MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN RADIO KOMUNITAS (Studi kasus Pada Radio Dakwah Islamiyah 100,5 FM Malang)
SKRIPSI
Disusun oleh : Azmi 08220194
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
LEMBAR PENGESAHAN
Nama : Azmi
NIM : 08220194 Konsentrasi : Audio Visual Judul Skripsi :
MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN RADIO KOMUNITAS ( Studi Kasus Pada Radio Dakwah Islamiyah 100,5 FM Malang )
Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
dan dinyatakan LULUS Pada Hari : Selasa
Tanggal : 29 Januari 2013
Tempat : Gedung. GKB 1 Lt. 6 Ruang 607 Mengesahkan,
Dekan FISIP UMM
Dr. Wahyudi, M.Si Dewan Penguji :
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat dan
bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang disusun untuk
memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi
pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
dengan judul :
MANAJEMEN MEDIA PENYIARAN RADIO KOMUNITAS ( Studi Kasus Pada Radio Dakwah Islamiyah 100,5 FM Malang )
Ada rasa haru dan bahagia menyelimuti hati ketika akhirnya harapan
dapat tercapai. Namun penulis tidak berjuang sendirian, banyak pihak yang telah
membantu untuk meraihnya. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW
2. Kepada ibunda Naila Bahanan Dan keluarga besar Mauladawillah yang
senantiasa memberikan dukungan, mendoakan, memotivasi dengan luar biasa,
sehingga terselesaikannya skripsi ini.
3. Bapak Nasrullah, M.Si selaku dosen pembimbing I dan bapak DR. Wahyudi,
M.Si, selaku dosen pembimbing II yang telah sangat sabar dalam
menyampaikan ilmu, memberikan pencerahan, bimbingan dan pengarahan
4. Angger Tofan Beliung, Riwan Risab, Yanuar Fachrizal, Tio, Ayu Damayanti,
echy yang sudah bersama-sama memberikan warna dalam empat tahun masa
kuliah dan terimakasih atas support dan memori yang luar biasa .
5. Serta kepada seluruh dosen-dosen yang pernah memberikan ilmunya kepada
saya, dan pihak lain yang juga turut memberikan bantuan dan belum sempat
saya sebutkan satu-persatu, semoga Allah SWT membalas semua amal
kebaikan dengan pahala yang berlipat.
Akhir kata dengan segala kekurangan dan keterbatasan kemampuan
yang ada, sehingga apabila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, maka penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya serta
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki penulisan
skripsi ini. Semoga dapat berguna dan bermanfaat bagi pihak yang
membutuhkannya.
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb.
Malang,
DAFTAR ISI
COVER
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN ... i
LEMBAR PENGESAHAN ... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS... iii
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... iv
MOTTO ... v
LEMBAR PERSEMBAHAN ... vi
ABSTRAK... vii
KATA PENGANTAR ... ix
DAFTAR ISI... xi
DAFTAR GAMBAR DAN TABEL………... xiv
DAFTAR LAMPIRAN………...xv
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1.Konteks Permasalahan... 1
2.1. Rumusan Masalah... 9
3.1. Tujuan Penelitian ... 10
4.1. Signifikansi Penelitian ... 10
Segi Akademis.…..………10
Segi Praktis…...……… 11
BAB IITINJAUAN PUSTAKA………. 12
2.1.1Pengertian Dan Ciri Komunikasi Massa………... 12
2.2 Manajemen Media Penyiaran ………..………... 14
2.2.1 PengertianManajemen………...…14
2.2.2 Tentang Media Penyiaran ……….... 21
2.2.3 Tujuan Media Penyiaran ……….………. 22
2.2.4Keberhasilan Media Penyiaran……….,…………... 23
2.2.5 Ciri-Ciri Penyiaran Komunitas ………...……,.…..……. 26
2.3.Radio………,…….….26
2.3.1 Pengertian Radio………...26
2.3.2 Sejarah Radio………27
2.3.4. Keunggulan dan Kelemahan Radio……….. 30
2.3.5. Jenis-Jenis Radio……….. 31
2.3.6.Regulasi Radio………. 32
2.3.7. Segmentasi Radio……….……... 34
2.4. Radio Komunitas Sebagai Wadah Komunitas………...……… 35
2.4.1 Pengertian Radio Komunitas………..………... 35
2.4.2. Kemunculan Radio Komunitas………...………...……….. 37
2.4.3 Fungsi Radio Komunitas………... 41
2.4.4 Karakteristik Radio Komunitas………...………….. 32
2.5 Radio Dakwah……….... 43
2.5.1 pengertian Dakwah………..………. 43
2.5.2. Unsur-Unsur Dakwah ……….……… 44
2.6. Teori Prilaku Organisasi………... 49
BAB III METODE PENELITIAN……….... 50
3.2. Fokus Penelitian………..……... 51
3.3.Lokasi Penelitian………..……….. 51
3.4. Subjek Penelitian……….…………... 51
3.5. Teknik Penentuan Informan………...……… 52
3.6. Jenis Sumber Data……….. 54
3.7.Teknik Pengumpulan Data………. 54
3.8Teknik Analisis Data………...……… 57
3.9. Uji Keabsahan data………...……… 58
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN………. 60
4.1 Profil Radio Dakwah Islamiyah 100,5 FM………... 60
4.2. Struktur Organisasi Radio Dakwah Islamiyah 100,5 FM…….………….... 61
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA…………...………….. 65
5.1. Manajemen Konseptual Radio Dakwah islamiyah 100,5 FM …………... 65
5.1.1. Proses Pendirian Radio Dakwah Islmiyah 100,5 FM ……….... 65
5.1.2. Positioning Radio Dakwah Islamiyah 100,5 FM……… 66
5.1.3. Waktu Oprasional Radio Dakwah Islamiyah 100,5 FM………. 73
5.1.4. Program Siaran Radio Dakwah Islamiyah 100,5 FM………. 74
5.2. Manajemen Sumber Daya Radio Dakwah Islamiyah 100,5 FM………..…..81
5.2.1. Sistem Pembagian Kerja Dalam Radio Dakwah Islamiyah 100,5 FM ...81
5.2.2. Sistem Perekrutan Dalam Radio Dakwah Islamiyah 100,5 FM ...……. 90
5.2.3. Sifat Partisipasi Kru Radio Dakwah Islamiyah 100,5 FM………….…. 91
5.2.4. Sumber Keuangan Radio Dakwah Islamiyah 100,5 FM ……… 92
5.3. Manajemen Teknis Radio Dakwah Islamiyah 100,5 FM……….….. 95
5.3.2. Kendala Perangkat Teknis……….………..100
5.3.3. Pengendalian Setiap Bidang Dalam Radio Dakwah Islamiyah 100,5 FM………..……….. 101
5.3.4. Konflik, Penyelesaian dan Pengendalian dalam Radio Dakwah Islamiyah 100,5 FM……… 102 5.3.5. Fungsi Manajemen POAC Dalam Radio Dakwah iskamiyah 100,5 FM………... 107 BAB VI PENUTUP……… 110
6.1. Kesimpulan……….. 110
6.2. Saran……….……… 113
6.2.2. Saran Akademis……….……… 113
6.2.3. Saran Praktis………..………. 113 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
1. Lampiran I Hasil Wawancara
2. Lampiran II Data Administrasi Radio Dakwah Islamiyah 100,5 FM 3. Lampiran III Data Program acara Radio Dakwah Islamiyah 100,5 FM 4. Lampiran IV Data Teknik Radio Dakwah Islamiyah 100,5 FM
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Syamsul Munir. 2008.Rekontruksi Pemikiran Dakwah Islam. Jakarta
Bulaeng, Andi. 2004. Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Effendy, Onong Uchjana. 1993. Televisi Siaran Teori dan Praktek. Bandung: Mandar Maju.
Fraser, Colin and Estrada, Sonia Restrepo. 2001. Community Radio Handbook: Unesco
Haliman, Supardi. 2007. Regulasi Sistem Penyiaran Di Indonesia. Yogyakarta: Pararaton
Hamidi, 2007.Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UMM Press.
Handoko, T. Hani. 2003.Manajemen. Yogyakarta: BPFE
Kusumaningrat, Hikmat dan kusumaningrat, Purnama. 2007. Jurnalistik: Teori Praktik.Bandung: Rosda
Tabing, Louie. 2001.How To Do Community Radio. New Delhi: Unesco
Masduki. 2001.Jurnalistik Radio: Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar. Yogyakarta: LKiS.
Morissan. 2004.Jurnalistik Televisi Mutakhir. Bogor: Ghalia Indonesia.
……….. 2008. Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengelola Radio&Televisi. Jakarta: Kencana.
Nurudin. 2009.Pengantar Komunikasi Massa. Yogyakarta: Rajawali Pers
Passante, Christopher K. 2008. The Complete Ideal’s Guides: Journalism. Jakarta: Prenada
Abede, Sam Pareno,MM. 2005. Media Massa Antara Realitas Dan Mimpi. Surabaya: Papyrus
Rachmiatie, Atie. 2007. Radio Komunitas: Eskalasi Demokratisasi Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Rakhmad, Jalaludin. 2009. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Romli, Asep Syamsul M. 1999.Jurnalistik Praktis. Bandung: Rosda Karya..
Setiawan, Awan. 2008. Becoming Radio Star. Bandung: Simbiosa rekatama Media
Shoemaker & Reese. 1996.Mediating the Message: Theories of Influences on Mass Media Content. USA:Longman.
Sugiyono. 2005.Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Suprapto, Tommy. 2009. Pengantar Teori dan Manajemen Komunikasi. Yogyakarta : Medpress.
Suprayogo, Imam dan Tobroni. 2003. Metodologi Penelitian Sosial-Agama. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sumber Rujukan Lainnya
Anonim2008a,http://blessradio.blogspot.com/2008/08/sejarah-dan-perkembangan-jaringan-radio.html( Diakses agustus 2012)
Anonim2011a, http://kombinasi.net/2011/dasar-dasar-radio-komunitas-uu-penyiaran-dan-aturannya/( Diakses pada Agustus 2012)
Anonim2011a,http://kombinasi.net/2011/dasar-dasar-radio-komunitas-uu-penyiaran-dan-aturannya/(Diakses pada agustus 2012)
Refrensi jurnal
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Konteks Permasalahan
Radio merupakan salah satu media yang efektif bagi masyarakat
karena jangkauannya luas dan dapat menembus berbagai lapisan masyarakat.
Saat ini Radio kembali diminati oleh pencintanya bahkan saat ini radio dapat
dikatakan sebagai alat komunikasi yang efektif, selain untuk hiburan, radio
juga bisa digunakan untuk memberikan informasi-informasi penting bahkan
untuk berdakwah.
Radio siaran (radio broadcast) adalah suatu aspek dari komunikasi.
Karena itu proses radio siaran dipelajari dan diteliti oleh ilmu komunikasi.
Akan tetapi sementara ahli komunikasi berpendapat bahwa pengertian
komunikasi bukan hanya berkisar pada soal mengerti dan tidak mengerti.
Kalau lingkupnya hanya sesempit itu saja, komunikasi hanyalah merupakan
aspek sosiologi. Padahal komunikasi sudah merupakan ilmu, meskipun
memang ilmu komunikasi sifatnya interdisipliner. Hal ini sudah disadari di
Amerika sejak tahun 40-an. ( Onong Uchajana Effendy, M.A, 1990: 1-2).
Sama halnya dengan media massa lainnya, radio juga pada dasarnya
mempunyai fungsi. Seperti yang diungkapakan oleh Effendy (1993:137-138),
bahwa radio siaran mempunyai 4 fungsi : Fungsi penerangan, fungsi
2 Seperti yang telah diketahui, radio siaran bersifat audial, yang hanya
dapat digunakan dengan cara didengarkan,tapi bukan berarti radio siaran tidak
sanggup menjalankan fungsinya sebagai media penerangan. Radio dianggap
sebagai media yang mampu menyiarkan informasi yang amat memuaskan
walau hanya dilengkapi dengan unsur audio. Radio siaran dapat
menjalankannya dalam bentuk siaran berita, wawancara, editorial udara,
reportase langsung,talk showdan lain-lain.
Sebagai media pendidikan, radio siaran merupakan sarana yang
ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan khalayak secara meluas dan
serempak. Sebagian alokasi waktu siaran juga diisi oleh acara-acara hiburan
bisa berupa musik maupun drama radio. Radio siaran juga merupakan sarana
propaganda, bisa terlihat dengan banyaknya pemasang iklan yang memilih
radio siaran sebagai sarana pemasangan iklannya.
Komunikator yang menyampaikan pesan kepada komunikan melalui
radio siaran harus dapat mengkombinasikan unsur-unsur penting dalam
meningkatkan efektivitas pada siaran radio. Yaitu sound effect, musik, dan kata-kata sehingga dapat diterima dengan baik oleh komunikan yang bersifat
heterogen aktif, dan selektif, agar komunikasi yang dilakukan oleh
komunikator berjalan efektif dan effesien.
Saat ini radio mulai ditinggalkan oleh masyarakat. Tetapi radio
masih menjadi alat komunikasi yang efektif bagi masyarakat. Tetapi dengan
3 kembali audiens atau pendengar radio di Indonesia khususnya di Kota Malang.
Sejak bergulirnya reformasi pada tahun 1998, wajah media
berubah total. Dalam konteks pemberitaan, wajah media menjadi lebih
vulgar, lebih trbuka dan sangat informative. Sebuah fenomena yang masa
orde baru sulit diperoleh. Bahkan sat ini telah menjamur di berbagai kota di
Indonesia seiring dengan lebih terbukanya radio pada saat ini banyak yang
mendirikan radio komuitas, Sebelum disahkannya UU no 32 tahun 2002
tentang Penyiaran, radio komunitas di Indonesia sering disebut radio ilegal
atau radio gelap dan sering juga disebut-sebut sebagai pencuri frekuensi oleh
pemerintah. Namun semenjak UU no 32 tahun 2002 tentang Penyiaran
tersebut berlaku efektif pada Desember 2002, maka peta dunia penyiaran di
Indonesia langsung berubah, setidaknya dengan disahkannya keberadaan
Lembaga Penyiaran Komunitas dalam sistem penyiaran nasional. lain
dengan pada masa orde baru, bahkan lebih banyak radio komunitas yang
didirikan oleh masyarakat. Berkaitan dengan radio komunitas telah di susun
undang-undang guna mengatur penyiaran oleh pemerintah. Beberapa pasal
tentang radio komunitas adalah :
1. Pasal 1 butir 9 (Bab I. Ketentuan Umum). Menyatakan keberadaan
lembaga penyiaran komunitas diantara lembaga penyiaran lainnya.
2. Pasal 13 ayat 2 (Bab III. Penyelenggaraan Penyiaran. Bagian Ketiga,
Jasa Penyiaran). Menyatakan jasa penyiaran yang diselenggarakan oleh
4 3. Pasal 21 (Bab III. Penyelenggaraan Penyiaran. Bagian Keenam,
Lembaga Penyiaran Komunitas). Mengatur tentang syarat dan karakter
lembaga penyiaran komunitas.
4. Pasal 22 (Bab III. Penyelenggaraan Penyiaran. Bagian Keenam,
Lembaga Penyiaran Komunitas). Mengatur tentang pendanaan
pendirian dan sumber sumber pendanaan bagi lembaga penyiaran
komunitas.
5. Pasal 23 (Bab III. Penyelenggaraan Penyiaran. Bagian Keenam,
Lembaga Penyiaran Komunitas). Mengatur tentang sumber dana
pendirian dan operasional.
6. Pasal 24 (Bab III. Penyelenggaraan Penyiaran. Bagian Keenam,
Lembaga Penyiaran Komunitas). Mengatur tentang syarat kode etik dan
tata tertib serta pengaduan pelanggaran kode etik oleh masyarakat.
Selain pasal-pasal pada UU 32/2002 diatas, sedang disusun pula
beberapa aturan turunannya berupa Peraturan Pemerintah (oleh pemerintah).
Hal inipun sudah diatur dalam UU 32/2002, yaitu sesuai Pasal 62 ayat 1.
Yaitu tentang Pasal 14 ayat (10), Pasal 18 ayat (3) dan ayat (4), Pasal 29
ayat (2), Pasal 30 ayat (3), Pasal 31 ayat (4), Pasal 32 ayat (2), Pasal 33 ayat
(8), Pasal 55 ayat (3), dan Pasal 60 ayat (3), yang akan ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah. PP ini sudah harus ditetapkan paling lambat enam
puluh hari (60) setelah dibahas (pasal 62 ayat 2). Selain PP diatas, KPI pun
5 48 dan Pasal 8 ayat 2) dan Standar Program Siaran (Pasal 8 ayat 2).
(Anonim2011a)
Di Indonesia sendiri sudah mulai banyak bermunculan radio-radio
komunitas, radio komunitas “berbasis masyarakat”, “independen” dan “partisipatoris”. Yang dimaksud dengan berbasis masyarakat adalah dalam
pendiriannya radio komunitas hadir karena inisiatif komunitasnya, dapat
dipertanggungjawabkan dan mendorong keterlibatan komunitas tersebut
untuk berbagi dalam merumuskan hasil objektif dan kebijakan-kebijakan
dari stasiun. Sedangkan pemahaman independen sendiri mengacu pada
kemampuan mengatur tata laksana secara mandiri, tanpa adanya
ketergantungan dari para donor atau institusi lain. independen bukan berarti
bahwa stasiun tidak bisa membangun hubungan dengan institusi lain.
Bahkan ia berpendapat bahwa radio komunitas dapat menerima pembiayaan
dari lembaga atau institusi lainnya sepanjang hubungannya didasarkan pada
hubungan yang bersih dan transparan untuk memelihara posisi mereka
sebagai kumpulan non-partisan seperti karakter dari radio komunitas itu
sendiri. Definisi partisipatif menurut Girard bermakna sebagai keterlibatan
aktif seluruh warga komunitas dalam semua aspek produksi, manajemen,
bahkan aspek keuangan.
6 yang berkonsentrasi pada bidang agama, terlihat dari salah satu program
acaranya yaitu Konsultasi Agama Ust. Abdullah Menjawab. Program ini sangat menarik karena pendengar bias langsung bekonsultasi mengenai
agama bahkan permasalahan hidup manusia dan tentunya pemateri
menjawab pertanyaan tersebut dengan ilmu keagamaan yang telah pemateri
miliki. program ini merupakan program andalan dari RDI karena banyak
orang yang sebelumnya tdak mengetahui ajaran agama dengan baik menjadi
mengerti tentang agama setelah mendengar acara tersebut.
Berdasarkan pengamatan peneliti, program konsultasi agama Ust.Abdullah menjawab adalah program acara yang cukup baik di tingkat Radio lokal, dibanding dengan program acara Radio lokal lainnya. Hal ini
tentu saja didukung oleh manajemen di dalamnya. Manajemen yang baik
dalam memilih sumber daya manusia juga akan mempengaruhi kualitas
penyajian program ini. Selain hal itu, yang terpenting mengapa peneliti
memilih Radio Dakwah Islamiyah 100,5 FM sebagai objek penelitian, karenaRadio Dakwah Islmaiyah 100,5 FMadalah setasiun Radio lokal yang berbasis agama dan salah satu stasiun Radio yang konsisten dalam
mengembangkan nilai-nilai agama. Hal itu tak ada dalam stasiun Radio
local yang berbsis agama lainnya di kota malang dan sekitarnya. Berikut
beberapa nama-nama radio komunitas di kota Malang dan sekitarnya
Nama Frekuensi
7
Nama Frekuensi
8
Nama Frekuensi
Radio DONNAFM FM FM 103.2 Radio Cakra Buana FM 89.5 Radio BOSS FM FM 87.6 Radio Blitar LOSTA FM FM 89.2 Radio Bhiga FM 92.5 Radio Andalus FM 91.1
Radio An-nur FM 100.5
[image:20.598.111.314.113.278.2]Radio AFM FM 93.7
Tabel 1. Daftar Nama Radio Komuntias di Kota Malang (Anonim2011b)
Melalui manajemen , seluruh aktifitas kerja dilakukan oleh pelaku
ranah broadcasting khususnya Radio lokal akan lebih sistematis dan terukur. Manajemen ini tidak hanya berlaku sebatas pengatur fungsi kerja
masing-masing struktur yang ada dalam lembaga televisi. Namun,
manajemen ini juga harus berlaku dalam menyusun program. Karena itu,
manajemen yang profesional sangat dibutuhkan mulai dari pengaturan
fungsi kerja sumber daya manusia hingga penyusunan program. Ibaratnya,
dari hal terkecil hingga yang paling besar, harus didasari prinsip-prinsip
manajemen yang professional.
Manajemen sangat penting bagi sebuah organisasi atau lembaga.
Apalagi untuk sebuah organisasai media dalam bidang redaksi. Oleh karena
itu dibutuhkan manajemen yang cerdas. Menurut Sugiyono (2005:133)
Manajemen yang cerdas adalah manajemen yang bekerjanya berdasarkan
9 (Planning) Pengorganisasian (Organizing), Pelaksanaan (Actuating) dan
Pengendalian (Controlling).
Manajemen media sangat berpengaruh bagi esksistensi media itu
sendiri. Eksistensi suatu media menurut (M. Romli, 1999:74) bergantung
pada kondisi internal media itu sendiri. Media yang baik dan dan porspektif
untuk maju dan besar harus memperhatikan tiga kerangka dasar sebuah
media, (1) Sehat SDM yakni tenaga-tenaga pengelolaan media tersebut berkualitas dan professional di bidangnya, yang ditunjang dengan gaji yang
memadai bagi mereka; (2) Sehat manajemen yakni manajemen media tersebut dilakukan dengan baik terencana, terarah dan terkendali; (3) Sehat
sarana yakni terpenuhinya sarana atau segala fasilitas yang diperlukan bagi
kelancaran kerja media tersebut.
Menurut Ali Sukamto ( 2010 ) manajemen secara umum diartikan
sebagai suatu proses yang didalamnya secara garis besar tercakup fungsi
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, dan
pengevaluasian, atau secara sederhana fungsi tersebut dikategorikan ke
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan.
Istilah manajemen secara sederhana sering diartikan sebagai
pengelolaan, pengaturan, pembinaan, penataan. Sebuah stasiun radio akan
berhasil jika didukung oleh sumber daya manusianya (man), materi/bahan
yang dipakai untuk format acara siarannya (material), menjual/memasarkan
10 Maka dari itu, peneliti ingin melakukan penelitian tentang
“Manajamen Produksi Radio Dakwah Islamiyah 100,5 FM ” dengan studi
newsroom pada RDI Kota Malang. Kata kunci dalam penelitian ini adalah manajemen dannewsroomstudi.
2.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah manajemen Media
Penyiaran Radio Dakwah Islamiyah 100,5 FM di bidang teknik, program,
pemasaran, dan administrasidi Radio Dakwah Islamiyah 100,5 FM?
3.1 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah yang
ada, yaitu mengetahui tentang manajemen media penyiaran pada radio
komunitas, khususnyaRadio Dakwah Islamiyah 100,5 FM 4.1 Signifikansi Penelitian
1. Segi Akademis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam ranah
jurnalistik, khususnya dalam kajian studi media, manajemen media
penyiaran dalam radio komunitas.
b. Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi atau rujukan bagi
penelitian lebih lanjut tentang kajian serupa yang membahas
manajemen media penyiaran dalam sebuah radio komunitas atau media
11 2. Segi Praktis
Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan gambaran pada
pembaca tentang manajemen penyiaran dalam radio komunitas dan
menjadi bahan evaluasi dan informasi bagi para penggiat lembaga