RINGKASAN
Jagung merupakan salah satu komoditas strategis nasional yang mempunyai arti
penting dalam peningkatan pendapatan petani serta mempunyai prospek yang cerah
mengingat permintaan akan jagubg yang terus mcningkat baik di dalam ncgcri maupun di
luar negeri. Meningkatnya kebutuhan akan jagunag sejalan dengan berkenbangnya usaha
petemakan dan industri pakan.
Apabila ditinjau dari tingkat produksi dan produktivitasjagung d.iri tahun
1993-2000, maka daerah penghasil jagung terbesar di Sumatera Utara adalah Kabupaten Karo,
akan tetapi untuk tahun 2001 Kabupaten Simalungun mcngungguli clengan produksi
jagung scbesar 185.229 ton sedangkan Kabupatcn Karo hanya rnenghasilkan 174.260 ton
atau berkisar 27,48
%
dari total produksi se Kab/Kota..
Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang Propinsi sumatera Utara, Kabupaten
Karo diharapkan menjadi sentra produksi tanaman pangan dan hortikultura khususnya
tanaman
jagung.
Keadaan di atas merupakan kesempatan yang sangat baik untuk pengernbangan
dan peningkatan produksi
jagung,
.Adapun yang menjadi pcrmasalahan dalam penelitian
ini adalah bagaimana pengaruh dari penggunaan faktor-faktor produksi terhadap
peningkatan produksi usahatani jagung, bagaimana pengaruh tingkat produksi jagung
terhadap Produk Domestik regional Bruto (PDRB) khususnya sub scktor tanaman bahan
makanan serta apakah terdapat perbedaan penggunaan
faktor-faktor
produksi antara
petani jagung lahan sawah dengan petani jagung lahan bukan sawah.
Berdasarkan perumusan masalah
エ ・ セウ ・「 オエ tmaka tujuan dan penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh penggunaan faktor-faktor produksi (Iuas lahan, tenaga kerja,
benih, pupuk dan obat-obatan) terhadap hasil produksi jagung, untuk mcngctahui
pengaruh produksi jagung terhadap Produk domestik Regional Brute (PDRB) sub sektor
tanaman bahan makanan serta untuk mengetahui perbedaan penggunaan
faktor-faktor
produksi antara petani yang mengusahakan jagung pada lahan sawah dan lahan bukan
sawah. Metode analisis yang digunakan adalah model Cobb-Douglas, regresi linier
sederhana dan uji beda rata-rata.
Dari hasil perhitungan yang diperoleh bahwa untuk petani jagung lahan sawah,
faktor-faktor produksi yang signifikan adalah luas lahan dan tenaga kerja. Sedangkan
untuk petani jagung lahan bukan sawah, faktor-faktor produksi yang signifikan adalah
luas lahan, tenaga kerja dan benih. Pengaruh hasil produksi jagung terhadap Prod uk
Domestik Regional bruto (PDRB) sub scktor tanaman bahan makanan dipcrolch bcsarnya
elastisitas sebesar 0,855 dan melalui uji beda rata-rata diketahui bahwa penggunaan
faktor-faktor produksi antara petani jagung yang menggunakan lahan sawah dengan
petani yang jagung yang menggunakan lahan bukan sawah yang berbeda nvata
(signifikan) adalah luas lahan dan pupuk.
Alternatif kebijakan yang dapat dikcmukakan dalam rangka pcngcribangau usaha
tani jagung di daerah penelitian ini adalah mengurangi input produksi pupuk hingga batas
yang dianjurkan untuk mencapai produksi yang optimal dan mengurangi bcsarnya biaya
produksi yang pacta akhirnya meningkatkan pendapatan..
11
o