DUKUNGAN
KELUARGA
DALAM
HOSPITALISASI
ANAK
USIA
PRA
SEKOLAH
DI
RUMAH
SAKIT
UMUM
DAERAH
LANGSA
ZulfahRiza
101121083
SKRIPSI
FAKULTAS
KEPERAWATAN
UNIVERSITAS
SUMATERA
UTARA
PRAKATA
PujisyukurkepadaAllahSWTatasrahmatdanhidayah-Nyapenulisdapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Dukungan Keluarga dalam Hospitalisasi
AnakUsiaPraSekolahdiRumahSakitUmumDaerahLangsa”.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada pihak-pihak yang telah
memberikan bantuan, bimbingan dan dukungan dalam proses penyelesaian
Skripsiini,sebagaiberikut:
1. dr.DediArdinata,M.Kes,sebagaiDekanFakultasKeperawatanUniversitas
Sumatera Utara dan Ibu Erniyati, S.Kp, MNS, sebagai Pembantu Dekan I
FakultasKeperawatanUniversitasSumateraUtara.
2. Farida LindaSariSiregarS.Kep,Ns,M.Kep.sebagaidosenpembimbingyang
telah banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta memberikan
masukan-masukan yang bermanfaat bagi Skripsi ini dan juga memberi
motivasi,semangat,dandukungankepadasayaselamaprosespenyelesaian
Skripsiini.
3. SeluruhDosenPengajarS1FakultasKeperawatanUniversitasSumateraUtara
yang telah banyak memberikan pendidikan kepada saya selama proses
perkuliahandanstafnonakademikyangmembantumemfasilitasisayasecara
administratif.
4. Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan cinta dan kasih
5. Rekan-rekanmahasiswaFakultasKeperawatanUniversitasSumateraUtara,
khususnya MahasiswaS1KeperawatanEkstensistambuk2010yangtelah
memberikansemangatdanmasukandalampenyusunanskripsiini.
6. Semuapihakyangdalamkesempataninitidakdapatseluruhnyadisebutkan
namanya satu persatu yang telah banyak membantu saya baik dalam
penyelesaianSkripsiinimaupundalammenyelesaikanperkuliahandiFakultas
KeperawatanUSU.
Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pengembanganilmupengetahuandibidangkeperawatandanpihak-pihakyang
membutuhkan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangununtukperbaikanyanglebihbaikdimasayangakandatang.
Medan,28Januari2012
DAFTARISI
LembarPengesahan...i
Katapengantar...ii
DaftarIsi... iv
DaftarTabel...vi
DaftarSkema... vii
Abstrak...viii
BABIPendahuluan A.LatarBelakang... 1
B.PertanyaanPenelitian... 3
C.Tujuan...4
D.ManfaatPenelitian...4
BABIITinjauanPustaka A. KonsepDukunganKeluarga... 5
1. PengertianKeluarga...5
2. FungsiKeluarga...5
3. PeranKeluarga...11
4. TugasKesehatanKeluarga...12
5. PengertianDukunganKeluarga...14
6. KomponenDukungankeluarga...14
7. Faktor-faktoryangmempengaruhidukungankeluarga... 17
B. KonsepHospitalisasi...18
1. PengertianHospitalisasi...18
2. ReaksiAnakUsiaPrasekolahdalamHospitalisasi...18
3. PeranPerawatdalamHospitalisasi...19
B. DefenisiOperasional...24
BABIVMetodologiPenelitian A. DesainPenelitian...25
B. PopulasidanSampel... 25
C. LokasidanWakt uPenelitian... 26
D. PertimbanganEtik...26
E. InstrumenPenelitian... 27
F. UjiValiditasdanRehabilitas... 29
G. PengumpulanData...30
H. AnalisaData...30
BABVHasilPenelitiandanPembahasan A. HasilPenelitian...33
1. KarakteristikDemografi... 32
2. DukunganKeluargadalamHospitalisasi... 35
B. Pembahasan...42
BABVPenutup A. Kesimpulan...46
B. Saran...46
DaftarPustaka... 49
Lampiran 1.InformConsent...50
2.LembarKuesioner...51
3.TaksasiDana...71
4.StatistikDeskriptif...54
5.HasilUjiReabilitasKuisioner...59
6.Scoring...61
DAFTARTABEL
1. Tabel 3.1 Definisi Operasional dukungan keluarga dalam hospitalisasi
anakdiRumahSakitUmumDaerahLangsa………..28
2. Tabel 5.1 Distribusi frekuensi dan persentase berdasarkan Demografi
Responden... 33
3. Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dukungan penilaian keluarga terhadap
hospitalisasianak……….36
4. Tabel5.3Distribusifrekuensidukunganinstrumentalkeluargaterhadap
hospitalisasianak……….37
5. Tabel5.4Distribusifrekuensidukunganinformasionalkeluargaterhadap
hospitalisasianak………39
6. Tabel 5.5 Distribusi frekuensi dukungan emosional keluarga terhadap
hospitalisasianak………....41
7. Tabel5.6Distribusifrekuensidukungankeluargaterhadaphospitalisasi
DAFTARSKEMA
1. Skema3.1Kerangkakonseptualdukungankeluargadalamhospitalisasi
Title : FamilysupportinginthePre-SchoolAgeHospitalizationinRSUD Langsa
Name : ZulfahRiza
Nim : 101121083
Major : BachelorofNursing
Abstraction
Familyisthesmallestunitfromthesociety,consistofheadfamilyandsome personwhichgathering, livinginthesameplaceanddependingeachother. Thesupportoffamilyisveryimportantforthechildren.Familysupportingcanbe affectingthechildern’slifeandhealth. Thisconditionlookediffamilysupporting hasverygood,so growinganddevelopingwillstable,butiffamilysupportingto thechildrenhasnotgood,sothechildrenwillgettroubleonthemselvesandcan disturb the children pshycology. At the Pre-School Age, the biggest ansiety happenwhenthechildreninsickcondition.Children’sHospitalizationcando theirfamilywithgivingsupport.Thefamilyhavesupportingfunction,include informationsupporting,valuessupporting,instrumentalsupporting,andemotional supporting. The goals of this research is to identify family supporting in the childrenhospitalizationinRSUDLangsa. Designstudyinthisresearchisdesign description. This research has done from 3rd of November 2011 until 3rd of January 2012. Based on total sampling technique obtained a sample of 50 respondents. The result research showed that the most supporting family categorize in pre-school age hospitalization are score 911, followed by instrumentalsupportingwithscore883,informationalsupportingwithscore871 andemotionalsupportingwithscore866.Generally,themostfamilysupportingit meansgoodobtained46respondents(92%).Then,forenoughfamilysupporting obtained4respondents(8%)andforbadfamilysupportingisnothing.
Judul : DukunganKeluargadalamHospitalisasiAnakPrasekolah diRumahSakitUmumDaerahLangsa
Nama : ZulfahRiza
Nim : 101121083
Jurusan : FakultasKeperawatan(S.Kep)
Abstrak
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluargadanbeberapaorangyangberkumpuldantinggaldalamsatuatapdalam keadaansalingketergantungan.Keberadaankeluargasangatlahpentingbagianak. Dukungankeluargadapatmempengaruhikehidupandankesehatananak.Halini dapat telihat bila dukungan keluarga sangat baik maka pertumbuhan dan perkembangananakrelatifstabil,tetapibiladukunganpadaanakkurangbaik, maka anak akan mengalami hambatan pada dirinya dan dapat menggangu psikologis anak. Pada anak usia pra sekolah, kecemasan paling besar dialami adalah ketika anak dalam kondisi sakit. Hospitalisasi anak dapat dilakukan keluarga dengan memberikan dukungan. Keluarga memiliki fungsi dukungan yaitudukunganinformasional,dukunganpenilaian,dukunganisntrumentaldan dukungan emosional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dukungan keluarga dalam hospitalisasi anak di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa.Desainpenelitiandalampenelitianiniadalahdeskriptif.Penelitianini dilakukan pada 3 November2011 sampai 3Januari2012. Berdasarkan teknik total sampling diperoleh sampel sebanyak 50 responden. Hasil penelitian menunjukkanbahwakategoridukunganyangpalingbanyakdiberikankeluarga dalamhospitalisasianakusiaprasekolahadalahdukunganpenilaian.Dukungan keluarga secara keseluruhan diperoleh hasil mayoritas dukungan keluarga dikatakanbaikyaitu46responden(92%).Kemudianuntukdukungankeluarga yangcukupberjumlah4responden(8%)dantidakadakeluargayangmemberikan dukungan yangburuk. Disarankankepadaperawatanakkhususnyaagardapat memfasilitasikeluargadalammemberikandukungankepadaanakyangmenjalani proseshospitalisasisepertimembuattamanbermaindanmembuatsuasanarumah sakitmenjadidisukaianak-anakdengangambar-gambarkartundidindingsupaya anakprasekolahtetapmendapatkanperkembanganyangbaikdanmerasanyaman dirumahsakit.
Title : FamilysupportinginthePre-SchoolAgeHospitalizationinRSUD Langsa
Name : ZulfahRiza
Nim : 101121083
Major : BachelorofNursing
Abstraction
Familyisthesmallestunitfromthesociety,consistofheadfamilyandsome personwhichgathering, livinginthesameplaceanddependingeachother. Thesupportoffamilyisveryimportantforthechildren.Familysupportingcanbe affectingthechildern’slifeandhealth. Thisconditionlookediffamilysupporting hasverygood,so growinganddevelopingwillstable,butiffamilysupportingto thechildrenhasnotgood,sothechildrenwillgettroubleonthemselvesandcan disturb the children pshycology. At the Pre-School Age, the biggest ansiety happenwhenthechildreninsickcondition.Children’sHospitalizationcando theirfamilywithgivingsupport.Thefamilyhavesupportingfunction,include informationsupporting,valuessupporting,instrumentalsupporting,andemotional supporting. The goals of this research is to identify family supporting in the childrenhospitalizationinRSUDLangsa. Designstudyinthisresearchisdesign description. This research has done from 3rd of November 2011 until 3rd of January 2012. Based on total sampling technique obtained a sample of 50 respondents. The result research showed that the most supporting family categorize in pre-school age hospitalization are score 911, followed by instrumentalsupportingwithscore883,informationalsupportingwithscore871 andemotionalsupportingwithscore866.Generally,themostfamilysupportingit meansgoodobtained46respondents(92%).Then,forenoughfamilysupporting obtained4respondents(8%)andforbadfamilysupportingisnothing.
Judul : DukunganKeluargadalamHospitalisasiAnakPrasekolah diRumahSakitUmumDaerahLangsa
Nama : ZulfahRiza
Nim : 101121083
Jurusan : FakultasKeperawatan(S.Kep)
Abstrak
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluargadanbeberapaorangyangberkumpuldantinggaldalamsatuatapdalam keadaansalingketergantungan.Keberadaankeluargasangatlahpentingbagianak. Dukungankeluargadapatmempengaruhikehidupandankesehatananak.Halini dapat telihat bila dukungan keluarga sangat baik maka pertumbuhan dan perkembangananakrelatifstabil,tetapibiladukunganpadaanakkurangbaik, maka anak akan mengalami hambatan pada dirinya dan dapat menggangu psikologis anak. Pada anak usia pra sekolah, kecemasan paling besar dialami adalah ketika anak dalam kondisi sakit. Hospitalisasi anak dapat dilakukan keluarga dengan memberikan dukungan. Keluarga memiliki fungsi dukungan yaitudukunganinformasional,dukunganpenilaian,dukunganisntrumentaldan dukungan emosional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dukungan keluarga dalam hospitalisasi anak di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa.Desainpenelitiandalampenelitianiniadalahdeskriptif.Penelitianini dilakukan pada 3 November2011 sampai 3Januari2012. Berdasarkan teknik total sampling diperoleh sampel sebanyak 50 responden. Hasil penelitian menunjukkanbahwakategoridukunganyangpalingbanyakdiberikankeluarga dalamhospitalisasianakusiaprasekolahadalahdukunganpenilaian.Dukungan keluarga secara keseluruhan diperoleh hasil mayoritas dukungan keluarga dikatakanbaikyaitu46responden(92%).Kemudianuntukdukungankeluarga yangcukupberjumlah4responden(8%)dantidakadakeluargayangmemberikan dukungan yangburuk. Disarankankepadaperawatanakkhususnyaagardapat memfasilitasikeluargadalammemberikandukungankepadaanakyangmenjalani proseshospitalisasisepertimembuattamanbermaindanmembuatsuasanarumah sakitmenjadidisukaianak-anakdengangambar-gambarkartundidindingsupaya anakprasekolahtetapmendapatkanperkembanganyangbaikdanmerasanyaman dirumahsakit.
BABI
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Keperawatan anak telah mengalami perubahan yang sangat mendasar.
Anak tidak lagi dipandang sebagai miniatur orang dewasa, melainkan sebagai
makhluk unik yang memiliki kebutuhan spesifik dan berbeda dengan orang
dewasa.Keluargajugatidaklagidianggapsebagaipengunjunganak,melainkan
sebagaimitrabagiperawatdalampemenuhankebutuhananak(Supartini,2004).
Keberadaankeluargasangatlahpentingbagianak.Dukungankeluarga
dapatmempengaruhikehidupandankesehatananak.Halinidapatterlihatbila
dukungankeluargasangatbaikmakapertumbuhandanperkembangananakrelatif
stabil,tetapibiladukunganpadaanakkurangbaik,makaanakakanmengalami
hambatanpadadirinyadandapatmenggangupsikologisanak(Hidayat,2008).
Anak sakit yang dilakukan perawatan dirumah, diharapkan keluarga
memberikan motivasi dan dukungan yang optimal pada anak. Sementara itu
perawatanyangterbaikseharusnyakeluargadapatmempertimbangkanagaranak
dihospitalisasi.Hospitalisasimerupakan suatuproses yangkarenasuatualasan
yangberencanaataudarurat,mengharuskananakuntuktinggaldirumahsakit,
menjalaniterapidanperawatansampaipemulangannyakembalikerumah(Wong,
2009). Hospitalisasi pada anak banyak menyebabkan pengalaman yang
2
mengalami stressakibatperubahanterhadapstatuskesehatandanlingkungannya
(Supartini,2004.Wong, 2009&Nursalam,2005).
Padaanakusiaprasekolah,kecemasanyangpalingbesardialamiadalah
ketikapertamakalimerekamasuksekolahdankondisisakit yangdialamianak.
Apabilaanakmengalamikecemasantinggisaatdirawatdirumahsakitmakabesar
sekalikemungkinananakakanmengalamidisfungsiperkembangan.Anakakan
mengalami gangguan, seperti gangguan somatik, emosional dan psikomotor
(Nelson, 2006).Reaksiterhadappenyakitataumasalahdiriyangdialamianakpra
sekolah seperti perpisahan, tidak mengenal lingkungan atau lingkungan yang
asing,hilangnyakasihsayang, bodyimagemakaakanbereaksisepertiregresi
yaituhilangnyakontrol,displacement,agresi(menyangkal),menarikdiri,tingkah
laku protes, serta lebih peka dan pasif seperti menolak makan dan lain-lain
(Alimul,2005).
Upayameminimalkanstressordalamhospitalisasianakdapatdilakukan
dengancaramencegahataumengurangiperpisahan.Halinimerupakansalahsatu
bentuk dukungan keluarga terhadap hospitalisasi anak. Dukungan keluarga
merupakansuatuprosesyangterjadisepanjangmasakehidupan,sifatdanjenis
dukunganberbeda-bedapadasetiaptahapsikluskehidupan.Keluargamemiliki
fungsidukungan yaitudukunganinformasional,dukunganpenilaian,dukungan
isntrumentaldandukunganemosional(Friedman,1999).
Menurut Milyawati dan Hastuti (2009) dari hasil penelitiannya yang
3
dengan Strategi Koping Ibu pada Anak dengan Gangguan Autism Spectrum
Disorder (ASD)” ditemukan sebanyak 45,2% keluarga memberikan dukungan
yang kurang kuat dan 41,9% keluarga memberikan dukungan yang kuat dan
hanya12,9%keluargayangmemberikandukungansangatkuat,baikdarikeluarga
inti maupun keluarga luas. Murniasih dan Rahmawati (2007) juga melakukan
penelitianterkaittentangdukungankeluargayangberjudul“HubunganDukungan
KeluargadenganTingkatKecemasanAkibatHospitalisasipadaAnakUsiaPra
Sekolah” dan diperoleh hasil ; terdapat hubungan antara dukungan keluarga
dengantingkatkecemasanakibathospitalisasipadaanakusiaprasekolah.
Hasilpenelitiandiatasmenunjukkanbahwamasihbanyakkeluargayang
kurang dapat memberikan dukungan kepada anak, padahal dukungan keluarga
dapat mempengaruhi respon cemas anak terutama dalam proses hospitalisasi.
Olehkarenaitu,penelititertarikuntukmelakukanpenelitiantentanggambaran
dukungankeluargadalamhospitalisasianakusiaprasekolahdiRSUDLangsa.
A. PertanyaanPenelitian
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat dirumuskan permasalahan
penelitian yaitu bagaimana dukungan keluarga dalam hospitalisasi anak usia
prasekolahdiRumahSakitUmumDaerahLangsa.
B. Tujuan
Tujuanpenelitianiniadalahuntukmengidentifikasidukungankeluarga
4
C. ManfaatPenelitian
1. PraktekKeperawatan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi
perawat untuk melakukan pendidikan kesehatan terkait hal-hal yang
harusdilakukankeluargasebagaibentukdukunganpenuhdalamproses
hospitalisasianakusiaprasekolah.
2. PendidikanKeperawatan
Hasilpenelitianinidiharapkandapatmemberikaninformasipadatenaga
pendidik berhubungan dengan dukungan keluarga dalam hospitalisasi
anakusiaprasekolah.
3. PenelitianKeperawatan
Hasilpenelitianinidiharapkandapatmenjadimasukandansumberdata
bagipenelitilain yanginginmelakukanpenelitianlebihlanjuttentang
BABII
TINJAUANPUSTAKA
A. KonsepDukunganKeluarga
1. PengertianKeluarga
Menurut Departemen Kesehatan (1988, dalam Effendy 1998)
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala
keluargadanbeberapaorangyangberkumpuldantinggaldalamsatuatap
dalamkeadaansalingketergantungan.SedangkanmenurutSetiadi(2008)
dalam bukunya yang berjudul “Konsep dan Proses Keperawatan
Keluarga”mendefinisikankeluarga adalahbagiandarimasyarakatyang
peranannyasangatpentinguntukmembentukkebudayaanyangsehat.
Keluarga adalah pemberi perawatan terbaik anak. Pengaruh
keluarga sangatlah besar dalam upaya pemeliharaan dan peningkatan
kesehatananak(Supartini,2004).Keluargajugamerupakanlingkungan
sosial yang sangat dekat hubungannya dengan anak. Oleh karena itu,
sebaiknya keluarga harus selalu dilibatkan dalam perawatan anak
(Notosoedirjo,2005).
2. FungsiKeluarga
Menurut Friedman (1998, dikut ip dari Setiadi, 2008) fungsi
keluargadibagimenjadilimayaitu:
a. Fungsiafektif,adalahfungsikeluargayangutamauntukmengajarkan
segalasesuatuuntukmempersiapkananggotakeluargaberhubungan
6
a. Fungsisosialisasi,adalahfungsimengembangkandantempatmelatih
anakuntukberkehidupansosialsebelummeninggalkanrumahuntuk
berhubungandenganoranglaindiluarrumah.
b. Fungsireproduksi,adalahfungsiuntukmempertahankangenerasidan
menjagakelangsungankeluarga.
c. Fungsi ekonomi, adalah keluarga berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk
mengembangkan kemampuan individu dalam meningkatkan
penghasilanuntukmemenuhikebutuhankeluarga.
d. Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan, yaitu fungsi untuk
mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap
memilikiproduktivitastinggi.
SedangkandalamUUNo.10tahun1992PPNo.21tahun1994tertulis
fungsikeluargadalamdelapanbentukyaitu:
a. FungsiKeagamaan
- Membina norma ajaran-ajaran agama sebagai dasar dan tujuan
hidupseluruhanggotakeluarga.
- Menerjemahkan agama kedalam tingkah laku hidup sehari-hari
kepadaseluruhanggotakeluarga.
- Memberikan contoh konkrit dalam hidup sehari-hari dalam
pengamalandariajaranagama.
- Melengkapidanmenambahproseskegiatanbelajaranaktentang
7
- Membinarasa,sikap,danpraktekkehidupankeluargaberagama
sebagaipondasimenujukeluargakecilbahagiasejahtera.
b. FungsiBudaya
- Membinatugas-tugaskeluargasebagailembagauntukmeneruskan
norma-norma dan budaya masyarakat dan bangsa yang ingin
dipertahankan.
- Membinatugas-tugaskeluargasebagailembagauntukmenyaring
normadanbudayaasingyangtidaksesuai.
- Membinatugas-tugaskeluargasebagailembagayanganggotanya
mencari pemecahan masalah dari berbagai pengaruh negatif
globalisasidunia.
- Membinatugas-tugaskeluargasebagailembagayanganggotanya
dapat berpartisipasi berperilaku yang baik sesuai dengan norma
bangsaIndonesiadalammenghadapitantanganglobalisasi.
- Membina budaya keluarga yang sesuai, selaras dan seimbang
dengan budaya masyarakat atau bangsa untuk menjunjung
terwujudnyanormakeluargakecilbahagiasejahtera.
c. FungsiCintaKasih
- Menumbuhkembangkanpotensikasihsayangyangtelahadaantar
anggotakeluargakedalamsimbol-simbolnyatasecaraoptimaldan
terus-menerus.
- Membina tingkah laku saling menyayangi baik antar keluarga
8
- Membina praktek kecintaan terhadap kehidupan duniawi dan
ukhrowidalamkeluargasecaraserasi,selarasdanseimbang.
- Membina rasa, sikap dan praktek hidup keluarga yang mampu
memberikandanmenerimakasihsayangsebagaipolahidupideal
menujukeluargakecilbahagiasejahtera.
d. FungsiPerlindungan
- Memenuhikebutuhanrasaamananggotakeluargabaikdarirasa
tidakamanyangtimbuldaridalammaupundariluarkeluarga.
- Membina keamanan keluarga baik fisik maupun psikis dari
berbagaibentukancamandantantanganyangdatangdariluar.
- Membina dan menjadikan stabilitas dan keamanan keluarga
sebagaimodalmenujukeluargakecilbahagiasejahtera.
e. FungsiReproduksi
- Membina kehidupan keluarga sebagai wahana pendidikan
reproduksisehatbaikbagianggotakeluargamaupunbagikeluarga
sekitarnya.
- Memberikan contoh pengamalan kaidah-kaidah pembentukan
keluargadalamhalusia,pendewasaanfisikmaupunmental.
- Mengamalkankaidah-kaidahreproduksisehat,baikyangberkaitan
denganwaktumelahirkan,jarakantaraduaanakdanjumlahideal
anak yangdiinginkandalamkeluarga.
- Mengembangkankehidupanreproduksisehatsebagaimodalyang
9
f. FungsiSosialisasi
- Menyadari, merencanakan dan menciptakan lingkungan keluarga
sebagai wahana pendidikan dan sosialisasi anak pertama dan
utama.
- Menyadari, merencanakan dan menciptakan kehidupan keluarga
sebagaipusattempatanakdapatmencaripemecahandariberbagai
konflik dan permasalahan yang dijumpainya baik di lingkungan
sekolahmaupunmasyarakat.
- Membinaprosespendidikandan sosialisasi anak tentang hal-hal
yangdiperlukanuntukmeningkatkankematangandankedewasaan
(fisikdanmental),yangtidak,kurangdiberikanolehlingkungan
sekolahmaupunmasyarakat.
- Membina proses pendidikan dan sosialisasi yang terjadi dalam
keluargasehinggatidaksajabermanfaatpositifbagianak,tetapi
jugabagiorangtua,dalamrangkaperkembangandankematangan
hidupbersamamenujukeluargakecilbahagiasejahtera.
g. FungsiEkonomi
- Melakukan kegiatan ekonomi baik di luar maupun di dalam
lingkungan keluarga dalam rangka menopang kelangsungan dan
perkembangankehidupankeluarga.
- Mengelola ekonomi keluarga sehingga terjadi keserasian,
keselarasandankeseimbanganantarapemasukandanpengeluaran
10
- Mengaturwaktusehinggakegiatanorangtuadiluarrumahdan
perhatiannya terhadap anggota keluarga berjalan secara serasi,
selarasdanseimbang.
- Membina kegiatan dan hasil ekonomi keluarga sebagai modal
untukmewujudkankeluargakecilbahagiadansejahtera.
h. FungsiPelestarianLingkungan
- Membina kesadaran, sikap dan praktik pelestarian lingkungan
internkeluarga.
- Membina kesadaran, sikap dan praktik pelestarian lingkungan
eksternkeluarga.
- Membinakesadaran,sikapdanpraktikpelestarianlingkunganyang
serasi, selaras dan seimbang dan antara lingkungan keluarga
denganlingkunganhidupmasyarakatsekitarnya.
- Membina kesadaran, sikap dan praktik pelestarian lingkungan
hidupsebagaipolahidupkeluargamenujukeluargakecilbahagia
sejahtera(Setiadi,2008).
1. PeranKeluarga
Perankeluargaadalahtingkahlakuspesifikyangdiharapkanoleh
seseorang dalam konteks keluarga yang menggambarkan seperangkat
perilakuinterpersonal,sifat,kegiatan,yangberhubungandenganindividu
(Setiadi, 2008). Dalam UU kesehatan nomor 23 tahun 1992 pasal 5
11
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan perorangan, keluarga
danlingkungan”.Daripasaldiatasjelasbahwakeluargaberkewajiban
menciptakan dan memelihara kesehatan dalam upaya meningkatkan
tingkatderajatkesehatanyangoptimal.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga. Menurut Effendy
(1998)peranitudibagimenjaditigayaitu:
a. PeranAyah
Ayahsebagaisuamidariistridananak-anak,berperansebagaipencari
nafkah,pendidik,pelindung,danpemberirasaaman,sebagaikepala
keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai
anggotamasyarakatdarilingkungannya.
b. PeranIbu
Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya. Ibu mempunyai peranan
untukmengurusrumahtanggasebagaipengasuhdanpendidik
anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, di
sampingitujugaibudapatberperansebagaipencarinafkahtambahan
dalamkeluarganya.
c. PeranAnak
Anak-anakmelaksanakanperananpsikososialsesuaidengantingkat
12
2. TugasKesehatanKeluarga
Friedman (1998 dikutip dari Setiadi, 2008) membagi 5 tugas
keluargadalambidangkesehatanyangharusdilakukanyaitu:
a. Mengenal masalah kesehatan setiap anggotanya. Kesehatan
merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena
tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena
kesehatanlahkadangseluruhkekuatansumberdayadandanakeluarga
habis.Orangtuaperlumengenalkeadaankesehatandan
perubahan-perubahanyangdialamianggotakeluarga.Perubahansekecilapapun
yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi
perhatian dan tanggung jawab keluarga, maka apabila menyadari
adanyaperubahan perlusegeradicatat kapan terjadinya, perubahan
apayangterjadidanseberapabesarperubahannya.
b. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan kesehatan yang
tepatbagikeluarga.Tugasinimerupakanupayakeluargayangutama
untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan
keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang
mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan
keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga
diharapkantepatagarmasalahkesehatandapatdikurangiataubahkan
teratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan dapat meminta
13
c. Memberikankeperawatananggotakeluargayangsakitatauyangtidak
dapatmembantudirinyasendirikarenacacatatauusianyayangterlalu
muda. Perawatan ini dapat dilakukan di rumah apabila keluarga
memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk memperoleh
tindakanlanjutanagarmasalahyanglebihparahtidakterjadi.
d. Mempertahankansuasanarumahyangmenguntungkankesehatandan
perkembangan kepribadian anggota keluarga. Keluarga memainkan
peranyangbersifatmendukunganggotakeluargayangsakit.Dengan
katalainperluadanyasesuatukecocokanyangbaikantarakebutuhan
keluargadanasupansumberlingkunganbagipemeliharaankesehatan
anggotakeluarga.
e. Mempertahankanhubungantimbalbalikantarakeluargadanlembaga
kesehatan(pemanfaatanfasilitaskesehatanyangada).Hubunganyang
sifatnya positif akan memberi pengaruh yang baik pada keluarga
mengenai fasilitas kesehatan. Diharapkan dengan hubungan yang
positif terhadap pelayanan kesehatan akan merubah setiap perilaku
anggotakeluargamengenaisehatsakit.
3. PengertianDukunganKeluarga
Menurut Sarwono (2003) dukungan adalah suatu upaya yang
diberikankepadaoranglain,baikmorilmaupunmateriluntukmemotivasi
orang tersebut dalam melaksanakan kegiatan. Dukungan keluarga juga
didefinisikan sebagai informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan
14
dengansubjekdidalamlingkungannyaatauyangberupakehadirandan
hal-halyangdapatmemberikankeuntunganemosionaldanberpengaruh
pada tingkah laku penerimanya. Dalam hal ini orang yang merasa
memperolehdukungansecaraemosionalmerasalegakarenadiperhatikan,
mendapat saran atau kesan yang menyenangkan pada dirinya (Smet,
1994).
4. KomponenDukunganKeluarga
Cara untuk meningkatkan efektivitas keberadaan atau sumber
potensial terdapatnya dukungan dari keluarga yang menjadi prioritas
penelitian.Keluargacenderungterlibatdalampembuatankeputusanatau
prosesterapeutikdalamsetiaptahapsehatdansakitparaanggotakeluarga
yangsakit.Prosesinimenjadikanseorangpasienmendapatkanpelayanan
kesehatan meliputi serangkaiaan keputusan dan peristiwa yang terlibat
dalaminteraksiantarasejumlahorang,termasukkeluarga,teman-teman
danparaprofesionalyangmenyediakanjasapelayanankesehatan(White,
2004 dikut ip dari skripsi : Rismauli, 2007). Komponen-komponen
dukungankeluargamenurutFriedman(1998)terdiridari:
a. DukunganPenilaian
Dukunganinimeliputipertolonganpadaindividuuntukmemahami
kejadiandepresidenganbaikdanjugasumberdepresidanstrategi
kopingyangdapatdigunakandalammenghadapistressor.Dukungan
inijugamerupakandukunganyangterjadibilaadaekspresipenilaian
15
dapatdiajakbicaratentangmasalahmereka,terjadimelaluiekspresi
pengaharapan positif individu kepada individu lain, penyemangat,
persetujuan terhadap ide-ide atau perasaan seseorang dan
perbandingan positif seseorang dengan orang lain, misalnya orang
yang kurang mampu. Dukungan keluarga dapat membantu
meningkatkan strategi koping individu dengan strategi-strategi
alternatif berdasarkan pengalaman yang berfokus pada aspek-aspek
yangpositif.
b. DukunganInstrumental
Dukungan ini meliputi penyediaan dukungan jasmaniah seperti
pelayanan, bantuan finansial dan material berupa bantuan nyata
(instrumentalsupportmaterialsupport),suatukondisidimanabenda
ataujasaakanmembantumemecahkanmasalahpraktis,termasukdi
dalamnya bantuan langsung, seperti saat seseorang memberi atau
meminjamkanuang,membantupekerjaansehari-hari,menyampaikan
pesan, menyediakan transportasi, menjaga dan merawat saat sakit
ataupun mengalami depresi yang dapat membantu memecahkan
masalah.Dukungannyatapalingefektifbiladihargaiolehindividu
dan mengurangi depresi individu. Pada dukungan nyata keluarga
sebagaisumberuntukmencapaitujuanpraktisdantujuannyata.
c. DukunganInformasional
Jenisdukunganinimeliputijaringankomunikasidantanggungjawab
16
memberikannasehat,pengarahan,saran,atauumpanbaliktentangapa
yang dilakukan oleh seseorang. Keluarga dapat menyediakan
informasidenganmenyarankantentangdokter,terapiyangbaikbagi
dirinya,dantindakanspesifikbagiindividuuntukmelawanstressor.
Individuyangmengalamidepresidapatkeluardarimasalahnyadan
memecahkan masalahnya dengan dukungan dari keluarga dengan
menyediakan feed back. Pada dukungan informasi ini keluarga
sebagaipenghimpuninformasidanpemberiinformasi.
d. DukunganEmosional
Selama depresi berlangsung, individu sering menderita secara
emosional, sedih, cemas, dan kehilangan harga diri. Jika depresi
mengurangi perasaan seseorang akan hal dimiliki dan dicintai.
Dukunganemosionalmemberikanindividuperasaannyaman,merasa
dicintai saat mengalami depresi, bantuan dalam bentuk semangat,
empati,rasapercaya,perhatiansehinggaindividuyangmenerimanya
merasaberharga.Padadukunganemosionalinikeluargamenyediakan
tempatistirahatdanmemberikansemangat.
5. FaktoryangMempengaruhiDukunganKeluarga
MenurutFeiringdanLewis(1984)dalamFriedman(1998),adabuktikuat
darihasilpenelitianyangmenyatakanbahwakeluargabesardankeluarga
kecil secara kualitatif menggambarkan pengalaman-pengalaman
perkembangan. Anak-anak yang berasal dari keluarga kecil menerima
17
Selain itu, dukungan yang diberikan orangtua (khususnya ibu) juga
dipengaruhiolehusia.MenurutFriedman(1998),ibuyangmasihmuda
cenderunguntuklebihtidakbisamerasakanataumengenalikebutuhan
anaknyadanjugalebihegosentrisdibandingkanibu-ibuyanglebihtua.
Faktor-faktor yang mempengaruhi dukungan keluarga lainnya adalah
kelas sosial ekonomi orangtua. Kelas sosial ekonomi disini meliputi
tingkat pendapatan atau pekerjaan orang tua dan tingkat pendidikan.
Dalamkeluargakelasmenengah,suatuhubunganyanglebihdemokratis
danadilmungkinada,sementaradalamkeluargakelasbawah,hubungan
yangadalebihotoritasatauotokrasi.Selainituorangtuadengankelas
sosialmenengahmempunyaitingkat dukungan,afeksidanketerlibatan
yanglebihtinggidaripadaorangtuadengankelassosialbawah.
B.KonsepHospitalisasi
1.PengertianHopitalisasi
Hospitalisasianakmerupakansuatuprosesyangkarenasuatualasan
tertentumengharuskananakuntuktinggaldirumahsakit,menjalaniterapi
dan perawatan sampai pemulangannya kembali kerumah. Selama proses
tersebut,anakdanorangtuaharusdapatmengalamiberbagaikejadianyang
dapatberupahal-halyangsangattraumatikdanpenuhstress (Supartini,
2004).
Stresutamadarihospitalisasiadalahperpisahan,kehilangankendali,
18
usia perkembangan mereka, pengalaman mereka sebelumnya dengan
penyakit,perpisahanatauhospitalisasi(Supartini,2004).
2.ReaksiAnakPraSekolahdalamHospitalisasi
Anakprasekolahadalahanakyangberusia3sampai5tahun.Pada
masaini,terjadipertumbuhanbiologis,psikososial,kognitif,danspiritual
yangsignifikan.Kemampuanmerekadalammengontroldiri,berinteraksi
denganoranglain,danpenggunaanbahasadalamberinteraksimerupakan
modalawalanakdalamtahapperkembanganuntukmempersiapkantahap
perkembanganberikutnya,yaitutahapsekolah.(Wong,2009).
Anak pra sekolah dapat bereaksi terhadap stres hospitalisasi
sebelum mereka masuk, selama hospitalisasi, dan setelah pemulangan.
Perawatananakdirumahsakit memaksakanuntukberpisahdarilingkungan
yang dirasakannya aman. Penuh kasih sayang dan menyenangkan, yaitu
lingkungan rumah, permainan dan teman sepermainannya. Reaksi anak
terhadapperpisahanyangditunjukkananakusiaprasekolahialahdengan
menolakmakan,seringbertanya,menangiswalaupunsecaraberlahan,dan
tidakkooperatifterhadappetugaskesehatan,perawatandirumahsakitjuga
membuatanakkehilangankontroldirinya.
Perawatan anak dirumah sakit juga mengharuskan adanya
pembatasan aktifitasanaksehinggaanakmerasakankehilangankekuatan
diri.Perawatananakdirumahsakitseringdiekspresikananakprasekolah
19
anakterhaadapperlukaan,munculkarenaanakmenganggapatautindakan
danprosedurnyamengancamintegritastubuhnya.Olehkarenaitu,halini
menimbukan reaksi agresif dengan marah dan berontak, ekspresi verbal
dengan mengucapkan kata-kata marah, tidak mau bekerjasamaterhadap
perawatdanketergantungannyaterhadaporangtua.
3. PeranPerawatdalamHospitalisasi
Perawat sangat berperan dalam hospitalisasi, dimana perawat
merupakansuatusentraldalampelayanansehatsakit.Fungsiperawatan
kesehatankeluargatidakhanyamerupakansuatufungsiyangmendasar
danvital,melainkanfungsiyangmemangkusuatufokusdalam
keluarga-keluarga yangsehat dan berfungsi dengan baik. Signifikasi darifungsi
yang efektif dalam bidang ini menyatakan semakin banyak keluarga
menjalankanfungsiyangvitalkepadaanggotakeluarganyasecarasukses,
semakinkuatfungsikeluargaitu(Friedman,1999).
Peran perawat dalam hospitalisasi adalah sebagai pelaksana
keperawatan,pendidik,administrasi,penelitidankonseling.
a. PeransebagaiPelaksanaKeperawatan
Merupakan seluruh kegiatan upaya pelayanan kesehatan yang
dilakukanperawatdalammeningkatkanpelayanandirumahsakitdan
perawat dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab dalam
memberikan asuhan keperawatan dari melakukan pengkajian,
20
melaksanakan intervensi sampai pada mengevaluasi dan
mendokumentasikansecaratertuliskepadarekammediksetiapselesai
melaksanakantugas.
b. PeransebagaiPendidik
Dalam memberikan pendidikan dan pemahaman kepada individu,
keluarga,kelompokdanrumahsakitsecaraterorganisirdalamrangka
menanamkan prilaku seperti yang diharapkan untuk meningkatkan
tingkatkesehatanyangoptimal.Pengajaranyangdilakukanbertujuan
untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan, fokus
pengajarandapatberbentuk:penamaanperilakusehatmeningkatkan
nutrisidandiitolahraga,pengelolaanstresspendidikantentangproses
penyakit dan peningnya pengobatan lanjutan, pentingnya tentang
penggunaanobatdanpendidikantentangkeperawatanmandiri.
c. PeransebagaiAdministrasi
Perawat kesehatan diharapkan dapat mengelola berbagai kegiatan
pelayanankesehatansesuaidenganbebanpetugasdantanggungjawab
yang diemban kepadanya. Tanggungjawabnya adalah melakukan
pengelolahan terhadap suatu permasalahan, mengambil keputusan
dalampemecahanmasalah,pengelolaantenaga,membuatmekanisme
kontrol,kerjasamalintassektoraldanlintasprogram,bersosialisasi
21
d. PeransebagaiKonseling
Perawat kesehatan merupakan tempat bertanya oleh individu,
keluarga, kelompok masyarakat untuk memecahkan berbagai
persoalandanmasalah keperawatan yangmerekahadapi.Peranini
dapatdihadapidengankonsultasidenganpetugaskesehatan,sebagai
konselingperawatmenjelaskankepadapasienaktifitaskeperawatan
diri, menilai apakah klien memahapi hal-hal yang dijelaskan dan
mengevaluasikemajuandalampembelajaran.Perawatmenggunakan
metodepengajaran yang sesuaidengan kemampuan dan kebutuhan
kliensertamelibatkansumber-sumberyanglain,misalnyakeluarga
dalampengajaranyangdirencanakannya.
e. PerawatsebagaiPeneliti
Melakukanidentifikasiterhadapfenomenayangterjadidimasyarakat
yang dapat berpengaruh pada penurunan kesehatan, selanjutnya
penelitian dilaksanakan dalam kaitannya untuk menemukan faktor
yang menjadi pencetus atau penyebab terjadinya permasalahan
tersebut melalui penelitian dan hasil dari penelitian diaplikasikan
BABIII
KERANGKAPENELITIAN
A. KerangkaPenelitian
Kerangkapenelitianinibertujuanuntukmengidentifikasikandukungan
keluargadalamhospitalisasianakprasekolahdiRumahSakitUmumDaerah
Langsa.
Dukungankeluarga
DukunganBaik Hospitalisasi
AnakPrasekolah
1. Penilaian 2. Instrumental 3. Informasional 4. Emosional
DukunganCukup
DukunganKurang
23
A.DefinisiOperasional
Definisi operasional dari penelitian ini dijelaskan melalui Tabel 3.1
yaitusebagaiberikut:
Tabel3.1DefinisiOperasionaldukungankeluargadalamhospitalisasianak
prasekolahdiRumahSakitUmumDaerahLangsa
Variabel
hospitalisasi berupa
BABIV
METODOLOGIPENELITIAN
A. DesainPenelitian
Desain penelitian merupakan suatu strategi penelitian dalam
mengidentifkasipermasalahansebelumperencanaanakhirpengumpulandata
(Nursalam, 2008). Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dekriptif.Desaininidipakaiuntukmengidentifikasidukungankeluargadalam
hospitalisasianakdiRumahSakitUmumDaerahLangsa.
B. PopulasidanSampel
1. Populasi
Populasi adalah subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentuyangdipilihpenelitiuntukditeliti(Hidayat,2009).Populasidalam
penelitianiniadalahsemuapasienanakusiaprasekolah (3-5tahun)yang
dilakukanrawatinapdiRumahSakitUmumDaerahLangsa.Darihasil
surveyawal,didapatidata153anakmenjalanihospitalisasidirumahsakit
tersebutpadabulanJanuari-Junitahun2011.Haliniberartibahwa
rata-ratapasienanakusiaprasekolahyangmenjalanihospitalisasiadalah25
anakperbulannya.
2. Sampel
Sampeladalahbagiandaripopulasiyang ditelitiatausebagianjumlahdari
25
sampelyangdigunakandalampenelitiandaripopulasiyangada,sehingga
jumlahsampel mewakilikeseluruhanpopulasiyangada(Hidayat,2009).
Kriteriasampelyang diambildaripopulasimeliputi:
1. Keluarga (Ayah, Ibu, Kakak/abang) yang menemani anak usia pra
sekolah(3-5tahun)yangsedangdilakukanrawatinapdirumahsakit
2. KeluargayangdapatmembacadanberbahasaIndonesiadenganbaik.
3. Keluargayangbersediamenjadirespondendalampenelitianini
Pengambilansampeldilakukandenganmenggunakantotalsamplingatau
sampling jenuh. Sampling jenuh adalah pengambilan seluruh anggota
populasiuntukmenjadisampel(Hidayat,2007).Alasanmengapametode
inidipilihadalahsupayahasilpenelitianini lebihrepresentatif.
A. LokasidanWaktuPenelitian
PenelitianinidilakukandiRumahSakitUmumDaerahLangsapada
bulan November-Desember 2011. Alasan peneliti memilih rumah sakit
tersebutsebagaitempat penelitianadalahkarenajumlahpasien anak yang
dirawat inap cukup tinggi dan penelitian seperti ini juga belum pernah
dilakukan. Pertimbanganlainadalahefisiensibiayadanefektivitaswaktu
daripeneliti.
B. PertimbanganEtik
PenelitianinidilakukansetelahmendapatizinpenelitiandariFakultas
26
Selanjutnyasaatpengumpulandatadimulai,padasetiap responden
peneliti memperkenalkan diri kemudian memberikan penjelasan tentang
tujuanpenelitiandanprosedurpelaksanaanpenelitian.Apabila responden
bersedia menjadi objek penelitian maka responden dipersilahkan untuk
menandatanganiinformedconsent.
Peneliti juga menjelaskan bahwa responden yang diteliti bersifat
sukareladanjika respondentidakbersedia,maka respondenberhakuntuk
menolak dan mengundurkan diri selama proses pengumpulan data
berlangsung. Kerahasiaan mengenai data responden dijaga dengan tidak
menuliskannamarespondenpadainstrument,tetapihanyamenuliskannomor
kode yang digunakan untuk menjaga kerahasiaan semua informasi yang
diberikan. Data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan
untukkepentinganpenelitian.
C. InstrumenPenelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
terdiri dari dua bagian, yaitu (1) kuesioner data demografi, (2) kuesioner
dukungankeluargaterhadaphospitalisasianak.
1. KuesionerDataDemografi
Kuesionerdatademografiterdiridariinisialnamaanak,usiaanak,jenis
kelamin anak, status perkawinan orang tua, pendidikan orang tua,
pekerjaanorangtua,agama,suku,penghasilanorangtua,diagnosamedis
27
2. Kuesionerdukungankeluargaterhadaphospitalisasianak
Kuisioner ini menggunakan skala likert dan terdiri dari 20 pertanyaan
berupa 5 pertanyaan dukungan penilaian, 5 dukungan instrumental, 5
dukunganinformasionaldan5dukunganemosional.
Instrumenpenelitian yangdigunakanberbentuk kuesionerdenganskala
likert, terdiri dari empat pilihan jawaban yaitu TP: Tidak Pernah, KD:
Kadang,SR:Sering,danSS:Selalu.DimanajawabanTPbernilai4,KD
bernilai3,SRbernilai2,SSbernilai1padapertanyaannegatif(pertanyaan
nomor6,16dan19)danTPbernilai1,KDbernilai2,SRbernilai3,SS
bernilai4padapertanyaanpositif(pertanyaannomor1,2,3,4,5,7,8,
9,10,11,12,13,14,15,17,18,dan20).Adapunskortertinggiadalah:4X
80,skorterendah1X20=20,rentangskoradalah80–20=60.
MenurutrumusstatistikSudjana(1995):
P=rentang
Banyakkelas
Dimana P merupakan panjang kelas, dengan rentang (nilai tertinggi
dikurangnilaiterendah)sebesar60danbanyakkelasdibagiatas3kategori
tingkatpengetahuan(baik,cukupdankurang) maka diperolehjumlah
panjang kelas 20. Dengan p = 20 dan nilai terendah 20 sebagai batas
bawahkelasintervalpertamadannilaitertinggi80sebagaibatasataskelas
interval ketiga, maka tingkat dukungan keluarga terhadap hospitalisasi
28
Skor20-39=DukunganKurang
Skor40-59=DukunganCukup
Skor60-80=DukunganBaik
D. UjiValiditasdanReabilitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah alat ukur yang
digunakanbenar-benarmengukurapayangdiukur(Notoatmodjo,2002).Uji
validitasyangdigunakanpadapengujianiniadalahvaliditasisi,yaitusejauh
manainstrumentpenelitianmemuatrumusan-rumusansesuaidenganisiyang
dikehendaki menurut tujuan tertentu. Validitas instrument divalidkan oleh
orangyangahlidibidangstudiKeperawatanKeluargayangberkaitandengan
dukungankeluargaterhadaphospitalisasianak.
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama, dengan menggunakan alat ukur yang sama
(Notoatmodjo,2002).DalampenelitianinidigunakanujireabilitasCronbach
Alpha.Instrumen diujipada10respondenyangmemenuhikriteria,dimana
respondenyangtelahdiikutkandalamujireabilitasinitidakdilibatkanuntuk
menjadisampelpenelitian(Dempsey&Dempsey, 2002).Respondentersebut
diambildaritotalsamplingdiRumahSakitUmumDaerahLangsasebelum
PenelitimencarireabilitasdenganmenggunakanprogramSPSS.Uji
reabilitas dilakukan sebelum pengumpulan data, dengan menguji kuisioner
29
penelitiandapatdikatakanreliabelapabilanilairalpha> rtabel(Hastono,
2007). Nilai r tabel adalah 0,632 dan r alpha adalah 0,986. Maka dapat
disimpulkanbahwake20pertanyaankuisionerdinyatakanreliabel.
E. PengumpulanData
Metode yang dilakukan dengan cara mengajukan permohonan izin
pelaksanaanpenelitianpadainstitusi(ProgramIlmuKeperawatanUniversitas
SumateraUtara),kemudiansuratpermohonanizinyangdiperolehdiajuka n
ke tempat penelitian (Rumah Sakit Umum Daerah Langsa). Setelah
mendapatkanizindarirumahsakit,penelitimelaksanakanpengumpulandata
penelitian.Penelitimenentukanrespondensesuaidengankriteriayangtelah
ditentukan sebelumnya. Setelah mendapat calon responden, selanjutnya
peneliti menjelaskan kepada responden tentang tujuan, manfaat dan cara
pengisiankuesioner.Penelitimemintakesediaanrespondenuntukmengikut i
penelitiandanmemintarespondenuntukmenandatanganiinformedconsent.
Bilacalonrespondenbersedia,makapenelitiandilakukan.Respondendiberi
lembar kuesioner dan diberi kesempatan untuk bertanya apabila ada
pernyataanyangkurangjelas.Respondenmengisikuesionerdalamwaktu
15-20menit.
Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan
lembarkuesioneryangdisusunsecarastrukturdanberisikanpernyataanyang
harus dijawab responden. Instrumen ini terdiri dari dua bagian yaitu
instrumendatademografidaninstrumenkualitashidup.Kuesionertentang
30
tingkatpendidikan,sukubangsa,pengalamanrawatinapsebelumnya,lama
dirawatdandiagnosamedisanak.Sedangkankuesionerkualitashidupberisi
tentang pertanyaan untuk dukungan penilaian, dukungan instrumental,
dukunganinformasionaldandukunganemosional.
Penyebarankuesionerpenelitianinidilakukandenganbantuan
pihak-pihakrumahsakityaitukepalaruangananakdansatuorangtenagaperawat
yang bekerja di rumah sakit tersebut. Bantuan tersebut dilakukan setelah
kepala ruangan anak dan perawat tersebut mendapatkan penjelasan dari
penelititentangtujuanpenelitian,etikapenelitiandancaramengisikuesioner.
F. Analisa Data
Analisadatadilakukansetelahsemuadataterkumpulmelaluibeberapa
tahap,diantaranyaadalah:
1. Editing
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang
diperolehataudikumpulkan,sehinggadapatdipastikanbahwaresponden
telahmengisisemuakuesioner.
2. Coding
Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap
datayangterdiriatasbeberapakategori,sehingggamemudahkanpenelliti
dalammelakukantabulasidananalisadata.
31
Processing /Entri data adalah kegiatan memasukkan data yang telah
dikumpulkankedalammastertabelataudatabasekomputer,yaitudengan
menggunakanprogramSPSSversi12.0.
4. Cleaning
Cleaningadalahmengecekkembalidatayangsudahdientriapakahada
kesalahanatautidak.
Selanjutnya hasil pengolahan data demografi dan dukungan keluarga
melaui proses analisa data ditampilkan dalam bentuk tabel distribusi
BABV
HASILPENELITIANDANPEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan data hasil penelitian dari pembahasan
mengenaigambarandukungankeluargadalamhospitalisasianakusiaprasekolah
diRumahSakitUmumDaerahLangsa.
A. HasilPenelitian
Penelitianinidilakukanselama2bulan,yaitumulaitanggal3November
2011 sampai dengan 3 Januari 2012 di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa
dengan melibatkan 50 orang responden. Dari hasil penelitian diperoleh
karakteristik demografi responden dan gambaran dukungan keluarga dalam
hospitalisasianakusiaprasekolahdiRumahSakitUmumDaerahLangsa.
1. KaresteristikDemografiResponden
Data deskriptif karakteristik responden mencakup jenis kelamin, usia,
pekerjaan,pendapatan,sukubangsa,pendidikan,pengalamanrawatinap
sebelumnya,lamarawatinapdandiagnosamedisanak.Berdasarkanhasil
penelitian ini, tingkat usia prasekolah responden didapati usia paling
banyak 3 tahun yaitu 29 orang (58%) dari 50 responden. Responden
berjeniskelaminlaki-lakidanperempuanmempunyaijumlahyanghampir
sama yaitu 26 orang (52%) laki-laki dan 24 orang (48%) perempuan.
Karakteristik pendidikan orang tua anak yang menjalani rawat inap di
33
berlatar belakang pendidikan SMA. Data demografi pekerjaan paling
banyakdidapati46%(23orang)respondenbekerjasebagaiwiraswasta.
Data tersebut diikuti dengan pendapatan responden 45.1% (23 orang)
beradapadarentang1-2juta.Kriteriasukupadadatademografiresponden
palingbanyakbersukuaceh60%(30orang)diikutisukujawa20%(10
orang)dansukumelayu12%(6orang).
Data karakteristik demografi pengalaman rawat inap sebelumnya,
didapatkanhasil62%(31orang)menyatakanpernahdirawatdansisanya
38%(19orang)menyatakantidakpernahdirawatsebelumnya.Datalama
menjalanirawatinapsebagianbesarmendapatkanhasil46%(23orang)
antara1-3hari,32%(16orang)antara4-6hari,dan18%(9orang)antara
7-9 hari. Diagnosa medis yang dialami responden paling banyak yaitu
febris 38% (19 orang), diikuti Gastritis 30% (15 orang), dan Demam
BerdarahDengue10%(5orang).
34
35
DukungankeluargadalamhospitalisasianakusiaprasekolahdiRumah
SakitUmumDaerah Langsadapatdilihatdari4aspekyaitudukungan
penilaian,dukunganinstrumental,dukunganinformasionaldandukungan
emosional.
a. DukunganPenilaianKeluargaTerhadapHospitalisaiAnakPrasekolah
Dukungan penilaian keluarga terhadap hospitalisasi anak
dipertanyakandengan5pertanyaan.Untukpertanyaanapakah keluarga
memberikan semangat pada anak saat dilakukan tindakan medis,diperoleh
hasilpenelitiansebanyak36responden(72%)yangmenjawabselalu
dan 11 responden (22%) menjawab sering. Pertanyaan kedua yaitu
apakah keluargamenenangkananaksaatmenangisdirumahsakit,diperoleh
hasilpenelitiansebanyak41responden(82%)menjawabselaludan8
responden(16%)menjawabsering.Pertanyaanketigaapakah keluarga
membujuk anak agar mau menerima tindakan medis yang akan dilakukan,
diperoleh hasil penelitian sebanyak 39 responden (78%) menjawab
selaludan9responden(18%)menjawabsering.Pertanyaankeempat
tentangapakahkeluargamenanggapikeluhanselamadirawatdirumahsakit,
diperoleh hasil penelitian sebanyak 31 responden (62%) menjawab
selaludan12responden(24%)menjawabsering.Pertanyaankelima
apakah keluarga memperhatikan reaksi anaksaat tindakan medis dilakukan,
diperoleh hasil penelitian sebanyak 37 responden (74%) menjawab
36
tabel distribusi frekwensi dukungan penilaian keluarga terhadap
hospitalisasianak:
Tabel5.2Distribusifrekuensidukunganpenilaiankeluargaterhadap hospitalisasianak
5 Keluargamemperhatikan
reaksianaksaattindakan
b. Dukungan Instrumental Keluarga Terhadap Hospitalisai Anak
Prasekolah
Dukungan instrumental keluarga terhadap hospitalisasi anak
37
menolakmemberikanbantuankepadaanakselamadirawatdirumahsakit,
diperoleh hasil penelitian sebanyak 41 responden (82 %) yang
menjawab tidak pernah dan 5 responden (10%) menjawab selalu.
Pertanyaan kedua yaitu apakah keluargaselaludimintaibantuanoleh
anakselamadirawatdirumahsakit,diperolehhasilpenelitiansebanyak
32 responden (64%) menjawab selalu dan 12 responden (24%)
menjawab sering. Pertanyaan ketiga apakah keluarga memenuhi
kebutuhananakselamadirawatdirumahsakit, diperolehhasilpenelitian
sebanyak 40 responden (80%) menjawab selalu dan 10 responden
(20%)menjawabsering.Pertanyaankeempattentangapakahkeluarga
secarabergantianmenjagaanakselamadirawatdirumahsakit,diperoleh
hasilpenelitiansebanyak28responden(56%) menjawabselaludan12
responden(24%)menjawabkadang-kadang.Pertanyaanterakhirdalam
dukunganinstrumentalyaitu keluarga menyediakan dana yang diperlukan
anakselamadirawatdirumahsakit,diperolehhasilpenelitiansebanyak
37 responden (74%) menjawab selalu dan 9 responden (18%)
menjawab sering. Berikut ini adalah tabel distribusi frekwensi
dukunganinstrumentalkeluargaterhadaphospitalisasianak:
(74%) 50
38
anakselamadirawat
dirumahsakit
2 Keluargadimintaibantuan
olehanakselamadirawat
dirumahsakit
3 Keluargamemenuhi
kebutuhananakselama
dirawatdirumahsakit
4 Keluargasecarabergantian
menjagaanakselama
Dukungan informasional keluarga terhadap hospitalisasi anak
dipertanyakandengan5pertanyaan.Untukpertanyaanpertamayaitu
apakah keluarga terlebih dahulu memberitahu anaksebelum tindakan medis
4 (8%) 7 (14%) 13
39
menyarankan anak agar tidak takut terhadap tindakan medis dilakukan,
diperoleh hasil penelitian sebanyak 40 responden (80%) menjawab
selaludan7responden(14%)menjawabsering.Pertanyaankeempat
tentang apakah keluarga mengatasi ketakutan anak dengan mengalihkan
perhatiannyamelaluipembicaraan,diperolehhasilpenelitiansebanyak25
responden(50%)menjawabselaludan19responden(38%)menjawab
sering. Pertanyaan kelima apakah keluarga memberitahu anak tentang
perkembangan kesehatannya, diperoleh hasil penelitian sebanyak 27
responden(54%)menjawabselaludan16responden(32%)menjawab
40
ketakutananakdengan
mengalihkanperhatiannya
melaluipembicaraan
5 Keluargamemberitahu
(38%) (50%)
anaktentang
perkembangan 1 (2%) 6 (12%) 16
(32%)
27
(54%) 50
kesehatannya
d. Dukungan Emosional Keluarga Terhadap Hospitalisai Anak
Prasekolah
Dukungan emosional keluarga terhadap hospitalisasi anak
dipertanyakandengan5pertanyaan.Untukpertanyaanpertamayaitu
apakah keluarga memarahi anak karena menangis saat tindakan medis
dilakukan, diperoleh hasil penelitian sebanyak 41 responden (82%)
yangmenjawabtidakpernahdan5responden(5%)menjawab
kadang-kadang. Pertanyaan kedua yaitu apakah keluarga menemani anak saat
tindakan medis dilakukan, diperoleh hasil penelitian sebanyak 40
responden(80%)menjawabselaludan7responden(14%)menjawab
sering.Pertanyaanketigaapakah Keluarga memuji ketenangan anak saat
tindakan medis dilakukan, diperoleh hasil penelitian sebanyak 22
responden(44%)menjawabselaludan21responden(42%)menjawab
sering.Pertanyaankeempattentangapakah keluarga membiarkan anak
menangis saat tindakan medis dilakukan, diperoleh hasil penelitian
(12%) 1 (2%) 50
41
(12%)menjawabkadang-kadang.Pertanyaankelimaapakah keluarga
menanyakan perasaan anak saat tindakan medis dilakukan,diperolehhasil
penelitian sebanyak 22 responden (44%) menjawab selalu dan 13
responden(26%)menjawabsering.Berikutiniadalahtabeldistribusi
frekwensidukunganemosionalkeluargaterhadaphospitalisasianak:
Tabel5.5Distribusifrekuensidukunganemosionalkeluargaterhadap hospitalisasianak
42
Langsa,kategoridukunganyangpalingbanyakadalahdukunganpenilaianyaitu
dengan skor 911, diikuti dukungan instrumental dengan skor 883, dukungan
informasional dengan skor 871 dan dukungan emosional dengan skor 866.
Dukungan keluarga secara keseluruhan diperoleh hasil bahwa mayoritas
dukungankeluargadikatakanbaikyaitu46responden(92%).Kemudianuntuk
dukungankeluargayangcukupberjumlah4responden(8%)sajadantidakada
keluarga yang memberikan dukungan yang buruk. Berikut ini adalah tabel
distribusi frekwensi dukungan keluarga terhadap hospitalisasi anak secara
keseluruhan:
Tabel5.5Distribusifrekuensidukungankeluargaterhadaphospitalisasianak
Komponen Baik Cukup Buruk Jumlah
Dukungankeluarga
terhadaphospitalisasianak
prasekolahdiRumahSakit 46(92%) 4(8%) 0(0%) 50 UmumDaerahLangsa
B. Pembahasan
Dukungankeluargadapatterlihatdalampembuatankeputusanatauproses
terapeutikdalamsetiaptahapsehatdansakitparaanggotakeluargayangsakit.
Prosesinimenjadikanseorangpasienmendapatkanpelayanankesehatanmeliputi
serangkaiaan keputusan dan peristiwa yang terlibat dalam interaksi antara
sejumlahorang,termasukkeluargadanparaprofesionalyangmenyediakanjasa
pelayanankesehatan(White,2004dalamRismauli,2007).
Hasil analisa data dukungan keluarga terhadap hospitalisasi anak
43
didapatbahwa92%(46orang)memberikandukunganbaikterhadaphospitalisasi
anakdan8%(4orang)memberidukungandalamkategoricukup.Hasilpenelitianini
dikuatkan oleh Yosep (2007) dalam Chandra (2009) yang berpendapat bahwa
keluargamemegangperananpentingdalamkonsepsehatsakitanggotakeluarganya,
dimanakeluargamerupakansistempendukungyangmemberikanperawatanlangsung
terhadap anggota keluarganya yang sakit, dimanadukungan keluarga yangtinggi
ternyata menunjukkan penyesuaian yang lebih baik terhadap kondisi kesehatan
anggotakeluarganya.HalinijugadinyatakanolehWills(1994)dalamArliza(2006)
bahwa dukungan keluarga yang tinggi akan membuat pasien khususnya anak
merasakankenyamanan,perhatian,penghargaandanbisamenerimakondisinya.
Kategoridukunganyangpalingbanyakdaripenelitianiniadalahkategori
dukunganpenilaian.HalinibertolakbelakangdenganpendapatAnnedanDavid
(2007)yangberpendapatbahwadukunganemosionalmerupakandukungankeluarga
yangpalingpentingyangseharusnyadiberikankepadaanggotakeluarganyakarena
merupakan hal penting dalam meningkatkan semangat pasien dan memberikan
ketenangan.
Dukungankeluargayangtinggidipengaruhiolehusia(Friedman,1998).
Halinisesuaidengankarakteristikdemografirespondenprasekolah,dimanapada
usia tersebut anak mendapatkan dukungan yang sangat baik dari keluarganya.
MenurutFriedman(1998)padausiaprasekolahanakdapatbereaksiterhadapstres
hospitalisasi sebelum mereka masuk, selama hospitalisasi, dan setelah
pemulangan.Supartini,(2004)Wong(2009)danNursalam(2005)menambahkan
bahwaanakyangmengalamihospitalisasibiasanyajugamengalami stressakibat
44
berasumsibahwapadaanakusiaprasekolah,keluargamasihsangattemotivasi
untukmemberikandukunganterhadaphospitalisasianak.
Selainusia,dukungankeluargajugadipengaruhiolehtingkatsosialekonomi
keluarga(Friedman,1998).Kondisiinisesuaidenganhasilpenelitianini,dimana
46% keluarga mempunyai penghasilan antara Rp 1.000.000-2.000.000,- dan 22%
mempunyai penghasilan diatas Rp 2.000.000,-. Dukungan keluarga secara nyata
dapatdilihatsecaralangsungketikakeluargaselalumendampingipasiensaatberada
dirumahsakit(Safarindo,1998sertaTaylor,1999dalamArlija,2006).Halinisesuai
dengan hasil penelitian Chandra (2009) yang menyatakan bahwa dengan adanya
pendampingan keluarga, pasien merasa nyaman, tenang dan lebih kuat dalam
menerima keadaan fisiknya sehingga akan memberi dampak yang baik terhadap
prosespenyembuhanpenyakit.HalinijugadiperkuatolehpendapatAnnedanDavid
(2007),yangmenyatakanbahwaketikaseseorangsedangmenghadapisituasikritis
dalamkehidupan,biasanyamembutuhkanorang-orangyangdapatdiajakbicaradan
BABVI
KESIMPULAN
Padabab ini akan diuraikankesimpulan dan saran sehubungan dengan
hasilyangdiperolehdaripenelitian.Padabagianpertamaakanberisirangkuman
hasil penelitan yang dibuat berdasarkan analisa, interpretasi dan pembahasan.
Padabagianakhirakandikemukakansaran-saranyangmungkindapatberguna
bagipenelitianyangakandatangdengantemayangsama.
A. Kesimpulan
Berdasarkanhasilanalisadanpembahasandapatditarikkesimpulanmengenai
hasilpenelitian,bahwa:
1. DukungankeluargaterhadaphospitalisasianakprasekolahdiRumahSakit
UmumDaerahLangsadikategorikanbaik.
2. Dari keempat komponen dukungan keluarga yaitu dukungan penilaian,
dukunganinstrumental,dukunganinformasional,dandukunganemosional
didapat bahwa dukungan penilaian merupakan dukungan yang paling
tinggi yang diberikan oleh keluarga kepada anak prasekolah dalam
hospitalisasi.
3. Dukungan keluarga yang tinggi dipengaruhi oleh usia dimana pada usia
prasekolahanakmendapatkandukunganyangsangatbaikdarikeluarganya.
4. Dukungankeluargajugadipengaruhiolehtingkatsosialekonomikeluarga
sesuai dengan hasil penelitian ini, dimana 46% keluarga mempunyai
46
5. penghasilandiatasRp2.000.000,-dimanakeluargamemberikandukungan
yangbaik.
A. Saran
Melihat hasil dukungan keluarga terhadap hospitalisasi anak di Rumah
SakitUmumDaerahLangsa,penelitimengajukansaran-saransebagaiberikut:
1. BagiKeluarga
Dukungankeluargayangbaikterhadaphospitalisasianakprasekolahdi
RumahSakitUmumDaerahLangsadiharapkandapat dipertahankanatau
bahkanditingkatkanagaranakdapatmenjalaniproseshospitalisasidengan
baik.
2. BagiTempatPenelitian
DiharapkanpihakRumahSakitUmumDaerahLangsauntukmemfasilitasi
keluargadalammemberikandukungankepadaanakyangmenjalaniproses
hospitalisasisepertimembuattamanbermaindanmembuatsuasanarumah
sakitmenjadidisukaianak-anakdengangambar-gambarkartundidinding
supayaanakprasekolahtetapmendapatkanperkembanganyangbaikdan
merasanyamandirumahsakit.
3. BagiPenelitiSelanjutnya
Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan
penelitianinidenganmembuatkorelasi-korelasiataumencarifaktor-faktor
47
4. BagiTenagaKesehatan
Tenaga kesehatan khususnya perawat yang bekerja dirumah sakit
hendaknya dapat mendukung dan memfasilitasi keluarga untuk selalu
memberi dukungan yang baik terhadap hospitalisasi anak dengan
menginformasikan hal-hal yang harus dilakukan kepada anak guna
DAFTARPUSTAKA
Dempsey& Dempsey. 2002. Riset Keperawatan: Buku Ajar &Latihan. Edisi 4. Jakarta:EGC
Effendi,N.1998.Dasar-dasarKeperawatanKesehatanMasyarakat.Edisi2.Jakarta: EGC
Friedman,M.M.1999.KeperawatanKeluarga:TeoridanPraktek.Edisi3.Jakarta: EGC
Hastanto, SP. 2007. Analisis Data Kesehatan. Jakarta: Fakultas Kesehatan MasyarakatUI
Hidayat,A.A.A.2008.KeperawatanAnak.Jakarta:EGC.
Hidayat,A.A.A.2009.MetodePenelitianKeperawatandanTeknikAnalisisData. Jakarta:SalembaMedika
Husein, U. 2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT Gramedia PustakaUtama.
Milyawati,L.&HastutiD.2010.DukunganKeluarga,Pengetahuan,danPersepsi Ibu serta Hubungannya dengan Strategi Koping Ibu pada Anak dengan GangguanAutismSpectrumDisorder(ASD).Bogor:IPBDramaga;dikutip 20April2011darihttp://journal.ipb.ac.id/index.php/jikk/article/view/1505
Napitupulu,M.C.S.2010.HubunganDukunganKeluargadenganResponCemas AnakUsiaSekolahterhadapPemasanganIntravenadiRumahSakitAdvent
Medan. dikut ip 20 April 2011 dari
Nursalam,dkk.2005.AsuhanKeperawatanBayidanAnak.Jakarta:SalembaMedika
Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta:SalembaMedika
Notoatmodjo,S.2002.MetodologiPenelitianKesehatan,CetakanII,EdisiRevisi, Jakarta: RinekaCipta
Sarwono, S. W. 2006. Psikologi Remaja. Edisi 10. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
Setiadi.2008.KonsepdanProsesKeperawatanKeluarga.Yogyakarta:GrahaIlmu
SmetB.1994.PsikologiKesehatan.Jakarta:PT.GramediaWidiasaranaIndonesia
Supartini,Y.2004.BukuAjarKonsepDasarKeperawatanAnak.Jakarta:EGC
Lampiran1
LEMBARPERSETUJUANMENJADIRESPONDEN
Saya bernama Zulfah Riza adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan
Universitas Sumatera Utara yang melakukan penelitian dengan tujuan untuk
mengidentifikasi Dukungan Keluarga dalam Hospitalisasi Anak di Rumah Sakit
UmumDaerahLangsa.
Saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam
penelitianini,denganbersediamenjadirespondendalampenelitianini dan menjawab
pertanyaan-pertanyaanyangadadilembarkuesioner.Sayamenjaminkerahasiaanjawaban
kuisionerdanidentitasBapak/Ibu.InformasiyangdidapatkandariBapak/Ibu hanya
akandigunakanuntukpengembanganpengetahuandantidakakandigunakanuntuk
maksud-maksud lain. Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela,
sehinggaBapak/Ibubebasuntukmenolakataumengundurkandirisetiapsaattanpa
sanksiapapun.
Jika Bapak/Ibu bersedia menjadi responden penelitian, silahkan
menandatanganiformulirini.
Tandatangan : Peneliti
Tanggal :
No.Responden: (diisiolehpeneliti) (ZulfahRiza)