• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW KELAS IV SDN 1 KUTOARJO KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TP 2013/2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW KELAS IV SDN 1 KUTOARJO KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN TP 2013/2014"

Copied!
87
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW KELAS IV

SDN 1 KUTOARJO KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN

TP 2013/2014

Oleh SARINGANTI

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di SD Negeri 1 Kutoarjo Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran.

Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa lembar pengamatan siswa, kinerja guru pada proses pembelajaran, untuk mengetahui hasil belajar menggunakan tes. Teknik analisis data menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif.

Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar PPKn. Hal ini ditunjukan data di mana pada siklus I aktivitas belajar siswa dengan kategori baik 10%, kategori cukup 75%, dan kategori latihan lagi 15%. Sedangkan pada siklus II aktivitas belajar siswa dengan kategori baik 90% dan kategori cukup 10%. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I 55% dari 20 orang siswa, dan meningkat 35% menjadi 90% pada siklus II.

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sukabanjar pada tanggal 21 Desember 1985, merupakan

anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Ngatemin dan Ibu

Sugiyati. Pendidikan yang dilalui penulis, menyelesaikan Sekolah Dasar Negeri 1

Sukabanjar pada tahun 1998, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah

Pertama Budaya Kemiling Bandar Lampung lulus pada tahun 2001, dan

melanjutkan ke Sekolah Menengah Tingkat Atas Persada Kemiling Bandar

Lampung lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai

mahasiswa S1 PGSD SKGJ dalam jabatan FKIP Unila melalui PPKHB.

Penulis meniti karir di dunia pendidikan sejak tahun 2006 sampai sekarang yang

(7)

PERSEMBAHAN

Bismillaahir rahmaanir rahiim

Dengan segenap cinta aku persembahkan karya sederhana ini untuk:

Ibunda dan Ayahandaku yang selalu membimbing dan mendoakan keberhasilanku.

suamiku tercinta yang selalu mendampingi dan memberi motivasi demi keberhasilanku.

Anakku tersayang, yang selalu sabar menunggu kedatanganku dari kulia, bunda sayang padamu

Teman-teman sejawat yang tidak dapat kusebutkan satu persatu, terima kasih atas perhatian yang diberikan.

Almamaterku, Universitas Lampung

Terima kasih atas segala dukungan serta doa restu yang telah diberikan, sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.

(8)

MOTO

Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin

Allah meninggikan orang-orang yang

beriman diantara kamu dan orang-orang

yang berilmu pengetahuan beberapa derajar

(9)

SANWACANA

Bismillahir Rahmaanir Rahiim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayahnya, sehingga skripsi yang berjudul “Peningkatkan Aktivitas

dan Hasil Belajar PPKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Kutoarjo Kecamatan Gedongtataan Kabupaten

Pesawaran TP 2013/2014” diselesaikan.

Sudah selayaknya penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada semua

pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini terutama

kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman., M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan ijin

penelitian.

2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberi kelancaran

administrasi dalam penyusunan skripsi ini.

3. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi S.1 PGSD

Universitas Lampung yang telah memberi persetujuan kepada penulis

(10)

terselesaikan.

5. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd., selaku dosen pembahas yang telah

memberikan saran, kritik dan masukan dalam skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Universitas Lampung yang telah

memberi ilmu pengetahuan selama penulis menuntut ilmu pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

7. Semua Dewan Guru SDN 1 Kutoarjo Gedongtataan Pesawaran, atas kerja

sama dan bantuannya.

8. Ria Rachman, terima kasih atas bantuanya

9. Teman-teman seangkatan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,

terima kasih atas bantuan dan motivasinya.

Pesawaran, Mei 2014

(11)

DAFTAR ISI

5. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw………... 15

G. Hipotesis ………..………. 16

(12)

F. Teknik Analisis Data………. 25

G. Indikator Keberhasilan ……….. 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian …….………. 28

B. Hasil Penelitian Siklus I………. 28

C. Hasil Penelitian Siklus II……… 34

D. Pembahasan ………... 40

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………. 44

B. Saran………... 45

DAFTAR PUSTAKA ……….. 46

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1Hasil Ulangan PKn Semester Ganjil Siswa Kelas IV……… 2

2.1Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ……….. 14

3.1Lembar Aktivitas Siswa……….. 24

3.2Kriteria Penilaian………. 24

3.3Kinerja Guru……… 24

3.4Hasil Belajar………. 25

3.5Klasifikasi Sikap ……….. 26

3.6Kreteria Hasil Belajar Siswa………. 26

4.1Hasil Pengamatan Penilaian Sikap Siklus I………. 31

4.2Kinerja Guru Siklus I ……….. 32

4.3Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus I……….………. 33

4.4Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ………….………….………. 37

4.5Kinerja Guru Siklus II……….………. 38

4.6Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus II……….. 39

4.7Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa………. 41

4.8 Rekapitulasi Kinerja Guru………... 42

(14)

Lampiran Halaman

1. Surat Ijin Penelitian dari Dekan FKIP……… 48

2. Surat Keterangan Melakukan Penelitian………. 49

3. Pemetaan Kopetensi Dasar………. 50

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ………..……….. 51

5. Bahan Ajar………. 57

6. LKS Siklus I ………. 59

7. Lembar Evaluasi PKn Siklus I……… 60

8. Lembar Evaluasi Siklus I……… 61

9. Lembar Kunci jawaban LKS Siklus I……….. 62

10. Lembar Kunci jawaban PKn Siklus I……….. 63

11. Lembar Kunci Jawaban Siklus I………. 64

12. Penilaian Sikap Siklus I………. 65

13. Penilaian Hasil Belajar……… 66

14. Lembar Hasil Belajar Siklus I……… 68

15. Kinerja Guru……….. 69

16. Pemetaan Kopetensi Dasar………. 70

17. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II………..……….. 71

18. Bahan Ajar………. 76

26. Penilaian Hasil Belajar……… 85

27. Lembar Hasil Belajar Siklus II………. 87

(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1Alur Siklus Penelitian……… 18

4.1Grafik Aktivitas Siswa Siklus I………. 31

4.2Grafik Hasil Belajar Siklus I………. 33

4.3 Grafik Aktivitas Siswa Siklus II……….. 37

4.4Grafik Hasil Belajar Siklus II………. 39

4.5Grafik Rekapitulasi Aktivitas Siswa………. 41

4.6Grafik Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa……… 43

(16)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan kepribadian manusia. Proses

pendidikan tidak hanya berlangsung pada satu saat saja akan tetapi berlangsung

secara berkelanjutan tanpa dibatasi adanya usia yang biasanya disebut dengan

istilah pendidikan seumur hidup. Pendidikan menjadi suatu yang sangat penting

untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mampu bersaing dengan

sesamanya.

Menurut Permendiknas No.23 Tahun 2006 mata pelajara PPKn di SD bertujuan

agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir kritis, rasional, kreatif, aktif,

bertanggung jawab, demokratis, dan dapat berinteraksi.

Mengacu pada Permendiknas No.23 Tahun 2006, pembelajaran seharusnya

berpusat pada siswa, bukan berpusat terhadap guru. Guru lebih banyak

memberikan materi pelajaran melalui metode ceramah, sedangkan siswa hanya

pasif dan mendengarkan, sehingga pembelajaran terkesan membosankan dan

membuat siswa tidak berkonsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran.

(17)

membuat siswa tidak memiliki minat dalam mengikuti pembelajaran di kelas yang

berdampak terhadap hasil belajar siswa yang rendah.

Guru merupakan ujung tombak pendidikan. Dalam konteks ini guru mempunyai

peran yang sangat besar, karena gurulah yang ada dibaris paling depan dalam

pelaksanaan pendidikan, guru berhadapan langsung dengan peserta didik dalam

kegiatan pembelajaran.

Berdasarkan pengalaman dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada

kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Kutoarjo, Hasil Uji Tengah Semester (UTS)

pada mata pelajaran PPKn siswa kelas IV, siswa yang mendapat nilai ≥ 65

berjumlah 5 siswa (25%), sedangkan 15 siswa (75%) belum mencapai KKM,

sedangkan KKM 65. Data hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 1 Hasil Ulangan PKn Semester Ganjil Siswa Kelas IV

No Rentang Nilai Banyaknya

Siswa

Persentase (%)

Kreteria Hasil Belajar

1 ≥65 5 25% Tuntas

2 <65 15 75% Belum Tuntas

Jumlah 20 orang 100,00

Sumber: Nilai PKn Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014

Berdasarkan observasi di dalam kelas masih banyak kendala dalam menciptakan

suasana belajar yang aktif, terutama pada mata pelajaran PPKn. Banyak siswa

yang tidak menyukai pelajaran PPKn. Salah satu penyebab PPKn tidak disukai

bukan karena PPKn pelajaran yang sulit, tetapi disebabkan dari banyak faktor di

(18)

menstransper ilmu dari buku, sehingga siswa banyak yang pasif dalam

pembelajaran. Siswa kurang memperhatikan saat pembelajaran berlangsung.

Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang aktif salah satunya dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Moel pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw adalah pembelajaran kooperatif, di mana siswa ditempatkan

dalam tim belajar yang beranggotakan 4-5 orang yang dibentuk secara heterogen

menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. (Trianto. 2010: 68).

Berdasarkan kondisi di atas untuk itu penulis mencoba menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan

hasil belajar siswa.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas teridentifikasi masalah data penelitian ini

adalah

1. Pembelajaran masih terpusat pada guru, sehingga siswa tidak aktif dalam

mengikuti pembelajran.

2. Guru lebih banyak memberikan materi pembelajaran melalui metode ceramah,

sehingga siswa pasif.

3. Kurangnya perhatian siswa dalam pelajaran PPKn yang berdampak pada

rendahnya hasil belajar siswa.

4. Kurang bervariasinya guru dalam menerapkan model dan metoda

pembelajaran.

(19)

Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah yang penulis ajukan

dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah: rendahnya aktivitas dan hasil belajar

siswa dalam mata pelajaran PPKn di kelas IV Sekolah Dasar 1 Kutoarjo. Atas

dasar rumusan masalah tersebut, permasalahan yang diajukan adalah :

1. Bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar siswa dengan penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1

Kutoarjo Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar dengan penerapan model

pembelajaran kooperatif Tipe jigsaw kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1

Kutoarjo TahunPelajaran 2013/2014.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dan diharapkan dalam penelitian ini adalah :

1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif

tipe jigsaw pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 Kutoarjo.

2. Meningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 Kutoarjo.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa

a. Menjadikan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

b. Siswa dapat bersosialisasi dengan teman dalam kelompok.

c. Melatih kemandirian.

(20)

2. Bagi Guru

Memberikan pengalaman kepada guru, tentang penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas dan

hasil belajar.

3. Bagi Sekolah

Meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas kelulusan. 4. Bagi Peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe jigsaw meningkatkan aktivitas dan hasil

(21)

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar

Pembelajaran ada dua kegiatan yaitu kegiatan guru mengajar dan kegiatan siswa

belajar. Sudjana dalam Rusman (2011: 1) belajar pada hakikatnya adalah proses

interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat

dipandang sebagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat,

mengamati, dan memahami sesuatu. Sedangkan menurut Hamalik (2011: 41)

belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara

stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu apabila ia mampu

menunjukkan perubahan tingkah laku. Rusman (2011: 161) hakikat belajar adalah

perubahan tingkah laku pada akhir kegiatan pembelajaran. Semua usaha kegiatan

pengembangan instruksional dapat dikatakan berhasil atau tidak setelah tingkah

lakuakhir belajar tersebut dievaluasi.

Dari tiga difinisi di atas penulis menyimpulkan belajar adalah proses perubahan

yang berkesinambungan atau kontinu dalam prilaku sebagai hasil dari pengalaman

dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

B. Pembelajaran

Pembelajaran dapat diartikan upaya yang sistematik dan sengaja untuk

menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi antara siswa dengan guru, yang

melibatkan seluruh indera yang memunculkan kreativitas.

Menurut Rusman (2011: 1) pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri

(22)

Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat

komponen tersebut harus diperhatikan guru dalam memilih dan menentukan

model-model pembelajaran apa yang akan digunakan. Sedangkan menurut Dryden

dalam Nasution (2001: 195) pembelajaran adalah proses tingkah laku yang

melibatkan seluruh indera yang memunculkan kreativitas untuk menyelesaikan

masalah dengan cara-cara baru dan tidak terpaku pada satu cara saja.

Sedangkan menurut Warsita (2008: 85) “Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk

membelajarkan peserta didik”. Pembelajaran adalah sebagai proses

pengondisian kearah prilaku spontan yang dicapai melalui program pelatihan dengan imbalan dan hukuman Skiner dalam Rusman (2008: 161).

Menurut Sudjana (2004: 28) “Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya

yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi

edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik

(sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan”.

Menurut beberapa pendapat di atas disimpulkan pembelajaran adalah komunikasi

antara pembelajar, pengajar yang melibatkan seluruh indera agar memunculkan

kreativitas.

C. Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan

perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai sikap, dan keterampilan pada

siswa sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja. Kata aktivitas berasal dari

kata activity yang artinya kegiatan belajar yang berhasil mesti melalui berbagai

macam aktivitas baik aktivitas fisik maupun psikis.

Menurut Ahmadrohani (2004: 6) aktivitas fisik ialah peserta didik giat aktif

(23)

duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Sedangkan menurut Slameto

(2003: 2) aktivitas belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang

untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi lingkungannya. Lebih lanjut

Sriyono (2011: 14) keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada aktivitas

yang dilakukannya selama proses pembelajaran. Aktivitas belajar adalah segenap

rangkaian atau kegiatan secara sadar yang dilakukan seseorang yang

mengakibatkan perubahan dalam dirinya.

Menurut beberapa pendapat di atas disimpulkan aktivitas adalah segala kegiatan

yang dilaksanakan yang menimbulkan dorongan untuk berbuat.

Perbuatan-perbuatan yang dilakukan, termasuk belajar dan bekerja merupakan aktivitas. Aktivitas

siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar

mengajar.

D. Hasil Belajar

Di dalam kata pengutipan pengertian hasil belajar menurut para ahli di antaranya

adalah menurut:

Menurut Bloom dalam Suprijono (2011: 7) hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. kognitif adalah

knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis

(menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah reciving (sikap menerima), responding

(memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi),

characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi

initiatory, pre-routine, dan rountinized.

Menurut Dimyati dan Mujjiono (2002: 2) hasil belajar merupakan hasil dari suatu

(24)

(2011: 8) hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan

tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak

mengerti menjadi mengerti.

Arikunto (1990: 133) mengatakan bahwa hasil belajar adalah hasil akhir setelah

mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam perbuatan yang dapat

diamati,dan dapat diukur.

Menurut pendapat di atas disimpulkan hasil belajar adalah suatu perubahan yang

terjadi pada individu yang belajar, bukan hanya perubahan mengenai

pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk kecakapan, kebiasaan, pengertian,

penguasaan, dan penghargaan dalam diri seseorang yang belajar yang tersimpan

dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya, karena

hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin

mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta

menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.

E. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

Mata pelajaran PPKn merupakan mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk

atau membina menjadi warga Negara yang baik. Ruang lingkup pendidikan

kewarganegaraan meliputi seluruh kegiatan sekolah, termasuk kegiatan ekstra

kurikuler seperti kegiatan di dalam dan di luar kelas, diskusi, dan organisasi

kegiatan siswa. Diupayakan memuat nilai-nilai moral yang berguna bagi

pembentukan kepribadian peserta didik sebagai bekal hidup bermasyarakat masa

(25)

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan mata pelajaran yang di dalamnya memuat rumpun hukum, politik, dan moral. PPKn merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD). Mata Pelajaran PPKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter seperti yang diamanatkan oleh Pancasila dan IID 1945.

Adapun tujuan dari mata pelajaran PPKn seperti dituliskan dalam Peraturan

menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 adalah agar peserta didik

memiliki kemampuan sebagai berikut.

1. Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam mananggapi isu

kewarganegaraan.

2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas

dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi

3. Berkembang secara positif dan demikratis untuk membentuk diri berdasarkan

karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan

bangsa-bangsa lainnya

4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara

langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi.

Untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran tersebut, salah satu faktor

yang penting adalah tersediannya sumber belajar yang cukup bagi siswa. Dengan

melihat tujuan pembelajaran PPKn di Sekolah Dasar yang erat kaitannya dengan

perkembangan lingkungan sekitarnya, maka sumber belajar untuk proses

pembelajaran di Sekolah Dasar tidak akan cukup dengan hanya mengandalkan

(26)

lebih optimal jika didukung dengan sumber belajar yang berasal dari lingkungan

tempat tinggal siswa, atau lingkngan dimana sekolah itu berada. Apalagi dengan

diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sekarang ini.

Pembelajaran akan lebih bermakna jika dikaitkan dengan lingkungan yang dekat

dengan siswa. Siswa akan lebih mudah menerima materi pembelajaran jika

memanfaatkan sumber belajar yang ada di sekitarnya.

Menurut Ruminiati (2008: 26) tujuan pendidikan PPKn adalah untuk menjadikan

siswa mampu berpikir kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi persoalan

hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya. Mampu berpartisipasi dalam

segala bidang kegiatan, secara aktif dan bertanggung jawab, sehingga bias

bertindak secara cerdas dalam semua kegiatan. Bias berkembang secara positif

dan demokratif.

Muhammad Haris (2010: 33) PPKn adalah pendidikan yang mengkaji dan

membahas tentang pemerintahan, konstitusi lembaga-lembaga demokrasi, Rule of

law, HAM, hak dan kewajiban-kewajiban warga negara serta proses demokrasi.

Dari tujuan ini kemudian dikembangkan paradigma baru pendidikan

kewarganegaraan. Paradigma baru ini tidak hanya menekan pada aspek

pengetahuan (knowlwdge) saja melainkan juga aspek keterampilan (skills) dan

nilai (values) berupa watak kewarganegaraan.

Menurut peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tanggal

23 Mei 2006 kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian

bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa

(27)

kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni, dan budaya, dan

pendidikan jasmani.

Untuk dapat meraih hasil yang maksimal dari proses pembelajaran adalah mutlak

diperlukan, seperti yang diungkapkan oleh Subroto (2004: 11) bahwa salah satu

upaya meningkatan mutu pendidikan ialah dengan melalui perbaikan proses

belajar mengajar, yang di dalamnya mengandung serangkaian perbuatan guru dan

siswa atas dasar hubungan timbal-balik yang berlangsung dalam situasi edukatif

untuk mencapai tujuan tertentu. Berkaitan dengan hal itu, keberagaman penyajian

dalam bentuk kegiatan, latihan, tugas dan penganyaan akan memberikan dampak

terhadap kemampuan berpikir rasional, keterampilan sisoal, meningkatkan

intelektual, dan mampu melahirkan keputusan-keputusan yang tepat berdasarkan

situasi dan kondisi yang dialami.

F. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 1. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran sistem pengajaran yang

memberi kesempatan peserta didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa

dalam tugas-tugas yang berstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan

pembelajaran kelompok dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif

memerlukan kerja sama antara siswa dan saling ketergantungan dalam

struktur pencapaian tugas, tujuan, dan penghargaan.

Menurut Salvin dalam Trianto (2009: 59) pembelajaran kooperatif, siswa dibentuk

dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 4-5 orang untuk bekerja sama dalam

(28)

Zamroni (2000: 4) mengemukakan bahwa manfaat penerapan belajar kooperatif

adalah mengurangi kesenjangan pendidikan khususnya dalam wujud input pada

level individual. Di samping itu, belajar kooperatif dapat mengembangkan

solidaritas sosial dikalangan siswa. Kunci dari pembelajaran kooperatif adalah

kerja sama dalam bentuk interaksi, mencapai tujuan lewat kerja dalam kelompok.

Menurut Slavin dalam Trianto (2009: 60) Konsep utama dari belajar kooperatif

adalah sebagai berikut.

1. Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok mencapai kriteria yang ditentukan.

2. Tanggung jawab individual, bermakna bahwa suksesnya kelompok tergantung pada belajar individu semua anggota kelompok. Tanggung jawab ini terfokus dalam usaha untuk membantu yang lain dan memastikan setiap anggota kelompok telah siap menghadapi evaluasi tanpa bantuan orang lain.

3. Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna bahwa siswa telah membantu kelompok dengan cara meningkatkan belajar mereka sendiri, hal ini memastikan bahwa setiap siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah sama-sama tertantang untuk melakukan yang terbaik dan bahwa kontribusi semua anggota kelompok sangat bernilai.

Sedangkan menurut Arends dalam Trianto (2009: 62) menyatakan bahwa ciri-ciri

pembelajaran kooperatif sebagai berikut.

1. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajar.

2. Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.

3. Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang beragam: dan

4. Penghargaanlebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu.

2. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Fase Tingkah Laku Guru

(29)

Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.

Fase Tingkah Laku Guru

Fase 2

Menyajikan informasi

Guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan jalan demontrasi atau lewat bacaan.

Fase 3

mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif

Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agarmelakukan transisi secara efisien.

Fase 4

Membimbing kelompok bekerja dan belajar

Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.

Fase 5

Evaluasi

Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempersentasikan hasil kerjanya.

Fase 6

Memberikan penghargaan

Guru mencari cara untuk menghargai baik upaya hasil belajar individu dan kelompok.

Sumber Ibrahim dalam Trianto (2009: 67)

3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan pembelajaran kelompok. Tiap

kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa. Masing-masing anggota kelompok secara

acak ditugaskan untuk menjadi ahli pada suatu aspek tertentu dari materi tersebut.

Setelah membaca dan mempelajari materi, “ahli” dari kelompok berbeda

berkumpul mendiskusikan topik yang sama dari kelompok lain sampai mereka

menjadi “ahli”.

Menurut Rusman (2008: 2005) model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

(30)

dipelajari. Masing-masing anggota kelompok secara acak ditugaskan untuk menjadi ahli pada suatu aspek tertentu dari materi tersebut. Setelah membaca dan mempelajari materi, “ahli” dari kelompok berbeda berkumpul mendiskusikan topik yang sama dari kelompok lain sampai mereka menjadi

“ahli” di konsep yang ia pelajari. Kemudian kembali kekelompok semula

untuk mengajarkan topik yang mereka kuasai kepada teman

sekelompoknya. Terakhir diberi tes pada semua topik yang diberikan.

4. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Menurut Rusman (2008: 5) langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

sebagai berikut:

1. Orientasi

Dalam orientasi guru menyampaikan materi pembelajaran. Memberikan penekanan tentang manfaat penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam proses belajar mengajar. Mengingatkan senantiasa percaya diri, kritis, kooperatif dalam pembelajaran.

2. Pengelompokan

Misalkan dalam kelas ada 20 siswa, yang kita tahu kemampuannya berbeda. Siswa rangking 1-5 kelompok sangat baik, rangking 6-10 kelompok baik, rangking 11-15 kelompok sedang dan 15-20 kelompok rendah. Selanjutnya kita membagi menjadi 5 grup A-E.

3. Pembentukan dan pembinaan kelompok ahli

Selanjutnya grup dipecah menjadi kelompok yang akan mempelajari materi yang diberikan dan dibina supaya ahli berdasarkan indeksnya.

Kelompok 1 (A1,B2,C3,D4,E5)

Kelompok 2 (A1,B2,C3,D4,E5) Kelompok 3 (A1,B2,C3,D4,E5) Kelompok 4 (A1,B2,C3,D4,E5)

4. Diskusi (Pemaparan) kelompok ahli dalam grup

Guru meminta anggota grup untuk mempersentasikan keahliannya kepada grup masing-masing, satu persatu. Proses ini diharapkan akan terjadi

Shearing pengetahuan antara mereka.

5. Tes (Penilaian)

Guru memberikan tes tertulis untuk dikerjakan oleh siswa yang memuat seluruh konsep yang didiskusikan. Pada saat tes ini siswa tidak diperkenankan untuk bekerja sama. Jika dimungkinkan tempat duduknya agak jauh.

6. Pengakuan Kelompok

(31)

seberapa jauh skor itu melampau rata-rata skor sebelumnya. Setiap siswa diberi kontribusi poin maksimum pada kelompoknya dalam system skor kelompok.

5. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Menurut Trianto (2009: 73) mengemukakan kelebihan dan kekurangan

pembelajaran koopertaif tipe jigsaw.

a. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

1) Memacu siswa untuk lebih aktif, kreatif serta bertanggung jawab terhadap proses belajarnya

2) Mendorong siswa untuk berpikir kritis.

3) Memberi kesempatan setiap siswa untuk menerapkan ide yang dimiliki untuk menjelaskan materi yang dipelajari kepada siswa lain dalam kelompok tersebut.

4) Diskusi tidak didominasi oleh siswa tertentu saja tetapi semua siswa dituntut untuk menjadi aktif dalam diskusi tersebut.

b. Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

1. Kegiatan belajar mengajar membutuhkan lebih banyak waktu dibanding

metode yang lain

2. Bagi guru metode ini memerlukan kemampuan lebih karena setiap

kelompok membutuhkan penanganan yang berbeda

G. Hipotesis

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: “Jika pembelajaran PPKn melalui

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diterapkan dengan memperhatikan

langkah-langkah secara tepat, maka dapat meningkatan aktivitas dan hasil belajar

siswa kelas IV SD Negeri 1 Kutoarjo Kecamatan Gedongtataan Kabupaten

(32)

A. Setting Penelitian

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 1 Kutoarjo Kecamata

Gedongtataan Kabupaten Pesawaran, selama 3 bulan pada semester genap, pada

bulan Maret-Juni Tahun Pelajaran 2013/2014.

2. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IVa Sekolah Dasar Negeri 1

Kutoarjo Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran yang berjumlah 20

orang siswa yang terdiri dari 13 orang putera dan 7 orang puteri dengan tingkat

kemampuan dan daya pikir berbeda.

3. Objek Penelitian

Objel penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran PPKn dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.

B. Rencana Tindakan

Penelitian terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

(33)

dan seterusnya

Gambar I Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto:137)

SIKLUS I

a. Perencanaan

Hal yang dilakukan dalam tahap perencanaan pada siklus I dalam

pembelajaran PPKn menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

yaitu Pembuatan Pemetaan Kompetensi Dasar, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan,

mempersiapkan sarana pembelajaran (materi, alat tes dan lain-lain),

menyusun lembar kerja siswa (LKS), menyusun instrumen penelitian tentang

proses pembelajaran dan dampaknya atau hasil (pedoman observasi) serta Refleksi

Refleksi

Pengamatan Siklus II Perencanaan

Pengamatan Siklus I

(34)

menentukan kreteria keberhasilan tindakan dan dampak (hasil-hasilnya), dan

menyusun tes.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran mengikuti langkah-langkah pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw sebagai berikut.

1) Kegiatan awal (Orientasi)

a) Mengawali pembelajaran dengan pendahuluan memberikan motivasi

dan apersepsi

b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, materi yang akan diajarkan

dikelas memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan

sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat.

2) Kegiatan inti (Pengelompokan)

a) Pengelompokan

Membentuk kelompok belajar kooperatif tipe jigsaw, tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa, kemudian dibentuk menjadi grup.

b) Pembentukan dan pembinaan kelompok ahli

Perwakilan masing-masing grup dibina menjadi ahli berdasarkan

indeksnya.

c) Diskusi (pemaparan) kelompok ahli dalam grup

Siswa diminta mempersentasikan keahliannya kepada masing-masing

grup.

d) Tes (penilaian)

Guru memberikan tes tertulis kepada siswa yang memuat seluruh

(35)

e) Pengaluan kelompok

Penilaian pembelajaran kooperatif berdasarkan skor peningkatan

individu

3) Kegiatan akhir

a) Guru dan siswa bertanya jawab seputar materi.

b) Guru memberikan kesimpulan materi yang telah dibahas dan

memberikan tugas rumah (PR).

c) Siswa dan guru mengahkiri pelajaran dengan doa.

c. Observasi/Pengamatan

Selama proses pembelajaran dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan diamati

oleh observer dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan

kinerja guru. Setelah proses pembelajaran peneliti mengevaluasi hasil belajar

siswa yang telah diberikan. Tujuan pengamatan dari penelitian ini yaitu untuk

mengetahui peningkatan aktivitas siswa dan kinerja guru serta hasil belajar

siswa setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw setiap

siklusnya.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh guru dan siswa untuk menemukan kekurangan dan

kelebihan pada saat pembelajaran. Dalam kegiatan refleksi, dilakukan diskusi

mengenai masalah yang menjadi kendala saat pelaksanaan kegiatan

pembelajaran, kemudian disusun rencana tindakan untuk mengatasi masalah

tersebut. Membuat kesimpulan setelah proses pembelajaran berlangsung,

(36)

hasil tes siswa, dan membuat rencana untuk tindak lanjut pada siklus

berikutnya.

SIKLUS II

a. Perencanaan

Hal yang dilakukan dalam tahap perencanaan pada siklus II dalam

pembelajaran PPKn menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe

jigsaw yaitu Pembuatan Pemetaan Kompetensi Dasar, Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan,

mempersiapkan sarana pembelajaran (materi, alat tes dan lain-lain),

menyusun lembar kerja siswa (LKS), menyusun instrumen penelitian

tentang proses pembelajaran dan dampaknya atau hasil (pedoman observasi)

serta menentukan kreteria keberhasilan tindakan dan dampak

(hasil-hasilnya), dan menyusun tes.

b. Pelaksanaan

Pelaksanaan pembelajaran mengikuti langkah-langkah pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw sebagai berikut.

1) Kegiatan awal (Orientasi)

a) Mengawali pembelajaran dengan pendahuluan memberikan motivasi

dan persepsi

b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, materi yang akan diajarkan

dikelas memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan

sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat.

2) Kegiatan inti (Pengelompokan)

(37)

Membentuk kelompok belajar kooperatif tipe jigsaw, tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa, kemudian dibentuk menjadi grup.

b) Pembentukan dan pembinaan kelompok ahli

Perwakilan masing-masing grup dibina menjadi ahli berdasarkan

indeksnya.

c) Diskusi (pemaparan) kelompok ahli dalam grup

Siswa diminta mempersentasikan keahliannya kepada masing-masing

grup.

d) Tes (penilaian)

Guru memberikan tes tertulis kepada siswa yang memuat seluruh

konsep yang didiskusikan.

e) Pengaluan kelompok

Penilaian pembelajaran kooperatif berdasarkan skor peningkatan

individu

3) Kegiatan akhir

a) Guru dan siswa bertanya jawab seputar materi.

b) Guru memberikan kesimpulan materi yang telah dibahas dan

memberikan tugas rumah (PR).

c) Siswa dan guru mengahkiri pelajaran dengan doa.

c. Observasi/Pengamatan

Selama proses pembelajaran dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan diamati

oleh observer dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan

kinerja guru. Setelah proses pembelajaran peneliti mengevaluasi hasil belajar

(38)

mengetahui peningkatan aktivitas siswa dan kinerja guru serta hasil belajar

siswa setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw setiap

siklusnya.

d) Refleksi

Refleksi dilakukan bersama dengan observer. Dalam kegiatan refleksi,

dilakukan diskusi mengenai masalah yang menjadi kendala saat pelaksanaan

kegiatan pembelajaran, kemudian disusun rencana tindakan untuk mengatasi

masala tersebut. Membuat kesimpulan setelah proses pembelajaran

berlangsung, mengenai temuan di lapangan antara lain: aktivitas siswa,

kinerja guru dan hasil tes siswa, dan membuat rencana untuk tindak lanjut

pada siklus berikutnya.

C. Faktor yang Diteliti

Faktor yang diteliti adalah aktivitas dan hasil belajar PKn pada siswa kelas IV

Sekolah Dasar Negeri 1 Kutoarjo Kecamatan Gedongtataan Kabupaten

Pesawaran.

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Tes

Teknik tes merupakan penilaian dalam bentuk pertanyaan baik lisan, tertulis,

maupun unjuk kerja. Teknik tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah

tes tertulis. Tes diberikan pada akhir pertemuan setiap siklus dalam bentuk

soal tes formatif.

2. Teknik Non-tes

Teknik non-tes merupakan teknik penilaian atau evaluasi hasil belajar siswa

(39)

teknik non-tes diperoleh dari aktivitas siswa dan kinerja guru, dengan

memberi tanda √ (cheklis) pada lembar observasi dengan hasil pengamatan.

E. Instrumen Penilaian

Penilaian aktivitas siswa, kinerja guru dan hasil belajar pada penelitian ini

menggunakan lembar instrument seperti pada tabel di bawah ini.

Tabel 3. 1 Lembar Aktivitas Siswa

No Nama Ketekunan belajar Kerajinan Kedisiplinan Kerjasama Kejujuran Tanggung jawab

(40)

19 Irz 20 Dn M

Jumlah Nilai Kategori

Tabel 3.2 Kreteria Penilaian

No Skor Kreteria

1 ≥21 Sangat Aktif

2 16-20 Aktif

3 11-15 Cukup Aktif

4 5-10 Kurang Aktif

Tabel 3.3 Kinerja Guru

No Kegiatan Siklus

3 Menyampaikan bahan/materi yang akan dipelajari

No Kegiatan Siklus

Skor

1 2 3 4

4 Teknik pemberian pengarahan

5 Memberi kesempatan siswa untuk bertanya

6 Membimbing siswa dalam melakukan pengamatan

7 Melaksanakan penilaian

8 Memberikan penguatan

9 Memberikan penghargaan

10 Menyimpulkan materi pelajaran

11 Menutup pelajaran

(41)

Tabel 3.4 Hasil Belajar

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 Ags

2 Ang

3 Ans

Jumlah

Rata-rata

Nilai tertinggi

Nilai terendah

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini data yang akan dianalisis adalah data kualitatif dan data

kuantitatif.

a. Analisis data kualitatif diperoleh dari hasil pengamatan sikap siswa dan

kinerja guru berdasarkan aspek-aspek yang diamati dengan cara memberi

skala penilaian rentang 1-4 pada lembar panduan observasi, selanjutnya

dianalisis dengan menggunakan rumus:

Skor Perolehan

AS = x 100

Skor Maksimal

Jumlah Skor

KG = x 100

Skor Maksimal

Keterangan:

AS = Aktivitas Siswa

(42)

Klasifikasi sikap untuk penguasaan keterampilan proses belajar dengan skala 0-100

Tabel 3.5 Klasifikasi sikap

Rentang Nilai Klasifikasi Sikap

81-100 Bagus

66-80 Cukup

51-65 Latihan Lagi

Sumber: Adaptasi Permendikbud No 81 A Tahun 2013

b. Analisis data kuantitatif yang diperoleh dari post tes siswa dilakukan disetiap

siklus.post tes yang digunakan tes isian dan uraian. Rumus menghitung nilai

post tes siswa sebagai berikut.

Hasil belajar siswa dinyatakan dengan rumus

Jumlah Jawaban Benar

X 100 Jumlah Soal

Tabel 3.6 Kreteria Hasil Belajar Siswa

Rentang Nilai Keterangan

≥66 Tuntas

<65 Tidak Tuntas

Sumber: Adaptasi Permendikbud No 81 A Tahun 2013

G. Indikator Keberhasilan

Pembelajaran dalam penelitian ini berhasil jika terpenuhi sebagai berikut:

1. Siswa dikatakan aktif jika ≥80% dari seluruh jumlah siswa melakukan

semua aspek kegiatan.

(43)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian dapat disimpulkan dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut.

1. Aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran PPKn dengan menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada setiap siklusnya mengalami

peningkatan. Hal ini terlihat dari penilaian aktivitas siswa pada siklus I

ketekunan belajar 64%, kerajinan 64%, disiplin 65%, kerjasama 62%,

kejujuran 65% dan tanggung jawab 56%. Pada siklus II ketekunan belajar

86%, kerajinan 84%, disiplin 85%, kerjasama 84%, kejujuran 75% dan

tanggung jawab 80%.

2. Hasil belajar PPKn siswa dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe jigsaw menunjukan peningkatan yang signifikan baik individu

maupun kelompok. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar PKn pada siklus I

siswa yang tuntas 11 orang atau 55% dengan rata-rata 67,5 dan pada siklus II

siswa yang tuntas 18 orang atau 90% dengan rata-rata 79,47 atau naik 11,97

(44)

B. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan, peneliti mengemukakan saran sebagai berikut.

1. Bagi Siswa

Siswa diharapkan lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran di kelas,

sebab dengan aktivitas yang tinggi akan meningkatkan hasil belajar.

2. Bagi Guru

Dalam setiap kegiatan pembelajaran hendaknya para guru dapat menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas dan

hasil belajaran siswa.

3. Bagi Sekolah

Bagi sekolah memberi motivasi guru untuk mengembangkan model pembelajaran

supaya lebih kreatif dan tidak terpaku pada satu metode saja.

4. Bagi Peneliti

Bagi para peneliti berikutnya, disarankan untuk mengembangkan penggunaan

model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada SK atau KD yang lain maupun

(45)

DAFTAR PUSTAKA

Arends, Richardl, Newman. 1997. Classroom Instructional Management. New York: The McGraw-Hill Company.

Ahmadrohani. 2004 Aktivitas Belajar.http://translate.google.co.id

Arikunto,Suharsimi, 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta.

Arikunto,Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta, Yogyakarta.

Depdiknas. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional.

Dryden,2001. Pengertian Pembelajaran, http://belajarpsikologi.com/macam-macam-teori-belajar/#ixzz1mEQZ9jGe

Hamalik Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Bandung.

Rosalia,2005. 2008, Aktivitas Belajar.http://translate.google.co.id

Rusman. 2008.Pembelajaran kooperatif model jigsaw. Bumi Aksara. Jakarta

---. 2011. Belajar dan Pembelajaran, Universitas Terbuka. Jakarta

Sriwahyuni.2014. IPA SD. Reneka Cipta Yokyakarta

Subroto. 2004. Pendidikan Kewarganegaraan. Universitas Terbuka. Jakarta

Sudjana, Warsita. 2011Pengertian Belajar danPembelajaran. Bumi Aksara. Bandung.

Suprijono, Sriyono. 2011. Aktivitas Belajar dan hasil belajar.

http://translate.google.co.id

Trianto. 2009,Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Surabaya

Winata Putra,2007, Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta Universitas Terbuka

(46)
(47)
(48)
(49)

PPKn

Kompetensi Dasar

3.2Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari dirumah, sekolah dan masyarakat

4.2Melaksanakan kewajiban sebagai warga dilingungan rumah, sekolah dan masyarakat.

Indikator

 Menjelaskan pentingnya memiliki kebiasaan hidup sehat dalam memilih makanan dan minuman sebagai hak dan kewajiban warga melalui observasi, surve, mencatat dan mengolah data

 Mencontohkan kewajiban warga dalam memilih makanan sehat dilingkungan rumah, sekolah dan

masyarakat

IPS

Kompetensi Dasar

3.5Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam sosial, budaya dan ekonomi

4.5Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi

Indikator

 Mengidentifikasi nilai gizi makanan kemasan dan hubunganya dengan kehidupan masyarakat serta lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi.

 Menceritakan hasil surve informasi nilai gizi makanan kemasan setelah kegiatan observasi.

IPA

Kompetensi Dasar

3.7 Mendiskripsikan antara sumber daya alam dengan

lingkungan teknologi dan masyarakat

4.7Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan dikehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut

Indikator

 Membuat laporan dalam bentuk bagan tentang manfaat teknologi makanan kemasan melalui kegiatan observasi

 Mengidentifikasi hubungan antara beragam makanan hasil SDM dan teknologi makanan kemasan serta manfaatnya bagi masyarakat.

(50)

Nama Sekolah : SD Negeri 1 Kutoarjo Kelas/Semester : IV/II

Tema : Makanan sehat dan bergizi Subtema : Kebiasaan makanku

Sub tema 2 : Manfaat Makanan Sehat dan Bergizi Pertemuan ke : 1 ( Pembelajaran 1 )

Waktu : 8 x 35 menit A. Kompetensi Inti

1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. Kompetensi Dasar dan Indikator PPKn

Kompetensi Dasar

1.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari dirumah, sekolah dan masyarakat

4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga dilingungan rumah, sekolah dan masyarakat.

Indikator

 Menjelaskan pentingnya memiliki kebiasaan hidup sehat dalam memilih

(51)

 Mencontohkan kewajiban warga dalam memilih makanan sehat dilingkungan

rumah, sekolah dan masyarakat IPS

Kompetensi Dasar

3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam sosial, budaya dan ekonomi

4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi.

Indikator

 Mengidentifikasi nilai gizi makanan kemasan dan hubunganya dengan

kehidupan masyarakat serta lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi.

 Menceritakan hasil surve informasi nilai gizi makanan kemasan setelah kegiatan

observasi. IPA

Kompetensi Dasar

3.7 Mendiskripsikan antara sumber daya alam dengan lingkungan teknologi dan masyarakat

4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan dikehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut

Indikator

 Membuat laporan dalam bentuk bagan tentang manfaat teknologi makanan

kemasan melalui kegiatan observasi

 Mengidentifikasi hubungan antara beragam makanan hasil SDM dan teknologi

makanan kemasan serta manfaatnya bagi masyarakat.

A. Tujuan Pembelajaran

 Melalui kegiatan observasi, siswa mampu mengidentifikasi nilai gizi makanan

dan hubungannya dengan kehidupan masyarakat serta lingkungan alam.sosial, budaya dan ekonomi.

 Setelah kegiatan observasi, siswa mampu menceritakan hasil surve informasi

nilai gizi makanan kemasan dengan kebenaran.

 Melalui kegiatan observasi, siswa mampu membuat laporan dalam bentuk bagan

(52)

bagi masyarakat dengan benar

 Menjelaskan pentingnya memiliki kebiasaan sikap hidup sehat dalam memilih

makanan dan minuman sebagai hak dan kewajiban warga melalui kegiatan observasi, survey, mencatat dan mengola data dengan benar

 Mencontohkan kewajiban warga dalam memilih makanan sehat di lingkungan

rumah, sekolah, dan masyarakat dengan benar.

B. Materi ajar

 Membaca informasi nilai gizi

 Membuat laporan tentang manfaat teknologi makanan kemasan

C. Pendekatan/metode pembelajaran

Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

Metode : Ceramah, diskusi, penugasan, dan tanya jawab) Pendekatan: mengumpulkan informasi

D. Materi Ajar

◦ Membaca diagram batang

◦ Mengolah teks

◦ Membedakan teknologi tradisional dan modern

G. Kegiatan Pembelajaran

Kegia tan

Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Pendah

uluan

1. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)

2. Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa 3. Mengajak semua siswa mengenali gambar tentang

berbagai jenis makanan kemasan

4. Menginformasikan Tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang : informasi nilai gizi yang terdapat pada makanan kemasan

10 menit

Inti Tahukah kamu

◦ Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok tiap kelompok 4 orang.

◦ Siswa membaca informasi nilai gizi yang biasanya

(53)

tan Waktu

terdapat pada bagian belakang makanan kemasan.

◦ Siswa melakukan diskusi bersama kelompok tentang informasi nilai gizi makanan dalam kemasan tersebut.

◦ Siswa kemudian membaca dan membuat kesimpulan dari data tersebut.

Ayo berlatih

◦ Siswa membaca teks yang berisi informasi tentang kalori

◦ Siswa membuat jadwal harian dan menghitung jumlah total kalori yang diperlukan untuk melakukan kegiatan satu hari

◦ Siswa membaca data tersebut, kemudian menjawab pertanyaan.

Tugas kelompok:

Dalam kelompok beranggotakan 4 orang, siswa melakukan observasi kandungan gizi berbagai jenis makanan dalam kemasan

Ayo Diskusikan

◦ Siswa membuat kesimpulan dari hasil observasi tentang jenis-jenis makanan.

◦ Siswa menuliskan kesimpulan akhir tentang pengaruh makanan kemasan bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, pengaruh terhadap lingkungan, dan sikap siswa dalam menghadapi beragam jenis makanan kemasan yang ada pada saat ini.

ayo ceritakan!

◦ Menggunakan data tabel hasil observasi dan kesimpulan pada kegiatan sebelumnya, siswa menceritakan hasil temuan mereka tentang variasi jenis makanan yang memiliki kandungan nilai gizi tinggi dan sebaliknya.

◦ Siswa menulis beberapa hal kebiasaan makan saat ini

◦ Sering/tidaknya mengkonsumsi makanan kemasan

◦ Kandungan gizi makanan kemasan yang dikonsumsi

Jawaban yang diharapkan:

◦ Siswa bisa membandingkan nilai gizi antara makanan kemasan dan makanan segar.

◦ Guru meminta siswa mencari informasi di perpustakaan

(54)

Remedial

◦ (Kegiatan remedial diberikan kepada siswa yang belum tuntas dalam menguasai konsep)

◦ Siswa yang belum dapat membuat laporan observasi tentang beragam makanan kemasan akan berlatih kembali.

◦ Pemberian program remedial diberikan di waktu luang saat siswa tidak sedang mempelajari materi lainnya, atau disesuaikan dengan kondisi kelas.

Penilaian proses:

a. Guru berkeliling mengamati kerjasama anak dalam mengerjakan tugas.

b. Menilai kerjasamanya, tanggung jawabnya,

kedisiplinannya, ke aktifannya, mendominasi atau tidak dsb)

c. Menilai dengan lembar pengamatan perilaku.

Penut up

i. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari

ii. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)

E. Melakukan penilaian hasil belajar

F. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan

keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)

10 menit

◦ Mengamati sikap siswa dalam berdo’a (sikap duduknya, cara membacanya, cara melafalkannya dsb)

◦ Apabila ada siswa yang kurang benar dan kurang

sempurna dalam berdo’a, maka setelah selesai kegiatan berdo’a, langsung diberi nasehat agar besok kalau berdoa

lebih disempurnakan

H. Sumber/media pembelajaran

Buku tematik terpadu kurikulum 2013 pembelajaran 4 halaman 86.

(55)

1. Teknik penilaian: tes tertulis dan kerja kelompok

2. Bentuk instrument: isian

3. Instrument terlampir

Mengetahui Pesawaran, 13 Mei 2014

Kepala SDN 1 Kutoarjo Guru Kelas IV

Sugiyati, S.Pd. Saringanti

(56)

Nama Sekolah : SD Negeri 1 Kutoarjo Kelas/Semester : IV/II

Tema : Makanan sehat dan bergizi Subtema : Kebiasaan makanku

Sub tema 2 : Manfaat Makanan Sehat dan Bergizi Pertemuan ke : 1 ( Pembelajaran 1 )

Waktu : 8 x 35 menit A. Kompetensi Inti

1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui kegiatan observasi, siswa mampu mengidentifikasi nilai gizi makanan dan hubungannya dengan kehidupan masyarakat serta lingkungan alam.sosial, budaya dan ekonomi.

2. Setelah kegiatan observasi, siswa mampu menceritakan hasil surve informasi nilai gizi makanan kemasan dengan kebenaran.

3. Melalui kegiatan observasi, siswa mampu membuat laporan dalam bentuk bagan tentang manfaat teknologi makanan kemasan dengan benar

(57)

5. Menjelaskan pentingnya memiliki kebiasaan sikap hidup sehat dalam memilih makanan dan minuman sebagai hak dan kewajiban warga melalui kegiatan observasi, survey, mencatat dan mengola data dengan benar

6. Mencontohkan kewajiban warga dalam memilih makanan sehat di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat dengan benar.

C. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar Ilmu Pengetahuan Sosial

1. Amatilah kegiatan berikut!

2. Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas.

Ilmu Pengetahuan Alam

1. Membaca kandungan gizi pada chitato dan sukro

2. membuat tabel kandungan gizi pada chitato dan sukro

PKn

1. Mengamati gambar

2. Menjelaskan kandungan gizi pada chitato dan sukro

(58)

Diskusikan dengan kelompokmu! Bagaimana kandungan gizi dalam chitato dan sukro? Tuliskan jawabanmu dalam kotak berikut!

Protein Lemak

(59)

1. Nilai-nilai bangsa yang kita jaga pada era globalisasi bersumber dari . . .

2. Untuk menghadapi persaingan pada era globalisasi, Negara kita harus menguasai

3. Menggunakan batik sebagai seragam sekolah merupakan bentuk . . .

4. Untuk menghindari pengaruh buruk dari globalisasi sebaiknya kita bersikap .

5. Hal yang paling penting menyikapi globalisasi adalah . . .

6. Masyarakat yang mendukung globalisasi disebut . . .

7. Dampak positif masuknya barang-barang impor adalah . ..

8. Masyarakat di Negara maju sangat menghargai . . .

9. Pada era globalisasi setiap orang harus mempersiapkan diri untuk berubah

kearah . . .

10. Adanya globalisasi membuat perilaku masyarakat dari tradisional menjadi . ..

(60)

diperlukan dalam kegiatanmu sehari-hari? tuliskan pada tabel berikut!

Kegiatan Waktu Kalori

Tidur 1 jam 65

Duduk 1 jam 75

Berdiri 1 jam 90

Mengetik 1 jam 100

Memasak 1 jam 160

Berjalan 1 jam 210

Melakukan pekerjaan rumah 1 jam 220

Berjalan cepat 1 jam 270

Aerobic 1 jam 370

Jogging 1 jam 400

Berenang 1 jam 580

Berlari 1 jam 660

Skro 5

Waktu Kegiatan Jumlah energi yang dibutuhkan

(61)

Protein chitato 1g

Protein sukro 3g

Lemak chitato 4,5g

Lemak sukro 1,5g

vitamin chitato C 6% Karbohidrat chitato 8g

(62)

1. Pancasila

2. IPTEK

3. Nasionalisme

4. Selektif

5. Agama

6. Proglobalisasi

7. Memenuhi kebutuhan

8. Waktu

9. Lebih baik

(63)

Waktu Kegiatan Jumlah energi yang dibutuhkan

6 jam Tidur 390

30 menit Berjalan 105

30 menit Berenang 290

20 menit Berlari 220

(64)

No

Siswa Ketekunan belajar Kerajinan Kedisiplinan Kerjasama Kejujuran Tanggung jawab Jumlah Nilai Kategori

1 Ags 4 4 4 4 4 3 23 96 SA

Kategori Latihan Lagi

Pesawaran, 13 Mei 2014 Observer

(65)

No Nama Aspek yang dinilai Skor Nilai

Catatan : centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria .

Penilaian : 4 + 4 + 4 x 10 = 12 x 10 = 10 12 12

Keterangan :

4 : Bagus sekali 3 : Bagus2 : Latihan lagi1 : Kurang

Pesawaran, 13 Mei 2014 Peneliti

(66)

Bahasa yang digunakan

Kalimat jelas dan mudah dimengerti

Kalimat cukup jelas tetapi ada beberapa kata yang tidak dimengerti

Kalimat sulit dimengerti

Suara saat persentasi

Jelas terdengar Kurang jelas Tidak terdengar

Sikap saat presentasi

Berani dan penuh percaya diri

Cukup berani, tapi tampak ragu

Tidak percaya diri, malu tidak mau bicara.

Kreteian Penilaian

No Skor Kreteria

1 ≥9 Bagus

2 5-8 Cukup

(67)

No Nama siswa Tes 1 Keterangan

Nilai Tertinggi 90

Nilai Terendah 50

Pesawaran, 13 Mei 2014 Peneliti

(68)

No Aspek Kinerja Guru Siklus I

Skor Kreteria

1 Membuka pelajaran 2 B

2 Menjelaskan tujuan pembelajaran 3 B

3 Memberikan apersepsi 3 B

4 Menjelaskan prosedur pembelajaran 2 B

5 Mengelola kelas 2 B

6 Memberi motivasi 3 B

7 Membimbing dan memfasilitasi 2 C

8 Memberi contoh 3 B

9 Mendorong peserta didik untuk bertanya

3 B

10 Mendorong peserta didik mengemukakan pendapat

3 B

11 Menutup pelajaran 3 B

Jumlah 29

Nilai 65,90

Kreteria Baik

Pesawaran, 13 Mei 2014 Observer

(69)

IPS

Kompetensi Dasar

3.2Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis

4.2Menceritakan manusia dalam hubungannya dengan lingkungan geografis tempat tinggal

Indikator

 Mengenal jenis buah di lingkungan

 Menulis buah yang dihasilkan tempat tinggal berserta manfaatnya.

PKn

Kompetensi Dasar

3.2 memahami hak dan kewajiban sebagi warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat

4.2melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat

Indikator

 Menjelaskan hak dan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah

 Mempraktekkan hak dan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah.

IPA

Kompetensi Dasar

3.7 Mendiskripsikan hubungan antara sumber daya

alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat

4.7Menyajikan laporan tentang sumber daya alam dengan lingkungan teknologi, dan masyarakat.

Indikator

 Menjelaskan sumber daya alam apel dan manfaatnya

 Membuat minuman dari buah-buahan dan menjelaskan manfaatnya

(70)

Nama Sekolah : SD Negeri 1 Kutoarjo Kelas/Semester : IV/II

Tema : Makanan sehat dan bergizi Subtema : Kebiasaan makanku

Sub tema 2 : Manfaat Makanan Sehat dan Bergizi Pertemuan ke : 1 ( Pembelajaran 1 )

Waktu : 8 x 35 menit A. Kompetensi Inti

1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

PKn

3.2 memahami hak dan kewajiban sebagi warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat

4.2 melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat

Indikator

Menjelaskan hak dan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah

Mempraktekkan hak dan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah.

IPS

Kompetensi Dasar

Gambar

Tabel
Tabel 1 Hasil Ulangan PKn Semester Ganjil Siswa Kelas IV
Gambar I Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto:137)
Tabel 3.2 Kreteria Penilaian
+4

Referensi

Dokumen terkait

kerja daerah khususnya yang terkait dengan bidang cipta karya. 10.3.3 Analisis Sumberdaya Manusia (SDM) Bidang

JADWAL PELAKSANAAN TES TPA (KEMAMPUAN BIDANG) KUALIFIKASI CALON DOSEN.. PADA UNIVERSITAS DIPONEGORO

Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 23, Tambahan Lembaran Negara

We offer you lots of varieties of link to get guide Battlemage (Age Of Darkness) By Stephen Aryan On is as you require this Battlemage (Age Of Darkness) By Stephen Aryan You can

Hasil yang digunakan untuk presentasi berupa Game Centeng Robot (Level 1) dengan Robot sebagai karakter utama menembaki pesawat musuh. Selanjutnya jika robot tertabrak oleh

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah berhasil peneliti lakukan, maka kesimpulan yang bisa diambil peneliti dari penelitian ini adalah

Jl.. ketinggian manakah metode yang dianggap lebih akurat tersebut efektif perhitungannya. Efisiensi perencanaan gedung ini akan dibandingkan melalui indikator biaya.

Wahai kaum guru semua Bangunkan rakyat dari gulita Kita lah penyuluh bangsa. Pembimbing melangkah