LAPORAN KERJA PRAKTIK
PEMBUATAN IKLAN LAYANAN MASYARAKAT
YANG BERJUDUL CLEAN AND CLEAR DENGAN TEKNIK
SPLIT SCREEN
Oleh :
Nama
: Almaviva Sakina Rofiandi
NIM
: 12.51016.0040
Program
: DIV (Diploma Empat)
Jurusan
: Komputer Multimedia
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
1
Pada Bab Pendahuluan ini akan dijabarkan perihal poin-poin dasar yang
melandasi dibuatnya Laporan Kerja Praktik, termasuk di dalamnya adalah tentang
Iklan Layanan Masyarakat yang menjadi permasalahan dan topik utama dalam
Laporan Kerja Praktik ini.
1.1 Latar Belakang Masalah
TVRI Jawa Timur merupakan salah satu dari banyak stasiun televisi yang
sudah banyak dikenal di masyarakat Indonesia. Dimana TVRI Jawa Timur namun
banyak masyarakat yang belum mengetahui jika TVRI Jawa Timur menyediakan
lowongan magang untuk para pelajar SMK dan Mahasiswa sesuai dengan
bi-dangnya masing-masing. Untuk itu dalam tugas kerja praktik ini, dirancanglah
sebuah Iklan Layanan Masyarakat yang menampung segala informasi magang.
Iklan Layanan Masyarakat yang dirancang, akan berisikan informasi. Hal ini
disebabkan banyak masyarakat yang kurang mengerti akan adanya lowongan
ma-gang atau yang biasanya juga disebut dengan Kerja Praktik untuk para siswa-siswi
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) serta mahasiswa dan mahasiswi dari
Perguruan Tinggi sesuai dengan bidangnya masing-masing.
Iklan Layanan Masyarakat adalah suatu jenis iklan yang biasanya digunakan
2
menginformasikan kepada masyarakat luas untuk mencapai tujuan sosial terutama
kesejahteraan atau kebaikan masyarakat.
Iklan Layanan Masyarakat selain berguna sebagai sarana informasi bagi
target audience, juga berguna sebagai media pendukung promosi dari perusahaan
tersebut, sehingga target audience dapat mengetahui lebih dalam mengenai
perusahaan tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka ditemukan rumusan masalah di
dalam kerja praktik ini yaitu bagaimana membuat Iklan Layanan Masyarakat
dengan tema kebersihan dengan menggunakan teknik splite screen untuk stasiun
televisi TVRI ?
1.3 Batasan Masalah
Dalam pembuatan laporan membutuhkan beberapa batasan masalah.
Adapun batasan masalah yang dibahas di dalam kerja praktik ini antara lain:
1. Pembuatan Iklan Layanan Masyarakat dengan menggunakan teknik splite
screen.
2. Membuat Iklan Layanan Masyrakat untuk semua kalangan.
3. Hasil karya Iklan Layanan Masyarakat berupa MP4.
4. Alat yang digunakan dalam membuat Iklan layanan Masyarakat adalah
1.4 Tujuan
Setelah mengetahui rumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam kerja praktik ini antara lain:
1. Menghasilkan iklan layanan masyarakat tentang kebersihan dengan
menggunakan teknik splite screen.
2. Agar masyarakat mengerti akan pentingnya kebersihan.
3. Mengaplikasikan ilmu videografi dalam pembuatan iklan layanan
masyarakat.
1.5 Manfaat 1. Bagi penulis
a. Untuk mengimplementasikan ilmu yang diperoleh selama belajar di
DIV Komputer Multimedia STIKOM Surabaya.
b. Sebagai sarana mahasiswa untuk mempelajari lebih jauh tentang dunia
videography.
c. Membentuk sikap kerja professional, kritis serta memahami deadline
kerja.
2. Bagi perusahaan
a. Iklan Layanan Masyarakat (ILM) dapat dengan berhasil memenuhi
permintaan klien.
b. Dapat memberikan ide-ide dan pendekatan baru dalam pembuatan
5 BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Pada Bab II, penulis akan mencantumkan data-data yang berkaitan dengan
profil perusahaan beserta keterangan-keterangan terperinci tentang seluk-beluk
perusahaan.
2.1 Sekilas Sejarah dan Profil TVRI Jawa Timur
TVRI Jawa Timur merupakan stasiun televisi pertama di Indonesia yang
melakukan siaran berita maupun hiburan sebelum bermunculan stasiun-stasiun
TV swasta. Pada mulanya TVRI Jatim berdiri dengan adanya stasiun pemancar
relay di Comorosewu dan Surabaya yang telah diresmikan.
Kedua stasiun pemancar relain ini kemudian dioperasikan pada bulan Juni
dan Juli 1971 dengan merelay sepenuhnya siaran dari Jakarta. Akhirnya pada
tanggal 3 Maret 1978 TVRI Jawa Timur dengan letak lokasi di Surabaya mulai
melakukan siaran secara resmi. Pada tanggal 24 Agustus 1962, siaran secara
tera-tus baru dapat dilakuka, oleh karena itu diperingati sebagai hari lahirnya TVRI
Stasiun Jawa Timur. Sama seperti TVRI yang ada diseluruh Indonesia, sebagai
televisi yang bergerak di bawah naungan pemerintah. Secara garis besar tujuan
TVRI dan programnya adalah untuk memberikan penayangan yang bermutu
bagi masyarakat sehingga dapat membangun bangsa dan negara Indonesia yang
Pada tanggal 3 Maret 1978 TVRI Stasiun Surabaya diresmikan, dan
sejak itu TVRI Stasiun Surabaya memulai siaran secara resmi. Siaran
pertama televisI di Indonesia berupa siaran percobaan dilakukan pada
tanggal 17 Agusts 1962, dalam bentuk siaran langsung Upacara Peringatan
detik-detik Proklamasi di Istana Merdeka Jakarta. Siaran secara teratur baru
dapat dilakukan pada tanggal 24 Agustus 1962, bertepatan dengan upacara
pembukaan ASIAN GAMES IV.
2.2 Visi dan Misi TVRI Jawa Timur 1. Visi
Terwujudnya TVRI sebagai media pilihan bangsa Indonesia dalam rangka
turut mencerdaskan kehidupan bangsa untuk memperkuat persatuan nasional.
2. Misi
Mengembangkan TVRI menjadi media perekat sosial untuk persatuan dan
kesatuan bangsa sekaligus media kontrol sosial yang dinamis.
Mengembangkan TVRI menjadi pusat layanan informasi dan edukasi yang
utama.
Memberdayakan TVRI menjadi pusat pembelajaran bangsa serta
menyajikan hiburan yang sehat dengan mengoptimalkan potensi dan
kebudayaan daerah serta memperhatikan komunitas terabaikan.
Membudayakan TVRI menjadi media untuk membangun citra bangsa dan
7
Gambar 2.1 Logo TVRI Jawa Timur (Sumber : Google.com)
2.3 Informasi Perusahaan 1. Lokasi TVRI Jawa Timur
Gambar 2.2 Peta Lokasi TVRI Jawa Timur (Sumber : Google.com)
TVRI Jawa Timur bertempat di Jalan Mayjend Sungkono no 124 Surabaya,
2. Struktur Perusahaan
Bagian Nama
Kepala TVRI Stasiun Jawa Timur Drs. Tribowo Kriswinarso
Kepala Bidang Program dan Pengembangan Usaha
Drs. Saiful Bahri
Kepala Seksi Program Anang Yunianto.A Md
Kepala Seksi Pengembangan Usaha Drs. Isnaeni Saufat
Kepala Bidang Berita Herman, SE
Kepala Seksi Produksi Berita Moc. Arief Misgianto, S.PT, MM
Kepala Seksi Current Fair dan Siaran Olahraga
Drs. Buyung Asmono P
Kepala Bagian Keuangan Syamsu, SE
Kepala Sub Bagian Perbendaharaan Drs. Suradi
Kepala Bidang Teknik Ir. Syahrial
Kepala Seksi Teknik Produksi dan Penyiaran
Eddy Koeswinarto
Kepala Seksi Teknik Transmisi Yuswo Basuki
Kepala Seksi Fasilitas Transmisi Tri Djoko Setijono
Kepala Bagian Umum Drs. Nono Susilo Ilhamdono
Kepala Sub Bagian SDM Drs. Sularno
9
1. Foto Kantor TVRI Jawa Timur
Gambar 2.5 Foto Ruang Program TVRI Jawa Timur (Sumber : Olahan Penulis)
11 BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam Bab III, Tinjauan Pustaka, penulis akan menerangkan tentang
penjelasan-penjelasan mendetail beserta sumber-sumber teoritis yang berkaitan
dengan Pengerjaan Iklan Layanan Masyarakat yang telah dilaksanakan di TVRI
Jawa Timur.
3.1 Pengertian Iklan Layanan Masyarakat
Iklan Layanan Masyarakat atau yang juga dikenal dengan singkatanya ILM
adalah suatu jenis periklanan yang dilakukan oleh oleh suatu organisasi kemersial
dan non komersil (tak jarang juga digunakan oleh pemerintah) guna mencapai
suatu tujuan sosial terutama untuk kesejahteraan ataupun kebaikan
masyarakat.(http://www.scribd.com)
Iklan Layanan Masyarakat Menurut Bittner ialah “Iklan Layanan
Masyarakat adalah jenis iklan yang bersifat non profit, jadi iklan tidak mencari
keuntungan semata akibat pemasangannya kepada khalayak” (Liliweri, 1992: 31).
Umumnya Iklan Layanan Masyarakat bertujuan memberikan informasi dan
penerangan serta pendidikan kepada masyarakat dalam rangka pelayanan dengan
mengajak masyarakat untuk berpartisipasi, bersikap positif terhadap pesan yang
disampaikan.
Adapun Definisi Iklan Layanan Masyarakat menurut Cromton dan Lamb
“Iklan Layanan Masyarakat adalah suatu jenis iklan yang dibuat dengan
biaya yang tidak besar dan tidak komersial yang bertujuan untuk mempromosikan
program–program; kegiatan–kegiatan yang diadakan oleh pemerintah atau
digunakan oleh organisasi–organisasi kemasyarakatan yang non profit dan sebagai
iklan yang berfungsi untuk kepentingan masayarakat, tidak termasuk acara
prakiraan cuaca dan iklan promosi produk” (Kasali, 1995: 201).
Iklan layanan masyarakat tidak terlalu terikat pada penatan yang ketat,
perancangan pesan yang rumit, pemilihan media yang sesuai, sampai pada
penentuan khalayak sasaran maupun pemilihan tempat dan waktu yang
benar-benar pas.
Menurut Ad Council dalam Kasali (1995; 202), suatu dewan periklanan di
Amerika Serikat yang memelopori Iklan Layanan Masyarakat, kriteria yang
dipakai untuk menentukan kampanye pelayanan masyarakat adalah :
1. Non – komersial
2. Tidak bersifat keagamaan
3. Non – politik
4. Berwawasan nasional
5. Diperuntukkan bagi semua lapisan masyarakat
6. Diajukan oleh organisasi yang telah diakui atau diterima
7. Dapat diiklankan mempunyai dampak dan kepentingan tinggi sehingga patut
13
3.2 Proses Iklan Kampanye Masyarakat
Proses pembuatan dan pemasaran Iklan Layanan Masyarakat adalah tidak
berbeda dengan memasarkan iklan biasa. Sebelum dibuat perlu dilakukan
langkah-langkah identifikasi masalah serta pemilihan dan analisa kelompok
sasaran. Kelompok ini dianalisis kebutuhannya, suasana psikologis dan sosiologis
yang melingkupinya, bahasanya, jalan pikirannya, serta simbol–simbol yang dekat
dengannya.
Langkah pertama adalah menentukan tujuan khusus iklan tentang apa yang
diharapkan di capai dalam kampanye tersebut. Tujuan menyangkut penambahan
jumlah yang dilayani klien sampai peningkatan kesadaran masyarakat terhadap
adanya organisasi atau program-program khususnya.
Langkah kedua adalah menentukan tema iklan. Tema iklan adalah topik
pokok atau selling points yang ingin dituju oleh iklan. Suatu tema iklan harus
berpusat pada topik atau dimensi program yang sangat penting bagi klien.
Penelitian pasar sering diperlukan untuk mengidentifkasikan topik atau dimensi
ini.
Langkah ketiga adalah menentukan anggaran iklan yang diperlukan untuk
suatu kampanye selama periode tertentu. Ada beberapa metode yang lazim
digunakan. Diantaranya arbitary approach, percentage approach, service
participacing or use approach, dan the objective and task approach. Cara yang
Langkah keempat adalah perencanaan media yang meliputi tiga hal:
1. Identifikasi media yang ada dan tersedia.
2. Memilih media yang cocok dan dapat digunakan.
3. Menentukan waktu dan frekuensi penyiaran.
Langkah kelima adalah menciptakan pesan-pesan iklan.
Komponen-komponen suatu iklan termasuk headline, sub headline, body copy, atwork dan
tanda/logo secara bersama-sama dan memelihara perhatian sasaran.
Langkah terakhir adalah menilai keberhasilan kampanye tersebut melalui
serangkaian evaluasi. Evaluasi ini dilakukan sebelum, selama, dan sesudah
15
3.3 Jenis Iklan
Di Iklan Layanan Masyarakat terdapat berbagai jenis-jenis iklan dari
menurut para ahli.
3.3.1 Jenis Iklan Menurut Bitner
Jenis iklan ada bermacam-macam. Menurut Bittner secara teoretis iklan
terdiri atas dua jenis, yakni :
1. Iklan Standar
Iklan standar adalah iklan yang ditata secara khusus untuk keperluan
memperkenalkan barang, jasa pelayanan, kepada konsumen melalui sebuah
media. Tujuan iklan standar adalah merangsang motif dan minat para pembeli
atau para pemakai.
2. Iklan Layanan Masyarakat
Iklan Layanan Masyarakat (ILM) adalah jenis iklan ynag bersifat nonprofit,
jadi iklan ini tidak mencari keuntungan akibat pemasangannya kepada khalayak.
Umumnya Iklan Layanan Masyarakat bertujuan memberikan informasi dan
penerangan serta pendidikan kepada masyarakat dalam rangka pelayanan dengan
mengajak masyarakat untuk berpartisipasi, bersikap positif terhadap pesan yang
3.3.2 Jenis Iklan Siswanto
Berbeda dengan pendapat yang dikemukakan menurut Siswanto iklan dapat
dibagi menjadi :
1. Iklan yang persuasif komersial
Yaitu iklan yang mempropagandakan barang atau jasa yang menimbulkan
keuntungan pada pihak perusahaan yang memasang iklan.
2. Iklan yang informatif non komersial
Adalah iklan pemberitahuan kepada publik mengenai sesuatu hal (Siswanto,
1992 : 41).
3.3.2 Jenis Iklan Menurut Abdurachman
Ada juga yang melihat jenis iklan dari sifatnya seperti yang dikemukakan
oleh Abdurachman, yaitu :
1. Pengumuman yang bersifat kekeluargaan (berita tentang kelahiran,
pernikahan, kematian, dan lain-lain).
2. Pengumuman yang bersifat business (dicari, dijual, disewakan, dibutuhkan,
tukar tambah, dan lain-lain). Ini menyangkut bidang usaha dan mencari
keuntungan.
Pengumuman yang bersifat resmi yang dikeluarkan misalnya oleh
instansi-instansi yang berupa panggilan calon-calon mahasiswa, pengumuman tentang
17
3.4 Tahap Pembuatan Video Iklan Layanan Masyarakat
Para praktisi pembuat video kemudian membagi proses pembuatan video
dalam 3 bagian yaitu Pra Produksi, Produksi, dan Pasca Produksi. Matt York
(2004: 234) menyatakan bahwa proses panjang pembuatan video didasari oleh
satu tujuan utama yaitu meraih kesuksesan dalam menyampaikan sebuah visi atau
ide kepada penonton. York kemudian mengumpulkan beberapa tulisan dari
praktisi videomaker sehubungan dengan proses pembuatan video dan
merangkumnya dalam Video Maker Guide to Digital Video and DVD Production.
Berikut penjabaran mereka tentang proses pembuatan video
3.4.1 Pra Produksi
Pra produksi meliputi seluruh rangkaian proses persiapan terhitung saat
sebuah ide proyek muncul sampai pada momen sebelum syuting dimulai. Tahap
persiapan ini berperan dalam menentukan efisiensi dan efektifitas pengerjaan
sebuah video. Di sinilah perhitungan dan perencanaan terjadi.
Dalam pra produksi atau tahap persiapan, ada beberapa elemen yang harus dibuat,
diantaranya adalah:
1. Penulisan
Penulisan merupakan tahap awal dalam proses pra produksi. Tahap
pengembangan dan perluasan ide. Berikut dijelaskan runtutan proses
penulisan dalam produksi sebuah video:
a. Konsep
Merancang sebuah video iklan layanan masyarakat dengan menggunakan
teknik spilte screen. Dengan konsep kebersihan yang berarti kita harus
menjaga kebersihan setiap saat agar terhindar dari penyakit.
b. Sinopsis
Merancang sebuah video iklan layanan masyarakat dengan menggunakan
teknik spilte screen. Dengan konsep kebersihan yang berarti kita harus
menjaga kebersihan setiap saat agar terhindar dari penyakit.
c. Treatment
Treatment merupakan presentasi detail dari cerita namun belum berbentuk
naskah. Treatment ditulis dalam format poin-poin dimana tiap poinnya
menjelaskan secara sebuah adegan secara rinci. Dengan membuat treatment,
dinamika sebuah video dapat tergambar. Plot cerita dan struktur utama
video mulai terbentuk dalam tahap ini.
d. Naskah
Lanjutan dari treatment adalah naskah. Dalam format naskah suasana dan
rasa sebuah video dijabarkan melalui pengadeganan visual, dialog, dan
audio tambahan. Naskah akan menjadi acuan utama bagi seorang sutradara
untuk mengarahkan tim produksi atas hal-hal yang seharusnya ada di depan
19
e. Storyboard
Storyboard merupakan gambaran terperinci dari sebuah film atau video.
Storyboard umumnya terdiri dari dua panel, dengan panel kiri berisi gambar
visual sebuah adegan dan panel kanan berisi keterangan teknis adegan.
Dengan dibuatnya storyboard, sebuah adegan dapat terbayangkan lebih
jelas. Storyboard membagi sebuah adegan menjadi beberapa shot runtut dan
akan digunakan sebagai acuan untuk tim produksi dan pasca produksi.
Dengan diselesaikannya tahap penulisan, sebuah produksi telah berbekal
konsep yang matang, sinopsis, treatment, naskah, dan storyboard. Jika video yang
di produksi merupakan video fiktif maka dari penulisan ini dapat dilakukan
casting untuk mencari dan menentukan pemain yang akan membintangi video
tersebut. Kemudian, langkah selanjutnya adalah melakukan persiapan berdasarkan
materi penulisan tersebut.
2. Persiapan Artistik
Sesuai dengan namanya, persiapan artistic dilakukan oleh tim artistik.
Seluruh hal yang berhubungan dengan menunjang suasana dan mood sebuah
adegan merupakan tanggung jawab tim artistik, di antaranya adalah set
lokasi, properti, makeup, dan wardrobe.
Rangkaian proses persiapan artistic dimulai dari breakdown script atau
pengkajian naskah. Pada tahap ini tim artistic akan menganalisa naskah dan
menentukan elemen-elemen artistic tiap adegan sesuai dengan konsep utama
Seseorang dalam tim artistic membutuhkan mobilitas dan wawasan yang
luas, sehubungan dengan hal-hal yang dicari untuk melengkapi video yang
akan dibuat. Setelah seluruh elemen ditentukan dan dicari, maka tim artistic
dapat menyusun budgeting untuk keperluan artistik. Pembiayaan
departemen artistic umumnya meliputi perijinan atau sewa lokasi,
pengadaan properti, perekrutan make up artist, dan pengadaan wardrobe.
3. Persiapan Teknis
Terpisah daripada persiapan artistik, adapun hal-hal yang bersifat teknis
digolongkan dalam persiapan teknis, dengan tim tersendiri. Persiapan teknis
meliputi perencanaan alat-alat yang akan digunakan dalam pengambilan
gambar atau suara. Sebuah adegan tunggal memungkinkan membutuhkan
beberapa kombinasi alat yang kompleks. Mulai dari alat-alat utama seperti
kamera, memori, lensa, dan audio recorder, sampai pada alat-alat
pendukung seperti tripod, slider, mic stand, dan sebagainya. Tidak pula
melupakan alat pendukung penyimpanan seperti notebook dan storage disk.
Persiapan teknis ini tidak hanya meliputi peralatan-peralatan saat produksi,
namun juga pasca produksi seperti perangkat editing dan software yang
akan dibutuhkan.
Sama halnya seperti persiapan artistik, setelah keseluruhan peralatan teknis
direncanakan maka tim teknis atau tim produksi akan menganggarkan
21
4. Penjadwalan
Tidak dapat dipungkiri bahwa pembuatan sebuah video melibatkan tidak
hanya berbagai elemen, namun juga orang-orang yang bekerja di dalamnya.
Makadari itu, butuh sebuah manajemen produksi yang berfungsi mengatur
perencanaan jadwal produksi. Sehubungan dengan penyewaan alat, lokasi,
dan ketersediaan jadwal daripada talent dan segenap kru produksi, seorang
project manager perlu melakukan penjadwalan yang efektif dan efisien.
Dari penjadwalan ini pula dapat dianggarkan biaya-biaya lain seperti
akomodasi dan transportasi selama produksi berlangsung.
5. Reading
Layaknya gladi resik dalam penampilan drama, sebuah produksi
membutuhkan tahapan reading. Reading tidak hanya berfungsi sebagai uji
coba dialog bagi pemain dalam produksi film, namun juga berfungsi sebagai
simulasi bagi para tim produksi dalam mempraktikkan apa yang telah
direncanakan dalam storyboard sehingga pada saat syuting atau produksi
berlangsung seluruh kru dan unit produksi telah benar-benar memahami
tugas dan peran masing-masing.
3.4.2 Produksi
Pada dasarnya, proses produksi adalah seluruh kegiatan syuting yang
dikerjakan di lapangan ataupun di studio. Tidak hanya pengambilan gambar,
musik yang akan digunakan. Intinya, proses produksi merupakan pengumpulan
bahan-bahan baik visual maupun audio untuk kemudian diolah pada saat editing.
3.4.3 PascaProduksi
Sesuai dengan namanya, pasca produksi merupakan kegiatan yang
dilakukan setelah syuting. Umumnya, kegiatan ini merupakan kegiatan
penyuntingan gambar dan penyatuan atau sinkronasi gambar dengan audio.
Namun tidak membatasi, kegiatan pasca produksi juga meliputi publikasi,
22 BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Kerja praktik ini dilaksanakan secara sistematis guna penyusunan penulisan
dan dokumentasi-dokumentasi yang akan menunjang tentang iklan layanan
masyarakat. Pelaksanaan kerja praktik ini bertempat di TVRI Jawa Timur, yang
beralamat di Jalan Mayjend Sungkono no 24, Surabaya. Kerja Praktik
dilaksanakan dalam kurun waktu tanggal 26 Januari 2015 sampai tanggal 26
Maret 2015, dengan jadwal kerja hari Senin sampai Jum’at pukul 10.00 WIB –
17.00 WIB.
Berikut ini tahap-tahap pengerjaan dan pelaksanaan kerja praktik yang
digambarkan dalam sebuah bagan seperti pada gambar 4.1.
Gambar 4.1 Skema Tahapan Kerja Praktik
(Sumber: Olahan Penulis)
PERSIAPAN
Visitasi >> Lamaran >> Perencanaan Kerja Praktik
PELAKSANAAN
Perkenalan >> Konsep Ide Iklan Layanan
Masyarakat>> Pengumpulan Refernsi >>
LAPORAN
Pengumpulan Data >> Pengumpulan
Dalam Bab IV, Metodologi Penelitian, akan dijelaskan metode atau cara
yang digunakan baik dalam pelaksanaan kerja praktik maupun dalam penyusunan
Laporan Kerja Praktik.
Dari dasar-dasar metode tersebut, dalam Bab IV ini juga akan dijelaskan
perancangan karya sebagai perencanaan dalam Laporan Kerja Praktik.
4.1 Metode Penelitian
Multimedia merupakan bidang ilmu yang lebih menitikberatkan pada
praktik atau non-teoritis, oleh karenanya metode yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif sebagai landasan dasar dalam
pembuatan dan pelaksanaannya.
Melalui metode kualitatif ini diharapkan dapat lebih mengkaji suatu
permasalahan lebih mendalam. Sehubungan dengan data-data yang akan diolah
bukanlah data-data statistik, melainkan deskriptif seperti hasil wawancara,
dokumentasi lapangan, gambar, video, dan lain-lain.
Sebagai bentuk pengkajian lebih mendalam, penelitian kualitatif ini juga
mengandalkan pendekatan terhadap praktisi yang ahli dalam bidangnya, guna
mendapatkan wawasan mengenai situasi dan kondisi nyata di lapangan.
Beberapa teknik pengambilan data yang digunakan dalam penyusunan
24
1. Observasi
Metode observasi merupakan cara pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan langsung terhadap obyek yaitu sistem kerja para praktisi
videografi di TVRI Jawa Timur serta melakukan pencatatan secara
sistematis di setiap tahapan-tahapan yang dilakukan selama pengerjaan
Iklan Layanan Masyarakat. Observasi juga dilakukan terhadap hasil jadi
video-video Iklan Layanan Masyarakat yang diproduksi oleh TVRI Jawa
Timur dan mengamati keunggulan dari video-video tersebut. Setelah
produksi selesai hasil proyek diserahkan kepada kepala program TVRI Jawa
Timur dan disimpan untuk portofolio.
2. Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan melalui
pencarian referensi, literatur atau bahan-bahan teori yang diperlukan dari
berbagai sumber wacana yang berkaitan dengan penyusunan laporan.
Studi pustaka dalam penyusunan laporan ini dilakukan dengan cara
mengumpulkan data dari buku Video Maker Guide to Digital Video and
DVD Production yang membahas seputar iklan layanan masyarakat serta
didukung dengan artikel-artikel dari internet tentang iklan layanan
masyarakat.
4.2 Analisa Data
Proses analisis data dimulai ketika semua data telah terkumpul. Data yang
deskriptifnya. Dengan ditatanya data-data yang didapat ke dalam beberapa
kelompok informasi yang berurutan maka sebuah kesimpulan bisa diambil.
Kesimpulan ini kemudian dijabarkan kembali secara sistematis dan runtut ke
dalam tulisan. Jika masih ada data dan informasi tambahan akan dilakukan
penataan data ke dalam sub-sub yang telah diurutkan. Sebaliknya, jika ada data
yang tidak relevan dengan bahasan maka data tersebut tidak akan disusun atau
dimasukkan ke dalam penulisan. Proses analisis ini akan terus berlangsung hingga
semua data yang didapat telah diolah tak tersisa.
Dari data-data yang telah diperoleh dari observasi, studi pustaka adalah
bahwa pengerjaan iklan layanan masyarakat ini harus dikerjakan dari tahap pra
produksi kemudian produksi dan diakhiri dengan pasca produksi. Untuk iklan
layanan masyarakat telah dipilih teknik split screen. Jadi dapat disimpulkan untuk
kerja praktik ini kata kunci yang didapat adalah pengerjaan iklan layanan
masyarakat,TVRI Jawa Timur.
4.3 Perancangan Karya
Pada kerja praktik ini penulis bersama TVRI Jawa Timur akan membuat
sebuah Iklan Layanan Masyarakat dengan tahapan yang meliputi: konsep,
pengerjaan naskah, dan pengerjaan iklan layanan masyarakat. Berikut dibawah ini
26
4.3.1 Konsep
Berdasarkan data yang telah diperoleh pada analisa data, ditambah dengan
permintaan Kepala Program TVRI yang merujuk pada portofolio iklan layanan
masyarakat TVRI Jawa Timur, Kepala Program menginginkan kemasan yang
serupa. Mulai dari kualitas gambar dan audio dalam iklan layanan masyarakat
tersebut.
Suasana dalam konsep iklan layanan masyarakat yang di inginkan oleh
Kepala Program TVRI menggambarkan suasana yang menarik dan teknik dalam
iklan layanan masyarakat yang menarik dilihat dan mudah dimengerti.
4.3.2 Pengerjaan Naskah
Setelah konsep didapat, konsep tersebut dijabarkan kedalam format naskah.
Naskah ini akan memuat tentang adegan-adegan apa saja yang akan dilakukan
oleh talent iklan layanan masyarakat. Dan dengan ditambahkan teknik splite
screen yang menarik.
4.3.3 Video Editing
Dari pengerjaan video editig akan memuat shoot-shoot yang akan
digabungkan menjadi satu kemasan iklan layanan masyarakat dengan
27 BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab V ini akan dijelaskan dari bab sebelumnya tentang produksi dan
pasca produksi. Dalam bab ini akan dijelaskan secara lebih detail dari setiap
screen Shoot kegiatan dalam produksi dan pasca produksi dalam pembuatan Iklan
Layanan Masyarakat di stasiun TVRI Jawa Timur.
5.1 Pra Produksi
Kegiatan dimulai dari pra produksi sebelum melakukan produksi iklan
layanan masyarakat. Banyak hal yang dilakukan dan prosesnya yang panjang.
Yaitu membuat konsep, tema, script, penjadwalan, budgeting. Jika semuanya
sudah dilakukan dilanjutkan dengan produksi meeting, dan menset lokasi syuting
lalu dilakukan breefing kepada pemeran iklan layanan masyrakat
5.1.1 Ide dan Konsep
Iklan Layanan Masyarakat merupakan salah satu media komunikasi massa.
Didalam sebuah iklan akan tersirat beberapa pesan yang akan diterima audien atau
penonton. Dengan durasi iklan yang pendek, para pembuat iklan dapat lebih
selektif mengungkapkan materi yang ditampilkan melalui setiap shoot akan
28
Penulis membuat ide dan konsep adalah merancang sebuah video iklan
layanan masyarakat dengan menggunakan teknik spilt screen. Dengan konsep
kebersihan yang berarti kita harus menjaga kebersihan setiap saat agar terhindar
dari penyakit.
5.1.2 Sinopsis
Sinopsis merupakan pengembangan ide cerita. Susunan sinopsis merupakan
acuan dalam pembuatan skenario. Pada sinopsis, mulai terdapat pengembangan
cerita, tokoh utama dan setting.
Dua anak kecil yang masih berusia 10tahun, yang hendak ke sekolah pada
pagi hari. Sebelum pergi ke sekolah, mereka harus membantu Ibunya terlebih
dahulu membuang sampah. Di Iklan Layanan Masyarakat ini akan menampilkan
teknik splite screen yang nantinya ada perbedaan antara anak satu dengan anak
kedua. Anak yang pertama, sesudah membuang sampah tidak mencuci tangan dan
langung makan akibatnya Ia langsung sakit perut dan tidak pergi ke sekolah.
Tetapi anak yang kedua setelah membuang sampah, Ia mencuci tangan baru
makan. Perutnya tidak bermasalah karena anak yang kedua menjaga kebersihan
tangannya, dan Ia pergi untuk sekolah
5.1.3 Naskah
Dalam format naskah suasana dan rasa sebuah video dijabarkan melalui
pengadeganan visual, dialog, dan audio tambahan. Berikut adalah naskah dari
“Makanya jaga kebersihan...”
5.1.4 Treatment
Treatment merupakan presentasi detail dari cerita namun belum berbentuk
naskah. Treatment ditulis dalam format poin-poin dimana tiap poinnya
menjelaskan secara sebuah adegan secara rinci.
1. Pagi hari Fira dan Alif hendak pergi sekolah.
2. Mereka membuang sampah di depan rumah.
3. Setelah membuang sampah, Alif langsung makan, dan Fira mencuci
tangannya dahulu.
4. Alif sakit perut dan ridak pergi ke sekolah.
5. Fira langsung pergi ke sekolah karena Ia menjaga kebersihan tangannya.
5.2 Produksi
Pemantauan di setiap tahapan menjadi sangat penting disaat produksi.
Proses penyajian dari pengambilan gambar pada iklan layanan masyarakat di
setiap scene selalu berbeda satu sama lainnya.
Di iklan layanan masyarakat proses produksi dilakukan dengan kerjasama
antara crew. Crew iklan layanan masyrakat terdiri dari cameramen dan lighting.
Sesi produksi pada tugas ini tidak terdapatnya latihan karena pengerjaanya
langsung ke secara digital. Dimana menyatukan stock shoot dan jadilah video
30
Gambar 5.2: Proses Produksi
Gambar 5.2.1: Proses Produksi
(Sumber: Dokumentasi Penulis)
Dalam gambar 5.2.1 dan 5.2.1 menunjukan pengerjaan saat produksi
Menggunakan kamera Canon 60D dan kamera sport yaitu SJCAM4000.
5.3 Pasca Produksi
Pasca Produksi adalah kegiatan yang dilakukan setelah serangkaian sesi Pra
Produksi dan Produksi telah dilakukan. Dimana dalam sesi pasca produksi ini
seluruh elemen dijadikan menjadi satu dalam sebuah video selanjutnya editing,
32
Gambar 5.3 Proses editing dan penyatuan stock shoot
(Sumber: Olahan Penulis)
Gambar 5.3.1 Proses editing dan pemberian backsound
Dalam gambar 5.3 dan 5.3.1 menunjukan pengerjaan editing yang menggunakan
software yang digunakan yaitu Adobe Premier CS5. Software ini sudah biasa
digunakan untuk proses editing video. Untuk dapat menggunakan software ini
memang dibutuhkan Personal Computer (PC) atau Laptop dengan spesifikasi
tinggi mengingat untuk menjalankan software ini cukup membutuhkan tenaga
besar untuk menyimpan serta editing video agar proses dan hasil bisa sesuai yang
diharapkan.
34 BAB VI PENUTUP
Pada akhirnya, pengerjaan Laporan Kerja Praktik ini dirampungkan dan ditutup
dengan pengambilan kesimpulan serta saran-saran yang didapat dari evaluasi pribadi.
Kesimpulan dan saran tersebut dicantumkan pada Bab VI ini.
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis ambil dari Produksi Iklan Layanan Masyarakat
di TVRI Jawa Timur dirumuskan dalam poin-poin berikut:
1. Membuat iklan layanan masyarakat yang berjudul clean and clear di TVRI Jawa
Timur dengan teknik split screen dicapai dengan mengumpulkan data, membuat
konsep dilanjutkan dengan pengerjaan naskah, pengerjaan video iklan dengan
teknik split screen.
2. Membuat iklan layanan masyarakat yang berjudul clean and clear di TVRI Jawa
Timur dicapai dengan mengedepankan keunikan perusahaan dan menonjolkan
nilai-nilai perusahaan kedalam bentuk yang mudah dimengerti oleh penonton.
6.2 Saran
Adapun saran penulis setelah melakukan kerja praktik di TVRI Jawa Timur:
1. Bagi teman-teman yang akan melakukan Kerja Praktik, persiapkan bekal
wawasan yang matang, karena persiapan tersebut akan sangat membantu pada
35 Sumber Buku:
Kasali, Rhenald. 1995. Manajemen Periklanan – Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.
Liliweri. 1992. Dasar Dasar Komunikasi Periklanan. Bandung : Penerbit PT Citra Aditya Bakti.
York, Matt. 2004. Video Maker Guide to Digital Video and DVD Production. New York: Paperback.
Sumber Internet:
Alpukatkiller, 2009 Iklan Layanan Masyarakat
http://www.scribd.com/doc/18191893/IKLAN-LAYANAN-MASYARAKAT (diakses pada tanggal 7 September 2015)
Bitebrands, 2013 Iklan Layanan Masyarakat
http://www.bitebrands.co/2013/11/peran-fungsi-iklan-layanan-masyarakat.html (diakses pada tanggal 7 September 2015)
TVRI Jawa Timur