UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DRIBLING DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA MELALUI GAYA MENGAJAR
INKLUSI PADA SISWAKELAS VIII SMP NEGERI 11 MEDAN KELURAHAN PULO BRAYAN
KECAMATAN MEDAN BARAT TAHUN AJARAN 2016/2017
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
William Jonas Pakpahan
NIM. 6103111092FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
ABSTRAK
Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Dribling Dalam Permainan Sepak Bola Melalui Gaya Mengajar Inklusi Pada Siswa Kelas VIII SMPNEGERI 11
MEDAN Pembimbing : Drs.Mulyadi MS
Skripsi : FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIMED 2016.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan proses hasil belajar
dribbling sepak bolamelalui gaya mengajar inklusi Pada Siswa Kelas VIII SMP
NEGERI 11 MEDAN KELURAHANPULO BRAYAN KECAMATAN MEDAN
BARAT Tahun Ajaran 2014/2015.Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas
VIII-1yang menjadi sampel dengan jumlah siswa sebanyak 28 orang yang akan
diberikan tindakan melalui gaya mengajar inklusi terhadap proses belajar
dribbling sepak bola. Metode yang dipakai pada penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Kelas (ClassroomActionResearch).
Hasil penelitian menyimpulkan : (1) Dari tes hasil belajar siklus I
diperoleh sebanyak 19 siswa (67,85%) telah mencapai tingkat ketuntasan belajar,
sedangkan 9 orang siswa (32,14%) belum mencapai tingkat ketuntasan belajar. (2)
dari tes hasil belajar siklus II diperoleh data sebanyak 24 siswa (85,71%) dengan
nilai rata-rata75,28 yang telah mencapai ketuntasan dalam belajar, 4 orang
(14,28%) masih belum tuntas. Sudah memenuhi kriteria ketuntasan secara klasikal
yaitu 85% (Suryosubroto, 1997 : 129).
Dengan nilai rata-rata hasil belajar 75,28 Berdasarkan hasil analisis data
dapat dikatakan bahwa melalui gaya mengajar inklusi dapat meningkatkan hasil
belajar dribling pada siswa-siswi kelasVIII Kelas VIII SMP NEGERI 11 MEDAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya yang besar sehingga skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan baik
dengan waktu yang telah direncanakan. Skripsi ini berjudul “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Dribbling Sepakbola Dalam Permainan Sepak
Bola Melalui Gaya Mengajar Inklusi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 11
Medan Kelurahan Pulo Brayan Kecamatan Medan Barat 2015/2016”. Yang
disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan dari
Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan.
Oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan ucapan
terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya terhadap pihak-pihak yang
telah membantu dalam menyelesaikan studi serta penulisan skripsi ini antara lain
kepada:
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Dr. Budi Valianto, M.Pd, Dekan FIK Unimed.
3. Bapak Drs. Suharjo, M.Pd, PD I Fakultas Ilmu Keolahragaan
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN.
4. Syamsul Gultom, SKM, M.Kes, Pembantu Dekan II FIK Unimed.
5. Drs. Mesnan, M.Kes, Pembantu Dekan III FIK Unimed.
6. Drs. Suryadi Damanik, M.Kes, Ketua Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan
dan Rekreasi.
7. Bapak Drs. Mulyadi, M.S selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang tidak bosa
an-bosannya memberikan arah, motivasi, dan kontribusi yang baik agar
iii
8. Usman Nasution, S.Pd, M.Pd, Sekretaris Jurusan Pendidikan Jasmani,
Kesehatan dan Rekreasi.
9. Drs. Hady Suyono, M.Pd, Dosen Penguji I Skripsi.
10.Eva Farida, S.Pd, M.Or, Dosen Penguji II Skripsi.
11.H. Ali Masran Daulay, S.Pd, MA, Kepala Sekolah MAN 1 Medan.
12.Alfian Azhar Sitorus, S.Pd, Guru Pendidikan Jasmani MAN 1 Medan.
13.Teristimewa penulis mengucapkan terimakasih kepada Keluarga tercinta yang
dengan sepenuh hati telah banyak memberikan doa dan dukungannya kepada
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.
14.Terimakasih kepada Indra Hutabarat, Faisal, Ichsan dan rekan-rekan
mahasiswa FIK Unimed khususnya PJS A Reguler 2010, yang telah
membantu dan memberikan motivasi untuk penyelesaian skripsi ini.
15.Terimakasih kepada sahabat-sahabat dan saudara-saudara yang pernah
penulis kenal yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, yang telah
membantu dan memberikan motivasi dalam kehidupan penulis sehingga
penulis bisa melangkah sampai sejauh ini.
Medan, Agustus 2016 Penulis,
viii DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 6
1.3.Pembatasan Masalah ... 7
1.4.Rumusan Masalah ... 7
1.5.Tujuan Penelitian ... 7
1.6.Manfaat Penelitian ... 8
BAB II LANDASAN TEORITIS ... 9
2.1.Hakekat Pendidikan Jasmani... 9
2.2.Hakekat Belajar Mengajar dan Hasil Belajar ... 11
2.2.1. Belajar Mengajar ... 11
2.2.2. Hasil Belajar ... 14
2.3..Hakekat Permainan Sepak Bola dan Dribling ... 15
2.3.1. Permainan Sepak Bola ... 15
2.3.2. Dribling ... 20
ix
2.5. Hakekat Gaya Mengajar Inklusi ... 26
2.5.1. Gaya Mengajar Inklusi ... 26
2.5.2.Pelaksanaan Gaya Inklusi ... 29
2.5.3. Implikasi Gaya Inklusi ... 30
2.6. Kerangka Berpikir ... 39
2.7. Hipotesis Tindakan... 39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 40
3.1.Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ... 40
3.1.1. Lokasi Penelitian ... 40
3.1.2. Waktu Penelitian ... 40
3.2 .Subjek Penelitian ... 40
3.3. Metode Penelitian... 40
3.4. Desain Penelitian ... 41
3.5. Instrument Penelitian ... 44
x
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 51
A. Deskripsi Data Penelitian ... 51
B. Hasil Penelitian ... 53
C. Pembahasan Hasil Penelitian ……….. 59
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ... 64
A. Kesimpulan……….. 64
B. Saran……… 64
DAFTAR PUSTAKA ... 66
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar: Hal.
1. Ukuran Lapangan Sepak Bola ... 16
2. Ukuran Bola Kaki ... 18
3. Tahap Persiapan Dribling... 21
4. Tahap Gerakan Dribliing... 22
5. Tahap Akhir Gerakan……… ... 22
6. Dribling Sepak Bola ... 22
7. Bentuk Latihan Dribling Lurus Kedepan ... 31
4.1 Gambar Bentuk Latihan Tahap Persiapan Dribling….. ... 31
4.2 Gambar Bentuk Latihan Tahap Gerakan Dribling ... 32
4.3 Gambar Bentuk Latihan Tahap Akhir Gerakan………. 33
8. Bentuk Latihan Dribling Mengeliling bendera cone……... 33
5.1 Gambar Bentuk Latihan Tahap Persiapan Dribling ... 34
5.2 Gambar Bentuk Latihan Tahap Gerakan Dribbling…. ... 36
5.3 Gambar Bentuk Latihan Tahap Akhir Gerakan………. 35
9. Bentuk Latihan Dribling Zig-Zag ... 35
6.1 Gambar Bentuk Latihan Tahap Persiapan Dribling….. ... 35
6.2 Gambar Bentuk Latihan Tahap Gerakan ... 36
6.3 Gambar Bentuk Latihan Tahap Akhir Gerakan……… 36
10.Skema Siklus Dalam Penelitian Tindakan Kelas ... 41
xii
DAFTAR TABEL
Tabel: Hal.
1. Keunggulan dan Kelemahan Gaya Inklusi ... 37
2. Format Portofolio Penilaian Proses Hasil Belajar Dribling…….. 47
3. Indikator dan Diskriptor ... 49
4. Daftar Nilai Pre-test………... 52
5. Hasil Belajar protest Siklus I Dribbling Sepak Bola………. 55
6. Hasil Belajar protest Siklus II Dribbling Sepak Bola…………. 58
7. Peningkatan Hasil Belajar dDribbling Sepak Bola Siklus I dan siklus
II……… ... 62
8. Diagram Batang Perbandingan Hasil Belajar Pre-test Siklus I dan
Siklus II ... 62
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran: Hal.
1. RPP Siklus 1 ... 68
2. RPP Siklus II……… 73
3. Format Portofolio Penilaian Hasil Belajar Dribbling……… 77
4. Lembar observasi Penilaiaan Kriteria bagi Guru Siklus I………. 78
5. Data KKM Observasi Hasil Belajar Dribbling Sepak Bola…… . 82
6. Data Ketuntansaan Hasil Belajar Pre-test Dribbling Sepak Bola.. 84
7. Data Ketuntansaan Hasil Belajar Pre-test Dribbling Sepak Bola.. 85
8. Data Ketuntasaan Hasil Belajar Pre-test Dribbling Sepak Bola.. 86
9. Data Ketuntasaan Hasil Belajar Pre-test Dribbling Sepak Bola.. 87
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disekolah, menuntut guru
dan siswa bersifat aktif, kreatif, inovatif dan kompetitif dalam menanggapi setiap
pelajaran yang diajarkan. Setiap siswa harus dapat memanfaatkan ilmu yang
diperoleh dalam kehidupan sehari-hari, untuk itu setiap pelajaran yang selalu
dikaitkan dengan manfaatnya dalam lingkungan sosial. Sikap aktif, kreatif,
inovatif, dan kompetitif terwujud dengan menempatkan siswa sebagai subyek.
Peran guru adalah sebagai fasilitator dan bukan sumber utama dalam
pembelajaran.
Upaya peningkatan kualitas pendidikan jasmani di Indonesia khususnya
di sekolah pertama terus menerus dilakukan. Upaya tersebut dilakukan dalam
berbagai kegiatan dan program, mulai dari upaya meningkatkan mutu guru
sekolah yang menjadi ujung tombak di sekolah-sekolah dalam proses
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran,guru pendidikan jasmani
merealisasikan tujuanya dengan mengajarkan peningkatan aktivitas jasmani,
dengan bimbingan tujuan pendidikan hal ini berarti bahwa siswa harus belajar
sesuatu dari padanya.
Pendidikan jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktifitas
fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam
2
mencapai tujuanya dengan mengajarkan dan memajukan aktivitas-aktivitas
jasmani. Aktifitas pendidikan jasmani di SMP Negeri 11 Medan menekankan
pada gerak dasar untuk diajarkan kepada siswa yaitu gerak lokomotor, gerak non
lokomotor, dan gerak manipulative. Ketiga gerak dasar yang secara garis besar
ketiganya merupakan inti dari kemampuan yang dimiliki oleh setiap individu dari
sejak lahir sampai dewasa. Ketiga struktur gerak dasar tersebut merupakan gerak
yang dilalui oleh setiap anak dalam perkembangan hidupnya. Dari gerakdasar inti
tersebut dapat dimanfaatkan oleh para guru dalam menyusun suatu latihan yang
dapat diberikan kepada anak didik.
Seorang guru pendidikan jasmani memiliki kesulitan sendiri dalam
mendemonstrasikan pelajaran pendidikan jasmani, bukan pada kegiatan
prakteknya saja tetapi agar siswa juga dapat tertarik dengan teori olahraga sebelum
kegiatan praktek di lapangan. Dalam pembelajaran pendidikan jasmani, guru
harus menguasai materi yang diajarkan dan cara menyampaikan harus menarik
sehingga siswa tidak bosan dan semangat mengikuti pelajaran. Karena, tinggi
rendahnya hasil belajar tergantung pada proses pembelajaran yang akan dihadapi
oleh siswa. Secara umum kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani melibatkan
aktivitas fisik.
Melalui pendidikan jasmani diharapkan siswa dapat memperoleh berbagai
pengalaman untuk mengungkapkan kesan pribadi yang menyenangkan, kreatif,
inovatif, trampil meningkatkan dan pemeliharaan kesegaran jasmani serta
3
pendidikan jasmani terdapat pada suatu pola permainan olahraga diantaranya
sepak bola.
Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sangat populer hampir
diseluruh dunia. Demikian juga di Indonesia, sepak bola merupakan cabang
olahraga yang paling digemari masyarakat.Terbukti dengan adanya klub-klub
sepak bola yang mempunyai dan memiliki pemain yang berkualitas, itu jadi salah
satu alasan olahraga sepak bola dimasukkan kedalam pembelajaran pendidikan
jasmani disekolah. Disamping itu sepak bola juga merangsang lebih cepat motorik
anak dan meningkatkan kebugaran jasmani dan dapat menanamkan jiwa-jiwa
sosial.
Namun didalam pembelajaran permainan sepak bola disekolah SMP
Negeri 11 Medan masih sangat banyak dijumpai para siswa yang kurang terampil
dalam bermain sepak bola, terutama dalam menggiring bola. Menggiring bola
yaitu kemampuan seseorang untuk dapat memindahkan bola dari suatu daerah ke
daerah lain dengan menggunakan sentuhan-sentuhan kaki dan menggulirkan bola
kedepan sejauh sekitar satu meter secara terus-menerus ditanah sambil berlari.
Berdasarkan hasil observasi di sekolah SMP Negeri 11 Medan, pada
tanggal 12 April 2016 bahwa hasil belajar menggiring bola siswa masih banyak di
bawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Hal ini merupakan salah satu yang
perlu dicari solusinya, serta gaya mengajar yang dapat mendukung guru
pendidikan jasmani untuk meningkatkan kemampuan siswa melakukan dribbling
4
Penyebab tidak tercapainya KKM ini disebabkan karena rendahnya hasil
belajar siswa, gaya mengajar guru yang kurang bervariasi, siswa kurang aktif pada
saat proses pembelajaran, siswa tidak serius dalam melakukan dribling, dan
minimnya sarana dan prasarana di sekolah. Adapun prasarana di SMP Negeri 11
Medan yaitu mempunyai 1(satu) lapangan, dimana lapangan tersebut
dimultifungsikan menjadi lapanganfutsal, lapangan voli dan lapangan basket.
Sedangkan sarana di SMP Negeri 11 Medan kurang mendukung ketika proses
belajar mengajar penjas, sarana di SMP Negeri 11 Medan ini mempunyai 2 (dua)
bola futsal, 2 (dua) bola voli dan 1 (satu) bola basket.
Kenyataan ini merupakan suatu masalah yang perlu segera diperbaiki,
untuk mengatasi kesulitan siswa tersebut perlu dilakukan suatu perubahan baru
dalam peroses belajar mengajar dengan mengganti gaya mengajar
ataumetodepembelajaran, peneliti menyarankan kepada guru pendidikan jasmani
di SMP Negeri 11 Medan agar tidak selamanya pembelajaran pendidikan jasmani
yang selalu berpedoman pada gaya mengajar komando ataupun demontrasi.
Metode pembelajaran yaitu cara penyajian materi yang dikuasai oleh guru untuk
mengajarkan pada siswa agar pelajaran tersebut dapat tertangkap, dipahami dan
dipergunakan oleh siswa dengan baik.
Metode pembelajaran memberikan pengaruh yang sangat besar dalam
kegiatan belajar mengajar, karena penggunaan metode pembelajaran yang tepat
dan sesuai tentu akan menghasilkan suatu kegiatan belajar mengajar yang aktif dan
efisien dan diharapkan mencapai tujuan sesuai dengan yang ditetapkan. Hal ini
5
menciptakan kondisi dan suasana belajar mengajar yang menyenangkan dan
bergairah.
Kesimpulannya, gaya mengajar merupakan suatu perlakukan yang harus
dilakukan oleh guru pada saat mengajar, agar mampu mengatasi kesulitan belajar
siswa yang berbeda-beda. Sebab dengan begitulah siswa akan aktif dalam
melakukan kegiatan gerak olahraga.Dengan aktifnya siswa mengikuti pelajaran
pendidikan jasmani, maka dengan sendirinya kesegaran jasmani pada siswa akan
lebih baik danproses pembelajaran pendidikan jasmani akan terlaksana dengan
baik sepertiyang diharapkan.
Salah satu alternatif yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa adalah
penerapan berbagai model pembelajaran, salah satunya adalah gaya mengajar
Inklusi. Gaya mengajar inklusi merupakan penyajian materi pembelajaran secara
rinci dan menawarkan tingkat-tingkat kesulitan yang berbeda secara berurutan
yang bertujuan agar siswa kreatif dan mendapatkan kemudahan dalam
mempelajari suatu keterampilan gerak, serta siswa diberi kebebasan untuk memilih
dan menentukan pada tingkat kesulitan untuk memulai belajar suatu gerakan dan
diberi kebebasan untuk menentukan berapa kali siswa harus mengulangi teknik
gerakan dalam setiap pertemuan.
Pendekatan gaya mengajar inklusi menekankan pada pemberian kebebasan
yang lebih luas pada siswa. Kebebasan ini berupa penilaian terhadap kemajuan
belajarnya oleh dirinya sendiri, kemudian atas dasar penilaian itu siswa membuat
keputusan sendiri untuk melanjutkan atau mengulang gerakaan atau pokok
6
yang harus dibuat oleh siswa itu berkenaan dengan pelaksanaan tugas gerak atau
pokok bahasan, penilaian hasil belajar oleh dirinya sendiri, dan laju proses belajar
itu sendiri.
Namun kenyataan yang dijumpai dilapangan, masih ada guru pendidikan
jasmani dalam proses belajar mengajar masih sangat minim dalam menggunakan
model pembelajaran yang ada. Upaya peningkatan hasil belajar inilah yang
menarik untuk dikaji lebih jauh. Maka dengan demikian penulis merasa tertarik
mengadakan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar
Dribling dalam Permainan Sepak Bola Melalui Gaya Mengajar Inklusi pada
Siswa SMP VIII Negeri 11 MedanTahun Ajaran 2015/2016”.
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan dari uraian diatas yang telah dikemukakan dalam latar
belakang, maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut :
1) Masih banyak siswa yang kurang terampil dalam bermain sepak
bola,terutama dalam menggiring bola.
2) Siswa kurang aktif pada saat proses pembelajaran
3) Minimnya sarana prasarana sehingga siswa bosan
7
1.3.Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang ditemukan diatas, maka yang
menjadi batasan masalah pada penelitian ini adalah melalui gaya mengajar inklusi
dapat meningkatkan hasil belajar Dribling dalam permainan sepak bola pada
siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.
1.4.Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, identifikasi masalah dan
pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan yang akan diteliti
bagaimanakah peningkatan hasil belajar Dribbling dalam permainan sepak bola
pada siswa kelas VIII SMP Negeri 11 Medan Tahun Ajaran 2015/2016.
1.5.Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah diatas maka
permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah gaya mengajar inklusi dapat
meningkatkan hasil belajar Dribling dalam permainan sepak bola pada siswa kelas
8
1.6.Manfaat Penelitian
Secara teoritis penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pengembangan
ilmu pengetahuan, disamping itu hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat
sebagai berikut:
1. Mengatasi kesulitan belajar siswa, sehingga lebih termotivasi.
2. Pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidangstudi pendidikan
jasmani.
3. Memberikan informasi seberapa besar meningkatkan hasil belajar
dribbling sepak bola melalui gaya mengajar inklusi pada siswa kelas VIII
SMP Negeri 11 MedanTahun Ajaran 2015/2016.
4. Sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan guna kemajuan
pembelajaran pada umumnya dan pembelajaran pendidikan jasmani pada
khususnya.
5. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian
64
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian diatas dengan kesimpulan bahwa
menggunakan gaya mengajar Inklusi dapat memperbaiki hasil belajar dribling
di permainan sepak bola pada siswa kelas VIII SMP Swasta Tamora Tahun
Ajaran 2014/2015.
B.Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikansaran - saran sebagai
berikut :
1. Kepada guru pendidikan jasmani agar dapat menerapkan gaya mengajar
inklusi khususnya pada materi dribling pada permainan sepak bola dan
pada materi-materi lainnya.
2. Dari hasil penelitian ditemukan kebanyakan siswa kurang melatih tentang
hal-hal yang belum dimegerti secara langsung, maka disarankan kepada
guru yang akan melaksanakan metode mengajar ini di harapkan dapat
mempelajari bagaimana cara motivasi siswa untuk berlatih, berbicara
atau bertanya.
3. Masukan kepada peneliti berikutnya yang ada kaitannya dengan penelitian
ini.
65
4. Kepada para pembaca yang mungkin akan melakukan penelitian
66
DAFTAR PUSTAKA
Agus Kristanto.2010. Penelitian Tindak Kelas.Surakarta:UNS Prees
Agus S. Suryobroto. (2011). Teknologi Pembelajaran Pendidikan Jasmani. Yogyakata. FIK UNY Yogyakarta
Ardi Nusri. 2003. Sepak Bola. Medan IKIP
Danny Mielke. 2007. Dasar-dasar Sepak Bola. Jakarta
Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004 SMA: Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Jakarta
http://caranesia.com/wp-content/uploads/2014/10/yusuf-rohuda.jpg
http://caksol.files.wordpress.com/2011/05/bola-champions.jpg
http://techonly13.wordpress.com/2009/07/04pengertian hasil belajar/Latousek. 1990: www.centaursystem.com/zco190b.htm
Mudjiono, Dimyati. 2006. Belajar dan Pembelajaran.Jakarta : Rineka Cipta.
Mulyasa. (2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Nurhasan.. 2001. Tes dan Pengukuran dalam Pendidikan Jasmani. Jakarta
Oemar Hamalik. 2010. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta : Bumi Aksara
PSSI. 2010. Laws of The Games. Jakarta : Persatuan Sepak Bola Indonesia
Remi Muctar. 1992. Sepak Bola Pembinaan Bermain. Medan IKIP
Rusli Lutan. (2001). Mengajar Pendidikan Jasmani. Depdiknas
Rusman. 2011. Model Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta : Raja Grafindo
Roji. 2007. Pendidikan Jasmani, Olaharaga, dan Kesehatan. Jakarta : Erlangga
Supandi. 1992. Strategi Belajar Mengajar Mengajar Penjas. Jakarta :Depdikbud
67
Subroto.Toto, (2000).Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM). Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Sudjana S. 2001. Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipasif. Jakarta : Falah Production