• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Soal HOTS IPA PENGEMBANGAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan Soal HOTS IPA PENGEMBANGAN"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN SOAL

HIGHER ORDER THINKING “KILL

DALAM

PEMBELAJARAN IPA SMP/MTs

Poppy Kamalia Devi Abstrak

Salah satu kompetensi guru menurut Permendiknas nomor 16 Tahun 2007 dalam dimensi pedagogik adalah dapat menyelenggarakan penilaian, evaluasi proses dan hasil belajar, dengan kompetensi inti mengembangkan instrumen penilaian. Dalam pendidikan, penilaian berarti proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Pembelajaran IPA SMP/MTs sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir ( BSNP,2006). Keterampilan berpikir yang dikembangkan sebaiknya sudah menjangkau keterampilan berpikir tingkat tinggi atau dikenal dengan istilah

Higher Order Thinking Skill HOT“), yang jika ditinjau dari ranah kognitif pada

Taksonomi Bloom, berada pada level analisis, sintesis, dan evaluasi. Untuk melaksanakan penilaian ini, guru memerlukan instrumen penilaian dalam bentuk soal-soal yang mengembangkan HOTS. Pengembangan soal HOTS didahului dengan menganalisis indikator yang telah dikembangkan dari kompetensi dasar, mengidentifikasi kata kerja operasional dalam taksonomi Bloom untuk level keterampilan berpikir tingkat tinggi dan menuliskan soal sesuai dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Pengembangan soal HOTS dalam pembelajaran IPA harus bervariasi sehingga seluruh keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat dilatihkan melalui soal ini. Pada makalah ini diuraikan tentang pengertian HOTS, Taksonomi Bloom yang mengembangkan HOTS berikut contoh soal HOTS yang sesuai dengan kompetensi dasar materi IPA dan level HOTS siswa SMP/MTs secara bervariasi.

Kata kunci: HOTS dan Taksonomi Bloom

A. PENDAHULUAN

Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang

sangat penting dalam mencapai visi pendidikan 2025 yaitu menciptakan insan Indonesia

cerdas dan kompetitif. Di dalam Permendiknas nomor 16 Tahun 2007 kompetensi guru

meliputi kompetensi Pedagogik, Kepribadian, Sosial dan Profesional. Salah satu

kompetensi guru dalam dimensi pedagogik adalah dapat menyelenggarakan penilaian,

evaluasi proses dan hasil belajar, dengan kompetensi inti diantaranya dapat

menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan

dievaluasi sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran SMP/MTs dan

(2)

Pada hakikatnya, penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan

informasi. Dalam pendidikan, penilaian berarti proses pengumpulan dan pengolahan

informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. Untuk

melaksanakan penilaian, guru memerlukan instrumen penilaian dalam bentuk soal-soal,

baik untuk menguji aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.

Instrumen penilaian yang digunakan guru untuk menguji hasil belajar peserta

didik pada aspek kognitif biasanya diambil dari berbagai buku atau kumpulan soal-soal

ujian. Soal dapat berupa uraian atau pilihan ganda. Kenyataan di lapangan, soal-soal

cenderung lebih banyak menguji aspek ingatan. Banyak buku yang menyajikan materi

dengan mengajak peserta didik belajar aktif, sajian konsep sangat sistematis, tetapi

sering diakhiri soal evaluasi yang kurang melatih keterampilan berpikir tingkat tinggi

peserta didik. Peserta didik tingkat SMP/MTs harus mulai dilatih berpikir tingkat tinggi

sesuai dengan usianya. Melatih peserta didik untuk terampil ini dapat dilakukan guru

dengan cara melatihkan soal-soal yang sifatnya mengajak siswa berpikir dalam level

analisis, sintetis dan evaluasi.

Keterampilan berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking Skill HOT“

jika ditinjau dari ranah kognitif pada Taksonomi Bloom, berada pada level analisis,

sintesis, dan evaluasi.

Mengembangkan butir soal harus mengikuti rambu-rambu yang ditetapkan, baik

untuk penulisan soal secara umum maupun rambu-rambu berdasarkan tingkat berpikir

peserta didik yang mengerjakan soal. Untuk pembuatan soal HOTS, penulis soal

biasanya merasa agak kesulitan dalam mengkreasinya. Disamping sulit menentukan

perilaku yang diukur juga sulit dalam merumuskan masalah yang dijadikan dasar

pertanyaan. Untuk membantu guru dalam meningkatkan keterampilan berpikir peserta

didik melalui soal-soal, akan dipaparkan bagaimana cara mengembangkan soal-soal IPA

yang termasuk dalam kategori HOTS berdasarkan Taksonomi Bloom.

HOTS Berdasarkan Taxonomi Bloom, masuk pada tiga level tertinggi yaitu analisis,

sintesis, dan evaluasi. Dalam soal-soal pembelajaran IPA keterampilan analisis, sintesis,

dan evaluasi dapat dikembangkan misalnya dengan menyajikan stimulus dalam bentuk

(3)

yang selanjutnya digunakan siswa untuk menjawab soal. Soal-soal untuk pengujian ini

dapat dibuat dalam bentuk soal pilihan ganda maupun uraian. Teknik penulisan soal

HOTS secara umum hampir sama dengan teknik penulisan soal-soal biasa tetapi karena

peserta didik diuji pada proses analisis, sintesis atau evaluasi, maka pada soal harus ada

komponen yang dapat dianalisis, disintesis atau dievaluasi. Komponen ini di dalam soal

dikenal dengan istilah stimulus

Selain itu soal-soal IPA juga harus menguji keterampilan proses IPA, karena

pendekatan pembelajaran yang dianjurkan adalah pendekatan keterampilan proses. Oleh

karena itu kata kerja yang dipilih pada ranah kognitif diutamakan yang sesuai dengan

keterampilan proses. Untuk soal-soal IPA, guru dapat memilih kata kerja yang sesuai

dengan konsep IPA yang dipelajari peserta didik dan sesuai dengan indikator hasil belajar

yang diturunkan dari kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik pada setiap

konsep IPA.

B. PENGEMBANGAN SOAL “HIGHER ORDER THINKING SKILL” (HOTS)

Untuk mengembangkan soal HOTS guru memerlukan pemahaman dulu dalam hal

pengertian HOTS, HOTS dalam Taksonomi Bloom dan Cara mengembangkan soal HOTS.

1. HIGHER ORDER THINKING SKILL” (HOTS)

Higher Order Thinking “kill (HOTS) atau keterampilan berpikir tingkat tinggi

dibagi menjadi empat kelompok, yaitu pemecahan masalah, membuat keputusan,

berpikir kritis dan berpikir kreatif (Presseisen dalam Costa, 1985). Dalam pembentukan

sistem konseptual IPA proses berpikir tingkat tinggi yang biasa digunakan adalah berpikir

kritis. Keterampilan berpikir kritis sangat diperlukan pada zaman perkembangan IPTEK

sekarang ini, sebab saat ini selain hasil-hasil IPTEK yang dapat dinikmati, ternyata timbul

beberapa dampak yang membuat masalah bagi manusia dan lingkungannya. Para peneliti

pendidikan menjelaskan bahwa belajar berpikir kritis tidak langsung seperti belajar

tentang materi, tetapi belajar bagaimana cara mengkaitkan berpikir kritis secara efektif

dalam dirinya ( Beyer dalam Costa ,1985). Maksudnya masing-masing keterampilan

berpikir kritis dalam penggunaanya untuk memecahkan masalah saling berkaitan satu

(4)

Indikator keterampilan berpikir kritis dibagi menjadi lima kelompok (Ennis dalam

Costa, 1985) yaitu ; memberikan penjelasan sederhana, membangun keterampilan dasar,

menyimpulkan, membuat penjelasan lebih lanjut serta mengatur strategi dan taktik.

Keterampilan pada kelima kelompok berpikir kritis ini dirinci lagi sebagai berikut: a).

Memberikan penjelasan sederhana terdiri dari keterampilan memfokuskan pertanyaan,

menganalisis argumen, bertanya dan menjawab pertanyaan. b). Membangun

keteranpilan dasar terdiri dari menyesuaikan dengan sumber, mengamati dan

melaporkan hasil observasi. c). Menyimpulkan terdiri dari keterampilan

mempertimbangkan kesimpulan, melakukan generalisasi dan melakukan evaluasi. d).

Membuat penjelasan lanjut contohnya mengartikan istilah dan membuat definisi. e).

Mengatur strategi dan taktik contohnya menentukan suatu tindakan dan berinteraksi

dengan orang lain dan berkomunikasi. Keterampilan berpikir kritis peserta didik antara

lain dapat dilatih melalui pemberian masalah dalam bentuk soal yang bervariasi. Ada

berbagai konsep dan contoh keterampilan berpikir yang dikembangkan oleh para ahli

pendidikan. Keterampilan berpikir yang dikembangkan dan bentuk pertanyaannya

menurut Linn dan Gronlund adalah seperti tertera pada Tabel 1.

Tabel 1. Keterampilan Berpikir dan Bentuk Pertanyaannya

No Keterampilan

Berpikir Bentuk Pertanyaan

1 Membandingkan - Apa persamaan dan perbedaan antara ... dan...

- Bandingkan dua cara berikut tentang ....

2 Hubungan sebab-pernyataan tentang ....

4 Meringkas - Tuliskan pernyataan penting yang termasuk ...

- Ri gkaslah de ga tepat isi …

5 Menyimpulkan - Susunlah beberapa kesimpulan yang berasal dari data ....

(5)

6 Berpendapat

(inferring)

- Berdasarkan ..., apa yang akan terjadi bila

- Apa reaksi A terhadap …

7 Mengelompokkan - Kelompokkan hal berikut berdasarkan ....

- Apakah hal berikut memiliki ....

8 Menciptakan - Tuliskan beberapa cara sesuai dengan ide Anda tentang ....

- Lengkapilah cerita ... tentang apa yang akan terjadi bila ....

9 Menerapkan - Selesaikan hal berikut dengan menggunakan

kaidah ....

- Tuliskan ... dengan menggunakan pedoman....

10 Analisis - Manakah penulisan yang salah pada paragraf ....

- Daftar dan beri alasan singkat tentang ciri utama ...

11 Sintesis - Tuliskan satu rencana untuk pembuktian ...

- Tuliskan sebuah laporan ...

12 Evaluasi - Apakah kelebihan dan kelemahan ....

(6)

2. Taksonomi Bloom

Penilaian hasil belajar sudah biasa dilakukan oleh guru. Instrumen penilaian yang

dibuat harus memenuhi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Selama ini kita sudah

mengenal ranah taksonomi Bloom terutama dalam ranah kognitif, biasanya dalam

penulisan ranah ini ditulis dalam singkatan C1 untuk tahap kognitif pengetahuan sampai

dengan C6 untuk tahap kognitif evaluasi. Ranah-ranah pada taksonomi Bloom mulai

tahun 2001 sebenarnya sudah ada perubahan, tetapi pada penerapannya di lapangan

masih menggunakan ranah-ranah kognitif Taksonomi Bloom yang lama.

Perbedaan taksonomi Bloom yang baru ( Anderson, LW. & Krathwohl, D.R. ) dengan yang

lama tertera pada Tabel 2.

Tabel 2.Taksonomi Bloom Lama dan Taksonomi Bloom Revisi

Taksonomi Bloom Lama Taksonomi Bloom Revisi

Pengetahuan Mengingat

Pemahaman Memahami

Penerapan Menerapkan

Analisis Menganalisis

Sintesis Mengevaluasi

Evaluasi Mencipta

Perbedaan taksonomi lama dengan yang baru terletak pada ranah sintesis,

dimana pada taksonomi yang direvisi ranah sintesis tidak ada lagi, tetapi sebenarnya

digabungkan dengan analisis. Tambahannya adalah mencipta yang berasal dari Create.

Urutan evaluasi posisinya menjadi yang kelima sedangkan mencipta urutan keenam,

sehingga ranah tertinggi adalah mencipta atau mengkreasikan. Perbedaan yang kedua

adalah pada proses kognitif paling rendah yaitu pengetahuan atau knowledge diubah

menjadi mengingat yang berasal dari remember. Ada peningkatan dalam proses kognitif

contohnya peserta didik tidak dituntut untuk mengetahui suatu konsep saja tetapi harus

sampai mengingat konsep yang dipelajarinya.

Level berpikir yang sesuai HOTS dilihat dari ranah kognitif taksonomi Bloom yang

lama berada pada level analisis, sintesis dan evaluasi, berarti jika dilihat pada taksonomi

(7)

Untuk menguji keterampilan berpikir peserta didik, soal-soal untuk menilai hasil

belajar IPA dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik menjawab soal melalui

proses berpikir yang sesuai dengan kata kerja operasional dalam taksonomi Bloom, baik

pada soal kognitif, afektif maupun psikomotorik. Di dalam pembelajaran IPA dinyatakan

bahwa IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta,

konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan

(BSNP, 2006), berarti peserta didik harus selalu diajak untuk belajar IPA menggunakan

proses berpikir untuk menemukan konsep-konsep IPA.

Pada standar kompetensi mata pelajaran IPA dinyatakan pula bahwa Pendidikan

IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk

memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Berdasarkan hal

itu, maka sebaiknya soal-soal IPA selain untuk menguji daya ingat dan pemahaman dan

penerapan harus juga dapat menguji peserta didik sampai tingkat HOTS atau menguji

proses analisis, sintesis dan evaluasi. Soal-soal ini dapat dirancang dengan melihat kata

kerja operasional yang sesuai dengan masing-masing ranah kognitif. Misalnya untuk

menguji ranah analisis peserta didik pada pembelajaran IPA, guru dapat membuat soal

dengan menggunakan kata kerja operasional yang termasuk ranah analisis seperti

menganalisis, menditeksi, mengukur dan menominasikan. Ranah evaluasi contohnya

membandingkan, menilai, memprediksi, dan menafsirkan. Berdasarkan Taksonomi

Bloom yang lama kata kerja operasional pada ranah kognitif adalah seperti yang tertera

pada Tabel 3. (Hal 7 )

Ada beberapa kata kerja operasional yang sama pada beberapa ranah kognitif,

seperti yang dapat Anda lihat pada Tabel 3, misalnya kata kerja menjelaskan pada ranah

pengetahuan dan menjelaskan pada ranah pemahaman, demikian juga menyimpulkan

pada ranah analisis dan menyimpulkan pada ranah evaluasi. Perbedaan ini dapat terlihat

(8)

Tabel 3. Kata Kerja Ranah Kognitif

(9)

3. Pengembangan Soal HOTS

Pengembangan soal HOTS memerlukan berbagai kriteria baik dari segi bentuk

soalnya maupun konten materi subyeknya. Teknik penulisan soal-soal HOTS baik yang

berbentuk pilihan ganda atau uraian secara umum sama dengan penulisan soal tingkat

rendah, tetapi ada beberapa ciri yang membedakannya.

Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman oleh para penulis soal untuk

menulis butir soal yang menuntut berpikir tingkat tinggi, yakni materi yang akan

ditanyakan diukur dengan perilaku sesuai dengan ranah kognitif Bloom pada level

analisis, sintesis dan evaluasi, setiap pertanyaan diberikan dasar pertanyaan (stimulus)

dan soal mengukur kemampuan berpikir kritis.

Agar butir soal yang ditulis dapat menuntut berpikir tingkat tinggi, maka setiap

butir soal selalu diberikan dasar pertanyaan (stimulus) yang berbentuk sumber/bahan

bacaan seperti: teks bacaan, paragrap, teks drama, penggalan novel/cerita/dongeng,

puisi, kasus, gambar, grafik, foto, rumus, tabel, daftar kata/symbol, contoh, peta, film,

atau suara yang direkam.

Pada contoh pengembangan soal di dalam modul ini hanya di bahas soal HOTS

berdasarkan Bloom. Untuk pengetahuan tambahan dalam penulisan soal HOTS, Anda

dapat pula mempelajari kemampuan berpikir kritis yang dapat dijadikan dasar dalam

menulis butir soal. Beberapa keterampilan berpikir kritis dan contoh indikator soalnya

adalah sebagai berikut.

1). Menfokuskan pada pertanyaan

Contoh indikator soal: Disajikan sebuah masalah/problem, aturan, kartun, atau

eksperimen dan hasilnya, peserta didik dapat menentukan masalah utama, kriteria

(10)

2). Menganalisis argumen

Contoh indikator soal: Disajikan deskripsi sebuah situasi atau satu/dua argumentasi,

peserta didik dapat: (1) menyimpulkan argumentasi secara cepat, (2) memberikan

alasan yang mendukung argumen yang disajikan, (3) memberikan alasan tidak

mendukung argumen yang disajikan.

3). Mempertimbangkan yang dapat dipercaya

Contoh indikator soal: Disajikan sebuah teks argumentasi, iklan, atau eksperimen

dan interpretasinya, peserta didik menentukan bagian yang dapat dipertimbangan

untuk dapat dipercaya (atau tidak dapat dipercaya), serta memberikan alasannya.

4). Mempertimbangkan laporan observasi

Contoh indikator soal: Disajikan deskripsi konteks, laporan observasi, atau laporan

observer, peserta didik dapat mempercayai atau tidak terhadap laporan itu dan

memberikan alasannya.

5). Membandingkan kesimpulan

Contoh indikator soal: Disajikan sebuah pernyataan yang diasumsikan kepada

peserta didik adalah benar dan pilihannya terdiri dari: (1) satu kesimpulan yang

benar dan logis, (2) dua atau lebih kesimpulan yang benar dan logis, peserta didik

dapat membandingkan kesimpulan yang sesuai dengan pernyataan yang disajikan

atau kesimpulan yang harus diikuti.

6). Menentukan kesimpulan

Contoh indikator soal: Disajikan sebuah pernyataan yang diasumsikan kepada

peserta didik adalah benar dan satu kemungkinan kesimpulan, peserta didik dapat

menentukan kesimpulan yang ada itu benar atau tidak, dan memberikan alasannya.

7). Mempertimbangkan kemampuan induksi

Contoh indikator soal: Disajikan sebuah pernyataan, informasi/data, dan beberapa

kemungkinan kesimpulan, peserta didik dapat menentukan sebuah kesimpulan yang

(11)

8). Menilai

Contoh indikator soal: Disajikan deskripsi sebuah situasi, pernyataan masalah, dan

kemungkinan penyelesaian masalahnya, peserta didik dapat menentukan

solusi yang positif dan negatif, atau solusi mana yang paling tepat untuk

memecahkan masalah yang disajikan, dan dapat memberikan alasannya.

9) . Mendefinisikan Konsep

Contoh indikator soal: Disajikan pernyataan situasi dan argumentasi/naskah, peserta

didik dapat mendefinisikan konsep yang dinyatakan.

10). Mendefinisikan asumsi

Contoh indikator soal: Disajikan sebuah argumentasi, beberapa pilihan yang implisit

di dalam asumsi, peserta didik dapat menentukan sebuah pilihan yang tepat sesuai

dengan asumsi.

11) Mendeskripsikan

Contoh indikator soal: Disajikan sebuah teks persuasif, percakapan, iklan, segmen

dari video klip, peserta didik dapat mendeskripsikan pernyataan yang dihilangkan.

Keterampilan-keterampilan di dalam HOTS di dalam taksonomi Bloom

termasuk tiga level tertinggi yaitu analisis, sintesis dan evaluasi. Untuk peserta didik

tingkat menengah tidak semua keterampilan dapat dilatihkan melalui pemecahan

soal-soal tetapi kita dapat memilih yang sesuai dengan tingkat berpikir peserta didik SMP/MTs

dan mengkreasikan menjadi soal yang mendorong peserta didik berpikir.

C. SOAL –SOAL IPA “HIGHER ORDER THINKING SKILL”

Untuk menerapkan beberapa teori tentang pengembangan soal HOTS kedalam

pembelajaran IPA berikut ini disajikan beberapa contoh model soal HOTS pada materi IPA

dalam bentuk pilihan ganda dan uraian, selanjutnya diberikan pula contoh soal HOTS

sesuai dengan standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator soal pada

pembelajaran IPA SMP.

(12)

1). Analisis Data Gambar

Topik : Pengukuran dasar

Indikator : Disajikan gambar percobaan pengukuran, peserta didik

dapat menentukan ukuran panjang suatu benda

Kata kerja Ranah Kognitif : Menganalisis dan Mengukur

Soal:

Gambar berikut memperlihatkan rambut manusia dilihat dengan mikroskop. Amati ketebalan

rambut berdasarkan data pada gambar

Berapa mm ketebalan rambut yang diukur?

A. 0.0013

B. 0.013

C. 0.13

D. 1.3

Rambut

(13)

2). Evaluasi

Topik : Pengukuran dasar

Indikator : Disajikan grafik hubungan waktu dengan jarak,

peserta didik dapat menentukan jarak atau waktu yang digunakan berdasarkan data grafik

Kata kerja Ranah Kognitif : Menganalisis dan menyimpulkan

Soal :

Grafik berikut menunjukkan perjalanan Tristan menggunakan sepeda dari rumahnya ke rumah temannya.

1. Berapa km jarak dari rumah Tristan ke rumah temannya?

A. 2 B. 5 C. 9 D. 18

2. Diperjalanan Tristan berhenti untuk istirahat, berapa lama dia beristirahat?

A. 1.0 menit B. 1.5 menit C. 2.0 menit D. 9,0 menit

3. Diantara waktu yang mana kecepatan perjalanan Tristan ?

A. 0.0 – 9.0 menit B. 9.0 – 10.5 menit C. 10.5 – 15.0 menit D. 15 .0 – 18.0 menit

(14)

3). Sintesis

Topik : Listrik

Indikator : Disajikan bagan sirkuit listrik, peserta didik dapat

menunjukkan sirkuit yang tepat sesuai dengan kebutuhan

Kata kerja Ranah Kognitif : Menggabungkan dan merancang

Soal :

Anisa ingin memasang sirkuit listrik menggunakan dua lampu dan menghasilkan cahaya yang sama.

Dia juga ingin memastikan bahwa lampu akan terus bersinar terang walaupun lampu lainnya tidak

bekerja. Diagram mana yang menunjukkan sirkuit listrik Anisa agar sesuai dengan keinginannya?

(15)

4). Evaluasi

Topik : Gelombang

Indikator : Disajikan gambar percobaan gelombang cahaya,

peserta didik dapat menentukan pernyataan yang tepat tentang frekuensi dan panjang gelombang

Kata kerja Ranah Kognitif : Membandingkan dan menyimpulkan

Soal:

Diagram berikut merupakan gelombang cahaya yang dipancarkan dari cahaya dua buah bohlam. Satu bohlam adalah merah, yang lain adalah biru.

Berdasarkan gambar dua gelombang tersebut, pilihlah pernyataan yang tepat tentang frekuensi dan panjang gelombang!

A. Cahaya biru memiliki frekuensi yang lebih tinggi dari pada cahaya merah. B. Cahaya biru memiliki panjang gelombang lebih tinggi dari pada cahaya merah. C. Cahaya biru memiliki frekuensi yang sama dengan cahaya merah

D. Cahaya biru memiliki panjang gelombang yang sama dengan cahaya merah.

Waktu

Cahaya merah

(16)

5). Evaluasi

Topik : Fotosintesis

Indikator : Disajikan gambar percobaan fotosintesis, peserta didik

dapat menentukan percobaan yang tepat

Kata kerja Ranah Kognitif : Membandingkan, menafsirkan dan menyimpulkan

Soal:

Empat orang peserta didik yang bernama Juli, Poppy, Parmin dan Anang menyelidiki apakah tanaman membutuhkan cahaya untuk bertahan hidup. Mereka masing-masing menanam tanaman yang sama dalam kondisi yang berbeda seperti yang tertera pada gambar berikut

Semua tanaman disimpan dalam keadaan gelap sepanjang waktu

Semua tanaman disimpan dalam cahaya normal di siang hari

Sebagian tanaman disimpan dalam keadaan gelap sepanjang waktu

Sebagian tanaman disimpan dalam cahaya normal di siang hari

Sebagian tanaman disimpan dalam cahaya normal di siang hari

Sebagian tanaman disimpan dalam cahaya buatan

Diantara ke empat peserta didik, siapa yang melakukan percobaan dengan variabel kontrol yang tepat?

A. Juli

B. Poppy

C. Parmin

D. Anang

Juli Poppy

(17)

6). Analisis & Sintesis

Topik : Campuran

Indikator : Disajikan data resep pembuatan dua macam produk campuran peserta didik dapat menentukan cara-cara yang tepat sesuai dengan produk yang diinginkan

Kata kerja Ranah Kognitif : Menyeleksi dan mengkombinasikan Soal:

Pada tabel di bawah ini terdapat dua resep cara membuat kosmetik sendiri yaitu lipstik dan lipglos. Lipstik lebih keras dibandingkan dengan lipgloss, lipglos biasanya lebih lembut dan bertekstur seperti krim.

Lipglos Bahan: 5 g castor oil

0,2 g beeswax ( lilin lebah)

0,2 g palm wax ( lilin minyak kelapa) 1 sendok teh pewarna

1 tetes perasa makanan Cara membuat:

Panaskan castor oil, beeswax, dan palm wax

dalam sebuah wadah yang terendam dalam air panas sampai membentuk campuran yang merata. Kemudian tambahkan pewarna dan perasa makanan, aduk sampai merata.

Lipstik Bahan: 5 g castor oil

1 g beeswax ( lilin lebah)

1 g palm wax ( lilin minyak kelapa) 1 sendok teh pewarna

1 tetes perasa makanan Cara membuat:

Panaskan castor oil, beeswax, dan palm wax

dalam sebuah wadah yang terendam dalam air panas sampai membentuk campuran yang merata. Kemudian tambahkan pewarna dan perasa makanan, aduk sampai merata.

1. Dalam pembuatan lipglos dan lipstik, minyak dan lilin dicampur bersamaan. Kemudian ditambahkan zat pewarna dan perasa.

Lipstik yang dibuat menggunakan resep ini keras dan tidak mudah digunakan. Bahan mana yang komposisinya akan kamu ubah untuk membuat lipstik yang lebih lembut?

A. Menambah jumlah beeswax

B. Menambah palmwax

C. Menambah castor oil D. Menambah bahan perasa

2. Minyak dan lilin merupakan zat yang dapat bercampur dengan baik. Minyak tidak dapat dicampur dengan air, dan lilin juga tidak larut di dalam air. Manakah dari pernyataan berikut ini yang paling mungkin terjadi bila air dalam jumlah yang cukup banyak terpercik ke dalam adonan lipstik ketika sedang dipanaskan?

A. Akan dihasilkan campuran yang lebih lembut dan bertekstur seperti krim. B. Campuran akan menjadi lebih padat.

C. Campuran tidak akan berubah sama sekali.

D. Gumpalan-gumpalan lemak dari campuran akan mengapung di atas air.

(18)

Topik : Larutan asam dan basa

Indikator : Disajikan tabel data percobaan pembuatan

indikator alam, peserta didik dapat menentukan tumbuhan yang baik sebagai indikator alam Kata kerja Ranah Kognitif : Membandingkan, memilih dan menyimpulkan

Soal :

Sekelompok peserta didik akan menguji sifat asam dan basa berbagai bahan yang ada

dirumahnya. Mereka membuat dahulu indikator alam untuk mengujinya. Data yang

diperoleh dari berbagai tanaman tertera pada tabel.

Bahan indikator mana yang seharusnya dipilih mereka untuk menguji bahan-bahan yang ada dirumahnya itu?

A. Tomat dan daun pandan

B. Kembang sepatu dan tomat

C. Kol ungu dan kembang sepatu

D. Daun pandan dan kembang sepatu

Bahan indikator alam Warna dalam larutan

Asam Basa

Kembang sepatu Merah Hijau

Daun pandan Hijau Hijau

Kol ungu Ungu Kuning

(19)

8). Analisis

Topik : Reaksi Kimia

Indikator : Disajikan data resep pembuatan dua macam produk

campuran, peserta didik dapat menentukan cara-cara

yang tepat sesuai dengan produk yang diinginkan

Kata kerja Ranah Kognitif : Menganalisis dan menyimpulkan

Soal

Untuk no 1 dan 2 bacalah teks berikut!

ADONAN ROTI

Untuk membuat adonan roti, juru masak mencampur tepung, air, garam dan ragi. Sesudah dicampur adonan disimpan didalam wadah selama beberapa jam untuk proses fermentasi. Selama fermentasi terjadi perubahan kimia pada adonan. Ragi merupakan jamur bersel satu yang membantu mengubah amilum dan gula dalam tepung menjadi karbón dioksida dan alkohol.

1. Fermentasi menyebabkan adonan roti mengembang. Mengapa adonan mengembang?

A. Sebab alkohol yang dihasilkan berubah menjadi gas

B. Sebab selama fermentasi dihasilkan gas karbon dioksida

C. Sebab fermentasi mengubah air menjadi uap air

D. Sebab gula dalam adonan berubah menjadi gas

2. Beberapa jam setelah mencampur adonan. Juru masak menimbang dan mengamatinya.

Ternyata berat adonan roti berkurang.

Perhatikan gambar empat percobaan berikut.

Mula-mula disimpan adonan roti dengan berat yang sama.

Pilihlah dua eksperimen yang harus dibandingkan juru masak untuk menentukan bahwa

(20)

(1) (2) (3) (4)

Neraca

Sumbat

Stoples

tepung, air. garam. ragi

Neraca

tepung, air. garam. ragi

Neraca

tepung, air. garam. ragi

Neraca

tepung, air. garam. ragi

Neraca

tepung, air. garam

A. 1 dan 2.

B. 2 dan 4.

C. 3 dan 4.

D. 2 dan 3

(21)

Contoh Soal HOTS bentuk Uraian 1). Analisis

Topik : Pengukuran

Indikator : Disajikan diagram skala pada alat ukur, peserta didik dapat

menjelaskan cara membaca skala pada alat ukur

Kata kerja Ranah Kognitifl : Menganalisis dan menyimpulkan

Soal

Perhatikan kedua alat ukur berikut.

a. Diagram menunjukkan skala pada alat ukur

a.Jelaskan satuan berat yang ditampilkan pada skala?

……… ……….

b. Diagram menunjukkan sebagian dari penggaris

Bagaimana cara membaca ukuran yang ditunjukkan tanda panah?

(22)

2) Analisis

Topik : Rantai Makanan

Indikator : Disajikan gambar rantai makanan peserta didik

dapat menjelaskan apa yang akan terjadi jika salah satu populasi berkurang

Kata kerja Ranah Kognitifl : Menganalisis dan menyimpulkan

Soal

Perhatikan gambar rantai makanan berikut ini

a. Apa yang akan terjadi jika rumput mati?

………

………

b. Apa yang akan terjadi jika populasi siput menurun?

……….

………..

c. Apa yang akan terjadi jika populasi serangga menurun?

……….

……….. Srigala

Kelinci

Katak

Elang

Lalat

Serangga

Rumput

Thursh

(23)

3) Evaluasi

Topik : Gaya

Indikator : Disajikan gambar yang menunjukkan arah dan gaya,

peserta didik dapat menjelaskan pengaruh gaya yang seimbang dan tidak seimbang

Kata kerja Ranah Kognitifl : Menafsirkan, menyimpulkan dan memprediksi

Soal

Perhatikan gambar A dan B berikut, Jawablah pertanyaannya

A.

Jelaskan apa yang akan terjadi pada truk berdasarkan data pada gambar !

………..

………..

Jelaskan mengapa kapal pada gambar diatas bisa melayang di air laut?

………

………

Truk mempercepat kecepatan ke arah ini

Gaya lebih kecil Gaya lebih besar

Gaya tak seimbang

Gaya dorong air

(24)

Contoh soal HOTS sesuai dengan standar kompetensi pembelajaran IPA 1) Partikel-partikel materi

Topik : Molekul unsur dan molekul senyawa

Kelas : VIII

Standar Kompetensi 1.: 3.Menjelaskan konsep partikel materi

Kompetensi Dasar : 3.3 Membandingkan molekul unsur dan molekul senyawa Indikator : Disajikan gambar molekul peserta didik dapat menjelaskan

perbedaan molekul unsur dengan molekul senyawa Ranah Kognitif : Sintesis

Kata kerja Ranah Kognitif : Menyusun dan merumuskan Soal

Perhatikan gambar struktur molekul berikut, molekul pada gambar ada yang dinamakan molekul unsur, ada pula yang dinamakan molekul senyawa

A B C D

Jika oksigen karbon Hidrogen

a. Berdasarkan data gambar tunjukkan yang termasuk molekul unsur dan molekul senyawa?

………

b. Jelaskan perbedaan antara molekul unsur dengan molekul senyawa ………

c. Gambarkan struktur dari alkohol yang mempunyai rumus C2H5OH dan asam asetat dengan rumus CH3COOH

………

………

(25)

Topik : Sistem Tata Surya

Kelas : IX

Standar Kompetensi :

5. Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya

Kompetensi dasar : 5.1 Mendeskripsikan karakteristik sistem tata surya

Indikator : Disajikan grafik jarak dan waktu planet dalam

mengelilingi matahari peserta didik dapat menjelaskan hubungan jarak dan kecepatannya

Ranah Kognitif : Evaluasi

Kata kerja Ranah Kognitif : Menafsirkan

Soal

Pehatikan grafik berikut. Grafik menunjukkan jarak planet-planet ke matahari dan waktu planet dalam mengorbit matahari!

Jelaskan berdasarkan grafik kecenderungan planet-planet dalam mengelilingi matahari

………

………..

K e c e p a t a n

m/s

(26)

3) Pewarisan Sifat

Topik : Hereditas menurut Mendel

Kelas : IX

Standar Kompetensi : 2. Memahami kelangsungan hidup makhluk hidup Kompetensi dasar : 2.3 Mendeskripsikan proses pewarisan dan hasil

pewarisan sifat dan penerapannya

Indikator : Disajikan data hasil perkawinan silang peserta didik dapat

menentukan hasil perkawinan silang tersebut

Ranah Kognitif : Analisis

Kata kerja Ranah Kognitif : Menyeleksi dan menyimpulkan

Soal

a. Soal Pilihan Ganda

Perhatikan bagan persilangan bunga mawar berikut

Turunan pertama (F1) pada persilangan bunga mawar tersebut berbunga merah. Hal ini

e u jukka bahwa ….

A. F1 hanya mewarisi sifat dari induk A B. F1 hanya mewarisi sifat induk B C. sifat putih dominan terhadap merah D. sifat merah dominan terhadap putih

b. Soal Uraian

Tanaman bunga mawar merah disilangkan dengan tanaman bunga mawar putih. Keturunan pertama (F1) dari persilangan tersebut 100% berupa tanaman bunga mawar merah muda. Jika diketahui M adalah gen merah dan m adalah gen putih, tentukan perbandingan genotip

dan fenotip keturunan kedua (F2) dari persilangan tersebut.

………

……….

(27)

4) Sifat fisik dan sifat kimia zat

Topik : Sifat fisika zat

Kelas : VII

Standar Kompetensi : 4. Memahami berbagai sifat dalam perubahan fisika dan kimia

Kompetensi dasar : 4.1 Membandingkan sifat fisika dan sifat kimia zat

Indikator : Disajikan tabel data yang berisi nama ursur dan senyawa

serta titik leleh dan titikdidihnya peserta didik dapat menentukan wujud unsur dan senyawa pada suhu kamar

Ranah Kognitif : Analisis dan Evaluasi

Kata kerja Ranah Kognitif : Menganalisis, membandingkan dan menyimpulkan

Soal

Pada suhu kamar, zat ada yang berwujud cair, padat atau gas. Berikut ini data titik didih dan

titik leleh beberapa jenis zat.( suhu ruang 20 oC)

ZAT TITIK LELEH

Merkuri(II) klorida 276 302

a. Unsur manakah yang berwujud padat pada suhu kamar?

………. ……….

b. Senyawa manakah yang berwujud cair pada suhu kamar?

………. ……….

c. Senyawa manakah yang berwujud gas pada suhu kamar?

(28)

5). Perubahan Energi

Topik : Peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan

sehari-hari

Kelas : VIII

Standar Kompetensi : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi Dasar :

5.1 Menjelaskan hubungan bentuk energi dan

perubaha ya, pri sip usaha da e ergi serta

penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Indikator : Disajikan diagram pemanfaatan perubahan energidalam

kehidupan sehari-hari, peserta didik dapat menjelaskan proses perubahan energinya

Ranah Kognitif : Analisis

Kata kerja Ranah Kognitif : Menganalisis dan mengaitkan

Soal

Perhatikan diagram perubahan energi yang dimulai dari pemanasan air sampai menjadi listrik

untuk rumah-rumah berikut ini.

Sumber: BBC-KS3

Jelaskan masing-masing proses pada diagram tersebut!

1. ………

2. ……….……..

3. ………

(29)

6). Listrik Statis

Topik : SIFAT-SIFAT MUATAN LISTRIK

Kelas : IX

Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi dasar :

3.1 Mendeskripsikan muatan listrik untuk memahami gejala-gejala listrik statis serta kaitannya dalam kehidupan sehari-hari

Indikator : Disajikan gambar percobaan sifat muatan listrik peserta didik dapat menentukan gambar yang menunjukan arah yang tepat

Ranah Kognitif : Analisis

Kata kerja Ranah Kognitif : Menganalisis dan menyimpulkan

Soal

Seorang peserta didik melakukan percobaan sifat muatan listrik dengan cara :

- fiberglass yang digantung dengan tali

- fiberglass digosok dengan kain sutra

- Ebonit yang telah digosok dengan bulu binatang didekatkan pada fiberglass.

(30)

7). Larutan asam dan basa

Topik : Indikator Alam

Kelas : VII

Standar Kompetensi : 2. Memahami klasisfikasi zat

Kompetensi dasar : 2.1 Mengelompokkan sifat larutan asam, larutan basa, dan larutan garam melalui alat dan indikator yang tepat

Indikator : Disajikan teks yang berhubungan dengan sifat larutan

asam dan basa peserta didik dapat mengidentifikasi sifat suatu larutan

Ranah Kognitif : Analisis

Kata kerja Ranah Kognitif : Menyeleksi Soal

Mira suka makan buah ini. Buah ini mengandung asam askorbat yang dikenal dengan vitamin C. Yuli tidak dapat makan buah ini sebab penyakit maagnya suka kambuh. Dokter menyarankan Yuli makan Antacid. Selain didalam buah-buahan, cuka dapur dan air aki juga mengandung asam. Asam dan basa dapat diuji dengan indikator buatan seperti kertas lakmus atau indikator alam. Keasaman suatu bahan dapat diukur dengan skala pH. Misalnya pH minuman ringan umumnya memiliki pH 4

1. Seandainya air jeruk diuji dengan kertas lakmus apa yang terjadi ?

Perubahan Warna pada Lakmus

Lakmus Merah Lakmus Biru

A Biru merah

B merah biru

C Biru biru

D merah merah

2. Mira dan Yuli menguji beberapa bahan yang ada di sekitar rumahnya dengan lakmus. Data yang diperoleh tertera pada tabel berikut.

Bahan Perubahan Warna pada Lakmus

Lakmus Merah Lakmus Biru

P Biru merah

Q merah biru

R Biru biru

S merah merah

(31)

C. R D. S

8). Gaya

Topik : Gaya

Kelas : IX

Standar Kompetensi : Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi dasar :

5.2 Mengidentifikasi jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya dan pengaruhnya pada suatu benda yang dikenai gaya

Indikator : Disajikan gambar benda dan panah yang menunjukkan

gaya pada benda, peserta didik dapat menentukan perubahan akibat gaya pada benda

Ranah Kognitif : Evaluasi

Kata kerja Ranah Kognitif : Membandingkan dan memprediksi

Soal

Panah dalam diagram ini menunjukkan ukuran gaya yang bekerja pada bola tenis stasioner.

Apa yang akan terjadi pada bola tenis?

A. Bola tenis akan tetap

B. Bola tenis akan bergerak ke kanan

C. Bola tenis akan mulai bergerak ke atas

(32)

9). Proses-proses khusus yang terjadi di lapisan lithosfer

Topik : Batuan

Kelas : IX

Standar Kompetensi : 5. Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya

Kompetensi dasar :

5.4 Mendeskripsikan proses-proses khusus yang terjadi di lapisan lithosfer dan atmosfer yang terkait dengan perubahan zat dan kalor

Indikator : Disajikan data hasil penelitian tentang asal jenis batuan, siswa dapat menentukan alasandan tempat terjadinya batuan

Ranah Kognitif : Analisis

Kata kerja Ranah Kognitif : Manganalisis dan menyeleksi Soal

Dua ilmuwan melakukan penelitian tentang geologi suatu wilayah, hasilnya penelitian ditunjukkan dalam diagram dan tabel berikut.

Kode jenis batuan Jenis batuan Asal Jenis Fosil

Darat Laut

1.

Di lapisan yang berisi batuan beku basal, mengapa tidak ada fosil yang ditemukan ?

A. Tidak semua organisme dibentuk dari fosil. B. Fosil terlalu kecil untuk ditemukan. C. Fosil tidak terbentuk dalam batuan beku. D. Tidak ada cukup waktu untuk fosil terbentuk.

2.

Di lingkungan mana abu vukanik terbentuk?

A. di danau pedalaman B. di daratan sungai C. di laut dekat pantai D. di tengah samudera

3.

Manakah dari pernyataan berikut ini TIDAK didukung oleh informasi dalam diagram

dan tabel?

A. Jumlah jenis fosil meningkat dari waktu ke waktu. B. Jumlah jenis fosil menurun dari waktu ke waktu.

(33)

D. Bagian dari daerah ini awalnya dibentuk di laut.

10). Listrik

Topik : Listrik

Kelas : IX

Standar Kompetensi : 3. Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Kompetensi dasar :

3.3 Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkannya serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

Indikator : Disajikan gambar rangkaian tertutup sebuah lampu

dengan sumber tegangan, peserta didik dapat menentukan rangkaian yang tidak berfungsi .

Ranah Kognitif : Analisis

Kata kerja Ranah Kognitif : Menganalisis

Soal :

Perhatikan gambar di bawah ini :

Dari ke empat gambar sebuah lampu yang dirangkaikan secara tertutup terhadap sebuah

baterai dan dihubungkan dengan sepotong kabel, rangkaiana mana yang dapat dipastikan

lampu tidak akan menyala? A. I

B. II

C. III

D. IV

(34)

D.PENUTUP

Pengembangan soal HOTS untuk menguji pembelajaran IPA dapat dikembangkan

lagi dalam berbagai tingkat berpikir. Guru IPA dapat menganalisis dahulu

indikator-indikator yang telah dikembangkan dari kompetensi dasar, selanjutnya mengidentifikasi

keterampilan berpikir tingkat tinggi yang dapat diujikan melalui soal IPA yang sesuai

dengan indikator. Perlu diperhatikan pengembangan soal HOTS dalam pembelajaran IPA

harus bervariasi sehingga seluruh keterampilan berpikir untuk level SMP dapat dilatihkan

dan dikembangkan pada setiap siswa.

Penyajian sosl-soal HOTS ini sebaiknya dilakukan dahulu pada saat siswa latihan

soal atau digabungkan pada Lembar Kegiatan Siswa untuk eksperimen maupun kegiatan

diskusi. Sehingga siswa terbiasa mengerjakan soal-soal HOTS. Guru sebaiknya mencoba

mengembangkan sendiri soal-soal HOTS atau dengan sesama guru di MGMP sehingga

kualitas soal termasuk ke dalam kategori soal HOTS untuk pembelajaran IPA SMP/MTs.

E. DAFTAR PUSTAKA

Atherton J S. (2011). Learning and Teaching; Bloom's taxonomy

BBC. Home. (2009). Science. Ks3. http://www. bbc.co.uk/schools/ks3 bitesize/ science

BSNP. ( 2006). Pengembangan Penilaian. Jakarta . Depdiknas

http://honolulu.hawaii.edu/intranet/committees/FacDevCom/guidebk/teachtip/questype

.htmTYPES OF QUESTIONS BASED ON BLOOM'S TAXONOMY lats update mei 2011

http://eduscapes.com/tap/topic69.htm Critical and Creative Thinking - Bloom's

Taxonomy

Paul & Elder . ( 2004). The Nature and Function of Critical & Creative Thinking,

www.cricalthinking.org.

National Commite. (1996). National Science Educations Standards. Washington. National

(35)

PISA RELEASED ITEMS - SCIENCE 2006. OECD. PISA( Programe for International Student

Assessment

School Certificate Test. Science . 2006 BOARD OF STUDIES, New South Wales

Saeful Karim, Ida Kaniawati dkk ( 2008) Belajar IPA. Membuka Cakrawala Alam Sekitar

untuk Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah, Jakarta

Sukis &Yani ( 2008). Mari belajar lmu alam sekitar 3 Untuk smp/mts kelas ix . Jakarta.

Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional.

Wasis & Sugeng ( 2008). Ilmu Pengetahuan Alam ,Jilid 2 untuk SMP dan MTs Kelas VIII.

Jakarta. Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional

Gambar

Tabel 1. Keterampilan Berpikir dan Bentuk Pertanyaannya
Tabel 2.Taksonomi Bloom Lama dan Taksonomi Bloom Revisi
Tabel 3. Kata Kerja Ranah Kognitif
Gambar berikut memperlihatkan rambut manusia dilihat dengan mikroskop. Amati ketebalan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Pengembangan instrumen bertujuan untuk menyelidiki karakteristik dan kriteria kualitas instrumen tes berupa soal esai berbasis HOTS yang dihasilkan dan digunakan untuk mengukur

Soal-soal HOTS pada umumnya mengukur kemampuan pada ranah menganalisis (analyzing-C4), mengevaluasi (evaluating-C5), dan mencipta (creating-C6). Tujuan penelitian ini

Teknik analisis data penelitian pengembangan meliputi (1) analisis kualitas soal agar dapat digunakan, (2) analisis profil soal untuk mengetahui cakupan soal

Hal itu tidak termasuk dalam kategori soal HOTS, karena kata kerja operasional yang digunakan masih sangat sederhana dan tidak mendorong siswa untuk berpikir

Pengembangan instrumen bertujuan untuk menyelidiki karakteristik dan kriteria kualitas instrumen tes berupa soal esai berbasis HOTS yang dihasilkan dan digunakan untuk mengukur

Hal ini dapat dilihat dari indikator yang dibuat guru masih menggunakan kata kerja operasional (KKO) menjelaskan, mendeskripsikan bahkan menyebutkan padahal KKO di

Rentang tersebut juga merupakan indikator bahwa buku kerja workbook berbasis soal higher order thinking skills HOTS yang telah dikembangkan tingkat kelayakanya dapat direspon dengan

Selain itu, soal matematika HOTS kelas X berdasarkanTriple Theoryyang dikembangkan juga mampu untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa kelas X di SMA Negeri 1 Kediri