iv ABSTRAK
Tanah merupakan suatu kebutuhan mendasar yang dimiliki oleh setiap orang dalam melangsungkan hidupnya. Peralihan hak atas tanah dapat berupa beralih dan dialihkan . Hak atas tanah dapat beralih melalui pewarisan dan dapat dialihkan melalui jual beli , tukar-menukar , hibah , pemasukan dalam modal perusahaan , dan lelang. Hak yang dimiliki atas tanah merupakan suatu hak untuk menguasai tanah oleh negara yang diberikan kepada seseorang, sekelompok orang, maupun kepada badan hukum baik Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA) .Hal yang terjadi dimana seorang WNA yang tinggal di Indonesia menghibahkan tanah yang dimilikinya kepada WNI baik itu berupa hibah maupun hibah wasiat secara di bawah tangan sehingga kedudukan hukum dan perlindungan hukum mengenai peralihan hak atas tanah melalui hibah dari WNA kepada WNI menjadi menarik untuk diteliti. Oleh karena itu, tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis mengenai kedudukan hukum peralihan hak atas tanah melalui hibah di bawah tangan dari WNA kepada WNI serta untuk mendapatkan pemahaman mengenai perlindungan hukum bagi WNI yang menerima hibah di bawah tangan dari WNA ditinjau dari peraturan perundang-undangan terkait.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dan bersifat deskriptif analitif. Adapun teknik pengumpulan data dilakukan dalam 2 (dua) tahapan yaitu penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis yuridis kualitatif dan memperhatikan hukum positif baik tertulis maupun tidak tertulis yang berkaitan dengan objek penelitian.
Berdasarkan hasil penelitian ,kedudukan hukum peralihan hak atas tanah melalui hibah yang dilakukan secara di bawah tangan oleh WNA kepada WNI hanya mengikat keduabelah pihaknya namun tidak mendapatkan jaminan kepastian hukum. Hak Pakai dapat dihibahkan oleh WNA. Perlindungan hukum bagi WNI yang menerima hibah di bawah tangan dari WNA dapat dilakukan dengan membuktikan keaslian dari surat hibah yang didapatkan oleh pemberi hibah dan membuat akta hibah di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) .
v
JURIDICAL REVIEW ON TRANSITIONAL LAND RIGHTS THROUGH GRANT FROM FOREIGN CITIZENS TO INDONESIANS CITIZENS IN
TERMS OF RELATED LAWS AND REGULATIONS
ABSTRACT
Land is a basic requirement of human being. The transition of land rights can be switched and routed. The right to land can toggle through inheritance and can be routed through the purchase, exchange, donation, inclusion in the company's capital, and auctions.Rights to owned land is a right to control the land by the state given to a person, group of persons, or to legal entities both Indonesian citizen (WNI) and foreigners (WNA) .It happens where a foreigners living in Indonesia donated land he owned to the Indonesian citizen either in the form of grants or privately made grant cause the legal position and legal protection regarding transfer of rights over land through privatly made grant from foreigners to the citizen become appealing to be researched. Therefore, the purpose of this study was to determine and analyze the legal position of transfer of rights over land through privately made grant of foreigners to the citizen and to gain an understanding of the legal protection for citizens who receive privately made grant of the foreigners in terms of related laws and regulations.
This study was conducted using the normative juridical approach as well as descriptive analysis. The data collection techniques performed in two (2) phases, library research and field research. The analytical method used is qualitative juridicial and observe to the positive law both written and unwritten relating to the study.
Based on this research, the legal position of transitional land rights through a grant under the hands of the foreigners to the citizen is only binding for either side, but did not guarantee legal certainty. Use Rights can be granted by foreigners. Legal protection for citizens who receive privately made grant from foreigners can be done with proving the authenticity of the letter of grants obtained by the grantor and made a grant deed in the presence of the Land Deed Official (PPAT).