• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS REAKSI PASAR DALAM MERESPON PENGUMUMAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BEI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS REAKSI PASAR DALAM MERESPON PENGUMUMAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BEI"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

DIVIDENDS ON BEI

SKRIPSI

Oleh

FAKHRIL FAWWAZ 20120410265

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(2)

DIVIDENDS ON BEI

SKRIPSI

Oleh

FAKHRIL FAWWAZ 20120410265

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

(3)

Dengan ini saya,

Nama : FAKHRIL FAWWAZ

NIM : 20120410265

Menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul: “ANALISIS REAKSI PASAR DALAM MERESPON PENGUMUMAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BEI” tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan disuatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila ternyata dalam skripsi ini diketahui terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain maka saya bersedia karya tersebut dibatalkan.

Yogyakarta, Mei 2016

(4)

“Pahlawan bukanlah orang yang berani meletakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya dikala

ia marah.

(Nabi Muhammad SAW)

Bukan gunung atau samudra yang paling besar di dunia ini, melainkan hawa nafsu dan jika gagal dibendung maka kita akan kekal di dalam neraka yang sangat

panas.

(Ali bin Abi Thalib)

Semakin keras perjuangan, semakin indah kemenangan

(5)

“Ketika kamu merasa sedang

beruntung dan berhasil, percayalah doa orang

tuamu telah dikabulkan, skripsi ini kupersembahkan untuk bapak dan

(6)

hidayah, rezeki, kesehatan, kasih sayang yang tiada hentinya serta karunia dan izin-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Terimakasih juga kepada junjungan-Nya, Nabi besar Muhammad SAW sebagai suri tauladan bagi kita semua.

Untuk kedua orang tuaku tercinta Papaku H. Syarifuddin, SH.,MH dan Mamaku almh Hj. Huzaemah, SH.,MS , terimakasih atas semuanya yang sudah diberikan dari mulai kasih sayang yang tiada hentinya, do’a, dukungan, semangat, perhatian, nasihat yang

selalu mengiringi setiap perjalananku. Ummi terimakasih sudah menjadi sandaran disetiap keluh kesahku, curhat, membagi kesenangan dan juga kesedihan. Papa terimakasih atas segala motivasi serta saran-sarannya yang membangun semangatku.

Untuk kedua saudaraku, H. Muh Irfan Syarif, SH, dan Nur Illyyina Syarif S,hut, terimakasih karena senantiasa menghiburku dan atas segala dukungan serta semangatnya.

Untuk Kakek dan nenekku tercinta dari kedua belah pihak, Muhammad Saleh DG. Rate, DG Singara, Alm H.Abd Latief dan HJ. Hulmiah atas doa, nasihat, dukungan yang tiada henti.

Untuk seluruh keluarga besar dimanapun kalian berada khususnya yang ada di Sulawesi, terimakasih atas segala do’a dan dukungannya.

Ibu atas segala motivasi yang sudah diberikan serta bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

(7)

Sahabat, teman sepermainan dan teman berbagi tawa di SMA, Haidar Basudewa, Mahful Syam. Dilva Chyntia, Andi Armawi, Andi Noor Fadli, Hani Yudya, Danti Oktavia dan teman-teman sekelasku di SMA 3 MAKASSAR yang selalu kurindukan.

Teman dekatku selama merantau di Yogyakarta, Muhajir, Muhammad Afrizal Setiawan . Dan seluruh teman-teman manajemen kelas G atas segala kenangan yang sudah diciptakan selama berlangsungnya perkuliahan di UMY, terimakasih kalian seperti Yogyakarta, Istimewa.

Untuk seluruh teman-teman yang saya kenal di UMY mulai dari teman seperjuangan. teman KKN, teman organisasi, teman beda kelas, teman beda jurusan dan teman yang lainnya yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

(8)

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

INTISARI ... ix

ABSTRAK ... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ...xii

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Batasan Penelitian ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 65

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ... 7

B. Hasil Penelitian Terdahulu ... 17

C. Hipotesis... 20

(9)

E. Definisi Operasional Variabel ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian ... 35

B. Analisis Statistik Deskriptif ... 39

C. Hasil Penelitian ... 42

D. Pembahasan ... 52

BAB V SIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN A. Simpulan ... 59

B. Saran... 60

C. Keterbatasan Penelitian ... 61

DAFTAR PUSTAKA

(10)
(11)
(12)

Lampiran 2 hasil Retun tidak normal pada perusahaan yang membagikan dividen meningkat pada perusahaan sektor keuangan selama tahun pengamatan (2012-2014)

(13)

ii

ANALYSIS OF MARKET REACTION IN RESPONSE TO THE ANNOUNCEMENT OF DIVIDENDS ON BEI

Diajukan Oleh

FAKHRIL FAWWAZ 20120410265

Telah disetujui oleh: Pembimbing

Edi Supriyono, SE.,MM. Tanggal Agustus 2016

(14)

iii

ANALYSIS OF MARKET REACTION IN RESPONSE TO THE ANNOUNCEMENT OF DIVIDENDS ON BEI

Diajukan Oleh Fakhril Fawwaz

20120410265

Skripsi ini telah Dipertahankan dan Disahkan didepan Dewan Penguji Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Tanggal 20 Agustus 2016

Yang terdiri dari

Edi Supriyono, SE.,MM Ketua Tim Penguji

Rita kusumawati, SE., M.Si. Anggota Tim Penguji

DR Arni Surwanti, SE., M.Si. Anggota Tim Penguji

Mengetahui Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

(15)

IX

tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui reaksi pasar dari pengumuman dividen. Penelitian ini menggunakan pendekatan event study, dimana dilakukan pengamatan terhadap signifikansi abnormal return selama event period, yaitu 5 hari sebelum pengumuman (t-5), pada hari pengumuman (t0) dan 5 hari sesudah pengumuman dividen (t+5)

penelitian ini menggunakan data sekunder yang dioperoleh dari BEI, penelitian ini menggunakan sebanyak 37 perusahaan keuangan yang terdaftar di BEI dan mengumumkan dividen pada tahun 2012-2014, sampe di ambil dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa peristiwa pengumuman dividen yang diberikan oleh seluruh perusahaan yang menjadi sampel memberikan return tidak normal positif dan negatif selama event period dan hasilnya adalah signifikan, sementara untuk perusahaan yang membagikan dividen meningkat juga memberikan return tidak normal positif dan negatif dan hasilnya signifikan dan pada perusahaan yang membagikan dividen meningkat pada perusahaan bertumbuh juga memberikan return tidak normal yang positif dan negatif dan hasilnya signifikan,

(16)

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan pasar modal yang sangat pesat saat ini, telah memotivasi para peneliti untuk melakukan penelitian yang tekait dengan pasar modal, misalnya isu efisiensi pasar. Efisiensi bentuk pasar terbagi menjadi tiga bagian, efisiensi pasar bentuk kuat, efisiensi bentuk setengah kuat dan efisiensi bentuk lemah (Fama 1970 dalam Dody Setiawan dan Sitti Subekti, 2005). Efisiensi pasar bentuk setengah kuat dibagi menjadi dua yakni efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara informasi (informationlly efficient market) yang berfokus pada informasi yang fully reflect dan information available serta efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara keputusan (decisionally efficient market ). Hal ini dikemukakan oleh Hartono (dalam Marfuah, 2006). Artinya efisiensi pasar secara informasi hanya mempertimbangkan sebuah faktor saja, yaitu ketersediaan informasi.

(17)

Contoh, informasi tentang pengumuman merjer dan dividen, pada waktu informasi itu diumumkan oleh perusahaan emiten dan semua pelaku pasar sudah menerima pengumuman tersebut, belum tentu harga dari sekuritas perusahaan yang bersangkutan akan mencerminkan informasi tersebut dengan penuh. Hal ini disebabkan karena pelaku pasar harus menganalisis informasi tersebut sebagai kabar baik atau kabar buruk. Pada penelitian ini menanggapi isu efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara keputusan dengan menganalisis pengumuman dividen di Bursa Efek Jakarta.

Perusahaan yang membayar dividen yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya (pembagian dividen naik) ditafsirkan oleh pasar sebagai sinyal positif, sebab publikasi ini menaikkan ekspektasi investor tentang pendapatan masa depan perusahaan. Pemikiran ini timbul karena manajemen pada umumnya tidak akan mengambil risiko dengan membayar dividen yang tinggi pada suatu waktu tertentu bila menurut estimasi mereka perusahaan tidak mampu mempertahankannya di masa yang akan datang. Oleh karena itu, adanya kenaikan dividen dapat ditafsirkan sebagai tanda optimis pihak manajemen sehubungan dengan keuntungan perusahaan di masa yang akan datang (Galih, 2010:2) Sebaliknya, publikasi dividen yang menyatakan pembagian lebih rendah dari tahun sebelumnya (pembagian dividen turun) ditafsirkan oleh pasar sebagai isyarat negatif, sebab investor menduga bahwa emiten tersebut mengalami penurunan pendapatan di masa depan. (Galih, 2010:2).

(18)

diterima oleh pasar. Reaksi pasar tersebut ditunjukan dengan adanya perubahan harga saham yang bersangkutan dimana dapat diukur dengan return tidak normal. Apabila return tidak normal digunakan sebagai pengukuran reaksi harga saham, maka pengumuman perubahan dividen dikatakan memiliki kandungan informasi bila memberikan return tidak normal yang signifikan kepada pasar.

Sujoko (1999) dan Hartono (2002) dalam Marfuah (2006) menunjukkan bahwa investor di BEJ tidak canggih karena mereka tidak mampu membedakan informasi yang bernilai ekonomis dan tidak benilai ekonomis. Artinya mereka tidak memperhitungkan apakah pengumuman kenaikan dividen berasal dari perusahaan yang mempunyai prospek atau tidak, jadi kesimpulannya adalah Bursa Efek Indonesia belum efisien bentuk setengah kuat secara keputusan.

Penelitian yang dilakukan Marfuah (2006) menemukan bahwa investor merespon positif terhadap pengumuman dividen meningkat yang dinyatakan oleh perusahaan bertumbuh maupun tidak bertumbuh. Reaksi ini tidak tepat karena investor tidak canggih dalam merepon sinyal yang diberikan oleh manajemen. Artinya investor menggunakan informasi pengumuman pembayaran dividen tanpa memperhatiakan kemampuan perusahaan untuk bertumbuh dan berkembang dimasa yang akan datang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kecanggihan investor tidak mempunyai pengaruh terhadap ketepatan reaksi pasar dalam merespon pengumuman dividen meningkat.

(19)

LISTING DI BEI” perbedaan dengan penelitian Marfuah (2006) adalah Pada periode pengamatan penelitian yaitu pada tahun 2012 – 2014 dan sampel penelitian yang digunakan.

B. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Periode pengamatan dalam penelitian ini tahun 2012-2014

2. Pada proses penelitian menggunakan total asset sebagai alat untuk mengklasifikasikan perusahaan bertumbuh atau tidak bertumbuh.

C. Rumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang penelitian yang telah disampaikan, maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah pasar pasar merespon pengumuman dividen terhadap return tidak normal pada perusahaan yang membagikan dividen ?

2. Apakah pasar pasar merespon pengumuman dividen terhadap return tidak normal pada perusahaan yang membagikan dividen meningkat ?

3. Apakah pasar pasar merespon pengumuman dividen terhadap return tidak normal pada perusahaan yang membagikan dividen meningkat pada perusahaan bertumbuh ?

(20)

Sesuai dengan perumusan masalah diatas adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini, sebagai berikut:

1. Menganalisis apakah ada return tidak normal pada perusahaan yang membagikan dividen.

2. Menganalisis apakah ada return tidak normal pada perusahaan yang membagikan dividen meningkat.

3. Menganalisis apakah ada return tidak normal pada perusahaan yang membagikan dividen meningkat pada perusahaan bertumbuh

E. Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan pengalaman dalam mempraktekkan ilmu yang telah didapat dibangku perkuliahan serta menggabungkan pemahaman teori-teori yang ada dengan keadaan sesungguhnya sehingga kemudian dapat dijadikan bekal apabila terjun ke masyarakat,dan dapat menambah pengetahuan mengenai analisis reaksi pasar dalam merespon pengumuman dividen.

2. Bagi investor

(21)

perusahaan bertumbuh atau tidak bertumbuh. Sehingga dapat digunakan sebagai acuan pengambilan keputusan dalam menginvestasikan dananya kepada perusahaan yang berpotensi bertumbuh sehingga dapat membantu pengambilan keputusan dalam menanamkan modalnya pada perusahaan.

3. Bagi masyarakat

Penelitian ini diharpakan dapat memberikan bukti empiris mengenai respon para investor dalam menerima informasi penguman peningkatan dan penurunan dividen yang dilakukan oleh perusahaan bertumbuh maupun tidak bertumbuh.

4. Bagi peneliti selanjutnya,

Penelitian ini bisa digunakan sebagai referensi perluasan penelitian selanjutnya.

5. Bagi Akademisi

(22)

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Dividen

Dividen merupakan nilai pendapatan bersih perusahaan setelah pajak dikurangi dengan laba ditahan (retained earnings) yang ditahan sebagai cadangan perusahaan. Menurut Hanafi (2004), dividen merupakan kompensasi yang diterima oleh pemegang saham, disamping capital gain. Dividen ini untuk dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan dari laba perusahaan. Dividen ditentukan berdasarkan dalam rapat umum anggota pemegang saham dan jenis pembayarannya tergantung kepada kebijakan pimpinan.

Dividen signaling theory ( Mamduh 2004), saat ini banyak digunakan oleh

(23)

untuk memperkecil asimetri informasi atau informasi yang bersifat privat yang dimiliki oleh investor tertentu dengan manajer, sehingga pengumuman dividen merupakan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, pengumuman dividen mempunyai kandungan informasi yang berguna. Pengumuman dividen adalah salah satu pengumuman yang paling sering digunakan oleh manajer untuk meginformasikan prestasi prospek perusahaan. Apabila informasi itu dianggap positif maka akan direaksi secara positif dan juga sebaliknya apabila negatif maka akan juga direaksi negatif oleh pasar.

Dalam Hanafi (2004) ada beberapa argumen yang mendukung pembayaran dividen tinggi yaitu sebagai berikut:

a. Mengurangi Ketidakpastian.

Dividen yang tinggi akan membantu mengurangi ketidakpastian. Beberapa tipe investor akan menyukai pendapatan saat ini. Karena dividen diterima saat ini, sedangkan capital gain diterima dimasa mendatang, ketidakpastian dividen akan lebih kecil dibandingkan ketidakpastian capital gain. Karena faktor ketidakpastian berkurang maka investor semacam itu mau membayar harga yang lebih tinggi untuk saham dengan dividen tinggi. Nilai saham akan ditentukan oleh present value dari dividen yang akan diterima investor saat ini dan di masa mendatang. Dividen dimasa mendatang akan lebih beresiko dibandingkan dengan dividen yang dibayarkan saat ini.

(24)

antara pihak-pihak yang berkaitan di perusahaan. Sebagai contoh, manajer disewa oleh pemegang saham untuk menjalankan perusahaan agar tujuan pemegang saham (maksimalisasi kemakmuran pemegang saham) dapat tercapai. Tetapi manajer bisa saja mempunyai agenda sendiri untuk tidak selalu konsisten dengan tujuan pemegang saham. Misalkan perusahaan mempunyai kelebihan kas atas proyek dengan NPV positif (free cash flow, yang didefinisikan sebagai kelebihan kas setelah semua investasi dengan NPV yang positif didanai). Kas tersebut akan lebih baik jika dibagikan ke pemegang saham, dan pemegang saham akan memanfaatkan kas tersebut dengan cara mereka sendiri. Tetapi manajer barangkali tidak mau membagikan kas tersebut karena ingin tetap memegang kendali atas kas tersebut. Dalam konteks semacam itu, pembayaran dividen yang tinggi merupakan hal yang diinginkan oleh investor, karena akan mengurangi potensi konflik antara manajer dengan pemegang saham.

2. Efisiensi Pasar

(25)

harga seperti apabila banyak investor di pasar berpendapat bahwa harga saham naik, maka informasi tersebut akan tercermin pada perubahan harga saham yang cendrung naik.

Definisi efisiensi pasar ini akan melihat pasar dalam proses dinamik, yang menurut Beaver (2002) mendasarkan pada distribusi informasi yang dimiliki oleh investor. Dimana pasar efisien jika harga–harga sekuritas terjadi jika setiap orang mempunyai informasi yang sama. Definisi efisiensi pasar yang statis tidak mempertimbangkan distribusi informasi yang tidak simetris dan kecepatan proses distribusinya.

Asymmetric information adalah informasi privat yang hanya dimiliki oleh investor–investor yang mendapat informasi saja. Asymmetric information dapat merugikan pasar modal yang menawarkan sekuritas – sekuritas yang berkualitas. Sehingga emiten yang menawarkan sekuritas berkualitas secara sukarela mengungkapkan semua informasi yang mereka miliki sehubungan dengan sekuritas tersebut untuk mengurangi asimetris. Pasar dikatakan efisien jika penyebaran informasi ini dilakukan secara cepat sehingga informasi menjadi simetris, yaitu setiap orang memiliki informasi ini (Jogiyanto, 2000).

a. Bentuk–Bentuk Efisiensi Pasar

(26)

informasi sekarang yang sedang dipublikasikan dan informasi privat sebagai berikut :

1. Efisiensi Pasar Bentuk Lemah

Pasar dikatakan efisien bentuk lemah jika harga–harga dari sekuritas tercermin secara penuh (fully reflect) informasi masa lalu yang sudah terjadi. Maka dalam bentuk ini nilai–nilai masa lalu tidak dapat digunakan untuk memprediksi harga sekarang, sehingga investor tidak dapat menggunakan informasi masa lalu untuk mendapatkan keuntungan yang tidak normal.

2. Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat

Pasar dikatakan efisien bentuk setengah kuat jika harga–harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang dipublikasikan, sehingga tidak hanya mencerminkan harga saham masa lalu. Informasi yang dipublikasikan adalah sebagai berikut :

(27)

b. Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas sejumlah perusahaan. Informasi yang dipublikasikan ini dapat berupa peraturan pemerintah atau peraturan regulator yang hanya berdampak pada harga-harga sekuritas perusahaan-perusahaan yang terkena rugulasi tersebut. Contoh dari informasi ini adalah regulasi untuk meningkatkan cadangan (reserved requirement) yang harus dipenuhi oleh semua bank. Informasi ini akan mempengaruhi secara langsung harga sekuritas yang tidak hanya sebuah bank saja, tetapi mungkin semua emiten didalam industri perbankan. c. Informasi yang dipublikasikan yang mempengaruhi harga-harga sekuritas

semua perusahaan terdaftar dipasar saham. Informasi ini dapat berupa peraturan pemerintah atau peraturan dari regulator yang berdampak pada perusahaan emiten. Contoh dari regulasi ini adalah peraturan akutansi yang mencantungkan laporan arus kas yang harus dilakukan oleh semua perusahaan. Regulasi ini akan mempunyai dampak pada ke harga sekuritas tidak hanya untuk sebuah perusahaan saja atau perusahaan-perusahaan disuatu industri, tetapi mungkin berdampak langsung pada semua perusahaan. Jika pasar pasar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada investor yang dapat menggunakan informasi yang dipublikasikan untuk mendapatkan keuntungan tidak normal dalam jangka waktu lama. Berikut ini menunjukkan macam-macam pengumuman yang dapat mempengaruhi harga sekuritas : 1. Pengumuman yang berhubungan dengan laba, laporan tahunan awal, laporan

(28)

2. Pengumuman-pengumuman peramalan oleh pejabat perusahan (Forecast

Announcement by Company Official). Seperti peramalan laba sebelum tahun

fiscal, estimasi laba setelah akhir tahun fiscal, peramalan penjualan, dan lainnya.

3. Pengumuman-pengumuman pendanaan (Financing Announcement), pengumuman yang berhubungan dengan hutang, seperti sekuritas hybrid, sewa-guna, persetujuan standby credit, pelemparan saham kedua, pemecahan saham, pembelian kembali saham, pengumuman joint venture dan lainnya. 4. Pengumuman-pengumuman dividen (Dividend Announcement) seperti

distribusi kas dan distrbusi saham.

5. Pengumuman-pengumuman yang berhubungan dengan pemerintah (Government-related Announcement) seperti, dampak dari peraturan baru, investigasi-investigasi terhadap kegiatan perusahaan, keputusan-keputusan regulator, dan lainnya.

6. Pengumuman invetasi (Investment Announcement) seperti, eksplorasi, R&D dan lainnya.

7. Pengumuman-pengumuman ketenagakerjaan (Labor Announcement) seperti, negoisasi, kontrak baru, pemogokkan, dan lainnya.

8. Pengumuman-pengumuman yang berhubungan dengan hukum (Legal

Announcement) seperti, tuntutan terhadap perusahaan, atau terhadap

menejernya, dan lainnya.

(29)

produk baru, perubahan harga, penarikan produk, laporan-laporan produksi, laporan-laporan penjualan, rincian jaminan dan lainnya.

10. Pengumuman-pengumuman manajemen direksi seperti, susunan direksi, manajemen, rincian struktur organisasi.

11. Pengumuman-pengumuman manajer ambilalih diversifikasi, seperti laporan-laporan merger, laporan-laporan investasi ekuitas, laporan-laporan mengambilalih, laporan-laporan diversifikasi, dan lainnya.

12. Pengumuman industri sekuritas, seperti laporan-laporan pertemuan tahunan, perubahan kepemilikan sahan, treding, laporan harga dan volume perdagangan, pembatasan perdagangan dan lainnya.

3. Efisiensi Pasar Bentuk Kuat

Pasar dikatakan efisien dalam bentuk kuat jika harga – harga sekuritas secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia termasuk informasi yang privat. Jika pasar efisien dalam bentuk ini, maka tidak ada individual investor atau grup dari investor yang dapat memperoleh keuntungan tidak normal (abnormal return) karena mempunyai informasi yang privat. Semua informasi baik yang dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan sudah tercermin dalam sekuritas saat ini. Dalam bentuk efisien kuat seperti ini tidak akan ada investorpun yang bisa memperoleh return tidak nomal.

(30)

predictability), pada klasifikasi ini, informasi mengenai pola return sekuritas, seperti return yang tinggi dibulan Januari dan hari Minggu, tidak dapat digunakan untuk mendapatkan return abnormal. Sedangkan efesiensi bentuk setengah kuat dapat dilakukan dengan pengujian event studies dan bentuk kuat dapat dilakukan pengujian privat information.

3. Studi Peristiwa (Event Study)

Studi peristiwa (event study) merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event) yang informasinya dipublikasikan sebagai informasi suatu pengumuman. Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan (information content) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat.

Jika suatu pengumuman mengandung informasi diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar akan ditunjukkan dengan adanya perubahan harga dari sekritas bersanngkutan. Reaksi ini dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan return tidak normal. Return tidak normal atau sering disebut abnormal return merupakan kelebihan return sesungguhnya terjadi pada waktu normal. Return normal ini dikenal dengan eturn ekspektasi atau return yang diharapkan oleh para investor. Dengan demikian return tidak normal adalah return yang sesunggguhnya terjadi dengan return ekspektasi.

4. Abnormal Return

(31)

yang diharapkan oleh investor (Jogiyanto, 2007). Ada tiga cara untuk mengestmasi return tidak normal, yakni :

a. Model Disesuaikan Rata-Rata

Model ini beranggapan bahwa return eksektasi bernilai konstan yang sama dengan rata-rata return realisasi sebelumnya selama periode estimasi. Menggunakan model ini, return ekspektasi seuatu sekuritas pada periode tertentu diperoleh melalui pembagian return realisasi sekuritas tersebut dengan lamanya periode estimasi. Tidak ada patokan untuk lamanya periode estimasi, periode yang umumnya dipakai biasanya berkisar dari 100 sampai dengan 300 hari untuk data harian, dan dari 24 sampai dengan 60 bulan untuk data bulanan.

T1 sampai dengan t2 merupakan priode estimasi (estimation period), t3 sampai t4 merupakan periode jendela dan t0 adalah saat terjadinya peristiwa. Pada penelitian ini menggunanakan priode estimasi selama 30 hari di seperti seperti pada gambar 2.1.

Priode Estimasi Priode Jendela

t1 t2 t3 t0 t4

-36 -6 -5 0 +5

(32)

b. Model Pasar (Market Mode)

Perhitungan return ekspektasi dengan model ini dilakukan dengan dua tahapan, yaitu : (1) membentuk model ekspektasi dengan menggunakan data realisasi selama periode estimasi dan (2) menggunan model ekspektasi ini untuk mengestimasi return ekspektasi diperiode jendela. Model ekspektasi dapat dibentuk menggunakan teknik regresi OLS (Ordinary Least Squere).

c. Model Disesuaikan Pasar (Market Adjusted Model)

Model ini beranggapan bahwa penduga yang terbaik untuk mengestimasi return suatu sekuritas adalah return indeks pasar pada saat tersebut. Dengan menggunakan model ini, maka tidak perlu menggunakan periode estimasi untuk membentuk model estimasi, karena return sekurutas yang diestimasi adalah sama dengan return indeks pasar.

B. Penelitian Terdahulu

(33)

industri yang sama akan mengalami return tidak norma lnegatif. Penelitian tersebut berhasil membuktikan adanya kandungan informasi pada pengumuman dividen.

Setiawan dan Hartono (2003) melakukan pengujian terhadap pengumuman dividen meningkat periode 1992-1996. Sampel penelitian terdiri dari 132 perusahaan. Hasilnya menunjukkan bahwa pasar bereaksi terhadap pengumuman dividen meningkat pada saat pengumuman. Hasil penelitian Setiawan dan Hartono (2003) mengkonfirmasi Suparmono (2000) yang membuktikan bahwa pengumuman dividen mempunyai kandungan informasi yang berguna bagi investor.

Sementar, Soetjipto (1997) menguji tentang pengaruh pengumuman dividen terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta. Sampel yang digunakan dalam penelitian tersebut berjumlah 40 yang terbagi menjadi 12 pengumuman dividen meningkat, 9 pengumuman dividen tetap dan 19 pengumuman dividen menurun. Hasil penelitian tersebut tidak dapat membuktikan adanya kandungan informasi dividen. Hal itu berarti pengumuman dividen tidak mengandung informasi yang berarti bagi investor.

(34)

di Bursa Efek Jakarta. Penelitian tersebut tidak berhasil menemukan bukti bahwa pengumuman dividen mempunyai kandungan informasi bagi investor.

Raharjo (2000) melakukan penelitian di Bursa Efek Jakarta dengan menggunakan 84 sampel perusahaan yang membayar dividen meningkat dan menurun. Hasil penelitian tersebut adalah pengumuman dividen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap return saham di Bursa Efek Jakarta selama tahun 1994. Perubahan pembayaran dividen tidak memiliki pengaruh terhadap return saham selama tahun 1994. Hasil penelitian Amsari (1993), Soetjipto (1997) dan Raharjo (2000) menunjukkan investor tidak menggunakan informasi pengumuman dividen untuk mengambil keputusan investasi.

Penelitian yang dilakukan oleh Suparmono (2000) menguji pengumuman dividen yang terjadi selama periode 1991-1998. Sampel penelitian terdiri dari 182 perusahaan yang mengumumkan pengumuman dividen meningkat dan 158 perusahaan yang mengumumkan pembayaran dividen menurun. Temuannya menunjukkan ada reaksi pasar yang signifikan pada t-5 dan t-0 untuk dividen meningkat, serta pada t+1 untuk dividen menurun. Penelitian terhadap cumulative

return tidak normal menunjukkan bahwa pada pengumuman dividen meningkat

(35)

bad news dan good news juga menunjukkan bahwa pasar bereaksi lebih kuat terhadap bad news daripada good news.

C. HIPOTESIS

1. Return Tidak NormalPada Perusahaan Yang Membagikan Dividen

Husnan (1993) menyatakan, dalam kondisi dimana investor dihadapkan pada ketidakpastian hasil investasi, maka penggunaan dividen sebagai suatu indikator untuk memperkirakan prospek keuntungan merupakan hal yang diterima. Disamping itu, pengumuman dividen juga mengandung informasi mengenai persepsi manajemen tentang prospek perusahaan dimasa yang datang, yaitu jika dikaitkan dengan keuntungan yang diharapkan perusahaan serta aliran kas untuk membayar dividen. Demikian pula, penurunan dividen dapat ditafsirkan sebagai penurunan keuntungan dimasa yang akan datang. Pembagian dividen kepada pemegang saham juga menyebabkan posisi kas suatu perusahaan semakin berkurang. Hal ini mengakibatkan leverage (rasio antara hutang terhadap ekuitas) akan semakin besar. Dampak yang timbul adalah para pelaku pasar akan berpikiran negatif terhadap perusahaan. Melihat hal tersebut paling tidak telah memberikan suatu gambaran tentang adanya pengaruh berbeda-beda yang ditimbulkan oleh kebijakan dividen pada waktu ex dividen date.

(36)

2. Return Tidak Normal Pada Perusahaan Yang Membagikan Dividen Meningkat

Benartzi et al. (1997), (dalam Kurniawati, 2004) melakukan pengujian dengan menggunakan metode buy and hold strategy terhadap data harian dan data bulanan. Sampel yang diteliti terdiri dari 255 pengumuman dividen menurun dan 4249 pengumuman dividen meningkat selama periode 1979-1991. Hasilnya menunjukkan untuk jangka pendek yaitu 3 hari sekitar pengumuman (t-1, t-0 dan t+1) terdapat reaksi pasar yang signifikan yang mengkonfirmasi kandungan informasi dividen. Sedangkan untuk jangka panjang menunjukkan ada excess return signifikan yang terjadi setahun setelah pengumuman dividen. Jadi perusahaan yang menaikkan (menurunkan) pembagian dividen, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, mengalami excess return yang meningkat (menurun).

Sujoko (1999) melakukan pengujian terhadap pengumuman dividen meningkat selama periode 1994-1996. Hasilnya menunjukkan bahwa selama 3 hari yaitu, sehari sebelum pengumuman, hari pengumuman dan sehari setelah pengumuman dividen meningkat terdapat reaksi pasar yang signifikan positif.

(37)

dividen meningkat. Meskipun demikian semua penelitian tersebut memberikan hasil yang konsisten tentang adanya kandungan informasi pengumuman dividen, khususnya pengumuman dividen meningkat di Bursa Efek Jakarta. Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan hipotesis 2 adalah:

H2: Pasar Merespon Pengumuan Dividen Terdapat Return Tidak Normal Pada Perusahaan Yang Membagikan Dividen Meningkat.

3 Return Tidak Normal Pada Perusahaan Yang Membagikan Dividen Meningkat Pada Perusahaan Bertumbuh

(38)

maka pasar akan bereaksi positif. Akan tetapi, apabila perusahaan yang mengumumkan kenaikan dividen tersebut merupakan perusahaan tidak berprospek, maka pasar akan bereaksi negatif. Hartono (1998) menyatakan bahwa definisi pasar yang mencakup ketersediaan informasi dan ketepatan reaksi pasar merupakan pasar bentuk setengah kuat secara keputusan (decisionaly efficient market). Efisiensi pasar bentuk setengah kuat secara keputusan tingkatannya lebih tinggi daripada pasar efisien bentuk setengah kuat secara informasi.

Sujoko (1999) melakukan penelitian terhadap Dividend Signalling Theory di BEJ, selama periode 1994-1996. Penelitiannya menggunakan nilai pasar asset dibagi nilai buku sebagai proksi perusahaan berprospek atau tidak sehingga diperoleh 96 perusahaan yang bertumbuh dan mengumumkan kenaikan dividen dari 54 perusahaan yang tidak bertumbuh, tetapi mengumumkan kenaikan dividen. Hasil penelitiannya menunjukkan investor merespon positif kedua sub sampel ini. Berarti, investor di Indonesia tidak memperhitungkan apakah perusahaan yang mengumumkan kenaikan dividen adalah perusahaan yang bertumbuh atau tidak.

(39)
(40)

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subyek/Obyek Penelitian

Sumber data berasal dari perusahaan sektor keuangan dan Perusahaan yang terdaftar di bursa Efek indonesia (periode 2012 - 2014).

B. Jenis Data

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif kuantitatif, dengan pendekatan studi peristiwa (event study). Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data publikasi laporan keuangan tahunan perusahaan (financial report) diperoleh dari Situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

2. Data publikasi laporan keuangan perusahan sampel. Data ini diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD)

3. Total ekuitas. Data ini diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD).

C. Teknik pengambilan sampel

(41)

keuangan yang terdaftar dalam BEI. Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel yaitu sebagai berikut:

1. Perusahaan yang terdaftar di BEI periode tahun 2012 - 2014, yaitu perusahaan sektor keuangan

2. Perusahaan yang harus membagikan dividen pada periode 2012 - 2014. 3. Saham harus aktif dalam bursa perdagangan saham di BEI

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka

Mengumpulkan data dan teori yang relevan terhadap permasalahan yang akan diteliti dengan melakukan telaah pustaka dan mengkaji beberapa literatur pustaka seperti artikel, jurnal, buku, skripsi dan sumber-sumber lain yang berkaitan dengan penelitian.

2. Studi Dokumenter

Pengumpulan data sekunder yang berupa data yang berhubungan dengan analisi reaksi pasar dalam merespon pengumuman dividen yang diperoleh dari BEI dan ICMD 2012,2013 dan 2014.

E. Devinisi Oprasional Variabel Penelitian a. Dividen

(42)

selama tahun pengamatan. Indikatornya adalah dengan membandingkan nilai dividend per share periode pengamatan (DPSᵼ) dengan nilai dividen per share periode sebelumnya (DPS ᵼ-1) (Arief Failasuffuddien, 2006).

Dividen meningkat adalah dividen yang dibayarkan oleh perusahaan kepada pemegang saham dengan prosentase peningkatan setiap pembayaran, rumus utuk dividen meningkat adalah sebagai berikut :

∆D :

∆D : peningkatan dividen ∆t : dividen pada hari ke t ∆t-1 : dividen pada hari ke t - 1

dikatakan dividen meningkat ketika ∆D > 0 maka total dividen dipastikan meningkat.

b. Return

Return harian sekuritas i, indikatornya adalah harga saham harian sekuritas i pada waktu ke –t dikurangi harga saham harian sekuritas i pada waktu ke-t dibagi harga saham harian sekuritas i pada waktu t -1(Gudono dan Jhony, 2004)

Rᵢᵼ : Pᵢᵼ - Pᵢᵼ-1

Pᵢᵼ-1

Rᵢᵼ : return saham masing-masing perusahaan i pada periode t

Pᵢᵼ :harga saham masing-masing perusahaan i pada periode t

(43)

c. Abnormal Return

Return tidak normal pada periode peristiwa adalah selisih antar return sesungguhnya dengan return ekspektasi (Tandelilin, 2001)

RTNᵢᵼ = Rᵢᵼ - E(Rᵢᵼ)

RTNᵢᵼ : tingkat return tidak normal sekuritas i pada periode peristiwa ke-t Rᵢᵼ : return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode

peristiwa ke -t

E(Rᵢᵼ) : return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t

a. Proksi Pertumbuhan

Faktor pertumbuhan meningkat diukur dengan total aktiva perusahaan dengan rumus sebagai berikut :

∆TA :

∆TA : peningkatan total aktiva ∆At : aktiva pada hari ke t ∆t-1 : aktiva pada hari ke t - 1

Dikatakan perusahaan berutumbuh Ketika ∆TA > 0 maka perusahaan tersebut

bertumbuh.

F. Analisis Data dan Uji Hipotesis

(44)

pengujian terhadap ada tidaknya return tidak normal. Adapun tahapan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Menghitung Return Tidak Normal Pada Seluruh Perusahaan Yang Membagikan Dividen dan Menjadi Sampel Penelitian.

a. Menghitung return tidak normal RTNᵢᵼ :Rᵢᵼ - E(Rᵢᵼ)

RTNᵢᵼ : tingkat return tidak normal sekuritas i pada periode peristiwa ke-t

Rᵢᵼ : return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke -t

E(Rᵢᵼ) : return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t

b. Menghitung actual return untuk estimation period

Rᵢᵼ =

Rit : actual return/return realisasi saham I pada waktu t

Pit : harga saham i pada waktu t

Pi.t-1 : harga saham i pada waktu t-1

c. Mean –adjusted model

E(R ᵢᵼ) :

T

(45)

T : lamanya periode estimasi

d. Menghitung rata-rata return tidak normal

RRTNt :

k

RRTNt : rata-rata return tidak normal(average abnormal return) pada hari ke-t

RTNi,t : return tidak normal(abnormal return) untuk sekuritas ke-I pada hari ke-t

K : jumlah sekuritas yang terpengaruh olehpengumuman peristiwa

e. Menghitung akumulasi return tidak normal harian tiap-tiap saham selama event period

ARRTN :

AARTN : akumulasi rata-rata return tidak normal (cumulative average abnormal return) pada hari ke t

RRTNa : rata-rata return tidak normal (average abnormal return) pada hari ke –a yaitu mulai t5 (hari awal periode jendela) sampai hari ke t

f. Menghitung return tidak normal standarisasi (standardizet abnormal return) untuk sekuritas i

RTNSi.t :

(46)

RTNSi.t : return tidak normal standarisasi sekuritas ke-i pada hari ke-t di periode peristiwa

RTNi.t : return tidak normal sekuritas ke-i pada hari ke-t di periode peristiwa.

KSEi : kesalahan standar estimasi untuk sekuritas ke-i

g. Menghitung kesalahan standar estimasi berdasarkan rata-rata return periode estimasi

KSEi : 2

T1-2

KSEi : kesalahan standar estimasi untuk kesalahan i

Ri.j : return sekuritas ke-i untuk hari ke-j selama periode estimasi

.i : rata-rata return sekuritas ke-i selama periode estimasi T1 : jumlah hari periode estimasi, yaitu dari hari ke-t1 sampai dengan hari ke-t2

h. Menghitung besarnya return tidak normal standarisasi

RTNSt :

k

(47)

RTNSi.t : return tidak normal standarisasi sekuritas ke-I untuk hari ke-t di periode peristiwa.

K : jumlah sekuritas

Menguji signifikansi rata-rata return tidak normal pada masing-masing hari di periode jendela. Pada rancangan metode uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan table t hitung dengan tingkat signifikansi (5%) (10)% dan (20%)

2. Menghitung Return Tidak Normal Pada Perusahaan Yang Membagikan Dividen Meningkat.

Dividen meningkat adalah diveden yang dibayarkan oleh sebuah perusahaan kepada investor dengan ketentuan pembayaran dividen lebih besar dari dividen yang dibagikan sebelumnya, untuk mencari return tidak normal pada perusahaan yang membagikan dividen meningkat ini menggunakan tahapan yang sama pada hipotesis pertama yakni mengikuti tahap A sampai dengan tehap H, kemudian ditambahkan rumus total dividen untuk mengklasifikasikan perusahaan yang membagikan dividen meningkat atau tidak. Rumus yang digunakan sebagai berikut :

∆D =

(48)

dikatakan dividen meningkat ketika ∆D > 0 maka total dividen dipastikan meningkat.

Menguji signifikansi rata-rata return tidak normal pada masing-masing hari di periode jendela. Pada rancangan metode uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan table t hitung dengan tingkat signifikansi (5%) (10)% dan (20%)

3. Menghitung Return Tidak Normal Pada Perusahaan Yang Membagikan Dividen Meningkat Pada Perusahaan Bertumbuh.

Perusahaan bertumbuh adalah perusahaan yang mengalami peningkatan asset setiap tahunnya. Untuk mencari return tidak normal pada hipotesis ini sama dengan tahapan pada hipotesis pertama dengan mengikuti tahapan A sampai dengan H, kemudian menambahkan rumus total dividen untuk mengklasifikasikan perusahaan membagikan dividen meningkat atau tidak. Selanjutnya untuk melihat perusahaan bertumbuh atau tidak dapat menggunakan rumus total aktiva. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut sebagai berikut :

∆TA =

∆TA : peningkatan total aktiva ∆At : aktiva pada hari ke t

t-1 : aktiva pada hari ke t - 1

Dikatakan perusahaan berutumbuh Ketika ∆TA > 0 maka perusahaan tersebut

(49)
(50)

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Obyek Penelitian

Pasar modal mempunyai peranan penting bagi pembangunan ekonomi dimana sebagai salah satu sumber pembiayaan eksternal bagi dunia usaha dan juga merupakan wahana investasi bagi masyarakat. Pasar modal merupakan bagian dari system keuangan di Indonesia yang beradadiluar system moneter.

(51)

Peran pasar modal dan lembaga keuangan yang ada dibawahnya dalam perekonomia diindonesia akan semakin penting peningkatan kebutuhan dana yang diperlukan untuk mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi yang semakin besar. Meski demikian, kemampuan pasar untuk berkembang sehingga dapat meningkatkan intermediasi dana dengan lebih efisien perlu didukung oleh lembaga keuangan di bawah pasar modal, yaitu perusahaan sekuritas dan reksa dana yang handal dan efisien serta manajemen bursa yang efisien dengan ukungan otoritas pasar modal yang kondusif terhadap perkembangan pasar modal.

Investor yang menginvestasikan dananya mempunyai tujuan untuk memperoleh laba dari dana yang diinvestasikannya seperti deviden dan capital

gain. Deviden adalah laba yang diberikan oleh perusahaan untuk para pemegang

saham yang dimilki investor, sedangkan capital gain adalah selisih harga beli dan harga jual saham yang dimiliki. Setiap perusahaan yang terdaftar dibursa efek tidak selalu memberikan dividen kepada investor dan akan dijadikan sebagai laba yang ditahan.

(52)

Table 4.1

Proses Pemilihan Sampel

Perusahaan / tahun 2012 2012 2014

Perusahaan Sektor Keuangan 82 82 82

Perusahaan Yang Tidak Membagikan Dividen 54 52 54

Perusahaan Yang Membagikan Dividen 28 30 28

Perusahaan Yang Membagiakan Dividen dan Tidak Aktif

2 3 3

Perusahaan Yang Menjadi Sampel 26 27 25

Berikut adalah daftar nama perusahaan yang menjadi sampel penelitian tahun 2012-2014 :

Table 4.2

Sampel Penelitian Perusahaan Sektor Keuangan Pada Priode 2012-2014

No. Issuer Security Code

1 Adira Dinamika Multi Finance Tbk, Pt ADMF

2 Asuransi Bina Dana Arta Tbk, Pt ABDA

3 Asuransi Dayin Mitra Tbk, Pt ASDM

4 Asuransi Harta Aman Pratama Tbk, Pt AHAP

(53)

6 Asuransi Bintang Tbk, Pt ASBI

7 Asuransi Multi Artha Guna Tbk, Pt AMAG

8 Asuransi Ramayana Tbk, Pt ASRM

9 Bank Bumi Arta Tbk, Pt BNBA

10 Bank Central Asia Tbk, Pt BBCA

11 Bank Danamon Tbk , Pt BDMN

12 Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk, Pt SDRA

13 Bank Jabar, Pt BJBR

14 Bank Mandiri ( Persero ) Tbk, Pt BMRI

15 Bank Mayapada Internasional Tbk, Pt MAYA

16 Bank Nusantara Parahyangan Tbk, Pt BBNP

17 Bank Of India Indonesia Tbk, Pt BSWD

18 Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Pt BBRI 19 Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, Pt BBTN

20 Buana Finance Tbk, Pt BBLD

21 Clipan Finance Indonesia Tbk, Pt CFIN

22 Lippo General Insurance Tbk, Pt LPGI

23 Mandala Multifinance Tbk, Pt MFIN

(54)

25 Panin Insurance Tbk, Pt PNIN

26 Panin Sekuritas Tbk, Pt PANS

27 Tifa Finance, Pt TIFA

28 Bank Bukopin Tbk BBKP

29

Buana Finance Tbk BBLD

30 Bank Negara Indonesia Tbk BBNI

31 Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk BJTM

32 Batavia Prosperindo Finance Tbk BPFI

33 Bank Victoria International Tbk BVIC

34 Bank Permata Tbk BNLI

35 Bank Maspion Indonesia Tbk BMAS

36 Bank Mestika Dharma Tbk BBMD

Sumber : Saham Oke

B. Analisis Statisik Deskriptif

(55)

minimum, maximum, nilai rata-rata, dan seberapa jauh data bervariasi. Hasil uji deskriptif data untuk perusahaan yang mengumumkan dividen dapat dilihat pada table 4.2

Table 4.3

Descriptive Statistic Abnormal Return

N Minimum Maximum Mean Std.Deviation

(56)

Nilai minumum return tidak normal hari ke empat sebelum tanggal pengumuman dividen (T-4) adalah -.319, nilai maximum sebesar .075, nilai mean sebesar -.00346 dan nilai standar deviation sebesar .044063. Nilai minumumreturn tidak normal hari ke tiga sebelum tanggal pengumuman dividen (T-3) adalah -.288 nilai maximum sebesar 147 , nilai mean sebesar . -.00140 dan nilai standar deviation sebesar .041655. Nilai minumumreturn tidak normal hari ke dua sebelum tanggal pengumuman dividen (T-2) adalah -.333, nilai maximum sebesar .044, nilai mean sebesar -.00640 dan nilai standar deviation sebesar .041757. Nilai minumum return tidak normal hari ke satu sebelum tanggal pengumuman dividen (T-1) adalah -.315 , nilai maximum sebesar 041, nilai mean sebesar -.00373 dan nilai standar deviation sebesar .039205. Nilai minumumreturn tidak normal pada hari pengumuman dividen (T0) adalah -.267, nilai maximum sebesar .102, nilai mean sebesar .00156 dan nilai standar deviation sebesar .042708. Nilai minumum

return tidak normal pada ke hari satu setelah pengumuman dividen (T+1) adalah

-.484, maximum sebesar .085, nilai mean sebesar -.02506, dan nilai standar deviation sebesar .068433. Nilai minumum return tidak normal pada hari ke dua setelah pengumuman dividen (T+2) adalah -.439, nilai maximum sebesar 073. mean sebesar -.01336 dan nilai standar deviation sebesar .058046.

Nilai minumum return tidak normal pada hari ke tiga setelah pengumuman dividen (T+3) adalah -.258, nilai maximum sebesar .135, nilai mean sebesar .00488 dan nilai standar deviation sebesar 041717. Nilai minumum return tidak

normal pada ke hari empat setelah pengumuman dividen (T+4) adalah -.317, nilai

(57)

sebesar .044764. Nilai minumum return tidak normal pada hari lima setelah pengumuman dividen (T+5) adalah -.298, nilai maximum sebesar .137 nilai mean sebesar -.00562 dan nilai standar deviation sebesar .045339.

C. Hasil Penelitian

1. Menguji Segnifikansi Abnormal Return Pada perusahaan Yang Membagikan Dividen.

Hipotesis pertama ingin menguji signifikansi return tidak normal. Pada penelitian ini sampel yang digunaka adalah 78 perusahaan dan analisis yang dilakukan dengan mendeskripsikan ada tidaknya return tidak normal saham selama periode penelitian. Perhitungan t-hitung selama periode jendela dilakukan dengan cara mencari rata-rata return tidak normal. Berikut cara untuk menghitung return tidak normal, angka yang terdapat pada perhitungan ini diambil dari perhitungan perusahaan Adira Dinamika Multi Finance pada laporan keuangan tahun 2012.

1. Menghitung return tidak normal RTNᵢᵼ :Rᵢᵼ - E(Rᵢᵼ)

(-0.008) – (-0.001) = -0.007

2. Menghitung actual return untuk estimation period

Rᵢᵼ =

(58)

3. Mean –adjusted model E(R ᵢᵼ) :

T

(-0.015) + 0.004 + (-0.004)……….(0.000) 30

= (-0.001)

Dari table 4.2 dapat dilihat bahwa menjelang pengumuman dividen pada hari ke (t-5) menunjukkan return tidak normal pada angka -0.009, sedangkan pada hari ke (t-4) mengalami kenaikan yakni -0.003, berlanjut pada (t-3) mengalami kenaikan yakni -0.001, akan tetapi memasuki hari ke (t-2) angka yang di tunjukkan mengalami penurunan yakni -0.006. Pada hari ke (t-1) kembali menunjukkan peningkatan yaitu -0.004, pada saat pengumuman (t0) angka kembali menunjukkan peningkatan yaitu 0.002. Dihari ke (t+1) menunjukkan penurunan yakni -0.027, pada hari (t+2) yaitu di angka -0.013. Pada hari ke(t+3) angka menunjukkan peningkatan yakni -0.005, sementara di hari ke (t+4) dan (t+5) masing masing menunjukkan penurunan dan peningkatan dimana (t+4) diangka -0.011 dan (t+5) diangka 0.006.

(59)

Dari hasil pengujian diketahui bahwa signifikansi rata-rata return tidak normal sekitar tanggal pengumuman, yaitu pada hari ke (t0), (t+1) dan (t+4) menunjukkan angka signifikan pada taraf 1% (t>2.643 untuk pengujian dua sisi) dengan angka t-hitung sebesar 3.055, -12.778 dan -3.098, kemudian pada hari (t-5) dan (t+2) menunjukkan angka signifikansi pada taraf 5% (nilai t>1.992 untuk pengujian dua sisi) dimana t-hitung sebesar -2.244 dan -2.546 merupakan nilai yang signifikan, kemudian hari (t+3) juga menunjukkan angka signifikan pada taraf 10% (t>1.665 untuk pengujian dua sisi) dengan angka thitung 1.866.

(60)

Table 4.4

Signifikansi Dari Return Tidak Normal di Periode Jendela Pada Perusahaan Yang Membagikan Dividen

(61)

2. Menguji Segnifikansi Return Tidak Normal Pada Perusahaan Yang Membagikan Dividen Meningkat.

Hipotesis kedua ingin menguji signifikansi return tidak normal pada perusahaan yang membagikan dividen meningkat. Analisis yang dilakukan hampir sama pada pengujian hipotesis pertama akan tetapi ditambahkan rumus total dividen untuk mengklasifikasikan perusahaan yang membagikan dividen meningkat, berikut cara untuk menghitung total dividen dimana perhitungan ini ambil pada perusahaan Bank Mandiri pada laporan keuangan tahun 2012/2013 :

∆D =

∆D =199.33799 – 104.966044

104.966044 ∆D =0.90

dikatakan dividen meningkat ketika ∆D > 0 maka total dividen dipastikan meningkat.

(62)

Karena merupakan pengujian dua sisi maka t-hitung akan dimungkingkan positif atau negatif. Jika nilai t-hitung positif maka pengujian dikatakan signifikan jika hitung lebih besar dari t>table. Namun jika bernilai negatif maka nilai t-tabel yang merupakan batas penerimaan hipotesis nol menjadi negatif, sehingga pengujian akan dikatakan signifikan jika t-hitung lebih kecil dari t-tabel.

(63)

Table 4.5

Signifikansi Dari Return Tidak Normal di Periode Jendela Pada Perusahaan Yang Membagikan Dividen Meningkat

(64)

3. Menguji Segnifikansi return tidak normal pada perusahaan yang membagikan dividen meningkat pada perusahaan bertubuh.

Hipotesis ketiga ingin menguji signifikansi return tidak normal pada perusahaan yang membagikan dividen meningkat pada perusahaan bertumbuh. Analisis yang dilakukan hampir sama pada pengujian hipotesis kedua akan tetapi ditambahkan rumus total dividen dan total aktiva untuk mengklasifikasikan perusahaan yang bertumbuh, berikut cara untuk menghitung total aktiva dimana perhitungan ini ambil pada perusahaan Bank Mandiri pada laporan keuangan tahun 2012/2013 :

∆TA =

∆TA = 733.099 – 635.619

635.619 ∆TA =0.15

Dikatakan perusahaan berutumbuh Ketika ∆TA > 0 maka perusahaan tersebut

bertumbuh.

Perhitungan t-hitung selama periode jendela dilakukan dengan cara mencari rata-rata abnormal return.

(65)

turun menjadi -0.385, pada (t+2) return tidak normal menjadi -0.062. kemudian pada (t+3) kembali naik menjadi -0.075. Return tidak normal kembali naik dan turun pada (t+4) dan (t+5) yakni -0.065 dan -0.089.

(66)

Table 4.6

Signifikansi Dari Return Tidak Normal Di Periode Jendela Pada Perusahaan Yang Membagikan Dividen Meningkat Pada Perusahaan Bertumbuh

Hari

(67)

1. Pembahasan

Pengumuman dividen di Bursa Efek Indonesia mempunyai kandungan informasi yang dapat dicerna dan diartikan berbeda-beda bagi investor. Mereka menggunakan informasi tersebut untuk mengambil keputusan investasi. Pengumuman dividen meningkat mencerminkan keyakinan manajer bahwa mereka tetap mampu membawa perusahaan untuk terus berkembang dimasa yang akan datang. Informasi tentang dividen merupakan kabar baik sehingga investor bereaksi positif pada periode jendela dan memperoleh return tidak normal.

(68)

tidak mengandung informasi yang berarti untuk investor maka tidak akan menimbulkan return tidak normal untuk para investor.

Hasil penelitian ini semua hipotesis terdapat return tidak normal yang signifikan pada perusahaan yang mengumumkan, baik pada hipotesis pertama yang mana ada 78 perusahaan yang mengumumkan dividen dan dimana pasar bereaksi dan menimbulkan return tidak normal pada tingkat signifikansi 1%, 5% dan 10%, kemudian pada hipotesis kedua terdapat 34 perusahaan yang membagikan dividen meningkat juga mendapati return tidak normal pada priode pengamatan pada tingkat signifikan 1%, 5% dan 10%, dan terkahir pada hipotesis ketiga dimana terdapat 30 perusahaan yang membagikan dividen meningkat pada perusahaan bertumbuh juga terdapat return tidak normal yang terjadi pada pengamatan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada pengumuman dividen yang diinformasikan oleh seluruh perusahaan sektor keuangan yang menjadi sampel penelitian terdapat return tidak normal yang terjadi pada periode pengamatn pengumuman dividen, selanjutnya pengumuman dividen pada perusahaan yang membagikan dividen meningkat dan perusahaan yang membagikan dividen meningkat pada perusahaan bertumbuh juga terdapat return tidak normal pada periode pengamatan. Kemungkinan besar pada seluruh hipotesis kebocoran informasi telah terjadi pada hari diluar periode jendela yang ditetapkan. Ini mengakibatkan hasil pengujian hipotesis tersebut mengalami tingkat signifikan yang bervariasi. Kebocoran informasi ini membuat para investor bergerak lebih cepat sebelum pengumuman dividen dikeluarkan.

(69)

1. Hipotesis pertama

(70)

penelitian Petit (1972), dimana terdapat return tidak normal yang terjadi disekitar hari pengumuman.

2. Hipotesis kedua

(71)

bahwa terjadi return tidak normal dengan t hitung lebih besar dari taraf signifikansi pada 10% (t>1.992 untuk pengujian dua sisi dengan K besar) dan 20% (t>1.293 untuk pengujian dua sisi dengan K besar). Dari hasil penelitian ini kembali mengkonfirmasi penelitian dari Sujoko (1999) dan marfuah (2006) tentang investor merespon secara positif signifikan terhadap pengumuman dividen meningkat.

3. Hipotesis ketiga

(72)
(73)
(74)

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

secara umum penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah ada tidaknya return tidak normal pada perusahaan sektor keuangan yang mengumumkan dividen. Setelah melakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan maka dapat diambil keputusan sebagai berikut :

1. Pengumuman dividen oleh seluruh sektor keuangan yang menjadi sampel penelitian menimbulkan reaksi pasar yang signifikan. Hal ini terbukti dengan adanya nilai t hitung lebih besar dari pada tingkat signifikan 1%, 5% dan 10% yang telah ditentukan sebelumnya.

2. Pengumuamn dividen meningkat oleh perusahaan menimbulkan return tidak normal bagi investor. Hal ini disebabkan karena terjadi rekasi pasar dimana pada periode pengamatan t hitung pada hipotesis kedua ini lebih besar dari taraf signifikan yang ditetapkan yakni pada taraf signifikan 1%, 5% dan 10%.

(75)

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis pembahasan serta beberapa kesimpulan tersebut maka terdapat keterbatasan dalam penelitian ini dan penulis memberikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Investor

Investor dalam melakukan analisis investasi diharapkan dapat menganalisis informasi yang dipublikasikan oleh emiten, sehingga dapat membedakan pengumuman yang efektif dan yang tidak bernilai efektif. Selain itu apabia investor ingin mendapat return tidak normal sebaiknya memperhatikan perusahaan yang hanya membagikan dividen saja, terbukti pada hasil pengujian ini dimana terdapat return tidak normal pada perusahaan yang membagikan dividen. Apabila investor dapat melakukan hal tersebut, maka investor dapat mengambil keputusan yang tepat serta memperoleh return tidak normal dan tidak tertipu dengan kehebohan pasar yang ada.

2. Bagi Peneliti

(76)

b. Pada penelitian ini, peneliti hanya menggunakan periode pengamatan 11 hari, maka dari itu untuk melihat reaksi pasar yang lebih baik, sebaiknya peneliti selanjutnya menambah periode pengamatan yang di lakukan.

(77)

DAFTAR PUSTAKA

Alni, R. (2007). Statistik II, Edisi Februari 2007. Yogyakarta: UPFE UMY. Darlisi, E. (2009). ANALISIS REAKSI INVESTOR DALAM MERESPON

PENGUMUMAN DIVIDEN. Journal Ekonomi, 1-10. dkk, A. R. (2007). Statistik II. Yogyakarta : UPFE UMY.

Dr.Eduardus Tandelilin, M. (2011). Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Dr. Jogiyanto H.M., M. A. (1998). Teori Portofolio dan Analisis Investasi . Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

Edfan Darlis dan Zirman. (2009). Analisis Reaksi Investor Dalam Pengumuman Dividen Dividen. Manajemen Keuangan , 1-10.

F.Sharpe, W. (1997). Investasi . Jakarta: Dadi Karyana Abadi.

Kurnianingsih, H. (2011). Analisis Reaksi PasarTerhadap pengumuman Dividen Pada perusahaan Manufaktur(studi pada perusahaan manufaktur di bursa efek indonesia). Graduasi, 61-68.

Marfuah. (2006). PENGARUH KECANGGIHAN INVESTOR TERHADAP KETEPATAN REAKSI PASARDALAM MERESPON PENGUMUMAN DIVIDEN MENINGKAT. Jurnal Ekonomi, 137 - 154.

Puspitasari, L. (2001). Analisis Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Dividen

Pada Perusahaan Manufaktur Di Indonesia . Yogyakarta : Umy.

Rasyidin, M. (2009, april 2). Retrieved oktober 6, 2015, from http://mrasyidin.blogspot.co.id/2009/04/kebijakan-deviden.html.

Santanu, Y. D. (2004). PENGUJIAN EFISIENSI BENTUK SETENGAH KUAT SECARA KEPUTUSAN : ANALISIS PENGUMUMAN STOCK SPLIT DI BURSA EFEK JAKARTA.

(78)

SUDRAJAT, A. (2009). ANALISIS KECANGGIHAN INVESTOR TERHADAP KETEPATAN REAKSI PASAR DALAM MERESPON PENGUMUMAN

(79)
(80)
(81)
(82)
(83)

0.040 0.001 0.005 -0.026 -0.047 -0.004 0.007 0.005 -0.008 0.014 0.002 0.001 -0.072 -0.005 -0.005

(84)
(85)

-0.009 0.469 0.000 -0.054

16.482 78 8.831 1.866

-0.009 0.141 0.000 0.072

-27.355 78 8.831 -3.098

-0.009 -0.186 0.545 0.199

-12.786 78 8.831 -1.448

Lampiran 2

Retun tidak normal pada perusahaan yang membagikan dividen meningkat pada perusahaan sektor keuangan selama tahun pengamatan (2012-2014) RTN = Rit - E(Rit)

ABDA13 ASDM3 AHAP13 ASBI 13 AMG 13 BNBA13 BBCA13 BDMN3 SDRA13 BJBR 13 BMRI13 MAYA BBNI 13 BBRI 13

t-5 0.019 0.007 -0.005 0.021 0.014 0.005 0.016 -0.010 0.011 -0.003 -0.006 0.020 0.008 0.001

t-4 0.002 0.007 0.037 -0.014 0.014 0.005 0.002 -0.001 -0.024 0.021 0.018 0.011 0.008 -0.005

t-3 0.035 0.029 0.005 -0.002 0.014 0.005 0.002 -0.018 0.011 -0.003 0.008 -0.028 -0.001 0.007

t-2 -0.054 0.007 -0.005 -0.002 -0.005 -0.019 0.011 0.017 -0.001 0.013 -0.010 0.004 -0.029 0.001

t-1 -0.006 -0.004 -0.005 -0.002 0.013 0.005 -0.016 -0.010 0.011 -0.003 0.018 0.004 0.009 0.007

t0 -0.006 -0.048 -0.005 0.021 0.013 0.017 0.025 -0.001 -0.026 0.020 0.013 0.004 0.018 -0.005

t+1 0.027 -0.004 -0.005 -0.048 -0.040 0.005 0.016 -0.001 0.011 -0.064 0.004 0.000 -0.010 -0.016

t+2 0.042 0.007 -0.005 0.009 0.013 0.005 -0.011 -0.010 0.011 0.038 -0.001 -0.029 0.018 -0.011

t+3 -0.030 -0.016 -0.005 0.056 -0.023 0.005 -0.035 0.008 0.011 0.005 0.013 0.004 0.027 0.030

t+4 -0.022 0.007 -0.005 -0.025 -0.005 -0.037 -0.032 0.025 -0.002 -0.011 -0.030 -0.013 -0.037 -0.005

t+5 -0.006 0.007 -0.005 -0.014 -0.005 0.005 0.022 -0.001 -0.015 -0.011 -0.026 0.021 -0.010 -0.005

(86)

t-3 -1.763 0.224 -0.094 -0.136 1.040 0.302 0.097 -1.403 0.709 -0.106 0.485 -1.628 -0.048 0.517

(87)

1.412 2.379 -0.083 -0.525 0.174 1.046 0.120 0.470 0.130 -0.067 -0.179 0.740 -0.053 0.457 -1.513

(88)
(89)
(90)
(91)
(92)

-5.066 30 5.477 -0.925 -5.066

9.229 30 5.477 1.685 9.229

-12.003 30 5.477 -2.192 -12.003

Gambar

TABEL 4.1 .....................................................................................................
gambar 2.1.
Table 4.1 Proses Pemilihan Sampel
table 4.2 Table 4.3
+4

Referensi

Dokumen terkait

Ko.djsi fisik atd metriulal flpabila didutusdqgm aktivihs fi sik(ohnEsa) yug l€Elu l-arihd lisik tbg tnit dd luralt an larihd {isi( d6gM nodel ladhtr .l,n lrl(,fu atau

Akuntansi dalam acara tersebut tidak lain bertujuan untuk mengenalkan aktifitas praktikum dan S tudent’s added value programs (SADAP) yang harus diikuti oleh semua mahasiswa

Jurnal khusus adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat transaksi- transaksi khusus dalam perusahaan yang berhubungan dengan penjualan dan pembelian.. Jurnal

Prinsip ini diatur juga dalam beberapa Konvensi Internasional, antara lain: Pasal 3 ayat (1) Deklarasi tentang Suaka Teritorial, Taun 1967, Pasal 3 Konvensi tentang

A teacher/Examiner at the centre assesses candidates using the Oral Assessment Criteria grid (see Section 8 Oral test guidance for centres ).. The teacher/Examiner will usually

kemampuan menulis cerpen siswa di kelas eksperimen SMP Negeri 15 Bandung mengalami peningkatan. Artinya, terjadi peningkatan siswa setelah diberi perlakuan.

Pada tabel 4.27 perhitungan azimut dan selisih azimut didapatkan dari azimut hasil perhitungan pengamatan yang terbaik dan koreksi refraksi ditinjau dari suhu yang sama

Perantara agen (Agen Middlemen) ini dibedakan dengan perantara pedagang karena tidak mempunyai hak milik atas semua barang yang ditangani. Untuk lebih jelasnya, agen adalah