vii
DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI PADA
ANGGOTA KELUARGA YANG MENDERITA TB PARU DI
KOTA SALATIGA, JAWA TENGAH
Kristiawan Prasetyo Agung Nugroho
1,4, Dhanang Puspita
2,4,Yopi Imanuel Leo
31.Prodi Gizi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana, Jl. Kartini No 11A
Salatiga
2.Prodi Teknologi Pangan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana, Jl Kartini No
11A Salatiga
3.Prodi Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana, Jl Kartini
No 11A Salatiga
4.Magister Biologi, Universitas Kristen Satya Wacana, Jl Kartini No 11A Salatiga
Email: [email protected]
ABSTRAK
Penyakit TB paru (TBC) adalah salah satu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.Penyakit TB paru terdiri dari beberapa jenis berdasarkan letaknya yaitu TB paru meningeal, tulang, paru, bronkus, ginjal, pericardial, dan abdominal.Pada umumnya penderita TB dalam keadaan malnutrisi yakni penderita berberat badan sekitar 30 – 50 kg pada orang dewasa.Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan status gizi pada pasien TB paru adalah tingkat kecukupan energi dan protein di dalam tubuh, serta perilaku pasien terhadap makanan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana dukungan keluarga dalam pemenuhan gizi pada anggota keluarga yang menderita TB paru.Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga yang memiliki anggota keluarga yang pernah atau sedang mengidap penyakit TB paru. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling.Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2017. Responden adalah keluarga pasien yang tinggal di Kota Salatiga. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan wawancara.Hasil yang diperoleh adalah tentang pengetahuan reponden berkaitan dengan TB paru, penanganan penderita TB paru, pengobatan, asupan nutrisi dan asuransi. Tidak semua responden memahami tentang TB paru.Para respondenmemahami penanganan dan pengobatan TB paru setelah mendapatkan informasi dari tenaga kesehatan.Asupan makanan bernutrisi dianggap penting untuk menunjang keberhasilan pengobatan pasien. Asuransi kesehatan (BPJS) dimanfaatkan secara maksimal untuk melakukan perawatan dan pengobatan, disamping pengeluaran dana pribadi untuk berobat.Dukungan keluarga mutlak diperlukan bagi penderita TB paru untuk pengobatan, perawatan, dan finansial.
Kata kunci :Gizi, Pasien, TB-Paru