• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DOLAN DAN SDN DADAPREJO 02 DI MALANG RAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DOLAN DAN SDN DADAPREJO 02 DI MALANG RAYA"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DOLAN DAN SDN DADAPREJO 02

DI MALANG RAYA

SKRIPSI

OLEH:

AGNES NINDA SOFIPA NIM 201210430311239

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan karena berkat, rahmat dan hidyat-Nya skripsi dengan judul “Analisis Pemecahan Masalah Siswa Kelas V di Sekolah Dolan dan di SDN Dadaprejo 02” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam tidak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, bantuan, dan dorongan dari semua pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimaksaih.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan kerja keras, doa, dukungan dan bantuan dari semua pihak sangatlah berperan penting dalam terselesaikannya tugas akhir ini. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat:

1. Drs. Fauzan, M.Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang telah menyediakan fasilitas guna lancarnya pembelajaran.

2. Dr. Poncojari Wahyono, M. Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan

3. Dr. Ichsan Anshory, AM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

4. Dr. Baiduri, M.Si, selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi dan membantu dalam proses penyusunan skripsi.

5. Dyah Worowirastri Ekowati, M.Pd, selaku Pembimbing II yang telah sabar memberikan arahan, masukan, bimbingan dan motivasi kepada penulis.

6. Drs. Lukman H. Firdausy, selaku Mastercamp Sekolah Dolan yang telah memberikan ijin penelitian di Sekolah tersebut.

7. Nunuk Wahyutiarsih S.Pd, selaku Kepala Sekolah SDN Dadaprejo 02 yang telah memberikan ijin penelitian di Sekolah tersebut.

(5)

9. Ayahanda Khudori, Ibunda Ninik Kunanti dan Adikku Aga yang senantiasa mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis.

(6)

DAFTAR ISI

2.1 Pembelajaran matematika ... 9

2.1.1 Pengertian Matematika di Sekolah Dasar ... 9

2.1.2 Tujuan Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar ... 10

2.1.3 Fungsi Matematika ... 12

2.2 Pemecahan Masalah Matematika ... 13

2.2.1 Pengertian Masalah ... 13

2.2.2 Pengertian Pemecahan Masalah ... 14

2.2.3 Pengertian Strategi Pemecahan Masalah Matematika ... 15

2.2.4 Pemecahan Masalah Menurut Polya... 15

2.2.4.1 Pembelajaran Soal Cerita dengan Strategi Pemecahan Masalah Model Polya ... 17

2.2 Sekolah Dolan Malang ... 19

2.3 SDN Dadaprejo 02 Kota Batu ... 20

2.4 Penelitian yang Relevan ... 21

2.5 Kerangka Pikir ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 24

3.2 Kehadiran Peneliti di Lapangan ... 24

3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

3.4 Data dan Pengumpulannya ... 25

3.5 Instrumen Penelitian ... 26

3.6 Uji Validitas Data ... 28

(7)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 32

4.1 Hasil Penelitian ... 32

4.1.1 Analisis Pemecahan Masalah Siswa Kelas V di Sekolah Dolan ... 33

4.1.1.1 Analisis Pemecahan Masalah Siswa Berkemampuan Tinggi ... 34

4.1.1.2 Analisis Pemecahan Masalah Siswa Berkemampuan Sedang ... 37

4.1.1.3 Analisis Pemecahan Masalah Siswa Berkemampuan Rendah ... 39

4.1.1.4Analisis Hasil wawancara guru sekolah dolan ... 42

4.1.2 Analisis Pemecahan Masalah Siswa Kelas V di SDN Dadaprejo 02 ... 43

4.1.2.1 Analisis Pemecahan Masalah Siswa Berkemampuan Tinggi ... 44

4.1.2.2 Analisis Pemecahan Masalah Siswa Berkemampuan Sedang ... 46

4.1.2.3 Analisis Pemecahan Masalah Siswa Berkemampuan Rendah ... 49

4.1.2.4 Analisis Hasil Wawancara Guru Sdn Dadaprejo 02 ... 51

4.2 Pembahasan ... 52

4.1.3 Pembahasan Strategi Pemecahan Masalah Siswa Berkemampuan Tinggi ... 52

4.1.4 Pembahasan Strategi Pemecahan Masalah Siswa Berkemampuan Sedang ... 53

(8)

DAFTAR TABEL

(9)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bak mandi (Perencanaan Pemecahan) ... 18 Gambar 2.2 Kerangka Pikir ... 23 Gambar 4.1 Lembar Jawaban Siswa Berkemampuan Tinggi Sekolah Dolan Malang . 36 Gambar 4.2 Lembar Jawaban Siswa Berkemampuan Sedang Sekolah Dolan Malang 39 Gambar 4.3 Lembar Jawaban Siswa Berkemampuan Rendah Sekolah Dolan Malang . 42 Gambar 4.4 Lembar Jawaban Siswa Berkemampuan Tinggi

SDN Dadaprejo 02 ... 45 Gambar 4.5 Lembar Jawaban Siswa Berkemampuan Sedang

SDN Dadaprejo 02 ... 48 Gambar 4.6 Lembar Jawaban Siswa Berkemampuan Rendah

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Soal . ... 60

Lampiran 2 Soal ... 62

Lampiran 3 Kunci Jawaban ... 63

Lampiran 4 Perhitungan Skor dengan Sistem Bobot ... 65

Lampiran 5 Hasil Nilai Tes Siswa Kelas V Sekolah Dolan Malang ... 66

Lampiran 6 Hasil Nilai Tes Siswa Kelas V SDN dadaprejo 02 ... 67

Lampiran 7 Pedoman Wawancara Guru ... 68

Lampiran 8 Hasil Wawancara Guru Sekolah Dolan Malang ... 69

Lampiran 9 Hasil Wawancara Guru SDN Dadaprejo 02 ... 71

Lampiran 10 Pedoman Wawancara Siswa ... 73

Lampiran 11 Hasil Wawancara Siswa Berkemampuan Tinggi Sekolah Dolan Malang ... 75

Lampiran 12 Hasil Wawancara Siswa Berkemampuan Rendah Sekolah Dolan Malang ... 77

Lampiran 13 Hasil Wawancara Siswa Berkemampuan Tinggi SDN Dadaprejo 02 ... 79

Lampiran 14 Hasil Wawancara Siswa Berkemampuan Sedang SDN Dadaprejo 02 ... 81

Lampiran 15 Hasil Wawancara Siswa Berkemampuan Rendah SDN Dadaprejo 02 ... 83

Lampiran 16 Pedoman Observasi ... 85

Lampiran 17 Hasil Observasi Siswa Berkemampuan Tinggi Sekolah Dolan Malang ... 86

Lampiran 18 Hasil Observasi Siswa Berkemampuan Sedang Sekolah Dolan Malang ... 88

Lampiran 19 Hasil Observasi Siswa Berkemampuan Rendah Sekolah Dolan Malang ... 90

Lampiran 20 Hasil Observasi Siswa Berkemampuan Tinggi SDN Dadaprejo 02 ... 92

Lampiran 21 Hasil Observasi Siswa Berkemampuan Sedang SDN Dadaprejo 02 ... 94

Lampiran 22 Hasil Observasi Siswa Berkemampuan Rendah SDN Dadaprejo 02 ... 96

Lampiran 23 Surat Penelitian Sekolah Dolan Malang ... 98

Lampiran 24 Surat Penelitian SDN Dadaprejo 02 ... 99

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Nyimas, dkk. 2007. Pengembangan Pembelajaran SD. Jakarta:

Depdiknas.

Aisyah, Nyimas, dkk. 2008. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD.

Jakarta: Depdiknas.

Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi Pembelajaran Prinsip Teknik Prosedur. Bandung:

PT.Remaja Rosdakarya.

Depdiknas. 2001. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Matematika Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Harmini, Sri dan Setyo Winarni, Endang. 2012. Matematika untuk PGSD.

Bandung: PT Remaja Resdakarya.

Heruman. 2007. Medel Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya.

Hujodo, Herman. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran

Matematika. Malang: Universitas Negeri Malang.

Jihad, Asep. 2008. Pengembangan Kurikulum Matematika. Yogyakarta: Multi

Pressindo.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2003. Jakarta: Pustaka Phoenik.

Munandar, Utami. 2002. Kreatifitas dan Keberbakatan Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif dan Berbakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. 2013. Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Permendikbud.

PPPPTK Matematika Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2012. Produk Pembahasan UN. (Online), (http://www.p4tkmatematika.org), diakses 24

Februari 2016.

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D. Bandung: Alfabeta.

Suherman, dkk. 2004. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Jakarta:

UPI Press.

Sumardiono. 2007. Homeschooling A Leap for Better Learning Lompatan Cara Belajar. Jakarta: PT Alex Media Komputindo.

Susanto, Ahmad. 2015. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat

menuntut setiap manusia untuk mampu menyesuaikan diri guna mengikuti

perubahan-perubahan yang terjadi, serta mampu memecahkan masalah yang

dihadapi secara cermat, tepat dan kreatif. Untuk mengembangkan kemampuan

pemecahan masalah seseorang, latihan berpikir secara matematis tidak cukup,

melainkan perlu dibarengi pengembangan rasa percaya diri melalui proses

pemecahan masalah sehingga memiliki kesiapan memadai menghadapi berbagai

tantangan dalam kehidupan nyata. Mengajarkan siswa untuk menyelesaikan

masalah memungkinkan siswa untuk lebih kritis dan memotivasi untuk

mempelajari permasalahan tersebut.

Hal ini dengan berkaitan dengan tujuan belajar matematika yang tertera

dalam kurikulum mata pelajaran matematika sekolah pada semua jenjang

pendidikan, yaitu mengarah pada kemampuan siswa pada pemecahan masalah

yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari (Harmini dan Setyo, 2012). Bidang

studi matematika merupakan bidang studi yang berguna dan membantu dalam

menyelesaikan berbagai masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan

dengan operasi hitung atau yang berkaitan dengan urusan angka-angka berbagai

macam masalah, yang memerlukan suatu keterampilan dan kemampuan untuk

memecahkannya. Oleh sebab itu, siswa sebagai salah satu komponen dalam

(13)

2

memecahkan masalah. Karena pemecahan masalah, selain menuntut siswa untuk

berpikir juga merupakan alat utama untuk melakukan atau bekerja dalam

matematika.

Tujuan pembelajaran mata pelajaran matematika, seorang guru

hendaknya dapat menciptakan kondisi dan situasi pembelajaran yang

memungkinkan siswa aktif membentuk, menemukan dan mengembangkan

pengetahuannya. Sumarmo (dalam Susanto, 2015) mengemukakan bahwa hasil

belajar matematika siswa sekolah dasar belum memuaskan, juga adanya kesulitan

belajar yang dihadapi siswa dan kesulitan guru dalam mengajarkan matematika.

Rendahnya prestasi belajar matematika siswa tersebut, tentu banyak faktor yang

menyebabkan, misalnya masalah penerapan metode pembelajaran yang masih

terpusat pada guru, sementara siswa cenderung pasif. Faktor lainnya yaitu

penerapan model pembelaran konvesional (ceramah, tanya jawab, dan pemberian

tugas), hal ini menyebabkan siswa tidak berpartisipasi aktif dan dikhawatirkan

tidak dapat meningkatkan pengembangan kemampuan. Cara belajar siswa

merupakan faktor utama dalam keberhasilan siswa untuk memecahkan masalah

matematika, menginggat bahwa setiap siswa memiliki cara belajar yang berbeda

(Susanto, 2015). Dengan mengetahui cara belajar siswa yang berbeda akan

membantu guru dalam menyampaikan bahan pembelajaran kepada semua siswa,

sera memudahkan dalam pemecahan masalah matematika. Oleh sebab itu, siswa

membutuhkan bimbingan dan bantuan orang dewasa untuk memecahkan masalah.

Masalah dapat diartikan sebagai suatu situasi dimana individu atau

kelompok tidak dapat mendapat jawaban dari pertanyaan. Sehingga pemecahan

(14)

3

menyelesaikan masalah tersebut. Dengan demikian, aspek penting dari makna

masalah adalah penyelesaian yang diperoleh tidak dapat hanya dikerjakan dengan

prosedur rutin, tetapi perlu penalaran yang lebih luas dan rumit (Harmini dan

Setyo, 2012). Munandar (2002) mengemukakan bahwa pemecahan masalah

merupakan pembelajaran yang bersifat kreatif. Bahkan sebenarnya teknik

pembelajaran Pemecahan Masalah secara Kreatif telah diterapkan di Indonesia

sejak tahun 1980. Dengan teknik penyampaian yang tepat, pemecahan masalah

dapat diberikan pada siswa sejak SD, dan dapat digunakan pada berbagai mata

pelajaran.

Cara yang sering digunakan orang dan sering berhasil pada proses

pemecahan masalah inilah yang disebut dengan strategi pemecahan masalah.

Mempelajari strategi pemecahan masalah bagi siswa menjadi sangat penting,

karena dapat digunakan atau dimanfaatkan para siswa ketika mereka terjun

langsung di masyarakat, maupun ketika mempelajari mata pelajaran lainnya.

Beberapa strategi yang sering digunakan menurut Polya menyebutkan ada empat

langkah dalam pembelajaran pemecahan masalah, yaitu: (1) memahami masalah,

(2) merencanakan penyelesaian, (3) melalui perhitungan, dan (4) memeriksa

kembali proses dan hasil. Dengan mengikuti strategi dari Polya, berarti siswa akan

dituntut mulai dari pemecahan masalah, memikirkan cara pemecahannya, sampai

siswa dapat melakukan pemecahannya.

Mengajarkan pembelajaran matematika kepada siswa, seharusnya guru

dapat memahami bahwa kemampuan setiap siswa berbeda, dan tidak semua siswa

menyenangi pembelajaran matematika. Dalam mengajarakan pemecahan masalah

(15)

4

dapat menerima dan merespon pertanyaan-pertanyaan yang diajukan olehnya dan

kemudian dibimbing untuk menyelesaikan masalah. Sisi lain pemecahan masalah

matematika penting, tetapi siswa sering mengalami kesulitan dalam pemecahan

masalah matematika.

Di Indonesia ada tiga jenis Pendidikan yang ditawarkan oleh pemerintah

yaitu pendidikan formal, pendidikan non-formal dan pendidikan informal. Pada

akhir-akhir ini muncul bentuk penyelenggaraan pendidikan informal yang dikenal

dengan sebutan Homeshcooling atau sekolah rumah sebagai basisnya. Untuk

pembelajaran, para siswa Homeshcooling dapat menggunakan bahan-bahan yang

tersedia didunia nyata dalam kehidupan sehari-hari (Sumardiono, 2007). Salah

satu mitra dari Homeschooling adalah Sekolah Dolan yang berada di Kota Malang.

Dalam kurikulum pembelajarannya, untuk jenjang Sekolah Dasar di Sekolah

Dolan menggunakan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan). Hal ini

bertujuan untuk mengali potensi siswa untuk setiap mata pelajaran, serta menjadi

kesepakatan orang tua siswa. Peran orang tua dalam pendidikan ini sangat penting,

karena orang tua bertanggung jawab atas seluruh proses belajar anak-anak

(Sumardiono, 2007). Sistem Pembelajaran matematika di Sekolah Dolan berbeda

dengan sekolah formal, karena selain tidak ada batasan dalam pengembangan

model pembelajaran matematika, metode belajar yang digunakan disesuaikan

dengan gaya belajar anak. Sekolah Dolan membuka peluang yang besar bagi anak

untuk belajar matematika secara mandiri.

Tidak berbeda dengan dengan sekolah dolan, SDN Dadaprejo 02 Kota

Batu adalah sekolah yang menggunakan KTSP (Kurikulum Satuan Tingkat

(16)

5

pendidikan Informal, sedangkan SDN Dadaprejo 02 adalah sekolah formal.

Pelajaran matematika di kelas V sudah memasuki dalam konsep abstrak. Tingkat

keabstrakan matematika juga menyesuaikan dengan tingkat perkembangan

intelektual siswa. Di sekolah dasar, untuk memahami materi pelajaran

dimungkinkan untuk mengkonkretkan obyek-obyek matematika. Akan tetapi, hal

ini berbeda untuk jenjang sekolah yang lebih tinggi. Di SDN Dadaprejo 02,

interaksi antara guru dan siswa terjalin dengan baik, ini terbukti dengan adanya

permasalahan-permasalahan dalam materi pembelajaran dikelas yang dialami oleh

siswa, akan ditemukan solusi yang terbaik untuk mengatasinya.

Berdasarkan uraian diatas, adanya perbedaan antara dua jenis pendidikan

yaitu pendidikan informal dan formal, serta berkenaan dengan pemecahan

masalah di Sekolah Dolan dan SDN Dadaprejo 02 maka peneliti ini perlu

melakukan penelitian lebih mendalam mengenai “Analisis Pemecahan Masalah

Matematika Pada Siswa Kelas V Sekolah Dolan dan SDN Dadaprejo 02 di

Malang Raya”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, adapun

rumusan masalah yaitu:

1. Bagaimana strategi pemecahan masalah matematika yang dilakukan oleh siswa

kelas V di Sekolah Dolan Kota Malang?

2. Bagaimana strategi pemecahan masalah matematika yang dilakukan oleh siswa

(17)

6

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu:

1. Untuk mendeskripsikan strategi pemecahan masalah matematika yang

dilakukan oleh siswa kelas V di Sekolah Dolan Kota Malang.

2. Untuk mendeskripsikan strategi pemecahan masalah matematika yang

dilakukan oleh siswa kelas V di SDN Dadaprejo 02 Kota Batu.

1.4Manfaat Penelitian

Secara teoritis, penelitian ini dapat digunakan untuk literatur pemecahan

masalah matematika Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

salah satu referensi untuk penelitian selanjutnya.

Secara praktis, bagi peserta didik penelitian ini diharapkan dapat menjadi

motivasi siswa untuk memecahkan masalah dan menjadikan matematika

merupakan pembelajaran yang menyenangkan. Bagi Guru, hasil penelitian ini

diharapkan dapat menjadi pedoman untuk mengajarkan pemecahan masalah serta

rujukan dalam mengajarkan teori pemecahan masalah. Bagi Sekolah, penelitian

ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam pembelajaran matematika

selanjutnya di lembaga pendidikan tersebut. Bagi Peneliti, penelitian ini dapat

memberikan pengalaman langsung kepada peneliti dalam pembelajaran di kelas.

1.5Batasan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan,

(18)

7

permasalahan yang ditemui dalam penelitian. Adapun batasan penelitian yang

diteliti sebagai berikut:

a. Subjek penelitian adalah siswa Sekolah Dolan Kota Malang dan siswa SDN

Dadaprejo 02 Kota Batu yang bertempat di Malang Raya

b. Analisis materi pembelajaran matematika yang digunakan yaitu materi

pecahan di semester II kelas V.

c. Analisis lembar jawaban siswa menggunkan strategi pemecahan masalah

Polya.

1.6Penegasan Istilah

Agar tidak terjadi penafsiran yang berbeda dalam pembahasan penelitian

ini, maka penegasan istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Analisis adalah penyeledikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan,

dsb.) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk

perkaranya, dsb.).

2. Masalah adalah pertanyaan yang berbentuk soal cerita.

3. Pemecahan masalah adalah upaya yang ditempuh untuk mendapatkan

jawaban atas masalah atau soal yang diberikan oleh guru yang melibatkan

konsep matematis hingga diperoleh jawaban atau pemecahan masalah dengan

strategi Polya yaitu terdiri dari empat langkah, yaitu: memahami masalah,

merencanakan pemecahan, melaksankan pemecahan dan melihat kembali.

4. Sekolah Dolan adalah sekolah Informal, sekolah yang merupakan salah satu

(19)

8

melakukan pembelajaran di rumah saja, akan tetapi ada komunitas (kelompok)

belajar di Sekolah Dolan.

5. SDN Dadaprejo 02 adalah sekolah formal Negeri yang berada di Kota Batu.

Sekolah yang menggunakan sistem Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Gambar

Tabel 3.1 Data dan Pengumpulannya .............................................................................
Gambar 4.6 Lembar Jawaban Siswa Berkemampuan Rendah

Referensi

Dokumen terkait

It can be conclude that there are differences in the result of aquatic learning (freestyle swimming) between students of SMPN 1 Cicalengka with students of

Penulisan Ilmiah ini menjelaskan mengenai perancangan pembuatan Website Pengenalan Yoga dengan menggunakan Macromedia Dreamweaver MX.Website mengenai pengenalan yoga sudah ada

1) Guru mengucapkan salam, mengajak berdoa dan mengecek kehadiran peserta didik. 2) Guru meminta peserta didik untuk memperhatikan gambar-gambar pada buku siswa dan

Kamus Kesehatan dan Kedokteran Online,2012 available from: http://www.englishindo.com/. Karlovic.Z, Peric.M, Vladic.D, Kosjerina.A, Majeric-Kogler

Diagram pencar hubungan jangka panjang IHK kota Sorong dan Jayapura (kiri : model 5, kanan :.. model 6) Perbandingan hubungan jangka panjang yang diperoleh dari model koreksi

[r]

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui problem psikologis apa saja yang dihadapi karyawan yang berlatar belakang pendidikan tidak sesuai dengan pekerjaannya dan

Pada hari ini Senin tanggal Dua Puluh Delapan bulan Maret tahun Dua Ribu Enam Belas telah dilakukan rapat koordinasi berdasarkan Berita Acara Gangguan Aplikasi SPSE dari