• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ekonomi Koperasi 001

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Ekonomi Koperasi 001"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

3. PENURUNAN HARGA YANG BERSIFAT PREDATOR (MENGHANCURKAN)

Apakah koperasi dapat bertahan dalam persaingan harga oligopolistik ? Hal ini masih merupakan tanda Tanya besar, meskpun Indonesia mempunyai kemampuan yang sama.

Karena sejak lahir Koperasi bersekongkol dengan perusahaan besar atau mengikuti kebijaksanaan harga oerusahaan lain (price Leadership). Untuk memupuk keuntungan dan likuiditasnya mereka mungkin dapat mencoba untuk menyingkirkan koperasi, sebab sekali mereka dapat menyingkirkan koperasi dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Apa yang dapat dilakukan oleh pesaing koperasi? Mereka dapat menjawab kebijakan harga dengan penurunan harga yang bersifat “predatory” yaitu menjual produk pada suatu harga di bawah biaya rata-rata kendatipun mengalami kerugian. Kerugian akan di tutup oleh keuntungan sebagai monopoli yang ditumpuk selama masa harga tinggi sebelum masa prakoperasi. Koperasi yang kurang di dukung oleh sumber daya finansial dapat terlempar dari persaingan, harga – harga dapat meningkat lagi dan kerugian yang sifatnya sementara dapat di kompensasi oleh keuntungan “Supranormal” (akibat monopoli) dan dampak koperasi dengan harga aktifnya tidak aka nada artinya.

4. PRICE LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN HARGA)

Meskipun koperasi mempunyai kemampuan tinggi untuk dapat bersaing dan bertahan, akan bijaksana bila menggunakan senjata harga hati – hati dalam bersaing, sebab kondisi tertentu (dalam oligopolistic) penurunan harga dapat di kalahkan dengan mudah.

Jika koperasi berorientasi pada kepentingan anggota, maka hal ini dapat digunakan metode – metode yang berlainan dalam mempromosikan anggota, seperti melakukan pembagian keuntungan (SHU) atau memberikan pelayanan tambahan (turut serta dalam persaingan nonharga).

Salah satu cara untuk mencegah agar harga tidak merusak koperasi adalah dengan jalan “mengikuti pimpinan” dalam melakukan penjualan (price leadership). Price Leadership adalah salah satu bentuk persekongkolan (Collusion) yang tidak resmi. Dilihat dari segi jenisnya, Price Leadership dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

a. Kepemimpinan oleh suatu perusahaan dengan biaya rendah b. Kepemimpinan oleh suatu perusahaan besar (dominan)

(2)

Pada kasus ini, perusahaan yang mempunyai ongkos paling rendah menetapkan harga pasar yang kemudian diikuti oleh para pesaingnya. Perusahaan tersebut dapat bertindak sebagai Price Leader. Asumsinya adalah sebagai berikut :

1. Hanya ada dua buah perusahaan daam industri, satu diantaranya koperasi 2. Adanya pembagian pasar secara diam-diam dengan masing – masing

memperoleh setengah dari pasar yang ada. 3. Produk yang dihasilkan homogeny

4. Salah satu perusahaan mempunyai ongkos lebih redah daripada yang lainnya

B. Price Leadership Oleh Perusahaan yang Dominan

Perusahaan besar menetapkan harga yang sama dalam menjual produknya dan membiarkan perusahaan – perusahaan kecil menggunakan harga yang sama dalam produknya. Perusahaan kecil akan bertindak seolah – olah sebagai pesaing sempurna dalam menghadapi kurva permintaan yang elastis sempurna pada tingkat harga yang ditetapkan.

Sedangkan perusahaan besar (dominan) akan bertindak sebagai perusahaan yang bergerak di pasar monopoli. Sebagai perusahaan yang menentukan harga, perusahaan besar akan menetapkan harga bersadarkan prinsip – prinsip laba maksimal, yaitu pada saat Marginal Revenue sama dengan Marginal Cost (MR = MC). Pada kondisi ini akan diketahui jumlah output yang optimal tentu saja harga yang optimal.

Perusahaan besar akan menetapkan harga bagi outputnya dan harga tersebut akan diikuti oleh masing – masing perusahaan kecil. Perusahaan besar akan menetapkan harga pada saat MRd = MCd, sebab dengan cara tersebut ia akan dapat excess profit (Laba Maksimum).

Jika dalam praktik kepemimpinan harga memungkinkan perusahaan yang berekepentingan untuk memaksimumkan keuntungannya, maka cukup mudah bagi suatu perusahan baru, khususnya koperasi yang tidak berorientasi keuntungan, untuk memasuki pasar. Sepanjang pemimpin harga tidak kehilangan kekuatan dan posisinya dengan masuknya koperasi ke pasar, maka perusahaan tersebut price Leader dapat bersikap toleran terhadap pesaing-pesaing baru.

(3)

1. Anggota koperasi perlu membayar sumbangan capital atau biaya koperasi untuk mempertahankan situasi ini, sedangkan non anggota tidak perlu membayarnya.

2. Anggota koperasi harus tunduk pada kuota produksi yang dikenakan koperasi, sedangkan penjual lain tidak perlu tunduk pada kuota tersebut sehingga ia dapat menjual sebanyak yang ia kehendaki.

Referensi

Dokumen terkait

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa yang selanjutnya disingkat RPJM Desa adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam) Tahun yang

i&a pada &ondisi norma% hana terdapat &omponen urutan positif' ma&a &omponen urutan hana terdapat &omponen urutan positif' ma&a &omponen

3) dilaporkan dalam neraca dengan klasifikasi (classification) akun yang tepat dan periode akuntansi yang sesuai dengan terjadinya transaksi (cutoff). Bagian flowchart yang

Berdasarkan dari hasil penelitian dengan judul Gambaran Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Diet Penderita Diabetes Mellitus yang diambil dari 30 responden

Predictors: (Constant), Natrium, pendidikan, pekerjaan, umur dalam tahun, kolesterol, kalsium b. Dependent

Brother International Sales Indonesia berkata, "Seri mono laser baru ini menawarkan kinerja printer yang handal khas Brother yang diikuti dengan inovasi signifikan

Dengan semangat ukhuwah Islamiyah (solidaritas antar muslim) yang dirasakan oleh Muhammadiyah terhadap masyarakat Mindanao serta prinsip Muhammadiyah sebagai

ayat (3) UU ITE tidak dapat dipisahkan dari norma hukum pokok dalam Pasal 310 dan Pasal 311