PENGEMBANGAN LINGKUNGAN HIDUP YANG SEHAT
BERBASIS MASYARAKAT
(Studi Kasus Pengelolaan sampah di RW.03 Kelurahan Sukun Kota Malang)
SKRIPSI
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memproleh gelar kesarjanaan Strata Satu (S1) Ilmu Pemerintahan
Oleh: DIAN RAHMAD 201010050311080
JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR Assalamualaikum Warahmatulah wabarokatu
Dengan mengucap alhamdulilah penulis ucapkan kepada Allah SWT serta shalawat serta salam tak lupa kepada Nabi Muhammad SAW yang telah melimpahkan rahmatnya yang membawa kita dari jaman kegelapan ke terang benderang, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengembangan lingkungan hidup yang sehat berbasis masyarakat(“ (studi kasus pengelolaan sampah di RW 03Kelurahan Sukun kota Malang).
Skripsi ini disusun sebagai salah satu prsayat untuk memperoleh gelar Strata-1 di Universitas Muhammadiyah Malang, Penulis berharap semoga materi yang disampaikan dalam skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan masukan bagi penelitian selanjutnya dengan minat yang sama.
Malang, 28 September 2015
DAFTAR ISI
Judul... ... i
Lembar Persetujuan... ... ii
Lembar Pengesahan... ... iii
Surat Pernyataan... ... .iv
Berita Acara Bimbingan Skripsi... v
Kata Pengantar... vi
C. Tujuan penelitian... ... 9
D. Manfaat penelitian... ... 9
E. Definisi konsep... 10
1. Pengembangan Lingkungan hidup berbasis masyarakat... 10
2.pengelolaan sampah ... ....11
F. Definisi Operasional... 12
G. Metode penelitian... ... 13
1. Jenis penelitian... ... 13
2. Lokasi penelitian... ... 13
3. Subjek penelitian... ... 13
4. Sumber data ... 14
5. Teknik pengumupulan data... ... 14
6. Teknik analisa data ... ...16
BAB II TINJAUAN PUSTAKA... ... 18
1. Pengertian Lingkungan Hidup ... ... 18
2. Kualitas lingkungan hidup. ... 19
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas Lingkungan hidup ... 23
4. Bagaimana mewujudkan kualitas lingkungan hidup. ... 25
B. Pengelolaan lingkungan hidup... ... 27
1. Manajemen Lingkungan hidup... ... 27
2. Faktor yang mempengaruhi pengelolaan lingkungan hidup. ... 28
3. Model pengelolaan lingkungan hidup berbasis masyarakat... 34
C. Sampah dan lingkungan hidup... ... 35
1. Pengelolaan sampah dalam mewujudkan lingkungan yang sehat. ... 35
2. Pengelolaan sampah 3R (reuse, reduce, dan recycle.. ... 36
3. Dampak Buruk sampah pada lingkungan... 37
D. Partisipasi Masyarakat... ... 38
BAB III DESKRIPSI WILAYAH... ... 41
A. Profil Kota Malang... ... .41
C. Kader Lingkungan... ... 56
1. Tupoksi... ... 57
2. Program kegiatan... ... 57
3. Sosialisasi Kegitan... ... 58
4. Data Kadere Lingkungan... ... 59
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA... ... 61
A. Proses pengembangan awal lingkungan hidup yang sehat berbasis masyarakat... .61
1. Proses Awal pengelolaan lingkungan... ... 61
a. Inisiator... ... 61
b. Pembangunan lembaga... 64
c. Dukungan masyarakat... ... .65
2. Proses pelaksanaan kampung terapi... ... 68
b. Pengorganisasian... ... 69
c. Koordinasi ... ... 72
d. Pelaksanaan... ... 72
3. Tahapan pencapaian lingkungan yang bersih, sehat dan hijau.. ... .80
4. Keberlanjutan program... 83
B. Faktor apa saja yang menjadi pendukung dalam pengembangan lingkungan berbasis masyarakat di RW 03 sukun kota Malang.. ... 84
1. Kesadaran... ... 84
BAB V PENUTUP A. KESIMPULAN... ... 87
B. SARAN... ... 90
DAFTAR TABEL
Tabel 1:Tingkat Pendidikan...47
Tabel 2: Jenis Pekerjaan...48
Tabel 3:Tempat Sampah...49
Tabel 4:Tong Komposter ...50
DAFTAR BAGAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1:Lambang malang pada masa hindia belanda...43
Gambar 2:Peta wilayah RW.03 sukun...47
Gambar 3:Pemanfaatan lahan untuk tanaman toga ...53
Gambar 4: Pemasangan batu terapi oleh pak rw dan warga...53
Gambar 5: Pembuatan lubang biopori...55
Gambar 6. Tempat penyimpanan sampah sesuai dengan jenis...75
Gambar 7: Pemilihan sampah kering...76
Gambar 8:Hasil kerajinan yang dihasilkan Rw.03...77
Gambar 9: Tahapan pembuatan pupuk alami...78
Gambar 10:Tahap selanjutnya...79
Gambar 11: Hasil pupuk alami...79
Daftar Lampiran
DAFTAR PUSTAKA Buku
Abe, Alexander, 2005. PerencanaanDaerahPartisipatif.
PenerbitPustakaJogyaMandiri, Yogyakarta.
Arimbi. 1993. Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan, WALHI, Jakarta.
Arif Budimanta dan Bambang Rudito, Metode dan Teknik Pengelolaan Community Development, cet. Ke II (Jakarta: CSD, 2008), hal. 33.
Conyers,Diana. 1991. Perencanaan Sosial di Dunia Ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Danusaputro, St Munadjat. 2001. Hukum Linkgungan (dalam asa dan sistem serta perkembangan nasional dan internasional).Penerbit: Putra A. Bardin Hal 151 Fasli Jalal dan Dedi Supriadi. 2001. Reformasi pendidikan dalam otonomi daerah. Yogyakarta:Adicita
Hamzah,Syukri.2013.Pendidikan Lingkungan sekelumit wawasan
pengantar.Bandung:PT Refika Aditama. Hal 1-2.
Husein, Harun M. 1993. Lingkungan hidup: masalah pengelolaan dan penegakan hukumnya. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hal 31
Ikbar, Yanuar. 2012. Metode penelitian sosial kualitatif. Bandung: Refika Aditama. Hal: 164
Moleng, Lexy.2002. Metode Penelitian Kualitattif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hal. 63
Mukhtar. 2013. Metodepraktis penelitian deskriptif kualitatif. Jakarta: GP Press Group hal:9
N.H.T.Siahaan.2004.Hukum lingkungan dan ekologi pembangunan. Jakarta:Erlangga. Hal 5
Ottow Soemarwoto. 1977. Permasalah lingkungan hidup, dalam seminar segi-segi hukum pengelolaan lingkungan hidup. Binacipta
---. 2001. Analisis mengenai dampak lingkungan.Yogyakarta: Gadjah Mada University press. Hal 23
Payne,Malcolm. 1997. Modern social work theory. Second edition. London: Macmillan Press Ltd. Hal 266
Rahayu, Iin Tri, S.Psi dan Ardani, Tristiadi Ardi, S.Psi, M.Si. 2004. Observasi dan Wawancara. Malang: Bayumedia.
Sastrawijaya,A. Tresna. 2000. Pencemaran lingkungan. Jakarta: Pt. Rineka cipta hal57
Sumaatmadja, Nursid. 2003. Manusia, dalam konteks sosial, budaya dan lingkungan hidup. Bandung: Alfabeta
Sabani,Taufik. 2013. Isu-isu lingkungan perkotaan.
Internet
Bimbie. Kualitas lingkungan hidup berdasarkan kriteria tertentu. (diakses 03-april 2015). Http:www.biembie./kualitas-lingkungan-hidup.htm Bimbie. Kualitas lingkungan hidup berdasarkan kriteria tertentu. (diakses 03-april 2015). Http:www.biembie./kualitas-lingkungan-hidup.htm
Burhanuddin,Afid. 2013. Pengumpulan data dan instrumen penelitian. ) https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/pengumpulan-data-dan-instrumen-penelitian/
Gatotabe. 2012. Kampung terapi Rw.03 sukun malang. (diakses 28 september 2015). Https://gatotabe.wordpress.com/2012/04/07/kampung-terapi-Rw-03-sukun-Malang.
Haryantoantho. 2012. Manajemen lingkungan. (diakses 30 Maret 2015). http://hariantoantho.blogspot.com/2012/05/manajemen-lingkungan.html
Hiberutan. 2013. Pengertian dan karakteristik kualitas lingkungan hidup. (diakses 28 September 2015). Http://hiberutan.blogspot.co.id/2013/05/pengertian-dan-karekteristik-kualitas.htmlpm=1
Jokowarino. Penyebab kerusakan lingkungan hidup. (diakses 28 september 2014) http://jokowarino.id/faktor-penyebab-kerusakan-lingkungan-hidup/
Kosultan kolestrol. Pengertian keruskan lingkungan. (diakses 28 september 2015) http://www.konsultankolesterol.com/tag/pengertian-kerusakan-lingkungan
Komalasari,Dini. 2014. Definisi tingkat pendidikan.
http://dinikomalasari.wordpress.com2014/04/07/definisi-tingkat-pendidikan/
Malang, jurnal. 2013. Bahasa walikanBahasa
malangan.http://www.jurnalmalang.com/2013/12/bahasa-walikan-bahasa-malangan.html (diakses 01 maret 2015)
Media center, malangkota. 2014. Sampah menjadi ancaman kota malang. (diakses 28 september 2015). http://mediacenter.malangkota.go.id/2014/09/sampah-menjadi-ancaman-kota-malang/#ixzz3n5S1G4Nz
Republika 2015. Volume sampah di malang membengkak saat ramadhan.
(diakses 28 September 2015)
Http://m.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/06/30nqqkm1v-volume-sampah-di-malang-membengkak-saat-ramadhan.
Sazza, Rezania. 2012. Sampah dan dampaknya bagi kehidupan makalah ilmu alamiah dasar. (diakses 28 september 2015) http://rezania-sazza-
fpsi12.web.unair.ac.id/artikel_detail-100649-Umum-SAMPAH%20DAN%20DAMPAKNYA%20BAGI%20KEHIDUPAN%20%20M AKALAH%20ILMU%20ALAMIAH%20DASAR%20%28IAD%29.html
Tyo, Fajar. 2012. Lingkungan hidup dan pembangunan. (diakses 03 april 2015)
http://fajartyogeografi.blogspot.com/2012/01/lingkungan-hidup-dan-pembangunan.html
Yenrizal. 2012. Membuat Rumusan Masalah dan Tujuan
Penelitian. http://www.trijayafmplg.co.id/2012/12/kuliah-with-dosen-membuat-rumusan-masalah-tujuan-penelitian/
Wikipedia.(diakses 28 september 2015). Komponen biotik.
Https://.id.m.wikipedia.org/wiki/komponen_biotik#cite_ref-1
Wikipedia. Kota Malang. (diakses 18 april 2015).
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan bagi manusia merupakan salah satu unsur yang sangat penting
dalam kehidupannya, karena lingkungan tidak saja sebagai tempat manusia
beraktivitas, tetapi lingkungan juga sangat berperan dalam mendukung berbagai
aktivitas manusia. Di lingkungan semua kebutuhan hidup manusia telah tersedia,
sehingga ada upaya oleh manusia untuk mengekploitasi secara berlebihan
lingkungan demi hajat kehidupannya.
Karenanya merupakan hal yang sangat wajar bila interaksi manusia
dengan lingkungan akan berlangsung secara terus-menerus. Dengan adanya
interaksi ini, maka dapat dipastikan bahwa kondisi lingkungan juga akan
dipengaruhi oleh perilaku manusia. Sikap dan perilaku manusia akan menentukan
baik buruknya kondisi suatu lingkungan. Sebaliknya, bagaimana manusia
memperlakukan lingkungan dampaknya akan berpengaruh terhadap kualitas
kehidupan manusia itu sendiri.
Pada awalnya, interaksi manusia dengan lingkungan berjalan berlangsung
dalam kondisi yang berkeseimbangan. Manusia selalu berupaya menyesuaikan
pola kehidupan dengan kondisi lingkungannya. Perilakunya manusia terhadap
lingkungan ditandai dengan sikap dan kearifan tindakan manusia terhadap alam
yang terwujud dalam berbagai tradisi dan hukum adat yang dipatuhi oleh
2
bertambahnya kebutuhan manusia akan sumber daya yang diikuti dengan makin
meningkat pula tekanan dan eksploitasi terhadap lingkungan1.
Kesadaran bahwa paham akan haknya atas lingkungan hidup yang baik
dan sehat serta sanggup menjalankan kewajiban dan tanggung jawab untuk
tercapainya kualitas lingkungan hidup yang dituntutnya. Untuk menuju kesana
masyarakat kadang terbatas oleh akses, kurangnya pengetahuan dan keterampilan,
adanya disini perlunya pengembangan masyarakat. Kegiatan pengembangan
masyarakat yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan diarahkan untuk
memperbesar akses masyarakat guna mencapai kondisi sosial, ekonomi, dan
kualitas kehidupan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan kegiatan
pembangunan sebelumnya2.
Pengembangan masyarakat memiliki fokus terhadap upaya menolong
anggota masyarakat yang memiliki kesamaan minat untuk bekerja sama,
mengidentifikasi kebutuhan bersama dan kemudian melakukan kegiatan bersama
untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Termasuk mengurangi efek hambatan
pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan. Hal ini dilakukan melalui
peningkatan kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang ia
miliki, antara lain melalui transfer daya dari lingkungan3.
Pengembangan akan lebih baik jika melibatkan masyarakat setempat agar
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi setempat, meningkatkan peranserta
masyarakat, menyebabkan anggota masyarakat mempunyai potensi kuat untuk
1Hamzah,Syukri.2013.Pendidikan Lingkungan sekelumit wawasan pengantar.Bandung:PT Refika Aditama.
Hal 1-2.
2Arif Budimanta dan Bambang Rudito, Metode dan Teknik Pengelolaan Community Development, cet. Ke II
(Jakarta: CSD, 2008), hal. 33.
3
bersama-sama mengatasi masalah lingkungan dan mengusahakan
keberhasilan-nya. Dengan kata lain peranserta adalah keterlibatan seseorang untuk
menciptakan, menyelenggarakan serta memelihara lingkungan hidupnya dengan
baik, sehingga lingkungan hidup terjamin kelestariannya. Partisipasi berarti
memberi-kan sumbangan dalam turut menentukan arah dan tujuan pembangunan,
dimana ditekankan bawa partisipasi adalah hak dan kewajiban dari setiap
masyarakat.
Partisipasi melibatkan atau mengikut serta masyarakat secara langsung,
hanya mungkin dicapai jika masyarakat sendiri ikut ambil bagian, sejak dari awal,
proses dan perumusan hasil. Keterlibatan masyarakat akan menjadi penjamin bagi
suatu proses yang baik dan benar. Dengan demikian, mengasumsikan bahwa hal
ini menyebabkan masyarakat telah terlatih secara baik. Tanpa adanya pra kondisi4.
Melibatkan masyarakat secara langsung akan membawa dampak penting,
yaitu 1) Terhindar dari peluang terjadinya manipulasi. Keterlibatan masyarakat
akan memperjelas apa yang sebenarnya dikehendaki oleh masyarakat; (2)
Memberikan nilai tambah pada legitimasi rumusan perencanaan karena semakin
banyak jumlah mereka yang terlibat akan semakin baik; dan (3) Meningkatkan
kesadaran dan keterampilan politik masyarakat.
Mendorong minat setiap warga masyarakat untuk mempergunakan hak
dalam menyampaikan pendapat dalam proses pengambilan keputusan yang
menyangkut kepentingan masyarakat, baik secara langsung maupun tidak
langsung. Suatu proses dimana seluruh pihak dapat membentuk dan terlibat dalam
4
seluruh inisiatif pembangunan. Dengan demikian, maka pembangunan partisipatif
adalah proses melibatkan masyarakat secara aktif dalam seluruh keputusan
substansial yang berkenan dengan kehidupan masyarakat5.
Pembangunan pastisipatif itu mengajak masyarakat dalam pengelolaan
sampah berbasis masyarakat merupakan pengelolaan sampah yang melibatkan
seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat dilibatkan pada pengelolaan sampah
dengan tujuan agar mayarakat menyadari bahwa permasalahan sampah
merupakan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat6. Sebagai salah satu upaya
yang dapat mempengaruhi perkembangan kota, sehingga membutuhkan
penanganan yang benar karena keberadaan volume sampah yang semakin hari
semakin bertambah besar seiring pertambahan jumlah penduduk, sedangkan
sampah bersifat sebagai polutan yang mencemari tanah, air, udara dan estetika
pandangan suatu kota serta dapat mengganggu kesehatan.
Dengan asal membuangnya sampah akan membuat tumpukan sampah,
bukan menambah solusi tapi menjadi sumber masalah keberadaanya, sampah
dalam jumlah yang banyak jika tidak dikelola secara baik dan benar, maka akan
menimbulkan gangguan dan dampak terhadap lingkungan, menjadi sumber dan
tempat hidup kuman-kuman yang membahayakan kesehatan.Sampah bisa tempat
bersarang dan menyebarnya bibit penyakit serta akan menurunkan tingkat
kesehatannya, sedangkan ditinjau dari segi keindahan, tentu saja menurunnya
estetika (tak sedap di pandang mata).
5Syahyuti, 2006.Konsep Penting dalam Pembangunan Pedesaan dan Pertanian. Jakarta:Bina RenaPariwara.
5
Betapa tidak, dengan kondisi kian menyempitnya Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Supit Urang yang merupakan satu-satunya TPA yang masih ada di
Kota Malang, ancaman timbunan sampah pun harus dihadapi. Sebab saat ini
setiap harinya kurang lebih 650 ton sampah dihasilkan Kota Malang7.
Masalah sampah bisa menjadi ancaman bagi kota Malang dengan semakin
banyak jumlah penduduk, baik penduduk asli malang ataupun pendatang seperti
mahasiswa yang berkuliah dimalang, bisa dibayangkan jika sampah tidak
ditanggani dengan benar kota Malang akan penuh dengan sampah, volume
sampah di Kota Malang beberapa tahun belakangan semakin meningkat.
Diperkirakan lima tahun ke depan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Supit Urang
tidak mampu lagi menampung sampah yang berasal dari kota itu8. Setiap hari 17
arm rol dan 18 dump truk untuk mengangkut sampah sebanyak 153 rit(perjalanan
truck bolak balik), per ritnya mampu mengangkut 8meter kubik atau 4ton sampah
atau hampir 612Ton sampah yang diangkut ke TPA Supit Urang9.
Pengelolaan sampah yang masih menggunakan paradigma lama
(pengumpulan, pengangkutan, dan pembuangan akhir) perlu dirubah. Hal ini
karena permasalahan sampah yang semakin kompleks, terutama kesulitan
mendapat tempat pembuangan akhir serta berkembangnya jumlah dan ragam
sampah perkotaan. Penanganan sampah dengan paradigma baru perlu
7Media center, malangkota. 2014. Sampah menjadi ancaman kota malang. (diakses 28 september 2015). http://mediacenter.malangkota.go.id/2014/09/sampah-menjadi-ancaman-kota-malang/#ixzz3n5S1G4Nz
8 Tempo. 2014. Sampah Meningkat, Kota Malang Kekurangan TPA (diakses 26 (september 2015).
Http://m.tempo.co/read/news/2014/09/07058605051/sampah-menikat-kota-malang-kekurangan-tpa
9 Republika 2015. Volume sampah di malang membengkak saat ramadhan. (diakses 28 September 2015)
6
mengedepankan proses pengurangan dan pemanfaatan sampah (minimalisasi
sampah10.
Dengan proses daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan
bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang
sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan
baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan
lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan
barang baru. Daur ulang adalah salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang
terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemprosesan, pendistribusian dan
pembuatan produk/material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen
sampah modern dan bagian ketiga adalam proses hierarki sampah 3R (Reuse,
Reduce, and Recycle).
Kampung RW 03 awal memang tidak mengelolaa sampah lingkungan,
tetapi LSM Lingkungan ESP mulai masuk kekampung RW 03 untuk mengajarkan
warga untuk mengelola sampah rumah tangga mereka, 25 Warga dikumpulkan
untuk diajarkan cara mengelola sampah rumah tangga yang benar, membuang
sampah kering dan sampah basah, sampah kering yang dihasilkan rumah tangga
dimasukan dalam gelangsi (kantong sampah) yang ada dirumah mereka.
Selain dari pelatihan LSM Lingkungan ESP, Follow up dari kampung
RW03 melakukan studi tur kekampung gundih di surabaya, disana masyarakat
belajar belajar banyak, kampung gundih tertata bagus sistemnya gimana, mereka
belajar disana dan itu awal disini tiap-tiap RT mau milah sampah.
7
RW03 berhasil mengubah sampah dari hal yang menjadi masalah menjadi
potensi yang bisa mereka manfaatkan dengan baik, sampah-sampah dikumpulkan
sesuai dengan jenisnya sampah kering, sampah basah dan sampah yang tidak bisa
dipakai. Hal ini yang ditunjukan oleh warga RW 03 Kelurahan Sukun, Kota
Malang, terhadap lingkungan patut mendapatkan apresiasi. Di kampung tersebut,
halaman depan semua rumah warga terlihat hijau dan terasa sejuk. Itu karena
semua warga menanam tanaman dipekarangan depan rumah.
Warga RW 03 senantiasa untuk selalu menjaga lingkungan di sekitarnya
agar bersih, indah dan sehat, seperti menanam bunga di setiap jengkal tanah di
sekitar rumah, membersihkan selokan dan memilah sampah kering dan sampah
basah. Pemilahan sampah dilakukan oleh warga setiap hari yaitu sampah kering
dikumpulkan didalam gelangsi(kantong sampah) yang ada didepan rumahnya dan
sampah basah dimasukkan ke dalam komposter. Setiap bulan sampah kering
warga akan diambil oleh kader lingkungan RW 03 untuk dipilah lagi menjadi
sampah daur ulang sebagai bahan kerajinan dan sisanya akan dijual
(rombeng/mayeng) dan uang hasil penjualan sampah yang nantinya akan
diberikan kembali kepada warga untuk pembelian bunga, pupuk, pot dll11.
Semua warga Rw 03 menanam bermacam-macam jenis bunga dan
tanaman toga dihalaman depan setiap semua rumah, pengunjung yang melewati
kampung di RW 03 tersebut seperti masuk dalam kebun.“Siapa pun yang masuk
kekampung RW 03 akan tercengang karena kampungnya sangat bersih dan
sejuk”. Selain berusaha hidup bersih warga juga berusaha meningkatkan derajat
11Gatotabe. 2012.
8
kesehatan mereka, dimana ada pemasangan kartu rumah disetiap rumah warga
untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat, larangan untuk tidak
merokok didalam rumah tetapi disediakan tempat jagoan untuk merokok, minggu
bersih bersama-sama warga gotong royong memberihkan sarang nyamuk,
menyediakan tempat cuci tangan umum supayawarga sadar untuk mencuci tangan
sebelum makan dan sesudahnya dan terakhir membuat biopori agar terhindar dari
banjir dan membantu resapan air kedalam tanah
Penelitian ini dilakukan atas dasar menciptakan kesadaran masyarakat
pentingnya partisipasi dalam pembangunan. Penulis merasa tertarik dapat
mengangkat permasalahan tersebut tentang “Pengembangan lingkungan hidup
berbasis masyarakat tentang pengelolaan sampah di RW 03 Kelurahan
Sukun Kota Malang”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah akan menjadi penentu apa bahasan yang akan dilakukan
dalam penelitian tersebut. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam perumusan
masalah, kemudian akan dijawab dalam proses penelitian dan tertuang secara
sistematis dalam laporan penelitian. Semua bahasan dalam laporan penelitian,
termasuk juga semua bahasan mengenai kerangka teori dan metodologi yang
digunakan, semuanya mengacu pada perumusan masalah. Oleh karena itu, ia
9
penelitian12. Berdasarkan Latar belakang masalah diatas di rumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana proses pengembangan lingkungan hidup berbasis masyarakat di
RW 03 Kelurahan Sukun Kota Malang?
2. Faktor apa saja yang menjadi pendukung dalampengembangan lingkungan
hidup berbasis masyarakat di RW 03 kelurahan Sukun Kota Malang?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara komprenshif
tentang Pengembangan lingkungan hidup berbasis masyarakat di RW 03
Kelurahan Sukun Kota Malang. Dengan tujuan sebagai berikut:
1. Mengetahui proses pengembangan lingkungan hidup berbasis masyarakat di
RW 03 kelurahan sukun Kota Malang?
2. Mendeskripsikan faktor apa saja dalam pengembangan lingkungan hidup
berbasis masyarakat di RW 03 Kelurahan Sukun Kota Malang?
D.Manfaat Penelitian
Setelah melihat rumusan masalah dan tujuan masalah yang telah
dijelaskan pada bagian sebelumnya, maka penulis memberikan gambaran manfaat
yang dapat diberikan sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahun bagi
pengembangan masyarakat. Khususnya tentang pengembangan lingkungan hidup
berbasis masyarakatdi RW 03 Kelurahan Sukun Kota Malang.
12Yenrizal. 2012. Membuat Rumusan Masalah dan Tujuan
10
2. Manfaat Praktis
Untuk memberikan informasi dan masukan kepada pembaca tentang
pentingnya pengembangan lingkungan hidup berbasis masyarakat di RW 03
Kelurahan Suku Kota Malang.
E. Definisi Konseptual
Definisi konseptual didasarkan dari pengambilan dari judul oleh penulis
yang digambarkan dalam penelitian ini ada beberapa konsep yang perlu untuk
didefinisikan:
1. Pengembangan Lingkungan hidup berbasis masyarakat
Pengembangan Lingkungan merupakan upaya terpadu untuk melestarikan
dan mengelola sebaik-baiknya agar lingkungan secara kualitas dapat menunjang
pembangunan yang berkesinambungan bagi peningkatan kesejahteraan manusia.
Pemanfaatan itu juga harus memikirkan kebutuhan generasi yang akan datang
yang tentunya bagi kemakmuran itu juga agar kemakmuran hidup dapat dicapai,
maka tentunya juga perlu tindakan yang terencana agar pemanfaatan itu tidak
merusak lingkungan. Dari sini diperlukan suatu tindakan untuk berusaha
semampunya dalam pengembangan lingkungan.
Kegiatan yang mendukung kreativitas masyarakat untuk memelihara
lingkungan sendiri hendaknya dilakukan sebagai pendukung dari pengembangan
program yang dilaksanakan. Hal ini diperlukan karena kegiatan ini menyangkut
jaminan akses ke sumber daya, hak untuk berperan serta dalam pengambilan
11
dapat memenuhi kebutuhan meraka secara berkelanjutan di samping memelihara
kelestarian lingkungan.
2. Pengelolaan Sampah
Pengelolaan sampah merupakan kegiatan yang sistematis, menyeluruh,
dan berkesinambungan yang meliputi pe-ngurangan dan penanganan sampah yang
ditujukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan
serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Pengurangan sampah dapat
dilakukan melalui pembatasan timbulan sampah (reduce), pemanfaatan kembali
sampah (reuse) dan pendauran ulang sampah (recycle). Kegiatan penanganan
sampah meliputi:
a. Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai
dengan jenis, jumlah dan sifat sampah,
b. Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari
sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat pengolahan
sampah terpadu,
c. Pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber atau dari tempat
penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah
terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir,
d. Pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah
sampah,
e. Pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah atau residu
12
untuk pengelolaan sampah spesifik menjadi tanggung jawab Pemerintah yang
diatur dengan Peraturan Pemerintah.
F.Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan suatu unsur yang memberitahukan
bagaimana cara mengukur suatu variabel. Untuk menilai variabel dapat dilihat
melalui indicator yang ada. Adapun indikator sebagai berikut:
1. Pengembangan awal lingkungan hidup berbasis masyarakat di rw 03 kelurahan
sukun kota malang, sebagai berikut:
a. Proses awal pengelolaan lingkungan:
1) Inisiator
2) Pembangunan Lembaga
3) Dukungan masyarakat
b. Proses Pelaksanaan Kampung Hijau
1) Perencaan
2) Pengorganisasian
3) Koordinasi
4) Pelaksanaan
c. Tahapan pencapainan Lingkungan yang bersih dan hijau
d. Program keberlanjutan
2. Faktor apa saja yang menjadi pendukung dalampengembangan lingkungan
berbasis masyarakat di RW 03 Kelurahan Sukun Kota Malang, Yaitu:
a. Kesadaran Masyarakat
13
Metode penelitian merupakan upaya agar penelitian memberikan
gambaran masalah yang terjadi dilapangan dengan dikumpulkannya data-data
maupun penunjang alat untuk memperkuat argumentasi.
1. Jenis penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif
yaitu diartikan sebagai prosedur pemecahan ,masalah yang diselidiki dengan
menggambarkan atau melukiskan keadaan subjektif atau objektif peneliti
(seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain pada saat sekarang berdasarkan
fakta-fakta tampak atau sebagai mana mestinya)13.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitian di sini
tempat yang menjadi lokasi penelitian adalah, Rukun warga (RW) 03 Kelurahan
Sukun Kota Malang.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah orang yang berada dalam situasi sosial yang
ditetapkan sebagai pemberi informasi dalam sebuah penelitian atau dikenal
dengan informan14.Dalam penelitian ini peneliti memilih subjek penelitian dimana
informan tersebut memahami topik sedang diteliti, agar peneliti mendapatkan
informasi yang tepat dan akurat. Peneliti menetapkan narasumber sebagai berikut:
a. Kepala RW 03 Kelurahan Sukun Kota Malang
b. Kader Lingkungan RW 03 Sukun Kota Malang
4. Sumber Data
13Moleng, Lexy.2002. Metode Penelitian Kualitattif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Hal. 63
14
Sumber data adalah sumber-sumber yang dimungkinkan seorang peneliti
mendapatkan sejumlah informasi atau data-data yang dibutukan dalam sebuah
penelitian:
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang didapatkan dari narasumber secara
langsung dan mengerti tentang kejadian yang ingin diteliti. Data primer
digunakan sebagai informasi penunjang penelitian supaya bisa memperkuat data
informasi penulis dalam menyusun dasar penelitian.
b. Data Sekunder
Data sekundur dibutukan untuk melengkapi data primer untuk
mengkaitakan langsung dengan persoalan. Menurut Sugiyono “Sumber yang
tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang
lain atau dokumen”15.
5. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah prosedur yang sistematis dan standar untuk
memperoleh data yang diperlukan, yang ada hubungan antara metode
pengumpulan data dengan masalah penelitian yang ingin di pecahkan. Untuk
mengumpulkan data diperlukan instrument atau alat, dalam penelitian ini peneliti
menggunakan teknik atau metode pengumpulan data dengan observasi,
wawancara dan dokumentasi yang akan diuraikan sebagai berikut:
a. Observasi
15Sugiyono. (2012).
15
Observasi yang berarti pengamatan bertujuan untuk mendapatkan data
tentang suatu masalah, sehingga diperoleh pemahaman atau sebagai alat
re-checkingin atau pembuktian terhadap informasi/keterangan yang diperoleh
sebelumnya.Sebagai metode ilmiah observasi biasa diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan fenomena-fenomena yang diselidiki secara
sistematik. Dalam arti yang luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas
kepada pengamatan yang dilakukan, baik secara langsung maupun tidak
langsung16.
b. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan masalah yang
harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden
yang lebih mendalam dan jumlah respondenya sedikit/kecil. Wawancara dapat
dilakukan secara terstruktur (peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang akan diperoleh) maupun tidak terstruktur (peneliti tidak
menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap sebagai pengumpul datanya) dan dapat dilakukan secara langsung
(tatap muka) maupun secara tidak langsung (melalui media seperti telepon)17.
Menurut Sugiono “Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk
16 Rahayu, Iin Tri, S.Psi dan Ardani, Tristiadi Ardi, S.Psi, M.Si. 2004. Observasi dan Wawancara. Malang:
Bayumedia.
17 Burhanuddin,Afid. 2013. Pengumpulan data dan instrumen penelitian.
16
bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu”18.
c. Teknik dokumentasi
Sugiyono mengemukakan pendapatnya mengenai dokumen, dokumen
merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang19.
6. Teknik Analisa Data
Teknik analisis data merupakan cara mengumpulkan data-data yang telah
didapatkan dan merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian agar
peneletian dapat menyimpulkan hasil dari data yang telah didapatkan.
Interprestasi data yang telah dikumpulkan bisa langsung diambil secara logis dan
sistematis kesimpulannya yang didapatkan supaya dapat dipertanggung jawabkan.
Dalam analisis data kualitatif terdapat 3 tahapan yaitu:
a. Reduksi data
Merangkum, meringkas atau mengambil kesimpulan dari darta-data yang
sudah didapatkan, dengan mencari fokus atau pokok permasalahan terhadap
Pengembangan Lingkungan berbasis masyarakat Di Rw 3 Kelurahan Sukun Kota
Malang dengan demikian kita nantinya akan mendapatkan hasil penelitian yang
lebih valid. Dari penelitian ini nanti akan dirangkum data-data yang sudah
didapatkan baik data primer maupun dari data sekunder. Dengan hakikat objek
tersebut, Hussel berpendapat bahwa ujntuk mendapatkan hakikat objek-objek
18Sugiyono. (2012). Ibid Hal 231
17
tersebut, diperlukan tiga macam reduksi guna menyingkirkan semua hal yang
mengganggu dalam mencapai tahap ilmu pengetahuan, yaitu:
1) Reduksi untuk menyingkirkan segala sesuatu (data) yang subjektif untuk
menerima data-data yang objektif
2) Reduksi untuk menyingkirkan seluruh pengetahuan tentang objek yang
diperoleh dari sumber lain, dan semua teori dan hipotesis yang ada
3) Reduksi untuk menyingkirkan seluruh tradisi pengetahuan20.
b. Sajian Data
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan
hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai
dengan tujuan yang diinginkan.Data yang disajikan harus sederhanaan jelas agar
mudah dibaca.Penyajian data juga dimaksudkan agar para pengamat dapat dengan
mudah memahami apa yang kita sajikan.
c. Penarikan kesimpulan atau verifikasi
Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan tahap akhir dari analisis
data sebagai langkah akhir yang meliputi pemberian makna dari berbagai data
yang telah didapatkan lalu disajikan dalam penyajian data dengan cara logis dan
metodologi konfigurasi.