ABSTRAK
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PPKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW KELAS IV
SDN 1 KUTOARJO KECAMATAN GEDONGTATAAN KABUPATEN PESAWARAN
TP 2013/2014
Oleh SARINGANTI
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PPKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di SD Negeri 1 Kutoarjo Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran.
Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas, yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Pengumpulan data menggunakan instrumen berupa lembar pengamatan siswa, kinerja guru pada proses pembelajaran, untuk mengetahui hasil belajar menggunakan tes. Teknik analisis data menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif.
Hasil penelitian menunjukan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar PPKn. Hal ini ditunjukan data di mana pada siklus I aktivitas belajar siswa dengan kategori baik 10%, kategori cukup 75%, dan kategori latihan lagi 15%. Sedangkan pada siklus II aktivitas belajar siswa dengan kategori baik 90% dan kategori cukup 10%. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I 55% dari 20 orang siswa, dan meningkat 35% menjadi 90% pada siklus II.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Sukabanjar pada tanggal 21 Desember 1985, merupakan
anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Ngatemin dan Ibu
Sugiyati. Pendidikan yang dilalui penulis, menyelesaikan Sekolah Dasar Negeri 1
Sukabanjar pada tahun 1998, kemudian melanjutkan ke Sekolah Menengah
Pertama Budaya Kemiling Bandar Lampung lulus pada tahun 2001, dan
melanjutkan ke Sekolah Menengah Tingkat Atas Persada Kemiling Bandar
Lampung lulus pada tahun 2004. Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai
mahasiswa S1 PGSD SKGJ dalam jabatan FKIP Unila melalui PPKHB.
Penulis meniti karir di dunia pendidikan sejak tahun 2006 sampai sekarang yang
PERSEMBAHAN
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Dengan segenap cinta aku persembahkan karya sederhana ini untuk:
Ibunda dan Ayahandaku yang selalu membimbing dan mendoakan keberhasilanku.
suamiku tercinta yang selalu mendampingi dan memberi motivasi demi keberhasilanku.
Anakku tersayang, yang selalu sabar menunggu kedatanganku dari kulia, bunda sayang padamu
Teman-teman sejawat yang tidak dapat kusebutkan satu persatu, terima kasih atas perhatian yang diberikan.
Almamaterku, Universitas Lampung
Terima kasih atas segala dukungan serta doa restu yang telah diberikan, sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi ini.
MOTO
Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin
Allah meninggikan orang-orang yang
beriman diantara kamu dan orang-orang
yang berilmu pengetahuan beberapa derajar
SANWACANA
Bismillahir Rahmaanir Rahiim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya, sehingga skripsi yang berjudul “Peningkatkan Aktivitas
dan Hasil Belajar PPKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Kutoarjo Kecamatan Gedongtataan Kabupaten
Pesawaran TP 2013/2014” diselesaikan.
Sudah selayaknya penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini terutama
kepada:
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman., M.Si, selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberikan ijin
penelitian.
2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu
Pendidikan Universitas Lampung yang telah memberi kelancaran
administrasi dalam penyusunan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Hi. Darsono, M.Pd., selaku Ketua Program Studi S.1 PGSD
Universitas Lampung yang telah memberi persetujuan kepada penulis
terselesaikan.
5. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd., selaku dosen pembahas yang telah
memberikan saran, kritik dan masukan dalam skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen beserta Staf Universitas Lampung yang telah
memberi ilmu pengetahuan selama penulis menuntut ilmu pada Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.
7. Semua Dewan Guru SDN 1 Kutoarjo Gedongtataan Pesawaran, atas kerja
sama dan bantuannya.
8. Ria Rachman, terima kasih atas bantuanya
9. Teman-teman seangkatan yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,
terima kasih atas bantuan dan motivasinya.
Pesawaran, Mei 2014
DAFTAR ISI
5. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran kooperatif Tipe Jigsaw………... 15
G. Hipotesis ………..………. 16
F. Teknik Analisis Data………. 25
G. Indikator Keberhasilan ……….. 27
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian …….………. 28
B. Hasil Penelitian Siklus I………. 28
C. Hasil Penelitian Siklus II……… 34
D. Pembahasan ………... 40
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………. 44
B. Saran………... 45
DAFTAR PUSTAKA ……….. 46
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1Hasil Ulangan PKn Semester Ganjil Siswa Kelas IV……… 2
2.1Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif ……….. 14
3.1Lembar Aktivitas Siswa……….. 24
3.2Kriteria Penilaian………. 24
3.3Kinerja Guru……… 24
3.4Hasil Belajar………. 25
3.5Klasifikasi Sikap ……….. 26
3.6Kreteria Hasil Belajar Siswa………. 26
4.1Hasil Pengamatan Penilaian Sikap Siklus I………. 31
4.2Kinerja Guru Siklus I ……….. 32
4.3Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus I……….………. 33
4.4Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus II ………….………….………. 37
4.5Kinerja Guru Siklus II……….………. 38
4.6Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siklus II……….. 39
4.7Rekapitulasi Aktivitas Belajar Siswa………. 41
4.8 Rekapitulasi Kinerja Guru………... 42
Lampiran Halaman
1. Surat Ijin Penelitian dari Dekan FKIP……… 48
2. Surat Keterangan Melakukan Penelitian………. 49
3. Pemetaan Kopetensi Dasar………. 50
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ………..……….. 51
5. Bahan Ajar………. 57
6. LKS Siklus I ………. 59
7. Lembar Evaluasi PKn Siklus I……… 60
8. Lembar Evaluasi Siklus I……… 61
9. Lembar Kunci jawaban LKS Siklus I……….. 62
10. Lembar Kunci jawaban PKn Siklus I……….. 63
11. Lembar Kunci Jawaban Siklus I………. 64
12. Penilaian Sikap Siklus I………. 65
13. Penilaian Hasil Belajar……… 66
14. Lembar Hasil Belajar Siklus I……… 68
15. Kinerja Guru……….. 69
16. Pemetaan Kopetensi Dasar………. 70
17. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II………..……….. 71
18. Bahan Ajar………. 76
26. Penilaian Hasil Belajar……… 85
27. Lembar Hasil Belajar Siklus II………. 87
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1Alur Siklus Penelitian……… 18
4.1Grafik Aktivitas Siswa Siklus I………. 31
4.2Grafik Hasil Belajar Siklus I………. 33
4.3 Grafik Aktivitas Siswa Siklus II……….. 37
4.4Grafik Hasil Belajar Siklus II………. 39
4.5Grafik Rekapitulasi Aktivitas Siswa………. 41
4.6Grafik Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa……… 43
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan kepribadian manusia. Proses
pendidikan tidak hanya berlangsung pada satu saat saja akan tetapi berlangsung
secara berkelanjutan tanpa dibatasi adanya usia yang biasanya disebut dengan
istilah pendidikan seumur hidup. Pendidikan menjadi suatu yang sangat penting
untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar mampu bersaing dengan
sesamanya.
Menurut Permendiknas No.23 Tahun 2006 mata pelajara PPKn di SD bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan berpikir kritis, rasional, kreatif, aktif,
bertanggung jawab, demokratis, dan dapat berinteraksi.
Mengacu pada Permendiknas No.23 Tahun 2006, pembelajaran seharusnya
berpusat pada siswa, bukan berpusat terhadap guru. Guru lebih banyak
memberikan materi pelajaran melalui metode ceramah, sedangkan siswa hanya
pasif dan mendengarkan, sehingga pembelajaran terkesan membosankan dan
membuat siswa tidak berkonsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran.
membuat siswa tidak memiliki minat dalam mengikuti pembelajaran di kelas yang
berdampak terhadap hasil belajar siswa yang rendah.
Guru merupakan ujung tombak pendidikan. Dalam konteks ini guru mempunyai
peran yang sangat besar, karena gurulah yang ada dibaris paling depan dalam
pelaksanaan pendidikan, guru berhadapan langsung dengan peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan pengalaman dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan pada
kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Kutoarjo, Hasil Uji Tengah Semester (UTS)
pada mata pelajaran PPKn siswa kelas IV, siswa yang mendapat nilai ≥ 65
berjumlah 5 siswa (25%), sedangkan 15 siswa (75%) belum mencapai KKM,
sedangkan KKM 65. Data hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1 Hasil Ulangan PKn Semester Ganjil Siswa Kelas IV
No Rentang Nilai Banyaknya
Siswa
Persentase (%)
Kreteria Hasil Belajar
1 ≥65 5 25% Tuntas
2 <65 15 75% Belum Tuntas
Jumlah 20 orang 100,00
Sumber: Nilai PKn Semester I Tahun Pelajaran 2013/2014
Berdasarkan observasi di dalam kelas masih banyak kendala dalam menciptakan
suasana belajar yang aktif, terutama pada mata pelajaran PPKn. Banyak siswa
yang tidak menyukai pelajaran PPKn. Salah satu penyebab PPKn tidak disukai
bukan karena PPKn pelajaran yang sulit, tetapi disebabkan dari banyak faktor di
menstransper ilmu dari buku, sehingga siswa banyak yang pasif dalam
pembelajaran. Siswa kurang memperhatikan saat pembelajaran berlangsung.
Untuk menciptakan suasana pembelajaran yang aktif salah satunya dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw. Moel pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw adalah pembelajaran kooperatif, di mana siswa ditempatkan
dalam tim belajar yang beranggotakan 4-5 orang yang dibentuk secara heterogen
menurut tingkat kinerjanya, jenis kelamin dan suku. (Trianto. 2010: 68).
Berdasarkan kondisi di atas untuk itu penulis mencoba menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan
hasil belajar siswa.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas teridentifikasi masalah data penelitian ini
adalah
1. Pembelajaran masih terpusat pada guru, sehingga siswa tidak aktif dalam
mengikuti pembelajran.
2. Guru lebih banyak memberikan materi pembelajaran melalui metode ceramah,
sehingga siswa pasif.
3. Kurangnya perhatian siswa dalam pelajaran PPKn yang berdampak pada
rendahnya hasil belajar siswa.
4. Kurang bervariasinya guru dalam menerapkan model dan metoda
pembelajaran.
Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah yang penulis ajukan
dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah: rendahnya aktivitas dan hasil belajar
siswa dalam mata pelajaran PPKn di kelas IV Sekolah Dasar 1 Kutoarjo. Atas
dasar rumusan masalah tersebut, permasalahan yang diajukan adalah :
1. Bagaimanakah peningkatan aktivitas belajar siswa dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw di kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1
Kutoarjo Tahun Pelajaran 2013/2014.
2. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar dengan penerapan model
pembelajaran kooperatif Tipe jigsaw kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1
Kutoarjo TahunPelajaran 2013/2014.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dan diharapkan dalam penelitian ini adalah :
1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 Kutoarjo.
2. Meningkatan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw pada siswa kelas IV di SD Negeri 1 Kutoarjo.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa
a. Menjadikan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
b. Siswa dapat bersosialisasi dengan teman dalam kelompok.
c. Melatih kemandirian.
2. Bagi Guru
Memberikan pengalaman kepada guru, tentang penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajar.
3. Bagi Sekolah
Meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas kelulusan. 4. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw meningkatkan aktivitas dan hasil
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar
Pembelajaran ada dua kegiatan yaitu kegiatan guru mengajar dan kegiatan siswa
belajar. Sudjana dalam Rusman (2011: 1) belajar pada hakikatnya adalah proses
interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar dapat
dipandang sebagai pengalaman. Belajar juga merupakan proses melihat,
mengamati, dan memahami sesuatu. Sedangkan menurut Hamalik (2011: 41)
belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara
stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu apabila ia mampu
menunjukkan perubahan tingkah laku. Rusman (2011: 161) hakikat belajar adalah
perubahan tingkah laku pada akhir kegiatan pembelajaran. Semua usaha kegiatan
pengembangan instruksional dapat dikatakan berhasil atau tidak setelah tingkah
lakuakhir belajar tersebut dievaluasi.
Dari tiga difinisi di atas penulis menyimpulkan belajar adalah proses perubahan
yang berkesinambungan atau kontinu dalam prilaku sebagai hasil dari pengalaman
dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
B. Pembelajaran
Pembelajaran dapat diartikan upaya yang sistematik dan sengaja untuk
menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi antara siswa dengan guru, yang
melibatkan seluruh indera yang memunculkan kreativitas.
Menurut Rusman (2011: 1) pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri
Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Keempat
komponen tersebut harus diperhatikan guru dalam memilih dan menentukan
model-model pembelajaran apa yang akan digunakan. Sedangkan menurut Dryden
dalam Nasution (2001: 195) pembelajaran adalah proses tingkah laku yang
melibatkan seluruh indera yang memunculkan kreativitas untuk menyelesaikan
masalah dengan cara-cara baru dan tidak terpaku pada satu cara saja.
Sedangkan menurut Warsita (2008: 85) “Pembelajaran adalah suatu usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan untuk
membelajarkan peserta didik”. Pembelajaran adalah sebagai proses
pengondisian kearah prilaku spontan yang dicapai melalui program pelatihan dengan imbalan dan hukuman Skiner dalam Rusman (2008: 161).
Menurut Sudjana (2004: 28) “Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya
yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi
edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik
(sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan”.
Menurut beberapa pendapat di atas disimpulkan pembelajaran adalah komunikasi
antara pembelajar, pengajar yang melibatkan seluruh indera agar memunculkan
kreativitas.
C. Aktivitas Belajar
Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan
perubahan pengetahuan-pengetahuan, nilai-nilai sikap, dan keterampilan pada
siswa sebagai latihan yang dilaksanakan secara sengaja. Kata aktivitas berasal dari
kata activity yang artinya kegiatan belajar yang berhasil mesti melalui berbagai
macam aktivitas baik aktivitas fisik maupun psikis.
Menurut Ahmadrohani (2004: 6) aktivitas fisik ialah peserta didik giat aktif
duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif. Sedangkan menurut Slameto
(2003: 2) aktivitas belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi lingkungannya. Lebih lanjut
Sriyono (2011: 14) keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada aktivitas
yang dilakukannya selama proses pembelajaran. Aktivitas belajar adalah segenap
rangkaian atau kegiatan secara sadar yang dilakukan seseorang yang
mengakibatkan perubahan dalam dirinya.
Menurut beberapa pendapat di atas disimpulkan aktivitas adalah segala kegiatan
yang dilaksanakan yang menimbulkan dorongan untuk berbuat.
Perbuatan-perbuatan yang dilakukan, termasuk belajar dan bekerja merupakan aktivitas. Aktivitas
siswa merupakan kegiatan atau perilaku yang terjadi selama proses belajar
mengajar.
D. Hasil Belajar
Di dalam kata pengutipan pengertian hasil belajar menurut para ahli di antaranya
adalah menurut:
Menurut Bloom dalam Suprijono (2011: 7) hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. kognitif adalah
knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application (menerapkan), analysis
(menguraikan, menentukan hubungan), synthesis (mengorganisasikan, merencanakan, membentuk bangunan baru), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah reciving (sikap menerima), responding
(memberikan respons), valuing (nilai), organization (organisasi),
characterization (karakterisasi). Domain psikomotor meliputi
initiatory, pre-routine, dan rountinized.
Menurut Dimyati dan Mujjiono (2002: 2) hasil belajar merupakan hasil dari suatu
(2011: 8) hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan
tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
mengerti menjadi mengerti.
Arikunto (1990: 133) mengatakan bahwa hasil belajar adalah hasil akhir setelah
mengalami proses belajar, perubahan itu tampak dalam perbuatan yang dapat
diamati,dan dapat diukur.
Menurut pendapat di atas disimpulkan hasil belajar adalah suatu perubahan yang
terjadi pada individu yang belajar, bukan hanya perubahan mengenai
pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk kecakapan, kebiasaan, pengertian,
penguasaan, dan penghargaan dalam diri seseorang yang belajar yang tersimpan
dalam jangka waktu lama atau bahkan tidak akan hilang selama-lamanya, karena
hasil belajar turut serta dalam membentuk pribadi individu yang selalu ingin
mencapai hasil yang lebih baik lagi sehingga akan merubah cara berpikir serta
menghasilkan perilaku kerja yang lebih baik.
E. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Mata pelajaran PPKn merupakan mata pelajaran yang bertujuan untuk membentuk
atau membina menjadi warga Negara yang baik. Ruang lingkup pendidikan
kewarganegaraan meliputi seluruh kegiatan sekolah, termasuk kegiatan ekstra
kurikuler seperti kegiatan di dalam dan di luar kelas, diskusi, dan organisasi
kegiatan siswa. Diupayakan memuat nilai-nilai moral yang berguna bagi
pembentukan kepribadian peserta didik sebagai bekal hidup bermasyarakat masa
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PPKn) merupakan mata pelajaran yang di dalamnya memuat rumpun hukum, politik, dan moral. PPKn merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD). Mata Pelajaran PPKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter seperti yang diamanatkan oleh Pancasila dan IID 1945.
Adapun tujuan dari mata pelajaran PPKn seperti dituliskan dalam Peraturan
menteri Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006 adalah agar peserta didik
memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Berpikir secara kritis, rasional dan kreatif dalam mananggapi isu
kewarganegaraan.
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
3. Berkembang secara positif dan demikratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan
bangsa-bangsa lainnya
4. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
Untuk mendukung tercapainya tujuan pembelajaran tersebut, salah satu faktor
yang penting adalah tersediannya sumber belajar yang cukup bagi siswa. Dengan
melihat tujuan pembelajaran PPKn di Sekolah Dasar yang erat kaitannya dengan
perkembangan lingkungan sekitarnya, maka sumber belajar untuk proses
pembelajaran di Sekolah Dasar tidak akan cukup dengan hanya mengandalkan
lebih optimal jika didukung dengan sumber belajar yang berasal dari lingkungan
tempat tinggal siswa, atau lingkngan dimana sekolah itu berada. Apalagi dengan
diberlakukannya Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sekarang ini.
Pembelajaran akan lebih bermakna jika dikaitkan dengan lingkungan yang dekat
dengan siswa. Siswa akan lebih mudah menerima materi pembelajaran jika
memanfaatkan sumber belajar yang ada di sekitarnya.
Menurut Ruminiati (2008: 26) tujuan pendidikan PPKn adalah untuk menjadikan
siswa mampu berpikir kritis, rasional dan kreatif dalam menanggapi persoalan
hidup maupun isu kewarganegaraan di negaranya. Mampu berpartisipasi dalam
segala bidang kegiatan, secara aktif dan bertanggung jawab, sehingga bias
bertindak secara cerdas dalam semua kegiatan. Bias berkembang secara positif
dan demokratif.
Muhammad Haris (2010: 33) PPKn adalah pendidikan yang mengkaji dan
membahas tentang pemerintahan, konstitusi lembaga-lembaga demokrasi, Rule of
law, HAM, hak dan kewajiban-kewajiban warga negara serta proses demokrasi.
Dari tujuan ini kemudian dikembangkan paradigma baru pendidikan
kewarganegaraan. Paradigma baru ini tidak hanya menekan pada aspek
pengetahuan (knowlwdge) saja melainkan juga aspek keterampilan (skills) dan
nilai (values) berupa watak kewarganegaraan.
Menurut peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2006 tanggal
23 Mei 2006 kelompok mata pelajaran Kewarganegaraan dan Kepribadian
bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa
kegiatan agama, akhlak mulia, kewarganegaraan, bahasa, seni, dan budaya, dan
pendidikan jasmani.
Untuk dapat meraih hasil yang maksimal dari proses pembelajaran adalah mutlak
diperlukan, seperti yang diungkapkan oleh Subroto (2004: 11) bahwa salah satu
upaya meningkatan mutu pendidikan ialah dengan melalui perbaikan proses
belajar mengajar, yang di dalamnya mengandung serangkaian perbuatan guru dan
siswa atas dasar hubungan timbal-balik yang berlangsung dalam situasi edukatif
untuk mencapai tujuan tertentu. Berkaitan dengan hal itu, keberagaman penyajian
dalam bentuk kegiatan, latihan, tugas dan penganyaan akan memberikan dampak
terhadap kemampuan berpikir rasional, keterampilan sisoal, meningkatkan
intelektual, dan mampu melahirkan keputusan-keputusan yang tepat berdasarkan
situasi dan kondisi yang dialami.
F. Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw 1. Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran sistem pengajaran yang
memberi kesempatan peserta didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa
dalam tugas-tugas yang berstruktur. Pembelajaran kooperatif dikenal dengan
pembelajaran kelompok dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif
memerlukan kerja sama antara siswa dan saling ketergantungan dalam
struktur pencapaian tugas, tujuan, dan penghargaan.
Menurut Salvin dalam Trianto (2009: 59) pembelajaran kooperatif, siswa dibentuk
dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari 4-5 orang untuk bekerja sama dalam
Zamroni (2000: 4) mengemukakan bahwa manfaat penerapan belajar kooperatif
adalah mengurangi kesenjangan pendidikan khususnya dalam wujud input pada
level individual. Di samping itu, belajar kooperatif dapat mengembangkan
solidaritas sosial dikalangan siswa. Kunci dari pembelajaran kooperatif adalah
kerja sama dalam bentuk interaksi, mencapai tujuan lewat kerja dalam kelompok.
Menurut Slavin dalam Trianto (2009: 60) Konsep utama dari belajar kooperatif
adalah sebagai berikut.
1. Penghargaan kelompok, yang akan diberikan jika kelompok mencapai kriteria yang ditentukan.
2. Tanggung jawab individual, bermakna bahwa suksesnya kelompok tergantung pada belajar individu semua anggota kelompok. Tanggung jawab ini terfokus dalam usaha untuk membantu yang lain dan memastikan setiap anggota kelompok telah siap menghadapi evaluasi tanpa bantuan orang lain.
3. Kesempatan yang sama untuk sukses, bermakna bahwa siswa telah membantu kelompok dengan cara meningkatkan belajar mereka sendiri, hal ini memastikan bahwa setiap siswa berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah sama-sama tertantang untuk melakukan yang terbaik dan bahwa kontribusi semua anggota kelompok sangat bernilai.
Sedangkan menurut Arends dalam Trianto (2009: 62) menyatakan bahwa ciri-ciri
pembelajaran kooperatif sebagai berikut.
1. Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajar.
2. Kelompok dibentuk dari siswa yang mempunyai kemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
3. Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin yang beragam: dan
4. Penghargaanlebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu.
2. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Fase Tingkah Laku Guru
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Fase Tingkah Laku Guru
Fase 2
Menyajikan informasi
Guru menyampaikan informasi kepada siswa dengan jalan demontrasi atau lewat bacaan.
Fase 3
mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok kooperatif
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agarmelakukan transisi secara efisien.
Fase 4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Fase 5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempersentasikan hasil kerjanya.
Fase 6
Memberikan penghargaan
Guru mencari cara untuk menghargai baik upaya hasil belajar individu dan kelompok.
Sumber Ibrahim dalam Trianto (2009: 67)
3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan pembelajaran kelompok. Tiap
kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa. Masing-masing anggota kelompok secara
acak ditugaskan untuk menjadi ahli pada suatu aspek tertentu dari materi tersebut.
Setelah membaca dan mempelajari materi, “ahli” dari kelompok berbeda
berkumpul mendiskusikan topik yang sama dari kelompok lain sampai mereka
menjadi “ahli”.
Menurut Rusman (2008: 2005) model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
dipelajari. Masing-masing anggota kelompok secara acak ditugaskan untuk menjadi ahli pada suatu aspek tertentu dari materi tersebut. Setelah membaca dan mempelajari materi, “ahli” dari kelompok berbeda berkumpul mendiskusikan topik yang sama dari kelompok lain sampai mereka menjadi
“ahli” di konsep yang ia pelajari. Kemudian kembali kekelompok semula
untuk mengajarkan topik yang mereka kuasai kepada teman
sekelompoknya. Terakhir diberi tes pada semua topik yang diberikan.
4. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Menurut Rusman (2008: 5) langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
sebagai berikut:
1. Orientasi
Dalam orientasi guru menyampaikan materi pembelajaran. Memberikan penekanan tentang manfaat penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dalam proses belajar mengajar. Mengingatkan senantiasa percaya diri, kritis, kooperatif dalam pembelajaran.
2. Pengelompokan
Misalkan dalam kelas ada 20 siswa, yang kita tahu kemampuannya berbeda. Siswa rangking 1-5 kelompok sangat baik, rangking 6-10 kelompok baik, rangking 11-15 kelompok sedang dan 15-20 kelompok rendah. Selanjutnya kita membagi menjadi 5 grup A-E.
3. Pembentukan dan pembinaan kelompok ahli
Selanjutnya grup dipecah menjadi kelompok yang akan mempelajari materi yang diberikan dan dibina supaya ahli berdasarkan indeksnya.
Kelompok 1 (A1,B2,C3,D4,E5)
Kelompok 2 (A1,B2,C3,D4,E5) Kelompok 3 (A1,B2,C3,D4,E5) Kelompok 4 (A1,B2,C3,D4,E5)
4. Diskusi (Pemaparan) kelompok ahli dalam grup
Guru meminta anggota grup untuk mempersentasikan keahliannya kepada grup masing-masing, satu persatu. Proses ini diharapkan akan terjadi
Shearing pengetahuan antara mereka.
5. Tes (Penilaian)
Guru memberikan tes tertulis untuk dikerjakan oleh siswa yang memuat seluruh konsep yang didiskusikan. Pada saat tes ini siswa tidak diperkenankan untuk bekerja sama. Jika dimungkinkan tempat duduknya agak jauh.
6. Pengakuan Kelompok
seberapa jauh skor itu melampau rata-rata skor sebelumnya. Setiap siswa diberi kontribusi poin maksimum pada kelompoknya dalam system skor kelompok.
5. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Menurut Trianto (2009: 73) mengemukakan kelebihan dan kekurangan
pembelajaran koopertaif tipe jigsaw.
a. Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
1) Memacu siswa untuk lebih aktif, kreatif serta bertanggung jawab terhadap proses belajarnya
2) Mendorong siswa untuk berpikir kritis.
3) Memberi kesempatan setiap siswa untuk menerapkan ide yang dimiliki untuk menjelaskan materi yang dipelajari kepada siswa lain dalam kelompok tersebut.
4) Diskusi tidak didominasi oleh siswa tertentu saja tetapi semua siswa dituntut untuk menjadi aktif dalam diskusi tersebut.
b. Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
1. Kegiatan belajar mengajar membutuhkan lebih banyak waktu dibanding
metode yang lain
2. Bagi guru metode ini memerlukan kemampuan lebih karena setiap
kelompok membutuhkan penanganan yang berbeda
G. Hipotesis
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah: “Jika pembelajaran PPKn melalui
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw diterapkan dengan memperhatikan
langkah-langkah secara tepat, maka dapat meningkatan aktivitas dan hasil belajar
siswa kelas IV SD Negeri 1 Kutoarjo Kecamatan Gedongtataan Kabupaten
A. Setting Penelitian
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri 1 Kutoarjo Kecamata
Gedongtataan Kabupaten Pesawaran, selama 3 bulan pada semester genap, pada
bulan Maret-Juni Tahun Pelajaran 2013/2014.
2. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IVa Sekolah Dasar Negeri 1
Kutoarjo Kecamatan Gedongtataan Kabupaten Pesawaran yang berjumlah 20
orang siswa yang terdiri dari 13 orang putera dan 7 orang puteri dengan tingkat
kemampuan dan daya pikir berbeda.
3. Objek Penelitian
Objel penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran PPKn dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
B. Rencana Tindakan
Penelitian terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
dan seterusnya
Gambar I Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (Arikunto:137)
SIKLUS I
a. Perencanaan
Hal yang dilakukan dalam tahap perencanaan pada siklus I dalam
pembelajaran PPKn menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
yaitu Pembuatan Pemetaan Kompetensi Dasar, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan,
mempersiapkan sarana pembelajaran (materi, alat tes dan lain-lain),
menyusun lembar kerja siswa (LKS), menyusun instrumen penelitian tentang
proses pembelajaran dan dampaknya atau hasil (pedoman observasi) serta Refleksi
Refleksi
Pengamatan Siklus II Perencanaan
Pengamatan Siklus I
menentukan kreteria keberhasilan tindakan dan dampak (hasil-hasilnya), dan
menyusun tes.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran mengikuti langkah-langkah pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw sebagai berikut.
1) Kegiatan awal (Orientasi)
a) Mengawali pembelajaran dengan pendahuluan memberikan motivasi
dan apersepsi
b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, materi yang akan diajarkan
dikelas memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan
sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat.
2) Kegiatan inti (Pengelompokan)
a) Pengelompokan
Membentuk kelompok belajar kooperatif tipe jigsaw, tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa, kemudian dibentuk menjadi grup.
b) Pembentukan dan pembinaan kelompok ahli
Perwakilan masing-masing grup dibina menjadi ahli berdasarkan
indeksnya.
c) Diskusi (pemaparan) kelompok ahli dalam grup
Siswa diminta mempersentasikan keahliannya kepada masing-masing
grup.
d) Tes (penilaian)
Guru memberikan tes tertulis kepada siswa yang memuat seluruh
e) Pengaluan kelompok
Penilaian pembelajaran kooperatif berdasarkan skor peningkatan
individu
3) Kegiatan akhir
a) Guru dan siswa bertanya jawab seputar materi.
b) Guru memberikan kesimpulan materi yang telah dibahas dan
memberikan tugas rumah (PR).
c) Siswa dan guru mengahkiri pelajaran dengan doa.
c. Observasi/Pengamatan
Selama proses pembelajaran dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan diamati
oleh observer dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan
kinerja guru. Setelah proses pembelajaran peneliti mengevaluasi hasil belajar
siswa yang telah diberikan. Tujuan pengamatan dari penelitian ini yaitu untuk
mengetahui peningkatan aktivitas siswa dan kinerja guru serta hasil belajar
siswa setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw setiap
siklusnya.
d. Refleksi
Refleksi dilakukan oleh guru dan siswa untuk menemukan kekurangan dan
kelebihan pada saat pembelajaran. Dalam kegiatan refleksi, dilakukan diskusi
mengenai masalah yang menjadi kendala saat pelaksanaan kegiatan
pembelajaran, kemudian disusun rencana tindakan untuk mengatasi masalah
tersebut. Membuat kesimpulan setelah proses pembelajaran berlangsung,
hasil tes siswa, dan membuat rencana untuk tindak lanjut pada siklus
berikutnya.
SIKLUS II
a. Perencanaan
Hal yang dilakukan dalam tahap perencanaan pada siklus II dalam
pembelajaran PPKn menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
jigsaw yaitu Pembuatan Pemetaan Kompetensi Dasar, Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan,
mempersiapkan sarana pembelajaran (materi, alat tes dan lain-lain),
menyusun lembar kerja siswa (LKS), menyusun instrumen penelitian
tentang proses pembelajaran dan dampaknya atau hasil (pedoman observasi)
serta menentukan kreteria keberhasilan tindakan dan dampak
(hasil-hasilnya), dan menyusun tes.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran mengikuti langkah-langkah pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw sebagai berikut.
1) Kegiatan awal (Orientasi)
a) Mengawali pembelajaran dengan pendahuluan memberikan motivasi
dan persepsi
b) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, materi yang akan diajarkan
dikelas memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan
sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat.
2) Kegiatan inti (Pengelompokan)
Membentuk kelompok belajar kooperatif tipe jigsaw, tiap kelompok terdiri dari 4-5 orang siswa, kemudian dibentuk menjadi grup.
b) Pembentukan dan pembinaan kelompok ahli
Perwakilan masing-masing grup dibina menjadi ahli berdasarkan
indeksnya.
c) Diskusi (pemaparan) kelompok ahli dalam grup
Siswa diminta mempersentasikan keahliannya kepada masing-masing
grup.
d) Tes (penilaian)
Guru memberikan tes tertulis kepada siswa yang memuat seluruh
konsep yang didiskusikan.
e) Pengaluan kelompok
Penilaian pembelajaran kooperatif berdasarkan skor peningkatan
individu
3) Kegiatan akhir
a) Guru dan siswa bertanya jawab seputar materi.
b) Guru memberikan kesimpulan materi yang telah dibahas dan
memberikan tugas rumah (PR).
c) Siswa dan guru mengahkiri pelajaran dengan doa.
c. Observasi/Pengamatan
Selama proses pembelajaran dari awal kegiatan sampai akhir kegiatan diamati
oleh observer dengan menggunakan lembar observasi aktivitas siswa dan
kinerja guru. Setelah proses pembelajaran peneliti mengevaluasi hasil belajar
mengetahui peningkatan aktivitas siswa dan kinerja guru serta hasil belajar
siswa setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw setiap
siklusnya.
d) Refleksi
Refleksi dilakukan bersama dengan observer. Dalam kegiatan refleksi,
dilakukan diskusi mengenai masalah yang menjadi kendala saat pelaksanaan
kegiatan pembelajaran, kemudian disusun rencana tindakan untuk mengatasi
masala tersebut. Membuat kesimpulan setelah proses pembelajaran
berlangsung, mengenai temuan di lapangan antara lain: aktivitas siswa,
kinerja guru dan hasil tes siswa, dan membuat rencana untuk tindak lanjut
pada siklus berikutnya.
C. Faktor yang Diteliti
Faktor yang diteliti adalah aktivitas dan hasil belajar PKn pada siswa kelas IV
Sekolah Dasar Negeri 1 Kutoarjo Kecamatan Gedongtataan Kabupaten
Pesawaran.
D. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Tes
Teknik tes merupakan penilaian dalam bentuk pertanyaan baik lisan, tertulis,
maupun unjuk kerja. Teknik tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tes tertulis. Tes diberikan pada akhir pertemuan setiap siklus dalam bentuk
soal tes formatif.
2. Teknik Non-tes
Teknik non-tes merupakan teknik penilaian atau evaluasi hasil belajar siswa
teknik non-tes diperoleh dari aktivitas siswa dan kinerja guru, dengan
memberi tanda √ (cheklis) pada lembar observasi dengan hasil pengamatan.
E. Instrumen Penilaian
Penilaian aktivitas siswa, kinerja guru dan hasil belajar pada penelitian ini
menggunakan lembar instrument seperti pada tabel di bawah ini.
Tabel 3. 1 Lembar Aktivitas Siswa
No Nama Ketekunan belajar Kerajinan Kedisiplinan Kerjasama Kejujuran Tanggung jawab
19 Irz 20 Dn M
Jumlah Nilai Kategori
Tabel 3.2 Kreteria Penilaian
No Skor Kreteria
1 ≥21 Sangat Aktif
2 16-20 Aktif
3 11-15 Cukup Aktif
4 5-10 Kurang Aktif
Tabel 3.3 Kinerja Guru
No Kegiatan Siklus
3 Menyampaikan bahan/materi yang akan dipelajari
No Kegiatan Siklus
Skor
1 2 3 4
4 Teknik pemberian pengarahan
5 Memberi kesempatan siswa untuk bertanya
6 Membimbing siswa dalam melakukan pengamatan
7 Melaksanakan penilaian
8 Memberikan penguatan
9 Memberikan penghargaan
10 Menyimpulkan materi pelajaran
11 Menutup pelajaran
Tabel 3.4 Hasil Belajar
No Nama Siswa Nilai Keterangan
1 Ags
2 Ang
3 Ans
Jumlah
Rata-rata
Nilai tertinggi
Nilai terendah
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini data yang akan dianalisis adalah data kualitatif dan data
kuantitatif.
a. Analisis data kualitatif diperoleh dari hasil pengamatan sikap siswa dan
kinerja guru berdasarkan aspek-aspek yang diamati dengan cara memberi
skala penilaian rentang 1-4 pada lembar panduan observasi, selanjutnya
dianalisis dengan menggunakan rumus:
Skor Perolehan
AS = x 100
Skor Maksimal
Jumlah Skor
KG = x 100
Skor Maksimal
Keterangan:
AS = Aktivitas Siswa
Klasifikasi sikap untuk penguasaan keterampilan proses belajar dengan skala 0-100
Tabel 3.5 Klasifikasi sikap
Rentang Nilai Klasifikasi Sikap
81-100 Bagus
66-80 Cukup
51-65 Latihan Lagi
Sumber: Adaptasi Permendikbud No 81 A Tahun 2013
b. Analisis data kuantitatif yang diperoleh dari post tes siswa dilakukan disetiap
siklus.post tes yang digunakan tes isian dan uraian. Rumus menghitung nilai
post tes siswa sebagai berikut.
Hasil belajar siswa dinyatakan dengan rumus
Jumlah Jawaban Benar
X 100 Jumlah Soal
Tabel 3.6 Kreteria Hasil Belajar Siswa
Rentang Nilai Keterangan
≥66 Tuntas
<65 Tidak Tuntas
Sumber: Adaptasi Permendikbud No 81 A Tahun 2013
G. Indikator Keberhasilan
Pembelajaran dalam penelitian ini berhasil jika terpenuhi sebagai berikut:
1. Siswa dikatakan aktif jika ≥80% dari seluruh jumlah siswa melakukan
semua aspek kegiatan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan hasil penelitian dapat disimpulkan dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai berikut.
1. Aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran PPKn dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada setiap siklusnya mengalami
peningkatan. Hal ini terlihat dari penilaian aktivitas siswa pada siklus I
ketekunan belajar 64%, kerajinan 64%, disiplin 65%, kerjasama 62%,
kejujuran 65% dan tanggung jawab 56%. Pada siklus II ketekunan belajar
86%, kerajinan 84%, disiplin 85%, kerjasama 84%, kejujuran 75% dan
tanggung jawab 80%.
2. Hasil belajar PPKn siswa dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw menunjukan peningkatan yang signifikan baik individu
maupun kelompok. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar PKn pada siklus I
siswa yang tuntas 11 orang atau 55% dengan rata-rata 67,5 dan pada siklus II
siswa yang tuntas 18 orang atau 90% dengan rata-rata 79,47 atau naik 11,97
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan, peneliti mengemukakan saran sebagai berikut.
1. Bagi Siswa
Siswa diharapkan lebih aktif dan kreatif dalam mengikuti pembelajaran di kelas,
sebab dengan aktivitas yang tinggi akan meningkatkan hasil belajar.
2. Bagi Guru
Dalam setiap kegiatan pembelajaran hendaknya para guru dapat menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw untuk meningkatkan aktivitas dan
hasil belajaran siswa.
3. Bagi Sekolah
Bagi sekolah memberi motivasi guru untuk mengembangkan model pembelajaran
supaya lebih kreatif dan tidak terpaku pada satu metode saja.
4. Bagi Peneliti
Bagi para peneliti berikutnya, disarankan untuk mengembangkan penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada SK atau KD yang lain maupun
DAFTAR PUSTAKA
Arends, Richardl, Newman. 1997. Classroom Instructional Management. New York: The McGraw-Hill Company.
Ahmadrohani. 2004 Aktivitas Belajar.http://translate.google.co.id
Arikunto,Suharsimi, 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto,Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta, Yogyakarta.
Depdiknas. 2005. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Pendidikan Nasional.
Dryden,2001. Pengertian Pembelajaran, http://belajarpsikologi.com/macam-macam-teori-belajar/#ixzz1mEQZ9jGe
Hamalik Oemar. 2011. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara, Bandung.
Rosalia,2005. 2008, Aktivitas Belajar.http://translate.google.co.id
Rusman. 2008.Pembelajaran kooperatif model jigsaw. Bumi Aksara. Jakarta
---. 2011. Belajar dan Pembelajaran, Universitas Terbuka. Jakarta
Sriwahyuni.2014. IPA SD. Reneka Cipta Yokyakarta
Subroto. 2004. Pendidikan Kewarganegaraan. Universitas Terbuka. Jakarta
Sudjana, Warsita. 2011Pengertian Belajar danPembelajaran. Bumi Aksara. Bandung.
Suprijono, Sriyono. 2011. Aktivitas Belajar dan hasil belajar.
http://translate.google.co.id
Trianto. 2009,Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Surabaya
Winata Putra,2007, Belajar Dan Pembelajaran, Jakarta Universitas Terbuka
PPKn
Kompetensi Dasar
3.2Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari dirumah, sekolah dan masyarakat
4.2Melaksanakan kewajiban sebagai warga dilingungan rumah, sekolah dan masyarakat.
Indikator
Menjelaskan pentingnya memiliki kebiasaan hidup sehat dalam memilih makanan dan minuman sebagai hak dan kewajiban warga melalui observasi, surve, mencatat dan mengolah data
Mencontohkan kewajiban warga dalam memilih makanan sehat dilingkungan rumah, sekolah dan
masyarakat
IPS
Kompetensi Dasar
3.5Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam sosial, budaya dan ekonomi
4.5Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi
Indikator
Mengidentifikasi nilai gizi makanan kemasan dan hubunganya dengan kehidupan masyarakat serta lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi.
Menceritakan hasil surve informasi nilai gizi makanan kemasan setelah kegiatan observasi.
IPA
Kompetensi Dasar
3.7 Mendiskripsikan antara sumber daya alam dengan
lingkungan teknologi dan masyarakat
4.7Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan dikehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut
Indikator
Membuat laporan dalam bentuk bagan tentang manfaat teknologi makanan kemasan melalui kegiatan observasi
Mengidentifikasi hubungan antara beragam makanan hasil SDM dan teknologi makanan kemasan serta manfaatnya bagi masyarakat.
Nama Sekolah : SD Negeri 1 Kutoarjo Kelas/Semester : IV/II
Tema : Makanan sehat dan bergizi Subtema : Kebiasaan makanku
Sub tema 2 : Manfaat Makanan Sehat dan Bergizi Pertemuan ke : 1 ( Pembelajaran 1 )
Waktu : 8 x 35 menit A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B. Kompetensi Dasar dan Indikator PPKn
Kompetensi Dasar
1.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari dirumah, sekolah dan masyarakat
4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga dilingungan rumah, sekolah dan masyarakat.
Indikator
Menjelaskan pentingnya memiliki kebiasaan hidup sehat dalam memilih
Mencontohkan kewajiban warga dalam memilih makanan sehat dilingkungan
rumah, sekolah dan masyarakat IPS
Kompetensi Dasar
3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam sosial, budaya dan ekonomi
4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi.
Indikator
Mengidentifikasi nilai gizi makanan kemasan dan hubunganya dengan
kehidupan masyarakat serta lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi.
Menceritakan hasil surve informasi nilai gizi makanan kemasan setelah kegiatan
observasi. IPA
Kompetensi Dasar
3.7 Mendiskripsikan antara sumber daya alam dengan lingkungan teknologi dan masyarakat
4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan dikehidupan sehari-hari serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut
Indikator
Membuat laporan dalam bentuk bagan tentang manfaat teknologi makanan
kemasan melalui kegiatan observasi
Mengidentifikasi hubungan antara beragam makanan hasil SDM dan teknologi
makanan kemasan serta manfaatnya bagi masyarakat.
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan observasi, siswa mampu mengidentifikasi nilai gizi makanan
dan hubungannya dengan kehidupan masyarakat serta lingkungan alam.sosial, budaya dan ekonomi.
Setelah kegiatan observasi, siswa mampu menceritakan hasil surve informasi
nilai gizi makanan kemasan dengan kebenaran.
Melalui kegiatan observasi, siswa mampu membuat laporan dalam bentuk bagan
bagi masyarakat dengan benar
Menjelaskan pentingnya memiliki kebiasaan sikap hidup sehat dalam memilih
makanan dan minuman sebagai hak dan kewajiban warga melalui kegiatan observasi, survey, mencatat dan mengola data dengan benar
Mencontohkan kewajiban warga dalam memilih makanan sehat di lingkungan
rumah, sekolah, dan masyarakat dengan benar.
B. Materi ajar
Membaca informasi nilai gizi
Membuat laporan tentang manfaat teknologi makanan kemasan
C. Pendekatan/metode pembelajaran
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
Metode : Ceramah, diskusi, penugasan, dan tanya jawab) Pendekatan: mengumpulkan informasi
D. Materi Ajar
◦ Membaca diagram batang
◦ Mengolah teks
◦ Membedakan teknologi tradisional dan modern
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegia tan
Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu Pendah
uluan
1. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)
2. Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa 3. Mengajak semua siswa mengenali gambar tentang
berbagai jenis makanan kemasan
4. Menginformasikan Tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang : informasi nilai gizi yang terdapat pada makanan kemasan
10 menit
Inti Tahukah kamu
◦ Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok tiap kelompok 4 orang.
◦ Siswa membaca informasi nilai gizi yang biasanya
tan Waktu
terdapat pada bagian belakang makanan kemasan.
◦ Siswa melakukan diskusi bersama kelompok tentang informasi nilai gizi makanan dalam kemasan tersebut.
◦ Siswa kemudian membaca dan membuat kesimpulan dari data tersebut.
Ayo berlatih
◦ Siswa membaca teks yang berisi informasi tentang kalori
◦ Siswa membuat jadwal harian dan menghitung jumlah total kalori yang diperlukan untuk melakukan kegiatan satu hari
◦ Siswa membaca data tersebut, kemudian menjawab pertanyaan.
Tugas kelompok:
Dalam kelompok beranggotakan 4 orang, siswa melakukan observasi kandungan gizi berbagai jenis makanan dalam kemasan
Ayo Diskusikan
◦ Siswa membuat kesimpulan dari hasil observasi tentang jenis-jenis makanan.
◦ Siswa menuliskan kesimpulan akhir tentang pengaruh makanan kemasan bagi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, pengaruh terhadap lingkungan, dan sikap siswa dalam menghadapi beragam jenis makanan kemasan yang ada pada saat ini.
ayo ceritakan!
◦ Menggunakan data tabel hasil observasi dan kesimpulan pada kegiatan sebelumnya, siswa menceritakan hasil temuan mereka tentang variasi jenis makanan yang memiliki kandungan nilai gizi tinggi dan sebaliknya.
◦ Siswa menulis beberapa hal kebiasaan makan saat ini
◦ Sering/tidaknya mengkonsumsi makanan kemasan
◦ Kandungan gizi makanan kemasan yang dikonsumsi
Jawaban yang diharapkan:
◦ Siswa bisa membandingkan nilai gizi antara makanan kemasan dan makanan segar.
◦ Guru meminta siswa mencari informasi di perpustakaan
Remedial
◦ (Kegiatan remedial diberikan kepada siswa yang belum tuntas dalam menguasai konsep)
◦ Siswa yang belum dapat membuat laporan observasi tentang beragam makanan kemasan akan berlatih kembali.
◦ Pemberian program remedial diberikan di waktu luang saat siswa tidak sedang mempelajari materi lainnya, atau disesuaikan dengan kondisi kelas.
Penilaian proses:
a. Guru berkeliling mengamati kerjasama anak dalam mengerjakan tugas.
b. Menilai kerjasamanya, tanggung jawabnya,
kedisiplinannya, ke aktifannya, mendominasi atau tidak dsb)
c. Menilai dengan lembar pengamatan perilaku.
Penut up
i. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari
ii. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian materi)
E. Melakukan penilaian hasil belajar
F. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing (untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran)
10 menit
◦ Mengamati sikap siswa dalam berdo’a (sikap duduknya, cara membacanya, cara melafalkannya dsb)
◦ Apabila ada siswa yang kurang benar dan kurang
sempurna dalam berdo’a, maka setelah selesai kegiatan berdo’a, langsung diberi nasehat agar besok kalau berdoa
lebih disempurnakan
H. Sumber/media pembelajaran
Buku tematik terpadu kurikulum 2013 pembelajaran 4 halaman 86.
1. Teknik penilaian: tes tertulis dan kerja kelompok
2. Bentuk instrument: isian
3. Instrument terlampir
Mengetahui Pesawaran, 13 Mei 2014
Kepala SDN 1 Kutoarjo Guru Kelas IV
Sugiyati, S.Pd. Saringanti
Nama Sekolah : SD Negeri 1 Kutoarjo Kelas/Semester : IV/II
Tema : Makanan sehat dan bergizi Subtema : Kebiasaan makanku
Sub tema 2 : Manfaat Makanan Sehat dan Bergizi Pertemuan ke : 1 ( Pembelajaran 1 )
Waktu : 8 x 35 menit A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan observasi, siswa mampu mengidentifikasi nilai gizi makanan dan hubungannya dengan kehidupan masyarakat serta lingkungan alam.sosial, budaya dan ekonomi.
2. Setelah kegiatan observasi, siswa mampu menceritakan hasil surve informasi nilai gizi makanan kemasan dengan kebenaran.
3. Melalui kegiatan observasi, siswa mampu membuat laporan dalam bentuk bagan tentang manfaat teknologi makanan kemasan dengan benar
5. Menjelaskan pentingnya memiliki kebiasaan sikap hidup sehat dalam memilih makanan dan minuman sebagai hak dan kewajiban warga melalui kegiatan observasi, survey, mencatat dan mengola data dengan benar
6. Mencontohkan kewajiban warga dalam memilih makanan sehat di lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat dengan benar.
C. Petunjuk Penggunaan Bahan Ajar Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Amatilah kegiatan berikut!
2. Presentasikan hasil diskusimu di depan kelas.
Ilmu Pengetahuan Alam
1. Membaca kandungan gizi pada chitato dan sukro
2. membuat tabel kandungan gizi pada chitato dan sukro
PKn
1. Mengamati gambar
2. Menjelaskan kandungan gizi pada chitato dan sukro
Diskusikan dengan kelompokmu! Bagaimana kandungan gizi dalam chitato dan sukro? Tuliskan jawabanmu dalam kotak berikut!
Protein Lemak
1. Nilai-nilai bangsa yang kita jaga pada era globalisasi bersumber dari . . .
2. Untuk menghadapi persaingan pada era globalisasi, Negara kita harus menguasai
3. Menggunakan batik sebagai seragam sekolah merupakan bentuk . . .
4. Untuk menghindari pengaruh buruk dari globalisasi sebaiknya kita bersikap .
5. Hal yang paling penting menyikapi globalisasi adalah . . .
6. Masyarakat yang mendukung globalisasi disebut . . .
7. Dampak positif masuknya barang-barang impor adalah . ..
8. Masyarakat di Negara maju sangat menghargai . . .
9. Pada era globalisasi setiap orang harus mempersiapkan diri untuk berubah
kearah . . .
10. Adanya globalisasi membuat perilaku masyarakat dari tradisional menjadi . ..
diperlukan dalam kegiatanmu sehari-hari? tuliskan pada tabel berikut!
Kegiatan Waktu Kalori
Tidur 1 jam 65
Duduk 1 jam 75
Berdiri 1 jam 90
Mengetik 1 jam 100
Memasak 1 jam 160
Berjalan 1 jam 210
Melakukan pekerjaan rumah 1 jam 220
Berjalan cepat 1 jam 270
Aerobic 1 jam 370
Jogging 1 jam 400
Berenang 1 jam 580
Berlari 1 jam 660
Skro 5
Waktu Kegiatan Jumlah energi yang dibutuhkan
Protein chitato 1g
Protein sukro 3g
Lemak chitato 4,5g
Lemak sukro 1,5g
vitamin chitato C 6% Karbohidrat chitato 8g
1. Pancasila
2. IPTEK
3. Nasionalisme
4. Selektif
5. Agama
6. Proglobalisasi
7. Memenuhi kebutuhan
8. Waktu
9. Lebih baik
Waktu Kegiatan Jumlah energi yang dibutuhkan
6 jam Tidur 390
30 menit Berjalan 105
30 menit Berenang 290
20 menit Berlari 220
No
Siswa Ketekunan belajar Kerajinan Kedisiplinan Kerjasama Kejujuran Tanggung jawab Jumlah Nilai Kategori
1 Ags 4 4 4 4 4 3 23 96 SA
Kategori Latihan Lagi
Pesawaran, 13 Mei 2014 Observer
No Nama Aspek yang dinilai Skor Nilai
Catatan : centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria .
Penilaian : 4 + 4 + 4 x 10 = 12 x 10 = 10 12 12
Keterangan :
4 : Bagus sekali 3 : Bagus2 : Latihan lagi1 : Kurang
Pesawaran, 13 Mei 2014 Peneliti
Bahasa yang digunakan
Kalimat jelas dan mudah dimengerti
Kalimat cukup jelas tetapi ada beberapa kata yang tidak dimengerti
Kalimat sulit dimengerti
Suara saat persentasi
Jelas terdengar Kurang jelas Tidak terdengar
Sikap saat presentasi
Berani dan penuh percaya diri
Cukup berani, tapi tampak ragu
Tidak percaya diri, malu tidak mau bicara.
Kreteian Penilaian
No Skor Kreteria
1 ≥9 Bagus
2 5-8 Cukup
No Nama siswa Tes 1 Keterangan
Nilai Tertinggi 90
Nilai Terendah 50
Pesawaran, 13 Mei 2014 Peneliti
No Aspek Kinerja Guru Siklus I
Skor Kreteria
1 Membuka pelajaran 2 B
2 Menjelaskan tujuan pembelajaran 3 B
3 Memberikan apersepsi 3 B
4 Menjelaskan prosedur pembelajaran 2 B
5 Mengelola kelas 2 B
6 Memberi motivasi 3 B
7 Membimbing dan memfasilitasi 2 C
8 Memberi contoh 3 B
9 Mendorong peserta didik untuk bertanya
3 B
10 Mendorong peserta didik mengemukakan pendapat
3 B
11 Menutup pelajaran 3 B
Jumlah 29
Nilai 65,90
Kreteria Baik
Pesawaran, 13 Mei 2014 Observer
IPS
Kompetensi Dasar
3.2Memahami manusia dalam hubungannya dengan kondisi geografis
4.2Menceritakan manusia dalam hubungannya dengan lingkungan geografis tempat tinggal
Indikator
Mengenal jenis buah di lingkungan
Menulis buah yang dihasilkan tempat tinggal berserta manfaatnya.
PKn
Kompetensi Dasar
3.2 memahami hak dan kewajiban sebagi warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat
4.2melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat
Indikator
Menjelaskan hak dan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah
Mempraktekkan hak dan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah.
IPA
Kompetensi Dasar
3.7 Mendiskripsikan hubungan antara sumber daya
alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat
4.7Menyajikan laporan tentang sumber daya alam dengan lingkungan teknologi, dan masyarakat.
Indikator
Menjelaskan sumber daya alam apel dan manfaatnya
Membuat minuman dari buah-buahan dan menjelaskan manfaatnya
Nama Sekolah : SD Negeri 1 Kutoarjo Kelas/Semester : IV/II
Tema : Makanan sehat dan bergizi Subtema : Kebiasaan makanku
Sub tema 2 : Manfaat Makanan Sehat dan Bergizi Pertemuan ke : 1 ( Pembelajaran 1 )
Waktu : 8 x 35 menit A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
PKn
3.2 memahami hak dan kewajiban sebagi warga dalam kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan masyarakat
4.2 melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat
Indikator
Menjelaskan hak dan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah
Mempraktekkan hak dan kewajiban sebagai warga di lingkungan rumah.
IPS
Kompetensi Dasar