PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI
SISWA SMA SWASTA ASSISI SIANTAR
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Oleh :
VITA RIAHNI SARAGIH NIM 8136192035
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
Saragih, Vita Riahni. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Motivasi Belajar Terhadap Kemampuan Memahami Teks Eksposisi Siswa Sma Swasta Assisi Siantar. Tesis: Medan. Program Pendidikan Bahasa Indonesia . Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pengaruh yang berbeda antara strategi pembelajaran terhadap kemampuan memahami teks eksposisi, (2) pengaruh yang berbeda antara motivasi belajar terhadap kemampuan memahami teks eksposisi, dan (3) interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi belajar terhadap kemampuan memahami teks eksposisi pada siswa kelas kelas X SMA ASSISI Siantar Tahun Pembelajaran 2015/ 2016.
Populasi dan penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Swasta Assisi Siantar yang terdiri dari empat kelas dengan jumlah siswa sebanyak 120 orang. Pemilihan SMA Swasta Assisi Siantar sebagai populasi penelitian berdasarkan asumsi bahwa siswa-siswi tersebut memiliki karakteristik yang relative sama. Sehingga teknik pengambilan sampel menggunakan kelompok secara acak (cluster random sampling). Sampel penelitian ini adalah 60 siswa yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas XIPA1 dan kelas XIPA2. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan desain penelitian faktorial 2 x 2. Untuk mengumpulkan data digunakan tes. Tes kemampuan memahami teks eksposisi digunakan tes pilihan berganda dan motivasi belajar siswa menggunakan angket. Teknik analisis data penelitian yang digunakan adalah teknik statistik deskriptif dan inferensial.
Hasil analisis menunjukkan bahwa siswa dengan SPPKB skor rata-rata kemampuan memahami teks ekspositori sebesar 35,433, adapun untuk kelompok siswa dengan SPI skor rata-rata kemampuan memahami teks ekspositori sebesar 33,167. Hal ini berarti bahwa penerapan SPPKB memberikan pengaruh yang lebih baik daripada SPI. Sementara itu Hasil analisis menunjukkan bahwa kelompok siswa dengan motivasi belajar tinggi skor rata-rata kemampuan memahami teks ekspositori sebesar 36,8 adapun skor rata-rata kemampuan memahami teks ekspositori dengan motivasi belajar rendah sebesar 31,83. Hal ini berarti motivasi belajar terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pencapaian kemampuan memahami teks ekspositori.
ii ABSTRACT
Saragih, Vita Riahni. The influence of Learning strategies and students’ Motivation toward Exposition Text Comprehension on SMA Assisi Siantar. 2015/2016 Academic Years. Thesis: Indonesian Language Education. Postgraduate School. State University of Medan. 2016.
This study aims to determine: (1) the different influence of learning strategies toward exposition texts comprehension, (2) the different influence of students’ motivation toward exposition texts comprehension, and (3) the interaction of learning strategies and students’ motivation toward the comprehension of exposition texts on students’ grade x of SMA ASSISI Siantar 2015/2016 academic years.
Population of this research is students of Grade X of SMA Assisi Siantar which consists of four classes with the total number 120 students. This population is selected based on the assumption that these students have relatively similar characteristics. So that the sampling technique uses cluster random sampling. The sample was 60 students which taken from two classes, namely class XIPA1 and
XIPA2 class. The method used in this research is quasi-experimental methods
(quasi) design with 2 x 2 factorial. This study collected data by tests. Text exposition comprehension used multiple choice and students’ motivation used a questionnaire.
The analysis showed that students who was taught SPPKB got means score 35.433, while the SPI got means score 33.167. This means that the application SPPKB give a better effect than the SPI. While the results showed that students who have high motivation got means scores 36.8 while the students who have low motivation got the means score 31.83. It means that students’ motivation have a significant effect toward exposition texts comprehension.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmatNya
sehingga tesis yang berjudul Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Motivasi Belajar
terhadap Kemampuan Memahami Teks Eksposisi Siswa SMA Swasta Assisi Siantar
ini dapat penulis selesaikan. Tesis ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan
mendapatkan gelar magister pendidikan pada program Pascasarjana Universitas Negeri
Medan.
Penulisan tesis ini dapat diselesaikan karena adanya bantuan moril maupun
dorongan dari berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Untuk itu,
penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd.
selaku pembimbing I, dan Ibu Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M.Pd. selaku pembimbing II.
Penulis juga mengucapkan rasa terima kasih kepada Ibu Prof. Dr. Rosmawaty
Harahap, M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,
Bapak Direktur Pascasarjana, beserta Asisten Direktur 1, 2 dan 3 juga seluruh staf
pegawai program pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberikan
kesempatan dan fasilitas belajar kepada penulis selama penulis mengikuti pendidikan.
Selain itu penulis juga mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada
Bapak Dr. M. Oky F. Gafari, M.Hum., Ibu Prof. Dr. Rosmawaty Harahap, M.Pd., dan
Dr. Wisman Hadi, M.Hum. selaku narasumber yang telah memberikan saran dan
masukan guna penyempurnaan tesis ini serta membekali penulis dengan ilmu
pengetahuan.
Selain itu penulis tak lupa menyampaikan rasa terima kasih kepada beliau yang
iv
1. Bapak dan Ibu Dosen program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah
membekali penulis dengan pengalaman dan kecerdasan berfikir yang dapat
digunakan dalam penyelesaian tesis ini.
2. Siswa SMA Swasta Assisi Siantar yang membantu penulis dalam pengumpulan
data penelitian ini.
3. Rekan-rekan mahasiswa program Pascasarjana Universitas Negeri Medan
Angkatan I terutama kelas 2B yang telah memberikan bantuan moral dan pelajaran
berharga dalam penyelesaian perkuliahan dan penelitian ini.
4. Rasa cinta dan rindu kepada papa Kasmir Sidauruk, S.H. Almarhum yang
senantiasa mendoakan penulis dan memberi semangat. Secara istimewa juga buat
mama Roselyn Nainggolan, M.Pd. yang sangat sabar dan penuh kasih sayang
memberikan motivasi selama proses perkuliahan sampai penyelesaian penelitian
ini. Terima kasih mendalam untuk semuanya.
5. Abang dan adik serta seluruh keluarga yang juga turut memberikan semangat dan
juga doa kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.
Akhirnya, penulis mengakui bahwa karya ini belum sempurna. Meskipun
demikian, penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat bagi perkembangan
dunia pendidikan di Indonesia.
Medan, 05 Juni 2016
Penulis,
v
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 7
D. Perumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ... 10
A. Kajian Teoretis ... 10
1. Kemampuan Memahami Teks Eksposisi ... 10
2. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 18
a. Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir (SPPKB) ... 22
b. Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) ... 32
3. Hakikat Motivasi Belajar ... 45
B. Penelitian yang Relevan ... 56
C. Kerangka Berpikir ... 57
vi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 68
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 68
B. Populasi dan Sampel ... 68
C. Metode dan Desain Penelitian ... 69
D. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 69
E. Prosedur dan Pelaksanaan Perlakuan ... 71
F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 75
G. Uji Coba Tes, Angket dan Instrumen Perlakuan Penelitian .... 78
H. Teknik Analisis Data ... 81
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 84
A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 86
B. Uji Persyaratan Analisis ... 93
C. Pengujian Hipotesis ... 96
D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 103
E. Keterbatasan Penelitian ... 105
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... 107
A. SIMPULAN ... 107
B. IMPLIKASI ... 107
C. SARAN ... 109
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Strategi Pembelajaran Peningkatan Kemampuan Berpikir .... 31
Tabel 2.2 Strategi Pembelajaran inkuiri ... 44
Tabel 3.1 Desain Faktorial 2 x 2 ... 69
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Kemampuan Memahami Teks Eksposisi ... 76
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrument Motivasi Belajar ... 77
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Skor Memahami Teks Eksposisi dengan SPPKB ... 84
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Skor Memahami Teks Eksposisi dengan SPI ... 85
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Skor Memahami Teks Eksposisi dengan Motivasi Belajar Tinggi ... 86
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Skor Memahami Teks Eksposisi dengan SPPKB Dengan Motivasi Belajar Rendah ... 87
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Skor Memahami Teks Eksposisi dengan SPPKB pada Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Tinggi 89 Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Skor Memahami Teks Eksposisi dengan SPI pada Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Rendah .... 90
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Skor Memahami Teks Eksposisi dengan SPI pada Siswa yang Memiliki Motivasi Belajar Tinggi ... 91
viii
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas Data dengan Uji Liliefors ... 93
Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians ... 95
Tabel 4.11 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians
Memahami Teks Eksposisi dengan Motivasi Belajar
Tinggi dan Motivasi Belajar Rendah ... 95
Tabel 4.12 Rangkuman Hasil Pengujian Homogenitas Varians SPKKB
dan SPI pada masing-masing Kelompok Motivasi Belajar .. 96
Tabel 4.13 Rangkuman Hasil Data Penelitian ... 97
Tabel 4.14 Ringkasan Perhitungan Anava Faktorial 2 x 2 ... 97
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus dan Rencana Pelaksanaa Pembelajaran ... 111
Lampiran 2. Instrumen Penelitian ... 143
Lampiran 3 Uji Coba Instrumen ... 159
Lampiran 4 Uji Persyaratan ... 176
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya menjadi manusia yang terampil dan berkarakter (Manullang, 2005:36).
Dalam konteks inilah yang ingin ditekankan bahwa hidup adalah pendidikan. Dalam
mencapai tujuan pendididikan tersebut banyak masalah yang harus dihadapi. Salah satu
masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses
pembelajaran. Proses yang mengarah pada perubahan tingkah laku. Dengan demikian,
ditinjau secara luas manusia yang hidup dan berkembang itu adalah manusia yang
selalu berubah dan perubahan itu merupakan hasil belajar. Hanya perlu diketahui
bahwa tidak semua hasil belajar itu lebih banyak memberi kemungkinan perubahan
tingkah laku sesuai titik tujuan. Oleh karena itu, kemungkinan-kemungkinan tersebut
perlu diarahkan, didesain dan dibimbing secara sistematis. Sekolah sebagai lembaga
pendidikan, eksistensinya tidak dapat diabaikan. Sekolah merupakan wadah
penyelenggaraan pendidikan di bidang intelektual memikul beban yang berat dalam
upaya mewujudkan tujuan pendidikan. Guru merupakan tenaga pendidik yang memikul
tanggung jawab kemanusiaan untuk mencerdaskan kehidupan anak bangsa dari
belenggu kebodohan. Realita pendidikan masa kini perlu menjadi pusat perhatian bagi
setiap pecinta pendidikan.
Rendahnya mutu pendidikan dan sumber daya manusia memberi implikasi
bahwa pendidikan belum berhasil menjalankan fungsinya. Indikator yang
2
UNESCO tahun 2000 tentang peringkat indeks pengembangan manusia (Human
Development Index) yaitu komposisi dari peringkat pencapaian pendidikan
menunjukkan indeks pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Di antara 174
negara di dunia, Indonesia hanya menduduki urutan ke-112. Sedangkan menurut survei
Political and Economic Risk Consultant, kualitas pendidikan di Indonesia berada pada
urutan ke-12 dari 12 negara di Asia (Rosyada, 2004:4).
Sebagai seorang pendidik, guru adalah salah satu komponen manusiawi dalam
pelaksanaan pengelolaan pembelajaran, yang ikut serta meningkatkan kualitas sumber
daya manusia yang potensial dan berperan secara aktif dalam menempatkan
kedudukannya sebagai tenaga profesional, sesuai dengan tuntutan negara yang sedang
berkembang. Dalam arti khusus dapat dikatakan bahwa pada setiap diri guru itu terletak
tanggung jawab untuk membawa para siswanya pada suatu kedewasaan dan taraf
kematangan tertentu. Dalam rangka ini guru tidak semata-mata sebagai pengajar yang
melakukan transfer of knowledge, tetapi juga sebagai pendidik yang melakukan
transfer of values yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar
(Sardiman, 2004:125). Berkaitan dengan ini, guru memiliki peranan yang sangat unik
dan kompleks di dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, setiap rencana
kegiatan guru harus dapat didudukkan dan dibenarkan berdasarkan kepentingan siswa,
sesuai dengan profesi dan tanggung jawab yang mulia.
Pendidikan sebagai proses kemanusiaan lebih dari sekedar membekali siswa
dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap, melainkan bagaimana membangun
manusia pembelajar beradab serta bertanggung jawab. Manusia pembelajar merupakan
orang yang menempatkan perbuatan belajar dalam totalitas skema kehidupannya.
Proses kemanusiaan merupakan bagian proses pendidikan yang memobilisasi segenap
komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan.
3
pencapaian tujuan pendidikan. Oleh karena itu, pandangan tentang hakikat manusia
merupakan tumpuan berpikir utama yang sangat penting dalam pendidikan. Salah satu
dasar hakikat tersebut adalah bahwa manusia itu dapat dididik dan dapat mendidik diri
sendiri.
Salah satu bagian yang tidak terpisahkan dalam seluruh proses belajar yang
dialami siswa selama menuntut ilmu di sekolah adalah kegiatan memahami teks
eksposisi. Dalam menghadapi tugas yang berkaitan dengan teks, banyak siswa yang
menganggapnya sebagai beban berat. Anggapan tersebut timbul karena proses kegiatan
memahami sebuah teks memang meminta banyak tenaga, waktu dalam mengolah ide.
Sehingga dibutuhkan perhatian yang lebih serius dalam pengajaran memahami
tekseksposisi. Memahami teks eksposisi tidak dapat diperoleh secara alami, untuk
mendapatkannya dibutuhkan proses belajar, latihan yang optimal dan berkelanjutan.
Saat memahami sebuah teks eksposisi, seorang siswa harus mengasah kemampuan
berpikir dan bernalarnya. Memahami teks eksposisi berarti memahami maksud dan
tujuan teks, dan dapat menyampaikan isi teks secara tepat sasaran. Dalam hal ini guru
diharapkan mampu melihat kelemahan yang dialami siswa secara mendetail, sehingga
guru mampu mengorganisasi setiap kegiatan belajar mengajar dan menghargai
siswanya sebagai subjek yang memiliki bekal dan kemampuan (Akhadiah, 1988:1).
Teks eksposisi adalah salah satu bagian dari teks yang bersifat memaparkan
atau menerangkan suatu hal atas obyek. Dalam teks eksposisi, masalah yang
dikomunikasikan terutama adalah pemberitahuan atau informasi. Teks ini dimaksudkan
untuk memaparkan pengetahuan dan pengalaman si penulis yang dipeolehnya dari
kajian pustaka atau lapangan. Teks ini tidak untuk mempengaruhi si pembaca, ia hanya
memaparkan pengetahuan saja agar wawasan si pembaca dapat bertambah. Kemudian
4
menciptakan kondisi atau suatu proses yang mengarahkan siswa melakukan aktivitas
belajar.
Dari hasil observasi terhadap hasil nilai memahami teks eksposisi, masih
banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami teks eksposisi sehingga
siswa tidak dapat mengetahui apa yang sipaparkan dalam teks tersebut. Nilai KKM
siswa yang masih sangat rendah membuktikan bahwa siswa benar-benar memiliki
kesulitan dalam memahami teks eksposisi. Hal ini dikarenakan siswa kurang
memahami teks eksposisi, siswa juga kurang memiliki pengetahui tentang teks
eksposisi. Selain itu strategi pembelajaran yang masih konvensional juga tidak
memberi solusi bagi siswa untuk mengembangkan pemahaman siswa atas teks
eksposisi.
Melihat kenyataan yang terjadi terhadap siswa yang kesulitan untuk memahami
teks eksposisi, maka perlu diajarkan strategi yang inovasi yaitu strategi pembelajaran
peningkatan kemampuan berpikir (SPPKB). Strategi pembelajaran ini SPPKB adalah
metode pembelajaran yang bertumpu pada pengembangan kemampuan berfikir, artinya
tujuan yang ingin dicapai oleh SPPKB adalah bukan sekedar siswa dapat menguasai
sejumlah materi pelajaran, akan tetapi bagai mana siswa dapat mengembangkan
gagasan dan ide-ide melalui kemampuan berbahasa secara verbal karena kemampuan
berbicara secara verbal merupakan salah satu kemampuan berpikir. Sanjaya
(2007:227) mengatakan bahwa SPPKB adalah strategi pembelajaran yang bertumpu
pada pengembangan kemampuan berpikir siswa melalui telaah fakta-fakta atau
pengalaman anak sebagai bahan untuk memecahkan masalah yang diajukan. Hal ini
menjelaskan bahwa telaah fakta-fakta sosial atau pengalaman sosial merupakan dasar
pengembangan kemampuan berfikir, artinya pengembangan gagasan dan ide-ide
5
berdasarkan kemampuan anak untuk mendeskripsikan hasil pengamatan mereka
terhadap berbagai fakta dan data yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari-hari.
Selain strategi pembelajaran SPPKB, kesulitan siswa juga dapat dipecahkan
melalui strategi pembelajaran inkuiri (SPI). Strategi ini berfokus pada cara belajar atau
penelaahan yang bersifat mencari pemecahan permasalahan secara kritis dan analisis
dengan menggunakan langkah-langkah tertentu menuju suatu kesimpulan yang
meyakinkan karena didukung oleh data atau kenyataan. Sanjaya (2007:208)
mengemukakan, kelebihan inkuiri yaitu (1) model ini merupakan strategi pembelajaran
yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif, afektif, dan psikomotor secara
seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini dianggap lebih bermakna; (2)
model ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya
belajar mereka; (3) model ini merupakan strategi yang dianggap sesuai dengan
perkembangan psikologi belajar modern yang menganggap belajar adalah proses
perubahan tingkah laku berkat adanya pengalaman; (4) keuntungan lain adalah strategi
pembelajaran ini dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas
rata-rata. Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat
oleh siswa yang lemah dalam belajar. Jadi, model pembelajaran inkuiri memberikan
kesempatan kepada siswa untuk menggali potensi intelektual melalui kegiatan yang
telah disusun untuk menemukan sesuatu. Dengan demikian, dalam memahami teks
eksposisi, siswa akan dituntun untuk memahami paparan yang ada di teks eksposisi.
Selain itu stragei ini juga akan bisa memotivasi siswa dalam belajar.
Menyinggung tentang motivasi belajar, kesulitan siswa dalam memahami teks
eksposisi juga harus diselesaikan dengan memotivasi siswa sehingga akan memberi
pengaruh yang besar terhadap hasil pemahaman teks eksposisi. Motivasi belajar yang
dimiliki siswa dalam setiap kegiatan pembelajaran sangat berperan untuk meningkatkan
6
bermotivasi tinggi dalam belajar memungkinkan akan memperoleh hasil belajar yang
tinggi pula, artinya semakin tinggi motivasinya, semakin intensitas usaha dan upaya
yang dilakukan, maka semakin tinggi prestasi belajar yang diperolehnya. Dalam hal ini
motivasi yang tinggi akan memudahkan siswa dalam memahami teks eksposisi.
Dari hasil wawancara terhadap siswa, ditemukan banyak jawaban bahwa siswa
kurang memiliki motivasi belajar sehingga menghambat kemampuan siswa dalam
belajar khususnya dalam memahami teks eksposisi. Selain itu motivasi belajar yang
rendah juga tidak menuntun siswa untuk dapat memecahkan masalah belajar kususnya
memahami teks eksposisi. Oleh karena itu motivasi belajar siswa juga harus menjadi
perhatian khusus bagi guru dalam upayanya meningkatkan pemahaman teks eksposisi.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas ada beberapa masalah yang dapat di
identifikasi sebagai berikut.
1. Banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami teks eksposisi
sehingga siswa tidak dapat mengetahui apa yang sipaparkan dalam teks
tersebut.
2. Nilai KKM siswa yang masih sangat rendah
3. Siswa kurang memahami teks eksposisi
4. Siswa juga kurang memiliki pengetahui tentang teks eksposisi.
5. Strategi pembelajaran yang masih konvensional
6. Siswa kurang memiliki motivasi belajar sehingga menghambat kemampuan
7
C. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan maka
batasan masalah dalam penelitian ini adalah pengaruh strategi pembelajaran dan
motivasi belajar terhadap memahami teks eksposisi siswa SMA Swasta Assisi Siantar.
Dalam penelitian ini strategi pembelajaran yang akan diteliti adalah SPPKB dan SPI.
Motivasi belajar dalam penelitian ini dibatasi dengan motivasi tinggi dan rendah yang
ada dalam diri siswa, sedangkan memahami teks eksposisi dibatasi hanya pada
memahami teks eksposisi yang sesuai dengan kurikulum 2013.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka dapatlah ditentukan rumusan
masalah dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Apakah strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir dan inkuiri memberi
pengaruh yang berbeda terhadap kemampuan memahami teks eksposisi pada siswa
kelas X SMA Swasta Assisi Siantar Tahun Pembelajaran 2015/ 2016 ?
2. Apakah motivasi belajar memberi pengaruh yang berbeda terhadap kemampuan
memahami teks eksposisi pada siswa kelas X SMA Swasta Assisi Siantar Tahun
Pembelajaran 2015/ 2016 ?
3. Apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi belajar terhadap
kemampuan memahami teks eksposisi pada siswa kelas X SMA Swasta Assisi
Siantar Tahun Pembelajaran 2015/ 2016 ?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan penelitian ini adalah untuk
8
1. Untuk mengetahui pengaruh yang berbeda antara strategi pembelajaran peningkatan
kemampuan berpikir dan inkuiri terhadap kemampuan memahami teks eksposisi
pada siswa kelas X SMA Swasta Assisi Siantar Tahun Pembelajaran 2015/ 2016.
2. Untuk mengetahui pengaruh yang berbeda antara motivasi belajar terhadap
kemampuan memahami teks eksposisi pada siswa kelas X SMA Swasta Assisi
Siantar Tahun Pembelajaran 2015/ 2016.
3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi belajar
terhadap kemampuan memahami teks eksposisi pada siswa kelas X SMA Swasta
Assisi Siantar Tahun Pembelajaran 2015/ 2016.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian adalah:
a. Secara Teoretis
a. Sebagai sumber informasi bagi guru untuk memperluas wawasan pengetahuan
mengenai strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir dan strategi
pembelajaran inkuiri.
b. Sebagai acuan guru untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar siswa terhadap
kemampuan memahami teks eksposisi.
c. Bahan kajian dalam meningkatkan kemampuan memahami teks eksposisi.
d. Sebagai referensi dalam bidang penelitian yang relevan bagi peneliti
selanjutnya.
b. Secara Praktis
a. Diharapkan dapat menjadi bahan masukan kepada guru bahasa Indonesia dalam
peningkatan kemampuan siswa dalam memahami teks eksposisi melalui
9
b. Sebagai bahan masukan untuk siswa SMA dalam mencapai hasil belajar yang
baik khususnya dalam memahami teks eksposisi.
c. Memberikan variasi kegiatan pembelajaran yang lebih menarik dan bermakna.
d. Untuk menambah dan memperluas wawasan penulis dalam melaksanakan tugas
sebagai pendidik yang aktif dalam memecahkan permasalahan siswa dalam
proses belajar mengajar sehingga dapat menciptakan Pendidikan Nasional yang
107 BAB V
SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka
dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Strategi pembelajaran memberi pengaruh yang berbeda terhadap kemampuan
memahami teks eksposisi pada siswa kelas X SMA Assisi Siantar Tahun
Pembelajaran 2015/ 2016.
2. Motivasi belajar memberi pengaruh yang berbeda terhadap kemampuan memahami
teks eksposisi pada siswa kelas X SMA Assisi Siantar Tahun Pembelajaran 2015/
2016.
3. Ada interaksi antara strategi pembelajaran dan motivasi belajar terhadap kemampuan
memahami teks eksposisi pada siswa kelas X SMA Assisi Siantar Tahun
Pembelajaran 2015/ 2016.
B. SARAN
Berdasarkan hasil analisis data dan kesimpulan yang dikemukakan sebelumnya,
maka disarankan hal-hal sebagai berikut :
1. Dalam proses pembelajaran, guru harus lebih cermat dalam memilih dan
menggunakan strategi pembelajaran agar sesuai dengan materi pelajaran yang akan
disampaikan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
2. Perlunya strategi pembelajaran bagi guru-guru bahasa Indonesia di SMA,
khususnya dalam membantu siswa memahami teks eksposisi dimana telah
dilakukan eksperimen bahwa SPPKB lebih baik diajarkan kepada siswa dalam
108
3. Siswa harus lebih banyak berlatij dalam memahami teks eksposisi melalui SPKKB
dan motivasi belajar.
4. Peneliti yang ingin melakukan replikasi terhadap penelitian ini, sebaiknya
menambah kembali jumlah sampel penelitian dengan waktu penelitian yang lebih
lama sehingga generalisasi hasil penelitian benar-benar mengungkapkan kendala
yang sebenarnya dalam mengatasi rendahnya hasil belajar bahasa Indonesia
109
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti. 1992. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Arikunto, S. 2007. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Dalman. 2014. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
David, J. Novak. 1976. A Theory Of Education. Newyork: Cornel University.
Dick. W. And L. Carey, J.O.Carey. 2005. The systematic Design of Instruction. New York: Longman.
Erickson.2015. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dan Motivasi Belajar
terhadap Hasil Belajar Bahsa Indonesia Siswa Kelas VIII SMP Katolik Santa Maria Medan. Tesis. Medan:Pascasarjana Unimed.
Finoza, Lamuddin. 2009. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia.
James.2008. Pengaruh Strategi Pembelajarandan Kreativitas terhadap Hasil
Belajar Fisika Siswa SMA Negeri 1 Lubuk Pakam. Tesis. Medan:
Pascasarjana Unimed.
Kemp, J.E.1985. Proses Perancangan Pengajaran. Terjemahan: Asril Marjohan. Bandung: ITB.
Keraf, Gorys. 1988. Terampil Menulis. Flores: Nusa Indah.
Killen, Roy. 1998. Effective Teaching Strategies. Australia: Social Science.
110
Mc. Donald. 1965. Educational Models For Instruction. Washinton DC: The Association for Supervision and Curiculum Development.
Nashar.2004. Motivasi.Jakarta:Grafindo.
Ranto.2011. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil
Belajar Bahsa Indonesia Siswa SMP Negeri 1 Lubuk Pakam. Tesis..
Medan: Pascasarjana Unimed.
Rosyada.2004. Kemajuan Pendidikan Indonesia.Jurnal Pendidikan.
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Kencana: Jakarta.
Sardiman.2004. Interaksi dan Motivasi belajar mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sudjana. 2001. Metode dan Tehnik Pembelajaran Partisipatif. Bandung: Falah Production.
Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Tarigan, Henry Guntur. 1986. Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Widyamartaya. 2004. Kiat Menulis Esai Ulasan. Jakarta: Gramedia.