HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK TUTOR DENGAN
RASA PERCAYA DIRI ANAK USIA 4
–
5 TAHUN
DI PAUD SKB KOTA MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada
Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
OLEH :
AMENTINA CIBRO NIM. 1113371001
JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
i
ABSTRAK
AMENTINA CIBRO. NIM. 1113371001: Hubungan Kompetensi Pedagogik Tutor Dengan Rasa Percaya Diri Anak Usia 4-5 Tahun di PAUD SKB Kota Medan. Skripsi. FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2016.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) kesalahan cara mendidik anak, (2) kekerasaan terhadap anak-anak, (3) kritik yang berlebihan, (4) anak terabaikan, (5) pengaruh lingkungan yang tidak mendukung, (6) penampilan fisik anak yaitu adanya bentuk tubuh yang tidak normal, (7) kurang menerapkan kompetensi-kompetensi yang telah dimilikinya khususnya kompetensi pedagogik dalam proses mengajar. Tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) untuk mengetahui seberapa besar rasa percaya diri anak usia 4-5 tahun, (2) untuk mengetahui seberapa besar penerapan kompetensi yang dilakukan tutor terhadap anak usia 4-5 tahun, (3) untuk mengetahui seberapa besar hubungan kompetensi tutor dengan rasa percaya diri anak usia 4-5 tahun.
Menurut (Aprianti, 2013:20) bahwa rasa percaya diri adalah keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan membuat kemampuan untuk mencapai berbagai tujuan hidup. Menurut (Usman, (1994:1) kompetensi adalah suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang.
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Sampel penelitian sebanyak 50 orang. Pengumpulan data menggunakan angket dan lembar observasi. Dengan menggunakan rumus kolerasi product moment dan uji t.
Hasi penelitian menunjukkan rhitung > rtabel yaitu 8,976>0,279 dan
berdasarkan hasil pengujian uji t diperoleh thitung >ttabel yaitu 6,97>1,677. Sehingga
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun
skripsi ini berjudul “Hubungan Kompetensi Pedagogik Totor Dengan Rasa Percaya Diri Anak Uisa 4 – 5 di PAUD SKB Kota Medan”.
Adapun tujuan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat memperoleh
gelar sarjana pendidikan program S-1 PLS di Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari isi maupun tutur bahasanya, oleh karena itu Penulis
sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua
dan menjadi bahan masukan bagi perkembangan dunia pendidikan khususnya
dunia Pendidikan Luar Sekolah.
Medan, 25 Januari 2016 Penulis,
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 7
1.3 Batasan Masalah ... 7
1.4 Rumusan Masalah ... 8
1.5 Tujuan Penelitian ... 8
1.6 Manfaat Hasil Penelitian... 9
1.6.1 Manfaat Teoritis... 9
1.6.2 Manfaat Praktis ... 9
BAB II. KAJIAN TEORI ... 10
2.1 Kerangka Teori... 10
2.1.1 Pengertian Rasa Percaya Diri ... 10
2.1.2 Ciri-Ciri Rasa Percaya Diri ... 15
2.1.3 Rasa Percaya Diri Anak Usia 4-5 Tahun ... 19
2.1.4 Pengukuran Rasa Percaya Diri Anak Usia 4-5 Tahun ... 22
vi
2.2 Kompetensi Tutor ... 27
2.2.1 Pengertian Tutor ... 27
2.2.2 Tugas Tutor ... 29
2.2.3 Kompetensi Tutor ... 31
2.2.4 Kompetensi Pedagogik Tutor ... 34
2.2.5 Mengukur Kompetensi Tutor ... 35
2.3 Kerangka Konseptual... 35
2.4 Hipotesis ... 37
BAB III. METODE PENELITIAN ... 38
3.1 Jenis Penelitian ... 38
3.2 Populasi dan Sampel ... 38
3.2.1 Populasi ... 38
3.2.2 Sampel ... 39
3.3 Variabel dan Defenisi Operasional Variabel... 40
3.3.1 Variabel Penelitian ... 40
3.3.2 Defenisi Operasional ... 41
3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Uji Coba Instrumen ... 42
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data ... 42
3.5 Uji Coba Instrumen... 44
3.5.1 Uji Validitas ... 45
vii
3.6 Teknik Analisis Data ... 50
3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 51
3.7.1 Lokasi Penelitian ... 51
3.7.2 Waktu Penelitian ... 52
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 53
4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 53
4.2.1 Kompetensi Pedagogik Tutor ... 53
4.2.2 Rasa Percaya Diri Anak Usia Dini 4-5 Tahun ... 56
4.3 Hasi Perhitungan Koefisien Korelasi ... 58
4.4 Pembuktian Hipotesis ... 59
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 59
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 62
5.1 Kesimpulan ... 62
5.2 Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 64
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Jumlah Populasi ... 39
Tabel 3.2 Jumlah Sampel ... 40
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Yang Diperlukan Untuk Mengukur Kompetensi Pedagogik Tutor dan Rasa Percaya Diri Anak Usia 4 - 5 Tahun Data Observasi ... 44
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Angket Kompetensi Pedagogik Tutor ... 46
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Angket Rasa Percaya diri ... 47
Tabel 3.6 Interprestasi Indeks Korelasi ... 49
Tabel 3.7 Jadwal Penelitian... 52
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Variabel Kompetensi Pedagogik Tutor ... 54
Tabel 4.2 Tingkat Kecenderungan Kompetensi Pedagogik Tutor ... 55
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Data Variabel Rasa Percaya Diri Anak ... 56
Tabel 4.4 Tingkat Kecenderungan Rasa Percaya Diri Anak Usia 4-5 Tahun ... 58
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan Kompetensi Pedagogik Tutor dengan Rasa Percaya Diri
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Observasi ... 62
Lampiran 2 Angket Kompetensi Tutor ... 65
Lampiran 3 Uji Validitas dan Reabilitas Angket Rasa Percaya Diri Anak Usia Din 4-5 Tahun (Y) ... 73
Lampiran 4 Uji Validitas Angket Rasa Percaya Diri Anak Usia Dini 4-5 Tahun (Y) ... 74
Lampiran 5 Uji Validitas dan Realibilitas Angket Kompetensi Tutor (X) ... 77
Lampiran 6 Uji Validitas dan Realibitas Angket Kompetensi Tutor ... 78
Lampiran 7 Uji Validitas dan Realibitas Angket Kompetensi Tutor ... 79
Lampiran 8 Hasil Data Penelitian Angket Uji Kompetensi Tutor (X)... 82
Lampiran 9 Hasil Penelitian Angket Rasa Percaya Diri Anak Usia 4-5 Tahun (Y) ... 83
Lampiran 10 Uji Kompetensi Pedagogi Tutor (X) ... 84
Lampiran 11 Uji Kecenderungan Rasa Percaya Diri Anak Usia Dini 4-5 Tahun (Y) ... 86
Lampiran 12 Uji Korelasi Kompetensi Pedagogi Tutor (X) Terhadap Rasa Percaya Diri Anak Usia 4-5 Tahun (Y) ... 89
Lampiran 13 Pengujian Hipotesis ... 92
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah
Anak merupakan potensi sumber daya manusia (SDM) serta penerus cita
perjuangan bangsa. Untuk mampu melaksanakan tanggung jawab tersebut anak
perlu mendapatkan pembinaan sejak dini, mengingat masa tersebut sebagai awal
dasar pembentukan disiplin anak. Sekaligus sebagai masa perkembangan yang
sangat pesat. Pengalaman-pengalaman yang didapat, anak pada masa ini
merupakan landasan bagi pembentukan disiplin dan pengembangan semua potensi
anak dimasa yang akan datang. Bahwa dalam mewujudkan perkembangan yang
optimal tersebut, anak membutuhkan dukungan dari semua pihak seperti orang
tua, lingkungan masyarakat sekitarnya, dan negara.
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona No 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1
ayat 14 menjelaskan bahwa:
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Sedangkan menurut Anwar dan Ahmad (2003:2) PAUD adalah pendidikan yang
berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan kejiwaan peserta
didik yang dilakukan di dalam maupun di luar lingkungan keluarganya.
Program pendidikan bagi anak-anak yang masih berusia dini (PAUD)
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Program pendidikan anak pada usia
dini lazimnya dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia
dini dapat diselenggarakan melalui berbagai jalur baik jalur formal, nonformal,
maupun informal.
Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa lembaga pendidikan dapat
mewujudkan suasana pembelajaran secara aktif dalam mengembangkan potensi
diri peserta didik. PAUD harus didasarkan atas prinsip-prinsip dan tahap-tahap
perkembangan anak yang memacu perkembangan potensi dan minat setiap anak
melalui penyediaan lingkungan belajar yang akan kaya dan memasukkan esensi
bermain dalam setiap kegiatan pembelajarannya. Dengan demikian anak dapat
mengembangkan kemandirian, dan rasa percaya diri. Secara alamiah
perkembangan anak berbeda-beda, baik intelegensi, bakat, minat, kreatifitas,
kematangan emosi, kepribadian, jasmani dan sosialnya. Menurut Aprianti
(2013:62) bahwa rasa percaya diri merupakan hal penting yang harus dimiliki
anak untuk menapaki roda kehidupan. Rasa percaya diri berpengaruh terhadap
perkembangan mental dan karakter mereka. Untuk mengetahui ciri anak usia 4 - 5
tahun yang percaya diri dapat dilihat dari aspek perkembangan
fisik/perkembangan motorik.
Berdasarkan pengalaman ketika melaksanakan Program Kerja Lapangan
(PKL) di SKB Dinas Pendidikan Kota Medan, ditemukan sebagian PAUD anak
usia dini 4 - 5 tahun tidak memiliki rasa percaya diri seperti anak-anak tidak mau
percakapan dengan orang lain, dan pemalu yaitu reaksi emosional yang tidak
menyenangkan, yang timbul pada anak, akibatnya adanya penilaian negatif
terhadap dirinya sehingga kurang berani bicara dengan guru atau orang dewasa,
dan tidak bersedia untuk berdiri di depan kelas. Ini terlihat pada saat proses
belajar mengajar di ruangan kelas. Permasalahan lain yang penulis temukan ketika
melakukan observasi awal untuk mengetahui kondisi peserta didik anak usia dini
di SKB Kota Medan yaitu terlihat pada peserta didik dimana anak malas untuk
mengikuti kegiatan belajar, anak bersikap pasif, hanya mengikuti intruksi tutor
saja tanpa ada timbal balik dari peserta didik itu sendiri, kurang keseriusan dalam
mengerjakan tugas-tugas dan canggung dalam menghadapi orang. Gejala
rendahnya rasa percaya diri yang terjadi dikalangan peserta didik seperti
dikemukakan di atas dapat disebabkan oleh banyak faktor diantaranya: (a)
kesalahan cara mendidik (b) pengaruh lingkungan (d) kekerasan terhadap anak (e)
penampilan fisik anak yaitu adanya bentuk tubuh yang tidak normal (f) anak
terabaikan, (g) kritik yang berlebihan, (h) kompetensi tutor dalam mendidik anak
di lingkungan sekolah sangat rendah khususnya kompetensi pedagogik.
Timbulnya rasa percaya diri yang rendah merupakan pernyataan
ketidakmampuan anak untuk melaksanakan atau mengerjakan sesuatu. Percaya
diri yang rendah perlu dikenali sejak dini karena hal ini dapat menjadi konsep diri
negatif jika diabaikan. Percaya diri rendah dapat diartikan sebagai keyakinan
negatif seseorang terhadap kekurangan yang ada diberbagai aspek kepribadiannya
sehingga anak merasa tidak mampu untuk mencapai berbagai tujuan
kehidupannya seperti anak tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara
menyempurnakan tugas-tugas. Beberapa cara untuk mengatasi rasa percaya diri
rendah tersebut yakni dengan berbicara untuk hal yang mendukung, memberi
dorongan melalui tindakan, meluangkan waktu sejenak untuk kebersamaan,
mengusahakan untuk selalu dekat walaupun terpisah, ekspresikan kasih sayang
melalui kata-kata dan seni, berikan tantangan dengan keberanian, serta ciptakan
dan nikmati peristiwa-peristiwa istimewa.
Keadaan yang dialami atau sedang terjadi tersebut perlu diperhatikan oleh
tenaga pendidik atau tutor PAUD. Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
No 58 Tahun 2009 tentang standar Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia bab III
tentang Standar Pendidik dan Tenaga kependidikan dinyatakan bahwa: pendidik
anak usia dini adalah “profesional yang bertugas merencanakan, melaksanakan,
proses pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran, serta melakukan
pembimbingan, pengasuhan dan perlindungan anak didik”. Tenaga pendidik atau
tutor PAUD merupakan ujung tombak dari pelaksanaan proses belajar mengajar
memiliki peranan yang penting dalam membangun perkembangan potensi pada
anak. Dalam membangun pertumbuhan dan perkembangan anak tidak terlepas
dari peran tutor. Peran tutor yang diharapkan adalah tutor yang mampu
membangun pengetahuan, pertumbuhan, perkembangan serta potensi yang
dimiliki anak dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya pada anak
untuk bereksportasi, sehingga anak mampu membangun pengetahuan apa yang
dilakukannya.
Dalam pengamatan yang telah saya lakukan yaitu usaha yang dilakukan
belum sepenuhnya tercapai, hal ini dapat dilihat dalam melaksanakan kegiatan
belajar mengajar yang dilakukan oleh tutor.
Dalam UU No 14 tahu 2005 disebutkan pasal 1 ayat 10 tentang
kompetensi seorang pendidik atau tutor yaitu seperangkat pengetahuan,
ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
pendidik dalam melaksanakan keprofesionalannya. Pendidik/tutor wajib memiliki
kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Kompetensi adalah kemampuan, ketrampilan, pengetahuan yang dikuasai
oleh seseorang telah menjadi bagian dirinya sehingga dapat melakukan
perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Dalam upaya
membangun kepercayaan diri pada peserta didik pendidik/tutor harus memiliki
kompetensi, yang meliputi: 1) kompetensi kepribadian 2) kompetensi pedagogik
3) kompetensi profesional dan, 4) kompetensi sosial. Berdasarkan pengamatan
penulis temukan gejala yang menggambarkan bahwa diantara empat kompetensi
yang dipersyaratkan bagi pendidik, kompetensi pedagogik tenaga pendidik di
SKB Kota Medan masih tergolong rendah. Gejala menurunya kompetensi
pedagogik pamong disebabkan karena kurangnya kesejahteraan tutor dan kurang
persiapan tutor ketika proses belajar mengajar sehingga berdampak pada peserta
didik. Karena tutor kurang menjalankan kompetensi pedagogik maka ditemukan
kondisi peserta didik PAUD yang rasa percaya dirinya rendah.
Tutor menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,
pembelajaran yang mendidik, menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang
mendidik, memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki anak dan berkomunikasi
secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.
Berdasarkan uraian di atas perlu dikaji lebih mendalam apa dan bagaimana
Tutor menampilkan kompetensinya dalam membantu anak usia 4 - 5 tahun dalam
menumbuhkembangkan rasa percaya dirinya pada diri anak usia 4 - 5 tahun perlu
dilakukan penelitian ilmiah. Hal inilah yang mendorong dilakukannya penelitian
dengan judul “Hubungan Kompetensi Pedagogik Tutor Dengan Rasa Percaya
Diri Anak Usia Dini usia 4 - 5 Tahun di PAUD SKB Kota Medan”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat
diidentifikasi masalah yang berkaitan dengan upaya menumbuhkembangkan rasa
percaya diri pada anak usia 4 - 5 tahun. Ada beberapa upaya untuk
menumbuhkembangkan rasa percaya diri yaitu kenali potensi anak, berikan
stumulasi yang tepat, memberi dukungan, memberi pujian dan mengarahkan
anak.
Faktor-faktor yang diprediksi dapat mempengaruhi rasa percaya diri anak usia
4 – 5 tahun di SKB Kota Medan, meliputi: (1) kesalahan cara mendidik, (2)
kekerasan terhadap anak, (3) kritik yang berlebihan, (4) anak terabaikan, (5)
pengaruh lingkungan yang tidak mendukung, (6) penampilan fisik yaitu adanya
kompetensi-kompetensi yang dimilikinya khususnya kompetensi-kompetensi pedagogik dalam peroses
mengajar.
1.3Batasan Masalah
Banyak upaya yang dapat dilakukan dalam menumbuhkembangkan rasa
percaya diri anak usia 4 - 5 tahun, namun dalam penelitian ini usaha tersebut
dibatasi hanya pada tampilan kompetensi pedagogik tutor. Penelitian ini dapat
dilakukan diberbagai PAUD, namun karena gejala yang ditemukan terjadi di
PAUD SKB Kota Medan, maka penelitian ini dibatasi hanya pada PAUD yang
dikelola oleh SKB Kota Medan.
1.4Rumusan Masalah
Berdasarkan batas masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian
ini adalah:
1. Seberapa besar rasa percaya diri anak usia 4 - 5 tahun di PAUD SKB
Kota Medan?
2. Seberapa besar penerapan kompetensi pedagogik, pada anak usia 4 - 5
tahun di PAUD SKB Kota Medan?
3. Apakah terdapat hubungan penerapan kompetensi pedagogik Tutor
dengan peningkatan rasa percaya diri anak usia 4 - 5 tahun di PAUD SKB
Kota Medan?
1.5Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
2. Untuk mengetahui penerapan kompetensi yang dilakukan oleh pendidik
atau tutor terhadap anak usia dini umur 4 - 5 tahun di PAUD SKB Kota
Medan.
3. Untuk mengetahui hubungan kompetensi pedagogik tutor terhadap rasa
percaya diri anak usia 4 – 5 tahun di PAUD SKB Kota Medan.
1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Manfaat Teoritis
Sebagai sumbangan pikiran dalam dunia pendidikan anak usia dini dan
kemajuan pembelajaran serta memperkaya ilmu pengetahuan dalam menumbuh
kembangkan rasa percaya diri anak usia dini.
1.6.2 Manfaat Praktis
1. Bagi anak, mengembangkan kemampuan dasar yang ada pada diri
anak seperti sikap perkembangan motorik dan sosio-emosionalnya.
2. Bagi Tutor, sebagai bahan masukan bagi tutor untuk membimbing, dan
menumbuhkembangkan rasa percaya diri anak.
3. Bagi lembaga PAUD, sebagai bahan pertimbangan untuk menumbuh
mengembangkan rasa percaya diri anak usia 4-5 tahun sangat
dibutuhkan untuk kedepannya.
4. Bagi peneliti, dapat mengembangkan kemampuan dalam
melaksanakan penelitian, melatih kesabaran dan ketekunan, kerja sama
dan sosial anak, dan sebagai bahan penelitian yang dilakukan lebih
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulkan sebagai berikut :
1. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa kompetensi pedagogik tutor
tergolong sedang. Dengan hal ini ditunjukkan dari persentasi dan frekuensi
yang berkategorikan sedang sebesar 50% pada interval skor 52,5 – 55,2.
2. Dari peserta didik yang mengikuti pembelajaran di PAUD SKB Kota
Medan telah mendapatan perkembangan dalam hal rasa kepercayaan diri
anak usia dini 4 - 5 tahun yang di kategorikan baik ataupun sedang dengan
nilai 54 % pada interval skor 49,9 – 53,63.
3. Ada hubungan yang signifikan antara kompetensi pedagogik tutor di
PAUD SKB Kota Medan terhadap rasa percaya diri anak usia dini usia 4 -
5 tahun, hal ini diketahui dari hasil perhitungan dengan menggunakan
rumus produckt moment diperoleh harga remaja rhitung sebesar 8,976,
sedangkan rtabel sebesar 0,279 artinya rhitung>rtabel yaitu 8,976> 0,279.
Kemudian terdapat pengaruh yang signifikan kompetensi pedagogik tutor
terhadap rasa percaya diri anak usia dini usia 4 - 5 tahun, hal ini diketahui
dari hasil perhitungan diperoleh thitung sebesar 6,79 sedangkan ttabel
1,677. Dengan membandingkan kedua nilai tersebut diperoleh
5.2 Saran
Berdasarkan uraian kesimpulan di atas, penulis memberikan beberapa saran
sebagai berikut:
1. Bagi pengelola PAUD SKB Kota Medan khususnya bagi para tutor yang
mengajar PAUD yang usianya 4-5 tahun untuk lebih mengetahui dan lebih
teliti melihat segala hal perkembangan anak peserta didik terutama dalam
hal perkembangan rasa percaya dirinya.
2. Kepada masyarakat ataupun orang tua peserta didik juga harus membantu
mengawasi dan memperhatikan perkembangan anaknya dalam mengikuti
pembelajaran yang diberikan tutor pengajar di PAUD SKB Kota Medan,
serta juga harus ikut membantu para tutor dalam mengembangkan rasa
percaya diri anak tersebut misalnya dengan memberikan pengajaran yang
bermotivasi bagi anak.
3. Kepada tutor agar meningkatkan kompetensi pedagogik pada saat proses
belajar mengajar yaitu dengan memahami karateristik peserta didik anak
usia dini 4-5 tahun dan mengembangkan potensi anak sehingga rasa percaya
61
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku:
Aprianti, Rahayu. 2013. Menumbuhkan Kepercayaan Diri Melalui Kegiatan
Bercerita. Jakarta: Kembangan.
Arifin, Eva. 2010. Teknik Konseling Di Media Massa. (Edisi Pertama). Yogyakarta: Graha Ilmu.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Dariyo, Agus. (2011). Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung: Refika Aditama.
Fikriyati, M. 2013. Perkembangan Anak Usia Emas (Golden Age). Yogyakarta: Laras Media Prima.
Latif, Zukhairina, dkk. 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini (Teori
dan Aplikasi). Jakarta: Gelora Aksara Pratama.
Gultom, Syawal, dkk. 2010. Kompetensi Guru. Medan: UNIMED
Hurlock. 2013. Psikologi Perkembangan. Bandung: Prenada.
Koening, Larry. 2003. Menanamkan Disiplin Dan Menumbuhkan Rasa
Percaya Diri Pada Anak. Jakarta: Gramedia.
Latif, Mukhtar, dkk. 2014. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.
Nasriah & Syah, H. 2013. Konsep Dasar Paud. UNIMED: UNIMED Press.
Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan
Permendiknas. No. 20. Tahun 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona No 20Tahun 2003. Depdiknas.
Rachmawati & Kurniati. 2011. Strategi Pengembangan Kreatifitas Pada Anak. Jakarta: Kencana.
Riduwan. 2006. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sadulloh, Uyoh. 2011. Pedagogik. Bandung: Alfabeta.
62
Soejanto, Agoes. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar Dalam Berbagai Aspeknya (Edisi 1). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sugyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Suatu Pendekatan Praktik. Bandung: Alfabeta.
Sudjana. 2010. Metode Statistika (Edisi 6). Bandung: Tarsito.
Sumantri. (2005). Model Pengembangan Ketrerampilan Motorik Anak Usia
Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.