• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBELAJARAN VULKANOLOGI SECARA 3D BERBASIS AUGMENTED REALITY Pembelajaran Vulkanologi Secara 3d Berbasis Augmented Reality.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBELAJARAN VULKANOLOGI SECARA 3D BERBASIS AUGMENTED REALITY Pembelajaran Vulkanologi Secara 3d Berbasis Augmented Reality."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBELAJARAN VULKANOLOGI SECARA 3D BERBASIS

AUGMENTED REALITY

Makalah

Diajukan oleh :

Nama : Galan Januanesbi

Pembimbing 1 : M. Amin Sunarhadi, S.Si.,MP. Pembimbing 2 : Dedi Ary Prasetya S.T, M.T

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

PEMBELAJARAN VULKANOLOGI SECARA 3D BERBASIS AUGMENTED REALITY

Galan Januanesbi

Teknik Informatika, Fakultas Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta

E-mail : galandleroux@yahoo.co.id

ABSTRAKSI

Media dalam belajar saat ini memang sudah sangat berkembang di Indonesia. Belajar menggunakan media animasi merupakan cara belajar yang dapat diterapkan di sekolah dasar maupun di universitas, maka pada kali ini akan dibahas mengenai pembuatan animasi 3D dengan menggunakan Augmented Reality yang akan dipergunakan untuk pembelajaran vulkanologi yang ditujukan

untuk semua orang.

Manfaat dari pembelajaran ini adalah memberikan informasi tentang proses terbentuknya gunung api, mengetahui tentang struktur gunung api, mengetahui macam-macam tipe erupsi, dan mengetahui jenis-jenis bentuk gunung api.

Pembuatan aplikasi ini dimulai dengan pengumpulan data, kemudian dilanjutkan dengan analisa kebutuhan sistem. Kemudian dilanjutkan dengan tahap perancangan objek Vulkanologi menggunakan aplikasi Blender 2.69 dan penyisipan objek ke ARToolkit. Animasi 3D yang dibuat adalah pembentukan gunung api, bagian gunung api, tipe gunung api berdasarkan erupsi dan tipe gunung api berdasarkan bentuknya.

Hasilnya dengan teknologi ini pembelajaran Vulkanologi mempunyai inovasi baru dalam penyampaian informasi Vulkanologi dan menjadikan pembelajaran Vulkanologi yang dihasilkan lebih menarik karena penggunanya berinteraksi langsung dengan media pembelajaran tersebut. Teknologi ini nantinya juga bisa menjadi peluang bisnis dan dapat diterapkan dalam dunia kerja.

(6)

PENDAHULUAN

Media dalam belajar saat ini memang sudah sangat berkembang di Indonesia. Dalam kegiatan belajar siswa tidak hanya memperoleh teorinya saja namun alangkah

baiknya siswa mampu

mempraktekkanya.

Dalam era globalisasi seperti ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mewabah di kalangan masyarakat umum. Seiring berjalannya waktu, Augmented Reality berkembang sangat pesat sehingga memungkinkan pengembangan aplikasi ini di berbagai bidang termasuk bidang pendidikan. Augmented Reality merupakan upaya

untuk menggabungkan dunia nyata dan dunia virtual yang dibuat melalui komputer sehingga batas antara keduanya menjadi sangat tipis.

Azuma (1997)

mendefinisikan Augmented Reality sebagai penggabungan benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara interaktif dalam waktu nyata, dan terdapat integrasi antar benda dalam tiga dimensi, yaitu benda maya terintegrasi dalam dunia nyata.

Pengolahan citra merupakan salah satu proses dengan fleksibilitas yang sangat tinggi dan dapat diterapkan pada berbagai aplikasi, maka pada proyek akhir ini kami mencoba untuk melakukan pembuatan animasi 3D dengan menggunakan Augmented Reality yang akan dipergunakan untuk pembelajaran vulkanologi.

TINJAUAN PUSTAKA

Yudhastara (2012) melakukan penelitian untuk menarik minat anak usia dini terhadap pengenalan hewan secara virtual, sehingga anak menjadi lebih berminat untuk belajar.

Ekaputri (2012) melakukan penelitian untuk siswa sekolah dasar yang baru mengenal olahraga renang dapat lebih memahami konsep dari gerakan gaya renang dan juga untuk mempermudah pengajar dalam memberi simulasi gerakan teknik dasar gaya renang ketika tidak sedang berada di dalam air.

(7)

Framework (MSF). Analisis yang dilakukan antara lain dengan melakukan penelitian atas aplikasi yang akan dibangun dan melakukan pengumpulan data untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan.

Perdana, Fitrisia, dan Putra (2012) melakukan penelitian media pembelajaran menggunakan teknologi Augmented Reality dalam pembuatan animasi 3 dimensi (3D) agar terlihat lebih real-time dan menarik. Aplikasi ini menampilkan objek organ pernapasan manusia yaitu Hidung, Laring, Bronkus, Trakea, dan Paru-Paru serta proses mekanisme dari pernapasan.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan penulis dalam membangun vulkanologi adalah sebagai berikut :

a. Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah mencari buku di Perpusatakaan, mencari artikel dan video dari internet, serta sharing dengan

teman-teman tentang Vulkanologi, Blender, dan Augmented Reality.

b. Perancangan Objek

Perancangan objek pembelajaran vulkanologi ini menggunakan aplikasi Blender 2.69 dan modeling low poly.

Aplikasi ini dapat diunduh secara gratis jadi pengguna dapat menggunakan aplikasi ini tanpa perlu membeli licensi aplikasi Blender. Pengguna dapat mengunduh aplikai Blender ini secara gratis dengan cara

membuka website resmi: http://www.blender.org.

c. Penyisipan Objek ke ARToolkit

Objek 3D yang telah dibuat di Blender, harus disisipkan kedalam

ArToolKit, sehingga terbentuk animasi 3D yang menggunakan teknologi Augmented Reality.

d. Ujicoba Sistem ARToolkit Uji coba sistem yang harus dilakukan untuk mengetahui apakah tampilan animasi Vulkanologi sudah sesuai keinginan atau belum.

HASIL PENELITIAN

Hasil yang telah dicapai dari penelitian ini adalah pembelajaran Vulkanologi secara 3D dengan menggunakan teknologi Augmented Reality. Adapun

(8)

1. Pembentukan Gunungapi

Pembentukan gunungapi adalah gambaran umum proses terjadinya gunungapi yang dikemas secara 3 dimensi yang dibuat menggunakan aplikasi Blender dengan cara low poly. Desain tersebut diharapkan

dapat memberikan informasi tentang proses terjadinya gunungapi kepada masyarakat. Berikut adalah gambaran model 3D proses terjadinya pembentukan gunungapi yang ditampilkan secara Augmented Reality menggunakan aplikasi ARToolkit seperti ditunjukkan pada

gambar 1.

Gambar 1. Pembentukan gunungapi

secara Augmented Reality

2. Bagian Gunungapi

Bagian gunungapi adalah gambaran tentang stuktur-struktur bagian gunungapi yang dikemas secara 3 dimensi yang dibuat menggunakan aplikasi Blender dengan cara low poly. Dengan desain tersebut diharapkan dapat memberikan informasi tentang bagian gunungapi kepada masyarakat. Berikut adalah gambaran model 3D bagian gunungapi yang ditampilkan secara Augmented Reality seperti ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2. Bagian gunungapi secara

(9)

3. Tipe Hawaian

Tipe Hawaian adalah gambaran tentang salah satu tipe gunungapi berdasarkan tipe letusan. Tipe Hawaian ini dikemas secara 3

dimensi yang dibuat menggunakan aplikasi Blender dengan cara low poly. Desain tersebut diharapkan

dapat memberikan informasi tentang gunungapi tipe Hawaian kepada masyarakat. Berikut adalah gambaran model 3D tipe Hawaian yang ditampilkan secara Augmented Reality seperti ditunjukkan pada gambar 3.

Gambar 3. Tipe Hawaian secara

Augmented Reality

4. Tipe Pelee

Tipe Pelee adalah gambaran tentang salah satu tipe gunungapi berdasarkan tipe letusan. Tipe Pelee ini dikemas secara 3 dimensi yang dibuat menggunakan aplikasi Blender dengan cara low poly.

Desain tersebut diharapkan dapat memberikan informasi tentang gunungapi tipe Pelee kepada masyarakat. Berikut adalah gambaran model 3D tipe Pelee secara Augmented Reality seperti ditunjukkan pada gambar 4.

Gambar 4. Tipe Pelee secara

(10)

5. Tipe Strombolian

Tipe Strombolian adalah gambaran tentang salah satu tipe gunungapi berdasarkan tipe letusan. Tipe Strombolian ini dikemas secara 3 dimensi yang dibuat menggunakan aplikasi Blender dengan cara low poly. Desain tersebut diharapkan

dapat memberikan informasi tentang gunungapi tipe Strombolian kepada masyarakat. Berikut adalah gambaran model 3D tipe Strombolian secara Augmented Reality seperti ditunjukkan pada gambar 5.

Gambar 5. Tipe Strombolian secara

Augmented Reality

6. Tipe Merapi

Tipe Merapi adalah gambaran tentang salah satu tipe gunungapi berdasarkan tipe letusan. Tipe Merapi ini dikemas secara 3 dimensi yang dibuat menggunakan aplikasi Blender dengan cara low poly.

Desain tersebut diharapkan dapat memberikan informasi tentang gunungapi tipe Merapi kepada masyarakat. Berikut adalah gambaran model 3D tipe Merapi secara Augmented Reality seperti ditunjukkan pada gambar 6.

Gambar 6. Tipe Merapi secara

(11)

7. Tipe St. Vincent

Tipe St. Vincent adalah gambaran tentang salah satu tipe gunungapi berdasarkan tipe letusan. Tipe St. Vincent ini dikemas secara 3 dimensi yang dibuat menggunakan aplikasi Blender dengan cara low poly. Desain tersebut diharapkan

dapat memberikan informasi tentang gunungapi tipe St. Vincent kepada masyarakat. Berikut adalah gambaran model 3D tipe St. Vincent secara Augmented Reality seperti ditunjukkan pada gambar 7.

Gambar 7. Tipe St. Vincent secara

Augmented Reality

8. Tipe Vulcanian

Tipe Vulcanian adalah gambaran tentang salah satu tipe gunungapi berdasarkan tipe letusan. Tipe Vulcanian ini dikemas secara 3

dimensi yang dibuat menggunakan aplikasi Blender dengan cara low poly. Desain tersebut diharapkan

dapat memberikan informasi tentang gunungapi tipe Vulcanian kepada masyarakat. Berikut adalah gambaran model 3D tipe Vulcanian secara Augmented Reality seperti ditunjukkan pada gambar 8.

Gambar 8. Tipe Vulcanian secara

(12)

9. Tipe Perret

Tipe Perret adalah gambaran tentang salah satu tipe gunungapi berdasarkan tipe letusan. Tipe Perret ini dikemas secara 3 dimensi yang dibuat menggunakan aplikasi Blender dengan cara low poly.

Desain tersebut diharapkan dapat memberikan informasi tentang gunungapi tipe Perret kepada masyarakat. Berikut adalah gambaran model 3D tipe Perret secara Augmented Reality seperti ditunjukkan pada gambar 9.

Gambar 9. Tipe Perret secara

Augmented Reality

10.Tipe Stratovolcano

Tipe Stratovolcano adalah gambaran tentang salah satu tipe gunungapi berdasarkan bentuk gunungapi. Tipe Stratovolcano ini dikemas secara 3 dimensi yang dibuat menggunakan aplikasi Blender dengan cara low poly.

Desain tersebut diharapkan dapat memberikan informasi tentang bentuk gunungapi tipe Stratovolcano kepada masyarakat. Berikut adalah gambaran model 3D tipe Stratovolcano secara Augmented Reality seperti ditunjukkan pada

gambar 10.

Gambar 10. Tipe Stratovolcano

(13)

11.Tipe Kaldera

Tipe Kaldera adalah gambaran tentang salah satu tipe gunungapi berdasarkan tipe bentuk gunungapi. Tipe Kaldera ini dikemas secara 3 dimensi yang dibuat menggunakan aplikasi Blender dengan cara low poly. Desain tersebut diharapkan

dapat memberikan informasi tentang bentuk gunungapi tipe Kaldera kepada masyarakat. Berikut adalah gambaran model 3D tipe Kaldera secara Augmented Reality seperti ditunjukkan pada gambar 11.

Gambar 11. Tipe Kaldera secara

Augmented Reality

12.Tipe Maar

Tipe Maar adalah gambaran tentang salah satu tipe gunungapi berdasarkan tipe bentuk gunungapi. Tipe Maar ini dikemas secara 3 dimensi yang dibuat menggunakan aplikasi Blender dengan cara low poly. Desain tersebut diharapkan

dapat memberikan informasi tentang bentuk gunungapi tipe Maar kepada masyarakat. Berikut adalah gambaran model 3D tipe Maar secara Augmented Reality seperti ditunjukkan pada gambar 12.

Gambar 12. Tipe Maar secara

(14)

13.Tipe Kubah

Tipe Kubah adalah gambaran tentang salah satu tipe gunungapi berdasarkan tipe bentuk gunungapi. Tipe Kubah ini dikemas secara 3 dimensi yang dibuat menggunakan aplikasi Blender dengan cara low poly. Desain tersebut diharapkan

dapat memberikan informasi tentang bentuk gunungapi tipe Kubah kepada masyarakat. Berikut adalah gambaran model 3D tipe Kubah secara Augmented Reality seperti ditunjukkan pada gambar 13.

Gambar 13. Tipe Kubah secara

Augmented Reality

14.Tipe Perisai

Tipe Perisai adalah gambaran tentang salah satu tipe gunungapi berdasarkan tipe bentuk gunungapi. Tipe Perisai ini dikemas secara 3 dimensi yang dibuat menggunakan aplikasi Blender dengan cara low poly. Desain tersebut diharapkan

dapat memberikan informasi tentang bentuk gunungapi tipe Perisai kepada masyarakat. Berikut adalah gambaran model 3D tipe Perisai secara Augmented Reality seperti ditunjukkan pada gambar 14.

Gambar 14. Tipe Perisai secara

(15)

KESIMPULAN

Hasil pengujian dan analisa pada penelitian pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran vulkanologi ini dibuat untuk memberikan informasi tentang gunungapi kepada masyarakat luas.

2. Pembelajaran vulkanologi secara Aumented Reality ini menarik

dan berfungsi dengan baik meskipun terdapat kekurangan karena animasi yang ditampilkan tidak dapat bergerak.

PERSANTUNAN

Terima kasih penulis ucapkan kepada bapak M. Amin Sunarhadi, S.Si.,MP. selaku pembimbing I dan bapak Dedi Ary Prasetya S.T, M.T selaku pembimbing II yang telah memberikan ilmu dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan paper ini.

DAFTAR PUSTAKA

Apri A, Erwin. 2011. Media Animasi Untuk Pembelajaran, http://sahabaterwin.blogspot.com. Diakses pada tanggal 16 Maret 2013.

Azuma, Ronald T. (August 1997). "A Survey of Augmented Reality". Presence: Teleoperators and Virtual Environments.

Ekaputri, Hedi Oktavia. 2012. “Pembelajaran Teknik Dasar Gaya Renang

Berbasis Augmented Reality”.

Katili, J. A. Geologi. Jakarta : Departemen Urusan Research Nasional.

Kurniawan, Chandra., Rhyco Putra Ardy. 2011. “Rancang Bangun Aplikasi

Pembelajaran Tata Surya 3D Berbasis Augmented Reality”.

Perdana, Mukhlis Yuzti., Yuli Fitrisia., Yusapril Eka Putra. 2012. “Aplikasi Augmented Reality Pembelajaran Organ Pernapasan Manusia Pada

Smartphone Android”.

Putra , Joko Wahyu Sarana. 2013. “Desain Kartu Ucapan 3D Dengan

Menggunakan Teknologi Augmented Reality”.

Wibisono, Endarmadi Kunto. 2011. “Implementasi Aplikasi Augmented Reality

Gambar

Gambar 1. Pembentukan gunungapi
gambar 3.
gambar 5.
Gambar 8. Tipe Vulcanian secara
+4

Referensi

Dokumen terkait

Walaupun tidak bisa diarak, talempong duduak juga sering diguna- kan masyarakat untuk memeriahkan beberapa kegiatan yang berkaitan dengan adat, pesta atau upacara keluarga..

Pemodelan GAB paling tepat untuk menggambarkan isoterm sorpsi kerupuk kedelai diperkuat dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Banoet (2006) tentang isoterm sorpsi

Suatu bandar udara yang paling sederhana minimal memiliki sebuah landasan pacu atau helipad (untuk pendaratan charter), sedangkan untuk bandara-bandara besar biasanya

Data deskriptif mengenai distribusi luas lahan petani akan di uraikan bahwa berdasarkan distribusi frekuensi pekerjaan di atas, dari 60 responden, diketahui bahwa

Kredit yang diberikan oleh bank didasarkan atas kepercayaan sehingga dengan demikian pemberian kredit oleh bank dimaksudkan sebagai salah satu usaha bank untuk mendapatkan

Pengaruh Dosis dan Kekerapan Aplikasi Pupuk Daun Super Sawit Terhadap Perkembangan dan Hasil Tanaman Kelapa Sawit ( Elaeis Guineensis Jacg ). 183/KI/06 Muhamad Ali Usman

Virus komputer bekerja dengan cara menempel pada suatu file komputer yang biasanya berupa file executable , trojan bekerja dengan cara melakukan social engineering

QIYADAH AL-ISLAMIYAH DI KORAN SORE WAWASAN EDISI SEPTEMBER-DESEMBER 2007''. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kerangka penulisan pemberitaan aliran Al Qiyadah