• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada Restauran Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada Restauran Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

(1)

Analysis Assessment Of The Company’s Image By The

Consumer At Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi

Universitas Komputer Indonesia

Oleh : Siska Indriyanti

21406703

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)

v ABSTRAK

Siska Indriyanti / 21406703 / Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung / Dibawah Bimbingan Lita Wulantika., SE., M.Si.,

Pada era globalisasi saat ini, persaingan bisnis eceran atau bisnis ritel di Indonesia merupakan pasar besar. Hal ini menyebabkan semakin terbukanya bisnis ritel yang lebih luas dan persaingan yang semakin ketat terutama di Kota Bandung. Hal ini juga menuntut perusahaan untuk dapat bertahan dan bersaing di dunia bisnisnya. Salah satu yang harus dilakukan perusahaan agar dapat bertahan yaitu dengan meningkatkan citra perusahaannya. Yang saat ini sedang berkembang pesat di Kota Bandung terutama dalam bentuk restaurant.

Restaurant Bumbu Desa sebagai salah satu perusahaan bisnis ritel di Kota Bandung tentu memiliki strategi dalam meningkatkan citra perusahaan agar telihat baik dimata konsumennya di bandingkan dengan restaurant lain.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tanggapan responden mengenai Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung.

Metode yang digunakan dalam menyusun Tugas Akhir ini adalah metode penelitian deskriptif atau sering juga disebut dengan penelitian survei. Metode deskriptif yaitu suatu bentuk pengumpulan data yang bertujuan menggambarkan, memaparkan keadaan yang ada di perusahaaan untuk kemudian diolah menjadi data, atau metode yang menafsirkan, menganalisa dan menguraikan data dan informasi secara jelas yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Adapun untuk teknik pengambilan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Sampel Secara Random Sederhana (Simple Random Sampling) dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang responden, dan teknik pengumpulan data dengan cara studi lapangan (observasi, kuesioner, wawancara) dan studi kepustakaan (dokumentasi).

Dari hasil analisis dan pembahasan tanggapan responden mengenai Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, karena menggunakan alat ukur personality, reputation, value, dan corporate identity dinilai mampu bersaing dengan memiliki total skor 3175 dan persentase sebesar 70,6%.

(3)

iv

In the current era of globalization, competitive retail business or retail business in Indonesia is a huge market. This causes the opening of retail business a wider and increasingly fierce competition, especially in Bandung. It also requires the company to survive and compete in the world of business. One of the company should do in order to survive is to improve the image of his company. Which is currently growing rapidly in the city of Bandung, especially in the form of restaurant.

Bumbu Desa Restaurant as one of the largest retail business in the city of Bandung certainly has a strategy in order to improve the seemingly good corporate image in the eyes of consumers in comparison with other restaurant.

The purpose of this study was to determine the responses of respondents regarding the Assessment of Corporate Image By Consumers On Bumbu Desa Restaurant Laswi Branch Bandung.

The method used in preparing the Final Project is a descriptive research method, or often called by the survey research. Descriptive method is a form of data collection that aims to describe, explain circumstances that exist in firms to then be processed into the data, or methods to interpret, analyze and decipher the data and information are clearly dealing with the problem under study. As for sampling techniques performed in this study is the Random Sample The Simple (Simple Random Sampling) with a sample size of 100 respondents, and data collection techniques by field studies (observations, questionnaires, interviews) and the study of literature (documentation).

From the analysis and discussion Assessment of respondents regarding the Company Image By Consumers On Bumbu Desa Restaurant Laswi Branch Bandung, because it uses a gauge personality, reputation, value, and corporate identity judged capable compete with a total score of 3175 and percentage of 70,6%.

(4)

vii

KATA PENGANTAR

Assalammualaikum. Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung”.

Adapun maksud penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh jenjang Diploma III pada Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Tugas Akhir ini masih banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, yang dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki penulis. Namun penulis beharap Tugas Akhir ini dapat memberikan sumbangan pemikiran yang bermanfaat bagi semua pihak.

Terselesaikannya Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

(5)

viii

Pemasaran Universitas Komputer Indonesia dan sekaligus menjadi Dosen Pembimbing Tugas Akhir, yang telah bersedia meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. 5. Ibu Isniar Budiarti, SE., M.Si., selaku Dosen Wali Manajemen Pemasaran

Universitas Komputer Indonesia.

6. Seluruh Dosen, Staf, dan Karyawan jenjang Diploma III Program Studi Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya serta membantu terselesaikannya Tugas Akhir ini.

7. Bapak Endang, selaku pembimbing perusahaan, yang telah bersedia meluangkan waktunya dalam memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

(6)

ix

10. Pacarku yang tersayang, Ardiansyah Firdaus yang selalu memberikan semangat dan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan Tugas Akhir ini.

11. Teman-Teman Manajemen Pemasaran Universitas Komputer Indonesia terima kasih atas kerja samanya.

12. Teman saya sheni sii sheni yang telah mengantar dan membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Akhir kata, semoga Allah SWT memberikan rahmat dan karunia serta senantiasa meridhoi dan membalas budi baik semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi kita semua.

Wassalammualaikum. Wr. Wb.

Bandung, Juni 2010

(7)

1

1.1 Latar Belakang Penelitian

Pada era globalisasi saat ini, persaingan bisnis eceran atau bisnis ritel di

Indonesia merupakan pasar besar. Hal ini menyebabkan semakin terbukanya

bisnis ritel yang lebih luas dan persaingan yang semakin ketat terutama di Kota

Bandung. Hal ini juga menuntut perusahaan untuk dapat bertahan dan bersaing di

dunia bisnisnya. Salah satu yang harus dilakukan perusahaan agar dapat bertahan

yaitu dengan meningkatkan citra perusahaannya. Yang saat ini sedang

berkembang pesat di Kota Bandung terutama dalam bentuk restaurant.

Faktor pendorong tingginya pertumbuhan ritel di Indonesia adalah jumlah

penduduk Indonesia yang semakin bertambah besar, serta urbanisasi yang

mengakibatkan makin banyak jumlah penduduk yang tinggal dikota. Bisnis

eceran, yang kini populer disebut bisnis ritel, merupakan bisnis yang menghidupi

banyak orang dan memberi banyak keuntungan bagi sementara orang lainnya.

Perdagangan eceran atau sekarang kerap disebut perdagangan ritel, bahkan

disingkat menjadi bisnis ritel, adalah kegiatan usaha menjual barang atau jasa

kepada perorangan untuk keperluan diri sendiri, keluarga, atau rumah tangga.

atau pengecer adalah pengusaha yang menjual barang atau jasa secara eceran

(8)

2

Salah satu hal yang harus dilakukan para pengusaha dan manajemen

perusahaan adalah menjaga citra perusahaan jangan sampai karena berbagai

macam sebab, mayoritas anggota masyarakat mempunyai persepsi yang salah

tentang perusahaannya, karena hal itu dapat merugikan perusahaan. Di samping

itu hendaknya diupayakan agar persepsi masyarakat terhadap perusahaan tidak

jauh menyimpang dari apa yang diharapkan.

Citra yang baik merupakan harta yang sangat tinggi nilainya bagi

perusahaan manapun. Ia mendukung daya saing perusahaan dalam jangka

menengah dan panjang. Citra yang baik dapat menjadi perisai perusahaan pada

saat mereka menghadapi masa krisis. Disamping itu citra yang baik dapat menjadi

daya tarik eksekutif handal, meningkatkan efektifitas strategi pemasaran dan

menghemat biaya operasional. Oleh karena itu setiap perusahaan mempunyai

kewajiban moral dan operasional untuk membangun citra perusahaan.

Menurut Peter dan Olson (2002 : 381), Citra adalah apa yang diinginkan

oleh sebagian besar masyarakat terhadap suatu subyek berdasarkan apa yang telah

dipelajari oleh perusahaan dari hasil komentar, iklan, dan dari sumber lain. Atau

ada yang berpendapat Citra adalah persepsi mengenai perusahaan atau merek

suatu produk yang ada di benak konsumen”.

Restaurant atau Rumah Makan sebagai perusahaan jasa yang sedang

menjamur di Kota Bandung. Kita ketahui Kota Bandung merupakan salah satu

kota tujuan wisata yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan domestik dan

mancanegara. Kota Bandung dengan berbagai macam jenis objek wisatanya

(9)

datang ke Kota Bandung. Usaha kuliner di Kota Bandung sangat beragam mulai

dari rumah makan dengan konsep modern hingga tradisional.

Bumbu Desa merupakan sebuah Restaurant yang menyajikan makanan

khas sunda dengan resep yang original namun dikemas dengan modern.

Restaurant Bumbu Desa didirikan sebagai wujud dedikasi dan apresiasi kepada

para jagoan-jagoan masak jaman dahulu, ibu-ibu rumah tangga dan

pembantu-pembantu rumah,yang telah berjasa dalam memperkaya khasanah dan citarasa

masakan sunda, sehingga menjadi keanekaragaman citarasa nusantara sampai saat

ini. Adapun berbagai macam aneka makanan yang kami sajikan adalah makanan

khas sunda.

Restaurant Bumbu Desa sebagai salah satu perusahaan bisnis ritel di Kota

Bandung tentu memiliki strategi dalam meningkatkan citra perusahaan agar telihat

baik dimata konsumennya di bandingkan dengan restaurant lain.

Persaingan yang semakin ketat juga menuntut pemilik Restaurant untuk

mengetahui bagaimana citra perusahaan mereka di mata konsumen. Penilaian citra

oleh konsumen biasanya tidak menjadi masalah dan tidak menjadi hal yang

penting jika perusahaan sejenis yang tersedia di masyarakat tidak terlalu banyak,

dan persaingan belum menjadi hal-hal yang penting. Tetapi penilaian citra

menjadi hal yang penting jika persaingan menjadi semakin ketat, seperti yang

terjadi pada persaingan Restaurant saat ini.

Karena begitu banyaknya restaurant yang mengusung konsep sejenis,

persaingan antar restaurant di Kota Bandung semakin ketat. Salah satu cara yang

(10)

4

perusahaannya adalah dengan melihat tanggapan konsumen dalam hal penilaian

citra perusahaaannya.

Namun, yang menjadi kendala dalam penilaian citra perusahaan adalah

penilaian citra perusahaan pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung

belum optaimal. Hal ini terlihat dari jumlah konsumen yang datang berkunjung ke

Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung. Data jumlah konsumen dapat

dilihat pada tabel 1.1 berikut ini :

Tabel 1.1

Data Pengunjung Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung

No Bulan 2009 Tahun 2010 1 Januari 7.682 5.871

2 Februari 7.704 6.489

3 Maret 7.077 5.244

4 April 8.890 7.884

5 Mei 8.890 6.321

6 Juni 8.617 8.544

7 Juli 8.125 7.244

8 Agustus 8.884 6.005

9 September 9.426 7.800

10 Oktober 8.352 7.708

11 November 7.342 8.544

12 Desember 9.388 9.238

Jumlah 100.377 86.892

Berdasarkan tabel 1.1 diatas yang menunjukkan jumlah konsumen dari

tahun 2009 sampai dengan 2010 memperlihatkan bahwa konsumen yang

mengunjungi Restaurant Bumbu Desa berkurang (Sumber: Restaurant Bumbu

(11)

Salah satu hal yang harus dilakukan para pengusaha dan manajemen

perusahaan adalah menjaga citra perusahaan jangan sampai karena berbagai

macam sebab, mayoritas anggota masyarakat mempunyai persepsi yang salah

tentang perusahaannya, karena hal itu dapat merugikan perusahaan. Di samping

itu hendaknya diupayakan agar persepsi masyarakat terhadap perusahaan tidak

jauh menyimpang dari apa yang diharapkan.

Untuk memahami sekaligus untuk mempengaruhi minat beli konsumen,

Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung harus terus meningkatkan

citranya secara keseluruhan melalui pelayanan dan cita rasa masakan yang sesuai

dengan keinginan konsumen. Citra yang baik merupakan prioritas utama yang

dijadikan acuan atau dasar penentuan konsumen dalam melakukan pembelian dan

juga sebagai cara yang efektif untuk menjaring konsumen.

Dengan perkembangan usaha yang semakin besar, maka sangatlah mutlak

bagi perusahaan untuk menyusun strategi bersaingnya guna mencapai tujuan yang

diharapkan, yaitu pencapaian keuntungan yang maksimal. Suatu perusahaan akan

memperoleh banyak keuntungan jika memiliki produk yang mempunyai citra

yang baik di masyarakat luas, yang secara tidak langsung akan membantu

perusahaan dalam memasarkan produk mereka.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “ ANALISIS PENILAIAN CITRA PERUSAHAAN OLEH KONSUMEN PADA RESTAURANT BUMBU DESA CABANG LASWI BANDUNG “.

(12)

6

1.2 Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah

Fenomena penilaian citra perusahaan oleh konsumen pada Restaurant

Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung yang masih rendah dibandingkan dengan

pesaingnya sebagai indikasi karena perusahaan tersebut belum optimal dalam hal

penilaian citra perusahaan, Hal ini terlihat dari menurunya konsumen dari 30%

sampai 40% dalam 1 tahun pada tahun 2010 yang mengakibatkan pengurangan

karyawan dari 60 menjadi 28 orang, pengeluaran pembelanjaan, dan gaji

karyawan (Sumber: Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung). Maka dari

itu diperlukan suatu kajian mengenai penilaian citra perusahaan dalam upaya

menumbuhkan dan menanamkan persepsi positif agar perusahaan tersebut dapat

memperoleh kepercayaan dari konsumen.

1.2.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan uraian dalam latar belakang penelitian dan identifikasi

masalah yang telah disebutkan diatas, penulis merumuskan masalah sebagai

berikut :

1. Bagaimana tanggapan responden mengenai penilaian citra perusahaan oleh

konsumen pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian yang penulis lakukan adalah untuk menumpulkan

(13)

tentang analisis penilaian citra perusahaan oleh konsumen pada Restaurant Bumbu

Desa Cabang Laswi Bandung.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis pada Restaurant

Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung adalah:

1. Untuk mengetahui tanggapan responden mengenai penilaian citra perusahaan

oleh konsumen pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis

1. Bagi Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, memberikan

informasi tentang penilaian citra perusahaan oleh konsumen, sehingga dapat

memposisikan tawarannya sedemikian rupa sehingga pasar sasaran mengenal

tawaran dan citra khas perusahaan.

2. Bagi karyawan di Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung,

memberikan informasi tentang penilaian citra perusahaan oleh konsumen,

sehingga dapat digunakan sebagai umpan balik bagi kinerja masing-masing.

1.4.2 Kegunaan Akademis

1. Bagi pengembangan Ilmu Manajemen Pemasaran, memberikan referensi

tentang penilaian citra perusahaan oleh konsumen.

2. Bagi peneliti lain, sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin

(14)

8

3. Bagi peneliti, sebagai uji kemampuan dalam menerapkan teori-teori yang

diperoleh diperkuliahan terkait dengan penilaian citra perusahaan oleh

konsumen.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi

Bandung yang beralamat di Jl. Laswi No. 1 Bandung.

Waktu pelaksanaan penelitian dimulai dari bulan Februari sampai dengan

Juli 2011, dengan jadwal kegiatan sebagai berikut :

Tabel 1.2

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Uraian Kegiatan

Waktu

Feb Maret April Mei Juni Juli

(15)

9

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Pengertian Citra

Citra dapat dikatakan sebagai persepsi masyarakat dari adanya

pengalaman, kepercayaan, perasaan, dan pengetahuan masyarakat itu sendiri

terhadap perusahaan, sehingga aspek fasilitas yang dimiliki perusahaan, dan

layanan yang disampaikan karyawan kepada konsumen dapat mempengaruhi

persepsi konsumen terhadap citra.

Dengan demikian citra merupakan salah satu asset terpenting dari

perusahaan atau organisasi yang selayaknya terus menurus dibangun dan

dipelihara. Citra yang baik merupakan perangkat kuat, buka hanya untuk menarik

konsumen dalam memilih produk atau perusahaan, melainkan juga dapat

memperbaiki sikap dan kepuasan pelanggan terhadap perusahaan.

Adapun pengertian citra menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Hendra Teguh (2002:338) adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya.

(16)

10

Menurut Acker (2000:60) yang dialih bahasakan oleh Aris Ananda citra adalah keseluruhan pesan yang dipikirkan dan yang diketahui oleh seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu hal.

Menurut Sutisna (2001:83) citra adalah total persepsi terhadap suatu obyek yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap waktu.

Citra menurut American Marketing Association adalah the costomer perception of a product, institution, brand, business, or person that may or may not carrespond

with reality or actifity.

Artinya : Persepsi konsumen mengenai produk, perusahaan, merek, bisnis maupun perorangan dengan melihat ada tidaknya kesesuaian dengan realitas maupun dengan kenyataan yang ada.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa citra merupakan persepsi mengenai nama baik perusahaan yang harus dijaga karena apabila citra tersebut buruk maka perusahaan tidak akan berjalan dengan lancar.

2.1.2 Citra Perusahaan

Menurut Nguyen dan Leblanc yang dikutip dari artikel manajemen adalah sebagai berikut : corporate image is described as overall impression made on the minds of the public about organization. It is related to business name,

architecture, variety of product/services, tradition, ideology, an to the impression

of quality commuicated by each employee interacting with the organization’s

(17)

Artinya : Citra perusahaan merupakan keseluruhan kesan yang terbentuk dibenak masyarakat tentang perusahaan. Dimana citra tersebut berhubungan dengan nama bisnis, arsitektur, variasi dari produk, tradisi, ideologi dan kesan pada kualitas komunikasi yang dilakukan oleh setiap karyawan yang berinteraksi dengan klien organisasi.

Menurut Frank Jefkins yang disempurnakan oleh Daniel Yudin citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan sekedar citra atas produk dan pelayanannya.

Citra perusahaan merupakan persepsi seseorang yang diciptakan melalui akumulasi pesan-pesan yang diterima berdasarkan pengalaman yang dirasakan seluruh indera baik penglihatan ataupun perasaan.

Hal ini juga diperkuat oleh pendapat Paul R. Smith (1995:332) :

“Citra perusahaan adalah persepsi seseorang mengenai suatu citra organisasi dan persepsi-persepsi ini diciptakan melalui seluruh indera : penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, citra rasa, dan perasaan yang dialami melalui penggunaan produk, pelayanan konsumen, lingkungan komersil, dan komunikasi perusahaan”.

Citra perusahaan merupakan kesan psikologis dan gambaran dari berbagai kegiatan suatu perusahaan di mata khalayak publiknya yang berdasarkan pengetahuan, tanggapan serta pengalaman-pengalaman yang telah diterimanya.

(18)

12

kualitas produk, keberhasilan ekspor, hubungan industri yang baik, reputasi sebagai pencipta lapangan kerja, kesediaan turut memikul tanggung jawab sosial dan komitmen mengadakan riset.

Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli, maka dapat disimpulkan bahwa citra perusahaan merupakan kunci utama suatu perusahaan karena jika citra tersebut buruk dapat mempengaruhi jalannya kinerja perusahaan.

2.1.2.1Pentingnya Citra Bagi Sebuah Perusahaan

Dalam dunia usaha, menjaga citra perusahaan yang baik adalah kunci. Ketika citra buruk diadakan, banyak hal yang bias dan kemungkinan besar akan terjadi. Dengan citra perusahaan yang buruk perusahaan akan mulai melihat penurunan penjualan yang menyebabkan penurunan laba. Pelanggan yang cenderung untuk membeli terutama dari bisnis dioperasikan perusahaan sedang mencari nama yang berkualitas dapat mereka percayai.

Citra perusahaan semakin dipandang penting dalam mempengaruhi efektivitas pemasaran. Oleh karena itu sangat layak kalau citra ditetapkan sebagai salah satu aset utama yang dimiliki perusahaan atau organisasi.

(19)

Dengan demikian, citra perusahaan dapat dipresepsikan sebagai gambaran mental secara selektif. Karena keseluruhan kesan tentangkarakteristik suatu perusahaan-lah yang nantinya akan membentuk citra perusahaan dibenak masyarakat.

Setiap perusahaan dapat memiliki lebih dari satu citra tergantung dari kondisi interaksi yang dilakukan perusahaan dengan kelompok-kelompok yang berbeda, seperti: nasabah, karyawan, pemegang saham, supplier dimana setiap kelompok tersebut mempunyai pengalaman dan hubungan yang berbeda dengan perusahaan. Karena itu, citra yang dimiliki perusahaan dapat berperingkat positif atau negatif.

Untuk itu, perusahaan perlu mengkomunikasikan secara jelas tentang perusahaan yang diharapkan, sehingga dapat mengarahkan masyarakat dalam mencitrakan perusahaan secara positif. Lebih lanjut, citra merupakan hasil dari penilaian atas sejumlah atribut, tetapi citra bukanlah penilaian itu sendiri, karena citra adalah kesan konsumen yang paling menonjol dari perusahaan, yang dievaluasi dan dipertimbangkan oleh konsumen dalam mengambil keputusan pembelian.

(20)

14

dengan melakukan sendiri secara sosial dan lingkungan secara bertanggung jawab. Beberapa perusahaan bertindak keluar dari altruisme asli, sementara yang lain bertindak keluar dari pengakuan sederhana dari manfaat bisnis dari perilaku tersebut.

2.1.2.2Tujuan Dalam Mengelola Citra Perusahaan.

Dalam proses pengelolaan citra perusahaan, variable fundamental adalah identitas perusahaan, komunikasi perusahaan, citra perusahaan, dan umpan balik. Identitas korporat adalah realitas kepribadian, perusahaan individu yang unik dari perusahaan yang membedakan dari perusahaan yang lain. Komunikasi perusahaan adalah keseluruhan sumber, pesan, dan media dimana perusahaan menyampaikan keunikan atau merek ke berbagai audiens. Citra perusahaan adalah dalam mata kesan melihatnya dari keseluruhan perusahaan yang dimiliki oleh beberapa audiens nya.

(21)
(22)

16

normalitas dan outlier terhadap 200 sampel, diperoleh hasil bahwa data penelitian telah memenuhi kesesuaian

2.2 Kerangka Pemikiran

Citra dalam dunia bisnis telah berkembang dan menjadi perhatian para pemasar. Citra terhadap perusahaan mempunyai beberapa makna, ada perusahaan yang dinilai kurang bahkan tidak baik. Citra yang baik dari suatu organisasi akan mempunyai dampak yang menguntungkan, sedangkan citra yang buruk akan merugikan organisasi. Citra yang baik berarti masyarakat (khususnya konsumen) mempunyai kesan positif terhadap suatu organisasi, sedangkan citra yang kurang baik berarti masyarakat mempunyai kesan yang negatif.

Menurut Kotler yang diterjemahkan oleh Hendra Teguh (2002:338) citra adalah persepsi masyarakat terhadap perusahaan atau produknya.

Menurut Buchari Alma (2000:316) adalah Citra terbentuk dari bagaimana perusahaan melaksanakan kegiatan operasionalnya yang mempunyai landasan utama pada segi layanan.

(23)

perusahaannya secara keseluruhan melalui kualitas pelayanannya. Citra yang baik merupakan prioritas utama yang dijadikan acuan atau dasar penentuan konsumen dalam melakukan pembelian dan juga sebagai cara yang efektif untuk menjaring konsumen.

Upaya perusahaan sebagai sumber informasi terbentuknya citra perusahaan memerlukan keberadaan secara lengkap. Informasi yang lengkap dimaksudkan sebagai informasi yang dapat menjawab kebutuhan dan keinginan obyek sasaran. Menurut e-iman.uni.cc yang dikutip dari Rhenald Kasali (2003:28) mengemukakan : “Pemahaman yang berasal dari suatu informasi yang tidak lengkap menghasilkan citra yang tidak sempurna”.

Menurut Paul R. Smith (1995:332) :

“Citra perusahaan adalah persepsi seseorang mengenai suatu citra organisasi dan persepsi-persepsi ini diciptakan melalui seluruh indera : penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, citra rasa, dan perasaan yang dialami melalui penggunaan produk, pelayanan konsumen, lingkungan komersil, dan komunikasi perusahaan”.

Menurut Shirley Harrison (1995 : 71) yang dikutip oleh Iman Mulyana Dwi Suwandi informasi yang lengkap mengenai citra perusahaan meliputi empat elemen sebagai berikut :

1. Personality

(24)

18

dirinya terhadap lingkungannya secara unik.” Berdasarkan pendapat ini bisa dijelaskan bahwa kepribadian merupakan gambaran citra diri individu yang mempengaruhi perilaku.

Keseluruhan karakteristik perusahaan yang dipahami publik sasaran seperti perusahaan yang dapat dipercaya, perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial.

2. Reputation

Menurut John Dalton Reputasi adalah total penilaian dari atribut-atribut stakeholder pada perusahaan, berdasarkan pada persepsi-persepsi mereka dan interpretasi-interpretasi pada image/citra perusahaan yang dikomunikasikan secara terus menerus.

Hal yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini publik sasaran berdasarkan pengalaman sendiri maupun pihak lain seperti kinerja keamanan transaksi sebuah bank.

3. Value

Nilai-nilai yang dimiliki suatu perusahaan dengan kata lain budaya perusahaan seperti sikap manajemen yang peduli terhadap pelanggan, karyawan yang cepat tanggap tehadap permintaan maupun keluhan pelanggan.

4. Corporate Indentity

(25)

obyektif, pada umumnya seringkali dimanifestasikan melalui branding atau digunakan sebagai merek dagang.

Corporate identity dihadirkan ketika suatu perusahaan/organisasi atau kelompok kepemilikan suatu perusahaan/organisasi berusaha secara bersama membangun filosofi perusahaan/organisasi tersebut.

Komponen-komponen yang mempermudah pengenalan publik sasaran terhadap perusahaan seperti logo, warna, dan slogan.

Berdasarkan uraian kerangka pemikiran diatas maka dirumuskan paradigma mengenai Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, seperti yang terlihat pada gambar berikut ini :

Citra Perusahaan (X)  Personality

 Reputation  Value

 Corporate Identity

Shirley Harrison (1995 : 71) yang dikutip oleh Iman Mulyana Dwi Suwandi

Gambar 2.2

(26)

20

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul “Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan penelitian pada Restaurant Bumbu Desa Bandung yang beralamat di JL. Laswi No. 1 Bandung.

Sedangkan objek penelitian ini adalah mengenai Citra Perusahaan dimana yang menjadi indikator adalah personality, reputation, value, corporate indentity.

3.2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu ekonomi, secara khusus menggunakan pendekatan manajemen pemasaran, berkaitan dengan Citra Perusahaan.

(27)

3.2.1. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh (a). deskripsi mengenai citra perusahaan yang dinilai oleh konsumen. Karena menggunakan metode survei, maka untuk menjawab tujuan penelitian (1) yaitu mengetahui tanggapan responden mengenai penilaian citra perusahaan oleh konsumen pada restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, maka digunakan deskriptif survei.

Tabel 3.1

Matriks Desain Penelitian Tujuan

Penelitian Desain Penelitian Jenis

Penelitian Metode Yang Digunakan Unit Analisis Time Horizon

T-1 Descriptive Descriptive Survey Konsumen yang pernah

(28)

22

dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang diobservasi dalam kaitannya dengan variabel lain.

Agar dapat memperlancar dalam pengumpulan data dan pengukurannya maka variabel dan sub-variabel dalam penelitian ini akan didefinisikan secara rinci untuk kemudian dijabarkan ke dalam masing-masing indikator serta skala pengukurannya.

Untuk lebih jelasnya, operasionalisasi variabel penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.1. berikut ini:

Tabel 3.2 persepsi ini diciptakan melalui seluruh indera : penglihatan,

pendengaran,

(29)

3.2.3. Sumber Dan Teknik Penentuan Data 3.2.3.1. Sumber Data (Primer dan Sekunder)

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok, yaitu :

1. Data Primer

Data dikumpulkan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang menjadi sampel penelitian untuk mengetahui penilaian citra perusahaan oleh konsumen pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung. Disamping itu, data primer juga merupakan data yang diperoleh dari wawancara langsung dengan karyawan pada perusahaan tersebut tentang penilaian citra perusahaan oleh konsumen pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung.

2. Data Sekunder

Data yang telah ada dan tersusun secara sistematis serta merupakan data tertulis dari pihak perusahaan, seperti data yang berbentuk profil

(30)

24

perusahaan. Selain itu data juga diperoleh dari sumber tertulis seperti : literature, artikel, berbagai website, dan tulisan ilmiah yang dianggap relevan dengan topik permasalahan.

3.2.3.2. Teknik Penentuan Data 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek / subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik / sifat yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu (Sugiyono 2009:80).

Dalam penelitian ini, sasaran populasi yang dipilih adalah konsumen yang pernah melakukan transaksi pembelian produk pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung yang berjumlah kurang lebih 6000 per bulan (sumber dari perusahaan).

2. Sampel

(31)

untuk populasi. Untuk sampel yang diambil dan populasi harus betul-betul representatif.

Menurut Umi Narimawati (2007:33), teknik sampling adalah cara bagi peneliti dalam menentukan sample yang akan diteliti yang diambil dari populasi tertentu. Penentuan sample dilakukan dengan teknik probabilitas, yaitu menentukan sample dengan menggunakan aturan statistik dengan menggunakan pendekatan rata-rata atau proporsi. Teknik yang lebih spesifik yang digunakan oleh penulis yaitu Pengambilan Sampel Secara Random Sederhana (Simple Random Sampling), yaitu cara pengambilan sampel dengan teknik ini ialah dengan memberikan suatu nomor yang berbeda kepada setiap anggota populasi, kemudian memilih sampel dengan menggunakan angka-angka random.

Penghitungan jumlah sample berdasarkan Slovin (1960) sebagaimana dikutip oleh Husein Umar (2000:28) menggunakan rumus sebagai berikut:

n = 2 Ne 1

N 

Dimana :

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Toleransi tingkat kesalahan 10% (0,1)

(32)

26

Adapun hasil perhitungan dalam penentuan sampel minimal dengan jumlah populasi rata-rata perbulan seperti tersebut diatas, dengan menetapkan presisi sebesar 10% (0,1) maka untuk penelitian pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung menggunakan perhitungan sebagai berikut :

n = 6000 1 + 6000 x

= 99, 9833361 orang

Dari hasil perhitungan diatas, berarti populasi yang dijadikan sampel adalah sebanyak 99, 9833361 atau dibulatkan menjadi 100 orang responden.

3.2.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data penulis menggunakan metode deskriptif atau sering juga disebut dengan penelitian survei, metode ini merupakan suatu bentuk pengumpulan data yang bertujuan menggambarkan, memaparkan keadaan yang ada di perusahaaan untuk kemudian diolah menjadi data, atau metode yang menafsirkan, menganalisa dan menguraikan data dan informasi secara jelas yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

Adapun teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut : 1. Studi Lapangan (Field Research)

Studi lapangan yaitu tekhnik pengumpulan data dengan cara melakukan penelitian ke lapangan atau ke perusahaan yang dijadikan objek penelitian secara langsung.

(33)

a. Observasi, menurut Umi Narimawati (2007:63) yaitu pengumpulan data melalui pengamatan dan pencatatan oleh pengumpul data terhadap gejala / peristiwa yang diselidiki pada obyek penelitian.

b. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data dengan menyebar daftar pertanyaan untuk diisi oleh sejumlah responden. Untuk mendapatkan data yang diperoleh bagi pencapaian sasaran penelitian ini maka digunakan pengukuran melalui sejumlah kuesioner. Dimana responden mengisi sendiri kuesioner tersebut dengan menggunakan skala likert (lima skala).

Tabel 3.3. Skala Likert

Jawaban Bobot Nilai Positif Bobot Nilai Negatif

Sangat Puas 5 1

Puas 4 2

Cukup Puas 3 3

Kurang Puas 2 4

Tidak Puas 1 5

c. Wawancara, menurut Umi Narimawati (2007:64) yaitu pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pewawancara (pengumpul data) dengan responden (sumber data).

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Studi kepustakaan adalah tekhnik pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari sumber data yang digunakan berdasarkan data-data perpustakaan.

(34)

28

1. Mengumpulkan terlebih dahulu data-data yang telah diperoleh dari pihak perusahaan.

2. Mengumpulkan dokumen-dokumen tertulis, buku-buku atau literature yang berhubungan dengan materi laporan usulan penelitian.

Mengkombinasikan hubungan data yang diperoleh kemudian disusun secara sistematis dalam bentuk laporan usulan penelitian.

Dokumentasi, yaitu cara yang dilakukan dengan menelaah dan mengkaji catatan/laporan dan dokumen-dokumen lain dari berbagai organisasi yang ada kaitannya dengan permasalahan yang diteliti.

Dokumentasi, menurut Umi Narimawati (2007:79) yaitu dilakukan dengan menelaah dan mengkaji catatan / laporan dan dokumen-dokumen lain dari berbagai organisasi yang ada kaitannya dengan permasalahan yang diteliti, yang dalam hal ini adalah penilaian konsumen mengenai citra perusahaan.

3.2.4.1 Uji Validitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya instrumen menunjukn sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud.

(35)

pada angket dengan kondisi aktual objek yang diteliti, atau untuk mengetahui valid atau tidaknya alat yang digunakan dalam pengumpulan data yang akan dianalisis lebih lanjut. Semakin tinggi validitas suatu alat ukur, maka alat ukur tersebut semakin mengena pada sasarannya. Suatu test dapat dikatakan memiliki validitas tinggi apabila test tersebut memberikan hasil ukur sesuai dengan makna dan tujuan diadakannya test tersebut.

Uji validitas menurut Umi Narimawati (2007:63) sebagai berikut :

“Validitas alat pengumpulan (pengukuran) data menunjukkan kesesuaian atau kecocokan antara alat ukur dengan apa yang diukur”.

Uji validitas dalam penelitian ini akan menggunakan korelasi pearson (Product Moment Pearson). Dalam uji validitas, kita menentukan nilai kritisnya sebesar 0,3. Maka menurut Bambang Soedibjo (2005:76), bahwa jika koefisien korelasi > 0,3 maka butir dinyatakan valid.

Berikut adalah dasar dalam pengambilan keputusan :

a. Jika r positif, serta r hitung ≥ 0,3 (r kritis) maka item pernyataan tersebut valid.

b. Jika r tidak positif, serta r hitung ≤ 0,3 (r kritis) maka item pernyataan tersebut tidak valid.

(36)

30

software SPSS 12.0 For Windows dan Microsoft Excel 2007 dan rumus yang digunakan adalah korelasi Pearson Product Moment.

Untuk mengetahui data item pernyataan kuesioner Penilaian Citra Perusahaan atau Variabel Independen (X) valid atau tidaknya, dapat diolah terlebih dahulu dengan Microsoft Excel 2007 dan diuji menggunakan SPSS 12.0 for windows. Adapun hasil dari pengolahan data kuesioner tersebut mengenai validitas dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai berikut:

Tabel 3.4

Item-Total Statistics (Uji Validitas Var. X)

Pernyataan r Kritis r Hitung Keterangan

Item No. 1 0.3 0, 327 Valid

Item No. 2 0.3 0, 315 Valid

Item No. 3 0.3 0, 354 Valid

Item No. 4 0.3 0, 375 Valid

Item No. 5 0.3 0, 424 Valid

Item No. 6 0.3 0, 401 Valid

Item No. 7 0.3 0, 471 Valid

Item No. 8 0.3 0, 300 Valid

Item No. 9 0.3 0, 478 Valid

Sumber: Pengolahan Data Menggunakan SPSS 12.0 for Windows

(37)

validitas Penilaian Citra Perusahaan akan mampu menghasilkan data yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian ini.

3.2.4.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pengertian bahwa suatu instrumen cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat data karena instrumen tersebut sudah baik dan instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu.

Uji Reliabilitas menurut Umi Narimawati (2007:63) sebagai berikut:

“Reliabilitas alat pengumpulan (pengukuran) data menunjukkan keajengan hasil pengukuran (konsistensi) apabila digunakan untuk pengukuran pada waktu yang berbeda dan tidak tergantung siapa yang menggunakannya.”

Dengan demikian dapat diketahui bahwa uji reliabilitas digunakan jika alat ukur telah dinyatakan valid, selanjutnya reliabilitas alat ukur diuji. Dimana uji reliabilitas ini menunjukan konsistensi suatu alat ukur didalam mengukur gejala yang lama, sehingga jika alat ukur itu digunakan stabil, dapat dipercaya atau dapat diandalkan, dan dapat diramalkan bisa digunakan untuk pengukuran dalam pengumpulan data penelitian.

Adapun pengujian reliabilitas pada item pernyataan kuesioner Penilaian Citra Perusahan atau variabel X. Menurut Sekarang dalam bukunya Bambang Soedibjo (2005:72), penilaian reliabilitas instrumen adalah sebagai berikut:

(38)

32

b. Jika reliabilitas disekitar 0,70 maka dikategorikan layak. c. Jika reliabilitas ≥ 0,80 maka dikatakan baik.

Teknik perhitungan reliabilitas kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan SPSS 12.0 for Windows, dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.5

Reliability Statistics

.710 9

Cronbach's

Alpha N of Items

3.2.5 Rancangan Analisis 3.2.5.1 Rancangan Analisis

Sebelum data dianalisis, terlebih dahulu dilakukan pengelolaan data. Setelah data terkumpul melalui kuesioner maka langkah selanjutnya adalah melakukan tabulasi, yaitu memberikan nilai (scoring) sesuai dengan sistem yang ditetapkan. Jawaban kuesioner menggunakan skala likert 5-4-3-2-1 yang digunakan untuk mengukur sikap.

(39)

Untuk mendeskripsikan data pada setiap veriabel penelitian terutama untuk melihat gambaran secara umum penelitian responden atau tanggapan responden dilakukan dengan membuat pengkategorian sesuai dengan pernyataan Rendi Panuju (1995:45) bahwa “untuk menentukan kategori tinggi, sedang, dan rendah terlebih dahulu harus menentukan nilai indeks minimum, maksimum, dan intervalnya serta jarak intervalnya” sebagai berikut :

1. Nilai indeks minimum adalah nilai skor minimum di kali jumlah pertanyaan di kali jumlah responden.

2. Nilai indeks maksimum adalah nilai skor tertinggi di kali jumlah pertanyaan di kali jumlah responden.

3. Interval adalah selisih antara nilai indeks maksimum dengan nilai indeks minimum.

(40)

34

= 100%

Interval dalam persentase = skor maksimum – skor minimum

= 100% - 20%

= 80%

Panjang interval dalam persentase =

Jenjang

Sehingga pengkategorian skor jawaban responden untuk masing-masing item penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.6

Pengkategorian Skor Jawaban

Interval Tingkat Intensitas Kriteria

20% - <36% Sangat Tidak Baik

Penilaian Terhadap Tanggapan Responden Tentang Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang

Laswi Bandung

(41)
(42)

35 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

Restaurant Bumbu Desa merupakan restaurant yang menyajikan masakan sunda yang didirikan pada hari Sabtu, tanggal 18 bulan September tahun 2004 oleh Bapak Arief Wirawangsadita, yang ditandai dengan peresmian yang dihadiri oleh pimpinan serta karyawan dan karyawati Bumbu Desa. Restaurant Bumbu Desa ini beralokasi di Jl. Teuku Angkasa No. 7 Dago Bandung 40132. Restaurant Bumbu Desa berusaha memberikan yang terbaik bagi pelanggannya dengan menyajikan masakan-masakan yang terbaik dari sunda.

Berawal dari sebuah kecintaan keluarga besar perusahaan terhadap masakan tradisional tanah Pasundan, serta begitu banyaknya koleksi masakan yang keluarga miliki, maka perusahaan berkeinginan untuk membagi pengalaman untuk dinikmati oleh masyarakat yang menyukai masakan tradisional tanah sunda.

(43)

Nama dari Bumbu Desa masing-masing mempunyai arti. Bumbu Desa mempunyai arti bumbu ramuan atau masakan asli desa atau kampung bercitra rasa asli Sunda pendalaman dan bernuansa pedesaan.

Bumbu Desa merupakan sebuah Restaurant yang menyajikan makanan khas sunda dengan resep yang original namun dikemas dengan modern. Bumbu desa didirikan sebagai wujud dedikasi dan apresiasi kepada para jagoan-jagoan masak jaman dahulu, ibu-ibu rumah tangga dan pembantu-pembantu rumah,yang telah berjasa dalam memperkaya khasanah dan citarasa masakan sunda, sehingga menjadi keanekaragaman citarasa nusantara sampai saat ini. Adapun berbagai makanan aneka makanan yang kami sajikan adalah makanan khas sunda.

Tahun 2008 Bumbu Desa kembali menerima penghargaan ssebagai Restaurant terbaik di Bandung untuk kategori restaurant Indonesia (Best Indonesian Restaurant in Bandung) versi majalah Jakarta Java Kini. Tahun 2006 dan 2007 lalu, Bumbu Desa juga menempati urutan pertama. Penghargaan ini merupakan bukti bahwa Bumbu Desa merupakan restaurant favorit untuk makanan Indonesia, khususnya sunda. Saat ini Restaurant Bumbu Desa menjalin kerjasama dengan sosro dan penawaran promosi dengan Adira adalah salah satu kerjasama yang telah dijalin oleh Bumbu Desa.

(44)

37

Konsep pelayanan makanan dan minuman kepada tamu di Restaurant Bumbu Desa dikemas secara modern dan professional, bersih, sehat, nyaman dan ramah yaitu :

 Dipesan dan dibawa langsung oleh tamu (ala Fast Food) seperti tumis-tumisan dan lain-lain.

 Dipesan, dibuat atau diolah di ruang belakang ( dapur ) dan disajikan seperti nasi liwet, ikan bandeng bakar dan lain-lain.

 Dipesan, dipanaskan dan disajikan (ala kedai/ warteg) seperti daging-dagingan, ikan dan lain-lain.

 Dipesan dibuat atau diolah didepan tamu lalu disajikan (ala Flamming & Carving) seperti lotek, rujak, karedok dll.

Untuk menyempurnakan keanekaragaman masakan dan sebagai wujud kecintaan Bumbu Desa terhadap pelanggan maka perusahaan membentuk suatu tim kecil untuk melakukan penelusuran masakan-masakan yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat. Hasil penelusuran tim tersebut adalah masakan-masakan yang bisa dinikmati di meja saji Bumbu Desa.

(45)

Penjelasannya :

a. Tulisan :

Suatu bentuk tulisan (Front/ Shape) yang melambangkan kekhasan dan keaslian pedesaan tatar sunda.

b. Gambar :

Gambar Cabai melambangkan jenis bumbu rempah yang paling umum dipergunakan dan mudah dikenal. Sedangkan warna merah selain melambangkan keindahan dan keaslian adalah kehangatan dan keramah-tamahan.

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan bagian yang sangat penting dalam penyelenggaraan kegiatan suatu organisasi atau perusahaan, karena di dalam struktur organisasi terdapat garis pendelegasian wewenang yang seharusnya dilakukan.

(46)

39

Sumber : Restaurant Bumbu Desa

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Restaurant Bumbu Desa Bandung

4.1.3 Job Description

(47)

a. Melakukan inspeksi secara periodic maupun mendadak yang menyangkut kepegawaian ( waktu kedatangan, istirahat, pulang) ke setiap outlet sesuai schedule yang ditetapkan.

b. Memantau / mengawasi segala bentuk kegiatan dan administrasi kepersonaliaan & membentuk meningkatkan ketertiban, baik kelengkapan uniform, rambut, kuku serta kemampuan berkomunikasi.

c. Mempersiapkan & membagikan pakaian seragam karyawan ataupun memperbaikinya ( diganti dengan yang baru apabila sudah tidak layak pakai ) bila ada yang rusak / hilang wajib diberikan sanksi sesuai tata tertib & peraturan perusahaan yang berlaku.

d. Menyiapkan bahan untuk penilaian setiap karyawan ( The Best Employee ).

2. Personalia Restaurant

a. Melakukan inspeksi secara periodic maupun mendadak yang menyangkut kepegawaian ( waktu kedatangan, istirahat, dan pulang ) & peningkatan sumber daya manusia di linkungan perusahaan yang sesuai dengan pedoman, tata tertib hokum & perundang-undangan yang berlaku.

(48)

41

c. Memiliki hubungan baik dengan sumber-sumber ketenagakerjaan & pelatihan untuk kepentingan masalah-masalah kepegawaian & peningkatan sumber daya manusia.

d. Memantau, mengawasi segala bentuk kegiatan & administrasi kepersonaliaan & sumber daya manusia, baik secara teknis maupun ilmiah & melaporkannya kepada Coorporate sebagai tindakan antisipatif / preventif.

e. Selalu mengikuti Briefing outlet yang diprogramkan pihak operational ( yang bertanggung jawab di outlet ), untuk dapat menilai setiap personal sebagai bentuk meningkatkan ketertiban, baik kelengkapan uniform, rambut, kuku, serta kemampuan berkomunikasi.

f. Membuat laporan bulanan absensi, lembur karyawan ( situasional ), serta mengisi daily check list yang kemudian melaporkannya ke Corporate ( Via Fax / E-mail ).

g. Merencanakan & melaksanakan pelatihan (training) sesuai dengan kebutuhan maupun anggaran, atas persetujuan dari Manager ataupun keputusan dari Corporate.

(49)

kerja dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari manager serta melaporkannya ke Corporate.

i. Membuat / mengecek schedule security & driver, serta mampu mengawasi kinerjanya.

j. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan makan karyawan serta prepared obat-obatan (P3K) bagi karyawan yang sakit.

k. Menganggarkan, menyiapkan & membagikan pakaian seragam karyawan ataupun memperbaikinya ( diganti dengan yang baru apabila sudah tidak layak pakai ) bila ada yang rusak / hilang wajib diberikan sanksi sesuai tata tertib & peraturan perusahaan yang berlaku.

l. Wajib filling schedule masuk & pulang karyawan dari setiap department.

m. Merencanakan, melakukan aktifitas keagamaan ( pengajian rutin ) sesuai agama yang dianut baik individual maupun keseluruhan.

n. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menyangkut agenda nasional seperti peringatan, perayaan, syukuran, perlombaan, khususnya yang diadakan di lingkungan perusahaan.

(50)

43

p. Menyiapkan bahan untuk penilaian setiap karyawan ( The Best Employee ) serta merekapitulasinya dari setiap head department.

3. Restaurant Manager

a. Mewakili operator dalam melaksanakan Operational Restaurant, pengawasan dan pelaksanaan keputusan & kebijakan perusahaan yang sudah ditetapkan oleh management.

b. Mengawasi/ mengontrol seluruh kegiatan operasional perusahaan. c. Membina, membimbing, dan memotivasi karyawan-karyawan dalam

perusahaan.

d. Memeriksa dan mengontrol laporan aktifitas sehari-hari perusahaan. e. Menyusun & merencanakan action Plan setiap bulannya bersama. f. Membina hubungan baik dengan Stakeholder ( Investor, Operator,

Karyawan, Customer Restaurant ).

g. Menyusun rencana kerja ( jadwal kerja) sesuai tugas fungsional. h. Berkoordinasi dengan operator / Corporate Bumbu Desa dalam setiap

pengambilan keputusan yang bersifat Confidential/ mendadak/ segera. i. Mengevaluasi setiap kebijakan atau action plan yang telah ditetapkan. j. Melaporkan & mempertanggung jawabkan aktivitas perusahaan /

Monthly Report kepada management Bumbu Desa yang akan dipertanggung jawabkan kepada Partner/ Investor.

4. Chief Accounting

(51)

b. Mengatur penarikan, setoran bank atas persetujuan Restaurant Manager.

c. Membuat daily Cash Flow ( Kas Harian ). d. Input Data ( transaksi Bank ) ke sistem ( Myob ) . e. Membuat laporan Credit Card, City Ledger . 5. Cost Control

a. Membuat Daily Sales Summary.

b. Input data Sales, Purchase, pengeluaran Petty Cash ke data Myob. c. Melakukan survey pasar secara periodic.

d. Memantau kerja Store Keeper, Purchasing.

e. Memeriksa atau mengontrol proses penerimaan barang dan pembelanjaan.

6. Administrasi Gudang

a. Membuat laporan administrasi gudang dan Receiving ( Laporan Harian, Bincard ).

b. Membantu Cost Control input data Purchase ( belanja pasar dan Supplier ).

c. Membantu General Cashier dalam menentukan anggaran pembayaran Supplier.

d. Menyediakan keperluan Department ( Food Baverage service, Kitchen, Administrasi Direct Supplier, belanja pasar ).

(52)

45

a. Melakukan pembelanjaan berdasarkan purchase order yang diajukan oleh Department.

b. Membantu rekap belanja pasar atau direct ( dibantu staff gudang ). c. Memeriksa kualitas dan kuantitas barang.

d. Membantu Administrasi Gudang pengontrolan stock dan operasional gudang termasuk laporan gudang.

8. Cashier

a. Beres-beres Cashier : Menghitung stok rokok dan jajanan serta mengorder ke gudang.

b. Menyapu dan pel area cashier. c. Membantu di Pramusaji. d. Melakukan transaksi.

e. Mengambil dan menghitung modal.

f. Closing akhir, hitung modal kembali ( Setoran ) 9. HRD Restaurant

a. Melakukan inspeksi secara periodic maupun mendadak yang menyangkut kepegawaian ( waktu kedatangan, istirahat, dan pulang ) & peningkatan sumber daya manusia di linkungan perusahaan yang sesuai dengan pedoman, tata tertib hokum & perundang-undangan yang berlaku.

(53)

c. Memiliki hubungan baik dengan sumber-sumber ketenagakerjaan & pelatihan untuk kepentingan masalah-masalah kepegawaian & peningkatan sumber daya manusia.

d. Memantau, mengawasi segala bentuk kegiatan & administrasi kepersonaliaan & sumber daya manusia, baik secara teknis maupun ilmiah & melaporkannya kepada Coorporate sebagai tindakan antisipatif / preventif.

e. Selalu mengikuti Briefing outlet yang diprogramkan pihak operational ( yang bertanggung jawab di outlet ), untuk dapat menilai setiap personal sebagai bentuk meningkatkan ketertiban, baik kelengkapan uniform, rambut, kuku, serta kemampuan berkomunikasi.

f. Membuat laporan bulanan absensi, lembur karyawan ( situasional ), serta mengisi daily check list yang kemudian melaporkannya ke Corporate ( Via Fax / E-mail ).

g. Merencanakan & melaksanakan pelatihan (training) sesuai dengan kebutuhan maupun anggaran, atas persetujuan dari Manager ataupun keputusan dari Corporate.

(54)

47

kerja dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan dari manager serta melaporkannya ke Corporate.

i. Membuat / mengecek schedule security & driver, serta mampu mengawasi kinerjanya.

j. Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan makan karyawan serta prepared obat-obatan (P3K) bagi karyawan yang sakit.

k. Menganggarkan, menyiapkan & membagikan pakaian seragam karyawan ataupun memperbaikinya ( diganti dengan yang baru apabila sudah tidak layak pakai ) bila ada yang rusak / hilang wajib diberikan sanksi sesuai tata tertib & peraturan perusahaan yang berlaku.

l. Wajib filling schedule masuk & pulang karyawan dari setiap department.

m. Merencanakan, melakukan aktifitas keagamaan ( pengajian rutin ) sesuai agama yang dianut baik individual maupun keseluruhan.

n. Melaksanakan kegiatan-kegiatan yang menyangkut agenda nasional seperti peringatan, perayaan, syukuran, perlombaan, khususnya yang diadakan di lingkungan perusahaan.

(55)

p. Menyiapkan bahan untuk penilaian setiap karyawan ( the Best Employee ) serta merekapitulasinya dari setiap head department.

10. Security

a. Mengisi buku laporan/ serah terima dari yang tugas sebelumnya, berikut barang-barang inventaris yang ada di pos.

b. Besih-bersih halaman ( Area parkir dan halaman ).

c. Control/ patroli ke area Restaurant per satu ( 1 ) jam sekali. d. Mengatur area parkir atau keluar masuk mobil tamu. e. Check Body karyawan / wati ( shift pagi dan malam ). 11. Utility

a. Mengecek :

- Lampu semua ruangan sampai area luar. - Wastafel termasuk kran, lemari, dan engsel. - Urinal berikut kran.

- Monoblock

- Tape Recorder dan telepon - Pompa Dishwasher

- Lemari es, Cooler, dan Chiller - Selang-selang kompor

- Pintu-pintu panel display : tarikan dan engsel - Tanaman

(56)

49

- Saluran pembuangan

b. Membantu Dishwasher dan Prepare daun. c. Memperbaiki jika ada kerusakan-kerusakan. 12. Service Supervisor

a. Melakukan Control terhadap area service termasuk lesehan, toilet dan area depan.

b. Mengisi Control Sheet Supervisor. c. Menangani keluhan-keluhan dari tamu.

d. Memastikan dan bertanggung jawab atas standard pelayanan dan kelancaran operasional.

e. Mengikuti Opening Briefing dan Closing Briefing. f. Melakukan inovasi untuk perbaikan pelayanan. g. Turut serta menunjang efisiensi Cost.

13. Guest Relation Officer ( G R O )

a. Cek reservasi Today

b. Double cek untuk reservasi mendatang. c. Maintanance Guest in House :

- Memberikan tentang Company Resto. - Memberikan info untuk produk baru.

- Menampung segala saran serta kritik tamu melalui Guest Comment.

(57)

e. Memberikan informasi melalui email, memaintenance melalui email. f. Memberikan last touch by SMS sebelum adanya WEB2SMS.

g. Mengakumulasi guest melalui Business card, yang akan diolah datanya ke corporate

h. Mem-Backup Greeter jika sedang Rush.

i. Membantu area service ( kalau service sedang Rush ). 14. Captain

a. Cek Personil yang in-Charge Shift ini, apakah ada absen atau sakit. b. Memimpin Morning Briefing.

c. Re-Check Time kedatangan Crew ( jam berapa personil masuk ) d. Activity Operasional :

- Handle Customer - Handle reservasi - Checking Area - Handling Complaint - Short Briefing

e. Re-Check Cashier , apakah ada masalah ( Void atau Cancel ). 15. Greeter

a. Cek meja kosong. b. Cek buku reservasi. c. Menyambut Tamu.

(58)

51

f. Memberikan nomor meja untuk tamu.

g. Menyimpan nomor meja dan menunjukan tempat duduk untuk tamu tersebut.

h. Menjelaskan kepada tamu cara-cara pemesanan. i. Membantu pramusaji.

16. Waiter/ess

a. Prepare lalaban, set up piring, lilin, dan tissue. b. Cek semua peralatan, lalaban dan sambal. c. Cek toilet dan area.

d. Melayani tamu mulai mengantar pesanan tamu, order dan clear up. e. Poles piring dan mengisi lalaban dan sambal yang kurang.

17. Food Checker

a. Prepare Display

- Memasang daun di display makanan.

- Mempersiapkan daun dan keranjang display.

- Menghitung jumlah makanan yang akan di simpan di display. b. Membersihkan tempat atau area checker.

c. Mengecek makanan yang keluar dari dapur dengan teliti. d. Menulis atau mencatat tambahan dari dapur.

e. Mengorder nasi ke dapur jika hampir habis. f. Memberitahukan kepada shift berikutnya.

(59)

a. Cek minuman di display. b. Prepare air teh.

c. Order minuman untuk display. d. Cek Captain Order.

e. Mencuci pitcher dan gallon air teh. f. Mengorder pesanan tamu.

19. Pramusaji

a. Prepare Display ( makanan dan keranjang ).

b. Mempersiapkan dan mengecek peralatan ( sendok, garpu dan piring ) c. Menyusun Captain Order.

d. Order pesanan tamu. e. Membersihkan area display.

f. Mengisi lalaban, tissue, dan sambal. 20. Houseman

a. Bersih-bersih area mulai dari :

- Membersihkan, Menyapu dan pel.

- Membersihkan hiasan dan dekorasi ruangan. - Mengisi lilin yang sudah berkurang.

- Mengeringkan peralatan makan. b. Membantu Waiter :

(60)

53

c. Set Meja. 21. Koordinator Dapur

a. Selalu berkoordinasi dengan Supervisor mengenai operasional. b. Mengontrol makanan baik di display maupun yang di produksi. c. Mengontrol stok makanan.

d. Mampu mengandalkan biaya produk. e. Inovatif mengeluarkan produk-produk baru. 22. Administrasi

a. Mengecek administrasi produksi untuk laporan harian.

b. Membuat perhitungan dan penjumlahan makanan setiap bulan c. Membantu prepare sayuran.

23. Pantry

a. Prepare : Peras jeruk, buat santan, air the, strawberry, kopyor dan lain-lain.

b. Prepare kekurangan kekurangan keperluan pantry.

c. Mengecek serta order keperluan bahan-bahan untuk purchasing. 24. Order taker

a. Mempersiapkan prepared makanan baik yang di display maupun refill. b. Mengontrol dan menambah makanan yang di display

c. Menerima dan mengecek keluar masuk ( orderan tamu ) serta checker untuk digoreng.

(61)

f. Mencatat makanan yang di display maupun yang spoil. g. Menyimpan makanan sisa display setelah closing. h. Mengecek barang yang layak atau tidaknya di display. 25. Cook Helper

a. Konfirmasi pada partner kerja apa saja yang harus di produksi. b. Prepare dan memasak tumisan, pepesan, daging dan lain-lain. c. Menjaga kualitas makanan.

26. Dishwasher

a. Butcher ikan-ikan, daging-dagingan serta bahan mentah lainnya. b. Membersihkan peralatan dapur, keranjang lalaban.

c. Mempersiapkan tempat cuci piring dan gelas untuk tamu. d. Membuang sampah dan menyusun keranjang.

e. Membersihkan area dishwasher hingga bersih.

f. Bertanggung jawab atas pembuangan air di area dishwasher.

4.1.4 Aktifitas Perusahaan

(62)

55

Makanan :

 Ayam Goreng Laos

 Ayam Goreng Bumbu Kecap  Ati Ampela

(63)

 Tumis Jamur

 Ikan Mas Goreng Bumbu Cobek  Ikan Mas Acar Bumbu Kuning  Bawal Goreng

 Bawal Cobek  Sate Bandeng  Sate Kerang

(64)
(65)
(66)

59

4.2 Karakteristik Responden

Responden yang telah diteliti adalah konsumen yang pernah mengunjungi Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung sebanyak 100 orang. Sedangkan untuk karakteristik responden itu sendiri terdiri dari jenis kelamin, usia responden, pekerjaan responden, penghasilan responden, penidikan terakhir responden, dan frekuensi mengunjungi Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung dalam satu bulan. Berdasarkan hasil kuesioner yang penulis sebarkan, dapat diperoleh hasil yang disajikan dalam tabel-tabel sebagai berikut :

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Pria 51 51,0 %

Wanita 49 49,0 %

Jumlah 100 100,0 %

Sumber : Data Primer yang telah diolah

(67)

Tabel 4.2 Usia Responden

Usia Responden Frekuensi Persentase

15-18 tahun 9 9,0 %

19-25 tahun 33 33,0 %

26-35 tahun 32 32,0 %

>35 tahun 26 26,0 %

Jumlah 100 100,0 %

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Dari tabel 4.2 diatas, dapat diketahui mngenai profil responden berdasarkan usia, mmenunjukkan bahwa sebesar 9,0% responden berusia 15-18 tahun, sebesar 33,0% responden berusia 19-25 tahun, sebesar 32,0% responden berusia 26-35 tahun dan 26,0% responden berusia >35 tahun. Jadi dapat diketahui bahwa mayoritas responden dalam penelitian ini berusia 19-25 tahun. Hal ini dikarenakan letak Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung yang dekat dengan perkatoran sehingga banyak karyawan yang berkunjung dan relatif usianya masih muda.

Tabel 4.3 Pekerjaan Responden

Pekerjaan Responden Frekuensi Persentase

Pelajar 10 10,0 %

Mahasiswa 21 21,0 %

Pegawai Negeri Sipil (PNS) 9 9,0 %

Pegawai Swasta 26 26,0 %

Wiraswasta 15 15,0 %

Lain-lain 19 19,0 %

Jumlah 100 100,0 %

(68)

61

Dari tabel 4.3. diatas, dapat diketahui mengenai profil responden berdasarkan pekerjaan, menunjukan bahwa sebesar 10,0% reponden berprofesi sebagai Pelajar, sebesar 21,0% responden sebagai Mahasiswa, sebesar 9,0% responden berprofesi sebagai Pegawai negeri Sipil (PNS), sebesar 26% responden berprofesi sebagai Pegawai Swasta, sebesar 15,0% reponden berprofesi sebagai Wiraswasta dan sebesar 19,0% responden berprofesi Lain-Lain (Ibu Rumah Tangga). Dengan demikian, mayoritas responden dalam penelitian ini berprofesi sebagai Pegawai Swasta. Hal ini dikarenakan letaknya Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung yang dekat dengan perkantoran sehingga relatif yang datang ke restaurant pegawai swasta .

Tabel 4.4

Penghasilan Responden

Penghasilan Responden Frekuensi Persentase

1-2 juta 47 47,0 %

2-3 juta 23 23,0 %

3-4 juta 9 9,0 %

>4 juta 9 9,0 %

0 12 12,0 %

Jumlah 100 100,0 %

Sumber : Data Primer yang telah diolah

(69)

responden dalam penelitian ini adalah yang memiliki penghasilan 1-2 juta. Hal ini dikarenakan

Tabel 4.5

Pendidikan Terakhir Responden

Pendidikan Terakhir Responden Frekuensi Persentase

SMP 7 7,0 %

SMA 32 32,0 %

D III 30 30,0 %

S1 27 27,0 %

S2 3 3,0 %

S3 1 1,0 %

Jumlah 100 100,0 %

Sumber : Data Primer yang telah diolah

(70)

63

Tabel 4.6

Frekuensi Mengunjungi Restaurant Bumbu Desa Dalam Satu Bulan

Frekuensi Mengunjungi

Frekuensi Persentase Restaurant Bumbu Desa

Dalam Satu Bulan

1 Kali 14 14,0 %

2 Kali 39 39,0 %

3 Kali 35 35,0 %

4 Kali 12 12,0 %

Jumlah 100 100,0 %

Sumber : Data Primer yang telah diolah

Gambar

Tabel 3.3.
Tabel 3.4
Tabel 3.6 Pengkategorian Skor Jawaban
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Restaurant Bumbu Desa Bandung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan umum dalam penelitian ini adalah mengidentifikasi perbedaan depresi remaja siswi SMA Negeri desa dan kota daerah agraris di Kabupaten Jember, sedangkan

Hasil pengolahan data tentang (1) masalah belajar peserta didik yang pindah ke SMA Adabiah Padang berada pada kategori sedikit dengan persentase 55%, tentang tuntutan

Laporan dari seksi pendaftaraan sampai pada tanggal 15 Maret 2006 baru tercatat 11 orang mahasiswa. Hal ini dirasa masih jauh dari target yang diinginkan. Kuliah perdana

Dengan mengucapkan Alhamdulillahhirrobilalamin atas limpahan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Sumber Daya, Informasi,

Pada penelitian ini data yang diambil adalah data nasabah yang mengambil kredit dari tahun 2010 dengan peubah bebas usia, penghasilan, ukuran keluarga, lama kredit, besar cicilan,

Rangkaian ini berfungsi untuk mengendalikan lampu dengan di kontrol 2 saklar tukar, maksudnya jika saklar tukar 1 mengidupkan lampu, maka saklar 2

a) Mensosialisasikan kebijakan Program Prioritas Direktorat Pembinaan SMA dan Aplikasi Dapodik serta aplikasi Turunan Dapodik. b) Membantu Dinas Pendidikan Provinsi

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa ekstrak etanol rimpang temulawak secara pengadukan mempunyai kapasitas peredaman radikal bebas DPPH yang lebih besar