• Tidak ada hasil yang ditemukan

Handout Pengemb Sdm sub Manj Kinerja

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Handout Pengemb Sdm sub Manj Kinerja"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

P KINERJA-TIM MSDM/UMY

Kamus Besar Bahasa

Indonesia

Sesuatu yang dicapai

Kemampuan kerja

Prestasi yang diperlihatkan

Webster Dictionary

The act of performing

Execution

A thing performed

(3)

P

enilaian

Kiner

ja

P KINERJA-TIM MSDM/UMY

Penilaian

kinerja

adalah proses yang dilakukan organisasi untuk mengevaluasi

hasil kerja para karyawannya. (Werther & Davis

1996)

Penilaian

kinerja

adalah sistem formal untuk meninjau dan mengevaluasi

kinerja para

individu atau

tim dalam menjalankan tugasnya. (Mondy 2008)

Penilaian

kinerja

melibatkan evaluasi kinerja

yang didasarkan pada penilaian

dan pendapat

dari para

bawahan, rekan kerja, atasan,

manajer lainnya, dan bahkan

(4)

Manfaat Penilaian Kinerja

(Werther &

Davis 1996)

P KINERJA-TIM MSDM/UMY

Perbaikan kinerja

Penyesuaian kompensasi

Penempatan karyawan

Kebutuhan pelatihan dan pengembangan

Perencanaan dan pengembangan karir

(5)

P KINERJA-TIM MSDM/UMY

Mendeteksi ketidaktepatan informasi

Mendeteksi kesalahan desain jabatan

Menjamin kesempatan kerja yang setara

Mendeteksi faktor eksternal yang

mempengaruhi kinerja

(6)

Elemen-elemen Kunci Penilaian Kinerja

(Werther & Davis 1996)

Arsip-arsip Karyawan Standar-standar

yang terkait dengan Kinerja

Ukuran-ukuran Kinerja

Umpan Balik Karyawan

Penilaian

Kinerja

Keputusan-keputusan SDM

(7)

Standar Kinerja

P KINERJA-TIM MSDM/UMY

Prinsip SMART dalam penetapan standar kinerja:

Specific: Jelas dan rinci • Measurable: Dapat diukur • Achievable: Dapat dicapai

(berdasarkan kesepakatan antara karyawan dengan atasannya).

Result oriented: Berorientasi pada hasil

(8)

Jenis dan Akurasi Ukuran Kinerja

Tipe Ukuran

Kinerja

Tingkat Akurasi Relatif

Langsung

Tidak Langsung

Obyektif

Sangat tinggi

Tinggi

Subyektif

Rendah

Sangat rendah

(9)

Proses Penilaian Kinerja

(Mondy 2008)

Mengidentifikasi

tujuan-tujuan spesifik penilaian kinerja

Menyusun

kriteria -kriteria kinerja

dan mengkomunikasikannya kepada para karyawan

Memeriksa

pelaksanaan pekerjaan

Menilai kinerja

Mendiskusikan hasil penilaian bersama karyawan

(10)

HOW SYSTEM WILL BE USED

P KINERJA-TIM MSDM/UMY

EMPLOYEE DEVELOPMENT

DETERMINE REWARD AND

COMPENSATION

ENHANCE MOTIVATION

FACILITATE LEGAL

COMPLIANCE

(11)

WHO EVALUATE

P KINERJA-TIM MSDM/UMY

SUPERVISOR

PEERS

SUBORDINATES

CUSTOMER

(12)

Bias Penilai

Bias

adalah gangguan ketidakakuratan dalam

pengukuran. Beberapa

bias penilai

(rater biases)

yang paling umum terjadi adalah:

P KINERJA-TIM MSDM/UMY

Efek halo

Kesalahan karena tendensi pusat (central tendency)

Bias karena kemurahan (leniency) atau kekakuan (strictness)

Similiar to me effect

First impression errorr

(13)

P KINERJA-TIM MSDM/UMY

(14)

P KINERJA-TIM MSDM/UMY

Similar to me effect

(15)

WHAT TO EVALUATE

P KINERJA-TIM MSDM/UMY

TRAITS

BEHAVIORS

(16)

16

Penilaian berdasar SIFAT

Dianggap unsophisticated, mengungkap sifat:

loyalitas, motivasi diri, kooperasi, adaptabilitas, cheerfulness

Yang dilihat: bagaimana sifat karyawan ini?

Kelemahan:

- Relevansi dng pekerjaan kurang

- Meningkatkan kemungkinan kesalahan dalam penilaian

(17)

17

Penilaian berdasar Perilaku

Yang dilihat adalah: karyawan ini mempunyai kemampuan apa?

Behaviorally Anchored Rating Scale (Skala Penjangkaran Perilaku) BARS

Mengukur pekerjaan spesifik, misal:

resepsionis, pembuat roti, sekretaris, petugas pengeboran

Konsentrasi pada satu pekerjaan saja

Konsultan HR membutuhkan supervisor &

(18)

PENILAIAN BERDASAR HASIL

P KINERJA-TIM MSDM/UMY

(19)

P KINERJA-TIM MSDM/UMY

(20)

HOW TO EVALUATE

P KINERJA-TIM MSDM/UMY

ABSOLUTE

RELATIVE

(21)

Tantangan Penilaian Kinerja

Dalam merancang sebuah sistem

penilaian kinerja yang efektif, kita perlu

mempertimbangkan berbagai tantangan

berikut ini:

Kendala Hukum

Bias Penilai

Masalah Lintas Budaya

(22)

MEANS OF EVALUATION

P KINERJA-TIM MSDM/UMY

Metode penilaian umpan balik 360-derajat

Metode skala penilaian (rating scales method)

Metode insiden kritis (critical incident method)

Metode esai (essay method)

Metode standar kerja (work standards method)

Metode peringkat (ranking method)

Metode distribusi dipaksakan (forced distribution method)

Metode skala penilaian berjangkar keperilakuan (behaviorally anchored rating scale/BARS)

(23)

Metode penilaian umpan balik

360-derajat

Meliputi masukan evaluasi dari banyak level dalam

perusahaan sebagaimana pula dari sumber-sumber

eksternal.

Dalam metode ini, orang-orang di sekitar karyawan

yang dinilai bisa memberikan nilai, termasuk

manajer senior, karyawan itu sendiri, atasan,

bawahan, anggota tim, dan pelanggan internal atau

eksternal.

(24)
(25)

Metode skala penilaian

(rating

scales method)

:

 Menilai para karyawan berdasarkan faktor-faktor yang telah ditetapkan.

 Para evaluator menilai kinerja pada sebuah skala yang meliputi beberapa kategori, biasanya dalam angka 5

sampai 7, yang didefinisikan dengan kata sifat seperti luar biasa, memenuhi harapan, atau butuh perbaikan.

 Faktor-faktor yang dipilih untuk evaluasi biasanya ada dua macam:

○ Faktor yang berhubungan dengan jabatan (job-related)

○ Karakteristik-karakteristik pribadi.

(26)

26

Penilaian Dengan Skala Sifat

Sempurna (5) Amat baik (4) Baik (3) Biasa (2) Buruk (1) KUALITAS DIRI 1. Penampilan

2. Sikap thd kerja

3. Ambisi

4. Hubungan sosial

5. Kapasitas Belajar

UNJUK KERJA/ PENGET. KERJA

1. Keajegan & Ketepatan

2. Job knowledge

3. Penyesuaian diri

4. Komunikasi Oral

(27)

27

SKALA FREKUENSI PERILAKU

Faktor Kinerja: Kepemimpinan

mempengaruhi mengarahkan bawahan bekerja lebih

efisien

dapat menjadi contoh pengerjaan tugas

Karyawan

Supervisor

(28)

Metode insiden kritis

(critical

incident method)

:

 Metode penilaian kinerja yang membutuhkan pemeliharaan dokumen-dokumen tertulis mengenai tindakan-tindakan

karyawan yang sangat positif dan sangat negatif.

 Ketika tindakan tersebut, yang disebut insiden kritis,

mempengaruhi efektivitas departemen sacara signifikan, secara positif ataupun negatif, manajer mencatatnya.

 Pada akhir periode penilaian, penilai menggunakan catatan-catatan tersebut bersama dengan data-data lainnya untuk mengevaluasi kinerja karyawan.

(29)

Metode esai

(essay method)

:

Penilai menulis narasi singkat yang

menggambarkan kinerja karyawan.

Metode ini cenderung berfokus pada

perilaku ekstrim dalam pekerjaan karyawan

alih-alih kinerja rutin harian.

Penilaian jenis ini sangat bergantung pada

kemampuan si penilai dalam menulis.

(30)

Metode standar kerja

(work

standards method)

:

Membandingkan kinerja setiap karyawan dengan

standar yang telah ditetapkan atau tingkat output

yang diharapkan.

Standar-standar mencerminkan output normal

dari seorang karyawan rata-rata yang bekerja

dengan kecepatan normal.

Metode untuk menentukan standar kerja:

Studi waktu

(time study)

Pengambilan sampel pekerjaan

(work sampling)

.

(31)

Metode peringkat

(ranking

method)

:

 Penilai menempatkan seluruh karyawan dari sebuah kelompok dalam urutan kinerja keseluruhan.

 Sebagai contoh, karyawan terbaik dalam kelompok diberi peringkat tertinggi, dan yang terburuk diberi peringkat terendah. Anda mengikuti prosedur ini hingga Anda memeringkat semua karyawan.

 Kesulitan timbul ketika semua orang bekerja pada tingkat yang sebanding (sebagaimana dipersepsikan oleh si evaluator).

(32)

Metode distribusi dipaksakan

(forced distribution method)

:

 Mengharuskan penilai untuk membagi orang-orang dalam sebuah kelompok kerja ke dalam sejumlah kategori

terbatas, mirip suatu distribusi frekuensi normal.

(33)

Metode skala penilaian

berjangkar keperilakuan

(

behaviorally anchored rating

scale

/BARS

 Menggabungkan unsur-unsur skala penilaian tradisional dengan metode insiden kritis.

 Berbagai tingkat kinerja ditunjukkan sepanjang sebuah

skala yang masing-masing dideskripsikan menurut perilaku kerja spesifik seorang karyawan.

(34)

34

Tahap Pengembangan BARS

Langkah 1

Diawali dgn pertemuan semua resepsionis dan

supervisornya untuk membuat daftar dimensi-dimensi pekerjaan yg paling penting

Langkah 2

memunculkan contoh-contoh dari perilaku yg efektif, rata-rata dan tidak efektif. Hasilnya berupa katalog tentang insiden perilaku

Langkah 3

Menghubungkan perilaku yang bermacam-macam terhadap dimensi yang sesuai

langkah 4

(35)

35 7 1 4 6 5 3 2 Amat sangat baik

Baik

………

Agak baik

Tdk baik, tdk buruk

Agak buruk

Buruk

Amat sangat buruk

Menata barang sesuai dg jenis barang (lunak, basah, dsb) agar tak tercampur dan rusak.

(36)

Sistem berbasis-hasil

(Results-based system)

:

 Di masa lalu merupakan suatu bentuk manajemen berdasarkan tujuan (management by objectives).

 Manajer dan bawahan secara bersama-sama menyepakati tujuan-tujuan untuk periode penilaian berikutnya.

 Dalam sistem tersebut, salah satu tujuannya misalkan saja adalah mengurangi limbah sebesar 10 persen. Pada akhir periode penilaian, sebuah evaluasi berfokus pada

seberapa baik karyawan mencapai tujuan tersebut.

(37)

37

CONTOH FORMULIR MBO

Nama pegawai: Nama supervisor:

SASARAN TUGAS

:

PENCAPAIAN:

Kinerja

: ………..

Nama pegawai: Nama supervisor:

SASARAN TUGAS:

PENCAPAIAN:

(38)

38

Penilaian Global

Deskripsi:

Berbentuk narasi/essay

Berisi kekuatan & kelemahan, prestasi &

potensi, serta kebutuhan pengembangan

Jenis paling mudah & paling sederhana

Kelemahan

Observer harus ahli dalam menilai & ahli

membuat narasi

Validitas & reliabilitas rendah

Mudah terjadi error: hallo, first impression,

similar to me effect

Tidak memungkinkan komparasi antar

departemen ( no standard)

(39)

P KINERJA-TIM MSDM/UMY

OTHERS

(40)

40

TRAINING

COMPENSATION

PERFORMENCE

MANAGEMENT

Ya bagus....bagus

Harus saling

(41)

Beberapa Syarat Penilaian Kinerja dan Umpan Balik yang

Bisa Dipertanggungjawabkan Secara Hukum

(Diringkas dari Schuler & Jackson 2006)

 Harus didasarkan pada hasil analisis jabatan  Harus standar dan formal

 Standar harus dikomunikasikan kepada karyawan sebelum periode penilaian

 Data yang digunakan harus obyektif dan tidak terkontaminasi  Pengukuran harus pada dimensi kerja yang spesifik

 Jika yang dinilai adalah perilaku, maka penilai harus punya cukup waktu untuk melakukan observasi

 Untuk meningkatkan reliabilitas, perlu ada lebih dari satu penilai  Penilaian yang ekstrem perlu dilengkapi dokumentasi

keperilakuan

 Para karyawan harus diberi kesempatan meninjau hasil penilaian terhadap mereka

 Para penilai (raters) harus dilatih untuk mencegah diskriminasi dan agar mampu menilai secara konsisten

 Penilaian harus sering dilakukan, paling tidak setahun sekali

(42)

1

Pelaporan Hasil Penilaian Kinerja

Ayo to Yet…gek

ngawe laporan malah

mejeng wae

Ich..

Dian….

ngiri

(43)

2

Tiga langkah Proses utama

Data tentang Pemegang jabatan

Data objektif ;

Jumlah kesalahan

Jumlah hari ketidakhadiran

Rata-rata waktu yg digunakan utk buat 1 surat Jumlah komplain dari konsumen

Critical Incident

Observasi perilaku

(44)

3

Data Personal :

sejarah kerja :

pengalaman kerja

Kondite : hasil

kinerja tahun

kemarin

Penilaian Diri

(Self-appraisal)

(persepsi individu

mengenai

pekerjaannya)

(45)

4

2. Mengevaluasi kinerja

Hampir tak mungkin mendapatkan

semua fakta

-Lebih baik

menuntut org bekerja lebih baik daripada membiarkan karyawan bekerja buruk

-Kemampuan kerja tidak

(46)

5

Rating errors

1.

Contrast effect: membandingkan seseorang dgn

orang lain, bukan dengan standar kinerja

2.

First impression error: membuat penilaian

positif atau negatif berdasarkan impresi awal

untuk menilai informasi berikutnya

3.

Halo/horns effect: Generalisasi yg tidak pantas

dari satu aspek dari kinerja individu thd semua

area dari kinerja org tersebut

4.

Similar-to me effect: memberi penilaian lebih

tinggi kepada org yg mirip dengan dirinya

5.

Central tendency: menilai org pada tengah skala

(47)

6

6.

Negative and positive skew: Kebalikan dari central

tendency: penilaian semua individu lebih tinggi atau lebih rendah daripada kinerja yg sebenarnya ditunjukkan

7. Attribution bias: menilai kegagalan karyawan bersumber pada faktor yang dapat dikontrol karyawan, sedang keberhasilan kerja sebagai bersumber dari luar diri karyawan (misal: krn kebaikan atasan)

8. Recency effect: penilaian dimana kejadian minor

yg baru saja terjadi lebih mempunyai pengaruh daripada kejadian yg terjadi beberapa waktu yang lalu

9. Stereotyping: tendensi utk menggeneralisasi thd

grup dan mengabaikan perbedaan individu.

(48)

7

3.Penulisan review

Bergerak dari umum ke spesifik:

summary ke contoh perilaku harapan yg akan datang

Berikan bukti yang paling baik:

obyektif, akurat, faktual, bebas bias, & bukti yg paling jelas

Bila ada nilai sangat baik/buruk, tambahkan bukti

penguat lain

Menentukan rating final:

Perhatikan bobot tiap bagian (bila ada

pembobotan) atau 1/3 untuk kualitas kerja dan

2/3 untuk tercapai tdknya target kerja

(49)

8

Checklist

1.

Apakah pelaporan PK jelas dan to the point

2.

Apakah gambaran kinerja dan analisisnys jujur,

berdasar bukti dan akurat

3.

Apakah performance assessment konsisten dg

feedback yang disediakan

4.

Apakah perencanaan pengembangan sesuai

dengan pengembangan yg dibutuhkan

5.

Apakah rating kinerja sesuai dg penduan

(50)

1

(51)

2

Job Performance Model

Karyawan

Dalam situasi tertentu

Melakukan perilaku

(52)

3

(53)

4

MENGANALISIS SITUASI

(54)

5

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi yang akan dibangun dalam Proyek Akhir ini adalah sebuah Aplikasi Pembelajaran interkaktif tentang kenampakan alam dan keadaan benua-benua di dunia berbasis

Dangan pendekatan penelitian kualitatif ini semua fakta berupa kata-kata lisan maupun tulisan dari sumber data manusia yang telah diamati dan dokumen terkait lainnya

Salah satu fitur yang harus dimiliki oleh sistem pakar adalah kemampuan untuk menalar, Jika keahlian-keahlian sudah tersimpan sebagai basis pengetahuan dan

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis hingga bisa menyelesaikan tugas akhir yang berjudul : ” Studi

KUHP tidak merumuskan secara eksplisit tentang pengertian anak, tetapi dapat dijumpai antara lain pada Pasal 45 dan Pasal 72 yang memakai batasan usia

• Promosi Kesehatan adalah suatu kegiatan penyampaian ilmu dan informasi kesehatan kepada individu kelompok, keluarga dan komunitas dengan tujuan dari tidak mampu

Tujuan utama yaitu peserta didik dapat mengetahui materi Daerah Aliran Sungai (DAS) yang dikaitkan dengan materi penginderaan jauh dan kebencanaan, serta mengetahui

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara