• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Bimbingan Konseling Pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Bimbingan Konseling Pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya."

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

RANCANG BANGUN

SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING

PADA SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA

KERJA PRAKTEK

Disusun Oleh:

Nama

:

Yudhistira Eka Wishnu Putra

NIM

:

10.41010.0030

Program

:

S1 (Strata Satu)

Jurusan

:

Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

2013

STIKOM

(2)

RANCANG BANGUN

SISTEM INFORMASI BIMBINGAN KONSELING

PADA SMA KEMALA BHAYANGKARI 1 SURABAYA

KERJA PRAKTEK

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana Komputer

Disusun Oleh:

Nama

: Yudhistira Eka Wishnu Putra

NIM

: 10.41010.0030

Program : S1 (Strata Satu)

Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER

SURABAYA

2013

STIKOM

(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR TABEL ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Pembatasan Masalah ... 2

1.4 Tujuan ... 3

1.5 Kontribusi ... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II. GAMBARAN UMUM ORGANISASI ... 6

2.1 Sejarah SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya... 6

2.2 Logo SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya ... 7

2.3 Lokasi SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya ... 7

2.4 Visi Dan Misi ... 8

2.5 Struktur Organisasi SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya 9 2.6 Fasilitas ... 10

BAB III. LANDASAN TEORI ... 16

STIKOM

(4)

x

3.1 Konsep Dasar Akademik ... 16

3.2 Definisi Sistem ... 17

3.3 Karakteristik Sistem... 18

3.4 Sistem Informasi Bimbingan Konseling ... 19

3.5 Data Flom Diagram... 20

3.6 Entity Relationship Diagram... ... 22

3.7 Visual Basic .NET 2010... 25

3.8 SQL Server... .... 27

BAB IV. DESKRIPSI PEKERJAAN ... 28

4.1 Analisa Sistem ... 29

4.2 Desain Sistem ... 32

4.2.1 Sistem Flow ... 33

4.2.2 Context Diagram ... 37

4.2.3 Data Flow Diagram Level 0. ... 38

4.2.4 Data Flow Diagram Level 1 Mengelola Data Master. ... 39

4.2.5 Data Flow Diagram Level 1 Transaksi. ... 40

4.2.6 Data Flow Diagram Level 1 Laporan. ... 41

4.2.7 Hirarki Input Proses Output (HIPO). ... 42

4.2.8 Entity Relationship Diagram. ... 42

4.2.9 Struktur Tabel. ... 44

4.2.10 Desain Input/Output. ... 51

4.3 Implementasi Sistem ... 58

4.3.1 Kebutuhan Sistem. ... 58

4.3.2 Penjelasan Pemakaian. ... 59

STIKOM

(5)

xi

BAB V. PENUTUP ... 87

5.1 Kesimpulan ... 87

5.2 Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 88

STIKOM

(6)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Logo SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya ... 7

Gambar 2.2 Lokasi SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya ... 7

Gambar 2.3 Struktur Organisasi SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya .. 9

Gambar 2.4 Lab. IPA ... 10

Gambar 2.5 Masjid ... 10

Gambar 2.6 Perpustakaan ... 11

Gambar 2.7 Lab. Komputer ... 11

Gambar 2.8 Lapangan Basket... 12

Gambar 2.9 Joglo ... 12

Gambar 2.10 Kantin ... 13

Gambar 2.11 Koperasi Dan Wartel... 13

Gambar 2.12 Panjat Tebing ... 14

Gambar 2.13 WiFi Area ... 14

Gambar 3.1 Simbol-simbol Dalam DFD... 22

Gambar 3.2 Simbol Entity... 24

Gambar 3.3 Relasi One To One... 24

Gambar 3.4 Relasi One To Many... 24

Gambar 3.5 Relasi Many To Many... 25

Gambar 4.1 Document Flow Bimbingan Konseling Siswa ... 30

Gambar 4.2 Document Flow Poin Pelanggaran Siswa ... 31

Gambar 4.3 Dokumen Flow Angket Sosial Siswa ... 32

STIKOM

(7)

xiii

Gambar 4.4 System Flow Bimbingan Konseling... 34

Gambar 4.5 System Flow Poin Pelanggaran Siswa ... 35

Gambar 4.6 System Flow Angket Sosial Siswa ... 36

Gambar 4.7 Context Diagram... 37

Gambar 4.8 Data Flow Diagram Level 0 ... 38

Gambar 4.9 Data Flow Diagram Level 1 Mengelola Data Master ... 39

Gambar 4.10 Data Flow Diagram Level 1 Tansaksi ... 40

Gambar 4.11 Data Flow Diagram Level 1 Laporan ... 41

Gambar 4.12 Hirarki Input Proses Output Sistem Informasi Bimbingan Konseling ... 42

Gambar 4.13 Conceptual Data Model Sistem Informasi Bimbingan Konseling ... 43

Gambar 4.14 Physical Data Model Sistem Informasi Bimbingan Konseling ... 44

Gambar 4.15 Desain Form Login ... 51

Gambar 4.16 Desain Form Master Guru ... 52

Gambar 4.17 Desain Form Kelas... 52

Gambar 4.18 Desain Form Orang Tua ... 53

Gambar 4.19 Desain Form Pelanggaran ... 54

Gambar 4.20 Desain Form Siswa ... 54

Gambar 4.21 Desain Form Transaksi Angket ... 55

Gambar 4.22 Desain Form Transaksi Bimbingan Konseling... 56

Gambar 4.23 Desain Form Transaksi Poin Pelanggaran ... 56

Gambar 4.24 Desain Form Laporan Bimbingan Konseling ... 57

STIKOM

(8)

xiv

Gambar 4.25 Desain Form Laporan Poin Pelanggaran ... 57

Gambar 4.26 Desain Form Laporan Angket Sosial Siswa ... 58

Gambar 4.27 Tampilan Menu Utama ... 59

Gambar 4.28 Form Login ... 60

Gambar 4.29 Tampilan Pesan Error Login ... 61

Gambar 4.30 Tampilan Pesan Error Salah Password Login ... 61

Gambar 4.31 Form Guru ... 62

Gambar 4.32 Tampilan Pesan Error Guru ... 62

Gambar 4.33 Tampilan Pesan Notifikasi Guru ... 63

Gambar 4.34 Tampilan Pesan Data Siswa Disimpan ... 63

Gambar 4.35 Form Siswa ... 64

Gambar 4.36 Tampilan Pesan Error Siswa ... 64

Gambar 4.37 Tampilan Pesan Notifikasi Siswa ... 65

Gambar 4.38 Tampilan Pesan Data Siswa Disimpan ... 65

Gambar 4.39 Form Orang Tua ... 66

Gambar 4.40 Tampilan Pesan Error Orang Tua ... 66

Gambar 4.41 Tampilan Pesan Notifikasi Orang Tua ... 67

Gambar 4.42 Tampilan Pesan Data Orang Tua Disimpan ... 67

Gambar 4.43 Form Pelanggaran ... 68

Gambar 4.44 Tampilan Pesan Error Pelanggaran ... 68

Gambar 4.45 Tampilan Pesan Notifikasi Pelanggaran ... 69

Gambar 4.46 Tampilan Pesan Data Pelanggaran Disimpan ... 69

Gambar 4.47 Form Kelas ... 70

Gambar 4.48 Tampilan Pesan Error Kelas ... 70

STIKOM

(9)

xv

Gambar 4.49 Tampilan Pesan Notifikasi Kelas ... 71

Gambar 4.50 Tampilan Pesan Data Kelas Disimpan ... 71

Gambar 4.51 Form Tahun Ajaran ... 72

Gambar 4.52 Tampilan Pesan Error Tahun Ajaran ... 72

Gambar 4.53 Tampilan Pesan Notifikasi Tahun Ajaran ... 73

Gambar 4.54 Tampilan Pesan Data Tahun Ajaran Disimpan ... 73

Gambar 4.55 Form Jabatan ... 74

Gambar 4.56 Tampilan Pesan Error Jabatan ... 74

Gambar 4.57 Tampilan Pesan Notifikasi Jabatan ... 75

Gambar 4.58 Tampilan Pesan Data Jabatan Disimpan ... 75

Gambar 4.59 Form Jenis Permasalahan ... 76

Gambar 4.60 Tampilan Pesan Error Jenis Permasalahan ... 76

Gambar 4.61 Tampilan Pesan Notifikasi Jenis Permasalahan ... 77

Gambar 4.62 Tampilan Pesan Data Jenis Permasalahan Disimpan ... 77

Gambar 4.63 Form Bimbingan Konseling ... 78

Gambar 4.64 Tampilan Pesan Error Bimbingan Konseling ... 78

Gambar 4.65 Tampilan Pesan Notifikasi Bimbingan Konseling ... 79

Gambar 4.66 Tampilan Pesan Data Bimbingan Konseling Disimpan ... 79

Gambar 4.67 Form Transaksi Pelanggaran Siswa ... 80

Gambar 4.68 Tampilan Pesan Error Transaksi Pelanggaran ... 80

Gambar 4.69 Tampilan Pesan Notifikasi Transaksi Pelanggaran ... 81

Gambar 4.70 Tampilan Pesan Data Transaksi Pelanggaran Disimpan... 81

Gambar 4.71 Form Angket Sosial Siswa ... 82

Gambar 4.72 Tampilan Pesan Error Angket Sosial Siswa ... 82

STIKOM

(10)

xvi

Gambar 4.73 Tampilan Pesan Notifikasi Angket Sosial Siswa ... 83

Gambar 4.74 Tampilan Pesan Data Angket Sosial Siswa Disimpan ... 83

Gambar 4.75 Form Laporan Bimbingan Konseling Siswa ... 84

Gambar 4.76 Laporan Bimbingan Konseling Siswa ... 84

Gambar 4.77 Form Laporan Poin Pelanggaran Siswa ... 85

Gambar 4.78 Laporan Bimbingan Konseling Siswa ... 85

Gambar 4.79 Form Laporan Angket Sosial Siswa ... 86

Gambar 4.80 Laporan Angket Sosial Siswa ... 86

STIKOM

(11)

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Struktur Tabel Siswa ... 44

Tabel 4.2 Struktur Tabel Kelas ... 46

Tabel 4.3 Struktur Tabel Guru... 46

Tabel 4.4 Struktur Tabel Orang Tua ... 47

Tabel 4.5 Struktur Tabel Pelanggaran ... 48

Tabel 4.6 Struktur Tabel Detil_Pilihan ... 48

Tabel 4.7 Struktur Tabel Bimbingan Konseling ... 49

Tabel 4.8 Struktur Tabel Detil Pelanggaran ... 49

Tabel 4.9 Struktur Tabel Tahun Ajaran ... 50

Tabel 4.10 Struktur Tabel Jabatan ... 50

Tabel 4.11 Struktur Tabel Jenis Permasalahan... 50

STIKOM

(12)

vi

ABSTRAK

Perkembangan Teknologi Informasi yang cepat ini menimbulkan sebuah era baru yaitu era digital. Perubahan ini mengakibatkan berubahnya pola pikir setiap orang dalam melakukan kegiatan salah satunya adalah pada kegiatan Bimbingan Kosenseling yang ada di sekolah. Banyaknya data yang harus diolah dan dikelola dan perlunya penyampaian informasi yang cepat dan akurat dalam kegiatan bimbingan konseling, menjadikan teknologi informasi sebagai media yang dianggap mampu dan handal untuk membantu proses pengolahan data dan menghasilkan informasi yang cepat, akurat dan mudah.

Pada bagian Bimbingan Konseling (BK) SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya menangani data bimbingan siswa-siswi, data pelanggaran, dan data angket siswa. Karena pada bagian BK SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya ini semuanya masih dikerjakan secara manual serta dengan banyaknya siswa-siswi yang ada, maka pihak sekolah kesulitan untuk mengisi data bimbingan dan data-data lain, dan sering hilangnya data-data bimbingan akibat kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pihak sekolah.

Untuk menyelesaikan masalah yang terurai diatas, maka akan dibuat sebuah Rancang Bangun Sistem Informasi Bimbingan Konseling, yang diharapkan dapat merubah sistem kerja konversional menjadi terkomputerisasi dan diharapkan juga dapat menutupi kelemahan dari sistem kerja yang sudah berjalan.

Kata Kunci : Teknologi Informasi. Bimbingan Konseling, sistem informasi bimbingan Konseling berbasis Desktop.

STIKOM

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini sudah merambah ke berbagai sisi kehidupan manusia. Teknologi informasi adalah salah satu dari perkembangan teknologi yang berkembang pesat, sehingga kebutuhan informasi akan terus bertambah dan dibutuhkan. Perkembangan teknologi informasi dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, salah satunya yaitu pada bidang pendidikan, dalam hal ini khususnya yaitu sistem informasi di sekolah.

Sekolah merupakan salah satu sarana pendidikan formal yang harus bisa memberikan pelayanan atau fasilitas yang terbaik untuk siswa dan orang tua siswa. Sekolah hendaknya memberikan informasi tentang perkembangan proses belajar mengajar kepada orang tua/wali siswa secara cepat, tepat dan akurat. Hal ini berdampak pada perbaikan proses belajar mengajar yang telah diterapkan untuk segera diperbaharui agar SDM yang dihasilkan setelah lulus dari sekolah berkualitas dan mampu bersaing untuk mendapatkan sekolah yang lebih tinggi.

Konselor pada lembaga bimbingan dan konseling (BK) di sekolah berperan dalam proses pembentukan kepribadian siswa serta mengarahkan siswa untuk bisa lebih baik dalam mengasah kemampuan siswa pada bidang akademik sesuai dengan karakteristik individu yang dimiliki siswa. Peran tersebut dapat efektif apabila bimbingan dan konseling didukung dengan sistem terkomputerisasi yang baik di sekolah.

Pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya, masih banyak kelemahan – kelemahan yang ada pada pada bagian Bimbingan Konseling, Contohnya adalah

STIKOM

(14)

2

data yang ada tidak akurat, sering hilangnya data bimbingan, data pelanggaran, data angket yang di akibatkan oleh kesalahan-kesalahan yang terjadi akibat sistem yang masih manual. Proses laporan yang ada sangat lambat dan banyak membuang waktu. Jika masalah-masalah seperti ini terus terjadi, maka akan menghasilkan laporan-laporan yang kurang akurat.

Dengan melihat adanya permasalahan yang sering muncul seperti hilangnya data – data penting pada proses bisnis bimbingan konseling dan ketidak akuratan laporan yang di hasilkan untuk kepala sekolah SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya, maka dibuatlah sebuah “Rancang Bangun Sistem Informasi Bimbingan dan Konseling pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya” dengan menggunakan Visual Studio 2010 dan database SQL Server sebagai software penunjang, yang diharapkan kinerja lembaga menjadi lebih baik serta memberikan pelayanan yang optimal.

1.2Perumusan Masalah

Permasalahan yang dihadapi dalam kerja praktek ini adalah:

Bagaimana Merancang Sistem Informasi Bimbingan Konseling Pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

1.3Pembatasan Masalah

Sistem ini dirancang hanya untuk mengolah data sistem informasi sekolah yang memfokuskan pada pembuatan aplikasi sistem bimbingan konseling yang dapat menghasilkan laporan berupa :

1. Data siswa terpopuler atau terisolasi. 2. Data bimbingan konseling siswa 3. Data poin pelanggaran siswa

STIKOM

(15)

1.4Tujuan

Tujuan dari pembuatan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : Merancang bangun sistem informasi Bimbingan Konseling berbasis desktop pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya, agar dapat membantu pihak sekolah dalam membuat laporan yang akurat dan meminimalisir terjadinya masalah-masalah yang terjadi seperti kehilangan data dan ketidak akuratan data yang dapat mempengaruhi kualitas dari laporan yang akan diberikan kepada kepala sekolah.

1.5Kontribusi

Kontribusi Kerja Praktek untuk SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya adalah sebagai berikut:

1. Membantu untuk memperoleh informasi siswa yang terpopuler dan yang terisolasi pada tiap kelas.

2. Membantu memperoleh data hasil bimbingan koseling dari siswa. 3. Membantu memperoleh data poin pelanggaran tiap siswa.

1.6Sistematika Penulisan

Pembuatan laporan ini menggunakan sistematika penulisan laporan kerja praktek pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN.

Bab ini berisikan tentang uraian latar belakang permasalahan, rumusan masalah yang menggambarkan permasalahan di sekolah SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

STIKOM

(16)

4

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berisikan data mengenai sejarah singkat, visi dan misi beserta struktur organisasi dan fasilitas–fasilitas yang ada pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

BAB III LANDASAN TEORI.

Bab ini berisikan teori konsep dasar akademik, definisi sistem, karakteristik sistem, sistem informasi bimbingan konseling, Data

Flow Diagram, Entity Relationship Diagram, Visual Basic .Net

2010, SQL Server yang akan digunakan sebagai acuan untuk

membantu dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN.

Pada bab ini dibahas gambaran mengenai sistem yang sedang berjalan dalam bentuk Document Flow serta dalam bentuk System

Flow, Data Flow Diagram, dan Entity Relationship Diagram

mengenai rancangan sistem yang dibuat. Selain itu dibuat juga struktur tabel dan desain input output serta detail presensi dari

hardware/software pendukung, cara instalasi hingga detil dan

features yang ada pada aplikasi.

BAB V PENUTUP.

Pada bab ini dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari perancangan dan pembuatan Rancang Bangun Sistem Informasi Bimbingan Konseling Pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

STIKOM

(17)

terkait dengan tujuan dan permasalahan yang ada, serta saran untuk pengembangan sistem dimasa mendatang.

STIKOM

(18)

6

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1 Sejarah SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

SMA Kemala bhayangkari 1 Surabaya berdiri tahun 1978. Selama 35 tahun telah melakukan pengembangan dan pembaruan di berbagai bidang, baik sumber daya manusia, kurikulum pembelajaran, sarana prasarana sekolah maupun budaya sekolah. Berbagai langkah nyata telah dilakukan untuk menjadikan SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya sebagai lembaga pendidikan menengah atas yang berkualitas, yang mempunyai kewajiban meningkatkan sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berilmu pengetahuan luas, dan berkarakter.

Sebagai lembaga yang berkualitas, SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya berusaha menciptakan kultur sekolah yang kondusif sehingga semua komponen sekolah termotivasi untuk berkolaborasi mengembangkan budaya belajar dan layanan akademik yang baik.

SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya pernah menjuarai beberapa lomba, diantaranya adalah lomba yang diselenggarakan oleh AISEC, yaitu lomba Women Enploiment Quiz. SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya mendapat peringkat pertama dan memperoleh piagam dan piala dari AISEC LC Surabaya. SMA Kemala Bhayangkari 1 surabaya juga pernah meraih peringkat pertama dalam lomba judo yang diadakan oleh pemda jatim.

STIKOM

(19)

2.2Logo SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

Gambar 2.1 Logo SMA Kemala Bhayangakari 1 Surabaya

2.3Lokasi SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

Gambar 2.2 Denah lokasi SMA Kemala Bahyangakari 1 Surabaya

SMA Kemala Bhayangakari 1 Surabaya terletak diantara Jl.Achmad Yani dan Jl.Ketintang yang tepat pertigaan dua sisi jalan. Bersebelahan dengan mall royal plaza dan juga bersebelahan dengan distributor TVS. Dapat dilihat pada gambar 2.2 telah ditandai lingkaran merah pada untuk lokasi SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

STIKOM

(20)

8

2.4Visi dan Misi

SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya memiliki visi dan misi sebagai berikut :

2.4.1 Visi

Visi SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya yaitu :

Terwujudnya sekolah unggul berprestasi berdasarkan iman dan taqwa, berilmu, pengetahuan luas, berbudi pekerti luhur dan kreatif.

2.4.2 Misi

Untuk mencapai visi pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya dapat diterapkan pada beberapa misi yaitu :

1. Menyelenggarakan pendidikan berwawasan global, berazaskan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa

2. Menyelenggarakan pembelajaran efektif dengan pendekatan multimedia pembelajaran

3. Mengembangkan kultur sekolah yang kondusif sehingga tercipta akhlak mulia dan penguasaan ilmu pengetahuan, bahasa, teknologi, olahraga, seni, dan berbudi pekerti luhur

2.4.3 Tujuan

Tujuan SMA Kemala Bhayangakari 1 Surabaya yaitu : 1. Terbentuknya warga sekolah yang santun.

2. Terpenuhinya sarana dan prasarana yang mendukung kegiatan belajar mengajar sesuai dengan tuntutan masyarakat.

3. Terciptanya suasana pembelajaran yang aman dan menyenangkan.

STIKOM

(21)

4. Proses belajar mengajar berjalan lancer, karena guru dan karyawan bekerja secara professional.

5. Siswa terbiasa belajar mandiri, semakin banyak jumlah siswa lulusan yang diterima di Perguruan Negeri Tinggi (PTN).

6. Meningkatkan prestasi kegiatan ekstra kulikuler minimal sampai tingkat provinsi, siswa tamatan mempunyai bekal keterampilan.

7. Terciptanya manajemen pelayanan yang partisipasif, dan optimalnya peran stakeholder sekolah.

2.5Struktur Organisasi SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

Di dalam organisasi SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya ini terdapat beberapa bagian atau departemen yang menangani semua kegiatan yang ada di organisasi ini. Semua bagian bertanggung jawab langsung kepada pimpinan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 2.3.

Ketua : Ny. Ariek Bambang Setiawan

KOMITE SEKOLAH KEPALA SEKOLAH

Dra.Betty Hendti Puspitarini

YAYASAN KEMALA BHYANGKARI

Ketua : Ny. Astuti Abd. Gofur

Laboran : Maria Alfanti, S.Pd.

UNIT LABORATORIUM WAKASEK KURIKULUM

Sony Macsandra, S.Pd.

WAKASEK KESISWAAN

Ismanu Hartono, S.Pd. Drs. Sudarji

WAKASEK SARAN/PRASARANA WAKASEK HUMAS

Drs. Mudhar

KEPALA TATA USAHA

Mukani Supritadi, Drs.

Pustakawan : Rumiarni UNIT PERPUSTAKAAN

Dewan Guru

Siswa

STRUKTRU ORGANISASI SEKOLAH SMA KEMALA BHYANGAKARI 1 SURABAYA

Gambar 2.3 Struktur Organisasi SMA Kemala Bahyangakari 1 Surabaya

STIKOM

(22)

10

2.6Fasilitas

Fasilitas yang tersedia di SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya, selain seluruh ruang ber-AC dan dilengkapi dengan sarana Slide Projector, berikut Fasilitas yang ada di dalam sekolah :

2.6.1 Lab. IPA

Gambar 2.4 Lab IPA SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

Lab. IPA di SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya yang berukuran luas. Ditunjang dengan sirkulasi udara yang baik, kebersihan yang terjaga, serta didukung oleh fasilitas – fasilitas yang memadai misalnya Air Conditioner (AC), 1

Set PC. Guna untuk membuat kenyamanan belajar para siswa.

2.6.2 Masjid

Gambar 2.Error! No text of specified style in document. Masjid SMA Kemala

Bhayangkari 1 Surabaya

STIKOM

(23)

Masjid di SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya selalu terjaga kebersihannya pada setiap harinya. Dapat menambah kenyamanan umat islam yang menjalankan ibadahnya di masjid ini. Sehingga warga sekolah dapat melakukan ibadahnya dengan khusuq.

2.6.3 Perpustakaan

Gambar 2.6 Suasana Perpustakaan SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya kini didukung dengan fasilitas berupa perpustakaan. Dengan koleksi - koleksi buku yang dipakai dalam proses belajar mengajar dan juga koleksi buku import sebagai bahan referensi. Dan juga menambah wawasan pengetahuan non-akademi.

2.6.4 Lab. Komputer

Gambar 2.7 Lab. Komputer SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

STIKOM

(24)

12

Pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya tersedia ruang Lab. Komputer untuk menunjang proses pembelajaran yang ada. Terdapat satu ruangan yang memiliki 24 komputer dengan didukungnya fasilitas-fasilitas dalam ruangan. Sehingga membuat siswa belajar dengan fokus dalam pembelajaran.

2.6.5 Lapangan Basket

Gambar 2.8 Lapangan Basket SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya menyediakan lapangan basket sebagai tempat pengembangan diri bagi siswa yang gemar bermain basket dan menunjang proses latihan bagi ekskul basket yang ada. Dalam pengembangan untuk olah raga basket memberika fasilitas-fasilitas dibutuhkan yang berupa bola dan juga kebutuhan lainnya. Guna untuk berkembangnya siswa yang meminati dan memiliki hobbi olah raga basket.

2.6.6 Joglo

Gambar 2.9 Joglo pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

STIKOM

(25)

SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya menyediakan sebuah Joglo sebagai tempat untuk acara kecil yang di adakan oleh pihak sekolah maupun pihak yang terkait. Fungsi joglo juga dapat digunakan siswa untuk tempat belajar bersama dalam mendukung pembelajaran.

2.6.7 Kantin

Gambar 2.10 Kantin Pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya

Kantin di SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya menyediakan bermacam-macam makanan, kue dan minuman yang terjaga kebersihannya demi kesehatan murid – murid beserta staff yang ada.

2.6.8 Koperasi Dan Wartel

Gambar 2.11 Koperasi dan Wartel pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya kini telah memiliki Koperasi dan wartel yang berguna untuk keperluan siswa maupun staff yang ada. Dalam koperasi

STIKOM

(26)

14

terdapat 1 mesin fotocopy 1 unit komputer dan juga 3 wartel. Koperasi tersebut juga menjual beberapa aneka makanan dan juga kebutuhan sekolah lainnya.

2.6.9 Panjat Tebing

Gambar 2.12 Panjat Tebing pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya menyediakan fasilitas Panjat Tebing untuk keperluan ekskul yang menyukai olah raga menantang. Dengan itu sekolah mendukung kegiatan untuk perkembangan siswa dengan menfasilitasi dalam melakukan olah raga diminati. Dalam olah raga tersebut sekolah tetep mengutamakan keselamatan dan meyediakan pembina yang professional dalam bidang olah raga tersebut.

2.6.10 WiFi Area

Gambar 2.13 WiFi Area pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

STIKOM

(27)

SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya saat ini menyediakan Fasilitas WiFi. Area yang berguna untuk menggali wawasan yang ada pada dunia maya (internet) sehingga dapat menunjang proses pembelajaran yang ada.

STIKOM

(28)

16

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Konsep Dasar Akademik

Bimbingan merupakan sebuah istilah yang sudah umum digunakan dalam dunia pendidikan. Bimbingan pada dasarnya merupakan upaya bantuan untuk membantu individu mencapai perkembangan yang optimal. Bimbingan yang lebih luas dikemukakan oleh (Thantawi, 1995 : 25) yang menjabarkan bahwa bimbingan adalah:

1. Suatu proses hubungan pribadi yang bersifat dinamis. 2. Suatu bentuk bantuan yang sistematis kepada murid.

3. Perbuatan atau teknik yang dilakukan untuk menuntun murid terhadap suatu tujuan yang diinginkan dengan menciptakan kondisi lingkungan yang membuat dirinya sadar tentang kebutuhan.

Menurut Kartadinata (1998:15) dan Ahmad (2005:11-34) mengemukakan empat pendekatan dapat dirumuskan sebagai pendekatan dalam bimbingan yang dilaksanakan di SMA, yaitu:

1. Pendekatan Krisis

Dalam pendekatan ini, guru menunggu munculnya suatu krisis, baru kemudian dia bertindak membantu murid yang menghadapi krisis itu.

2. Pendekatan Remedial

Dalam pendekatan ini, guru akan memfokuskan bantuannya pada upaya menyembuhkan atau memperbaiki kelemahan-kelemahan murid yang tampak.

STIKOM

(29)

3. Pendekatan Preventif

Dalam pendekatan ini, guru mencoba mengantisipasi masalah-masalah generik dan mencegah terjadinya masalah itu.

4. Pendekatan Perkembangan

Pendekatan ini merupakan pendekatan yang lebih mutakhir dan lebih proaktif. Pembimbing yang menggunakan pendekatan ini beranjak dari pemahaman tentang keterampilan dan pengalaman khusus yang dibutuhkan murid untuk mencapai keberhasilan di sekolah dan di dalam kehidupan secara lebih luas.

3.2 Definisi Sistem

Menurut (Herlambang, 2005:116) definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Pada sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.

Menurut (Sukoco, 2007:55) Sistem terdiri dari subsistem yang berhubungan dengan prosedur yang membantu pencapaian tujuan. Pada saat prosedur diperlukan untuk melengkapi proses pekerjaan, maka metode berisi tentang aktivitas operasional atau teknis yang menjelaskannya.

Beberapa manfaat digunakannya pendekatan sistem adalah :

STIKOM

(30)

18

1. Mengoptimalkan hasil dari penggunaan sumber daya yang efisien. 2. Salah satu alat pengendali biaya.

3. Untuk mengefisiensikan aktivitas yang dilakukan dalam kantor. 4. Alat bantu pencapaian tujuan organisasi.

5. Alat bantu organisasi dalam menerapkan fungsi-fungsinya Adapun kerugiaanya adalah sebagai berikut :

1. Pengoperasian yang kurang fleksibel dan menjadikan sistem tidak berfungsi optimal.

2. Tuntutan lingkuangan untuk mengubah sebuah metode atau prosedur akan meyebabkan perubahan pada metode atau prosedur bagian atau departemen yang lain.

3. Perlunya waktu sosialisasi bagi sebuah metode, prosedur, atau sistem baru yang diterapkan perusahaan.

4. Kemungkinan terdapat resistensi dari anggota organisasi.

3.3 Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005:3) Suatu sistem mempunyai karakteristrik atau sifat-sifat tertentu, sebagai berikut:

1. Komponen-komponen sistem (components), Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,yang artinya saling bekerjasama membentuk satu kesatuan.

STIKOM

(31)

2. Batasan sistem (boundary), Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

3. Lingkungan luar sistem (environtments), Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem.hn

4. Penghubung sistem (interface), Penghubung merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya.

5. Masukan sistem (input), Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem.

6. Pengolah sistem (process), Suatu sistem harus memiliki suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

7. Keluaran sistem (output), Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna

8. Sasaran sistem (objectives) Suatu sistem pasti mempunyai sasaran,kalau sistem tidak mempunyai sasaran,maka operasi sitem tidak ada gunanya.

3.4Sistem Informasi Bimbingan Konseling

Sistem Informasi Bimbingan Konseling adalah sebuah sistem khusus untuk keperluan pengeloaan data-data yang ada pada Bimbingan Konseling dengan

penerapan teknologi komputer baik ‘hardware’ maupun ‘software’.Yang dimaksud

hardware’ (perangkat keras) adalah peralatan-peralatan seperti komputer (PC

Computer), Printer, CD ROM, HardDisk, dan sebagainya. Sedang ‘Software

(perangkat lunak) merupakan program komputer yang memfungsikan ‘hardware

STIKOM

(32)

20

tersebut yang dibuat khusus untuk keperluan pengelolaan data-data Bimbingan Konseling diatas.

3.5Data Flow Diagram

Menurut Jogiyanto (2005:701), Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alir data baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble Chart atau diagram, model proses, diagram alur kerja atau model fungsi. DFD ini adalah salaha satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks daripada data yang digunakan untuk menjelaskan aliran informasi dan transformasi data yang bergerak dari pemasukan data hingga keluaran.

Untuk memudahkan pembacaan DFD, maka penggambaran DFD disusun berdasarkan tingkatan atau level dari atas ke bawah, yaitu:

1. Diagram Context

Merupakan diagram paling atas yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup proses. Hal yang digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan terminator dengan sistem dan juga sistem dalam suatu proses. Sedangkan hal yang tidak digambarkan dalam diagram konteks adalah hubungan antar terminator dan data store.

2. Diagram Zero (Level 0)

Merupakan diagram yang berada diantara Diagram Context dan Diagram

Detail serta menggambarkan proses utama dari DFD. Hal yang digambarkan

STIKOM

(33)

dalam Diagram Zero adalah proses utama dari sistem serta hubungan Entity, Proses, alur data dan data store.

3. Diagram Detail (Primitif)

Merupakan penguraian dalam proses yang ada dalam Diagram Zero. Diagram yang paling rendah dan tidak dapat diuraikan lagi. Data Flow Diagram (DFD) memiliki tiga komponen, yaitu:

1. Terminator atau External Entity atau Kesatuan Luar

Terminator mewakili entitas external yang berkomunikasi dengan sistem yang sedang dikembangkan. Terminator merupakan kesatuan di lingkungan sistem. Yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luar sistem yang akan memberikan input maupun output dari sistem. Biasanya terminator ini dikenal dengan nama entitas (external), sumber atau tujuan (source and sink). Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem diluar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang dikembangkan. Ada tiga hal penting yang harus diingat tentang

terminator:

a. Terminator merupakan bagian atau lingkungan luar sistem. Alur data yang

menghubungkan terminator dengan berbagai proses system menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar.

b. Profesional sistem tidak dapat mengubah isi atau cara kerja, organisasi

atau prosedur yang berkaitan dengan terminator.

c. Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang lain tidak dapat digambarkan pada DFD.

STIKOM

(34)

22

2. Proses

Proses sering dikenal dengan nama Bubble, fungsi atau informasi. Komponen proses manggambarkan bagian dari sistem. Yang mentransformasikan input ke output, atau dapat dikatakan bahwa komponen proses menggambarkan transformasi satu input atau lebih menjadi output. Dilambangkan dengan lingkaran atau empat persegi panjang tegak dengan sudut tumpul.

3. Data Store (Penyimpanan Data)

Data store digunakan sebagai saran untuk pengumpulan data. Data store

disimbolkan dengan dua garis horizontal yang paralel dimana tertutup pada salah satu ujungnya atau dua garis horizontal. Suatu nama perlu diberikan pada data store menunjukkan nama dari filenya.

Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan seperti: file atau

database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi,

contohnya: file pita magnetik, file disket dan file hard disk. Data Store juga berkaitan dengan penyimpanan data.

Gambar 3.1 Simbol-simbol dalam DFD

3.6 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu komponen-komponen

himpunan entitas dan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi dengan

STIKOM

(35)

atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang ditinjau. Entity

Relation Diagram menggambarkan data dan hubungan antar data secara global

dengan menggunakan Entity Relation Diagram (Jogiyanto:700). ERD menyediakan bentuk untuk menunjukkan struktur keseluruhan kebutuhan data dari aplikasi. Adapun elemen dari ERD ini adalah:

1. Entitas, adalah sesuatu yang dapat diidentifikasikan di dalam lingkup pemakai, sesuatu yang penting bagi pemakai dari sistem yang akan dikembangkan. 2. Atribut, entitas memiliki atribut yang berfungsi untuk menjelaskan

karakteristik dari entitas.

3. Identifikasi, data-data entitas memiliki nama yang berfungsi untuk mengidentifikasikan mereka. Sebuah identifikasi dapat bersifat unik atau tidak unik. (Kendall & Kendall, 2002:46)

Hubungan atau relasi berfungsi untuk menunjukkan hubungan satu entitas dengan entitas yang lain. Hubungan ini boleh memiliki atribut. Banyaknya entitas dalam suatu relasi menunjukkan tingkat dari relasi yang bersangkutan, namun yang banyak digunakan dalam aplikasi-aplikasi adalah model yang menggunakan relasi tingkat dua atau yang disebut dengan hubungan biner. Hubungan biner ini memiliki tipe yaitu hubungan biner satu ke satu, hubungan biner satu ke banyak, hubungan biner banyak ke banyak dan hubungan biner banyak ke satu (Kendall, 2002:52). Berikut ini komponen-komponen dalam ERD:

a. Entity

Entity adalah segala hal nyata maupun abstrak yang berhubungan dengan

masukan dan keluaran data. Contoh: Siswa, matapelajaran, dan sebagainya.

STIKOM

(36)
[image:36.595.52.549.136.679.2]

24

Gambar 3.2 Simbol Entity

b. Attribute

Attribute adalah identifikasi dari suatu entitas atau entity. Contoh: Entity

mahasiswa mempunyai attribute NIM, Nama, dan seterusnya.

c. Relation

Relation adalah gambaran dari hubungan natural antara sebuah entity

dengan entity lainnya. Macam-macam relation antara lain:

1. One to One (1:1)

Relasi dari entity satu dengan entity dua adalah satu berbanding satu. Contoh: Pada pelajaran privat, satu guru mengajar satu siswa dan satu siswa hanya diajar oleh satu guru.

Gambar 3.3 Relasi One to One

2. One to Many (1:m)

Relasi antara entity yang pertama dengan entity yang kedua adalah satu berbanding banyak atau dapat pula dibalik, banyak berbanding satu. Contoh: Pada sekolah, satu guru mengajar banyak siswa dan banyak siswa diajar oleh satu guru.

Gambar 3.4 Relasi One to Many

Siswa

Guru Siswa

Guru Siswa

STIKOM

(37)

3. Many to Many

Relasi antara entity yang satu dengan entity yang kedua adalah banyak berbanding banyak. Contoh: Pada perkuliahan, satu dosen mengajar banyak mahasiswa dan satu mahasiswa diajar oleh banyak dosen pula.

Gambar 3.5 Relasi Many to Many

3.7 Visual Basic .NET 2010

Menurut Yuswanto (2010:1), Visual basic .NET 2010 adalah salah satu bahasa pemrograman yang tergabung dalam Microsoft Visual Studio 2010. Visual basic .NET 2010 mempunyai suatu jendela yang luas sebagai ruangan kerjanya. Jendela-jendela tersebut yaitu sebagai berikut:

1. Menu Bar

Menu Bar merupakan kumpulan perintah-perintah yang dikelompokkan dalam kriteria operasinya. Daftar pilihan menu yang disediakan oleh Visual basic .NET 2010 adalah File, Edit, View, Project, Build, Debug, Data, Format, Tools, Windows, dan Help.

2. Toolbar

Toolbar merupakan sekumpulan tombol yang mewakili suatu perintah tertentu pada bahasa pemrograman berbasis windows.

3. Toolbox

Toolbox merupakan sebuah jendela di mana kontrol atau kontrol user interface

ditempatkan dan digunakan untuk membentuk suatu program berbasis windows dan web. Kontrol-kontrol yang ada di toolbox adalah all windows form, common

Guru Siswa

STIKOM

(38)

26

controls, data, components,containers, menus & toolbars, printing, dialogs,

WPF interoperability, reporting, dan visual basic powerpacks.

4. Form Windows

Di tengah area kerja Visual Basic .NET 2010 terdapat jendela form atau jendela

desain. Jendela ini merupakan pusat pengembangan Visual basic .NET 2010 di

mana kontrol (obyek) dari common controls pada toolbox ditempatkan.

5. Code Windows

Code windows atau sering disebut dengan jendela editor merupakan area yang

dapat menuliskan kode pemrograman Visual basic .NET. suatu kode-kode program merupakan kumpulan dari instruksi untuk menjalankan obyek yang berupa kontrol maupun form serta logika program.

Code windows mampu meringkas tempat dengan fasilitas Outlining yang dapat

menyembunyikan serta menampilkan kembali suatu blok program.

6. Solution Explorer Windows

Solution explorer windows merupakan jendela yang menampilkan daftar semua form, modul, class dan file lainnya untuk membuat aplikasi.

7. Properti Window

Properti window digunakan pada mode desain yang bertujuan untuk mengatur suatu nilai pada kontrol (obyek). Pada bagian atas dari jendela properties terdapat kotak pilihan sebagai penunjuk dari nama obyek yang sedang aktif. 8. Jendela-jendela lain

Saat eksekusi program dilakukan, terdapat beberapa jendela yang menampilkan informasi dari efek proses tersebut. Beberapa jendela tersebut, antara lain:

STIKOM

(39)

a. Error list Windows

Error list Windows merupakan jendela yang digunakan untuk menampilkan

diskripsi kesalahan yang ditemukan ketika mencoba menjalankan aplikasi.

b. Output Window

Output window merupakan jendela untuk menampilkan langkah-langkah

dalam mengkompilasi program.

3.8 SQL Server

Menurut Ketut Darmayuda (2007 : 19), Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa kueri utamanya adalah Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase. Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar.

STIKOM

(40)

28

BAB IV

DESKRIPSI PEKERJAAN

SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya memiliki prosedur sistem yang sedikit berbeda dengan beberapa sekolah. Hal ini diakibatkan karena sistem yang dijalankan masih tergolong manual. Manual disini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang mampu mengelola data-data dan laporan yang diselesaikan secara otomatis.

Dalam kerja praktek ini, diharuskan menemukan permasalahan yang ada, mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang timbul.

Permasalahan yang ada pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya ini terdapat pada maintenance data guru, data orang tua, data siswa, data kelas, data pelanggaran dan data–data lainnya yang masih manual, sehingga kurang efektif bagi guru.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan langkah-langkah yaitu:

1. Menganalisa sistem 2. Mendesain sistem

3. Mengimplementasikan sistem

4. Melakukan pembahasan terhadap hasil implementasi sistem.

Keempat langkah tersebut, dilakukan agar dapat menemukan solusi dari permasalahan yang ada. Lebih jelasnya dipaparkan pada sub bab dibawah ini.

STIKOM

(41)

4.1 Analisa Sistem

Analisa sistem bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada pada sistem tersebut. Menganalisa system ini merupakan langkah awal untuk membuat sistem baru yang lebih sempurna. Dimulai dengan melakukan wawancara. Wawancara ini dilakukan dengan seorang guru bimbingan konseling yang terkait. Guru tersebut memberikan informasi berupa data-data dan laporan-laporan yang diperlukan.

Bagian Bimbingan Konseling (BK) memberikan gambaran besar tentang proses bisnis yang ada, mulai dari dokumen – dokumen yang diperlukan hingga desain sistem yang diinginkan oleh pihak sekolah. Dengan adanya informasi tersebut, dapat mempermudah dalam pembuatan program nantinya. Hasil dari wawancara dengan bagian bimbingan konseling, digambarkan oleh seorang penganalisa melalui dokumen flow berguna dalam pembuatan struktur tabel selanjutnya. Hasil dari wawancara dengan bagian pelayanan, digambarkan oleh seorang penganalisa melalui document flow lama.

A. Document Flow Bimbingan Konseling Siswa

Proses dimulai ketika siswa masuk ke ruangan, disana ada guru BK yang siap untuk mengisi data bimbingan siswa berdasarkan keluhan dari siswa yang terkait beserta solusi yang diberikan oleh guru tersebut, lalu dokumen tersebut diatur berdasarkan kelas dan diserahkan kepada kepala sekolah sebagai laporan bimbingan konseling siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.1

STIKOM

(42)

30

Document Flow Bimbingan Konseling Siswa

Guru BK Kepala Sekolah

Siswa

Merekapitulasi Data Bimbingan

Siswa

Laporan Bimbingan Konseling Siswa 2 Laporan Bimbingan Konseling Siswa 1

SELESAI

Laporan Bimbingan Konseling Siswa

2 MULAI

Mengisi Data Bimbingan

Data Bimbingan Konseling

2

Gambar 4.1 Document Flow Bimbingan Konseling Siswa

B. Document Flow Poin Pelanggaran Siswa

Proses dimulai ketika siswa masuk ke ruangan, disana ada guru BK yang siap untuk mengisi data poin pelanggaran sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan oleh siswa, lalu dokumen tersebut diatur berdasarkan kelas dan diserahkan kepada kepala sekolah sebagai laporan Poin Pelanggaran Siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.2.

STIKOM

(43)

Document Flow Poin Pelanggaran Siswa

Guru BK Kepala Sekolah

Siswa

Merekapitulasi Data Pelanggaran

Siswa

Laporan Pelanggaran

Siswa 2 Laporan Pelanggaran

Siswa 1

SELESAI

Laporan Pelanggaran

Siswa 2 MULAI

Mengisi Data Pelanggaran

Data Pelanggaran

Siswa

2

Gambar 4.2 Document Flow Poin Pelanggaran Siswa

C. Document Flow Angket Sosial Siswa

Proses dimulai ketika siswa mengisi angket tersebut, lalu hasil angket tersebut diberikan pada bagian guru BK, lalu guru BK tersebut memindahkan angket tersebut ke dalam buku, buku tersebut akan diberikan kepada kepala sekolah sebagai laporan angket sosial siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.3.

STIKOM

(44)

32

Document Flow Angket Sosial Siswa

Siswa Guru BK Kepala Sekolah

MULAI Mengisi Angket Sosial Data Angket Sosial SIswa Buku Pribadi Siswa 2 Mengisi Buku Pribadi siswa Data Angket Sosial SIswa Buku Pribadi Siswa 2 Buku Pribadi Siswa 1 SELESAI 2

Gambar 4.3 Document Flow Angket Sosial Siswa

4.2 Desain Sistem

Desain sistem merupakan tahap pengembangan setelah dilakukan analisis sistem. Desain sistem dilakukan oleh tiga orang, dengan rincian dua orang merancang System Flow, Context Diagram, Hierarchy Input Output (HIPO), Data

Flow Diagram (DFD), Entity Relational Diagram (ERD) dan struktur tabel. Satu

orang lagi mendesain input output untuk dibuat aplikasi selanjutnya.

System flow dibuat dengan mengembangkan dokumen flow lama. Dua

orang mendiskusikan proses komputerisasi yang harus terjadi di dalam alur sistem

STIKOM

(45)

yang baru. Proses tersebut juga membutuhkan database yang tepat untuk penyimpanan data.

Dua pendesain sistem selanjutnya membuat Context Diagram. External

Entity dan proses-proses yang terjadi pada Context Diagram didapat dari sistem

flow yang telah dibuat. Pendesain kemudian menyusun secara lengkap masing-masing proses beserta file-file yang dibutuhkan pada DFD. Context Diagram yang telah dibuat, digunakan sebagai acuan pembuatan HIPO. File yang terdapat pada DFD digunakan sebagai acuan membuat ERD dan struktur tabel.

4.2.1 System Flow

Dalam sub bab ini dijelaskan cara kerja aliran sistem yang direkomendasikan sebagai pengganti proses manual pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya, sehingga proses berjalan efisien.

A. System Flow Bimbingan Konseling

Sistem flow merupakan perancangan sistem yang akan digunakan untuk membuat sistem informasi bimbingan konseling. Menjelaskan tentang aliran bimbingan konseling yang telah terkomputerisasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 4.4.

STIKOM

(46)

34

Mengelola data transaksi Bimbingan

Guru Kepala Sekolah

Siswa

Mulai

NIS dan NIP

Mengecek ketersediaan Data Siswa dan

Guru Data Siswa Ada ? Menyimpan data Bimbingan Selesai Menampilkan data Bimbingan Data Bimbingan Data bimbingan Menambahk an data Bimbingan 2 Data Siswa Menampilkan

data Siswa Data Siswa

[image:46.595.50.545.80.713.2]

Y Data Bimbingan T Data Guru Data bimbingan Membuat Laporan Laporan Bimbingan Data Bimbingan Laporan Bimbingan 1 1

Gambar 4.4 System Flow Bimbingan Konseling

STIKOM

(47)

B. System Flow Poin Pelanggaran Siswa

Dalam sistem flow poin pelanggaran siswa ini prosesnya dimulai dari bagian BK yang mengisi dan memproses poin pelanggatan siswa berdasarkan database siswa dan guru kemudian setelah diinputkan disimpan ke dalam database data transaksi pelanggaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.5.

Mengelola data transaksi Pelanggaran

Guru Kepala Sekolah Siswa

Mulai

NIS dan NIP

Mengecek keters ediaan Data S iswa dan

Guru

Da ta S iswa

Ada ? Menyimpan data Pelangg aran Seles ai Menampilkan data Pelangg aran Data Pelangg aran Da ta Pelangg aran Memilih data pelangg aran 2

Data S iswa Menampilkan

data Sis wa Da ta S iswa

Y

Data Pelang garan

[image:47.595.53.539.184.700.2]

T Data Guru Data Pelangg aran Membuat Laporan La poran Pelanggaran Sis wa Data Pelanggaran La poran Pelanggaran Sis wa 1 1

Gambar 4.5 Sistem Flow Poin Pelanggaran Siswa

STIKOM

(48)

36

C. System Flow Angket Sosial Siswa

Proses ini dimulai dari guru yang sudah mendapat daftar nilai siswa, kemudian bagian kurikulum mengisi dan memproses berdasarkan daftar nilai siswa dari guru dan database mata pelajaran serta database siswa kemudian menyimpannyam ke dalam database nilai dan berdasarkan database nilai bagian kurikulum menghitung nilai raport dan menghasilkan nilai akhir berupa raport lalu kemudian diserahkan kepada kepala seklah untuk ditandatangani dan kemudian kepala sekolah menyerahkan kepada masing-masing wali kelas dan proses terakhir dari wali kelas diserahkan kepada siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.6.

Mengelola data transaksi isi angket sosial

Guru

Siswa Kepala Sekolah

NIS

Mengecek keters ediaan

Da ta S iswa

Data S iswa

Ada ?

Da ta S iswa Menampilkan

data Sis wa Data S iswa

Y

Data Angk et

T

Menyimpan data Angket

Seles ai

Data Angk et Mulai

2 Data Angket

Membuat Laporan

La poran Angket Sis wa

La poran Angket Sis wa

[image:48.595.46.524.181.723.2]

1 1

Gambar 4.6 System Flow Poin Angket Sosial Siswa

STIKOM

(49)

4.2.2 Context Diagram

info data orang tua info data kelas

info data siswa

info data angket

info data pelanggaran info data bimbingan info data jenis permasalahan

info data jabatan

Data Jenis Permasalahan Data Jabatan

info data guru

data guru

info data pelanggaran

data trans pelanggaran

laporan pelanggaran per siswa

Laporan angket per kelas laporan bimbingan per siswa laporan data pelanggaran per siswa

laporan data bimbingan per siswa laporan data angket per kelas

Data angket Data bimbingan Data pelanggaran

Data siswa

Data orang tua Data kelas 0

Rancang Bangun Sistem Informasi Bimbingan Konseling Pada SMA Kemala Bhayangkari

+

Siswa Guru

Kepala Sekolah

Gambar 4.7 Context Diagram

Context diagram menggambarkan asal data dan menunjukkan aliran dari

data tersebut. Context Diagram Rancang Bangun Sistem Informasi Bimbingan Konseling Pada SMA Kelama Bhayangkari 1 Surabaya terdiri dari 2 eksternal

entity yaitu Guru dan Admin. Aliran data yang keluar dari masing-masing eksternal

entity mempunyai arti bahwa data tersebut berasal dari eksternal entity tersebut.

Sedangkan aliran data yang masuk mempunyai arti informasi data ditujukan untuk

eksternal entity tersebut.

STIKOM

(50)

38

4.2.3 Data Flow Diagram Level 0

info dat a kelas

info dat a siswa info dat a orang t ua

info dat a siswa

info dat a orang t ua

info dat a kelas info dat a pelanggaran info dat a bimbingan info dat a angket

info dat a pelanggaran

info dat a bimbingan info dat a angket

data siswa yang sesuai

data orang tua yang sesuai

info jenis permasalahan

data jenis permalahan yang sesuai

info jabatan data jabatan yang sesuai info dat a jenis permasalahan

info dat a jabatan

Data Jenis Permasalahan Data Jabatan

data guru yang sesuai

info guru data trans pelanggaran per siswa

laporan bimbingan per siswa

Laporan angket per kelas laporan pelanggaran per siswa

info dat a guru data guru info dat a pelanggaran data trans pelanggaran

Data pelanggaran yang sesuai

Data bimbingan per siswa

data angket per kelas

laporan data bimbingan per siswa laporan data pelanggaran per siswa laporan data angket per kelas

data angket yang sesuai

Data angket

data trans pelanggaran yang sesuai

Data bimbingan yang sesuai Data bimbingan

kode_pelanggaran yang dipilih

Data pelanggaran

Data siswa Data orang tua

Data kelas yang sesuai Data kelas

Siswa Guru

1

Mengelola data master

+ 2 Transaksi + 3 Laporan +

2 Data guru

3 Data kelas 6 PelanggaranData

7 Data bimbingan

8 Data transaksi pelanggaran 9 Data angket

9 Data angket 7 Data bimbingan

Kepala S ekolah

8 Data transaksi pelanggaran

10 Data Jabatan

11 data jenis permasalahan

1 Data orang tua

5 Data Siswa 9 Data angket

7 Data bimbingan 8 Data transaksi

pelanggaran

Gambar 4.8 DFD Level 0

Pada gambar 4.8 merupakan DFD Level 0 Rancang Bangun Sistem Informasi Bimbingan Konseling Pada SMA Kelama Bhayangkari 1 Surabaya yang memiliki beberapa proses yaitu proses maintenance, autentifikasi, proses transaksi dan proses laporan. Pada gambar 4.8 juga digambarkan Data store yang digunakan dalam sistem. Data Store yang digunakan adalah Siswa, Guru, Kelas, Pelanggaran, Orang tua. Angket, bimbingan

4.2.4 Data Flow Diagram Level 1 Mengelola Data Master

STIKOM

(51)
[image:51.595.61.553.83.677.2]

Gambar 4.9 DFD Level 1 Mengelola Data Master [info data siswa]

[info data orang tua]

[info data kelas]

[info data kelas]

[info data siswa] [info data orang tua]

[info data bimbingan]

[info data pelanggaran]

[info data angket]

[info data angket] [info data pelanggaran] [info data bimbingan] [dat a orang t ua yang sesuai]

[dat a siswa yang sesuai]

[info data jenis permasalahan]

[info jabatan] [Data Jabatan]

[Data Jenis P ermasalahan]

[dat a jenis permalahan yang sesuai]

[info jenis permasalahan] [info data jabatan]

[dat a jabatan yang sesuai] [info guru] [dat a guru yang sesuai]

[dat a guru]

[info data guru]

[info data pelanggaran]

[Data pelanggaran yang sesuai]

[kode_pelanggaran yang dipilih] [Data pelanggaran]

[Data siswa] [Data orang tua]

[Data kelas yang sesuai] [Data kelas]

Siswa

Guru

3 Data kelas

5 Data Pelanggaran 1.1

Data kelas

1.2

Data orang tua

1.3

Data siswa

1.7

Data pelanggaran

1.8

Data Guru 2 Data guru

9 Data Jabatan

10 data jenis permasalahan 1.9 Data Jabatan 1.10 Data Jenis Permasalahan 1 Data orang tua

4 Data Siswa

8 Data angket 6 Data bimbingan

7 Data transaksi pelanggaran

(52)

40

DFD Level 1 subsistem mengelola data master pada gambar 4.9 terdiri proses mengelola data master guru, mengelola data master kelas, mengelola data master orang tua, mengelola data master siswa, mengelola data master pelanggaran, mengelola data master bimbingan, mengelola data master angket, mengelola data master jenis permasalahan, mengelola data master jabatan. Pada proses maintenance guru dari guru memberikan data guru, lalu disimpan pada data store data guru. Selanjutnya pada maintenance kelas dari guru menyerahkan data kelas, lalu kemudian disimpan pada data store kelas. Lalu dari proses maintenance orangtua yang menyimpan data dari data orang tua yang ada lalu disimpan ke data

store data orangtua. Selanjutnya Maintenance siswa dan pelanggaran yaitu

menyimpan data siswa dan pelanggaran yang ada ke dalam data store siswa dan pelanggaran.

[image:52.595.43.529.170.719.2]

4.2.5 Data Flow Diagram Level 1 Transaksi

Gambar 4.10 DFD Level 1 Transaksi

[dat a t rans pelanggaran]

[dat a angket yang sesuai]

[Data angket] [dat a t rans pelanggaran yang sesuai]

[Data bimbingan yang sesuai]

[Data bimbingan]

Guru

6 Data bimbingan

7 Data transaksi

pelanggaran

8 Data angket

2.1

Transaksi bimbingan

2.2

Transaksi pelanggaran

2.3

Transaksi isi angket sosial

STIKOM

(53)

DFD Level 1 sub sistem transaksi pada gambar 4.10 terdiri dari 3 proses yaitu proses yaitu proses transaksi bimbingan, transaksi pelanggaran dan transaksi isi angket sosial. Pada proses transaksi bimbingan guru mengisi hasil bimbingan tersebut ke dalam program lalu disimpan ke dalam data store data bimbingan. Lalu pada proses transaksi pelanggaran guru mengisi pelanggaran yang dilakukan oleh siswa ke dalam program yang nantinya akan disimpan dalam data store data transaksi pelanggaran. Selanjutnya pada Proses transaksi isi angket sosial guru mengisi data angket dari siswa ke program lalu akan disimpan ke dalam data store data angket.

4.2.6 Data Flow Diagram Level 1 Laporan

Gambar 4.11 DFD Level 1 Laporan

DFD Level 1 sub sistem transaksi pada gambar 4.11 terdiri dari 3 proses yaitu, proses laporan angket per kelas, laporan bimbingan per siswa dan laporan pelanggaran per siswa.

STIKOM

(54)

42

4.2.7 Hirarki Input Proses Output (HIPO)

Hirarki Input Proses Output menggambarkan hirarki proses-proses yang ada dalam Data Flow Diagram. Gambar 4.12 adalah HIPO dari Rancang Bangun Sistem Informasi Bimbingan Konseling Pada SMA Kelama Bhayangkari 1.

0 Rancang Bangung Sistem Informasi Bimbingan Konseling 1 Maintenance 2 Transakasi 1.1 Siswa 3 Laporan 1.6 Kelas 1.2 Guru 1.3 Orang tua 1.5 Pelanggaran 2.1 Bimbingan Konseling Siswa 2.2 Poin Pelanggaran Siswa 2.3 Angket Sosial Siswa 3.1 Laporan Bimbingan Konseling Siswa 3.3 Laporan Angket Sosial Siswa 3.2 Laporan Poin Pelanggaran Siswa 1.4 Jabatan 1.7 Jenis Pelanggaran

Gambar 4.12 Hirarki Input Proses Output Sistem Informasi Bimbingan

Konseling

4.2.8 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram (ERD) dari Sistem Informasi Bimbingan

Konseling yang terdiri dari Conceptual Data Model (CDM) dan Physical Data

Model (PDM) dijelaskan pada gambar 4.13 dan gambar 4.14.

A. Conceptual Data Model

Pada gambar 4.13 merupakan conceptual data model pada Rancang Bangun Sistem Informasi Bimbingan Konseling Pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. Terdapat 7 tabel yang digunakan dalam aplikasi ini, tabel-tabel itu

STIKOM

(55)
[image:55.595.113.556.144.424.2]

antara lain tabel Guru, tabel siswa, tabel orang tua, tabel pelanggaran, tabel kelas, table jabatan, table jenis_permasalahan, tabel trans_bimbingan, tabel trans_pilihan,

Gambar 4.13 Conceptual Data Model Sistem Informasi Bimbingan Konseling

B. Physical Data Model (PDM)

Pada gambar 4.14 merupakan physical data model dari Rancang Bangun Sistem Informasi Bimbingan Konseling Pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya. PDM merepresentasikan tabel-tabel yang digunakan dalam sistem informasi Akademik beserta dengan tipe data dan panjang masing-masing tipe data tersebut.

Memiliki Memiliki Mempunyai Mewakili Detail_Pilihan Memiliki Relationship_8 Relationship_9 Relationship_10 Relationship_11 Siswa NIS Nama_Panggilan Gol_Darah Jenis_Kelamin_Siswa Tempat_Lahir Asal_Sekolah Telp_Rumah Alamat_Rumah Alamat_Kost No_HP Tinggal_Dengan Riwayat_Sakit Kelas_Sekarang Jurusan_siswa Tgl_Lahir Anak_Ke Jumlah_Saudara Telp_Kost Hobby Prestasi Tinggi_Badan Berat_Badan Tahun_Masuk Agama

<pi> Variable characters (12) Variable characters (250) Variable characters (2) Variable characters (2) Variable characters (20) Variable characters (20) Variable characters (12) Variable characters (250) Variable characters (250) Variable characters (12) Variable characters (20) Variable characters (250) Variable characters (10) Variable characters (250) Date Variable characters (4) Variable characters (4) Variable characters (20) Variable characters (250) Variable characters (250) Variable characters (4) Variable characters (4) Variable characters (4) Variable characters (10) Identifier_1 <pi> GURU NIP Nama_Lengkap_Guru Tanggal_Lahir No_Telpon Agama_Guru Alamat Jenis_Kelamin_Guru Username Password

<pi> Variable characters (20) Variable characters (250 Date Variable characters (12) Variable characters (100 Variable characters (250 Variable characters (200 Variable characters (200 Variable characters (200 Identifier_1 <pi> KELAS Kode_Kelas Nama_Kelas Jurusan_Kelas Wali_Kelas

<pi> Variable characters (250) Variable characters (250) Variable characters (20) Variable characters (100)

<M> Identifier_1 <pi> Orang_Tua Kode_Ortu Nama_Lengkap_Ayah Tanggal_Lahir_Ayah Pekerjaan_Ayah Pendidikan_Akhir_Ayah Alamat_Kerja_Ayah Telpon_Tempat_Kerja_Ayah Agama_Ayah Penghasilan_Orang_Tua_Ayah Nama_Lengkap_Ibu Tanggal_Lahir_Ibu Pekerjaan_Ibu Pendidikan_Akhir_Ibu Alamat_Kerja_Ibu Telp_Tempat_Kerja_Ibu Agama_Ibu

<pi> Variable characters (20) Variable characters (250) Date Variable characters (250) Variable characters (250) Variable characters (250) Variable characters (12) Variable characters (10) Variable characters (100) Variable characters (250) Date Variable characters (20) Variable characters (250) Variable characters (250) Variable characters (12) Variable characters (250)

< Identifier_1 <pi> Pelanggaran Kode_Pelanggaran Nama_Pelanggaran Poin_Pelanggaran

<pi> Variable characters (20) Variable characters (250) Integer <M> Identifier_1 <pi> Tahun_Ajaran Kode_ThnAjaran Nama_ThnAjaran

<pi> Variable characters (100) Variable characters (10)

<M> Identifier_1 <pi> Membimbing Kode_Bimbingan Tanggal_Bimbingan Permasalahan_Inti Deskripsi_Permasalahan Solusi

<pi> Variable characters (1024) Date

Variable characters (1024) Variable characters (1024) Variable characters (1024)

<M>

Identifier_1 <pi> Jabatan

Kode_Jabatan Nama_Jabatan

<pi> Variable characters (1024) Variable characters (1024)

<M> Identifier_1 <pi>

Jenis_Permasalahan Kode_masalah

Nama_Masalah

<pi> Variable characters (1024) Variable characters (1024)

<M> Identifier_1 <pi>

STIKOM

(56)

44

Gambar 4.14 Physical Data Model Sistem Informasi Akademik

4.2.9 Struktur Tabel

Desain tabel menggambarkan entity yang terdapat dalam database yang akan digunakan pada sistem informasi Bimbingan Konseling Pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya.

1. Struktur Tabel Siswa

Primary Key : NIS

Foreign Key : Kode_Kelas

Fungsi : Untuk menyimpan data Siswa.

Tabel 4.1 Struktur Tabel Siswa

Nama Field Tipe Data Length Keterangan

NIS Varchar 12 Primary Key

Kode_Kelas Varchar 250 Foreign Key Nama_Panggilan Varchar 250

Gol_Darah Varchar 2

(57)

Jenis_Kelamin_Siswa Varchar 2 Tempat_Lahir Varchar 20 Asal_Sekolah Varchar 20

Telp_Rumah Varchar 20

Alamat_Rumah Varchar 250 Alamat_Kost Varchar 250

No_HP Varchar 12

Tinggal_Dengan Varchar 20 Riwayat_Sakit Varchar 250 Kelas_Sekarang Varchar 10

Jurusan_Siswa Varchar 10

Tgl_Lahir Date -

Anak_Ke Varchar 4

Jumlah_Saudara Varchar 4

Telp_Kost Varchar 12

Hobby Varchar 250

Prestasi Varchar 250

Tinggi_Badan Varchar 4

Berat_Badan Varchar 4

Tahun_Masuk Varchar 4

Agama Varchar 10

2. Struktur Tabel Kelas

Primary Key : kode_kelas.

Foreign Key : NIP, Kode_ThnAjaran

Fungsi : Untuk menyimpan data Kelas.

STIKOM

(58)
[image:58.595.49.551.103.726.2]

46

Tabel 4.2 Struktur Tabel Kelas

Nama Field Tipe Data Length Keterangan

kode_kelas Varchar 12 Primary Key

NIP Varchar 20 Foreign Key

Kode_ThnAjaran Varchar 100 Foreign Key

Nama_Kelas Varchar 250

Jurusan_Kelas Varchar 20

Wali_Kelas Varchar 100

3. Struktur Tabel Guru

Primary Key : NIP

Foreign Key : Kode_Jabatan

Fungsi : Untuk menyimpan data guru

Tabel 4.3 Struktur Tabel Guru

Nama Field Tipe

Data Length Keterangan

NIP Varchar 20 Primary Key

Kode_Jabatan Varchar 10 Foreign Key

Nama_lengkap_Guru Varchar 250

Tanggal_Lahir Date -

No_Telepon Varchar 12

Agama_Guru Varchar 100

Alamat Varchar 250

Jenis_Kelamin_Guru Varchar 200

Username Varchar 50

Password Varchar 50

STIKOM

(59)

4. Struktur Tabel Orang Tua

Primary Key : Kode_Ortu Foreign Key : NIS

Fungsi : Untuk menyimpan data orang tua.

Tabel 4.4 Struktur Tabel orang tua

Nama Field Tipe Data Length Keterangan

Kode_Ortu Varchar 20 Primary Key

NIS Varchar 12 Foreign Key

Nama_Lengkap_Ayah Varchar 250 Pekerjaan_Ayah Varchar 100 Pendidikan_Akhir_Ayah Varchar 100 Alamat_Kerja_Ayah Varchar 250 Telpon_Tempat_Kerja_A

yah

Varchar 12

Agama_Ayah Varchar 10

Penghasilan_Orang_Tua Varchar 10

Tanggal_Lahir_Ayah Date -

Nama_Lengkap_ Ibu Varchar 250 Pekerjaan_ Ibu Varchar 100 Pendidikan_Akhir_ Ibu Varchar 100 Alamat_Kerja_ Ibu Varchar 250 Telpon_Tempat_Kerja_

Ibu

Varchar 12

Agama_ Ibu Varchar 10

Penghasilan_Orang_Tua Varchar 10

5. Struktur Tabel Pelanggaran

Primary Key : Kode_Pelanggaran

STIKOM

(60)

48

Foreign Key :

[image:60.595.50.557.158.677.2]

Fungsi : Untuk menyimpan data pelanggaran

Tabel 4.5 Struktur Tabel Pelanggaran

Nama Field Tipe Data Length Keterangan

Kode_Pelanggaran Varchar 20 Primary Key

Nama_Pelanggaran Varchar 250 Poin_Pelanggaran Integer -

6. Struktur Tabel Detil_Pilihan

Primary Key : NIS, Kode_ThnAjaran Foreign Key : NIS, Kode_ThnAjaran

Fungsi : Untuk menyimpan data Pilihan Siswa

Tabel 4.6 Struktur Tabel Detil_Pilihan

7. Struktur Tabel Membimbing

Primary Key : Kode_Bimbingan Foreign Key : NIP, NIS

Fungsi : Untuk menyimpan data bimbingan

Nama Field Tipe Data Length Keterangan

NIS VarChar 12 Primary Key , Foreign

Key

Kode_ThnAjaran VarChar 100 Primary Key , Foreign Key

Tanggal Date -

Gambar

Gambar 2.3 Struktur Organisasi SMA Kemala Bahyangakari 1 Surabaya
Gambar 2.9 Joglo pada SMA Kemala Bhayangkari 1 Surabaya
Gambar 3.2 Simbol Entity STIKOM SURABAYA
Gambar 4.4 System Flow Bimbingan Konseling
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, pengertian kompetensi secara umum adalah kemampuan yang harus dimiliki seseorang baik pengetahuan, keterampilan, maupun nilai dan sikap untuk

Oleh karena itu, agar kearifan lokal budaya Nusantara masih tetap eksis meng- hadapi tantangan zaman, maka Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar, mengadakan

Idealnya, pembangunan hukum nasional yang berlaku bagi semua warga negara tanpa memandang agama yang dipeluknya, harus dilakukan dengan hati-hati, karena di antara agama

Baju yang telah dipasangi papan alas dan film yang dihasilkan dari bagian film akan digunakan pada proses penyablonan. Proses penyablonan ini adalah membuat (menyablon) logo,

Kelenjar-kelenjar reproduksi jantan meliputi vesikula seminalis, prostat dan bulbourethralis. Vesikula seminalis terdiri dari 2 saluran yang sangat berkelok-kelok dengan

Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa, permainan beregu memiliki pengaruh yang lebih baik dari pada permainan perorangan terhadap kesegaran jasmani pada

Berilah tanda cek () pada kolom yang tersedia sesuai bulan dan waktu pembelajaran yang direncanakan serta tulislah kapan pembelajaran dilaksanakan pada kolom keterangan.

Miftahul Huda Tugu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir menggunakan majalah dinding papan, sehingga perlu dilakukan pengembangan fasilitas majalah dinding menjadi