PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION
(TAI) TERHADAP
KEMAMPUAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA
MENJADI KARANGAN NARASI OLEH SISWA
KELAS VII SMP NEGERI 16 MEDAN
TAHUN PEMBELAJARAN
2015/2016
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh
RIKA PEBRIYANTI
NIM 2123111066
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.
Medan, April 2016
ABSTRAK
Rika Pebriyanti, NIM 2123111066, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) terhadap Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Karangan Narasi oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 16 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia/S1 Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri Medan.
Penelitian ini dilakukan berdasarkan beberapa faktor diantaranya ialah guru menggunakan model pembelajaran yang kurang membangkitkan motivasi siswa dalam pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi karangan narasi. Selain itu penelitian ini juga didasarkan pada belum tercapainya nilai rata-rata siswa terhadap nilai KKM yang sudah ditentukan. Jenis narasi yang dijadikan fokus penelitian adalah narasi ekspositoris, dimana jenis narasi ini menggunakan bahasa yang informatif serta tidak boleh fiktif. Dengan kata lain, jenis narasi ini menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data yang sebenarnya. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) merupakan model pembelajaran yang inovatif yang mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam mengubah teks wawancara menjadi karangan narasi. Proses pembelajaran dengan menggunakan model ini menekankan pada pembelajaran dengan prinsip peer tutoring yang bertujuan untuk meningkatkan pikiran kritis serta kreatif siswa.
Metode dalam penelitian ini menggunakan desain eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam mengubah teks wawancara menjadi karangan narasi tanpa perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) termasuk dalam kategori cukup dengan nilai rata-rata 60,24 sedangkan setelah diadakan perlakuan model termasuk dalam kategori sangat baik dengan nilai rata-rata 85,08. Selanjutnya pengujian hipotesis menunjukkan thitung > ttabel yaitu 11,5 > 1,68 pada taraf signifikan = 0,05. Dengan demikian, telah terbukti bahwa hipotesis nihil (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Team assisted Individualization (TAI) berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan mengubah teks wawancara menjadi karangan narasi oleh siswa kelas VII SMP Negeri 16 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi yang berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI)
terhadap Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Karangan Narasi oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 16 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Penulisan Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan. Penelitian ilmiah ini diharapkan bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan. Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, bimbingan, dan arahan
sehingga Skripsi ini tersusun. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum., Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Medan.
3. Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia.
4. Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia.
5. Syairal Fahmy Dalimunthe, S.Sos., M.I.Kom., Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah banyak memberikan masukan-masukan yang sangat baik hingga Skripsi ini selesai.
6. Drs. Basyaruddin, M.Pd., Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan
masukan dan arahan bagi penulis di bidang akademik maupun dalam penyusunan
Skripsi.
6. Prof. Dr. Tiur Asi Siburian, M.Pd, dan Drs. H. Sigalingging, Dosen Pengarah
yang telah memberikan saran dan masukan dalam penulisan Skripsi ini.
7. Seluruh Bapak/Ibu Dosen serta Staf Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.
8. Dra. Hj. Irnawati, M.M., Kepala Sekolah SMP Negeri 16 Medan, Yumianda,
S.Pd., Guru Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas VII 2, Pegawai Tata Usaha, serta
Siswa kelas VII 2 SMP Negeri 16 Medan yang telah membantu selama
ii
9. Ayahanda tercinta Surianto dan Ibunda yang teristimewa Hasni Ningsih atas
segala kasih sayang serta limpahan perhatian dan doa yang begitu ikhlas untuk
keselamatan dan keberhasilan penulis. Serta Kakanda Ricky Saputra, S.H, Nova
Ridha Soraya, S.H, dan Rina Hasdianti, S.S, yang selalu memberikan semangat
beserta dukungan kepada penulis.
10. Keponakan tercinta M. Affandi Saputra dan Rafli Al Fatih Saputra yang telah
menghibur juga memberikan semangat yang luar biasa kepada penulis.
11. Sahabat-sahabat yang tidak pernah lelah menemani, membantu, serta mendukung
penulis terkhusus kepada Annisa Wildayani Sebayang, Dicky Syahputra, Desi
Khairani, Dian Silvia Harahap, Fariza Zulmividya, Harry Akbar, Lala Nur Mutia,
Mahdalena Lubis, Novi Febriyani, Oppie Febiola, Yuslia Hendrayani.
12. Sahabat-sahabat yang memberikan dukungan doa, kedamaian hati, serta
semangat tanpa batas dan jarak Adhee Mohammad Rizky, Aisyatu Rabbiah,
S.Ked., Marisa Handiani Putri Siregar, Nadhira Dwi Sabrina, Siti Habibah.
13. Terkhusus kepada abangda Muhamad Iqbal yang senantiasa memberikan
dukungan yang luar biasa berupa perhatian dan doa yang begitu ikhlas.
14. Ayu Maulina, Dian Febriana Silalahi, Rentika Sari Maharaja, kak Hafiza, kak
Fatimah, kak Fitrah, kak Lidya, dan kak Nanda sahabat yang senantiasa berjuang
bersama dari awal hingga akhir proses ini.
15. Nurdiana, S.Pd yang telah banyak memberikan pertolongan dalam segala hal.
16. Teman-teman seperjuangan kelas Dik Reguler C 2012.
Sebagai karya tulis tidak mustahil terdapat kekurangan pada Skripsi ini, baik
dari segi isi, organisasi, maupun kebahasaannya. Oleh karena itu, kritik dan saran
perbaikan sangatlah diharapkan. Akhir kata, semoga Skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca.
Medan, April 2016
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah ... 5
D. Rumusan Masalah ... 6
E. Tujuan Penelitian... 7
F. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 9
A. Kerangka Teoretis ... 9
1. Model Pembelajaran... 9
2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization(TAI) ... 10
a. Langkah-Langkah Pembelajaran Model Kooperatif TipeTeam Assisted Individualization(TAI)... 12
b. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI) ... 14
1) Kelebihan ... 14
2) Kekurangan... 15
3. Menulis... 15
4. Teks Wawancara ... 17
iv
6. Narasi ... 19
a. Pengertian Karangan Narasi ... 19
b. Tujuan Menulis Narasi ... 20
c. Langkah-langkah Menulis Karangan Narasi ... 20
d. Prinsip-prinsip Narasi ... 23
e. Ciri-ciri Karangan Narasi ... 25
f. Jenis-jenis Karangan Narasi... 25
g. Struktur Narasi ... 26
7. Mengubah Teks Wawancara Menjadi Karangan Narasi... 28
8. Penilaian Kemampuan Menulis Karangan Narasi ... 31
B. Kerangka Konseptual ... 32
C. Hipotesis Penelitian... 33
BAB III METODE PENELITIAN ... 34
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 34
1. Populasi ... 34
2. Sampel Penelitian ... 35
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 36
D. Metode Penelitian ... 36
E. Desain Penelitian ... 37
F. Instrumen Penelitian ... 38
G. Teknik Pengambilan Data ... 43
H. Teknik Analisis Data... 44
1. Uji Normalitas ... 45
2. Uji Homogenitas ... 46
3. Pengujian Hipotesis ... 46
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 48
A. Hasil Penelitian ... 48
1. Deskripsi Data ... 48
2. Uji Persyaratan Analisis Data ... 66
1) Uji Normalitas Hasil Kemampuan Siswa Mengubah Teks Wawancara Menjadi Karangan Narasi Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Team Assisted Individualization(TAI) ... 67
2) Uji Normalitas Hasil Kemampuan Siswa Mengubah Teks Wawancara Menjadi Karangan Narasi Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization(TAI) ... 69
b. Uji Homogenitas... 71
B. Pengujian Hipotesis... 72
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 82
A. Kesimpulan ... 82
B. Saran... 83
vi
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Perbedaan Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung ... 18 Tabel 2.2 Penilaian Tugas Menulis Karangan ... 32 Tabel 3.1 Populasi Siswa Kelas VII SMP Negeri 16 Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016 ... 35 Tabel 3.2 Desain EksperimenOne Group Pretest Postest... 38 Tabel 3.3 Aspek Penilaian Kemampuan Mengubah Teks Wawancara
Menjadi Karangan Narasi... 39 Tabel 3.4 Jalannya EksperimenOne Group Pretest PosttestPengaruh
Model Pembelajaran Kooperatif TipeTeam Assisted
Individualization(TAI) Menjadi Karangan Narasi oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 16 Medan Tahun Pembelajaran
2015/2016 ... 40 Tabel 3.5 Kategori Penilaian ... 43 Tabel 4.1 Data Hasil Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
TipeTeam Assisted Individualization(Pretest) yang dinilai oleh peneliti... 50 Tabel 4.2 Data Hasil Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
TipeTeam Assisted Individualization(Pretest) yang dinilai oleh Guru... 52 Tabel 4.3 Data Hasil Rata-rata Penilaian Peneliti dan Guru Sebelum
Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif TipeTeam Assisted Individualization(Pretest)... 53 Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi HasilPretest... 55 Tabel 4.5 Identifikasi Kecenderungan HasilPretest... 57 Tabel 4.6 Data Hasil Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
Tabel 4.7 Data Hasil Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif TipeTeam Assisted Individualization(Posttest) yang dinilai oleh
Guru... 60
Tabel 4.8 Data Hasil Rata-rata Penilaian Peneliti dan Guru Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif TipeTeam Assisted Individualization(Posttest) ... 62
Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi HasilPosttest... 64
Tabel 4.10 Identifikasi Kecenderungan HasilPosttest... 66
Tabel 4.11 Uji Normalitas DataPretest... 67
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus Pembelajaran ... 86
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 87
Lampiran 3Pretest... 93
Lampiran 4Posttest ... 94
Lampiran 5 Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors... 96
Lampiran 6 Tabel Z (Luas dibawah lengkungan normal standar dari O-Z) .. 97
Lampiran 7 Tabel F... 98
Lampiran 8 Tabel Distribusi t ... 100
Lampiran 9 Hasilpretestdanposttestsiswa ... 101
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan aspek penting dalam perkembangan intelektual, sosial,
serta emosional. Bahasa juga merupakan cerminan identitas suatu bangsa yang
menunjukkan karakter bangsa itu sendiri. Jadi, dari cara berbahasa, baik itu
dalam pemilihan kata dalam berbicara, maka kita dapat menyimpulkan seperti apa
karakter dan kepribadian seorang individu, kelompok masyarakat, ataupun sebuah
bangsa. Mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),
pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa terampil berbahasa dan
mampu berkomunikasi dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulisan.
Keterampilan menulis merupakan salah satu dari empat aspek
keterampilan berbahasa, yakni keterampilan menyimak, keterampilan berbicara,
dan keterampilan membaca. Keempat aspek tersebut saling berhubungan dan
memiliki peran yang sangat penting bagi siswa guna menguasai keterampilan
berbahasa Indonesia. Menulis merupakan keterampilan berbahasa yang sulit
dibandingkan tiga keterampilan berbahasa lainnya. Kegiatan menulis
membutuhkan kemampuan mengorganisasi pikiran serta kemampuan memilih
kata yang digunakan secara tepat guna membentuk rangkaian kalimat yang
mengandung ide pokok yang tepat. Selain itu kegiatan menulis membutuhkan
latihan karena dengan berlatih maka dapat memotivasi diri untuk mengungkapkan
2
Pada kelas VII SMP, kegiatan menulis diwujudkan dengan standar
kompetensi “Mengungkapkan Berbagai Informasi dalam Bentuk Narasi dan Pesan
Singkat.” Adapun kompetensi dasar untuk mencapai salah satu tujuan
pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia yaitu “Mengubah Teks Wawancara
Menjadi Narasi dengan Memperhatikan Cara Penulisan Kalimat Langsung dan
Tidak Langsung.” Tujuan kemampuan menulis karangan narasi berdasarkan teks
wawancara agar siswa berlatih untuk menceritakan suatu peristiwa yang terdapat
pada teks wawancara. Selain itu, siswa diharapkan mampu menguraikan alur
cerita serta konflik suatu peristiwa.
Dewasa ini, sering kita menjumpai fenomena dimana kegiatan menulis
masih sangat kurang diminati oleh siswa. Hal itu dikarenakan kurang latihan dan
bakat. Selain itu, kegiatan ini tidak terbiasa dilakukan sejak kecil. Dalam proses
pembelajaran maka yang menyebabkan siswa kurang mampu mengungkapkan
gagasannya secara tertulis ialah guru masih menggunakan model serta metode
pembelajaran yang konvensional yaitu metode ceramah. Faktor inilah yang
membuat guru selalu mendominasi kelas dan menjadikan siswa pasif sehingga
siswa kurang mampu menyalurkan gagasan secara kreatif dalam bentuk tulisan.
Pada pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi karangan narasi di
SMP Negeri 16 Medan, ditemukan beberapa permasalahan melalui observasi dan
wawancara yang dilakukan terhadap guru pengampu mata pelajaran bahasa
Indonesia yaitu Ibu Yumianda, S.Pd. Observasi dan wawancara tersebut
menghasilkan informasi yaitu berupa rendahnya kemampuan siswa dalam
3
siswa yang tidak mencapai KKM. Siswa hanya mencapai nilai 74,50 dengan
KKM 76.
Rendahnya kemampuan siswa dalam mengubah teks wawancara menjadi
karangan narasi juga dibuktikan oleh beberapa penelitian sebelumnya, yakni
penelitian yang dilakukan oleh Gusniar yang menunjukkan kemampuan peserta
didik dalam mengubah teks wawancara ke dalam bentuk narasi hanya mencapai
nilai 64,25 sedangkan KKM di sekolah tersebut mencapai nilai 75. Rendahnya
perolehan nilai tersebut disebabkan karena siswa belum memahami cara
mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tidak langsung, selain itu siswa juga
tidak memahami cara penulisan paragraf narasi yang baik dan benar. Penelitian
serupa juga dilakukan oleh Hasibuan yang menunjukkan nilai kemampuan peserta
didik mengubah teks wawancara ke dalam bentuk narasi mencapai nilai 69,90
dengan KKM 75. Adapun rendahnya perolehan nilai tersebut disebabkan oleh
siswa tidak memperhatikan informasi yang terkandung di dalamnya dikarenakan
siswa tidak mendengarkan penjelasan guru dengan baik. Begitu juga dengan
penelitian yang dilakukan oleh Rumiana yang menunjukkan nilai kemampuan
peserta didik mengubah teks wawancara ke dalam bentuk narasi mencapai nilai 62
dengan KKM 75. Rendahnya penilaian tersebut disebabkan oleh guru yang
menggunakan metode ceramah dalam pembelajaran dan siswa hanya disuruh
mencatat materi sehingga siswa merasa bosan.
4
meningkatkan kemampuan mengubah teks wawancara menjadi karangan narasi.
Untuk itu diperlukan model pembelajaran yang inovatif untuk merangsang minat
siswa dalam menulis.
Model pembelajaran kooperatif tipeTeam Assisted Individualization (TAI)
merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang mampu meningkatkan
kemampuan siswa dalam menulis. Rohendi, dkk dalam jurnal Vol. 3 No. 1 / Juni
2010 mengutarakan Team Assisted Individualization (TAI) merupakan salah satu
pembelajaran Cooperative Learning. Terjemahan bebasnya adalah Bantuan
Individual dalam Kelompok (BIdaK). Model yang diprakarsai oleh Robert Slavin
ini merupakan perpaduan antara pembelajaran kooperatif dan pengajaran
individual. Dasar pemikiran Slavin merancang model ini adalah untuk
mengadaptasikan pengajaran terhadap perbedaan individual berkaitan dengan
kemampuan siswa maupun pencapaian prestasi siswa. Individualisasi dipandang
perlu karena siswa memasuki kelas dengan pengetahuan, kemampuan, dan
motivasi yang sangat beragam. Ketika guru menyampaikan pelajaran kepada
bermacam-macam kelompok, besar kemungkinan ada sebagian siswa yang tidak
memiliki syarat kemampuan untuk mempelajari pelajaran tersebut dan akan gagal
memperoleh manfaat dari metode tersebut.
Proses pembelajaran dengan menggunakan model ini menuntut siswa
untuk bekerja bersama dan mengeksplorasi pengetahuan terkait informasi dalam
wawancara yang akan diubah menjadi karangan narasi. Model pembelajaran ini
mampu membantu siswa yang lemah dalam mencari solusi atas masalah dalam
5
model pembelajaran ini mampu membuat siswa lebih aktif, mampu berinteraksi
dengan anggota dalam lingkungan kelasnya dengan saling bekerjasama untuk
meningkatkan kualitas produksi tulisan di samping juga untuk menambah
wawasan.
Berdasarkan uraian di atas dan keterkaitan penggunaan model
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) dalam
menarasikan teks wawancara, maka penulis merasa tertarik dengan menetapkan
judul penelitian tentang Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team
Assisted Individualization (TAI) terhadap Kemampuan Mengubah Teks
Wawancara Menjadi Karangan Narasi oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 16
Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka
identifikasi masalah penelitian ini sebagai berikut.
1. Siswa kurang memiliki motivasi dalam menulis karangan narasi.
2. Siswa kurang memahami cara mengubah teks wawancara menjadi karangan
narasi.
3. Guru menggunakan model pembelajaran yang kurang membangkitkan
motivasi siswa dalam menyampaikan materi pembelajaran mengubah teks
wawancara menjadi karangan narasi.
6
karangan narasi. Maka penelitian memfokuskan permasalahan pada satu masalah.
Adapun masalah yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah guru
menggunakan model pembelajaran yang kurang membangkitkan motivasi siswa
dalam menyampaikan materi pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi
karangan narasi, maka peneliti menawarkan alternatif pemecahan masalah yaitu
dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI) terhadap kemampuan mengubah teks wawancara menjadi
karangan narasi. Penelitian dilakukan terhadap siswa kelas VII SMP Negeri 16
Medan tahun pembelajaran 2015/2016.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masalah penelitian ini
dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah kemampuan mengubah teks wawancara menjadi karangan
narasi sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team
Assisted Individualization (TAI) oleh siswa kelas VII SMP Negeri 16
Medan tahun pembelajaran 2015/2016?
2. Bagaimanakah kemampuan mengubah teks wawancara menjadi karangan
narasi setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team
Assisted Individualization (TAI) oleh siswa kelas VII SMP Negeri 16
Medan tahun pembelajaran 2015/2016?
3. Apakah ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipeTeam
7
wawancara menjadi karangan narasi oleh siswa kelas VII SMP Negeri 16
Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. untuk mengetahui kemampuan mengubah teks wawancara menjadi karangan
narasi sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team
Assisted Individualization (TAI) oleh siswa kelas VII SMP Negeri 16
Medan tahun pembelajaran 2015/2016.
2. untuk mengetahui kemampuan mengubah teks wawancara menjadi karangan
narasi setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team
Assisted Individualization (TAI) oleh siswa kelas VII SMP Negeri 16
Medan tahun pembelajaran 2015/2016.
3. untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe
Team Assisted Individualization(TAI) terhadap kemampuan mengubah teks
wawancara menjadi karangan narasi oleh siswa kelas VII SMP Negeri 16
Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016.
F. Manfaat Penelitian
Setelah tujuan penelitian ini tercapai, hasil penelitian ini bermanfaat bagi
siswa, guru, dan sekolah. Ketiga hal ini dirincikan sebagai berikut.
1. Bagi Siswa
8
c. Meningkatkan kepekaan siswa terhadap fenomena yang terjadi pada
lingkungannya.
d. Menambah pengetahuan mengenai praktik menulis dengan model
pembelajaran kooperatif tipeTeam Assisted Individualization(TAI).
2. Bagi Guru
Meningkatkan pengetahuan mengenai penerapan model pembelajaran
kooperatif tipeTeam Assisted Individualization (TAI) dalam meningkatkan
pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi karangan narasi.
3. Bagi Sekolah
Sebagai bahan pertimbangan dalam rangka memajukan dan meningkatkan
prestasi belajar siswa dalam pembelajaran mengubah teks wawancara
menjadi karangan narasi dengan menggunakan model pembelajaran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian tentang Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI)
terhadap Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Karangan Narasi
oleh Siswa Kelas VII SMP Negeri 16 Medan Tahun Pembelajaran 2015/2016
dapat disimpulkan hal-hal berikut ini.
1. Nilai rata-rata kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 16 Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016 dalam mengubah teks wawancara menjadi
karangan narasi sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe Team Assisted Individualization (TAI) tergolong rendah dengan nilai
rata-rata yang diperoleh 60,24 termasuk dalam kategori cukup.
2. Nilai rata-rata kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 16 Medan Tahun
Pembelajaran 2015/2016 dalam mengubah teks wawancara menjadi
karangan narasi setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Team Assisted Individualization (TAI) tergolong sangat baik dengan nilai
rata-rata yang diperoleh 85,08 termasuk dalam kategori sangat baik.
3. Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Team
Assisted Individualization (TAI) terhadap kemampuan mengubah teks
wawancara menjadi karangan narasi dapat dilihat dari hasil penelitian yang
83
> 1,68, maka hipotesis nihil (H0) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha)
diterima.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, sebagai tindak lanjut penelitian ini perlu
diungkapakan saran-saran sebagai berikut.
1. Kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 16 Medan Tahun Pembelajaran
2015/2016 dalam mengubah teks wawancara menjadi karangan narasi
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted
Individualization (TAI) cukup baik. Namun, perlu ditingkatkan lagi
dengan memberikan berbagai teks wawancara atau hal-hal yang lebih
menarik lagi seputar kegiatan mengubah teks wawancara menjadi
karangan narasi untuk siswa.
2. Seiring dengan perkembangan teknologi, diharapkan guru dapat
menciptakan suasana yang berbeda dalam pengajaran, sebagai inovasi
dalam mengajar sehingga dapat menarik minat siswa, terutama terhadap
model pembelajaran.
3. Disarankan agar penelitian selanjutnya tetap memperhatikan
perkembangan model, strategi, teknik ataupun metode pembelajaran yang
digunakan di sekolah khususnya dalam pembelajaran mengubah teks
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Barus, Sanggup. 2010.Pembinaan Kompetensi Menulis. Medan: USU Press
Dalman, H. 2014.Keterampilan Menulis.Jakarta: PT Grafindo Persada
Finoza, Lamuddin. 2008.Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi
Gusniar. 2012. Efektivitas Metode Pembelajaran Problem Promting Terhadap Kemampuan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Paragraf Narasi SMP Negeri 30 Medan Tahun Pembelajaran 2011/2012. Jurnal. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan
Hasibuan, Devi Lamria. 2013. Penerapan Teknik Memotong dan Merekatkan(Cutting-Gluing) dalam Mengubah Teks Wawancara Menjadi Paragraf Narasi SMP Negeri 45 Bandung. Jurnal. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia
Huda, Miftahul. 2014. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Indrawati, Dewi. 2007. Aktif Berbahasa Indonesia SMP/MTS Kelas VII. Depdiknas
Istarani. 2012.58 Model Pembelajaran.Jakarta: Media Persada
Keraf, Gorys. 2005.Argumentasi dan Narasi. Jakarta: PT Gramedia
Kosasih, H.E. 2011.Ketatabahasaan dan Kesusastraan. Bandung: Yrama Widya
Margono. 2004.Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Mulyati. 2015.Terampil Berbahasa Indonesia. Palembang: PT Fajar Interpratama Mandiri
85
Nurgiyantoro, Burhan. 2009. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE
Nursisto. 1999.Penuntun Mengarang. Yogyakarta: Adicita Karya Nusa
Rohendi, dkk. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jurnal. Jurusan Pendidikan Ilmu Komputer, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Volume 3, Nomor 1, Juni 2010
Rumiana. 2013. Peningkatan Keterampilan Mengubah Teks Wawancara Menjadi Narasi dengan Metode Pencarian Informasi Melalui Media Kartun Bercerita Pada Kelas VII D SMP Negeri 30 Semarang. Jurnal. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang
Semi, M. Atar. 1990.Menulis Efektif. Padang: Angkasa Jaya
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media
Sudijono, Anas. 2009.Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press
Sudjana. 2007.Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2001.Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Suparno. 2007.Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka