• Tidak ada hasil yang ditemukan

MEMBANGUN JARINGAN DENGAN ACCESS POINT t

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MEMBANGUN JARINGAN DENGAN ACCESS POINT t"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN TUGAS AKHIR

KOMUNIKASI DATA DAN JARINGAN KOMPUTER “KONFIGURASI WLAN H5 LANTAI 4(402)

DENGAN ACCESS POINT”

dibimbing oleh Bapak Dr. Muladi S.T, M.T.

Oleh

Ananda Putri Syaviri 130533608243

Deni Kurniawan Novianto 130533608255

Diska Yudha Prasetiya Risma 130533608253

S1 PTI Off B 2013

UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

(2)

“KONFIGURASI WLAN H5 LANTAI 4(402) ” TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MALANG

A. TUJUAN

1. Mahasiswa mampu menggunakan Access Point untuk konfigurasi WLAN.

2. Mahasiswa mampu mengimplementasikan Access Point untuk pengembangan setting wireless yang dibangun.

B. DASAR TEORI

Access Point

Access Point adalah sebuah node yang telah dikonfigurasi secara khusus pada sebuah WLAN (Wireless Local Area Network). Access Point bertindak sebagai pusat pemancar dan penerima untuk sinyal-sinyal radio WLAN. Access Point sering disebut juga base station .

Fungsi Access Point ibaratnya sebagai Hub/Switch di jaringan lokal, yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client/tetangga anda, di access point inilah koneksi internet dari tempat anda dipancarkan atau dikirim melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin tinggi kekuatan sinyal(ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya.

Fungsi access point adalah sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client. Fungsi utama ACSESS POINT adalah menyediakan akses jaringan wifi, baik itu sebagai AP, AP-Client, Repeater . sebuah komputer untuk dijadikan sebuah server yang akan menyediakan fungsi untuk:

(3)

3. Proxy dan Firewall

4. Pengelolaan authentifikasi 5. Mencatat log / history akses 6. Menyediakan fitur billin

Untuk dapat menghubungkan divais yang satu dengan divais yang lain, maka dibutuhkanlah media transmisi. Terdapat berbagai macam media yang dapat digunakan untuk dapat menghubungkan divais dan membentuk jaringan. Secara umum, media tersebut adalah: kabel (wired) dan nirkabel (wireless).

Empat jenis kabel jaringan yang umum digunakan saat ini yaitu : 1. Kabel koaksial

Kabel koaksial terdiri atas dua kabel yang diselubungi oleh dua tingkat isolasi. Tingkat isolasi pertama adalah yang paling dekat dengan kawat konduktor tembaga. Tingkat pertama ini dilindungi oleh serabut konduktor yang menutup bagian atasnya yang melindungi dari pengaruh elektromagnetik. Sedangkan bagian inti yang digunakan untuk transfer data adalah bagian tengahnya yang selanjutnya ditutup atau dilindungi dengan plastik sebagai pelindung akhir untuk menghindari dari goresan kabel.Beberapa jenis kabel koaksial lebih besar dari pada yang lain. Makin besar kabel, makin besar kapasitas datanya, lebih jauh jarak jangkauannya dan tidak begitu sensitif terhadap interferensi listrik.

2. Kabel Unshielded Twisted Pair (UTP)

Kabel twisted pair terjadi dari dua kabel yang diputar enam kali per-inchi untuk memberikan perlindungan terhadap interferensi listrik ditambah dengan impedensi, atau tahanan listrik yang konsisten. Nama yang umum digunakan untuk kawat ini adalah IBM jenis/kategori 3. Secara singkat kabel UTP adalah murah dan mudah dipasang, dan bisa bekerja untuk jaringan skala kecil.

(4)

Kabel STP sama dengan kabel UTP, tetapi kawatnya lebih besar dan diselubungi dengan lapisan pelindung isolasi untuk mencegah gangguan interferensi. Jenis kabel STP yang paling umum digunakan pada LAN ialah IBM jenis/kategori 1.

4. Kabel Serat Optik (Fiber Optic)

Kabel serat optik mengirim data sebagai pulsa cahaya melalui kabel serat optik. Kabel serat optik mempunyai keuntungan yang menonjol dibandingkan dengan semua pilihan kabel tembaga. Kabel serat optik memberikan kecepatan transmisi data tercepat dan lebih reliable, karena jarang terjadi kehilangan data yang disebabkan oleh interferensi listrik. Kabel serat optik juga sangat tipis dan fleksibel sehingga lebih mudah dipindahkan dari pada kabel tembaga yang berat.

Pengantar Jaringan Wireless LAN ( Jaringan lokal tanpa kabel )

(5)

802.11a

IEEE 802.11a adalah sebuah teknologi jaringan nirkabel yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari standar IEEE 802.11 yang asli, namun bekerja pada bandwidth 5.8 GHz dengan kecepatan maksimum hingga 54 Mb/s. Metode transmisi yang digunakan adalah Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM), yang mengizinkan pentransmisian data secara paralel di dalam sub-frekuensi. Penggunaan OFDM memiliki keunggulan resistansi terhadap interferensi dengan gelombang lain, dan tentunya peningkatan throughput.

Standar ini selesai diratifikasi pada tahun 1999.

802.11b

IEEE 802.11b merupakan pengembangan dari standar IEEE 802.11 yang asli, yang bertujuan untuk meningkatkan kecepatan hingga 5.5 Mb/s atau 11 Mb/s tapi tetap menggunakan frekuensi 2.45 GHz. Dikenal juga dengan IEEE 802.11 HR. Pada prakteknya, kecepatan maksimum yang dapat diraih oleh standar IEEE 802.11b mencapai 5.9 Mb/s pada protokol TCP, dan 7.1 Mb/s pada protokol UDP.

Metode transmisi yang digunakannya adalah DSSS.

802.11g

IEEE 802.11g adalah sebuah standar jaringan nirkabel yang bekerja pada frekuensi 2,45 GHzOFDM. 802.11g yang dipublikasikan pada bulan Juni 2003 mampu mencapai kecepatan hingga 54 Mb/s pada pita frekuensi 2,45 GHz, sama seperti halnya IEEE 802.11 biasa dan IEEE 802.11b. Standar ini menggunakan modulasi sinyal OFDM, sehingga lebih resistan terhadap interferensi dari gelombang lainnya. dan menggunakan metode modulasi

(6)

Sejarah Wireless LAN

Pada akhir 1970-an IBM mengeluarkan hasil percobaan mereka dalam merancang WLAN dengan teknologi IR, perusahaan lain seperti Hewlett-Packard (HP) menguji WLAN dengan RF. Kedua perusahaan tersebut hanya mencapai data rate 100Kbps. Karena tidak memenuhi standar IEEE 802 untuk LAN yaitu 1 Mbps maka produknya tidak dipasarkan. Baru pada tahun 1985, (FCC) menetapkan pitaIndustrial, Scientific and Medical (ISM band) yaitu 902-928 MHz, 2400-2483.5 MHz dan 5725-5850 MHz yang bersifat tidak terlisensi, sehingga pengembangan WLAN secara komersial memasuki tahapan serius. Barulah pada tahun 1990 WLAN dapat dipasarkan dengan produk yang menggunakan teknik spread spectrum (SS) pada pita ISM, frekuensi terlisensi 18-19 GHz dan teknologi IR dengan data rate >1 Mbps.

Pada tahun 1997, sebuah lembaga independen bernama IEEE membuat spesifikasi/standar WLAN pertama yang diberi kode 802.11. Peralatan yang sesuai standar 802.11 dapat bekerja pada frekuensi 2,4GHz, dan kecepatan transfer data (throughput) teoritis maksimal 2Mbps.Pada bulan Juli 1999, IEEE kembali mengeluarkan spesifikasi baru bernama 802.11b. Kecepatan transfer data teoritis maksimal yang dapat dicapai adalah 11Mbps. Kecepatan tranfer data sebesar ini sebanding dengan Ethernet tradisional(IEEE 802.3 10Mbps atau 10Base-T). Peralatan yang menggunakan standar 802.11b juga bekerja pada frekuensi 2,4Ghz. Salah satu kekurangan peralatan wireless yang bekerja pada frekuensi ini adalah kemungkinan terjadinya interferensi dengan cordless phone, microwave oven, atau peralatan lain yang menggunakan gelombang radio pada frekuensi sama.

(7)

baru yang dapat menggabungkan kelebihan 802.11b dan 802.11a. Spesifikasi yang diberi kode 802.11g ini bekerja pada frekuensi 2,4Ghz dengan kecepatan transfer data teoritis maksimal 54Mbps.Peralatan 802.11g kompatibel dengan 802.11b, sehingga dapat saling dipertukarkan. Misalkan saja sebuah komputer yang menggunakan kartu jaringan 802.11g dapat memanfaatkan access point 802.11b, dan sebaliknya.

Pada tahun 2006, 802.11n dikembangkan dengan menggabungkan teknologi802.11b, 802.11g. Teknologi yang diusung dikenal dengan istilah MIMO (MultipleInput Multiple Output) merupakan teknologi Wi-Fi terbaru. MIMO dibuat berdasarkan spesifikasi Pre-802.11n. Kata ”Pre-” menyatakan “Prestandard versions of 802.11n”.MIMO menawarkan peningkatan throughput, keunggulan reabilitas, dan peningkatan jumlah klien yg terkoneksi. Daya tembus MIMO terhadap penghalang lebih baik,selain itu jangkauannya lebih luas sehingga Anda dapat menempatkan laptop atauklien Wi-Fi sesuka hati. Access Point MIMO dapat menjangkau berbagai peralatan Wi-Fi yg ada disetiap sudut ruangan. Secara teknis MIMO lebih unggul dibandingkan saudara tuanya 802.11a/b/g. Access Point MIMO dapat mengenali gelombang radioyang dipancarkan oleh adapter Wi-Fi 802.11a/b/g. MIMO mendukung kompatibilitas mundur dengan 802.11 a/b/g. Peralatan Wi-Fi MIMO dapat menghasilkan kecepatan transfer data sebesar 108Mbps.

Komponen Wireless LANAccess Point (AP)

Pada WLAN, alat untuk mentransmisikan data disebut dengan Access Point dan terhubung dengan jaringan LAN melalui kabel. Fungsi dari AP adalah mengirim dan menerima data, sebagai buffer data antara WLAN dengan Wired LAN, mengkonversisinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel atau disalurkan keperangkat WLAN yang lain dengan dikonversi ulang menjadi sinyal frekuensi radio.

(8)

tiap user juga akan semakin berkurang. Ini beberapa contoh produk AP dari beberapa vendor.

Gambar 1. Access Point Produk Linksy, Symaster dan DlinkExtension Point

Untuk mengatasi berbagai problem khusus dalam topologi jaringan, designer dapatmenambahkan extension point untuk memperluas cakupan jaringan. Extension point hanya berfungsi layaknya repeater untuk client di tempat yang lebih jauh. Syaratagar antara akses point bisa berkomunikasi satu dengan yang lain, yaitu setting channel di masing-masing AP harus sama. Selain itu SSID (Service Set Identifier)yang digunakan juga harus sama. Dalam praktek dilapangan biasanya untuk aplikasi extension point hendaknya dilakukan dengan menggunakan merk AP yang sama.

Gambar 2. Jaringan Menggunakan Extension Point

Antena

Antena merupakan alat untuk mentransformasikan sinyal radio yang merambat pada sebuah konduktor menjadi gelombang elektromagnetik yang merambat diudara. Antena memiliki sifat resonansi, sehingga antena akan beroperasi pada daerah tertentu. Ada beberapa tipe antena yang dapat mendukung implementasi WLAN,yaitu :

(9)

Yaitu jenis antena yang memiliki pola pancaran sinyal kesegala arah dengan daya yang sama. Untuk menghasilkan cakupan area yang luas, gain dari antena omni directional harus memfokuskan dayanya secara horizontal (mendatar), dengan mengabaikan pola pemancaran ke atas dan kebawah,sehingga antena dapat diletakkan ditengah-tengah base station. Dengan demikian keuntungan dari antena jenis ini adalah dapat melayani jumlah pengguna yang lebih banyak. Namun, kesulitannya adalah pada pengalokasian frekuensi untuksetiap sel agar tidak terjadi interferensi

Gambar 3. Jangkauan Area Antena Omnidirectional 2) Antena directional

Yaitu antena yang mempunyai pola pemancaran sinyal dengan satu arah tertentu. Antena ini idealnya digunakan sebagai penghubung antar gedung atau untuk daerah yang mempunyai konfigurasi cakupan area yang kecil seperti pada lorong-lorong yang panjang.

Gambar 4. Jangkauan Antena DirectionalWireless LAN Card

(10)

keluaran terbaru maka WLAN Cardnya sudah menyatu didalamnya. Sehingga tidak keliatan dari luar.

Gambar 5. Wireless LAN Card Cara Kerja Wireless LAN

Ada 3 komponen yang dibutuhkan agar komponen-komponen yang berada dalam wilayah jaringan wireles bisa sukses dalam mengirim dan menerima data, komponen-komponen tersebut adalah :

 Sinyal Radio

 Format Data

 Struktur Jaringan

Masing-masing dari ketiga komponen ini berdiri sendiri-sendiri dalam cara kerja dan fungsinya. Setiap komponen yang disebutkan diatas masing-masing komponen berada dalam lapisan yang berbeda-beda. komponen-komponen tersebut bekerja dan mengontrol lapisan berbeda.

Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio yang menjalar dari pengirim ke penerima melalui free space, line of sight dan tiap sinyal pada jalur yang berbeda-beda memiliki level kekuatan, delay dan fasa yang berbeda-beda.

(11)

Bila kartu mendeteksi adanya data lain yang sedang menggunakan frekuensi radio, maka ia menunggu sesaat kemudian memeriksanya kembali.

Kelebihan dan Kelemahan dalam implementasi Wireless LAN Kelebihan

- Mobilitas dan Produktivitas Tinggi

WLAN memungkinkan client untuk mengakses informasi secara realtime sepanjang masih dalam jangkauan WLAN, sehingga meningkatkan kualitas layanan dan produktivitas. Pengguna bisa melakukan kerja dimanapun ia berada asal dilokasi tsb masuk dalam coverage area WLAN.

- Kemudahan dan kecepatan instalasi

karena infrastrukturnya tidak memerlukan kabel maka instalasi sangat mudah dan cepat dilaksanakan, tanpa perlu menarik atau memasang kabel pada dinding atau lantai.

- Fleksibel

dengan teknologi WLAN sangat memungkinkan untuk membangun jaringan pada area yang tidak mungkin atau sulit dijangkau oleh kabel, misalnya dikota-kota besar, ditempat yang tidak tersedia insfrastruktur kabel.

- Menurunkan biaya kepemilikan

dengan satu access point sudah bisa mencakup seluruh area dan biaya pemeliharaannya murah (hanya mencakup stasiun sel bukan seperti pada jaringan kabel yang mencakup keseluruhan kabel).

Singkatnya :

 Akses informasi real time / mobilitas. Sangat mendukung produktifitas

dan peningkatan kualitas pelayanan.

 Fleksibel. Wireless teknologi memungkinkan suat ujaringan sampati tempat” yang tidak dapat dicapai jaringan kabel.

(12)

kecil hingga infastruktur yang kompleks untuk banyak user dalam wilayah luas.

 Mudahnya instalasi dan cepat. Proses instalasi dapat berlangsung cepat dan mengurangi kebutuhan penarikan kabel yang rumit.

Kekurangan

adanya masalah propagasi radio seperti terhalang, terpantul dan banyak sumber interferensi (kelemahan ini dapat diatasi dengan teknik modulasi, teknik antena diversity, teknikspread spectrum dll)

- Kapasitas jaringan menghadapi keterbatasan spectrum

(pita frekuensi tidak dapat diperlebar tetapi dapat dimanfaatkan dengan efisien dengan bantuan bermacam-macam teknik seperti spread spectrum/DS-CDMA) dan keamanan data (kerahasiaan) kurang terjamin (kelemahan ini dapat diatasi misalnya dengan teknikspread spectrum).

C. PERENCANAAN

1. Teknologi

Jarak jangkauan akses : Kawasan H5 lantai 4 untuk spesifikasinya di ruang 402

Waktu akses : 07.00 – 16.00 WIB ( Senin-Jumat) Jumlah pengakses : 6 user

IP akses : 192.168.0.2 – 192.168.0.7

Bandwitdh : 512-2048 Kbps (menggunakan standart yang sudah ada pada wireless router access point yang digunakan sebagai alat konfigurasi). Security code : (kelompok7)

2. Tipe Jaringan

(13)

lainnya, yang masih menggunakan kabel sebagai media lintas data dan media gelombang radio/udara.

3. Topologi Jaringan

4. Skema H5 Lantai 4 ( ruang 402)

(14)

6. Perangkat yang digunakan

o Nama Barang Jumlah Harga Satuan Total

1 Switch/Hub 1 buah Rp Rp

370.000,-2 Access Point 1 buah Rp Rp

300.000,-3 Laptop 1 buah Rp

6 Tang Crimping 1 buah Rp 40.000,- Rp

40.000,-7 Lan Tester 1buah Rp 50.000,- Rp

50.000,-8 DSL Modem 1buah Rp Rp

200.000,-Jumlah Rp

(15)
(16)

 Keamanan

4 Kabel UTP  Connector Type RJ-45  Texture Type Straight

(17)

8 DSL Modem

Dalam mengkonfigurasi WLAN hal yang perlu diperhatikan adalah waktu dan hak aksesnya, jarak jangkauan, speed, keamanan, penggunaan client, subnetting, channel yang dapat diakses. Jarak jangkauan aksesnya berada di Kawasan H5 lantai 4 khusus ruang 402, waktu aksesnya 07.00 – 16.00 WIB, jumlah pengakses 6 user, dan IP aksesnya 192.168.0.2 – 192.168.0.7. Tipe jaringan yang digunakan adalah jaringan wireless. Wireles network adalah teknologi tanpa kabel, teknologi ini melakukan hubungan telekomunikasi dengan menggunakan gelombang elektromagnetik sebagai pengganti kabel. Wireless dan LAN adalah sama yaitu sama-sama jaringan yang terkait antara komputer yang satu dengan komputer yang lainnya, yang membedakan antara keduanya adalah media jalur lintas yang digunakan yaitu LAN menggunakan kabel untuk media jalur lintasnya, sedangkan wireless menggunakan media gelombang.

D. IMPLEMENTASI

1. Langkah Kerja Batasan Masalah :

IP Address WAN : 192.168.20.30

Subnet Mask : 255.255.255.0

Default Gateway : 192.168.0.1

DNS : 100.100.100.2

(18)

1. Untuk masuk ke Access Point TP - LINK ketikan tplinklogin.net dan login nama pengguna dan sandi dengan menggunakan “admin” (sesuai dengan yang tertera pada bagian bawah TP-LINK).

2. Ubah nama Wireless Network pada SSID

(19)

Setelah di save, maka koneksi terputus. Maka koneksikan kembali untuk melanjutkan konfigurasi.

(20)

4. Berikan IP untuk akses client / user pada bagian setting DHCP

5. Setelah melakukan konfigurasi, lakukan restart

(21)

7. Lakukan reboot, setelah konfigurasi pada bagian WAN di Network.

8. Setting jadwal akses wifi untuk client

(22)

10. Lakukan reboot, setelah di lakukan konfigurasi.

(23)

12. Jika client mengakses Internet pada waktu mulai jam 07.00 sampai dengan jam 16.00, maka bukti tampilan bahwa client telah berhasil mengakses Internet sebagai berikut :

(24)

2. Analisa

Pada percobaan kami disini berjudul “KONFIGURASI WLAN H5 LANTAI 4 (402)” kami menggunakan access point yang terletak di H5 lantai 4 dengan server utama terletak digedung H5 lantai 4 (402). Pada percobaan ini terdapat kendala yang kami alami yaitu:

- Pada saat proses pemasangan IP kita tidak seharusnya memasang password terlebih dahulu karena akan membuat settingan wireless sia-sia - Pastikan sebelum memasang router, kita reset terlebih dahulu agar melancarkan proses setting

- Pastikan kabel internet terpasang agar analisa kerja acces point berjalan dengan baik.

- Lakukan reboot suntuk memastikan apakah konfigurasi berhasil atau gagal - Untuk penggunaan akses wifi , user bisa menggunakan akses wifi pada hari senin – jumat dan untuk jamnya antara pukul 07.00 – 16.00 WIB.

- Untuk subnetting WAN dan LAN tidak boleh sama , jadi perlu diperhatikan dalam penggunaan IP Address.

- Untuk dapat mengontrol bandwith/ speed yang diterima tiap user dapat dilakukan pada bandwith control setting, agar tiap user mendapatkan hak akses secara adil.

- Untuk keamanan atau security code diperlukan agar tida mudah disadap.

E. KESIMPULAN

1. Dapat membangun jaringan wireless LAN/ wifi menggunakan access point 2. Dapat membuat sistem keamanan.

3. Dapat mengatur waktu dan hak akses pada jaringan wifi. 4. Dapat mengontrol bandwith yang akan diterima setiap user. 5. Dapat membatasi client yang bisa mengakses.

6. Dapat mengontrol channel ( situs ) apa saja yang dapat diakses.

7. Jika focus untuk membangun sebuah wireless maka hal yang harus diperhatikan adalah subnetting, keamanan, penggunaan client, speed, dan channel yang bisa diakses.

(25)

9. Fungsi access point adalah sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel para client

10. Pada dasarnya Wireless LAN sama saja dengan jaringan LAN seperti biasanya. Sama sama merupakan jaringan komputer yang saling terhubung satu dengan lainnya. Perbedaannya terletak pada media sebagai jalur lintas data yang digunakan.

11. Wireless LAN bekerja dengan menggunakan gelombang radio yang menjalar dari pengirim ke penerima melalui free space, line of sight dan tiap sinyal pada jalur yang berbeda-beda memiliki level kekuatan, delay dan fasa yang berbeda-beda.

F. DAFTAR RUJUKAN

1. http://arifahsyahadatcinta.blogspot.com/2011/03/konfigurasi-access-point-praktikum-3.html

2. Catatan kecil asisten praktikum setelah mengoreksi hasil kerja saat praktikum.

3. file:///C:/Users/putri/Downloads/Mengenal%20Apa%20itu%20Wireless

%20LAN%20_%20just%20for%20sharing.html

4. file:///C:/Users/putri/Downloads/Pengertian%20dan%20Kegunaan

%20WLAN%20_%20Andreas%20Panjaitan.html

Gambar

Gambar 2. Jaringan Menggunakan Extension Point
Nama AlatSpesifikasi1GambarSwitch8 Port 10/100TX

Referensi

Dokumen terkait

Laba yang diperoleh koperasi sering disebut sisa hasil usha (SHU), laba tersebut akan dikembalikan ayau dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa-jasanya. Akan

Kalau kita mau memberikan diri kita untuk sesuatu, dan kita memang diperintahkan untuk memberikan diri kita di dalam gereja; mereproduksikan kehidupan kita di

Setelah menyimak penjelasan guru tentang tanggung jawab warga, siswa dapat mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan pemilihan kepala desa di desanya.. Setelah

Untuk mengembangkan kecerdasan naturalis anak dapat dilakukan melalui metode karyawisata.Metode karyawisata merupakan salah saatu metode melaksanakan kegiatan

membujur pegunungan Meratus Utara dari barat ke timur yang juga menjadi.. batas wilayah Provinsi

ADA PENGOBATAN.. Polim Raya / 127 dp psr Blk A sblh Bank Index & BRI ANTI RAYAP Bergaransi Tuntas. Tenaga Ahli PENGALAMAN Pulu- han Tahun. Berikut Perabot & Alat

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang