• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DAN LABORATORIUM RIIL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ASAM BASA DI MAN 1 STABAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DAN LABORATORIUM RIIL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ASAM BASA DI MAN 1 STABAT."

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DAN LABORATORIUM RIIL

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ASAM BASA DI MAN 1 STABAT

Oleh:

Risky Hikmi NIM 4121131020

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

RIWAYAT HIDUP

(4)

iii

Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Media Audio Visual Dan Laboratorium Riil

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Asam Basa Di MAN 1 Stabat

Risky Hikmi (NIM 4121131020) Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar kimia, siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL) menggunakan media audio visual dan problem based learning (PBL) menggunakan laboratorium riil pada pokok bahasan asam basa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA MAN 1 Stabat yang berjumlah dua kelas dengan total jumlah siswa 70 siswa. Sampel yang digunakan pada penelitian ini diambil dengan teknik purposif sebanyak dua kelas, yakni satu kelas sebagai kelas eksperimen I dan satu kelas sebagai kelas eksperimen II. Masing - masing kelas terdiri atas 35 orang siswa. Siswa pada kelas eksperimen I dibelajarkan menggunakan model pembelajaran problem based learning menggunakan media audio visual. Sedangkan siswa pada kelas eksperimen II dibelajarkan menggunakan model pembelajaran problem based learning menggunakan laboratorium riil. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen ranah kognitif. Untuk mengukur ranah kognitif digunakan Instrumen tes hasil belajar yang disusun dalam bentuk objective test dengan jumlah soal sebanyak 22 soal yang telah dianalisis dan dinyatakan memenuhi syarat uji validitas isi secara expert judgement, tingkat kesukaran, daya pembeda, dan reliabilitas. Sebagai prasyarat uji hipotesis, data hasil belajar, siswa kedua kelompok sampel diuji normalitas dan homogenitasnya dan diperoleh data kedua kelompok sampel yang berdistribusi normal dan homogen. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji t-test uji dua pihak. Untuk uji hipotesis hasil belajar siswa diperoleh thitung = 2,36 sedangkan ttabel= 1,9994 untuk α = 0.05 dan

dk = 62.Dengan demikian thitung > 1,9994 maka uji hipotesis hasil belajar siswa

terima Ha dan tolak Ho. Sehingga ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan antara hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL) menggunakan media audio visual dan problem based learning (PBL) menggunakan laboratorium riil pada pokok bahasan asam basa.

(5)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya yang memberikan nikmat dan kesehatan dan kesempatan kepada penulis penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan waktu yang telah direncanakan.

Skripsi berjudul “Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Media Audio Visual dan Laboratotium Riil Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Asam Basa”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Ibu

Dra.Ani Sutiani, M.Si, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran, dan motivasi kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Anna Juniar, M.Si, Ratna Sari Dewi, S.Si, M.Si dan Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si, dan yang telah memberikan masukan dan saran-saran demi perbaikan skripsi ini mulai dari awal penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, MS selaku dosen penasehat akademik dan kepada seluruh bapak dan ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.

(6)

v

Teristimewa saya sampaikan terima kasih kepada orang tua saya yaitu Ayahanda H. Ahmad Rajali dan Ibunda Dra. Hj. Naemah Lubis, M.Pd.I yang berjuang keras dalam mendidik dan menyekolahkan serta mendoakan saya sehingga saya dapat memperoleh gelar sarjana dan menyelesaikan studi di UNIMED. Teristimewa juga penulis ucapakan terimasih kepada abangda Torkis Dalimunte, S.Pd.I yang telah memberikan dukungan dan motivasi luar biasa

kepada penulis. Terimakasih buat kakak saya Annisa Fadillah S.Pd dan adik-adik saya (Aidil, Nizar, Hasanah, dan Rodiah) yang telah memberi semangat dan mendoakan penulis dalam penyelasaian skripsi.

Terimakasih juga penulis ucapkan pada teman seperjuangan dan sahabat terbaik Risna Yunita Lubis yang selama ini telah banyak membantu dalam penyusunan proposal sampai penyelesaian skripsi. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada sahabat terbaik penulis Marfu’ah ,yang telah meluangkan waktu dan memberikan tenaganya untuk menjadi observer serta membantu penulis selama proses penelitian berlangsung. Terimakasih juga disampaikan kepada sahabat-sahabat terbaikku:, Siti Wulan Dari, Sri Oktapiani, Fitriyani Nasution, Irma Sariani yang selalu memberikan motivasi, memberi saran, dan menghibur penulis untuk menghilangkan kejenuhan dalam penyusunan skripsi. Ucapan terima kasih kepada teman-teman seperjuangan Kimia Dik A 2012 yang memberi semangat dan sudah penulis anggap sebagai keluarga terbaik selama studi 4 tahun di UNIMED.

Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2016 Penulis

(7)

vi DAFTAR ISI Halaman Lembar Pengesahan Riwayat Hidup Abstrak Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah 1.2.Ruang Lingkup 1.3.Batasan Masalah 1.4.Rumusan Masalah 1.5.Tujuan Penelitian 1.6.Manfaat Penelitian 1.7.Definisi Operasional

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Belajar dan Hasil Belajar 2.1.1.Pengertian Belajar

2.1.2.Prinsip-prinsip Belajar

2.1.3.Hasil Belajar

2.1.4.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

2.2 Model Pembelajaran

2.3 Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

2.3.1. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning(PBL) 2.3.2. Karakteristik Model Pembelajaran Problem Based Learning(PBL) 2.3.3. Sintaks Model Pembelajaran Problem Based Learning(PBL)

(8)

vii

2.3.4. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

2.4. Media Pembelajaran 2.5. Media Audiovisual

2.5.1. Pengertian Media Audiovisual 2.5.2. Karakteristik Media Audiovisual

2.5.3. Kelebihan dan Kekurangan Media Audivisual 2.6. Laboratorium Riil

2.6.1. Pengertian Laboratorium Rill

2.6.2. Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Laboratorium Rill 2.6.3. Kelebihahan dan Kelemahan Laboratorium Riil

2.7. Asam Basa

2.7.1. Teori Asam Basa 2.7.2. Indikator Asam Basa 2.7.3. Kekuatan Asam Basa

2.7.4. Derajat Keasaman 2.7.5. Konsep pH

2.8. Kerangka Konseptual 2.9. Hipotesis Penelitian 2.9.1. Hipotesis Verbal 2.9.2. Hipotesis Statistik

BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Lokasi dan Waktu Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian

3.1.2. Waktu Penelitian

3.2.Populasi Dan Sampel Penelitian 3.2.1. Populasi Penelitian

3.2.2. Sampel Penelitian 3.3.Variabel Penelitian 3.3.1. Variabel Bebas 3.3.2. Variabel Terikat

(9)

viii

3.3.3. Variabel Kontrol 3.4.Instrumen Penelitian 3.4.1. Validitas Isi 3.4.2. Indeks Kesukaran 3.4.3. Daya Beda 3.4.4. Reabilitas Tes 3.5.Rancangan Penelitian 3.6.Teknik Pengumpulan Data 3.7.Teknik Analisis Data

3.7.1. Menentukan Nilai Rata-rata dan simpangan Baku 3.7.2. Uji Normalitas

3.7.3. Uji Homogenitas Data 3.7.4. Uji Hipotesis

3.7.5. Uji Peningkatan (Gain)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian 4.1.3.1 Uji Normalitas

4.1.3.2 Uji Homogenitas 4.1.3.3 Uji Hipotesis 4.2 Pembahasan 4.3 Temuan Peneliti

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian

Gambar 4.1 Diagram Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Gambar 4.2 Diagram Persen Peningkatan Hasil Belajar Siswa Gambar 4.3 Diagram Nilai Rata-Rata Hasil Belajar dan Peningkatan

Hasil Belajar Siswa Kemampuan Tinggi dan Siswa Kemampuan Rendah

43

53

71

78

(11)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Problem Bases Learning (PBL) Tabel 2.2. Tabel Indikator Asam Basa

Tabel 3.1. Klasifikasi Analisis Validitas isi Tabel 3.2 .Rancangan Penelitian

Tabel 3.3 Uji Peningkatan Hasil Belajar Tabel 4.1 Analisis Kisi-Kisi Instrumen Tes

Tabel 4.2 Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Siswa Tabel 4.4 Uji Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Tabel 4.5 Uji Normalitas Data Hasil Belajar Siswa Tabel 4.6 Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Siswa Tabel 4.7 Uji Hipotesis Data Hasil Belajar Siswa

Tabel 4.8 Deskriptif Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Dan Peningkatan Hasil

Belajar Siswa Kemampuan Tinggi dan Kemampuan Rendah Tabel 4.9 Temuan Deskriptif I

Tabel 4.10 Temuan Deskriptif II Tabel 4.11 Temuan Deskriptif III Tabel 4.12 Temuan Deskriptif IV Tabel 4.13 Temuan Deskriptif V Tabel 4.14 Temuan Deskriptif VI Tabel 4.15 Temuan Deskriptif VII

17 25 37 40 47 51 52 69 70 72 73 73 78

79

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I-III Lampiran 3. Media Pembelajaran

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa

Lampiran 5. Analisis Masalah Pertemuan I Lampiran 6. Analisis Masalah Pertemuan II Lampiran 7. Analisis Masalah Pertemuan III Lampiran 8. Surat Keterangan Validasi Isi

Lampiran 9. Lembar Validitas Isi Instrumen Tes

Lampiran 10.Kisi-Kisi Instrumen Tes Sesudah Analisis Kualitatif Lampiran 11. Instrumen Tes Sesudah Analisis Kualitatif

Lampiran 12. Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar Kimia Lampiran 13. Perhitungan Validasi Isi Instrumen Tes

Lampiran 14. Tabel Validasi Isi Instrumen Tes Lampiran 15. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal Lampiran 16. Tabel Tingkat Kesukaran

Lampiran 17. Perhitungan Daya Pembeda Instrumen Lampiran 18. Tabel Daya Pembeda

Lampiran 19. Perhitungan Distraktor

Lampiran 20. Tabel Distraktor

Lampiran 21. Perhitungan Reabilitas Instrumen Penelitian Lampiran 22. Tabel Reabilitas

Lampiran 23. Tabel Kesimpulan Validasi Instrumen Tes

Lampiran 24. Kisi-Kisi Instrumen Tes sesudah Analisis Kuantitatif Lampiran 25. Tabel Kisi-Kisi Instrumen Tes sesudah Analisis Kuantitatif Lampiran 26. Instrumen Tes sesudah Analisis Kuantitatif

Lampiran 27. Kunci Jawaban Instrumen Tes Hasil Belajar Kimia Lampiran 28. Tabulasi Data Nilai Pretest dan Postes Siswa

(13)

xii

Lampiran 29. Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi Lampiran 30. Uji Normalitas Data Hasil Belajar

Lampiran 31. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar Lampiran 32. Pengujian Hipotesis Rumusan Masalah

Lampiran 33. Tabulasi Data Nilai Pretest, Postes, dan Gain Siswa Lampiran 34. Perhitungan Pengujian Gain

Lampiran 35. Normalisasi Data Uji Gain Kelas Eksperimen I Lampiran 36. Normalisasi Data Uji Gain Kelas Eksperimen II Lampiran 37. Homogenitas Data Uji Gain

Lampiran 38. Tabulasi Data Gain Siswa Kemampuan Tinggi dan Kemampuan Rendah

Lampiran 39. Perhitungan Uji Gain Siswa

Lampiran 40. Tabulasi Data Tingkat kognitif Siswa

Lampiran 41. Perhitungan Uji Gain Tingkat Kognitif Yang Berkembang Lampiran 42. Tabulasi Uji Gain Tingkat Kognitif Yang Berkembang Lampiran 43. Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment

Lampiran 44. Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat Lampiran 45. Daftar Tabel Persentil Untuk Distribusi f Lampiran 46. Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t) Lampiran 47. Jadwal Kegiatan Penelitian

Lampiran 48. Dokumentasi Penelitian

212 214 218 220 222 223 224 225 226

227

(14)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu pondasi yang menentukan kemajuan suatu bangsa. Jalur pendidikan dapat diproleh melalui jalur pendidikan formal

maupun nonformal. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dituntut untuk melaksanakan proses pembelajaran yang baik dan seoptimal mungkin dapat mencetak generasi muda bangsa yang cerdas, terampil, dan bermoral tinggi. Proses pembelajaran membantu siswa untuk mengembangkan potensi intelektual yang dimilikinya, sehingga tujuan utama pembelajaran adalah usaha yang dilakukan agar intelek setiap pelajaran dapat berkembang (J.S.S. Drost, 1999).

Pelaksanaan pembelajaran saat ini harus mengalami perubahan, dimana siswa tidak boleh dianggap objek pembelajaran semata, tetapi harus diberi peran aktif serta menjadi mitra dalam proses pembelajaran sehingga siswa bertindak sebagai agen pembelajaran yang aktif sedangkan guru bertindak sebagai fasilitator dan mediator yang kreatif.

Situasi dan proses belajar yang pasif tidak akan mampu mengembangkan keterampilan siswa untuk berpikir konstruktivis dalam membangun ide dan konsep, sehingga mengakibatkan kurangnya aktivitas dan kreativitas siswa. Kondisi tersebut dapat menyebabkan para siswa menjadi pasif karena mereka cenderung hanya menghafal, akibatnya siswa hanya pandai secara teoritis tetapi lemah dalam aplikasi. Oleh karena itu, siswa perlu dibiasakan mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman langsung dan nyata tidak hanya menalar

(Ramson, 2010).

Pembangunan ide atau pengetahuan dapat dilakukan dengan pemberian

masalah nyata, langsung, serta relevan dengan kebutuhan pengetahuan siswa tersebut, sehingga dalam pembelajaran guru dituntut untuk mampu mengemas kegiatan pembelajaran dengan model yang dapat memberikan kesempatan bagi para siswa melakukan eksplorasi sederhana sehingga mereka tidak hanya sekedar menerima dan menghafal.

(15)

2

Kimia merupakan salah satu cabang pelajaran MIPA yang masih banyak dianggap sulit. Mata pelajaran kimia merupakan produk pengetahuan alam yang berupa fakta, teori, prinsip, dan hukum dari proses kerja ilmiah. Jadi, dalam pelaksanaan pembelajaran kimia harus mencakup tiga aspek utama yaitu: produk, proses, dan sikap ilmiah. Siswa seringkali kesulitan memahami materi kimia. Kesulitan tersebut dapat membawa dampak yang kurang baik bagi pemahaman

siswa mengenai berbagai konsep kimia, karena pada dasarnya fakta-fakta yang bersifat abstrak merupakan penjelasan bagi fakta-fakta dan konsep konkret. Salah satu indikator dari kelemahan kegiatan pembelajaran berkaitan dengan implementasi belajar, yaitu lemahnya proses pembelajaran yang berlangsung.

Materi indikator larutan asam-basa dan pH larutan asam-basa merupakan salah satu pokok bahasan yang kompleks dalam ilmu kimia. Hal ini dikarenakan pada materi ini akan ditemui banyak istilah, konsep-konsep (teori), dan hitungan-hitungan yang tidak jarang merupakan hitungan-hitungan yang sulit. Istilah yang akan ditemui pada materi ini diantaranya istilah indikator larutan asam-basa, istilah asam atau basa, istilah konstanta ionisasi air (Kw), dan istilah pH larutan asam-basa. Sementara konsep-konsep yang akan ditemui pada materi ini adalah konsep kekuatan asam-basa, perhitungan pH larutan, dan stoikiometri larutan. Sementara perhitungan yang akan ditemui pada kedua materi ini adalah perhitungan konsentrasi ion H+ dan OH- pada larutan asam atau basa, perhitungan pH larutan, serta stoikiometri larutan. Sehingga jenis kesulitan yang dialami oleh siswa dalam mempelajari kedua materi ini dapat bersumber dari kesulitan istilah, konsep kimia, dan hitungan (Arifin, 1995).

Menurut penelitian Bukhori (2013) bahwa tingkat kesulitan siswa cukup

tinggi dalam memahami materi indikator larutan asam-basa (49,3%) dan materi pH larutan asam-basa (49,0%). Jenis kesulitan siswa dalam memahami istilah

(16)

3

kemampuan siswa dalam memahami dan mengerjakan soal bertingkat (77,8%), serta siswa tidak memiliki teman diskusi dan kelompok belajar (58,0%).

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan selama proses kegiatan belajar mengajar, guru cenderung menggunakan metode ceramah, tanpa pemberian pengalaman langsung kepada siswa, akibatnya siswa cenderung terlihat pasif, karena hanya didominasi oleh kegiatan membaca, mencatat dan mendengarkan

penjelasan guru. Dalam berinteraksi dengan siswa, guru hanya menerapkan teknik bertanya seperti umumnya yang terdiri dalam pembelajaran. Namun hanya beberapa siswa yang merespon pertanyaan guru. Siswa juga tidak bertanya terkait materi yang dipelajari, padahal dalam menjawab tugas atau soal yang diberikan, masih ada beberapa siswa yang dibantu oleh guru dalam menyelesaikannya. Kurangnya pemanfaatan laboratorium serta sarana dan prasarana, kurangnya referensi dan sumber belajar siswa. Hal tersebut menyebabkan aktivitas belajar peserta didik masih rendah, sehingga hasil belajar peserta didik juga rendah.

Hasil wawancara dengan siswa tentang permasalahan masalah dalam mata pelajaran kimia, antara lain : kesulitan dalam memahami konsep-konsep kimia serta kurang di ikut sertakannya siswa dalam proses pembelajaran sehingga siswa pasif dan kesulitan dalam mengaitkan konsep dengan kehidupan sehari-hari yang mereka alami atau dilingkungan sekitar serta kesulitan dalam hitungan kimia karena kurangnya latihan soal.

Permasalahan tersebut dapat diatasi dengan melakukan terobosan dalam pembelajaran kimia materi pokok Asam Basa sehingga tidak menyajikan materi yang bersifat abstrak, tetapi juga harus melibatkan siswa secara aktif didalam pembelajaran. Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan menggunakan media audio visual dan laboratorium riil. Pembelajaran ini diharapkan dapat menarik minat dan

(17)

4

Dengan kegiatan ini diharapkan siswa aktif dan pemahaman siswa akan meningkat yang berdampak pada peningkatan hasil belajar.

Berdasarkan penelitian Saifudin (2010) yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) Pada Materi Kimia” terdapat kesimpulan bahwa

ketuntasan mencapai 86,49% dengan jumlah siswa 32 siswa dan yang tidak tuntas

sebanyak 13,51% dengan jumlah siswa 5 orang.

Untuk menambah keberhasilan dalam penelitian ini maka digunakan media pembelajaran, yaitu media Audio visual dan Laboratorium riil. Dimana hasil penelitian Sabarkah (2014) menggunakan media audio visual memiliki rata-rata nilai 81,92 sedangkan yang tidak menggunakan media audiovisual memiliki rata-rata 73,65. Penelitian Harahap (2010) efektifitas Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Media Laboratorium riil dibandingkan dengan siswa yang belajar dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) adalah 17,86%.

Penelitian Pusporini (2012) Pembelajaran Problem Solving Menggunakan Laboratorium Riil dan Virtual, bahwa siswa yang memiliki kemampuan berfikir kritis tinggi pada pembelajaran menggunakan laboratorium virtual memberikan prestasi belajar lebih baik dari pada siswa yang belajar menggunakan laboratorium riil, sedangkan siswa yang memiliki kemampuan berfikir kritis rendah pada pembelajaran menggunakan laboratorium riil lebih baik dari pada siswa yang belajar menggunakan laboratorium virtual. Dan penelitian Fadliana Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Macromedia Flash, dimana siswa yang belajar menggunakan model PBL berbantu Macromedia Flash

lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang belajar menggunakan Model PBL dengan berbantu LKS dengan selisih sebesar 9,6%.

Berdasarkan latar belakang diatas, penelitian tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Media Audio visual dan Laboratorium Riil

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Asam Basa di

(18)

5

1.2Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka ruang lingkup dalam penelitian ini adalah implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) menggunakan Media Audio visual dan Laboratorium riil pada materi Asam Basa. Cakupan penelitian ini adalah melihat efektifitas pembelajaran Problem Based Learning menggunakan media audio

visual dan laboratorium riil oleh peneliti pada materi asam dan basa pada siswa sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 Stabat, Kabupaten Langkat. Penelitian dirancang akan dilakukan dilingkungan sekolah Madrasah Aliyah Negeri 1 Stabat.

1.3Batasan Masalah

Melihat luasnya permasalahan yang dapat muncul dari penelitian ini, serta mengingat keterbatasan waktu dan sarana penunjang lainnya maka penelitian ini dibatasi pada :

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) menggunakan Media Audio visual yang berupa video dan Laboratorium Riil yaitu lembar kerja siswa yang berupa penuntun praktikum dan soal-soal latihan.

2. Materi pokok dari pokok bahasan Asam dan Basa yang dibahas dalam penelitian ini dibahatasi pada materi perkembangan teori asam basa, indikator asam basa, kekuatan asam basa, dan pH larutan asam basa.

3. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI semester genap MAN 1 Stabat T.A 2015/2016.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dan ruang lingkup penelitian yang sudah

(19)

6

1.5Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui perbedaan antara peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan implementasi model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) menggunakan media audio visual dan laboratorium riil dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Asam Basa.

1.6Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa, memberikan motivasi untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran dan meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Bagi guru, memberikan salah satu alternatif pembelajaran dan dapat menjadi acuan guru untuk menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam belajar kimia serta dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Bagi sekolah, memberikan sumbangan pemikiran serta masukan dalam menentukan alternatif pembelajaran di sekolah untuk menigkatkan mutu pendidikan.

4. Bagi para peneliti, sebagai masukan atau bahan pertimbangan dalam pengemban penelitian yang sejenis di dunia pendidikan.

1.7Defenisi Oprasional

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami setiap variabel yang ada pada penelitian ini, maka perlu diberi definisi operasional untuk mengklarifikasi hal tersebut. Adapun definisi operasional dari penelitian adalah :

1. Implementasi

Implementasi adalah penerapan (KBBI, 2008). Implementasi PBL yang

(20)

7

2. Model Pembelajaran Problem Based Learning

Model Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang terfokus pada siswa kelas XI di MAN 1 Stabat dengan mengarahkan siswa menjadi pelajar mandiri yang terlibat langsung secara aktif dalam pembelajaran berkelompok, mengembangkan keterampilan siswa dalam memberi pendapat ketika mereka mencari data atau informasi agar mendapat solusi untuk

memecahkan masalah. Langkah-langkah dari PBL dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) memberikan orientasi tentang permasalahannya kepada siswa, (2) mengorganisasi siswa untuk belajar, (3) membimbing pemecahan masalah individual dan kelompok, (4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan (5) menganalisis dan mengevalusi proses mengatasi masalah (Dewi, 2013). Penelitian ini meenggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi pokok asam basa.

3. Media Audio visual

Menurut Sanjaya (2007) media audio visual, yaitu jenis media yang selain mengandung unsur suara juga mengandung unsaur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman vidio, berbagai ukuran video, berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Media audio visual yang digunakan dalam penelitian ini berupa video mengenai materi asam basa pada kelas eksperimen I.

4. Laboratorium Riil

Laboratorium riil merupakan pembelajaran langsung. Pembelajaran laboratorium riil dilengkapi dengan alat-alat dan bahan-bahan nyata untuk melakukan percobaan, dalam laboratorium riil ini siswa kelas eksperimen II benar-benar dihadapkan dengan benda-benda yang nyata. Melalui laboratorium

riil siswa eksperimen I dapat membuktikan kebenaran dari teori-teori yang berlaku pada materi asam basa.

5. Hasil Belajar

(21)

8

psikomotorik (psychomotoric domain). Ranah kognitif meliputi kemampuan pengembangan keterampilan intelektual (knowledge) dengan tingkatan-tingkatan yaitu Recall of data (Hapalan/C1), Comprehension (Pemahaman/C2), Application

(Penerapan/C3), Analysis (Analisis/C4), Syntesis (Sintesis/C5), dan Evaluation

(Evaluasi). Dalam penelitian ini hasil belajar yang diamati mencakup dua aspek yaitu ranah kognitif yang terdiri dari C1 sampai dengan C4, dan ranah afektif

(22)

98

69 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data dan pengujian hipotesis, peneliti memperoleh kesimpulan sebagai berikut :

Ada perbedaan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning menggunakan media audio visual dengan hasil belajar kimia siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning menggunakan laboratorium riil pada pokok bahasan asam basa.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan penelitian, maka peneliti mempunyai beberapa saran :

1. Untuk mencapai kemampuan siswa secara mendalam pada pembelajaran kimia, implementasi model pembelajaran problem based learning disarankan memilih masalah-masalah yang nyata, dan aktual yang dikemas dalam bentuk LKS. Selain itu juga dalam pembentukan kelompok diskusi diusahakan agar anggota kelompok bervariasi sehingga interaksi sosial yang terjadi antar siswa menjadi lebih baik,

2. Untuk kesempurnaan penelitian ini, disarankan mengadakan penelitian lanjutan dengan melibatkan variabel-variabel afektif lainnya, seperti motivasi, berpikir keritis, kerjasama, gaya belajar, intelegensia, kinerja ilmiah, maupun variabel-variabel afektif lainnya.

3. Diperlukan kesabaran guru dalam membimbing dan memberikan motivasi kepada siswa, karena kemampuan siswa mengkonstruksi pengetahuan

(23)

70

DAFTAR PUSTAKA

Achmad,A., (2007), Memahami Berpikir Kritis.

http://researchengines.com/1007arief.html (diakses 28 Januari 2016)

Arends, R. I., (2007) Learning to Teach: Belajar untuk Mengajar (7th ed), Translated by soetjipto, H. P. Dan S. M. Soetjipto, (2008), Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Arifin, M. 1995. Pengembangan Progam Pengajaran Bidang Studi Kimia. Airlangga University Press, Surabaya

Arifin, Z., (2012), Evaluasi Pembelajaran : Prinsip Teknik Prosedur, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung

Arikunto, S., (2012), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan : Edisi 2 , Bumi Aksara, Jakarta

Arikunto, S., (2009), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi VI, Rineka Cipta, Jakarta

Arsyad, Azhar., (2002), Media Pembelajaran, Raja Wali Press, Jakarta.

Buchori, M. L., Ida, B. S., Fauziatul F., (2013), Identifikasi Tingkat, Jenis, Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Siswa MA Negeri Wlingi Dalam Memahami Materi Indikator Asam Basa, Universitas Negeri Malang, Malang

Dewi, R. S., Haryono, dan Suryadi, B. U., (2013), Upaya Peningkatan Interaksi Sosial Dan Prestasi Belajar Siswa Dengan Problem Based Learning Pada Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Koloid Di SMA N 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia, 2 (1)

Djamarah, Syaiful B., dan Zain, A., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, (2008), Psikologi Belajar Edisi 2, Rineka Cipta, Jakarta

Fadliana, H. N., Tri, R., dan Nanik D. N., (2013), Studi Komparasi Penggunaan Metode PBL (Problem Based Learning) Dilengkapi Dengan Macromedia Flash Dan LKS (Lembar Kerja Siswa) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Materi Asam, Basa, Dan Garam Kelas VII SMP Negeri 1 Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2 (3)

Halimah, S., (2008), Strategi Pembelajaran, Citapustaka Media Perintis, Bandung

(24)

71

Harahap, Nurhafni M., (2010), Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual Dibandingkan Dengan Laboratorium Riil Dengan Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Aktifitas dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA Pada Pokok Bahasan Laju Reaksi, Tesis, Unimed, Medan

Istarani., (2011), 58 model pembelajaran inovatif, Media Persada, Medan

J.S.S., Drost., (1999), Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan, PT Grameedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.

Kusnadi, M. Masykuri, dan Sri, M., (2013), Pembelajaran Kimia Dengan Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Laboratorium Real dan Virtual Ditinjau Dari Kemampuan Matematik Dan Kemampuan Berfikir Abstrak Siswa, Jurnal Inkuiri, 2 (2)

Oktaviana, R., (2014), Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Media Audio Visual Untuk Meningkatlkan Hasil Belajar Biologi Kelas XI IPA Tahun Pelajaran 2014/2015), Skripsi, Universitas Muhamadiyah Jember, Jember

Purba, M., (2006), Kimia Untuk SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta

Purwanto, Ngalim., (1987), Pengantar Psikologi, Remaja Karya, Bandung

Pusporini, S., Ashadi, dan Sarwanto, (2012), Pembelajaran Kimia Berbasis Problem Solving Menggunakan Laboratorium Riil dan Laboratorium Virtual Ditinjau Dari Gaya Belajar Dan Kemampuan Berfikir Kritis Siswa, Jurnal Inkuiri, 1 (1)

Raharjo, Sentot, B., (2008), Kimia Berbasis Eksperimen 2, Platinum, Solo

Rahayu, A. Dwi., (2015), Kimia SMA Kelas X, XI, XII, Planet Ilmu, Yogyakarta

Ramson, A., (2010), Model Pembelajaran Konstruktivis untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMP pada Topik Cahaya, Tesis, UPI, Bandung

Retnowati, Priscilla, (2007), Kimia Untuk SMA/MA Kelas XI, Erlangga, Jakarta Sabarkah, A. Prasetyo., (2014), Pengaruh Penggunaan Media Audiovisual (Film

Dokumenter Tata Cara Ibadah Haji) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SMA Muhammadiyah 3 Jakarta, Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

Sabri, A., (2010), Strategi Belajar Mengajar & Mikro Teaching, PT. Ciputat Press, Ciputat.

(25)

72

Saifudin, A., (2010), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) (Penelitian Tindakan Kelas di MAN 12 Jakarta), ,Skripsi, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

Sanjaya, W., (2007), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Sanjaya, W., (2008), Perencanaan dan Desain Pembelajaran, PT. Kencana Prenada Media Group, Jakata

Silitonga, P. M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA Universitas Negeri Medan, Medan

Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, PT. Rineka Cipta, Jakarta

Sudarman., (2007), Problem-Based-Learning: Suatu Model Pembelajaran Untuk Mengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan Memecahkan MAsalah, Jurnal Pendidikan Inovatif, 3 (2)

Sudjana., (2005), Metoda Statistika, PT Tarsito, Bandung

Sudjana, (2001), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Remaja Rosda Karya, Bandung

Sudrajat, A., (2013), Pengembangan Perangkat Assesmen Kompetensi Praktikum Kimia Analitik Dasar Berbasis Task With Student Direction ( TWSD) Bagi Mahasiswa Calon Guru. Disertasi, UPI, Bandung

Sukardi, Suciati S., dan Widha S., (2012), Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Eksperimen Dengan Laboratorium Riil Dan Laboratorium Virtual Ditinjau Dari Kreativitas dan Gaya Belajar, Jurnal Inkuiri, 1 (2)

Sulaeiman, Hamzah., (2003) Media Audio-Visual, Pustaka Media, Jakarta

Suparno, P., (2001), Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget, Kanisius. Yogyakart

Supriono, H. J., (2015) Penerapan Model Guided Inquiry Pada Materi Kalor Kelas X Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Al-Mahadul Islami, Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 4 (3)

Syah, Muhibbin., (2004), Psikologi Belajar, PT. Raja Grafindo, Jakarta

(26)

73

Tim Penyusun KBBI, (2005), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai pustaka, Jakarta

Tohirin., (2005), Psikologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Trianto, (2007), Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Penerbit Prestasi Pustaka, Jakarta

Wahyuni, S., Dan Dewi, S., (2007), Panduan Praktikum Terpilih Kimia SMA Kelas XI, Erlangga, Jakarta

Wasonowati, R. R. T., Tri, R., dan Sri R. D. A., (2014), Penerapan Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Pembelajaran Hukum-Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, 3 (3)

Gambar

Gambar 3.1 Skema Alur Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) merupakan kawasan yang memiliki hutan dengan beberapa tipe perubahan penggunaan lahan akibat aktifitas manusia maupun proses

Semakin tinggi konsentrasi minyak atsiri daun sirih, maka konsistensi salep dengan basis larut air yang ditambahkan semakin sedikit, sehingga viskositas salep rendah, daya sebar

Ujung dari akibat penerapan paradigma Carteseian Newtonian dalam konsep dan praktek pendidikan tersebut secara ekstrem pada pendidikan di negara kita,

Karang Porites tipe 3 memiliki luasan karang yang paling kecil sehingga hambur balik gelombang suara yang mengenai target tidak murni sepenuhnya berasal dari karang

Keunggulan SOMSI ini selain dapat mengisi ulang handphone saat jauh dari sumber listrik dan sebagai penghitung langkah kaki adalah pada bagian dalam sisi depan SOMSI ini terdapat

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis kesetaraan gender dalam pelaksanaan program pembangunan kelautan dan perikanan Kabupaten Subang saat ini, (2) menganalisis

Adapun hasil akhir yang diharapkan ( ultimate objectives ) dengan terumuskannya kebijakan pengembangan wilayah pesisir ini adalah sumber daya alam pesisir yang berkelanjutan,

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini