• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Proses Penanganan Administrasi Dengan Fasilitas sistem Informasi GRN Bagian Purchasing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Proses Penanganan Administrasi Dengan Fasilitas sistem Informasi GRN Bagian Purchasing"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan

Setiap perusahaan dengan skala kecil, menengah, dan besar dalam mengelola bisnis pasti akan menghadapi persaingan ketat, perusahaan yang

tidak dapat mengikuti persaingan secara otomatis akan tersingkir. Dalam keadaan kompetitif, setiap perusahaan harus mempunyai strategi untuk dapat bertahan, bersaing dan menguasai pasar.

Salah satu strategi sukses dalam bersaing yaitu meningkatkan pelayanan sebaik mungkin terhadap pelanggan terutama pelanggan yang

mempunyai loyalitas tinggi terhadap perusahaan, serta berupaya mencari dan menambah pelanggan baru. Keberedaan pelanggan harus benar-benar dipertahankan dikarenakan pelanggan merupakan faktor penting dalam bisnis. Produk yang bermanfaat, jaminan kualitas yang baik, peralatan yang akurat, pendistribusian yang cepat, serta menerima masukan dari pelanggan, akan

sangat berpengaruh bagi perusahaan oleh karena itu pelanggan akan merasa puas dan percaya terhadap layanan yang diberikan perusahaan.

Mengacu pada strategi tersebut, salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur yaitu PT. Goodrich Pindad Aeronautical System Indonesia merupakan perusahaan yang memproduksi spare part pesawat terbang yang di eksport ke luar negeri dengan bahan baku di import dari luar negeri, berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan, khususnya dalam kualitas barang dan produksi. Maka dari itu pembelian bahan baku sangatlah penting untuk menunjang kelangsungan dalam proses produksi.

(2)

kerja Department Procurement ini terdapat 2 pelaksana kegiatan yang terdiri dari pelaksanaan eksport-import yang bertugas untuk melaksanakan proses eksport-import dan melaksanakan proses administrasi dan pelaksana purchasing yang bertugas untuk melaksanakan proses pembelian bahan baku dan melaksanakan proses administrasi yang dilakukan oleh bagian purchasing admin, kegiatan administrasi tersebut diantaranya adalah penyusunan

dokumen, input data, pengarsipan dokumen, dan lain sebagainya.

Kegiatan administrasi yang baik merupakan salah satu hal yang dapat menunjang proses pengumpulan iinformasi secara cepat dan tepat untuk proses pengambilan keputusan. Pelayanan administrasi mempengaruhi semua bagian di dalam perusahaan. Apabila kegiatan administrasi ini tidak dikelola dengan baik maka aktifitas perusahaan akan menjadi terhambat, dari mulai

perencanaan dan penjadwalan aktivitas yang tidak sesuai dan tidak tepat waktu, arsip yang berantakan dan klasifikasi dokumen tidak konsisten, penyelesaian pekerjaan yang tidak tepat waktu dan banyak lagi hal-hal buruk yang bersumber dari pengelolaan administrasi yang tidak optimal bahkan dapat mengakibatkan tingginya biaya operasi daripada yang seharusnya.

Untuk itu penulis ditempatkan oleh perusahaan di department

(3)

Mengacu pada uraian diatas maka judul yang diajukan untuk

menyelesaikan laporan Praktik Kerja Lapangan yaitu mengenai “Analisis

Proses Penanganan Administrasi Dengan Fasilitas Sistem Informasi GRN

Bagian Purchasing Departmen Procurement PT. Goodrich Pindad ASI”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Untuk mempemudah agar topik permasalahan tidak meluas dalam penulisan yang mengacu pada judul yang telah ditulis, maka penulis membatasi peninjauan-peninjauan pada pokok masalah sehingga tercapai maksud dan tujuannya, sehingga permasalahan yang akan dibahas menjadi jelas. Untuk itu penulis akan membatasi masalah dalam penulisan laporan

kerja praktek ini dintaranya :

1. Perekaman data yang belum efektif karena tidak ada salinan dokumen di dalam sistem informasi GRN, arsip dokumen hanya di simpan di dalam ms.excel

2. Pencantuman standar waktu (lead time), spesifikasi dan quantity barang yang kurang jelas

1.2.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara perekaman data yang lebih efektif sehingga memudahkan user dalam mencari dokumen di sistem informasi GRN

2. Bagaimana cara pencantuman standar waktu (lead time), spesifikasi dan

quantity barang agar lebih jelas dalam purchasing request

1.3 Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Lapangan Maksud dilakasanakan praktek kerja lapangan adalah :

(4)

2. Memperbaiki permasalahan yang ada di dalam sitem informasi GRN agar

sistem tersebut lebih sempurna

Sedangkan tujuan dilaksanakannya praktek kerja lapangan adalah:

1. Dapat menambahkan fasilitas untuk mengarsipkan dokumen pada sistem informasi GRN, kemudian dibuatkan salinan pada ms. excel

2. Menganalisa dokumentasi sistem informasi GRN untuk menemukan solusi

dari permasalahan yang ada

3. Membuatkan usulan dokumentasi sistem informasi GRN

1.4 Batasan Masalah

Agar permasalahan yang tercakup tidak berkembang terlalu jauh atau

menyimpang, maka penulis melakukan beberapa pembatasan masalah yaitu : 1. Penanganan administrasi hanya pada bagian purchasing di department

procurement

(5)

3.1 Lokasi dan Waktu Praktek Kerja Lapangan

Tempat : PT. Goodrich Pindad Aeronautical System Indonesia Alamat : Jl. Jend. Gatot Subroto No. 517 P.O. BOX 807, Bandung

40284

Tanggal : 19 Juli 2010 - 20 Agustus 2010

[image:5.612.147.511.275.464.2]

Waktu Kerja : Senin s/d Jumat pkl. 07.30 – 16.45 WIB

Tabel 1.1.

Jadwal Praktek Kerja Lapangan

NO AKTIFITAS Waktu

1 2 3 4

1. Pengenalan tata tertib perusahaan, pengenlana sistem informasi dan deskripsi kerja oleh pembimbing lapangan

X

2. Kegiatan rutin X X X X

3. Bimbingan di tempat praktek kerja X X X

4. Penyusunan laporan X X

(6)

BAB II

LANDASAN TEORI

1.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan

saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.

Menurut LUDWIG VON BARTALANFY

Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.

Menurut ANATOL RAPOROT

Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.

Menurut L. ACKOF

Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.

Syarat-syarat sistem :

1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah. 2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan. 3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.

4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting dari

pada elemen sistem.

5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

1.1.1 Element Sistem

Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem, misalkan sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat lunak dan manusia.

(7)

I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah sistem

komputer.

1.1.2 Karakteristik Sistem

1. Komponen Sistem (Components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.

Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifatsifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika dalam suatu sistem ada

subsistem yang tidak berjalan/berfungsi sebagaimana mestinya. Tentunya sistem tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga sistem tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai.

2. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu system dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environments)

Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari

sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan

(8)

4. Penghubung (Interface) Sistem

Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan

penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

5. Masukan (Input) Sistem

Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang

dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.

6. Keluaran (Output) Sistem

Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa pembuangan, sedang

informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.

7. Pengolah (Process) Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran

(9)

8. Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak mempnyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Perbedaan suatu

sasaran (objectives) dan suatu tujuan (goal) adalah, goal biasanya dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis perusahaan, maka istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-sistem lainnya yang merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah objectives yang lebih tepat.

Jadi tergantung dari ruang lingkup mana memandang sistem tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan bergantian dan tidak dibedakan.

1.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut ini :

1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik(physical system).

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.

2. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia(human made system)

(10)

adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang

melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. 3. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertentu (deterministic system)dan

sistem tak tentu(probabilistic system)

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah

sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup(closed system)dan sistem terbuka(open system)

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis

tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup). Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem ini

menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja

secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.

(11)

pendingin ruangan, contohnya, mendapatkan input-nya dari perusahaan listrik, dan menyediakan panas/dinginnya bagi ruangan yang ditempatinya. Dengan menggunakan logika yang sama, suatu sistem yang tidak dihubungkan dengan lingkungannya adalah sistem tertutup. Sebagai contohnya, sistem tertutup hanya terdapat pada situasi laboratorium yang dikontrol ketat.

1.2 Pengertian Informasi

Menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003: 28) Informasi adalah data

yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan

bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.

Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih

berguna dan lebih berarti bagi yang menerima (Andri Kristanto, 2003: 6).

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1990: 8).

1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut John F. Nash (1995:8) yang diterjemahkan oleh La Midjan dan Azhar Susanto, menyatakan bahwa Sistem Informasi adalah :

Sistem Informasi adalah kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.

Sedangkan menurut Henry Lucas (1988:35)yang diterjemahkan oleh Jugianto H.M, menyatakan bahwa sistem Informasi adalah :

Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari prosedurprosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi. Menurut John F.Nash dan Martil B.Robert (1988:35)yang diterjemahkan oleh Jugianto H.M, menyatakan bahwa :

(12)

tertentu, memberi sinyal kepada manajemen yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal.

Dari ketiga pengertian sitem informasi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen, operasi perusahaan dari hari ke hari dan informasi yang layak untuk pihak luar perusahaan.

Selain itu pengertian sistem informasi menurut Rommey (1997:16) yang dialihbahasakan oleh Krismiaji (2002: 12)adalah sebagai berikut :

[image:12.612.155.517.283.435.2]

Sistem Informasi adalah cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulakn, memasukkan, mengolah, dan menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Gambar 2.1

Proses Data Menjadi Informasi Sumber Azhar Susanto (2003:7)

1.4 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem 1.4.1 Metode Pendekatan Sistem

1.4.2 Alat Bantu Analisis 1. Flow Map

Flowmap merupakan sebiah diagram alur yang menunjukan arus dari

dokumen, aliran-aliran data fisik, entitas-entitas sistem informasi dan kegiatan operasi yang berhubugan dengan sistem informasi

2. Diagram Konteks

(13)

3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram adalah refresentasi grafik dari sebuah sistem. DFD menggambarkan sebuah sistem yang telah ada atau baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan.

4. Kamus Data

Kamus data adalah suatu daftar data elemen yang terorganisasi dengan definisi yang tetap dan sesuai dengan sistem, sehingga user dengan analis sistem mempunyai pengertian yang sama tentang input, output, dan komponen data strore.

5. Perancangan Basis Data a. Normalisasi

Normalisasi adalah suatu teknik untuk mengorganisasi data ke dalam tabel-tabel untuk memenuhi kebutuhan pemakai di dalam suatu organisasi.

b. Tabel Relasi

Gambar

Tabel 1.1.Jadwal Praktek Kerja Lapangan
Gambar 2.1Proses Data Menjadi Informasi Sumber Azhar Susanto (2003:7)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan pengetahuan karyawan terhadap ramuan isi, format media, pengemasan informasi, distribusi dan frekuensi; Majalah Mandiri sudah dapat dikatakan dikelola dengan baik

Dalam penelitian ini, kegiatan observasi yang diterapkan adalah observasi partisipatif dari segi pengumpulan data, yang disebut Susan Steinback (Sugiyono,2009: 405) “In

Lembaga pendidikan sebagai seuah organisasi akan berjalan dengan baik jika di kelola dengan baik oleh karena itu perlu adanya system atau mekanismen dalam mengelola sehingga

Pada saat kelahiran dicatat bobot liter saat tahir (EL), kemudian dicatat pula daya hidup anak sampai dengan umur sapih (90 hari); bobot liter saat sapih.. (6s) dan juga diamati

Mutasi ini merupakan mutasi yang mengakibatkan mutasi yang terjadi sebelumnya menjadi “normal” kembali. Pada mutasi ini terjadi “penyusupan” basa lain yang

Hal ini sesuai dengan pernyataan yang disampaikan oleh satu orang subjek menantu perempuan yang mengatakan bahwa ketika berada di rumah mertua dirinya sering merasa

Pada bab sebelumnya penulis sudah membahas data - data yang didapat dari lapangan serta menganalisannya mengenai pengaruh etnosentrisme terhadap pertukaran

Ada hubungan yang saling mempengaruhi dan menentukan di antara pola komunikasi yang berlangsung di antara anggota kelompok budaya dan nilai-nilai budaya dan sosial yang ada