• Tidak ada hasil yang ditemukan

LATIHAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGATASI KECEMASAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LATIHAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGATASI KECEMASAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mahasiwa merupakan salah satu elemen penting dalam memberikan warna bagi kehidupan sebuah bangsa. Mahasiswa juga selalu dianggap sebagai kaum intelektual. Hal ini disebabkan dengan berbagai macam aktifitas baik di dalam kelas dengan berbagai bidang keilmuan yang dipelajari, maupun di luar kelas melalui aktifitas keorganisasian yang mereka geluti. Sebagai kaum intelektual, tentunya mahasiswa memiliki tanggungjawab yang diembankan pada mereka. Tanggungjawab tersebut berupa perolehan nilai yang maksimal sebagai salah satu wujud kemampuan secara akademik, maupun keaktifan dalam berorganisasi sebagai bentuk pembelajaran non akademik.

Untuk memenuhi tanggungjawab secara akademik, proses perkuliahan

(2)

2

tersebut merupakan situasi yang mengharuskan mahasiswa untuk mengemukakan pendapatnya, dan jika ia tidak mampu mengemukakan pendapatnya, maka dapat dipastikan akan memberikan dampak buruk terhadap nilai akademik.

Dari beberapa contoh yang dikemukakan di atas, kemampuan mengemukakan pendapat merupakan salah satu hal terpenting yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa demi menunjang proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas. Kemampuan mahasiswa mengemukakan pendapat bisa dilihat pada saat mereka ditanya oleh dosen, keaktifan bertanya, saat presentasi dan sebagainya. Lebih lanjut beberapa dosen bahkan menjadikan keaktifan mahasiswa dalam bertanya maupun berpendapat dan performa saat presentasi sebagai dasar untuk memberi nilai selain bentuk evaluasi lain misalnya.

Faktanya, sebagai seorang mahasiswa ada beberapa diantara mereka yang mampu mengemukakan pendapatnya akan tetapi beberapa diantaranya lagi tidak

mampu mengemukakan pendapatnya. Pada dasarnya kemampuan untuk mengemukakan pendapat harus dimiliki oleh setiap mahasiswa dengan berbagai aktifitas di kelas maupun di luar kelas yang digelutinya. Tentunya hal ini sangat memberikan dampak bagi diri pribadi mahasiswa tersebut.

Bagi mahasiswa yang mampu mengemukakan pendapat, baik saat ditanya oleh dosen, keberanian bertanya (keaktifan) di dalam dan luar kelas, dan saat presentasi, dengan ditunjang adanya dasar untuk memberi nilai oleh para dosen, akan memberikan keuntungan bagi mahasiswa secara akademik. Sebaliknya, bagi mahasiswa yang tidak mampu mengemukakan pendapatnya akan memberikan kerugian bagi mereka secara akademik.

(3)

3

Salah satu faktor yang menyebabkan mahasiswa tidak mampu mengemukakan pendapatnya adalah kecemasan atau kekhawatiran. Kecemasan (anxietas) adalah suatu perasaan takut yang tidak menyenangkan dan tidak dapat dibenarkan yang sering disertai dengan gejala fisiologis dan psikologis (Tomb, 2000). Gejala fisiologis dari kecemasan dapat berupa ujung-ujung anggota dingin (kaki dan tangan), keringat berpercikan, gangguan pencernaan, cepatnya detak jantung, tidur terganggu, kepala pusing, hilang nafsu makan, dan pernapasan terganggu. Sedangkan gejala psikologis dari kecemasan dapat berupa sangat takut, serasa akan terjadi bahaya atau penyakit, tidak mampu memusatkan perhatian, kelemahan dan kemurungan, hilang kepercayaan dan ketenangan, dan ingin lari dari menghadapi suasana kehidupan (Fahmi, 1977).

Melihat gejala yang ditimbulkan akibat dari adanya kecemasan ini, tentunya mahasiswa yang mengalami kecemasan baik dalam taraf ringan maupun berat sangatlah merasa tidak nyaman. Terlebih jika kecemasan itu

berkenaan dengan kecemasan mengemukakan pendapat. Dengan peran sebagai mahasiswa yang menuntut mereka untuk mampu mengemukakan pendapat tentunya kecemasan mengemukakan pendapat menjadi salah satu hal yang perlu menjadi perhatian penting. Hal ini juga dijelaskan sebelumnya bahwa ada beberapa diantara mereka yang memang mengalami kecemasan mengemukakan pendapat.

Melihat dampak yang ditimbulkan cukup merugikan bagi perkembangan prestasi, mahasiswa dan karir kedepannya; dan mereka juga tidak semestinya terus menerus hidup dalam kecemasan, perlu kiranya diupayakan suatu metode untuk membantu mereka mengatasi kecemasannya terkhusus pada kecemasan mengemukakan pendapat melalui sebuah teknik. Dan teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah relaksasi.

Utami (2002) menyatakan bahwa manfaat dari relaksasi ini diantaranya adalah membuat individu lebih mampu menghindari reaksi yang berlebihan karena adanya stres, mengurangi tingkat kecemasan, mengontrol anticipatory

(4)

4

atau mengobati masalah-masalah yang berhubungan dengan dengan stres seperti hipertensi, sakit kepala, dan insomnia.

Relaksasi merupakan salah satu teknik yang sesuai untuk mengurangi tingkat kecemasan. Ada beberapa bukti bahwa individu dengan tingkat kecemasan yang tinggi dapat menunjukkan efek fisiologis positif melalui latihan relaksasi (Utami, 2002). Keterampilan relaksasi sangat berguna untuk mengembangkan kemampuan tetap tenang atau menghindari kecemasan saat menghadapi kesulitan, selalu rileks akan membuat seseorang memegang kendali hidup. Dan salah satu bentuk kecemasan tersebut adalah kecemasan dalam mengemukakan pendapat.

Utami (2002) menyatakan bahwa ada bermacam-macam bentuk relaksasi, antara lain relakasasi otot progresif, relaksasi kesadaran indera dan relaksasi melalui hipnose, yoga, dan meditasi. Sedangkan teknik relaksasi yang sering digunakan untuk mengurangi ketegangan otot serta kecemasan adalah

relaksasi otot progresif (Utami, 2002). Relaksasi otot progresif adalah teknik manajemen kecemasan yang cukup sering digunakan untuk mereduksi kecemasan. Hal ini dikarenakan relaksasi otot progresif merupakan jenis relaksasi termurah, mudah untuk dilakukan secara mandiri. Selain itu relaksasi otot progresif didukung secara empiris dapat direspon ketegangan tingkat tinggi, seperti insomnia, mengurangi ketegangan sakit kepala, pengobatan tambahan pada kanker dan manajemen penyakit kronis. Dan alasan ini juga yang menjadi pertimbangan peneliti menggunakan relaksasi otot progresif sebagai teknik untuk menurunkan tingkat kecemasan dalam penelitian ini.

(5)

5

Selain beberapa alasan di atas, penggunaan relaksasi otot progresif pada penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Eka Sri (2006) yang berjudul pengaruh intervensi relaksasi otot progresif terhadap penurunan tingkat kecemasan lansia di Panti Wedha Griya Asih. Berdasarkan hasil penelitiannya dapat diketahui bahwa teknik relaksasi otot progresif memiliki pengaruh untuk menurunkan tingkat kecemasan. Dengan adanya penelitian sebelumnya yang menggunakan relaksasi otot progresif sebagai cara untuk menurunkan tingkat kecemasan pada lansia, maka peneliti ingin mengetahui apakah relaksasi otot progresif dapat menurunkan tingkat kecemasan pada individu yang mengalami kecemasan mengemukakan pendapat, sehingga peneliti merasa masalah ini penting untuk diangkat pada penelitian yang berjudul “Latihan Relaksasi Otot Progresif Untuk Mengatasi Kecemasan Mengemukakan Pendapat”. Sekali lagi dengan harapan latihan relaksasi otot progresif ini dapat dijadikan alternatif solusi untuk mengatasi kecemasan pada

individu yang mengalami kecemasan mengemukakan pendapat.

B. Rumusan Masalah

Apakah latihan relaksasi otot progresif dapat menurunkan tingkat kecemasan pada mahasiswa yang mengalami kecemasan mengemukakan pendapat?

C. Tujuan Penelitian

(6)

6

D. Manfaat Penelitian

Diangkatnya masalah ini dalam penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat. Diantaranya :

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat dalam pengembangan teknik yang tepat pada mahasiswa yang memiliki tingkat kecemasan pada kondisi tertentu.

2. Manfaat Praktis

(7)

LATIHAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGATASI

KECEMASAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT

SKRIPSI

Oleh:

Muhammad Thohir

08810076

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(8)

LATIHAN RELAKSASI OTOT PROGRESIF UNTUK MENGATASI

KECEMASAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang

sebagai salah satu persyarataan untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

Muhammad Thohir

08810076

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(9)
(10)
(11)
(12)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Latihan

Relaksasi Otot Progresif Untuk Mengatasi KecemasanMengemukakan Pendapat”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Dra. Cahyaning Suryaningrum, M.Si dan Zainul Anwar, M.Psi selaku Pembimbing I dan II yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat berguna, sehingga penulis dapat menyelesaikan skipsi ini dengan baik.

3. Drs. Tulus Winarsunu, M.Si dan Dr. Diah Karmiyati, M.Si selaku dosen wali yang telah mendukung dan memberi pengarahan sejak awal perkuliahan selesainya skripsi ini.

4. Kepada Bapak Zakarija Achmat, M.Si selaku kepala Career Center, Ibu Yuni Nurhamida, M.Si selaku Kepala Laboratorium Psikologi, dan Ibu Dra. Siti Suminarti F, M.Si selaku Kepala Pusat Layanan Psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan pembelajaran dan dukungan untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Ayahanda dan ibunda tercinta dan terkasih serta adekku tersayang Nurul Khairunnisa yang selalu memberi dukungan, doa dan kasih sayang sehingga penulis memiliki motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Kepada Mba Eka Indah Nurmawati, S.Psi terima kasih telah bersedia meluangkan waktunya untuk berbagi ilmu untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Kepada adek Fitri Mirnawati terimakasih atas dukungan, motivasi, dan perhatian yang selama ini diberikan tanpa kenal lelah. Tetap semangat dan segera menyusul wisuda. 8. Teman-teman Tim Career Center, Asisten Laboratorium Psikologi, dan Asisten Pusat

(13)

9. Kepada teman-teman yang selama ini bersama saat bimbingan, Gilang, Mas Yogi, Reni, Myrza, dan Sani, terima kasih atas kesediaannya bertukar pikiran, canda dan tawa yang memberikan keceriaan saat mengerjakan skripsi ini.

10. Teman-teman angkatan 2008 khususnya kelas F yang selalu mengingatkan dan memberi motivasi, serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Malang, 05 November 2012 Penulis

(14)

INTISARI

Thohir, Muhammad (2012). Latihan Relaksasi Otot Progresif Untuk Mengatasi Kecemasan Mengemukakan Pendapat. Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing:(1) Dra. Cahyaning Suryaningrum, M. Si. (2) Zainul Anwar, M.Psi.

Kata Kunci: relaksasi otot progresif, mahasiswa, kecemasan mengemukakan pendapat

Kehidupan mahasiswa sangat erat dengan situasi yang mengharuskan mereka mengemukakan pendapat, baik dalam kelas maupun di luar kelas seperti presentasi, diskusi, dan tanya jawab dengan dosen. Faktanya, beberapa diantara mereka tidak mampu mengemukakan pendapatnya. Salah satu faktor yang menyebabkan mahasiswa tidak mampu mengemukakan pendapat adalah kecemasan atau kekhawatiran. Salah satu teknik yang efektif untuk mengurangi kecemasan adalah relaksasi otot progresif. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis memfokuskan penelitian tentang latihan relaksasi otot progresif untuk menurunkan tingkat kecemasan pada mahasiswa yang mengalami kecemasan mengemukakan pendapat.

Jenis penelitian yang digunakan adalah case study design. Pelaksanaan dilakukan dengan 4 tahap yaitu tahap pra intervensi, intervensi, pasca intervensi, dan follow up atau tindak lanjut. Metode pengambilan data menggunakan self report tingkat kecemasan dan tingkat keseringan gejala kecemasan, dan wawancara. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah satu orang dengan persyaratan tertentu yakni subyek adalah mahasiswa yang mengalami kecemasan mengemukakan pendapat. Penganalisaan data meliputi empat bagian, yaitu bagaimana tingkat dan gejala kecemasan sebelum intervensi, kemudian bagaimana tingkat kecemasan selama proses intervensi, bagaimana tingkat dan gejala kecemasan setelah intervensi dihentikan, dan terakhir bagaimana tingkat dan gejala kecemasan pada tahapfollow up.

(15)

ABSTRACT

Thohir, Muhammad (2012). Progressive Muscle Relaxation Training for Overcoming Fear to Act Opinion". Skripsi, Faculty of Psychology, University of Muhammadiyah Malang.

Advisors : (1) Dra. Cahyaning Suryaningrum, M. Si. (2) Zainul Anwar, M.Psi.

Keywords: progressive muscle relaxation, students, anxiety expression

Students’ life is very closely to the situations that require them to act their opinion, both in the classroom and outside it such as presentation, discussion and Q & A with the lecturers. In fact, some of them are not able to act their opinions. One of the factors that cause the students not able to act an opinion is anxiety or worries. One of the effective techniques to reduce anxiety is a progressive muscle relaxation. Based on these problems, the writer focused the research on the progressive muscle relaxation to reduce the level of anxiety on students who are anxiety to act an opinion.

The type of research is case study design. The implementation is done by 4 stages, pre stage intervention, intervention, post intervention and follow up. The data retrieval method is using self report of the anxiety level, the level of anxiety symptoms intensity, and interviews. The subject used in the study is one with specific requirements which the subject is a student who suffered anxiety suggested. Data analysis includes four parts, those are, how the levels and symptoms of anxiety before the intervention, then how the level of anxiety during the process, how the intervention levels and symptoms of anxiety after the intervention was stopped, and lastly how the level of anxiety symptoms at follow up phase.

(16)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

INTISARI ... iii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR TABEL... vi

DAFTAR GAMBAR... vii

DAFTAR LAMPIRAN... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 5

C. Tujuan Penelitian... 5

D. Manfaat Penelitian... 6

BAB II TINJAUN PUSTAKA A. Kecemasan 1. Pengertian Kesemasan ... 7

2. Tingkat Kesemasan ... 8

3. Macam-macam Kecemasan ... 9

4. Ciri-ciri Kecemasan ... 10

5. Perspektif Teoritis Kecemasan ... 12

6. Stressor Pencetus Kecemasan ... 14

7. Mekanisme Coping Terhadap Kecemasan... 14

B. Relaksasi Otot Progresif 1. Pengertian Relaksasi Otot Progresif ... 15

2. Manfaat Relaksasi Otot Progresif ... 16

3. Langkah-langkah Dalam Melakukan Relaksasi Otot Progresif... 17

4. Persiapan Dalam Latihan Relaksasi Otot Progresif... 18

5. Prosedur Relaksasi Otot Progresif ... 20

6. Kumpulan Otot Yang Akan Direlaksasi... 21

C. Kecemasan mengemukakan pendapat dan relaksasi otot progresif ... 21

(17)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 24

B. Variabel Penelitian ... 24

C. Definisi Operasional ... 24

D. Subyek Penelitian ... 25

E. Metode Pengumpulan Data ... 25

1. Self Report ... 25

2. Wawancara... 26

3. Waktu Penelitian... 28

4. Prosedur Penelitian ... 28

F. Rancangan Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Penelitian ... 31

B. Gambaran Kasus ... 31

C. Pelaksanaan Intervensi ... 35

1. Tahap Pra Intervensi ... 35

2. Tahap Intervensi ... 36

3. Tahap Pasca Intervensi ... 39

4. Tahap Follow Up ... 41

D. Hasil dan Analisis Data ... 42

1. Tingkat Kecemasan ... 42

2. Tingkat Keseringan Gejala Kecemasan ... 44

E. Pembahasan ... 46

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 50

B. Saran-Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 52

(18)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 3.1 : Waktu penelitian ... 28

Tabel 4.1 : Identitas diri subyek penelitian ... 31

Tabel 4.2 : Identifikasi karakteristik masalah ... 35

Tabel 4.3 : Identifikasi masalah SS... 35

(19)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(20)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A

Lampiran 1 Informed Consent ... 56

Lampiran 2 Pedoman Wawancara... 57

Lampiran 3 Modul Intervensi... 60

Lampiran 4 Jadwal Pelaksanaan... 61

LAMPIRAN B Lampiran 1 Panduan Kelompok Otot Yang Direlaksasi ... 63

Lampiran 2 Instruksi Latihan Relaksasi Otot Progresif ... 64

LAMPIRAN C Lampiran 1 Grafik Perkembangan Tingkat Kecemasan SS ... 69

Lampiran 2 Grafik Tingkat Keseringan Kecemasan SS... 70

Lampiran 3 Self Report Tingkat Kecemasan SS ... 71

[image:20.595.92.488.90.432.2]
(21)

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Musthafa . (1977).Kesehatan jiwa dalam keluarga, sekolah dan masyarakat(Cetakan kedua). Jakarta : Bulan Bintang.

Goliszek, A. (2005).Manajemen stres. Jakarta : PT Bhuana Ilmu Popular.

Golfried, M.R. & Davison, G.C. (1976).Clinical behavior therapy.New York : Holt. Rinehar and Winston.

Kaplan. & Sadock. (2010). Sinopsis psikiatri ilmu pengetahuan perilaku psikiatri klinis(Jilid dua). Tangerang : Binarupa Aksara.

Kazdin, A.E. (1992).Research design in clinical psychology.America : Library of Congress. Kerlinger, F.N. (2004). Asas-asas penelitian behavioral. Yogyakarta : Gajah Mada

University Press.

Luluk, A.Z. & Bandiyah, S. (2008). Psikologi kesehatan (Cetakan pertama). Jogyakarta : Mitra Cendika.

Moleong, Lexy J. (2010). Metodologi penelitian kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Mulyono, R. (2005).Terapi marah. Jakarta : Studia press.

Nevid, J.S, Rathus, S.A, & Greene, B. (2003).Psikologi abnormal. Jakarta : Erlangga.

Niven, N. (2000). Psikologi kesehatan pengantar untuk perawat & professional kesehatan lain. Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC.

Soewondo, S. (2009).Panduan dan instruksi latihan relaksasi progresif. Depok : LPSP3 UI Subandi, M.A. (2002). Psikoterapi pendekatan konvensional dan kontemporer. Yogyakarta :

Pustaka pelajar.

Suryabrata, S. (2008). Psikologi kepribadian (Cetakan keenam belas). Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Stuart, G.W. (2007). Keperawatan jiwa (Cetakan pertama). Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Tomb, D.A. (2003).Buku saku psikiatri. Jakarta : Penerbit buku Kedokteran EGC.

Gambar

Grafik Perkembangan Tingkat Kecemasan SS............... 69

Referensi

Dokumen terkait

Chengyou Cui, Jisun Shin, Heehyol Lee, “Real Time Traffic Signal Learning Control using BPNN based on Prediction for Probabilistic Distribution of Standing

Masalah pada penelitian ini adalah bagaimanakah efektivitas pengunaan metode pendekatan contextual teaching and learning dan metode pendekatan discovery dalam proses

Sesuai dengan structural birokrasi yang ada sebaiknya terjauhi dari halnya bureaucratic fragmentation tetapi yang terjadi dilapangan setelah melaksanakan penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sanksi terhadap pelaku tindak pidana penyalahgunaan narkotika dan penggunaan senjata api illegal oleh anggotan

Pada game Clash of Clans memiliki hero dan pasukan, pada pasukan tidak menggunakan sumber daya makanan seperti yang ada pada kehidupan manusia, tetapi mencetak pasukan

Mengacu pada beberapa penelitian tersebut, maka penelitian ini akan membuktikan apakah penerapan Good Corporate Governance (GCG) dalam perusahaan berpengaruh secara

Keadilan prosedural ini diukur dengan instrumen McFarlin dan Sweeney (1992) dengan skala likert 1 sampai 5. Semakin tinggi skor maka semakin fair persepsi subordinat

Golongan pertama tidak dimasukkan dalam rentjana karena biasanja, mereka jang termasuk golongan ini telah mempunjai pendapatan jang tjukup tinggi,