• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pelaksanaan Pengobatan TB Paru Dengan Strategi Dots Di Puskesmas Wilayah Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pelaksanaan Pengobatan TB Paru Dengan Strategi Dots Di Puskesmas Wilayah Kota Medan"

Copied!
131
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

I _

ANALISIS PELAKSANAAN PENGOBATAN TB PARU DENGAN

STRATEGI DOTS DI PUSKESMAS WILAYAH KOTA MEDAN

sawaluddin

Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

JI.SivitasAkademika,Kampus USU Medan

Abstrak

Penyakit tuberculosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oIeh kuman

Mycobacterium

tuberculosis

dan

obat-obat

untuk

mengatasinya cukup

efektif

dan

telah

mengalami

kemajuan

pesat.Mycobacterium

tuberculosis

diperkirakan

telah

menginfeksi sepertiga penduduk dunia ( 1.9 miliar ) dan setiap detik akan menularkan pada

satu orang lain lagi.Indonesia merupakan Negara jumlah pendente TBC Paru dengan BTA

positif terbanyak ketiga setelah India dan China.Pada tahun 1994,Indonesia bekerjasama

dengan Badan KesehataFr Dunia (WHO),melaksanakan evaluasi bersama (WHO-Indonesia Joint

Evaluation) yang menghasilkan rekomendasi perlunya segera dilakukan perubahan yang

mendasar pada strategi penanggulangan TB Paru di Indonesia yang disebut • STRATEGI

DOTS".Sejak tahun 1995 Indonesia menerapkan program pemberantasan Tuberculosis Paru

melalui pengobatan TB Paru dengan Strategi DOTS ( Directly Observed Treatment Shortcourse

Chemotherapy) dan banyak faktor yang mempengaruhinya baik yang bersifat internal maupun

eksternal.

Adapun tujuan penelititian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada

pengobatan TB Paru dengan strategi DOTS

dan sekaligus untuk melihat faktor-faktor yang

berhubungan dengan pengobatan TB Paru dengan Strategi DOTS dalam rangka meningkatkan

angka kesembuhan oenderita TB Paru di Puskesmas wilayah Kota Medan.Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh Puskesmas ( 39 Puskesmas )

yang

berada di wi/ayah kerja Dinas

Kesehatan

kota

Medan yang

melaksanakan

pengobatan TB

Paru

dengan strategi

DOTS,sedangkan sampel adalah 10 Puskesmas ( 5 Puskesmas Rujukan Mikroskopis dan 5

Puskesmas Satelit ).

Penelitian ini menggunakan rancangan "Cross sectional" dimana pengukuran variabel

independent(bebas) dan variabel dependent ( terikat ) akan dikumpulkan dalam waktu yang

bersamaan. Variabel independent ( bebas ) terdiri dari faktor internal( tenaga, peralatan

,prasarana dan paduan obat ) dan faktor

eksternal (

kebijakan program,kepatuhan

penderita,dukungan pengawas minum obat dan penerimaan lingkungan ) dan variabel

dependent ( terikat ) adalah pengoootan TB Paru dengan strategi DOTS.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa sebanyak 6 Puskesmas (60%)dalam

pelaksanaan pengobatan TB Paru dengan strategi DOTS adalah baik dan 4 Puskesmas (40%)

adalah kurang baik,variabel independen yang behubungan secara signifikan terhadap

penqooatan TB Paru dengan strategi DOTS adalah tenaga ,peralatan

paduan obat

kepatuhan penderita dan dukungan pengawas minum obat

dan yang tidak berhubungan

secara

signifikan

adalah

prasarana,kebijakan

program

serta

penerimaan Iingkungan

Berdasarkan uji Multivariat (uji regresi logistic) menunjukkan OOhwa yang paling berpengaruh

pada

pengobatan TB Paru dengan strategi DOTS adalah peralatan.

Daftar bacaan 20 ( 1989-2004 )

Kata kunci: Pengobatan TB Paru dengan strategi DOTS - Kesembuhan penderita.

1

"I

I

(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)

I _

ANALISIS PELAKSANAAN PENGOBATAN TB PARU DENGAN

STRATEGI DOTS DI PUSKESMAS WILAYAH KOTA MEDAN

sawaluddin

Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi dan Kebijakan Kesehatan

JI.SivitasAkademika,Kampus USU Medan

Abstrak

Penyakit tuberculosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oIeh kuman

Mycobacterium

tuberculosis

dan

obat-obat

untuk

mengatasinya cukup

efektif

dan

telah

mengalami

kemajuan

pesat.Mycobacterium

tuberculosis

diperkirakan

telah

menginfeksi sepertiga penduduk dunia ( 1.9 miliar ) dan setiap detik akan menularkan pada

satu orang lain lagi.Indonesia merupakan Negara jumlah pendente TBC Paru dengan BTA

positif terbanyak ketiga setelah India dan China.Pada tahun 1994,Indonesia bekerjasama

dengan Badan KesehataFr Dunia (WHO),melaksanakan evaluasi bersama (WHO-Indonesia Joint

Evaluation) yang menghasilkan rekomendasi perlunya segera dilakukan perubahan yang

mendasar pada strategi penanggulangan TB Paru di Indonesia yang disebut • STRATEGI

DOTS".Sejak tahun 1995 Indonesia menerapkan program pemberantasan Tuberculosis Paru

melalui pengobatan TB Paru dengan Strategi DOTS ( Directly Observed Treatment Shortcourse

Chemotherapy) dan banyak faktor yang mempengaruhinya baik yang bersifat internal maupun

eksternal.

Adapun tujuan penelititian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh pada

pengobatan TB Paru dengan strategi DOTS

dan sekaligus untuk melihat faktor-faktor yang

berhubungan dengan pengobatan TB Paru dengan Strategi DOTS dalam rangka meningkatkan

angka kesembuhan oenderita TB Paru di Puskesmas wilayah Kota Medan.Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh Puskesmas ( 39 Puskesmas )

yang

berada di wi/ayah kerja Dinas

Kesehatan

kota

Medan yang

melaksanakan

pengobatan TB

Paru

dengan strategi

DOTS,sedangkan sampel adalah 10 Puskesmas ( 5 Puskesmas Rujukan Mikroskopis dan 5

Puskesmas Satelit ).

Penelitian ini menggunakan rancangan "Cross sectional" dimana pengukuran variabel

independent(bebas) dan variabel dependent ( terikat ) akan dikumpulkan dalam waktu yang

bersamaan. Variabel independent ( bebas ) terdiri dari faktor internal( tenaga, peralatan

,prasarana dan paduan obat ) dan faktor

eksternal (

kebijakan program,kepatuhan

penderita,dukungan pengawas minum obat dan penerimaan lingkungan ) dan variabel

dependent ( terikat ) adalah pengoootan TB Paru dengan strategi DOTS.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa sebanyak 6 Puskesmas (60%)dalam

pelaksanaan pengobatan TB Paru dengan strategi DOTS adalah baik dan 4 Puskesmas (40%)

adalah kurang baik,variabel independen yang behubungan secara signifikan terhadap

penqooatan TB Paru dengan strategi DOTS adalah tenaga ,peralatan

paduan obat

kepatuhan penderita dan dukungan pengawas minum obat

dan yang tidak berhubungan

secara

signifikan

adalah

prasarana,kebijakan

program

serta

penerimaan Iingkungan

Berdasarkan uji Multivariat (uji regresi logistic) menunjukkan OOhwa yang paling berpengaruh

pada

pengobatan TB Paru dengan strategi DOTS adalah peralatan.

Daftar bacaan 20 ( 1989-2004 )

Kata kunci: Pengobatan TB Paru dengan strategi DOTS - Kesembuhan penderita.

1

"I

I

(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)
(119)
(120)
(121)
(122)
(123)
(124)
(125)
(126)
(127)
(128)
(129)
(130)
(131)

Referensi

Dokumen terkait

Tuberkulosis paru adalah penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis, yakni kuman aerob yang dapat hidup terutama di paru atau di berbagai organ tubuh

Merokok merupakan perilaku yang dapat menyebabkan gangguan kemampuan makrofag paru-paru dan meningkatkan resistensi kuman Mycobacterium tuberculosis terhadap Obat Anti

Menurut WHO, Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri mycobacterium tuberculosis, yang paling umum mempengaruhi paru- paru dan ditularkan melalui

Penyakit TB paru (TBC) adalah salah satu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.Penyakit TB paru terdiri dari beberapa jenis

Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis yang masih merupakan masalah kesehatan di dunia dan Indonesia sampai

Penyakit berbasis lingkungan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dunia , salah satunya Tuberkulosis. Penyakit Tuberkulosis adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan

Penyakit Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis), sebagian besar kuman TB menyerang Paru, tetapi dapat juga

Penyakit Tuberkulosis TB Paru merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan bakteri berbentuk batang basil yang dikenal dengan nama Mycobacterium tuberculosis.. Penularan penyakit