PENGARUH ORIENTASI PASAR DAN INOVASI BISNIS
TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING
(survey pada Sentra UKM kaos di kawasan Suci Bandung)
The Influence Of Market Orientation And Bussiness Innovation To Competitive Advantage
(survey at the SME centers on the T-shirt Suci Bandung) SKRIPSI
Di Ajukan Untuk me menuhi salah satu syarat Guna Menempuh Jenjang Strata Satu (S1)
Program Studi Manaje men
Oleh Firmansyah
21208057
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR PENGESAHAN
PERN YATAAN KEASLIAN ...i
MOTTO ... ii
ABSTRAK ... iii
ABSTRACT ...iv
KATA PENGAN TAR...v
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL ... xiii
DAFTAR GAMBAR... xviii
DAFTAR LAMPIRAN ...xix
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ...1
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah ...9
1.2.1 Identifikasi Masalah ...9
1.2.2 Rumusan Masalah ...10
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian...11
1.3.1Maksud Penelitian...11
1.3.2Tujuan Penelitian ...11
1.4KegunaanPenelitian ...12
viii
1.4.2 Kegunaan Akademis ...12
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ...13
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERAN GKA PEMIKIRAN,DAN HIPOTESIS 2.1Kajian Pustaka...14
2.1.1 Orientasi Pasar ...14
2.1.1.1 Pengertian Orientasi Pasar ...14
2.1.1.2 Indikator Orientas Pasar...15
2.1.2 Inovasi ...19
2.1.2.1Pengertian Inovasi Bisnis ...20
2.1.2.2Indikator Inovasi Bisnis...25
2.1.3 Keunggulan Bersaing ...26
2.1.3.1Definisi Keungglan Bersaing ...26
2.1.3.2Konsep Rantai Nilai ...27
2.1.3.3Konsep Analisis Rantai Nilai ...29
2.1.3.4Konsep Rantai Nilai Porter...30
2.1.3.5Pencapaian Keunggulan Bersaing...33
2.1.3.6Indikator Keunggulan Bersaing...35
2.1.4 Penelitian Terdahulu ...36
2.2Kerangka Pemikiran...39
2.2.1 Keterikatan Antar Variabel ...40
2.2.1.1 Keterkaitan Antara Orientasi Pasar Dengan Keunggulan Bersaing ...40
ix
dengan Keunggulan Bersaing ...41
2.3Hipotesis...42
BAB III OBJEK DAN METOD E PENELITIAN 3.1Objek Penelitian ...44
3.2Metode Penelitian ...45
3.2.1 Desain Penelitian ...47
3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian ...51
3.2.3 Sumber danTeknik Penentuan Data ...55
3.2.3.1Sumber Data (Primer dan Sekunder)...55
3.2.3.2Teknik Penentuan Data...56
3.2.3.3 Populasi………...56
3.2.3.4 Sampel...56
3.2.4 TeknikPengumpulan Data ...58
3.2.4.1 Uji Validitas ...60
3.2.4.1.1 Hasil Uji Validitas...61
3.2.4.2 Uji Realibilitas ...63
3.2.4.2.1 Hasil Uji Realibilitas ...64
3.2.5Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ...65
3.2.5.1 Rancangan Analisis...65
3.2.5.1.1 Analisis Deskriptif (Kualitatif) ...65
3.2.5.1.2 Analisis Verifikatif (Kuantitatif) ...66
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis ...70
x
3.2.5.2.2 Pengujian Secara Parsial...74
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Sentra Kaos Suci Bandung ...76
4.1.1 Sejarah Sentra Kaos Suci Bandung ...76
4.1.2 Job Description Sentra Kaos Suci ...78
4.1.3 Aktivitas Sentra Kaos Suci ...79
4.2 Karakteristik Responden ...80
4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ...80
4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia...81
4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Status ...82
4.3 Analisis Deskriptif ...83
4.3.1 Tanggapan Responden Mengenai Orientasi Pasar...83
4.3.1.1 Orientasi Pelanggan ...84
4.3.1.2 Orientasi Pesaing ...88
4.3.1.3 Koordinasi Antar Fungsi ...95
4.3.1.4 Rekapitulasi Skor Variabel Orientasi Pasar ...100
4.3.2. Tanggapan Responden Mengenai Inovasi Bisnis Sentra UKM Kaos Suci Bandung ...102
4.3.2.1. Inovasi Produk ...102
4.3.2.2. Inovasi Proses ...106
4.3.2.3. Inovasi Pemasaran ...109
4.3.2.4. Inovasi Organisasi...111
xi
4.3.2.6. Rekapitulasi Skor Variabel Inovasi Bisnis ...116
4.3.3. Tanggapan Responden Mengenai Keunggulan Bersaing Sentra UKM Kaos Suci Bandung ...118
4.3.3.1 Keunikan Produk ...118
4.3.3.2 Kualitas Produk...123
4.3.3.3 Harga Bersaing...125
4.3.3.4 Rekapitulasi Skor Variabel Keunggulan Bersaing ...133
4.4 Analisis Verifikatif...134
4.4.1 Uji Asumsi Klasik ...134
4.4.1.1 Hasil Pengujian Asumsi Normalitas ...135
4.4.1.2 Uji Multikolinearitas ...136
4.4.1.3 Uji Autokorelasi ...136
4.4.1.4 Uji Heteroskedastisitas...138
4.4.2 Analisis Regresi Linier Berganda ...139
4.4.2.1 Model Regresi ...139
4.4.2.2 Analisis Korelasi ...142
4.4.2.3 Koefisien Determinasi ...145
4.4.3. Pengujian Hipotesis ...148
4.4.3.1 Pengujian Hipotesis Secara Simultan ( Uji F ) ...148
4.4.3.2 Pengujian Hipotesis Secara Parsial ( Uji t ) ...150
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ...154
xii
DAFTAR PUSTAKA
...161
161
DAFTAR PUSTAKA
Adji Satmoko.2005.Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Integrasi Stratejik Untuk Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Program Studi Manajemen Program Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang
Alteza,Muniya.2004.Integrasi Orientasi Pasar,Inovasi dan Pembelajaran Dalam
Organisasi Sebagai Strategi Keunggulan Kompetitif.Jurnal Studi
Bisnis,Volume 2 Nomor 1
Amabile, Teresa M, Regina Conti, Heather Coon, Jeffry Lazenby and Michael Herron. 1996. Assessing the Work Environment for Creatifity, Academy of Management Journal.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.
Asep Suryana Natawiria & Riduwan. 2010. Statistika Bisnis. Bandung: Alfabeta. Chopra, S. dan Meindl, P. (2004), Supply Chain Management : Strategy, Planning,
and Operations, 2nd edition, Pearson-Prentice Hall, New Jersey.
Cooper, D.R. dan C.W. Emory, 2000. Metode Penelitian Bisnis, Edisi Kelima,
alihbahasa Widyono Soetjipto, Jakarta: Erlangga
Crosby ,Lawrence A and Nancy Stephens . 1987 . “Effects Of Relationship Marketing
On Satisfaction , Retention , and Prices in The Life Insurance Industry “
Journal Of Marketing Research . Vol 24 No. 4
Deshpande, R and Farley, J. 2000, “Executive Insight: Corporate Culture and
Market Orientation: comparing Indian and Japanese firms”, Journal of
International Marketing, Vol. 7 No. 4, pp. 111-27.
Dess, G.G. and G.T. Lumpkin. 2004. Strategic management: Creating competitive
advantages. McGraw-Hill Higher Education.
Drucker, Peter F, 2001, The Practise of the Executive, New York, Harperd & Brother Publisher
162
Dyne V.L and Graham, J. W . 2008. “Organizational Citizenship Behavior”
Construct Redention Measurement and Validation” Academy Management Journal.
Bharadwaj,S.G,Varadarajan,P.R, and Pahy,J, 1993, Sustainable Competitive Advantage in Services Industries : A Conceptual Model and Research
Propositions, Journal of Marketing, 57
Euis Dasipah. 2011. MENGANALISIS PELANGGAN DAN PESAING. Universitas Islam 45 Bekasi
Frishammar, J. and Hörte, S.A., 2005, “Managing external information in
manufacturing firms: the impact on innovation performance”, Journal of Product Innovation Management, 22(3): 251-266.
Ginanjar Suendro. 2010. Analisis Pengaruh Inovasi Produk Melalui Kinerja
Pemasaran Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing Berkelanjutan. Program
Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang
Hitt, Michael A, and Ireland, R. Duanne, Hoskisson, 2001, Manajemen Strategis,
Konsep daya saing dan globalisasi, Buku1,Salemba Empat,Jakarta
http://www.kizzio.com/677-melakukan-inovasi.html. Diakses pada 3 Juli 2014 Pukul 04.40
http:// pustakaonline.wordpress.com diakses 2 Juli 2014 pukul 21.09 http:// www.triatmojo.wordpress.com di akses 1 juli 2014 pukul 00.28 http:// www.Wikipedia.com di akses 1 juli 2014 pukul 00.42
Husein Umar, 2006, Metode Riset Bisnis, Jakarta. Gramedia Pustaka Utama
I Made Wirartha. 2006. Metodologi Penetilian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: C.V Andi Offset.
Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003 tentang Usaha Mikro Kecil & Menengah
163
QUALITY MANAJEMEN. Program Studi Magister Sains Akuntansi Program
Pascasarjana Universitas Diponegoro Semarang.
Kotler, Philip. 2001. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol. Jakarta : PT. Prehallindo
Kotler, Philip. 2005. Manajamen Pemasaran, Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.
Lena Ellitan. 2006 . STRATEGI INOVASI DAN KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA: PENDEKATAN MODEL SIMULTAN
DAN MODEL SEKUENSIAL . Jurnal Manajemen, Vol. 6, No. 1,
Moh. Nazir.2002, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Narumondang. 2003. Penyusunan Anggaran Perusahaan Sebagai Alat Manajemen
Dalam Pencapaian Tujuan. Jurusan Akuntansi Universitas Sumatera Utara.
Octavia,Ade.2013. FAKTOR-FAKTOR PENDORONG TERBENTUKNYA
ORIENTASI PASAR EKSPOR BATIK JAMBI. Jurnal Dinamika Manajemen
Vol. 1 No. 2 A
Orsini Depary,Astrid,2010.Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pemasaran Di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Untuk Umum ( SPBU ) Di
Semarang. PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM
PASCASARJANA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
Porter, M. & Kramer, M. 2004. The Competitive advantage of corporate
philanthropy, Harvard Business review, Vol.80/12, No.11, 56-58.
Porter, Michael E. 1998. Strategi Bersaing.Jakarta. Karisma Publishing Group
Prakosa,Bagas.2005.Pengaruh Orientasi Pasar,Inovasi,Dan Orientasi Pembelajaran Terhadap Kinerja Perusahaan Untuk Mencapai Keunggulan Bersaing.
Jumal Studi Manajemen & Organisasl Vol. 2 No.1
Robbins, Stephen P. (2003). Perilaku organisasi. Jakarta : PT. Indeks Kelompok GRAMEDIA
164
Simintiras, Antonis, 2011. Becoming a Market Oriented Organization: Preparing for
a New Era, Carilec 2011 CEO’s Conference.
Sismanto,Adi.2006.Analisis Pengaruh Orientasi Pembelajaran, Orientasi Pasarm dan Inovasi Terhadap Keunggulan Bersaing Untuk Meningkatkan Kinerja
Pemasaran.Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro
Semarang
Soviadi. 2006. ANALISIS PENGARUH KEUNGGULAN PRODUK, REPUTASI PERUSAHAAN DAN ASOSIASI MEREK TERHADAP KESUKSESAN PRODUK BARU DALAM MENINGKATKAN KINERJA PEMASARAN .
Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro Semarang Stoelhorst, J.W and Van Raaij, E.M. 2008. On explaining performance Differentials,
Marketing and the managerial theory of the firm, Journal of Business Research. Vol 57.
Sudarmo. 2010. Gaya Kepemimpinan Perempuan Bagi Efektivitas Organisasi.
Bandung: CV.Alfabeta.
Sugiyono, 2006, Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Ketujuh, Bandung: CV.Alfabeta.
Sugiyono,2003.Statistika Untuk Penelitian.Alfabeta.Bandung
Sugiyono. 2008. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: ALFABETA
Sugiyono. 2009. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: ALFABETA
Sugiyono. 2010. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: ALFABETA
Suhartati,Titi.2010.Pengaruh Strategi Bersaing Terhadap Hubungan Antara Supply
Chain Management Dan Kinerja. Politeknik Negeri Jakarta
165
Supranoto,Mieke.2009.Strategi Menciptakan Keunggulan Bersaing Produk Melalui Orientasi Pasar,Inovasi,Dan Orientasi Kewirausahaan Dalam Rangka
Meningkatkan Kinerja Pemasaran.Program Pascasarjana Univrsitas
Diponegoro Semarang
Tjiptono,2008, Strategi Bisnis Pemasaran. Andi. Yogyakarta.
Tribuana Sensi,Dewi.2006.Analisis Pengaruh Orientasi Pasar dan Inovasi Produk
Terhadap Keunggulan Bersaing Untuk Meningkatkan Kinerja
Pemasaran.Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro
Umi,Narimawati dkk. 2010. Penulisan Karya Ilmiah:Paduan Awal Menyusun Skripsi dan Tugas Akhir. Jakarta: Penerbit Genesis
Umi,Narimawati,.2008.Analisis Multifariat untuk Penelitian
Ekonomi.Yogyakarta:Graha Ilmu
UU No. 18 tahun 2002 Tentang Inovasi
Wahyono. 2002. Orientasi Pasar dan Inovasi: Pengaruhnya Terhadap Kinerja
Pemasaran, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol.1, No.1, Mei. Semarang.
Wigrantoro Roes Setiyadi,Mas.2007. Inovasi Bisnis: Dari Mimpi Hingga Prestasi. Program Doktor Strategic Management Program Studi Ilmu Manajemen Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia
Daftar Riwayat Hidup
Nama
: Firmansyah
Tempat / Tanggal Lahir : Kotabaru, Kec. Keritang, Kab INHIL,
RIAU. 10 November 1988
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Pemuda No. 34 Kotabaru Siberida
Hobi
: Travelling, Olahraga, Denger Musik, Nonton
Pendidikan
TK (1993 - 1994)
TK Pertiwi
Kotabaru, Kec.
Keritang, Kab.
INHIL, RIAU
SD ( 1994 - 2000)
SDNegeri 006
Kotabaru , Kec.
Keritang, Kab.
INHIL, RIAU
SMP ( 2000 -
2003)
SMP Negeri I
Kotabaru, Kec.
Keritang, Kab.
INHIL, RIAU
SMA ( 2003
–
2006 )
v
KATA PENGAN TAR
“Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir/skripsi yang berjudul: “PENGARUH ORIEN TASI PASAR DAN INOVASI BISNIS TERHAD AP KEUNGGULAN BERSAING DI SENTRA UKM KAOS SUCI BANDUNG”.
Tugas akhir/skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh jenjang Strata I (S1) pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi di Universitas Komputer Indonesia. Penulis sangat merasa terbantu dengan segala jenis bantuan, dukungan dan dorongan dari berbagai pihak dalam proses pelaksanaannya. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini. SE.,Spec.Lic selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Dr. Raeni Dwi santy, SE.,M.Si., selaku Ketua Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
vi
5. Ibu Dr. Raeni Dwi santy, SE.,M.Si., selaku Pembimbing yang sudah meluangkan waktunya untuk memberikan masukan, dorongan serta membimbing penulis dalam menyelesaikan tugas akhir/skripsi ini sampai dengan selesai.
6. Ibu Dr. Raeni Dwi santy, SE.,M.Si., selaku Dosen Wali Kelas penulis di Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Komputer Indonesia.
7. Bapak H. Syarifuddin Masikki, selaku ayah penulis yang selalu memberikan motivasi dan arahan bagi penulis.
8. Ibu HJ. Murniati, selaku ibu penulis yang selalu memberikan do’a serta dukungan moral yang tak henti – hentinya kepada penulis.
9. Ema Suryani, selaku Pasangan penulis yang selalu jadi inspirasi bagi penulis. 10.Teman-teman kelas manajemen-4 2009 (Gojas Gojlag Crew) yang selalu
memberikan semangat, bantuan, motivasi, dan saran bagi penulis.
Dengan segala keterbatasan yang penulis miliki, penulis menyadari ba hwa penyusunan tugas/akhir yang penulis lakukan masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan dalam penulisannya. Dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan adanya saran dan kritik dari berbagai pihak agar penulis dapat berkarya lebih baik lagi kedepan. Akhir kata penulis berharap penyusuan tugas akhir/skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
“Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh”
Penulis,
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Dewasa ini, banyak sekali perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang, dimana perusahaan tersebut menawarkan produk dan jasa yang menjadi ciri dari setiap perusahaan yang ada. Perusahaan yang menjual produk dan jasa pun beroperasi dalam berbagai ukuran atau skala, dimulai dari perusahaan berskala besar hingga perusahaan berskala kecil atau mikro. Dengan terus berubahnya keinginan konsumen dan juga semakin meningkatnya kebutuhan konsumen, maka hal tersebut akan menjadi kesempatan bagi perusahaan untuk terus berkembang, khususnya bagi perusahaan mikro. Usaha berskala kecil atau bisa disebut Usaha Kecil Menengah ( UKM ) telah banyak berdiri dan menawarkan bermacam – macam produk atau jasa yang dibutuhkan konsumen.Usaha Kecil Menengah ( UKM ) adalah bentuk usaha yang mempunyai perkembangan yang baik, karena jumlah UKM yang ada di Indonesia terus mengalami peningkatan, dan merupakan salah satu penyumbang terbesar devisa bagi Negara.
2
banyak Rp.50.000.000,-. Adapula data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik yang menyebutkan bahwa jumlah UMKM sampai dengan tahun 2012 adalah sebanyak 56 534 592 unit. Hal tersebut menunjukkan bahwa UMKM mempunyai perkembangan yang baik, ditandai dengan banyaknya jumlah UMKM yang ada di Indonesia.
Banyaknya UMKM yang berkembang pun terjadi di Kota Bandung, dewasa ini terdapat banyak UMKM yang berdiri dan menawarkan banyak produk yang beraneka ragam dan perkembangannya pun terbilang baik. Berdasarkan data terbaru dari DINAS KOPERASI UKM DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG tahun 2011, terdapat sebanyak 30 Sentra UMKM yang ada di Kota Bandung. Namun, dengan semakin banyaknya wirausahawan yang ada didalam satu sentra yang mana dalam hal ini yang sama – sama menawarkan produk yang hampir serupa, maka dengan sendirinya tercipta persaingan antar produsen. Hal ini dapat dilihat dari jumlah UKM yang ada pada sebuah sentra untuk menawarkan produk mereka yang memilki ciri khas masing - masing. Dalam tingkat persaingan yang semakin ketat yang dikarenakan banyak UKM yang bermunculan didalam satu sentra, maka produk pada nantinya akan sulit dibedakan antara satu dengan yang lainnya. Agar dapat bertahan dalam persaingan dan berupaya unggul dalam persaingan, maka perusahaan tidak boleh bergantung pada kualitas produk yang ditawarkan semata tetapi perusahaan juga harus memilki dan menerapkan strategi dalam menawarkan produknya.
3
suatu proses menciptakan dan memuaskan para pelanggan dengan cara melakukan penilaian secara terus menerus akan kebutuhan para pelanggan. Dengan memamahi apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan pelanggan maka perusahaan akan mampu memahami kondisi pasar yang ada.
Orientasi pasar merupakan salah satu komponen yang sangat penting bagi suatu perusahaan, baik perusahaan yang berskala kecil, menengah dan yang berskala besar sekalipun. Dengan adanya orientasi pasar maka sebuah perusahaan akan dapat memahami apa saja kebutuhan dan keinginan para pelanggan secara terus menerus. Penerapan orientasi pasar yang dilakukan sebuah perusahaan akan membuat sebuah perusahaan mampu memahami pangsa pasar yang ada serta dapat menarik minat para pelanggan dan hal tersebut memilki peranan penting dalam memajukan perusahaan yang dalam hal ini adalah keunggulan bersaing. penerapan orientasi pasar tersebut bisa juga dilakukan di usaha yang berskala kecil dan menengah seperti pada sebuah sentra UKM. Namun pada kenyataannya, tidak semua perusahaan yang melakukan orientasi pasar dalam kegiatan usahanya, sehingga hal tersebut bisa saja membuat perusahaan tersebut gagal dalam bersaing dengan perusahaan yang lainnya dalam beberapa aspek, dalam hal ini aspek yang menyangkut tentang pemahaman akan kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
4
kegiatan usahanya, seperti melakukan pembaharuan terhadap produk yang dihasilkan perusahaan, melakukan pembaharuan terhadap pelayanan kepada para pelanggan, dan melakukan pembaharuan ide yang lebih bermanfaat bagi pelanggan dan perusahaan. Dalam hal meningkatkan keunggulan bersaing, maka seharusnya perusahaan melakukan kegiatan penelitian, pengembangan dan perekayasaan yang bertujuan untuk menerapkan cara baru dan ilmu pengetahuan baru ke dalam produk atau proses produksi. Selain orientasi pasar, inovasi bisnis juga memilki peranan yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing. Tujuan utama dari inovasi bisnis adalah menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dengan cara membuat ide – ide baru dalam kegiatan bisnis yang dijalankan agar dapat membuat perusahaan dapat selalu bertahan dan bersaing dalam persaingan bisnis yang ada. Inovasi bisnis menurut Komite Inovasi Nasional adalah “kegiatan untuk meningkatkan inovasi di bidang Bisnis”. Pengetahuan dan informasi yang dimiliki tidak menjamin terjadinya inovasi,
5
dengan nilai investasi Rp. 115,403 Milyar dan menyerap tenaga pekerja sebanyak 2.721 Orang.
Dalam penelitian kali ini penulis mengadakan penyebaran kuisioner awal, yang dimana penyebaran kuisioner ini mempunyai tujuan untuk mengetahui hal – hal apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan antar pengusaha kaos di Sentra UKM di Kawasan Suci Bandung. Hal tersebut dapat dijelaskan pada tabel berikut :
1. Apakah anda merasa kesulitan dalam memahami kondisi persaingan didalam
2. Apakah perusahaan anda merespon cepat ketika ada aktivitas baru yang dilakukan
3. Apakah anda mengalami pengurangan konsumen karena banyaknya pesaing di pasar ?
4. Apakah perusahaan anda melakukan inovasi pada cara memasarkan produknya ?
5. Apakah perusahaan anda merasa melakukan inovasi produk yang direspon secara baik bersaing dengan kompetitor yang menjual
10 67%
6
produk serupa dengan perusahaan anda
(Keunggalan Bersaing)
7. Apakah anda memasang harga yang lebih terjangkau dibanding pesaing anda
(Keunggalan Bersaing)
29 97%
1 3%
Sumber : data yang diolah 2014
Berdasarkan survei awal yang dilakukan, dengan menyebarkan kuisioner kepada 30 perusahaan yang ada di sentra kaos suci Bandung, penulis menemukan beberapa fenomena yang terjadi yaitu orientasi pasar yang dituju oleh perusahaan merupakan salah satu cara agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaaan yang lain yang sejenis dalam satu segmen pasar, dan juga orientasi pasar dapat menunjang perusahaan untuk mendapatkan nilai tambah dari konsumen. Selain orientasi pasar, inovasi bisnis juga berpengaruh terhadap penilaian konsumen dan juga membantu perusahaan dalam persaingan, sehinggga perusahaan dapat tetap unggul dalam persaingan.
Berdasarkan hasil survei awal yang dilakukan terhadap 30 responde n, diperoleh hasil 40% responden pihak perusahaan menjawab bahwa perusahaan merasa kesulitan dalam memahami kondisi persaingan didalam pasar, dan 60% responden perusahaan menjawab bahwa mereka tidak kesulitan dalam memahami kondisi persaingan didalam pasar. Hal tersebut menunjukkan bahwa kebanyakan dari perusahaan yang ada di sentra kaos suci mudah memahami kondisi persaingan didalam pasar.
7
tidak merespon cepat ketika ada aktifitas baru dari pesaing, dan 43% responden menjawab bahwa perusahaan merespon cepat ketika ada aktifitas baru yang dilakukan pesaing. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa perusahaan masih kurang peka dan tanggap akan aktifitas baru yang dilakukan oleh pesaing.
Berdasarkan hasil survei awal yang telah dilakukan kepada 30 responden, diperoleh hasil sebesar 70% responden perusahaan yang menyatakan bahwa perusahaannya tidak mengalami pengurangan konsumen karena banyaknya pesaing di pasar, dan 30% responden perusahaan menyatakan bahwa perusahaan mereka mengalami pengurangan konsumen karena banyaknya pesaing di pasar. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa masih adanya pelanggan yang meminati produk dari senta kaos Suci.
Berdasarkan hasil survei awal yang telah dilakukan kepada 30 responden, diperoleh hasil sebesar 73% responden perusahaan yang menyatakan bahwa perusahaannya melakukan inovasi pada cara memasarkan produknya, dan 27% responden menyatakan bahwa perusahaannya tidak melakukan inovasi pada cara memasarkan produknya. Hasil survei tersebut menunjukkan bahwa mayoritas perusahaan di sentra kaos Suci melakukan inovasi dalam hal pemasaran produk mereka
8
dalam melakukan inovasi terhadap produk, kebanyakan perusahaan di sentra kaos Suci tidak mendapat respon yang baik dari konsumennya.
Berdasarkan survei awal yang dilakukan kepada 30 responden, 33% responden perusahaan merasa tidak kesulitan untuk bersaing dengan kompetitor yang menjual produk serupa dengan perusahaan sendiri, dan 67% responden perusahaan merasa kesulitan untuk bersaing dengan kompetitor yang menjual produk serupa dengan perusahaan sendiri. Hal tersebut menunjukkan bahwa kebanyakan dari perusahaan yang ada di sentra kaos Suci merasa kesulitan untuk bersaing dengan perusahaan lain yang menjual produk yang sama..
Berdasarkan survei awal yang dilakukan kepada 30 responden, 97% responden perusahaan menyatakan bahwa perusahaan mereka memasang harga yang lebih terjangkau dibanding perusahaan pesaing, sedangkan 3% responden perusahaan menyatakan bahwa perusahaan mereka tidak memasang harga yang lebih terjangkau dibanding perusahaan pesaing. Hal tersebut menyatakan bahwa mayoritas perusahaan yang ada di sentra kaos Suci memberikan harga yang menurut mereka terjangkau untuk konsumen.
9
dalam hal pencarian informasi tentang kegiatan baru yang dilakukan oleh para pesaingnya. Adapun fenomena lain yang terjadi di sentra UKM kaos di kawasan suci Bandung, yaitu mayoritas perusahaan yang ada di sentra tersebut kurang mendapat respon yang baik akan produk – produk baru yang mereka tawarkan ke konsumen dan produk yang di hasilkan sentra kaos Suci saat ini kurang mampu bersaing dengan produk serupa yang dihasilkan dari luar sentra tersebut.
Dari bebrerapa fenomena yang telah diurai diatas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut di Sentra Kaos Suci Bandung dengan judul penelitian “PENGARUH ORIENTASI PASAR DAN INOVASI BISNIS TERHADAP KEUNGGULAN BERSAING DI SENTRA UKM KAOS DI KAWASAN SUCI BANDUNG“.
1.2Identifikasi Dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan dengan uraian latar belakang di atas, penulis menemukan beberapa fenomena yang terjadi di sentra UKM kaos di kawasan suci Bandung, antara lain:
10
Penerapan inovasi bisnis dalam mencapai keunggulan bersaing di pandang sangat penting, karena Tujuan utama dari inovasi bisnis adalah menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dengan cara membuat ide – ide baru dalam kegiatan bisnis yang dijalankan agar dapat membuat perusahaan dapat selalu bertahan dan bersaing dalam persaingan bisnis yang ada. Dimana hal tersebut mengindikasikan bahwa perusahaan yang ada di sentra kaos Suci belum melakukan usaha yang maksimal dalam menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dengan cara membuat ide – ide baru dalam kegiatan bisnis yang dijalankan. Sehingga perusahaan dikatakan belum optimal dalam melakukan inovasi bisnis.
Dengan semakin banyaknya pesaing di sentra UKM kaos di kawasan suci dan pesaing yang ada diluar sentra yang menjual produk serupa, maka sebagian besar perusahaan mengalami kesulitan dalam persaingan, hal ini di sebabkan karena perusahaan masih kurang cepat dalam merespon aktivitas yang dilakukan oleh pesaing dalam pasar dan perusahaan belum optimal dalam menciptakan nilai tambah dengan cara membuat ide baru dalam kegiatan bisnis yang dilakukan.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang penulis kemukakan, penulis memutuskan beberapa hal yang akan penulis angkat menjadi pokok permasalahannya, yaitu :
11
4. Seberapa besar pengaruh orientasi pasar terhadap keunggulan bersaing di Sentra Kaos Suci Bandung
5. Seberapa besar pengaruh inovasi bisnis terhadap keunggulan bersaing di Sentra Kaos Suci Bandung
6. Seberapa besar pengaruh orientasi pasar dan inovasi bisnis terhadap keunggulan bersaing di Sentra Kaos Suci Bandung.
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana orientasi pasar, inovasi bisnis, dan keunggulan bersaing Sentra Kaos Suci Bandung dan membandingkannya dengan teori – teori dan pendapat para ahli yang tersedia.
1.3.2 Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana orientasi pasar di Sentra Kaos Suci Bandung.
2. Untuk mengetahui bagaimana inovasi bisnis di Sentra Kaos Suci Bandung. 3. Untuk mengetahui bagaimana keunggulan bersaing di Sentra Kaos Suci
Bandung.
4. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh orientasi pasar terhadap keunggulan bersaing di Sentra Kaos Suci Bandung
12
6. Untuk menganalisis pengaruh orientasi pasar dan inovasi bisnis terhadap keunggulan bersaing di Sentra Kaos Suci Bandung. Pengaruh.
1.4Kegunaan Penelitian
Adapun tulisan ini penulis harapkan bisa memberikan manfaat bagi banyak pihak yang menggunakan tulisan ini, antara lain :
1.4.1 Kegunaan Praktis
1.Manfaat Bagi Penulis
Untuk lebih memahami dan menambah wawasan yang lebih luas mengenai bagaimana orientasi pasar dan inovasi bisnis serta keunggulan bersaing yang sesuai dengan teori ataupun ilmu yang telah ada.
2. Manfaat Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan bagi pimpinan perusahaan yang diteliti, sehingga perusahaan yang bersangkutan dapat memahami lebih lanjut tentang orientasi pasar, inovasi bisnis dan keunggulan bersaing serta sebagai bahan pertimbangan dalam rangka memperbaiki kelemahan – kelemahan yang ada agar perusahaan akan semakin baik kinerjanya dan akan lebih mampu bersaing dengan kompetitor.
1.4.2 Kegunaan Akademis
1. Manfaat bagi program studi
Sebagai penambah referensi dan sebagai bahan perbandingan dengan tulisan – tulisan sebelumnya khususnya tentang Orientasi Pasar, Inovasi Bisnis.
13
Sebagai bahan referensi yang bisa dipakai apabila penulis lain ingin dan tertarik membuat tulisan yang sama dengan penulis.
1.5Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, penulis melakukan penelitian di Sentra UKM Kaos Suci Bandung.
Adapun penelitian ini dilakukan pada bulan Maret sampai bulan Juli 2014.
Tabel 1.2
Jadwal Kegiatan Penelitian
Keterangan Maret April Mei Juni Juli
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
PENGARUH ORIENTASI PASAR DAN INOVASI BISNIS TERHAD AP KEUNGGULAN BERSAING
(Survei Pada Sentra UKM Kaos Suci Bandung) FIRMANSYAH
UNIKOM ABSTRACT
Small Scale Enterprises or Medium Scale Enterprises (SME) have been a lot of built and offers any kind of product and service that needed by consumer, which is one of it is T-shirt center in Suci area, Bandung), author interested to investigate the problem occurred, base on initial survey by author, there is some problem about implementation of market orientation and bussiness innovation on competitive advantage in that SME center. The study aim is to know response of respondents, who is the shop owner in shirt SME center Suci Bandung, to market orientation and bussiness innovation on competitive advantage (survey in T-shirt SME center in Suci area Bandung) and measure indicators of market orientation and bussiness innovation on competitive advantage (survey in T-shirt SME center in Suci area Bandung).
Method of this study is verificative descriptive method and sampling method is sampling random. Random sampling of the eighty-two store owners on T-shirts SME center in area of Suci Bandung. Analytial technique of this study is multiple regression with equation of least quadrate and test the hypothesis using the t-statistic for testing the partial regression coefficients and F-statistics to test the significance of the effect together with a significant level of five percent.
Hypothesis tests revealed that Market Orientation and Business Innovation get posit ive response from the shop owner in T-shirt UKM center in Suci area Bandung. Variable Market Orientation partially have significant effect on Competitive Advantage. Variable Business Innovation partially have significant effect partially on Competitive Adv antage. Variable of Market Orientation and Business Innovation have significant effect simultaneously on Competitive Advantage.
LATAR BELAKANG
Dewasa ini, banyak sekali perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang, dimana perusahaan tersebut menawarkan produk dan jasa yang menjadi ciri dari setiap perusahaan yang ada. Perusahaan yang menjual produk dan jasa pun beroperasi dalam berbagai ukuran atau skala, dimulai dari perusahaan berskala besar hingga perusahaan berskala kecil atau mikro. Dengan terus berubahnya keinginan konsumen dan juga semakin meningkatnya kebutuhan konsumen, maka hal tersebut akan menjadi kesempatan bagi perusahaan untuk ter us berkembang, khususnya bagi perusahaan mikro. Usaha berskala kecil atau bisa disebut Usaha Kecil Menengah ( UKM ) telah banyak berdiri dan menawarkan bermacam – macam produk atau jasa yang dibutuhkan konsumen.Usaha Kecil Menengah ( UKM ) adalah bentuk usaha yang mempunyai
perkembangan yang baik, karena jumlah UKM yang ada di Indonesia terus mengalami peningkatan, dan merupakan salah satu penyumbang terbesar devisa bagi Negara.
Pengertian Usaha Kecil Menengah ( UKM )Usaha Mikro sebagaimana dimaksud Keputusan Menteri Keuangan No.40/KMK.06/2003 tanggal 29 Januari 2003, yaitu usaha produktif milik keluarga atau perorangan Warga Negara Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak Rp.100.000.000,00 (seratus juta rupiah) per tahun. Usaha Mikro dapat mengajukan kredit kepada bank paling banyak Rp.50.000.000,-. Adapula data yang bersumber dari Badan Pusat Statistik yang menyebutkan bahwa jumlah UMKM sampai dengan tahun 2012 adalah sebanyak 56 534 592 unit. Hal tersebut menunjukkan bahwa UMKM mempunyai perkembangan yang baik, ditandai dengan banyaknya jumlah UMKM yang ada di Indonesia.
DAN PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOTA BANDUNG tahun 2011, terdapat sebanyak 30 Sentra UMKM yang ada di Kota Bandung. Namun, dengan semakin banyaknya wirausahawan yang ada didalam satu sentra yang mana dalam hal ini yang sama – sama menawarkan produk yang hampir serupa, maka dengan sendirinya tercipta persaingan antar produsen. Hal ini dapat dilihat dari jumlah UKM yang ada pada sebuah sentra untuk menawarkan produk mereka yang memilki ciri kha s masing - masing. Dalam tingkat persaingan yang semakin ketat yang dikarenakan banyak UKM yang bermunculan didalam satu sentra, maka produk pada nantinya akan sulit dibedakan antara satu dengan yang lainnya. Agar dapat bertahan dalam persaingan dan berupaya unggul dalam persaingan, maka perusahaan tidak boleh bergantung pada kualitas produk yang ditawarkan semata tetapi perusahaan juga harus memilki dan menerapkan strategi dalam menawarkan produknya.
Pada saat ini sebuah perusahaan wajib untuk melakukan suatu kegiatan untuk meningkatkan kinerja perusahaan, kegiatan yang dimaksudkan adalah melakukan suatu proses menciptakan dan memuaskan para pelanggan dengan cara melakukan penilaian secara terus menerus akan kebutuhan para pelanggan. Dengan memamahi apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan pelanggan maka perusahaan akan mampu memahami kondisi pasar yang ada.
bisa juga dilakukan di usaha yang berskala kecil dan menengah seperti pada sebuah sentra UKM. Namun pada kenyataannya, tidak semua perusahaan yang melakukan orientasi pasar dalam kegiatan usahanya, sehingga hal tersebut bisa saja membuat perusahaan tersebut gagal dalam bersaing dengan perusahaan yang lainnya dalam beberapa aspek, dalam hal ini aspek yang menyangkut tentang pemahaman akan kebutuhan dan kepuasan pelanggan.
Perusahaan yang telah melakukan orientasi pasar untuk meningkatkan keunggulan bersaing yang kompetitif seharusnya juga melakukan kegiatan lain yang dapat menunjang keunggulan bersaing perusahaan. Hal tersebut dapat dilakuka n dengan cara meningkatkan kinerja layanan yang memuaskan para pelanggan, perusahaan dapat melakukan terobosan – terobosan baru dalam kegiatan usahanya, seperti melakukan pembaharuan terhadap produk yang dihasilkan perusahaan, melakukan pembaharuan terhadap pelayanan kepada para pelanggan, dan melakukan pembaharuan ide yang lebih bermanfaat bagi pelanggan dan perusahaan. Dalam hal meningkatkan keunggulan bersaing, maka seharusnya perusahaan melakukan kegiatan penelitian, pengembangan dan perekayasaan yang bertujuan untuk menerapkan cara baru dan ilmu pengetahuan baru ke dalam produk atau proses produksi. Selain orientasi pasar, inovasi bisnis juga memilki peranan yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing. Tujuan utama dari inovasi bisnis adalah menciptakan nilai tambah bagi perusahaan dengan cara membuat ide – ide baru dalam kegiatan bisnis yang dijalankan agar dapat membuat perusahaan dapat selalu bertahan dan bersaing dalam persaingan bisnis yang ada. Inovasi bisnis menurut Komite Inovasi Nasional adalah “kegiatan untuk meningkatkan inovasi di bidang Bisnis”. Pengetahuan dan informasi yang dimiliki tidak menjamin terjadinya inovasi,
tahun ini memiliki beragam UKM yang memproduksi kaos untuk dipasarkan kedalam maupun keluar Kota Bandung. Salah satu tujuan pasar dari Sentra Kaos Suci yaitu beberapa kota di Sumatera dan beberapa kota dari provinsi yang lain. Terletak di Jalan Surapati dan Jalan PHH. Mustofa, kecamatan Cibeunying Kidul, Bandung. Fokus sentra ini adalah memproduksi berbagai macam jenis sablon kaos. Terdapat kurang lebih 409 pengrajin sablon kaos. Kapasitas produksi per tahunnya sebanyak 177.300 Lusin dengan nilai investasi Rp. 115,403 Milyar dan menyerap tenaga pekerja sebanyak 2.721 Orang.
TEORI ORIENTASI PASAR
Wahyono (2002 : 28) dalam jurnal sains pemasaran Indonesia volume 1, mei 2001, menyatakan bahwa orientasi pasar merupakan budaya organisasi yang efekttif dan efisien untuk menciptakan perilaku yang dibutuhkan untuk menciptakan “superior value” bagi pembeli dan
“superior performance” bagi perusahaan.
TEORI INOVASI BISNIS
Bisnis Inovasi adalah memperkenalkan ide baru, barang baru, pelayanan baru dan cara-cara baru yang lebih bermanfaat. Amabile et al. (1996,p1154-1155). Kata kunci lainnya dalam pengertian inovasi adalah baru.
TEORI KEUNGGULAN BERSAING
dasarnya tumbuh dari nilai – nilai atau manfaat yang diciptakan oleh perusahaan bagai para pembelinya.
METODE PENELITIAN
Menurut Sugiyono (2006:13) mendefinisikan objek penelitian adalah sebagai berikut:
“Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu tentang suatu hal objektif, valid dan reliable tentang suatu hal (variabel tertentu).”
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian yang kemudian dio lah dan dianalisis untuk diambil kesimpulan.
POPULASI DAN SAMPEL Populasi
Menurut Sugiyono (2008:115), “Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan”. Dalam penelitian ini populasinya adalah semua perusahaan di Sentra Kaos Suci Bandung.
2
1
Ne
N
n
Sampel
Menurut Sugiyono (2008:116) “sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik
penarikan random sampling berdasarkan jumlah pemilik toko kaos di sentra kaos Suci Bandung.
Random sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu dalam populasi
baik secara sendiri – sendiri atau bersama – sama diberi kesempatan yang sama untuk dip ilih sebagai anggota sampel (Sugiyono,2003:74/78).
Adapun yang menjadi sampel yang digunakan untuk pengukuran kuesioner adalah Pengusaha atau Pemilik Toko di Sentra Kaos Suci Bandung.
Metode penarikan sampel yang digunakan mengacu kepada pendekatan slovin (Umi Narimawati,2010:38), pendekatan ini dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi
E = Batas kesalahan yang ditoleransi (1%,5%,10%)
n =
n =
n = 82
Hasil Uji Validitas
Berikut adalah hasil uji validitas dari masing – masing variabel dalam penelitian ini, yang dapat dilihat pada tabel berikut.
1. Hasil uji validitas variabel orientasi pasar (X1)
Hasil uji validitas variabel orientasi pasar
No Item Nilai Koefisien Titik Kritis Keterangan
1 0,393 0,300 Valid
2 0,500 0,300 Valid
3 0,562 0,300 Valid
4 0,645 0,300 Valid
5 0,732 0,300 Valid
6 0,474 0,300 Valid
7 0,490 0,300 Valid
8 0,619 0,300 Valid
9 0,732 0,300 Valid
409
10 0,508 0,300 Valid
11 0,732 0,300 Valid
2. Hasil uji validitas variabel inovasi bisnis (X2)
Hasil uji validitas variabel inovasi bis nis
No Item Nilai Koefisien Titik Kritis Keterangan
12 0,507 0,300 Valid
13 0,552 0,300 Valid
14 0,523 0,300 Valid
15 0,554 0,300 Valid
16 0,376 0,300 Valid
17 0,477 0,300 Valid
3. Hasil uji validitas variabel keunggulan bersaing (Y)
Hasil uji validitas variabel keunggulan bersaing
No Item Nilai Koefisien Titik Kritis Keterangan
18 0,540 0,300 Valid
19 0,604 0,300 Valid
20 0,604 0,300 Valid
22 0,647 0,300 Valid
23 0,487 0,300 Valid
24 0,479 0,300 Valid
25 0,622 0,300 Valid
26 0,647 0,300 Valid
27 0,514 0,300 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa semua data yang menyangkut penelitian dapat dikatakan valid dan dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut.
Hasil Uji Reliabilitas
Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari ketiga (3) variabel dalam penelitian ini yaitu, orientasi pasar, inovasi bisnis, dan keunggulan bersaing, yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Nilai Koefisien Titik Kritis Keterangan 1 Orientasi Pasar ( X1 ) 0,875 0,700 Reliabel 2 Inovasi Bisnis ( X2 ) 0,757 0,700 Reliabel 3 Keunggulan Bersaing ( Y ) 0,867 0,700 Reliabel
Analisis Regresi Linier Berganda
Pengujian Hipotesis ini dimaksudkan untuk memberikan bukti empiris apakah terdapat pengaruh
Orientasi Pasar (X1) dan Inovasi Bisnis (X2) Terhadap Keunggulan Bersaing (Y).
Model Regresi
Untuk melihat pengaruh Orientasi Pasar (X1) dan Inovasi Bisnis (X2) Terhadap
Keunggulan Bersaing (Y) digunakan analisis regresi linier berganda dengan persamaan sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2
Dimana :
Y = Keunggulan Bersaing X1 = Orientasi Pasar
X2 = Inovasi Bisnis
a= Konstanta
b1, b2=Koefisien Regresi
Hasil pengolahan software SPSS 13 untuk analisis regresi berganda disajikan pada tabel berikut :
Analisis Regresi Berganda
Variabel Koefisien Regresi
Std.Error T Sig.
(Constant) 8.541 2.820 3.029 0,003
X1 0,578 0,059 9.805 0,000
X2 0,285 0,091 3.125 0,002
Y = 8.541 +0,578X1+0,285X2
Nilai a, bi dan b2 dalam persamaan di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
a = 8.541 artinya. Jika variabel Keunggulan Bersaing (Y) tidak dipengaruhi oleh kedua variabel bebasnya yaitu Orientasi Pasar (X1) dan Inovasi Bisnis (X2) bernilai 0, maka besarnya rata-rata Keunggulan Bersaing peusahaan akan Bernilai 8.541
b1 = 0,578 artinya, menunjukan adanya hubungan yang searah antara Orientasi Pasar (X1)
dengan Keunggulan Bersaing (Y), sebesar 0.578 mengandung arti untuk setiap pertambahan Orientasi Pasar (X1) sebesar satu satuan akan menyebabkan meningkatnya Keunggulan Bersaing (Y) sebesar 0.578, artinya jika perusahaan meningkatkan manfaat dari Orientasi Pasar, maka Keunggulan Bersaing pun akan meningkat, hal tersebut sesuai dengan hal yang di kemukakan oleh Bagas Prakosa (2005:51, dalam jurnal Pengaruh Orientasi pasar, inovasi dan Orientasi pembelajaran terhadap kinerja Perusahaan untuk mencapai
keunggulan Bersaing) mengatakan bahwa “untuk memperoleh
keunggulan bersaing, kinerja perusahaan dapat dipengaruhi oleh orientasi pasar”
b2= 0,285, artinya, menunjukan adanya hubungan yang seara h antara Inovasi Bisnis (X2)
0,285, artinya jika perusahaan meningkatkan implementasi dari Inovasi Bisnis, maka Keunggulan Bersaing Perusahaan akan meningkat. hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh Bagas Prakosa (2005:54, dalam jurnal Pengaruh Orientasi pasar, inovasi dan Orientasi pembelajaran terhadap kinerja Perusahaan untuk
mencapai keunggulan Bersaing) menyimpulkan bahwa “perusahaan
manufaktur perlu meningkatkan kinerjanya agar memiliki keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Namun hal tersebut tidak akan terlepas dari peranan variabel sebelumnya yaitu orientasi pasar, orientasi pembelajaran dan inovasi.”
Kolerasi Parsial antara Orientasi Pasar dengan Keunggulan Bersaing
Berdasarkan hasil output dari software SPSS di atas, diperoleh nilai koefisien korelasi untuk Orientasi Pasar dengan Keunggulan Bersaing sebesar 0,748. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara Orientasi Pasar (X1) terhadap Keunggulan Bersaing (Y).
Korelasi antara Orientasi Pasar dan Keunggulan Bersaing bersifat positif, maksudnya jika semakin tinggi tingkat Orientasi Pasar maka Keunggulan Bersaing diprediksi akan mengalami peningkatan. Nilai signifikansi sebsesar sebesar 0.000< 0.05(tingkat ketelitian) menunjukan bahwa hubungan Orientasi Pasar dan Keunggulan Bersaing dapat dikatakan signifikan, artinya nilai korelasi ini dapat dijadikan acuan atau bahan patokan perhitungan dalam penelitian.
untuk mencapai keunggulan Bersaing) mengatakan bahwa “untuk memperoleh keunggulan bersaing, kinerja perusahaan dapat dipengaruhi oleh orientasi pasar”
Kolerasi Parsial antara Inovasi Bisnis dengan Keunggulan Bersaing
Berdasarkan hasil output dari software SPSS di atas, diperoleh nilai koefisien korelasi untuk Inovasi Bisnis dengan Keunggulan Bersaing sebesar 0,424. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara Inovasi Bisnis (X2) terhadap Keunggulan Bersaing
(Y).
Korelasi antara Inovasi Bisnis dan Keunggulan Bersaing bersifat positif, maksudnya jika semakin tinggi tingkat Inovasi Bisnis maka Keunggulan Bersaing diprediksi akan mengalami peningkatan. Nilai signifikansi sebsesar sebesar 0.000< 0.05(tingkat ketelitian) menunjukan bahwa hubungan Inovasi Bisnis dan Keunggulan Bersaing dapat dikatakan signifikan, artinya nilai korelasi ini dapat dijadikan acuan atau bahan patokan perhitungan dalam penelitian
Jika sebuah unit usaha melakukan Inovasi Bisnis, maka Keunggulan Bersaing unit usaha tersebut akan meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan olehBagas Prakosa (2005:54, dalam jurnal Pengaruh Orientasi pasar, inovasi dan Orientasi pembelajaran terhadap
kinerja Perusahaan untuk mencapai keunggulan Bersaing) menyimpulkan bahwa “perusahaan
manufaktur perlu meningkatkan kinerjanya agar memiliki keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Namun hal tersebut tidak akan terlepas dari peranan variabel sebelumnya yaitu orientasi pasar, orientasi pembelajaran dan inovasi.”
Koefisien Determinasi
Koefisien Determinasi
Adapun perhitungan dari hasil output disana dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
KD = R2 x 100% = (0,781)2 x 100% = 60.9 %
Artinya, variabel Orientasi Pasar dan Inovasi Bisnis memberikan pengaruh sebesar 60.9 % terhadap Keunggulan Bersaing . Sedangkan sisanya sebesar 39.1 % Keunggulan Bersaing dapat dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak diteliti, yang artinya bahwa selain variabel Orientasi Pasar dan Inovasi Bisnis, dan variabel Keunggulan Bersaing dipengaruhi oleh variabel lainnya seperti Orientasi kewirausahaan, Orientasi Teknologi, dan Pembelajaran dalam organisasi yang memiliki jumlah masing – masing variabel yang tidak dihitung oleh penulis.
dengan memiliki pembelajaran yang baik mengenai lingkungan bisnis, maka perusahaan d inilai memiliki modal yang penting dalam hal bersaing dengan perusahaan lain.
Pada pembahasan ini akan dijelaskan bagaimana pengaruh secara dari masing- masing variabel didalam penelitian ini, yaitu Orientasi Pasar (X1) dan Inovasi Bisnis (X2) terhadap
Keunggulan Bersaing (Y). baik secara simultan atau parsial.Pembahasan ini dilakukan berdasarkan hasil regresi yang ditunjukkan dari hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS versi 13.
Pengujian Hipotesis Secara Simultan ( Uji F )
Untuk mengetahui signifikan atau tidaknya suatu pengaruh dari variabel- variabel bebas secara bersama atas suatu variabel tidak bebas digunakan ujiF.
Ho : Tidak terdapat pengaruh dari Orientasi Pasar (X1) dan Inovasi Bisnis (X2), terhadap
Keunggulan Bersaing (Y).
Ha : Terdapat pengaruh dari Orientasi Pasar (X1) dan Inovasi Bisnis (X2) terhadap Keunggulan
Bersaing (Y).
Kriteria Uji : 1. Terima Ho jika F hitung < F tabel 2. Tolak Ho jika F hitung ≥ F tabel F tabel = F α ; (df1, df2) ; df1 = k , df2 = n-k-1
Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
F hitung Df F tabel Sig Keterangan Kesimpulan
61.703 df1 = 2 3,110 0,000 Ho ditolak Terdapat pengaruh (Signifikan) df2 = 79
Dari tabel diatas, diperoleh nilai F hitung sebesar 61.703. Karena nilai F hitung (61.703) > F tabel (3,110), maka Ho ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh dari Orientasi Pasar (X1) dan Inovasi Bisnis (X2) terhadap Keunggulan Bersaing (Y) secara
simultan. Maka dapat diketahui, jika Perusahan semakin mengintegrasikan Orientasi Pasar dan melakukan Inovasi Bisnis, maka Keunggulan Bersaing yang dimiliki perusahaan akan mengalami peningkatan.Sebagaimana yang dikemukakan oleh Muniya Alteza (2004 : 74, dalam jurnal Integrasi Orientasi Pasar, Inovasi dan Pembelajaran dalam organisasi) berpendapat
bahwa “Keberadaan orientasi pasar, inovasi dan pembelajaran dalam organisasi yang
terintegrasi dengan baik akan dapat membantu perusahaan merumuskan strategi yang tepat dalam menyampaikan superior customer value bagi pelanggannya sehingga akhirnya menjadi suatu keunggulan kompetitif yang berkelanjutan”.
Pengujian Hipotesis Secara Parsial ( Uji t )
Untuk mengetahui ada atau tidaknya suatu pengaruh dari variabel-variabel bebas secara parsial atas suatu variabel tidak bebas digunakan uji t.
Hipotesis :
Ho1 :β1 = 0 Tidak terdapat pengaruh dari Orientasi Pasar (X1) terhadap Keunggulan
Bersaing (Y).
Ha1 :β1 ≠ 0 Terdapat pengaruh dari Orientasi Pasar (X1) terhadap Keunggulan
Ho2 :β 2 = 0 Tidak terdapat pengaruh dari Inovasi Bisnis (X2) terhadap Keunggulan
Bersaing (Y).
Ha2 : β 2 ≠ 0 Terdapat pengaruh dari Inovasi Bisnis (X2) terhadap Keunggulan Bersaing
(Y).
α = 5%
Statistik Uji :
thit =
( )
b
Se b , derajat bebas = n-k-1
Kriteria Uji : 1. Terima Ho jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
2. Tolak Ho jika t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel Hasil uji t berdasarkan pengolahan SPSS disajikan pada tabel berikut :
Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji t)
Variabel t hitung Df t tabel Sig Keterangan Kesimpulan
X1 9.805
79 1,990
0,000 Ho ditolak Signifikan
X2 3.125 0,008 Ho ditolak Signifikan
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, serta pembahasan yang disertai dengan teori dan konsep yang mendukung mengenai penelitian ini, yaitu pengaruh Orientasi Pasar dan Inovasi Bisnis terhadap Keunggulan Bersaing , maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut
yang tertinggi, dan yang terendah, dimana indikator dengan skor tanggapan responden tertinggi adalah Orientasi Pesaing, yang mana para pemilik usaha di Sentra Kaos Suci Bandung telah peka terhadap persaingan antar usaha dan adanya pemerataan
persaingan antara unit usaha yang ada di Sentra Kaos Suci Bandung, sehingga tidak adanya unit usaha yang terlalu menonjol dalam hal persaingan di Sentra Kaos Suci Bandung. Dan adapula indikator yang memiliki skor terendah dalam variabel ini, yaitu Orientasi Pelanggan , dimana para pemilik usaha di Sentra Kaos Suci Bandung masih kurang memperhatikan kebutuhan konsumen yang terus berubah, sehingga membuat Orientasi Pelanggan di Sentra Kaos Suci mendapat skor terendah
2. Inovasi Bisnis dalam penelitian ini yang didalamnya terdapat 5 Indikator, yaitu Inovasi Produk, Inovasi Proses, Inovasi Pemasaran, Inovasi Organisasi , dan Inovasi Model yang terdapat di Sentra Kaos Suci Bandung juga terdapat indikator dengan skor teringgi dan skor terendah, dimana skor tertinggi adalah pada indikator Inovasi Organisasi , yang mana para pemilik usaha terus mengembangkan praktek bisnis dan model organisasi perusahaan yang diterapkan oleh para pemilik usaha di Sentra Kaos Suci Bandung. Sedangkan indikator dengan skor terendah adalah indikator Inovasi Produk, yang mana para pemilik usaha di Sentra Kaos Suci Bandung masih kurang dalam hal melakukan pengenalan produk baru kepada konsumen, sehingga membuat konsumen merasakan kejenuhan pada produk yang dihasilkan Sentra Kaos Suci Bandung.
artinya para pemilik usaha di Sentra Kaos Suci Bandung memperhatikan harga yang dipatok untuk produknya dapat bersaing dengan perusahaan lain, sehingga konsumen merasa terpuaskan atas harga produk yang bersaing. Sementara skor terndah ada pada indikator Keunikan Produk, hal tersebut berarti para pemilik usaha di Sentra Kaos Suci Bandung jarang menyediakan produk baru yang unik bagi konsumen yang berdampak pada produk yang disediakan oleh para pemilik usaha terkesan monoton dan tak ada keunikan tersendiri.
4. Penelitian ini, menunjukkan adanya pengaruh secara parsial dari Orientasi Pasar terhadap Keunggulan Bersaing , hal ini ditunjukkan dengan pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan dari Orientasi Pasar terhadap Keunggulan Bersaing di Sentra Kaos Suci Bandung
5. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh secara parsial dari Inovasi Bisnis terhadap Keunggulan Bersaing , hal ini ditunjukkan dengan pengujian hipotesis yang menyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan dari Inovasi Bisnis terhadap Keunggulan Bersaing di Sentra Kaos Suci Bandung.
6. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa Orientasi Pasar dan Inovasi Bisnis memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Keunggulan Bersaing. Hal ini didasarkan pada adanya hubungan yang kuat antara variabel Orientasi Pasar dan Inovasi Bisnis dengan Keunggulan Bersaing di Sentra Kaos Suci Bandung.
orientasi teknologi. Sebuah perusahaan yang memiliki tekno logi unggul ,maka akan lebih mudah dalam hal mendapatkan keunggulan didalam persaingan. Selain kedua hal yang telah dikatakan sebelumnya, hal lain yang juga memiliki pengaruh terhadap keunggulan bersaing adalah orientasi pembelajaran, dengan memiliki pembe lajaran yang baik mengenai lingkungan bisnis, maka perusahaan dinilai memiliki modal yang penting dalam hal bersaing dengan perusahaan lain.
Saran
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh penulis yang berjudul Pengaruh Orientasi Pasar dan Inovasi Bisnis terhadap Keunggulan Bersaing (Survei pada UKM Sentra Kaos Suci Bandung), penulis memberikan sedikit masukan agar dapat diterima , yang antara lain adalah sebagai berikut :
2. Strategi Inovasi Bisnis di Sentra Kaos Suci Bandung terbilang sudah berinovasi, dan namunjika ditinjau dari beberapa indikator yang terdapat dalam variabel ini, terdapat indikator yang memiliki skor paling lemah, yaitu Inovasi Produk yang artinya para pemilik usaha di Sentra Kaos Suci Bandung kurang maksimal dalam melakukan pembaharuan produk – produk mereka. Hal tersebut ditandai dengan masih kurangnya perusahaan menyajikan dan mengenalkan produk – produk baru dari perusahaan. Ada juga hal yang harus dilakukan oleh para pemilik usaha di Sentra Kaos Suci Bandung yang salah satunya adalah dengan melakukan inovasi secara terus menerus pada produknya, dan lebih berani untuk memperkenalkan produk – produk baru secara luas kepada konsumen, agar konsumen tidak mengalami kejenuhan pada produk yang dikeluarkan perusahaan, sehingga hal ters ebut akan menciptakan loyalitas pelanggan kepada perusahaan.
3. Keunggulan Bersaing unit Usaha yang terdapat pada Sentra Kaos Suci Bandung sudah masuk ke dalam kategori baik. Didalam variabel Keunggulan Bersaing terdapat Indikator yang memperoleh Skor tertinggi dan Skor terendah, yang dimana Indikator tertinggi yaitu Harga Bersaing, yang mana unit usaha yang terdapat pada Sentra Kaos Suci bandung sangat memperhatikan harga yang dipasang kepada produknya, hal yang harus dilakukan yaitu dengan lebih mempertahankan harga produknya yang bersaing, sehingga konsumen merasa lebih puas membeli produk perusahaan
produk yang unik bagi konsumen, sehingga memungkinkan konsumen merasakan kejenuhan terhadap produk dari unit usaha . Hal yang harus dilakukan agar lebih baik yaitu para pemilik toko di sentra tersebut dapat harus lebih banyak melakukan inovasi terhadap produk yang akan mereka produksi atau keluarkan, sehingga perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang lebih kuat, sehingga unit usaha di Sentra Kaos Suci akan mampu bersaing lagi, dan akan mendapatkan hasil yang maksimal jika perusahaan melakukan kedua hal tersebut. Perusahaan dapat melakukan upaya – upaya untuk meningkatkan keunggulan dibandingkan dengan perusahaan yang lain dari segi yang lainnya, contohnya dari segi kualitas produk dan peningkatan promosi. Perusahaan harus memperhatikan kulitas produknya dan promosi yang bisa menarik konsumen lebih banyak lagi. Hal tersebut dapat meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan sehingga perusahaan dapat memperoleh pendapatan yang lebih tinggi.
4. Pengaruh antara Orientasi Pasar terhadap Keunggulan Bersaing di Sentra Kaos Suci bisa dibilang baik, pada kondisi ini seharusnya dimanfaatkan pemilik usaha untuk lebih mengerti keinginan konsumen, dan juga mempertahankan tingkat persaingan dalam Sentra Kaos Suci Bandung.
5. Pengaruh antara Inovasi Bisnis terhadap Keunggulan Bersaing di Sentra Kaos Suci bisa dibilang cukup baik, pada kondisi ini seharusnya dimanfaatkan pemilik usaha untuk melakukan inovasi dalam hal produk dan cara pemasarannya, dan juga
6. Pengaruh antara ketiga variabel sudah memiliki keterkaitan yang baik atau signifikan, pada saat inilah para pemilik toko disentra kaos suci Bandung lebih dapat membuat temuan baru untuk dapat meningkatkan keunggulan bersaingnya sehingga perusahaan akan lebih efektif dalam menerapkan Orientasi Pasar dan Inovasi Bisnis, dan pada akhirnya perusahaan dapat meningkatkan Keunggulan Bersaing yang lebih tinggi sehingga profit perusahaan dapat diperoleh secara maksimal.
Ba hwa ya ng berta nda ta nga n d iba wa h ini, pe nulis da n p ihak Dinas Koperas i UKM Per ind ustr ia n Perda ga nga n, me nyet uj ui :
“Unt uk me mber ika n kepada Unive rs itas Ko mp uter Indo nes ia Hak Bebas Royalty None ks klus if atas penerimaa n ini da n bersed ia unt uk d i-online-ka n ses uai denga n kete nt ua n ya ng ber lak u unt uk kepe nt inga n r iset da n pe nd id ika n.”