Analisa Faktor……….Kabupaten Karanganyar | 31 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERPINDAHAN
MERK (BRAND SWITCHING) OLI FEDERAL PADA SEPEDA MOTOR DI KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR
Shely Regina.1),Djoko Hanantijo2) 1) Mahasiswa Progdi Manajemen Fakultas Ekonomi UNSA
2) Dosen Progdi Manajemen Fakultas Ekonomi UNSA ABSTRACT
This research aimed to find out the effect of price, convenience, service quality, and marketing ethics variabels on Federal oil brand switching in motorcycles in Jaten Sub District of Karanganyar Regency, both partially and simultaneously. The hypothesis of research was: It was hypothesized that price, convenience, service quality, and marketing ethics variabels affected Federal oil brand switching in motorcycles in Jaten Sub District of Karanganyar Regency, both partially and simultaneously. The data needed in this study was primary one constituting the respondents’ assessment on price, convenience, service quality, and marketing ethics. The sample of research consisted of 100 respondents. The method of collecting data used in this study was questionnaire and library study and books relevant to the problem studied. The analysis used in this research was a multiple linear regression test, t-test, f-test and coefficient of determinacy. The result of data analysis showed that marketing ethics variabel did not affect significantly the federal oil brand switching in motorcycles in Jaten Sub District of Karanganyar Regency. Price, convenience, and service quality variabels affected significantly the federal oil brand switching in motorcycles in Jaten Sub District of Karanganyar Regency, partially. Price, convenience, service quality, and marketing ethics variabels affected Federal oil brand switching in motorcycles in Jaten Sub District of Karanganyar Regency simultaneously.
Keywords: price, convenience, service quality, marketing ethics, and brand switching
PENDAHULUAN
Transportasi merupakan salah satu kebutuhan manusia yang mendasar. Dalam aktivitas sehari-hari manusia membutuhkan sarana untuk bepergian. Seiring dengan kemajuan teknologi, berbagai alat atau sarana transportasi diciptakan untuk mempermudah manusia melakukan perjalanan. Salah satu alat transportasi yang sangat dikenal dan banyak digunakan oleh masyarakat, sepeda motor merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kebanyakan orang, terutama di kalangan mahasiswa.
Perpindahan merek (brand switching) didefinisikan sebagai segala bentuk perpindahan merk yang dilakukan konsumen, sehingga konsumen tidak lagi menggunakan merk yang lama. Perilaku berganti merk
timbul sebagai akibat adanya perilaku variety
seeking. Variety seeking adalah perilaku
konsumen yang berusaha untuk mencari keberagaman merk di luar kebiasaannya karena tingkat keterlibatan beberapa produk rendah. Perilaku brand switching perlu mendapat perhatian penuh dari para pemasar. Dalam proses pemasaran perlu dipelajari perilaku brand switching karena perilaku
brand switching memberikan pengaruh besar
dalam menentukan intensitas persaingan dan profitabilitas perusahaan.
PERUMUSAN MASALAH
1. Apakah variabel harga berpengaruh signifikan terhadap perpindahan merk oli Federal pada sepeda motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar?
Analisa Faktor……….Kabupaten Karanganyar | 32 2. Apakah variabel kenyamanan berpengaruh
signifikan terhadap perpindahan merk oli Federal pada sepeda motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar?
3. Apakah variabel kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap perpin-dahan merk oli Federal pada sepeda motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karang-anyar?
4. Apakah variabel etika pemasaran be-rpengaruh signifikan terhadap perpindahan merk oli Federal pada sepeda motor di Kecamatan Jaten Kabupten Karanganyar? LANDASAN TEORI
1. Perilaku Konsumen
Definisi perilaku konsumen menurut Gupta (1988:6) didefinisikan sebagai “kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mem-pergunakan barang-barang dan jasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut“. Definisi perilaku konsumen menurut Sudaryana (2001:11) dapat juga diartikan sebagai “proses pengambilan keputusan dan kegiatan seseorang secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memper-oleh, menggunakan dan mendapatkan barang dan jasa”.
2. Harga
Pengertian harga sangat beragam, menurut Sudaryono (2013:41) didefinisikan sebagai semua perilaku perpindahan secraa kritis yang melibatkan penerapan harga, tarif, biaya, ongkos, pajak tambahan, ongkos layanan, denda, kupon, atau harga promosi. Kemudian menurut Kotler (2007:49) harga adalah ’’sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai tukar konsumen atas
manfaat-manfaat karena memiliki atau meng-gunakan produk atau jasa tersebut”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa definisi harga adalah sejumlah uang yang dibu-tuhkan sebagai alat tukar untuk mem-peroleh sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya.
Dalam indikator harga tinggi, konsumen berpindah ketika layanan melebihi harga yang telah ditetapkan. Dalam indikator kedua konsumen berpindah karena adanya kenaikan harga. Indikator konsumen merasa percaya bahwa harga berubah secara tidak wajar. Dalam indikator terakhir konsumen berpindah karena penetapan harga dianggap menipu, ketika harga akhir jauh melebihi batas harga
3. Kondisi Kenyamanan
Konsep kondisi kenyamanan sangat sulit didefinisikan karena lebih mengarah ke arah penilaian responsif individu atas pencarian aktif suatu produk sehingga menimbulkan kenyamanan pribadi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:119) kenyamanan adalah “keadaan nyaman”. Kenyamanan merupakan kebu-tuhan dasar setiap manusia .
Menurut Dharmmesta (2000:21) kenya-manan adalah ”suatu kondisi dimana seorang individu merasakan sesuatu yang berbeda atas produk yang dipakainya dan ingin menggunakannya kembali”.
Tanpa kenyamanan akan sulit untuk dapat merasa kebutuhannya telah terpenuhi walaupun setiap orang akan berusaha untuk mengatasi ketidaknyamanannya. Kenyama-nan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti elemen/fasilitas pendukung, aksebilitas dan keamanan. Unsur elemen pendukung sangat berpengaruh terhadap kenyamanan karena elemen ini memberikan prasarana bagi pelanggan beraktivitas.
Analisa Faktor……….Kabupaten Karanganyar | 33 Jadi dapat disimpulkan bahwa kondisi
kenyamanan adalah suatu kondisi dimana terdapat rasa nyaman pada diri seseorang yang telah terpenuhi, atas produk/barang atau jasa yang dipakainya.
4. Kualitas Layanan
Menurut Adhitya (2010:23) pengertian kualitas layanan adalah “sesuatu yang dipersepsikan oleh pelanggan”. Pelanggan akan menilai kualitas sebuah jasa yang dirasakan berdasarkan apa yang mereka deskripsikan dalam benak mereka. Pelanggan akan beralih ke penyedia jasa lain yang lebih mampu memahami kebutuhan spesifik pelanggan dan memberikan layanan yang lebih baik.
Menurut Marius (2002:49) kualitas layanan adalah “tingkatan kondisi baik buruknya sajian yang diberikan oleh perusahaan jasa dalam rangka memuaskan konsumen dengan cara memberikan atau menyampaikan jasa yang melebihi harapan konsumen”. Kualitas layanan mempunyai banyak karakteristik yang berbeda sehingga kualitas layanan sulit untuk didefinisikan atau diukur
5. Etika Pemasaran
Menurut Suratno (2006:112) etika adalah “sebuah ilmu yang mempelajari bagaimana berperilaku jujur, benar dan adil”.
Etika menurut Sutisna (2002:274) merupakan “cabang ilmu filsafat, mempelajari perilaku moral dan immoral, membuat pertimbangan matang yg patut dilakukan oleh seseorang”. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa etika pemasaran menurut Sutisna (2002:276) adalah terpenuhinya etika-etika dalam dunia bisnis khusunya dalam bidang pemasaran yang bersifat normatif karena berperan menentukan apa yang harus dilakukan atau tidak dilakukan oleh seorang individu untuk
menjalankan usahanya tanpa terjadinya penipuan poduk.
6. Perpindahan Merk (Brand Switching) Menurut Janet (1995:45) brand switching adalah “perilaku konsumen yang mencerminkan pergantian dari merek produk yang biasa dikonsumsi dengan produk merek lain”.
Sehingga berdasarkan definisi tersebut dapat dijelaskan bahwa perpindahan merk
(brand switching) adalah saat dimana
seorang pelanggan atau sekelompok pelanggan berpindah kesetiaan dari satu merek sebuah produk tertentu ke merek produk lainnya.
KERANGKA PEMIKIRAN
Berdasarkan pada tinjauan pustaka tersebut dan juga peneliti terdahulu, maka dapat disusun kerangka pemikiran dalam penelitian perpindahan merk dalam menggunakan oli mesin sepeda motor yang disajikan dalam gambar berikut ini.
Gambar Kerangka Pemikiran HIPOTESIS
Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Ho : β1 = 0 Diduga variabel harga tidak
berpengaruh signifikan ter-hadap perpindahan merk oli
Perpindahan Merk (Y) Harga (X1) Kenyamanan (X2) Kualitas Layanan (X3) Etika Pemasaran (X4)
Analisa Faktor……….Kabupaten Karanganyar | 34 Federal pada sepeda motor di
Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.
Ha : β1 ≠ 0 Diduga variabel harga
berpengaruh signifikan terhadap perpindahan merk oli Federal pada sepeda motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar. b. Ho : β2 = 0 Diduga variabel kenyamanan
tidak berpengaruh signifikan terhadap perpindahan merk oli Federal pada sepeda motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar. Ha : β2 ≠ 0 Diduga variabel kenyamanan
berpengaruh signifikan terhadap perpindahan merk oli Federal pada sepeda motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar. c. Ho : β3 = 0 Diduga variabel kualitas
layanan tidak berpengaruh signifikan terhadap perpin-dahan merk oli Federal pada sepeda motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karang-anyar.
Ha : β3 ≠ 0 Diduga variabel kualitas
layanan berpengaruh terha-dap perpindahan merk oli Federal pada sepeda motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar
d. Ho : β4 = 0 Diduga variabel etika
pemasaran tidak berpengaruh signifikan terhadap perpin-dahan merk oli Federal pada sepeda motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karang-anyar
Ha : β4 ≠ 0 Diduga variabel etika
pemasaran berpengaruh signifikan terhadap perpinda-han merk oli Federal pada sepeda motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karang-anyar.
e. Ho : β1=β2= β3=β4=0 Diduga variabel
harga, kenyamanan, kualitas layanan, etika pemasaran secara simultan tidak ber-pengaruh signifikan terhadap perpindahan merk oli Federal pada sepeda motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.
Ha : β1≠β2≠β3≠β4≠0 Diduga variabel harga,
kenyamanan, kualitas laya-nan, etika pemasaran secara simultan berpengaruh signi-fikan terhadap perpindahan merk oli Federal pada sepeda motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar. METODE PENELITIAN
1) Validitas
Menurut Sulistyani (2006:86) untuk mengukur validitas kuesioner yang diberikan kepada responden maka digunakan rumus korelasi “product
moment” yaitu:
Keterangan :
rxy =koefisien korelasi product moment
x = skor item, y = skor total item N = jumlah sampel
Apabila nilai rhitung yang diperoleh dari hasil
perhitungan lebih besar dari nilai rtabel
(rhitung > rtabel), maka berarti ada korelasi
yang nyata antara kedua variabel tersebut
N ( ) (N ( ) )
) )( ( N r 2 y 2 y 2 x 2 x y x x xy Analisa Faktor……….Kabupaten Karanganyar | 35 sehingga dapat dikatakan alat pengukur
yang digunakan tersebut valid untuk mengukur kuisioner variabel. Tetapi apabila rhitung yang diperoleh dari hasil perhitungan lebih kecil dari nilai rtabel (rhitung < rtabel), maka alat pengukur tersebut
tidak valid untuk megukur kuisioner variabel.
2) Reliabilitas
Analisis ini menurut Marius (2002:31) digunakan untuk menunjukkan kemam-puannya untuk mengukur tanpa kesalahan dan hasilnya selalu konsisten (tetap sama), meskipun digunakan oleh orang lain atau di tempat lain untuk mengukur hal yang sama. Sampel yang digunakan untuk uji reliabilitas sebanyak 100 responden jumlah tersebut sudah dapat memberikan tingkat signinfikansi yang berpengaruh. Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Cronbach’s
Alpha dengan rumus reliabilitas dapat
ditulis sebagai berikut:
Keterangan:
rxx = reliabilitas instrumen
k = jumlah item, σt2 = variansi total
∑ σb2 = jumlah variansi item
Suatu instrumen penelitian dinyatakan reliabel apabila nilai alpha > 0,60. Perhitungan reliabilitas alat ukur penelitian ini dilakukan dengan bantuan program komputer SPSS 10.0 for Windows.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Penilaian Responden Data skor hasil penilaian responden terhadap lima variabel penelitian dideskripsikan dengan nilai
mean, standar deviasi, skor minimum, dan skor maksimum. Skor penilaian responden juga dikategorikan ke dalam tiga tingkatan yaitu baik, cukup, kurang, serta dideskripsikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Berikut ini diuraikan deskripsi hasil penilaian responden.
1. Variabel Harga
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa skor penilaian terhadap variabel harga memiliki mean = 31,99, standar deviasi = 3,526, skor minimum = 26, dan skor maksimum = 40. Setelah skor dika-tegorikan ke dalam tiga tingkatan maka variabel harga dapat dideskripsikan dalam distribusi frekuensi sebagai berikut.
Tabel IV.5
Distribusi Frekuensi Variabel Harga
No Skor Kategori Frek. Persentase
1 29 – 40 Baik 79 79%
2 17 – 28 Cukup 21 21%
3 4 – 16 Kurang 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data Primer diolah
Pada tabel IV.5 dapat dilihat bahwa dari total 100 responden terdapat 79 responden (79%) yang menilai baik terhadap variabel harga, 21 responden (21%) yang menilai cukup terhadap variabel harga, dan tidak ada responden yang menilai kurang terhadap variabel harga. Dengan demikian diketahui bahwa sebagian besar responden memberikan penilaian baik terhadap variabel harga.
2. Variabel Kenyamanan
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa skor penilaian terhadap variabel kenyamanan memiliki mean = 31,79, standar deviasi = 3,734, skor minimum
2 2 1 1 t b xx k k r Analisa Faktor……….Kabupaten Karanganyar | 36 = 26, dan skor maksimum = 40. Setelah
skor dikategorikan ke dalam tiga tingkatan maka variabel kenyamanan dapat dideskripsikan dalam distribusi frekuensi sebagai berikut.
Tabel IV.6
Distribusi Frekuensi Variabel Kenyamanan
No Skor Kategori Frek. Persentase
1 29 – 40 Baik 77 77%
2 17 – 28 Cukup 23 23%
3 4 – 16 Kurang 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data Primer diolah
Pada tabel IV.6 dapat dilihat bahwa dari total 100 responden terdapat 77 responden (77%) yang menilai baik terhadap variabel kenyamanan, 23 responden (23%) yang menilai cukup terhadap variabel kenyamanan, dan tidak ada responden yang menilai kurang terhadap variabel kenyamanan. Dengan demikian diketahui bahwa sebagian besar responden memberikan penilaian baik terhadap variabel kenyamanan.
3. Variabel Kualitas Layanan
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa skor penilaian terhadap variabel kualitas layanan memiliki mean = 32,54, standar deviasi = 3,743, skor minimum = 26, dan skor maksimum = 40. Setelah skor dikategorikan ke dalam tiga tingkatan maka variabel kualitas layanan dapat dideskripsikan dalam distribusi frekuensi sebagai berikut.
Tabel IV.7
Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Layanan
No Skor Kategori Frek. Persentase
1 29 – 40 Baik 83 83%
2 17 – 28 Cukup 17 17%
3 4 – 16 Kurang 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data Primer diolah
Pada tabel IV.7 dapat dilihat bahwa dari total 100 responden terdapat 83 responden (83%) yang menilai baik terhadap variabel kualitas layanan, 17 responden (17%) yang menilai cukup terhadap variabel kualitas layanan, dan tidak ada responden yang menilai kurang terhadap variabel kualitas layanan. Dengan demikian diketahui bahwa sebagian besar responden memberikan penilaian baik terhadap variabel kualitas layanan.
4. Variabel Etika Pemasaran
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa skor penilaian terhadap variabel etika pemasaran memiliki mean = 32,26, standar deviasi = 3,648, skor minimum = 27, dan skor maksimum = 40. Setelah skor dikategorikan ke dalam tiga tingkatan maka variabel etika pemasaran dapat dideskripsikan dalam distribusi frekuensi sebagai berikut.
Tabel IV.8
Distribusi Frekuensi Variabel Etika Pemasaran No Skor Kategori Frek. Persentase
1 29 – 40 Baik 84 84%
2 17 – 28 Cukup 16 16%
3 4 – 16 Kurang 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data Primer diolah
Pada tabel IV.8 dapat dilihat bahwa dari total 100 responden terdapat 84 responden (84%) yang menilai baik terhadap variabel etika pemasaran, 16 responden (16%) yang menilai cukup terhadap variabel etika pemasaran, dan
Analisa Faktor……….Kabupaten Karanganyar | 37 tidak ada responden yang menilai
kurang terhadap variabel etika pemasaran. Dengan demikian diketahui bahwa sebagian besar responden memberikan penilaian baik terhadap variabel etika pemasaran.
5. Variabel Perpindahan Merk
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa skor penilaian terhadap variabel perpindahan merk memiliki mean = 31,88, standar deviasi = 4,113, skor minimum = 25, dan skor maksimum = 40. Setelah skor dikategorikan ke dalam tiga tingkatan maka variabel perpindahan merk dapat dideskripsikan dalam distribusi frekuensi sebagai berikut.
Tabel IV.9
Distribusi Frekuensi Variabel Perpindahan Merk
No Skor Kategori Frek. Persentase
1 29 – 40 Tinggi 73 73%
2 17 – 28 Sedang 27 27%
3 4 – 16 Rendah 0 0%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data Primer diolah
Pada tabel IV.9 dapat dilihat bahwa dari total 100 responden terdapat 73 responden (73%) yang menilai tinggi terhadap variabel perpindahan merk, 27 responden (27%) yang menilai sedang terhadap variabel perpindahan merk, dan tidak ada responden yang menilai rendah terhadap variabel perpindahan merk. Dengan demikian diketahui bahwa sebagian besar responden memberikan penilaian tinggi terhadap variabel perpindahan merk.
B. Analisis Data
1. Uji Instrumen Penelitian
Pengujian terhadap instrumen dilakukan untuk mengetahui layak tidaknya hasil pengukuran instrumen dijadikan sebagai data untuk analisis. Parameter kelayakan meliputi validitas dan reliabilitas.
a. Uji Validitas
Validitas menyatakan tingkat kemampuan tiap komponen atau item dalam instrumen untuk mengukur variabel yang diteliti. Uji validitas dilakukan terhadap tiap-tiap item pada kelima variabel. Angka yang digunakan sebagai dasar pengujian adalah koefisien korelasi (rhitung) antara
skor item dengan skor total variabel yang dihitung dengan teknik pearson’s
product moment. Kriteria pengujian
yaitu suatu item dinyatakan valid apabila memiliki rhitung > rtabel. Nilai
rtabel diperoleh dari tabel distribusi product moment yang ditentukan
berdasarkan jumlah responden dan level signifikansi. Dalam penelitian jumlah responden adalah 100 dan level signifikansi ditetapkan 0,05 sehingga diperoleh rtabel = 0,197. Hasil uji
validitas dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Validitas Item-item Pertanyaan Variabel Harga
Tabel IV.10
Uji Validitas Item-item Variabel Harga Harga rhitung rtabel Keterangan
Item 1 0,684 0,197 Valid Item 2 0,815 0,197 Valid Item 3 0,744 0,197 Valid Item 4 0,640 0,197 Valid Sumber: Data Primer diolah
Analisa Faktor……….Kabupaten Karanganyar | 38 liditas item-item pertanyaan variabel
harga dapat dilihat pada tabel diatas Pada tabel IV.10 dapat dilihat bahwa semua item pertanyaan variabel harga memiliki rhitung > rtabel. Dengan
demikian disim-pulkan bahwa semua item tersebut dinyatakan valid.
2) Validitas Item-item Pertanyaan Variabel Kenyamanan
Hasil perhitungan dan pengujian validitas item-item pertanyaan variabel kenyamanan dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel IV.11
Uji Validitas Item-item Variabel Kenyamanan Kenyamanan rhitung rtabel Keterangan
Item 1 0,688 0,197 Valid Item 2 0,788 0,197 Valid Item 3 0,791 0,197 Valid Item 4 0,689 0,197 Valid Sumber: Data Primer diolah
Pada tabel IV.11 dapat dilihat bahwa semua item pertanyaan variabel kenyamanan memiliki rhitung > rtabel.
Dengan demikian disim-pulkan bahwa semua item tersebut dinyatakan valid. 3) Validitas Item-item Pertanyaan
Variabel Kualitas Layanan Tabel IV.12
Uji Validitas Item-item Variabel Kualitas Layanan
Kualitas
Layanan rhitung rtabel Keterangan Item 1 0,669 0,197 Valid Item 2 0,801 0,197 Valid Item 3 0,771 0,197 Valid Item 4 0,669 0,197 Valid Sumber: Data Primer diolah
Hasil perhitungan dan pengujian validitas item-item pertanyaan variabel
kualitas layanan dapat dilihat pada tabel diatas.
Pada tabel IV.12 dapat dilihat bahwa semua item pertanyaan variabel kualitas layanan memiliki rhitung > rtabel.
Dengan demikian disimpulkan bahwa semua item tersebut dinyatakan valid.
4) Validitas Item-item Pertanyaan Variabel Etika Pemasaran
Hasil perhitungan dan pengujian validitas item-item pertanyaan variabel etika pemasaran dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel IV.13
Uji Validitas Item-item Variabel Etika Pemasaran
Etika
Pemasaran rhitung rtabel Keterangan Item 1 0,723 0,197 Valid Item 2 0,792 0,197 Valid Item 3 0,775 0,197 Valid Item 4 0,654 0,197 Valid Sumber: Data Primer diolah
Pada tabel IV.13 dapat dilihat bahwa semua item pertanyaan variabel etika pemasaran memiliki rhitung > rtabel.
Dengan demikian disimpulkan bahwa semua item tersebut dinyatakan valid. 5) Validitas Item-item Pertanyaan
Variabel Perpindahan Merk Tabel IV.14
Uji Validitas Item-item Variabel Perpindahan Merk
Perpindahan
Merk rhitung rtabel Keterangan Item 1 0,740 0,197 Valid Item 2 0,814 0,197 Valid Item 3 0,787 0,197 Valid Item 4 0,793 0,197 Valid Sumber: Data Primer diolah
Analisa Faktor……….Kabupaten Karanganyar | 39 Hasil perhitungan dan pengujian
validitas item-item pertanyaan variabel perpindahan merk dapat dilihat pada tabel diatas.
Pada tabel IV.14 dapat dilihat bahwa semua item pertanyaan variabel perpindahan merk memiliki rhitung >
rtabel. Dengan demikian disimpulkan
bahwa semua item tersebut dinyatakan valid.
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas menyatakan kehandalan atau konsistensi hasil pengukuran instrumen terhadap variabel yang diteliti. Uji reliabilitas dilakukan terhadap tiap-tiap variabel. Angka yang digunakan sebagai dasar pengujian adalah koefisien reliabilitas internal yang dihitung dengan teknik
cronbach’s alpha. Kriteria pengujian
yaitu suatu variabel dinyatakan reliabel apabila memiliki nilai alpha > 0,6. Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel IV.15
Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Variabel alpha Keterangan
Harga 0,690 Reliabel
Kenyamanan 0,722 Reliabel
Kualitas Layanan 0,702 Reliabel Etika Pemasaran 0,716 Reliabel Perpindahan Merk 0,791 Reliabel Sumber: Data Primer diolah
Pada tabel IV.15 dapat dilihat bahwa semua variabel memiliki nilai alpha > 0,6. Dengan demikian semua item yang mengukur setiap variabel dalam instrumen dinyatakan reliabel.
2. Analisis Regresi Linier Berganda Perhitungan untuk analisis regresi li-
nier berganda dilakukan dengan program SPSS for Windows 16.0. Model regresi terdiri atas satu variabel dependen yaitu perpindahan merk (Y) dan empat variabel independen yaitu harga (X1), kenyamanan (X2), kualitas
layanan (X3), dan etika pemasaran
(X4). Dari output hasil pengolahan data
dapat diperoleh ringkasan hasil sebagai berikut.
Tabel IV.16
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Variabel B t p Konstanta 4,147 0,777 0,439 Harga (X1) 0,322 3,011 0,003 Kenyamanan (X2) 0,270 2,642 0,010 Kualitas Layanan (X3) 0,244 2,433 0,017 Etika Pemasaran (X4) 0,027 0,262 0,794 Goodness of Fit Test R2 F p 0,249 7,864 0,000 Sumber: Data Primer diolah
C. Pembahasan
1. Pengaruh Harga terhadap Perpindahan Merk Oli Federal Pada Sepeda Motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji t terhadap variabel harga menghasilkan thitung > ttabel (3,011 >
1,985) atau p < (0,003 < 0,05), maka H0 ditolak atau Ha diterima, artinya
harga berpengaruh signifikan terhadap perpindahan merk oli Federal pada sepeda motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.
Pengaruh harga terhadap perpindahan merk bersifat positif. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi skor variabel
Analisa Faktor……….Kabupaten Karanganyar | 40 harga maka semakin tinggi pula skor
variabel perpindahan merk. Interpretasi hasil ini adalah berpindahnya pengguna sepeda motor oli Federal disebabkan karena dia menilai harga oli Federal lebih murah dibandingkan harga oli yang dia gunakan sebelumnya.
2. Pengaruh Kenyamanan terhadap Perpindahan Merk Oli Federal Pada Sepeda Motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji t terhadap variabel kenyamanan menghasilkan thitung > ttabel (2,642 >
1,985) atau p < (0,010 < 0,05), maka H0 ditolak atau Ha diterima, artinya
kenyamanan berpengaruh signifikan terhadap perpindahan merk oli Federal pada pengguna sepeda motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.
Pengaruh kenyamanan terhadap perpindahan merk bersifat positif. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi skor variabel kenyamanan maka semakin tinggi pula skor variabel perpindahan merk. Interpretasi hasil ini adalah berpindahnya pengguna sepeda motor oli Federal disebabkan karena dia menilai oli Federal memberikan kenyamanan yang lebih baik dibandingkan oli yang dia gunakan sebelumnya.
3. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Perpindahan Merk Oli Federal Pada Sepeda Motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji t terhadap variabel kualitas layanan menghasilkan thitung > ttabel (2,433 >
1,985) atau p < (0,017 < 0,05), maka H0 ditolak atau Ha diterima, artinya
kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap perpindahan merk Oli Federal pada pengguna sepeda motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.
Pengaruh kualitas layanan terhadap perpindahan merk bersifat positif. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi skor variabel kualitas layanan maka semakin tinggi pula skor variabel perpindahan merk. Interpretasi hasil ini adalah berpindahnya pengguna sepeda motor oli Federal disebabkan karena dia menilai oli Federal memberikan kualitas layanan yang lebih baik dibandingkan oli yang dia gunakan sebelumnya.
4. Pengaruh Etika Pemasaran terhadap Perpindahan Merk Oli Federal Pada Sepeda Motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar
Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji t terhadap variabel etika pemasaran menghasilkan thitung < ttabel (0,262 <
1,985) atau p > (0,794 > 0,05), maka H0 diterima atau Ha ditolak, artinya
etika pemasaran tidak berpengaruh signifikan terhadap perpindahan merk oli Federal pada pengguna sepeda motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.
Secara matematis pengaruh etika pemasaran terhadap perpindahan merk bersifat positif namun pengaruh tersebut tidak signifikan. Secara faktual dan secara teoritis mungkin penilaian yang semakin baik terhadap etika pemasaran akan menyebabkan semakin tinggi kemungkinan perpindahan merk. Meskipun begitu penelitian ini menunjukkan bahwa berpindahnya pengguna sepeda motor oli Federal
Analisa Faktor……….Kabupaten Karanganyar | 41 tidak disebabkan karena dia menilai oli
Federal dapat memberikan etika pemasaran yang lebih baik dibandingkan oli yang dia gunakan sebelumnya.
KESIMPULAN
1. Harga berpengaruh signifikan terhadap perpindahan merk oli Federal pada pengguna sepeda motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar. Perpindahan pengguna ke oli Federal disebabkan karena dia menilai harga oli Federal lebih murah. 2. Kenyamanan berpengaruh signifikan
terhadap perpindahan merk oli Federal pada pengguna sepeda motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar. Perpindahan pengguna ke oli Federal disebabkan karena dia menilai oli Federal memberikan kenyamanan yang lebih baik.
3. Kualitas layanan berpengaruh signifikan terhadap perpindahan merk oli Federal pada pengguna sepeda motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar. Perpindahan pengguna ke oli Federal disebabkan karena dia menilai oli Federal memberikan kualitas layanan yang lebih baik.
4. Etika pemasaran tidak berpengaruh signifikan terhadap perpindahan merk ke oli Federal pada pengguna sepeda motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar. 5. Harga, kenyamanan, kualitas layanan, dan
etika pemasaran, secara simultan berpengaruh signifikan terhadap perpindahan merk oli Federal pada pengguna sepeda motor di Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.
REFERENSI
Adhitya, Gunawan, 2010, Prinsip-Prinsip
Manajemen Pemasaran,. Erlangga:
Jakarta.
Alma, Buchari, 2004, Manajemen Pemasaran
dan Pemasaran Jasa, Edisi Revisi.
Alfabeta: Bandung.
Dharmmesta, Susilo dan Hani Handoko, 2000,
Manajemen Pemasaran, Analisis Perilaku Konsumen. Liberty:
Yogyakarta.
Effendi, Sofian, 1989, Metode Penelitian
Survai. Penerbit LP3ES: Jakarta.
Gupta, Gujarati, 1988, Prinsip-Prinsip
Pemasaran. Erlangga: Jakarta.
Hartani, Maya, 2011, “Analisis Pengaruh
Kualitas Produk Dan Kenyamanan Terhadap Keputusan Brand Switching Pembalut Wanita Semarang, Jurnal
Penelitian Manajemen dan Bisnis, Jakarta.
Janet, Subagyo, 1995, Dasar-Dasar
Pemasaran. PT. Raja Pustaka Utama:
Jakarta.
Kahn, Sambandam, 1995, Teori Brand
Switching dan Brand Image. Grafindo
Persada: Bandung:
Khasanah, Aulia, 2005, “ Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Brand Switching Pada Produk Smartphone”,
Skripsi FE Muhammadiyah, Surakarta. Kotler, Philip, 2007, Manajemen Pemasaran,
Edisi Millenium. Prenhallindo: Jakarta. Manda, Widyasari, 2010, “Analisis Selera,
Kualitas Produk, Pemenuhan-Pemenuhan Etika Dalam Bidang Pemasaran Terhadap Brand Switching Produk Coca Cola Di Daerah Istimewa Yogyakarta”, Skripsi FE Atmajaya,
Yogyakarta.
Marius, Angipora, 2002, Dasar-Dasar
Pemasaran. PT Gramedia Pustaka
Utama: Jakarta.
Nurul, Hartanti, 2010, “Analisis Pengaruh
Kualitas Produk, Kenyamanan, Dan Harga Produk Terhadap Keputusan Brand Switching Pembersih Sabun Wajah Biore ”. Skripsi FE Universitas
Diponegoro, Semarang.
Pradana, Adhitya, 2010, Prinsip-Prinsip
Manajemen Pemasaran. Erlangga:
Analisa Faktor……….Kabupaten Karanganyar | 42 Singgih, Markus, 2000, “Analisis Harga,
Promosi, dan Kualitas Layanan Yang Mempengaruhi Brand Switching Kartu Indosat IM3”. Skripsi FE Universitas
Diponegoro, Semarang.
Sudaryana, Subekti, 2001, Manajemen
Pemasaran dan Bisnis. Grasindo:
Jakarta.
Sudaryono, Gaguk M., dan Wardani, R, 2013, “Pengembangan Instrumen Penelitian
Pendidikan”. Graha Ilmu: Yogyakarta.
Sugiyono, Harjono, 2002, Manajemen
Pemasaran 2. Gramedia: Jakarta:
Sulistiyani, Tina, 2006, Analisis Perilaku
Brand Switching. Graha Ilmu:
Yogyakarta
Suratno, Bondan, 2006, Pemasaran Barang
dan Jasa. Kanisius: Yogyakarta.
Sutisna, Tina, 2002, Perilaku Konsumen dan
Komunikasi Pemasaran. Remaja
Rosdakarya: Bandung.
Tim FE-UNSA, 2015, Pedoman Penulisan
Skripsi. Fakultas Universitas Surakarta.
Surakarta.
Tim Penyusun Pusat Bahasa, 2008, Kamus
Bahasa Indonesia. Bahasa Departemen
Pendidikan Nasional. Jakarta.
Zulian, Yamit, 2004, Manajemen Kualitas
Produk dan Jasa. Erlangga: Jakarta