REPRESENTASI NILAI KEISLAMAN DALAM TAYANGAN ADZAN
MAGHRIB DI TELEVISI SWASTA (Analisis Semiotika pada Tayangan
Adzan Magrib di Stasiun TV Metro TV dan ANTV)
Oleh: EKO SULISTIYO ( 05220319 )
communication science Dibuat: 20090725 , dengan 2 file(s).
Keywords: Representasi, Nilai Keislaman.
abstraksi
Adzan Magrib sebagai seruan bagi umat muslim untuk mendirikan ibadah shalat. Adzan dikumandangkan sebanyak lima kali sehari sesuai waktu shalat, secara langsung melalui pengeras suara masjid, media radio atau televisi. Adzan Magrib di televisi merupakan representasi nilainilai keislaman dari barbagai aspek kehidupan. Tujuan penelitian ini memahami nilainilai keislaman yang terkandung dibalik tayangan Adzan Magrib pada stasiun Metro TV dan ANTV. Sampel Metro TV dan ANTV dipilih karena memiliki keunikan dari segi visual dan tema dibandingkan dengan tayangan serupa di stasiun tv swasta lainnya.
Eco (1976:8) dalam North (1995:326) menjelaskan definisi semiotika
adalah “studies all cultural processes as cesses of communication”. Selain itu juga Eco (1976) menambahkan “bahwa semiotika menekankan aspek produksi tanda (sign production), daripada sistem tanda (sign system). Sebagai sebuah mesin produksi makna (Sobur:2006). Stephen W. LittleJohn (2005:35) menggungkapkan konsep dasar tradisi semiotik adalah tanda, mendefinisikan stimulus penunjuk sesuatu yang lain darinya. Konsep ini menyatukan teori dengan bahasa, percakapan, dan tindakan nonverbal. Lester (2000:51) Roland Barthes menggambarkan tanda yang membuat narasi gambar. Tanda dalam gambar ditampilkan dengan berbagai cara tergantung pada gaya tim produksi. Bagi Barthes yang terpenting ialah kode. Masyarakat dibangun dari sistem kode yang kompleks. Tanda individual mengkombinasi antara ide komunikasi dalam bentuk kode. Asa Berger menyatakan empat tipe kode: metonymic, analogic, displaced, dan condensed.
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah tayangan Adzan Magrib di
stasiun TV Metro TV versi “bersepeda menyusuri hutan” dengan durasi 02:57 menit. Pemilihan terhadap tayangan ini dikarenakan peneliti merasakan dalam tayangan Adzan Magrib di Metro TV memiliki alur cerita. Kajian dalam penelitian kali ini menggunakan pendekatan analisis semiotika maka unit analisis yang sudah ditetapkan, akan sangat diperhatikan karena tandatanda yang ada dalam tayangan Adzan Magrib memiliki maknamakna tersembunyi, baik dalam visualisasi, seting waktu dan tempat. Pendekatan Penelitian ialah kualitatif interpretatif. Data yang digunakan peneliti diperoleh dari rekaman tayangan Adzan Magrib dari proses capturing (merekam) dengan menggunakan Internal TV Tuner pada komputer. Output yang didapat dari proses capturing adalah berupa xvii
memudahkan peneliti dalam proses penelitian. Setelah mendapatkan rekaman
kedua tayangan Adzan Magrib tersebut, rekaman tersebut dipotongpotong peradegan (scene) dengan dijadikan format still photo.
Penelitian dikaji dari segi teknis dan makna, teknis meliputi pengambilan
gambar, lighting, editing dan komposisi. Sedangkan makna mencakup hubungan visual dengan teks Adzan Magrib. Dari dua tayangan tersebut merepresentasikan nilai keislaman hampir serupa, namun secara umum tayangan menggambarkan nilai akidah (ibadah) dan tauhid (ketuhanan). Metro Tv dan ANTV mengemas serta menampilakan visual dalam tayangannya secara berbeda. Metro tv mengemas tayangan dengan alur cerita, sedangkan ANTV hanya berupa klipklip gambar. Hasil temuan penelitian diketahui bahwa segi teknis ada ketimpangan pada setting tempat dan lighting dalam tayangan Metro TV. Sedangkan ANTV dalam segi teknis menampilkan kejanggalan pada setting tempat, editing dan komposisi. Kedua tayangan adzan magrib menampilkan visualisasi yang kurang
merefleksikan nilainilai keislaman, sehingga dikhawatirkan audien yang heterogen menginterpretasi adzan secara bias (ambigu).
abstrac
Adzan Magrib as communication sign for moeslem to pray. Adzan hearing in five time everyday as like as pray time, as direct or by speaker mosque, by radio or television. Adzan Magrib in television is representation Islamic values from many life aspect. The riset purpose is
understanding Islamic values which meaning beside Adzan Magrib programe of station Metro TV and ANTV. We choice sample Metro TV and ANTV because have a uniq visual and theme than the same programe in another comercial station TV.
Eco (1976:8) in North (1995:326) describe semiotic definition is “studies all cultural processes as cesses of communication”. In other hand Eco (1976) said that’s semiotic concern sign
production aspect than sign system. As the production meaning machine (Sobur:2006). Stephen W. LittleJohn (2005:35) said basic concept semiotic is sign, it’s define stimulus clue something different. This concept integrated theory with language, conversation, and nonverbal behavior. Lester (2000:51) Ronald Barthes describes sign which is makes picture narration. Sign in picture view by various way, it depend on production team style. For Barthes, the important is code. Society is develops by complicated code system. Individual sign combine between
communication ideas in code form. Asa Berger said four kind of code: metonymic, analogic, displaced, dan condensed.
The research focus of Adzan Magrib programe in station TV Metro TV, version “ Bike in forest” with 02:57 duration second. The reason is observer feel in Adzan Magrib programe in Metro TV have story way. This research use semiotic analysis that unit analysis consist. It will very focus because signs in Adzan Magrib programe have latent meaning, in visualization, setting time, and place. This research is interpretative kualitatif. Data found from recording Adzan Magrib
programe by capturing proses (record) by internal TV Turner of computer. Output which found from capturing process is .avi format file, so quality of recording is good. It’s help observer in research process. After get two recording Adzan Magrib, than recording cut perscene by format still photo.
akidah value (pray) and tauhid (God). Metro TV and ANTV package and present visual by different way. Metro TV package programe by story way, and ANTV just clipclip of picture. The result is known in technique have mistake of setting place and lighting in Metro TV