PEMBAGIAN HARTA WARISAN PADA MASYARAKAT
SUKU JAWA MUSLIM DI HUTA IV NAGORI SAYUR
MATINGGI KECAMATAN UJUNG PADANG
KABUPATEN SIMALUNGUN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Intan Widi Arista NIM. 3123311023
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL
ABSTRAK
Intan Widi Arista. NIM. 3123311023. Pembagian Harta Warisan Pada Masyarakat Suku Jawa Muslim Di Huta IV Nagori Sayur Matinggi Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun. Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan hukum Islam dan hukum adat dalam pembagian harta warisan pada masyarakat suku Jawa Muslim di Huta IV Nagori Sayur Matinggi Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun. Penelitian ini dilaksanakan di Huta IV Nagori Sayur Matinggi Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun. Adapun jenis penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian hukum yuridis empiris yang ditinjau dari sudut sifatnya yaitu penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif. Adapun jenis data dalam penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder dengan prosedur pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang ada di Huta IV Nagori Sayur Matinggi Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun yang berjumlah 97 KK. Sampel dalam penelitian ini menggunakan Purposive Sampling yaitu menentukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal. Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data kualitatif. Data-data naratif yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara, diinterprestasikan untuk selanjutnya dianalisis. Dalam penelitian kualitatif analisis data diperoleh di lapangan dan hasilnya dituangkan dalam bentuk tulisan dan dianalisis. Dari hasil penelitian dapat dilihat dari 12 KK yang menjadi sampel dapat disimpulkan bahwa pembagian harta warisan secara hukum Islam belum terlaksana secara keseluruhan di masyarakat. Namun bukan berarti hukum Islam tidak dipakai dalam pembagian harta warisan yang ada di masyarakat, akan tetapi digabungkan/dikolaborasikan dengan pembagian harta warisan pada hukum adat Jawa agar tidak terjadi perselisihan diantara keluarga ataupun menghindari konflik yang terjadi di kemudian hari dan menciptakan ketenteraman di antara pihak keluarga. Dengan kata lain, masyarakat lebih memilih pembagian harta warisan secara hukum waris adat yaitu hukum adat Jawa dari pada hukum waris Islam dalam pelaksanaan pembagian harta warisan.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat dan karunia- Nya penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan
baik. Skripsi ini berjudul, “Pembagian Harta Warisan Pada Masyarakat Suku Jawa Muslim Di Huta IV Nagori Sayur Matinggi Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun”.
Penulisan skripsi ini dimaksud untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
memperoleh gelar sarjana pendidikan Jurusan Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan. Penulis
menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
segi isi maupun tata bahasanya. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun, sehingga bisa dilakukan perbaikan dan
kesempurnaan skripsi ini.
Terselesainya skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang
telah mendorong dan membimbing penulis baik dengan ide-ide pemikirannya
serta motivasi untuk tetap semangat menyelesaikan skripsi dan pendidikan
penulis.
Teristimewa dan paling utama saya ucapkan terima kasih kepada orang tua
kepada ayahanda tercinta Imran dan Ibunda tercinta Jumiati atas pengorbanannya
selama ini kepada penulis baik dari segi moril, materil, dan untaian doa, semangat,
dukungan dan kasih sayangnya yang tak terhingga sehingga penulis dapat
skripsi ini. Untuk itu dengan segenap ketulusan hati, penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
2. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Dr. Reh Bungana Beru PA, SH, M.Hum selaku ketua jurusan PPKn dan
juga sekaligus Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan
bimbingan, dorongan dan pengarahan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Arief Wahyudi, SH.,MH selaku sekretaris jurusan PPKn.
5. Ibu Dra. Yusna Melianti, MH. selaku dosen Pembimbing Akademik dan
juga sekaligus dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dan
masukan kepada penulis sehingga skripsi ini bisa diselesaikan.
6. Bapak Drs. Ramli, MA selaku dosen penguji yang telah banyak memberikan
saran dan masukan kepada penulis sehingga skripsi ini bisa diselesaikan.
7. Ibu Hapni Laila Siregar, S.Ag.,MA selaku dosen penguji yang telah banyak
memberikan saran dan masukan kepada penulis sehingga skripsi ini bisa
diselesaikan.
8. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan PPKn yang telah banyak memberikan
pengetahuan dan ilmu yang bermanfaat selama penulis mengikuti
perkuliahan serta staf pegawai di Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri
9. Bapak Jon selaku staf pegawai di Jurusan PPKn yang telah banyak
membantu penulis dalam administrasi yang dibutuhkan mahasiswa/i dalam
menyelesaikan skripsi ini.
10. Bapak Surono selaku Pangulu/Kepala Desa yang telah memberikan izin
kepada penulis untuk mengadakan penelitian di Huta IV Nagori Sayur
Matinggi Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun.
11. Masyarakat Huta IV Nagori Sayur Matinggi yang telah banyak membantu
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
12. Adik penulis Ilham Widi Rahmansyah yang telah banyak memberikan
dukungan dan motivasi selama perkuliahan dan memberikan semangat
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Abangda Quadi Azam yang telah membimbing dan memberikan motivasi
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
14. Sahabat-sahabat penulis Try Widianty, Almi Pratiwi Tarigan, Thoibah
Lubis, Rizky Adelina, Nurul Khodijah, Neni Rahmawati, Desi Aga Putri,
Nurmalina Panjaitan, Yessi Ardila Rahman, Hulfah Islami, Ahmad Arfah
Fansury Lubis, Chandra Fahmi Pratama Zega, Ahmad Faisal, M. Nasir
Sinaga yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam
menyelesaikan skripsi ini.
15. Teman-teman seperjuangan khususnya kelas Ekstensi B 2012 Jurusan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah memberikan
16. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat FIS Unimed
yang telah banyak membantu penulis selama proses pengerjaan skripsi ini.
17. Teman-teman kost penulis Kak Fitri, Yuni, Nilla, dan Diana yang selalu
memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
18. Teman-teman seperjuangan PPLT SMK Negeri 2 Kisaran tahun 2015 yang
telah memberikan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah mendukung dan membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca. Selamat Membaca.
Medan, Agustus 2016
DAFTAR ISI
ABSTRAK………. i
KATA PENGANTAR……….. ii
DAFTAR ISI……….. vi
DAFTAR TABEL……….. ix
DAFTAR GAMBAR………. x
DAFTAR LAMPIRAN………. xi
BAB I PENDAHULUAN………... 1
A. Latar Belakang………... 1
B. Identifikasi Masalah………... 3
C. Pembatasan Masalah……….. 4
D. Rumusan Masalah……….. 4
E. Tujuan Penelitian………... 5
F. Manfaat Penelitian………. 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA……… 6
A. Kerangka Teoritis………...6
1. Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam……….. 6
a. Pengertian Hukum Islam………6
b. Pengertian Harta Warisan Menurut Hukum Islam………….7
c. Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Islam………… 10
e. Penggolongan Ahli Waris dan Bagian Penerimaannya
Menurut Hukum Islam………... 16
2. Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Adat Jawa………. 22
a. Pengertian Hukum Adat Waris Menurut Hukum Adat Jawa………22
b. Pembagian Harta Warisan Menurut Hukum Adat Jawa…… 23
c. Pembagian Ahli Waris Menurut Hukum Adat Jawa………. 25
B. Kerangka Berfikir……….. 29
BAB III METODE PENELITIAN……….. 31
A. Jenis Penelitian………. 31
B. Jenis Data………. 32
C. Lokasi Penelitian……….. 32
D. Populasi & Sampel………... 34
1. Populasi……….. 34
2. Sampel……… 34
E. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional………. 35
1. Variabel Penelitian...………. 35
2. Defenisi Operasional……….. 35
F. Teknik Pengumpulan Data………... 35
G. Teknik Analisis Data……… 37
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……… 38
A. Deskripsi Wilayah Huta IV Nagori Sayur Matinggi Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun……… 38
b. Jumlah Penduduk………... 42
c. Mata Pencaharian Penduduk……….. 42
d. Keadaan Sosial Masyarakat………... 43
e. Kasus Yang Terkait Dengan Pembagian Harta Warisan………45
B. Penerapan Hukum Islam Dalam Pembagian Harta Warisan……... 46
C. Penerapan Hukum Adat Jawa Dalam Pembagian Harta Warisan... 51
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 58
A. Kesimpulan……….. 58
B. Saran……… 59
DAFTAR PUSTAKA……… 61
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Susunan Organisasi Pemerintah Nagori Sayur Matinggi
Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun……….33
Gambar 2. Struktur Organisasi Maujana Nagori Sayur Matinggi………..39
Gambar 3. Struktur Organisasi Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Nagori
(LPMN) Nagori Sayur Matinggi Kecamatan Ujung Padang………...40
DAFTAR LAMPIRAN 1. Wawancara
2. Hasil Wawancara
3. Dokumentasi Wawancara
4. Nota Tugas
5. Surat Penelitian dari Jurusan
6. Surat Penelitian dari Fakultas
7. Surat Penelitian dari Tempat Penelitian
8. Surat Keterangan Perpustakan dari Jurusan
9. Surat Keterangan Perpustakan dari UNIMED
10. Kartu Mengikuti Seminar Proposal
11. Kartu Bimbingan Skripsi
12. Pernyataan Keaslian Tulisan
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Keanekaragaman setiap suku ditentukan oleh aturan adat istiadat yang
biasanya lebih sering ditemukan pada perayaan-perayaan tertentu seperti
kelahiran, perkawinan, kematian dan mensyukuri hal-hal yang diperkirakan baik
untuk orang maupun masyarakat sekitar. Perbedaan adat istiadat inilah yang
memperkaya budaya pada suku-suku tersebut. Pada setiap suku juga memiliki
perbedaan yang ditentukan oleh suku masing-masing, misalnya dalam pembagian
harta warisan. Pada suku Batak, anak perempuan tidak mendapat hak dalam
pembagian harta warisan karena hanya anak laki-laki yang dianggap sebagai ahli
waris, sehingga hanya anak laki-laki yang mendapat harta warisan. Berbeda
dengan adat suku Jawa dimana pembagian harta warisan dilakukan dengan sistem
bagi rata kepada anak laki-laki dan anak perempuan.
Pada masyarakat suku Jawa Muslim terjadi perubahan-perubahan pada
sistem adat istiadat diantaranya dalam hal pembagian harta warisan. Hal ini terjadi
karena sebagian dari masyarakat Jawa mengadopsi sistem agama tertentu kedalam
adat istiadatnya. Sistem agama yang dianut suku Jawa pada umumnya adalah
agama Islam. Bagi masyarakat suku Jawa yang beragama Islam sering terjadi
permasalahan dalam menyelesaikan sengketa warisan karena kurangnya
pemahaman masyarakat khususnya pada pembagian harta warisan menurut
hukum Islam. Kurangnya pemahaman tersebut menyebabkan adanya anggapan
2
pembagian harta warisan menurut hukum Islam. Pembagian harta warisan
menurut hukum Islam diatur dalam Al-Qur’an QS. An-Nisa’(4) ayat 7 yang
berbunyi:
كرت
َمم
يصن
ء سِنللو
نوبرأق أْاو
نادلاوألا
كرت
َمم
يصن
ل جِرلل
ضورأفم
بيصن
رثك ۚ
أوأ
هأنم
َلق
َمم
نوبرأق أْاو
نادلاوألا
Lirrijaali nashiibun mimmaa taraka alwaalidaani waal-aqrabuuna walilnnisaa-i
nashiibun mimmaa taraka alwaalidaani waal-aqrabuuna mimmaa qalla minhu
aw katsura nashiiban mafruudaan.
Artinya: Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan
ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta
peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian
yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu, pembagian harta warisan dalam Al-Qur’an telah diuraikan
dengan jelas yang menyebabkan kebanyakan umat Islam, termasuk para ulama
menganggap bahwa ketentuan Al-Qur’an tersebut bersifat mutlak sehingga tidak
dapat diubah dengan ketentuan lain. Namun, pada masa sekarang, pemahaman
masyarakat terkait pembagian harta warisan secara hukum Islam masih minim.
Oleh karenanya masyarakat dalam pembagian harta warisan masih menggunakan
hukum adat Jawa sesuai dengan mayoritas suku didaerah setempat. Kenyataan ini
banyak ditemui pada masyarakat suku Jawa Muslim di Huta IV Nagori Sayur
3
Huta IV Nagori Sayur Matinggi merupakan daerah yang mayoritas suku
Jawa dan beragama Islam. Dalam pembagian harta warisan masih banyak
masyarakat Jawa yang beragama Islam di daerah tersebut tidak mengikuti
pembagian harta warisan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada di dalam
syariat Islam itu sendiri. Hal ini disebabkan masyarakat Huta IV Nagori Sayur
Matinggi lebih sering mengikuti kepada tokoh adat dan pemuka masyarakat di
daerah tersebut. Walaupun masyarakat beranggapan bahwa apa yang
diinstruksikan oleh tokoh masyarakat tersebut merupakan sesuai dengan syariat
Islam namun pada kenyataannya pembagian tersebut lebih mengarah kepada
sistem hukum adat.
Berdasarkan latar belakang di atas maka perlu dilakukan penelitian dengan
judul “Pembagian Harta Warisan pada Masyarakat Suku Jawa Muslim di
Huta IV Nagori Sayur Matinggi Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun”.
B. Identifikasi Masalah
Di dalam melakukan sebuah penelitian perlu ditentukan ruang lingkup serta
topik masalah yang akan diteliti, hal tersebut dilakukan agar penelitian menjadi
lebih terarah dan dapat dengan mudah didalami analisanya. Identifikasi masalah
dalam penelitian ini adalah:
1. Pembagian harta warisan pada masyarakat suku Jawa Muslim belum
4
2. Mengenai kedudukan anak laki-laki dan anak perempuan dalam
pembagian harta warisan menurut hukum Islam.
3. Mengenai kedudukan anak laki-laki dan anak perempuan dalam
pembagian harta warisan menurut hukum adat pada suku Jawa.
4. Kurangnya penerapan hukum Islam dalam pembagian harta warisan
pada masyarakat suku Jawa Muslim.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka perlu adanya pembatasan
masalah. Pembatasan masalah digunakan untuk mempertajam konsep. Adapun
pembatasan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1. Penerapan hukum Islam dalam pembagian harta warisan pada
masyarakat suku Jawa Muslim di Huta IV Nagori Sayur Matinggi
Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun.
2. Penerapan hukum adat dalam pembagian harta warisan pada masyarakat
suku Jawa Muslim di Huta IV Nagori Sayur Matinggi Kecamatan Ujung
Padang Kabupaten Simalungun.
D. Rumusan Masalah
Dari pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan hukum Islam dalam pembagian harta warisan
pada masyarakat suku Jawa Muslim di Huta IV Nagori Sayur Matinggi
5
2. Bagaimana penerapan hukum adat dalam pembagian harta warisan pada
masyarakat suku Jawa Muslim di Huta IV Nagori Sayur Matinggi
Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun?
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui penerapan hukum Islam dalam pembagian harta
warisan pada masyarakat suku Jawa Muslim di Huta IV Nagori Sayur
Matinggi Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun.
2. Untuk mengetahui penerapan hukum adat dalam pembagian harta
warisan pada masyarakat suku Jawa Muslim di Huta IV Nagori Sayur
Matinggi Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Memberikan pengetahuan bagi masyarakat khususnya suku Jawa
Muslim dalam pembagian harta warisan menurut hukum Islam.
2. Sebagai bahan masukan dan acuan untuk penelitian selanjutnya.
3. Memberikan pengetahuan secara ilmiah tentang penerapan hukum Islam
dalam pembagian harta warisan di dalam masyarakat suku Jawa Muslim.
4. Memberikan sumbangan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan.
5. Secara praktis dan teoritis dapat menjadi sumber data yang akurat dan
58
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari seluruh pembahasan yang telah dikemukakan pada bab
sebelumnya dan dihubungkan dengan tujuan penelitian dapatlah dikemukakan
hal-hal sebagai berikut yaitu:
1. Penerapan hukum Islam dalam pembagian harta warisan pada masyarakat
suku Jawa Muslim di Huta IV Nagori Sayur Matinggi Kecamatan Ujung
Padang Kabupaten Simalungun belum terlaksana secara keseluruhan di
masyarakat. Namun bukan berarti hukum Islam tidak dipakai dalam
pembagian harta warisan yang ada di masyarakat, akan tetapi
digabungkan/dikolaborasikan dengan pembagian harta warisan pada hukum
adat Jawa agar tidak terjadi perselisihan diantara keluarga ataupun
menghindari konflik yang terjadi di kemudian hari dan menciptakan
ketenteraman di antara pihak keluarga. Hal ini dibuktikan ketika dalam
pembagian harta warisan tokoh masyarakat/tokoh agama yang telah
diundang menjelaskan terlebih dahulu pembagian harta warisan secara
hukum Islam sebagai dasar acuan dan hukum adat Jawa sebagai dasar adat
kebiasaan.
2. Penerapan hukum adat Jawa dalam pembagian harta warisan pada
masyarakat suku Jawa Muslim di Huta IV Nagori Sayur Matinggi
59
perkumpulan dikeluarga yang menghasilkan keputusan bersama dengan
jalan musyawarah/mufakat banyak masyarakat yang memutuskan untuk
menggunakan pembagian harta warisan secara hukum adat Jawa karena
adanya kebijaksanaan dari keluarga, dan mengikuti kebiasaan/tradisi
tokoh-tokoh pendahulunya.
B. Saran
Sehubungan dengan kesimpulan di atas, dapatlah disarankan hal-hal sebagai
berikut:
1. Kepada masyarakat suku Jawa muslim di Huta IV Nagori Sayur Matinggi
Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun perlunya memperkuat
ataupun merumuskan pembagian harta warisan dimasyarakat secara tertulis
baik itu pembagian harta warisan menurut hukum Islam dan pembagian
harta warisan secara hukum Islam supaya tidak terjadi konflik di kemudian
hari dan apabila terjadi sengketa maka akan dibuktikan dengan keputusan
secara tertulis sesuai dengan hasil musyawarah dan mufakat di antara pihak
keluarga. Dengan catatan ketika pembagian tersebut dilakukan sebelum
orang tua meninggal maka dibuat terlebih dahulu surat perjanjian dan jangan
diberikan kepada anak ketika orang tua masih hidup agar orang tua masih
bisa mengambil hasil dari harta tersebut.
2. Kepada masyarakat suku Jawa muslim di Huta IV Nagori Sayur Matinggi
Kecamatan Ujung Padang Kabupaten Simalungun harus adanya sosialisasi
60
Matinggi sehingga masyarakat yang ada di nagori tersebut paham dan
mengetahui tentang tata cara pembagian harta warisan dan tahu dengan
bagian yang akan didapatkan ketika di antara masyarakat tersebut menjadi
ahli waris. Sosialisasi ini dilakukan agar ada hikmah masyarakat melakukan
pembagian harta warisan secara hukum Islam yaitu menghindari masyarakat
dari sikap serakah, menyadari bahwa orang lain mempunyai hak/bagian,
menghindari timbulnya persengketaan/fitnah karena pembagian yang tidak
adil / tidak benar, mewujudkan keadilan dalam keluarga yang berdampak
positif bagi keadilan dalam masyarakat. Karena hukum Islam wajib
dilakukan sesuai dengan syariat Islam sedangkan hukum adat merupakan
61
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Amiruddin dan Asikin, Zainal. 2004. Pengantar Metode Penelitian Hukum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Penerbit PT Rineka Cipta.
Batubara, Manaon.dkk. 2014. Al-Islam Pendidikan Agama Islam Untuk
Perguruan Tinggi. Bandung: Citapustaka Media Perintis.
Daulay, Mahmud Yunus dan Naimi, Nadlrah. 2012. Studi Islam II. Medan: Ratu Jaya.
2011. Fiqh Muamalah. Medan: Ratu Jaya.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Djamali, R. Abdoel. 2011. Pengantar Hukum Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
Hafsah. 2011. Fiqh. Bandung: Citapustaka Media Perintis.
K. Suhrawardi dan Simanjuntak, Komis. 2013. Hukum Waris Islam (Lengkap dan
Praktis). Jakarta: Sinar Grafika.
Manan, Abdul. 2006. Aneka Masalah Hukum Perdata Islam Indonesia. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Marzuki. 2013. Pengantar Studi Hukum Islam: Prinsip Dasar Memahami
Berbagai Konsep Dan Permasalahan Hukum Islam Di Indonesia.
Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Rasjid, Sulaiman. 2012. Fiqh Islam. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Sawaun,A.dkk. 2012. Buku Induk Terlengkap Agama Islam. Yogyakarta: Citra Risalah.
Setiawan, Deny. 2014. Metodologi Penelitian. Medan: Unimed.
62
Sunggono, Bambang. 2007. Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Suratman dan Dillah. 2014. Metode Penelitian Hukum. Bandung: Alfabeta.
Tutik, Titik Triwulan. 2008. Hukum Perdata dalam Sistem Hukum Nasional. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sumber Jurnal:
Ismatul Khasanah,dkk. “Pembagian Harta Warisan”. (Online). Vol. 1. No. 1.
(http://ejurnal.upgrismg.ac.id/index.php/paudia/article/download/261/230). Diakses: 8 Agustus 2016. Pukul : 13.00 Wib.
Kamaruddin. 2013. “Beragam Norma Hukum Dalam Penerapan Waris”.
(Online). Vol. 13. No.1.
(http://jurnaliainpontianak.or.id/index.php/Almaslahah/article/download/3 39/280). diakses: 31 Januari 2016. Pukul : 16.00 Wib.