• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Usabilitas Situs Web Digital Repository Universitas Negeri Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Uji Usabilitas Situs Web Digital Repository Universitas Negeri Medan"

Copied!
76
0
0

Teks penuh

(1)

UJI USABILITAS SITUS WEB DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

Skripsi

Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

dalam bidang studi Perpustakaan dan Informasi

Oleh :

Tungko Samuel Perdana Tarihoran 090709025

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS ILMU BUDAYA

DEPARTEMEN ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI MEDAN

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Uji Usabilitas Situs Web Digital Repository Universitas Negeri Medan

Oleh : Tungko Samuel Perdana Tarihoran

Nim : 090709025

Dosen Pembimbing I : Himma Dewiyana, S.T, M.Hum.

NIP : 19720825 200604 2 001

Tanda Tangan :

________________________

Tanggal :

_______________________

Dosen Pembimbing II : Dr. Drs. A. Ridwan Siregar, S.H.,M.Lib.

NIP : 19531125 197812 1 001

Tanda Tangan :

_______________________

Tanggal :

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Uji Usabilitas Situs Web Digital Repository Universitas Negeri Medan

Oleh : Tungko Samuel Perdana Tarihoran

Nim : 090709025

DEPARTEMEN STUDI PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI

Ketua : Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd.

NIP : 19511119 198601 2 001

Tanda Tangan :

_________________________

Tanggal :

(4)

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinalitas dan belum pernah disajikan sebagai suatu tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulis dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan mencantumkan tanda kutip.

Medan, April 2014 Penulis,

(5)

ABSTRAK

Tarihoran, Tungko Samuel Perdana. 2013. Uji Usabilitas Situs Web Digital Repository UNIMED.

Penelitian ini dilakukan pada situs web Digital Repository Universitas Negeri Medan (UNIMED). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat usabilitassitus web Digital Repository UNIMED serta perubahan-perubahan apa yang harus dilakukan pada situs web Digital Repository UNIMED dalam rangka meningkatkan usabilitassitus web Digital Repository UNIMED. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan karakteristik usabilitas dari sebuah antarmuka/interface perpustakaan berbasis web. Metode Formal Usability Test digunakan untuk mengukur usabilitas dari situs web Digital Repository UNIMED berdasarkan empat dimensi yang dijadikan indikator pengukuran yaitu efektivitas (seberapa baik pengguna mencapai tujuannya dengan menggunakan sistem dan kelengkapan yang diperoleh dalam menyelesaikan suatu tugas), efisiensi(sumber daya yang digunakan guna mencapai ketepatan dan kelengkapan tujuan), kepuasan (kebebasan dari ketidaknyamanan, dan sikap positif terhadap penggunaan produk atau ukuran subjek tentang bagaimana perasaan pengguna ketika menggunakan sistem) dan learnability (kemampuan pengguna dalam menggunakan sistem). Sampel dalam penelitian ini adalah 6 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi efektivitas menunjukkan bahwa situs web digital repository sudah dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna secara tepat dan akurat. Dimensi efisiensi menunjukkan bahwa bahwa sistem temu balik informasi masih belum baik. Hasil dokumen yang terpanggil tidak memberikan presisi yang tinggi sesuai dengan harapan. Dimensi kepuasan menunjukkan bahwa pengguna sudah puas dengan sistem yang ada. Dimensi learnability situs web Digital Repository UNIMED sudah memiliki tingkat learnability yang baik.

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yesus Kristus, dengan terselesaikannya skripsi yang berjudul “Uji Usabilitas Situs Web Digital Repsoitory Universitas Negeri Medan”. Skripsi ini merupakan tugas akhir penulis untuk menyelesaikan pendidikan pada Departemen Studi Perpustakaan dan Informasi Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan membahas mengenai usabilitas dan memaparkan hasil analisis mengenai tingkat usabilitas situs web Digital Repository Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, dorongan serta bantuan dari berbagai pihak, baik berupa moril maupun material. Maka pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus. My everything.

2. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Irawaty A. Kahar, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Program Studi S-1 Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Himma Dewiyanna, S.T.,M.Hum. Selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan, bimbingan, dorongan dan motivasi selama penulis menuntut ilmu di S-1 Ilmu Perpustakaan dan Informasi.

5. Bapak Dr. Drs. A. Ridwan Siregar, S.H.,M.Lib. Selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan dorongan pengarahan dan masukan kepada penulis.

(7)

Sumatera Utara yang telah banyak memberikan pengetahuan dan bantuannya selama penulis menjadi mahasiswa.

7. Untuk teman-teman seperjuangan stambuk 2009, terimakasih untuk bantuannya selama ini, khususnya untuk Andi dan Catur yang dengan senang hati membantu penulis dalam penulisan skripsi ini.

8. Kedua orang tua penulis yang tercinta Ayahanda Drs. P. Tarihoran M.Div dan Ibunda N. Hutapea yang selalu memberikan doa dan kasih sayang yang tak terhingga kepada penulis. Kalian adalah sumber kekuatan dalam hidupku selama ini. Allah memberikan ayah dan ibu yang terbaik yang pernah ada dalam hidupku, ku letakkan rasa bangga di dalam dadaku. I love you.

9. Kakak-kakakku dan adik-adikku tercinta : Kak Bunga, Kak Iren, Kak Tiodor, Dek Valent, dan Dek Josua yang telah memberikan dukungan, motivasi, semangat dan kasih sayang bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat di Army of God, ada kak Junita, bro Ramson, dan Santi. Bahagia bisa memiliki kalian. Terimakasih atas doa dan dukungannya selama ini.

11.Adik-adikku di Princess of God. Terimakasih buat semangat dan dukungannya selama ini. Untuk sarapan dadakannya. Perhatian dari kalian menjadi penambah semangat dalam penulisan skripsi ini.

12.Adik-adikku di Serenity. Terimakasih buat dukungan doa dan semangat kalian dalam mendukung penulis menyelesaikan skripsi ini. 13.Terimakasih untuk someone special yang menjadi bagian dari

(8)

Penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki banyak kekurangan baik dari segi isi, bahasa, maupun penulisanya. Maka dari itu penulis mengharapkan tanggapan, kritikan dan saran yang bersifat membantu demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Medan, April 2014 Penulis,

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……….. i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Arsitektur Informasi ... 4

2.1.1 Defenisi Arsitektur Informasi ... 4

2.2 Arsitektur Informasi dan World Wide Web ... 5

2.2.1 Generasi World Wide Web ... 5

2.2.2 Arsitektur World Wide Web ... 8

2.2.3 Komponen Arsitektur World Wide Web ... 8

2.3 Evaluasi Situs Web ... 12

2.3.1 Usabilitas ... 12

2.3.2 Karakteristik Usabilitas ... 13

2.3.3 Usabilitas Web (Web Usability) ... 14

2.3.4 Uji Usabilitas Web (Web Usability Testing) ... 15

2.4 Evaluasi Teknik Pengukuran Situs Web ... 17

(10)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitiasn ... 24

3.1.1 Unit Analisis ... 24

3.2 Metode Pengumpulan Data ... 24

3.3 Jenis dan Sumber Data ... 24

3.4 Instrumen Penelitian ... 25

3.5 Variabel Penelitian ... 26

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.7 Analisis Data ... 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Efektivitas ... 28

4.2 Efisiensi ... 28

4.3 Kepuasan ... 38

(11)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ... 51 5.2 Saran ... 52

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Three Generation of the Web ... 6

Tabel 2 Distinguish of Web 1.0, Web 2.0 dan Post-Web 2.0 ... 7

Tabel 3 Karakteristik Usability ... 13

Tabel 4 Atribut Usability Menurut para Ahli. ... 14

Tabel 5 Beberapa Metode Pengukuran Situs Web ... 20

Tabel 6 Indikator Variabel ... 26

Tabel 7 Karakteristik Responden ... 27

Tabel 8 Usability Testing Questions ... 28

Tabel 9 Hasil Penelusuran untuk Variabel Efisiensi Tugas 1 ... 30

Tabel 10 Hasil Penelusuran untuk Variabel Efisiensi Tugas 2 ... 31

Tabel 11 Hasil Penelusuran untuk Variabel Efisiensi Tugas 5 ... 32

Tabel 12 Hasil Penelusuran untuk Variabel Efisiensi Tugas 6 ... 33

Tabel 13 Komponen IA pada STBI Digital Repository UNIMED ... 35

Tabel 14 Tingkat Kejelasan Pengorganisasian Informasi pada Digital Repository UNIMED ... 42

Tabel 15 Pelabelan pada Digital Repository UNIMED ... 43

Tabel 16 Tingkat Kejelasan Istilah Label ... 44

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Karakteristik Usability ... 16

Gambar 2 Diamond Framework ... 22

Gambar 3 Kotak Penelusuran Tugas 1 ... 29

Gambar 4 Hasil Penelusuran Tugas 1. ... 29

Gambar 5 Kotak Penelusuran dengan Metode Boolean Search ... 30

Gambar 6 Hasil Penelusuran Tugas 3 ... 31

Gambar 7 Kotak Pencarian Tugas 5 ... 32

Gambar 8 Hasil Penelusuran Tugas 5 ... 32

Gambar 9 Kotak Pencarian Tugas 6 ... 33

Gambar 10 Dokumen Terpanggil Tugas 6 ... 34

Gambar 11 Diagram Tingkat Kemudahan Sistem ... 37

Gambar 12 Browse by Category ... 38

Gambar 13 Browse by Subjek Heading ... 39

Gambar 14 Browse by Organization ... 40

Gambar 15 Jenis Postingan ... 41

Gambar 16 Label pada Situs Web ... 42

Gambar 17 Antarmuka Situs Web Digital Repository UNIMED ... 44

Gambar 18 Tingkat Kemenarikan Situs Web Digital Repository UNIMED 45

Gambar 19 Konten Situs Web Digital Repository ... 46

Gambar 20 Diagram Tingkat Kemudahan Perbaikan Error ... 48

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

(15)

ABSTRAK

Tarihoran, Tungko Samuel Perdana. 2013. Uji Usabilitas Situs Web Digital Repository UNIMED.

Penelitian ini dilakukan pada situs web Digital Repository Universitas Negeri Medan (UNIMED). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat usabilitassitus web Digital Repository UNIMED serta perubahan-perubahan apa yang harus dilakukan pada situs web Digital Repository UNIMED dalam rangka meningkatkan usabilitassitus web Digital Repository UNIMED. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang bertujuan mendeskripsikan karakteristik usabilitas dari sebuah antarmuka/interface perpustakaan berbasis web. Metode Formal Usability Test digunakan untuk mengukur usabilitas dari situs web Digital Repository UNIMED berdasarkan empat dimensi yang dijadikan indikator pengukuran yaitu efektivitas (seberapa baik pengguna mencapai tujuannya dengan menggunakan sistem dan kelengkapan yang diperoleh dalam menyelesaikan suatu tugas), efisiensi(sumber daya yang digunakan guna mencapai ketepatan dan kelengkapan tujuan), kepuasan (kebebasan dari ketidaknyamanan, dan sikap positif terhadap penggunaan produk atau ukuran subjek tentang bagaimana perasaan pengguna ketika menggunakan sistem) dan learnability (kemampuan pengguna dalam menggunakan sistem). Sampel dalam penelitian ini adalah 6 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi efektivitas menunjukkan bahwa situs web digital repository sudah dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna secara tepat dan akurat. Dimensi efisiensi menunjukkan bahwa bahwa sistem temu balik informasi masih belum baik. Hasil dokumen yang terpanggil tidak memberikan presisi yang tinggi sesuai dengan harapan. Dimensi kepuasan menunjukkan bahwa pengguna sudah puas dengan sistem yang ada. Dimensi learnability situs web Digital Repository UNIMED sudah memiliki tingkat learnability yang baik.

(16)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Penggunaan teknologi dalam menyebarkan informasi berdampak pada semakin mudahnya penyebaran informasi dilakukan. Berbagai media dapat digunakan dalam menyebarkan informasi, salah satunya adalah situs web. Situs web mampu memuat sejumlah halaman web yang memiliki topik saling terkait, terkadang disertai pula dengan berkas-berkas gambar, video, atau jenis-jenis berkas lainnya.

Hal ini juga terjadi pada lembaga perpustakaan perguruan tinggi yang mulai memanfaatkan teknologi ke dalam sistem perpustakaannya. Banyak perpustakaan perguruan tinggi mulai menerapkan sistem komputerisasi pada kegiatan kerumah-tanggaannya, sehingga cara-cara konvensional berangsur mulai digantikan dengan sistem berbasis komputer.

Berdasarkan hal ini, perpustakaan tidak lagi dipandang sebagai sebuah bangunan, dimana layanannya hanya dapat dinikmati apabila pengguna mendatangi langsung gedungnya serta koleksinya hanya terbatas pada koleksi yang tercetak saja. Perpustakaan di era kemajuan teknologi informasi saat ini adalah perpustakaan yang bisa diakses dimana saja dan kapan saja, tanpa harus melakukan kunjungan fisik. Perpustakaan digital, adalah perpustakaan di era kemajuan teknologi saat ini khususnya internet.

Perpustakaan digital dapat diakses melalui situs web yang telah ditentukan oleh penyedia layanan perpustakaan. Situs web ini tentunya akan menjadi pintu gerbang menuju layanan perpustakaan digital tersebut.

(17)

yang sesuai dengan kebutuhan dan kepuasan pengguna yang menggunakan sistem.

Perpustakaan Universitas Negeri Medan (UNIMED) adalah salah satu perpustakaan yang jumlah pengguna potensialnya cukup tinggi. Sebagai dampak dari perkembangan teknologi informasi, perpustakaan UNIMED juga telah berhasil meluncurkan situs web Digital Repository UNIMED sejak Mei 2012

dengan alamat

koleksi skripsi, tesis dan disertasi mahasiswa UNIMED didigitalkan untuk diunggah kedalam situs web perpustakaan. Tujuan dari pendigitalisasian koleksi dan katalog induk tersebut adalah agar semakin mempermudah sivitas akademika dalam memanfaatkan dan mengakses layanan perpustakaan. Sivitas akademika yang dimaksud adalah pengguna potensial mencakup dosen dan mahasiswa yang berada di UNIMED.

Hasil survei yang dilakukan penulis menunjukan bahwa ternyata tidak semua mahasiswa memanfaatkan situs web Digital Repository UNIMED. Dari 50 orang mahasiswa UNIMED yang dipilih secara acak, sebanyak 52% tidak pernah mengakses sama sekali bahkan tidak mengetahui keberadaan situs web perpustakaan, 34% hanya mengakses sebanyak 1 x seminggu, dan sisanya, yaitu sebanyak 14% saja yang mengakses lebih dari 3x seminggu. Dari data diatas menunjukkan bahwa situs web Digital Repository UNIMED tidak banyak digunakan oleh mahasiswa UNIMED. Berdasarkan data statistik pengunjung situs

web

ada sekitar 689.732 visitor, artinya jika dihitung rata-rata jumlah visitor per harinya ada sekitar 1.187 visitor. Data tersebut tidak otomatis mengindikasikan bahwa situs web Digital Repository UNIMED sudah ramah pengguna, oleh karena itu diperlukan pengukuran usabilitas secara sistematis.

(18)

Persoalan yang muncul dapat berupa persoalan teknis yang berkaitan dengan akses internet, menu navigasi situs, sampai dengan persoalan isi situs. Persoalan teknis dan isi situs yang dihadapi oleh mahasiswa UNIMED akan semakin beragam, jika cakupan mahasiswa yang menjadi peserta uji diperluas hingga keseluruh mahasiswa UNIMED. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul: UJI USABILITAS SITUS WEB DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS NEGERI MEDAN”

1.1 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah seperti diuraikan di atas, masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana tingkat usabilitas antarmuka situs web Digital Repository UNIMED.

1.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengukur tingkat usabilitas antarmuka situs web Digital Repository UNIMED

2. Mengetahui perubahan-perubahan apa yang harus dilakukan untuk situs web Digital Repository UNIMED

1.3 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Menambah wawasan penulis mengenai tingkat usabilitas antarmuka situs web perpustakaan

2. Sebagai bahan masukan bagi pihak perpustakaan untuk semakin memaksimalkan pelayanannya kepada para pemustaka.

3. Sebagai bahan pembanding untuk peneliti selanjutnya yang melakukan penelitian dibidang uji antarmuka antarmuka situs web.

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

(19)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Arsitektur Informasi

2.1.1 Definisi Arsitektur Informasi

Pengorganisasian informasi untuk menjadikannya lebih sederhana,

mendesain dan mengintegrasikan sistem informasi, serta menciptakan jalan bagi

pengguna untuk dapat berinteraksi dengan sebuah sistem informasi adalah hal-hal

yang berkaitan dengan arsitektur informasi. Dengan tujuan utama dari semua itu

adalah agar pengguna dapat mengerti tentang sebuah sistem dan dapat mengelola

informasi yang dibutuhkannya sehingga pada akhirnya dapat membuat keputusan

yang tepat dari hasil informasi yang didapat.

Lebih lanjut, ada beberapa definisi yang diberikan para ahli mengenai

arsitektur informasi, seperti yang diberikan oleh Wurman dalam Ding dan Lin

(2010: 1) yaitu “(1) the individual who organizes the patterns inherent in data,

making the complex clear. (2) a person who creates the structure or map of

information which allows others to find their personal path to knowledge. (3) the

emerging 21st century professional occupation addressing the needs of the age

focused upon clarity, human understanding, and the science of the organization of

information.” Wurman menjelaskan bahwa tugas utama arsitek informasi adalah

membuat segalanya menjadi lebih jelas (making the complex clear) melalui

pengorganisasian dan presentasi informasi yang lebih baik.

Menurut Rosenvield dan Morville dalam Ding dan Lin (2010: 2)

mengambil pendekatan yang multi perspektif untuk mendefinisikan arsitektur

informasi. Berikut definisinya:

1) The structural design of shared information environments.

2) The combination of organization, labeling, search and

navigation schemes within websites or intranets.

3) The art and science of shaping information products and

experience to support usability and findability.

4) An emerging discipline and community of practice focused on

bringing principles of design and architecture to the digital

(20)

Definisi pertama sangat luas dan menekankan pada desain struktural. Definisi kedua menentukan ruang lingkup arsitektur informasi, namun konteksnya lebih ke arah website dan intranet. Definisi ketiga menyoroti tentang hubungan antara arsitektur informasi, usability, dan findability. Sedangkan dalam definisi yang keempat menjelaskan tentang prinsip-prinsip desain dan arsitektur dengan lanskap digital. Hal ini pada akhirnya menjelaskan mengapa arsitektur informasi menjadi disiplin ilmu dalam lingkungan web meskipun arsitektur informasi sendiri telah ada jauh sebelum era world wide web (www) berkembang.

Definisi lain datang dari Ding dan Lin (2010: 2). Mereka memberikan definisi arsitektur informasi sebagai berikut: Information architecture is about organizing and simplifying information, designing, integrating and aggregating information spaces/systems; creating ways for people to find,understand, exchange and manage information; and, therefore, stay on top of information and make right decisions.

Lebih lanjut Ding dan Lin menjelaskan bahwa arsitektur informasi tidak hanya merancang ruang informasi individu (seperti situs web, perangkat lunak, dan aplikasi komputer) tetapi juga menangani agregrasi strategis dan integrasi informasi beberapa ruang termasuk semua channel dan platform. Arsitektur Informasi tidak hanya mengorganisasikan informasi tetapi juga menyederhanakan informasi untuk pemahaman yang lebih baik. Arsitektur Informasi pada akhirnya didesain tidak hanya untuk mendukung pengguna dalam mencari informasi tetapi juga untuk mengelola dan menggunakan informasi tersebut.

2.2

Arsitektur Informasi dan

World Wide Web

2.2.1 Generasi World Wide Web

Evaluasi situs web yang dilakukan para ahli menghasilkan pembagian kategori situs web kedalam berbagai generasi. Pembagian ini juga sangat dipengaruhi oleh penerapan prinsip-prinsip arsitektur informasi pada situs web. Pembagian tersebut adalah Web 1.0, Web 2.0, dan Post-Web 2.0 (Ding dan Lin, 2010: 8). Berikut ini adalah tabel mengenai ringkasan fitur utama dari berbagai generasi web dan perbandingannya.

Tabel 1. Three Generation of the Web

Web 1.0 Web 2.0 Post-Web 2.0

Purpose and Motivation

Web presence and eCommerce

User participant (e.g., wikis, digg); Harness the collective

(21)

intelligence. Platform Windows is the

platform. Web is supplemental.

Web is the “platform” Linked Data is the “platform”

Major Ways of Information Access

Web directories (e.g., the original Yahoo!) and earlier search engines (e.g., Lycos InfoSeek, and AltaVista)

Search engine with popularity-based ranking (e.g., Google); Agregators.

On Individual Sites + User controlled customization across

From less structured links to

pre-determined structure provide by the site owner

Web 1.0 IA +

Emergent IA based on user

activities/participation

Integration of displays, content structure, linked data, and usage data

Navigation In-line links, Frames Pre-determined global + local + associative navigation

Web 1.0 Navigation + Dynamic Navigation based on participation

Contex-based consistent look and feel, branding design, user experience

Web Applications Page based applications

Server-drived web application and precompiled desktop web applications.

Boundary of Web pages and Web applications get blurry.

Content and Interaction

From static content to Database-backed dynamic content

Rich Internet content owners (audio, video, images)

Multi-modalities and channels aggregated by the web (e.g., IM, Video Conference, digital devices)

Agregation of content, data, and services from multiple

sources/sites User Activities Going to multiple sites

via directories, portals, or search engines. Informationa seeking.

User contributing content and tags. Stay connected in

(22)

Seperti yang ditunjukkan pada tabel diatas, tingkat kapabilitas dan kekuatan situs web semakin lama semakin meningkat dari generasi ke generasi. Tetapi bagaimanapun juga, setiap perubahan yang ada dari setiap generasi tidak langsung membukitkan bahwa sebuah situs web semakin baik, khususnya apabila itu tidak berorientasi pada kebutuhan pengguna dan tingkat usability.

Tabel 2 di bawah ini akan dipaparkan beberapa contoh untuk melihat perbedaan antara web dari generasi yang satu ke generasi yang lain.

Tabel 2. Distinguish of Web 1.0, Web 2.0 dan Post-Web 2.0

Business Area Web 1.0 Web 2.0 Post-Web 2.0

Advertising Double Click Google AdSense Viral distribution of small, fast, and customizable

applications via multiple channels (e.g., computers and devices)

Photo Sharing Ofoto Flickr

Content Distribution

Akamai BitTorrent

Music File Distribution

mp3.com Napster

Encyclopedia Britannica Online Wikipedia Personel Presence Personal Website Blogging,

microblogging

upcoming.org and EVDB

Even Organization Evite Search engine

optimization Internet Presence Domain name

speculation

Cost per click

Traffic Metrics Page views Joint content creation with user participation

Content Push Publishing by owner

Wikis Applications

embedded into multiple places Content “Push” Stickiness

Sumber: Web 2.0: Hype, Reality, or the Future? (http://rallenhome.com/essays/essay4.html) (2005)

(23)

Arsitektur Informasi Web adalah merupakan aspek yang sangat penting

dari pengorganisasian sebuah situs web baik dalam hal memberikan informasi

maupun dalam hal berkomunikasi dengan user. Menurut Morville dan Rosenfeld

dalam Burford (2011: 19) Web Information Architecture adalah sebuah istilah

yang digunakan untuk menggambarkan proses desain informasi dan hasil dari

proses desain tersebut.

Membangun sebuah situs web tidak hanya sekedar menuliskan bahasa

HTML saja. Siapa pengguna situs web tersebut dan apa alasan mereka

menggunakan situs tersebut adalah dua pertanyaan penting yang harus dijawab

seorang desainer sebelum membangun sebuah situs web. Seorang desainer situs

web perlu menemukan ide yang dapat menarik pengguna untuk berkunjung ke

situs web tersebut. Secara keseluruhan seorang desainer situs web membutuhkan

visi yang melekat kuat pada situs web tersebut yang membuatnya khas dan dan

baik untuk digunakan.

Menurut Morville (1998: 5) arsitektur informasi untuk world wide web

adalah tentang menerapkan prinsip-prinsip arsitektur dan ilmu perpustakaan

dalam mendesain sebuah situs web. Tugas arsitek adalah untuk membuat sebuah

kerangka bangunan situs web yang membuatnya nyaman serta mengundang

pengguna untuk mau berkunjung, ‘bersantai’, atau bahkan berkunjung kembali

suatu hari nanti.

2.2.3 Komponen Arsitektur Informasi World Wide Web

Morville dan Rosenfeld (2006: 50) membagi arsitektur informasi menjadi

beberapa komponen, yaitu :

1) Alat Bantu Penelusuran (Browsing Aids)

2) Alat Bantu Pencarian (Search Aids) 3) Isi dan Tugas (Content and Task)

4) Komponen Tidak Terlihat (Invisible Component)

1) Alat Bantu Penelusuran (Browsing Aids)

Komponen ini bertujuan membantu pengguna menavigasi situs web.

Pengguna tidak mengartikulasikan apa yang menjadi kebutuhan mereka, tetapi

menemukannya sendiri melalui menu dan link yang disediakan. Jenis alat

bantu browsing meliputi:

(24)

Adalah cara utama dalam pengelompokkan konten sebuah situs. Juga

dikenal dengan istilah taksonomi dan hirarki. Tag clouds adalah juga

merupakan bentuk sistem organisasi.

b. Sistem Navigasi Situs (Site-wide Navigation System)

Sistem navigasi utama yang membantu pengguna mengerti di situs web

apa mereka berada dan kemana pengguna harus pergi untuk mengakses

sebuah situs.

c. Sistem Navigasi Lokal (Local Navigation System)

Hampir sama dengan site-wide navigation system, local navigation system

membantu pengguna mengerti di situs apa mereka berada.

d. Peta Situs/Daftar Isi (Sitemaps/Table of Content)

Sistem navigasi yang melengkapi sistem navigasi utama. Memberikan

rangkuman dan link ke isi utama dari situs web, dan biasanya berbentuk

outline.

e. Index Situs (Site Indices)

Sistem navigasi tambahan yang memberikan daftar menurut abjad link ke

isi utama situs web.

f. Petunjuk Situs (Site Guides)

Sistem navigasi tambahan yang memberikan informasi khusus pada topic

yang spesifik serta link ke situs web terkait kontent situs tersebut.

g. Site Wizards

Sistem navigasi tambahan yang mengarahkan pengguna melalui

serangkaian langkah-langkah berurutan, juga dapat membuat link ke

halaman situs web terkait.

h. Sistem Navigasi Kontekstual (Contextual Navigation System)

Secara konsisten menyajikan link ke konten terkait. Sering tertanam di

dalam teks, dan umumnya digunakan untuk menghubungkan konten yang

sangat khusus dalam sebuah situs web.

2) Alat Bantu Pencarian (Search Aids)

Komponen ini memungkinkan masuknya query yang dibangun sendiri oleh

(25)

menampilkan informasi yang telah disesuaikan dengan query pengguna

tersebut. Jenis komponen penelusuran meliputi:

a. Kotak Penelusuran (Search Interface)

Cara-cara memasuki dan merevisi permintaan pencarian, biasanya melalui

informasi mengenai bagaimana cara meningkatkan query yang

dirumuskan pengguna, serta cara lain untuk mengkonfigurasi pencarian

pengguna.

b. Bahasa Query (Query Languege)

Bahasa query bisa termasuk operator Boelan (AND, OR, NOT) operator

Proximity (ADJACENT, NEAR), atau dengan cara menspesifikkan bagian

yang dicari (contohnya AUTHOR=”Shakespeare”).

c. Pengembangan Query (Query Builders)

Adalah cara untuk memaksimalkan query penelusuran. Contoh paling

umum adalah dengan pengecekan ejaan, stemming, konsep penelusuran,

dan pencarian persamaan istilah melalui thesaurus.

d. Algoritma Temubalik (Retrieval Algorithms)

Bagian dari mesin pencari yang menentukan konten apa yang paling sesuai

dengan query yang diberikan pengguna.

e. Wilayah Pencarian (Search Zones)

Himpunan bagian dari konten situs web yang telah diindeks secara

terpisah untuk mendukung penyempitan pencarian.

f. Hasil Penelusuran (Search Result)

Menampilkan konten yang sesuai dengan query penelusuran yang

dibangun oleh pengguna termasuk berapa banyak temuan yang akan

ditampilkan, dan bagaimana hasil temuan dirangking, disortir dan

dikelompokkan.

3) Isi dan Tugas (Content and Task)

Ini adalah tujuan utama pengguna. Content dan task adalah sesuatu yang

sangat sulit dipisahkan dari arsitektur informasi. Content dan task meliputi:

(26)

Label untuk konten yang ditampilkan

b. Link Tertanam (Embedded Links)

Link ke dalam teks

c. Metadata Tertanam (Embedded Metadata)

Informasi yang dapat digunakan sebagai metadata.

d. Chunk

Unit logis dari konten, dapat bervariasi dalam glunarity

e. Lists

Link ke potongan-potongan konten

f. Alat Bantu Urutan (Sequential Aids)

Petunjung yang menunjukkan dimana pengguna berada dalam proses atau

tugas, dan seberapa jauh dia harus pergi untuk menyelesaikan itu

(misalnya :”petunjuk 3 dari 8”)

g. Tanda Pengenal Situs Web (Identifiers)

Petunjuk yang menunjukkan dimana pengguna berada dalam sistem

informasi (misalnya menspesifikan logo apa situs yang digunakan, atau

breadcrumb yang menjelaskan dimana situs web tersebut berada)

4) Komponen Tidak Terlihat (Invisible Component)

Komponen arsitektur tertentu terwujud sepenuhnya pada bagian latarbelakang

atau yang mungkin tidak pernah berinteraksi dengan pengguna.

Komponen-komponen ini sering sangat mendukung Komponen-komponen lainnya, seperti thesaurus

yang digunakan untuk meningkatkan pencarian. Berikut komponen arsitektur

tidak terlihat:

a. Kosa kata terkontrol dan Thesaurus

Kosa kata terkontrol dari kosa kata yang merujuk yang menggambarkan

domain yang spesifik, biasanya menyertakan istilah varian. Tesaurus

adalah kosa kata terkontrol yang umumnya menyertakan link

kepengertian yang lebih luas dan sempit, istilah yang terkait, dan deskripsi

istilah yang merujuk. Sistem pencarian dapat meningkatkan query dengan

mengekstraksi sinonim query dari sebuah kosa kata terkontrol.

(27)

Digunakan untuk merangking hasil penelusuran berdasarkan urutan

relevansi data yang terpanggil.

c. Best Bets

Hasil penelusuran manual yang dipadu dengan hasil penelusuran

menggunakan query untuk menilai hasil yang mana yang lebih relevan.

2.3

Evaluasi Situs web

2.3.1 Usabilitas

Dalam ISO/IEC 14598-1 secara sederhana usabilitasdidefinisikan sebagai

a Quality in Use. Produktivitas dan kenyamanan seseorang secara langsung

ditentukan oleh ketergunaan dari perangkat lunak yang mereka gunakan.

Usabilitas bukanlah sebuah barang mewah tetapi merupakan sebuah bahan dasar

dari sebuah sistem perangkat lunak. Selama beberapa dekade, usabilitas

memperoleh banyak perhatian dari para peneliti, khususnya mereka yang bergelut

dibidang pengembangan perangkat lunak. dan komunitas Human Interaction

Computer (HCI). Konsep dari usabilitas tidaklah mudah untuk digambarkan, ada

banyak peneliti yang memberikan definisi dalam konteks yang berbeda-beda.

ISO/IEC 9126-1, 2000 memberikan definisi sebagai berikut: “Usability is

the capability of the software product to be understood learned, used and

attractive to the user, when used under specified condition.” Atau Usability

adalah kemampuan sebuah produk perangkat lunak untuk dapat dipahami,

dipelajari, sesuatu yang biasa dan menarik bagi pengguna, saat digunakan dalam

kondisi tertentu.

Dalam ISO9241-11, 1998 mendefinisikan sebagai berikut: “Usability is

the extent to which a product can be used by specified users to achieve specified

goals with effectiveness, efficiency and satisfaction in a specified context of use.”

Atau dalam terjemahan bebasnya, Usability adalah sejauh mana suatu produk

dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan tertentu dengan

efektivitas, efisiensi dan kepuasan dalam penggunaan pada konteks tertentu.

Sedangkan IEEE std.610, 12-1990 (Tatari dan ur-Rehman, 2011: 705)

Usability is the easy with which a user can learn to operate, prepares inputs for,

(28)

kemudahan dimana pengguna dapat belajar untuk beroperasi, mempersiapkan

input, dan menginterpretasikan output dari sistem atau komponen.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas usabilitasdapat diartikan sebagai

kemampuan sebuah perangkat lunak untuk mudah digunakan dan dipelajari oleh

pengguna dan sejauh mana perangkat lunak tersebut berhasil membantu pengguna

mencapai tujuannya.

2.3.2 Karakteristik Usabilitas

Berdasarkan ISO 9126-1, terdapat empat karakteristik dari usabilitas,

yaitu:

1. Understandability

2. Operability

3. Learnability

4. Attractiveness

Dan berdasarkan ISO 9241-11, dijelaskan empat karakteristik sebagai berikut

Tabel 3. Karakteristik Usability

Karakteristik Usability Description

Understandability Does the user comprehend how to use the system easily?

Operability Can the user learn to use the system

without much effort?

Learnability Can the user use the system without much

effort?

Attractiveness Does the interface look good?

Sumber: (Tatari dan ur-Rehman, 2011: 705)

Hampir sama dengan karakteristik yang diberikan oleh ISO9241-11, 1998,

Wixon dalam Tatari dan ur-Rehman (2011: 705) memberikan penjelasan

mengenai karakteristik dari usability sebagai berikut:

1. Effectivenes : How well do the users achieve their goals

using the system?

2. Efficiency : What resources are consumed in order to

achieve goals?

3. Satisfaction : How do the users feel about their use of the

(29)

Sebenarnya ada banyak pakar usability yang telah merumuskan apa saja yang menjadi karakteristik atau atribut dari usability. Seperti yang disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 4. Atribut Usability Menurut para Ahli Standard/

Attributes Efficiency in use

Attitude Attitude

- Effectiv

Sumber: (Judi, 2005)

2.3.3 Usabilitas Web (Web Usability)

Thomas Powell dalam Tatari dan ur-Rehman (2011: 707) menjelaskan

bahwa usabilitas web adalah sesuatu yang mana pengguna dimungkinkan

menavigasi dan memanipulasi fitur situs untuk menyelesaikan suatu pekerjaan

atau tugas tertentu. Usabilitas sebuah situs web adalah merupakan sesuatu yang

kompleks dikarenakan melibatkan seluruh unsur dari situs web tersebut,

bagaimana menggabungkan elemen teks, link, dan grafik menjadi sebuah

kesatuan yang baik dan hal inilah yang sangat berperan dalam menentukan

kualitas sebuah situs web. Dikarenakan jaman globalisasi seperti saat ini, dimana

masalah jarak yang jauh dapat diatasi hanya dengan menggunakan web browser

dan mengklik mouse saja, tentu saja usabilitas web memegang peranan penting

(30)

besar teknologi informasi menggunakan fasilitas antar muka dalam layanannya.

Kesuksesan sebuah situs web, sangatlah tergantung dari ketergunaanya, hal ini

berlaku bagi semua jenis situs web. Menurut Ivory dalam Tatari dan ur-Rehman

(2011: 707) situs web yang desainnya “miskin” dapat mengakibatkan kehilangan

produktivitas dan penghasilan. Situs web yang penggunaannya susah dapat

mengakibatkan frustasi bagi pengguna yang akhirnya pengguna enggan untuk

terus berinteraksi dengan situs web tersebut.

2.3.4 Uji Usabilitas Web (Web Usability Testing)

Evaluasi usabilitas secara langsung berkaitan dengan perilaku pengguna

yang berinteraksi dengan antarmuka situs web. Banyak peneliti yang mengukur

dan mengevaluasi usabilitas sebuah situs web dengan mempertimbangkan apa

yang lebih disukai pengguna dan bagaimana pengalamannya dalam berinteraksi

dengan sebuah situs web tertentu. Banati et al dalam Tatari dan ur-Rehman (2011:

707) mengusulkan beberapa kriteria dalam mengukur usabilitas situs web, yaitu:

1. Appearance of the site

2. Work satisfaction

3. Emotional satisfaction

4. State of features

5. Trustworthiness of the sites

Berbeda dengan Banati et al, ISO 9241-11 mendefinisikan usabilitas

sebagai berikut: Usability is the extent to which a product can be used by specified

users to achieve specified goals with effectiveness, efficiency and satisfaction in a

specified context of use. Artinya ada tiga hal yang diukur dari sebuah situs web,

yaitu efektivitas (effectiveness), efisiensi (efficiency), dan kepuasan (satisfaction).

Judi Jeng kemudian menambahkan learnability sebagai unsur yang juga turut

mempengaruhi usability sebuah situs web (Judi, 2005: 52).

Efektivitas dievaluasi dengan melihat bagaimana sistem sebagai satu

kesatuan yang utuh dapat menyediakan informasi dan secara efektif berfungsi dan

kemudian akan diukur dari seberapa banyak pertanyaan yang dapat dijawab.

Efisiensi dievaluasi dengan melihat kemampuan sistem dalam menemubalikkan

informasi secara efisien, dan akan diukur berapa banyak waktu yang digunakan

untuk menyelesaikan seluruh tugas yang diujikan. Kepuasan akan dapat dilihat

(31)

pelabelan yang jelas, penampilan visual, isi, dan perbaikan kesalahan. Ini semua

akan diukur dengan skala likert dan pertanyaan kuesioner. Kemudahan digunakan

adalah menilai bagaimana persepsi pengguna tentang kemudahan sistem tersebut

digunakan. Pengorganisasian informasi menilai bagaimana struktur sistem, layout,

dan bagaimana pengorganisasian tersebut dapat sesuai dengan kepuasan

pengguna. Labeling adalah menguji berdasarkan persepsi pengguna apakah

sistem menyediakan pelabelan yang jelas, dan apakah terminologi yang digunakan

mudah dipahami. Penampilan visual mengevaluasi desain sistem untuk melihat

apakah visualisasinya menarik. Konten/isi mengevaluasi mengenai

kepengarangan dan akurasi dari informasi yang disediakan. Test kesalahan,

apakah pengguna dapat diperbaiki dengan mudah dari kesalahan yang dibuat, dan

apakah mereka dapat dengan mudah melakukan kesalahan dalam menggunakan

sistem tersebut. Learnability mengukur upaya pembelajaran. Upaya pembelajaran

mengambil pertimbangan dari seberapa cepat pengguna mulai dapat mengetahui

cara penyelesaian dari tugas yang disajikan peneliti, dan bagaimana tugas tersebut

dapat dilengkapi dengan benar.

Berikut adalah sebuah diagram yang mengilustrasikan model evaluasi uji

usabilitas situs web. Terdapat adanya hubungan saling keterkaitan antara

efektivitas, efisiensi dan kepuasan. Dan sebagai tambahan learnability sebagai

pelengkap

pengujian.

Sumber:(Judi, 2005: 52)

(32)

2.4

Evaluasi Teknik Pengukuran Situs Web

Mengingat bahwa evaluasi ketergunaan sebuah situs web adalah

merupakan sesuatu yang sangat penting bagi perancang situs web, dimana sebuah

situs web dirancang untuk akhirnya ramah bagi pengguna akhir, maka sudah

seharusnya metodologi usability menjadi bagian yang penting dalam

pengembangan situs web. Tidak hanya pada saat situs web dirancang, tetapi juga

setelah situs web telah diluncurkan ke pengguna akhir. Sebenarnya ada beberapa

model evaluasi yang dapat digunakan untuk menguji tingkat ketergunaan sebuah

situs web perpustakaan digital, yaitu:

1. Evaluasi Heuristic (Heuristic Evaluation) dan Walk-Through Design

Menurut Nielsen dalam Dickstein dan Mills (2000: 145), Heuristic

Evaluation adalah sebuah tinjauan yang sistematik kepada pengguna antarmuka

untuk menguji apabila desain situs web didapati tidak sesuai dengan standard

usability yang diakui. Sedangkan Design Walk-Through menurut Goel (2009: 1)

adalah “A design walkthrough is a quality practice that allows designers to obtain

an early validation of design decisions related to the development and treatment

of content, design of the graphical user interface, and the elements of product

functionality.” Desain Walk-Through memberikan jalan bagi seorang desainer

untuk mengidentifikasi dan menguji diawal sebelum produk digunakan pengguna,

apakah sudah sesuai dengan kebutuhan dan tujuan awal sebuah situs web.

2. Card Sorting

Card Sorting adalah sebuah metode untuk menguji organisasi dan struktur

menu. Card sorting mengidentifikasi bagaimana orang mengelompokkan suatu

item atau menu, sehingga kita bisa mengembangkan suatu struktur menu yang

memaksimalkan kemungkinan pengguna dapat menemukan suatu item atau menu.

Teknik Card Sorting dapat dilakukan dalam berbagai keadaan dengan

menggunakan berbagai cara, bisa secara langsung, atau melalui surat atau email.

Teknik dari card sorting adalah dengan memberi nama kepada produk yang akan

dikategorikan, dan mencetaknya ke dalam kartu-kartu. Partisipan akan diminta

untuk mengelompokkan setiap item kedalam kategori yang sesuai menurut

(33)

Setelah semua partisipan selesai mengelompokkan setiap item dan

kategori, maka data dimasukkan ke dalam aplikasi spreadsheet untuk memeriksa

hasil pengelompokkan. Seperti misalnya apakah nama sebuah menu adalah

dukungan teknis, atau keluhan, atau bantuan produk, itu dapat ditentukan lewat

hasil Sort Card tersebut.

3. Uji Usabilitas Formal (Formal Usability Testing)

Formal Usability Testing adalah sebuah hasil observasi dan analisis

terhadap tingkah laku pengguna ketika menggunakan sebuah produk untuk

menghasilkan sebuah tujuan. Dengan metode usability test formal kita dapat

belajar bagaimana peserta menyelesaikan perintah-perintah tertentu dan berhasil,

mengidentifikasikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan

perintah-perintah tertentu, mencari tahu apakah pengguna mengalami kepuasan

dalam menggunakan sistem tersebut, mengidentifikasi perubahan yang digunakan

untuk meningkatkan kinerja dan kepuasan pengguna, serta menganalisis apakah

web tersebut sudah mencapai tujuan yang sudah ditentukan diawal. Metode

usability test formal meminta pengguna untuk mengerjakan sebuah tugas yang

berisi perintah-perintah yang harus dikerjakan dengan menggunakan situs web

yang sedang diujikan.

4. Transaction Log Survey

Seorang ahli bernama Peter, T.A dalam Rufaidah (2009: 45) menyatakan

bahwa log survey adalah “...studi pencatatan/perekaman secara elektronik

interaksi antara sistem temu kembali informasi dengan pengguna yang

mengadakan pencarian untuk menemukan informasi dalam sistem yang

bersangkutan/tersebut...”

Selanjutnya Peter mengidentifikasikan kegunaan Transaction Log Survey

yaitu:

1) Meningkatkan/memperbaiki sistem temu balik informasi

2) Meningkatkan pemanfaatan sistem oleh manusia

3) Meningkatkan pemahaman manusia dan sistem, bagaimana suatu

sistem digunakan oleh pencari informasi

4) Mengidentifikasi bagaimana suatu sistem digunakan oleh enduser

(34)

Secara teknis Transaction Log Survey dilakukan dengan menggunakan server log, dimana dalam server ini tersimpan File Log yang berisi informasi seperti IP address pengguna, waktu dan tanggal permintaan pengguna, subjek pencarian, dan seterusnya. Data inilah yang kemudian dianalisis untuk mengevaluasi perpustakaan digital dan mengetahui bagaimana pengguna memanfaatkan suatu perpustakaan digital.

5. Grup Fokus (Focus Groups)

Focus Groups adalah wawancara yang dilakukan dengan sekelompok

orang yang terdiri dari 6 sampai 12 orang yang memiliki karakteristik serupa atau

kepentingan bersama. Seorang fasilitator memandu kelompok berdasarkan

seperangkat topik yang telah ditentukan sebelumnya. Fasilitator akan menciptakan

suasana yang mendorong peserta untuk berbagi persepsi dan sudut pandang

mereka. Focus Groups adalah metode pengumpulan data kualitatif, yang berarti

bahwa data bersifat deskriptif dan tidak dapat diukur secara numerik.

Focus Groups memiliki keuntungan sebagai berikut:

1) Cepat dan relatif mudah dalam pengerjaannya.

2) Dinamika kelompok dapat memberikan data yang dibutuhkan apabila

pengumpulan data secara individu tidak tersedia

3) Berguna untuk pengumpalan data yang sulit digunakan jika

menggunakan metode pengumpulan data yang lain.

Selain itu juga terdapat kerugian dalam menggunakan Focus Groups, yaitu:

1) Diskusi dapat didominasi atau dialihkan oleh beberapa individu

2) Analisis data memakan banyak waktu dan perlu perencanaan yang

matang diawal

3) Tidak memberikan informasi yang valid pada tingkat individu

4) Informasi yang dihasilkan tidak mewakili kelompok yang lain

5) Rentan terhadap asumsi/prasangka dari fasilitator.

Dibawah ini akan disajikan tabel mengenai model yang digunakan untuk

mengusability test situs web perpustakaan digital dari berbagai penelitan yang

(35)

Tabel 5. Beberapa Metode Pengukuran Situs Web

48 students (38 graduate, 10 undergraduate)

interface Kengeri, et al (1999)

Alexandria Questionnaire, formal

usability testing

23 students interface Thomas

(1998)

CUNI+ Questionnaire 10 students interface Oulanov & Pajarillo (2002)

DeLIver Transaction log survey,

accessibility Neumann & Bishop

Focus groups 36 teachers, 2 librarians

26 teachers Interface, content

73 clinicians accessibility Adams & Blandford

interface France et al. (1999)

Questionnaire 1784 faculty and students

(36)

inspection expert interface,

students design Disckstein

& Mills

12 students navigation Augustine & Greene

interface Allen (2002)

University of the Pacific

Formal usability test

134 students Awareness of library

12 students navigation Chisman et

al (1999)

Sumber: (Judi, 2005: 51)

2.5

Usabilitas

dalam Konteks Arsitektur Informasi

Usabilitasdan arsitektur informasi selalu berbicara tentang desain bagi pengguna. Antara usabilitas dan arsitektur informasi menggunakan prinsip-prinsip desain dengan tujuan untuk memudahkan pengguna dalam mencapai tujuannya. The DentsuFuse Inc Tokyo dalam Tatari (2011: 708) menyatakan bahwa usabilitas arsitektur informasi adalah sesuatu yang tidak dapat dipisahkan, sesuatu yang berdiri bersama-sama, hal ini dikarenakan standard dan praktek dari usabilitas adalah bagian sehari-hari dari seorang arsitek informasi, karena terlibat dalam pembuatan label taksonomi, membuat desain skema, dan membangun struktur logis dari situs web.

Selanjutnya Barker dalam Tatari (2011: 708) mengatakan bahwa usabilitas

adalah istilah yang lebih luas daripada arsitektur informasi dan menyatakan bahwa

arsitektur informasi adalah perangkat atau bagian dari usabilitas. Lebih jauh

Barker berpendapat bahwa usabilitas dan arsitektur informasi masing-masing

berkaitan erat dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain.

(37)

Sumber: Tatari dan ur-Rehman, 2011: 711 )

Model berlian adalah suatu model framework yang diusulkan oleh Tatari et al yang digunakan untuk mengubah data usabilitas web menjadi web usability information. Model yang digunakan adalah dengan menggunakan konsep usabilitas dan arsitektur informasi, pada tahap pertama mengumpulkan data usabilitas mentah dari berbagai sumber yang dikumpulkan melalui media rekaman viedo/audio, berbagai inspeksi dan metode pengujian, buku insiden harian/catatan, data yang dilaporkan melalui pengamatan sendiri, dan lain-lain sebagai masukan bagi arsitek informasi untuk dilaksanakan.

Konsep IA kemudian diterapkan pada data usabilitas mentah dimana data yang diperoleh dari berbagai sumber disebutkan dengan label yang benar. Perintah-perintah yang penting dan sering diutamakan pengguna disajikan dalam bentuk aliran diagram

(38)

sehingga baik pengguna pemula maupun praktisi dapat dengan mudah mengetahui tentang jalur navigasi.

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Agar penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan kerangka berfikir ilmiah, diperlukan suatu metode yang akan digunakan ketika melakukan suatu penelitian. Arikunto mendefinisikan metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya (Arikunto, 1998:

Dibawah ini akan diuraikan antara lain tentang : jenis penelitian, pendekatan penelitian, populasi dan sampling, metode pengumpulan data, metode analisis data dan instrument penelitian.

Penelitian ini dirancang untuk memahami dan mengungkapkan fakta-fakta yang berkaitan dengan usability test situs web perpustakaan digital UNIMED. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif. Menurut Arikunto “penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.”

3.1.1 Unit Analisis

Yang dimaksud dengan unit analisis menurut Arikunto adalah satuan tertentu yang diperhitungkan sebagai subjek penelitian (Arikounto, 1998). Subjek penelitian yang dimaksud dalam hal ini adalah situs web perpustakaan digital UNIMED. Waktu penelitian ini dimulai dari Agustus-Desember 2013.

3.2 Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

1. Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan langsung ke situs web

perpustakaan digital UNIMED.

2. Kuesioner, yaitu dengan membagikan soal kuesioner kepada responden

3. Studi kepustakaan dan berkas, yaitu mengumpulkan buku, jurnal, majalah,

laporan tahunan, dan kepustakaan lain serta pemilihan berkas yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti.

3.3 Jenis dan Sumber Data

(40)

1. Data Primer, yaitu data yang diperoleh responden melalui observasi dan

kuesioner

2. Data Sekunder, yaitu data yang mendukung data primer yang bersumber

dari jurnal, buku, majalah, laporan tahunan, dan dokumen lain yang

berhubungan dengan masalah penelitian.

3.4 Instrumen Penelitian

Pada dasarnya alat pengumpulan data dalam suatu penelitian terdiri dari beberapa macam, hal ini erat hubungannya dengan sifat penelitian yang dilakukan. Dalam hal ini metode penelitian yang dilakukan disesuaikan dengan instrumennya sebagaimana dinyatakan oleh Arikunto () bahwa:

1) Instrumen untuk metode test adalah test atau soal test

2) Instrumen untuk metode angket atau kuesioner adalah angket atau

kuesioner

3) Instrumen untuk metode observasi adalah check-list

4) Instrumen untuk metode dokumentasi adalah pedoman dokumentasi, atau

dapat juga check-list

Perangkat instrument penelitian didesain berdasarkan model evaluasi

ketergunaan situs web perpustakaan pada perguruan tinggi. Model evaluasi yang

digunakan adalah metode uji usabilitas formal (usability test formal). Pada penelitian ini penulis menggunakan kuesioner dan check-list sebagai instrumen

penelitian. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawab. Kuesioner yang akan dibagikan berisi:

1. Identitas Partisipan, yaitu mencakup data mengenai demografi

responden, termasuk jenis kelamin, usia, status (sarjana, master, atau

doktor), jurusan, stambuk, dan tingkat penggunaan situs web. Dalam

hal ini peneliti ingin melihat adakah pengaruh jenis kelamin, usia,

status, jurusan dan perbedaan budaya bagi pengguna dalam

berinteraksi dengan informasi online.

2. Daftar tugas yang terdiri dari 21 pertanyaan yang mewakili

penggunaan khusus situs web perpustakaan akan diberikan kepada

(41)

Pertanyaan nomor 1-8 mengarahkan partisipan untuk mencari tahu

berbagai item, termasuk pengarang, judul, dan penelusuran e-book,

menggunakan database untuk menemukan jurnal elektronik dan untuk

mengetahui informasi tentang sesuatu hal dari situs web perpustakaan,

misalnya bagaimana akses untuk login bagi member atau non member

perpustakaan. Pertanyaan nomor 9-21 adalah daftar pertanyaan yang

secara khusus menguji tingkat kepuasan pengguna pada hal-hal

mengenai kemudahan digunakannya sistem, pengorganisasian

informasi, pelabelan yang jelas, penampilan visual, isi dan perbaikan

kesalahan. Pengguna akan ditanyai pendapatnya mengenai ranking

kepuasan terhadap sistem setelah setiap daftar tugas yang diberikan

peneliti dikerjakan dan menuliskan komentarnya pada angket.

Instrumen penelitian disusun berdasarkan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu efektivitas (effectiveness), efisiensi (efficience), kepuasan (satisfaction), dan learnability.

3.5 Variabel Penelitian

Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah efektivitas, efisiensi, kepuasan dan learnability. Defenisi dan indikator variabel dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6. Indikator Variabel

DIMENSI DEFENISI INDIKATOR

Efektivitas (Effectiveness)

Seberapa baik pengguna mencapai tujuannya dengan menggunakan sistem dan kelengkapan yang diperoleh dalam menyelesaikan suatu tugas

Informasi yang dibutuhkan tersedia dan akurat

Jumlah pertanyaan yang dapat dijawab

Efisiensi (Efficiency)

Sumber daya yang

digunakan guna mencapai ketepatan dan kelengkapan tujuan.

Temu balik informasi

Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan suatu tugas

Kepuasan (Satisfaction)

Kebebasan dari

ketidaknyamanan, dan sikap positif terhadap penggunaan produk atau ukuran subjek tentang bagaimana perasaan

Kemudahan digunakan Pengorganisasian informasi Pelabelan

(42)

pengguna ketika menggunakan sistem.

Pemeriksaan kesalahan

Kemudahan dipelajari (Learnability)

Kemampuan pengguna dalam menggunakan sistem

Seberapa cepat pengguna memahami penggunaan sistem melalui pertanyaan peneliti Tugas yang diberikan dapat dilengkapi dengan benar

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan angket yang terdiri dari 11 pertanyaan kepada responden yang dipilih. Pengguna yang terpilih sebagai responden dipilih berdasarkan kriteria tertentu dengan memperhatikan latarbelakang, keaktifan, pengetahuan, keterampilan, dan frekuensi menggunakan internet dan situs web perpustakaan UNIMED. Usability test formal dilakukan kepada tiga jenis responden, yaitu mahasiswa, dan dosen. Dari setiap jenis responden tersebut ditetapkan yang awam dan terampil dalam menggunakan computer dan internet seperti dalam tabel berikut:

Tabel 7. Karakteristik Responden

Responden

Responden 1 Sudah pernah Terampil

Responden 2 & 6 Belum pernah Terampil

Responden 3 & 5 Sudah pernah Awam

Responden 4 Belum pernah Awam

(43)

3.7 Analisis Data

(44)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam mengukur usabilitas situs web Digital Repository UNIMED peneliti menggunakan enam orang partisipan untuk mengerjakan 8 soal uji usabilitasyang sudah dipersiapkan, yang mengarah kepada 4 variabel penelitian yang sudah ditentukan diawal, yaitu efektivitas, efisiensi, kepuasan, dan learnability. Berikut ini adalah pembahasannya.

4.1 Efektivitas

Effectiveness adalah mengukur seberapa baik pengguna mencapai tujuannya dengan menggunakan sistem dan kelengkapan yang diperoleh dalam menyelesaikan suatu tugas. Dengan 2 indikator sebagai berikut:

1) Informasi yang dibutuhkan tersedia dan akurat

2) Jumlah pertanyaan yang dapat dijawab

Berikut tabel dari 6 orang responden yang dipilih untuk mengerjakan 8

usability testing questions.

Tabel 8. Usability Testing Questions

Task 1 Task 2 Task 3 Task 4 Task 5 Task 6 Task 7 Task 8

Dari tabel di atas terlihat bahwa seluruh soal dapat dijawab oleh keenam

partisipan namun tidak semua partisipan mampu menemukan dokumen

yang diminta. Dalam setiap soal terdapat minimal 1 orang partisipan yang

tidak berhasil menemukan dokumen yang diminta.

4.2 Efisiensi

(45)

1) Sistem temu balik informasi

2) Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan suatu tugas

Dari hasil kuesioner yang diberikan kepada 6 orang partisipan terdapat 4 soal mengenai sistem temu balik informasi, yaitu pada tugas 1, tugas 3, tugas 5 dan tugas 6. Berikut perinciannya:

Tugas 1.

Partisipan diminta untuk menelusur dengan menggunakan query “konstruksi bangunan gedung matondang zulkifli”. Di bawah ini adalah gambar mengenai hasil penelusurannya.

Gambar di atas adalah hasil penelusuran yang dilakukan dengan menggunakan query: konstruksi bangunan gedung zulkifli matondang”. Terlihat bahwa hasil pada urutan paling atas bukanlah sesuai dengan query yang diminta, dan panah merah di atas menunjukkan dokumen yang dicari ternyata berada pada urutan kedua pada hasil pencarian.

Gambar 3. Kotak Penelusuan Tugas 1

(46)

Tabel 9.Hasil Penelusuran untuk Variabel Efisiensi Tugas 1

Tabel di samping menunjukkan hasil yang diperoleh partisipan pada saat melakukan penelusuran. Partisipan 6 tidak berhasil menemukan dokumen yang diminta sedangkan partisipan lainnya berhasil.

Tugas 3

Pada task 3 partisipan diminta untuk menelusur mengenai teknik pengolahan kopi dengan menggunakan pilihan boolean rule search.

Dibawah ini akan di tampilkan hasil penelusuran dengan menggunakan Boolean rule search.

Tugas 1

Ada Tidak Ada

#1

#2

#3

#4

#5

#6

(47)

Hasil yang terpanggil cukup relevan dengan query yang digunakan dengan munculnya 2 artikel teratas yang sesuai dengan query yang diminta.

Tabel disamping menunjukkan hasil yang diperoleh partisipan pada saat menelusur, dengan hasil hanya partisipan 6 yang tidak berhasil menemukan dokumen yang diminta.

Tabel 10. Hasil Penelusuran untuk Variabel Efisiensi Tugas 3

Tugas 3

Ada Tidak Ada

#1

#2

#3

#4

#5

#6

(48)

Tugas 5

Pada task 5 partisipan diminta untuk menelusur artikel terbaru mengenai media komunikasi tulisan. Berikut hasilnya:

Hasil yang terpanggil pada urutan paling atas tidak relevan dengan query yang dibangun. Dari 6 partisipan, hanya ada 1 orang yang tidak berhasil menemukan dokumen yang diminta.

Gambar 7. Kotak Pencarian Tugas 5

(49)

Tabel 11. Hasil Penelusuran untuk Variabel Efisiensi Tugas 5

Tugas 6

Pada tugas 6, partisipan diminta untuk menelusur informasi mengenai upacara Nenget pada masyarakat Karo, dengan query “upacara Nenget”.

.

Tabel 12. Hasil Penelusuran untuk Variabel Efisiensi Tugas 6 Tugas 5

Ada Tidak Ada

#1

#2

#3

#4

#5

#6

Tugas 6

Ada Tidak Ada

#1 V

#2 V

#3 V

#4 V

#5 V

#6 V

(50)

Berikut ini adalah hasil penelusurannya, dari 6 partisipan yang dipilih, sebanyak 3 orang menemukan artikel yang diminta sedangkan 3 orang lainnya tidak berhasil menemukannya.

Dari gambar diatas terlihat bahwa dokumen yang diminta berada pada urutan 4. Artinya dokumen yang terpanggil gagal terpanggil sesuai dengan query yang diminta. Hal ini mengakibatkan sebanyak 3 orang responden tidak berhasil menemukan dokumen yang diminta.

Dari keempat tugas yang berkaitan dengan sistem temu balik informasi didapati bahwa alat penelusuran masih kurang mampu menampilkan dokumen terpanggil yang akurat serta sesuai dengan query yang dibangun. Kotak penelusuran masih minim menu tambahan untuk advanced search, serta penjelajahan yang lebih spesifik.

Di bawah ini akan di tampilkan komponen sistem temu balik informasi berdasarkan kaidah arsitektur informasi dan perbandingannya dengan situs web Digital Repository UNIMED:

(51)

Tabel 13. Komponen IA pada STBI Digital Repository UNIMED

Kompo nen IA

dlm STBI

Defenisi Digital Repositori UNIMED

Search Interfac e

The means of entering and revising a search query, typically with information on

how to improve your query, as well as search query; query languages might

ways of specifying which field to search (e.g.,

AUTHOR=“Shakesp eare”).

Query Builders

Ways of enhancing a query’s drawing in synonyms from a thesaurus.

(52)

Retrieva content matches a user’s

query; Google’s PageRank is perhaps the best-known example.

Search Zones

Subsets of site content that have been separately indexed to support narrower

searching (e.g., searching the tech support area within a software vendor’s site).

Tidak Ada

Search Result

Presentation of content that matches the user’s search query; involves decisions of

what types of content should make up each individual result, how many results to display, and how sets of results should be ranked, sorted, and clustered.

Gambar

Tabel 2. Distinguish of Web 1.0, Web 2.0 dan Post-Web 2.0
Tabel 3. Karakteristik Usability
Tabel 4. Atribut Usability Menurut para Ahli
Tabel 5. Beberapa Metode Pengukuran Situs Web
+7

Referensi

Dokumen terkait

2.5 SUNLIGHT SOLAR ACCESS AND PRIVACY OBJECTIVES i Key areas of the public and private domain on the subject site and adjoining residential development receive adequate solar

The research is started with the development of vehicle crash model for the impact testing.. The concept of vehicle crash model including with the equation of motion such

objek penelitian yang diperlukan penulis untuk dijadikan bahan dalam pembuatan laporan kerja praktek seperti lembar formulir SPT PPh Tahunan Orang Pribadi, kemudian

Adapun judul skripsi ini adalah “ ANALISIS KOMPONEN KIMIA MINYAK ATSIRI KULIT JERUK TELUR BUAYA (Citrus medica L.) SECARA GC-MS DAN UJI ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH..

The Laboratory Assistant face difficulties when they need to find information of a specific asset because they will need to manually search through the shelves

The “Inverse Kinematics Solution for 6 Degree of Freedom of Fanuc LR Mate 200iB Robot” project is to identify and develop software and design graphical user

Staff Login main page screen design View appointment list screen design Cheek Availability screen design Check AvailabiIity Message Available. Check Availability Message

Mengena imemotivasi anak yang sudah terlanjur melakukan seks pranikah, semua informan mengatakan memberikan motivasi, dorongan kepada sianak agar anaknya tetap menjalankan

keunggulan biaya dan strategi diferensiasi sebagai variabel independen dan kinerja usaha sebagai variabel dependen penelitian dilakukan pada sentra sepatu Cibaduyut