zreM
Prosidind
Workshop
dan
Aksi
Pembangunan Ekonomi Kota Cirebon
Berwawasan
Lingkungan
1-2 Februari2010;Gedung Swada Shaba UNSWAGATI dan Kelurahan Kesenden, Cirebon
7 Marat 2010; Villa Bulog, Cisarua, Bogor
SAVE
OUR CIREBON
I
Penyusun:
. Sumarto
.
Rochiyat.
lna Ade Winani. Taufik Hidayat
. Aris Adhi Permana
Editor:
.
Prof. Dr. lr. H. M. Hasyim Bintoro, M.Agr.
lr. H. Suroso Natakusuma, MMf ..
TKATAN KEKELUARGAAN CTREBON.\-,/
INSTITUT PERTANIAN BOGOR7R
BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA FAKULTAS PERTANIAN€/
UNTVERSTTAS S\ /ADAYA GUNUNG JAT|1|1
DINAS KELAUTAN. PERIKANAN, PERTANIAN, DAN PETERNAKANri
KOTA CIREBONt
SAVE OUR CIREBON
Prosiding
Workshop
dan
Aksi
Pembangunan
Kota
Cirebon
Berwawasan
Lingkungan
Sumarto
Rochiyat
t
SAVE OUR CIREBON
Prosiding \fforkshoP
danAksi
Pembangunan Kota Cirebon Berwawasan Lingkungan
Sumarto Rochiyat lna Ade Winani Taufik Hidayat Aris Adhi Permana
AdiSetiawan
Copyright O 2010
Editor
Prof. Dr. lr. H. M. Hasyim Bintoro, M'Agr lr. H. Suroso Natakusurha, MMDesain Layout & Cover: RochiYat Sumarto
PT Penerbit IPB Press
Kampus IPB Taman Kencana Bogor Cetakan Pertama : Agustus 2010
Perpustakaan Nasional. Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Hak cipta dilindungi oleh Undang-Undang
Dilarang memperbanyak buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit
Kata Pengantar
Puji syukur
kehadiratAlloh
SWT yang
telah
memberikanrahmqlNya
sehingga prosiding workshop dan aksi "PembangunanE konoltri Kota Ci rebon Berwawasan Ling kungan" dapat diselesaikan.
Prosiding ini merupakan kumpulan makalah
dan
hasil diskusi darirangkaian kegiatan workshop dan aksi pada tanggal
1*2
Februari2010 di Gedung Swada Shaba UNSWAGATI, Cirebon serta diskusi
lanjutan pada tanggal
7
Maret 2010 di Villa Bulog, Cisarua, Bogor. Kegiatan workshop dan aksi penanaman terlaksana atas kerjasamalkatan Kekeluargaan Cirebon
-
institui Pertanian Bogor (iKC-lPB),Universitas
Swadaya Gunung
Jati
(UNSWAGATI),dan
DinasKelautan, Pertanian, Perikanan,
dan
Peternakan
(DKP3)
kotaCirebon.
Latar
belakang
kegiatanworkshop
dan aksi
penanamantermasuk pembuatan prosiding iniadalah melihat kota Cirebon yang
memiliki potensi alam yang luar biasa, tetapi belum termanfaatkan
secara
optimal,
Di
lain pihak, lnstitut
Pertanian Bogor
denganmahasiswa
dan
alumninya
yang
mempunyai kapasitas
dankapabilitas
di
bidang pertanian secara luastelah
mampu berhasilmenyumbangkan
pemikirannya'dalam membangun
daerah
lain bahkan pada tingkat mancanegara. Untuk itu, IKC-lPB bekerjasamadengan Badan
Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian
(BEMFAPERTA) UNSWAGATI dan DKP3 berinisiatif untuk memberikan
sumbangan pemikirannya
mengenai
pembangunan
kotaCirebon sebagai
Kota
Perdagangandan
Jasayang
Berwawasan Lingkungan.Prosiding
ini
merupakan hasil pemikirandari
berbagai ahli dari lnstitut Pertanian Bogor baik yang hadir saat kegiatan workshopdan aksi
maupun melalui diskusi
lanjutannya. Pemakalah yangmemberikan pemikirannya melalui makalah
di
dalam
prosidingini adalah Prof. Dr. lr.
H.
Rokhmin Dahuri, M.S. (Menteri Kelautandan
Perikanan periode
2001-20M), Prof. Dr.
lr. H.
Hadi
SusiloArifin,
MS., Dipl.RLE. (Guru Besar Arsitektur Lanskap IPB), Dr. lr.Sugeng Budiharsono (Ketua Tim
Ahli
Pengembangan EkonomiLokal BAPPENAS dan Tim Ahli DPD
Rl),
lr. Kamir R. Brata, M.Sc.I
::
.:
,3
's .6 : :.:d
I
€ .::.5
-=
i-=
I t::=
;
j
a
.l
-.i
a-. :-1 -_l
a
:
=
j
.-!
:
(Penemu Teori Lubang Resapan Biopori dan Dosen IPB),
dan
Dr.lr. Sam
Herodian,MS
(Dekan Fakultas Teknologi Pertanian IPB).Selain
itu,
prosidingini telah
melalui diskusi bersama mahasiswadan
konsultasi
dengan
beberapa
ahli
lainnya
dari alumni
lPB.Semoga prosiding
ini
dapat
dijadikan sebagai
bahan
referensidi
dalam
penyusunanprogram
dan
strategi
pembangunan kotaCirebon.
I
Terimakasih
kepadasemua pihak yang telah
membantudan
mendukung, sehingga prosidingini
dapat tenvujud. Semogabeberapa kebaikan yang telah dilakukan akan membawa manfaal
yang
sebesar-besamyabagi
peningkatanekonomi kota
Cirebonyang berwawasan lingkungan.
Daftar
lsi
Kata
Pengantar...
...VDaftar
lsi...
...V11I
Daftar
Tabel
...V11Daftar
Gambar....
...1XSambutan
...
...11.
KetuaPanitia
...12.
PembinaIKC-IPB
...33.
Wakil RektorUNSWAGAT|...
...64.
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, Pertanian dan Peternakan kotaCirebon...
...7Rumusan Workshop dan Aksi Pembangunan Kota Cirebon Berwawasan
Lingkungan...
...9lvlakalah
... '1 3l.
Membangun Kota Cirebon yang Berdaya Saing Adil Makmur, Ramah Lingkungan. dan'
DiridhoiAllah SWT Prof. Dr. lr. H. RokhminDahui,
M.S. (Menteri Kelautan dan Perikanan periode2001-2004)
...132.
Pengembangan Ekonomi Lokal Kota Cirebon, The Hidden Paradise Behind The Mask Dr. lr, Sugeng Budiharsono (Ketua Tim Ahli Pengembangan Ekonomi Lokal Bappenas dan Tim AhliDPD
Rl)...
...313.
Revitalisasi PotensiLingkungan-Ekonomi-Sosial Budaya dalam Mewujudkan "Sustainable Water Froni City" Di Kota Cirebon Prof. Dr. lr.H.
HadiSusi/o Arifin, M.S. Dipl.RLE Guru Besar "Landscape Ecology and Environmcntal Management"lPB...
...51Pentingnya Lubang Resapan Biopori untuk Wilayah Perkotaan
lr. Kamir
R.
Brata, M.Sc(AhliTeori Lubang Resapan Biopori dan Dosen IPB)...
5.
ABG-C untuk Pengembangan UMKM dan Ekonomi Daerah. Bisakah Dilaksanakan??r.
t.
Sam Herodian, MS(Dekan Fakultas Teknotogi Pertanian IPB) ... -... 85
Diskusi ...95
Kesimpulan dan
Rekomendasi...
....-.. 103Ucapan Terima
Kasih
..-... 107Biodata Pemakalah dan
Editor.
...'... 109Lampiran...
...."....
1151.
Susunanpanitia
....'-...1172.
Susunan acataworkshop
... 1193.
Daftarpeserta
...:.-...-.-..-..' ... 1214.
Dokumentasiworkshop dan aksi pembangunan kota Cirebon benrawasan lingkungan...'.,
,,,,.127vilt
Daftar
Tabel
Tabel
L
Penduduk 10 tahun ke atas yang bekerjat
menurut lapangan usaha utama tahun 2008... ...14Tabel
2.
Jumlah tenaga kerja pada industri besar dansedang.menurut kelompok industri tahun 2005
dan
2008
...15 Tabel3.
Jumlah perusahaan pada industri besar dansedang menurut kelompok
industritahun
2005dan
2008
... ...16 Tabel4.
Produksi tanaman bahan makanan tahun 2005 dan2008...
...18 Tabel5.
Prsduksi tanaman sayur-sayuran tahun 2005 dan2008...
.
..
...
18Tabel
6.
Produksi tanaman buah-buahan tahun 2005 dan2008...
... ,.1sTabel
7.
Populasiternak tahun 2005 dan2008...
. ...^...'tg Tabel8.
Pr"oduksitelur dan susu tahun 2008...
...2A Tabel9.
Perkembangan produksitangkapan di kotaCirebon
."...20 Tabel 10. Global brand index dan regional brand index...43Tabel 11 . Hubungan diameter lubang dengan pertambahan
luas permukaan pengomposan/resapan dan
beban
pengomposan/resapan...
...74 [image:8.595.46.517.12.810.2]Daftar Gambar
Gambarl.
WilayahkotaCirebon...
...17 [image:9.595.35.513.15.774.2]Gambf
2.
Kluster industri perikanan kejawanan ... ".. 28Gambar
3.
Determinants of compelrtiveness for Cirebon tourism cluster development...
...29Gambar
4.
HeksagonalPEL...
...33Gambar
5.
Heksagonal nationbrand
... 39Gambar
6.
Oktagonai merknegara...
...41Gambar
7.
Heksagonal merkdaerah
...42Gambar
8.
Pegunungan Alpen dan tempat wisata yang terintegrasi dengan perkebunan Apel sebagai salah satu kebanggan daerah Bolzano-Bozen,Ita1y...
...44Gambar
9,
Buah Apel sebagai komoditi unggulan dari daerah Bolzano-Bozen,ltaly
...44Gambar 10. Daerah wisata berupa rawa dan Acar
Tmun
sebagaisalah
satu komoditi unggulan desa Spreewald,Berlin
...45Gambar 11 . Sungai Mekong sebagai Local Branding wisata di Cai
Bei...
... 45Gambar 12. (A) Nasi Jamblang, (B)Tahu Gejrot, dan (C) Empal Gentong sebagai makanan khas Cirebon yang dapat dijadikan komoditi unggulan sebagai daya tarik para wisatawan. ... 46
Gambar 13. (A) Keraton Kesepuhan, (B) Keraton Kanoman, (C) Makam Sunan Gunung Jati, dan
(D)Gua
Sunyaragi sebagai objek wisata yang dapat dijaciikan sebagai komoditi unggulan koia e irebon..47Gambar 14.Peta sentra produksi unggulan tanaman pangan dan per*ebunan di wilayah sekitar kota Cirebon ... 54
Gambar 15. Kota Cirebon yang relatif padat hingga sampai
kawasan pantai dan sebagian besar infrastruktur kota membelakangi pantai (Sumber: Google Earth, Maret
2010)...
...59 Gambar 16- Batasan daerah pantai (dimodifikasi dari Dahuri,19e8)
...60 Gambar 17. Kerangka pikir menuju Cirebon Water Front Cityt
yangberkelanjutan.
...61 Gambar lS.Pengembangan pantai Losari Makassar setelahkonsolidasi lahan dimana sempadan pantai
dibebaskan dari pedagang kaki lima yang telah
ditempatkan pada
area
lain. Sebagai ruang publik, area ini hidup selama 24 iamthan untuk berbagai aktivitas penduduk kota: Sandek Festival(atas), masyarakat menikmati water frant
menjelang matahari tenggelam (tengah),
anjungan-anjungan di pantai Losari berupa plaza untuk kegiatan yang bisa diakses oleh seluruh
masyarakat kota
(bawah)....
...62 Gambarl9.Tanjung
Bunga di kota Makassar sebagai hasilreklamasi pantai yang mengurug kawasan
mangrove menjadi pusat perdagangan, jasa dan permuki ma n, termasu k resett/emenf permukiman nelayan ke rumah susun (atas), dan konsep water
frant dimana bangunan-bangunan utama dibuat
menghadap ke pantai
(bawah)....
...63Gambar 20.Alun-alun di kota Pontianak satu contoh obyek
dan infrastruktur publik yang direncanakan dan
dirancang menghadap ke perairan sungai
Kapuas
...64Gambar 21. Kunjungan ke kantor walikota, maket
pengembangan water front city, infrastruktur kota
yang menghadap pantai, dan landmark
kola
Tanjung Pinang yang dicirikan pohon Tanjung dan
Pinang.
...65Gambar' 22. Pemandangan water front di salah satu pantai di
Ayong Province Thailand (kiri), teras restoran
yang menghadap ke perairan sungai Chao
Phraya (tengah), dan petang hari mengikuti
perjalanan wisata sambil makan malam di atas kapal yang menyusuri obyek-obyek menarik di
sepanjang sungai di kota Bangkok (kanan)...65
[image:11.595.39.511.0.813.2] [image:11.595.44.514.5.774.2]Gambar 23. Singapore water front city dengan hutan tanaman sebagai zona penyangga untuk pengarrranan pantai serta kota dari bahaya gelombang selain untuk mencegah abrasi serta intrusi air laut (atas),
? I
:il
ffill;:$',[:"[:3H"',;i;::*?J":T;:?nt
dan penempatan berbagai infrastruktur danlandnark
kota yang berada dan menghadap ke pantai(bawah)....
...66Gambar 24. Bangunan Candi Bentar sebagai arsitektur peninggalan peralihan Hindu
-
lslam yang dapat dijadikan landmark pintu gerbang (gapura) pada setiap infrastruktur dan bangunan umum... 67Gambar 25.LRB pada dasar
saluran
...80Gambar 26. LRB di sekitar
pohon
... 80Gambar 27. LRB pada kontur
tanaman
... 80Gambar 28. Membuai LRB dengan Gambar 29. Memperkuat mulut
lubang...
... 81Gambar 30. Mengisi sampah
organik
..., 81Gambar 31. Bentuk hubungan antara akademia, pemerintah dan bisnis bersama masyarakat. ... 86
xlil
Hevttalrsasr Potenst Ltngl(ungan-El(on0ml-soslal Budaya dalam
Mewu,iudkan'sustainable Water Front Citf Di Kota Cirebon
Revitalisasi Potensi
Lingkungan-Ekonomi-sosial
Budaya
Dalam
Mewujudkan
"Susfa
inable
Water
Frant
City'di
Kota
Cirebon
Oleh:
'Ploj.o?,r.
n. Hadi Susilo Arifin, M.S. Dipl.RLEPendalru
luan
Dalam
era
teknologi
informasiyang
menembus berbagaibatas
ruang
dan
waktu,
seolah-olah
kita
dihadapkan
padapermasalahan menghadapi persaingan
yang bebas
dan
bersifatglobal.
Menghadapi persainganini,
siapa pun harus
mengetahuidan bisa mengevaluasi dirinya sendiri, termasuk memahami dengan
sadar akan segala
kekurangan maupun kelebihannya.
Hal
inimerupakan modal besar bagi kota Cirebon, jika kita bisa mengeliminir segala kekurangan yang ada dengan cara memberdayakan kembali (revitatization) apa yang kita miliki sebagai kelebihan kota cirebon
yang tidak dimiliki kota-kota lainnya, atau paling tidak yang menjadi
ka rakter kota Cirebon yang sangat "distinc('dibandingkan dengan
kota lain
di
sekitarnya baik dalamse€ra
lokal, nasional, regional,atau bahkan internasional.
Kata kunci "revitatisasf
digunakan
dalam makalah
ini,semata-mata
ingin
mengingatkankita, kota
Cirebon bahwa telahmemiliki semuanya,
yaitu
sumberdaya lingkungan
(bio-fisik)'ekonomi
dan sosial
budaya dengan karakter sebuahkota
pantai, laju perekonomiannya pesat dan terbuka dengan daya aksesibilitasyang
tinggi
karena sebagaikota
pelabuhan,dan
memiliki sejarahyang panjang sebagai komunitas yang berkarakter. Terbukti masih
bisa
dilihat
berbagai artefakserta
pusat-pusat kesultanan sepefiiKasepuhan, Kanoman, Kacerbonan, Kaprabonan dengan berbagai
artefak
kehidupansosial dan
budayayang dimiliki oleh
segenapmasyarakat
kota
Cirebon
yang
menyebabkankita
bangga
telahdilahirkan sebagai
"Wong
Cerbon".
Saya pribadi tidak
pemahminder ketika
sering
mendengar komentarsaat
memperkenalkandiri
sebagaiorang
Cirebonyang disebut
"Jaware,Sunda
bukan,Posiding Workshop dan Aksi
Pemba nguna n Kota C irebcn Benrawasan Lrngkungan
Revitalisasi Potensi Lingkungan-Ekonomi-Sosial Budaya dalam
Mewuiudkan'sustainable Water Front City'Di Kota Cirebon
Jawa bukan".
Justru
komentar tersebut adalah modalkita
bahwacirebon
memang
beda.
lni
bisa
dibuktikan dengan
keragamanjenis
kesenian,budaya
masyarakat,adat
istiadat, logat
bahasa,kuliner,
arsitektur,
hingga karakter lingkungan' Sebagai
wongCerbon,
kita tidak akan
kehabisan bahanuntuk
mempromosikancirebon
mulaidari
obyek wisata yang khasyaitu
keraton-keratonyang ada, Gua
Sunyaragi,
Astana Gunung
Jati;
makanannya(em;il
gentong,
nasijamblang, nasi
lengko,tahu
gejrot'
krupuklJa'nd,
-ii*p
"l'*potai
ntnggamakanan seafood sampai
terasi);keseriiannya
(topeng
Cerbon,tarling, sintren,
lais'
dongbret danlain sebaiainya);
oltix
trusmi,
arsitektur gapura Cerbon
(candibentar dari batu bata merah), mangga gedong, dan masih banyak
yang lainnya. Pertanyaannya, siapa yang berkewajiban mengusung
irn-rn"ngrwal
segaia potensi tersebut akantetap
berkelanjutan? Tidak hanya semata menanamkan kebanggaan padadiri
kita dan generasi mendatang,tapi
seharusnya memberdayakannya untuk [eberlanjutan lingkungan, ekonomi dan sosial budaya kota Cirebon. Denganlarafteristik
lingkungan yang ada, Cirebon sangat potensialuntut
mengklaim sebagai kola"water frontcitf
. Untuk itu beberapakonsepsertakajiankomparatifdengankotalainnyayanglebihdulu
berkembang, akan disampaikan pada makalah ini'
Harmonisasi
Pengembangan
Kgta
C.irebon pada
S;k-tor
Pe*inian
ilengan
Wilayah
sekitarnya
Setelah
sekitar satu dekade
memasuki
milenium
baru,konsep modemisasidan globalisasi merupakan isu yang harus dan tetap perlu direspon oleh
iemua
sektor, tidak terkecuali oleh sektorekonomi (industri,
perdagangan,pertanian,
pertambangan) dansektor
jasa
lainnya. Hal inite*ait
dengan tata-ruang kota. sudah jelas penataan ruang (spatla/) yang sesuai dengan penggunaannyasudah harus
diterapkan melalui
kajian
evaluasi
lahan
dankesesuaian
lahan. Dalam
hal ini
sejak
beberapa
dekade
laluPemerintah sesunggunhnya
telah
menyusunstrategi
pengaturanruang melalui Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan Rencana Tata Ruang Koia (RTRK). Permasalahann'y',a, apakah rencana yang
tertuang
Oitam
bentukpeta
rencana penggunaan lahan tersebutdiimpleirentasikan dengan
baik oleh
setiap wilayah
dan
setiapkota. Bahkan kota
Cire-bonpun
tidak bisa
berdiri
sendiri'
Untuk52
Prosiding WorkshoP dan AksiRevitalrsasr Potensl LlngKungan-tKonomhSoslal bu0aya 0alam Mewujudkan "Sustainable Water Front City'Di Kota Cirebon
peren€naan
yang baik dengan memperhatikan batas administratif,batas
ekologisdan
batas
budayamaka kota
cirebon tidak
bisatidak harus berkordinasidengan wilayah pinggirannya, urban
finge/
country side
yang
masuk
ke
dalam wilayah
kabupaten cirebon,kabupaten Kuningan, kabupaten lndramayu,
hlngga
kabupatenMajalengka.
Perencanaan
tata ruang
sesungguhnya
adalahmereilana.kan zonasi area atau
lingkunganhidup
manusia dariskala lingkungan ketetangga an (neighborhood), desa (com munity), kota (crfy), wilayah (regiona{) hingga skala negara (national). Kajian
dasarnya adalah kaidah
fisik
lahan-ruang kaidah perilaku
yangmenerangkan
motivasi
dan pola
kegiatan manusia ditinjau
dariaspek sosial-ekonomi
dan
budaya(soegijoko,
1985). Pada skalawilayah, kota dan desa, harmonisasi ruang perlu direncanakan dan
diimplementasikan
dengan
baik
sesuai rencana
pengembangan pembangunan secara oerkelanjutan.Cirebon sebagai suatu wilayah yang terdiri atas kabupaten
dan kota,
sesungguhnyamemiliki potensi
pengembangan padaberbagai
sektor,termasuk pertanian.
Dari
pemetaan yang
telahdilakukan, konsistensi dan komitmen pemerintah dalam merencana dan merancang wilayah untuk penggunaan yang sesuai harus tetap
diperlahankan. Kegiatan
pertaniantidak
selalu dilakukan
hanyadi
wilayah perdesaan, pada beberapa
komoditasyang
memilikinilai
ekonomi
tinggi dan
sifat
yang
rentan dalam
pengangkutanseharusnya
bisa
dikembangkan
di
wilayah
perkotaan
sebagaiaktivitas urban
agriculture.
Pengembanganwilayah
juga
dapatberbasis
pada sektor
pertanian
dengan konsep
agropolitan.Pengembangan pertanian secara on farm dan off farm (hulu hingga
ke
hilir)mulai
produksi, hingga penanganan pasca panen, kegiatanagribisnis dan agroindustri, tentu dengan tidak mengabaikan kajian daya dukung area (Arifin, 2006).
Kota
Cirebon didukung
oleh
wilayah sekitarnya
untukkebutuhan
pangan (Gambar
14\.
Sebagai
wilayah
perkotaan,dengan
kondisi lingkungan
yang
mendukungnya,kota
cirebondapat mengusung pertanian perkotaan (urban agriculture) dengan
pola intensif
di
pekarangan.
antara
lain
revitalisasi
komoditas unggulan 'pelemgedong'.
Sebagai sentra produksi mangga, maka mangga gedong dapat menjadi primadona produksi pertanian kota. Usaha yang dilakukan adalah revitalisasipekarangan untuk manggaProoiding Workshop dan Aksi
Pemba ngunan Kota Cirebon Benaawasan Lingkungan
Revitalisasi Potensi Lingkungan-EkonomFSosial Budaya dalam Mewujudkan "Sustainable Water Front City" Di Kota Cirebon
gedong,
dan
secara
kelembagaan
membangkitkan
koperasimangga.
Untuk etalase,
pemerintah
kota
dapat
bekerjasamadengan Yayasan Sunyaragi untuk memanfaatkan ex: PUJAGALANA
(Pusat Jajanan Segala Ana)
di
kawasan Sunyaragi sebagai pusat agrowisata mangga gedong. Luas sekitar 5 ha dengan aksesibilitasyang
memadai dapat dijadikan pusat
perekonomiandan
wisataperianian. Perencanaan dan perancangan yang ekologis diharapkan
dap{mendu
ku ggan pembangunan pertanian yang berkelanjutan.x^8 rxcaauru
PETA SENTRA PROOUKSI
"^""IT:f,:mHX^"
Ua=a*rA
I.AUT ]AIJYAt.trr (rbuprt.a
Satta Xacrmrtaa
Jtl& Tol
Jrlro ilrgrrr
Jrlan Prorinri
Jal.. Kabuprtan
J.lm (!Bt..9i
P.di
Brs69 lcrrh ll..99.
Pit. tg
x.l.pa
[image:15.595.75.514.6.765.2]Tl&{, R aky.t Xcdclar
Gambar 14. Peta sentra produksiunggulan tanarnan pangan dan perkebunan di wilayah sekitar Kota Cirebon.
Pengembangan
Pertanian
Perkotaan
di
Era
Moderen
Perkembangan
dunia
sedang
mengalami
prosestransformasi. lni merupakan tantangan bagi pengambil dan pembuat
kebijaksanaan,
baik
Pemerintah
maupun seluruh
stakeholdersdi
tingkat lokal,
regional maupun
global,
Pola
pengembanganpertanian selayaknya mengacu
pada
kecenderungan pasar sertaKeseimbangan
suppiy
dan demand.
Rancangan
dan
rencanakesesuaian penggunaan
lahan,
penggunaan teknologi
produksiyang tepat guna,
kehandalan sumberdaya
petani,
dukungankebijakan pemerintah, semuanya
harus
mendukung
persaingan54
Prosiding Workshop dan Aksi Pembarq unan Kota Cirebon Berwawasan Lingkunga na
t
a
a
Heul;lltsasl rolensl LlngKungan-EKonoml-uoslal 6uoaya oalaln Mewujudkan "Sustainable Water Fronl City' Di Kola Cirebon
Sehat
di
sektor
pertanian.
Pada era
moderen
Serta globalisasiini,
teknologi
komunikasi
dan
informasi maju dengan
pesat.Pola
interaksi ekonomi, teknologi, budaya
dan
kepemerintahan(govemance)
telah
dengan mudah melewati batas-batas Negara.Axiurt
globaiisasi ini cakrawala dunia telah berubah dalam tiga halutama
[soegijoko,2oo2),
yaitu: penciutan ruang {shrinking space),penciutan
wlXtu
(sttrinking time), dan tenyapnya batas-batas antari.tegar;
Oleh karena
itu
industri pertanian
bukan
saatnya
lagiseriata-mata
untuk kecTukqpan papan, sandang dan pangan' tetapibagaimana
kita harus bisa
menahanarus
impor
yang
berlebih,bahran
jika
memungkinkan
kita yang harus bisa
mengeksporsurplus produksi komoditas pertanian (Arifin, 2006)'
Cirebon dengan segala variasi potensi
sumberdayaalamnya,
di era
moderenini
pemerintah dan semua stakeholders hendaknya tetap memberi perhatian tinggi terhadap pembangunandi
sektor pertanian. Beberapa skenario agar peftanian tetap eksis,antara lain adalah pengembangan perlanian perkotaan dan konsep pengembangan wilayah sebagai agropolitan'
Pertanian Perkot
aan
(tJ
rban
Agricu
ltu
rel
Jumlahpendudukperkotaandalambeberapadekade
mengalami pertambahan yan g sangat cepat. Tahun 2004 prosentasepenouour
perkotaan
di
lndonesia
mencapai48,3%,
kondisinyaierus
meningkatdi
mana padatahun
'1971 hanyasebesar
17,4o/o(lndrawati,
iOOSy.Diperkirakan
sebelum
2010,
secara
nasionaljumlah
penduduk perkotaan
telah
melampauijumlah
pendudukperdesaan,
dan
pada
tahun
2025 proporsi penduduk
perkotaanakan mencapai 68,3%.
WilayahCirebonyangterdiriatasKabupatendanKota,
perlu
luga
mengantisipasi perkembanganjumtah
penduduk serta perkem6anganwilayah
di
mana proses
kotanisasiterus
melaju.Femusatan-perkemLangan
penduduk
menjadikansuatu
wilayahperdesaan
menjadi
koia
kecil
dan
seterusnya.
Desa
sebagaitulang-punggungpemasokproduksipertanian,semakinmenurun
p"rrtiny"
apaniia luas lahan
pertanianoari hari
ke
han
semakinLerkurang.
Oleh karena itu citra
tentang kegiatan pertanian yang selalu berhubungan dengan perdesaan sedikit demi sedikit harusdiubah.
wilayah
kota, terutama ruang terbukanya sangat berpotensiProsiding WorkshoP dan Aksi
Pembarqunan Kota Crrebon Berwawasan Lingkungan
Hevrtahsasr Polensr LtngKungan-tKonomr-Sostal budaya dalam Mewujudkan "Sustainable Water Front City" Di Kota Cirebon
untuk dikembangkan sebagai lahan aktivitas pertanian. Berdasarkan pengalaman penulis, baik di Eropa maupun di Negara Asia lainnya
seperti Jepang
dan
Korea, sebagianwilayah
kotatetap
memberi kontribusi produksi pertanian melalui kegiatan pertanian perkotaan,sebagaimana
kota
memenuhi
peningkqtan permintaan terhadaplayanan publik,
yaitu
transportasi misal,
air
bersih
dan
sanitasi,energi, perumahan
dan
pekerjaanyang
layak.
serta
lingkunganyanfrman,
bersih dan sehat.Pada kegiatan
pertanianperkotaan, area
pertanian dapatdikembangkan
pada ruang terbuka hijau kota baik yang
berupa lahan pertanian; kebun campuran, bantaran sungai, jalur hijau jalandan rel
keretaapi,
area taman-taman dan pemakaman hingga kepekarangan
rumah. Pilihan
komoditas umumnya
yang
memilikinilai
ekonomitinggi
baik berupa produk pertanian tanaman (produktanaman hortikultur,
yaitu
buah-buahan, sayuran
dan
tanamanhias),
peternakan (produksi
daging, teior
maupun
temak
hias)dan
perikanan (produksidaging
ikan
maupunikan hias).
Pilihanteknologinya
pada
umumnya
dari
yang
sederhana
(pertanianorganik) maupun
yang
moderen,yaitu
hidroponik, aeroponik dan vertikultur. Untuk wilayah Cirebon, komoditas yang sangat potensialdikembangkan sebagai produk pertanian perkotaan
antara
lainadalah
mangga
dari setiap
pekarangan. Selanjutnya
penataankelembagaannya
untuk pasca panen seperti
koperasi,
industripengemasan, transportasi
dan
perluasan pemasaran. Tentu tidakmenutup kemungkinan untuk komoditas lain-lainnya.
Pengembangan pertanian
di
kota
Cirebon
tidak
terbatas untuk wilayah darat saja, tetapi juga di wilayah perairan. Oleh karenakajian daya dukung pertanian sudah seharusnya dipertimbangkan
secara
baik
oleh
pengambil keputusan
untuk
menentukankesesuaian
dan
daya produksi, serta
keberlanjutannya.
Dayadukung ini tidak semata dipengarungi oleh fungsi-fungsi luas area saja,
tetapijuga
tingkat kesuburan (suitability dan capability lahan),tingkat teknologi
yang
digunakan,serta
kemampuan sumberdayamanusianya. Secara ekstemal, kebijakan pemerintah, penegakan
hukum (law enforcement) terhadap penyalahgunaan penggunaan
lahan,
incentivedan
dlslncentive
pada pelaku
pertanian,
sertaianci-reni cian
iano
taxationsangai
berperan pacia keberian.iuianpertanian di Cirebon dan kelestarian lingkungannya. Sebagai kota
pantai, Cirebon sebaiknya memberdayakan sekuat-kuatnya untuk
"tempat pelelangan ikan"
secara
moderen,bersih dan
nyaman,56
Prosiding Workshop dan AksiKevrtalrsasr Hotensl LlngKungan-EKonomFSOS|al buoaya 0alam Mewujudkan 'sustainable Water Front Cit/ Di Kota Cirebon
-berkeadilan bagi para nelayan, promosi yang
gen€r
sehingga bisamenjadi
salah satu obyek wisata
pertanianikan
di
tengah
kota.Untuk
membudayakan diversifikasipangan hewan ikan,
cirebonsudah selayaknya membangun pasar ikan dan jajanan makan laut
yang berbasis pada masyarakat (bukan basis investor/pengembang
yang
berkapital
dan
monopoli),
pada
arca khusus yang
bisamenjadi
altematif
rekreasilwisata kulinerdi
ruangterbuka' Hal
inijika
dipsain
dan dipromosikan secara baik, revitalisasi perikanankota
Cirebondapat
menjadisalah'{atq
.unggulan pengembanganpertanian.
Agropolitan
Basis pertanian yang kuat dapat menjadikan suatu wilayah berkembang sebagai agropolitan.
sektor
pertanian dikembangkanmulaidari kegiatan budidayanya hinggaagroindustridan agribisnisnya (Arifin, 2006). Sistem Agribisnis adalah rangkaian kegiatan dari lima
subsistem
yang
saling terkaitdan
mempengaruhisatu
sama lain,yaitu
subsistemfaktor
input
pertanian(input factor
sub-sysfem),subsistem produksi pertanian (production sub-sysfem), subsistem
pengolahan
hasil
pertanian (processing
sub-sysfem), subsistempemasaran (marketing sub-system),
dan
subsistem kelembagaanpenunjang (supporli ng i n stitution sub-sysfem). Kegiatan pertanian/
budidaya adalah kelompok kegiatan usahatani {on-farm activities),
selanjutnya pengadaan sarana produksi, agroindustri pengolahan,
pemasaran,
dan jasa-jasa
penunjang: kelompok kegiatan
luarusahatani (off-farm activities).
Dalam
era
pembangunan
yang
moderen
ini
kegiatanagribisnis dapat berkontribusi dalam memberikan sumbangan yang nyata bagi perekonomian lndonesia dalam bentuk:
1.
Hasil produksi pertanian (swasembada beras' 1984)2.
Pasar (pangsa pasar domestik
di
pedesaan
bagi
produkindustri)
3.
Faktor produksi (penyediaan tenaga kerja,modal'
dan bahanbaku sekior industri)
4.
Kesempatan kerla (daya serap tenaga kerja agribisnis urutanterbesar).
Prosidrng Workshop dan Aksi
Pembangunan Kota Cirebon Benvawasan Lingkungan
Revitalisasi Potensi Lingkungan-Ekonomr-Sosial Budaya dalam
Mewujudkan'Sustainable Water Front City" Di Kota Cirebon
Kegiatan agroindustri
dapat
mencakup:
industri
peralatanmesin pertanian, lndustri pengolahan hasil pertanian (pangan, pangan, perhutanan), dan
lndustrijasa
sektor pertanian.dan non
Pengembangan
Kota
Pantai Sebagai Water
Front
cit,
lndonesia
merupakan
negara
kepulauan
dengan
garispantai sepanjang 81.791
km
mempunyai keragaman tinggi dalamekosistem
dan
bentukanfisik.
Kawasan pantai: memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang kayadan
beragam, fungsi penyediajasa-jasa
penciukung
kehldupan, penyedia jasa-jasa
kenyamanan,dan
memiliki aksesibititasuntuk berbagai kegiatan
(transportasi,pemukiman, pariwisata, dll). Pembangunan atau aktivitas manusia
dalam memanfaatkan potensi pantai dapat menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan, yaitu pencemaran, over-eksploitasi SDA, degradasi fisik, penurunan nilai estetika, dan sebagainya. Ekosistem
pantai
menjadi
kritis,
apalagi
jika
dikaitkan
dengan
perubahaniklim
dan
pemanasanglobal.
Pertambahanjumlah
penduduk dankebutuhan fasilitas menimbulkan berbagai perubahan iingkungan.
Pembangunan perumahan dengan reklamasi pantai menimbulkan
permasalahan. Secara umum, itulah gambaran kota-kota pantai di lndonesia saat ini.
Kota Cirebon merupakan kota pelabuhan terbesardi Provinsi
Jawa Barat
dan
merupakan pintu keluar masuk untuk ekspor dan impor. Daridata
BPS kota Cirebon dalam Angka (2009), diketahuitotal wilayah kota seluas 3.736 ha dengan garis pantai sepanjang sekitar 8 km. Sebagai masyarakat maritim, adakah "merit" terhadap
kebanggaan
akan laut?
Mulai
dari
pantai
dan
ombaknya
yangsebenamya
beralun
di
setiap helaan
dan
hembusannafas
kita,angin
lautnya
yang dapat
melambaikantajuk
pepohonan,
hasilikannya
yang dapat
membuat keluarga nelayan tersenyum ceria,keindahan pantainya
dapat
membuat
ceria
penduduknya untukberekreasi
dari
pagi, siang,sore
hingga malam hari.Di
mana kitabisa merasakan ungkapan
di
atas
di
seoanjang8
km
bibir pantai kota Cirebon?Sadar atau tidak sadar, 8 km panjang pantai, dengan jumlah
penduduk
kota Cirebon sekitar 300.000 maka
selayaknya dapat58
Prosiding Workshop dan AksiHevtErlrsasr Potensr LtngKungan-tKonomF5oslal uudaya dalam
Mewujudkan'sustainable Water Front Citt' Di Kota Cirebon
memanfaatkan sumberdaya lingkungan pantai tersebut untuk segala
penggunaan
yang
bermanfaat bagi kemajuan pembangunan kota dengan menjadikan kota Cirebon adalah kota yang menghadapkanwajahnya
ke
pantai
sebagai "waterfront
citf
.
Bukan sebaliknya,sebagai
kenyataansaat ini,
yaitu
membelakangipantai,
sebagai"water
back
cit{
(Gambar
'15).Keduanya memiliki filosofi
yangsanqat-berbeda dan kontras. Bagi kota yang membelakangi pantai,
,*r-rfi"
lebih
menghargai dengan menghadaptan wajahnya kedaratan (pada umumnya
ke
aksesjalan
raya).' Hal- lersebut tidakpemah terkait dengan wilayah perairan, sehingga apakah itu pantai
laut,
pantai sungai maupun danau hanya dijadikan hal yang tidakpenting, untuk membuang limbah, kotoran, sampah dan
jadilahlingkungan kota
yang
kotor, bisa
jadi
sebagai wilayah
endapansedimentasi yang
tidak
terkontrol,atau
bahkan lebihjauh
wilayahyang
dihantam abrasi karena hilangnya penahan pantai
sepertirusaknya
hutan bakau dan lain
sebagainya,yang pada
akhimyame-ngakibatkan intrusi air laut ke dalam daratan.
[image:20.595.52.514.32.775.2](Sumber: Google Earth, Maret 2010)
Gambar 15. Kota Cirebon yang relatif padat hingga sampai kawasan pantai dan sebagian besar infrastruktur kota membelakangi pantai
Untuk
mengatasi
berbagai
permasalahan
tersebutdiperlukan
upaya
pengelolaan
yang
berkelanjutan
mulai
dariperencanaan, pendesainan, implementasi. monitoring dan evaluasi
Prosiding Workshop dan Aksi
Pemba rqunan Kota Cirebon Berwawasan Lin g kungan
Rev[alisasr Potensl LlngKungan-tl(on0ml-boslal Hudaya dalam
Mewujudkan'sustainable Water Front City' Di Kota Cirebon
dari aspek
tata
kota,
lingkungan, ekonomi
dan sosial
budaya.Msi
pemerintahan
Kota
Cirebon seharusnya didukung
olehpengembangan
dan
pengelolaan kawasan pantai yang terencanadengan baik agar tercipta harmonisasi kepentingan pembangunan
dan
pelestariansumber
daya alam
(SDA)
yang
memperhatikankarakteristik
dan
keunikan kawasan pantai
kota
Cirebon.
Waterfront
city,
konsep
ini
harus
diberdayakankembali
sebagaimananen{
moyang kita saat mendarat di pantai,,?k3.t"Ir"
kegiatandihad-apkan ke badan air. Dengan demikian wajah ba-dan
gir
setiapsaat dapat dilihat
dan
dijaga kelestariannya mulaidari
kebersihandan
keindahan,lingkungannya, pemanfaatannya,serta
kehidupansosial
budayanya.
Secara
kelembagaan, peraturan
tata
ruang [image:21.595.84.513.2.772.2]pantai(Gambar 16) perlu ditegakkan secara konsisten berdasarkan komitmen pemerintah dan masyarakat kota Cirebon.
Gambar 16. Batasan Daerah Pantai (dimodifikasi dari Dahuri, 1998)
Untuk
mewujudkan
Cirebon sebagai "water
front
city'perlu
dicanangkandalam
visi
kota Cirebon. Untuk
merevitalisasibiofisik, ekonomi dan sosial budaya menuju ke water front city yang
berkelanjutan,
maka diperlukan
data
permasalahandan
potensi yang ada sebelum menetapkan tujuannya (Gambar 17).60
Prosiding WorkshoP dan AksiPembanguna n Kota Cirebon Benrawasan Lingkunga n
BATA$AN OAERAH
Revrtalrsasr Potensi Lingkungan-Ekonomi-Sosial Budaya dalam
Mewujudkan'Sustainable Water Front City" Di Kota Cirebon
Poerd hskap ponH
Alarna$&rdf po{rgGflisrgsr der paphlaa karmsr
ps*I
i
[image:22.595.65.514.12.763.2]l(ffi.ehacryr
Gambar 17. Kerangka pikir menuju Cirebon Water Front City yang berkelanjutan.
Selanjutnya
misi
diterjemahkan
sebagai
metodapencapainnya
menuju
ke
water front
city
(Nurfaida,Arifin,
danMunandar,
2008).
Komitmenyang tinggi antara
pemerintah dansegenap
stakeholders termasuk masyarakatkota
Cirebon sangatdiperlukan.
Komparasi
Kasu
s
"Water Front
City'
di Kota Lain
Dalam makalah ini disajikan kasus-kasus kota
di
lndonesiayaitu Makassar, Pontianak, Tanjung Pinang
dan kota
lnternationalyaitu Bangkok dan Singapore yang telah memiliki konsep sebagai water front city. Dilrarapkan kasus ini dapat menjadi perbandingan
dan
dapatpula sebagai
BenchMa*
bagi kota
Cirebonjika
akan menuju ke sustainable water front city.Prosiding Wo*shop dan Aksi
Pemba ngu nan Xota C i rebon Berwawasan Lingkungan
61
Revitalisasi Potensi Lingkungan-Ekonomi-Sosial Budaya dalam
Mewujudkan'Sustainable Water Front City" Di Kota Cirebon
Makassar Water
Front City
Kota
Makassardengan panjang pantai
36,1 km
memilikipotensiyang tinggi baik di darai maupun ke arah laut. Pantai Losari
yang
menghadapke
barattelah
dijadikan sebagai landmark kotaMakassar dengan pemandangan sunset yang indah
di
setiap sorehari.
Sebagai
kota pantai
Makassar memiliki potensi
unggulanyaitrlPantai
Akkarena, Pantai Tanjung Bayang, dermaga
kapalpenfEberangan, Benteng
Ujung
Pandang,
hutan
mangrovefkekayaan perikanan,
tambak,
dan
terumbu karang.
Makassarjuga
telah melakukan reklamasi Pantai Losari untuk dijadikan tiga [image:23.595.78.515.13.774.2]anjungan yang berfungsi sebagai taman umum (public park) dimana seluruh masyarakat dapat memanfaatkannya untuk segala aktivitas selama 24 iam (Gambar 18).
Gambar 18. Pengembangan Pantai Losari Makassar setelah konsolidasi
lahan
di
mana sempadan pantai dibebaskan dari pedagang kaki limayang telah ditempatkan pada
area
lain. Sebagai ruang publik, area ini hidup seiama 24 jamlhari untuk berbagai aktivitas penduduk kota: SandekFestival (atas), masyarakat menikmati water front menjelang matahari
tenggelam (tengah), anjungan-anjungan
di
pantai losari berupa glazauntuk kegiatan yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat kota (bawah).
62
Prosding Workshop dan AksiHevrtalrsasr Polensr Lrngl(ungan-tl(0nomFsosral Budaya dalam
Mewujudkan'Sustainable Water Front Cit/ Di Kota Cirebon
Pada tahun sembilan puluhan pantai Losariterkenal kumuh karena dipenuhi pedagang kaki lima yang tidak beraturan dan kotor. Setelah dilakukan konsolidasi lahan penggunaan pantai dengan cara memindahkan lokasi pedagang kaki lima, kemudian membebaskan
pantai Losari
dari
berbagai bangunan pada
sempadan tertentu.Setelah itu berbagai aktivitas publik dilakukan di Pantai Losari mulai
sebagai tempat jalan-jatan,
tempat
berolah raga,tempat
rekreasiumu
mltra
ksi kesen ia n, bazaar i nsid e nti I, eve nt-ev e nl festival pad aperayaan bahari maupun perayaan nasional dan lain sebagainya.
Sebagai water front
city,
Makassarjuga
telah melakukanreklamasi Pantai"Tanjung Bunga
untuk
pengembangan kota jasa dan perdagangan (Gambar 19). Konsep reklamasi yang dilakukanyang
seharusnya memperbaiki
kondisi lahan pantai,
temyatalebih
banyak diartikan dengan mengurug kawasan perairan rawamangrove
yang penuh dengan formasi hutan bakau,
pedada,dan kiapi
menjadi lahan
darat baru.
Berdasarkan pengamatan,telah terjadi degradasi hutan mangrove akibat kegiatan ini. Hal ini
seharusnya
bisa
dicegah dengan
baik,
apabila
pemerintah danberbagai
stakeholders memilikikonsep yang sama
terhadap arti [image:24.595.52.514.27.759.2]reklarnasi pantai.
Gambar 19. Tanjung Bunga di Kota Makassar sebagai hasil reklamasi pantai yang mengurug kawasan mangrove menjadi pusat perdagangan,
jasa dan permukiman, termasuk resettlement permukiman nelayan ke rumah susun (atas), dan konsep water front di mana
bangunan-bangunan utama dibuat menghadap ke pantai (bawah)
Prosrding Wo*shop dan Aksi
Pembangunan Kota Cirebon Berwawasan Ltngkungan
63
Revitalisasi Potensi Lingkungan-Ekonoml-Soslal tsudaya dalam
Mewu.judkan "Sustainable Water Front City' Di Kota Cirebon
Pontianak
Water
Front
CitY
Pontianak dikenal sebagai
kota
seribu
parit'
Dengankeberadaan
sungai
Kapuas
yang
membelah
Kota
Pontianaksebenanmya sejak jaman dulu telah memanfaatkan sungai sebagai sarana transportasi, sehingga
jika
kita menyusuri sungai hingga kepedalaman, maka lapisan pertama dari perkampungan tepi sungai
apakab suku Bugis, Metayu, ataupun Dayak semuanya menghadap
ke
Olaan
air
sungai, akan tetapi
masyarakat moderen
telahberalih ke akses darat, dan konsep water
front
secara tidak sadartelah
ditinggalkannya.Hal ini
sangat disayangkan, karena
telahmengakibJtkan badan air menjadi tidak terperhatikan, kotor, kumuh dan lingkungannya rusak, dan akhimya parit-parit pun tidak terurus,
dan
Pontianak menjadi langgananbanjir setiap tahun.
Tentu haldemikian tidak perlu dicontoh.
Dalam perbandingan di sini penulis ingin melihat satu sudut
kota
Pontianakyang
secara sadar menjadikannya sebagai obyek"water
fron(,
yaitu alun-alun yang berada di depan gedungPoLDA
Kalbar,
di tepi sungai
Kapuas (Gambar20).
Lanskapini
sebagaiarea publik memiliki manfaat yang maksimal dengan konsep yang
bagus.
akan tetapi
budaya
dan
kebiasaan/perilaku masyarakatkotanya
sudah
kepalang
kurang peduli
terhadap
keberlaniutanlingkungan. Hal ini pedu ketegasan pemerintah dalam menegakkan
hut<um, serla diseminasi program yang menuju pada keberlanjutan
lingkungan, kebersihan dan kepedulian terhadap aspek keindahan
dan
kenyamanan
perlu selalu
digalang
melalui
himbauan
dan [image:25.595.77.512.6.789.2]penyuluhan.
Gambar 20. Alun-alun di Kota Pontianak satu eontoh obyek dan infrastrukiur publik yang direneanakan cian ciirancang menghadap ke
perairan Sungai KaPuas
64
Prosiding WorkshoP dan AksiRevttaltsasr Potenst LtngKungan-tKonomFsoslal tsudaya dalam
Mewujudkan'sustainable Water Front Citf Di Kota Cirebon
Tanjung
Pinang
Water
Frant
CitY
Sebagai
kota
pulau, Tanjung Pinangyang penuh
dengan peninggalan sejarah mencoba menata kotanya sebagai water frontcity
secaraterencana dengan
baik.
lnfrastruktur
kota
termasukkantor Balai
kota
ditempatkan
menghadapke
pantai.
sebagianbesar
segmen
jalan
memiliki
sudat
pandang
yang terbuka
kearah
pgrairan pantai, bahkan
memberdayakankembali
denganpenanlman
pohontanjung dan pohon
pinangsecara
bergantianyang menghiasi sempadan pantai sebagai landmark Kota Tanjung
[image:26.595.51.527.21.756.2]Pinang (Gambar 21).
Gambar 21. Kunjungan ke kantor Walikota, maket pengembangan water frsnt crty, infrastruktur kota yang menghadap pantai, dan landmark
Kota Tanjung Pinang yang dicirikan pohon tanjung dan pinang'
Bangkok
Water
Front City
Kota
Bangkok dibelah
oleh
sungai
besar Chao
Phraya'Berdasarkan pengalaman
dan
pengamatan penulis, bahwa pada awal tahun 2000sungai ini masih terlihatbanyakeceng gondokdi atas perairannya, tetapi setelah Raja Bhumibol Adulyadej mencanangkanserupa program
kali
bersih, diiringi gerakan
yang riil, dan
me-Gambar 22. Pemandangan water front di salah satu pantai di Rayong Province Thailand (kiri), teras restoran yang rnenghadap ke perairan
SungaiChao Phraya (tengah), dan petang hari mengikuti perjalanan
wisata sambil makan malam di atas kapalyang menyusuriobyek-obyek
menarik di sepanjang sungai di Kota Bangkok (kanan)'
Prosiding Workshop dan Aksi
Pembangunan Kota Cirebon Ben vawasan Lingkurqan
Revitalisasi Potensi Lingkungan-Ekonomi-Sosial Budaya clalam
Mewuiudkan'suslainable Water Front City" Di Kota Cirebon
mang sebagian obyek pagoda, hotel, bagian
dari
gedung€edungutami telahhenghadap
ke perairan sungaisehingga terlihat bahwabadan sungai sebagai obyek yang serupa serambi. Bahkan kegiatan
wisata yang
memanfaatobyek
perairan digalakkan,seperti
rivercruise yang menyusuri kota di sepanjang sungai (Gambar 22)'
SirQapore
Water Frant
CitY
Sebagai
negara pulau, atau
disebut
juga
Negara
kota'maka
Singaporeying
dikelilingan perairan
1aut sempurnalah iamenjadi
iater.front
city yang patut
dicontoh.
sebagai
Negaramalu OiAsia Tenggara, Singapore merupakan wilayah yang sangat
fecit, laun
tebih
iecil
dari wilayah Jakarta,
akan
tetapi
memilikiperencanaan
kota yang
sangat
baik
dengan
tingkat
kepatuhanwarganya terhadap
atuian
sangat tinggi. Sebagai water front city,Sinjapore
menghadapkan obyek-obyek landmark nya menghadapfe
[eiairan
pantai, akan tetapi penghitungan sempadan pantaidanp"rlindungun pantai pada area tertentu sangat diperhatikan dengan
p"nanumin
pepohonan penahan gelombangdan
menjadikannyasebagai buffer antare/peralihan ekosistem perairan dan ekosistem daratan. Konsep penghijauannya sangat baik yang dapat dijadikan
sebagai penahan gelombang tsunami (Gambar 23)'
Gambar 23. Singapo re water front city dengan hutan tanaman sebagai
zona penyangga untuk pengamanan pantai serta kota dari bahaya
gelombang selain untuk meneegah abrasi serta intrusi air laut (atas)' dan pada bagian tertentu obyek wisata, restaurant dan hotel yang mengahadap ke perairan sungaidan penempatan berbagai inkastruktur
dan landmark kota yanq berada dan menghadap ke pantai (bawah).
66
Prosiding WorkshoP dan Aksi [image:27.595.83.514.3.841.2]KeuElrsasr rolensr LlngKungan-EKonomFuoslal uuoaya oalam
Mewujudkan'Sustainable Water Front Cit/ Di Kota Cirebon
Penutup
-
Revitalisasi Karakteristik
Kota
Cirebon
Pengembangan
kota
Cirebon
ke
depan
tidak
hanyabersifat normatif, hanya sebatas konsep
disampaikan
dalamseminar, tertuang dalam bentuk laporan dan prosiding, tetapi perlu
diimplementasii<an
di
lapang.
Pembangunannya
perlu
dikawalterus-menerus
oleh
semua pihak sampai tujuannya
tercapai'yaitu
qembangunan
kota cirebon yang
berkelanjutan
tercapaiberbadfikan pada
keseimbangan
ekologi
(lingkungan
bio-fisik),ekonomi dan sosial-bidaYa.
Sebagai
.[ota
pantai, tidak
ada
salahnya
kota
Cirebonmencontoh kota-kota lain
di
lndonesia maupun di luar negeri yangtelah
berhasil mengembangkanwater front city. Perlu
dievaluasikembali
tata ruang
kota terutamatata
gunalahan
pada kawasanpantai. Hal yang penting adalah
menetapkan
lebar
sempadanpantai,
membukaakses
masyarakatuntuk
memanfaatkan pantaisemaksimal mungkin, melakukan konsolidasi lahan
jika
kawasan pantai terdegradasiakibat
kekumuhandan
kerusakan lingkungansaat ini, serta melakukan penghijauan pada kawasan pantai yang rawan terhadap gerusan gelombang.
secara
umumkota
cirebonperlu
mengacu padaUU
No. 26 Tahun 2007 tentang Tata Ruang 'Kota, antara
lain
menyatakanbahwa ruang terbuka hiiau
(RTH)kota minimal 30%. Lebih jauh, sesuatu yang distinct, yang khas dari
Kota
Cirebonapakah
itu
bentuk arsitekturcandi
Bentar sebagaigapura perlu dijadikan
landmarikkota,
sehinggasiapa
Bun yangmelihat
arsitekturcandi
bentardari batu bata merah, maka
citraGambar 24. Bangunan Candi Bentar sebagaiarsitektur peninggalan
peralihan Hindu - lslam yang dapat dijadikan landmark pintu gerbang (gapura) pada setiap infrastruktur dan bangunan umum.
Prosiding Workshop dan Aksi
Pembangunan Kota Cirebon Berwawasan Lingkurqan
67
[image:28.595.58.518.145.808.2]Revitalisasi Potensi Lingt<ungan-Ekonoml-Soslal Uudaya dalam
Mewujudkan'Sustainable Water Front CM Di Kota Cirebon
Hal
ini
perlu diatur
melaluiSK
Walikotaatau
Perda yangmewajibkan semua infrastruktur bangunan umum, seperti terminal,
stasiun, perkantoran, termasuk hotel,
area
perukimanreal
estatemenggunakan
arsitektur
gerbangnya
dengan
bangunan
CandiBentar.
t}
Referensi
Arifin, H.S. 2006. Hubungan Tata Ruang Wilayah Dan Daya Dukung
Pertanian
di
Cirebon
pada
Era
Modernisasi.
SeminarPertanian Plus lkatan Kekeluargaan Cirebon IPB 'Prospek Pertanian Cirebon
di
Era
Modemisasi",Sabtu
28
Januari2006, Hotel Prima, Jl.
Siliwangi-
Cirebon. 8 hai.Dahuri
R.
1998. Kebutuhan Riset untuk Mendukung lmplementasiPengelolaan
Sumber Daya Pesisir
dan
Lautan
secaraTerpadu. Jurnal Pesisir dan Lautan 1:53-65.
lndrawati,
S.M. 2005.
Sambutan Menteri
Negara
PerencanaanPembangunan
Nasional/Kepala
Badan
Perencanaan Pembangunan
Nasional.Dalam Pembangunan Kota lndonesia dalam Abad 21 , editor:
Soegijoko, B.T.S,
G.C.
Napitupulu danW.
Mulyana. Urban and Regional Development lnstitute, Jakarta. 478hal.Nurfaida, H.S.
Arifin, dan
A.
Munandar.2008.
Pengembangandan Rencana Pengelolaan Lanskap Pantai Kota Makassar
Sebagai Water
Front City.
Makalah Seminar
SekolahPascasarjana lPB. Tldak dipublikasikan.
Soegijoko,
B.T.S. 20A2.
Pergeseran
dalam
Konsepsi
danPendekatan Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Kota
di
lndonesia. Urban
and
Regional Development lnstitute,Jakarta.29hal.
68
Prosiding llorftshop dan AksiSEKIISSTENTAHC'
TXATAN KEKELUARGAAN crR(iBoN
-
rlNSTrrUT PERrrir{rAN BOCgFlrdihrt Pe{bnim Bogor (lPB} sebagr rtrtiwrsihs peilanittn
-
--sLddsmbereya
manusia yaq qtg$d,Cit*fl.
IPB serup*an inslihsi ergan staf danndsisra
fnqgi (20G5{ekmng}.
-ilitilq
j r5gq q;a-ozo193 2tr-r
-i
[l$LIiflI$IULI$fl i40 naha*swa bsu asalCirebon
rEs*
lPB. $af pergaiarlPtsyagb€r#eiMl
sat ini beriumlah t 25 orang daqan berb4ai kedtfur Fang dimffiSlA
,
,,1.Batiyd( m anbra rner*a Hah me{d grub€sar dan rnen&rdut{iXi*St*&C tpg.
Sebagai urdafr nrdra$stra dsah
C!fur,
IKCIPB manplry{ $S dar il*Ei l* ddam pa@ftur ke daerah asal (Citur) s6xd dergaa kmrp*hrr*ifuIedt*ffi
hlas. IKC{PB E}arrffii nuilo 1lkrg Cemm€{
mqaarysc***s'
Drerat€'.Sdiry
Hffi
ffi
kurarg dari 30 program keftetenatm
offit@mmt
lK€{F&,Progdn ksia IKGIPB diarahkan kepada (1) pengrahn orprisai
r#d
@t
yaqProgdn ksia IKGIPB diarahkan kepada (1) pengrahn orp*sai
r#d
@t
yaqbercifa
k#uapan,
(ZlpenirSaEr kapsit6,kapffi,
dat bttpotrnri sulbs da!nEusa
n#*tqhHt
@lihan dan dislrci kdorryoh S{b nxisyat*ail nra**d kotrhn $G*d8sa{ peftyr&.Srm, iixnh'.,@-Se@
daah yary rwnlliki Gd@,
p@@,
dailota dan tafupaen Cirebofl bsusaln urffi nwAfrinqm
Oitffi&rm&Fmlat
XeilIargaanCtetm-lnst'hrtPertanimB0gor(IKHPB):SdiapH*itffi dai
Bekry
progan@
IKC-IPB yag tddr&r
*q @#
dffit
(2009), Worldrop dar Alsi Penanaman Pdoo (2010), dan Try Ort Sm
fhs*hrgmrcr
,
fl$JFBdid#nmeniaMxrpogranker,aysFshr
dalksfttrs
dsi
Mrd-Bail,
brutana psneilnhh dagdl IKGIPB lercdp-tlingill#trt*
bersarns€afia mdrttrWn C&Son rufliadidasrah yang ma!u, n$fi*tr,
berrwffi,.ihn
b€rksadm. D€n* nrewnirdkffi
dh{ih
ltfrur dsi para perdid Cimbon brs*rt,&cil*ar
.upaya basana didahm membangm CirEbon yaU hbih bafr. Perar IKGIPB
fur
sangat