• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN STRATEGI MENGAJAR GURU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI PAUD ANANDA KELURAHAN DAMAR SARI KECAMATAN PADANG HILIR TEBING TINGGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN STRATEGI MENGAJAR GURU DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN DI PAUD ANANDA KELURAHAN DAMAR SARI KECAMATAN PADANG HILIR TEBING TINGGI."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN STRATEGI MENGAJAR GURU DENGAN

PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA

4-5 TAHUN DI PAUD ANANDA KELURAHAN

DAMAR SARI KECAMATAN PADANG

HILIR TEBING TINGGI

SKRIPSI

Dinyatakan Telah Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Luar Sekolah

OLEH:

MIYA ARLIZA LUBIS

NIM : 1123371041

JURUSAN PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)

ABSTRAK

Miya Arliza Lubis, Nim: 1123371041. Hubungan Strategi Mengajar Guru Dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Di Paud Ananda Kelurahan Damar Sari Kecamatan Padang Hilir Tebing Tinggi. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan, 2016.

Permasalahn dalam penelitian ini adalah bagaimana apakah ada hubungan dari strategi mengajar yang dilakukan oleh guru terhadap perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun di Paud Ananda Kelurahan Damar Sari Kecamatan Padang Hilir Tebing Tinggi.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Jumlah populasi sebanyak 35 anak dengan jumlah samplenya 30 anak. Pemilihan sample menggunakan sample bertujuan atau proposive sample. Data dikumpulkan dengan menggunakan dokumentasi dan observasi. Metode analisis yang digunakan adalah Product Moment dengan taraf signifikan 5%.

(5)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah S.W.T. atas

rahmad dan hidayah-Nya yang telah memberikan nikmat kesehatan sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripasi ini dengan baik dan dengan waktu yang

telah direncanakan. Adapun judul skripsi ini adalah “ Hubungan Strategi Mengajar Guru dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun Di Paud Ananda Kelurahan Damar Sari Kecamatan Padang Hilir Tebing

Tinggi”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan mempertahankan sidang

meja hijau pada jurusan Pendidikan Luar Sekolah Universitas Negeri Medan.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini

masi jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat

diharapkan oleh penulis.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua dan menjadi bahan masukan bagi perkembangan dunia Pendidikan Luar

Sekolah.

Medan, Januari 2016 Penulis

(6)

UCAPAN TERIMA KASIH

Dalam penulisan Skripsi ini banyak kendala yang dihadapi penulis, namun

semua itu dapat diatasi karena bantuan yang sangat tulus dari berbagai pihak,

terutama dosen pembimbing Bapak Dr. Yasaratodo Wau M.Pd yang memberikan

bimbingn dengan penuh perhatian, kesabaran dan motivasi atas kekurangan

penulis dari awal penulisan skripsi ini sampai selesai.

Teristimewa sekali penulis sampaikan dan ucapkan terima kasih kepada

kedua orang tua saya Ayah Armin Lubis dan Ibu Masitah yang melahirkan,

membesarkan dengan penuh kesabaran, kasih sayang. Berkat dukungan berupa

doa moril yang diberikan sepenuhnya untuk penulis dan cucuran keringatnya

dalam membekali penulis dari sejak duduk dibangku dunia pendidikan sejak

sekolah dasar hingga sampai penulis memperoleh gelar sarjana. Semoga

pengorbanan ayah dan bunda tidak sia-sia.

Dalam kesempata ini penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri

Medan, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk

melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dra. Nasrun, MS,selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr Yusnadi, MS, Wakil Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan dan sekaligus dosen penguji penulis

(7)

4. Bapak Dra. Aman Simare-mare, MS, selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan.

5. Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Pendidikan Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd, selaku sekertaris jurusan Pendidikan Luar

Sekolah Pendidikan Universitas Negeri Medan sekaligus dosen penguji

penulis yang memberikan masukan-masukan hingga skripsi ini selesai.

7. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku dosen penguji penulis yang

memberikan masukan-masukan hingga skripsi ini selesai.

8. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Pendidikan Universitas

Negeri Medan yang telah memberikan ilmu selama mengikuti perkuliahan

dan seluruh staf tata usaha Fakultas Ilmu Pendidikan yang banyak membantu

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Yang teristimewa buat Ayah Armin Lubis dan Ibu Masitah yang selalu

memotivasi dan telah memberikan doa sepanjang perjalananku,

membesarkan, mendidik dan tidak kenal lelah dalam memenuhi segala

kebutuhan baik berupa moril maupun meterial sehingga akhirnya penulis

dapat menyelesaikan skripasi ini.

10.Saudara kandung tersayang buat Kakakku Miya Ardila Lubis, Adiku Deni

Lubis, Yogi Lubis, dan Yuniar Armanda Lubis yang telah memberikan

semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Kepada ibu yayasan Paud Ananda Ibu Wagini yang telah memberikan izin

(8)

12.Sahabat- sahabat seperjuangan mahasiswa konversi 2012 yang memberikan

semangat dan dukungan kepada penulis sejak penulis memasuki bangku

perkuliahan hingga selesainya skripsi ini, yang tidak dapat penulis sebutkan

namanya satu-persatu.

13.Buat guru-guru di Paud Ananda yang telah memberikan motivasi kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

14.Buat Sahabat terdekat Penulis Jamaluddin yang telah memberikan dukungan

dan semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

15.Buat teman-teman 1 kost penulis Kak Salmiyah dan adik Khairani Syafitri

yang telah memberikan motivasi dan semangat kepada penulis dalam

penyelesaikan skripsi ini.

Terima kasih atas bantuan, doa dan bimbingan yang telah saya terima selama

ini. Semoga Allah S.W.T. selalu melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya

kepada kita semua. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaan bagi kita semua.

Medan, Januari 2016 Penulis,

(9)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Batasan Masalah... 8

D. Rumusan Masalah ... 9

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Hasil Penelitian ... 9

BAB II KERANGKA TEORITIS, KERANGKA KONSEPTUAL DAN RUMUSAN MASALAH ... 11

A. Kerangka Teori ... 11

1. Hakekat Perkembangan Motorik Halus AUD ... 11

2. Pengertian Motorik Halus ... 14

3. Urutan Perkembangan Motorik Halus ... 16

4. Kondisi yang Mempengaruhi Perkembangan Fisik-Motorik ... 18

5. Hakekat Strategi Pembelajaran ... 20

6. Hakekat Melipat Origami ... 24

7. Manfaat Melipat Origami ... 25

B. Kerangka Berfikir ... 27

C. Hipotesis ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Pendekatan Penelitian ... 29

B. Populasi dan Sample ... 29

1. Populasi Penelitian ... 29

2. Sample Penelitian ... 29

(10)

1. Variabel Penelitian ... 30

2. Definisi Oprasional ... 30

D. Teknik Pengumpulan Data ... 32

1. Angket (koesioner) ... 32

E. Teknik Analisis Data ... 35

F. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 37

A. Gambaran Umum Paud Ananda ... 37

1. Visi ... 38

2. Misi ... 38

B. Deskripasi Data Penelitian ... 38

1. Data Variabel Motorik Halus Anak... 39

2. Data Variabel Hubungan Strategi Mengajar Guru ... 39

3. Hasil Penelitian Koefisien Korelasi ... 41

C. Pengujian Hipotesis ... 41

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 42

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 44

A. Simpulan ... 44

B. Saran ... 45

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kisi-Kisi Instrumen Pengumpulan Data ... 33

Tabel 2 Distribusi Frekuensi Data Variabel ... 39

Tabel 3 Distribusi Frekuensi Data Variabel ... 40

Tabel 4 Angket ... 47

Tabel 5 Koesioner ... 49

Tabel 6 Uji Coba Peningkatan Motorik Halus Anak ... 50

Tabel 7 Hasil Perhitungan Uji Validitas ... 52

Tabel 8 Varians Butir Item ... 54

Tabel 9 Skor Hasil Observasi Perkembangan Motorik Halus Anak ... 56

Tabel 10 Skor Hasil Observasi Perkembangan Strategi Mengajar Guru .... 59

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa

keemasan sekaligus masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia, yang akan

menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pendidikan merupakan kebutuhan

yang sangat penting bagi manusia. Menurur Mansur (2005:88) anak usia dini

adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan

yang khusus sesuai tingkat pertumbuhan dan perkembangan. Ciri-ciri

perkembangan anak terbagi atas: (1) Perkembagan Fisik Motorik; (2)

Perkembangan Kognitif; (3) Perkembangan Bahasa; (4) Perkembangan (Samsul

Mochtar,1987:230) .

Perkembangan adalah pola perubahan yang dimulai sejak pembuahan dan

terus berlanjut di sepanjang rentan kehidupan manusia (individu). Motorik halus

adalah gerakan yang dilakukan anak secara lebih terfokus yang melibatkan

konsentrasi antara otak dan tangan, dan jarinya semua bergerak bersama dibawah

perintah mata. Perkembangan Fisik meliputi perkembangan badan otot kasar dan

otot halus, yang selanjutnya lebih disebut dengan motorik kasar dan motorik

halus. Perkembangan motorik kasar berhubungan dengan gerakan dasar yang

terkoordinasi dengan otak seperti berlari, berjalan, melompat, memukul dan

menarik, sedangkan motorik halus berfungsi untuk melakukan gerakan yang lebih

spesifik seperti menulis, melipat, menggunting, memangcing baju dengan

(13)

yang dilakukan anak secara lebih terfokus yang melibatkan konsentrasi antara

otak dan tangan dan jarinya semua bergerak dibawah perintah mata, contohnya

menyusun balok, melipat kertas dengan pola, dan menggunting.

Ciri perkembangan koordinasi motorik halus anak usia 4-5 tahun

seharusnya sudah mengalami kemajuan dan gerakanya sudah lebih tepat, jika

pada usia 3 tahun anak-anak sudah mampu memegang benda berukuran kecil

diantara ibu jari dan jari telunjuk walaupun masih agak kaku. Pada usia

kanak-kanak 4-5 tahun keterampilan dalam menggunakan otot tangan dan otot kaki

sudah mulai berfungsi, namun di usia 4 tahun gerakan anak sudah lebih tepat

bahkan cenderung ingin sempurna dalam melakukan sesuatu, misalnya dalam

menyusun balok-balok, mengancing baju, menggunting dengan pola, menulis

nama depan, melipat kertas, memegang pinsil dengan benar antara ibu jari dan jari

telunjuk, menggambar orang berserta rambut, hidung, menjiplak persegi panjang

dan segitiga.

Dinas Pendidikan Sumatera Utara, Masri menyebutkan jumlah desa binaan

PAUD ada 6.079. sedangkan jumlah lembaga Paud se Sumut sebanyak 8.809 dan

jumlah lembaga Paud baru/rintisan di 2015 sebanyak 257. Jumlah peserta didik

Paud di Indonesia yang terlayani oleh layanan Paud semakin bertambah dan

menjangkau hingga ke pelosok daerah terpencil. Estimasi jumlah anak usia 0-6

Tahun pada tahun 2010 sebesar 30.18 juta anak, dengan terget sasaran peserta

didik Paud tahun 2010 (formal dan informal) sebesar 17.4 juta orang anak

(sebesar 57.8%), maka perkembangan selanjutnya pada tahun 2011 sebesar 18.7

(14)

menunjukan angka peningkatan sebesar 7.9% dan di prediksikan pada tahun 2014

jumlah target sasaran peserta didik Paud sebesar 22.1 juta orang anak ( 72.6%).

Dewasa ini perkembangan motorik halus anak di Paud Ananda tidak

berjalan mulus sesuai harapan. Berdasarkan tingkat pencapaian perkembangan

pada usia 4-5 motorik halus anak sudah berkembangan dengan baik. Tetapi pada

kenyataanya di Paud Ananda sebagian besar anak masih kurang berkembang

kemampuan motorik halusnya. Paud Ananda merupakan salah satu lembaga

pendidikan nonformal yang mendidik anak usia dini yang mengalami berbagai

masalah yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar. Hampir sebagian besar

anak di sekolah ini belum bisa untuk melakukan motorik halusnya dengan baik.

Metode yang monoton sering digunakan oleh guru sehingga menyebabkan anak

merasa malas untuk mendengarkan.

Masih banyak anak yang belum dapat menjalankan motorik halusnya. Hal

ini merupakan bahan masukan bagi lembaga pendidikan, dalam hal ini PAUD

sebagai lembaga Non formal sangat berperan sebagai wahana anak dalam

meningkatkan motorik halusnya. Kunci pertama dalam pengarahkan pendidikan

dan pembelajaran pada anak usia dini dalam suatu lembaga pendidikan adalah

terletak pada seorang pendidik. Pendidik akan berhasil dalam Berdasarkan

penjelasan di atas ternyata masih sedikit anak-anak yang mengembangkan

motorik halus anak apabila mengenal sejauh mana keterampilan anak tersebut.

Mulai dari keterampilan seorang guru yang membiasakan anak muridnya

dalam melipat maupun kegiatan lainya dalam mengembangkan motorik halusnya.

Guru dapat menjadi teman dekat dan orang tua bagi anak didiknya serta

(15)

anak. Dalam masa usia dini anak membutuhkan peran guru dalam pengembangan

motorik halusnya di lingkungan lembaga pendididkan tempat anak di asah, asuh

dan asih.

Layanan pendidikan bagi anak usia dini merupakan bagian dari

pencapaian tujuan Nasional, sebagaimana diatur dalam Undang Undang No 02

Tahun 1989 (dalam Direktorat PAUD : 2002:1 ).

“ Pendidikan Nasional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan”.

Kebanyakan PAUD ditemukan anak usia 4-5 tahun yang peningkatan

motorik halusnya tidak sesuai dengan harapan di atas, terbukti bahwa masih

banyak anak yang belum bisa memegang pinsil dengan benar, menggunting

mengikuti pola, menulis nama huruf depan mewarnai dengan garis-garis dan

mengancing baju sendiri. Berdasarkan gejala yang ditemukan bahwa dikalangan

anak usia 4-5 tahun terjadi permasalahan pada motorik halus.

Kemampuan motorik halus anak pada dasarnya anak akan belajar dari

lingkungan ia memperlakukanya baik itu dari keluarga maupun dari lingkungan

sekolahnya, sebagai orang tua atau dari keluarga lebih mengutamakan atau

terfokus melatih anak pada kegiatan membaca, menulis dan berhitung. Menurut

Permendikmas no 58 Tahun 2009 pencapaian kemampuan motorik halus anak

(16)

kemampuanya yaitu: 1. Menggambar sesuai gagasanya, 2. Meniru bentuk, 3.

Menggunting kertas, 4. Menempel gambar.

Ada beberapa guru di Paud Ananda yang pada setiap harinya masih

banyak materi yang belum dikuasai dalam mengajar terbukti bahwa guru di Paud

Ananda masih sering salah dalam membawakan pelajaran, misalnya sub tema

pada hari ini sayuran dan tema spesifiknya Bayam pada saat membawakan tema

tersebut guru kurang menegetahui tentang bayam, misalnya bagaimana cara

menanam bayam, kapan bayam di panen dan lain sebagainya. Penguasaan RKH

yang belum maksimal dan penguasaan guru terhadap karakter anak di Paud

Ananda sering menjadi permasalahan.

Perlu kita pahami bahwa peran guru sebagai fasilitator bagi anak

hendaknya guru mampu mengusahakan sumber belajar yang berguna serta dapat

menujang pencapaian tujuan dalam meningktkan motorik halus dalam belajar

mengajar (Uzer Usman,2000:12). Guru harus bisa meningkatkan motorik halus

anak dengan berbagai metode, seperti melipat origami, meronce, mengikat tali

sepatu sederhana, memegang pinsil dll. Penguasaan teknik-teknik penyajian dan

metode mengajar harus sesuai dengan kebutuhan anak agar dapat diterima dengan

baik.

Peningkatan motorik halus disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain

guru Paud itu sendiri, guru Paud dalam membelajarkan murid dengan berbagai

strategi yang masih kurang cocok untuk diterima oleh anak tersebut. Strategi

dalam belajar- mengajar adalah rencana dan cara-cara membawakan pengajaran

agar segala prinsip dasar dapat terlaksana dan segala tujuan pengajaran dapat

(17)

terjadi pada anak lebih sering yang disebabkan kurangnya latihan perkembangan

motorik yang dilakukan oleh anak maupun guru, yang ketiga adalah belum

diketahuinya strategi yang tepat untuk mengembangkan motorik halus anak.

Salah satu penggunaan strategi dalam meningkatkan motorik halus anak adalah

dengan menggunakan strategi melipat kertas, anak dapat meningkatkan motorik

halusnya sedikit demi sedikit, karena kegiatan dalam melipat kertas menuntut

gerakan otot-otot jari, pergelangan tangan yang membutuhkan koordinasi mata

dan tangan, kecepatan, ketepatan telapak dan jari serta membantu koordinasikan

mata dan tangan. Kegiatan melipat origami bertujuan melatih konsentrasi anak

dalam menentukan lipatan-lipatan. Menurut Hurlock (1999) ada

bermacam-macam. Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan gerak

motorik terutama motorik halus, antara lain:

1. Perkembangan sistem saraf. Sistem saraf sangat berpengaruh dalam

perkembangan motorik, karena sistem saraf merupakan sistem pengontrol

gerak motorik pada tubuh manusia.

2. Kemampuan fisik yang memungkinkan untuk bergerak. Karena perkembanga

n

motorik sangat erat kaitannya dengan fisik, maka kemampuan fisik seseoran

(18)

kepada motorik yang lebih luas lagi. Hal tersebut dikarenakan semakin dilatih

kemampuan motorik anak akan semakin meningkat.

4. Lingkungan yang mendukung. Perkembangan motorik anak akan lebih

teroptimalkan jika lingkungan tempat tumbuh kembang anak mendukung

mereka untuk bergerak bebas. Kegiatan di luar ruangan bisa menjadi pilihan

yang terbaik karena dapat menstimulasi perkembangan otak.

5. Aspek psikologis anak. Untuk menghasilkan kemampuan motorik yang baik

pada anak diperlukan kondisi psikologis yang baik pula, agar mereka dapat

mengembangkan gerakan motoriknya.

6. Umur. Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun

pertama kehidupan dan pada masa remaja.

7. Jenis Kelamin. Setelah melewati pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan

lebih cepat dibanding anak perempuan.

8. Genetik. Genetik adalah bawaan anak, yaitu potensial anak yang akan menjadi

ciri khasnya, antara lain bentuk tubuh (cacat fisik) dan kecerdasan. Kelainan

genetik akan mempengaruhi proses tumbuh kembang anak.

9. Kelainan Kromosom. Pada umumnya kelainan kromosom akan disertai dengan

kegagalan pertumbuhan.

Di antara faktor-faktor dan strategi yang disebutkan, diperkirakan faktor

strategi pembelajaran guru merupakan faktor dominan dalam meningkatkan

motorik halus anak. Sejauh mana faktor startegi guru ini dapat meningkatkan

motorik halus anak perlu dilakukan penelitian dengan judul “Hubungan Strategi

Mengajar Guru Untuk Meningkatkan Motorik Halus Anak Usia 4-5 Tahun di

(19)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat di identifikasikan

faktor-faktor yang dapat meningkatkan motorik halus anak usia 4-5 tahun, antara

lain:

a. Motivasi belajar anak

b. Tingkat kecerdasan anak

c. Kompetensi guru

d. Media pembelajaran

e. Strategi mengajar guru, yang dapat meliputi:

 Strategi melipat

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat diketahui bahwa banyak

upaya yang dapat diterapkan dalam upaya meningkatkan perkembangan motorik

halus anak usia 4-5 tahun, namun dalam penelitian ini upaya tersebut dibatasi

hanya pada “Strategi melipat origami untuk meningkatkan motorik halus anak di

Paud Ananda Kelurahan Damar Sari Kecamatan Padang Hilir Tebing Tinggi”.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas maka rumusan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana perkembangan motorik halus anak 4-5 tahun di Paud Ananda

(20)

b. Bagaimana strategi guru dalam pembelajaran di Paud Ananda kelurahan Damar

Sari Kecamatan Padang Hilir Tebing Tinggi.

c. Bagaimana hubungan strategi dengan peningkatan motorik halus anak usia 4-5

tahun di Paud Ananda Kelurahan Damar Sari Kecamatan Padang Hilir Tebing

Tinggi.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan motorik halus anak usia 4-5 tahun di

Paud Ananda kelurahan Damar Sari Kecamatan Padang Hilir Tebing Tinggi.

2. Untuk mengetahui strategi melipat origami yang dilakukan oleh guru dalam

pembelajaran di Paud Ananda kelurahan Damar Sari Kecamatan Padang Hilir

Tebing Tinggi.

d. Untuk mengetahui hubungan strategi dengan peningkatan motorik halus anak usia

4-5 tahun di Paud Ananda Kelurahan Damar Sari Kecamatan Padang Hilir Tebing

Tinggi.

F. Manfaat Hasil Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitan ini adalah:

Secara Teoritis

Hasil Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan

dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pembelajaran

terutama dalam strategi pembelajaran di PAUD Ananda kelurahan Damar Sari

Kecamatan Padang Hilir Tebing Tinggi.

Secara Praktis

(21)

1. Bagi Guru, penelitian ini dapat berguna sebagai bahan rujukan dalam kegiatan

proses mengajar.

2. Bagi Pengelola PAUD Ananda, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbanngan pemikiran dalam rangka meningkatkan pendidikan anak, sehingga

pengelolanya dapat memberikan sarana yang layak untuk menunjang hal tersebut.

3. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pembanding bagi peneliti lain yang

(22)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan data yang ditemukan dalam penelitian ini dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Keecenderungan strategi mengajar yang dilakukan oleh guru antara lain

melipat origami, menjiplak, menggambar, mewarnai, di Paud Ananda tergolong

tinggi.

2. Kecederungan motorik halus anak di Paud Ananda yang pada awalnya rendah,

dimana anak yang mulai bosan dengan kegiatan-kegiatan yang itu-itu saja seperti

hanya menilis dan mewarnai. Namun setelah penelitian ini banyak anak yang

tertarik dengan kegiatan melipat, menjiplak dan permainan APE lainya dan

kecendrungan motorik halus anak tergolong tinggi.

3. Terdapat hubungan yang berarti antara variabel Strategi mengajar guru dengan

variabel Motorik Halus dan besar pengaruh (kontribus antara variabel X dengan

variabel Y ) sebesar 59% ini berarti bahwa masih terdapat sebanyak 41% di luar

faktor strategi mengajar guru yang diprediski dapat memengaruhi variabel

motorik.

5.2. Saran

5.2.1. Diharapkan para guru dapat menerima metode baru yang di ajarka oleh

peneliti.

5.2.2. Diharapkan kepada kepala sekolah untuk membuat program-program yang

(23)

5.2.3. Sebaiknya para guru melakukan pendekatan dan mempelajari karakteristik

dan kemanpuan anak dan mencocokanya dengan penggunaan metode yang akan

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Burhan Bungin. 2005. Metodelogi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana

Prenanda Media Group.

Hartinah.2008.Perkembangan Peserta Didik.Tegal:Refika Anditama

Harlock,DKK.1988.Perkembangan Anak ed VI.Jakarta.Erlangga

Mansur. 2005. Perkembangan Anak Usia Dini. Bandung: Bumi Aksara.

Martinus, Yamin. 2013. Strategi dan Metode Dalam Model Pembelajaran.

Jakarta: Gp Press Group.

John Santrock. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta: Erlangga

.

Samsul Muchtar. 1987. Anak dan Dunianya. Jakarta: Kencana Media Prananda

Group.

Samsudin. 2008. Pembelajaran Motorik di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Litera.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sutirna.2013.Perkembangan dan pertumbuhan Peserta Didik.Bandung:Andi

Syafaruddin. 2011. Strategi Dan Metode Pembelajaran. Bandung: Ciptapustaka

Media Perintis.

(25)

Uzer Usman. 2000. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

W. Gulo. 2011. Pembelajaran Motorik. Bandung: Cipta Pustaka Media Perintis.

Sumber Internet

http:// Paud. Blogspot.com/2014/04/ Manfaat Seni Melipat Kertas, diakses pada

10 Agustus 2015 pukul 19.00 WIB.

http:// www.e-jurnal.com/2014/01/ Faktor-faktor yang Mempenegaruhi

Gambar

Tabel 1 Kisi-Kisi Instrumen Pengumpulan Data ........................................ 33

Referensi

Dokumen terkait

Semua logam akan mengembang / memuai apabila mendapat panas dan menyusut bila mengalami pendinginan, kejadian tersebut merupakan sifat dari logam itu sendiri.

Kader posyandu lansia berkunjung ke rumah lansia yang tidak hadir dalam kegiatan posyandu lansia untuk memantau keadaan

Berikut adalah tabel nilai hasil perhitungan SPSS 16.0 dengan nilai signifikansi pengujian dependensi antara variable berat badan dengan kekuatan maksimum

Hasil analisis data berdasarkan tes TA kemampuan pemecahan masalah serta wawancara yang telah dilakukan dengan keenam responden menunjukkan bahwa responden yang

Data produksi dari tiga lokasi percobaan, galur mutan B-100 memiliki karakteristik produksi relatif lebih stabil (6.490-7.675 t/ha), sedangkan galur Zh-30 memperlihatkan potensi

Sesuai dengan wasiat beliau, Dadan Sunandar selaku anak kedua dari Abah Asep melanjutkan peran Abah Asep dalam perkembangan padepokan Giri Harja, sehingga padepokan Giri

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pemahaman siswa terhadap konsep materi sudut dengan kemampuan menghitung besar sudut pada segitiga di kelas VII

(3) tidak adanya pengaruh positif yang signifikan antara rasio solvabilitas (debt to total assets ratio dan debt to equity ratio) terhadap perubahan laba ini