• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK TUTOR DENGAN RASA PERCAYA DIRI ANAK USIA 4-5 TAHUN DI PAUD SKB KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK TUTOR DENGAN RASA PERCAYA DIRI ANAK USIA 4-5 TAHUN DI PAUD SKB KOTA MEDAN."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN KOMPETENSI PEDAGOGIK TUTOR DENGAN

RASA PERCAYA DIRI ANAK USIA 4

5 TAHUN

DI PAUD SKB KOTA MEDAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

OLEH :

AMENTINA CIBRO NIM. 1113371001

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

i

ABSTRAK

AMENTINA CIBRO. NIM. 1113371001: Hubungan Kompetensi Pedagogik Tutor Dengan Rasa Percaya Diri Anak Usia 4-5 Tahun di PAUD SKB Kota Medan. Skripsi. FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2016.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah: (1) kesalahan cara mendidik anak, (2) kekerasaan terhadap anak-anak, (3) kritik yang berlebihan, (4) anak terabaikan, (5) pengaruh lingkungan yang tidak mendukung, (6) penampilan fisik anak yaitu adanya bentuk tubuh yang tidak normal, (7) kurang menerapkan kompetensi-kompetensi yang telah dimilikinya khususnya kompetensi pedagogik dalam proses mengajar. Tujuan dalam penelitian ini yaitu: (1) untuk mengetahui seberapa besar rasa percaya diri anak usia 4-5 tahun, (2) untuk mengetahui seberapa besar penerapan kompetensi yang dilakukan tutor terhadap anak usia 4-5 tahun, (3) untuk mengetahui seberapa besar hubungan kompetensi tutor dengan rasa percaya diri anak usia 4-5 tahun.

Menurut (Aprianti, 2013:20) bahwa rasa percaya diri adalah keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya dan membuat kemampuan untuk mencapai berbagai tujuan hidup. Menurut (Usman, (1994:1) kompetensi adalah suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seseorang.

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Sampel penelitian sebanyak 50 orang. Pengumpulan data menggunakan angket dan lembar observasi. Dengan menggunakan rumus kolerasi product moment dan uji t.

Hasi penelitian menunjukkan rhitung > rtabel yaitu 8,976>0,279 dan

berdasarkan hasil pengujian uji t diperoleh thitung >ttabel yaitu 6,97>1,677. Sehingga

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena

atas berkat dan karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adapun

skripsi ini berjudul “Hubungan Kompetensi Pedagogik Totor Dengan Rasa Percaya Diri Anak Uisa 4 – 5 di PAUD SKB Kota Medan”.

Adapun tujuan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat memperoleh

gelar sarjana pendidikan program S-1 PLS di Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan baik dari isi maupun tutur bahasanya, oleh karena itu Penulis

sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi

kesempurnaan skripsi ini.

Akhirnya Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua

dan menjadi bahan masukan bagi perkembangan dunia pendidikan khususnya

dunia Pendidikan Luar Sekolah.

Medan, 25 Januari 2016 Penulis,

(6)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... iv

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Batasan Masalah ... 7

1.4 Rumusan Masalah ... 8

1.5 Tujuan Penelitian ... 8

1.6 Manfaat Hasil Penelitian... 9

1.6.1 Manfaat Teoritis... 9

1.6.2 Manfaat Praktis ... 9

BAB II. KAJIAN TEORI ... 10

2.1 Kerangka Teori... 10

2.1.1 Pengertian Rasa Percaya Diri ... 10

2.1.2 Ciri-Ciri Rasa Percaya Diri ... 15

2.1.3 Rasa Percaya Diri Anak Usia 4-5 Tahun ... 19

2.1.4 Pengukuran Rasa Percaya Diri Anak Usia 4-5 Tahun ... 22

(7)

vi

2.2 Kompetensi Tutor ... 27

2.2.1 Pengertian Tutor ... 27

2.2.2 Tugas Tutor ... 29

2.2.3 Kompetensi Tutor ... 31

2.2.4 Kompetensi Pedagogik Tutor ... 34

2.2.5 Mengukur Kompetensi Tutor ... 35

2.3 Kerangka Konseptual... 35

2.4 Hipotesis ... 37

BAB III. METODE PENELITIAN ... 38

3.1 Jenis Penelitian ... 38

3.2 Populasi dan Sampel ... 38

3.2.1 Populasi ... 38

3.2.2 Sampel ... 39

3.3 Variabel dan Defenisi Operasional Variabel... 40

3.3.1 Variabel Penelitian ... 40

3.3.2 Defenisi Operasional ... 41

3.4 Teknik Pengumpulan Data dan Uji Coba Instrumen ... 42

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data ... 42

3.5 Uji Coba Instrumen... 44

3.5.1 Uji Validitas ... 45

(8)

vii

3.6 Teknik Analisis Data ... 50

3.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 51

3.7.1 Lokasi Penelitian ... 51

3.7.2 Waktu Penelitian ... 52

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 53

4.2 Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 53

4.2.1 Kompetensi Pedagogik Tutor ... 53

4.2.2 Rasa Percaya Diri Anak Usia Dini 4-5 Tahun ... 56

4.3 Hasi Perhitungan Koefisien Korelasi ... 58

4.4 Pembuktian Hipotesis ... 59

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ... 59

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 62

5.1 Kesimpulan ... 62

5.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 64

(9)

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Populasi ... 39

Tabel 3.2 Jumlah Sampel ... 40

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Yang Diperlukan Untuk Mengukur Kompetensi Pedagogik Tutor dan Rasa Percaya Diri Anak Usia 4 - 5 Tahun Data Observasi ... 44

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Angket Kompetensi Pedagogik Tutor ... 46

Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Angket Rasa Percaya diri ... 47

Tabel 3.6 Interprestasi Indeks Korelasi ... 49

Tabel 3.7 Jadwal Penelitian... 52

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Variabel Kompetensi Pedagogik Tutor ... 54

Tabel 4.2 Tingkat Kecenderungan Kompetensi Pedagogik Tutor ... 55

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Data Variabel Rasa Percaya Diri Anak ... 56

Tabel 4.4 Tingkat Kecenderungan Rasa Percaya Diri Anak Usia 4-5 Tahun ... 58

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Hubungan Kompetensi Pedagogik Tutor dengan Rasa Percaya Diri

(11)

vi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Observasi ... 62

Lampiran 2 Angket Kompetensi Tutor ... 65

Lampiran 3 Uji Validitas dan Reabilitas Angket Rasa Percaya Diri Anak Usia Din 4-5 Tahun (Y) ... 73

Lampiran 4 Uji Validitas Angket Rasa Percaya Diri Anak Usia Dini 4-5 Tahun (Y) ... 74

Lampiran 5 Uji Validitas dan Realibilitas Angket Kompetensi Tutor (X) ... 77

Lampiran 6 Uji Validitas dan Realibitas Angket Kompetensi Tutor ... 78

Lampiran 7 Uji Validitas dan Realibitas Angket Kompetensi Tutor ... 79

Lampiran 8 Hasil Data Penelitian Angket Uji Kompetensi Tutor (X)... 82

Lampiran 9 Hasil Penelitian Angket Rasa Percaya Diri Anak Usia 4-5 Tahun (Y) ... 83

Lampiran 10 Uji Kompetensi Pedagogi Tutor (X) ... 84

Lampiran 11 Uji Kecenderungan Rasa Percaya Diri Anak Usia Dini 4-5 Tahun (Y) ... 86

Lampiran 12 Uji Korelasi Kompetensi Pedagogi Tutor (X) Terhadap Rasa Percaya Diri Anak Usia 4-5 Tahun (Y) ... 89

Lampiran 13 Pengujian Hipotesis ... 92

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Anak merupakan potensi sumber daya manusia (SDM) serta penerus cita

perjuangan bangsa. Untuk mampu melaksanakan tanggung jawab tersebut anak

perlu mendapatkan pembinaan sejak dini, mengingat masa tersebut sebagai awal

dasar pembentukan disiplin anak. Sekaligus sebagai masa perkembangan yang

sangat pesat. Pengalaman-pengalaman yang didapat, anak pada masa ini

merupakan landasan bagi pembentukan disiplin dan pengembangan semua potensi

anak dimasa yang akan datang. Bahwa dalam mewujudkan perkembangan yang

optimal tersebut, anak membutuhkan dukungan dari semua pihak seperti orang

tua, lingkungan masyarakat sekitarnya, dan negara.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona No 20 Tahun 2003 Bab I Pasal 1

ayat 14 menjelaskan bahwa:

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Sedangkan menurut Anwar dan Ahmad (2003:2) PAUD adalah pendidikan yang

berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan kejiwaan peserta

didik yang dilakukan di dalam maupun di luar lingkungan keluarganya.

Program pendidikan bagi anak-anak yang masih berusia dini (PAUD)

(13)

sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Program pendidikan anak pada usia

dini lazimnya dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak

memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Pendidikan anak usia

dini dapat diselenggarakan melalui berbagai jalur baik jalur formal, nonformal,

maupun informal.

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa lembaga pendidikan dapat

mewujudkan suasana pembelajaran secara aktif dalam mengembangkan potensi

diri peserta didik. PAUD harus didasarkan atas prinsip-prinsip dan tahap-tahap

perkembangan anak yang memacu perkembangan potensi dan minat setiap anak

melalui penyediaan lingkungan belajar yang akan kaya dan memasukkan esensi

bermain dalam setiap kegiatan pembelajarannya. Dengan demikian anak dapat

mengembangkan kemandirian, dan rasa percaya diri. Secara alamiah

perkembangan anak berbeda-beda, baik intelegensi, bakat, minat, kreatifitas,

kematangan emosi, kepribadian, jasmani dan sosialnya. Menurut Aprianti

(2013:62) bahwa rasa percaya diri merupakan hal penting yang harus dimiliki

anak untuk menapaki roda kehidupan. Rasa percaya diri berpengaruh terhadap

perkembangan mental dan karakter mereka. Untuk mengetahui ciri anak usia 4 - 5

tahun yang percaya diri dapat dilihat dari aspek perkembangan

fisik/perkembangan motorik.

Berdasarkan pengalaman ketika melaksanakan Program Kerja Lapangan

(PKL) di SKB Dinas Pendidikan Kota Medan, ditemukan sebagian PAUD anak

usia dini 4 - 5 tahun tidak memiliki rasa percaya diri seperti anak-anak tidak mau

(14)

percakapan dengan orang lain, dan pemalu yaitu reaksi emosional yang tidak

menyenangkan, yang timbul pada anak, akibatnya adanya penilaian negatif

terhadap dirinya sehingga kurang berani bicara dengan guru atau orang dewasa,

dan tidak bersedia untuk berdiri di depan kelas. Ini terlihat pada saat proses

belajar mengajar di ruangan kelas. Permasalahan lain yang penulis temukan ketika

melakukan observasi awal untuk mengetahui kondisi peserta didik anak usia dini

di SKB Kota Medan yaitu terlihat pada peserta didik dimana anak malas untuk

mengikuti kegiatan belajar, anak bersikap pasif, hanya mengikuti intruksi tutor

saja tanpa ada timbal balik dari peserta didik itu sendiri, kurang keseriusan dalam

mengerjakan tugas-tugas dan canggung dalam menghadapi orang. Gejala

rendahnya rasa percaya diri yang terjadi dikalangan peserta didik seperti

dikemukakan di atas dapat disebabkan oleh banyak faktor diantaranya: (a)

kesalahan cara mendidik (b) pengaruh lingkungan (d) kekerasan terhadap anak (e)

penampilan fisik anak yaitu adanya bentuk tubuh yang tidak normal (f) anak

terabaikan, (g) kritik yang berlebihan, (h) kompetensi tutor dalam mendidik anak

di lingkungan sekolah sangat rendah khususnya kompetensi pedagogik.

Timbulnya rasa percaya diri yang rendah merupakan pernyataan

ketidakmampuan anak untuk melaksanakan atau mengerjakan sesuatu. Percaya

diri yang rendah perlu dikenali sejak dini karena hal ini dapat menjadi konsep diri

negatif jika diabaikan. Percaya diri rendah dapat diartikan sebagai keyakinan

negatif seseorang terhadap kekurangan yang ada diberbagai aspek kepribadiannya

sehingga anak merasa tidak mampu untuk mencapai berbagai tujuan

kehidupannya seperti anak tidak bisa mendemonstrasikan kemampuan berbicara

(15)

menyempurnakan tugas-tugas. Beberapa cara untuk mengatasi rasa percaya diri

rendah tersebut yakni dengan berbicara untuk hal yang mendukung, memberi

dorongan melalui tindakan, meluangkan waktu sejenak untuk kebersamaan,

mengusahakan untuk selalu dekat walaupun terpisah, ekspresikan kasih sayang

melalui kata-kata dan seni, berikan tantangan dengan keberanian, serta ciptakan

dan nikmati peristiwa-peristiwa istimewa.

Keadaan yang dialami atau sedang terjadi tersebut perlu diperhatikan oleh

tenaga pendidik atau tutor PAUD. Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

No 58 Tahun 2009 tentang standar Pendidikan Anak Usia Dini Indonesia bab III

tentang Standar Pendidik dan Tenaga kependidikan dinyatakan bahwa: pendidik

anak usia dini adalah “profesional yang bertugas merencanakan, melaksanakan,

proses pembelajaran, dan menilai hasil pembelajaran, serta melakukan

pembimbingan, pengasuhan dan perlindungan anak didik”. Tenaga pendidik atau

tutor PAUD merupakan ujung tombak dari pelaksanaan proses belajar mengajar

memiliki peranan yang penting dalam membangun perkembangan potensi pada

anak. Dalam membangun pertumbuhan dan perkembangan anak tidak terlepas

dari peran tutor. Peran tutor yang diharapkan adalah tutor yang mampu

membangun pengetahuan, pertumbuhan, perkembangan serta potensi yang

dimiliki anak dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya pada anak

untuk bereksportasi, sehingga anak mampu membangun pengetahuan apa yang

dilakukannya.

Dalam pengamatan yang telah saya lakukan yaitu usaha yang dilakukan

(16)

belum sepenuhnya tercapai, hal ini dapat dilihat dalam melaksanakan kegiatan

belajar mengajar yang dilakukan oleh tutor.

Dalam UU No 14 tahu 2005 disebutkan pasal 1 ayat 10 tentang

kompetensi seorang pendidik atau tutor yaitu seperangkat pengetahuan,

ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh

pendidik dalam melaksanakan keprofesionalannya. Pendidik/tutor wajib memiliki

kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani,

serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

Kompetensi adalah kemampuan, ketrampilan, pengetahuan yang dikuasai

oleh seseorang telah menjadi bagian dirinya sehingga dapat melakukan

perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Dalam upaya

membangun kepercayaan diri pada peserta didik pendidik/tutor harus memiliki

kompetensi, yang meliputi: 1) kompetensi kepribadian 2) kompetensi pedagogik

3) kompetensi profesional dan, 4) kompetensi sosial. Berdasarkan pengamatan

penulis temukan gejala yang menggambarkan bahwa diantara empat kompetensi

yang dipersyaratkan bagi pendidik, kompetensi pedagogik tenaga pendidik di

SKB Kota Medan masih tergolong rendah. Gejala menurunya kompetensi

pedagogik pamong disebabkan karena kurangnya kesejahteraan tutor dan kurang

persiapan tutor ketika proses belajar mengajar sehingga berdampak pada peserta

didik. Karena tutor kurang menjalankan kompetensi pedagogik maka ditemukan

kondisi peserta didik PAUD yang rasa percaya dirinya rendah.

Tutor menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial,

(17)

pembelajaran yang mendidik, menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang

mendidik, memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki anak dan berkomunikasi

secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta didik.

Berdasarkan uraian di atas perlu dikaji lebih mendalam apa dan bagaimana

Tutor menampilkan kompetensinya dalam membantu anak usia 4 - 5 tahun dalam

menumbuhkembangkan rasa percaya dirinya pada diri anak usia 4 - 5 tahun perlu

dilakukan penelitian ilmiah. Hal inilah yang mendorong dilakukannya penelitian

dengan judul “Hubungan Kompetensi Pedagogik Tutor Dengan Rasa Percaya

Diri Anak Usia Dini usia 4 - 5 Tahun di PAUD SKB Kota Medan”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat

diidentifikasi masalah yang berkaitan dengan upaya menumbuhkembangkan rasa

percaya diri pada anak usia 4 - 5 tahun. Ada beberapa upaya untuk

menumbuhkembangkan rasa percaya diri yaitu kenali potensi anak, berikan

stumulasi yang tepat, memberi dukungan, memberi pujian dan mengarahkan

anak.

Faktor-faktor yang diprediksi dapat mempengaruhi rasa percaya diri anak usia

4 – 5 tahun di SKB Kota Medan, meliputi: (1) kesalahan cara mendidik, (2)

kekerasan terhadap anak, (3) kritik yang berlebihan, (4) anak terabaikan, (5)

pengaruh lingkungan yang tidak mendukung, (6) penampilan fisik yaitu adanya

(18)

kompetensi-kompetensi yang dimilikinya khususnya kompetensi-kompetensi pedagogik dalam peroses

mengajar.

1.3Batasan Masalah

Banyak upaya yang dapat dilakukan dalam menumbuhkembangkan rasa

percaya diri anak usia 4 - 5 tahun, namun dalam penelitian ini usaha tersebut

dibatasi hanya pada tampilan kompetensi pedagogik tutor. Penelitian ini dapat

dilakukan diberbagai PAUD, namun karena gejala yang ditemukan terjadi di

PAUD SKB Kota Medan, maka penelitian ini dibatasi hanya pada PAUD yang

dikelola oleh SKB Kota Medan.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan batas masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah:

1. Seberapa besar rasa percaya diri anak usia 4 - 5 tahun di PAUD SKB

Kota Medan?

2. Seberapa besar penerapan kompetensi pedagogik, pada anak usia 4 - 5

tahun di PAUD SKB Kota Medan?

3. Apakah terdapat hubungan penerapan kompetensi pedagogik Tutor

dengan peningkatan rasa percaya diri anak usia 4 - 5 tahun di PAUD SKB

Kota Medan?

1.5Tujuan penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

(19)

2. Untuk mengetahui penerapan kompetensi yang dilakukan oleh pendidik

atau tutor terhadap anak usia dini umur 4 - 5 tahun di PAUD SKB Kota

Medan.

3. Untuk mengetahui hubungan kompetensi pedagogik tutor terhadap rasa

percaya diri anak usia 4 – 5 tahun di PAUD SKB Kota Medan.

1.6 Manfaat Penelitian 1.6.1 Manfaat Teoritis

Sebagai sumbangan pikiran dalam dunia pendidikan anak usia dini dan

kemajuan pembelajaran serta memperkaya ilmu pengetahuan dalam menumbuh

kembangkan rasa percaya diri anak usia dini.

1.6.2 Manfaat Praktis

1. Bagi anak, mengembangkan kemampuan dasar yang ada pada diri

anak seperti sikap perkembangan motorik dan sosio-emosionalnya.

2. Bagi Tutor, sebagai bahan masukan bagi tutor untuk membimbing, dan

menumbuhkembangkan rasa percaya diri anak.

3. Bagi lembaga PAUD, sebagai bahan pertimbangan untuk menumbuh

mengembangkan rasa percaya diri anak usia 4-5 tahun sangat

dibutuhkan untuk kedepannya.

4. Bagi peneliti, dapat mengembangkan kemampuan dalam

melaksanakan penelitian, melatih kesabaran dan ketekunan, kerja sama

dan sosial anak, dan sebagai bahan penelitian yang dilakukan lebih

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab

sebelumnya, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulkan sebagai berikut :

1. Dari hasil perhitungan diketahui bahwa kompetensi pedagogik tutor

tergolong sedang. Dengan hal ini ditunjukkan dari persentasi dan frekuensi

yang berkategorikan sedang sebesar 50% pada interval skor 52,5 – 55,2.

2. Dari peserta didik yang mengikuti pembelajaran di PAUD SKB Kota

Medan telah mendapatan perkembangan dalam hal rasa kepercayaan diri

anak usia dini 4 - 5 tahun yang di kategorikan baik ataupun sedang dengan

nilai 54 % pada interval skor 49,9 – 53,63.

3. Ada hubungan yang signifikan antara kompetensi pedagogik tutor di

PAUD SKB Kota Medan terhadap rasa percaya diri anak usia dini usia 4 -

5 tahun, hal ini diketahui dari hasil perhitungan dengan menggunakan

rumus produckt moment diperoleh harga remaja rhitung sebesar 8,976,

sedangkan rtabel sebesar 0,279 artinya rhitung>rtabel yaitu 8,976> 0,279.

Kemudian terdapat pengaruh yang signifikan kompetensi pedagogik tutor

terhadap rasa percaya diri anak usia dini usia 4 - 5 tahun, hal ini diketahui

dari hasil perhitungan diperoleh thitung sebesar 6,79 sedangkan ttabel

1,677. Dengan membandingkan kedua nilai tersebut diperoleh

(21)

5.2 Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan di atas, penulis memberikan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Bagi pengelola PAUD SKB Kota Medan khususnya bagi para tutor yang

mengajar PAUD yang usianya 4-5 tahun untuk lebih mengetahui dan lebih

teliti melihat segala hal perkembangan anak peserta didik terutama dalam

hal perkembangan rasa percaya dirinya.

2. Kepada masyarakat ataupun orang tua peserta didik juga harus membantu

mengawasi dan memperhatikan perkembangan anaknya dalam mengikuti

pembelajaran yang diberikan tutor pengajar di PAUD SKB Kota Medan,

serta juga harus ikut membantu para tutor dalam mengembangkan rasa

percaya diri anak tersebut misalnya dengan memberikan pengajaran yang

bermotivasi bagi anak.

3. Kepada tutor agar meningkatkan kompetensi pedagogik pada saat proses

belajar mengajar yaitu dengan memahami karateristik peserta didik anak

usia dini 4-5 tahun dan mengembangkan potensi anak sehingga rasa percaya

(22)

61

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Aprianti, Rahayu. 2013. Menumbuhkan Kepercayaan Diri Melalui Kegiatan

Bercerita. Jakarta: Kembangan.

Arifin, Eva. 2010. Teknik Konseling Di Media Massa. (Edisi Pertama). Yogyakarta: Graha Ilmu.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dariyo, Agus. (2011). Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung: Refika Aditama.

Fikriyati, M. 2013. Perkembangan Anak Usia Emas (Golden Age). Yogyakarta: Laras Media Prima.

Latif, Zukhairina, dkk. 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini (Teori

dan Aplikasi). Jakarta: Gelora Aksara Pratama.

Gultom, Syawal, dkk. 2010. Kompetensi Guru. Medan: UNIMED

Hurlock. 2013. Psikologi Perkembangan. Bandung: Prenada.

Koening, Larry. 2003. Menanamkan Disiplin Dan Menumbuhkan Rasa

Percaya Diri Pada Anak. Jakarta: Gramedia.

Latif, Mukhtar, dkk. 2014. Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana.

Nasriah & Syah, H. 2013. Konsep Dasar Paud. UNIMED: UNIMED Press.

Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Ilmu Pendidikan

Permendiknas. No. 20. Tahun 2003. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasiona No 20Tahun 2003. Depdiknas.

Rachmawati & Kurniati. 2011. Strategi Pengembangan Kreatifitas Pada Anak. Jakarta: Kencana.

Riduwan. 2006. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Sadulloh, Uyoh. 2011. Pedagogik. Bandung: Alfabeta.

(23)

62

Soejanto, Agoes. 2005. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Rineka Cipta.

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar Dalam Berbagai Aspeknya (Edisi 1). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sugyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Suatu Pendekatan Praktik. Bandung: Alfabeta.

Sudjana. 2010. Metode Statistika (Edisi 6). Bandung: Tarsito.

Sumantri. (2005). Model Pengembangan Ketrerampilan Motorik Anak Usia

Dini. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Gambar

Gambar 2.1 Hubungan Kompetensi Pedagogik Tutor dengan Rasa Percaya Diri

Referensi

Dokumen terkait

Ahli filsafat dari Amerika, Charles Sanders Peirce, menegaskan bahwa kita hanya dapat berpikir dengan sarana tanda, tanpa tanda komunikasi tidak dapat dilakukan (Zoest,

Berdasarkan hasil olahan data mengenai tanggapan responden menurut jenis kelamin pada tabel diatas, maka sebagian besar responden laki-laki menjawab setuju yakni

Thomas Luckman berpendapat bahwa makna dari pemahaman kita berasal dari proses interaksi dan komunikasi dengan pihak lain.Peter Berger mengatakan bahwa dua

Alhamdulilah setelah mengerjakan sesuatu sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT tentu dengan bimbingan terapis pada saat terapi kerja atas kesepakatan kerja sama

Jurnalisme Dakwah dapat menjadi model dalam pengembangan dakwah masa depan saat manusia tidak bisa lepas dari internet, tentunya dengan memperhatikan beberapa hal penting

Fokus kegiatan ialah pengkajian terhadap metode pembibitan kakao secara vegetatif yaitu sambung pucuk, sambung samping, okulasi, dan SE yang bertujuan mengetahui metode paling

[r]

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mewujudkan komitmen itu yakni melalui ujian sertifikasi pengadaan barang/jasa instansi pemerintah, sesuai amanat Perpres No.70