• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA SISWA SMK DI STABAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KONSEP DASAR LISTRIK DAN ELEKTRONIKA SISWA SMK DI STABAT."

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KONSEP DASAR LISTRIK

DAN ELEKTRONIKA SISWA SMK DI STABAT

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

dalam Memperoleh Gelar Megister Pendidikan

pada Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh;

JONI SYAFRIN RAMBEY

NIM : 081188230121

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRACT

Joni Syafrin Rambey, The Effect of Instructional Strategy and Interest to the result of basic consep of electricity and electronic learning of students at SMK Stabat. Thesis, Medan: Education Technology Program. Post Gaduate Program. State University of Medan. 2016.

This objectives of this research were to discover whether: (1) the basic consep of electricity and alectronic learning achievment of students taught by using STAD type of Cooperative Learning Strategy was higher than those taught by using Jigsaw type (2) the basic consep of electricity and electronic learning achievment of students with higher interested was higher than those with lower interested (3) interaction between learning strategy and student’s interested and its effect to the result of learning achievement of the students.

This research was done at SMK Putra Jaya and SMK Harapan Stabat. Sampling Technique uses cluster random sampling. This research sample consists of 60 students. The instrument which is used for collecting data is Learning Achievement Test, Objective and Questionnaire, to know the students' learning intersested. This research uses Experiment Method with factorial design . The analysis was carried out by using a two way ANOVA on significant level = 0,05.

Data analysis shows that, 1)the result of basic consep of electricity and electronic learning of students taught by using STAD type of Cooperative Learning Strategy was higher than those of students taught by using Jigsaw Type, Fcounnt = 5.56 > Ftable = 4.016. In this case the students' achievement on Basic

Consep of Electricity And Electronic Study is better by using STAD type cooperative learning strategy than Jigsaw type cooperative learning strategy in students' teaching-learning process; 2), the result of basic consep of electricity and electronic learning of students who have high learning interested higher than those of students who have low learning interested Fcounnt = 37.90 > Ftable = 4.016. In this case the

students' high learning interested has better achievement than students' low learning interested on basic consep of electricity and electronic study; 3) there is an interaction between learning Strategy and

Student’s Learning interested to the Achievement of consep of electricity and electronic study Fcounnt =

4.21 > Ftable = 4.016

(6)

ii ABSTRAK

Joni Syafrin Rambey, Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika Siswa SMK di Stabat. Tesis. Medan: Program Studi Teknologi Pendidikan, Program Pascasarjana, Universitas Negeri Medan, 2016

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hasil belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika siswa yang menggunaan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dari yang menggunaan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw; 2) hasil belajar Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika siswa yang memiliki minat belajar tinggi lebih tinggi dari yang memiliki minat belajar rendah; 3) interaksi antara strategi pembelajaran dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar mata pelajaran Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika.

Penelitian dilakukan di SMK Putra Jaya dan SMK Harapan di Kecamatan Stabat Kabupaten Langkat. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster random sampling. Sampel penelitian ini berjumlah 60 siswa. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data berupa tes hasil belajar yang berbentuk obyektif dan angket untuk mengetahui minat belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain faktorial . Teknik analisis yang digunakan adalah Analisis

Varians (ANAVA) pada taraf signifikansi α = 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa; 1) Hasil belajar Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika siswa yang menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dari pada siswa yang menggunakan tipe Jigsaw, dengan Fhitung = 5,56 > Ftabel = 4,016. Dalam hal ini hasil belajar Konsep

Dasar Listrik dan Elektronika siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dibanding dengan siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw 2) Hasil belajar Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika siswa yang memiliki minat belajar tinggi lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki minat belajar rendah Fhitung = 37,90 > Ftabel = 4,016. Dalam hal ini

hasil belajar Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika siswa yang memiliki minat belajar tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki minat belajar rendah; 3) ada interaksi antara strategi pembelajaran dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika Fhitung = 4,21 >

Ftabel =4,016.

(7)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

hidayah, kesempatan, kesehatan, bimbingan serta pertolongan sehingga penulisan tesis ini

dapat terselesaikan. Selama melaksanakan penelitian dan penyusunan tesis ini, banyak sekali

bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai pihak.

Penulis mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Prof.

Dr. Sukirno, M.Pd., Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd., sebagai dosen pembimbing

yang telah memberikan arahan dan bimbingan, serta selalu memberi semangat dan dorongan

bagi penulis.

Penulis juga mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd., Bapak Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd,

Dr. R.Mursid, M.Pd. sebagai nara sumber dan dosen penguji yang telah memberikan arahan

dan masukan yang sangat berarti terhadap tesis ini, dan Ibu Dr. samsidar Tanjung, M.Pd.

sebagai notulen.

Pada kesempatan ini penulis juga meyampaikan terima kasih kepada Bapak Rektor

Universitas Negeri Medan, Direktur dan Asisten Direktur, Ketua Prodi dan Sekretaris Prodi

Teknologi Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, dan staf yang telah

banyak memberi bantuan dan dorongan kepada penulis.

Juga penulis ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan kerja yang telah banyak

memberikan dorongan dan semangat bagi penulis untuk menyelesaikan tesis ini.

Terkhusus ibunda tersayang, juga kepada istri tercinta dan juga anak-anak, Abanganda

Prof. Selamat Triono M.Sc. Ph.D., yang telah terus memberikan dorongan dan bantuan demi

(8)

v

Bapak Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Langkat dan Kepala SMK Putra Jaya dan

Kepala SMK Harapan yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian, Guru Bidang

Studi Konsep Dasar Listrik dan Elektronika di SMK Putra Jaya dan SMK Harapan yang telah

bekerja sama demi lancarnya pelaksanaan penelitian

Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, penulis

menyampaika ucapan terima kasih yang sebesar-bearnya semoga Allah akan membalas

semua bantuan dan dorongan yang telah diberikan.

Medan, September 2016

Penulis,

(9)
(10)

vii

2.1.3.1. Hakikat Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD….

2.1.3.2. Hakikat Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw….

2.1.4. Hakikat Minat belajar………

2.2 Penelitian Yang Relevan………..

2.3 Kerangka Berpikir……….

2.4 Rumusan Hipotesis………

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian………

3.2 Populasi dan Sampel……….

3.3 Desain Penelitian………

3.4 Prosedur dan pelaksanaan perlakuan………

3.5 Variabelitas dan Definisi Operasional……….

3.6 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen ………

(11)

4.2.Pengujian Persyaratan Analisis……….

4.3.Pengujian Hipotesis………

4.4.Pembahasan Hasil Penelitian………..

4.5.Keterbatasan penelitian ………... ………

BAB V SIMPULAN , IMPLIKASI DAN SARAN………..

5.1.Simpulan ……….……….………..

5.2.Implikasi ………..

5.3.Saran ………

DAFTAR PUSTAKA………

LAMPIRAN………

75

79

86

91

93

93

93

95

97

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1.Rata-Rata Nilai Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika SMK Stabat

2.1.Perbedaan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Tipe Jigsaw ……..

3.1.Desain Penelitian ………...………..

3.2.Kisi-Kisi angket minat belajar……….

3.3. Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar ………...

4.1.Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pelajaran Konsep Dasar Listrik dan

Elektronika Siswa yang Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif tipe

STAD ………

4.2.Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pelajaran Konsep Dasar Listrik dan

Elektronika Siswa yang Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw ………

4.3.Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Pelajaran Konsep Dasar Listrik dan

Elektronika Siswa yang Memiliki Minat Belajar Tinggi ………...………

4.4.Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika Siswa

yang Memiliki Minat Belajar Rendah………

4.5.Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Minat Belajar Tinggi

dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD …………..

4.6.Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Minat Belajar Tinggi

dengan Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw …………..

(13)

4.8.Data Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Minat Belajar Rendah dengan

Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw………

4.9. Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika

Kelompok Subjek A1 dan A2……….

4.10.Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika

Kelompok Subjek B1 dan B2……….

4.11.Uji Normalitas Data Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika

Kelompok subjek A1B1,A2B1, A1B2, dan A2B2………

4.12.Hasil Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik dan

Elektronika Kelompok Subjek A1 dan A2………

4.13.Hasil Uji Normalitas Data Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika

Kelompok Subjek B1 dan B2………

4.14. Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Varians Antar Kelompok dengan Uji

Barlette………

4.15. Rangkuman Hasil Perhitungan Teknik Analisis Varians Dua Jalur pada Taraf

Signifikansi α = 0,05………

4.16. Ringkasan Hasil Perhitungan ANAVA faktorial 2 x 2 ………..

4.17. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Scheffe’………..

74

76

76

77

77

78

79

80

80

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

4.1.Histogram Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika Siswa yang

Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ………

4.2.Histogram hasil belajar konsep dasar listrik dan elektronika yang menggunakan

strategi pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ………

4.3.Histogram Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika Siswa yang

Memiliki Minat Belajar Tinggi ………...………..

4.4.Histogram Hasil Belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika Siswa yang

Memiliki Minat Belajar Rendah………..

4.5.Histogram Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Minat Belajar Tinggi dengan

Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ……….

4.6.Histogram Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Minat Belajar Tinggi dengan

Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ……….

4.7.Histogram Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Minat Belajar Rendah dengan

Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ……….

4.8.Histogram Hasil Belajar Siswa yang Memiliki Minat Belajar Rendah dengan

Menggunakan Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ………

4.9.Interaksi antara Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar

Konsep Dasar Listrik dan Elektronika Siswa ……….

(15)

B A B I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi telah memberi dampak perubahan yang sangat besar di segala

bidang termasuk pendidikan. Suatu tantangan cukup besar bagi bangsa agar mampu

menghadapi tuntutan perubahan tersebut tanpa meninggalkan akar budaya dan

kepribadian sebagai bangsa yang bermartabat. Sejalan dengan ini, dalam

Undang-Undang RI no 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SPN) pada Bab I

pasal 1 ayat 2 disebutkan sebagai berikut: Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 yang berakar pada nilai-nilai

agama, Kebudayaan Nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan

zaman.

Peran pendidikan sangat diperlukan untuk mengantisipasi dan mengelola

perubahan yang terjadi, sebagaimana dalam Undang-Undang RI tentang Sistem

Pendidikan Nasional pada Bab II pasal 3 yang menyebutkan: Pendidikan Nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri

dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan diharapkan mampu melahirkan calon-calon penerus pembangunan

masa depan sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang diatas. Untuk itu

diperlukan perubahan mendasar dalam Sistem Pendidikan Nasional terutama yang

(16)

2

penerapan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Kurikulum yang menuntut guru

dengan pembelajaran yang mengarahkan siswa untuk memperoleh pengalaman nyata.

Perubahan kurikulum yang berbasis kompetensi membawa konsekuensi pada

perubahan pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas dengan penekanan pada

pengembangan kompetensi individual siswa. Artinya setiap siswa akan mendapatkan hak

dan kesempatan yang sama untuk mendapatkan latihan mengembangkan kompetensi di

setiap mata pelajaran, sehingga kompetensi itu dikuasai dan menjadi kebiasaan berpikir

dan bertindak yang dilakukan secara konsisten.

Kompetensi berarti orientasi kegiatan belajar di kelas harus lebih banyak

diberikan kepada siswa untuk lebih aktif belajar (student centred), aktif mencari

informasi sendiri dan melakukan eksplorasi sendiri atau bersama-sama teman dalam

kegiatan belajar secara berpasangan atau berkelompok, belajar menggunakan beragam

sumber belajar dari bahan cetak, media elektronika, maupun lingkungan. Dengan kata

lain, pembelajaran lebih berpusat pada aktivitas siswa karena merekalah yang nantinya

diharapkan akan memiliki dan menguasai sejumlah kompetensi dalam semua mata

pelajaran, sedangkan peran guru lebih banyak sebagai motivator dan fasilitator yang

mempermudah siswa mendapatkan sumber belajar sehingga mereka dapat melakukan

kegiatan belajar secara optimal.

Menggunakan metode ceramah masih dilakukan oleh guru dalam menyampaikan

sejumlah informasi kepada siswa. Hal ini mengakibatkan pendekatan pembelajaran yang

digunakan lebih bersifat teacher centered, dengan gaya mengajar yang monoton, kurang

bervariasi dalam menggunakan metode dan tehnik mengajar serta siswa tidak

(17)

3

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan salah satu jenis pendidikan

menengah di Indonesia yang dirancang untuk mempersiapkan siswa memasuki lapangan

kerja. Dalam Undang Undang Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada

pasal 11 menyebutkan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang

mempersiapkan peserta didik untuk bekerja dalam bidang tertentu. Dengan melihat

undang-undang tersebut maka menjadi kewajiban bagi SMK untuk mempersiapkan

lulusannya agar mampu memasuki dunia kerja dan industri dengan kompetensi yang

memadai. Usaha tersebut dapat dilakukan melalui penyiapan pembelajaran yang di

sesuaikan dengan kondisi dimana lulusan nanti bekerja.

Menurut hasil survei yang dilakukan oleh Task Force Systems Curriculum ACM

(2001: 7), terjadi kesenjangan antara kompetensi lulusan pendidikan dengan kebutuhan

kemampuan tenaga kerja di dunia usaha. Di dunia pendidikan siswa melakukan kegiatan

practicum, content mastery, systemic know mastery, tool and reference needed, dan

portofolio, sedangkan dalam dunia usaha atau industri yang dibutuhkan kemampuan

tenaga kerja yang melakukan communication skills, team building, systemic thinking,

profesionalism, quality, role of enterprise.

Menurut Breslow (2002: 65), kegiatan pembelajaran saat ini masih berpusat pada

guru (teacher centered) atau pembelajaran tradisional dan masih menjadi mainstream

dalam pendidikan di Indonesia di berbagai jenjang. Hal senada juga dikemukakan oleh

Soedijarto (2003: 20) bahwa proses pembelajaran yang terjadi di tingkat Sekolah Dasar

(SD) sampai perguruan tinggi pada umumnya masih proses penyajian informasi oleh

pengajar untuk dicatat oleh peserta didik.

Berdasarkan pendapat di atas kecenderungan terhadap strategi pembelajaran yang

(18)

4

memacu kreativitas dan keaktifan siswa. Siswa SMK yang diharapkan menjadi tenaga

professional tingkat menengah sebaiknya juga dikenalkan dengan cara-cara kerja para

profesional yang ada di industri, dengan demikian akan lebih mempermudah para lulusan

setelah memasuki dunia kerja. Cara-cara kerja di industri yang sangat menuntut

kreativitas, kerjasama dan keaktifan itulah yang seharusnya diadopsi dalam

strategi-strategi pembelajaran di SMK.

Penjelasan di atas menggambarkan tuntutan terhadap kualitas lulusan SMK yang

terus berkembang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang juga terus berkembang.

Gambaran yang ada di SMK justru menunjukkan krisis peningkatan mutu, dengan salah

satu indikatornya adalah meningkatnya angka ketidaklulusan dari tahun 2003/2004 ke

tahun 2004/2005, data menunjukkan tingkat SMK dari 12,27 % menjadi 22,48 %

(Azyumardi Azra, Kompas, Juni 2005).

Tidak optimalnya pencapaian hasil belajar juga terjadi di SMK Putra Jaya dan

SMK Harapan Stabat, hal ini dapat dilihat dari pencapaian nilai hasil belajar Konsep

Dasar Listrik Dan Elektronika siswa tiga tahun berturut-turut. Berdasarkan data yang

diperoleh dari sekolah tersebut diperlihatkan pada Tabel 1.1 berikut:

Tabel 1.1 Rata-Rata Nilai Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika SMK Stabat

No Sekolah Nilai rata-rata

TA. 2010-2011 TA 2011-2012 TA 2012-2013

1 SMK Putra Jaya 68 72 69

2 SMK Harapan 67 70 69

Sumber: SMK Putra Jaya dan SMK Harapan Stabat

Berdasarkan temuan tentang rendahnya mutu pendidikan SMK, ada konsekuensi

logis yang harus dilakukan untuk memperbaiki dan memperbaharui proses pembelajaran

(19)

5

Rendahnya hasil belajar dan tingginya angka ketidaklulusan, tidak dapat

dilepaskan dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, sebagaimana yang dikemukakan

oleh Kuntjoro (2008), yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah

faktor yang berasal dari dalam diri siswa, yang meliputi: kemampuan, perhatian, ingatan,

retensi, motivasi, minat, sikap, dan karakteristik siswa. Faktor ekternal adalah faktor

yang berasal dari luar diri siswa, yang meliputi: strategi pembelajaran, alat evaluasi,

lingkungan belajar, dan media pembelajaran.

Pembelajaran yang melibatkan potensi siswa akan memberi pengalaman

tersendiri bagi siswa. Gagne, Edgar Dale (1985: 70) mengemukakan bahwa kerucut

pengalaman dimulai dengan siswa sebagai peserta dalam pengalaman langsung,

kemudian bergerak sebagai pengamat kejadian yang nyata, terus ke siswa sebagai

pengamat benda tiruan atau dimediakan dan berakhir ke siswa yang mengamati

simbol-simbol yang menghadirkan suatu peristiwa tertentu, dengan demikian makin ke bawah

letak suatu jenis pengalaman dalam kerucut pengalaman itu makin besar derajat

kekongretannya. Model yang dimaksud dalam kerucut pengalaman adalah pengalaman

terbatas, pengalaman yang diperankan, demontrasi, karyawisata, sajian, televisi, gambar

gerak, rekaman radio, gambar diam,visual verbal.

Berdasarkan pendapat Dale tersebut tergambar jelas bahwa kemampuan siswa

akan cepat diperoleh melalui kegiatan dimana siswa sendiri yang terlibat di dalamnya.

Salah satu model pembelajaran yang melibatkan siswa berperan dalam pembelajaran

adalah model pembelajaran kooperatif.

Guru sebagai tenaga profesional di bidang pendidikan mempunyai kewajiban

mendidik, mengajar dan melatih peserta didik. Mendididk artinya menanamkan sikap

(20)

6

sehari-hari. Mengajar ialah fungsi guru sebagai tranformator ilmu pengetahuan dan

teknologi, sedang melatih adalah fungsi guru sebagai pembimbing ketrampilan siswa.

Kewajiban guru di bidang mengajar atau kegiatan proses belajar mengajar sering

mengalami banyak kendala karena kegiatan ini menuntut ketekunan dan ketrampilan

guru dalam pengelolaannya. Di satu sisi guru harus terampil dalam mengelola

pembelajaran, di sisi lain siswa diusahakan agar mudah dalam belajar.

Untuk mencapai tujuan pendidikan perlu diupayakan suatu sistem pembelajaran

yang membentuk kepribadian seperti yang dimaksud dalam tujuan nasional. Kualitas

sumber daya manusia (SDM) sering diidentikkan dengan tingkat kemampuan

penguasaan teknologi. Sejalan dengan perkembangan teknologi, media pembelajaran

telah berkembang dengan pesat mulai dari yang bersifat sederhana sampai pada yang

multi komplek. Proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, Hamalik (2000:

124) menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran adalah: (1)

tujuan pembelajaran, (2) motivasi siswa, (3) guru, (4) materi pembelajaran, (5) metode

yang digunakan, (6) media, (7) evaluasi, dan (8) situasi dan kondisi lingkungan. Dari

beberapa faktor tersebut, terdapat tiga faktor yang sangat berpengaruh terhadap prestasi

belajar siswa yaitu media pembelajaran, minat belajar siswa dan strategi pembelajaran

yang digunakan.

Prestasi belajar adalah tingkat ketercapaian tujuan pendididkan dan atau tujuan

pembelajaran yang ditetapkan dalam kurikulum, Garis-garis Besar Program Pengajaran

(GBPP) atau dalam seperangkat perencanaan kegiatan pembelajaran lainnya (Boediono,

1994: 23). Menurut Sudjana (2000: 6) ada dua faktor utama yang mempengaruhi prestasi

belajar, yaitu faktor dalam diri siswa (internal), dan faktor dari luar diri siswa (eksternal).

(21)

7

proses pembelajaran. Suryabrata (2002: 68) mengemukakan bahwa tinggi rendahnya

minat seseorang sangat ditentukan oleh motivasi yang ada pada individu itu sendiri.

Guru harus dapat membangkitkan motivasi dan menumbuhkan rasa percaya diri

serta dapat meyakinkan bahwa pelajaran Konsep Dasar Listrik dan Elektronika bukanlah

pelajaran yang sulit. Disamping memberi motivasi dan menumbuhkan rasa percaya diri

pada siswa, pada saat bersamaan guru juga senantiasa berupaya untuk memudahkan

pemahaman penguasaan materi kepada siswa.

Oleh karena itulah diperlukan upaya yang tepat untuk menumbuhkan rasa senang

terhadap mata pelajaran Konsep Dasar Listrik dan Elektronika yang salah satunya adalah

penggunaan strategi pembelajaran yang dapat membuat siswa aktif. Hal ini sangat

dimungkinkan sebab dengan strategi yang tepat mata pelajaran itu akan mudah diterima

siswa yang akibatnya siswa akan memiliki rasa senang terhadap mata pelajaran tersebut.

Salah satu strategi pembelajaran yang diharapkan mampu membantu siswa untuk

menumbuhkan kemampuan kerjasama dan mampu menumbuhkan cara berfikir yang

kritis adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu

strategi pembelajaran yang bukan hanya mampu mengembangkan kompetensi siswa

tetapi juga mampu memberikan pengalaman pada siswa serta mampu mengembangkan

kerjasama dalam kelompok utamanya dalam menemukan dan menyelesaikan masalah.

Berdasarkan uraian di atas , maka peneliti ingin mengetahui lebih dalam tentang

pengaruh strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dan minat belajar terhadap hasil

belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika yang dirumuskan dalam bentuk judul “

Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar Terhadap Hasil Belajar Konsep Dasar

Listrik dan Elektronika Siswa SMK di Stabat”. Strategi pembelajaran merupakan salah

(22)

8

kemudahan individu dalam belajar, oleh karena itu penelitian ini merupakan salah satu

solusi pemecahan masalah pembelajaran di atas.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dapat diidentifikasikan

masalahnya yaitu, Apakah rendahnya hasil belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika

karena mata pelajaran tersebut tidak diujikan secara nasional? Apakah strategi

pembelajaran yang diterapkan guru kurang efektif? Apakah guru kesulitan

membangkitkan minat belajar siswa? Apakah kesulitan memilih strategi pembelajaran

yang tepat untuk diterapkan sesuai dengan karakteristik siswa? Apakah kurangnya sarana

dan prasarana pendukung dalam pembelajaran Konsep Dasar Listrik dan Elektronika ?

Apakah siswa merasa kurang tertarik dan kurang senang dalam melakukan aktivitas yang

berkaitan dengan mata pelajaran Konsep Dasar Listrik dan Elektronika?

1.3. Pembatasan Masalah

Berhubung keterbatasan waktu, tenaga dan biaya, tidak semua masalah yang

diduga berpengaruh terhadap prestasi belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika yang

sudah teridentifikasi akan ditindaklanjuti dalam penelitian ini. Pada penelitian ini

dibatasi hanya pada masalah berikut ini : (1) Strategi Pembelajaran Kooperatif yaitu tipe

STAD dan Jigsaw, (2) minat belajar siswa, dan (3) interaksi pengaruh Strategi

Pembelajaran Kooperatif dan minat belajar siswa terhadap hasil belajar Konsep Dasar

(23)

9

1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah maka

perumusan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Apakah hasil belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika siswa yamg diajar dengan

menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dari pada siswa

yang menggunakan strategi pembelajaran kooperatf tipe Jigsaw?

2. Apakah hasil belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika siswa yang memiliki minat

belajar tinggi lebih tinggi dari pada hasil belajar siswa yang memiliki minat belajar

rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan minat belajar terhadap

hasil belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika?.

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang akan dicapai adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui hasil belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika siswa yamg

diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi

dari hasil belajar siswa yang menggunakan strategi pembelajaran kooperatf tipe

Jigsaw.

2. Untuk mengetahui hasil belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika siswa yamg

memiliki minat belajar tinggi lebih tinggi dari hasil belajar siswa yamg memiliki

minat belajar rendah.

3. Untuk mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan minat belajar terhadap

(24)

10

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian meliputi manfaat teoretis dan manfaat praktis

1. Manfaat Teoretis :

a. Untuk mengembangkan wawasan bagi guru dalam pelayanan terhadap siswa untuk

mencapai tujuan yang dinginkan.

b. Untuk menambah pengetahuan bagi guru tentang strategi pembelajaran yang sesuai

dengan keadaan siswa dan tuntutan zaman.

c. Untuk dasar peningkatan mutu pembelajaran.

d. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Manfaat Praktis :

a. Memberikan umpan balik bagi guru dari hasil pembelajaran.

b. Mendorong guru untuk menggunakan strategi pembelajaran yang variatif.

c. Memperoleh informasi tentang pentingnya minat belajar bagi siswa.

(25)

B A B V

SIMPULAN , IMPLIKASI DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Hasil belajar Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika siswa yang menggunakan strategi

pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dari siswa yang menggunakan strategi

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

2. Hasil belajar Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika siswa yang memiliki minat belajar

tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki minat belajar rendah

3. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan minat belajar dengan hasil belajar

Konsep Dasar Listrik dan Elektronika.

5.2. Implikasi

Dalam kegiatan pembelajaran banyak faktor yang harus diperhatikan untuk mencapai

tujuan pembelajaran secara optimal, di antaranya penggunaan strategi pembelajaran. Guru

dituntut untuk mengetahui berbagai strategi pembelajaran yang akan digunakan baik

kelebihan maupun kekurangannya. Selain itu dalam menerapkan suatu strategi pembelajaran

guru harus memperhatikan karaktristik siswa. Dengan mengetahui kelebihan dan kelemahan

strategi pembelajaran dan karaktristik siswa , guru dapat menentukan strategi pembelajaran

yang tepat diterapkan dalam proses pembelajaran.

(26)

94

pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi daripada siswa dengan strategi

pembelajaran koperatif tipe Jigsaw.

Hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar Konsep Dasar Listrik dan

Elektronika siswa yang memilki minat belajar tinggi lebih tinggi daripada siswa yang

memiliki minat belajar rendah. minat belajar merupakan salah satu karakterristik siswa yang

harus diperhatikan dalam proses pembelajaran. minat belajar adalah keinginan individu

untuk mencapai prestasi. Siswa yang memiliki minat belajar tinggi lebih aktif dalma proses

pembelajaran, memilki ketekunan dan kesungguhan belajar, kerja keras, mandiri dalam

belajar, tidak cepat putus asa dalam menghadapi kesulitan, dan akan berbuat secara optimal

dalam proses pembelajaran. Sebaliknya siswa yang memilki minat belajar rendah kurang

aktif dalam proses pembelajaran, kurang tekun belajar, kurang kerja keras dalam belajar,

kurang mandiri dalam belajar, cepat putus asa jika menghadapi kesulitan,dan cenderung

bergantung pada orang lain dalam belajar. Dengan demikian minat belajar rendah

merupakan salah satu kendala dalam pencapaian hasil belajar.

Minat belajar sebagai salah satu karakteristik siswa merupakan faktor yang harus

dipertimbangkan seorang guru dalam memulai kegiatan proses pembelajaran, sehingga

dapat menentukan strategi pembelajaran yang tepat dan efektif untuk dipergunakan.

Strategi pembelajaran dan minat belajar memberi pengaruh terhadap hasil belajr

Konsep Dasar Listrik dan Elektronika siswa. Dari hasil penelitian menunjukkan siswa yang

memilki minat belajar tinggi memperoleh hasil belajar Konsep Dasar Listrik Dan

Elektronika lebih tinggi daripada siswa yang meliki minat belajar rendah. Siswa yang

meiliki minat belajar tinggi memperoleh rerata hasil belajar lebih tinggi jika diajarkan

(27)

95

memperoleh hasil belajar lebih tinggi jika diajar dengan strategi pembelajaran kooperatif

tipe STAD.

Guru dalam pemilihan dan penetapan suatu strategi pembelajaran harus

memperhatikan minat belajar yang merupakan salah satu karakterristik siswa, agar strategi

pembelajaran yang ditetapkan dapat berjalan dengan efektif. Strategi pembelajaran

kooperatif tipe STAD dapat diterapkan pada siswa yang memilki minat belajar rendah

dengan pertimbangan antara lain (1) siswa akan terbantu dengan adanya proses kerja sama

dalam proses pembalajaran, (2) siswa dapat mengembangkan kemampuannya, (3) minat

belajar siswa akan meningkat dalam proses pembelajaran dengan adanya saling

ketergantungan.

Memperhatikan pengaruh strategi pembelajaran dan minat belajar terhadap hasil beljar

Konsep Dasar Listrik dan Elektronika, maka untuk menghasilkan pembelajarn yang efektif

guru harus mampu mendesain suatu strategi pembelajaran, maka perlu dilakukan

pelatihan-pelatihan terhadap guru-guru tentang bagaimna mendesain suatu strategi pembelajaran ynag

efektif.

5.2. Saran

Bedasarkan simpulan dan implikasi penelitian, maka dapat ditkemukakan saran

sebagai berikut:

1. Penerapan strategi pembelajran yang tepat dalam proses pembelajaran merupakan satu

faktor yang harus diperhatikan untuk pencapaian tehadap dua strategi pembelajaran yaitu

strategi pembelajaran kooperatif tipe STAD dan strategi pembelajaran Jigsaw, maka guru

lebih disarankan untuk menggunakan strategi pembelajarn kooperatif tipe STAD pada

(28)

96

2. Minat belajar yang dimiliki setiap siswa berbeda, ada yang memilki minat belajar tinggi

dan ada yang memiliki minat belajar rendah. bedasarkan hasil penelitian, disarankan

untuk memperhatikan minat siswa dalam menerapkan strategi pembelajaran yang akan

digunakan.

3. Akibat keterbatasan peneliti, penelitian ini terbatas pada dua strategi pembelajaran

dengan memperhatikan tingkat minat belajar siswa, dan perlakuan hanya pada kelompok

kecil. diharapkan bagi penaliti lain yang ingin membuat penelitian lanjutan, disarankan

untuk membuat variabel moderator lainnya dan dalam cakupan yang lebih luas, dengan

demikian diharapkan dapat mengurangi keterbatasan dan kelemahan yang terdapat dalam

penelitian ini.

4. Penelitian ini menunjukkan terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan minat

belajar terhadap hasil belajar Konsep Dasar Listrik dan Elektronika, maka kepada guru

disarankan dalam melaksanakan pembelajaran supaya memperhatikan strategi

(29)

DAFTAR PUSTAKA

Atwi Suparman.2015. Desain Instruksional. Jakarta: PAU-Dirjen Dikti, Depdikbud.

Atwi Suparman. 2001. Desain Instruksional. Jakarta: PAU-PPAI Dirjen Dikti. Depdiknas.

Akbar Hawadi,R. Sihadi DW.,Mardi W.2001. Kreativitas. Jakarta: Gramedia Widiasarana.

Anita Lei. 2002. Cooperative Learning. Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Gramedia.

________. 1999. Strategi Pembelajaran Gotong Royong. Surabaya: Citra Media.

Arends, Richard I. 1997. Classroom instruction and Management. New York: McGraw-Hill company Inc.

Arends, Ricard I. 2001. Learning to Teach. Fifth Edition. New York: Mcgraw-Hill

Companies Inc.

Aiken. Lewis R. 1997.Psychologycal Testing and Assessment. (9th Ed.) Singapore : Allyn and

Bacon.

Asmawi Zainul. 2001. Alternatif Assesmen. Jakarta: PAU-PPAI, Universitas Terbuka.

Anderson SB. 1986. Encyclopedia of Educational Evaluation. San Fransisco: Jossey Bass

Publishers.

Akbar Reni. 2001. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta: Grasindo.

Boediono. 1984. Belajar dan Pembelajaran. Depdiknas.

________ . 1994. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdiknas.

Dick, Walter and Lou Carey. 1990. The Systemic Design of Intruction. New York: Herper Collins Publisher Inc.

Driscoll MP. 1994. Psychology of Learning for Instruction. Boston: Allyn & Bacon.

Dimyati Mahmud. 1999. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Raka Press.

Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

(30)

98

Fraenkel RJ. dan Norman E. Wallen. 1993. How to Design and Evaluate Reseacrch in Education. Second Edition. New York: Mac Graw Hill Inc.

Gagne, R.M. 1976. The Condition of Learning. Thrid Edition. New york: Holt Rinehart and Winston Inc.

Gagne, Edgar Dale. 1985. The Cognitive Psycology of School Learning. Boston: Little

Brown.

Gagne.RM. and Drisscoll,Mp.1989. Essentials if Learning for Intruction. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice Hall.

Garrison.KC. 1982. Psycology of Adolecence. Emgliwood Clifts. N.J. :Prentice Hall. Inc.

Gerungan. W.A.1993. Psikologo Sosial. Bandung: Eresco.

Gronlund.N.F.1985. Constructing Achievement test. ( diterjemahkan oleh Sirait Bistok. Menyusun Tes Hasil Belajar ). Semarang : IKIP Semarang.

Ibrahim, Nana Syaodih. S. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

John. Mc Manama dalam Soenarwan. 2008. Pendekatan Sistem dalam Pendidikan. Surakarta: UNS Press.

Johnson, DW. Johnson, RT. Hambee EJ. 1991. Cooperative in the Classroom Interaction. Minnnessota: Book Company.

Karnadi. 2003. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Cipta Jaya.

Loudgren. 1994. Cooperative Learning: in The Science Classrom. New York: McGraw-Hill Company. 119

Muhamad Syafik. 2003.Ensiklopedia Musik Klasik. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa.

Mochtar Buchori. 2015. Tranformasi Pendidikan di Era Globalisasi. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Nana Sudjana. 2000. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru

Algensindo.

Nasution. S. 2010. Berbagai Pendekatan dalam proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi

Aksara.

(31)

99

Reily dan Lewis. 1993. Education Psycology: Aplications for classroom Learning and Instruction. New York: Macmillan Publishing Co. Inc.

Sumadi Suryabrata. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali.

Sri Anitah, Norhadi. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka.

Slavin R. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media.

Syaifudin Anwar. 2011. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

_____________. 2000. Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

_____________. 2005. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Singgih D.Gunarso. 2004. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: BPK.

Gunung Mulia.

Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bina

Aksara.

Suparno, Paul.2001. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Searrs, Susan. 2002. Contextual teaching and Learning: A Primer for Effective Instruction. Bloomington: Phi Delta Kappa Educational Foundation.

Toeti Sukamto dan Udin Saripudin W. 1996. Teori Belajar dan Model-model Pembelajaran, PAU-Dirjen Dikti, Depdikbid, Jakarta.

Gambar

Tabel 1.1 Rata-Rata Nilai Konsep Dasar Listrik Dan Elektronika SMK Stabat

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

[r]

1. Tingkat kualitas layanan dilihat dari 5 dimensi kualitas layanan dinyatakan sebagai kualitas yang cukup baik sehingga konsumen merasa puas dengan kinerja

Kegiatan pemantauan debit dan erosi yang baik seharusnya dikerangkakan dalam sistem pengendalian limpasan dan erosi, sehingga mampu memberikan informasi

Sampel penelitian adalah 71 orangtua yang mempunyai bayi di wilayah kerja Puskesmas Gatak Sukoharjo dengan teknik pengambilan sampel menggunakan propotional random sampling

Berdasarkan analisis uji t diketahui bahwa model jangka pendek variabel inflasi signifikan terhadap variabel PDRB pada derajat sampai dengan 10%, sedangkan variabel jumlah

tentang kesulitan siswa dalam mata pelajaran akuntansi terutama pada.