• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Metro Ethernet sebagai Layanan Layer Akses IPTV di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Infratel Network Regional Jawa Timur.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Metro Ethernet sebagai Layanan Layer Akses IPTV di PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Infratel Network Regional Jawa Timur."

Copied!
58
0
0

Teks penuh

(1)

INFRATEL NETWORK REGIONAL JAWA TIMUR

KERJA PRAKTEK

Disusun oleh:

1. Andhi Yunindra Rochmansyah (08.41010.0111) 2. Galih Ariadhi Pranata (08.41010.0193)

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...i

DAFTAR ISI ...iii

DAFTAR GAMBAR ...v

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah ...1

1.2 Tujuan Kerja Praktek...2

1.2.1 Umum ...2

1.2.2 Khusus ...3

1.3 Batasan Masalah ...3

1.4 Waktu dan Lama Kerja Praktek ...3

1.5 Kontribusi ...3

1.6 Sistematika Penulisan ...4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ...6

2.1 Sejarah Singkat Telkom ...6

2.2 Logo Telkom ...7

2.3 Visi dan Misi Telkom ...8

2.4 Struktur Organisasi ...9

2.5 Budaya Perusahaan ...10

BAB III TEORI PENUNJANG ...13

3.1 IP Multicast ...13

3.2 Komunikasi Multipoint pada Jaringan Komputer...13

3.2.1 Unicast ...14

3.2.2 Broadcasr ...16

3.2.3 Multicast ...17

3.3 IGMP (Internet Group Management Protocol) ...19

3.4 LAN, MAN, dan WAN ...21

3.4.1 LAN ...21

3.4.2 MAN ...23

3.4.3 WAN ...24

3.5 Teknologi IPTV ...26

(3)

3.5.3 IPTV Server ...29

3.5.4 Distribusi Program IPTV ...30

3.6 BroadCam Video Streaming Server...32

3.7 Web Browser ...34

3.8 Transmisi...35

3.8.1 Definisi Transmisi ...35

3.8.2 Media Transmisi ...38

BAB IV PEMBAHASAN ...46

4.1 Mengimplementasikan Software IPTV Client-Server ...46

4.1.1 Desain Form Pengguna Server ...47

A. Form BroadCam Video Streaming Server ...47

B. Form BroadCam Option ...48

C. Form Configure LAN ...48

B. Form Manage Viewers ...49

4.1.2 Desain Form Pengguna Client ...50

A. Form BroadCam Video Streaming Server Live 1 ...50

B. Form BroadCam Video Streaming Server Live 2 ...51

C. Form Streaming ...52

BAB V PENUTUP ...53

5.1 Kesimpulan ...53

5.2 Saran ...53

5.2.1 Saran Untuk PT.Telkom ...53

5.2.1 Saran Mahasiswa ...54

DAFTAR PUSTAKA ...55

LAMPIRAN ...56

(4)

BAB I PENDAHULUAN

Telah dirasakan perkembangan teknologi komunikasi, dimana semakin lama tuntutan kebutuhan pelayanan bagi pengguna jasa komunikasi ini semakin tinggi. Multicast adalah salah satu hasil pemikiran inovatif yang dapat banyak membantu dalam peningkatan pelayanan komunikasi terutama dalam hal jaringan Network. Multicast merupakan gabungan dari sifat-sifat yang dimiliki oleh komuniksai Unicast dan komunikasi Broadcast. Kelebihan dan kekurangan komunikasi Multicast ini dapat diketahui dari perbandingan-perbandingan yang di lakukan dengan metoda-metoda komunikasi yang lain, di mana yang nantinya kekurangan-kekurangan dari komunikasi. Multicast ini merupakan tantangan baru yang harus di atasi pada masa yang akan datang. Salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan kinerja suatu jaringan Internet Protocol(IP) multimedia adalah efisiensi kebutuhan Bandwidth. Beberapa teknologi dikembangkan untuk mencapai kebutuhan tersebut, diantaranya adalah sistem IP Multicast.

Implementasi multicast dapat memberikan jaminan kualitas layanan yang baik, salah satunya pada studi analisis multicast IPTV. Dengan adanya studi analisis multicast IPTV ini maka diharapkan dapat mengoptimalkan jaringan dengan menurunkan kebutuhan Bandwidth. Efisiensi yang dimaksudkan meliputi pengalokasian Bandwidth akibat penambahan user, bitrate codec, dan kapasitas link pada suatu jaringan IPTV. (sumber: www.capgemini.com)

1.1 Latar Belakang

Pada awal di tahun 2010 TELKOM sudah melakukan perubahan bisnis dari bisnis Infocom menjadi bisnis yang bergerak sebagai penyedia jasa T.I.M.E (Telecomunication Information Media dan Edutainment). Didalam hal ini untuk mendukung bisnis tersebut perlu ditumbuh kembangkan layanan IPTV. IPTV (Internet Protocol Television) Televisi berbasis protocol internet yang menawarkan layanan lebih daripada sekedar internet TV. Bisnis IPTV merupakan

(5)

bisnis yang memiliki peluang yang sangat besar dan berkembang karena layanan yang ditawarkan lebih menarik seperti pelanggan kapan saja menyaksikan acara yang disaksikan (tidak ada jadwal tertentu) karena on demand, dapat direkam dan sebagainya. IPTV menawarkan kualitas layanan end-to-end dengan pengembangan inovasi layanan yang tidak terbatas seperti video on demand, personal video recorder, pay per view dari siaran langsung, high definition TV

serta personalisasi tayangan.

IPTV yang merupakan sistem di mana layanan televisi digital dikirimkan dengan menggunakan internet protocol melalui infrastruktur jaringan. Jaringan yang digunakan dengan sistem Jaringan akses Fiber Optik dengan sistem FTTC (Fiber To The Churb) Network ataupun dengan FTTH (fiber To The Home) Network serta sistem FTTB (Fiber To The Building).

Karena jaringan akses yang dimiliki sekarang untuk layanan IPTV bagian dari bisnis baru tersebut sebagian adalah menggunakan jaringan akses tembaga, maka hal itu tidak dimungkinkan untuk dikirim ke pelanggan. Sedangkan jaringan yang dibutuhkan untuk jenis layanan IPTV yang menggunakan bandwidth yang besar yang tentunya membutuhkan infrastruktur yang handal dan

besar seperti jaringan akses optik. (Sumber: Basic-Training-on-IPTV-Solution-Summary)

1.2 Tujuan Kerja Praktek 1.2.1 Umum

Dalam kurikulum di STIKOM Surabaya, kerja praktek merupakan suatu kegiatan yang harus ditempuh oleh mahasiswa STIKOM Surabaya untuk semua jurusan, baik program D3,D4 maupun program S1.

Tujuan diadakannya kerja praktek itu adalah :

1. Untuk memberikan pengalaman kerja praktek secara langsung serta menggali berbagai masalah/pekerjaan yang timbul di lapangan.

(6)

3

3. Untuk membentuk perilaku positif bagi para mahasiswa peserta Kerja Praktek melalui penyusunan diri dengan lingkungan kerja tempat Kerja Praktek.

4. Untuk menumbuhkan rasa kebersamaan tim secara baik, terutama dalam mensukseskan suatu program kerja.

5. Untuk mengukur kemampuan masing-masing peserta, setelah yang bersangkutan berhadapan dengan berbagai masalah di lapangan.

1.2.2 Khusus

Secara khusus tujuan kerja praktek adalah sebagai berikut : 1. Mahasiswa memahami teknologi IPTV.

2. Mahasiswa dapat mengimplementasikan IPTV client-server dengan menggunakan kabel LAN dan wirelles.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah yang dikerjakan oleh penulis yaitu:

a. Hanya mengimplementasikan IPTV client-server dengan menggunakan kabel LAN dan wireless.

b. Tidak men-setting IP pada software yang telah ada.

1.4 Waktu dan Lama Kerja Praktek

Adapun waktu dan lama kerja praktek di PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Regional V Jawa Timur dilaksanakan selama 1 bulan yang dimulai pada tanggal 4 Juli – 4 Agustus.

1.5 Kontribusi

(7)

1. Saling tukar menukar ilmu pengetahuan terutama dalam client-server IPTV. 2. Terjalinnya kerja sama yang baik antara STIKOM dengan pihak PT.

TELKOM kebalen timur.

3. Berbagi ilmu dalam hal metro Ethernet dan IPTV.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan hasil kerja praktek pada bidang Sistem Informasi PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Divisi Infratel Network Regional Jawa Timur adalah sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang, tujuan kerja praktek, perumusan masalah, batasan masalah dan sistematika penulisan.

BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini dijelaskan tentang sejarah singkat Telkom, struktur organisasi, logo Telkom, visi dan misi Telkom, dan budaya perusahaan.

BAB III : TEORI PENUNJANG

Pada Bab ini dijelaskan beberapa teori singkat yang berhubungan dengan Teknologi IPTV, Metro Ethernet, BroadCam Video Streaming Server dan IP Multicast.

BAB IV : PEMBAHASAN

(8)

5

BAB V : PENUTUP

(9)

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (Telkom) merupakan salah satu badan usaha milik negara yang bergerak dalam bidang pelayanan jasa telekomunikasi.

2.1 Sejarah Singkat Telkom

Adapun sejarah singkat PT. Telkom adalah sebagai berikut :

1. Era Kolonial

Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT).

2. Perusahaan Negara

Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

3. Perumtel

Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT. Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI

(10)

7

menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

4. PT. Telkom ( Persero )

Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.

5. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

(11)

meluncurkan "New Telkom" (Telkom baru) yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan.

2.2 Logo Telkom

Gambar 2.1 Logo Telkom

Logo baru Telkom mencerminkan brand positioning ”Life Confident” dimana keahlian dan dedikasi akan diberikan bagi semua pelanggan untuk mendukung kehidupan mereka dimanapun mereka berada. Brand positioning ini didukung oleh “service culture” baru yaitu: expertise, empowering, assured, progressive dan heart.

Sekilas logo bulat dengan siluet tangan terkesan simple, simplifikasi logo ini terdiri dari lingkaran biru yang ada di depan tangan berwarna kuning. Logo ini merupakan cerminan dari “brand value” baru yang selanjutnya disebut dengan “Life in Touch” dan diperkuat dengan tag line baru pengganti “committed 2U” yakni “the world is in your hand”.

Adapun arti dari simbol-simbol logo tersebut yaitu:

(12)

9

b. Empowering : makna dari tangan yang meraih ke luar. Simbol ini

mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar.

c. Assured : makna dari jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah

kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat

d. Progressive : kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.

e. Heart : simbol dari telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan. Selain simbol, warna-warna yang digunakan adalah :

a. Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan

pengalaman yang tinggi.

b. Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif, hangat, dan dinamis.

c. Infinite sky blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.

2.3 Visi dan Misi Telkom 1. Visi Telkom

Visi Telkom adalah “To Become a Leading Info Com Player in the Region”, menunjukkan suatu tekad bahwa Telkom untuk menjadi

penyelenggara jasa informasi dan komunikasi yang handal di level Regional.

2. Misi Telkom

(13)

yang terbaik dengan mengoptimalkan SDM yang unggul, dengan teknologi yang kompetitif.

2.4 Struktur Organisasi

Bidang usaha Telkom dibagi tiga, yaitu bidang usaha utama, bidang usaha terkait, dan bidang usaha pendukung. Guna menampung segala bidang usaha dalam restrukturisasi maka sejak 1 Juli 1995 Telkom telah menghapus struktur Wilayah Usaha Telekomunikasi (WITEL) dan secara defacto meresmikan dimulainya era Divisi. Sebagai pengganti WITEL bisnis bidang utama dikelola oleh tujuh Divisi Regional dan satu Divisi Network. Divisi Regional menyelenggarakan jasa telekomunikasi di wilayahnya masing-masing, sedangkan Divisi Network menyelenggarakan jasa telekomunikasi jarak jauh dalam negeri melalui pengoperasian jaringan transmisi jalur utama nasional.

Divisi Regional Telkom mencakup wilayah-wilayah sebagai berikut :

1. Divisi Regional I, Sumatera,

2. Divisi Regional II, Jakarta dan sekitarnya,

3. Divisi Regional III, Jawa Barat dan Banten,

4. Divisi Regional IV, Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta,

5. Divisi Regional V, Jawa Timur,

6. Divisi Regional VI, Kalimantan,

(14)

11

Struktur manajemen TELKOM, secara garis besar meliputi Kantor Perusahaan, Divisi Regional I s.d VII, Divisi Network dan Divisi Pendukung. Kantor Perusahaan strukturnya sangat sederhana, hanya terdiri dari Dewan Direksi yang dibantu kelompok Pengembang Bisnis, Sekretaris Perusahaan, Kepala Audit Internal, dan beberapa Vice President.

Struktur organisasi yang terdapat pada PT Telkom adalah struktur organisasi yang berbentuk garis dan staff. Wewenang tertinggi dalam organisasi dipegang oleh satu orang pimpinan yang membawahi beberapa bagian sesuai fungsinya masing-masing. Seorang General Manager dibantu oleh seseorang Deputy General Manager yang membawai beberapa Manager. Manager sendiri membawahi beberapa bagian yang saling terkait dan saling bekerja sama dalam melaksanakan suatu tugas dan tanggung jawab.

2.5 Budaya Perusahaan

THE TELKOM WAY 135 sebagai budaya yang dikembangkan TELKOM,

merupakan bagian terpenting dari upayah perusahaan untuk meneguhkan hati, merajut pikiran dan menyerasikan langkah semua insan TELKOM dalam menghadapi persaingan bisnis InfoCom.

a. satu asumsi dasar yang disebut Commited 2 U . 3 (tiga) nilai inti, mencakup : 1. Customer Value

2. Excellent Service 3. Component People

b. Lima langkah perilaku untuk memenangkan persaingan, yang terdiri dari :

(15)

2. Simplity

3. Inovolve Everyone

4. Quality is My Job

5. Reward the Winners

THE TELKOM WAY 135 adalah hasil penggalian dari perkalanan

TELKOM dalam mengarungi lingkungan yang terus berubah, dan diskristalisasi serta dirumuskan dengan rangsan oleh berbagai inspirasi dari perusahaan lain dan berbagai tantangan dari luar. Dengan akar yang kuat pada kesadaran kolektif oganisasi, diharapkan THE TELKOM WAY 135 dapat cepat tertanam dalam jiwa insan TELKOM. TELKOM berharap dengan tersosialisasinya THE TELKOM WAY 135, maka akan tercipta pengendalian cultural yang efektif terhadap cara

(16)

BAB III

TEORI PENUNJANG

3.1 IP Multicast

Multicast adalah salah satu hasil pemikiran inovatif yang dapat banyak membantu dalam peningkatan pelayanan komunikasi terutama dalam hal jaringan Network. IP multicast merupakan datagram IP sebagaimana layaknya datagram yang lain. Yang membedakannya adalah, field destination address pada datagram IP multicast akan berisi salah satu IP address yang termasuk kelas multicast address. Dengan menggunakan address multicast sebagai address tujuan, kita dapat melakukan pengalamatan pada sekelompok host sekaligus dengan hanya mengirimkan satu datagram saja. Dalam makalah ini akan membahas dasar-dasar komunikasi multipoint, multicast address, syarat dan perluasan yang diperlukan untuk pengiriman dan penerimaan datagram multicast, desain jaringan multicast dan berbagai aspek yang berhubungan dengan jaringan multicast seperti multicast routing (Iwan, 2009).

3.2 Komunikasi Multipoint pada Jaringan Komputer

Beberapa aplikasi pada jaringan komputer mulai membutuhkan komunikasi multipoint, diantaranya aplikasi chat bersama, audio dan video broadcast untuk membuat siaran radio dan TV pada jaringan komputer, serta aplikasi video conference yang bersifat multimedia, real-time dan interaktif.

(17)

Jika ditinjau dari cara penerimaan datagram oleh host pada jaringan TCP/IP, ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk mendesain aplikasi jaringan yang bersifat multipoint yaitu (Winarno, 2006):

3.2.1 Unicast

Komunikasi point-to-point yang sangat klasik menggunakan datagram IP dengan mode unicast. Pada mode unicast setiap datagram mempunyai alamat tujuan yang unik (milik host tertentu). Komunikasi multipoint dapat diwujudkan dengan cara membuat beberapa hubungan sekaligus pada beberapa host, yang masing-masing mengirimkan datagram unicast. Lapisan aplikasi akan mengirimkan satu kopi untuk setiap host yang menjadi anggota komunikasi multipoint ini. Teknik ini sangat sederhana untuk diimplementasikan, karena prinsipnya hanya berdasarkan kemampuan multitasking dari suatu host untuk melayani berbagai aplikasi dari beberapa host sekaligus.

(18)

15

Gambar 3.1 Replikasi datagram oleh host dalam mode unicast

Beberapa hal yang dapat digarisbawahi dari skenario mode multi-unicast ini adalah:

a. Teknik ini adalah cara yang paling sederhana, karena tidak memerlukan perubahan- perubahan pada sisi jaringan atau modul IP pada setiap host.

b. Untuk komunikasi point-to-multipoint, beban kerja host sumber akan meningkat sebanding dengan jumlah host yang berhubungan dengannya.

(19)

Kelemahan metoda ini yakni :

1. Beban kerja host akan meningkat

2. Butuh bandwidth yang sangat besar untuk komunikasi multi-point yang melibatkan jumlah host yang besar

Sedangkan keuntungan metoda ini adalah :

1. Merupakan desain yang paling sederhana untuk diimplementasikan 2. Tidak memberi beban pada host yang bukan merupakan tujuan datagram

3.2.2 Broadcast

(20)

17

Gambar 3.2 Pengiriman datagram ke broadcast address

Dengan cara ini, bandwidth yang ditimbulkan oleh hubungan video conference dalam suatu jaringan tidak bergantung pada jumlah host yang terlibat. Demikian juga dengan beban host pengirim, karena hanya cukup mengirim satu datagram yang dapat diterima oleh semua host pada jaringan. Akan tetapi, host yang tidak ingin terlibat pada video conference ini juga menerima datagram tersebut, karena menggunakan broadcast yang sama. Hal ini akan menambah kerja dari host yang tidak terlibat karena harus memproses datagram tersebut sebelum akhirnya diabaikan. Selain itu, setiap jaringan memiliki broadcast address yang berbeda-beda.

3.2.3 Multicast

(21)

a. Pengiriman hanya mengirimkan satu datagram untuk mencapai seluruh host yang merupakan anggota grup

b. Datagram hanya diterima oleh sejumlah host tertentu disebut host grup

Cara ini disebut mode multicast, yakni dengan cara mencantumkan satu multicast address sebagai destination address dari datagram yang dikirim. Sebagaimana yang telah dijelaskan, multicast address tidak dipakai untuk alamat suatu host, namun ditujukan utnuk mengalamatkan sejumlah host yang bergabung dalam satu grup yang menjalankan aplikasi yang sama. Perhatikan gambar 3 sebagai ilustrasi dalam pengiriman datagram pada komunikasi multipoint.

(22)

19

Keunggulan penggunaan mode multicast dalam membentuk komunikasi multipoint adalah sebagai berikut:

a. Beban kerja host pengirim cukup ringan, karena tidak perlu melakukan replikasi datagram

b. kebutuhan bandwidth untuk transisi datagram tidak bergantung kepada jumlah host yang terlibat. Satu atu seratus host yang terlibat pada satu jaringan, bandwidth yang dibuthkan tetap sama. Demikian juga jika pada network 2 terdapat puluhan host sebagai anggota group, router hanya perlu meneruskan satu datagram, saja untuk mencapai seluruh host tersebut.

Adapun kelemahan mode multicast ini, sebagai berikut:

a. Memerlukan standar baru pada protokol IP dan protokol data link layer (misalnya Ethernet) untuk bisa mengirim dan menerima datagram multicast

b. Memerlukan mekanisme protokol baru untuk mengatur alokasi multicast address sebagai group tertentu, keanggotaan host pada suatu group dalam suatu jaringan, routing datagram multicast, dll.

3.3 IGMP (Internet Group Management Protocol)

Internet Group Management Protocol (disingkat menjadi IGMP) adalah

salah satu protokol jaringan dalam kumpulan protokol Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) yang bekerja pada lapisan jaringan yang

(23)

group-group jaringan multicast (Winarno, 2006). Sekali sebuah router mengetahui bahwa

terdapat beberapa host dalam jaringan yang terhubung secara lokal yang tergabung ke dalam group multicast tertentu, router akan menyebarkan informasi ini dengan menggunakan protokol IGMP kepada router lainnya dalam sebuah internetwork sehingga pesan-pesan multicast dapat diteruskan kepada router yang sesuai. IGMP kemudian digunakan untuk memelihara keanggotaan group multicast di dalam subnet lokal untuk sebuah alamat IP multicast.

Protokol IGMP mempuyai dua versi yaitu IGMPv1 (yang didefinisikan dalam RFC 1112) serta IGMPv2 (yang didefinisikan dalam RFC 2236). IGMPv2 kompatibel secara penuh dengan IGMP v1.

IGMPv1 hanya mendukung dua jenis pesan IGMP:

a. Host membership report (laporan keanggotaan sebuah host): host akan

mengirimkan pesan dengan jenis ini untuk menginformasikan router lokal bahwa host tersebut hendak menerima lalu lintas IP multicast yang ditujukan ke sebuah alamat group multicast tertentu.

b. Host membership query (permintaan keanggotaan sebuah host): router akan mengirimkan pesan dengan jenis ini untuk memberi tahu kepada segmen jaringan lokal tertentu untuk menentukan apakah ada host dalam segmen yang sedang "mendengarkan" (listening) terhadap lalu lintas multicast atau tidak.

(24)

21

a. Leave group: digunakan oleh host untuk menginformasikan sebuah router

bahwa host tersebut merupakan anggota terkhir yang hendak meninggalkan sebuah group multicast sehingga routermengetahui bahwa router tersebut tidak perlu lagi meneruskan lalu lintas multicast IP ke subnet yang bersangkutan.

b. Group-specific query: mirip seperti pesan IGMPv1 Host membership query,

kecuali jenis ini akan melakukan pengecekan keanggotaan di dalam sebuah group multicast tertentu.

c. Multicast querier election: pesan yang mengizinkan sebuah router untuk dipilih

untuk mengeluarkan pesan IGMPv1 Host membership query kepada sebuah segmen jaringan tertentu.

3.4 LAN, MAN, dan WAN 3.4.1 LAN

Local Area Network ( LAN ) adalah jaringan komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai kecepatan transfer data 10, 100, atau 1000 Mbit/s. Selain teknologi Ethernet, saat ini teknologi 802.11b (atau biasa disebut Wi-fi) juga sering digunakan untuk membentuk LAN (Iwan, 2009). Tempat-tempat yang menyediakan koneksi LAN dengan teknologi Wi-fi biasa disebut hotspot.

(25)

mengakses sumber daya yang ada di LAN sesuai dengan hak akses yang telah diatur. Sumber daya tersebut dapat berupa data atau perangkat seperti printer. Pada LAN, seorang pengguna juga dapat berkomunikasi dengan pengguna yang lain dengan menggunakan aplikasi yang sesuai (Iwan, 2009).

Berbeda dengan Jaringan Area Luas atau Wide Area Network (WAN), maka LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :

1. Mempunyai pesat data yang lebih tinggi 2. Meliputi wilayah geografi yang lebih sempit

3. Tidak membutuhkan jalur telekomunikasi yang disewa dari operator telekomunikasi

(26)

23

Gambar 3.4 Local Area Network

(Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Local_area_network)

3.4.2 MAN

(27)

membangun jaringan antar kantor-kantor dalam satu kota antara pabrik/instansi dan kantor pusat yang berada dalam jangkauannya (Iwan, 2009).

Gambar 3.5 Metropolitan Area Network

(Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Metropolitan_Area_Network)

3.4.3 WAN

(28)

25

lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain. Jaringan WAN (Wide Area Network) adalah kumpulan dari LAN dan/atau Workgroup yang dihubungkan dengan menggunakan alat komunikasi modem dan jaringan Internet, dari/ke kantor pusat dan kantor cabang, maupun antar kantor cabang. Dengan sistem jaringan ini, pertukaran data antar kantor dapat dilakukan dengan cepat serta dengan biaya yang relatif murah. Sistem jaringan ini dapat menggunakan jaringan Internet yang sudah ada, untuk menghubungkan antara kantor pusat dan kantor cabang atau dengan PC Stand Alone/Notebook yang berada di lain kota ataupun negara (Iwan, 2009).

Gambar 3.6 Wide Area Network

(29)

3.5 Teknologi IPTV

Internet-Protocol Television (IPTV) adalah penyediaan layanan streaming tv

secara langsung via jaringan IP berbandwitdh lebar. Layanan ini bersifat multicast, dari satu sumber untuk banyak pengakses secara bersamaan. Video on Demand (VoD) adalah penyediaan layanan video yang diminta secara khusus oleh pengakses. Secara umum ini adalah layanan video streaming unicast, yang dideliver ke satu pelanggan.

Terdapat dua cara dimana siaran TV dapat dikelola. Siaran tersebut dapat dikirim secara broadcast atau multicast ke banyak user secara simultan atau dapat dikirim hanya ke satu user spesifik sesuai permintaan. IPTV juga perlu untuk menjamin bandwidth yang digunakan secara efisien. Untuk mencapai hal ini, video IPTV dikompressi menjadi 2 format yaitu standard MPEG-2 dan MPEG-4. Standar MPEG-4 memiliki standar performansi yang lebih tinggi.

Terdapat tiga feature yang dapat kita dapatkan pada IPTV yaitu: Live TV, VOD (Video on Demand) dan NPVR (Network Personal Video Recording).

a. Live TV : IPTV melayani Pengiriman channel-chanel atau siaran-siaran secara live melalui teknologi protocol Internet yaitu IGM version 2

(30)

27

c. NPVR (Network Personal Video Recording): Salah satu Feature pada IPTV dimana siaran langsung(real time broadcast) dapat disimpan pada jaringan server yang kemudian dapat diakses oleh user sesuai dengan waktu yang mereka tentukan tanpa adanya biaya tambahan seperti memiliki PVR pribadi yang terpasang di jaringan.

(Sumber:http://www.postel.go.id/content/ID/regulasi/frekuensi/kepmen/draft%20whit e%20paper%20iptv.pdf)

3.5.1 Komponen IPTV/VoD

[image:30.612.97.526.278.639.2]

Standar siaran TV saat ini hanya bisa dilayani oleh provider berbasis satelit dan kabel dalam group tertutup. Internet IPTV dan internet VoD yang merupakan implementasi awal dari kedua layanan diatas, kualitasnya belum layak disandingkan dengan kualitas siaran TV

(31)

3.5.2 Arsitektur IPTV

Setiap kumpulan fungsi dapat dibagi ke dalam komponen-komponen fungsi seperti yang diperlihatkan pada gambar di bawah ini. Komponen-komponen mempunyai kohesi fungsional yang kuat pada suatu kumpulan fungsi tunggal sehingga komponen-komponen tersebut dapat menyelesaikan tugas-tugas spesifik secara kolaboratif. Sebagai contoh, dalam kumpulan fungsi Media Distribution & Delivery, komponen-komponen kendali, distribusi, penyimpanan, dan Streaming

dapat bekerjasama satu dengan yang lainnya untuk mengangkut data media dari sumber konten ke pelanggan.

[image:31.612.97.518.295.587.2]

(Sumber: http://www.capgemini.com: IPTV Opportunities, From Strategy to Launch to Service Assurance:IPTV in-a-box)

(32)

29

3.5.3 IPTV Server

Pada jaringan OPTIC mesh terhubung dengan sebuah OXCs (Optical Cross- Connected/Switch) yang terkoneksi melalui link WDM dan membentuk topologi yang terpisah. Sebuah OXCs dapat berupa switching elekronik atau all-OPTICal. Pada aplikasi IPTV, terdapat sumber SHE (Super Head-End). SHE tersebut berfungsi sebagai sumber primer untuk menjaga reabilitas dari transmisi video. Video stream ditransmisikan dari SHE dan diterima oleh VHO (Video Hub Office) dimana didalam VHO, video stream akan diproses lebih lanjut (misalnya penambahan iklan) sebelum dikirim ke OXCs dan ditransmisikan ke user.

[image:32.612.97.516.295.646.2]

(Sumber:http://www.radio-electronics.com/info/broadcast/iptv/what-is-ip-tv-technology.php)

(33)

3.5.4 Distribusi Program IPTV

(34)
[image:34.612.101.509.75.472.2]

31

Gambar 3.10 Pengaksesan layanan IPTV

Gambar selanjutnya di bawah ini menunjukkan bahwa suatu sistem televisi IP dapat mendistribusikan informasi melalui switched telephone network. Contoh ini menunjukan pengguna akhir yang menonton film (movie) yang disuplai oleh media center yang ditempatkan pada jarak tertentu dan melewati beberapa switch untuk

sampai ke pengguna akhir (penonton movie). Ketika movie ditransfer dari media center ke pelanggan akhir, switch interkoneksi bisa membuat duplikat untuk

distribusi selanjutnya ke pengguna lain. Proses distribusi program ini mengurangi kebutuhan interkoneksi antar switching distribution systems.

(35)
[image:35.612.195.476.84.267.2]

Gambar 3.11 Distribusi program IPTV

3.6 BroadCam Video Streaming Server

BroadCam Video Streaming Server adalah cara yang bagus untuk streaming

video. Software ini menginstal web server pada komputer, yang dapat diakses oleh

setiap komputer pada jaringan rumah, atau bahkan internet jika dilakukan beberapa

port-forwarding. Hal ini memungkinkan untuk streaming video dari berbagai

sumber. Sumber arus dari webcam dapat terhubung ke computer, atau bahkan file

video.

BroadCam menangani kompresi audio dan video streaming, negosiasi format

pemutar, penyesuaian bandwidth dan melayanimelalui Internet. BroadCam Stream

(36)
[image:36.612.103.513.80.565.2]

33

Gambar 3.12 BroadCam Video Streaming Server

BroadCam Video Streaming Server memiliki fitur-fitur, diantaranya yaitu: 1. Streaming video dan audio langsung dari PC.

2. Menonton video stream dari web browser dengan plugin Flash atau di Windows

Media Player.

3. Streaming video dalam format file.

4. Streaming video atau gambar jpg dari webcam.

5. Menampilkan banner alternatif dengan link URL khusus untuk mempromosikan

perusahaan atau menghasilkan pendapatan iklan.

(37)

3.7 Web Browser

[image:37.612.97.527.283.660.2]

Sebuah web browser adalah sebuah aplikasi perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk menayangkan dan berinteraksi dengan tulisan, gambar, video, musik dan berbagai informasi lainnya yang terdapat pada halaman web di sebuah situs di World Wide Web atau di jaringan LAN lokal. Tulisan dan gambar di halaman web dapat mempunyai hyperlinks ke halaman Web lain di mesin yang sama atau di situs web lainnya. Web browser memungkinkan pengguna secara cepat dan mudah mengakses informasi yang diberikan oleh banyak situs Web dengan cara menjelajahi link tersebut. Web browser memformat informasi HTML untuk di tayangkan, oleh karena itu penampakan halaman web akan agak berbeda dari satu browser ke browser yang lain. Adapun beberapa istilah yang sering muncul pada saat kita menggunakan web browser adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Istilah-istilah dalam Web Browser

Website Halaman-halaman web saling terhubung dalam suatuwebsite

Homepage

Halaman awal ketika suatu situs dimunculkan, biasanya juga sebagai penghubung ke website-website yang lain

URL

Alamat unik pada suatu halaman web, yang sigunakan web server untuk mengirimkan halaman web tersebut ke komputer yang mengaksesnya

WWW

Kumpulan dari dokumen-dokumen elektronik yang kemudian disebut web, tiap dokumen tersebut dinamakan web page

(38)

35

Web kebanyakan digunakan untuk mengakses World Wide Web, dia juga dapat digunakan untuk mengakses informasi di web server di jaringan lokal dan isi dari file sistem di harddisk.

Dalam pembahasan ini, web browser digunakan untuk menampilkan halaman

URL video streaming yang telah tersedia, setelah pengguna memasukkan IP yang

diberikan oleh server ke dalam kolom Home Page. Pembahasan lebih lanjut akan

dijelaskan pada langkah berikutnya, yaitu implementasi software IPTV.

3.8 Transmisi

3.8.1 Definisi Transmisi

Transmisi adalah proses membawa informasi antar end points di dalam system atau jaringan. Dalam suatu jaringan, telekomunikasi, sistem transmisi digunakan untuk saling menghubungkan sentral (router) (Uke, 2011). Keseluruhan sistem transmisi ini disebut jaringan transmisi atau jaringan transport/transport network.

Adapun definisi transmisi menurut definisi ANSI :

[image:38.612.100.519.290.620.2]

1. Transmisi Simplex

Gambar 3.13 Transmisi simplex

(39)
[image:39.612.215.427.137.218.2]

2. Transmisi Duplex

Gambar 3.14 Transmisi duplex

Transmisi jenis ini adalah bentuk komunikasi yang paling modern, konsepnya adalah Komunikasi dua arah dimana kedua belah pihak dapat berbicara langsung secara bersamaan tanpa harus bergantian. Contohnya adalah Telepon.

3. Transmisi Half / Semi Duplex

3.15 Gambar Transmisi half/semi duplex

Transmisi jenis ini memakai konsep Komunikasi dua arah secara bergantian, contohnya adalah Walkie talkie, CB.

(40)

37

1. Transmisi Point to Point

3.16 Gambar Transmisi point to point

Jenis Pentransmisian Sinyal paling sederhana dimana ada sumber informasi dan penerima informasi, contohnya adalah STL ( Studio to transmitter Link ) dan komunikasi antar tower Wimax.

2. Transmisi Point to Multipoint / Broadcast

3.17 Gambar Transmisi point to multipoint/broadcast

Contoh dari transmisi ini adalah Stasiun Radio dan Stasiun Televisi. 3. Transmisi Multipoint to Point / Data Collecting

(41)

Contoh dari transmisi ini adalah peristiwa pengumpulan data. 4. Transmisi Conference

3.19 Gambar Transmisi conference Contoh dari transmisi ini adalah peristiwa TeleConference.

3.8.2 Media Transmisi

Media transmisi adalah media yang dapat mentransmisikan data. Data-data pada jaringan dapat ditransmisikan melalui 3 media :

1. Copper media (media tembaga) 2. Optical Media (media optik)

3. Wireless Media (media tanpa kabel)

1. Copper Media

Copper media merupakan semua media transmisi data yang terbuat dari bahan

tembaga. Orang biasanya menyebut dengan nama kabel. Data yang dikirim melalui kabel, bentuknya adalah sinyal sinyal listrik (tegangan atau arus) digital.

(42)

39

a. Koaksial b. STP c. UTP

(Sumber: Buku Pintar IP Network, PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Infratel NETRE Jatim)

a. Kabel Koaksial

Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar .Ada 2 jenis yaitu RG-58 (10Base2) dan RG-8 (10Base5 ).

Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor. Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah murah dan jarak jangkauannya cukup jauh. Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan

(43)

b. Twisted Pair

Twisted Pair terdiri dari 2 jenis : a) Unshielded Twisted Pair (UTP) b) Shielded Twisted Pair (STP)

Kabel ini terdiri dari 4 pasang kabel yang dipilin (twisted pair), instalasinya mudah, harganya relatif murah dan cukup handal.

a) Kabel STP (Shielded Twisted Pair)

[image:43.612.99.525.262.514.2]

Keuntungan menggunakan kabel STP adalah lebih tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar. Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi (terutama masalah grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m

Gambar 3.21 Kabel STP b) Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

(44)
[image:44.612.98.533.272.496.2]

41

Gambar 3.22 Kabel UTP Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu : a. Kategori 1 (Cat-1).

Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data.

b. Kategori 2 (Cat-2).

Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan system Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.

c. Kategori 3 (Cat-3).

Sering disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22

atau 24 pin dengan impedansi 100 Ω dan berfungsi hingga 16 MBps. Dapat

digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps. d. Kategori 4 (Cat-4).

(45)

e. Kategori 5 (Cat-5).

[image:45.612.98.522.288.476.2]

Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m. Media lain pendukung kabel UTP antara lain Crimp Tool dan connector RJ-45. Crimp tool / Crimping tool adalah alat untuk memasang kabel UTP ke konektor RJ-45 / RJ- 11 tergantung kebutuhan. Bentuknya macam-macam ada yang besar dengan fungsi yang banyak, seperti bisa memotong kabel, mengupas dan lain sebagainya.Ada juga yang hanya diperuntukan untuk crimp RJ-45 atau RJ-11 saja.

Gambar 3.23 Crimp Tool

Connector RJ-45 adalah Alat untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain dalam satu jaringan .

(46)

43

2. Optical Media

Ada tiga jenis kabel fiber optic yang biasanya digunakan, yaitu single mode, multi mode dan plastic optical fiber yang berfungsi sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya. Dari transmitter^ receiver, yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan sebaliknya, dalam bentuk light-emitting diode ataupun laser. Kabel fiber optic single mode merupakan fiber glass tunggal dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu jenis transmisi yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh, dan membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektrum yang lebih kecil. Kemampuan kabel jenis single mode dalam mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis

multimode, karena memiliki core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpang t indih.

Kabel fiber optic multimode terbuat dari fiberglass dengan diameter lebih besar, yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak menengah. Apabila jarak yang ditempuh lebih dari 3000 kaki, akan terjadi distorsi sinyal pada sisi penerima yang mengakibatkan transmisi data menjadi tidak akurat. Sedang plastic optical'fiber adalah kabel berbasis plastik terbaru yang menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak pendek dengan biaya yang jauh lebih murah. Saat ini, fiber optic telah digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical layer

(47)

Biasanya dikenal dengan nama fibreoptic (serat optic).Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah).

[image:47.612.104.525.211.673.2]

(Sumber: Buku Pintar IP Network, PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk Divisi Infratel NETRE Jatim)

Gambar 3.25 Fiber Optik

Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua fiber,satu berfungsi untuk Transmit (Tx) dan satunya untuk Receive (Rx) sehingga komunikasi dengan fibre optic bisa terjadi dua arah secara bersama-sama (full duplex).

(48)

45

• ST Konektor biasanya dipakai untuk yang singlemode • SC konektor biasanya dipakai untuk yang multimode 3. Wireless Network

Saat ini sudah banyak digunakan jaringan tanpa kabel (wireless network), transmisi data menggunakan sinar infra merah atau gelombang mikro untuk menghantarkan data. Walaupun kedengarannya praktis, namun kendala yang dihadapi disini adalah masalah jarak,bandwidth, dan mahalnya biaya. Namun demikian untuk kebutuhan LAN di dalam gedung, saat ini sudah dikembangkan teknologi wireless untuk Active Hub (Wireless Access Point) dan Wireless LAN Card (pengganti NIC), sehingga bisa mengurangi semrawutnya kabel transmisi data pada jaringan komputer. Wireless Access Point juga bisa digabungkan (up-link) dengan ActiveHub dari jaringan yang sudah ada. Media transmisi wireless menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi. Biasanya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 2.4 Ghz dan 5 Ghz. Data-data digital yang dikirim melalui wireless ini akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik ini.

[image:48.612.254.420.547.649.2]

( Sumber: http://nic.unud.ac.id/~lie_jasa/Artikel_reg_k3.pdf )

(49)

Memasuki Tahun 2010, PT.TELKOM juga memasuki porpolio bisnis yang baru yaitu TIME. Layanan yang menunjang dengan bisnis tersebut salah satunya adalah IPTV. Layanan yang menggunakan internet dengan TV mempunyai pengaruh yang besar terhadap sarana infrastruktur. Perusahaan menyadari perlunya dukungan layanan IPTV tersebut dengan menggunakan jaringan akses fiber optik. Karena teknologi fiber optik merupakan media yang tidak diragukan lagi untuk menyediakan bandwidth yang besar, tidak dipengaruhi interferensi gelombang elektromagnetik, bebas korosi dan menyediakan kerugian minimal untuk transportasi data.

Untuk menindaklanjuti layanan IPTV tersebut, diperlukan langkah-langkah yaitu:

1. Memahami IPTV dan ilmu pengetahuan yang terkait. Langkah ini terangkum pada Bab III Teori Penunjang.

2. Memahami dan mempelajari software yang mendukung pemakaian layanan IPTV client-server. Langkah ini juga terangkum pada Bab III Teori Penunjang.

3. Mengimplementasikan software IPTV client-server.

4.1 Mengimplementasikan Software IPTV Client-Server

Mengimplementasikan software IPTV clienr-server merupakan tahap pengujian dimana pemahaman dan pembelajaran penulis terhadap software

(50)

47

tersebut dapat dikatakan baik, sehingga penulis dapat mengoperasikan software tersebut sesuai dengan pembahasan. Implementasi dilakukan oleh dua orang, yaitu pengguna server dan pengguna client.

4.1.1 Desain Form Pengguna Server

A. Form BroadCam Video Streaming Server

Form ini merupakan tampilan awal dari software broadCam video

streaming server. Form ini dijalankan oleh pengguna server untuk

mengkonfigurasi web akses. Untuk mengkonfigur, pengguna server masuk pada

[image:50.595.92.503.329.654.2]

konten option. Lihat gambar 4.7.

Gambar 4.1 Form BroadCam Video Streaming Server

(51)

B. Form BroadCam Option

Berikut ini adalah form BroadCam Option, yang berfungsi untuk

mengkonfigur web akses. Pada form tersebut terdapat 2 pilihan akses, yaitu

melalui LAN atau melalui public network. Dalam pembahasan ini, pengguna

server akan memakai LAN sebagai pilihan aksesnya. Jadi alat pendukung yang

[image:51.595.93.505.249.539.2]

digunakan untuk akses LAN yaitu, kabel LAN dan wirreless.

Gambar 4.2 Form BroadCam Option

Untuk mengkonfigur akses LAN, pengguna server dapat menekan tombol configure.

C. Form Configure LAN

Pada form ini, pengguna server dapat menentukan port dan mode. Mode

bisa di-setting otomatis, statis, dan lain-lain. Pengguna server harus mengaktifkan

(52)
[image:52.595.195.432.87.212.2]

49

Gambar 4.3 Form Configure local network web access

[image:52.595.94.510.304.526.2]

Form dibawah ini muncul saat tombol open firewall yang ada pada gambar 4.9 ditekan. Form dibawah ini menandakan bahwa pembukaan firewall sukses.

Gambar 4.4 Form Sukses open firewall

Setelah itu, tekan tombol continue dan konfigurasi telah selesai dilakukan. Selanjutnya, pengguna client akan mengakses IP Local Network yang tertera pada gambar 4.8. pengguna client menggunakan browser untuk mengakses IP tersebut. D. Form Manage Viewers

(53)
[image:53.595.92.507.83.509.2]

Gambar 4.5 Form Manage Viewers 4.1.2 Desain Form Pengguna Client

A. Form BroadCam Video Streaming Server Live 1

(54)
[image:54.595.105.498.87.498.2]

51

Gambar 4.6 Form BroadCam Video Streaming Server Live 1

B. Form BroadCam Video Streaming Server Live 2

Form ini memiliki fungsi yang sama dengan form di atas yaitu pada Gambar 4.5, tetapi bukan untuk menampilkan webcam. Form ini diakses untuk menampilakan video streaming film-film yang ada dan sudah di-input-kan di

Form BroadCam Video Streaming Server (Gambar 4.1) oleh pengguna server.

(55)
[image:55.595.105.515.88.529.2]

Gambar 4.7 Form BroadCam Video Streaming Server Live 2 C. Form Streaming

Form ini menampilkan Streaming dari penggua server melalui browser pengguna client, tanpa melalui Windows Media Player atau software-software yang dapat menampilkan video. Akses melalui browser secara langsung, mempengaruhi cepat atau lambatnya performance dari streaming tersebut.

[image:55.595.133.491.553.688.2]
(56)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan beserta saran-saran untuk proses pengembangan lebih lanjut.

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain :

1. Karena tuntutannya masyarakat Indonesia untuk dapat menikmati layanan yang berisi tayangan-tayangan (entertainment, education, business, video on demand, pay per-view, dll) maka dibuatlah IPTV.

2. Karena dibutuhkan Bandwitdh yang besar dibutuhkan Fiber Optik sebagai media dalam transportasi data.

3. Aplikasi IPTV menggunakan jaringan LAN, dikarenakan dalam IPTV membutuhkan jaringan beberapa LAN maka menggunakan teknologi Metro Ethernet.

4. Teknologi Metro Ethernet juga dapat mendukung aplikasi-aplikasi yang membutuhkan Bandwitdh yang besar.

5.2 SARAN

5.2.1 Saran Untuk PT. TELKOM

1. Semakin berkembangnya teknologi dan banyaknya tuntutan masyarakat, hendaknya PT. TELKOM selalu bias memberikan inovasi dan inspirasi terbaru yang bermanfaat untuk masyarakat.

2. Dalam penerimaan mahasiswa yang melaksanakan praktek kerja lapangan hendaknya PT.TELKOM menyediakan bagian khusus yang menangani pelaksanaan PSG, Magang, PKL. Sehingga terdapat bagian khusus yang dapat

(57)

mengkoordinir dan memberikan pengarahan serta pengetahuan kepada mahasiswa yang melaksanakan PKL tersebut.

5.2.2 Saran Untuk Mahasiswa

1. Sebelum melaksanakan kerja praktek di lapangan, hendaknya mempunyai bekal pengetahuan tentang bidang yang akan dikerjakan atau dipelajari di tempat kerja praktek terlebih dahulu.

2. Di lapangan hendaknya bisa lebih aktif untuk mencaritahu dan menambah wawasan, jangan pernah malu bertanya kepada pembimbing ataupun karyawan lainnya.

3. Sebaiknya di waktu senggang, dapat memanfaatkan untuk membaca buku-buku atau referensi yang ada.

(58)

DAFTAR PUSTAKA

Sofana, Iwan, 2009, Pengantar Jaringan Komputer dan CISCO CCNA, INFORMATIKA, Bandung.

Usman, Uke.K., Gunawan Wibisono, & Agus Prijono, 2011, Teknologi Jaringan Telekomunikasi, INFORMATIKA, Bandung.

Sugeng, Winarno, 2006, Jaringan Komputer dengan TCP/IP, INFORMATIKA, Bandung.

http://www.radio-electronics.com/info/broadcast/iptv/what-is-ip-tv-technology.php (Kamis, 15 Juli)

http://www.postel.go.id/content/ID/regulasi/frekuensi/kepmen/draft%20white%20

paper%20iptv.pdf (Kamis, 15 Juli)

Gambar

Gambar 3.1 Replikasi datagram oleh host dalam mode unicast
Gambar 3.2 Pengiriman datagram ke broadcast address
Gambar 3.3 Pengiriman datagram ke suatu multicast address
Gambar 3.4 Local Area Network
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dilakukan untuk melihat perbandingan kapasitas geser hasil uji lentur dan hasil analisis numerik untuk struktur balok beton bertulang yang memiliki sengkang kait 90 o

Dijelaskan pula dalam pasal 5 ayat (3) surat perjanjian termaksud, bahwa pihak PERTAMINA tidak berkewajiban untuk mengirimkan produk-produknya kepada pengusaha SPBU

Sebagaimana telah diurakan di atas bahwa sarana pembelajaran untuk mencapai kompetensi dalam PBP menggunakan tugas proyek sebagai strategi pembelajaran. Para peserta didik

Bangunan adalah suatu infrastruktur yang direncanakan, dihitung, dan di analisis oleh insinyur sipil yang terdiri dari elemen struktur atas seperti balok, kolom,

Kerangka pikir ini dibuat untuk memberikan gambaran penelitian yang akan dilakukan yaitu mengenai analisis laporan keuangan untuk menilai kinerja keuangan

Pada kegiatan ini, peserta diminta untuk menampilkan data raster citra landsat dengan kondisi sebenarnya, untuk itu rubah default band yang ada dengan band 3 2 1 seperti

Untuk mengukur seberapa besar tingkat kecacatan produk yang dapat diterima oleh perusahaan, dan menentukan batas toleransi dari cacat produk yang dihasilkan dapat menggunakan

Analisis regresi logistik dalam penelitian ini dilakukan untuk melihat faktor apa saja yang meningkatkan resiko kegemukan pada sampel dengan variabel bebasnya terdiri