1
KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH PEMBERIAN NUTRISI KEDELAI (Glycine max L.) TERHADAP NEKROSIS NEURON OTAK BESAR (SEREBRUM) PADA
TIKUS PUTIH (Rattus novergicus strain wistar) YANG DIOVARIEKTOMI (Hipoestrogen)
Oleh: Muhammad Syarif
06020033
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
HASIL PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN NUTRISI KEDELAI (Glycine max L.) TERHADAP NEKROSIS NEURON OTAK BESAR (SEREBRUM) PADA
TIKUS PUTIH (Rattus novergicus strain wistar) YANG DIOVARIEKTOMI (Hipoestrogen)
KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran
Oleh: Muhammad Syarif
06020033
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah Disetujui Sebagai Hasil Penelitian Untuk Memenuhi Persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang Maret 2011
Pembimbing I
dr. Moch. Bahrudin,Sp.S
Pembimbing II
dr. Alfa Sylvestris, Sp.M
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Muhammad Syarif
Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal 3 Maret 2011
Tim Penguji
dr. Moch. Bahrudin,Sp.S ,Ketua
dr. Alfa Sylvestris, Sp.M ,Anggota
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian dengan judul “Pengaruh Pemberian Nutrisi Kedelai (Glycine Max L.) Terhadap Nekrosis
Neuron Otak Besar (Serebrum) Pada Tikus Putih (Rattus Novergicus Strain Wistar) Yang Diovariektomi (Hipoestrogen)”.
Dengan terwujudnya tugas akhir ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku pembantu dekan I. 3. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes selaku pembantu dekan II. 4. dr. Thontowi Djauhari, M.Kes selaku pembantu dekan III.
5. dr. Moch. Bahrudin, Sp.S selaku dosen pembimbing I yang telah memberi bimbingan serta kesabaran serta tak henti-hentinya dalam memberi dorongan motivasi kepada penulis.
7. dr. Hawin Nurdiana, M.Kes yang telah dengan sabar menguji dan memberikan saran dan masukan yang sangat berharga demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.
Penulis sadar bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat membangun guna kesempurnaan dari tugas akhir ini.
Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis, pembaca, dan menjadi sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Amin.
Wassalamu’alaikum,Wr. Wb
Malang,Februari2011
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada penyusunan Karya Tulis Akhir ini, Penulis banyak mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan segala nikmat-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
2. Terimakasih yang tak terhingga kepada Abi dan Ummah, atas semua pengorbanan, jerih payah dan motivasinya. Juga kepada Khal, Khalati,Ammi,Ammah & Kakak2 yang tak bosan memberi arahan.
3. Para dosen pengajar, TU, asisten laboratorium Fakultas Kedokteran UMM yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan serta segala fasilitas dan kemudahan dalam penelitian ini.
4. M.Ariesandy dan staff Laboratorium Kimia UMM, serta staf Patologi Anatomi RSSA & Staf Etik Unibraw, terima kasih banyak atas segala bantuan, dukungan dan ilmu yang telah diberikan.
5. Terimakasih juga kepada teman-teman yang telah membantu. Jimy, didik, bayu, dana, agus, iyan, janu, dikman, wasis, ebi, singgih, tomi, surya, yogi, gede, aan, sastia, sylvia, nurchum, nawang, dewi, fera, indah, dan lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.
6. Pada teman seperjuangan di Asisten Dosen Anatomi, FKI Isma, COMED(Sepakbola) FK, Kos Oyonid(Syarif B,Dilla,Kadir,Ali,Dola ,Jadid,Yafi,Baskoro,Ryan), Kos Bening, Kontrakan Tidar, Kontr. Mertojoyo dan semuanya yang belum bisa saya sebut disini.
ABSTRAK
Syarif, Muhammad. 2011. Pengaruh Pemberian Nutrisi Kedelai (Glycine max L.) Terhadap Nekrosis Neuron Otak Besar Pada Tikus Putih (Rattus novergicus strain wistar) Yang Diovariektomi (Hipoestrogen). Karya Tulis Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Mochamad Bahrudin. (2) Alfa Sylvestris
Latar Belakang: Menopause menyebabkan keadaan hipoestrogen, yang dapat mengakibatkan peningkatan resiko nekrosis sel neuron otak besar. Pemberian estrogen saja dapat meningkatkan risiko kanker endometrium dua kali lipat. Beberapa senyawa yang berasal dari tumbuhan diketahui mempunyai sifat estrogenik. Senyawa tersebut adalah flavon, isoflavon dan derivat koumestan. Isoflavon dari kedelai mempunyai bentuk fitoestrogen yang bersifat aktif di dalam tubuh, serupa dengan aktifitas hormon estrogen yang mempunyai struktur mirip dengan estrogen.
Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh pemberian nutrisi kedelai terhadap nekrosis neuron otak besar tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar) yang telah diovariektomi (hipoestrogen)
Metode Penelitian: “True eksperimental research” dengan rancangan percobaan “the post test only control group design” pada 25 tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar) yang diovariektomi (hipoestrogen). Ada 5 kelompok yaitu kontrol dan 4 kelompok perlakuan dengan dosis 0,75g, 1,5g, 3g dan 4,5g.
Hasil Penelitian: Hasil uji oneway ANOVA menunjukan nilai signifikan (p) kurang dari 0,05 (p < 0,05) yang artinya terdapat pengaruh yang bermakna pada pemberian nutrisi kedelai terhadap jumlah pyramidal edema dan cell swelling. Berdasarkan hasil uji regresi pengaruh pemberian nutrisi kedelai terhadap penurunan jumlah pyramidal edema dan cell swelling sebesar 48,8% dan 18,1%. Kesimpulan: Pemberian nutrisi kedelai (Glycine max. L) pada tikus putih (Rattus norvegicus strain wistar) yang diovariektomi (hipoestrogen) dapat menurunkan nekrosis neuron otak besar.
ABSTRACT
Syarif, Muhammad. 2011. Effect of Soybean Nutrition (Glycine max. L) on Brain Neuronal Necrosis of Ovariectomized White Mouse (Rattus norvegicus strain wistar) (Hipoestrogen). Thesis, Medical Faculty, University of Muhammadiyah Malang. Advisors: (1) Mochamad Bahrudin. (2) Alfa Sylvestris
Background: Most of menopausal woman got tiredness, headache, irritable, depression and had increased risk of brain necrosis. Taking only estrogen as a treatment raising the risk of cancer by twice. Some substance from the plant have estrogenic effect. That substance was flavone, isoflavone and coumestans derivate. The isoflavone from the soybean nutrition has a fitoestrogen structure that can be active in the body and have similar activity with the estrogen.
Objective: To prove that soybean nutrition can influence brain necrosis in white mouse (Rattus norvegicus strain wistar).
Method: A true experimental research with the post test only control group design. 25 white mouse (Rattus norvegicus strain wistar) which were ovariectomized (hipoestrogen) were divide into 5 groups: control and 4 treatment group that were taken soybean nutrition, dose for each group were 0,75 mg, 1,5 g, 3 g, and 4,5 g. Result: One way ANOVA test result showed the significant value (p) was less than 0,05 (p < 0,05) it means that there was a significant influence of soybean nutrition on the amount of pyramidal edema and cell swelling. Based on the regression test results, the effect of soybean nutrition on the decrease pyramidal edema and cell swelling was 48,8% and 18,1%.
Conclusion: Soybean nutrition (Glycine max. L) on hipoestrogen white mouse (Rattus norvegicus strain wistar) decrease brain necrosis.
DAFTAR ISI JUDUL HALAMAN JUDUL... KATA PENGANTAR... i ii v UCAPAN TERIMAKASIH... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... .
vii viii ix x
DAFTAR TABEL... xiii
DAFTAR GAMBAR... xiv
DAFTAR SINGKATAN... DAFTAR LAMPIRAN... xv xvii BAB 1 PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah... 3
1.3 Tujuan Penelitian... 4
1.3.1 Tujuan umum... 4
1.3.2 Tujuan khusus... 4
1.4 Manfaat Penelitian... 4
2.1 Tinjauan Anatomi dan Histologi Otak... 6
2.1.1 Anatomi Otak... 6
2.1.2 Histologis Otak... 2.1.3 Gambaran Otak yang mengalami Kerusakan... 7 9 2.2 Estrogen...……….………... 2.2.1 Definisi, Biosintesis dan Metabolisme Hormon Estrogen... 12 12 2.2.2 Efek Fisiologis Hormon Estrogen……...……... 13
2.3 Efek Hormon Estrogen pada Otak... ………..…….. 2.4 Efek Isoflavon Kedelai pada Otak... 2.5 Menopause pada Wanita... 14 23 28 BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN…….. 31
3.1 Kerangka Konseptual Penelitian... 31
3.2 Hipotesis... BAB 4 METODE PENELITIAN... 33 34 4.1 Jenis Penelitian... 34
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 34
4.3 Populasi dan Sampel... 34
4.3.1 Populasi... 34
4.3.2 Sampel... 4.3.3 Besar Sampel... 34 34 4.3.4 Tehnik pengambilan sampel………... 4.3.5 Karakteristik sampel penelitian... 35 36 4.3.6 Variabel penelitian... 36
4.3.6.2 Variabel tergantung... 36 4.3.7 Definisi operasional variabel……... 36 4.4 Alat dan Bahan Penelitian... 37 4.5 Prosedur Penelitian... 4.5.1 Tahap Adaptasi... 4.5.2 Tahap Pembuatan Tikus Hipoestrogen... 4.5.3 Tahap Penentuan Dosis Nutrisi Kedelai... 4.5.4 Tahap Percobaan...
39 39 40 41 42 4.6 Kerangka Operasional... 4.7 Analisa Data... 4.8 Jadwal Penelitian...
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA...
5.1 Hasil Penelitian ... ..
5.1.1 Hasil Pengamatan Preparat Histologis Otak Tikus ... .
5.2 Analisis Data ... BAB 6 PEMBAHASAN ...
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN...
7.1 Kesimpulan ... 7.2 Saran ...
DAFTAR PUSTAKA ...
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman 2.1 Perbedaan Apoptosis dan Nekrosis... 11 2.2 Kandungan Nutrisi Dalam Kedelai ... 23 2.3 Kandungan Isoflavon Dalam Makanan... 5.1 Hasil Penghitungan Rerata Prosentase pyramidal edema (PE) dan
Cell swelling (CS) Pada Tikus Putih... 26
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Struktur Otak ...6
2.2 Korteks Serebri: Irisan Tegak Lurus terhadap Permukaan Korteks. ...8
2.3 Daerah Sentral Korteks Serebri ...9
2.4 Perbedaan Apoptosis dan Nekrosis Sel ...11
2.5 Rumus Bangun Beberapa Estrogen Pilihan ...12
2.6 Sintesis di Ovarium, Transport, dan Metabolisme Estrogen ...13
2.7 Jalur Klasik dari Sinyal Transduksi Estrogen ...14
2.8 Struktur dan Produksi Estrogen Endogen dan Struktur Fitoestrogen ...24
5.1 Contoh hasil pengamatan pyramidal edema dan cell swelling pada otak pada setiap kelompok perlakuan...47
5.2 Prosentase Pyramidal Edema (PE) dan Cell Swelling (CS)...49
DAFTAR SINGKATAN
AMP : Adenosin Mono Phospat
CBG : Corticosteroid Binding Globulin CL : Corpus Luteum
CS : Cell Swelling
DBD : DNA Binding Domain DNA : Deoxiribonucleic Acid ER : Estrogen Receptor
ERE : Estrogen Response Element
ERα : Estrogen Reseptor α
ERβ : Estrogen Reseptor β
FSH : Folicle Stimulating Hormone GnRH : Gonadotropin Releasing Hormone LH : Luteinizing Hormone
mRNA : messenger Ribo Nucleic Acid
NADPH : Nicotinamide Adenin Dinucleatide Phospat O2 : Oksigen
OVX : ovariektomi
PCNA : Proliferating Cell Nuclear Antigen PMS : Premestrual syndrom
SHBG : Sex Hormone Binding Globulin SN : Sel Normal (Sel pyramidal normal) SSP : Susunan Saraf Pusat
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Contoh gambar hasil pengamatan pyramidal edema dan cell swelling
pada otak pada setiap kelompok perlakuan...62
Lampiran 2. Hasil Penghitungan Sel Preparat Otak...63
Lampiran 3. Uji Statistik Oneway ANOVA...65
Lampiran 4. Uji Korelasi...67
Lampiran 5. Uji Regresi...68
Lampiran 6. Foto Hasil Penelitian...71
DAFTAR PUSTAKA
Aguiar E, Petri Nahas, Jorge Nahas Neto, 2006, The Effect of Soy Isoflavones in
Postmenopausal Woman, viewed: 17 January 2010
(http://www.bentham.org/cdth/samples/cdth1-1/Nahas.pdf)
Baziad Ali, 2003, Menopause dan Andropause, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta.
Cacciatore B, 1998, Randomized comparison of oral and transdermal hormone replacement on carotid and uterine artery resistance to blood flow, Obstet Gynecol.;92:563-8.
Dadang Kusmana, R. Lestari, Setiorini, et al, 2007, Efek Estrogenik Ekstrak Etanol 70% Kunyit (Curcuma domestica VAL.) Terhadap Mencit (Mus musculus L.) Betina yang Diovariektomi, Sarjana Sains Universitas Indonesia, Jakarta.
David et al, 2001, Ovarian Hormones Modulate endothelin-1 Vascular reactivity and mRNA expression in DOCA-Salt Hypertensive Rats, Hipertension J 38:692
DeGroot J, 1991, Neuroanatomi Korelatif, EGC, Jakarta. Dorland, 2000, Kamus Kedokteran, EGC, Jakarta.
Eroschenko V, 2003, Atlas Histologi di Fiore. Jakarta. EGC.
F Russel Westwood, 2008, The Female Rat Reproductive Cycle, viewed: 12 January 2010 ( http://tpx.sagepub.com/content/36/3/375.full.pdf+html ) Fawcett Don W, 2002, Buku Ajar Histologi Edisi 12, EGC, Jakarta.
Gilroy J, 1992, Basic Neurology Second Edition, Singapore, Pergamon Press. Goleman D, 1995, Emotional intelligence: Why it can matter more than IQ, New
York, Bantam Books.
Goodman Alfred, 2008, Dasar Farmakologi Terapi Edisi 10 Volume 2, EGC, Jakarta.
Greene RA, 1999, Measurement of estrogen's effects on the brain using modern imaging techniques. Menopausal Med.;7(4):9-12.
Greenspan, Francis S, Baxter John D, 2001, Endokrinologi Dasar & Klinik, EGC, Jakarta.
Gruber CJ, Tschugguel W, Schneeberger JC, 2002, Production and Action of Estrogen, Mechanisms of Disease, vol 346, viewed: 20 January vol 346, viewed: 12 January 2010,
(http://www.nejm.org/doi/pdf/10.1056/NEJMra000471 )
Hidajat A., Ali M, Kumalaningsih S, Priyoutomo E, 2003, Identifikasi dan Isolasi Isoflavon Non Kedelai Tumbuhan Polong, Simposium Nasional Persatuan Menopause Indonesia dan Asia Pasifik, Menopause Federation, Jakarta. Hidayati, 2003, Peran Isoflavon Untuk Kesehatan Reproduksi Wanita, Cermin
Dunia Kedokteran.
J.A. Ford Jr., S.G. Clark, 2006, Estrogenic Effect of Genistein on Ovariectomized Gilts, Journal of Animal Science, viewed: 13 January 2010 (http://jas.fass.org/cgi/reprint/84/4/834 )
Jacobs DM, 1998, Cognitive function in nondemented older women who took estrogen after menopause. Neurology;50:368-73.
Japardi, Iskandar, 2002, Neuropatologi infark serebri, diakses 19 agustus 2010,
http://library.usu.ac.id/dowload/fk/bedah-iskandar%20japardi29.pdf
Junqueira Luiz Carlos, Carneiro Jok, 2007, Histologi Dasar Teks & Atlas Edisi 10, EGC, Jakarta.
Juwono T, 1996, Pemeriksaan Klinik & Neurologi dalam Praktik, Jakarta, EGC. Kimball JW, 2008, Apoptosis, diakses: 15 Maret 2009 ( http://users.rcn.com) Katzung Bertram G, 2002, Farmakologi Dasar dan Klinik Buku 2 Edisi 8, Salemba
Medika, Jakarta.
Lamongga, Fitriani, 2008, Apoptosis, diakses 19 agustus 2010,
http://repository.usu.ac.id/bitsream/123456789/2061/1/09EO1457.pdf
Meutia HS, 2005, Perempuan Lansia Sebagai Subyek Pembangunan, Berita MENGPP 12 (59):19.
McEwen BS, 1999, Clinical Review 108: The Mollecular and Neuroanatomical Basis for Estrogen Effects in The Central Nervous System, J. Clin, Endocrinology & Metabolisme, Vol 84, No. 6 : 1790-1797.
McEwen BS, 2001, Genome and Hormones : Gender Differences in Physiology Inveted Review : Estrogen Effects : Multiple Sites and Molecular Mechanism, J. Appl Physiol 91 : 2785-2801.
Norwitz Errol, Schorge John, 2006, At a Glance Obstetri dan Ginekologi, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Notoatmodjo Soekidjo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta.
Pratiknya Ahmad watik, 2010, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Ridge P, 1993, Cavernous Malformations, General References Awad, IA and Barrow, DL. eds., IL: AANS, viewed: 18 January 2011 (http://www.angiomaalliance.org/pages.aspx?content=64)
Rohkamm R, 2004, Color Atlas of Neurology, Thieme, Stuttgart.
Santos Elaine Travaglia, 2009, Effect of the soy isoflavon on the uterus and urethra of ovariectomize rats, Int Urogynecol Journal (2010) 21:111–116.
Schmidt R, 1996, Estrogen replacement therapy in older women: a neuropsychological and brain MRI study. J Am Geriatr Soc.;44:1307-13. Sediaoetama Achamad Djaeni, 2000, Ilmu Gizi Jilid I, Dian Rakyat, Jakarta. Shepherd JE, 2001, Effects of Estrogen on Cognition, Mood, and Degenerative
Brain Diseases, Journal American Pharmacist Association viewed: 12 December 2010 ( http://www.medscape.com/viewarticle/406718_2)
Spalteholz S, 1994, Atlas Anatomi Manusia. Bagian II, Edisi 16, Jakarta, EGC. Soewondo Pradana, 2006, Menopause Andropause dan Somatopause Perubahan
Hormonal pada Proses Menua, In : Sudoyo Aru W, Setyohadi Bambang, Alwi Idrus, et al, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, Jakarta, hal 1989-1991.
Stewart WF, 1997, Risk of Alzheimer's disease and duration of NSAID use. Neurology;48:626-32.
Supranto J, 2007, Teknik Sampling, Rineka Cipta, Jakarta.
Suprihatin, 2008, Optimalisasi Kinerja Reproduksi Tikus Betina Setelah Pemberian Tepung Kedelai dan Tepung Tempe Pada Usia Prapubertas, Magister Sain Program Studi Biologi, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Sutrisno Koswara, 2006, Isoflavon, Senyawa Multi-Manfaat dalam Kedelai,
diakses 12 Januari 2010
(http://www.ebookpangan.com/ARTIKEL/ISOFLAVON,%20ZAT%20MU
LTI%20MANFAAT%20%20DALAM%20KEDELAI.pdf)
Tanu I, 2005, Farmakologi dan Terapi, Ed 4, Jakarta: Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Tri Margono, Detty Suryati, Sri Hartinah, 1993, Buku Panduan Teknologi Pangan, Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI, Swiss Development Cooperation..
Whitten PL, Patisaul HB, 2001, Cross-Species and Interassay Comparisons of Phytoestrogen Action, Environ Health Perspect.
1.1Latar Belakang
Peningkatan usia harapan hidup merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan kesehatan di Indonesia. Usia harapan hidup masyarakat Indonesia pada tahun 1980 untuk laki-laki dan perempuan berturut-turut adalah 50,9 dan 54 tahun (Soewondo P, 2006). Menurut United Nation Development Program (UNDP) dalam Human Developmental Report 2005, pada tahun 2003 usia harapan hidup orang Indonesia rata-rata adalah 66,8 tahun,
sehingga diperkirakan pada tahun 2010 proporsi penduduk usia lanjut akan mencapai 9,58% atau sekitar 20 juta jiwa. Keberhasilan tersebut di satu sisi merupakan prestasi yang menggembirakan namun di sisi lain dapat menimbulkan permasalahan. Usia lanjut dapat menimbulkan masalah yang perlu diwaspadai seperti adanya berbagai penyakit degeneratif termasuk neurodegeneratif yang berakibat pada penurunan kualitas hidup (Meutia, 2005).
menurunkan mortalitas dan gangguan tingkah laku pada tikus yang diovariektomi dengan pemberian estrogen dibandingkan dengan yang tidak diberi estrogen. Hal ini terbukti pada tikus yang diovariektomi dengan pemberian estrogen memiliki volume infark pada korteks serebri yang lebih kecil daripada yang tidak diberi estrogen (Wise, 2001).
Terdapat beberapa pilihan efektif yang dapat dipertimbangkan untuk meringankan gejala menopause. Terapi hormonal seringkali merupakan pilihan terapi paling efektif, namun tidak selalu diperlukan. Pemberian estrogen saja dapat meningkatkan risiko kanker endometrium dua kali lipat. Peningkatan ini makin bertambah dengan lama pemberian dan tingginya dosis yang diberikan (Baziad, 2003).
Pentingnya peranan estrogen terhadap sistem saraf, mendorong para peneliti melakukan berbagai percobaan untuk mencari sumber estrogen dari luar tubuh (estrogen eksogen) sebagai pengganti estrogen endogen yang relatif aman. Beberapa senyawa yang berasal dari tumbuh-tumbuhan diketahui mempunyai sifat estrogenik. Senyawa tersebut adalah flavon, isoflavon dan derivat koumestan. Isoflavon banyak terdapat pada tanaman kacang-kacangan, terutama kedelai dan produk olahannya (Tanu 2005). Isoflavon dari tumbuhan mempunyai bentuk fitoestrogen yang bersifat aktif di dalam tubuh, serupa dengan aktifitas hormon estrogen yang mempunyai struktur mirip dengan estrogen. Isoflavon dari kedelai mampu berikatan dengan Estrogen Receptor (ER), tetapi afinitas isoflavon terhadap ER sangat rendah dibandingkan dengan
aktifitas estrogenik di dalam tubuh, yang pada akhirnya akan dapat mengoptimalkan kinerja sistem saraf (neuron). Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui apakah pemberian isoflavon yang terkandung dalam kedelai dapat mempengaruhi neuron otak besar pada tikus putih (Rattus novergicus strain wistar) yang telah diovariektomi (hipoestrogen). Ovariektomi dilakukan dengan harapan agar terjadi kondisi hipoestrogen. Sebagaimana yang telah diketahui, ovarium merupakan sumber utama estrogen yang bersirkulasi di dalam wanita, sehingga apabila terjadi pemotongan pada ovarium, maka kadar estrogen akan menurun atau hipoestrogen (Goodman, 2008).
1.2Rumusan Masalah
Apakah pemberian nutrisi kedelai mempengaruhi nekrosis neuron otak besar pada tikus putih (Rattus novergicus strain wistar) yang telah diovariektomi (hipoestrogen)?
1.3Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian nutrisi kedelai terhadap nekrosis neuron otak besar tikus putih (Rattus novergicus strain wistar) yang telah diovariektomi (hipoestrogen)
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui jumlah pyramidal edema dan cell swelling pada otak besar tikus putih (Rattus novergicus strain wistar) yang telah diovariektomi (hipoestrogen) yang sudah diberi nutrisi
(hipoestrogen).
1.4Manfaat
1.4.1 Manfaat Klinisi
Sebagai sumber informasi tentang isoflavon yang terkandung dalam bubuk kedelai dan pengaruhnya terhadap penurunan nekrosis neuron otak besar.
1.4.2 Manfaat Akademik
Digunakan sebagai referensi penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pemberian isoflavon dan kondisi hipoestrogen pada wanita menopause.
1.4.3 Manfaat Masyarakat