• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Dan Pembangunan Aplikasi Media Pembelajaran Bilogi Sub Respirasi Manusia Kelas XI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Dan Pembangunan Aplikasi Media Pembelajaran Bilogi Sub Respirasi Manusia Kelas XI"

Copied!
106
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

BIODATA MAHASISWA

DATA PRIBADI:

Nim : 10513801

Nama : Andre Oliver Tampubolon

Tempat/Tgl. Lahir : Pematangsiantar, 05-Nov-1992

Jenis Kelamin : Pria

Semester : 5

Jenjang Pendidikkan : Program Sarjana (Strata - I) Konversi

IPK : 3.5

Alamat Rumah : Jl Marimbun No.62 Pematangsiantar, Sumatera Utara

Alamat Bandung : Sarijadi Blok 23 No.75

E-Mail : andreoliver.92@gmail.com

No. Telepon : 081322246842

DATA KELUARGA:

Nama Ayah : Marojahan Tampubolon

Nama Ibu : Julinda Siahaan

Alamat Orang Tua : Jl Marimbun No.62 Pematangsiantar, Sumatera Utara

No. Telpon Orang Tua : 081375560586

Pekerjaan Orang Tua : Pegawai Negeri Sipil

Dengan ini saya, yang bertandatangan dibawah ini, menyatakan bahwa data di atas adalah benar.

Hormat Saya,

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komputer adalah salah satu jenis teknologi yang sudah tidak asing bagi

manusia. Hampir seluruh kegiatan atau aktivitas manusia pada saat ini sudah

diperbantukan oleh teknologi komputer. Teknologi komputer juga telah diterapkan

diberbagai macam bidang seperti pendidikan, ekonomi, militer, bisnis, perkantoran,

kesehatan, telekomunikasi, militer dan masih banyak lagi.

Di dalam dunia pendidikan, teknologi komputer digunakan salah satunya untuk

membantu kegiatan akademis. Salah satu perkembangan teknologi komputer di bidang

pendidikan adalah hadirnya aplikasi multimedia pembelajaran, dimana fungsi dari

aplikasi ini adalah untuk mempermudah dalam aktivitas pembelajaran. Aplikasi

multimedia pembelajaran ini dibangun dengan didukung tampilan menarik supaya yang

memakai aplikasi tersebut tertarik untuk menggunakannya. Multimedia pembelajaran

sangat cocok digunakan oleh semua golongan, dikarenakan cara penggunaannya mudah

dan sederhana serta bersifat interaktif bagi pemakainya.

Pada mata pelajaran biologi yang dilaksanakan di SMAK 2 BPK PENABUR

khusususnya di kelas XI, siswa dan siswi diharapkan dapat mengerti segala materi yang

disampaikan oleh tenaga pengajar di instansi pendidikan tersebut. Dalam jenjang Sekolah

Menengah Atas mata pelajaran biologi dapat dikatakan salah satu mata pelajaran yang

disukai oleh siswa dan siswi, dikarenakan tidak memerlukan logika untuk berhitung

seperti mata pelajaran matematika dan fisika. Namun, pada metode pembelajaran yang

(5)

menjelaskan secara rinci proses yang terjadi dalam proses respirasi manusia karena belum

adanya seperti visualisasi pendukung untuk mempermudah siswa dan siswi mengerti

materi yang disampaikan, meskipun metode pembelajaran saat ini mengharapkan siswa

dan siswi untuk lebih aktif dalam proses belajar. Akibat dari kurangnya penjelasan secara

rinci proses respirasi manusia tersebut, siswa dan siswi kelas XI yang mempelajari

materi respirasi manusia mendapatkan kesulitan dalam mengenal alat-alat respirasi

manusia beserta bagian lainnya. Selain itu, masalah yang dialami dalam proses belajar

mengajar di SMAK 2 BPK PENABUR adalah masih terbatasnya waktu belajar di ruang

kelas sehingga pemahaman materi menjadi tidak maksimal.

Berdasarkan terdapatnya hambatan dalam proses pembelajaran mata pelajaran

biologi mengenai respirasi manusia di instansi SMAK 2 BPK PENABUR yang belum

memiliki media pendukung dalam melancarkan proses aktivitas belajar dan mengajar,

diharapkan dengan adanya pembangunan multimedia pembelajaran dapat membantu

menarik minat siswa dan siswi di SMAK 2 BPK PENABUR terhadap mata pelajaran

biologi khususnya dalam hal ini membahas materi respirasi manusia.

Hal ini yang mendorong penulis untuk membuat sebuah media

pembelajaran berbasis multimedia dengan mengangkat judul “Perancangan dan

Pembangunan Aplikasi Multimedia Pembelajaran Biologi SMA Kelas XI

Sub Respirasi Manusia dengan tujuan aplikasi yang akan dibangun bisa

membantu proses belajar dan mengajar mata pelajaran biologi di SMAK 2 BPK

(6)

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, maka dapat di

identifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :

1.2.1 Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah yang dapat disimpulkan adalah sebagai

berikut :

1. Pada metode pembelajaran yang saat ini diterapkan di pelajaran biologi

bagian respirasi manusia masih kurang dalam hal menjelaskan secara rinci

proses yang terjadi dalam proses respirasi.

2. Terdapatnya hambatan dalam proses pembelajaran respirasi manusia

karena belum adanya media pendukung untuk memperlancar aktivitas

proses belajar dan mengajar.

3. Terbatasnya waktu belajar mengajar dikelas sehingga materi harus

dijelaskan dalam waktu singkat.

1.2.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah disebutkan sebelumnya

dan adanya beberapa identifikasi masalah yang ditemukan oleh penulis, maka

berikut merupakan rumusan masalah yang akan digunakan untuk penyelesaikan

skripsi ini, diantaranya adalah :

1. Bagaimana cara untuk merancang dan membangun sebuah aplikasi

multimedia pembelajaran untuk membantu dalam proses belajar dan

(7)

2. Bagaimana membuat menarik minat siswa dan siswi untuk lebih

mendalami materi biologi sub respirasi manusia dan mempermudah dalam

memahami isi materi

3. Bagaimana cara untuk mencapai sasaran tujuan pembangunan aplikasi

media pembelajaran respirasi manusia secara keseluruhan

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dan tujuan yang ingin dicapai penulis adalah :

1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud penulis melakukan penelitian untuk membangun sebuah

aplikasi multimedia pembelajaran biologi sub bab respirasi manusia di SMAK 2

BPK PENABUR adalah untuk mempermudah bagi tenaga pengajar dalam proses

mengajar dan mempermudah bagi siswa dan siswi untuk memahami materi.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Merancang dan membangun sebuah aplikasi multimedia pembelajaran

untuk membantu dalam proses belajar dan mengajar mata pelajaran

biologi

2. Menarik minat siswa dan siswi untuk lebih mendalami materi biologi sub

respirasi manusia dan mempermudah dalam memahami isi materi

3. Mencapai sasaran tujuan pembangunan aplikasi media pembelajaran

(8)

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi dua ,yaitu :

1.4.1 Kegunaan Praktis

Kegunaan Praktis dalam dikategorikan dalam dua bagian, yaitu :

1. Bagi Instansi atau Lembaga Pendidikan

Kegunaan penelitian seperti ini bagi suatu instansi ataupun lembaga

pendidikan yang menyangkut dengan topik media pembelajaran ini adalah

membantu didalam kelancaran proses belajar dan mengajar serta merubah

metode pembelajaran yang diberikan kepada siswa.

2. Bagi Siswa atau Siswi

Penelitian ini ditujukan untuk siswa atau siswi yang mendapat mata

pelajaran biologi bagian respirasi manusia, dimana diharapkan penelitian

ini dapat menarik minat para siswa untuk mempelajari mata pelajaran

tersebut serta diharapkan dapat mempermudah pemahaman siswa terhadap

materi.

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Bagi Penulis

Kegunaan penelitian ini bagi penulis adalah menambah wawasan yang

lebih terhadap masalah yang diteliti.

2. Bagi Pengembang Ilmu Pendidikan

Dengan adanya penelitian seperti ini yang menghasilkan produk media

(9)

serta bisa menjadikan penelitian ini sebagai pedoman dalam

pengembangan pendidikan

1.5 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang akan dibuat dalam penelitian ini adalah :

1. Aplikasi yang akan dibangun berupa media pembelajaran yang hanya

membahas mata pelajaran biologi mengenai respirasi manusia di SMAK 2

BPK PENABUR.

2. Dasar materi yang akan disampaikan dalam aplikasi multimedia

pembelajaran ini berasal dari tenaga pengajar yang ahli di instansi SMA 2

BPK PENABUR baik berupa softcopy materi maupun buku yang

menyangkut materi respirasi manusia.

3. Aplikasi yang akan dibangun masih bersifat desktop tanpa menggunakan

database untuk saat ini, sehingga dapat dibawa oleh siswa untuk

digunakan dimana saja sebagai media belajar yang efektif dikarenakan

waktu belajar di sekolah masih terbatas

4. Fasilitas interaktif yang disediakan di aplikasi multimedia yang akan

dibangun berupa kuis pilihan berganda dengan adanya feedback dari hasil

(10)

1.6 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Berikut adalah lokasi dan jadwal penelitian yang dilakukan dalam

melakukan penelitian ini :

1.6.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian skripsi dilakukan di salah satu instansi pendidikan

Sekolah Menengah Atas, yaitu SMAK 2 BPK PENABUR yang beralamat

di jalan Dursasana No. 8 Bandung.

1.6.2 Jadwal Penelitian

Berikut adalah jadwal yang dilakukan selama kegiatan penelitian :

Tabel 1.1 Estimasi Waktu Penelitian

Tahun 2015

No. Kegiatan September Oktober November Desember

(11)

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian yang terdiri

dari :

1. Bagian awal dari penulisan skripsi ini terdiri dari judul, lembar

pengesahan, pernyataan keaslian, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar

gambar, daftar tabel dan daftar simbol

2. Bagian isi dari penulisan skripsi ini terdiri dari :

a. BAB I : Pendahuluan

Pada bab ini berisi latar belakang masalah, identifikasi dan

rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan

penelitian, batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian, dan

sistematika penulisan.

b. BAB II : Landasan Teori

Pada bab ini menguraikan tentang kajian pustaka dan sumber

-sumber lain yang digunakan untuk medukung penelitian ini.

c. BAB III : Objek dan Metode Penelitian

Bab ini menguraikan tentang objek penelitian, metode

pengumpulan data, metode pendekatan dan pengembangan sistem,

dan alat bantu analisis dan perancangan dari aplikasi yang dibuat.

d. BAB IV : Hasil dan Pembahasan

Bab ini menguraikan tentang perancangan sistem, perancangan

(12)

e. BAB V : Kesimpulan dan Saran

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil

implementasi dan pengujian yang dilakukan serta diberikan

saran-saran untuk pengembangan selanjutnya.

(13)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Multimedia

Multimedia adalah penggunaan komputer untuk menyajikan dan

menggabungkan teks, suara, gambar, animasi, audio dan video dengan alat bantu

(tool) dan koneksi (link) sehingga pengguna dapat melakukan navigasi,

berinteraksi, berkarya dan berkomunikasi. Multimedia sering digunakan dalam

dunia informatika. Selain dari dunia informatika, multimedia juga diadopsi oleh

dunia game, dan juga untuk membuat website.

Multimedia dimanfaatkan juga dalam dunia pendidikan dan bisnis. Di

dunia pendidikan, multimedia digunakan sebagai media pengajaran, baik dalam

kelas maupun secara sendiri-sendiri atau otodidak. Di dunia bisnis, multimedia

digunakan sebagai media profil perusahaan, profil produk, bahkan sebagai media

kios informasi dan pelatihan dalam sistem e-learning.

Pada awalnya multimedia hanya mencakup media yang menjadi konsumsi

indra penglihatan (gambar diam, teks, gambar gerak video, dan gambar gerak

rekaan/animasi), dan konsumsi indra pendengaran (suara) dan juga berupa (

berwujud). Dalam perkembangannya multimedia mencakup juga kinetik (gerak)

dan bau yang merupakan konsumsi indra penciuman. Multimedia mulai

memasukkan unsur kinetik sejak diaplikasikan pada pertunjukan film 3 dimensi

yang digabungkan dengan gerakan pada kursi tempat duduk penonton. Kinetik,

(14)

2.2 Media Pembelajaran

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong

upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

belajar mengajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang

dapat disediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-alat

tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Guru

sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan bersahaja tetapi merupakan

keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan.

Disamping mampu menggunakan alat-alat yang tersedia, guru juga

dituntut untuk dapat mengembangkan alat-alat yang tersedia, guru juga dituntut

untuk dapat mengembangkan keterampilan membuat media pengajaran yang akan

digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.

Untuk itu guru harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang media

pengajaran, yang meliputi:

1. Media sebagai alat komunikasi guna lebih mengefektifkan proses belajar

mengajar.

2. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

3. Seluk-beluk proses belajar.

4. Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan.

5. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran.

6. Pemilihan dan penggunaan media pendidikan.

7. Berbagai jenis alat dan teknik media pendidikan;.

(15)

9. Usaha inovasi dalam media pendidikan. [3]

2.3 Adobe Flash CS3

Adobe Flash adalah aplikasi perangkat lunak yang dikhususkan untuk

menciptakan animasi dan atau dynamic content home page yang dinamis. Dan

merupakan Software yang dipakai oleh para professional karena kemampuannya

mengagumkan dalam menampilkan multimedia, gabungan antara grafik animasi,

suara, serta interaktivitas bagi pengguna internet.[4]

Adobe Flash CS3 selain sebagai aplikasi pembuatan animasi yang berdiri

sendiri (stand-alone animation) juga digunakan sebagai aplikasi pembuatan

animasi berbasis web yang membuat hasil web menjadi interaktif.

2.3.1 Istilah-istilah dalam Adobe Flash CS3

Terdapat beberapa istilah dalam adobe flash CS3, diantaranya :

1. Properti

Suatu cabang perintah dari suatu perintah yang lain.

2. Animasi

Sebuah gerakan objek maupun teks yang diatur sedemikian rupa

sehingga hidup.

3. Actions Script

Suatu perintah yang diletakkan pada suatu frame atau objek

sehingga frame atau objek tersebut akan menjadi interaktif

4. Movie Clip

Suatu animasi yang dapat digabungkan dengan animasi atau objek

(16)

5. Frame

Suatu bagian dari layer yang digunakan untuk mengatur

pembuatan animasi

6. Scene

Scene atau slide adalah layar yang digunakan untuk menyusun

objek-objek baik berupa teks maupun gambar.

7. Time Line

Bagian lembar kerja yang digunakan untuk menampung layer

8. Masking

Suatu perintah untuk menghilangkan sebuah isi dari suatu layer

dan isi layer tersebut akan tampak saat movie dijalankan’.

9. Layer

Sebuah wadah untuk menampung satu gerakan objek, sehingga

jika ingin membuat gerakan lebih dari satu objek sebaiknya

diletakkan pada layer tersendiri.

10. Keyframe

Suatu tanda yang digunakan untuk membatasi suatu gerakan

(17)

2.4 Action Script

ActionScript adalah bahasa pemrograman yang dibuat berdasarkan

ECMAScript, yang digunakan dalam pengembangan situs web dan perangkat

lunak menggunakan platform Adobe Flash Player. Bahasa ini awalnya

dikembangkan oleh Macromedia, tapi kini sudah dimiliki dan dilanjutkan

perkembangannya oleh Adobe, yang membeli Macromedia pada tahun 2005. [5]

ActionScript terbaru saat ini adalah ActionScript 3.0. ActionScript 3.0

adalah bahasa terbaru dari edisi yang sebelumnya dikenal dengan ActionScript

2.0. ActionScript 3.0 memiliki beberapa kelebihan dibanding pendahulunya,

antara lain fitur yang ditawarkan adalah file pada ActionScript 3.0 dapat dibuat

terpisah saat runtime.

2.5 Camtasia Studio

Camtasia studio merupakan perangkat lunak (software) yang

dikembangkan oleh TechSmith Coorporation khusus bidang multimedia.

Camtasia studio adalah program aplikasi yang dikemas untuk recording, editing,

dan publishing dalam membuat video presentasi yang ada pada layar komputer.

Selain itu, Camtasia studio dapat membantu dan melatih dalam

menyampaikan serta berinterasi dengan audience. Camtasia memiliki

kemampuan untuk merekam sesuatu yang ada dalam layar, termasuk kegiatan di

(18)

2.6 Biologi

Biologi adalah ilmu alam yang mempelajari kehidupan, dan organisme

hidup, termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan

taksonominya. Ilmu biologi modern sangat luas, dan eklektik, serta terdiri dari

berbagai macam cabang, dan subdisiplin. Namun, meskipun lingkupnya luas,

terdapat beberapa konsep umum yang mengatur semua penelitian, sehingga

menyatukannya dalam satu bidang. Biologi umumnya mengakui sel sebagai

satuan dasar kehidupan, gen sebagai satuan dasar pewarisan, dan evolusi sebagai

mekanisme yang mendorong terciptanya spesies baru. Selain itu, organisme

diyakini bertahan dengan mengonsumsi, dan mengubah energi serta dengan

meregulasi keadaan dalamnya agar tetap stabil, dan vital.

Subdisiplin biologi didefinisikan berdasarkan skala organisme yang

dipelajari, jenis organisme yang dipelajari, dan metode yang digunakan untuk

mempelajarinya antara lain :

1. Biokimia mempelajari kimia kehidupan.

2. Biologi molekuler terkait dengan interaksi antar molekul biologis.

3. Botani mempelajari biologi tumbuhan

4. Biologi seluler meneliti satuan dasar semua kehidupan, yaitu sel

5. Fisiologi mempelajari fungsi fisik, dan kimia jaringan organ, dan

sistem organ suatu organisme

6. Biologi evolusioner meneliti proses yang menghasilkan

keanekaragaman hayati; dan ekologi mempelajari interaksi antara

(19)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu sasaran untuk mewujudkan tujuan dari

penelitian yang dilakukan, dimana kegunaan dari objek penelitian tersebut adalah

untuk mendapatkan data-data penting yang mendukung tahap-tahap penelitian.

Dalam penelitian kali ini, penulis mengambil tema penelitian perancangan dan

pembangunan sebuah media pembelajaran biologi tentang respirasi manusia.

Penulis memilih objek penelitian untuk menyelesaikan aplikasi multimedia

pembelajaran di SMAK 2 BPK PENABUR yang beralamat di jalan Dursasana

No. 8 Bandung.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Bermula di tahun 1976, Badan Pendidikan Kristen Jawa Barat, Komisi

Pembantu Setempat (KPS) Bandung dipimping oleh bapak Lukman Satiaputra

saat itu, mengembangkan perluasan pendidikan, khususnya untuk tingkat SMA

dengan membuka sekolah baru dengan pengelolaan dan jam belajar petang hari

dengan mengambil tempat di kompleks jalan Pasirkaliki 157 dan diberi nama

SMAK 2 BPK. Berdirinya SMAK 2 BPK bersamaan dengan diberlakukannya

kurikulum baru yaitu kurikulum SMA tahun 1975 sebagai pengganti kurikulum

(20)

Jabatan kepala sekolah pertama dipercayakan kepada bapak Iwan

Tedjasukmana, S.H. dan wakilnya dijabat oleh Ibu M. Souisa Gouw, B.A.. Pada

awal berdirinya SMAK 2 BPK telah berhasil menjaring 140 orang siswa, suatu

jumlah besar untuk sekolah yang baru berdiri.

Awalnya SMAK 2 BPK terdiri dari 4 kelas dengan 15 orang tenaga

pengajar yang semuanya berbobot, antara lain beberapa guru senior dari SMAN 3,

SMAN 5 dan dosen IKIP Bandung, juga beberapa guru dari sekolah swasta yang

sudah berpengalaman. Setelah 3 tahun berdiri, pemerintah memberlakukan

kebijakan baru, yaitu mengubah rentang tahun ajaran yang semula bulan januari

dan berakhir di bulan desember, menjadi seperti sekarang yaitu dimulai

pertengahan bulan juli dan berakhir pertengahan bulan juni tahun berikutnya.

Dengan demikian khususnya pada tahun tersebut seluruh sekolah mengalami

perpanjangan waktu belajar setengah tahun. Kesempatan itu dimanfaatkan oleh

SMAK 2 BPK untuk memantapkan diri menghadapi EBTA yang harus

menginduk di SMAN 5 untuk jurusan IPA dan IPS, dan di SMAN 8 untuk jurusan

bahasa. Atas perkenaan Tuhan, pada tahun kelulusan angkatan pertama ini

berhasil dengan gemilang. Untuk jurusan IPA dan IPS kelulusan mencapai

95,75% sedangkan untuk jurusan bahasa mencapai 100%. Berkat prestasi ini,

maka pada tahun ajaran 1979/1980 SMAK 2 diberi kepercayaan untuk

melaksanakan EBTA mandiri.

Tahun 1982, atas kebijakan pengurus yayasan terjadilah pergantian kepala

(21)

3 BPK yang baru saja didirikan. Bapak Drs. Marthen Tapilouw dipercaya

memegang tongkat estafet kedua SMAK 2 BPK.

Tahun 1984 diberlakukan kurikulum baru, maka di SMA diberlakukan

program A1 (ilmu-ilmu fisika), program A2 (ilmu-ilmu biologi), program A3

(ilmu-ilmu social), dan A4 (ilmu-ilmu bahasa dan pengetahuan budaya). Setahun

kemudian berdasarkan akreditasi yang dilakukan terhadap sekolah-sekolah

swasta, khususnya SMAK 2 status dinaikkan dari terdaftar menjadi diakui.

Tahun 1988, tongkat estafet kepemimpinan SMAK 2 beralih kepada bapak

Drs. Stan Gerald Sorluri. Saat kepemimpinannya SMAK 2 berhasil menjadi salah

satu sekolah favorit dan pada tahun 1990 beralih status akreditasi menjadi

disamakan.

Tahun 1994, kepemimpinan SMAK 2 dipegang oleh ibu Dra. Okky G.

Winoto. Pada tahun itu mulai diberlakukan kurikulum baru (kurikulum 1994)

dimana penjurusan program belajar menjadi 3 program, yaitu program IPA, IPS,

dan Bahasa. Kurikulum itu mulai diberlakukan pada siswa kelas I tahun ajaran

1994-1995. Pada tahun yang sama sesuai ketentuan jenis sekolah dan

pemberlakuan kurikulum 1994, maka nama SMAK 2 BPK berganti menjadi

Sekolah Menengah Umum Kristen 2 BPK Penabur (SMUK 2 BPK Penabur).

Memasuki usia ke-21 (1976-1997), suatu jenjang usia potensial dan

produktif, SMUK 2 BPK semakin berkembang, terbukti dengan prestasi-prestasi

yang telah dipertahankan terus meningkat jumlah lulusan yang diterima di

perguruan tinggi favorit negeri dan swasta dan berhasil dipertahankannya status

(22)

Tahun 2002-2009, kepemimpinan SMAK 2 dipegang oleh ibu Dra.

Mariati H.S. Pada kurun waktu tersebut SMAK 2 semakin berkembang baik

secara fisik, prestasi dan berbagai program kegiatan yang semakin mendukung

siswa dalam proses belajar. Pada tahun 2006-2007, khusus angkatan yang baru

diberlakukan jam belajar pagi hari mulai pukul 07.00 – 12.10 (senin – sabtu).

Pada tahun 2007 pula dilaksanakan peletakan batu pertama pembangunan gedung

SMAK 2 di jalan Dursasana no. 8 Bandung, yang tetap berdampingan dengan

gedung BPK Penabur kompleks Pasirkaliki. Gedug baru tersebut baru digunakan

secara maksimal pada tahun ajaran 2008-2009, dimana diberlakukan jam belajar

07.00 – 14.30 (senin – jumat) hingga saat ini.

Tahun 2009, dikarenakan kondisi ibu Mariati yang sedan dalam masa

perawatan kesehatan, kepemimpinan SMAK 2 diserahkan kepada ibu Debora

Lilimihardja, M.Pd. Pada tahun ajaran 2009-2010 SMAK 2 mendapatkan

penilaian akreditasi A.

SMAK 2 menjadi Learner Centered Education, dimana SMAK 2 menjadi

tempat yang menyenangkan untuk belajar sesuai dengan standar pendidikan

nasional dan memperlengkapi siswa dengan kemampuan sosial (social skill),

kepemimpinan (leadership), dan keterampilan untuk hidup (soft skill), sehingga

menjadi lulusan yang mengimplementasikan nilai-nilai kristiani dan berkembang

(23)

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Adapun visi dan misi dari SMAK 2 BPK Penabur adalah sebagai berikut :

1. Visi

Berlandaskan iman, ilmu dan pelayanan menghasilkan lulusan

yang berkualitas, kreatif dan innovative.

2. Misi

Misi dari SMAK 2 PENABUR adalah sebagai berikut :

a. Menggali serta mewadahi potensi siswa

b. Membekali siswa dengan berbagai pengetahuan melalui

pengajaran yang berkualitas

c. Mengembangkan kreatifitas siswa

d. Menanamkan disiplin siswa

e. Menanamkan nilai-nilai kristiani sebagai suatu landasan

pertumbuhan karakter siswa.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Sebuah organisasi atau perusahaan pasti memiliki struktur organisasi,

dimana menggambarkan kesatuan dan hubungan serta proses aktivitas yang

berlangsung didalam organisasi atau perusahaan tersebut. Adapun struktur

(24)

Gambar 3.1Struktur Organisasi SMAK 2 BPK PENABUR

(Sumber : www. smak2bpkpenabur.sch.id [9])

Yayasan BPK Penabur Bandung

Dinas Pendidikan Kota Bandung

Kepala Sekolah Komite Sekolah

Penata Usaha

Siswa Siswi SMAK 2 BPK PENABUR

(25)

3.1.4 Deskripsi Tugas

Berdasarkan struktur organisasi SMAK 2 BPK PENABUR yang ada,

maka setiap jabatan yang tercantum pada struktur organisasi tersebut dapat

dijelaskan mengenai deskripsi tugas masing-masing jabatan, seperti berikut :

1. Tugas pelakasana teknis kurikulum (PBM dan PIKET) adalah

sebagai berikut :

a. Mengorganisasikan pelaksanaan program yang berkaitan

dengan kurikulum (KTSP)

b. Menyusun system pelaksaan KBM dan evaluasi

pelaksanaan KBM

c. Menyusun system pengawasan pelaksanaan KBM dan

evaluasi

d. Mengarahkan pelaksaaan kegiatan yang berkaitan dengan

kurikulum

e. Mengawasi pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan

kurikulum, KBM dan kehadiran guru

f. Melaksanakan supervise pelaksanaan KBM

2. Tugas pelaksana teknis kurikulum adalah sebagai berikut :

a. Secara umum membantu urusan PBM

b. Bertanggung jawab dalam evaluasi belajar siswa

c. Menyusun system dan pedoman pelaksanaan penilaian

d. Menerima laporan nilai ulangan harian, ulangan umum

(26)

e. Bertanggung jawab dalam pengolahan nilai raport

f. Menganalisa prestasi belajar siswa selama tahun pelajaran

berjalan

3. Tugas pelaksana teknis kurikulum adalah sebagai berikut :

a. Menyusun jadwal mengajar dan belajar siswa

b. Menginformasikan jadwal mengajar kepada guru yang

bersangkutan

c. Menginformasikan jadwal belajar kepada siswa melalui

wali kelas

d. Bertanggung jawab dalam evaluasi belajar siswa

e. Menyusun sistem dan pedoman pelaksaan penilaian

f. Mengumpulkan soal-soal tes yang baik dalam pembuatan

bank soal

4. Tugas pelaksana teknis pengembangan IT adalah sebagai berikut :

a. Bertanggung jawab untuk security program di lingkungan

sekolah

b. Mengembangkan keterampilan guru dalam penggunaan

komputer dengan mengadakan pelatihan sebagai pihak

kerjasama pihak itern dan ekstern

c. Mengkoordinir sarana informasi dan komunikasi di

lingkungan guru disekolah dalam bentuk tulisan atau

(27)

d. Membantu sekolah mengembangkan IT dalam bentuk

pemikiran, saran dan pelaksaan sampai kepada proses

pengadaannya

e. Membuat laporan berkaitan dengan IT di sekolah untuk

ditindaklanjuti oleh urusan sarana dan prasarana

f. Membuta sistem dan membantu pelaksanaan proses

penggunaan IT dalam proses PBM di kelas

5. Tugas pelaksana teknis kegiatan siswa (Pembina OSIS) adalah

sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan pemilihan ketua OSIS dan anggota

b. Melakukan pembinaan atau LDKS terhadap anggota OSIS

terpilih

c. Mengarahkan siswa dalam pembuatan program OSIS,

mengalokasikan anggaran OSIS serta menyampaikan pada

pimpinan sekolah dan urusan siswa

d. Mengkoordinasikan pelaksaan kegiatan OSIS dnegan

kepala sekolah, koord. urusan siswa, koor.urusan kurikulum

e. Menyelenggarakan serta mengarahkan kegiatan OSIS

sesuai dengan program

(28)

6. Tugas urusan ketertiban siswa adalah sebagai berikut :

a. Membuat tatib berdasarkan kesepakatan dengan pihak

sekolah

b. Menginformasikan tatib kepada siswa, orangtua dan guru

c. Mencek kehadiran siswa setiap hari bekerjasama dengan

TU

d. Menangani siswa putri berkaitan dengan tatib dalam hal

penampilan, perilaku

e. Mencek keterlambatan siswa setiap hari berkerjasama

dengan TU

f. Melakukan penanganan terhadap siswa yang melanggar

ketertiban sekolah dan pemanggilan orang tua

7. Tugas pelaksana teknis ekstrakulikuler adalah sebagai berikut :

a. Mendata keikutsertaan siswa dalam ekstrakulikuler

b. Memantau kehadiran siswa dan guru dalam ekstrakulikuler

c. Bersama Pembina OSIS mengarahkan siswa untuk

mengikuti perlombaan-perlombaan dan kegiatan di luar

sekolah

d. Menyelenggarakan kegiatan penampilan siswa peserta

ekstrakulikuler

e. Menghimpun nilai ekstrakulikuler untuk dilaporkan kepada

(29)

f. Melaporkan perkembangan dari setiap kegiatan ekstra

setiap bulan

8. Tugas pelaksana teknis urusan sarana prasarana adalah sebagai

berikut :

a. Menyusun garis besar program pengadaan dan pemilahraan

sarana dan prasana sekolah serta komplek

b. Menyusun sistem pengadaan, pendayagunaaan, dan

pemeliharaan fasilitas sekolah dan kegiatan ekstrakulikuler

c. Meyusun sistem pengawasan penggunaan fasilitas

d. Mengorganisasikan pelaksanaan program

e. Mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan

f. Mengatur efesiensi dan efektivitas penggunaan sarana dan

prasarana

9. Tugas pelaksana teknis urusan kinerja karyawan adalah sebagai

berikut :

a. Secara umum membantu kepalas sekolah untuk

pemantauan kinerja karyawan kebersihan dan satpam

b. Bersama dengan coordinator kebersihan karyawan mencek

kehadiran karyawan kebersihan setiap hari

c. Memantau kebersihan secara umum dan secara khusus

memantau kebersihan ruang kelas, ruang kantor yang

dipergunakan oleh sekolah

(30)

e. Membantu serta mendampingi kepala sekolah dalam urusan

yang terkait dengan lingkungan sekolah

f. Membuat program kerja sebagai urusan kinerja karyawan

10. Tugas pelaksanaan teknis koordinator BK adalah sebagai berikut :

a. Membuat program kerja berkaitan dengan tugasnya sebagai

koordinator BK

b. Membuat program bersama dengan BK lainnya yang

inovatif, untuk mendukung kedidplinan, perkembangan

psikologis siswa

c. Mengarahkan, membimbing guru BK yang ada di sekolah

jika memiliki kesulitan baik dalam hal administrasi BK dan

program BK

d. Mengikuti pertemuan yang berkaitan dengan program BK

berdasarkan undangan dari BPK Penabur atau luar dan

memberikan masukan kepada BK lainnya bedasrarkan

materi yang di dapat

e. Mengadakan rapat evaluasi rutin bersama BK lainnya untuk

membahas permaslahan dalam BK atau hal lainnya yang

perlu dirundingkan bersama

f. Membuat laporan tertulis hasil evaluasi, program BK yang

(31)

11. Tugas pelaksana teknis urusan kesejahteraan adalah sebagai

berikut :

a. Bekerjasama dengan urusan kurikulum untuk pembinaan

dan refreshing guru

b. Menyelenggarakan acara persekutuan doa dan ulang tahun

bekerjasama dengan guru agama

c. Mengkoordinir sumbangan bagi guru dan karyawan yang

mengalami kedukaan atau sakit

d. Menyiapkan kado atau sumbangan bagi guru dan karyawan

yang mengalami sukacita

e. Pengelolaan uang kesejahteraan guru dan menyimpan di

bank bersama kepala sekolah

f. Pembukaan dan laporan keuangan per bulan

12. Tugas pelaksana teknis humas sekolah adalah sebagai berikut :

a. Membuat program kerja dan jadwal kegiatan berkaitan

dengan HUMAS

b. Memahami semua informasi tentang sekolah baik program

dan kegiatan

c. Memberikan informasi kepada guru, siswa berkaitan

dengan informasi umum baik info luar atau dalam sekolah

d. Memiliki daftar tamu, daftar kunjungan ke lembaga lain

(32)

e. Membuat laporan tertulis setiap bulan berkaitan dengan

kegiatan HUMAS dan evaluasinya

f. Memikirkan, menggadakan, menginfomasikan tentang

profil sekolah dalam bentuk yang kreatif dan inovatif

13. Tugas pelaksana teknis kegiatan keagamaan guru-siswa adalah

sebagai berikut :

a. Membuat program kerohanian bagi guru dalam bentuk

persekutuan doa dan mempublikasikannya

b. Mengadakan pembimbingan dan pengawasan serta

mendampingi persekutuan-persekutuan doa untuk siswa

bekerjasama dengan OSIS

c. Bertanggungjawab atas persekutuan doa rutin guru tiap

pagi pukul 06.45 setiap memulai pekerjaan mengajar

d. Membuat dan bertanggungjawab atas pemeliharaan buku

nyayian rohani persekutuan doa guru

e. Membuat pelaporan daftar doa guru, dan pokok doa dalam

bentuk buku

14. Tugas pelaksanaan teknis urusan media pembelajaran IPA dan IPS

adalah sebagai berikut :

a. Membuat program kerja berkaitan dengan kegiatan

pengadaan media pembelajaran IPS, IPA outdoor di

(33)

b. Megarsipkan dan mempublikasikan hasil kreatifitas belajar

dari guru-guru

15. Tugas penata usaha bagaian administrasi kantor adalah sebagai

berikut :

a. Pengelolaan administrasi yang berkaitan dengan PSB dan

database siswa

b. Menangani presensi semua siswa

c. Melayani penerimaan telpon dan tamu serta

menghubungkan pada bagian yang dituju

d. Membantu mengkomunikasikan kegiatan sekolah kepada

guru-guru

e. Membantu pengadaan kartu test dan kartu pelajar

16. Tugas penata usaha bagian administrasi kantor adalah sebagai

berikut :

a. Mengabsen kelas

b. Membantu dalam penerimaan telpon dan melayani tamu

apabila petugas yang ditunjuk tidak ada di tempat

17. Tugas penata usaha bagian evaluasi dan PBM, piket adalah sebagai

berikut :

a. Membantu administrasi kurikulum dan urusan evalusi

(34)

18. Tugas penata usaha bagian keuangan adalah sebagai berikut :

a. Menangani administrasi uang sekolah

b. Penanganan pengggajian

c. Pengarsipan berkaitan keuangan

19. Tugas penata usaha bagian administrasi sarana prasarana dan

urusan umum adalah sebagai berikut :

a. Penanganan administrasi sekolah

b. Penanganan dokumentasi sekolah

c. Membantu serta mendampingi kepala sekolah dalam urusan

yang terkait dengan saran prasana sekolah dan lingkungan

masyarakat

d. Membantu sekolah dalam urusan dinas

e. Membantu administrasi personalia

20. Tugas pustakawan adalah sebagai berikut :

a. Mengawasi, mengevaluasi kelancaran, merencanakan dan

perkembangan serta pelaksanaan kebijaksanaan

perpustakaan

b. Menilai, memilih dan mengadakan pembelian bahan

pustaka

c. Memberikan pelayanan refrensi

(35)

21. Tugas teknisi perpustakaan adalah sebagai berikut :

a. Mengetik surat, kartu perpustakaan

b. Menyusun buku, majalah, surat kabar pada rak

3.2 Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian Research

and Development (R&D) atau metode penelitian dan pengembangan. Metode

penelitian Research and Development yang selanjutnya akan disingkat menjadi

R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut. Produk tersebut tidak selalu

berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, alat tulis, dan alat

pembelajaran lainnya. Akan tetapi, dapat pula dalam bentuk perangkat lunak

(software). [10]

Dalam pelaksanaan R&D, ada beberapa metode yang digunakan yaitu

metode deskriptif, evaluatif dan eksperimental. Metode penelitian deskriptif

digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang kondisi yang

ada. Metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi proses ujicoba

pengembangan suatu produk. Dan metode eksperimen digunakan untuk menguji

keampuhan dari produk yang dihasilkan.

Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa metode research and

development menguji keefektifitasan suatu produk yang baru dan sudah melalui

langkah-langkah penyempurnaan. Tetapi dikarenakan waktu penelitian yang

(36)

terhadap media yang penulis buat sebagai multimedia pembelajaran biologi dari

aspek rekayasa perangkat lunak, aspek pembelajaran, dan aspek komunikasi

visual.

3.2.1 Desain Penelitian

Dalam melakukan penelitian, perlu adanya desain penelitian yang

bertujuan agar data dan informasi yang diperoleh lengkap dan akurat. Desain

penelitian adalah semua proses yang dilakukan dalam perencanaan dan

pelaksanaan penelitian.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa desain penelitian

merupakan sebuah proses dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan

penelitian sehingga penulis dapat melakukan penelitian secara baik dan sistematis.

Oleh karena itu, membuat desain penelitian sangat penting agar pembuatan

sebuah karya ilmiah dapat terselesaikan secara cepat dan baik.

Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Melakukan identifikasi masalah.

2. Menetapkan masalah-masalah yang akan diteliti.

3. Memilih prosedur dan teknik yang akan digunakan.

4. Menyusun alat serta teknik pengumpulan data.

5. Pelaporan hasil penelitian termasuk proses penelitian dan

(37)

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penulisan suatu laporan penelitian sangat

dibutuhkan sebagai bahan laporan dan pencarian solusi akan masalah yang ada di

dalam system yang sedan berjalan. Untuk itu dalam mencapai tujuan penelitian ini

teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah wawancara, observasi

dan kuesioner di objek penelitian yang telah dipilih, yaitu SMAK 2 BPK

PENABUR.

3.2.2.1Sumber Data Primer

Sumber data primer adalah data yang secara langsung diperoleh dari

sumber objek penelitian dengan menggunakan teknik pengukuran atau teknik

pengambilan data. Dalam penelitian ini, penulis mendapatkan data primer dengan

teknik pengambilan data sebagai berikut :

1. Wawancara

Wawancara adalah sebuah proses pengumpulan informasi yang

dilakukan seseorang atau sekelompok orang untuk mendapatkan

kebenaran atau fakta yang didapat dari sumber yang sangat mengerti atau

ahli dibidangnya. Untuk mendapatkan informasi atau data yang akurat,

wawancara dapat dilakukan dengan sumber yang berbeda tetapi

memahami terhadap permasalahan yang sedang ingin diketahui

kebenarannya. Dalam hal ini penulis melakukan tanya-jawab kepada Ibu

Meryati Purba, S.Pd. selaku guru mata pelajaran biologi di SMAK 2 BPK

(38)

2. Observasi

Dalam proses pengumpulan informasi suatu penelitian, observasi

adalah hal pokok yang harus dilakukan terlebih dahulu. Karena, dengan

meninjau secara langsung ke lapangan tempat terdapatnya masalah yang

sedang diteliti dapat memahami proses yang sedang berjalan didalamnya.

Pada penelitian ini, penulis mengambil objek penelitian dan melakukan

observasi di SMAK 2 BPK PENABUR jalan Dursasana No.8 Bandung

untuk mendapatkan data secara umum dengan mengamati proses yang

berjalan.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem digunakan untuk mencari

solusi serta memecahkan masalah yang sudah ada di awal perencanaan penulisan

penelitian. Dengan adanya metode pendekatan dan pengembangan sistem yang

dipilih oleh penulis dapat mencapai tujuan dari proses penyelesaian penelitian ini.

3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem

Dalam proses penyelesaian penelitian ini, penulis menggunakan metode

pendekatan berorientasi objek sebagai metode yang tepat dalam memberi solusi

terhadap permasalahan yang ada. Perancangan dengan berorientasi objek adalah

suatu teknik atau cara pendekatan baru untuk melihat permasalahan dalam sebuah

sistem yang sedang berjalan. Pendekatan dengan berorientasi objek akan

(39)

objek-objek dunia nyata, dalam kasus ini penulis ingin mengembangan sebuah sistem

media pembelajaran yang interaktif bagi penggunanya.

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem

Dalam pengembangan sistem dibutuhkan prosedur-prosedur yang berjalan

secara terstruktur dengan memanfaatkan metode pengembangan yang tepat.

Proses pengembangan aplikasi media pembelajaran yang pada saat ini penulis

rancang dari awal menggunakan metode pengembangan sistem Rapid Application

Development (RAD). Rapid Application Development adalah strategi siklus yang

ditujukan untuk menyediakan pengembangan yang jauh lebih cepat dan

mendapatkan hasil dengan kualitas yang lebih baik. RAD merupakan gabungan

dari teknik terstruktur dan teknik prototype.[11]

Gambar 3.2Siklus RAD

Fase dan tahap pengembangan aplikasi dengan menggunakan metode

RAD berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan dibawah berikut ini :

Perencanaan Syarat-Syarat

Workshop Desain RAD

(40)

1. Perencanaan Syarat-Syarat

Dalam fase ini, pengguna dan penganalisis bertemu untuk

mengidentifikasikan tujuan-tujuan aplikasi atau sistem serta untuk

megidentifikasikan syarat-syarat informasi yang ditimbulkan dari

tujuan-tujuan tersebut. Orientasi dalam fase ini adalah menyelesaikan

masalah-masalah. Meskipun teknologi informasi dan sistem bisa mengarahkan

sebagian dari sistem yang diajukan, fokusnya akan selalu tetap pada upaya

pencapaian tujuan-tujuan penelitian.

Pada tahap ini tindakan yang direalisasikan oleh penulis adalah

membuat pertemuan dengan guru bidang pelajaran biologi di SMAK 2

BPK PENABUR untuk melakukan diskusi, dimana dalam pertemuan

tersebut penulis dan guru bersangkutan mengidentifikasikan pokok

permasalahan yang ada di tempat penelitian untuk mencari solusi dalam

memecahkan masalah tersebut. Dalam diskusi yang berlangsung penulis

dan guru pelajaran biologi bersama-sama mengumpulkan data dan mulai

merancang aplikasi yang akan dibangun.

2. Workshop Desain RAD

Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang bisa

digambarkan sebagai workshop. Penganalisis dan pemrogram dapat

bekerja membangun dan menunjukkan representasi visual desain dan pola

kerja kepada pengguna. Workshop desain ini dapat dilakukan selama

beberapa hari tergantung dari ukuran aplikasi yang akan dikembangkan.

(41)

dan penganalisis memperbaiki modul-modul yang dirancang berdasarkan

respon pengguna.

Dalam tahap ini penulis merancang dan membangun prototipe

aplikasi berdasarkan data-data yang telah ada sebelumnya. Penulis akan

menunjukkan presentasi visual desain dan pola kerja sistem aplikasi

kepada guru pelajaran biologi. Dalam hal ini, guru pelajaran biologi yang

berada di SMAK 2 BPK PENABUR merespon prototipe yang dan

menganalisis modul-modul yang telah dirancang untuk mengetahui

rancangan sesuai dengan kesepakatan diawal serta berjalan dengan baik.

3. Implementasi

Pada fase implementasi ini, penganalisis bekerja dengan para

pengguna secara intens selama workshop dan merancang aspek-aspek

bisnis dan nonteknis perusahaan. Segera setelah aspek-aspek ini disetujui

dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem baru atau bagian

dari sistem diujicoba dan kemudian diperkenalkan kepada organisasi.

Tahap implementasi adalah langkah akhir dari penyelesaian

penelitian, dimana dalam hal ini penulis dan guru pelajaran biologi akan

memperkenalkan aplikasi yang telah dibangun ke SMAK 2 BPK

PENABUR.

3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Berdasarkan penggunaan metode pendekatan berorientasi objek, maka

(42)

yang disebut Unifield Modelling Language (UML). Dengan menggunakan UML,

maka perancangan penelitian dapat dengan mudah dikerjakan.

1. Use Case Diagram

Use case mendeskripsikan interaksi tipikal antara para pengguna

sistem dengan sistem itu sendiri, dengan memberi sebuah narasi tentang

bagaimana sistem tersebut digunakan. Use Case Diagram menampilkan

actor mana yang menggunakan Use Case mana, Use Case mana yang

memasukan Use Case lain dan hubungan antara aktor dan Use Case.

2. Activity Diagram

Diagram ini menjelaskan alur kerja suatu sistem. Activity diagram

mirip dengan State diagram karena sejumlah aktivitas menggambarkan

keadaan suatu proses dengan memperlihatkan urutan aktifitas yang

dijalankan baik berupa pilihan maupun paralel. Diagram ini juga berfungsi

untuk menganalisis sebuah use case dengan menggambarkan aksi-aksi

yang diperlukan dan kapan aksi-aksi tersebut dijalankan. Selain itu,

Activity diagram dapat menjelaskan urutan algoritma yang kompleks dan

memodelkan sejumlah aplikasi dengan proses paralel.

3. Class Diagram

Class diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi

akan menghasilkan sebuah objek dan merupakan inti dari pengembangan

dan desain berorientasi objek. Class menggambarkan keadaan

(atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk

(43)

4. Sequence Diagram

Sequence diagram secara khusus menjabarkan behavior sebuah

sekenario tunggal. Sequence diagram menunjukan sebuah objek contoh

dan pesan-pesan yang melewati objek-objek dalam use case.

5. Deployment Diagram

Deployment atau physical diagram menggambarkan detail bagaimana

komponen di-deploy dalam infrastruktur sistem, di mana komponen akan

terletak (pada mesin, server atau piranti keras apa), bagaimana kemampuan

jaringan pada lokasi tersebut, spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat

fisikal.

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian merupakan proses menjalankan sebuah perangkat lunak

(software) yang sedang dalam tahap pembangunan, dimana nantinya dari proses

pengujian tersebut dilakukan evaluasi terhadap sistem dari perangkat lunak

tersebut. Metode pengujian dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu white box

dan black box.

3.2.4.1Pengujian Black Box

Dalam kasus ini, pengujian dilakukan dengan metode black box untuk

menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang. Kebenaran

perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan

dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa

(44)

Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi

kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diiketahui

kesalahan-kesalahannya. Pengujian blackbox berfokus pada kebutuhan fungsional perangkat

lunak. Dengan demikian, pengujian blackbox memungkinkan perekayasa

perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya

menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian

blackbox berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut:

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

2. Kesalahan interface.

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

4. Kesalahan kinerja.

5. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

3.3 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Analisis sistem yang sedan berjalan saat ini adalah sebagai berikut :

3.3.1 Analisis Dokumen

Analisis dokumen merupakan salah satu bentuk analisis data yang

dibutuhkan untuk penelitian dan di kumpulkan saat melakukan proses penelitian.

Hal ini dilakukan untuk menghasilkan beberapa dokumen yang diperlukan dalam

pembuatan aplikasi. Adapun dokumen yang dihasilkan dalam proses penelitian

adalah sebagai berikut :

1. Dokumen sejarah SMAK 2 BPK PENABUR

(45)

3. Dokumen struktur organisasi SMAK 2 BPK PENABUR

3.3.2 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur yang sedang berjalan dilakukan dengan tujuan untuk

mengetahui dan menggambarkan prosedur-prosedur kegiatan belajar dan

mengajar yang dilakukan di SMAK 2 BPK PENABUR. Adapun prosedur

kegiatan belajar dan mengajar yang sedang berjalan adalah sebagai berikut :

1. Guru memberikan dan menjelaskan materi perkuliahan di depan

kelas dengan menggunakan buku pedoman yang sudah ditentukan

dan menjabarkannya di white board.

2. Siswa dan siswi memperhatikan materi pembelajaran yang

dijelaskan oleh Guru

3. Guru memberikan latihan-latihan dan kuis untuk mengetahui

kemampuan setiap siswa dan siswi dalam memahami materi yang

diberikan

4. Siswa dan siswi mengerjakan setiap latihan dan kuis yang

(46)

3.3.2.1Use Case Diagram

Adapun use case diagram yang sedang berjalan di SMAK 2 BPK

PENABUR adalah sebagai berikut :

Gambar 3.3Use Case Diagram yang sedang berjalan

3.3.2.2Skenario Use Case Diagram

Skenario use case diagram bertujuan untuk menjelaskan tentang seluruh

aktivitas atau proses yang terjadi di dalam use case diagram

1. Skenario Use Case Materi Pembelajaran

Tabel 3.1Skenario Use Case Diagram Materi Pembelajaran

Nama Use Case : Materi Pembelajaran

Aktor Utama : Guru

Aktor Pendukung : Siswa/siswi

(47)

Kondisi Awal : Guru dan siswa mengikuti proses belajar dan mengajar

Guru Siswa/siswi

1. Guru menjelaskan

materi pembelajaran

yang diajarkan

2. Menerima materi yang dijelaskan oleh guru

Kondis Akhir : Guru menjelaskan materi pembelajaran

2. Skenario Use Case Diagram Penilaian

Tabel 3.2Skenario Use Case Diagram Penilaian

Nama Use Case : Penilaian

Aktor Utama : Guru

Aktor Pendukung : Siswa/siswi

Deskripsi : Guru melakukan penilaian kepada setiap

siswa/siswi latihan yang diberikan guru

Kondis Akhir : Mengerjakan soal kuis atau latihan

3. Skenario Use Case Diagram Latihan

Tabel 3.3 Skenario Use Case Diagram Latihan

Nama Use Case : Latihan

Aktor Utama : Guru

Aktor Pendukung : Siswa/siswi

Deskripsi : Guru memberikan soal latihan untuk

penilaian

Skenario Utama

(48)

Guru Siswa/siswi

1. Guru memberikan

soal latihan

mengenai materi yang diajarkan

2. Mengerjakan soal latihan yang diberikan guru

Kondis Akhir : Siswa/siswi mengerjakan soal latihan

4. Skenario Use Case Diagram Kuis

Tabel 3.4Skenario Use Case Diagram Kuis

Nama Use Case : Kuis

Aktor Utama : Guru

Aktor Pendukung : Siswa/siswi

Deskripsi : Siswa mengerjakan soal kuis yang

diberikan guru Skenario Utama

Kondisi Awal : Guru dan siswa mengikuti proses belajar dan mengajar

Guru Siswa/siswi

1. Memberikan soal

kuis mengenai

materi yang

diajarkan

2. Mengerjakan soal kuis yang diberikan guru

Kondis Akhir : Siswa mengerjakan soal kuis

3.3.2.3Activity Diagram

Activity diagaram digunakan untuk menampilkan rangkaian kegiatan dan

menunjukkan alur kerja dari suatu titik awal ke titik akhir. Berikut adalah activity

(49)

1. Activity Diagram Materi Pembelajaran

Gambar 3.4 Activity Diagram Materi Pembelajaran

2. Activity Diagram Penilaian

(50)

3. Activity Diagram Latihan

Gambar 3.6 Activity Diagram Latihan

4. Activity Diagram Kuis

(51)

3.3.3 Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

Evaluasi sistem yang sedang berjalan dilakukan setelah melakukan

penelitian dan analisis terhadap sistem yang sedang berjalan dan bertujuan untuk

memberikan solusi yang lebih baik terhadap perubahan sistem yang lebih baik.

Adapun evaluasi yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut :

Tabel 3.5 Tabel Evaluasi Sistem yang Sedang Berjalan

No. Permasalahan Solusi

1. Pada metode pembelajaran yang

saat ini diterapkan di pelajaran

biologi bagian respirasi manusia

masih kurang dalam hal

menjelaskan secara rinci proses

yang terjadi dalam proses

respirasi manusia karena belum

adanya seperti animasi

pendukung

Menjelaskan secara rinci mengenai

isi dari materi respirasi manusia

dengan menyajikan visualisasi

pendukung mengenai respirasi

manusia, agar siswa dan siswi lebih

mudah dalam memahami isi dari

materi yang disampaikan

2. Terbatasnya waktu belajar

mengajar dikelas sehingga materi

yang membutuhkan pembahasan

dalam waktu lama harus

dijelaskan dalam waktu singkat

Menciptakan aplikasi pembelajaran

yang mudah dipahami dan digunakan

(52)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perancangan Sistem

Perancangan sistem merupakan sebuah proses perancangan sistem yang akan

dibangun dengan membentuk kerangka struktur sistem yang akan dicapai

kedepannya. Perancangan sistem didasarkan oleh dasar-dasar kebutuhan terhadap

sistem yang akan dibangun kedepannya dan dilihat dari latar belakang sistem tersebut

akan dibangun. Rancangan sistem dapat dikatakan berhasil adalah rancangan yang

menghasilkan prosedur-prosedur yang saling berintegrasi satu sama lain untuk

menghasilkan fungsi yang diharapkan.

4.1.1 Tujuan Perancangan Sistem

Adapun tujuan dari perancangan sistem media pembelajaran mata pelajaran

biologi sub respirasi manusia adalah sebagai berikut :

1. Merancang dan membangun sebuah aplikasi multimedia pembelajaran

untuk membantu dalam proses belajar dan mengajar mata pelajaran

biologi

2. Menarik minat siswa dan siswi untuk lebih mendalami materi biologi

(53)

3. Menghindari tingkat kegagalan fungsional aplikasi terhadap sasaran

yang telah ditentukan

4.1.2 Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Sistem yang diusulkan untuk merancang sebuah aplikasi media pembelajaran

mata pelajaran biologi adalah perancangan media pembelajaran biologi dengan sub

materi respirasi pada manusia yang menampilkan 3 pertemuan yang berisikan

materi-materi yang berasal dari buku mata pelajaran yang berkaitan dengan materi-materi pelajaran

biologi. Pada pertemuan pertama yang membahas mengenai alat-alat pernapasan

manusia akan disisipkan gambar dari tiap alat-alat pernapasan yang dibahas dan

diakhir materi akan ditambahkan dengan materi visualisasi untuk membantu

mempermudah pemahaman dan pengenalan akan materi. Dan pada akhir pertemuan

akan ditampilkan video penjelasan mengenai pernapasan manusia dari awal hingga

akhir. Selain itu, pada aplikasi media pembelajaran ini dilengkapi dengan fitur soal

latihan di akhir tiap pertemuan, soal kuis dan game puzzle terkait dengan gambar

respirasi manusia. Tujuan dari penambahan fitur ini adalah untuk mengukur tingkat

(54)

4.1.3 Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Perancangan prosedur yang diusulkan adalah tahap awal dari perancangan

aplikasi pembelajaran biologi yang dilakukan untuk menggambarkan bagaimana

prosedur yang akan berjalan pada aplikasi tersebut.

4.1.3.1Use Case Diagram

Gambar 4.1Use Case Diagram yang diusulkan

4.1.3.1.1 Definisi Aktor dan Deskripsinya

Pada use case diagram yang diusulkan terhadap sistem yang akan dibangun

memiliki 2 aktor yang berperan didalamnya, yaitu guru dan siswa/siswi. Berdasarkan

(55)

penggunaan aplikasi. Aktivitas yang pertama sekalli dilakukan oleh guru adalah

memilih pertemuan yang didalamnya terdapat materi dan soal latihan. Aktivitas

selanjutnya dari guru dan siswa/siswi mengerjakan dan membahas kuis yang telah

disediakan di aplikasi pembelajaran.

4.1.3.1.2Definisi Use Case dan Deskripsinya

Use Case Diagram berikut menjelaskan prosedur yang berjalan dari sistem

yang akan dibangun. Prosedur yang terdapat pada use case yang diusulkan adalah

serangkaian aktivitas yang akan dilakukan oleh aktor-aktor yang berkaitan dalam

penggunaan aplikasi ini, dimana aktivitas yang dimiliki use case diatas adalah

pemilihan pertemuan yang didalamnya aktor yang berperan dapat mempelajari materi

dan menyelesaikan soal latihan yang disediakan, menyelesaikan kuis dan menyusun

puzzle yang membentuk gambar susunan alat-alat pernapasan pada manusia.

4.1.3.2 Skenario Use Case

Scenario Use Case digunakan untuk menjelaskan setiap case yang ada pada

(56)

1. Skenario Use Case : Pilih Pertemuan

Tabel 4.1 Skenario Use Case Pilih Pertemuan

2. Skenario Use Case : Bahas Materi

Tabel 4.2Skenario Use Case Bahas Materi

Nama Use Case : Pilih Pertemuan

Aktor Utama : Guru

Aktor Pendukung : Siswa/Siswi

Deskripsi : Guru memilih pertemuan awal Skenario Utama

Kondisi Awal : Guru menjalankan aplikasi terlebih dahulu

Aktor Sistem

1.Guru memilih menu pertemuan yang akan dibahas bersama siswa/siswi

2.Menampilkan frame pertemuan yang berisikan materi pelajaran

Kondis Akhir : Menampilkan isi materi pertemuan yang dipilih

Nama Use Case : Bahas Materi

Aktor Utama : Guru

Aktor Pendukung : Siswa/Siswi

Deskripsi : Guru membahas materi dari pertemuan yang dipilih Skenario Utama

Kondisi Awal : Guru memilih pertemuan

Aktor Sistem

1.Guru memilih pertemuan yang akan dibahas

2.Menampilkan frame materi yang dipilih

(57)

3. Skenario Use Case : Bahas Soal Latihan

Tabel 4.3Skenario Use Case Bahas Soal Latihan

4. Skenario Use Case : Kuis

Tabel 4.4Skenario Use Case Kuis

Nama Use Case : Bahas Soal Latihan

Aktor Utama : Siswa/Siswi

Aktor Pendukung : Guru

Deskripsi : Siswa/Siswi mengerjakan soal latihan Skenario Utama

Kondisi Awal : Guru membahas materi

Aktor Sistem

1.Guru menyelesaikan materi dari pertemuan yang telah

dipilih dan selanjutnya

memilih soal latihan

2.Menampilkan frame yang

berisikan soal latihan

3.Menjawab soal latihan 4.Menampilkan jawaban dari soal

latihan yang dipilih

Kondis Akhir : Menyelesaikan soal latihan yang disediakan

Nama Use Case : Kuis

Aktor Utama : Siswa/Siswi

Aktor Pendukung : Guru

Deskripsi : Siswa mengerjakan kuis di aplikasi pembelajaran Skenario Utama

Kondisi Awal : Siswa/Siswi menjalankan aplikasi

Aktor Sistem

1.Siswa/siswi memilih menu

kuis setelah selesai membahas materi

2.Menampilkan frame yang

menampilkan soal kuis

3.Menjawab soal kuis 4.Menyimpan jawaban yang telah

dipilih

5.Menekan button koreksi

jawaban

6.Menampilkan hasil jawaban dari kuis yang dikerjakan

(58)

5. Skenario Use Case : Menyusun Puzzle

Tabel 4.5Skenario Use Case Menyusun Puzzle

4.1.3.1.3 Activity Diagram

Activity diagram merupakan sebuah diagram yang menggambarkan alur

proses dan aktivitas yang berjalan pada sistem yang akan dibangun. Setiap aktivitas

yang telah dirancang di use case diagram akan dijelaskan lebih rinci mengenai proses

yang terjadi didalamnya dengan menggunakan activity diagram. Berikut alur aktivitas

dari media pembelajaran biologi sub respirasi manusia :

Nama Use Case : Kuis

Aktor Utama : Siswa/Siswi

Aktor Pendukung : Guru

Deskripsi : Siswa menyusun gambar yang berkaitan dengan materi

Skenario Utama

Kondisi Awal : Siswa/Siswi menjalankan aplikasi

Aktor Sistem

1.Siswa/siswi memilih menu

puzzle setelah selesai

membahas materi

2.Menampilkan frame yang

menampilkan puzzle

3.Menyusun potongan gambar menjadi sebuah gambar yang utuh

4.Menyelesaikan puzzle 5.Menampilkan gambar utuh

(59)

1. Activity Diagram Pilih Pertemuan

Gambar 4.2Activity Diagram Pilih Pertemuan yang Diusulkan

2. Activity Diagram Bahas Materi

(60)

3. Activity Diagram Bahas Soal Latihan

(61)

4. Activity Diagram Kuis

(62)

5. Activity DiagramPuzzle

(63)

4.1.3.1.4 Sequence Diagram

Pada aspek dinamis yang akan dibahas adalah objek dalam sistem yang akan

dibangun. Untuk menunjukkan dinamika objek yang sedang berlangsung dalam

sistem digunakan analisis sequence diagram. Pengertian dinamika objek disini

adalah proses interaksi antar objek yang berlangsung di sistem dalam waktu yang

berurutan yang menghasilkan fungsi yang relevan dengan yang telah dirancang.

Diagram terdiri atas objek yang dituliskan dengan kotak segiempat bernama pesan

diwakili oleh garis dengan tanda panah dan waktu yang ditunjukkan dengan proses

vertikal.

1. Sequence Diagram Pilih Pertemuan

(64)

2. Sequence Diagram Bahas Materi

(65)

3. Sequence Diagram Bahas Soal Latihan

(66)

4. Sequence Diagram Kuis

(67)

5. Sequence Diagram Puzzle

Gambar 4.11Sequence Diagram Puzzle

4.1.3.1.5 Class Diagram

Class Diagram bertujuan untuk menggambarkan struktur statis class di dalam

sistem. Class diagram berfungsi untuk merepresentasikan sesuatu yang ditangani

oleh sistem.

Berikut adalah class diagram pada aplikasi pembelajaran digital pelajaran

(68)

Gambar 4.12Class Diagram

4.1.3.1.6 Object Diagram

Object diagram menggambarkan struktur sistem dari segi penamaan objek

dan jalannya objek dalam sistem. Diagram objek juga berfungsi untuk

mendefinisikan contoh nilai atau isi dari atribut tiap kelas. Berikut object diagram

dalam perancangan dan pembangunan aplikasi multimedia pembelajaran digital

pelajaran biologi sub respirasi manusia :

(69)

4.1.3.1.7 Deployment Diagram

Deployment diagram menunjukkan konfigurasi komponen dalam proses

eksekusi aplikasi. Berikut deployment diagram dalam perancangan dan pembangunan

aplikasi multimedia pembelajaran digital pelajaran biologi sub respirasi manusia :

Gambar 4.14Deployment Diagram

4.2 Perancangan Antar Muka

Antar muka adalah suatu media yang digunakan untuk komunikasi antara

pengguna dengan sistem yang dibangun, oleh sebab itu aplikasi ini di desain agar

pengguna dengan mudah menggunakan dan mengoperasikannya.

4.2.1 Struktur Menu

Perancangan menu merupakan hubungan di antara elemen-elemen struktural

utama dari program. Perancangan menu dapat memberikan gambaran mengenai

(70)

Gambar 4.15Struktur Menu Aplikasi

4.2.2 Antar Muka Menu Utama

Nama Interface : Menu Utama

Deskripsi : Halaman yang menampilkan menu-menu dan konten

Gambar

Gambar 3.3 Use Case Diagram yang sedang berjalan
Tabel 3.3 Skenario Use Case Diagram Latihan
Tabel 3.4 Skenario Use Case Diagram Kuis
Gambar 3.5 Activity Diagram Penilaian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari kontrol gaya-gaya dalam yang dilakukan pada struktur atas box girder dan struktur bawah pier dari jembatan fly over Rawabuaya, dapat dilihat bahwa semua nilai

Peningkatan dalam proses pembelajaran terlihat dari hal-hal sebagai berikut : Pemanfaatan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa karena telah mencapai

Mesin yang digunakan oleh Kijang Innova termasuk mesin yang sudah menggunakan teknologi baru Toyota seperti mesin bensin m3nggunakan system

Jangan melakukan sinkronisasi dengan laptop/pc sendiri (bukan server yang akan dipakai ujian/simulasi), jika server sekolah belum tersedia, tidak perlu ikut simulasi4. DILARANG

Melihat pentingnya keberadaan kantor polisi khususnya Polres bagi masyarakat maka penulis memilih topik tentang kantor polisi sebagai topik dalam pembuatan

Tujuan dalam penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui pengaruh Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Motivasi Kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja

Maka penulis ingin melaksanakan penelitian lagi yang berjudul “Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL) dan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada