• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dasar dasar Peraturan K3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Dasar dasar Peraturan K3"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

DASAR-DASAR K3

Program Studi Teknik Sipil

P

ERBEDAAN

K3 P

ADA

P

ROYEK

K

ONSTRUKSI

VS M

ASYARAKAT

U

MUM

No K3 Proyek Konstruksi K3 Msyarakat Umum

1. Tujuan : Masyarakat Tenaga Kerja Tujuan : Masyarakat Umum

2. Yang diurusi golongan karyawan Yang diurusi golongan masyarakat

3. Ditandai sangat efektifnya pemeriksaan sebelum dan periodik

Sulit untuk pemeriksaan medik

4. Yang dihadapi adalah lingkungan kerja

Lingkungan umum

5. Terutama bertujuan peningkatan produktivitas

Kesehatan dan kesejahteraan masyarakat

6. Dibiayai oleh perusahaan Oleh anggaran pemerintah

7. Perkembangannya pesat setelah revolusi industri

Perkembangan cepat setelah kemajuan ilmu di bidang jazad renik

8. Per UU dalam lingkup ketenagakerjaan

Per UU dalam lingkungan

kesehatan

PER-UU YANG MENGATUR K3

UU

UU No. 14 1969No. 14 1969 Ketentuan Ketentuan--ketentuanketentuan

Pokok Pokok MengenaiMengenai

tenaga tenaga kerjakerja

DEPNAKER DEPNAKER DEPKES DEPKES

PERUSAHAAN PERUSAHAAN

--InspeksiInspeksi

--MembinaMembina

--MemaksaMemaksa

PER-UU YANG MENGATUR K3

UU No. 14 tahun 1969 berisi:

1. Tiap tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moral kerja dan perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama

2. Pemerintah membina

- Norma kesehatan kerja & higiene perusahaan - Norma keselamatan kerja

- Norma kerja

(2)

PER-UU YANG MENGATUR K3

UU yang lain:

- UU kerja tahun 1948 – 1951 - UU kecelakaan tahun 1947 – 1957

- UU No. 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja - UU No. 3 tahun 1969 tentang persetujuan konvensi ILO - UU No. 120 tentang higiene dalam perniagaan dan kantor-kantor

- Permen Perburuhan tentang syarat-syarat kebersihan dan kesehatan

tempat kerja

- UU higiene untuk perusahaan umum - UU gangguan (HO)

Materi Kuliah K4 6 1. UU-Kerja tahun 1948 - 1951

UU

UU--KerjaKerja thth. 1948. 1948

Berlaku Berlaku 1951 1951 sekarang sekarang didukungdidukung

PP No. 1 PP No. 1 thth. 1951. 1951

-- Tidak semua pasal berlaku Tidak semua pasal berlaku -- Hanya pasal 16 ayatHanya pasal 16 ayat

Mengatur

Mengatur -- Jam Jam kerjakerja -- CutiCuti tahunantahunan -- CutiCuti hamilhamil -- CutiCuti haidhaid

-- Pekerja anakPekerja anak--anakanak -- Orang mudaOrang muda -- WanitaWanita -- Tempat kerja, dllTempat kerja, dll

2. UU Kecelakaan (1947 – 1957)

- diundangkan tahun 1947 - resmi berlaku tahun 1957

* Berisi : penggantian pada buruh yang mengalami kecelakaan atau penyakit akibat kerja

* UU ini sering disebut UU kompensasi pekerja (Workmen Compensation Law)

* UU ini perlu ditinjau bila:

a. Besarnya kompensasi tidak mencukupi b. Penilaian taraf / derajat cacat

karena cacat tidak hanya anatomis & faal tapi harus juga psikis, sosial & ekonomi

Materi Kuliah K4 8 3. UU – Keselamatan Kerja

Merupakan pengganti dariVeilligheids Reglement (1910) Berisi : Ketentuan umum keselamatan kerja yang

disesuaikan dengan: 1. Perkembangan masyarakat 2. Industrialisasi

3. Teknik & teknologi

Keselamatan kerja segala tempat kerja di wilayah RI - Di darat

- Di dalam tanah - Di permukaan air - Di dalam air & udara

(3)

9

Jenis kegiatan yang harus dipenuhi keselamatan kerjanya * Pekerjaan yang berbahaya (diatur dalam UU)

* Semua produksi yang mengandung dan dapat menimbulkan bahaya kecelakaan

- perencanaan - pengangkutan - peredaran - perdagangan - pemasangan - pemakaian - penggunaan

- pemeliharaan & penyimpanan # barang, bahan

# produk teknis - aparat produksi

* Jenis pekerjaan yang memerlukan syarat teknis ilmiah: - Konstruksi

- Bahan - Pengolah - Pembuatan - Perlengkapan - Alat-alat perlindungan - Pengujian & pengesahan - Pengepakan - Labelisasi - Aparat

Pelaksanaan K-3 Umum Direktur

Langsung pegawai pengawas & ahli Kes. Kerja Pembina Menaker Depnaker

SPSI Sekarang

11 4. Konvensi ILO No. 120

Hygiene dalam perniagaan & kantor-kantor Berlaku bagi:

1. Badan perniagaan

2. Badan-badan, lembaga-lembaga dan kantor pemberi jasa 3. Setiap bagian & badan, lembaga atau kantor pemberi jasa

dan pekerjanya melakukan dagang / kantor sejauh mereka taat pada UU & ketentuan (Nas. / Internas) lain mengenai hygiene dalam industri, pertambangan, pengangkutan & pertanian

UU yang lain:

a) Artikel 10 dari politic mijn reglement (1916) tentang hygiene pertambangan

b) Veillegheids Ordonantie (1910) berdasarkan besarnya tenaga penggerak dalam perusahaan

c) Permen Perburuhan tentang syarat-syarat kebersihan dan kesehatan tempat kerja (1964)

d) UU – hygiene bagi usaha-usaha umum Depkes Terutama yang menyangkut aspek gangguan hygiene dan sanitasi dari suat perusahaan ke masyarakat

(4)

13

KEMENAKERTRANS

KEMENAKERTRANS dandan KEMENKESKEMENKES BekerjaBekerja InterdepartementInterdepartement Y

Yang ang berfungsiberfungsi:: 1.

1. KemenakertransKemenakertrans dandan KemenkesKemenkes akanakan bekerjabekerja samasama dalamdalam pembinaanpembinaan dan

dan peningkatanpeningkatan kegiatankegiatan hygiene hygiene perusahaanperusahaan dandan kesehatankesehatan kerjakerja.. 2.

2. DepnakerDepnaker & & DepkesDepkes mengambilmengambil langkahlangkah--langkahlangkah keke araharah perkembangan

perkembangan hygiene hygiene perusahaanperusahaan dandan kesehatankesehatan kerjakerja dengandengan perluasan

perluasan usahausaha KesmasKesmas melaluimelalui unit unit kesehatankesehatan 3.

3. DepnakerDepnaker dandan DepkesDepkes melakukanmelakukan pengaturanpengaturan pengorganisasianpengorganisasian, , pembinaan

pembinaan & & pengawasanpengawasan dengandengan peraturanperaturan perundanganperundangan 4.

4. DepnakerDepnaker & & DepkesDepkes mengadakanmengadakan pembinaanpembinaan & & pengerahanpengerahan tenagatenaga kesehatan

kesehatan 5.

5. KeduaKedua DepartemenDepartemen memanfaatkanmemanfaatkan bantuanbantuan LNLN dalamdalam hygiene hygiene perusahaan

perusahaan dandan kesehatankesehatan kerjakerja

ORGANISASI NASIONAL PADA

PELAKSANAAN K-3

Materi Kuliah K4 14

Efektif Tidaknya Organisasi Perusahaan & Kesehatan Kerja Diperlukan Fakta-fakta:

1. Angka Prevalensi : Jumlah yang sakit dalam waktu tertentu Pop saat pengamatan 2. Angka rata-rata prevalensi sewaktu:

a) Angka prevalensi dalam waktu yang telah ditentukan 3. Angka sakit (Morbidity Rate)

a) Incidence rate

= Jml kasus baru peny. Yang ditemukan setahun Pop. Tengah tahun

b) Prevalence rate

= Jml kasus peny. ditemukan pada suatu saat Pop. pada saat tersebut

EVALUASI KEBERHASILAN K-3

15

4. Angka kematian (Mortality Rate)

a) Angka kematian oleh semua sebab penyakit = Jml kematian oleh semua sebab dalam 1 th x 1000

Populasi tengah tahun

b) Angka kematian untuk semua sebab menurut umur, suku kelamin, kedudukan ekonomi, pekerjaan

= Jml kematian sesuai gol. Dimaksud dalam 1 th x 100.000 Populasi tengah tahun

c) Angka kematian oleh sebab suatu penyakit

= Jml kematian oleh sebab suatu penyakit dalam 1 th x 100.000 Populasi pertengahan tahun

d) Ratio kematian suatu penyakit

= Jml kematian karena suatu penyakit A x 100 Jml kasus penyakit A

16

e) Angka kematian bayi

= Jml kematian bayi dibawah 1 th selama 1 th x 1000 Jml kelahiran hidup selama 1 th

f) Angka kematian Neonatus

= Jml kematian bayi umur < 1 bulan selama 1 th x 1000 Jml kelahiran hidup dalam setahun g) Angka kematian ibu bersalin

= Jml kematian ibu bersalin dalam 1 th x 1000 Jml kelahiran hidup dalam 1 th 5. Kecelakaan

a) Angka banyaknya kecelakaan (accident frequency rate) = Jml seluruh kecelakaan x 1.000.000

(5)

17

b) Angka kecelakaan sewaktu-waktu (accident incident rate) = Jml seluruh kecelakaan x 1000

Jml rata-rata orang dengan resiko kecelakaan c) Angka beratnya kecelakaan

= Jml / hari-hari terbuang x 1000 Jml seluruh “man hours” Di USA = 50 – 6.000 dengan x = 700

* Untuk perhitungan kematian dan cacat menetap seluruh nya dipergunakan 6.000 atau 7.500

6. Hasil pemeriksaan kesehatan, baik sebelum, berkala

7. Besar biaya pengobatan dan kompensasi kecelakaan atau penyakit akibat kerja.

8. Kadar dan intensitas bahaya dalam lingkungan kerja oleh faktor kimiawi & fisik

9. Tingkat produktivitas kerja perorangan / kelompok.

1. UU No. 14 tahun 1969

Tentang ketentuan pokok mengenai tenaga kerja 2. UU Kerja 1948 mengatur jam kerja P.P. Tahun 1951 No. 1

Cuti, dll (tidak semua pasal berlaku) 3. UU Kecelakaan 1947 - 1957

Diberlakukan Tahun 1951.

Menentukan penggantian kerugian tenaga kerja yang mendapat kec. Kerja

4. UU Keselamatan kerja

UU No. 1 tahun 1970 memuat ketentuan umum tentang keselamatan kerja baik di darat, laut, udara 5. Konvensi ILO No. 120

Mengenai Higiene dalam perniagaan dan kantor-kantor 6. Per UU lainnya.

Referensi

Dokumen terkait

kerja, perlakuan yang sesuai dengan martabat moral dan agama. Faktor-faktor lingkungan kerja dapat mempengaruhi kesehatan dan.. Zarwaini : Gambaran Pemaparan Gas Amoniak

Kesehatan dan Keselamatan Kerja secara praktis adalah suatu upaya perlindungan untuk tenaga kerja agar selalu dalam keadaan sehat dan selamat dalam melakukan pekerjaan maupun

upaya yang di lakukan agar tenaga kerja bebas dari kecelakaan kerja adalah.. dengan memberikan perlindungan terhadap keselamatan dan

Penghormatan dan perlindungan negara terhadap harkat dan martabat kemanusiaan para tenaga kerja agar mendapatkan kondisi kerja yang adil dan baik sesuai dengan amanat dari

Setiap tenaga kerja dan keluarganya berhak mendapatkan Jaminan Sosial Tenaga Kerja untuk kesejahteraan sesuai dengan Pasal 99 Undang-Undang Nomor 13 Tahun

Keselamatan dan kesehatan kerja tidak hanya menjadi salah satu unsur perlindungan tenaga kerja yang bertujuan untuk menjamin keselamatan bagi para pekerja saja, namun juga

Setiap tenaga kerja dan keluarganya berhak mendapatkan Jaminan Sosial Tenaga Kerja untuk kesejahteraan sesuai dengan Pasal 99 Undang-Undang Nomor 13 Tahun

“ Penyelenggaraan pekerjaan konstruksi wajib memenuhi ketentuan tentang keteknikan, keamanan, keselamatan dan kesehatan kerja, perlindungan tenaga kerja dan lingkungan,