• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH AKTIVITAS MAHASISWA DALAM BERORGANISASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA SEMESTER GANJIL PADA UNIT KEGIATAN MAHASISWA FORUM PEMBINAAN DAN PENGKAJIAN ISLAM FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN PERIODE 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH AKTIVITAS MAHASISWA DALAM BERORGANISASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA SEMESTER GANJIL PADA UNIT KEGIATAN MAHASISWA FORUM PEMBINAAN DAN PENGKAJIAN ISLAM FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN PERIODE 2013/2014"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

BELAJAR TERHADAP INDEKS PRESTASI MAHASISWA SEMESTER GANJIL PADA UNIT KEGIATAN MAHASISWA FORUM PEMBINAAN DAN PENGKAJIAN ISLAM

FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN PERIODE

2013/2014

Oleh

JOKO BUDIANTO

Penelitian ini bertujuan mengetahui Pengaruh aktivitas mahasiswa dalam berorganisasi dan disiplin belajar terhadap indeks prestasi mahasiswa semester ganjil pada unit kegiatan mahasiswa forum pembinaan dan pengkajian islam fkip unila tahun periode 2013/2014.

Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survei. Teknik sampling dengan probability random sampling menggunakan rumus cochran. Untuk menguji hipotesis menggunakan Korelasi Product Moment dan Multiple . Berdasarkan analisis data diperoleh .

1. Ada pengaruh aktivitas mahasiswa dalam berorganisasi dengan indeks prestasi yang ditunjukkan dari rhitung0,474. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh

yang positif sebesar 0,474 antara aktivitas mahasiswa dalam berorganisasi dengan indeks prestasi mahasiswa pengurus ukm fppi fkip unila dengan Koefisien

determinasinya (r2= 0,224) artinya indeks prestasi dipengaruhi oleh aktivitas mahasiswa dalam berorganisasi sebesar 22,4% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.

2. Ada pengaruh disiplin belajar dengan indeks prestasi yang ditunjukan dengan rhitung0,539, hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif sebesar 0,539

antara disiplin belajar dengan indeks prestasi mahasiswa ukm fppi fkip Unila dengan Koefisien determinasinya (r2= 0,291) artinya indeks prestasi dipengaruhi oleh disiplin belajar sebesar 29,1% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. 3. Ada pengaruh aktivitas mahasiswa dalam berorganisasi dan disiplin belajar

terhadap indeks prestasi yang ditunjukkan dengan R=0,665, hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif sebesar 0,665 antara aktivitas mahasiswa dalam berorganisasi dan disiplin belajar dengan indeks prestasi. Setelah dilakukan uji F dengan SPSS 16.0, didapat hasil Fhitung31,654 sedangkan Ftabel3,11 dengan dk

(2)

ganjil pada unit kegiatan mahasiswa forum pembinaan dan pengkajian islam fkip unila Tahun Periode 2013/2014 sebesar 44,2% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.

(3)

PEMBINAAN DAN PENGKAJIAN ISLAM FKIP UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN PERIODE

2013/2014 (Skripsi)

Oleh

Joko Budianto

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)
(5)
(6)
(7)

Desa yang masih asri dipinggiran kota Bandar Lampung

tepatnya di ujung kota bandar lampung karena berbatasan langsung dengan kabupaten pesawaran. Desa Pinang Jaya disanalah penulis dilahirkan. 5 juli 1992 penulis dilahirkan,

Joko Budianto merupakan nama yang diberikan orang tua sejak kelahiran penulis.

6 tahun mengeyam pendidikan dasar di SDN 2 Pinang Jaya dan lulus pada tahun 2004.

Kala Sekolah Dasar penulis mengikuti Ekstrakuliler Pramuka sebagai aktivitas tambahan yang sangat digemari. Melalui pramuka penulis menuai banyak pengalaman

dan wawasan serta tentunya prestasi yang membanggakan. Berlanjut di SMP N 13 Bandar Lampung dengan cerita yang tidak akan pernah habis, masa di mana belum memiliki kendaraan pribadi sehingga harus menempuh perjalanan 1 jam berangkat

sekolah maupun pulang sekolah yang pada akhirnya menjadi salah satu lembaran cerita ketika lulus pada tahun 2007.

Saat SMP penulis masih aktif dengan organisasi yang di gemari kala SD yaitu pramuka. Bahkan di tambah dengan ekstrakuliler lainnya yaitu Karya Ilmiah Remaja yang memberikan banyak wawasan kepada penulis. Penulis sempat lolos seleksi KIR tingkat

(8)

Ekstrakulikuler tidak mengganggu aktivitas akademik penulis. Sejak kelas VII penulis telah menjadi juara kelas hingga kelas XII bahkan mewakili sekolah dalam Olimpiade

Matematika se-Bandar Lampung.

Pasca SMP tepatnya penulis melanjutkan studi di SMA Persada Bandar Lampung dengan perjalanan yang mengubah jalan pikiran penulis dimana penulis bertemu dengan

sosok yang menggugah dan menginspirasi, di balik kerasnya Paskibra Sekolah, di balik Disiplinnya Futsal Club sekolah hingga Rohis SMA Persada Bandar Lampug dan mengakhiri petualangan dengan lulus SMA tahun 2010. Tidak putus putusnya penulis

mengiringi kegiatan belajar dengan kegiatan organisasi sebagai aktualisasi pelajaran dan tentunya sebagai tempat memotivasi penulis untuk terus semangat berprestasi.

Tahun 2010, penulis diterima sebagai mahasiswa di Universitas Lampung pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) pada Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Studi

Pendidikan Ekonomi.

Proses akademik yang dijalani pun beragam. Sebagai salah satu mata kuliah wajib, penulis pernah mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ke Jakarta, Solo, bali,

Yogyakarta pada tanggal 24 Januari sampai tanggal 1 Februari 2010. Kemudian, penulis juga menyelesaikan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Bandar

(9)

merupakan kebanggan penulis. Maka dengan tidak menyia-nyiakan kesempatan dan waktu, penulis tidak hanya belajar dengan mengikuti pembelajaran dalam kelas. Penulis

juga aktif dalam berbagai lembaga kemahasiswaan maupun kepemudaan. Sebut saja UKMF FPPI FKIP UNILA, BEM FKIP UNILA, BEM UNILA, yang kesemua nya berada dalam internal kampus.Great Training Centermerupakan lembaga kepemudaan

(10)

Allah ya robbi wa illahi

Menuntun kesungguhan hati berizin senantiasa mengiringi

Menegakkan kerapuhan mimpi yang terpatri

Bersama kalimatmu illahi robbi

Kesempurnaan hanyalah milikmu tuhanku

Syukurku menghadapmu dalam relung doaku

Terimakasih nikmat dan anugerah darimu

Kuasa hidup manusia seutuhnya kehendakmu

(Joko Budianto : Syukur)

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah S.W.T, atas berkat, rahmat, dan

hidayah-Nya lah skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam kepada

Rasulullah Nabi Besar Muhammad S.A.W,

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Ayahku tersayang Tarmuji dan Ibuku Tercinta Sinar Hayati yang senantiasa

menyayangiku dan mendoakan keberhasilanku.

Buat adik adik ku tercinta Yudha Prasetyo dan Fadilah Gading Sari juga si Gundul

Cemplon Rizki Aprilio Pratama yang selalu memberikan inspirasi dan ruang

kegembiraan dalam waktu penatku.

Terima kasih buat keluarga besarku tersebut yang selalu memberikan doa,

keceriaan, mendukung dan menantikan keberhasilanku yang selalu berdoa atas

keberhasilanku serta seluruh paman, bibi, dan saudara sepupuku juga kakek dan

nenek serta pakde dan bude.

Sahabat-sahabat dan rekan-rekan seperjuangan ec two fc 2010 yang kusayangi.

(11)

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.

Bukankah kami telah melapangkan untukmu dadamu ?. dan kami telah menghilangkan

daripadamu bebanmu, yang memberatkan punggungmu ?, dan kami tinggikan bagimu

sebutan (nama) mu. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari

suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya pada

Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

(QS. Ash-Sharh : 1-8 )

Hamba yang Allah ta ala anugerahi harta dan ilmu sehingga keduanya menjadi perantara

dia untuk bertakwa kepada Allah ta la, menyambung tali silaturahmi, dan dia mengetahui

hak-hak Allah ta la. Inilah sebaik baiknya golongan.

(Muhammad S.A.W)

Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit, jikalau jatuh engkau jatuh diantara

bintang-bintang ...

(Proklamator RI. Ir. Soekarno)

Keep fight and enjoy at the process.

Teruslah berjuang dan nikmati process yang dijalani.

(Joko Budianto)

Sekali pernah untuk mencoba berhenti kita akan terus melakukannya. Bangun alasan yang

kuat yang akan membuat kita bertahan karena sukses bukan untuk mereka yang diam dan

(12)

Alhamdulillah, puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat allah S.W.T, yang telah melimpahkan Rahmat-Nya serta Nabi besar Muhammad S.A.W sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “Pengaruh Aktivitas Mahasiswa Dalam Berorganisasi dan Disiplin Belajar Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa Semester Ganjil Pada Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Pembinaan dan Pengkajian Islam FKIP Universitas Lampung Tahun

Periode 2013/2014”. Skripsi adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial

(IPS) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, saran dan kritik yang telah diberikan oleh semua pihak. Untuk itu dalam

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih seluruhnya kepada:

(13)

3. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Umum Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Dr. M. Fuad, M.Hum., selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Zulkarnain, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung dan Pembimbing II yang telah bersedia memberi arahan dan nasehat bagi penulis.

7. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., selaku Pembimbing Akademik (PA) dan Pembimbing

I yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan ilmu yang bermanfaat dan membimbing penulis untuk penyelesaian skripsi ini.

8. Bapak Drs. Tedi Rusman, M.Si., yang telah bersedia menjadi pembahas penulis dan terima kasih telah membantu penulis dalam penulisan skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

khususnya Program Studi Pendidikan Ekonomi terima kasih atas bantuan dan bimbingannya.

(14)

12. Ayah dan ibu yang selalu mendukung dan mendoakan setiap langkahku serta doa yang tak pernah henti di haturkan di setiap sujudmu.

13. Untuk kedua Adikku dan satu keponakan yang senantiasa memberikan senyum ikhlas dan tulus serta tangisan yang selalu memberi kerinduan penulis dimanapun berada.

14. Untuk sahabat-sahabatku “ 3 Idiot Versi P.Ekonomi 2010 ” Arif Budi setiawan as

Tole, Bachtiar Aditya P. as Mbah yang selalu menjadi tangan kanan dan kiri yang

senantiasa membantu dalam waktu kapanpun. (Ingat kegilaan kita bersama).

15. Untuk Ardi as Ences terimakasih telah mengarahkan untuk segera menyelesaikan hasil penelitian.

16. Untuk teman-teman perjuanganku angkatan 2010, Tim Ec Two Fc (kusworo, hardian, wira, rendi, anggoro, rama, made, aliyanto, hendra, imam, jajat, sis, fitma,

riski), Tim Crew para akhwat (sri wahyuni, wulan o, listiana) dkk semua dalam kebersamaan di FKIP Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung.

17. Seluruh kakak tingkat serta adik-adik tingkat 08,09,11,112, yang sudah berkarya

maupun yang masih berusaha berkarya semoga sukses.

18. Teman-teman PPL Di SMA Negeri 1 BNS (ka elan, cingah juslia, mong dewan, lek

dani, fadil, eva m, eva, natali, devi, marettha).

(15)

21. Yang selalu menolong mahasiswa Ka Wardani dan Om Herdi.

22. Para mujahid FPPI 12/13, 13/14, 14/15, keikhlasan kalian Allah lah yang akan

membalasnya.

23. Para punggawa BEM Unila 14/15, rumah terakhir dikampus yang selalu menjadi ruang ekspresi politik mahasiswa.

24. Spesial untuk bidadari dunia entah siapa yang telah Allah swt siapkan untuk penulis semoga ini menjadi langkah awal untuk menjemputmu.

25. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih atas semuanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan tangan terbuka

dan ucapkan terimakasih. Namun demikian, penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Bandar Lampung, Juni 2015 Penulis

(16)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ABSTRAK

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN RIWAYAT HIDUP

PERSEMBAHAN MOTTO

SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 12

C. Pembatasan Masalah ... 13

D. Rumusan Masalah ... 13

E. Tujuan Penelitian ... 13

F. Kegunaan Penelitian ... 14

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 16

1. Aktivitas Mahasiswa Dalam Berorganisasi... 16

2. Disiplin Belajar ... 21

3. Indeks Prestasi ... 28

(17)

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ... 43

B. Populasi dan Sampel ... 44

1. Populasi ... 44

2. Sampel... ... 45

3. Teknik Pengambilan Sampel ... 46

C. Variabel Penelitian ... 47

D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ... 48

1. Definisi Konseptual Variabel ... 48

2. Definisi Operasional Variabel ... 49

E. Teknik Pengumpulan Data ... 52

F. Uji Persyaratan Instrumen ... 53

1. Uji Validitas Angket ... 53

2. Uji Reliabilitas Angket ... 54

G. Uji Persyaratan Statistik Parametrik ... 56

1. Uji Normalitas ... 56

2. Uji Homogenitas ... 57

H. Uji Persyaratan Regresi Linear Ganda... 57

1.Uji Kelinieran Regresi ... 57

2.Uji Multikolinieritas ... 60

3.Uji Autokorelasi ... 62

4.Uji Heteroskedastisitas ... 63

I. Pengujian Hipotesis ... 64

1.Regresi Linier Sederhana ... 64

2.Regresi Linier Multiple ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Tempat Penelitian... 67

1. Sejarah Berdirinya Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Pembinaan dan Pengkajian Islam FKIP Unila ... 67

2. Visi dan Misi ... 69

3. Fungsi, Tujuan, dan Target ... 70

4. Bidang- Bidang... . 71

B. Deskripsi Data ... 80

1. Data Aktivitas Mahasiswa Dalam Berorganisasi (X1) ... 80

2. Data Disiplin Belajar (X2) ... 82

(18)

Berorganisasi (X1) ... 86

b. Uji Normalitas Disiplin Belajar (X2) ... 87

c. Uji Normalitas Indeks Prestasi (Y) ... 88

2. Uji Homogenitas ... 90

D. Uji Asumsi Klasik ... 91

1. Uji Liniearitas Garis Regresi ... 91

a.Uji Linearitas Garis Regresi Aktivitas Mahasiswa Dalam Berorganisasi (X1) ... 91

b. Uji Linearitas Garis Regresi Disiplin Belajar (X2) ... 92

2. Uji Multikolinieritas ... 93

3. Uji Autokorelasi ... 95

4. Uji Heterokedastisitas ... 96

E. Uji Hipotesis . ... 98

1.Pengujian Hipotesis Aktivitas Mahasiswa Dalam Berorganisasi (X1) ... 98

2. Pengujian Hipotesis Disiplin Belajar (X2) ... 101

3. Pengujian Hipotesis Ketiga (X1, X2) ... 103

F. Pembahasan... ... 106

1. Pengaruh Aktivitas Mahasiswa Dalam Berorganisasi (X1) Terhadap Indeks Prestasi…….………... 106

2. Pengaruh Disiplin Belajar (X2) Terhadap Indeks Prestasi... 108

3. Pengaruh Aktivitas Mahasiswa Dalam Berorganisasi (X1) dan Disiplin Belajar (X2) Terhadap Indeks Prestasi... 109

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... ... 115

B. Saran ... ... 117

DAFTAR PUSTAKA

(19)

Halaman Tabel.

1. Data Pengurus Yang Lulus Lebih Dari EmpatTahun………… 7

2. Program Kerja Terlaksana Ukm Fppi Fkip UnilA... 9

3. Nilai Indeks Prestasi Mahasiswa Pengurus Ukm Fppi Fkip Unila Semester Ganjil Periode2013/2014……… 10

4. Data Mahasiswa Pengurus Ukm Fppi Fkip Unilaperiode 2013/2014 Yang Pernah Tidak Masuk Kuliah Lebih Dari TigaKali………... 11

5. Hubungan Indeks Prestasi Semester Lalu Dan Kisaran Beban Studi Semester Berikutnya…….……… 31

6. Penelitian Yang Relevan……...………. 37

7. Data Jumlah Mahasiswa Semester Ganjil Pengurus Pada Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Pembinaan Dan Pengkajian Islam Tahun Periode 2013/2014……...……. 45

8. Perhitungan Jumlah Sampel Untuk Masing Masing Angkatan……….……….……… 47

9. Indikator Dan Sub Indikator………...…..………….…….... 50

10. Analisis Varians Anova……...………..……….. 59

11. Periode Kepengurusan………..………... 68

12. Distribusi Frekuensi Aktivitas Mahasiswa Dalam Berorganisasi (X1)……….………... .. 81

13. Kategori Variabel Aktivitas Mahasiswa Dalam Berorganisasi (X1)……….….……... 81

14. Distribusi Frekuensi Disiplin Belajar (X2)………... 83

15. Kategori Variabel Disiplin Belajar (X2)………...….…... 83

16. Distribusi Frekuensi Indeks Prestasi (Y)... 84

17. Kategori Variabel Indeks Prestasi (Y)... 84

18. Hasil Perhitungan Normalitas Aktivitas Mahasiswa Dalam Berorganisasi (X1)……….…... 86

(20)

Mahasiswa Dalam Berorganisasi (X1)……….………..…... 92

23. Hasil Uji Linearitas Garis Regresi variabel Disiplin Belajar (X2)……….…. 93

24. Hasil Uji Multikolinearitas…….……….... 95

25. Hasil Uji Autokorelasi……….... 96

26. Hasil Uji Hesteroskedastisitas…….………….……….. 98

27. Kesimpulan Hasil Uji Hesteroskedastisitas…..……….. 98

28. Hasil Uji Hipotesis Aktivitas Mahasiswa Dalam Berorganisasi (X1).……….... 99

29. Koefisien Regresi Aktivitas Mahasiswa Dalam Berorganisasi (X1………... 99

30. Hasil Uji hipotesis Disiplin Belajar (X2)....….…………... 101

31. Koefisien Regresi Disiplin Belajar (X2)....….……..……... 101

32. Koefisien Regresi (X1) Dan (X2)Terhadap Indeks Prestasi... 103

33. Anova Untuk Uji Hipotesis Pengaruh Aktivitas Mahasiswa Dalam Berorganisasi (X1) Dan Disiplin Belajar (X2) Terhadap Indeks Prestasi (Y)…...……….. 104

(21)

1. Model Teoritis Pengaruh Variabel (X1) dan variable (X2)

Terhadap (Y) ……….. 41

2. Kurva Normal Q-Q Plot Aktiitas Mahasiswa

Dalam Berorganisasi……….. 86

(22)

Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah. Adapun hal lain yang perlu

juga dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, dan ruang lingkup penelitian. Adapun pembahasan secara lebih rinci ditunjuk

pada bagian-bagian berikut ini.

A. Latar Belakang Masalah

Pada zaman teknologi yang semakin berkembang seperti sekarang menuntut adanya Sumber Daya Manusia yang memiliki kualitas tinggi baik secara

kemampuan kognitif, afektif hingga psikomotor. Sumber Daya Manusia yang memiliki kapasitas tinggi tentunya akan semakin mengembangkan suatu peradaban bangsa. Hal ini dapat dilihat dari semakin majunya negara-negara

di Eropa yang mengembangkan peradaban nya melalui tekonogi yang terus ditingkatkan terutamanya pengembangan sumber daya manusia sebagai

“bahan bakar” yang tidak pernah habis.

Pendidikan adalah sarana yang sangat tepat dalam menghadapi persoalan diatas. Kegiatan pendidikan , yang terlaksana melalui hubungan atau interaksi

(23)

itulah (individu-individu) manusia dipersiapkan untuk menjalani

kehidupannya, dan diarahkan serta dimungkinkan untuk mencapai tujuan kehidupannya. Unik karena mengandung ciri-ciri khas yang tidak terdapat

pada kegiatan-kegiatan lainnya. Ciri-ciri khas itu terutama ditandai dengan adanya sejumlah kandungan pokok yang terdapat pada kegiatan pendidikan, yaitu adanya peserta didik, pendidik, dan tujuan pendidikan, yang ketiganya

terintegrasi melalui proses pembelajaran yang terjadi pada suatu pada kondisi yang disebut situasi pendidikan yang merupakan proses dalam menjalankan

tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan pada dasarnya tidak lain adalah arah yang hendak dicapai demi terwujudnya tujuan hidup manusia, yaitu hidup sesuai harkat martabat manusia, dengan segenap kandungannya, yaitu

berkembangnya secara optimal hakikat manusia, dimensi kemanusiaan dan pancadaya.

Menurut Amri dan Ahmadi ( 2011 : 1 ) “Tujuan pendidikan pada hakikatnya adalah proses perubahan kepribadian meliputi kecakapan, sikap , kebiasaan dan kepandaian. Perubahan itu bersifat menetap dalam tingkah laku sebagai hasil latihan atau pengalaman. Pembelajaran juga hakikatnya adalah proses interaksi antara anak dengan anak, anak dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran akan bermakna bagi anak jika dilakukan dalam lingkungan nyaman dan aman. Proses belajar bersifat individual dan kontekstual. Dengan demikian penting bagi guru mempelajari dan menambah wawasan pembelajaran. Proses belajar tidak sekadar menghafal konsep atau fakta belaka, tetapi lebih merupakan kegiatan internalisasi antar konsep guna menghasilkan pemahaman yang utuh“.

(24)

maka pendidikan yang diselenggarakan dapat dipusatkan dan dapat di bentuk

sistem sedemikian rupa sehingga aktivitas nya dapat di evaluasi dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan zaman. Lembaga pendidikan

merupakan komunitas terpelajar yang didalamnya terdapat kegiatan belajar mengajar. Lembaga pendidikan merupakan wadah pembentukan kepribadian, pembangunan wawasan , dan tempat untuk mengeksplor potensi peserta

didik.

Perjalanan proses kegiatannya lembaga pendidikan memiliki target dan tujuan. Target tersebut adalah menjadikan insan yang sesuai dengan tujuan

pendidikan. Tujuan pendidikan pada dasarnya memiliki tujuan yang sama dengan tujuan belajar.

Hal diatas senada dengan Amri dan Ahmadi (2011 : 1)“tujuan pendidikan merupakan terusan dari tujuan pembelajaran yaitu proses perubahan kepribadian meliputi kecakapan , sikap , kebiasaan dan kepandaian.

Perubahan itu bersifat menetap dalam tingkah laku sebagai hasil latihan atau pengalaman”.

Tujuan pendidikan pada intinya adalah proses pembentukan kepribadian

individu menjadi manusia yang paripurna (sempurna) yang telah memenuhi segenap unsur dalam dirinya. Tujuan diatas merupakan landasan pengelolaan lembaga pendidikan.

Lembaga Pendidikan atau Sekolah-sekolah di Indonesia sudah berdiri berdasarkan kebutuhan usia dan tahapan (jenjang) perkembangan peserta didik. Menurut UU No.20 Tahun 2003 Departemen Pendidikan Nasional

(25)

1. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Usia 3 Tahun, 2. Taman Kanak (TK) Usia 4-5 Tahun,

3. Sekolah Dasar (SD) Usia 6-12 Tahun,

4. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Usia 13-15 Tahun, 5. Sekolah Menengah Atas (SMA) Usia 16-18 Tahun, 6. Perguruan Tinggi (PT) Usia 18 ke-atas.

Jenjang pendidikan di atas sudah dibentuk danterbentuk berdasarkan

kurikulum dan kebutuhan psikologi perkembangan peserta didik.

Menurut Prayitno ( 2009 : 279 ) Kurikulum dibentuk dengan memperhatikan

prinsip-prinsip dasar yaitu.

1. Berdasarkan dan terkait dengan unsur-unsur hakikat manusia, dimensi kemanusiaan, dan pancadaya,

2. Memungkinkan peserta didik berhubungan dengan alam sekitarnya secara harmonis, dinamis, dan bermanfaat,

3. Membentuk dan meningkatkan kekuatan pada diri peserta didik untuk mampu menjalani kehidupan,

4. Menekankan diterapkan dan diikuti kaidah-kaidah kebenaran hakiki dan kebenaran relatif dalam berperilaku dan berkehidupan,

5. Mengembangkan sikap dan komitmen untuk bertanggung jawab atas semua perilaku dan kehidupan yang dijalaninya.

Pada jenjang pendidikan ke-1-5, proses pendidikan lebih menekankan aspek

kognitif sehingga aktivitas yang dilakukan oleh peserta didik terbatas, hal ini dikarenakan seluruh kegiatan aktivitas pembelajaran masih diawasi dengan

ketat oleh guru disekolah. Namun pada jenjang ke-6 pada tahap Perguruan Tinggi peserta didik (mahasiswa) diberi kebebasan dalam menjalani kegiatan pembelajaran.Kebebasan yang dimaksud adalah mahasiswa diberi kebebasan

untuk menetukan berapa lama masa studi nya diperkuliahan , berapa mata kuliah yang diambil dalam semesternya, dan lain-lain.

(26)

mahasiswa adalah bagian kelompok pemuda yang memiliki kekhasan

tersendiri.”

Perguruan Tinggi merupakan tempat yang efektif untuk membangun

kepribadian, wawasan , dan intelektual. Hal ini dikarenakan didalam aktivitas perkuliahan yang dikembangkan bukan hanya aspek kognitif melainkan juga aspek afektif dan psikomotor keseluruhannya dibentuk atas dasar kebebasan

mahasiswa dengan tetap memperhatikan peraturan yang berlaku. Salah satu usaha yang dilakukan untuk mencapai aspek diatas adalah dengan

meningkatkan indeks prestasi mahasiswa yang hasilnya dapat dilihat dari proses belajarnya. Indeks Prestasi yang dicapai seorang mahasiswa

merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang memengaruhi baik dari

dalam diri (internal) maupun dari luar (eksternal) mahasiswa. Hasil belajar mahasiswa memiliki tingkatan yang berbeda–beda , jika hasil belajar

mahasiswa tinggi menunjukkan keberhasilan dalam kegiatan belajar mengajar, sebaliknya jika hasil belajar mahasiswa rendah menunjukkan bahwa tujuan pembelajaran belum tercapai. Tentunya dalam mendapatkan

Indeks Prestasi mahasiswa tidak hanya menyelesaikan aktivitas formal berdasarkan hasil belajar yang instan, melainkan juga melakukan aktivitas

non-formal dengan tujuan untuk terus mendorong mahasiswa meningkatkan Indeks Prestasi dengan salah satu cara nya adalah berorganisasi.

Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Pembinaan dan Pengkajian Islam ( UKM FPPI) merupakan salah satu organisasi mahasiswa yang berada di Fakultas

(27)

Misi yang dibangun oleh UKM FPPI FKIP Unila selalu mengacu kepada visi

dan misi FKIP Unila sehingga dalam pelakasanaan program kerja pola yang di bangun berfungsiagar membantu mahasiswa mengembangkan “soft skil “

yang dimilikinya dengan tetap memperhatikan perkuliahan. Hal ini bertujuan tidak lain adalah untuk membantu mahasiswa dalam menigkatkan indeks

prestasi.

Lama kepengurusan yang dijalankan di UKM FPPI FKIP Unila adalah satu

periode dimana satu periode tersebut adalah satu tahun (12 bulan). Lamanya tersebut telah di atur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

yang menjadi landasan gerak. Ada banyak aktivitas yang dijalankan oleh para pengurus UKM FPPI FKIP Unila. Mulai dari skala fakultas, skala universitas, skala regional hingga bahkan skala nasional yang menjadi tugas pengurus.

Dan waktu pelaksanaannya pun tentatif , ada yang rutin agenda mingguan, agenda bulanan, agenda tahunan dan semua telah tersusun diawal

kepengurusan.

Namun pada perjalannanya sebagian besar pengurus UKMF FPPI FKIP Unila justru terganggu aktivitas belajarnya karena melaksanakan tugas yang ada di

kepengurusan. Hal ini tidak di hindari karena merupakan konsekuensi atas sumpah dan janji untuk aktif dan komitmen menjadi pengurus.

Berdasarkan satu periode ke periode lain permasalahan yang dihadapi tetap

(28)

1. Permasalahan organisasi.

a. Program kerja yang belum berjalan optimal.

b. Banyak nya pengurus yang juga menjabat pada organisasi lain.

c. Kesibukan yang melupakan tugas organisasi. 2. Permasalahan kader.

a. Hilangnya komitmen pengurus untuk tetap aktif.

b. Kurang pandai nya pengurus dalam memanajemen waktu. c. Penyelesaian tugas yang tidak seimbang.

Berdasarkan permasalahan yang ada efek yang sangat besar adalah terganggunya perkuliahan para pengurus, antara lain.

1. Pengurus tidak fokus pada tugas kuliah.

2. Waktu belajar yang kurang.

3. Masa “ mukim “ yang bertambah di kampus.

Dilihat dari kesemua nya yang sangat sering terjadi adalah masa “ mukim”

mahasiswa pengurus yang semakin bertambah. Seperti yang tertera pada tabel berikut.

Tabel 1. Data Pengurus Yang Lulus Lebih Dari 4 Tahun Pada Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Pembinaan Dan Pengkajian Islam FKIP Universitas Lampung

No. Periode Kepengurusan Pengurus yang lulus > 4 tahun

1. 2009-2010 41,6 %

2. 2010-2011 37,5 %

3. 2011-2012 29,1%

(29)

Dari tabel masih banyak pengurus ukm ffpi fkip unila yang lulus diatas 4

tahun meskipun trend angka nya menunjukan trend positif artinya dari ke 3 periode tersebut angkanya semakin menurun namun angka yang tertera masih

diatas 10% berarti masih cukup banyak para pengurus yang lulus diatas empat tahun. Seharusnya dengan jangka waktu empat tahun harus sudah lulus , dikarenakan fokus menangani amanah demi mempersembahkan karya yang

terbaik, akhirnya perkuliahan terganggu dan akhirnya membuat semakin lama untuk lulus. Hal ini sudah menjadi budaya laten sebagian besar pengurus

ukmf fppi fkip Unila.

Seharusnya aktivitas berorganisasi tidak menggangu aktivitas belajar. Karena aktivitas belajar yang terganggu akan mengganggu pula terhadap hasil belajar dan tentunya menurunkan indeks prestasi yang didapatkan. Aktivitas

berorganisasi seharusnya semakin mendukung aktivitas belajar karena dalam berorganisasi mengembangkan pola berpikir kritis dan aktif bertanya dimana

pola tersebut di gunakan untuk meningkat kan aktivitas otak kanan agar menunjang mahasiswa dalam menganalisis dan memanajemen masalah. Uraian tersebut menunjukkan adanya kebutuhan aktivis mahasiswa yaitu

kemampuan manajemen . Seperti menurut Saebani (2012 : 79)“ proses

manajemen berkaitan dengan proses perencanaan , pengorganisasian ,

kepemimpinan , dan pengendalian “. Artinya mahasiswa yang aktif

berorganisasi dituntut untuk mampu memanajemen diri nya agar mampu melakukan perencanaan dengan baik dalam setiap urusan, agar mampu

(30)

pemimpin yang tentunya memimipin dirinya untuk meningkat kapasitas diri

dan agar mampu mengendalikan setiap potensi dan kemampuan yang dimilikinya dalam meningkatkan kemampuan belajar untuk mendapatkan

Indeks Prestasi yang terbaik.

Aktivitas yang terjadwal dan memang telah menjadi rutinitas akan senantiasa menuntut kemampuan pengurus untuk mampu membagi waktu. Adapun rutinitas aktivitas yang dilakukan oleh bidang-bidang di ukmf fppi di

[image:30.595.137.480.383.634.2]

antaranya seperti tabel di bawah ini.

Tabel 2. Program Kerja Terlaksana Bidang-Bidang UKMF FPPI FKIP Unila

Jadwal Program Kerja

No. Bidang Mingguan Bulanan

1. Presidium 1 kegiatan 1 kegiatan

2. Kaderisasi 3 kegiatan 1 kegiatan

3. Kajian Islam 1 kegiatan 1 kegiatan

4. Sosmas 1 kegiatan 2 kegiatan

5. Keputrian 1 kegiatan 1 kegiatan

6. Akademik 1 kegiatan 1 kegiatan

7. Dana Usaha 2 kegiatan 2 kegiatan

8. Penerbitan 1 kegiatan 1 kegiatan

9. RTP 1 kegiatan 1 kegiatan

10. BBQ 3 kegiatan 2 kegiatan

Sumber : Laporan Pertanggung Jawaban Tahunan UKMF FPPI FKIP Unila

Tabel yang di atas menunjukkan rutinitas kegiatan yang dilakukan oleh

(31)

maksimal 2 kegiatan yang dilakukan setiap hari oleh pengurus ukmf fppi. Hal

ini tentunya akan menyita waktu dan dikhawatiran mengganggu siklus belajar para pengurus. Aktivitas tersebut tidak dapat dihindari karena

keterlaksanaannya telah dirapatkan dan di sepakati bersama. Dengan demikian maka tidak ada alasan untuk tidak ikut dan bergabung

melaksanakan program tersebut. Efek yang terlihat bila mahasiswa tidak

[image:31.595.137.503.401.565.2]

mampu memanajemen waktunya adalah semakin turunya indeks prestasi. Sesuai dengan data berikut ini.

Tabel 3. Nilai Indeks Prestasi Mahasiswa Pengurus Ukm Fppi Fkip Unila Semester Ganjil Periode 2013/2014

No. Asal Jurusan Jumlah pengurus di FPPI

IP < 3.00 Persentase

1. Pendidikan IPS 32 Mahasiswa 12 11,42%

2. Pendidikan MIPA

62 Mahasiswa 22 20,95%

3. Pendidikan BS 5 Mahasiswa 3 2,85%

4. Pendidikan IP 6 Mahasiswa 0 0%

Total 105 mahasiswa 37 35,22%

Sumber Data : Bidang Akademik ukm fppi fkip unila

Ada banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut, ini dapat dilihat dari

perilaku masing-masing individu tersebut.Salah satu faktor yang penting yang diduga menyebabkan menurunnya indeks prestasi mahasiswa pengurus ukm

(32)

Disiplin belajar merupakan usaha yang harus dilakukan mahasiswa dalam

meningkatkan indeks prestasi . Dengan disiplin yang tinggi mahasiswa akan dapat mengatur waktunya dengan optimal , terutama bagi mahasiswa yang

aktif berorganisasi , disiplin merupakan aspek yang harus diperhatikan dengan serius. Karena dengan kedisiplinan mahasiswa dapat menjalankan aktivitas berorganisasi dan perkuliahan dengan seimbang. Bila disiplin yang

dimiliki rendah maka aktivitas berorganisasi akan terganggu atau aktivitas belajar terganggu atau bahkan keduanya. Disinilah mahasiswa dituntut untuk

mengoptimalkan ilmu yang didapatkan nya dari organisasi .

Terutamanya disiplin belajar , karena yang sering kali terjadi ketika

mahasiswa aktif berorganisasi ia seolah menemukan“dunia baru”yang sesuai dengan minat dan bakatnya sehingga mengakibatkan disiplin belajarnya

[image:32.595.134.504.553.650.2]

berkurang. Tentang disiplin belajar dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

Tabel 4. Data Mahasiswa Pengurus Ukm Fppi Fkip Unila periode 2013/2014 Yang Pernah Tidak Masuk Kuliah

No. Asal Jurusan Jumlah pengurus di FPPI

Pernah tidak masuk kuliah > 3 kali

1. Pendidikan IPS 32 Mahasiswa 28 Mahasiswa 2. Pendidikan MIPA 62 Mahasiswa 10 Mahasiswa 3. Pendidikan BS 5 Mahasiswa 4 Mahasiswa 4. Pendidikan IP 6 Mahasiswa 0

Hasil observasi

(33)

fungsi untuk membantu mahasiswa dalam meningkatkan hasil belajar dalam

mencapai prestasi belajar. Jika mahasiswa memiliki disiplin belajar yang baik, maka diharapkan akan mampu meningkatkan hasil belajar dalam

mencapai indeks prestasi yang maksimal begitupun sebaliknya. Seperti data yang didapatkan penulis dari hasil observasi penelitian.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul“Pengaruh Aktivitas Mahasiswa Dalam Berorganisasi Dan Disiplin Belajar Terhadap Indeks Prestasi Mahasiswa Semester Ganjil Pada Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Pembinaan Dan Pengkajian Islam Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung Tahun Periode 2013/2014”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut , maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut.

1. Terlalu padatnya kegiatan organisasi yang ada selama satu periode. 2. Kurangnya disiplin belajar mahasiswa.

3. Kesulitan dalam mengatur jadwal organisasi dan kuliah.

4. Seringnya tidak masuk kuliah karena kegiatan organisasi.

5. Rendahnya hasil belajar yang diperoleh mahasiswa pengurus ukm fppi

(34)

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan judul penelitian ini dan berdasarkan identifikasi masalah diatas maka terlihat banyaknya masalah yang terjadi pada lokasi penelitian. Untuk

memfokuskan pembahasan dan pemecahan masalah tersebut perlu dilakukan pembatasan masalah. Masalah yang dikaji pada penelitian ini dibatas pada

aspek aktivitas mahasiswa dalam berorganisasi (X1

),

disiplin belajar (X2), dan

indeks prestasi (Y).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan

masalah, maka rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Apakah ada pengaruh aktivitas mahasiswa dalam berorganisasi

dengan indeks prestasi mahasiswa semester ganjil pada ukm fppi fkip unila tahun periode 2013/2014?

2. Apakah ada pengaruh disiplin belajar dengan indeks prestasi

mahasiswa semester ganjil pada ukm fppi fkip unila tahun periode 2013/2014?

3. Apakah ada pengaruh aktivitas mahasiswa dalam berorganisasi dan disiplin belajar dengan indeks prestasi mahasiswa semester ganjil

pada ukm fppi fkip unila tahun periode 2013/2014?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis 3 hal pokok yang berupa sebagai

(35)

1. Pengaruh aktivitas mahasiswa dalam berorganisasi dengan indeks

prestasi mahasiswa semester ganjil pada ukm fppi fkip unila tahun periode 2013/2014?

2. Pengaruh disiplin belajar dengan indeks prestasi mahasiswa semester ganjil pada ukm fppi fkip unila tahun periode 2013/2014?

3. Pengaruh aktivitas mahasiswa dalam berorganisasi dan disiplin belajar

dengan indeks prestasi mahasiswa semester ganjil pada ukm fppi fkip unila tahun periode 2013/2014?

F. Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini sebagai berikut.

1. Kegunaan Teoritis

a. Sumbangan pemikiran bagi mahasiswa pengurus ukm fppi fkip unila dalam berorganisasi namun tetap mempertimbangkan waktu perkuliahan.

b. Menambah wawasan dan pengetahun penulis mengenai masalah yang diteliti.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi mahasiswa agar dapat mengatur waktu organisasi dan kuliah setelah mengetahui kebaikan dan keburukan berorganisasi.

b. Sumbangan kepada Pembina ukm fppi agar dapat lebih mengawasi dan menegur pengurus yang memiliki indeks prestasi rendah.

(36)

d. Memberikan informasi dan masukan bagi para peneliti berikutnya

yang ingin melakukan penelitian di bidang ini.

G. Ruang Lingkup Penelitian

1. Objek Penelitian

Objek Penelitian adalah aktivitas mahasiswa dalam berorganisasi (X1

),

disiplin belajar (X2), dan indeks prestasi (Y).

2. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pengurus pada ukm fppi fkip

unila periode 2013/2104 semester ganjil.

3. Tempat Penelitian

Tempat Pemelitian ini adalah UKM FPPI FKIP Unila.

4. Waktu Penelitian

(37)

II.TINJAUAN PUSTAKA , KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

Bagian kedua ini akan membahas mengenai tinjauan pustaka, hasil penelitian yang relevan , kerangka pikir dan hipotesis. Sebelum analisis kritis dan

komparatif terhadap teori- teori dan hasil penelitian yang relevan dengan semua variabel yang diteliti, selanjutnya peneliti dapat melakukan kesimpulan sementara. Perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain

akan menghasilkan kerangka pikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis.

A.Tinjauan Pustaka

1. Aktivitas Mahasiswa Dalam Berorganisasi

Aktif berorganisasi merupakan salah satu upaya seorang mahasiswa dalam

meningkatkan “soft skill”.Ilmu yang ada didalam organisasi adalah ilmu yang

tidak didapatkan dalam pembelajaran formal. Ilmu yang didapatkan dari organisasi adalah meningkatkan kemampuan sisi luar pembelajaran dengan indikator awal seorang mahasiswa mampu beradaptasi dan beraktivitas dalam

menjalankan tugas organisasi.

Haruslah disadari bahwa , setiap mahasiswa memiliki situasi dan kondisi yang berbeda dalam menerima ilmu. Dalam mengembangkan kemampuan diri, ilmu

yang didapatkan bukan hanya dari sisi pembelajaran formal saja , melainkan juga dari aktivitas berorganisasi yang merupakan salah satu sarana atau wadah

(38)

berorganisasi merupakan salah proses dari lima komponen dalam pembelajaran

seperti menurut Dick dan Carey : 1995 dalam Amri (2011 : 21) ada lima komponen dalam kegiatan belajar mengajar .

1. Kegiatan pra-pembelajaran, 2. Penyajian informasi,

3. Partisipasi mahasiswa (kegiatan dalam kelas dan kegiatan diluar kelas), 4. Tes,

5. Tindakan lanjut.

Hal diatas juga diperkuat oleh delapan kegiatan pembelajaran menurut Gagne

dan Briggs : 1979 dalam Amri (2011 : 21) yang menyebutkan ada delapan kegiatan pembelajaran yaitu .

1. Memberikan motivasi atau menarik perhatian,

2. Menjelaskan tujuan pembelajaran kepada mahasiswa, 3. Mengingatkan kompetensi prasyarat,

4. Memberikan stimulus yang berhubungan dengan masalah, topik dan konsep,

5. Memberik petunjuk cara mempelajari, 6. Menimbulkan umpan balik,

7. Menilai penampilan pelajar dan, 8. Memberi kesimpulan.

Akivitas mahasiswa dalam berorganisasi juga merupakan sebuah proses dalam pencarian jati diri yang utuh. Mahasiswa tidak mampu terlepas dari interaksi

sosial yang ada pada sekelilingnya. Namun tentunya ada beberapa hal yang harus di perhatikan ketika mahasiswa aktif berorganisasi yaitu waktu , jadwal,

rutinitas dan keadaan keseharian. Aktivitas mahasiswa dalam berorganisasi juga merupakan proses ““ The Problem Of Ultimate Concern “ (Daud Muhammad 2010 : 39). Karena fppi adalah organisasi yang bergerak pada

bidang keagamaan maka aktivitas mahasiswa yang menjadi pengurus adalah aktivitas yang melibatkan diri dengan agama yang dipeluknya dalam

(39)

tentang konsep “ The Problem Of Ultimate Concern “.“ The Problem Of Ultimate Concern “ adalah hubungan interaksi seseorang dengan ritual

keagamaan yang dianutnya yang menjadikan seseorang tidak akan pernah lepas

dari kegiatan yang membentuk komunikasi dirinya dengan Tuhan sebagai bentuk kebutuhan kerohanian (Daud Muhammad 2010 : 40).

Aktivitas mahasiswa dalam organisasi akan sejalan dengan ketertarikannya

pada salah satu organisasi yang ada baik internal kampus maupun eksternal kamapus. Menurut Susilo dkk (2010 : 233 ) secara umum organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan orang yang membentuk suatu badan atau

lembaga yang mempunyai satu tujuan yang jelas sama, yang bersifat positif dan mempunyai badan hukum yang jelas. Menurut Astamoen ( 2008 : 435 )

organisasi adalah suatu kumpulan manusia atau kelompok yang bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu. Organisasi memunyai struktur atau hirearki jabatan baik vertikal maupun horizontal. Pada intinya tujuan yang ditargetkan

oleh organisasi telah disepakati bersama dan menjadi tugas bersama.

Dari pendapat diatas dapat dilihat sesungguhnya aktivitas mahasiswa dalam

organisasi juga mendukung kegiatan mahasiswa dalam pembelajaran. Ilmu yang didapatkan mahasiswa tidak terbatas pada kegiatan dalam kelas saja karena mahasiswa nantinya juga hidup dalam lingkup kemasyarakatan. Ilmu

didapatkan juga tidak terbatas hanya pada keluarga sebagai lingkungan pembentuk kepribadian namun juga teman sejawat, warga kampung, aktivitas

(40)

sejarah, geografi, dan lain lain. Dan juga bersifat majemuk yang artinya bahwa

kehidupan sosial meliputi berbagai segi yang berkaitan satu dengan yang lainnya.

Tentunya disetiap tempat organisasi memiliki fungsi yang berbeda yaitu

dengan mengikuti kultur yang didaerah setempat. Untuk itu sangat diperlukan adanya bentuk organisasi yang dijadikan sebagai implementasi dari ideologi

yang dikembangkan terutama pada kaum intelektual yaitu mahasiswa. Bentuk tersebut adalah sebagai perwajahan dari organisasi tersebut. Menurut Saputra ( 2011 : 295 ) adapun bentuk-bentuk organisasi yaitu (1) organisasi garis (2)

organisasi dan staf (3) organisasi fungsional (4) organisasi komite organisasi matriks.

Agar pelaksanaan organisasi terlaksana dengan baik dan jelas maka diperlukan

pengelolaan yang baik atau memiliki manajemen yang baik. Manajemen adalah kata yang berasal dari bahasa inggris , yaitu management , yang berarti

keterlaksanaan , tata pimpinan, pengelolaan. Menurut Abdillah ( 2009 : 142 )

ada tiga alasan utama diperlukannya manajemen.

a. Untuk mencapai tujuan , baik tujuan jangka panjang maupun jangka pendek.

b. Untuk menjaga keseimbangan diantara beragam tujuan yang ada. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antar tujuan-tujuan, sasaran-sasaran, dan kegiatan yang saling bertentangan dari berbagai elemen/lini organisasi.

(41)

Berdasarkan pendapat diatas, penting adanya manajemen dan perencanaan

dalam organisasi agar dalam pelaksanaannya sesuai dengan apa yang ingin dicapai. Terutama bagi aktivis, manajemen adalah kunci ia mampu

meneyesuaikan diri dengan tugas. Selain manajemen dan perencaan yang baik organisasi akan berjalan dengan baik apabila memiliki arahan yang jelas atau yang disebut Visi.

Menurut Budiman ( 2009 : 1 ) “ hargailah visi dan impian anda karena mereka

adalah anak-anak dari jiwa anda, dan rancangan dari keberhasilan utama anda

“. Jika ketiga unsur diatas yaitu manajemen, perencanaan, dan visi telah

mampu dirancang dengan baik maka aktivitas berorganisasi tersebut memiliki banyak manfaat. Dan biasanya dalam organisasi terdapat orang-orang yang

menjadi unggulan dalam pergerakannya. Mereka adalah para visioner.

Menurut Budiyanto (2009: 251) “orang-orang visioner adalah orang-orang yang berkarakter. Mereka memiliki pijakan keyakinan yang kokoh , idealisme yang tinggi, daya tahan yang kuat,motivasi yang menyala-nyala, gagasan-gagasan yang cemerlang, analisis yang tajam , jiwa yang jernih dan prinsip yang teguh. Orang-orang seperti inilah

yang menggerakkan.”

Dapat diketahui bahwa indeks prestasi yang ingin di gapai mahasiswa bukan

hanya dari aspek kognitif saja yaitu kegiatan formal pembelajaran. Akan tetapi juga ditunjang dengan kegiatan yang diluar perkuliahan sebagai bentuk

penggalian potensi diri dengan melibatkan diri aktif berorganisasi. Aktivitas berorganisasi sejatinya harus beriringan dengan kemampuan dan kapasistas

mahasiswa. Aktivitas Berorganisasi dan Disiplin Belajar akan saling

(42)

membutuhkan waktu dan konsentrasi yang sudah pasti akan membuat

mahasiswa harus pandai-pandai dalam mengatur waktunya agar kedua aktivitas tersebut berjalan dengan seimbang.

2. Disiplin belajar

Interaksi yang terjadi dalam pembelajaran tentunya memiliki proses yang lama dan panjang. Hal ini dikarenakan tujuan dari pembelajaran itu sendiri

merupakan tujuan jangka panjang yang sangat berpengaruh terhadap proses kehidupan peserta didik. Bila dalam menjalani proses tersebut salah langkah yang ditempuh maka dapat diprediksi akan terjadi permasalahan pada

kehidupan peserta didik nantinya.

Salah satu yang menunjang dalam pembelajaran adalah disiplin belajar. Disiplin belajar memiliki pengaruh yang besar terhadap proses pembelajaran.

Kedisiplinan adalah fungsi operatif keenam dari manajemen sumber daya manusia. Kedisiplinan merupakan fungsi operating manajemen Sumber Daya Manusia yang terpenting karena semakin baik disiplin mahasiswa, akan

semakin tinggi prestasi belajar yang dapat dicapai nya.

Tanpa disiplin yang baik, sulit mahasiswa mencapai hasil yang optimal. Adapun indikator kedisiplinan sebagai bentuk penilaian awal dari disiplin.

Menurut Fathoni ( 2009 : 173 ) indikator tersebut adalah. 1. Tujuan dan kemampuan.

2. Keteladanan pimpinan. 3. Balas jasa.

4. Keadilan.

5. Waskat (pengawasan melekat)

(43)

6. Sanksi dan hukuman. 7. Ketegasan.

8. Hubungan kemanusiaan.

Menurut Nata ( 2013 : 31 ) “ disiplin yang dikehendaki tidak hanya muncul

karena kesadaran tetapi juga keterpaksaan. Disiplin yang muncul karena kesadaran disebabkan karena seorang dengan sadar bahwa hanya dengan

disiplin lah akan didapat kesuksesan.”

Proses belajar pun ada yang menghubungkan satu diantaranya dan juga ada

batasan yang menjadi landasan utama. Menurut Budiyanto (2009 : 15) “dalam

belajar kita menemukan kaidah belajar yaitu milikilah motivasi belajar terlebih dahulu sebelum belajar tentang teknik-tekniknya. Motivasi yang kuat

menunjukkan karakter yang kuat.” Artinya kedisiplinan akan mampu tumbuh

apabila karakter yang dibentuk oleh individu kuat, karakter tersebut akan membentengi diri untuk tetap menjalankan aktivitas sesuai dengan

seharusnya.

Kedisiplinan yang diharapkan adalah bentuk dari ketaatan dan kepatuhan kepada peraturan. Sikap peduli terhadap kemampuan diri akan membentuk

pola pikir yang utuh sehingga tata perilaku yang dibawa tidak melewati kaidah yang ada.

Disiplin dapat diartikan patuh terhadap ketentuan-ketentuan,

(44)

Proses kehidupan manusia sehari-hari diwarnai oleh berbagai aktivitas, yang

terkadang antara seseorang dengan lainnya tidak sama jenisnya. Tidak jarang orang yang memiliki banyak aktivitas dapat melaksanakan semua dengan

baik, dan tidak jarang pula orang yang hanya memiliki beberapa kegiatan saja tidak dapat melaksanakan dengan baik, bahkan mengorbankan salah satu kegiatan yang lain.

Disiplin yang dikehendaki tidak hanya muncul karena kesadaran, tetapi juga keterpaksaan. Disiplin yang muncul karena kesadaran disebabkan karena seseorang dengan sadar bahwa hanya dengan disiplinlah akan didapatkan

kesuksesan. Sedangkan disiplin karena paksaan biasanya dilakukan karena takut dikenakan sanksi hukum akibat pelanggaran peraturan.

Demikian pula yang terjadi dalam kehidupan mahasiswa dalam aktivitas

belajarnya, semua tidak lepas dari cara mengatur waktu. Bagi seorang mahasiswa disiplin dalam kuliah merupakan suatu keharusan karena disiplin mempunyai fungsi untuk membantu mahasiswa dalam meningkatkan prestasi

belajar (indeks prestasi) Dengan disiplin mahasiswa juga memiliki kecakapan mengenai belajar.

Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup bagi seorang

dari keadaan tidak tahu. Dalam belajar harus terjadi perubahan baik tingkah laku, sikap dan cara berpikir. Dari keseluruhan proses pendidikan dari

(45)

Menurut Djaali (2008 : 31) pengertian psikologis belajar merupakan suatu

proses perubahan yaitu tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya perubahan-perubahan

tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.

Selanjutnya akan diuraikan pendapat para ahli tentang pengertian belajar. a. Slameto (2008:2) menyatakan “belajar adalah proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya”.

b. W.S Winkel yang dikutip oleh Max Darsono (2001:4) berpendapat

“belajar adalah suatu aktivitas mental/psikis yang berlangsung dalam

interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan dalam

pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap”.

Sesuai dengan kedua pendapat tentang pengertian belajar di atas

terkandung pengertian bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan yang sengaja dilakukan oleh seseorang dengan tujuan untuk memperoleh

perubahan secara menyeluruh dalam tingkah lakunya, sebagai hasil dari pengalamannya dalam interaksi dengan lingkungannya.

c. Menurut Hamalik (2008: 36) menyatakan “belajar ialah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Belajar juga merupakan suatu bentuk pertumbuhan dalam diri seorang yang dinyatakan dalam

cara-cara tingkah laku yang baru sebagai hasil dari pengalaman

(46)

proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan

tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya yang menunjukkan nilai-nilai

ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan atau ketertiban.

Walgito (2010 : 62) mengemukakan disiplin belajar adalah ketaatan dan kepatuhan dalam melaksanakan aktivitas belajar sesuai aturannya untuk

mencapai tujuan yang diharapkannya, keterikatan antara disiplin belajar dengan hasil belajar sangat erat sehingga semakin berdisiplin dalam belajar semakin baik hasil yang dicapai.

Disiplin mahasiswa dalam kuliah berarti mahasiswa menaati dan mematuhi tata tertib kampus dengan penuh kesabaran, ketekunan dan keikhlasan tanpa paksaan dari pihak birokrasi kampus. Bentuk disiplin dalam kuliah berarti

mahasiswa tertib dan teratur dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Disiplin dalam kuliah merupakan faktor yang sangat penting agar kegiatan belajar mengajar berjalan dengan tertib, teratur sesuai dengan rencana

pengajaran. Jika ketertiban dalam kuliah dan kedisiplinan mahasiswa meningkat akan memudahkan tercapainya kegiatan belajar mengajar dan

tujuan pembelajaran. Sedangkan disiplin belajar di rumah yang dilakukan dengan senang hati dan kesadarannya demi tercapainya tujuan belajar yaitu indeks prestasi yang baik.

Menurut Tulus Tu‟u (2004:33) menyebutkan unsur-unsur disiplin adalah

sebagai berikut.

(47)

2) Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut, tekanan, paksaan dan dorongan dari luar dirinya.

3) Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau diajarkan.

4) Hukuman yang diberikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku, dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan memperbaiki tingkah laku.

5) Peraturan-peraturan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran perilaku.

Disiplin diperlukan oleh siapa pun dan dimana pun.Hal itu disebabkan

dimana pun seseorang berada, disana selalu ada peraturan atau tata tertib. Jadi

manusia mustahil hidup tanpa disiplin. Manusia memerlukan disiplin dalam hidupnya dimana pun berada. Apabila manusia mengabaikan disiplin, akan menghadapi banyak masalah dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya

perilaku hidupnya tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku di tempat manusia berada dan yang menjadi harapan.

Tulus Tu‟u (2004:37) mengatakan disiplin berperan penting dalam membetuk

individu yang berciri keunggulan. Disiplin itu penting karena alasan berikut ini.

1) Dengan disiplin yang muncul karena kesadaran diri, siswa berhasil dalam belajarnya. Sebaliknya, siswa yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah pada umumnya terhambat optimalisasi potensi dan prestasinya.

(48)

3) Orang tua senantiasa berharap di sekolah anak anak dibiasakan dengan norma-norma, nilai kehidupan dan disiplin. Dengan demikian, anak-anak dapat menjadi individu yang tertib, teratur dan disiplin.

4) Disiplin merupakan jalan bagi siswa untuk sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Kesadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang.

Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap mahasiswa. Disiplin menjadi prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku, dan tata kehidupan

berdisiplin, yang akan mengantar seorang mahasiswa sukses dalam belajar dan kelak ketika bekerja. Berikut ini akan dibahas beberapa fungsi disiplin

menurut Tulus Tu‟u (2004:38) yaitu.

a. Menata Kehidupan Bersama

Fungsi disiplin adalah mengatur tata kehidupan manusia, dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat. Dengan begitu hubungan antara individu satu dengan yang lain menjadi baik dan lancar. b. Membangun Kepribadian

Lingkungan yang berdisiplin baik, sangat berpengaruh terhadap kepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur, tenang, tenteram, sangat berperan dalam membangun kepribadian yang baik. c. Melatih Kepribadian

Sikap, perilaku dan pola kehidupan yang baik dan berdisiplin tidak terbentuk serta-merta dalam waktu singkat. Namun terbentuk melalui satu proses yang membutuhkan waktu panjang. Salah satu proses untuk membentuk kepribadian tersebut dilakukan melalui latihan.

d. Pemaksaan

Berdasarkan pendapat itu, disiplin dapat terjadi karena dorongan kesadaran diri. Disiplin dengan motif kesadaran diri ini lebih baik dan kuat. Dengan melakukan kepatuhan dan ketaatan atas kesadaran diri, bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan diri. Sebaliknya, disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan dan tekanan dari luar.

Pada intinya kedisiplinan adalah suatu sikap yang memang harus di bangun oleh siapapun terutamanya mahasiswa dan lebih utama lagi para aktivis. Hal

(49)

sangat menyita waktu. Kedua keduanya sangat baik. Namun sangat

membutuhkan kedisiplinan untuk tetap berada pada “ jalur” yang diharapkan. Dan akhirnya sikap disiplin akan membentuk karakter dan kepribadian

mahasiswa.

3. Indeks Prestasi

Proses kegiatan belajar mengajar tentunya terdapat beberapa instrumen yang

menjadi pedoman pelaksaan. Kegiatan pembelajaran dapat terlaksana dengan baik apabila ada interaksi yang dibangun atas tujuan yang ingin dicapai bersama. Output yang diharapkan dari pembelajaran adalah menjadikan

peserta didik siap untuk menjalani kehidupan. Tentunya ada tujuan yang singkat yang ingin dicapai. Tujuan itu adalah mendapatkan indeks prestasi

yang baik sebagai perbandingan dengan usaha belajar dalam kuliah. Indeks Prestasi merupakan tujuan jangka pendek yang akan dicapai oleh peserta

didik sebegai bentuk hasil dari interaksi pembelajaran jangka pendek.

Proses dalam menggapai indeks prestasi yang baik tidak lah instan melainkan

melalui beragam ketentuan dalam kuliah. Menurut Panduan Umum Unila

(2010 : 33) “kuliah bertujuan mengkaji dan mengupayakan penguasaan

mahasiswa atas teori , prinsip, konsep , dan generalisasi yang berkaitan

dengan suatu bidan ilmu”. Kuliah terdiri dari beberapa cakupan yang harus

dikuasai sehingga materi yang didapatkan dapat dipahami dengan baik dan

(50)

1. Ilmu yang terkait dengan dasar-dasar pembentukan karakter dan potensi

diri.

2. Ilmu yang terkait dengan hubungan sosial.

3. Ilmu yang terkait dengan pengembangan profesi.

Apabila wilayah keilmuan telah mampu dikuasai, diharapkan peserta didik

dapat lebih mudah dalam upaya mendapatkan indeks prestasi yang diharapkan.

Adapun cara untuk meningkatkan semangat dalam upaya mendapatkan indeks prestasi yang diharapkan . Menurut Budiyanto ( 2009 : 15) untuk tetap

semangat terdapat dua hal utama yaitu.

1. Membangkitkan high level of expectation ( tingkat harapan yang tinggi). Siswa-siswa itu dimotivasi untuk memiliki target-target, tujuan, dan cita-cita besar.

2. Meletakkan landasan berupa keyakinan (belief) yang kuat sebagai penggerak untuk melakukan dan mencapai yang terbaik (the spirit of excellent) hingga bahkan melampui target yang ditentukan.

Banyak faktor yang mempengaruhi pencapaian indeks prestasi peserta didik. Menurut Dimyati dan Mudjiono : 2006 dalam Haris Muhammad (2013 : 20)

mengemukakan bahwa proses mendapatkan indeks prestasi sebagai ouput dari hasil belajar dipengaruhi oleh hal-hal berikut.

1. Faktor intern peserta didik meliputi :

a. Sikap terhadap belajar, yang berkaitan dengan apakah peserta didik menerima, menolak, atau mengabaikan kesempatan belajar.

b. Motivasi belajar, yaitu kekuatan mental yang mendorong terjadinya proses belajar.

c. Konsentrasi belajar, yaitu kemampuan memusatkan perhatian pada pelajaran.

d. Mengolah bahan belajar, yaitu kemampuan peserta didik untuk

(51)

e. Menyimpan perolehan hasil belajar, yang berkaitan dengan kemampuan menyimpan isi pesan dan cara perolehan pesan.

f. Menggali hasil yang tersimpan , yang berkaitan dengan kemampuan peseta didik untuk mengaktifkan pesan yang telah diterima.

g. Kemampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar , yaitu pembuktian pengaktifan , pra-pengolahan , pengolahan, penyimpanan serta pemanggilan untuk membangkitkan pesan dan pengalaman.

h. Rasa percaya diri siswa, yaitu keyakinan siswa untuk dapat berhasil dalam belajar.

i. Intelegensi siswa, yaitu kemampuan untuk dapat bertindak secara terarah, berfikir secara baik, dan bergaul dengan ligkungan secara efisien.

j. Kebiasaan belajar, dan k. Cita-cita siswa.

2. Faktor ekstren peserta didik yang meliputi.

a. Guru sebagai pembina belajar, berkaitan dengan kemampuan guru mengolah kegiatan belajar.

b. Sarana dan prasarana pembelajaran, yakni kelengkapan sarana dan prasarana belajar serta kemampuan pemanfaatannya.

c. Kebijakan penilaian, yaitu kearifan dan kebijakan pendidik dalam menentukan dan menyampaikan hasil belajar peserta didik.

d. Lingkungan sosial siswa disekolah, yang berkaitan dengan kedudukan, peranan, tanggung jawab sosial dan pergaulan peserta didik, dan e. Kurikulum sekolah.

Indeks prestasi yang didapatkan adalah modal awal yang digunakan untuk mendapatkan jumlah mata kuliah yang diambilnya dalam perkuliahan yang

dimulai pada semester dua karena kuliah menggunakan Beban Studi per Semester atau disebut SKS.

“ Sistem Kredit Semester (SKS) adalah suatu system penyelenggaraan pendidikan yang menggunakan acuan kredit dan satuan waktu semester. Kredit adalah suatu penghargaan secara kuantitatif terhadap keberhasilan penyelesaian kegiatan akademik oleh mahasiswa dan/atau dosen. Semester adalah satuan waktu kegiatan selama 19 minggu kerja, yang terdiri dari 16

minggu perkuliahan, 1 minggu tenang, dan 2 minggu penilaian (Ujian) “.

(Panduan Umum Unila. 2010 : 32)

(52)
[image:52.595.160.491.124.252.2]

Tabel 5. Hubungan Indeks Prestasi Semester Lalu Dan Kisaran Beban Studi Semester Berikutnya

IP Semester Lalu Kisaran Beban Studi Semester Berikut 3.00 atau lebih 21* - 24 ** sks

2.50 – 2.99 18* - 21** sks 2.00 – 2.49 15* - 18** sks 1.50 – 1.99 12* - 15** sks 1.49 atau kurang - 12 ** sks Keterangan : *Dapat kurang dari jumlah sks tersebut

** tidak boleh dari jumlah sks tersebut

Keterangan diatas merupakan upaya belajar yang dilakukan oleh mahasiwa. Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan.

Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi (Djamarah dan Zain, 2006:10). Belajar dimaksudkan

sebagai usaha penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya (Sardiman 2007: 20).

Menurut Gagne, dalam Dimyati dan Mudjiono (2006:10) berpendapat bahwa

setelah belajar orang memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Selanjutnya Menurut Bloom dan kawan-kawan dalam Dimyati dan Mudjiono (2006:26) ada tiga taksonomi yang dipakai untuk mempelajari jenis perilaku

dan kemampuan internal akibat belajar yaitu. 1. Ranah Kognitif

Ranah kognitif (Bloom, dkk) terdiri dari enam jenis perilaku diantaranya: Pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. 2. Ranah Afektif

Ranah afektif (Krathwohl dan Bloom, dkk) terdiri dari lima perilaku yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian dan penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup.

3. Ranah Psikomotor

(53)

kompleks, penyesuaian gerakan, dan kreativitas.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika ia dapat menunjukkan perubahan tingkah lakunya. Dalam belajar harus terjadi perubahan baik tingkah laku sikap dan

cara berpikir. Dari keseluruhan proses pendidikan di Universitas, kegiatan belajar merupakan kegiatan paling pokok.

Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor.

(Djamarah, 2006:13).

Menurut Slameto (2003: 2) ” belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan

lingkungan”. Perubahan-perubahan yang terjadi dalam diri seseorang banyak sekali baik sifat maupun jenisnya, karena itu tentu tidak setiap perubahan dalam diri seseorang merupakan perubahan dalam arti belajar. Adapun

jenis-jenis belajar menurut Slameto (2003 : 18) yaitu. 1. belajar bagian (part learning, fractioned learning); 2. belajar dengan wawasan (learning by insight) 3. belajar diskriminatif (discrimintif learning);

4. belajar global atau keseluruhan (global wrote learning); 5. belajar incidental (inscidentil learning);

6. belajar instrumental (instrumental learning); 7. belajar intensional (intentional learning); 8. belajar laten (latent learning);

9. belajar mental (mental learning); 10. belajar produktif (productive learning);

(54)

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 7) Belajar merupakan tindakan dan

perilaku siswa yang kompleks. Sebagai tindakan, maka belajar hanya dialami oleh siswa sendiri. Siswa adalah penentu terjadinya atau tidak terjadinya proses

belajar.

Pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab individu melakukan interaksi terus menerus dengan lingkungan. Lingkungan tersebut mengalami perubahan.

Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka fungsi intelek semakin berkembang (Dimyati dan Mudjiono, 2006:13)

Adapun usaha memahami pengertian belajar dapat diawali dengan

mengemukakan beberapa definisi tentang belajar. Ada beberapa definisi tentang belajar, antara lain definisi belajar menurut Cronbach, Harold Spears, dan Geoch (dalam Sardiman; 2005:20). Dari ketiga definisi tersebut, maka

dapat diterangkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya.

Sardiman (2005:22), mengemukakan bahwa “Secara umum, belajar boleh

dikatakan juga sebagai suatu proses interaksi antara diri manusia (id-ego-super ego) dengan lingkungannya, yang mungkin berwujud pribadi, fakta,

konsep, ataupun teori”. Menurutnya proses interaksi itu adalah proses internalisasi dari sesuatu ke dalam diri yang belajar, dan dilakukan secara aktif dengan segenap panca indra ikut berperan.

Menurut Jerome Brunner (Trianto, 2009:15), belajar adalah suatu proses aktif dimana siswa membangun (mengkonstruk) pengetahuan baru berdasarkan pengalaman/pengetahuan yang sudah dimilikinya. Dalam

(55)

otak memproses dan menginterpretasikan pengalaman yang baru dengan pengetahuan yang sudah dimilikinya dalam format yang baru.

Walgito (2010:185) mendifinisikan salah satu pengertian belajar

merupakan suatu proses, yang mengakibatkan adanya perubahan tingkah laku (change in behavior or performance). Ini berarti sehabis belajar individu mengalami perubahan dalam perilakunya. Perilaku dalam arti yang luas dapat overt behavior atau innert behavior. Karena itu perubahan itu dapat dalam segi kognitif, afektif, dan dalam segi psikomotor.

Menurut pendapat di atas dapat diketahui bahwa indeks prestasi adalah hasil yang telah dicapai setelah ia melakukan proses kegiatan pembelajaran yang

dilakukan di dalam perkuliahan atau di luar perkuliahan. Isinyapun berupa nilai atau angka yang dihasilkan dari penjumlahan dari serangkaian nilai dan

penilaian dalam kegiatan pembelajaran dikelas.

Terdapat beberapa prinsip belajar menurut Arnie Fajar (2009: 10-11). 1. Belajar harus berorientasi pada tujuan yang jelas.

2. Proses belajar akan terjadi bila seseorang dihadapkan pada situasi problematis.

3. Belajar dengan pemahaman akan lebih bermakna dari pada belajar dengan hafalan.

4. Belajar secara menyeluruh akan lebih berhasil daripada belajar secara terbagi-bagi.

5. Belajar memerlukan kemampuan dalam menangkap intisari pelajaran itu sendiri, serta

6. Belajar merupakan proses yang kontinu.

Keberhasilan pelaksanaan belajar mengajar di universitas sangat berpengaruh terhadap indeks prestasi mahasiswa. Untuk dapat menghasilkan indeks prestasi

(56)

Walgito (2010 : 48 ) mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses

mencapai indeks prestasi sebagai output hasil belajar, yaitu. 1. Faktor yang berasal dari dalam individu, meliputi:

a. Intelegensi; b. Motivasi siswa;

c. Minat siswa terhadap pelajaran; serta

d. Persepsi siswa terhadap guru yang mengajar. 2. Faktor yang berasal dari luar individu, meliputi:

a. Pekerjaan orang tua; b. Pendapatan orang tua; c. Pendidikan orang tua; d. Aktivitas belajar siswa; serta e. Sarana belajar siswa.

Pendapat lain mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar

dalam mencapai indeks prestasi yang memuaskan menurut Slameto (2003:54) meliputi.

1. Faktor intern, yaitu faktor yang datang dari dalam diri siswa yang sedang belajar, yang meliputi:

a. Faktor biologis atau jasmaniah: kesehatan, cacat badan.

b. Faktor psikologis atau rohaniah: intelegensi, perhatian, minat, bakat. 2. Faktor ekstern, yaitu faktor yang datang dari luar individu ang sedang

belajar, meliputi:

a. Faktor lingkungan keluarga: cara orang tua mendidik, suasana rumah, ekonomi keluarga, relasi antar anggota keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan.

b. Faktor lingkungan sekolah: metode mengajar, kurikulum, relasi, guru dengan siswa, disiplin sekolah, alat pengajaran, waktu sekolah, standar pelajaran diatas ukuran, keadaan gedung, metode balajar, tugas rumah.

c Faktor lingkungan masyarakat: media massa, teman bergaul, kegiatan bermasyarakat, dan bentuk kehidupan bermasyarakat. (Slameto, 2003:54)

Faktor-faktor tersebut sangat mempengaruhi satu sama lain. Karena

(57)

profesional diharapkan mampu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan

munculnya kelompok mahasiswa yang menunjukan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan membantu mereka mengatasi faktor yang

menghambat proses belajar mahasiswa, sehingga tujuan pembelajaran tersebut sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Berdasarkan beberapa pengertian dan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar

dan indeks prestasi di atas diketahui bahwa indeks prestasi adalah hasil yang

diperoleh mahasiswa dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan dalam waktu

tertentu.

Indeks Prestasi yang telah diperoleh tersebut menunjukkan tingkat penilaian

penguasaan, baik yang bersifat kogitif, afektif, dan psikomotorik sehingga

terlihat dari perubahan tingkah laku mahasiswa sebagai hasil belajar yang telah

diikuti mahasiswa melalui proses pembelajaran.

Indeks Prestasi yang dihasilkan oleh mahasiswa merupakan harapan

masing-masing mahasiswa dan dosen dan juga orang tua sebab merupakan suatu

kebanggaan dan dapat menunjukkan sejauh mana kemampuannya dalam

menyerap dan memahami materi mata pelajaran yang telah diikuti dalam

(58)

Gambar

Tabel 1. Data Pengurus Yang Lulus Lebih Dari 4 Tahun Pada UnitKegiatan Mahasiswa Forum Pembinaan Dan Pengkajian IslamFKIP Universitas Lampung
Tabel 2. Program Kerja Terlaksana Bidang-Bidang UKMF FPPI FKIP
Tabel 3. Nilai Indeks Prestasi Mahasiswa Pengurus Ukm Fppi FkipUnila Semester Ganjil Periode 2013/2014
Tabel 4. Data Mahasiswa Pengurus Ukm Fppi Fkip Unila periode
+7

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Bagaimana persentase keluhan muskuloskeletal khususnya pada bagian leher, bahu

KONTRIBUSI PERSEPSI SISWA TENTANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP PRILAKU SISWA DALAM PEMBELAJARAN PRAKTIK DI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 3

[r]

Program Aplikasi Penjualan Alat-alat Rumah Sakit ini dibuat dengan menggunakan Visual Basic 6.0, dimana semuanya sudah disediakan didalam pilihan-pilihan yang sesuai dengan

[r]

[r]

11 Valid Realiabel Cukup Mudah.. Teknik Pengumpulan Data. 308) menjelaskan bahwa “ teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling penting utama dalam penelitian,