IDENTIFIKASI KARAKTER MORFOLOGI DALAM PENYUSUNAN DESKRIPSI JERUK SIAM (Citrus nobilis) DI BEBERAPA DAERAH KABUPATEN KARO
SKRIPSI
OLEH :
DEDI M.A.L TOBING 080307055
PEMULIAAN TANAMAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
IDENTIFIKASI KARAKTER MORFOLOGI DALAM PENYUSUNAN DESKRIPSI JERUK SIAM (Citrus nobilis) DI BEBERAPA DAERAH KABUPATEN KARO
SKRIPSI
OLEH :
DEDI M.A.L TOBING 080307055
PEMULIAAN TANAMAN
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utera
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
Judul : Identifikasi karakter morfologi dalam penyusunan deskripsi jeruk siam(Citrus nobilis) di beberapa daerah Kabupaten Karo Nama : Dedi M.A.L Tobing
NIM : 080307055 Program studi : Agroekoteknologi Minat : Pemuliaan Tanaman
Menyetujui, Komisi Pembimbing
(Ir. Eva Sartini Bayu, MP) (Luthfi A.M. Siregar, SP.MSc.PhD) NIP. 19610506 199303 2 001 NIP. 19730712 200502 1 002
Ketua Anggota
ABSTRAK
DEDI M. A. L. TOBING : Identifikasi Karakter Morfologi Jeruk Siam (Citrus nobilis) di beberapa Daerah di Kabupaten Karo, dibimbing oleh
EVA SARTINI BAYU dan LUTHFI A. M. SIREGAR.
Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah sentra produksi buah jeruk di Sumatera Utara dimana prospek dan potensi pasar yang sangat baik di dalam maupun di luar negeri, maka memerlukan peningkatan baik kuantitas, kualitas maupun kontinuitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter morfologi tanaman jeruk di kabupaten Karo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Februari 2013 menggunakan metode purposive sampling. Data diperoleh dari wawancara langsung kepada petani dengan beberapa pengamatan parameter untuk dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak Minitab 16.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakter morfologis jeruk di 3 desa pada 37 sampel jeruk memiliki perbedaan karakter morfologis. Hubungan kekerabatan tertinggi yaitu pada sampel C9 dan C7 di Desa Kacinambun yaitu sebesar 99,89% sedangkan untuk hubungan kekerabatan terendah yaitu pada sampel A1 dan A2 di Desa Suka yaitu sebesar 39,44%.
ABSTRACT
DEDI M. A. L. TOBING : Identification of morphological characterisric of Citrus nobilis at some areas of karo district, supervised by EVA SARTINI BAYU and LUTHFI A. M. SIREGAR.
Karo district is one of the centres of citrus production in north Sumatera that have verygood prospect and market potential in our country and overseas, so we need to increase quantity, quality, and continuity. The objective of this research is to identification of morphological characteristic of citrus at Karo district. This research well done at December 2012 to February 2013 using purposive sampling method. Data obtained fom the interviews irectly to farmers with some obsevationn on the parameters to be analyzed using the software Minitab 16.
The result of this research indicate that morphological characteristic of citrus at 3 villages on 37 samples have different morphological characteristic. The higest genetic relationship at C9 and C7 in Kacinambun Village sample (99,89%) and the lowest genetic relationship at A1 and A2 in Suka Village sample (39,44%).
RIWAYAT HIDUP
Dedi M. A. L. Tobing, lahir pada tanggal 05 Februari 1991 di Pagar Batu,
Kecamatan Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara, anak
satu-satunya dari ayahanda K. Lumban Tobing dan R. Situmeang.
Tahun 2008 penulis lulus dari SMA Negeri 1, Tarutung dan pada tahun
yang sama masuk Fakultas Pertanian USU melalui jalur Seleksi Nasional Masuk
Perguruan Tinggi Negri (SNMPTN) . Penulis memilih program studi Pemuliaan
Tanaman, Departemen Budidaya Pertanian.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif sebagai anggota Himpunan
Mahasiswa Budidaya Pertanian (HIMADITA).
Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan (PKL) di Kebun Penelitian
Sungai Aek pancur PPKS, Tanjung Morawa, Medan periode Juni 2011 sampai
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa
yang telah memberi kesempatan dan rahmat-Nya sehingga proposal penelitian ini
dapat selesai tepat pada waktunya.
Adapun judul proposal ini adalah “Identifikasi Karakter Morfologi dalam Penyusunan Deskripsi Jeruk Siam (Citrus nobilis.) Di Beberapa Daerah Kabupaten Karo” yang merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar
sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu
Ir. Eva Sartini Bayu, MP selaku ketua komisi pembimbing dan Bapak
Luthfi A. M. Siregar, SP. MSc. PhD selaku anggota komisi pembimbing yang
telah banyak memberikan saran dan membimbing penulis dalam menyelesaikan
penulisan proposal penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih jauh dari sempurna
untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan proposal penelitian ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan semoga proposal penelitian
ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, April 2013
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK .. ... i
ABSTRACT.. ... ii
RIWAYAT HIDUP ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI .. ... v
DAFTAR TABEL .. ... vii
DAFTAR GAMBAR .. ... viii
DAFTAR LAMPIRAN.. ... ix
PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1
Tujuan Penelitian ... 5
Kegunaan Penelitian ... 5
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman ... 6
Syarat Tumbuh ... 8
Iklim ... 8
Tanah ... 9
Karakteristik Jeruk dan Daerah Penyebarannya ... 9
Penyusunan Deskripsi ... 13
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian ... 15
Bahan dan Alat ... 15
Metode Penelitian ... 15
PELAKSANAAN PENELITIAN Penentuan Lokasi ... 18
Pengambilan Sampel ... 18
Pengamatan Parameter ... 18
Wawancara Langsung ... 18
Morfologi Batang ... 18
Tinggi Tanaman ... 18
Bentuk Batang ... 18
Tekstur Kulit Batang ... 19
Morfologi Daun ... 19
Ukuran Daun (cm) ... 19
Warna Daun ... 19
Tepi Daun ... 19
Morfologi Bunga ... 19
Warna Bunga ... 19
Kedudukan Bunga ... 19
Warna kelopak bunga ... 20
Morfologi Buah ... 20
Tekstur Kulit Buah ... 20
Berat Buah (gram) ... 20
Warna Kulit Buah ... 20
Warna Daging Buah ... 20
Rasa Daging Buah ... 20
Tekstur Daging Buah ... 21
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil ... 22
Karakter-Karater Morfologis Jeruk Siam ... 22
Jeruk Desa Suka ... 23
Jeruk Desa Ajinembah ... 28
Jeruk Desa Kacinambun ... 32
Deskripsi Jeruk Siam di Kabupaten Karo ... 38
Hubungan Kekerabatan ... 40
Pembahasan ... 46
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 49
Saran ... 49
DAFTAR PUSTAKA ... 50
DAFTAR TABEL
No. Hal.
1. Analisis data umum kuesioner pemilik lahan dan karakter lahan... 22
2. Karakter-karakter morfologis batang desa Suka ... 23
3. Karakter-karakter morfologis daun desa Suka ... 24
4. Karakter-karakter morfologis bunga desa Suka ... 25
5. Karakter-karakter morfologis buah desa Suka ... 26
6. Karakter-karakter morfologis batang desa Ajinembah ... 28
7. Karakter-karakter morfologis daun desa Ajinembah ... 29
8. Karakter-karakter morfologis bunga desa Ajinembah ... 30
9. Karakter-karakter morfologis buah desa Ajinembah ... 31
10. Karakter-karakter morfologis batang desa Kacinambun ... 32
11. Karakter-karakter morfologis daun desa Kacinambun ... 33
12. Karakter-karakter morfologis bunga desa Kacinambun ... 34
13. Karakter-karakter morfologis buah desa Kacinambun ... 35
14. Keragaman karakter kuantitatif jeruk di tiga desa berdasarkan perbandingan keragaman dengan standar deviasi ... 38
15. Deskripsi jeruk siam di Kabupaten Karo ... 39
16. Hubungan kekerabatan jeruk di tiga desa di Kabupaten Karo ... 40
DAFTAR GAMBAR
No. Hal.
1. Bunga jeruk siam ... 8
2. Buah Jeruk Siam ... 8
3. Pohon Jeruk Siam ... 8
4. Jeruk Siam ... 8
5. Daging Buah ... 8
6. Karakter morfologis bentuk buah jeruk di desa Suka ... 27
7. Karakter morfologis buah jeruk desa Ajinembah ... 32
8. Karakter morfologi bentuk buah jeruk desa Kacinambun ... 36
9. Karakter morfologis jeruk ... 37
10. Dendogram hubungan kekerabatan jeruk didesa Suka Desa Ajinembah, dan desa Kacinambun Kabupaten Karo ... 41
DAFTAR LAMPIRAN
No. Hal.
1. Deskripsi Jeruk Siam Di Desa Suka ... 51
2. Deskripsi Jeruk Siam Di Desa Ajinembah ... 52
3. Deskripsi Jeruk Siam Di Desa Kacinambun ... 53
4. Peta Kabupaten Karo ... 54
5. Analisis Data Umum Kuisioner Desa Suka ... 55
6. Analisis Data Umum Kuisioner Desa Ajinembah ... 56
7. Analisis Data Umum Kuisioner Desa Kacinambun ... 57
8. Table Skoring Penilaian Rasa Buah di Tiga Desa Di Kabupaten Karo ... 58
9. Skoring Karakter Morfologis jeruk Desa Suka ... 59
10. Skoring Karakter Morfologis jeruk Desa Ajinembah ... 60
11. Skoring Karakter Morfologis jeruk Desa Kacinambun ... 61
12. Hasil Pengamatan Parameter Karakter Morfologis Jeruk Desa Suka ... 62
13. Hasil Pengamatan Parameter Karakter Morfologis Jeruk Desa Ajinembah ... 63
ABSTRAK
DEDI M. A. L. TOBING : Identifikasi Karakter Morfologi Jeruk Siam (Citrus nobilis) di beberapa Daerah di Kabupaten Karo, dibimbing oleh
EVA SARTINI BAYU dan LUTHFI A. M. SIREGAR.
Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah sentra produksi buah jeruk di Sumatera Utara dimana prospek dan potensi pasar yang sangat baik di dalam maupun di luar negeri, maka memerlukan peningkatan baik kuantitas, kualitas maupun kontinuitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter morfologi tanaman jeruk di kabupaten Karo. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2012 sampai Februari 2013 menggunakan metode purposive sampling. Data diperoleh dari wawancara langsung kepada petani dengan beberapa pengamatan parameter untuk dianalisis dengan menggunakan perangkat lunak Minitab 16.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakter morfologis jeruk di 3 desa pada 37 sampel jeruk memiliki perbedaan karakter morfologis. Hubungan kekerabatan tertinggi yaitu pada sampel C9 dan C7 di Desa Kacinambun yaitu sebesar 99,89% sedangkan untuk hubungan kekerabatan terendah yaitu pada sampel A1 dan A2 di Desa Suka yaitu sebesar 39,44%.
ABSTRACT
DEDI M. A. L. TOBING : Identification of morphological characterisric of Citrus nobilis at some areas of karo district, supervised by EVA SARTINI BAYU and LUTHFI A. M. SIREGAR.
Karo district is one of the centres of citrus production in north Sumatera that have verygood prospect and market potential in our country and overseas, so we need to increase quantity, quality, and continuity. The objective of this research is to identification of morphological characteristic of citrus at Karo district. This research well done at December 2012 to February 2013 using purposive sampling method. Data obtained fom the interviews irectly to farmers with some obsevationn on the parameters to be analyzed using the software Minitab 16.
The result of this research indicate that morphological characteristic of citrus at 3 villages on 37 samples have different morphological characteristic. The higest genetic relationship at C9 and C7 in Kacinambun Village sample (99,89%) and the lowest genetic relationship at A1 and A2 in Suka Village sample (39,44%).
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tanaman jeruk adalah tanaman buah tahunan yang berasal dari Asia.
Cina dipercaya sebagai tempat pertama kali jeruk tumbuh. Sejak ratusan tahun
yang lalu, jeruk sudah tumbuh di Indonesia baik secara alami atau
dibudidayakan. Tanaman jeruk yang ada di Indonesia adalah peninggalan
orang Belanda yang mendatangkan jeruk manis dan keprok dari Amerika dan
Itali (Deptan, 2012).
Jeruk merupakan salah satu buah yang paling digemari di Indonesia.
Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya konsumsi jeruk di Indonesia
dari tahun ke tahun. Konsumsi buah jeruk pada tahun 1995-2004 mengalami
peningkatan sebesar 12,15% per tahun (Hutabarat dan Setyanto, 2008). Total
konsumsi jeruk Indonesia pada tahun 2004 mencapai 2161,90 ribu ton
(Hutabarat dan Setyanto, 2008) sedangkan produksi jeruk dalam negeri hanya
2071,08 ribu ton (Deptan, 2009). Rendahnya produksi jeruk di Indonesia
antara lain disebabkan tingkat produktivitasnya masih rendah. Produktivitas
kebun jeruk di Indonesia masih jauh dari kebun-kebun di negara lain yaitu
hanya 12,22 ton per hektar sedangkan Australia dan Amerika Serikat
masing-masing mencapai 19,38 dan 37,81 ton per hektar (FAO, 2007).
Sektor pertanian merupakan sektor andalan dalam pembangunan
perekonomian nasional. Peranannya antara lain menyumbang penyediaan
pengentasan kemiskinan, penyediaan lapangan kerja dan perbaikan
pendapatan masyarakat (Panggabean, 2008).
Jeruk merupakan salah satu komoditas hortikultura yang berfungsi
sebagai sumber gizi, sumber pendapatan, dan sumber devisa negara. Besarnya
kontribusi agroindustri jeruk dalam meningkatkan pendapatan akan
menumbuhkan sentra pengembangan jeruk baru. Ketersediaan varietas unggul,
baik mutu maupun produktivitas yang sesuai dengan kebutuhan konsumen
menjadi mutlak yang harus dipenuhi dalam era pasar bebas. Untuk mencapai
imbangan antara permintaan dan penawaran, maka produksi jeruk nasional
perlu terus ditingkatkan (Karsinah, 2002).
Dari tahun ke tahun peningkatan areal tanaman jeruk diikuti dengan
peningkatan areal panen dan produksi, namun kualitas buah yang dihasilkan
masih beragam, terutama bila dibandingkan dengan jeruk impor, sehingga hal
ini mempengaruhi besarnya penawaran (Wahyunindiyawati, 1991).
Jeruk merupakan salah satu komoditas hortikultura penting yang
permintaannya cukup besar dari tahun ke tahun dan paling menguntungkan
untuk diusahakan. Data dinas pertanian Sumut menunjukkan luas panen tahun
2008 mencapai 13.090 hektar dan pada tahun 2009 menjadi 12.086 hektar.
Sementara total produksinya sebesar 858.508 ton,dan menurun pada tahun
2009 yaitu sebesar 728.796 ton per hektar. Kondisi tersebut menunjukan
terjadinya penurunan total produksi jeruk di Sumatera Utara sebagai salah satu
daerah produksi jeruk terbesar di Indonesia. Sedangkan data produksi jeruk
nasional berkisar 17 – 25 ton/hektar dari potensi 25-40 ton/hektar
Indonesia merupakan negara tropis di mana berbagai jenis jeruk
banyak dijumpai dan dibudidayakan mulai dari dataran rendah hingga dataran
tinggi. Bahkan beberapa jenis jeruk tersebut telah menjadi unggulan daerah
maupun nasional, salah satunya di Sumatera Utara yaitu jeruk siam madu
(Martasari dan Mulyanto, 2008).
Kabupaten Karo merupakan salah satu daerah sentra produksi buah
jeruk di Sumatera Utara. Jeruk memiliki prospek dan potensi pasar yang
sangat baik di dalam maupun di luar negeri, maka pengusahaan komoditas
tersebut memerlukan peningkatan baik kuantitas, kualitas maupun kontinuitas.
Sampai saat ini produktivitas jeruk di Indonesia masih rendah. Rendahnya
produktivitas tersebut antara lain disebabkan oleh gangguan Organisme
Pengganggu Tumbuhan (OPT) (Direktorat Perlindungan Hortikultura, 1996).
Komoditi buah-buahan di Kabupaten Karo termasuk komoditi
unggulan. Kabupaten Karo merupakan sentra produksi komoditi jeruk.
Varietas jeruk yang ditanam di Kabupaten Karo sekarang ini adalah
washington, sunkist, padang, siam madu dan sebagainya. Pada tahun 2010,
produksi jeruk di Kabupaten Karo mencapai 890 ribu ton. Selain jeruk, Karo
juga menghasilkan buah-buahan lain seperti mangga, alpokat, pisang dan
marquisa (BPS Kabupaten Karo, 2011)
Dari tahun ke tahun peningkatan areal tanaman jeruk diikuti dengan
peningkatan areal panen dan produksi, namun kualitas buah yang dihasilkan
masih beragam, terutama bila dibandingkan dengan jeruk impor, sehingga hal
Metode pendekatan kualitatif dan kuantitatif yang digunakan adalah
dengan melakukan pengamatan langsung berbagai informasi di lapangan
mengenai berbagai jenis tanaman budidaya, khususnya tanaman buah-buahan
yang memiliki keunggulan spesifik yang diusahakan oleh masyarakat lokal
dan prospek pengembangan selanjutnya. Keungulan spesifik yang dimaksud
adalah keunggulan dalam menampilkan karakter yang menjadi identitas
keanekaragaman ditingkat genetik, seperti misalnya tahan hama dan penyakit,
produksi tinggi, rasanya enak, dan memiliki peranan penting di bidang sosial
dan ekonomi masyarakat lokal (Purwanto, 2000).
Salah satu pendeteksi keragaman genetik adalah pencirian varietas.
Pada umumnya pencirian kultivar berdasarkan atas asal daerah, warna kulit
buah, warna daging buah, aroma dan rasa. Penggunaan karakter morfologi
merupakan metode yang mudah dan cepat, namun kendala yang timbul adalah
adanya faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi hasil karakterisasi secara
visual.
Menurut SK. Menteri Pertanian Nomor : 700/Kpts/OT.320/D/12/2011
menyatakan bahwa deskripsi varietas merupakan kumpulan karakter
kuantitatif dan kualitatif yang disusun menurut prosedur tertentu sehingga
dapat mencirikan suatu varietas. Mengingat bahwa karakter-karakter dalam
deskripsi varietas akan digunakan sebagai acuan dalam uji kebenaran varietas,
tentunya pemahaman tentang penulisan istilah-istilah dalam deskripsi harus
sama. Salah satu parameter yang harus dicantumkan dalam deskripsi adalah
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter morfologi
dalam menentukan sifat yang unggul dalam menyusun deskripsi varietas yang
baku pada Jeruk Siam (Citrus nobilis) di beberapa daerah Kabupaten Karo.
Kegunaan Penelitian
Penelitian ini sebagai kegiatan ilmiah untuk melakukan penelitian dan
menyusun skripsi untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara, Medan serta diharapkan sebagai sumber
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman
Jeruk siam merupakan salah satu dari sekian banyak varietas jeruk yang sudah
dikenal dan dibudidayakan. Secara sistematis klasifikasi jeruk siam adalah
sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rutales
Family : Rutaceae
Genus : Citrus
Spesies : Citrus nobilis sin. Citrus reticulata
(Deptan, 2012)
Tanaman jeruk mempunyai akar tunggang panjang dan akar serabut
(bercabang pendek kecil) bila tanah subur dan gembur pertumbuhan akar
dapat mencapai 4 meter. Akar cabang yang mendatar dapat mencapai 6-7
meter tergantung kepada banyaknya unsur hara didalam tanah (Deptan, 2012)
Jeruk siam tumbuh berupa pohon berbatang rendah dengan tinggi 2-8
meter . Umumnya tanaman ini tidak berduri. Batangnya bulat atau setengah
bulat dan memiliki percabangan yang banyak dengan tajuk yang sangat
rindang. Ciri khas lainnya tanaman ini adalah dahannya kecil dan letaknya
atau lanset dengan pangkal tumpul dan ujung meruncing seperti tombak.
Permukaan atas daun berwarna hijau tua mengkilat sedangkan permukaan
bawah hijau muda. Panjang daun 4-8 cm dan lebar 1.5-4 cm. Tangkai daunnya
bersayap sangat sempit sehingga bisa dikatakan tidak bersayap (Sarwono,
1994).
Bunga berwarna putih berbau harum karena mengandung nektar.
Bunga berbentuk majemuk dalam satu tangkai, berumah satu. Bunga muncul
dari ketiak-ketiak daun atau pucuk ranting yang masih muda (Deptan, 2012)
Bunga tanaman jeruk kebanyakan berbentuk majemuk dalam satu tangkai dan
mempunyai aroma yang harum. Bunga- bunga tersebut muncul dari ketiak
daun atau pucuk ranting yang masih muda. Setelah pucuk daun tumbuh,
beberapa hari kemudian akan muncul bunga (Rismunandar, 1986)
Bunga jeruk merupakan bunga lengkap yang terdiri atas ovarium
(bakal buah), kepala putik, kepala sari, mahkota, dan tangkai putik (Sukarmin
dan Ihsan, 2008). Kelopak bunga berjumlah 4-5, ada yang menyatu ada yang
tidak. Mahkota bunga kebanyakan berjumlah 4-5 dan berdaun lepas. Tonjolan
dasar bunga beringgit atau berlekuk di dalam benang-sari (Sarwono, 1994).
Buahnya berbentuk bulat dengan permukaan agak halus. Ujung buah bundar
dan berpusar. Kulit buah berwarna kuning mengkilat dan sulit dikupas bila
matang, ketebalan kulit sekitar 3,9 mm. Daging buah bertekstur lunak,
mengandung banyak air, dan berwarna kekuningan. Rasa daging buahnya
sangat manis dan baunya harum, ukuran jeruk ini tergolong besar, dengan
Gambar 1: Bunga jeruk siam Gambar 2: Buah Jeruk Siam
Gambar 3: Pohon jeruk Siam Gambar 4: Jeruk Siam
Syarat Tumbuh Iklim
Tanaman jeruk siam dapat tumbuh pada ketinggian tempat sampai
1400 meter diatas permukaan laut. Ketinggian tempat tersebut sangat
mempengaruhi kualitas serta rasa buah. Daerah penanaman jeruk siam
sebaiknya menerima penyinaran matahari antara 50-60 % dengan perbedaan
suhu siang dan malam lebih dari 10 %. Keadaan udara yang lembab akan lebih
banyak menimbulkan serangan hama terutama scale insect ( kutu perisai )dan kutu penghisap lainnya (TPPS, 1999 ).
Iklim yang sesuai untuk penanaman jeruk siam adalah iklim tipe B
berdasarkan penggolongan Smith dan Ferguson. Iklim tipe B memiliki 7-9 bulan
basah dan 2-3 bulan kering, sedang tipe C memiliki 5-6 bulan basah dan 2-4 bulan
kering. Idealnya pada iklim ini curah hujan berkisar 1500 mm / tahun, serta
penyebarannya merata sepanjang tahun ( Joesoef, 1993 ).
Tanah
Tanaman jeruk menghendaki tanah yang gembur, subur dengan keadaan air
tanah yang dangkal tapi tidak tergenang. Dengan demikian penanaman
tanaman jeruk pada lahan yang miring akan lebih baik dibanding tanah yang
datar. Tanah yang bersifat porous adalah kurang baik (Barus, 1992).
Sentra jeruk di Indonesia tersebar meliputi: Garut (Jawa Barat),
Tawangmangu (Jawa Tengah), Batu (Jawa Timur), Tejakula (Bali), Selayar
(Sulawesi Selatan), Pontianak (Kalimantan Barat) dan Medan (Sumatera
Utara). Karena adanya serangan virus CVPD (Citrus Vein Phloen
Degeneration), beberapa sentra penanaman mengalami penurunan produksi
dan diperparah lagi oleh sistem monopoli tata niaga jeruk yang saat ini tidak
berlaku lagi (Deptan, 2012).
Karakteristik jeruk dan penyebarannya
Indonesia merupakan negara tropis di mana berbagai jenis jeruk
banyak dijumpai dan dibudidayakan mulai dari dataran rendah hingga dataran
tinggi. Bahkan beberapa jenis jeruk tersebut telah menjadi unggulan daerah
maupun nasional seperti jeruk manis Pacitan dari daerah Pacitan, Jawa Timur;
jeruk manis Waturejo dari Jawa Tengah; keprok SoE dari Nusa Tenggara
Timur; Keprok Batu 55 dari Batu, Jawa Timur; Siam Madu, Keprok Maga,
dan Pamelo Nambangan, Sri Nyonya, serta Magetan dari Magetan, Jawa
Timur (Martasari dan Mulyanto, 2008).
Jeruk yang dikenal sebagai jeruk siam ini memiliki ciri antara lain
buahnya berwarna hijau kekuningan, mengkilat, dan permukaannya halus
Ketebalan kulitnya sekitar 2 mm. Berat tiap buah sekitar 75.6 g. Bagian ujung
buah berlekuk dangkal. Daging buahnya bertekstur lunak dan mengandung
banyak air dengan rasa manis yang segar. Setiap buah mengandung sekitar 20
biji.
Gambar 5. Daging Buah
Jeruk merupakan sumber vitamin C yang sangat baik. Jus jeruk
mengandung asam askorbat 20-60 mg per 100 ml. Vitamin lain yang tak kalah
penting adalah vitamin A, tiamin, niasin, riboflavin, asam pantotenat, biotin,
asam folat, inositol, dan tokoferol. Kandungan vitamin A berkisar antara
250-420 IU, tiamin 70-120 μg, asam folat 1.2 μg, dan inositol 135 mg setiap 100
ml jus (BBPascapanen, 2009).
Jeruk dan kerabatnya termasuk ke dalam famili Rutaceae yang meliputi
banyak genera, terdiri dari 7 sub famyli dan 130 genus (Roy dan Goldschmidt,1996).
Induk tanaman jeruk adalah subfamili Aurantioidae yang beranggotakan 33 genus.
dasarnya, jeruk dapat dikelompokkan menjadi menjadi 3 berdasarkan manfaatnya,
yaitu :
1. Primitif, yang belum dimanfaatkan
2. Kerabat dekat jeruk yang sebagian telah dimanfaatkan
3. Jeruk yang sebenarnya, yaitu yang telah dimanfaatkan dan dibubidayakan.
Berikut jenis-jenis dan spesies jeruk:
1. Citrus Reticulata Blanco Syn. Citrus Nobilis Lour (keprok, mandarin atau
tangerin)
a. Keprok garut, keprok batu, keprok Madura, keprok kacang, keprok sitepudan
keprok salayar.
b. Jepun Betawi dan jepun Madura.
c. Siam, cina licin, cina konde, maseh, uwik, eter.
d. Australia mandarin, cina mandarin, kara.
e. Ponkan dan tankan.
f. Satsuma dan unshiu.
2. Citrus Sinensis Linn(sweet orange)
a. Manis betawi.
b. Manis punten.
c. Manis pacitan.
d. Manis tejakula.
e. Valencia late orange.
f. Kwatta prange.
g. Ruby orange.
3. Citrus Maxima syn. Citrus Grandis (Pomelo)
a. Bali merah dan putih.
c. Simanalagi.
d. Sinyonya.
e. Delima.
f. Cikoneng.
4. Citrus Paradisi (Grape Fruit)
a. Manis besar, manis ngantang dan Van Kuyck.
b. Duncan, Gillets late, Marsh seedless.
5. Citrus Aurantium Linn a. Manis kedisan.
b. Bergamotte, bigaradier, saramaca.
6. Citrus AurantifoliaSwingle(Nipis) a. Nipis.
b. Lemmeces.
c. Nipis Wajak.
d. Egyptian lime.
e. Euistis lime quat.
f. Mexica lime.
g. Rangpur lime.
7. Citrus Limon (Linn) Burmann(lemon) a. Lisbon lemon.
b. Ponderosa lemon.
c. Rough lemon.
d. Villafranca lemon.
8. Citrus MedicaLinn
a. Sukadane (jeruk kates).
b. Sitrun raksasa.
c. Sitrun kecil.
d. Citronier.
e. Coiffe.
f. Papier.
9. Citrus histrix(purut) (Joesoef, 1993)
Citrus reticulata Blanco sinonim Citrus nobilis Andrews. Nama daerah lainnya Mandarin : tangerine, mandarinier. Indonesia : jeruk keprok, jeruk jepun, jeruk
maseh. Malaysia : limau langkat, limau kupas, limau wangkang. Filipina :
sintones. Kamboja : krauch kvich. Laos : som hot, som lot, liou. Thailand : som
khieo waan, som saengthong, ma bang. Vietnam : cam sanh, cay quit
(Verheij dan coronel, 1992)
Penyusunan Deskripsi
Menurut SK. Menteri Pertanian Nomor : 700/Kpts/OT.320/D/12/2011
menyatakan bahwa deskripsi varietas merupakan kumpulan karakter penciri
varietas yang dapat digunakan untuk identifikasi dan pengenalan varietas yang
dimaksud, pembanding dalam uji kebenaran varietas, serta acuan pengamatan
morfologi tanaman dalam proses sertifikasi atau pemurnian varietas. Tiap
karakter yang tercantum didalam deskripsi varietas merupakan hasil
pengamatan dari uji keunggulan varietas yang dilaksanakan dalam bentuk
komoditas tanaman berbeda, sehingga untuk memudahkan dalam penyusunan
deskripsi perlu dibuat standar minimal parameter yang harus dicantumkan
dalam deskripsi masing-masing komoditas.
Keragaman varietas akan terus berkembang sejalan dengan sistem
perkembangbiakan jeruk secara kawin silang dan penggunaan biji sebagai
bahan tanaman. Namun informasi tentang keragaman genetik jeruk masih
sangat kurang (Sudaryono, 1993).
Varietas baru dapat muncul karena faktor lingkungan dan variasi genetis,
misalnya akibat penyerbukan silang (Heywood, 1967). Perbedaan dan
persamaan kemunculan morfologi luar spesies suatu tanaman dapat digunakan
untuk mengetahui jauh dekatnya hubungan kekerabatan (Suskendriyati, 2000).
Deskripsi karakter dari varietas harus diuraikan berdasarkan urutan bagian
tanaman sebagai berikut : tanaman, batang, daun, tandan bunga, bunga dan
bagiannya, buah dan bagiannya, biji, sifat lainnya (seperti ketahanan terhadap
hama dan penyakit, toleransi terhadap cekaman, kualitas, data DNA, dsb).
Untuk karakter yang merupakan bagian tanaman agar diurut sebagai berikut :
habitat, tinggi, panjang, lebar, ukuran, bentuk, warna (dapat mengacu bagan
BAHAN DAN METODE
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Desa Suka, Desa Ajinembah, dan Desa
Kacinambun, Kabupaten Karo dengan ketinggian tempat terletak antara
800-1500 meter diatas permukaan laut (dpl). Dimulai pada bulan Desember 2012
sampai dengan selesai.
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah beberapa ekotipe tanaman
jeruk dengan mengambil sampel tanaman dari Desa Suka (Kec. Tiga Panah),
Desa Ajinembah (Kec. Tiga Binanga), dan Desa Kacinambun (Puncak 2000)
sebagai bahan penelitian.
Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah kamera, gunting, parang,
pisau, ember, buku lapangan, meteran, pensil/pulpen, dan alat pendukung
lainnya.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan yaitu purposive sampling dengan menggunakan quisioner dan petani sebagai target atau objek. Bahan tanaman yang digunakan
adalah tiga ekotipe tanaman Jeruk milik petani. Dari setiap jeruk tersebut
dipilih 10n + 1% dari tanaman tersebut. Data diperoleh dari wawancara dan
identifikasi morfologi dari tanaman-tanaman yang dibudidayakan oleh
petani-petani dari tiga Desa di kecamatan Tiga Binanga, Tiga Panah, dan
Kacinambun. Setiap data yang diperoleh akan dianalisis berdasarkan jenis atau
Analisis data fenotipe pada karakter kuantitatif dilakukan untuk
melihat keragaman yang ada pada populasi. Analisis perbandingan keragaman
juga dilakukan dengan melihat perbandingan keragaman fenotipe dengan
standar deviasi keragaman fenotipe.
Nilai keragaman fenotipe dihitung menurut Steel dan Torrie (1995)
yaitu sebagai berikut :
�2�=∑(�� − �̅ )2
� �2� = keragaman fenotipe
xi = nilai sampel ke- i
�̅ = nilai rata-rata sampel ke – i
N = jumlah populasi yang diuji
Selanjutnya standar deviasi keragaman fenotipe dihitung berdasarkan rumus :
���2�=��2�
� ���2� = standar deviasi keragaman
N = jumlah populasi yang diuji
Kriteria penilaian terhadap luas dan sempitnya keragaman ditentukan
berdasarkan Darajat (1987) dalam Mansyah dkk (2003) sebagai berikut :
• Apabila �2� > ���2� berarti bahwa keragaman luas
• Apabila �2� < ���2� berarti bahwa keragaman sempit
Data kualitatif dan kuantitatif yang telah distandarisasi diolah menggunakan
kekerabatan antar aksesi dari setiap sampel masing-masing jeruk di tiga desa di
kabupaten Karo. Analisis cluster digunakan untuk memvisualisasikan data yang
multivarians (dari parameter yang diukur) hasil survey. Analisis cluster
menghasilkan dendogram yang digunakan untuk menilai pola keragaman dari data
survei (Schafer dan Oesen, 1998).
Untuk menganalisis nilai (scoring) data kualitatif digunakan dengan cara tes
organoleptic atau penilaian dengan menggunakan organ (panca indra) manusia
dengan bantuan beberapa orang peserta sebagai tim penilai data kualitatif seperti
rasa daging buah, tekstur daging buah dan sebagainya. Penilaian dilaksanakan
dengan langkah sebagai berikut :
1. Penentuan beberapa orang sebagai tim penilai.
2. Mengambil sampel secara acak tanpa diketahui tim penilai
3. Sampel diberikan kepada tim penilai untuk penilaian.
4. Scoring dari sampel diberikan tim penilai sesuai dengan hasil panca indra
masing-masing.
5. Nilai diberikan sesuai dengan pilihan scoring data pengisian deskripsi
Rasa daging buah:
Manis hambar : 1
Manis asam : 2
Manis sekali : 3
Asam : 4
Lainnya : 5
6. Langkah diatas diulang beberapa kali sampai mewakili semua sampel
PELAKSANAAN PENELITIAN
Penentuan lokasi
Penentuan lokasi di koordinasi dengan beberapa pihak petani yang
dilakukan untuk mendapatkan data karakter morfologi dari kebun jeruk petani
tersebut. Berdasarkan hasil kordinasi dengan petani maka lokasi yang diperoleh
tiga desa untuk melakukan pengamatan adalah pada desa “Suka”, “Ajinembah”,
dan “Kacinambun”.
Pengambilan Sampel
Sampel yang diambil 10n +1% jumlah tanaman dari tiga ekotipe tanaman
yang berbeda secara acak.
Pengamatan Parameter Wawancara Langsung
Dari penentuan lokasi tersebut kemudian dilakukan wawancara langsung
kepada petani dengan mengetahui luas lahan masing-masing kebun petani, cara
pemeliharaannya dan berapa jumlah populasi tanaman dan asal tanamannya
tersebut.
Morfologi Batang Tinggi Tanaman (m)
Tinggi tanaman jeruk diukur dari leher akar sampai ujung daun terpanjang
dengan menggunakan meteran dan pada umur berapa jeruk yang diamati tersebut.
Bentuk Tanaman
Pengamatan bentuk batang dilakukan dengan cara visual bentuk batang
Tekstur Batang
Pengamatan tekstur batang dilakukan dengan cara visual dan menyentuh
permukaan batang tanaman tersebut,.
Morfologi Daun Bentuk Daun
Bentuk daun diamati dengan mengamati karakteristik daun tersebut sesuai
dengan kriteria bentuk daun.
Ukuran Daun
Ukuran daun di ukur pada bagian tengah helaian daun yang terlebar
dengan menggunakan alat ukur penggaris/meteran.
Warna Daun
Warna daun diamati dengan cara visual yaitu mengetahui warna bagian
atas dan bagian bawah daun.
Tepi Daun
Tepi daun diamati dengan cara visual yakni melihat bentuk dari tepi daun
tanaman tersebut.
Morfologi Bunga Warna Bunga
Pengamatan bunga pada tanaman diamati dengan mengetahui bentuk dan
jenis bunga pada tanaman jeruk yang diamati tersebut.
Kedudukan Bunga
Pengamatan pada kedudukan bunga jeruk dilakukan dengan mengamati
secara visual dengan melihat letak atau posisi bunga yang terdapat pada ketiak
Warna Kelopak Bunga
Warna kelopak bunga diamati dengan cara visual dengan mengetahui
warna kelopak tersebut.
Morfologi Buah
Bentuk buah diamati secara visual sesuai dengan karakteristik buah jeruk.
Tekstur Kulit Buah
Tekstur Kulit buah jeruk diamati secara visual sesuai dengan bentuk dan
karakteristik pada kulit jeruk tersebut.
Berat Buah (gram)
Pengamatan pada berat buah ditimbang dengan menggunakan timbangan. Warna Kulit Buah
Warna kulit buah jeruk diamati secara visual sesuai dengan warna kulit
jeruk.
Warna Daging Buah
Warna daging buah jeruk diamati secara visual setelah kulit buah dikupas
kemudian diamati warna daging buah tersebut.
Rasa Daging Buah
Rasa buah jeruk dengan mengambil beberapa sampel pada masing-masing
jenis jeruk, kemudian dilakukan survey dengan meminta beberapa masyarakat
untuk mencicipi rasa buah tersebut. Survey yang dilakukan pada buah yang muda
Tekstur Daging Buah
Untuk mengetahui tekstur daging buah pada jeruk adalah dengan
melakukan survey bagaimana keadaan daging buah tersebut, biasanya buah jeruk
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Karakter-karakter Morfologi Jeruk Siam (Citrus nobillis)
Dari hasil survei yang dilakukan di tiga kecamatan masing-masing
kecamatan dipilih satu desa dan tiap desa merupakan daerah yang umum ditanami
jeruk oleh masyarakat. Jeruk siam di kabupaten Karo termasuk primadona di
pasarannya, akan tetapi produksinya semakinlah menurun dari tahun ke tahun.
Berbagai varietas jeruk ditanam di kabupaten Karo, tetapi yang paling banyak
ditanam masyarakat ialah varietas jeruk siam. Desa yang diteliti yaitu Desa Suka,
Desa Ajinembah, dan Desa Kacinambun. Dari masing-masing desa tersebut
dianalisis data umum kuisioner pemilik lahan dan karakteristk lahannya dapat
[image:36.595.112.517.433.749.2]dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Analisis data umum kuesioner pemilik lahan dan karakter lahan
Uraian Desa Suka Desa Ajinembah Desa Kacinambun
Nama J. Tarigan S. Ginting N. Ginting
Pekerjaan Wiraswasta Petani Pengusaha
Alamat Lahan Desa Suka, Kec.
Tiga Panah
Desa Ajinembah,
Kec. Tiga Binanga
Desa Kacinambun
Puncak 2000
Luas Lahan 5 Rante 4 Rante 2 Ha
Umur Tanaman 15 Tahun 12 Tahun 7 Tahun
Ketinggian
Tempat
±1100 mdpl ±1120 mdpl ±1252 mdpl
Jumlah Tanaman 274 176 480
Nama Varietas Jeruk siam Jeruk siam Jeruk siam
Cara Perbanyakan Vegetative Vegetative Vegetative
Asal Tanaman Bibit hasil okulasi Bibit hasil okulasi Bibit hasil okulasi
Hasil Panen Dijual Ke
Tengkulak
Dijual Ke
Tengkulak
Dijual Ke
Dari Tabel 1 diketahui bahwa karakter lahan dengan ketinggian tertinggi
yaitu pada Desa Kacinambun yaitu ±1252 mdpl, sedangkan lahan dengan
ketinggian terendah pada desa Suka yaitu ±1100 mdpl. Umur tanaman jeruk yang
diteliti pada jeruk Desa Suka yaitu berumur ±15 tahun, pada jeruk
Desa Ajinembah ±12 tahun, dan pada jeruk jeruk Desa Kacinambun yaitu
berumur ±7 tahun. Tanaman jeruk pada masing-masing desa diperoleh dari hasil
okulasi.
Penyusunan deskripsi masing-masing jenis jeruk berdasarkan
karakter-karakter morfologi yang diamati pada tiga desa yaitu jeruk Desa Suka, jeruk Desa
Ajinembah, dan jeruk Desa Kacinambun yang dilakukan penelitian dapat dilihat
pada tabel-tabel berikut ini
1. Jeruk Desa Suka
Dari hasil pengamatan parameter pada karakter morfologi batang jeruk
[image:37.595.110.517.497.708.2]Desa Suka dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2. Karakter-karakter morfologis batang
Sampel Pengamatan Parameter
Tinggi tanaman (meter)
Bentuk batang Bentuk Tajuk Tekstur
A1 4,50 Bulat Perdu Sedang
A2 4,60 Bulat Perdu Sedang
A3 4,20 Bulat Perdu Sedang
A4 5,10 Bulat Perdu Sedang
A5 5,20 Bulat Perdu Sedang
A6 5,00 Bulat Perdu Sedang
A7 4,50 Bulat Perdu Sedang
A8 5,00 Bulat Perdu Sedang
A9 4,65 Bulat Perdu Sedang
A10 6,00 Bulat Perdu Sedang
A11 4,45 Bulat Perdu Sedang
Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil penelitian jeruk Desa Suka pada
karakter morfologis batang diketahui bahwa parameter tinggi tanaman yang
tertinggi yaitu pada sampel A10 yaitu sebesar 6,00 meter, sedangkan tinggi
tanaman terendah yaitu pada sampel A3 yaitu sebesar 4,20 meter. Dan pada
pengamatan parameter bentuk batang jeruk Desa Suka diketahui bahwa batang
tanaman jeruk Desa Suka yaitu berbentuk bulat.
Data hasil pengamatan parameter pada karakter morfologis daun jeruk
[image:38.595.109.517.333.544.2]Desa Suka dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 3. Karakter-karakter morfologis daun
Sampel Pengamatan Parameter
Bentuk Daun Ukuran Daun (cm)
Warna Daun Tepi Daun Atas Bawah
A1 Jorong 8,2 x 4,7 Hijau Tua Hijau Bergerigi A2 Jorong 5,2 x 3,2 Hijau Tua Hijau Bergerigi A3 Jorong 8,0 x 4,6 Hijau Tua Hijau Bergerigi A4 Jorong 7,5 x 4,0 Hijau Tua Hijau Bergerigi A5 Jorong 7,0 x 4,0 Hijau Tua Hijau Bergerigi A6 Jorong 6,3 x 3,5 Hijau Tua Hijau Bergerigi A7 Jorong 7,0 x 3,5 Hijau Tua Hijau Bergerigi A8 Jorong 7,1 x 3,3 Hijau Tua Hijau Bergerigi A9 Jorong 6,5 x 4,0 Hijau Tua Hijau Bergerigi A10 Jorong 7,2 x 3,4 Hijau Tua Hijau Bergerigi A11 Jorong 7,5 x 4,6 Hijau Tua Hijau Bergerigi A12 Jorong 6,8 x 4,2 Hijau Tua Hijau Bergerigi
Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa hasil penelitian jeruk Desa Suka pada
karakter morfologis daun diketahui bahwa pada parameter bentuk daun jeruk
Desa Suka yaitu berbentuk jorong. Dan pada parameter ukuran daun yang terluas
yaitu pada sampel A1 yaitu sebesar 8.2 cm x 4.7 cm, sedangkan untuk ukuran
daun paling sempit yaitu pada sampel A2 yaitu sebesar 5.2 cm x 3.2 cm. Pada
daun bawah berwarna hijau. Pada parameter tepi daun diketahui bahwa tepi daun
pada jeruk Desa Suka yaitu bergerigi.
Data hasil pengamatan parameter pada karakter morfologis bunga jeruk
[image:39.595.108.510.223.421.2]Desa Suka dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 4. Karakter-karakter morfologis bunga
Sampel Pengamatan Parameter
Warna Bunga Kedudukan Bunga Warna Kelopak Bunga
A1 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
A2 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
A3 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
A4 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
A5 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
A6 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
A7 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
A8 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
A9 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
A10 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
A11 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
A12 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
Pada Tabel 4 menunjukkan bahwa hasil pengamatan pada karakter
morfologis bunga diketahui bahwa parameter warna bunga yaitu berwarna putih.
Pada parameter kedudukan bunga diketahui bahwa bunga berada di ujung
batang.dan pada pengamatan parameter warna kelopak bunga yaitu berwarna
Data hasil pengamatan parameter pada karakter morfologi buah jeruk di
[image:40.595.126.517.153.490.2]Desa Suka dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 5. Karakter-karakter morfologis buah
Sampel Pengamatan Parameter
Tekstur kulit buah Berat buah (gram) Warna Kulit Buah Warna Daging Buah Rasa Daging Buah Tekstur Daging Buah
A1 Halus 130 Kuning
Kehijauan
Kuning Manis asam
Berserat halus
A2 Halus 135 Kuning
Kehijauan Kuning
Manis Hambar
Berserat halus
A3 Halus 130 Kuning Kuning Manis
asam
Berserat halus
A4 Halus 123 Kuning
Kehijauan Kuning
Manis asam
Berserat halus
A5 Halus 153 Kuning Kuning Manis
sekali
Berserat halus
A6 Halus 118 Kuning
Kehijauan Kuning
Manis hambar
Berserat halus
A7 Halus 145 Kuning Kuning Manis
asam
Berserat halus
A8 Halus 129 Kuning
Kehijauan Kuning
Manis asam
Berserat halus
A9 Halus 135 Kuning Kuning Manis
sekali
Berserat halus
A10 Halus 130 Kuning
Kehijauan Kuning
Manis hambar
Berserat halus
A11 Halus 140 Kuning
Kehijauan
Kuning Manis asam
Berserat halus
A12 Halus 138 Kuning Kuning Manis
sekali
Berserat halus
Pada Tabel 5 menunjukkan bahwa dari hasil penelitian Jeruk Desa Suka pada
karakter morfologis buah diketahui bahwa pada parameter tekstur kulit buah pada
jeruk Desa Suka yaitu bertekstur halus. Untuk pengamatan berat buah yang
tertinggi adalah pada sampel A5 yaitu sebesar 153 gram dan yang terendah yaitu
pada sampel A6 yaitu sebesar 118 gram. Untuk pengamatan parameter warna kulit
buah yaitu pada sampel A1, A2, A4, A6, A8, A10, A11 warna kulit buah berwarna
kuning kehijauan, sedangkan pada sampel A1, A3, A5, A7, A9, A12 warna kulit buah
berwarna kuning. Pada parameter warna daging buah diketahui bahwa warna
daging buah yaitu pada sampel A1, A3, A4, A7, A8, A11 rasa daging buahnya yaitu
manis asam, dan pada sampel A2, A6, A10, rasa daging buahnya yaitu manis
hambar, sedangkan pada sampel A5, A9, A12, rasa daging buahnya yaitu manis
sekali. Pada pengamatan parameter tekstur daging buah diketahui bahwa
teksturnya berserat halus.
Dari hasil penelitian jeruk Desa Suka gambar karakteristik buah jeruk
[image:41.595.116.507.278.422.2]dapat diihat pada gambar 6 adalah berikut :
2. Jeruk Desa Ajinembah
Data hasil pengamatan parameter pada karakter morfologis batang jeruk
[image:42.595.108.517.178.378.2]Desa Ajinembah sebagai berikut :
Tabel 6. Karakter-karakter morfologis batang
Sampel Pengamatan Parameter
Tinggi tanaman (meter)
Bentuk batang Bentuk Tajuk Tekstur
B1 3,50 Bulat Perdu Sedang
B2 2,40 Bulat Perdu Sedang
B3 3,20 Bulat Perdu Sedang
B4 2,40 Bulat Perdu Sedang
B5 2,80 Bulat Perdu Sedang
B6 3,15 Bulat Perdu Sedang
B7 2,50 Bulat Perdu Sedang
B8 3,75 Bulat Perdu Sedang
B9 2,45 Bulat Perdu Sedang
B10 3,00 Bulat Perdu Sedang
B11 2,65 Bulat Perdu Sedang
Pada Tabel 6 menunjukkan bahwa dari hasil penelitian jeruk Desa
Ajinembah pada karakter morfologis batang diketahui bahwa parameter tinggi
tanaman yang tertinggi yaitu pada sampel B8 sebesar 3,75 m, sedangkan tingi
tanaman terendah yaitu pada sampel B2 dan B4 yaitu sebesar 2,40 m. sedangkan
pada pengamatan parameter bentuk batang jeruk Desa Ajinembah yaitu berbentuk
bulat, pada pengamatan parameter bentuk tajuk yaitu berbentuk perdu, dan untuk
pengamatan parameter tekstur batang jeruk Desa Ajinembah yaitu bertekstur
Data hasil pengamatan parameter pada karakter morfologis daun jeruk
[image:43.595.109.517.166.378.2]Desa Ajinembah dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 7. Karakter-karakter morfologis daun
Sampel Pengamatan Parameter
Bentuk Daun Ukuran Daun (cm)
Warna Daun Tepi Daun Atas Bawah
B1 Jorong 9,2 x 5,1 Hijau Tua Hijau Bergerigi B2 Jorong 8,0 x 4,2 Hijau Tua Hijau Bergerigi B3 Jorong 7,5 x 4,1 Hijau Tua Hijau Bergerigi B4 Jorong 7,0 x 4,0 Hijau Tua Hijau Bergerigi B5 Jorong 9,0 x 4,5 Hijau Tua Hijau Bergerigi B6 Jorong 9,3 x 5,5 Hijau Tua Hijau Bergerigi B7 Jorong 8,3 x 5,5 Hijau Tua Hijau Bergerigi B8 Jorong 7,8 x 4,3 Hijau Tua Hijau Bergerigi B9 Jorong 8,2 x 5,2 Hijau Tua Hijau Bergerigi B10 Jorong 8,5 x 5,3 Hijau Tua Hijau Bergerigi B11 Jorong 8,3 x 4,5 Hijau Tua Hijau Bergerigi
Pada Tabel 7 menunjukan bahwa dari hasil penelitian jeruk Desa
Ajinembah pada karakter morfologi daun diketahui bahwa parameter bentuk daun
yaitu berbentuk jorong. Pada parameter ukuran daun jeruk Desa Ajinembah
diketahui bahwa ukuran daun terluas yaitu pada sampel B6 sebesar 9,3 x 5,5 cm,
sedangkan ukuran daun paling sempit yaitu pada sampel B4 sebesar 7,0 x 4,0 cm.
Pada pengamatan parameter warna daun diketahui bahwa ukuran daun Jeruk Desa
Ajinembah untuk parameter daun atas yaitu berwarna hijau tua dan untuk
parameter warna daun bagian bawah berwarna hijau. Pada pengamatan parameter
Data hasil pengamatan parameter pada karakter morfologi bunga Jeruk
[image:44.595.105.514.165.351.2]Desa Ajinembah dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 8. Karakter-karakter morfologis bunga
Sampel Pengamatan Parameter
Warna Bunga Kedudukan Bunga Warna Kelopak Bunga
B1 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
B2 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
B3 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
B4 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
B5 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
B6 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
B7 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
B8 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
B9 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
B10 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
B11 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
Pada Tabel 8 menunjukkan bahwa dari hasil penelitian jeruk Desa
Ajinembah pada karakter morfologi bunga diketahui bahwa parameter warna
bunga yaitu berwarna putih. Pada parameter kedudukan bunga diketahui bahwa
kedudukan bunga yaitu pada ujung batang. Dan pada pengatmatan parameter
Data hasil pengamatan parameter pada karakter morfologi buah jeruk Desa
[image:45.595.108.518.165.481.2]Ajinembah dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 9. Karakter-karakter morfologis buah
Sampel Pengamatan Parameter
Tekstur kulit buah Berat buah (gram) Warna Kulit Buah Warna Daging Buah Rasa Daging Buah Tekstur Daging Buah
B1 Halus 136 Hijau Kuning Manis
hambar
Berserat halus
B2 Halus 140 Hijau Kuning Manis
hambar
Berserat halus
B3 Halus 137 Kuning
kehijauan Kuning
Manis asam
Berserat halus
B4 Halus 130 Kuning
kehijauan
Kuning Manis sekali
Berserat halus
B5 Halus 161 Hijau
Kekuningan Kuning
Manis sekali
Berserat halus
B6 Halus 132 Hijau Kuning Manis
hambar
Berserat halus
B7 Halus 152 Hijau Kuning Manis
hambar
Berserat halus
B8 Halus 134 Kuning Kuning Manis
hambar
Berserat halus
B9 Halus 140 Kuning Kuning Manis
asam
Berserat halus
B10 Halus 136 Hijau Kuning Manis
asam
Berserat halus
B11 Halus 145 Kuning
kehijauan Kuning
Manis asam
Berserat halus
Pada Tabel 9 menunjukan bahwa dari hasil pengamatan jeruk Desa
Ajinembah pada karakter morfologi buah diketahui bahwa parameter tekstur kulit
buah yaitu bertekstur halus. Pada parameter berat buah yang tertinggi adalah pada
sampel B5 yaitu sebesar 161 gram dan yang terendah yaitu pada sampel B4 yaitu
sebesar 130 gram. Pada pengamatan parameter warna kulit buah sampel B1, B2, B6,
B7, dan B10 berwarna hijau, dan sampel B3, B4, B11 berwarna kuning kehijauan,
pada sampel B5 berwarna hijau kekuningan, dan pada sampel B8, dan B9 berwarna
kuning. Pada pengamatan parameter warna daging buah jeruk Desa Ajinembah
B11 memiliki rasa manis asam, dan pada sampel B4 dan B5 memiliki rasa manis
sekali. Dan untuk pengamaan parameter tekstur daging buah jeruk Desa
Ajinembah yaitu bertekstur berserat halus.
Dari hasil penelitian jeruk Desa Ajinembah gambar karakteristik buah
[image:46.595.115.506.222.362.2]jeruk dapat dilihat pada Gambar 7 adalah sebagai berikut:
Gambar 7. Karakter morfologis buah jeruk Desa Ajinembah
3. Jeruk Desa Kacinambun
Data hasil pengamatan parameter pada karakter morfologis batang jeruk
Desa Kacinambun dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 10. Karakter-karakter morfologis batang
Sampel Pengamatan Parameter
Tinggi tanaman (meter)
Bentuk batang Bentuk Tajuk Tekstur
C1 4,00 Bulat Perdu Sedang
C2 3,50 Bulat Perdu Sedang
C3 4,20 Bulat Perdu Sedang
C4 2,80 Bulat Perdu Sedang
C5 3,75 Bulat Perdu Sedang
C6 4,00 Bulat Perdu Sedang
C7 3,80 Bulat Perdu Sedang
C8 4,10 Bulat Perdu Sedang
C9 2,95 Bulat Perdu Sedang
C10 3,60 Bulat Perdu Sedang
C11 3.50 Bulat Perdu Sedang
C12 C13 C14
3,85 3,75 4,20
Bulat Bulat Bulat
Perdu Perdu Perdu
[image:46.595.108.518.512.752.2]Pada Tabel 10 menunjukkan bahwa dari hasil penelitian jeruk Desa
Kacinambun pada karakter morfologis batang diketahui bahwa parameter tinggi
tanaman yang tertinggi yaitu pada sampel C3 dan C14 yaitu sebesar 4,20 m.
sedangkan yang terendah yaitu pada sampel C4 yaitu sebesar 2,80 m. dan pada
pengamatan parameter bentuk batang jeruk Desa Kacinambun yaitu berbentuk
bulat. Pada pengamatan parameter bentuk tajuk jeruk Desa Kacinambun yaitu
berbentuk perdu. Dan pada pengamatan parameter tekstur batang pada desa jeruk
kacinambun yaitu bertekstur sedang.
Data hasil pengamatan parameter pada karakter morfologis daun jeruk
[image:47.595.107.514.401.656.2]Desa Kacinambun dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 11. Karakter-karakter morfologis daun
Sampel Pengamatan Parameter
Bentuk Daun Ukuran Daun (cm)
Warna Daun Tepi Daun Atas Bawah
C1 Jorong 9,3 x 4,5 Hijau Tua Hijau Bergerigi C2 Jorong 8,4 x 5,0 Hijau Tua Hijau Bergerigi C3 Jorong 7,8 x 5,2 Hijau Tua Hijau Bergerigi C4 Jorong 7,5 x 4,4 Hijau Tua Hijau Bergerigi C5 Jorong 8,0 x 4,7 Hijau Tua Hijau Bergerigi C6 Jorong 8,7 x 4,8 Hijau Tua Hijau Bergerigi C7 Jorong 7,6 x 4,5 Hijau Tua Hijau Bergerigi C8 Jorong 8,1 x 4,2 Hijau Tua Hijau Bergerigi C9 Jorong 7,6 x 4,1 Hijau Tua Hijau Bergerigi C10 Jorong 8,0 x 4,2 Hijau Tua Hijau Bergerigi C11 Jorong 7,8 x 3,8 Hijau Tua Hijau Bergerigi C12 C13 C14 Jorong Jorong Jorong
7,4 x 4,4 8,2 x 4,5 7,8 x 4,0
Hijau Tua Hijau Tua Hijau Tua Hijau Hijau Hijau Bergerigi Bergerigi Bergerigi
Pada Tabel 11 menunjukkan bahwa dari hasil penelitian jeruk
Desa Kacinambun pada karakter morfologis daun diketahui bahwa parameter
bentuk daun jeruk Desa Kacinambun yaitu berbentuk jorong. Pada
sebesar 9,3 x 4,5 cm, sedangkan ukuran daun terendah yaitu pada sampel C12 yaitu
sebesar 7,4 x 4,4 cm. Pada pengamatan parameter warna daun jeruk Desa
Kacinambun untuk warna daun atas yaitu berwarna hijau tua dan untuk warna
daun atas yaitu berwarna hijau. Pada pengamatan parameter tepi daun jeruk Desa
Kacinambun yaitu bergerigi.
Data hasil pengamatan parameter karakter morfologis bunga jeruk Desa
[image:48.595.105.513.304.533.2]Kacinambun dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 12. Karakter-karakter morfologis bunga
Sampel Pengamatan Parameter
Warna Bunga Kedudukan Bunga Warna Kelopak Bunga
C1 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
C2 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
C3 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
C4 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
C5 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
C6 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
C7 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
C8 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
C9 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
C10 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
C11 Putih Ujung Batang Putih Kehijauan
C12 C13 C14
Putih Putih Putih
Ujung Batang Ujung Batang Ujung Batang
Putih Kehijauan Putih Kehijauan Putih Kehijauan
Pada Tabel 12 menunjukkan bahwa ari hasil penelitian jeruk
Desa Kacinambun pada karakter morfologis bunga diketahui bahwa parameter
warna bunga yaitu berwarna putih. Pada pengamatan parameter kedudukan bunga
diketahui bahwa kedudukan bunga jeruk Desa Kacinambun yaitu berada pada
ujung batang. Dan pada pengamatan parameter warna kelopak bunga jeruk Desa
Data hasil pengamatan parameter pada karakter morfologis buah jeruk
[image:49.595.108.517.193.564.2]Desa Kacinambun dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 13. Karakter-karakter morfologis buah
Sampel Pengamatan Parameter
Tekstur kulit buah Berat buah (gram) Warna Kulit Buah Warna Daging Buah Rasa Daging Buah Tekstur Daging Buah
C1 Halus 140 Kuning Kuning Manis
sekali
Berserat halus
C2 Halus 145 Kuning
kehijauan
Kuning Manis sekali
Berserat halus
C3 Halus 140 Kuning Kuning Manis
hambar
Berserat halus
C4 Halus 136 Kuning Kuning Manis
sekali
Berserat halus
C5 Halus 138 Kuning
kehijauan Kuning
Manis asam Berserat halus
C6 Halus 155 Kuning Kuning Manis
sekali
Berserat halus
C7 Halus 135 Kuning
kehijauan
Kuning Manis sekali
Berserat halus
C8 Halus 150 Kuning Kuning Manis
sekali
Berserat halus
C9 Halus 135 Kuning Kuning Manis asam Berserat halus
C10 Halus 140 Kuning Kuning Manis
sekali
Berserat halus
C11 Halus 140 Kuning Kuning Manis asam Berserat halus
C12 Halus 145 Kuning
kehijauan
Kuning Manis asam Berserat halus
C13 Halus 147 Kuning Kuning Manis
sekali
Berserat halus
C14 Halus 135 Kuning Kuning Manis asam Berserat
halus
Pada Tabel 13 menunjukkan bahwa dari hasil penelitian jeruk desa
kacinamun pada karakter morfologis buah diketahui bahwa parameter tekstur
buah yaitu bertekstur halus. Pada pengamatan parameter berat buah untuk yang
tertinggi yaitu pada sampel C6 yaitu sebesar 155 gram dan untuk yang terendah
yaitu pada sampel C7, C9, dan C14 yaitu sebesar 135 gram. Pada pengamatan
Pada pengamatan parameter warna daging buah jeruk Desa Kacinambun yaitu
berwarna kuning. Pada pengamatan parameter rasa daging buah pada sampel C3
yaitu memiliki rasa manis hambar, dan pada sampel C5, C9, C11, C12, dan C14
memiliki rasa manis asam,sedangkan pada pada sampel C1, C2, C4, C6, C7, C8, C10,
dan C13 memiliki rasa manis sekali. Dan pada pengamatan parameter tekstur
daging buah jeruk Desa Kacinambun memiliki tekstur berserat halus.
Dari hasil penelitian jeruk Desa Kacinambun gambar karakteristik buah
[image:50.595.115.512.302.472.2]jeruk dapat dilihat pada Gambar 8 adalah sebagai berikut:
Diketahui beberapa karakter morfologis terdapat karakter yang sama pada
tiga desa yang diamati yaitu bentuk batang, bentuk tajuk, bentuk daun, tepi daun,
tekstur kulit buah, dan karakter morfologis bunga. Dapat dilihat pada Gambar 9
[image:51.595.116.513.194.469.2]sebagai berikut :
Gambar 9. Karakter morfologis jeruk.
Hasil analisis tujuh karakter fenotipe yang diukur secara kuantitatif yang
dianalisis dengan perbandingan nilai keragaman dengan standar deviasi disajikan
pada Tabel 14. Untuk mengetahui adanya keragaman dari suatu populasi harus
dilakukan pengukuran berbagai karakter yang spesifik pada populasi harus
[image:52.595.113.569.251.380.2]selanjutnya dianalisis menurut kaidah statistika.
Tabel 14. Keragaman karakter kuantitatif jeruk di tiga desa berdasarkan perbandingan keragaman dengan standar deviasi.
Karakter Rataan Perbandingan Varian standar
deviasi Suka Ajinembah Kacinambun �2� Sd Kriteria
Tinggi tanaman 4.82 2.89 3.71 0.30 0.54 Sempit
Ukuran Daun 27.79 39.50 35.71 2.79 1.67 Luas
Berat Buah 133.83 140.27 141.50 11.23 3.35 Luas Warna Kulit Buah 3.75 2.72 2.85 0.25 0.50 Sempit
Rasa daging buah 2 2 2.5 0.18 0.42 Sempit
Dari hasil analisis keseragaman dengan perbandingan keragaman standar
deviasi, terdapat kriteria variabilitas fenotipe yang disajikan pada tabel 14, maka
hanya tiga karakter yang sempit (seragam) yaitu pada pengamatan parameter
karakter – karakter tinggi tanaman, warna kulit buah, dan rasa daging buah.
Sedangkan pada karakter yang beragam (luas) yaitu pada pengamatan parameter
karakter – karakter ukuran buah, dan berat buah.
Deskripsi Jeruk Siam di Tiga Desa di Kabupaten Karo
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di tiga desa di Kabupaten Karo
dapat diketahui deskripsi jeruk siam yang ada di ketiga desa tersebut sesuai
dengan karakter morfologis dari setiap sampel yang diamati di Desa Suka, Desa
Ajinembah, dan di Desa Kacinambun yang kemudian akan disesuaikan dengan
deskripsi varietas yang sudah dikeluarkan oleh Departemen pertanian maupun
banyak kesamaan sifat morfologis di setiap desa yang berarti jeruk di ketiga desa
tersebut memiliki kekerabatan yang dekat dan akan terlihat pada data dendogram
yang dianalisis menggunakan perangkat lunak minitab 16.
Tabel 15. Deskripsi jeruk siam di tiga desa di Kabupaten Karo
Asal tanaman Desa Suka Desa Ajinembah Desa Kacinambun Tinggi tanaman 4-8 meter 2,5–6 meter 3,5-6 meter
Bentuk tajuk Perdu Perdu Perdu
Keadaan tajuk Rindang Rindang Rindang
Percabangan Melengkung ke
atas
Melengkung ke atas
Melengkung ke atas
Bentuk batang Bulat Bulat Bulat
Warna batang Cokelat Cokelat Cokelat
Bentuk daun Jorong Jorong Jorong
Warna daun bagian atas
Hijau tua Hijau tua Hijau tua
Warna daun bagian bawah
Hijau Hijau Hijau
Tepi daun Bergerigi Bergerigi Bergerigi
Panjang daun Besar (> 50 mm) Besar (> 50 mm) Besar (> 50 mm) Lebar daun Sedang (30 - 50
mm)
Sedang (30 - 50 mm)
Sedang (30 - 50 mm)
Warna bunga Putih Putih Putih
Kedudukan bunga Ujung batang Ujung batang Ujung batang Warna kulit buah Kuning kehijauan Kuning dan
kuning kehijauan
Kuning dan kuning kehijauan
Tekstur kulit buah Halus Halus Halus
Warna daging buah
Kuning Kuning Kuning
Rasa buah Manis dan asam berimbang
Manis hambar dan manis asam
Manis sekali dan manis asam
Aroma buah Sedang Sedang Sedang
Berat buah 130 – 200 gram 130 – 200 gram 135 – 200 gram Tekstur daging
buah
Beserat halus Beserat halus Beserat halus
Hubungan Kekerabatan
Berdasarkan karakter morfologis jeruk di tiga desa diperoleh hubungan
[image:54.595.117.453.184.739.2]kekerabatan dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 16. Hubungan kekerabatan jeruk di tiga desa di Kabupaten Karo
Nomor Nilai Similaritas (%) Hubungan Kekerabatan
1 99.89 C9 C14
2 99.77 C1 C6
3 99.36 B11 C5
4 98.93 C8 C10
5 98.57 A5 A12
6 98.09 A4 B3
7 96.83 C1 C3
8 96.08 C9 C11
9 95.06 A11 C12
10 94.20 A5 A9
11 94.07 C4 C9
12 93.82 A6 A10
13 92.31 B5 B11
14 92.14 C8 C13
15 91.98 A4 A11
16 89.25 B1 B6
17 89.11 B5 C7
18 86.51 B9 B10
19 85.89 A3 C4
20 84.56 B1 B7
21 83.35 C1 C8
22 83.25 A1 A4
23 83.16 A2 A6
24 83.02 A3 A7
25 80.02 B4 B5
26 76.07 A1 A8
27 74.99 A3 A5
28 73.14 B8 C1
29 72.26 B1 B9
30 70.54 A1 B4
31 68.35 A3 B8
32 63.23 B1 B2
33 57.07 A1 C2
34 54.58 A1 A3
35 46.17 A1 B1
Dari Tabel 15, diketahui hubungan kekerabatan jeruk di tiga desa
Kabupaten Karo diketahui bahwa tingkat kemiripan (kesamaan) tertinggi yang
memiliki hubungan kekerabatan yaitu pada sampel C9 dan C17 sebesar 99,89 %.
Sedangkan tingkat kemiripan (kesamaan) terendah yang memiliki hubungan
kekerabatan yaitu A1 dengan A2 sebesar 39,44 %.
Dari hasil penelitian jeruk di tiga desa di Kabupaten Karo diperoleh
dendogram hubungan kekerabatan jeruk di tiga desa pada masing-masing sampel
[image:55.595.114.513.304.572.2]dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 10. Dendogram hubungan kekerabatan jeruk di Desa Suka, Desa Ajinembah, dan Desa Kacinambun Kabupaten Karo.
B6 C3 C6 C1 B9 C2 B5 B10 B7 B1 A9 A7 A10 A8 A6 A2 C11 C14 C9 A12 A5 B4 B3 A4 C10 C8 B8 C4 B2 C12 C7 A11 C13 A3 C5 B11 A1 61,54 74,36 87,18 100,00 Observat ions S im ila ri ty
Tabel 17. Hubungan kekerabatan Karakteristik Buah Jeruk Di Kabupaten Karo
Nomor
Nilai Similaritas
(%) Hubungan Kekerabatan
1 100 C9 C14
2 100 B9 C1
3 100 C3 C10
4 100 C1 C3
5 97.67 C2 C12
6 97.67 C4 C9
7 97.67 B9 C1
8 97.67 B1 B10
9 97.67 A1 B4
10 97.35 A9 C4
11 97.19 A1 A8
12 96.71 B3 C5
13 96.58 A1 A10
14 96.51 B11 C2
15 96.25 A9 B1
16 95.56 B2 B9
17 95.35 A2 C7
18 95.35 A5 C6
19 94.8 A7 C13
20 94.78 A12 B2
21 94.31 A3 B6
22 94.01 A9 B8
23 93.91 A11 B3
24 93.42 B7 C8
25 91.96 A7 B7
26 91.94 A7 B11
27 91.76 A2 A11
28 90.84 A1 A3
29 90.03 A2 A9
30 89.28 A2 A12
31 88.15 A4 A6
32 82.43 A5 A7
33 81.96 A1 A2
34 70.28 A7 B5
35 66.48 A1 A5
A6 A4 B5 C12 C2 B11 C13 A7 C8 B7 C6 A5 C10 C3 C1 C11 B9 B2 A12 B8 B10 B1 C14 C9 C4 A9 C5 B3 A11 C7 A2 B6 A3 A10 A8 B4 A1 54.90 69.94 84.97 100.00 Observat ions S im ila ri ty
[image:57.595.112.512.82.345.2]Dendogram Karakteristik Buah Jeruk Siam di Kab. Karo
Gambar 11. Dendogram Karakteristik Buah Jeruk di Kab. Karo di tiga Desa
Dari hasil dendogram karakteristik Buah Jeruk di Kabupaten Karo di tiga
Desa yaitu Desa Suka, Desa Ajinembah, dan Desa Kacinambun diperoleh tingkat
kmiripan tertinggi untuk karakteristik Buah jeruk yaitu pada sampel C9 dan C14
yaitu sebesar 100,00% sdangkan untuk tingkat kemiripan terendah yaitu pada
sampel A1 dan A4 yaitu sebesar 59,90%.
Hubungan Kekerabatan Jeruk Siam (Citrus nobilis) Di Beberapa Daerah Kabupaten Karo
Berdasarkan hasil dendogram hubungan kekerabatan jeruk yang dilakukan
di tiga desa di Kabupaten Karo diketahui bahwa pada tingkat kemiripan 61,54%
sampel dapat dikelompokkan pada 2 kelompok. Kelompok 1 terdiri dari sampel
A1, A2, A3, A4, A5, A6, A7, A8, A9, A10, A11, A12, B2, B3, B4, B7, B8, B11, C4, C5,
B10, C1, C2, C3 ,C6. Kelompok 1 memiliki tingkat kemiripan yang lebih tinggi
dibandingkan dengan kelompok 2.
Pada tingkat kemiripan 74,36%, kelompok 1 bisa dibagi kembali menjadi
2 subkelompok yaitu pada kelompok 1a terdiri dari 21 sampel A1, A3, A4, A5, A11,
A12, B2, B3, B4, B8, B11, C4, C5, C7, C8, C9,C10, C11, C12, C13, C114. Pada kelompok
1b terdiri dari sampel A2, A6, A7, A8, A9, A10. Dan pada kelompok 2 dibagi
kembali menjadi 2 subkelompok yaitu terdiri dari sampel B1, B5, B7, B9, B10, C1,
C2, C3, C6 dan ada kelompok 2b terdiri dari 1 sampel yaitu B6.
Dari data dendogram diatas, pada kelompok 1 sampel yang memiliki
kemiripan tertinggi adalah sampel C9 dan C14 sebesar 99,89%. Persamaan antara
sampel C4 dan C9 terletak pada bentuk batang, bentuk tajuk, tekstur batang,
bentuk daun, warna daun, tepi daun, warna bunga, kedudukan bunga, warna
kelopak bunga, tekstur kulit buah, dan warna daging buah. Sedangkan sampel
yang memiliki tingkat kemiripan terendah terletak pada sampel A2 dan A6 sebesar
83.16%. Persamaan antara sampel A2 dan A6 terletak pada bentuk batang yang
sama-sama bulat, bentuk tajuk yang sama-sama perdu, tekstur batang yang
sedang, bentuk daun yang sama-sama jorong, warna daun, tepi daun yang
bergerigi, warna bunga, kedudukan bunga, tekstur kuli buah yang halus, dan
warna kulit buah yang sama-sama kuning.
Pada kelompok 2, sampel yang memiliki tingkat kemiripan tertinggi
adalah sampel C1 dan C6 yaitu sebesar 99,77%. Persamaan antara C1 dan C6
terletak pada bentuk batang, bentuk tajuk, tekstur batang, bentuk daun, warna
daun, tepi daun, warna bunga, kedudukan bunga, warna kelopak bunga, tekstur
terendah adalah B1 dan B6 yaitu sebesar 89,25%. Persamaan antara kedua sampel
tersebut terletak pada bentuk batang yang sama-sama bulat, bentuk tajuk yang
sama-sama perdu, tekstur batang yang sedang, bentuk daun yang sama-sama
jorong, warna daun, tepr daun yang bergerigi, warna bunga, kedudukan bunga,
tekstur kuli buah yang halus, dan warna kulit buah yang sama-sama kuning.
Pada hasil dendogram hubungan kekerabatan jeruk yang dilakukan di
De