.1 Data Nilai Pretes Kelas Eksperimen 45

Table 4.2 Data Nilai Pretes Kelas Kontrol 45

Table 4.3 Uji Normalitas Data Pretes 47

Table 4.4 Uji Homogenitas Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 47

Table 4.5 Uji Hipotesis Data Pretes 48

Table 4.6 Data Nilai Postes Kelas Eksperimen 50

Table 4.7 Data Nilai Postes Kelas Kontrol 51

Table 4.8 Uji Normalitas Data Postes 52

Table 4.9 Uji Homogenitas Postes kelas Eksperimen dan Kontrol 52

(12)

Daftar Lampiran

Lampiran 7 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Pengetahuan Konseptual 113

Lampiran 8 Ruprik Penilaian Afektif Siswa 128

Lampiran 18 Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretes Kelas Eksperimen 152

Lampiran 19 Rekapitulasi Hasil Jawaban Postes Kelas Eksperimen 153

Lampiran 20 Rekapitulasi Hasil Jawaban Pretest Kelas Kontrol 154

Lampiran 21 Rekapitulasi Hasil Jawaban Postest Kelas Kontrol 155

Lampiran 22 Perhitungan Rata, Varians, dan Standar Deviasi 166

(13)

Lampiran 31 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 178

Lampiran 32 Validasi Instrumen Tes Oleh Validator 179

Lampiran 33 Jawaban Postes kelas eksperimen dan kelas kontrol 183

Lampiran 34 Surat Keterangan Telah melakukan Penelitian 189

Lampiran 35 Surat Izin Penelitian 190

Lampiran 36 Surat Keterangan Pembimbing Skripsi 191

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Sebagai negara yang berkembang Indonesia masih jauh ketinggalan dari negara-negara lain dalam pendidikan. Ini dapat dilihat berdasarkan data survey pada

tahun 2014, sebuah lembaga pemeringkatan dunia, memaparkan jika Indonesia

menduduki posisi akhir dalam mutu pendidikan diseluruh dunia. Indonesia

menempati posisi ke- 40 dengan indeks rangking dan nilai secara keseluruhan yaitu

-1,84. Sementara pada kategori kemampuan kognitif indeks rangking 2014, Indonesia

diberi nilai-1,71. Sedangkan nilai untuk mencapai pendidikan yang dimiliki Indonesia

diberi skor -2,11. Posisi Indonesia ini menjadikan yang terburuk. Dimana Meksiko,

Brazil, Argentina, Kolombia dan Thailand, menjadi lima negara dengan rangking

terbawah yang berada diatas Indonesia. (Okezone News.6 Desember 2014).

Dengan pengalaman penulis saat malakukan program pengalaman lapangan

terpadu (PPLT) di SMK Negeri 2 Kisaran menemukan beberapa fakta yang

berhubungan dengan permasalahan pendidikan masa kini baik lingkungan masyarakat

maupun lingkungan sekolah. Permasalahan yang penulis temui dalam masyarakat

yaitu minat belajar masyarakat terhadap pendidikan masih rendah. Permasalahan

disekolah penulis dapatkan yaitu siswa kurang berperan aktif dalam proses

pembelajaran fisika.

Sebelumnya peneliti pernah menggunakan beberapa model pembelajaran saat

melakukan PPLT diantaranya PBL, dan Kooperatif Tipe Group Investigation (GI)

dengan dua model ini terlihat jelas perbedaannya, dimana saat diberi model

pembelajaran PBL siswa kurang mampu berpikir tingkat tinggi dan memecahkan

masalah yang diberikan pada saat pembelajaran, dan menggunakan model GI siswa

(15)

2

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan kepada guru fisika

menyatakan bahwa hasil belajar fisika siswa selama 3 tahun terakhir hanya ± 25%

dari 35 orang siswa yang mampu mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal atau

KKM, yaitu 68. Faktor yang menyebabkan belum tercapainya hasil belajar siswa

adalah metode dan model belajar fisika kurang bervariasi dan siswa kurang berani

untuk mengemukakan pendapat sehingga siswa cenderung kurang aktif.

Amdani (2014:185) menyatakan bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan

untuk mengatasi masalah di atas adalah melakukan pembelajaran yang melibatkan

siswa secara aktif sekaligus melatih kerja sama yang baik diantara mereka, yakni

menggunakan model pembelajaran koperatif tipe Group Investigation (GI).

Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation merupakan sebuah model

yang tidak mengedepankan siswa menghapal fakta-fakta dan rumus-rumus, tetapi

membimbing para siswa mengidentifikasi topik, merencanakan investigasi di dalam

kelompok, melaksanakan penyelidikan, melaporkan, dan mempresentasikan hasil

penyelidikannya. Model pembelajaran ini melibatkan siswa secara aktif dalam

kegiatan pembelajaran.

Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation telah berhasil di

terapkan dalam penelitian: Rosmeidani (2014) dengan tingkat keberhasilan pada

aktivitas belajar siswa sebesar 71,61 secara klasikal, Amdani (2014) dengan tingkat

keberhasilan pada rara-rata pretes 87,67 dan postes 62,14. Dari hasil penelitian

sebelumnya jelas terlihat bahwa ada pengaruh hasil belajar siswa dengan model

pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran khususnya

model pembelajaran kooperatip tipe Group Investigation karena itu siswa dituntut

untuk lebih aktif dan bisa menemukan konsep baru dari setiap proses pembelajaran.

Pada penelitian di atas Rosmeidani menyarankan agar peneliti lainnya

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation pada sub

(16)

3

pada materi hukum newton. Untuk mengatasi hal ini, peneliti akan menggunakan

materi suhu dan kalor kelas X SMK.

Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti bertujuan untuk meningkatkan hasil

belajar fisika siswa dengan mengangkat judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Terhadap Pengetahuan Konseptual Siswa Pokok Bahasan Suhu dan Kalor Fisika SMK Kelas X Semester II T.P. 2015/2016

1.2Identifikasi Masalah

Sebagaimana yang telah diterangkan pada latar belakang masalah di atas,

maka, yang menjadi identifikasi masalah pada penelitian ini adalah:

1. Penerapan model pembelajaran masih bersifat (teacher centered).

2. Penerapan guru yang domain menyebabkan siswa menjadi pasif dalam

proses pembelajaran dan kemampuan bekerja sama yang rendah.

3. Model pembelajaran yang digunakan kurang bervariasi.

4. Sarana belajar yang kurang memadai.

5. Guru dominan menyajikan materi Fisika dengan menonjolkan

persamaan-persamaan matematik yang terkesan sulit bagi siswa.

1.3Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas batasan masalah adalah:

1. Model pembelajaran dalam penelitian ini adalah model pembelajaran

Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) untuk kelas eksperimen dan

konvensional untuk kelas kontrol.

2. Subjek penelitian hanya dibatasi pada siswa Kelas X .

3. Materi yang di ajarkan dalam penelitian ini adalah materi Suhu dan Kalor.

4. Hasil belajar yang akan diteliti hanya pada aspek afektif, kognitif dan

(17)

4

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini

sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar pengetahuan konseptual siswa yang di ajarkan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe group investigasi (GI) ?

2. Bagaimana hasil belajar pengetahuan konseptual siswa siswa yang di ajarkan

menggunakan pembelajaran konvensional ?

3. Apakah ada perbedaan hasil belajar pengetahuan konseptual siswa yang

diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation

(GI) dengan menggunakan pembelajaran konvensional?

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini dilakukan adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar pengetahuan konseptual siswa menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) pada materi

pokok Suhu dan Kalor di SMK.

2. Untuk mengetahui hasil belajar pengetahuan konseptual siswa menggunakan

pembelajaran konvensional pada materi pokok Suhu dan kalor di SMK.

3. Untuk mengetahui apakah hasil belajar pengetahuan konseptual siswa

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI)

lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.

1.6Manfaat Penelitian

1. Sebagai sumber informasi hasil belajar siswa yang di pengaruhi oleh model

pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (GI).

2. Sebagai sumber informasi yang alternatif untuk pemilihan tipe model

(18)

5

1.7Defenisi Operasional

Defenisis operasional dari kata atau istilah dalam kegiatan ini adalah

1. Belajar dapat didefenisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisasi

berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman (Ratna Wilis, 2006).

2. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya (Sudjana, 2005).

3. Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran dikelas atau

pembelajaran dalam tutorial untuk menentukan perangkat-perangkat

pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum,

dan lain-lain (Joyce, 1992).

4. Model pembelajaran Kooperatif Group Investigation adalah model yang dirancang untuk membimbing siswa dalam memperjelas masalah, menelusuri

berbagai perspektif dalam masalah tersebut, dan mengkaji bersama untuk

menguasai informasi, gagasan, dan kemampuan yang simultan (Joyce, 2009:

36).

5. Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang lazim diterapkan dalam

pembelajaran sehari-hari yang sudah terbiasa dilakukan di kelas, sifatnya

berpusat pada guru dan kurang memperhatikan keseluruhan situasi belajar

siswa. (Menurut Sanjaya 2006 : 261).

(19)

63

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analisa data dan

pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Hasil belajar pengetahuan konseptual siswa pada kelas yang menggunakan

model kooperatif tipe Group Investigation (GI) diperoleh nilai rata-rata

pretes adalah 35,19 nilai rata-rata postes adalah 54 dengan gain sebesar

0,29 meningkatnya hasil belajar pengetahuan konseptual siswa adalah

dalam kategori “sedang”.

2. Hasil belajar pengetahuan konseptual siswa pada kelas menggunakan

pembelajaran konvensional diperoleh nilai rata-rata pretes adalah 33,65

nilai rata-rata postes adalah 42 dengan gain sebesar 0,12 meningkatnya

hasil belajar pengetahuan konseptual siswa adalah dalam kategori “rendah”.

3. Hasil uji hipotesis uji t dengan thitung > ttabel ( 13,95 > 1,997) menunjukkan

bahwa pengetahuan konseptual siswa dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Group Investigation (GI) lebih baik daripada pembelajaran

konvensional. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa ada

pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI)

terhadap hasil belajar pengetahuan konseptual siswa.

5.2Saran

1. Implementasi dalam menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe

Group Investigation (GI) dapat membantu guru dalam menambah

wawasan dan sebagai bahan untuk di perpustakaan.

2. Dalam penerapan model pembelajaran Group Investigation (GI) melatih

siswa agar lebih aktif dalam menginvestigasi dan mencari solusi dari suatu

permasalahan, sehingga siswa lebih semangat, dan lebih aktif dalam

(20)

64

3. Selama kegiatan belajar mengajar berlangsung di harapkan kepada

guru/peneliti agar memberikan simulasi mengenai fase-fase pembelajaran

yang menerapkan model kooperatif tipe Group Investigation (GI) dan

langkah-langkah mengerjakan LKS dengan baik agar model dapat berjalan

dengan lancar sesuai dengan waktu yang ditentukan

4. Kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti tentang model

pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation (GI) agar

mengembangkan penelitian dengan model yang lain karena pada

penelitian ini terbatas pada materi suhu dan kalor.

5. Pada saat presentasi kelompok masih ada siswa yang tidak mendengar dan

menyimak. Bagi guru atau peneliti sebelum melakukan presentasi proses

harus di jelaskan secara jelas dan menunjuk moderator pada setiap

kelompok, sehingga moderator dapat bertanggung jawab pada

kelompoknya.

6. Buat sekolah di harapkan melengkapi alat dan bahan dalam laboratorium

(21)

65

DAFTAR PUSTAKA

Adora, Nelia M., (2014), Group Investigation in Teaching Elementary Science, International

Journal of Humanities and Management Sciences(IJHMS), 2(3), 146-147, Catarman

Amdani dan K, dan Fransisca A, A, S, (2014), Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Investigation (GI) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Besaran Dan Satuan di Kelas X Semester I SMA Negeri I Sipoholon TP, 20013/2014, Jurnal Inpafi,

Vol, 2 (4),184-189

Arends, R, I, (2008), Learning to Teach Belajar untuk Mengajar Edisi Ketujuh. Yogyakarta, Pustaka Pelajar

Amri, S, (2013), Pengembangan dan Model Pembelajaran, Jakarta, prestasi pustakaraya

Budi Ningsi, Asri, (2012), Belajar Dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta

Cunayah, C, dan I, E,I, (2014), 1700 Bank Soal Bimbingan Pemantapan Fisika. Bandung, Yrama Widya

Douglas C, Gioncoli, (2001), Fisika Edisi ke-5 Jilid 1, Erlangga, Jakarta

Dahar, RA, (2006) Teori Belajar dan Pembelajaran, Erlangga, Bandung

H. M. (2014), Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21 Kunci Sukses

Implementasi Kurikulum 2013, Bogor, Ghalia Indonesia

Hamalik, O, (2010). Proses Belajar Mengajar, Jakarta, Bumi Aksara

Isjoni, (2011), Cooperative Learning, Mengembangkan Kemampuan Belajar Kelompok, Bandung, Alfabeta

Istarani. (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Medan, Media Persada

Joyce, B., Weil, M., and Calhoun, E. (2009). Models of Teaching (Eighth Edition). USA: New Jersey. Terjemahan Fawaid, A. dan Mirza, A. (2011). Models of Teaching Model-Model

Pengajaran (Edisi Delapan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Kanginan, M, (2013), Fisika, Jakarta, Erlangga

Monika Sofia dkk, (2014), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation

(22)

66

Sani, R, A, (2013), Inovasi Pembelajaran, Jakarta, PT Bumi Aksara

Sanjaya, Wina, (2006), Strategi Pembelajaran Beorientasi Standar Proses Pendidikan , Kencana, Jakarta

Sani, R. A, (2014), Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013, Jakarta, PT Bumi Aksara

Sanjana, H. W, (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta, Kencana

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor - faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, PT Rineka Cipta

Slavin, R. E. (2005). Cooperative Learning : Theori, Research and Practice. London: Allymand Bacon. Terjemahan Yusron, N. (2005). Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media

Sudjana, (2005), Metode Statistika, Bandung, Tarsito

Sudjana, N, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT Remaja Rosdakarya

Turnip B, M dan Harahap, R , (2014) pengaruh model pembelajaran kooperatip model group

investigation (GI) berbantu media Flash terhadap hasil belajar fisika siswa SMA, Jurnal

Inpafi,Vol, 2(3) 1-8

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Konsep, Landasan, dan

Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Jakarta,Kencana

Pitoyo, A, J. H, Waluyo, Suwandi, S, dan Andayani, (2014), The Effect of Group Investigation

Learning Model, Accelerated Learning Team and Role Playing on Elementary School

Students’ Writing Skills Viewed from Cognitive Style, Journal of Education and Practice,

5 (1), 21 – 29, Diakses dari http://www.iiste.org pada tanggal 30 Januari 2016

Wiratana, I Ketut., Sadia, I W., Suma, K., (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Investigasi Kelompok (Group Investigasi) Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Hasil Belajar Sains Siswa SMP, e-journal Program Pascasarjana Universitas

Pendidikan Ganesha, 3, Singaraja

Gambar

Tabel Uji Validitas Tes

Referensi

Dokumen terkait

The implementation of the border crossing pass aimed to faci litate the nationals of the Republic of Indonesia and the Democratic Republic of Timor-Leste, who are

[r]

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL. GURU DAN

Secara makro ekonomi meningkatnya jumlah pengangguran atau menu- funoya kesempatan kerja akan mempengaruhi tingkat output dan pada akhirnya mempengaruhi

Hal tersebut didukung oleh hasil penelitian Yuyun Khanifah (2006) yang menyatakan bahwa ada pengaruh kemandirian siswa terhadap hasil belajar matematika siswa di

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media papan flanel dapat meningkatkan pengenalan huruf pada anak usia 4 – 5 tahun di

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Untuk mengetahui pengaruh kemandirian belajar terhadap prestasi belajar mahasiswa; 2) Untuk mengetahui pengaruh

PP ini diha- an pemerintah maupun pemerintah rapkan menjadi dasar untuk melaku- i daerah yang ironinya, di satu sisi, ma- kan tata hutan nasional, perencanaan : sih