• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Rekomendasi pada Informal E-Learning Menggunakan Metode Collaborative Filtering dengan Algoritma Slope One

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Sistem Rekomendasi pada Informal E-Learning Menggunakan Metode Collaborative Filtering dengan Algoritma Slope One"

Copied!
103
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM REKOMENDASI PADA INFORMAL E-LEARNING

MENGGUNAKAN METODE COLLABORATIVE FILTERING DENGAN

ALGORITMA SLOPE ONE

SKRIPSI

ANDRYAN SITUNGKIR

081402047

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

SISTEM REKOMENDASI PADA

INFORMAL E-LEARNING

MENGGUNAKAN

METODE

COLLABORATIVE FILTERING

DENGAN ALGORITMA

SLOPE ONE

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh ijazah

Sarjana Teknologi Informasi

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

PERSETUJUAN

Judul

: SISTEM REKOMENDASI PADA INFORMAL

E-LEARNING

MENGGUNAKAN

METODE

COLLABORATIVE

FILTERING

DENGAN

ALGORITMA SLOPE ONE.

Kategori

: SKRIPSI

Nama

: ANDRYAN SITUNGKIR

Nomor Induk Mahasiswa

: 081402047

Program Studi

: SARJANA (S1) TEKNOLOGI INFORMASI

Departemen

: TEKNOLOGI INFORMASI

Fakultas

: ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

(FASILKOMTI) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di:

Medan, Februari 2014

Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2

Pembimbing 1

Drs. Marihat Situmorang, M.Si.

Dr. Mahyuddin K. M. Nasution, M.IT.

NIP 196312141989031001

NIP 196712251998021001

Diketahui/Disetujui oleh

Program Studi S1 Teknologi Informasi

Ketua,

(4)

PERNYATAAN

SISTEM REKOMENDASI PADA

INFORMAL E-LEARNING

MENGGUNAKAN

METODE

COLLABORATIVE FILTERING

DENGAN ALGORITMA

SLOPE ONE

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa Skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan

dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, April 2014

(5)

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih dan

karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan dan kekuatan kepada penulis sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Teknologi Informasi di Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi

Informasi Universitas Sumatera Utara.

Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih banyak kepada

Bapak Dr. Mahyuddin K. M. Nasution, M.IT sebagai pembimbing I dan Drs. Marihat

Situmorang, M.Si sebagai pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, motivasi, kritik

dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan

skripsi ini. Terima kasih juga kepada Bapak Drs. Sawaluddin, M.IT dan Bapak M. Fadly

Syahputra, B.Sc, M.Sc.IT atas kesediaan menjadi dosen penguji untuk memberikan kritik dan

saran yang baik. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Ketua dan Sekretaris Program

Studi Teknologi Informasi, Prof. Dr. Opim Salim Sitompul, M.Sc. dan Drs. Sawaluddin,

M.IT, Dekan dan Pembantu Dekan Fasilkom-TI USU, semua dosen pengajar di Program

Studi S1 Teknologi Informasi atas ilmu yang penulis dapatkan selama mengikuti perkuliahan.

Terima kasih yang sangat istimewa buat kedua orang tua yang sangat penulis cintai,

Ayahanda M.Situngkir, S.Pd dan Ibunda S. br. Simarmata yang telah terlibat banyak dalam

setiap langkah kehidupan saya. Terima kasih atas pengorbanan, kasih sayang, doa, semangat,

motivasidan dukungan dalam bentuk materi maupun moril yang sungguh luar biasa nilainya.

Terima kasih buatabang-abang dan kakak saya (Bang Dika, Bang Andos dan Kak Meyrist)

yang selalu memberi semangat, doa, dukungan dan nasehat kepada penulis.Terima kasih yang

sebesar-besarnya buat Tulang L. Simarmata dan Nantulang D. br. Sihaloho yang sangat

penyayang, juga buat Bang Riris, Kak Sheylin, Kak Sica, Kak David, Bang Iyan, beserta

keluarga dan yang teristimewa Kak Rut dan Bang Haye, yang telah banyak mengorbankan

waktu dan perasaan dalam membantu pembentukan karakter penulis sejak tiba di Kota

Medan, juga kepada keluarga besar Op. Ruspal Simarmata, terima kasih atas doa, dukungan,

nasehat dan keteladanan yang diberikan.

Terima kasih buat teman-teman masa kecil yang sangat saya rindukan, Irpan, Jumadin

dan Johanson, juga buat teman-teman dari R-NHKBP Simarmata, terima kasih atas

masa-masa kebersamaan yang kita lalui, terima kasih atas dukungan dan semangat yang kalian

berikan. Terima kasih juga buat teman-teman SMP dan SMA saya, atas candaan dan hari-hari

yang menjadi salah satu kenangan terindah yang masih mengisi memori saya, terima kasih

atas dukungannya. Terima kasih juga buat teman-

teman seperjuangan TI’08 yang sangat

menginspirasi, teristimewa buat teman saya Tulus dan Sakti terima kasih atas kebersamaan

kita selama kuliah di Teknologi Informasi, semoga kesuksesan segera menghampiri kita

semua.

(6)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan rekomendasi pada informal e-learning. Teknik

rekomendasi yang digunakan adalah item-based collaborative filtering. Item-based

collaborative filtering akan bekerja dengan cara mempelajari pola rating dari pengguna,

kemudian memberikan rekomendasi. Tugas akhir ini menggunakan algoritma Slope One

dalam implementasinya. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah rating yang

diberikan pengguna terhadap item tertentu. Akurasi prediksi yang dihasilkan oleh algoritma

Slope One akan semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah user yang memberikan

rating terhadap item yang tersedia. Hasil rekomendasi pada algoritma Slope One

menunjukkan ketidaksesuaian antara tipe item hasil rekomendasi dengan tipe item yang telah

diberi rating oleh pengguna aktif. Hal ini disebabkan proses prediksi rating pada algoritma

Slope One tidak memperhatikan tipe atau konten dari item, tetapi lebih memperhatikan

kemiripan pola rating.

(7)

RECOMMENDATION SYSTEM IN INFORMAL E-LEARNING USING

COLLABORATIVE FILTERING WITH SLOPE ONE ALGORITHM

ABSTRACT

This study was conducted to generate recommendations on informal e-learning. The

recommendation technique used is the item-based collaborative filtering. Item-based

collaborative filtering will work by studying the patterns of user ratings, and then provide

recommendations. This final project using Slope One algorithm implementation. The

parameters used in this research is the rating given by user to a particular item. Accuracy of

predictions generated by Slope One algorithm will increase with increasing number of users

who give ratings to the items available. The recommendations on the Slope One algorithm

shows a mismatch between the type of item based on the recommendation with the type of

items that have been rated by the active user. This is due to the predicted rating on Slope One

algorithm does not pay attention to the type or content of the items, but pays more attention to

the similarity rating pattern.

(8)

Daftar Isi

Halaman

Halaman Judul

i

Persetujuan

ii

Pernyataan

iii

Ucapan Terima Kasih

iv

Abstrak

v

Abstract

vi

Daftar Isi

vii

Daftar Tabel

ix

Daftar Gambar

x

Bab 1 Pendahuluan

1

1.1. Latar Belakang

1

1.2. Rumusan Masalah

2

1.3. Batasan Masalah

2

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

2

1.5. Metodologi Penelitian

3

1.6. Sistematika Penulisan

4

Bab 2 Landasan Teori

5

2.1.E-Learning

5

2.1.1. Pengertian E-learning

5

2.1.2. Sejarah E-Learning

5

2.1.3. Fungsi E-Learning

6

2.1.4. Keunggulan dan Kekurangan

8

2.1.5. Informal E-learning

9

2.2. Sistem Rekomendasi (

Recommendation System

)

9

2.2.1. Pengertian Sistem Rekomendasi

9

2.2.2. Collaborative Filtering Recommendations

10

2.3. Algoritma Slope One

12

2.4. Unified Model Language

14

2.4.1. Diagram Use Case

16

2.4.2. Use Case Spesification

17

2.4.3. Sequence Diagram

17

2.4.4. Activity Diagram

19

2.5. Bahasa Pemrograman PHP

20

Bab 3 Analisis dan Perancangan Sistem

22

3.1. Analisis Kebutuhan

22

3.1.1. Deskripsi Sistem

22

3.1.2. Item

24

3.1.3. User

24

3.1.4. Transaksi dan Input

25

3.2. Perancangan Sistem

25

3.2.1. Use Case Diagram

25

3.2.2. Model Spesifikasi Use Case

26

(9)

3.2.4. Kelas Diagram

33

3.2.5. Activity Diagram

34

3.3. Perancangan Interface

36

3.3.1. Struktur Menu

36

3.3.2. Perancangan Tampilan

37

3.4. Proses Algoritma Slope One

39

3.4.1. Flowchart Algoritma Slope One

41

Bab 4 Implementasi dan Pengujian Sistem

42

4.1. Implementasi Sistem

42

4.2. Pengujian Sistem

43

4.3. Tampilan Halaman Sistem

53

4.3.1. Halaman Utama

53

4.3.2. Halaman Menu Register

54

4.3.3. Halaman Login

55

4.3.4. Halaman Tampilan List Artikel Berdasarkan Kategori

56

4.3.5. Halaman Detail Artikel

57

Bab 5 Kesimpulan dan Saran

59

5.1. Kesimpulan

59

5.2. Saran

59

Daftar Pustaka

60

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Contoh implementasi Slope One

13

Tabel 2.2. Elemen-elemen dari sequence diagram

18

Tabel 2.3. Simbol Aktivitas Diagram

20

Tabel 3.1. Spesifikasi

use case

26

Tabel 3.2. Contoh Algoritma Slope One

40

Tabel 4.1. Pengujian Sistem

43

Tabel 4.2. Pengujian Register

44

Tabel 4.3. Pengujian Login

46

Tabel 4.4. Hasil pengujian melihat daftar artikel

47

Tabel 4.5. Hasil pengujian melihat isi artikel

48

Tabel 4.6. Hasil pengujian memberi/meng-update rating

50

Tabel 4.7. Hasil pengujian memberikan rekomendasi

51

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Skema dasar Slope One

13

Gambar 2.2. Aktor-aktor

use case

16

Gambar 2.3. Aktor dan

use case

16

Gambar 2.4. Aktor,

use case

dan keterhubungan

17

Gambar 3.1. Arsitektur dasar sistem

23

Gambar 3.2. Arsitektur mesin rekomendasi

24

Gambar 3.3. Use case diagram

26

Gambar 3.4. Sequence Diagram: Lihat Artikel

30

Gambar 3.5. Sequence Diagram: Login

31

Gambar 3.6. Sequence Diagram Register

31

Gambar 3.7. Sequence Diagram Rekomendasi

32

Gambar 3.8. Sequence Diagram Pencarian

33

Gambar 3.9.

Class Diagram

33

Gambar 3.10.

Activity Diagram

Login

34

Gambar 3.11. Diagram

Activity Register

35

Gambar 3.12.

Diagram Activity

Pencarian

35

Gambar 3.13.

Activity Diagram

Rekomendasi

36

Gambar 3.14. Struktur Menu

37

Gambar 3.15. Halaman depan

37

Gambar 3.16. Register

38

Gambar 3.17. Login

38

Gambar 3.18. Halaman isi artikel

39

Gambar 3.19. Flowchart Algoritma Slope One

41

Gambar 4.1. Tampilan halaman register

45

Gambar 4.2. Halaman depan muncul setelah berhasil mendaftar

45

Gambar 4.3. Daftar database anggota terdaftar

46

Gambar 4.4. Gambar tampilan

login

47

Gambar 4.4. Tampilan setelah proses login berhasil

47

Gambar 4.5. Tampilan daftar artikel pada kategori jQuery

48

Gambar 4.6. Tampilan detail/isi artikel

49

Gambar 4.7. Tampilan database daftar artikel

49

Gambar 4.8. Gambar form rating

50

Gambar 4.9. Database rating pengguna

51

Gambar 4.10. Daftar rekomendasi diurutkan berdasarkan nilai prediksi

52

Gambar 4.11. Tampilan Form Pencarian

52

Gambar 4.12. Tampilan Hasil Pencarian

53

Gambar 4.13. Halaman depan sistem rekomendasi

53

Gambar 4.14. Tampilan halaman register

54

Gambar 4.15. Pesan error ditampilkan ketika data tidak valid

55

Gambar 4.16. Tampilan halaman login

55

Gambar 4.17. Menampilkan pesan error saat data login tidak valid

56

Gambar 4.18. Daftar artikel berdasarkan kategori

56

Gambar 4.19. Halaman isi artikel

57

(12)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk menghasilkan rekomendasi pada informal e-learning. Teknik

rekomendasi yang digunakan adalah item-based collaborative filtering. Item-based

collaborative filtering akan bekerja dengan cara mempelajari pola rating dari pengguna,

kemudian memberikan rekomendasi. Tugas akhir ini menggunakan algoritma Slope One

dalam implementasinya. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini adalah rating yang

diberikan pengguna terhadap item tertentu. Akurasi prediksi yang dihasilkan oleh algoritma

Slope One akan semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah user yang memberikan

rating terhadap item yang tersedia. Hasil rekomendasi pada algoritma Slope One

menunjukkan ketidaksesuaian antara tipe item hasil rekomendasi dengan tipe item yang telah

diberi rating oleh pengguna aktif. Hal ini disebabkan proses prediksi rating pada algoritma

Slope One tidak memperhatikan tipe atau konten dari item, tetapi lebih memperhatikan

kemiripan pola rating.

Kata kunci: Algoritma

Slope One

,

Collaborative Filtering

,

Informal E-learning,

Sistem

Rekomendasi

(13)

RECOMMENDATION SYSTEM IN INFORMAL E-LEARNING USING

COLLABORATIVE FILTERING WITH SLOPE ONE ALGORITHM

ABSTRACT

This study was conducted to generate recommendations on informal e-learning. The

recommendation technique used is the item-based collaborative filtering. Item-based

collaborative filtering will work by studying the patterns of user ratings, and then provide

recommendations. This final project using Slope One algorithm implementation. The

parameters used in this research is the rating given by user to a particular item. Accuracy of

predictions generated by Slope One algorithm will increase with increasing number of users

who give ratings to the items available. The recommendations on the Slope One algorithm

shows a mismatch between the type of item based on the recommendation with the type of

items that have been rated by the active user. This is due to the predicted rating on Slope One

algorithm does not pay attention to the type or content of the items, but pays more attention to

the similarity rating pattern.

Keyword:

Slope One Algorithm

,

Collaborative Filtering

,

Informal E-Learning,

Recommendation System.

(14)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat, kebutuhan akan

teknologi dalam berbagai bidang menjadi tidak terelakkan lagi. Berbagai bidang

profesi menggunakan media teknologi informasi untuk meningkatkan kemampuan dan

keahlian dari karyawan perusahaan maupun masyarakat umum yang ingin mengasah

kemampuan dan keahlian secara mandiri. Media yang digunakan disebut sebagai

informal e-learning

berupa blog,

e-newsletter

,

mailing list

, website pribadi, organisasi

dan perusahaan dll yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau

keterampilan tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).

Pada penelitian ini, penulis membuat sebuah alat rekomendasi pada

informal

e-learning

. Algoritma yang digunakan adalah algoritma

Slope One

untuk menghasilkan

rekomendasi dalam sistem

informal

e-learning

. Rekomendasi yang dihasilkan berupa

judul dari artikel, yang disesuaikan dengan persamaan pola rating pengguna lainnya.

Dengan adanya sistem rekomendasi ini, penulis berharap pengguna memperoleh

rekomendasi konten yang sesuai dengan minat dan kebutuhannya, sehingga membantu

(15)

1.2 Rumusan Masalah

E-learning

yang tersedia sekarang ini pada umumnya menyediakan

content

dengan

model yang semi-terstruktur, sehingga pengguna harus mengikuti alur yang disediakan

oleh sistem, tidak sesuai minat pengguna. Sistem

informal e-learning

ini akan

menyediakan

tool

yang dapat membantu pengguna dalam mempelajari sebuah objek

pengetahuan, yaitu alat rekomendasi yang menghasilkan rekomendasi berdasarkan

kesamaan minat dengan pengguna lain.

Dalam penelitian ini, permasalahan yang akan diselesaikan adalah:

1.

Bagaimana membangun sebuah sistem

informal

e-learning.

2.

Bagaimana menerapkan Algoritma Slope One

pada sistem

informal

e-learning

sehingga sistem dapat menghasilkan rekomendasi kepada pengguna

.

1.3 Batasan Masalah

Ruang lingkup penelitian adalah:

1.

Sistem

e-learning

yang dibuat berbasis web.

2.

Sistem yang dibangun bersifat

informal e-learning

.

3.

Metode yang digunakan adalah

collaborative filtering

dengan menggunakan

algoritma

Slope One.

4.

Kontennya berupa artikel yang berisi teks dan gambar.

5.

Bahasa yang digunakan adalah PHP dengan framework CodeIgniter, dan MySQL

sebagai databasenya.

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian adalah membangun sebuah sistem

informal e-learning

yang mampu

menyajikan rekomendasi judul artikel dengan menggunakan algoritma Slope One.

Manfaat penelitian adalah membantu pengguna dalam mempelajari suatu objek

(16)

1.5 Metodologi Penelitian

Langkah-langkah dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai

berikut:

1.

Studi Literatur

Penulis mencari referensi yang mendukung penelitian ini. Referensi bisa berupa

jurnal-jurnal, buku, sumber online, dan berbagai sumber yang berhubungan

dengan pemrograman web, database dan sistem rekomendasi menggunakan

collaborative filtering

beserta algoritma yang digunakan.

2.

Analisis dan Perancangan

Pada tahap ini penulis melakukan analisis mengenai hal-hal apa saja yang

dibutuhkan dalam implementasi. Melakukan analisis terhadap studi literatur

dalam penerapan algoritma Slope One ke dalam sistem

informal e-learning.

Selain itu, penulis juga akan membuat desain arsitektur, database dan antarmuka

sebagai lanjutan dari tahap analisis.

3.

Implementasi

Pada tahap ini dilakukan implementasi/pengkodean program dalam aplikasi

komputer menggunakan bahasa pemrograman yang telah dipilih yang sesuai

dengan analisis dan perancangan yang sudah dilakukan.

4.

Pengujian aplikasi

Pada tahap ini dilakukan proses pengujian dan percobaan terhadap sistem, sesuai

dengan kebutuhan yang ditentukan dalam tahap analisis dan perancangan serta

memastikan program yang dibuat berjalan seperti yang diharapkan.

5.

Penyusunan Laporan

Hasil dari studi literatur, perancangan, implementasi dan pengujian ditulis ke

(17)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 5 bagian utama sebagai berikut:

BAB 1: PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2: LANDASAN TEORI

Bab ini berisi tentang teori-teori pendukung yang digunakan untuk memahami

permasalahan yang menjadi dasar penulisan skripsi ini.

BAB 3: ANALISIS DAN PERANCANGAN

Dalam bab ini akan dibahas mengenai analisis kebutuhan dan perancangan sistem

untuk menyelesaikan masalah yang dirumuskan dalam perumusan masalah.

BAB 4: IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Bab ini membahas tentang implementasi hasil analisis dan desain ke dalam bentuk

kode program untuk dieksekusi. Kemudian dilakukan pengujian untuk mengetahui

kinerja dari aplikasi apakah sesuai dengan kebutuhan.

BAB 5: KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari uraian-uraian dari bab-bab sebelumnya

(18)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 E-Learning

2.1.1 Pengertian E-Learning

E-learning

atau pembelajaran elektronik, merupakan salah satu bentuk dari aplikasi

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam kegiatan pembelajaran. Ada beberapa

definisi

e-learning

yang dikemukakan oleh para ahli. Definisi-definisi tersebut memiliki

cakupan yang berbeda, tergantung dari perspektif yang digunakan oleh ahli yang

bersangkutan.

E-learning

merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan

tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet

atau media jaringan komputer lain (Hartley, 2001 ).

2.1.2

Sejarah E-Learning

E-learning

pertama kali diperkenalkan oleh Universitas Illionis di Urbana-Champaign

dengan menggunakan sistem instruksi berbasis komputer (

computer-assisted

instruction

) dan komputer bernama PLATO. Sejak saat itu, perkembangan

e-learning

dari masa ke masa adalah sebagai berikut:

a.

Tahun 1990 : Pada masa CBT (

Computer-Based Training

) di mana mulai

bermunculan aplikasi

e-learning

yang berjalan dalam PC

standalone

ataupun

berbentuk kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan maupun

(19)

b.

Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT oleh masyarakat sejak tahun 1994

CBT muncul dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan diproduksi secara

massal.

c.

Tahun 1997 : LMS (

Learning Management System

). Seiring dengan

perkembangan teknologi internet, masyarakat dunia mulai terkoneksi dengan

internet. Kebutuhan akan informasi yang dapat diperoleh dengan cepat mulai

dirasakan sebagai kebutuhan mutlak dan jarak serta lokasi bukanlah halangan lagi.

Dari sinilah munculnya LMS. Perkembangan LMS yang semakin pesat membuat

pemikiran baru untuk mengatasi masalah interoperabilitas antara LMS yang satu

dengan lainnya secara standar. Bentuk standar muncul misalnya standar yang

dikeluarkan oleh AICC (

Airline Industry CBT Comittee

), IMS, IEEE LOM,

ARIADNE, dsb.

d.

Tahun 1999 sebagai tahun aplikasi

e-learning

berbasis web

.

Perkembangan LMS

menuju aplikasi e-learning berbasis web berkembang secara total, baik untuk

pembelajar (

learner

) maupun administrasi belajar mengajarnya. LMS mulai

digabungkan dengan dengan situs-situs informasi, majalah dan surat kabar. Isinya

juga semakin kaya dengan perpaduan multimedia, video streaming serta

penampilan interaktif dalam berbagai pilihan format yang lebih standar dan

berukuran kecil.

2.1.3 Fungsi E-learning

Ada 3 fungsi pembelajaran elektronik terhadap kegiatan pembelajaran, yaitu sebagai

suplemen yang sifatnya opsional (pilihan), komplemen (pelengkap), atau pengganti

(substitusi) (Siahaan, 2002).

a.

Suplemen

Dikatakan berfungsi sebagai suplemen (tambahan), apabila peserta didik

mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran

elektronik atau tidak. Dalam hal ini, tidak ada kewajiban/keharusan bagi peserta

didik untuk mengakses materi pembelajaran elektronik. Sekalipun sifatnya

opsional, peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan

(20)

b.

Komplemen (Tambahan)

Dikatakan berfungsi sebagai komplemen (pelengkap) apabila materi pembelajaran

elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima

siswa di dalam kelas. Sebagai Komplemen berarti materi pembelajaran elektronik

diprogramkan untuk menjadi materi

reinforcement

(pengayaan) atau remedial bagi

peserta didik di dalam mengikuti kegiatan pembelajaran konvensional. Materi

pembelajaran elektronik dikatakan sebagai

enrichment,

apabila kepada peserta

didik yang dapat dengan cepat menguasai / memahami materi pelajaran yang

disampaikan guru secara tatap muka (

fast learners

) diberikan kesempatan untuk

mengakses materi pembelajaran elektronik yang memang secara khusus

dikembangkan untuk mereka. Tujuannya agar semakin memantapkan tingkat

penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran yang disajikan guru didalam

kelas. Dikatakan sebagai program remedial, apabila kepada peserta didik yang

kesulitan memahami materi pelajaran yang disajikan guru secara tatap muka di

kelas (

slow learners

)

diberikan kesempatan untuk memanfaatkan materi

pembelajaran elektronik yang memang secara khusus dirancang untuk mereka.

c.

Pengganti (Substitusi)

Beberapa perguruan tinggi di negara-negara maju memberikan beberapa

alternative model

kegiatan pembelajaran / perkuliahan kepada para mahasiswanya.

Tujuannya agar para mahasiswa dapat secara fleksibel mengelola kegiatan

perkuliahannya sesuai dengan waktu dan aktifitas lain sehari-hari mahasiswa.

E-learning

bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal.

E-learning

secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus,

mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah

disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri).

Pembelajaran seperti ini biasanya tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh

perusahaan pada karyawannya, atau pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh

universitas dan perusahaan-perusahaan (biasanya perusahan konsultan) yang memang

bergerak di bidang penyediaan jasa

e-learning

untuk umum.

E-learning

bisa juga

dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana, misalnya melalui

(21)

ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan tertentu pada

masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).

2.1.4 Keunggulan dan Kekurangan

Keuntungan menggunakan

e-learning

(Wahono, 2005) diantaranya adalah sebagai

berikut:

a.

Menghemat waktu proses belajar mengajar.

b.

Mengurangi biaya transportasi.

c.

Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan.

d.

Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas.

e.

Melatih pembelajaran lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.

Pemanfaatan internet untuk pembelajaran atau e-learning juga tidak terlepas dari

berbagai kekurangan. Berbagai kekurangan (Bullen, 2001 dan Beam, 1997), antara

lain:

a.

Kurangnya interaksi antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri.

b.

Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya

mendorong tumbuhnya aspek bisnis / komersial.

c.

Proses belajar dan mengajarnya cenderung kearah pelatihan daripada

pendidikan.

d.

Berubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran

konvensional, juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran menggunakan

ICT.

e.

Siswa yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.

f.

Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet.

g.

Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki keterampilan internet.

2.1.5 Informal E-learning

(22)

1.

Aspek Lingkungan Pembelajaran:

a.

Bergantung pada aplikasi komputer, layanan web atau teknologi.

b.

Tidak bergantung pada kurikulum.

c.

Belajar bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja selagi terhubung dengan

internet.

d.

Tidak terdapat penilaian atau sertifikat kepada pengguna untuk pencapaian

tertentu.

2.

Aspek Personal:

a.

Bersifat mandiri sesuai kebutuhan pribadi.

b.

Proses belajar yang koperatif.

Adapun aplikasi, teknologi dan layanan yang digunakan dalam

informal

e-learning

adalah:

a.

Aplikasi:

web browser

.

b.

Layanan:

search engines (Google, Bing, Yahoo), social bookmarking

(delicious), social networks (facebook, XING, eduspaces.net), RSS.

c.

Konten:

Wikipedia, Youtube, micro-publishing.

d.

Teknologi:

e-portfolios, wikis, podcasts, weblogs.

2.2 Sistem Rekomendasi (

Recommendation System

)

2.2.1 Pengertian Sistem Rekomendasi

Sistem rekomendasi merupakan model aplikasi dari hasil observasi terhadap keadaan

dan keinginan pengguna. Oleh karena itu, sistem rekomendasi memerlukan model

rekomendasi yang tepat agar hasil rekomendasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Menurut Sebastia,

L et. al

(2009) sistem rekomendasi merupakan sebuah alat

personalisasi yang menyediakan sebuah informasi daftar item-item yang sesuai dengan

keinginan pengguna. Sistem rekomendasi menyimpulkan preferensi pengguna dengan

menganalisis ketersediaan data pengguna dan lingkungannya. Oleh karena itu, sistem

rekomendasi akan menawarkan kemungkinan dari penyaringan informasi personal

sehingga hanya informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengguna

yang akan ditampilkan di sistem dengan menggunakan sebuah teknik atau model

(23)

Sistem rekomendasi dikelompokkan kedalam metode berikut ini, berdasarkan

bagaimana rekomendasi dibuat:

a.

Content-based Recommendations:

item yang direkomendasikan kepada

pengguna disesuaikan dengan minat pengguna di masa lalu.

b.

Collaborative Filtering Recommendations:

item yang direkomendasikan

kepada pengguna disesuaikan dengan minat dan penilaian pengguna lainnya di

masa lalu.

c.

Hybrid Approaches:

metode ini menggabungkan metode

collaborative filtering

dengan

content-based

filtering.

2.2.2 Collaborative Filtering Recommendations

Collaborative filtering

adalah salah satu teknik yang digunakan dalam sistem

rekomendasi.

Collaborative filtering

memiliki 2 pengertian, yang khusus dan yang

lebih umum (Herlocker,

et. al

, 2001). Secara umum,

collaborative filtering

adalah

proses penyaringan informasi atau pola menggunakan teknik yang melibatkan

kolaborasi antara

multiple agents,

sudut pandang, sumber data, dll. Aplikasi dalam

collaborative filtering

biasanya melibatkan kumpulan data yang sangat besar. Secara

khusus,

collaborative filtering

adalah sebuah metode dalam membuat prediksi

otomatis tentang minat pengguna dengan mengumpulkan informasi pilihan dan selera

dari banyak pengguna. Asumsi yang mendasari pendekatan

collaborative filtering

adalah jika individu A dan individu B memiliki opini tentang sesuatu, A lebih

sependapat dengan B tentang hal tersebut dibandingkan dengan orang lain yang dipilih

secara acak. Misalnya, sistem rekomendasi

collaborative filtering

untuk pilihan acara

televisi bisa membuat prediksi tentang acara televisi mana yang mungkin disukai oleh

pengguna, diberikan dalam bentuk

list

berdasarkan selera pengguna (suka atau tidak

suka).

a.

Pengantar

Collaborative Filtering

Pertumbuhan internet telah menjadikan proses ekstraksi informasi secara efektif dari

(24)

besar membutuhkan semacam mekanisme untuk menyaring informasi secara efisien.

Salah satu teknik yang digunakan untuk menangani masalah ini adalah

collaborative

filtering.

Motivasi penggunaan metode

collaborative filtering

berasal dari sebuah ide

dimana seseorang sering memperoleh rekomendasi dari seseorang yang memiliki

minat yang sama.

Collaborative filtering

mengeksplorasi kesesuaian minat dan

membuat rekomendasi kesamaan berdasarkan minat tersebut.

Collaborative filtering

biasanya membutuhkan:

a.

Partisipasi pengguna aktif

b.

Cara yang mudah untuk merepresentasikan minat pengguna ke sistem.

c.

Algoritma yang bisa menyesuaikan pengguna yang memiliki selera yang sama.

Biasanya, alur kerja

collaborative filtering

adalah:

1.

Pengguna mengungkapkan pilihannya dengan memberi

rate

pada

item

dalam

sistem

.

Rating

ini bisa dilihat kurang lebih sebagai gambaran minat pengguna

terhadap.

2.

Sistem menyesuaikan

rating

pengguna dengan pengguna lainnya dan

menemukan pengguna yang memiliki minat paling mirip.

3.

Sistem merekomendasikan

item

yang diberi

rating

tertinggi oleh pengguna

lain, kepada pengguna yang belum memberikan rating terhadap item tersebut.

b.

Metodologi

Collaborative filtering

memiliki banyak metode, tetapi pada umumnya hanya

digunakan 2 metode:

1.

User-based collaborative filtering

a.

Mencari pengguna yang memberikan pola

rating

yang sama dengan

pengguna aktif.

b.

Menggunakan

rating

dari pengguna yang sependapat yang ditemukan pada

langkah 1 untuk menghitung prediksi bagi pengguna aktif.

(25)

a.

Membangun matriks item-item yang menentukan hubungan antara pasangan

item.

b.

Menggunakan matriks, dan data pada pengguna aktif, untuk menyimpulkan

minat pengguna.

Sistem rekomendasi berbasis

collaborative filtering

dibuat untuk mengatasi

kelemahan dari sistem rekomendasi

content-based filtering

yaitu:

a.

Pendekatan

collaborative

dapat bekerja dalam domain dimana terdapat

sedikit

content

yang berasosiasi dengan item atau ditempat dimana

content

sulit

dianalisis menggunakan komputer seperti ide, masukan atau opini sehingga

menjadi

reliable

.

b.

Pendekatan

collaborative

mempunyai kemampuan untuk menyediakan

rekomendasi yang tidak terduga atau tidak disengaja, misalnya dapat

merekomendasikan item yang relevan kepada pengguna sekaligus tidak

mengandung

content

dari profil pengguna tersebut.

2.3 Algoritma Slope One

Algoritma

Slope One

merupakan salah satu algoritma yang digunakan dalam metode

collaborative filtering,

yang diperkenalkan dalam sebuah karya tulis oleh Daniel

Lemire dan Anna Mclachlan pada tahun 2005. Algoritma

Slope One

digunakan untuk

mengurangi

overfitting,

meningkatkan kinerja dan implementasi yang lebih mudah.

Slope One

didasarkan pada “

popularity differential

” yang dihitung dengan

mengurangkan

rating

rata-rata dari dua buah item (Lemere dan McGrath, 2005).

Algoritma Slope One memiliki persamaan seperti berikut:

Dimana

Cij

dalam persamaan tersebut adalah jumlah pengguna yang memberikan

rate

terhadap item

i

dan item

j.

Semakin besar nilai

Cij,

maka hasil prediksi (

r

uj

+

(26)

Gambar 2.1.

Skema dasar Slope One

Misalkan:

1.

Pengguna A memberikan 1 terhadap item

I

dan 1,5 terhadap item

J

.

2.

Pengguna B memberikan 2 terhadap item

I

.

3.

Bagaimana pengguna B menilai item

J

?

4.

Jawaban dari

Slope One

adalah 2,5 (1,5-1+2 = 2,5)

Untuk contoh yang lebih nyata, perhatikan table berikut:

Tabel 2.1.

Contoh implementas Slope One

Pelanggan

Item 1

Item 2

Item 3

John

5

3

2

Mark

3

4

-

Lucy

-

2

5

Dalam hal ini, perbedaan rating rata-rata antara item 1 dan 2 adalah (2+(-1))/2 =

0.5. Oleh karena itu, berdasarkan rata-rata, item 1 di-

rate

diatas item 2 sebesar 0.5.

Demikian pula, perbedaan rata-rata antara item 3 dan 1 adalah 3. Oleh karena itu, jika

kita mencoba memprediksi penilaian Lucy terhadap item 1 menggunakan penilaiannya

terhadap item 2, kita memperoleh 2+0.5=2.5. Demikian pula, jika kita mencoba untuk

memprediksi penilaiannya terhadap item 1 menggunakan penilaiannya terhadap item

3, kita memperoleh 8 (5+3 = 8).

(27)

adalah jumlah pengguna yang memberi

rate

terhadap kedua item. Pada contoh diatas,

kita akan memprediksi

rating

untuk Lucy:

2.4 Unified Modeling Language (UML)

Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah

“bahasa”

yang telah menjadi

standard industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem piranti

lunak (Dharwiyanti dan Wahono, 2003). Dengan menggunakan UML, pemodelan

informal e-learning

menjadi lebih terstruktur sebelum diimplementasikan ke bahasa

pemrograman tertentu. Unified Modeling Language (UML) bukanlah :

1.

Bahasa pemrograman visual, tetapi bahasa pemodelan visual.

2.

Spesifikasi kakas, tetapi spesifikasi bahasa pemodelan.

3.

Proses, tetapi yang memungkinkan proses-proses.

Tujuan perancangan UML adalah:

1.

Menyediakan bahasa pemodelan visual yang ekspresif dan siap pakai untuk

mengembangkan dan pertukaran model-model yang berarti. Dalam penelitian

ini, UML digunakan dalam pemodelan interaksi antara komponen dari

informal e-learning

seperti: user dan konten.

2.

Menyediakan mekanisme perluasan dan spesialisasi untuk memperluas

konsep-konsep inti.

3.

Mendukung spesifikasi independen bahasa pemrograman dan pengembangan

tertentu.

4.

Menyediakan basis formal untuk pemahaman bahasa pemodelan.

5.

Mendukung konsep-konsep pengembangan level lebih tinggi seperti

komponen, kolaborasi, framework dan pattern.

(28)

menggambarkan pemodelan berorientasi objek yang dilakukan. UML membagi

diagram menjadi dua tipe yaitu :

1.

Diagram Struktur

Diagram

ini

untuk

memvisualisasi,

menspesifikasi,

membangun

dan

mendokumentasikan aspek statik dari sistem. Diagram struktur di UML terdiri dari:

a.

Diagram Kelas (

Class diagram

)

b.

Diagram Objek (

Object diagram

)

c.

Diagram komponen (

Component diagram

)

d.

Diagram deployment (

Deployment Diagram

)

2. Diagram perilaku

Diagram

ini

untuk

memvisualisasi,

menspesifikasi,

membangun

dan

mendokumentasikan aspek dinamis dari sistem. Diagram struktur di UML terdiri dari:

a.

Diagram

use-case

(

Use case diagram

)

b.

Diagram sekuen (

sequence diagram

)

c.

Diagram kolaborasi (

collaboration diagram

)

d.

Diagram statechart (

Statechart diagram

)

e.

Diagram aktivitas (

Activity diagram

)

2.4.1 Diagram Use Case

Diagram

use case

merupakan salah satu diagram untuk memodelkan aspek perilaku

sistem atau digunakan untuk mendeskripsikan apa yang seharusnya dilakukan oleh

sistem (Hariyanto, 2004). Diagram use case terdiri dari beberapa elemen yaitu:

1.

Aktor

Aktor adalah pemakai sistem, dapat berupa manusia atau sistem terotomatisasi lain.

Aktor adalah sesuatu atau seseorang yang berinteraksi dengan sistem, yaitu siapa dan

apa yang menggunakan sistem. Aktor adalah tipe (kelas) bukan instan. Aktor

mempresentasikan peran bukan pemakai individu dari sistem. Aktor memiliki nama,

(29)

Gambar 2.2.

Aktor-aktor

use case

2.

Use Case

Use case

adalah cara spesifik penggunaan sistem oleh aktor.

Use case

melibatkan

interaksi antara aktor-aktor dan sistem.

Use case

mengemukakan suatu kerja yang

tampak.

Gambar 2.3.

Aktor dan

use case

3.

Keterhubungan

Keterhubungan antara

use case

dengan

use case

lain berupa generalisasi antara

use

case

yaitu :

(30)

Gambar 2.4.

Aktor,

use case

dan keterhubungan

2.4.2 Use Case Spesification

Spesifikasi

use case

memberikan gambaran lengkap spesifikasi tekstual pada use case.

Spesifikasi

use case

sistem rekomendasi dilakukan berdasarkan case yang ada pada

use case

diagram. Spesifikasi

use case

biasanya terdiri dari :

a.

Deskripsi singkat

case

, yang menjelaskan apa yang terjadi pada case.

b.

Pra kondisi yaitu keadaan apa yang terjadi sebelum

case

berlangsung.

c.

Karakteristik yang dimiliki oleh

case

.

d.

Skenario (

flow of event

) yaitu menjelaskan cara kerja case mulai dari awal

hingga akhir.

e.

Pasca kondisi yaitu keadaan apa atau output apa yang dihasilkan setelah case

berlangsung.

2.4.3 Diagram Sekuen (Sequence Diagram)

Diagram sekuen (sequence diagram) menggambarkan interaksi antar objek di dalam

dan di sekitar sistem (termasuk pengguna, display dan sebagainya) berupa message

(pesan) yang digambarkan terhadap waktu.

Diagram sekuen digunakan untuk memodelkan scenario penggunaan. Skenario

penggunaan adalah barisan kejadian yang terjadi selama satu eksekusi sistem.

Diagram sekuen menunjukkan objek sebagai garis vertical dan tiap kejadian sebagai

panah horizontal dari objek pengirim ke objek penerima. Waktu berlalu dari atas ke

(31)

Diagram sekuen (sequence diagram) memeiliki beberapa elemen yang terdiri dari:

Tabel 2.1.

Elemen-elemen dari sequence diagram

Nama

Penjelasan

Gambar

1

Objek lifeline Menggambarkan

batasan objek

2

Boundary

Berhubungan

dengan proses input

output ataupun

interface.

3

Controller

Berhubungan

dengan proses

4

Entity

Berhubungan

dengan input-output

data

5

Massage

Arrow

(32)

6

Aktivasi

Menggambarkan

aktifitas objek

7

Actor

Menggambarkan

actor sebagai objek

2.4.4

Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

Diagram aktivitas adalah diagram

flowchart

yang diperluas untuk menunjukkan aliran

kendali satu aktivitas ke aktivitas lain. Diagram aktivitas digunakan untuk

memodelkan aspek dinamis sistem. Diagram aktivitas berupa operasi-operasi dan

aktivitas-aktivitas di

use case

(Hariyanto, 2004). Diagram aktivitas dapat digunakan

untuk:

1.

Pandangan dalam yang dilakukan di operasi.

2.

Pandangan dalam bagaimana objek-objek bekerja.

3.

Pandangan dalam aksi-aksi dan pengaruhnya pada objek-objek.

4.

Pandangan dalam dari suatu use case.

5.

Logik dari proses bisnis.

Diagram aktivitas merupakan state diagram khusus, dimana sebagian besar state

adalah action dan sebagian besar transisi di-

trigger

oleh state sebelumnya (

internal

processing

). Oleh karena itu diagram aktivitas tidak menggambarkan

behaviour

internal

sebuah sistem (dan interaksi antar subsistem) secara eksak, tetapi lebih

menggambarkan proses-proses dan jalur-jalur aktivitas dari level atas secara umum.

Sebuah aktivitas dapat direalisasikan oleh satu use case atau lebih. Aktivitas

menggambarkan proses yang berjalan, sementara use case menggambarkan bagaimana

aktor menggunakan sistem untuk melakukan aktivitas (Dharwiyanti dan Wahono,

(33)
[image:33.595.195.512.122.413.2]

Tabel 2.2

Simbol Aktivitas Diagram

2.5. Bahasa Pemrograman PHP

PHP (

Hypertext Preprocessor

) adalah bahasa komputer yang dibuat untuk

pengembangan web dinamis. Pada umumnya PHP digunakan di server namun juga

dapat berdiri sendiri sebagai aplikasi graphical (www.php.net, 2008).

Pada sistem rekomendasi

informal e-learning

ini digunakan bahasa

pemrograman PHP dalam membangun sistem dan database MySQL sebagai

penyimpanan data dan basis pengetahuan. Penggunanan PHP dan MySQL dipilih

karena PHP dan MySQl memiliki beberapa kelebihan seperti dinyatakan oleh

Nugroho, B (2008) kelebihannya sebagai berikut:

1.

Bahasa pemrograman PHP adalah sebuah bahasa

script

yang tidak melakukan

sebuah kompilasi dalam penggunaanya.

2.

Web Server yang mendukung PHP sangat mudah ditemukan, mulai dari IIS

sampai dengan Apache, dengan konfigurasi yang relatif mudah.

3.

Dalam sisi pengembangan lebih mudah, karena banyaknya milis - milis dan

(34)

4.

Dalam sisi pemahamanan, PHP adalah bahasa scripting yang paling mudah

karena referensi yang banyak.

5.

PHP adalah bahasa open source yang dapat digunakan di berbagai mesin

(Linux, Unix, Windows) dan dapat dijalankan secara runtime melalui

console

(35)

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Kebutuhan Sistem

Sistem

rekomendasi

merupakan

suatu

sistem

yang

digunakan

untuk

merekomendasikan informasi bagi penggunanya. Sistem rekomendasi dibangun

dengan memperhatikan tiga objek utama yaitu:

item

(objek yang akan

direkomendasikan oleh sistem),

user

(pengguna yang menggunakan sistem),

transaksi

(aktifitas yang terjadi antara

user

dan

item

).

3.1.1 Deskripsi Sistem

Pada penelitian ini, algoritma

Slope One

digunakan untuk menghasilkan rekomendasi

dalam sistem

informal

e-learning

. Sistem rekomendasi

informal elearning

dimplementasikan dalam bentuk web. Alasan pengimplementasian perangkat lunak

berbasis web adalah untuk membuat aplikasi bisa diakses dari berbagai penjuru

dimana tersedia koneksi internet.

Bentuk sistem rekomendasi yang dibangun menggunakan arsitektur

client-server

.

Pada sisi

client

, aplikasi antarmuka pada website digunakan

user

untuk melakukan

login, mengakses konten dan mendapatkan rekomendasi, sedangkan sisi server

dilakukan perhitungan rating oleh algoritma

Slope One

dan memberikan rekomendasi

(36)
[image:36.595.134.520.84.313.2]

Gambar 3.1.

Arsitektur dasar sistem.

Mesin rekomendasi menerima input dari pengguna dan menentukan preferensi

tersebut berdasarkan data yang telah tersedia dan menyimpan data dalam database

sebagai data

history

pengguna, kemudian sistem akan melakukan perhitungan rating

menggunakan Algoritma Slope One terhadap preferensi pengguna yang tersimpan di

database.

Mesin rekomendasi akan menampilkan beberapa hasil rekomendasi berdasarkan

kemiripan dari preferensi pengguna sebelumnya melalui perhitungan Algoritma Slope

One.

Sistem akan menampilkan

content

beserta

rating

dan komentar/opini yang

diberikan

pengguna

sebelumnya.

Pengguna

juga

dapat

memberikan

(37)
[image:37.595.111.514.83.382.2]

Gambar 3.2.

Arsitektur mesin rekomendasi

3.1.2 Item

Item

merupakan objek yang akan direkomendasikan pada sistem rekomendasi.

Item

ditandai dengan kompleksitas, nilai dan kegunaan. Nilai (

value

) dari suatu item dapat

dipresentasikan dalam bentuk angka misalnya: 1 sampai 5.

Item dapat direpresentasikan menggunakan berbagai informasi. Pada sistem

rekomendasi

e-learning

ini, item direpresentasikan dalam beberapa tipe data seperti:

artikel yang memuat gambar dan teks.

3.1.3 User

Pengguna (

user

) pada sistem rekomendasi juga disebut sebagai pelanggan adalah

seseorang yang menggunakan sistem rekomendasi untuk memberikan pendapatnya

mengenai berbagai macam item dan menerima rekomendasi suatu item baru.

(38)

a.

Member

Pengguna jenis ini harus mendaftar terlebih dulu ke dalam sistem kemudian

melakukan berbagai aktifitas didalamnya, termasuk menerima rekomendasi,

menyimpan hasil rekomendasi dan mengubah profil pengguna.

b.

Tamu

Tamu pada sistem rekomendasi adalah pengguna yang memiliki keterbatasan akses

atau tidak melakukan registrasi. Pengguna tamu hanya bisa melihat isi atau

item

yang terdapat pada sistem

e-learning

berupa konten.

3.1.4. Transaksi dan Input

Pada metode

Collaborative Filtering

,

rating

adalah bentuk data transaksi sekaligus

input yang digunakan pada sistem rekomendasi. Pada sistem ini,

rating

digunakan

sebagai transaksi antara sistem dan pengguna dalam memberikan informasi dan opini

terhadap suatu item. Rating yang digunakan berbentuk numerik dengan

range

1-5.

Bentuk input lain yang bisa diberikan oleh pengguna member adalah memberi

komentar melalui kolom komentar yang disediakan pada tiap-tiap konten.

3.2 Perancangan Sistem

3.2.1

Use Case Diagram

Diagram

use case

merupakan diagram yang memodelkan aspek perilaku sistem.

Masing-masing diagram

use case

memiliki

actor, use case

dan hubungannya.

Aktor dibagi menjadi 2 bagian: admin, member dan tamu. Admin adalah pengguna

yang berhak mengubah isi dari sistem, termasuk data item dan data member. Member

merupakan pengguna yang telah melakukan registrasi ke dalam sistem. Tamu adalah

pengguna yang hanya mengunjungi sistem, tanpa melakukan registrasi ataupun login.

(39)

Member Guest Melihat judul dan

preview artikel

Melihat isi artikel

Login «uses»

«uses»

«uses»

Melakukan pencarian artikel «uses»

Memberi rating

Memberi komentar «extends»

«extends»

«include»

«include»

«uses»

«uses»

Register

«uses» «uses»

«uses»

Gambar 3.3.

Use case diagram

3.2.2 Model Spesifikasi Use Case

Spesifikasi

use case

memberikan gambaran lengkap spesifikasi tekstual pada

use case

.

Spesifikasi

use case

sistem rekomendasi dilakukan berdasarkan kasus yang ada pada

[image:39.595.114.509.85.398.2]

use case

diagram yang telah digambarkan pada gambar diatas. Berikut adalah

spesikasi

setiap

use case

:

Tabel 3.1.

Spesifikasi

use case

1.

Penjelasan

singkat

Use case ini digunakan oleh member untuk melihat daftar

(40)

Pra-kondisi

User tidak harus login dulu ke dalam sistem

Karakteristik

Tindakan dan eksekusi tergantung dari permintaan

pelanggan

Skenario (

flow

of events

)

Skenario dasar (

Basic Flow

):

Use case

akan dimulai saat

user member membuka portal sistem rekomendasi

e-learning.

Pasca kondisi

User

dapat melihat

content

dari sebuah item/artikel dalam

e-learning

.

2.

Penjelasan

singkat

Use case ini digunakan oleh user untuk melakukan

pencarian judul content tertentu.

Pra-kondisi

User tidak harus login dulu ke dalam sistem

Karakteristik

Tindakan dan eksekusi tergantung dari permintaan

pelanggan.

Skenario (

flow

of events

)

Skenarion dasar (

Basic Flow

):

Use case

akan dimulai saat

user melakukan pencarian melalui pemberian input pada

kolom pencarian dan tombol cari.

(41)

3.

Penjelasan

singkat

Use case ini digunakan oleh member untuk melihat

content

e-learning

dan member rating.

Pra-kondisi

User harus login dulu ke dalam sistem

Karakteristik

Tindakan dan eksekusi tergantung dari permintaan

pelanggan.

Skenario (

flow

of events

)

Skenario dasar (

Basic Flow

):

Use case

akan dimulai saat

user melakukan membuka link judul content tersebut.

Pasca kondisi

User (member)

dapat memberi rating.

4.

Penjelasan

singkat

Use case ini digunakan oleh member untuk melihat

content

e-learning

dan memberi komentar.

Pra-kondisi

User harus login dulu ke dalam sistem

Karakteristik

Tindakan dan eksekusi tergantung dari permintaan

pelanggan.

Skenario (

flow

of events

)

(42)

Pasca kondisi

User (member)

dapat memberi komentar.

5.

Penjelasan

singkat

Use case ini digunakan oleh member untuk login

Pra-kondisi

-

Karakteristik

Tindakan dan eksekusi tergantung dari permintaan

pelanggan.

Skenario (

flow

of events

)

Skenario dasar (

Basic Flow

):

Use case

akan dimulai saat

user membuka sistem.

Pasca kondisi

User (guest)

akan masuk ke sistem sebagai member dengan

hak akses tertentu.

6.

Penjelasan

singkat

Use case ini digunakan oleh user untuk mendaftar ke sistem

menjadi

member.

Pra-kondisi

-

Karakteristik

Tindakan dan eksekusi tergantung dari permintaan

pelanggan.

Skenario (

flow

of events

)

Skenario dasar (

Basic Flow

):

Use case

akan dimulai saat

user masuk ke sistem dan memilih menu “register”.

(43)

3.2.3 Model Interaksi Sequence Diagram

Berikut merupakan diagram sequence yang menggambarkan interaksi antar objek di

dalam dan sekitar sistem:

a.

Diagram Sequence User: Lihat Artikel

Diagram sequence user Lihat Artikel menggambarkan perilaku sistem dalam

[image:43.595.134.498.271.528.2]

melakukan proses melihat daftar artikel dan kemudian melihat artikel.

Gambar 3.4.

Sequence diagram: Lihat Artikel

b.

Diagram Sequence: Login

Diagram sequence login menggambarkan alur sistem untuk melakukan login ke

dalam sistem. Sequence dimulai ketika user memilih menu login, kemudian

mengisi username dan password. Kemudian sistem akan memeriksa apakah

(44)
[image:44.595.135.502.89.353.2]

Gambar 3.5.

Sequence Diagram: Login

c.

Diagram Sequence: Registrasi

Diagram sequence registrasi menggambarkan alur sistem untuk melakukan

pendaftaran ke dalam sistem. Sequence dimulai ketika user memilih menu register.

User memasukkan data registrasi, dan kemudian sistem akan memberitahu bahwa

pendaftaran berhasil sesudah data tersimpan.

[image:44.595.139.461.542.746.2]
(45)

d.

Diagram Sequence Rekomendasi

Diagram sequence rekomendasi dimulai ketika user yang berhasil login melihat

sebuah artikel dari daftar artikel yang ditampilkan di halaman awal sistem. User

memberikan rating terhadap artikel tersebut, dan sistem akan menampilkan

beberapa rekomendasi.

User

Login

Masukkan username dan password

Send Validasi

Lihat daftar artikel

Pilih artikel

Berikan rating

Berikan Komentar Simpan Rating/Komentar

Tampilkan Rekomendasi Login(Boundary) Validasi User(Controller) Kontroller Daftar Artikel(

Controller)

[image:45.595.141.551.213.532.2]

Kontroller Artikel(Controller)Rekomendasi(Boundary)

Gambar 3.7.

Sequence Diagram Rekomendasi

e.

Diagram Sequence Pencarian

Diagram sequence pencarian dimulai saat user memasukkan sebuah kata kunci.

Sistem kemudian menampilkan daftar artikel yang terurut berdasarkan kesamaan

(46)

User

Masukkan kata kunci

Send

Daftar artikel dicari

Tampilkan daftar artikel dicari Pilih data yang ditampilkan oleh sistem

[image:46.595.116.459.489.695.2]

Controller Pencarian Controller Utama Tampilan artikel dicari(Boundaries)

Gambar 3.8.

Sequence Diagram Pencarian

3.2.4 Kelas Diagram

Kelas diagram menggambarkan keadaan atribut database pada suatu sistem. Pada

sistem ini terdapat 6 kelas, yaitu: user, rating, komentar, kategori, subjek dan artikel.

(47)

3.2.5 Activity Diagram

1. Login

Setelah melakukan pengisian form login, data input akan diperiksa setelah tombol

“Login” ditekan. Jika data input valid, maka user berhasil masuk ke sistem sebagai

member. Jika tidak, akan kembali ke halaman login dengan sebuah pesan error.

Gambar 3.10.

Activity Diagram

Login

2. Registrasi

(48)

Gambar 3.11.

Diagram

Activity Register

3.

Pencarian

Pencarian dilakukan dengan memasukkan kata kunci, dan sistem akan menampilkan

daftar judul yang sesuai dengan input pencarian tersebut. Jika judul tertentu dipilih,

akan muncul konten judul dan akan muncul beberapa rekomendasi setelah salah satu

judul dibuka.

(49)

4.

Rekomendasi

User masuk ke sistem, kemudian sistem akan menampilkan daftar judul berdasarkan

tanggal dibuat secara

default

. User bisa memilih untuk menampilkan urutan artikel

berdasarkan jumlah komentar, rating atau jumlah

view

. User kemudian memilih salah

satu judul artikel untuk dibaca. Memberikan rating terhadap artikel tersebut, dan

[image:49.595.266.366.224.485.2]

Algoritma

Slope One

akan bekerja untuk meng-

generate

rekomendasi.

Gambar 3.13.

Activity Diagram

Rekomendasi

3.3 Perancangan Interface

3.3.1 Struktur Menu

Struktur menu dibuat untuk memberikan kemudahan dalam pembangunan sistem.

Menu ini akan digunakan sebagai navigasi untuk membantu pengguna

(50)

MENU UTAMA

HOME ARTIKEL

PENCARIAN

REGISTER LOGIN/

[image:50.595.111.455.78.345.2]

LOGOUT

Gambar 3.14.

Struktur Menu

3.3.2 Perancangan Tampilan

a.

Halaman utama

Pada halaman utama, akan ditampilkan daftar judul berita terbaru, artikel

berdasarkan jumlah komentar dan berdasarkan rating rata-rata. Di sebelah kanan

ada kolom rekomendasi untuk menampilkan rekomendasi dan juga menampilkan

daftar artikel yang terakhir dikomentari.

[image:50.595.208.426.539.748.2]
(51)

b.

Halaman Register

Pada halaman register, user yang non-member melakukan registrasi untuk menjadi

[image:51.595.261.401.176.349.2]

member dengan melakukan pengisian terhadap form register secara tepat.

Gambar 3.16.

Register

c.

Halaman Login

Pada halaman login, user yang sudah terdaftar melakukan login untuk ke dalam

sistem dengan memasukkan username dan password yang valid.

Gambar 3.16.

Login

(52)
[image:52.595.166.469.98.396.2]

Gambar 3.17.

Halaman isi artikel

3.4 Proses Algoritma Slope One

Algoritma

Slope One

merupakan salah satu algoritma yang digunakan dalam

metode

collaborative filtering,

yang diperkenalkan dalam sebuah karya tulis oleh

Daniel Lemire dan Anna Maclachlan pada tahun 2005. Algoritma

Slope One

digunakan untuk mengurangi

overfitting,

meningkatkan kinerja dan implementasi

yang lebih mudah.

Slope One

didasarkan pada “

popularity differential

” yang dihitung

dengan mengurangkan

rating

rata-rata dari dua buah item(Lemire dan McGrath,

2005).

(53)

Dimana

C

ij

dalam persamaan tersebut adalah jumlah pengguna yang memberikan

rate

terhadap item

i

dan item

j.

Semakin besar nilai

C

ij

,

maka hasil prediksi (

r

uj

+

dev

ij

) semakin akurat.

Contoh:

Tabel 3.2.

Contoh Algoritma Slope One

Item 1

Item 2

Item 3

item 4

User 1

3

4

x

3

User 2

2

3

2

y

User 3

z

3

5

1

x

=

x

=

x

= 16/4 =

4

Prediksi rating

User 1

terhadap

Item

3 adalah 4.

y =

y =

y=

3/4 =

0.75

Prediksi rating

User 2

terhadap

Item

4 adalah

0.75

.

z =

z =

z =

10/4 =

2.5

(54)

3.4.1. Flowchart Algoritma Slope One

START

Tampilkan konten

Sudah

di-rating? Update Rating

Buat Rating

Y

N

Simpan Nilai Rating

Cari konten i yang belum di-rating oleh user, dan sudah di-rating oleh pengguna

lain

Cari konten j yang di-rating oleh semua user

Hitung rata-rata selisih rating antara I dan j.

Tambahkan selisih dengan konten j terhadap user u.

Urutkan nilai dari tertinggi ke rendah

sebagai hasil rekomendasi.

[image:54.595.216.417.114.663.2]

SELESAI

(55)

BAB 4

IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

4.1 Implementasi Sistem

Berikut ini adalah

hardware

dan

software

yang dibutuhkan untuk implementasi sistem

rekomendasi informal

e-learning

ini:

1.

Hardware:

Hardware

adalah komponen atau peralatan yang terdapat pada sebuah komputer

yang diperlukan agar komputer tersebut dapat beroperasi. Adapun spesifikasi yang

direkomendasikan adalah sebagai berikut:

a.

Processor AMD A8-4500M APU

b.

RAM: 4GB

c.

Hardisk 500GB

2.

Software:

Software

adalah program atau instruksi yang terpasang di dalam komputer yang

memiliki fungsi tertentu tujuan utamanya adalah memudahkan pekerjaan manusia.

Software

yang dibutuhkan dalam mengimplementasikan aplikasi ini adalah sebagai

berikut:

a.

Windows 7 Ultimate 64 bit

b.

XAMPP 1.7.7

c.

Netbeans IDE 7.3.1

(56)

4.2 Pengujian Sistem

Sistem yang dibuat kemudian diuji dengan menggunakan metode

Black Box

pada

antarmuka.

Pengujian metode

Black-Box

merupakan pengujian yang berfokus pada

spesif

Gambar

Tabel 2.2 Simbol Aktivitas Diagram
Gambar 3.1. Arsitektur dasar sistem.
Gambar 3.2. Arsitektur mesin rekomendasi
Tabel 3.1. Spesifikasi use case
+7

Referensi

Dokumen terkait

Judul Skripsi : Analisis Return On Investment dengan Pendekatan Du Pont Sebagai Alat Perbandingan untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Pada PT. Indocement

Belajar melalui seni merupakan salah satu metode yang harus diterapkan dalam pendidikan anak usia dini mengingat bahwa pentingnya seni untuk membantu segala aspek

Dari amanat Undang-Undang No.14 Tahun 2005 tersebut jelas bahwa sektifikat pendidik merupakan bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru sebagai tenaga

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan kognitif dan pemecahan masalah siswa, level pemecahan masalah siswa, hubungan antara kemampuan kognitif

Retinitis pigmentosa memiliki variasi fenotipik yang signifikan, karena ada banyak gen yang berbeda yang mengarah ke diagnosis retinitis pigmentosa, dan

Perbedaan skripsi saya dari penelitian terdahulu adalah skripsi saya menggabungkan beberapa variabel-variabel dipenelitian terdahulu yang saya teliti sangat berpengaruh

Serangga Paracoccus marginatus diperbanyak dengan cara mengambil beberapa koloni besar kutu putih pada tanaman pepaya yang ada, kemudian diletakkan dan dipelihara pada

kebutuhan rak penyimpanan rekam medis rawat jalan dan rawat inap diRSU Imelda Pekerja Indonesia di dalam menghitung jumlah rak maupun luas penyimpanan rekam