• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sektor Pengangkutan Dan Komunikasi Kota Pematangsiantar Tahun 2012- 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peramalan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sektor Pengangkutan Dan Komunikasi Kota Pematangsiantar Tahun 2012- 2014"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Peramalan( Forecasting)

Setiap kebijakan ekonomitidak akan terlepas dari usaha untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat untuk mencapai tujuannya pada masa yang akan datang, dimana kebijakan tersebut dilaksanakan. Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

Menurut Sofjan Assauri (1993), peramalan merupak an seni dan ilmudalam memprediksikan kejadian yang mungkin dihadapi pada masa yang akandatang. Dengan digunakannya peralatan metode-metode peramalan maka akanmemberikan hasil peramalan yang lebih dapat dipercaya ketetapannya. Oleh karena masingmasing metode peramalan berbeda -beda maka penggunaannya harus hati -hati terutama dalam pemilihan metode untuk penggunaan dalam kasus tertentu.

(2)

sendiri sehingga denganada nya waktu tenggang ini merupakan alasan utama bagi perencanaan dan peramalan. Jika waktu tenggang ini nol atau sangat kecil, maka perencanaan tidak diperlukan. Akan tetapi jika waktu tenggang ini panjang dan hasil peristiwa bergantung pada faktor-faktor yang dapat diketahui maka hasil dari peramalan dan perencanaan dapat memegang peranan penting dalam mengambil suatu keputusan akhir.

2.2 Kegunaan dan Peran Peramalan

Kemajuann ilmu pengetahuan telah meningkatkan pengertian mengenai berbagai aspek lingkungan dan akibatnya banyak peristiwa yang dapat diramalkan dalam kehidupan sehari-hari. Seperti peramalan Produk Domestik Regional Bruto suatu daerah periode tertentu yang akan datang,dan masih banyak lagi.

Oleh karena peran peramalan yang sangat vital sehingga hasil peramalan sangat dibutuhkan baik di instansi swasta maupun pemerintah. Ketepatan hasil ramalan merupakan hal yang penting karena akan digunakan dalam mengambil keputusan untuk kedepannya. Sehingga pemilihan metode dan penentuan faktor dan variabel sangat penting dalam mendapatkan hasil peramalan yang baik.

2.3 Jenis Peramalan

(3)

Peramalan kualitatif ialah peramalan yang didasarkan atas data kualitatif pada masa lalu.

2. Peramalan Kuantitatif

Peramalan kuantitatif adalah peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif pada masa lalu. Hasil peramalan ini sangat bergantung pada metode yang dipergunakan dalam peramalan tersebut.

2.4 Metode Pemulusan(Smoothing)

Metode Pemulusan atau smoothing adalah metode peramalan dengan mengadakan penghalusan atau pemulusan terhadap data lampau, yaitu mengambil rata-rata. Dan nilai dari beberapa tahun untuk menaksir nilai pada tahun yang akan dating. Secara umum metode Pemulusan (smoothing) dapat di klasifikasikan, yaitu :

1. Metode rata-rata ( Average)

Metode rata-rata bertujuan memanfaatkan data pada masa lalu untuk mengembangkan suatu sistem peramalan pada periode mendatang. Metode rata-rata dibagi atas empat bagian,yaitu :

a. Nilai Tengah (mean)

(4)

2. Metode pemulusan eksponensial

Metode pemulusaneksponensial terdiri atas: a. Pemulusaneksponensial tunggal

1. Satu parameter 2. Pendekatan adiktif

b. Pemulusan eksponensial ganda

1. Metode linier satu parameter dari Brown 2. Metode dua parameter dari Holt

c. Pemulusan eksponensial tripel

1. Metode kuadratik satu parameter dari Brown

2. Metode tiga parameterkecenderungan dan musiman dari Winter d. Pemulusan eksponensial menurut klasifikasi Pegels

3. Metode pemulusan lainnya

a. Metode kontrol adaptif dari Chow

b. Metode adaptif satu parameter dari Brown c. Pemulusan tiga parameter Box Jenkins d. Metode pemulusan Harmonis dari Harrison

e. Sistem pemerataan dari Tiga Trigg ( Tracking Signal )

2.5 Metode Peramalan yang Digunakan

(5)

Metode Linier Satu Parameter dari Brown.Dasar pemikiran dari metode pemulusan eksponensial ganda adalah sama dengan rata – rata bergerak linier, karena kedua nilai pemulusan tunggal dan ganda ketinggalan dari data sebenarnya

Persamaaan yang dipakai dalam pelaksanaan pemulusan eksponensial linier satu parameter dari Brown adalah sebagai berikut:

+ (1 –α ) (2.1)

= α + (1 + α ) (2.2)

= 2 + ( - ) = 2 - (2.3)

= ( - ) (2.4)

= ( m ) (2.5)

Keterangan :

= Nilai pemulusan eksponensial tunggal = Nilai pemulusan eksponensial ganda

= konstanta pemulusan = konstanta pemulusan

= hasil peramalan untuk periode m kedepan yang diramalkan

(6)

2.6 Ketepatan Ramalan

Ketepatan ramalan adalah suatu hal yang mendasar dalam peramalan, yaitu bagaimana mengukur kesesuaian suatu metode peramalan tertentu untuk suatu kumpulan data yang diberikan. Ketetapan dipandang sebagai kriteria penolakan untuk memilih suatu metode peramalan. Dalam pemodelan deret berkala ( time series ) dari masa lalu dapat diramalkan situasi yang akan terjadi pada masa yang

akan dating, untuk menguji kebenaran ramalan ini digunakan ketepatan ramalan. Beberapa kriteria yang digunakan untuk menguji ketepatan ramalan antara lain:

1. Nilai Tengah Galat ( Mean Error )

2. Nilai Tengah Galat Kuadrat ( Mean Square Error )

3. Nilai Tengah Galat Absolut ( Mean Absolute Error )

4. Niali Tengah Galat Persentase Absolut ( Mean Absolute Percentage Error )

(7)

5. Nilai Tengah Galat Persentase ( Mean Percentage Error )

6. Jumlah Kuadrat Galat ( Sum Square Error )

7. Deviasi Standar Galat (Standart Deviation of Error )

Keterangan:

= ( kesalahan pada periode ke – t ) = data actual pada periode ke – t

= nilai ramalan pada periode ke – t n = banyak periode waktu

Metode peramalan yang dipilih adalah metode peramalan yang member nilai MSE yang terkecil.

2.7 Produk Domestik Regional Bruto

(8)

1. Sektor Pertanian

a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perkebunan

c. Peternakan dan Hasil – Hasilnya d. Kehutanan

e. Perikanan

2. Sektor Pertambangan dan Penggalian a. Minyak dan Gas

b. Pertambangan tanpa Gas c. Penggalian

3. Sektor Industri Pengolahan a. Industri Besar dan Sedang b. Pengilangan Minyak

c. Industri Kecil dan Rumah Tangga 4. Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih

a. Listrik b. Gas Kota c. Air Bersih 5. Sektor Bangunan

6. Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran a. Perdagangan Besar dan Kecil

(9)

7. Sektor Pengangkutan dan Komunikasi a. Pengangkutan

1. Angkutan Rel

2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut

4. Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan 5. Angkutan Udara

6. Jasa Penunjang Angkutan b. Komunikasi

8. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan a. Bank

b. Lembaga Keuangan Bukan Bank c. Jasa Penunjang Keuangan

d. Sewa Bangunan 2. Hiburan dan Rekreasi

3. Perorangan dan Rumah Tangga

(10)

2.8 Perhitungan Pendapatan PDRB

2.8.1 Perhitungan Atas Dasar Harga Berlaku

PDRB atas dasar harga berlaku merupakan jumlah seluruh NTB atau nilai barang san jasa akhir yang sihasilkan unit – unit produksi di dalam suatu periode tertentu, biasanya satu tahun, yang dinilai dengan harga tahun bersangkutan.

NTB atas dasar harga berlaku yang didapat dari hasil pengurangan output dengan biaya antara masing-masing dinilai atas dasar harga berlaku yang menggambarkan perubahan volume produksi yang dihasilkan dan tingkat perubahan harga masing – masing kegiatan subsektor dan sektor.

2.8.2 Perhitungan Atas Dasar Harga Konstan

Penghitungan atas dasar harga konstan pengertiannya sama dengan atas dasar harga berlaku, tetapi penilaiannya dilakukan dengan harga suatu tahun dasar tertentu. NTB atas dasar harga konstan menggambarkan perubahan volume/kuantum produksi saja. Pengaruh perubahan harga telah dihilangkan dengan cara menilai dengan harga suatu tahun dasar tertentu.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

[r]

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, dimana kegiatan penelitian menekankan pada pemecahan masalah-masalah yang berkonteks kelas dan diharapkan mampu

Untuk menjawab hipotesis penelitian yang telah dirumuskan bahwa apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa menggunakan metode ekspositori dengan model kooperatif teknik

demonstrated that positively framed messages presented first resulted in significantly greater scores than negatively framed messages for those subjects in the nonexpert condition

Memandangkan situasi ini, maka kajian ini cuba mencari modul yang sesuai yang boleh mendatangkan perubahan positif dalam kalangan pelajar bermasalah harga diri, motivasi pencapaian

Perbedaan dari skripsi peneliti yakni jika skripsi diatas membahas tentang arti atau makna sesajen dalam pelaksanaan pesta perkawinan serta siapa yang mempunyai