• Tidak ada hasil yang ditemukan

Geografi Dialek Bahasa Angkola Di Kabupaten Tapanuli Selatan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Geografi Dialek Bahasa Angkola Di Kabupaten Tapanuli Selatan"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Andriana, Aris. 2013. Pemetaan Bahasa Sunda Dialek Bojong Kabupaten

Puwakarta Jawa Barat.

Ayatrohaedi. 1983. Dialektologi Sebuah Pengantar. Jakarta: Pusat Pembinaaan

dan Pengembangan Bahasa De partemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Bangun, dkk. 1982. Geografi Dialek Bahasa Batak Toba. Jakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra

Indonesia.

Basaria.2014”Geografi Dialek Bahasa Batak Toba di Kabupaten Humbang

Hasuduntan”. Skripsi. Fakultas Ilmu Budaya USU Chaer, Abdul. 2007. Linguistik umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Novita, Diana. 2015. “Geografi Dialek Bahasa Minangkabau di Kabupaten

Pesisir Selatan”. Skripsi. Fakultas Ilmu Budaya USU

Mahsun. 1995. Dialektologi sebuah pengantar. Yogyakarta: Gajahmada

Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Muliawati, Hesti. 2008. Geografi Dialek Bahasa Sunda Kota Banjar, Provinsi

Jawa Barat. FPBS UPI.

Nasution, Riswani. 2001. “Geografi Dialek Bahasa Mandailing di Kecamatan

Lembah Melintang”. Skripsi. Fakultas Ilmu Budaya USU

(2)

Kridalaksana. 1984. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia

Widayati, Dwi. 1997. “Geografi Dialek Bahasa Melayu di Wilayah Timur Asahan”. Tesis Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.

Yonelda. 2013. “Geografi Dialek Bahasa Batak Toba di Kabupaten Samosir”.

(3)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu penelitian 3.1.1 Lokasi penelitian

Lokasi adalah letak atau tempat (Alwi, 2005:680) yang menjadi tempat

dalam penelitian geografi dialek bahasa di Kecamatan Tapanuli Selatan yaitu

Kecamatan Angkola Timur, Kecamatan Sipirok, Kecamatan Arse.

1. Kecamatan Arse

a. Desa Gunung Manaon (TP 1)

b. Desa Pagaran Pisang (TP 2)

c. Desa Arse Julu (TP 3)

2. Kecamatan Sipirok

a. Kelurahan Sipirok Godang (TP 4)

b. Kelurahan Hutasuhun (TP 5)

c. Kelurahan Baringin (TP 6)

3. Kecamatan Angkola Timur

a. Desa Tabu Sira (TP 7)

b. Desa Palsabolas (TP 8)

(4)

3.1.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah seluruh rangkaian saat proses, pembuatan, atau

keadaan berada atau berlangsung (Alwi, 2005:1267). Penulis melakukan

penelitian ini sejak tanggal 26 November sampai 26 Desember 2016.

3.2 Sumber Data

Data adalah kenyataan yang ada, yang berfungsi sebagai bahan untuk

menyusun suatu pendapat, keterangan atau bahan yang dipakai untuk

penyelidikan (Alwi, 2005:319). Dalam penelitian Geografi Dialek Bahasa

Angkola Di Kabupaten Tapanuli Selatan data yang digunakan bersumber dari

tuturan informan mengenai kosa kata yang telah disediakan. Kosa kata itu berupa

kosa kata dasar.

Kosa kata dasar yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 200

kosakata yang diambil dari data kosa kata swadesh.

3.3 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Metode dan Teknik Pengumpulan data pada penelitian dialektologi ini

menggunakan metode cakap. Metode cakap melibatkan percakapan antara peneliti

dengan informan, metode cakap memiliki teknik dasar berupa teknik pancing.

Pelaksanaan metode cakap itu hanya dimungkinkan muncul jika peneliti memberi

stimulasi (pancingan) pada informan untuk memunculkan gejala kebahasaan yang

(5)

Peneliti harus berusaha membuat informan mengeluarkan kata-kata yang

diinginkan oleh peneliti,kata-kata tersebut ialah kosa kata yang telah disiapkan

dalam daftar pertanyaan. Kosa kata tersebut merupakan data yang akan

dibandingkan antara titik pengamatan yang satu dengan titik pengamatan yang

lainnya. Teknik dasar dalam metode cakap diteruskan kedalam teknik cakap

semuka. Pada teknik cakap semuka ini peneliti langsung mendatangi setiap titik

pengamatan dan melakukan percakapan yang melakukan percakapan melalui

daftar pertanyaan yang telah disediakan.

Penelitian ini juga menggunakan teknik catat dan teknik rekam. Teknik

catat dilakukan oleh peneliti sendiri, teknik catat merupakan teknik yang tidak

boleh tidak hadir saat pelaksanaan teknik cakap semuka. Teknik rekam hanya

dapat digunakan pada saat penerapan teknik capak semuka. Teknik ini melengkapi

teknik catat maksudnya ialah apa yang telah di catat peneliti bisa dicek kembali

oleh rekaman yang dilakukan oleh peneliti.

Mahsun (1995:10 5-106) mengungkapkan sumber informansi dan

sekaligus bahasa yang digunakan itu mewakili bahasa kelompok tutur di daerah

pengamatannya masing-masing. Maka pemilihan seseorang untuk dijadikan

informan sebaiknya memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu.

1. Berjenis kelamin pria dan wanita;

2. Berusia antara 25-65 tahun (tidak pikun);

3. Orang tua, istri, atau suami informan lahir dan dibesarkan di desa itu serta

(6)

5. Berstatus sosial menengah (tidak rendah atau tinggi) dengan harapan tidak

terlalu tinggi mobilitasnya;

6. Pekerjaannya bertani atau buruh;

7. Memiliki kebanggaan terhadap isolek dan masyarakat isoleknya;

8. Dapat berbahasa Indonesia;

9. Sehat jasmani dan rohani (Mahsun, 1995:106).

3.4 Metode dan Teknik Analisis Data

Metode yang digunakan dalam pengkajian data menggunakan metode

padan, yaitu metode padan dengan alat penentu referen dan organ wicara. Teknik

dasar yang digunakan adalah pilah unsur penentu. Metode ini digunakan

membandingkan data apakah data itu berbeda secara fonologi atau leksikon.

Metode ini akan mejawab pertanyaan pertama dari peneliti yaitu “Bagaimana

variasi isolek Bahasa Angkola di Kecamatan Arse, Kecamatan Sipirok,

Kecamatan Angkola Timur”, Misalnya, variasi isolek bahasa Angkola pada

bidang fonologi dan leksikon dapat dilihat pada tabel berikut:

(7)

[tutUŋ]

Metode kedua adalah metode berkas isoglos. Untuk menjawab pertanyaan

kedua yaitu “Bagaimana pemetaan variasi leksikon isolek bahasa Angkola di

Kecamatan Arse, Kecamatan Sipirok, Kecamatan Angkola Timur. Isoglos pada

dasarnya merupakan sebuah garis imajiner yang diterapkan pada sebuah peta

(Tawansih Lauder dalam Mahsun, 1995:124). Batasan isoglos adalah

membedakan daerah-daerah pengamatan yang menggunakan gejala kebahasaan

yang serupa dengan daerah-daerah pengamatan yang lain. Isoglos berfungsi untuk

menunjukkan adanya ketidaksamaan atau perbedaan dalam menggunakan unsur

kebahasaan di antara daerah-daerah pengamatan.

Cara pembuatan Isoglos:

1. Membuat garis melengkung atau lurus pada peta dasar yang memuat

daerah-daerah pengamatan. Garis itu mempersatukan daerah-daerah-daerah-daerah pengamatan

yang menggunakan gejala kebahasaan yang serupa serta membedakan dengan

daerah-daerah pengamatan yang menggunakan gejala kebahasaan yang

serupa lainnya.

2. Membuat isoglos yang realisasi bentuknya untuk perbedaan bidang fonologi,

(8)

Penelitian ini juga menggunakan metode dialektrometri. Dialektrometri

merupakan ukuran statistik yang digunakan untuk melihat seberapa jauh

perbedaan atau persamaan yang terdapat pada tempat-tempat yang diteliti dengan

membandingkan sejumlah bahan yang terkumpul dari tempat tersebut (Revier

dalam Mahsun, 1995:118).

(S x 100)=d% n

Keterangan:

s= Jumlah beda dengan daerah pengamatan lain

n= Jumlah peta yang diperbandingkan

d= jarak kosa kata dalam prosentase

Hasil yang diperoleh berupa presentase jarak unsur-unsur kebahasaan di

antara daerah-daerah pengamatan itu, selanjutnya digunakan untuk menentukan

hubungan anatardaerah dengan kriteria sebagai berikut.

81% ke atas = dianggap perbedaan bahasa

51%- 80% = dianggap perbedaan dialek

31-50% = dianggap perbedaan subdialek

21-30% = dianggap perbedaan wicara

Di bawah 20% = dianggap tidak ada perbedaan

Perhitungan dengan dialektromentri dilakukan dengan dua cara yaitu

dengan segitiga antardaerah pengamatan dan permutasi antardaerah pengamatan.

Metode dialektrometri digunakan untuk menjawab pertanyaan ketiga yaitu

“Apakah variasi isolek tersebut berstatus beda dialek atau beda subdialek dengan

(9)

Mahsun (1995:119) menyatakan perhitungan dialektromentri dengan

segitiga antardaerah pengamatan dilakukan dengan ketentuan-ketentuan yaitu:

1. Daerah pengamatan yang diperbandingkan hanya daerah pengamatan yang

berdasarkan letaknya masing-masing mungkin melakukan komunikasi.

2. Setiap daerah pengamatan yang mungkin berkomunikasi secara langsung

dihubungkan dengan sebuah garis, sehingga diperoleh segitiga-segitiga yang

beragam bentuknya.

3. Garis-garis pada segitiga dialektromentri tidak boleh saling berpotongan.

Prinsip-prinsip umum dalam penerapan dialektrometri baik dengan segitiga

antardaerah pengamatan maupun permutasi antardaerah yaitu:

1. Sebuah daerah pengamatan dikenal lebih dari satu bentuk untuk satu makna

dan salah satu diantaranya dikenal di daerah pengamatan yang lain untuk

diperbandingkan, maka perbandingkan maka perbedaan itu dianggap tidak

sama;

2. Jika di antara daerah pengamatan yang dibandingkan terdapat slaah satu tidak

memiliki bentuk sebagai realisasi suatu makna tertentu, maka dianggap ada

perbedaan;

3. Apabila daerah-daerah pengamatan yang dibandingkan itu semua tidak

memiliki bentuk sebagai realisasi dari satu makna tertentu, maka

daerah-daerah pengamatan itu dianggap sama;

4. Dalam perhitungan dialektromentri pada bidang leksikon, perbedaan

fonologi, morfologi, morfologi yang muncul harus dikesampingkan;

(10)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Variasi Isolek Bahasa Angkola Di Kabupaten Tapanuli Selatan Tabel 1

Variasi Leksikon No

Peta

Glos Variasi Leksikon Titik Pengamatan

001 abu [abu] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

008 anjing [anjiŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

(11)

[deŋgan] 9

036 bermimpi [marmimpi] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

037 binatang [binataŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

038 bintang [bintaŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8, 9

(12)

044 buruh (ber) [marburu]

063 dingin [ŋali] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

(13)

[makuar] 8

085 hidup [maŋolu] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

(14)

097 itu [indun] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

100 jantung [jantuŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

101 jatuh [madabu] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

117 kiri [siambiraŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

118 kotor [hotor]

(15)

[beda]

[asiŋ] 2 9

125 langit [laŋit] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

126 laut [laut] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

127 lebar [bidaŋ]

[bola?]

1,3,4,5,6,7,8,9 2

128 leher [tolonan] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

129 lelaki [halak lai]

139 main [marmayam] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

140 makan [maŋan] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

141 malam [borgin] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

142 matahari [matahari] [mataniari]

145 menangis [taŋis] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

146 mencuri [manakɔ]

[panakkɔ]

1,2,4,5,6,7,8,9 3

147 menembak [manemba?] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

148 minum [minum] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

153 nyanyi [marende] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

(16)

157 pasir [pasir] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

161 perempuan [adaboru] [daboru]

164 pohon [bataŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

165 potong [mambɔla]

173 sedikit [saoti?] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

174 siang [arian]

179 sungai [aek godaŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

180 tajam [tajom] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

181 tahu [boto]

[mamboto]

(17)

[binoto] 6,7

186 tangan [taŋan] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

187 tarik [tari?] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

191 terbang [habaŋ] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

192 tertawa [martata] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

193 tidak [inda?]

198 tumpul [tuppul] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

199 ular [ulo?] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

200 usus [usus] 1,2,3,4,5,6,7,8,9

Dari hasil tabel di atas dapat diuraikan jangkauan penyebaran unsur bahasa

yang terjadi di daerah pengamatan. Jangkauan penyeberan tersebut adalah:

1. Glos „abu‟

Pada glos „abu‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [abu] yang

terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9

2. Glos „air‟

Pada glos „air‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [ae?] yang

(18)

3. Glos „akar‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „akar‟. Kedua glos itu

adalah [urat] dan [akar]. Berian [urat] terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7

berian [akar] yang terdapat pada TP: 8,9.

4. Glos „aku‟

Pada glos „aku‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[awu] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

5. Glos „alir (meng)‟

Terdapat 3 berian yang berbeda pada glos „alir (meng)‟. Ketiga berian

itu adalah [manjulur], [maŋalir] dan [mardalan]. Berian [manjulur]

terdapat di TP: 1,5,6,7 berian [maŋalir] terdapat pada TP: ,8,9 berian

[mardalan] terdapat pada TP: 3,2,4.

6. Glos „anak‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „anak‟ . Kedua berian itu

adalah [anak], [dagana?] . Berian [anak] terdapat pada TP: 1, 2, 3,4, 5,6,

7, 9 berian [dagana?] terdapat pada TP: 8.

7. Glos „angin‟

Terdapat dua berian pada glos „angin‟. Kedua berian itu adalah [aŋin]

dan [alogo]. Berian [aŋin] terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,8,9 dan berian

[alogo] terdapat pada TP: 6,7.

8. Glos „ anjing‟

Pada glos „anjing‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [anjiŋ]

(19)

9. Glos „apa‟

Pada glos „apa‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [aha] yang

terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

10.Glos „api‟

Pada glos „api‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [api] yang

terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

11.Glos „apung‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „apung‟. Kedua berian itu

adalah [meŋapuŋ] dan [mumbaŋ]. Berian [meŋapuŋ] terdapat pada TP: 8,

9 sedangkan berian [mumbaŋ] terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7

12. Glos „asap‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „asap‟. Ketiga berian itu

adalah [asop], [timus], [timbus]. Berian [asop] terdapat pada TP: 8 berian

[timus] terdapat pada TP: 1,2,4,5,9. Berian [timbus] terdapat pada TP:

3,6,7.

13.Glos „awan‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „awan‟. Ketiga berian itu

adalah [awan], [embun], [ombun]. Berian [awan] terdapat pada TP:

1,5,6,7,8 berian [embun] terdapat pada TP: 2,3,4 Berian [ombun]

(20)

14.Glos „ayam‟

Pada glos „ayam‟ hanya terdapat satu berian Berian itu adalah [manu?]

yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9

15.Glos „bagaimana‟

Terdapat enam berian yang berbeda pada glos „bagaimana‟. Keenam

berian itu adalah [biado], [biade], [biamia], [soŋondia], [bialaŋa],

[mahua]. Berian [biado] terdapat pada TP: 1,2,8 berian [biade] terdapat

pada TP: 3 berian [biamia] terdapat pada TP: 4 berian [soŋondia] terdapat

pada TP 5,7 berian [mahua] terdapat pada TP: 9.

16.Glos „baik‟

Terdapat empat berian yang berbeda pada glos „baik‟. Keempat berian itu

adalah [burju], [pade], [jeges], [deŋan]. Berian [burju] terdapat pada TP:

1, 2, 3, 5 berian [pade] terdapat pada TP: 4,6,7 berian [jeges] terdapat

pada TP: 8 berian [deŋan] terdapat pada TP: 9

17. Glos „bakar‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „bakar‟. Ketiga berian itu

adalah [bakar], [tutuŋ], [gara]. Berian [bakar] terdapat pada TP: 1,3,8

berian [tutuŋ] terdapat pada TP: 2,5,6,7,9 berian [gara] terdapat pada TP:

4.

18.Glos „ balik‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „balik‟. Kedua berian itu

adalah [bali?], [marbali?]. Berian [bali?] terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,8.

(21)

19.Glos „banyak‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „banyak‟. Kedua berian itu

adalah [bahat], [go?]. Berian [bahat] terdapat pada TP: 1,2,3,4,8,9 berian

[go?] terdapat pada TP: 5,6,7.

20.Glos „bapak‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „bapak‟. Kedua berian itu

adalah [ayah], [appa]. Berian [ayah] terdapat pada TP: 1,2,3,4,7,8,9

berian [appa] terdapat pada TP: 5,6.

21.Glos „ baring‟

Pada glos „baring‟ hanya terdapat satu berian. Satu berian itu adalah

[modom] yang terdapat pada TP: 1,2,34,5,6,7,8,9.

22.Glos „baru‟

Pada glos „baru‟ hanya terdapat satu berian. Satu berian itu adalah [baru]

yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8, 9.

23.Glos „basah‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „basah‟. Kedua berian itu

adalah [marae?] dan [guyu?]. Berian [marae?] terdapat pada TP:

1,2,3,4,5,6,8, 9 berian [guyu?] terdapat pada TP: 7.

24.Glos „ batu‟

Pada glos „batu‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [batu] yang

(22)

25.Glos „berapa‟

Pada glos „berapa‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [sadia]

yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

26.Glos „bekerja‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „bekerja‟. Kedua berian itu

adalah [karejo], [harejo]. Berian [karejo] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 6, 7,

8, 9 berian [harejo] terdapat pada TP: 4,5.

27.Glos „belah‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „belah‟. Kedua berian itu

adalah [mambɔla], [mambola?]. Berian [mambola] terdapat pada TP: 1, 2,

3, 4, 5, 8, 9 berian [mambola?] terdapat pada TP: 6,7.

28.Glos „benar‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „benar‟. Ketiga berian itu

adalah [botul], [betul], [tutu]. Berian [botul] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4,

5, 6 berian [betul] terdapat pada TP: 7, 9 berian [botul] terdapat pada TP:

7, 9 berian [tutu] terdapat pada TP: 8.

29.Glos „benih‟

Pada glos „benih‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [ bibit]

yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

30.Glos „bengkak‟

Terdapat dua berian yang berebda pada glos „bengkak‟. Kedua berian itu

adalah [mabosar], [magodaŋ]. Berian [mabosar] terdapat pada TP: 1,2 ,3 ,

(23)

31.Glos „berenang‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „berenang‟. Kedua berian itu

adalah [lage], [marlage]. Berian [lage] terdapat pada TP: 1 berian

[marlange] terdapat pada TP: 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

32. Glos „berjalan‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „ berjalan‟. Kedua berian itu

adalah [dalan], [mardalan]. Berian [dalan] terdapat pada TP:1 berian

[mardalan] terdapat pada TP: 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

33.Glos „berat‟

Pada glos „berat] hanya terdapat satu berian. Berian itu adalalah [borat].

Berian [borat] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

34.Glos „beri‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „beri‟. Kedua berian itu

adalah [lehen] dan [maŋlehen]. Berian [lehen] terdapat pada TP: 1, 2, 3,

4, 5, 6, 7 dan berian [maŋalehen] terdapat pada TP: 8, 9.

35. Glos „bermimpi‟

Pada glos „bermimpi‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu

adalah [marmimpi] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

36.Glos „binatang‟

Pada glos „binatang‟ hanya terdapat satu berian. Berian tersebut adalah

(24)

37.Glos „bintang‟

Pada glos „bintang‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [bintaŋ]

yang terdapat pada TP: 1,2 , 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

38.Glos „bintang‟

Pada glos „bintang‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [bintaŋ]

yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

39.Glos „buah‟

Pada glos „buah‟ hanya terdapat satu berian. Berian tersebut adalah

[buah] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

40.Glos „bulan‟

Pada glos „bulan‟ hanya terdapat satu berian. Berian tersebut adalah

[bulan] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

41.Glos „bulu‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „bulu‟. Kedua glos tersebut

adalah [bulu], [imbulu]. Berian [bulu] terdapat pada TP: 1, 2, 3 berian

imbulu terdapat pada TP: 4, 5, 6, 7, 8, 9.

42.Glos „bunga‟

Pada glos „bunga‟ hanya terdapat satu berian. Berian tersebut adalah

[buŋa] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

43.Glos „bunuh‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „bunuh‟ . Kedua berian itu

adalah [bunu], [pamate]. Berian [bunu] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5,

(25)

44.Glos „buruh‟(ber)‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „buruh(ber)‟. Kedua berian

itu adalah [marburu], [buru]. Berian [mamburu] terdapat pada TP: 1, 2, 4,

5, 6, 7, 8, 9 berian [buru] terdapat pada TP:3.

45.Glos „busuk‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „busuk‟. Kedua berian itu

adalah [busu?], [bau]. Berian [busuk?] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6.

7, 9 berian [bau] terdapat pada TP: 8.

46.Glos „burung‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „burung‟. Kedua berian itu

adalah [uŋgas], [pidoŋ]. Berian [uŋgas] terdapat pada TP: 1,2 berian

[pidoŋ] terdapat pada TP: 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

47.Glos „cacing‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „cacing‟. Kedua berian itu

adalah [goya?], [caciŋ]. Berian [goya?] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6,

7, 8 berian [caciŋ] terdapat pada TP: 9.

48. Glos „cium‟

Pada glos „cium‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [umma]

yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

49.Glos „cuci‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „cuci‟. Ketiga berian itu

(26)

7, 8 berian [basuh] terdapat pada TP:2 berian [mambasu] terdapat pada

TP: 3,4,5,9.

50.Glos „daging‟

Pada glos „daging‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [juhut]

yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

51.Glos „dan‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „dan‟. Kedua berian itu

adalah [dohot], [dan]. Berian [dohot] terdapat pada TP: 1, 4, 5, 6, 7, 8,9

berian [dan ] terdapat pada TP: 2, 3.

52.Glos „danau‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „danau‟. Kedua berian itu

adalah [danaɔ], [dano]. Berian [danaɔ] terdapat pada TP: 1, 2, 3 berian

[dano] terdapat pada TP: 4, 5, 6, 7, 8, 9.

53.Glos „darah‟

Pada glos „darah‟ hanya terdapat satu berian yang. Berian itu adalah

[mudar] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

54.Glos „ datang‟

Pada glos „datang‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [ro] yang

terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

55. Glos „debu‟

Pada glos „abu‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [abu] yang

(27)

56.Glos „daun‟

Pada glos „daun‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [buluŋ]

yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9

57.Glos „dekat‟

Pada glos „dekat‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [dono?]

yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

58.Glos „dekat‟

Pada glos „dekat‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [dono?]

yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

59.Glos „dengar‟

Terdapat dua berian yang berbeda. Kedua berian itu adalah [bege] ,

[tarbege]. Berian [bege] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9 berian

[tarbege] terdapat pada TP: 8.

60.Glos „di dalam‟

Pada glos „di dalam‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [di

bagasan] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

61.Glos „di‟

Pada glos „di‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [di] yang

terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6,7, 8, 9.

62.Glos „dimana‟

Terdapat dua berian yang berbeda dua berian yang berbeda. Kedua berian

(28)

63.Glos „dingin‟

Pada glos „dingin‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [ŋali]

yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

64.Glos „diri (ber)‟

Pada glos „diri (ber)‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah

[joŋjoŋ] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

65.Glos „di sini‟

Pada glos „di sini‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [dison]

yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

66.Glos „di situ‟

Terdapat dua berian yang berbeda. Kedua berian itu adalah [di sadu]

[disindu]. Berian [disadu] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 berian

[disindu] terdapat pada TP: 8, 9.

67.Glos „dorong‟

Pada glos „dorong‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [tula?]

yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

68.Glos „dua‟

Pada glos „dua‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [dua] yang

terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

69.Glos „duduk‟

Pada glos „duduk‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [juguk]

(29)

70.Glos „ekor‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „ekor‟. Ketiga berian itu

adalah [ekor], [ikur], [lailai]. Berian [ekor] terdapat pada TP: 1, 2, 3

berian [ikur] terdapat pada TP: 4, 5, 6, 7, 8 berian [lailai] terdapat pada

TP: 9.

71.Glos „empat‟

Pada glos „empat‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [opat]

yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

72.Glos „engkau‟

Pada glos „engkau‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [ho]

yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

73.Glos „gali‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „gali‟. Kedua berian itu

adalah [kuar], [makuar]. Berian [kuar] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6,

7, 9 berian [makuar] terdapat pada TP: 8.

74.Glos „garam‟

Pada glos „garam‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [sira]

yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

75.Glos „garuk‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „garuk‟. Kedua berian itu

adalah [kayo], [makayo]. Berian [kayo] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6,

(30)

76.Glos „gemuk‟

Pada glos „gemuk‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah

[mokmok] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

77.Glos „gigi‟

Pada glos „gigi‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [ipɔn] yang

terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

78.Glos „gosok‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „gosok‟. Berian itu adalah

[goso?] [maŋgoso?]. Berian [goso?] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

8, 9 berian [maŋgoso?] terdapat pada TP: 4.

79.Glos „gunung‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „gunung‟. Berian itu adalah

[tor], [gunuŋ]. Berian [tor] terdapat pada TP:1 berian [gunuŋ] terdapat

pada TP: 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

80.Glos „hari‟

Pada glos „hari‟ hanya terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu

adalah [hari] 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

81.Glos „hantam‟

Terdapat empat berian yang berbeda pada glos „hantam‟. Keempat berian

itu adalah [hajar], [gogoi], [balbal], [tayaŋ]. Berian [hajar] terdapat pada

TP: 1 berian [gogoi] terdapat pada TP: 2, 3, 4, 5, 6, 7. Berian [balbal]

(31)

82.Glos „hapus‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „hapus‟. Ketiga berian itu

adalah berian itu adalah [apus], [hapus], [maŋapus]. Berian [apus]

terdapat pada TP: 1, 3, 6, 7, 8, 9 berian [hapus] terdapat pada TP: 2, 5

berian [maŋapus] terdapat pada TP: 4.

83.Glos „hati‟

Pada glos „hati‟ hanya terdapat satu berian. Berian itu adalah [ate-ate]

yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

84.Glos „hidung‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „hidung‟. Kedua glos itu

adalah [iguŋ], [iduŋ]. Berian [iguŋ] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5,

6, 7, 8 berian [iduŋ] terdapat pada TP: 9

85.Glos „hidup‟

Pada glos „hidup‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[maŋolu] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

86.Glos „hijau‟

Pada glos „rata‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[rata] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

87.Glos „hitam‟

Pada glos „hitam‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

(32)

88.Glos „hitung‟

Terdapat empat berian yang berbeda pada glos „hitung‟. Berian itu adalah

[etoŋ], [maretoŋ], [itoŋ]. Berian [etoŋ] terdapat pada TP: 1, 3, 4, 6, 7, 8, 9

berian [maretoŋ] terdapat pada TP: 2 [itoŋ] terdapat pada TP: 5.

89.Glos „hujan‟

Pada glos „hujan‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[udan] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

90.Glos „ hutan‟

Pada glos „hutan‟ terdapat satu berian yang berebeda. Berian itu adalah

[utan] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9

91.Glos „ia‟

Pada glos „ia‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [ho]

yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

92.Glos „ibu‟

Pada glos „ibu‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[uma] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

93.Glos „ikan‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „ikan‟. Ketiga berian itu

adalah [ihan], [ikan], [gulaen]. Berian [ihan] terdapat pada TP:

1,2,3,4,5,6,9 berian [ikan] terdapat pada TP: 4 berian [gulaen] terdapat

pada TP: 7,8.

(33)

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „ikat‟. Kedua berian itu

adalah [ikat] dan [kobet]. Berian [ikat] terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7

berian [kobet] terdapat pada TP: 8,9.

95.Glos „istri‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „istri‟. Ketiga berian itu

adalah [adaboru], [daboru] dan [alak bagas]. Berian [adaboru] terdapat

pada TP: 1, 3, 7, 8 berian [daboru] terdapat pada TP: 2,4,5,6 berian [alak

bagas] terdapat pada TP: 9.

96.Glos „ini‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „ini‟. Ketiga berian itu

adalah [on], [onma], [indon]. Berian [on] terdapat pada TP: 1,3,7,8 berian

[onma] terdapat pada TP: 2,4,5,6 berian [indon] terdapat pada TP: 9.

97.Glos „itu‟

Pada glos „itu‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[indun] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

98.Glos „jahit‟

Pada glos „jahit‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[jait] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

99.Glos „jalan‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „jalan‟. Kedua berian itu

adalah [mardalan] dan [dalan]. Berian [mardalan] terdapat pada TP: 1,2

(34)

100.Glos „jantung‟

Pada glos „jantung‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[jantuŋ] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9

101.Glos „jatuh‟

Pada glos „jatuh‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[madabu] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

102.Glos „jauh‟

Pada glos „jauh‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[daɔ] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9

103.Glos „jika‟

Pada glos „jika‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [bia]

yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9

104.Glos‟kabut‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „kabut‟. Kedua berian itu

adalah [kabut] dan [marɔmbun]. Berian [kabut] terdapat pada TP:

1,2,3,4,5,8,9 berian [marɔmbun] terdapat pada TP: 6,7.

105.Glos „kaki‟

Pada glos „kaki‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[pat] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

106.Glos „kalau‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „kalau‟. Ketiga glos itu

(35)

TP:1,2,3,4,9 berian [pala] terdapat pada TP: 5,6,7 berian [molo] terdapat

pada TP: 8.

107.Glos „Kami‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „kami‟. Kedua berian itu

adalah [hami] dan [hai]. Berian [hami] terdapat pada TP: 1,2 berian [hai]

yang terdapat pada TP: 3,4,5,6,7,8,9.

108.Glos „kamu‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „kamu‟. Kedua berian itu

adalah [hamu] dan [ho]. Berian [hamu] terdapat pada TP: 1,3,4,5,6,7,8,9

berian [ho] terdapat pada TP: 2

109.Glos „kanan‟

Pada glos „kanan‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[siamun] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

110.Glos „karena‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „karena‟. Kedua berian itu

adalah [harena] dan [harana]. Berian [harena] terdapat pada TP:

1,3,4,5,6,7,9 berian [harana] terdapat pada TP: 2.

111.Glos „kata(ber)‟

Terdapat empat berian yang berbeda pada glos „kata(ber)‟. Keempat

berian itu adalah [maŋecet], [makuliŋ], [mandɔkɔn] dan [markatai].

Berian [maŋecet] terdapat pada TP: 1,3,8 berian [makuliŋ] terdapat pada

(36)

112.Glos „kayu‟

Pada glos „kayu‟ hanya terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu

adalah [hayɔ] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8, 9.

113.Glos „kecil‟

Pada glos „kecil‟ hanya terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu

adalah [mene?] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

114. Glos „kelahi(ber)‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „kelahi(ber)‟. Kedua berian

itu adalah [marbadai] dan [martenju]. Berian [marbadai] terdapat pada

TP: 1,2,3, 4,5,6,9 berian [martenju] terdapat pada TP: 8.

115.Glos „kepala‟

Pada glos „kepala‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[ulu] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8, 9.

116.Glos „kering‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „kering‟. Kedua berian itu

adalah [hiaŋ] dan [horiŋ]. Berian [hiaŋ] terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8

berian [horiŋ] terdapat pada TP: 9.

117.Glos „kiri‟

Pada glos‟kiri‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

(37)

118.Glos „kotor‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „kotor‟. Berian itu adalah

[hotor] dan [hodar]. Berian [hotor] terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,9 dan

berian [hotor] terdapat pada TP: 8.

119.Glos „kutu‟

Pada glos „kutu‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[hutu] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8, 9.

120.Glos „kulit‟

Pada glos „kulit‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[kulit] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

121.Glos „kuning‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „kuning‟. Berian itu adalah

[gorsiŋ] dan [nagorsiŋ]. Berian [gorsiŋ] terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8

berian [nagorsiŋ] terdapat pada TP: 9.

122.Glos „kuku‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „kuku‟. Kedua berian itu

adalah [sisilɔn] dan [silɔn]. Berian [sisilɔn] terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,9 berian [silɔn] terdapat pada TP: 8.

123.Glos „labalaba‟

Pada glos „labalaba‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

(38)

124.Glos „lain‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „lain‟. Berian itu adalah

[lain], [beda] dan [asiŋ]. Berian [lain] terdapat pada TP: 1,3,4,5,6,7,8

berian [beda] terdapat pada TP: 2 berian [asiŋ] terdapat pada TP: 9.

125.Glos „langit‟

Pada glos „langit‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[laŋit] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

126.Glos „laut‟

Pada glos „laut‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[laut] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

127.Glos „lebar‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „lebar‟. Berian itu adalah

[bidaŋ] dan [bola?]. Berian [bidaŋ] terdapat pada TP: 1,3,4,5,6,7,8,9

berian [bola?] terdapat pada TP: 2.

128.Glos „leher‟

Pada glos „leher‟ terdapat satu berian yang berbeda berian itu adalah

[tolonan] yang terdpaat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

129.Glos „lelaki‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „lelaki‟. Kedua berian itu

adalah [halak lai] dan [alak lai]. Berian [halak lai] terdapat pada TP:

(39)

130.Glos „lemak‟

Pada glos „lemak‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[lemak] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8, 9.

131.Glos „lempar‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „lempar‟. Ketiga berian itu

adalah [daŋur], [hambukkɔn] dan [ramban]. Berian [daŋur] terdapat pada

TP: 1,3,4,5,6,7 berian [hambukkɔn] terdapat pada TP: 2 berian [ramban]

terdapat pada TP: 8, 9.

132.Glos „licin‟

Pada glos „licin‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[landit] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8, 9.

133.Glos „lidah‟

Pada glos „lidah‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[dila] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

134.Glos „lihat‟

Pada glos „lihat‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[ligi] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8, 9.

135.Glos „lima‟

Pada glos „lima‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[lima] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8, 9.

136.Glos „ludah‟

(40)

137.Glos „lurus‟

Pada glos „lurus‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[tigor] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

138.Glos „lutut‟

Pada glos „ lutut‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[tot] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

139.Glos „main‟

Pada glos „main‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[marmayam] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8 9.

140.Glos „makan‟

Pada glos „makan‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[maŋan] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

141.Glos „malam‟

Pada glos „malam‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[borgin] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7, 8,9.

142.Glos „matahari‟

Terdapat dua berian yang berbeda yang terdapat pada glos „matahari‟.

Berian itu adalah [matahari] dan [mataniari]. Berian [matahari] terdapat

pada TP: 1, 2,3,4,5,6,7,9 berian [mataniari] terdapat pada TP: 8.

143.Glos „mati‟

Terdapat dua berian yang berbeda yang terdapat pada glos „mati‟. Berian

itu adalah [mate] dan [maniŋgal]. Berian [mate] terdapat pada TP:

(41)

144.Glos „merah‟

Terdapat dua berian yang berbeda yang terdapat pada glos „merah‟.

Kedua berian itu adalah [narara] dan [rara]. Berian [narara] terdapat pada

TP: 1,2,3, 4,5,6,7,9 berian [rara] terdapat pada TP: 8.

145.Glos „menangis‟

Pada glos „menangis‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu

adalah [taŋis] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

146.Glos „mencuri‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „mencuri‟. Berian itu adalah

[manakɔ]dan [panakkɔ]. Berian [manakɔ] terdapat pada TP: 1,2,4,5,6,7,8,9 berian [panakkɔ] terdapat pada TP: 2.

147.Glos „menembak‟

Pada glos „menembak‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu

adalah [manembak] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8, 9.

148.Glos „minum‟

Pada glos „minum‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[minum] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

149.Glos „mulut‟

Pada glos „mulut‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

(42)

150.Glos „muntah‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „muntah‟. Berian itu adalah

[muta], [mutta]. Berian [muta] terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,9

sedangkan berian [mutta] terdapat pada TP: 8

151.Glos „nama‟

Pada glos „nama‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[goar] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9.

152.Glos „napas‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „napas‟ . Kedua berian itu

adalah [marnapas] dan [hosa]. Berian [marnapas] terdapat pada TP: 1,2,3,

4 berian [hosa] terdapat pada TP: 5, 6, 7, 8, 9.

153.Glos „nyanyi

Pada glos „nyanyi‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[marende] yamg terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9

154.Glos „orang‟

Pada glos „glos‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[hala?] yang terdapat pada TP: 1,2,3,4,5,6,7,8,9

155.Glos „panas‟

Pada glos „panas‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[milas] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

156.Glos „panjang‟

Pada glos „panjang‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

(43)

157.Glos „pasir‟

Pada glos „pasir‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[pasir] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

158.Glos „pegang‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „pegang‟. Berian itu adalah

[ti ɔp] dan [maniɔp]. Berian [tiɔp] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9 berian [maniɔp] yang terdapat pada TP: 8.

159.Glos „pendek‟

Pada glos „pendek‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[mene?] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

160.Glos „peras‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „peras‟. Berian itu adalah

[peras], [mamoro] dan [poro]. Berian [peras] yang terdapat pada TP: 1

berian [mamoro] terdapat pada TP: 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 berian [poro] yang

terdapat pada TP: 9

161.Glos „perempuan‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „perempuan. Berian itu

adalah [adaboru] dan [daboru]. Berian [adaboru] terdapat pada TP: 1, 3 4,

5, 6, 7, 8, 9 berian [daboru] yang terdapat pada TP: 2.

162.Glos „perut‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „perut‟. Berian itu adalah

(44)

163.Glos „pikir‟(ber)‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „pikir(ber)‟. Berian itu

adalah [mapikir] dan [pikir]. Berian [mapikir] terdapat pada TP: 1, 3, 4,

5, 6, 7, 8, 9 berian [pikir] terdapat pada TP: 2.

164.Glos „pohon‟

Pada glos „pohon‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[bataŋ] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

165.Glos „potong‟

Terdapat tiga berian yang berbeda. Ketiga berian itu adalah [mambɔla],

[mamoŋol] dan [maŋgotap]. Berian [mambɔla ]terdapat pada TP: 1, 8, 9

berian [mamoŋol] terdapat pada TP: 2, ,3 4, 5, 6 berian [maŋgotap]

terdapat pada TP: 7.

166.Glos „punggung‟

Terdapat empat berian yang berbeda pada glos „punggung‟. Berian itu

adalah [puŋguŋ], [taŋguru], [piŋgaŋ] dan [daŋuru]. Berian [puŋguŋ]

terdapat pada TP: 1 berian [taŋguru] terdapat pada TP: 7, 9 berian

[piŋgaŋ] terdapat pada TP: 8 berian [daŋuru] terdapat pada TP: 2, 3, 4, 5,

6.

167.Glos „pusar‟

Pada „glos‟ pusar‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

(45)

168.Glos „putih‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos‟putih‟ . Kedua berian itu

adalah [bottar] dan [nabottar]. Berian [bottar] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4,

5, 6, 7, 8 berian [nabottar] terdapat pada TP: 9.

169.Glos „rambut‟

Pada glos „rambut‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[obu?] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

170.Glos „rumput‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „rumput‟. Berian itu adalah

[duhut] dan [rumput]. Berian [duhut] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,

9 berian [rumput] terdapat pada TP: 8.

171.Glos „satu‟

Pada glos „satu‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[sada] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

172.Glos „sayap‟

Terdapat tiga berian yang berbeda pada glos „sayap‟. Berian itu adalah

[sayap], [haboŋ] dan [kapa?]. Berian [sayap] terdapat pada TP: 1, 3, 4, 5,

6, 8 berian [haboŋ] terdapat pada TP: 9 berian [kapa?] terdapat pada TP:

2, 7.

173.Glos „sedikit‟

Pada glos „sedikit‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

(46)

174.Glos „ siang‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „siang‟. Berian itu adalah

[arian], [kotu?]. Berian [arian] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8

berian [kotu?] terdapat pada TP: 9.

175.Glos „siapa‟

Pada glos „siapa‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[ise] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

176.Glos „sempit‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „sempit‟. Kedua berian itu

adalah [sompit] dan [somppit]. Berian [sompit] terdapat pada TP: 1, 2, 3,

4, 5, 6, 7 berian [somppit] terdapat pada TP: 8, 9.

177.Glos „semua‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „semua‟. Berian itu adalah

[sud€] dan [sudena]. Berian [sud€] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9

berian [sudena] terdapat pada TP: 7.

178.Glos „suami‟

Pada glos „suami‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[alak lai] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

179.Glos „sungai‟

Pada glos „sungai‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

(47)

180.Glos „tajam‟

Pada glos „tajam‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[tajom] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

181.Glos „tahu‟

Terdapat empat berian yang berbeda pada glos „tahu‟. Keempat berian itu

adalah [diboto], [mamboto], [huboto], [binoto]. Berian [boto] terdapat

pada TP: 1, 3, 4 berian [mamboto] terdapat pada TP: 8 berian [huboto]

terdapat pada TP: 2, 9, 5 berian [binoto] terdapat pada TP: 6, 7.

182.Glos „tahun‟

Pada glos „tahun‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[taon] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

183.Glos „takut‟

Pada glos „takut‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[mabiar] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

184.Glos „tali‟

Pada glos „tali‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [tali]

yang terdapat pada TP: 1,2 ,3 ,4 ,5, 6, 7, 8, 9.

185.Glos „tanah‟

Pada glos „tanah‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[tano] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

186.Glos „tangan‟

(48)

187.Glos „tarik‟

Pada glos „tarik‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adala

[tarik] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

188.Glos „tebal‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „tebal‟. Kedua berian itu

adalah [hapal] dan [apal]. Berian [hapal] terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6,

8, 9 berian [apal] terdapat pada TP: 7.

189.Glos „telinga‟

Pada glos „telinga‟ terdapat dua berian yang berbeda. Berian itu adala

[supiŋ] yang terdapat pada TP: 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 sedangkan berian

[piŋgol] terdapat pada TP: 2.

190.Glos „telur‟

Pada glos „telur‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[pira] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4 , 5, 6, 7, 8, 9.

191.Glos „terbang‟

Pada glos „terbang‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[habaŋ] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

192.Glos „tertawa‟

Pada glos „tertawa‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

(49)

193.Glos „tidak‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „tidak‟. Kedua glos itu

adalah [inda?] dan [nada]. Berian [inda?] terdapat pada TP: 1, 2,3 ,4 5, 6,

7, 9 dan berian [nada] terdapat pada TP: 8.

194.Glos „tidur‟

Pada glos „tidur‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[modom] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

195.Glos „tiga‟

Pada glos „tiga‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[tolu] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

196.Glos „tipis‟

Terdapat dua berian yang berbeda pada glos „tipis‟. Kedua berian itu

adalah [tipis] dan [nipis]. Berian [tipis] terdapat pada TP: 1, 3, 4, 5, 6, 7,

8, 9 dan berian [nipis] terdapat pada TP: 2.

197.Glos „tua‟

Pada glos „tua‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[tobaŋ] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

198.Glos „tumpul‟

Pada glos „tumpul‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah

[tuppul] yang terdapat pada TP: 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

199.Glos „ular‟

(50)

200.Glos „usu‟

Pada glos „usu‟ terdapat satu berian yang berbeda. Berian itu adalah [usu]

(51)

BAB II

KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep

Berikut beberapa konsep yang digunakan dalam penelitian ini.

2.1.1 Dialek

Dialek berasal dari bahasa Yunani yaitu dialekto syang berarti varian dari

sebuah bahasa menurut penuturnya. Menurut Kridalaksana (2009:48) dialek

merupakan ragam bahasa yang berbeda-beda menurut pemakai ragam bahasa

yang dipakai oleh sekelompok bahasawan ditempat tertentu atau oleh golongan

tertentu dari suatu kelompok bahasawan yang hidup dalam waktu tertentu.

Menurut Sumarsono (2010:21-22) dialek merupakan bahasa sekelompok

masyarakat yang tinggal di suatu daerah tertentu.Perbedaan dialek dalam sebuah

bahasa ditentukan oleh letak geografis oleh kelompok pemakainya. Dialek

merupakan sistem kebahasaan yang digunakan oleh masyarakat untuk

membedakannya dari masyarakat lain yang bertetangga.

Mahsun (1995:11) menyatakan bahwa dialektologi merupakan ilmu tentang

dialek atau cabang dari linguistik yang mengkaji perbedaan-perbedaan isolek

dengan memperlakukan perbedaan tersebut secara utuh. Perbedaan isolek satu

dengan lainnya dianalisis sehingga dapat ditentukan eksistensi sebuah isolek

lainnya sehingga dapat ditentukan eksistensi sebuah isolek sebagai bahasa,

(52)

Selain itu Meillet dalam Nadra dan Reniwati (2009:1-2) mengemukakan

tiga ciri dialek yaitu:

(1) Dialek adalah perbedaan dalam kesatuan dan kesatuan dalam perbedaan

(2) Dialek adalah seperangkat bentuk ujaran setempat yang berbeda-beda,

tetapi memiliki ciri-ciri umum yang mirip dengan bentuk ujaran lain dari

bahasa yang sama

(3) Dialek tidak harus mengambil semua bentuk ujaran dari sebuah bahasa

2.1.2 Geografi Dialek

Geografi dialek merupakan cabang dialektologi yang mempelajarai

hubungan yang terdapat di dalam ragam-ragam bahasa, dengan bertumpu pada

satuan ruangan atau tempat terwujudya ragam-ragam tersebut (Debois, dkk dalam

Ayatrohaedi 1983:29). Perbedaan unsur kebahasaan berkaitan dengan faktor

geografis yang berhubungan dengan pemetaan perbedaan unsur-unsur kebahasaan

yang terdapat pada daerah pengamatan dalam sebuah penelitan. Geografi bahasa

merupakan penyelidikan mengenai distribusi dialek atau bahasa dalam wilayah

tertentu (Kridalaksana, 1984:58).

Menurut Keraf (1984:143), geografi dialek mempelajari variasi-variasi

bahasa berdasarkan perbedaan lokal dalam suatu wilayah bahasa. Geografi dialek

mengungkapkan fakta- fakta tentang perluasan ciri-ciri linguistis yang sekarang

tercatat sebagai ciri-ciri dialek.

Geografi dialek cenderung memaparkan hubungan antar ragam bahasa

yang bertumpu pada suatu ruang terwujudnya ragam-ragam itu pada saat

(53)

Konsep di atas diharapkan akan ditemukannya bentuk dialek beserta

variasi kosa kata dari bahasa khususnya di Kecamatan Arse, Kecamatan Sipirok

dan Kecamatan Angkola Timur.

2.1.3 Isoglos dan Peta Bahasa

Isoglos adalah sebuah garis imajiner yang diterapkan pada sebuah peta

bahasa (Lauder, 1990:117). Menurut Kridaklaksana (1984:78), isoglos adalah

garis peta bahasa yang menadai batas pemakaian ciri atau unsur bahasa.

Ayathrohaedi (1983:31) menyatakan bahwa isoglos merupakan gambaran

umum mengenai sejumlah dialek akan tampak jelas jika semua gejala kebahasaan

yang ditampilkan dari bahan yang terkumpul selama dipetakan.

Menurut Nababan, (1993:19) Isoglos merupakan yang menghubungkan

dua tempat yang menunjukkan ciri atau unsur yang sama, atau garis yang

memisahkan dua tempat yang menunjukkan unsur yang berbeba pada bidang

Fonologi, Morfologi, Sintaksis dan Leksikon.

Ayatrohaedi (2003:9), Peta bahasa merupakan gambaran umum mengenai

sejumlah dialek yang akan tampak jelas jika semua gejala kebahasaan ditampilkan

dari bahan yang terkumpul selama penelitian itu dipetakan. Peranan peta bahasa

dalam geografi dialek mutlak diperlukan, dengan adanya peta bahasa perbedaan

maupun persamaan yang terdapat diantara dialek-dialek yang diteliti dapat dikaji

lebih jauh.

Peta bahasa dapat berupa peragaan (display maps) dan peta tafsiran

(54)

geografis.Peta tafsiran merupakan peta yang membuat pertanyaan yang lebih

umum dengan menunjukkan distribusi variasi utama dari satu daerah ke daerah

yang lain (Chambers dan Trudgill, 1980:29).

Pada penelitian “ Geografi Dialek Bahasa Angkola di Kabupaten Tapanuli

Selatan” penulisan varian menggunakan sistem lambang, yaitu varian yang sama

pada satu bentuk dasar yang sama akan dituliskan dengan lambang yang sama,

untuk varian yang berbeda digunakan lambang y ang berbeda (Ayatrohaedi,

1979. 52).

2.1.4 Bahasa

Bahasa adalah salah satu bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan

manusia, bahasa berkembang seiring dengan perkembangan manusia karena salah

satu sifat bahasa adalah dinamis (Chaer, 2007).

Gorys keraf (1997:1) bahasa merupakan alat komunikasi masyarakat yang

berupa simbol yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.Jadi, dapat disimpulkan

bahwa bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang digunakan manusia satu

dengan manusia yang lainnya yang berasal dari alat ucap yang memiliki makna.

2.1.5 Bahasa Angkola

Bahasa Angkola adalah salah satu bahasa di Sunatera Utara. Bahasa

Angkola dipergunakan masyarakat Angkola dalam melakukan aktivitas dan untuk

berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Daerah pemakaian bahasa Angkola

sangat luas bila dilihat dari segi geografisnya, karena daerah pemakainya tidak

(55)

Angkola tersebar di Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara,

Kabupaten Mandailing Natal dan Kota Padang Sidempuan.

2.2 Landasan Teori

Penelitian ini dianalisis berdasarkan teori dialektologi struktural.

Dialektologi struktural ini diawali oleh penelitian Weinreich (1954) yang hasilnya

disampaikan dalam salah satu seminar dalam bentuk makalah yang berjudul “Is a structural dialectology passible?” Dialektologi struktural merupakan salah satu upaya untuk menerapkan dialektologi dalam membandingkan varietas bahasa

(Chambers,1980:41).

Mahsun (1995:23) menyatakan bahwa dialektologi mengkaji perbedaan

unsur-unsur kebahasaan yang mencakup seluruh bidang linguistik yaitu fonologi,

morfologi, sintaksis, leksikon dan semantik, Akan tetapi perbedaan unsur

kebahsaan yang akan diteliti dari bidang leksikon. Dikatakan perbedaan dalam

bidang leksikon jika leksem-leksem yang digunakan untuk merealisasikan suatu

makna yang sama tidak berasal dari satu etimon prabahasa (Mahsun, 1995:54).

Contohnya pada bahasa Batak Toba kata „bakar‟yaitu tutuŋ dan idalaŋ.

Teori yang telah dipaparkan di atas akan menunjukkan seperti apa

perbandingan antara variasi dialek yang akan muncul di Kecamatan Sipirok,

Kecamatan Angkola Timur, Kecamatan Arse.

Variasi leksikon dialek bahasa Batak Mandailing di Kabupaten Tapanuli

(56)

bentuk secara fonetis atau tidak, teori ini membandingkan bentuk-bentuk

individual tanpa melihat persamaan atau perbedaan tetapi melihat konstituen

sistemnya.

2.3 Tinjauan Pustaka

Tinjauan adalah hasil meninjau pandang, pendapat sesudah menyelidiki

atau mempelajari (Alwi, 2005:1198). Pustaka adalah kitab, buku primbon

(Alwi,2005:912). Penelitain mengenai bahasa Batak Mandailing sudah banyak

dilakukan sebelumnya. Namun penelitian geografi dialek bahasa mandailing di

Kecamatan Tapanuli Selatan belum ada yang meneliti. Penelitian geografi dialek

sudah banyak dilakukan oleh para peneliti sebelumnya antara lain:

Bangun, dkk (1982) dalam penelitiannya yang berjudul : “Geografi Dialek

Bahasa Toba” dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptip komperatif

dengan teknik observasi, perekam atau pencatatan tak langsung, pencatatan

langsung dan transkripsi dan terjemahan. Teori yang digunakan dalam penelitian

ini berupa daftar pertanyaan, pembahan, alih tulis fonetik. Hasil dari penelitian ini

menyatakan bahwa bahasa Batak Toba terdiri dari lima dialek yaitu dialek

Slinding, dialek Toba, dialek Samosir, dialek Sibolga.

Widayati (1997) dalam tesisnya “ Geografi Dialek Bahasa Melayu di

Wilayah Timur Asahan” yang mengkaji bidang fonologi dan leksikal dengan hasil

bahwa bahasa Melayu Asahan memiliki dua kelompok fonem dan delapan belas

fonem konsonan dalam deskripsi morfologi terdapat korespondensi afiks dalam

(57)

begitu juga deskripsi leksikal yang menunjukkan adanya perbedaan dengan

bahasa Melayu umum dan bahasa Melayu Asahan terdapat dua dialek yaitu

Batubara dan dialek Tanjung Balai.

Riswani Nasution (2001) dalam skripsinya yang berjudul “Geografi Dialek

Bahasa Maindailing di Kecamatan Lembah Melintang” membahas mengenai

variasi-variasi pada bidang leksikon dan fonologi.

Yonelda (2013) dalam skripsinya yang berjudul “Geografi Dialek Bahasa

Batak Toba di Kabupaten Samosir” dalam penelitian ini menggunakan metode

cakap dalam pengumpulan data dan metode analisis data dengan menggunakan

metode padan, metode berkas isoglos, dan metode dialektrometri. Teori yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu teori dialektologi struktural. Hasil dari

penelitian ini bahwa peneliti menyatakan terdapat 79 variasi leksikal dari 100

kosakata yang digunakan di tiga kecamatan di Kabupaten Samosir.

Basaria Simajuntak (2014) dalam skripsinya yang berjudul “Geografi

Dialek Bahasa Batak Toba di Kabupaten Humbang Hasudutan” Penelitian ini

menggunakan metode cakap dalam pengumpulan data, metode padan, metode

berkas isoglos dan metode dialektrometri dalam analisis data. Teori yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori dialektologi struktural. Hasil

dari penelitian ini bahwa di Kabupaten Humbang Hasudutan memperlihatkan

variasi fonemis dan variasi leksikon. Berdasarkan hasil dialektrometri bahasa

Batak Toba di Kabupaten ini terdiri atas dua dialek yaitu dialek Humbang

(58)

Diana Novita (2015) dalam skripsinya yang berjudul “Geografi Dialek

Bahasa Minangkabau di Kabupaten Pesisir Selatan” penelitian ini menggunakan

menggunakan metode cakap dalam pengumpulan data, metode padan, metode

berkas isoglos dan metode dialektrometri dalam analisis data. Teori yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan dialektologi struktural. Hasil dari

penelitian ini bahwa di Kabupaten Pesisir Selatan terdapat dua subdialek yaitu

(59)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap suku yang berada di Indonesia mempunyai aneka ragam bahasa

daerah, salah satu contohnya ialah bahasa Angkola. Bahasa Angkola merupakan

salah satu bahasa yang terdapat di Sumatera Utara terutama di Kabupaten

Tapanuli Selatan. Bahasa Batak Angkola dipergunakan masyarakat Tapanuli

Selatan dalam melakukan aktivitas untuk berkomunikasi dalam kehidupan

sehari-hari. Bahasa Angkola masih digunakan dalam kegiatan upacara adat bahkan di

kantor-kantor instasi pemerintahan dalam situasi tidak formal.

Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan salah satu daerah di Provinsi

Sumatera Utara. Luas wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan adalah 4,367,05 km2

dengan jumlah penduduk 263,812 jiwa. Kabupaten Tapanuli Selatan terdiri atas

14 Kecamatan dengan 493 desa dan 10 kelurahan. Terletak pada garis 0o 58‟ 35” –

2o 07‟ 33” Lintang Utara dan 98o 42‟ 50” – 99o 34‟ 16” Bujur Timur. Pada

ketinggian berkisar antara 0 – 1.925,3 m di atas permukaan laut.Kecamatan yang

terdapat di Kabupaten Tapanuli Selatan ialah Kecamatan Aek Bilah, Kecamatan

Angkola Barat, Kecamatan Sangkunur, Kecamatan Angkola Selatan, Kecamatan

Angkola timur, Kecamatan Arse, Kecamatan Batang Angkola, Kecamatan Batang

Toru, Kecamatan Marancar, Kecamatan Muara Batang Toru, Kecamatan Saipar

(60)

Luasnya daerah Kabupaten Tapanuli Selatan ditambah dengan jangkauan

arus transportasi yang cukup jauh antara satu desa dengan desa yang lainnya

menyebabkan terjadinya perbedaan faktor lingual dalam penyampaian suatu kata

untuk menyatakan maksud atau tujuan yang sama dalam berbicara. Hal ini bisa

disebut dengan dialek atau subdialek.

Dialek berasal dari kata Yunani dialektos. Dialektologi merupakan ilmu

yang mempelajari ilmu kebahasaan yang terdapat dalam suatu bahasa yang

disebabkan oleh faktor geografis. Di Kecamatan Arse dan di Kecamatan Angkola

Timur terdapat perbedaan yang sangat mencolok misalnya glos garuk di

Kecamatan Arse [kayo] sedangkan di Angkola Timur menjadi [makayo]. Selain

itu, terdapat fenomena lingual yang terjadi dibeberapa daerah Kabupaten Arse

dan Sipirok misalnya glos gunung di Kecamatan sipirok menyatakan [gunuŋ] dan

di Kecamatan Arse [tor] contoh lain yaitu glos ikat di Kecamatan Angkola Timur

[kobet] di Kecamatan Arse dan Kecamatan Sipirok [ikat] contoh berikutnya pada

glos akar di Kecamatan Arse dan Kecamatan Sipirok [urat] Kecamatan Angkola

Timur [akar].

Fenomena lingual ini terjadi karena adanya perbedaan wilayah atau daerah

oleh sekelompok individu. Berdasarkan uraian tersebut penulis terdorong untuk

meneliti perbedaan kosakata untuk diperbandingkan, Penelitian dialektologi ini

diperlukan untuk melihat gambaran umum kebahasaan yang terjadi pada titik

pengamatan yaitu Kecamatan Arse, Kecamatan Sipirok, Kecamatan Angkola

(61)

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan gambaran yang telah dipaparkan di latar belakang masalah

yang akan dibicarakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana Variasi leksikon Isolek Bahasa Angkola di kecamatan Arse,

Kecamatan Sipirok dan Kecamatan Angkola Timur?

2. Bagaimana pemetaan Variasi leksikon isolek bahasa Angkola di

Kecamatan Arse, Kecamatan Sipirok dan Kecamatan Angkola Timur?

3. Apakah variasi isolek tersebut berstatus beda dialek atau beda subdialek

dengan menggunakan Metode dialektrometri?

1.3 Batasan Masalah

Dalam penelitian “Geografi Dialek Bahasa Angkola di Kabupaten

Tapanuli Selatan” peneliti membatasi penelitian ini hanya pada unsur kosakata

atau leksikon saja, serta membatasi daerah penelitian dengan memilih tiga

Kecamatan dari empat belas Kecamatan sebagai titik pengamatan

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian

Berdasarkan gambaran yang telah dipaparkan diatas maka tujuan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mendeskripsikan variasi leksikon isolek bahasa Angkola di Kecamatan

(62)

2. Mendeskripsikan pemetaaan variasi isolek bahasa Angkola di Kabupaten

Tapanuli Selatan.

3. Mengelompokkan dialek atau subdialek dalam bahasa Angkola di

Kecamatan Arse, Kecamatan Sipirok, Kecamatan Angkola Timur.

1.4.2.1 Manfaat Teoretis

Adapun manfaat praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah wawasan dalam

penelitian geografi dialek bahasa Angkola.

2. Penelitian ini bermanfaat untuk ilmu linguistik khususnya dialektologi.

3. Menjadi bahan acuan dan sumber masukan bagi peneliti lain dalam

melakukan penelitian mengenai geografi dialek bahasa Angkola.

1.4.2.2 Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Memperkenalkan bahasa Angkola kepada masyarakat sebagai salah satu

bahasa daerah yang dapat memperkaya kebudayaan nasional.

2. Sebagai informasi bagi pemerintah daerah mengenai hasil penelitian

bahasa Nusantara khususnya bahasa Angkola.

3 Melakukan pelestarian, pembinaan, dan pengembangan salah satu bahasa

Referensi

Dokumen terkait

berpengaruh (Hitler dan Dönitz) pada peranan U-boat dalam blokade Inggris di lautan.. Atlantik 1939-1944 menjadi salah satu pemicu kegagalan Jerman

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan karuniaNya sehinga penulisan laporan tugas akhir ini dengan judul “PERANCANGAN

4.1Menyajikan simpulan secara lisan dan tulis dari teks laporan hasil pengamatan atau wawancara yang diperkuat oleh bukti.  Membuat kesimpulan dari teks yang dibaca

[r]

469.514.760,- (empat ratus enam puluh sembilan juta lima ratus empat belas ribu tujuh ratus enam puluh rupiah), adalah sebagai berikut:.. Nama Perusahaan :

Sesuai dengan Surat Penetapan Pemenang PP-08/Setpres/P2BJ/Bid-PI.I/12/2012 tanggal 19 Desember 2012, dengan ini diumumkan hasil pelelangan umum pascakualifikasi

316.447.120,- (tiga ratus enam belas juta empat ratus empat puluh tujuh ribu seratus dua puluh rupiah), adalah sebagai berikut:.. Nama Perusahaan :

Hambleton dan Swaminathan (1985) menunjukkan bahwa karakteristik fungsi informasi tes adalah (a) ditetapkan untuk satu set aitem tes pada setiap titik dari kontinum