• Tidak ada hasil yang ditemukan

SISTEM PEMANENAN AIR HUJAN PADA RUMAH MODERN YANG BERDASAR FILOSOFI KEARIFAN LOKAL RUMAH ADAT LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "SISTEM PEMANENAN AIR HUJAN PADA RUMAH MODERN YANG BERDASAR FILOSOFI KEARIFAN LOKAL RUMAH ADAT LAMPUNG"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

RAINWATER HARVESTING SYSTEM IN DESIGNING THE HOUSE BASED ON PHILOSOPHY LOCAL WISDOM TRADITIONAL HOUSE

LAMPUNG

By

Ankavisi Nalaralagi

Rainwater harvesting rarely do in indonesia. Perpetrators of rainwater harvesting in Indonesia is still around 2.3 % of all the people of Indonesia . Though Indonesia has the potential rainfall enough to be used . This study aims to recommend design the house based on philosophy of traditional houses Lampung . In this modern home design , part of the house at the bottom of the stage house is used as rainwater (rainwater harvesting) to ensure the availability of water in the house in question and reduce the risk of flooding in the region and reduce the risk of home against flood water level .

Design houses in this study is result of the combination between the home design modern or minimalist commonly found in residential housing using local wisdom philosophy custom home Lampung. This home has a concept design of residential such as custom home Lampung. In this case take a sample home with spacious 54m2 habitable 4-5. Rainwater harvesting system at home that is designed significantly to be an alternative source of domestic water in the house in question. For the wet years, the rain water harvesting system capable of supplying about 80% to 90% of annual domestic water needs. In contrast, for the dry years, the rain water harvesting system capable of supplying about 60% of annual domestic water needs. The benefits of home design, among others, the results of this study can reduce the exploitation of ground water, can reduce the risk of regional flooding, can reduce the risk of flooding in residences, can increase the area of residential buildings, and can promote local wisdom Lampung.

In the end, the concept of this house is recommended to give a new color in the designs of modern houses that exist at this time , by aligning with the philosophy of traditional house Lampung . This home design can provide another option to the developers to apply the concept of housing in residential buildings will be made .

(2)

ABSTRAK

SISTEM PEMANENAN AIR HUJAN PADA DESAIN RUMAH YANG BERDASARKAN FILOSOFI KEARIFAN LOKAL

RUMAH ADAT LAMPUNG

Oleh

Ankavisi Nalaralagi

Pemanenan air hujan belum banyak dilakukan di Indonesia. Pelaku pemanenan air hujan di Indonesia masih berkisar 2,3% saja dari seluruh rakyat Indonesia. Padahal Indonesia mempunyai potensi curah hujan yang cukup banyak untuk dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk merekomendasikan suatu desain rumah modern yang berdasar filosofi rumah adat Lampung. Dalam desain rumah modern ini, bagian rumah di bawah panggung rumah dipakai sebagai tampungan air hujan (rainwater harvesting) untuk menjamin ketersediaan air di rumah yang bersangkutan dan mengurangi resiko banjir secara regional serta mengurangi resiko rumah terhadap tinggi muka air banjir.

Desain rumah pada penelitian ini adalah desain hasil penggabungan dari rumah modern atau minimalis yang biasa terdapat di perumahan-perumahan dengan memakai filosofi kearifan lokal rumah adat Lampung. Desain rumah ini memiliki konsep rumah hunian yang berpanggung seperti rumah adat Lampung. Dalam hal ini diambil contoh rumah dengan luas 54m2 yang dapat dihuni 4-5 orang. Sistem pemanenan air hujan pada rumah yang didesain secara signifikan mampu menjadi alternatif sumber air domestik pada rumah yang bersangkutan. Untuk tahun-tahun basah, sistem pemanenan air hujan tersebut mampu mensuplai sekitar 80% sampai 90% dari kebutuhan air domestik tahunan. Sebaliknya, untuk tahun-tahun kering, sistem pemanenan air hujan tersebut mampu mensuplai sekitar 60% dari kebutuhan air domestik tahunan. Keuntungan yang didapat dari desain rumah hasil penelitian ini antara lain dapat mengurangi eksploitasi air tanah, dapat mengurangi resiko banjir regional, dapat mengurangi resiko banjir pada rumah tinggal, dapat menambah luas bangunan rumah tinggal, dan dapat mempromosikan kearifan lokal masyarakat Lampung.

Pada akhirnya konsep rumah ini direkomendasikan untuk memberikan warna baru dalam desain-desain rumah modern yang ada pada saat ini, dengan menyelaraskan dengan filosofi rumah adat Lampung. Desain rumah ini dapat memberikan opsi lain kepada para pengembang (developer) perumahan untuk menerapkan konsep bangunan pada perumahan yang akan dibuat.

(3)

SISTEM PEMANENAN AIR HUJAN PADA RUMAH

MODERN YANG BERDASAR FILOSOFI KEARIFAN

LOKAL RUMAH ADAT LAMPUNG

Oleh

ANKAVISI NALARALAGI

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA TEKNIK Pada

Jurusan Teknik Sipil

Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

SISTEM PEMANENAN AIR HUJAN PADA RUMAH

MODERN YANG BERDASAR FILOSOFI KEARIFAN

LOKAL RUMAH ADAT LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh

ANKAVISI NALARALAGI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

1. Rumah Adat Lampung (Renara, 2012) ... 8 2. Fasilitas Standar Untuk Pemanenan Air Hujan ... 10 3. Diagram Alir Metode Penelitian ... 15 4. Perilaku Fluktuasi Volume Air di Tampungan Hasil Simulasi Tahun 2010

(PH Teluk Betung Utara) ... 20 5. Perilaku Fluktuasi Volume Air di Tampungan Hasil Simulasi Tahun 2011

(PH Teluk Betung Utara) ... 20 6. Perilaku Fluktuasi Volume Air di Tampungan Hasil Simulasi Tahun 2012

(PH Teluk Betung Utara) ... 21 7. Perilaku Fluktuasi Volume Air di Tampungan Hasil Simulasi Tahun 2013

(PH Teluk Betung Utara) ... 21 8. Perilaku Fluktuasi Volume Air di Tampungan Hasil Simulasi Tahun 2010

(PH Susunan Baru) ... 22 9. Perilaku Fluktuasi Volume Air di Tampungan Hasil Simulasi Tahun 2011

(PH Susunan Baru) ... 22 10.Perilaku Fluktuasi Volume Air di Tampungan Hasil Simulasi Tahun 2012

(PH Susunan Baru) ... 23 11.Perilaku Fluktuasi Volume Air di Tampungan Hasil Simulasi Tahun 2013

(PH Susunan Baru) ... 23 12.Perilaku Fluktuasi Volume Air di Tampungan Hasil Simulasi Tahun 2010

(PH Kemiling) ... 24 13.Perilaku Fluktuasi Volume Air di Tampungan Hasil Simulasi Tahun 2011

(PH Kemiling) ... 24 14.Perilaku Fluktuasi Volume Air di Tampungan Hasil Simulasi Tahun 2012

(PH Kemiling) ... 25 15.Perilaku Fluktuasi Volume Air di Tampungan Hasil Simulasi Tahun 2013

(7)

i

2.5 Analisa Harga Satuan Pekerjaan ... 13

III. METODELOGI PENELITIAN

3.6 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya ... 17

3.7 Kesimpulan dan Rekomendasi ... 17

(8)

ii

4.2 Hasil Simulasi Pemanenan Air Hujan ... 19

4.2.1 Analisa Fluktuasi Volume Air Pada Tampungan di Stasiun Hujan Teluk Betuk Utara (2010-2013) ... 20

4.2.2 Analisa Fluktuasi Volume Air Pada Tampungan di Stasiun Hujan Susunan Baru (2010-2013) ... 22

4.2.3 Analisa Fluktuasi Volume Air Pada Tampungan di Stasiun Hujan Kemiling (2010-2013) ... 24

4.3 Benefit ... 26

4.4 Kemungkinan Penerapan ... 27

4.5 Rencana Anggaran Biaya ... 28

V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 29

5.2 Saran ... 30 DAFTAR PUSTAKA

(9)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Ankavisi Nalaralagi lahir di Kotabumi, Lampung, pada tanggal 12 Mei 1993, merupakan anak kedua dari pasangan BapakIr. M.Ali dan Ibu Rosmalena Betti, S.Pd, Penulis memiliki satu orang saudara perempuan bernama Ama Nur Anna, S.Pd.

Penulis menempuh Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SD Negeri 4 Candimas, Lampung Utara pada tahun 2004, Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan di SMP Negeri 7 Kotabumi pada tahun 2007 dan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan di SMA Negeri 3 Kotabumi pada tahun 2010.

(10)
(11)
(12)

Persembahan

Sebagai perwujudan rasa kasih sayang, cinta,dan

hormatku secara tulus.Aku mempersembahkan karya ini

kepada:

Yang pertama, skripsi ini kupersembahan untuk ibu ku

tersayang, sosok pertama dari tujuan hidupku, yang

selalu ada di sampingku dalam keadaan apapun.

Terimakasih ya Allah telah Kau berikan aku malaikat-Mu.

Sosok yang menjadi panutanku, yang mengajarkanku arti

hidup, terimakasih Ayah.

Dan terimakasih kepada kakakku yang selalu ngeselin.

Terimakasih atas doa dan dukungan yang telah kalian

berikan untuk keberhasilanku meraih cita-cita.

Terimakasih juga kepada keluarga besar yang selalu

memberikan dukungan dan juga doa.

Dan terima kasih almamater ku tercinta Teknik Sipil

(13)
(14)

SANWACANA

AlhamdulillahiRobbil’Alamin, Puji Syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga skripsi dengan judulSistem Pemanenan Air Hujan Pada Rumah Modern yang Berdasar Filosofi Kearifan Lokal Rumah Adat Lampungdapat terselesaikan. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Teknik Sipil di Universitas Lampung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pada penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh sebab itu penulis memohon maaf dan mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak.

Dalam kesempatan ini,penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dan sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Drs. Suharno, M.Sc., Ph.D

.,

selaku Dekan Fakultas Teknik,

Universitas Lampung.

2. Bapak Ir. Idharmahadi Adha, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil, FakultasTeknik, Universitas Lampung.

(15)

4. Ibu Dra. Sumiharni, S.T., M.T., selaku Pembimbing Kedua terima kasih atas kesediaannya untuk memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini yang membuat skripsi ini menjadi lebih baik.

5. Bapak Dr. Ahmad Herison, S.T., M.T., selaku Penguji Utama pada ujian skripsi. Terimakasih untuk masukan, saran, ilmu, dan dukungan untuk penelitian ini sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dan mendorong penulis untuk terus belajar.

6. Ibu Dra.Sumiharni,S.T.,M.T., selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan kasih sayang, serta pendidikan bagaimana menjadi seorang mahasiswa yang bertanggungjawab hingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan di Universitas Lampung ini.

7. Seluruh Dosen Jurusan Teknik Sipil yang telah membimbing dan memberikan ilmu yang bermanfaat.

8. Keluarga tersayang, Bapak, Ibuk, serta Kakak yang selalu memberikan semangat, doa, dukungan materi dan moril sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

9. Teman, sahabat bahkan keluarga baru, Randy, Ifin, Rolan, Yodi, Rizky, Tommy, Galang, Adhe, Fina, Lita, Merisa,Yessi, Citra, Mei, Inas, Della, dan seluruh teman seperjuangan Teknik Sipil 2010 yang telah mengisi hari-hari dengan semangat dan senantiasa menjadi inspirasi bagi penulis.

(16)

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandar Lampung, April 2015 Penulis,

(17)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketersediaan air bersih merupakan salah satu hal yang paling banyak dibicarakan orang di seluruh dunia. Walaupun air bersih merupakan kebutuhan pokok untuk hidup manusia, tetapi ada jutaan orang di berbagai negara yang sampai saat ini belum dapat mengakses air bersih walaupun untuk kebutuhan yang paling minimum sekalipun. Kasus-kasus semacam ini biasanya terjadi di negara-negara dunia ketiga atau negara-negara berkembang.

(18)

2

pemanenan air hujan dengan membuat tampungan-tampungan yang besar (Cowden et al., 2008).

Indonesia adalah negara beriklim tropis yang kondisi klimatnya bervariasi antara satu tempat dengan yang lainnya. Angin Monsoon Timur menyebabkan bulan-bulan musim kemarau (Juni sampai September), sementara Angin Monsoon Barat menyebabkan bulan-bulan dengan curah hujan yang cukup besar (Desember sampai Maret). Hujan dapat saja terjadi sepanjang tahun di Indonesia. Suhu udara panas dengan kelembaban yang tinggi juga sering terjadi di Indonesia terutama di daerah-daerah pantai (World Weather and Climate Information, 2013). Karena terletak di sekitar garis ekuator maka Indonesia banyak mendapat hujan deras, kelembaban tinggi, suhu tinggi, dan angin yang tenang. Pada musim hujan, daerah dataran rendah di Indonesia mendapat hujan rata-rata 1800 sampai 3200 mm per tahunnya. Untuk daerah pegunungan curah hujannya dapat mencapai 6100 mm per tahunnya. Khusus untuk dataran rendah di Sumatera dan Kalimantan, curha hujan rata-rata tahunannya berkisar antara 3050 sampai 3700 mm.

(19)

3

1.2 Identifikasi Masalah

Bangunan rumah adat Lampung yang sering disebut Nuwo Sesat adalah bangunan memiliki ciri khas berbentuk panggung, terbuat dari kayu, dan atap berbahan anyaman ilalang. Masyarakat Lampung biasanya membangun rumahnya berjajar mengikuti jalan raya dan berhadap-hadapan dengan dipisahkan oleh jalan raya. Karena kondisi geografis dan keadaan alam Provinsi Lampung yang rawan gempa maka rumah adatnya dibuat dari kayu di supaya lebih kokoh saat terjadi gempa dan dirancang berbentuk panggung dengan tujuan untuk menghindari serangan hewan liar dan menghindari banjir.

Saat ini rumah adat Lampung sudah mulai ditinggalkan seiring dengan modernisasi zaman. Masyarakat Lampung sudah membuat rumah dari bahan baku semen seperti kebanyakan rumah saat ini. Selain itu, rumah-rumah panggung sudah jarang dipakai oleh masyarakat Lampung sendiri karena sulitnya mencari kayu yang baik dan mahalnya harga kayu. Usaha-usaha untuk mengembalikan kejayaan rumah adat Lampung telah banyak dilakukan. Tetapi usaha-usaha tersebut baru sebatas meniru arsitektur bangunan rumah dan belum sampai menggali manfaat kearifan lokal yang terkandung di dalamnya.

(20)

4

di rumah yang bersangkutan dan mengurangi resiko banjir secara regional serta mengurangi resiko rumah terhadap tinggi muka air banjir.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimanakah desain rumah modern yang bernafaskan karakteristik rumah adat Lampung yang dipadukan dengan sistem pemanenan air hujan (rainwater harvesting)?

2. Bagaimanakah daya dukung (supporting capacity) sistem pemanenan air hujan (rainwater harvesting) terhadap kebutuhan air domestik pada rumah tersebut?

3. Apa saja keuntungan dari rumah modern yang bernafaskan karakteristik rumah adat Lampung yang dipadukan dengan sistem pemanenan air hujan (rainwater harvesting)?

4. Berapa jumlah biaya yang diperlukan untuk membangun desain rumah yang bernafaskan karakteristik rumah adat Lampung?

1.4 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mendesain rumah modern yang bernafaskan karakteristik rumah adat Lampung yang dipadukan dengan sistem pemanenan air hujan (rainwater harvesting).

(21)

5

3. Menginventarisir keuntungan dari rumah modern yang bernafaskan karakteristik rumah adat Lampung yang dipadukan dengan sistem pemanenan air hujan (rainwater harvesting)?

4. Mempromosikan kearifan lokal daerah-daerah di Indonesia untuk memberi nilai tambah terhadap desain-desain konstruksi dan aritektur di Indonesia.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Dapat menjadi salah satu referensi desain perumahan Indonesia di masa yang akan datang.

2. Dapat menjadi salah satu solusi desain perumahan di daerah rawan banjir dan rawan kekeringan.

3. Dapat menjadi salah satu solusi desain perumahan hemat air melalui sistem pemanenan air hujan (rainwater harvesting).

4. Dapat menjadi salah satu solusi desain perumahan yang ramah lingkungan melalui sistem pemanenan air hujan (rainwater harvesting).

1.6 Batasan Masalah

Penelitian ini membatasi penelitian pada hal hal berikut, diantaranya:

(22)

6

(23)

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumah Adat Lampung

(24)

8

sama yaitu sebagai tempat tinggal raja atau kepala adat atau sebagai tempat pertemuan dan bermusyawarah.

Pada saat ini rumah adat lampung sudah banyak yang hilang, runtuh, atau ditinggalkan seiring dengan perkembangan zaman. Rumah adat lampung sekarang hanya terdapat pada daerah-daerah tertentu saja yang masih terletak di pedalaman Provinsi Lampung. Beberapa keluarga kerajaan di Lampung yang masih eksis pada saat ini masih mampu untuk menjaga kelestarian rumah adat Lampung di daerahnya masing-masing.

Gambar 1. Rumah adat Lampung (Renara, 2012)

2.2 Pemanenan Air Hujan

(25)

9

keperluan domestik pada daerah perkotaan. Di benua Afrika, usaha untuk memanen air hujan telah dilakukan sejak 2000 tahun yang lalu oleh masyarakat Mesir. Mereka membangun tampungan yang berukuran antara 200 – 2000m3 untuk menampung air hujan. Di Istanbul Turki, kolam Viranam, sebuah tampungan dengan panjang 16 km dengan kapasitas tampung 41,5 juta m3 dan dibangun sekitar abad ke-12 masehi. Pada zaman modern, pemanenan air hujan untuk berbagai kepentingan diaplikasikan hampir di seluruh dunia. Pemanenan air hujan tidak saja penting untuk pemenuhan kebutuhan air tawar pada daerah-daerah kering dan berair asin, tapi juga dapat digunakan sebagai sarana penyelamatan sumberdaya air yang lain seperti air tanah dari eksploitasi yang berlebihan.

Gambar 2. adalah suatu rangkaian fasilitas untuk pemanenan air hujan standar yang biasanya digunakan. Komponen-komponennya adalah:

1. Daerah tangkapan (Catchment area) adalah luasan untuk menangkap air hujan yang jatuh. Daerah tangkapan ini adalah atap rumah.

2. Penghantar (Conveyance) adalah fasilitas atau media tempat menyalurkan air hujan dari atap, biasanya berupa pipa paralon.

(26)

10

4. Tampungan (Storage) adalah fasilitas atau media tempat menampung air hujan yang telah difilter, biasanya berupa tank atau bangunan lain yang berupa tampungan di permukaan maupun di bawah tanah. 5. Sistem penyaluran (Delivery System) adalah fasilitas atau media tempat

menyalurkan air hujan dari tampungan ke dalam rumah untuk dapat digunakan untuk berbagai keperluan.

Gambar 2. Fasilitas standar untuk pemanenan air hujan

(27)

11

2.3 Kapasitas Daya Dukung Pemanenan Air Hujan

Kapasitas daya dukung pemanenan air hujan sebagai alternatif sumber air bersih dalam skala rumah tangga dalam penelitian ini dihitung dengan filosofi water balance model (Khastagir dan Jayasuriya, 2010). Perhitungan dalam model ini dilakukan untuk menyelidiki perilaku volume air di tampungan yang berfluktuasi akibat perubahan inflow dan outflow (Kahinda et al., 2010). Persamaan untuk simulasi keseimbangan air dalam tampungan disajikan sebagai berikut (Susilo et al., 2011):

St = St-1 + It– Ot (1)

Kapasitas tampungan maksimum adalah konstanta yang tidak berubah dari awal sampai akhir simulasi. St-1pada awal simulasi diasumsikan = 0. Apabila

St melebihi kapasitas tampungan maksimum (Smax) maka kelebihan air

tersebut akan melimpas ke luar tampungan. Sedangkan keadaan di tampungan pada saat itu adalah:

(28)

12

Total inflow untuk hari ke t dihitung dengan rumus:

It = c.Rt.A.1000 (4)

dengan:

c = runoff coefficient untuk atap yang diasumsikan nilainya antara 0.8 – 1.0 (Fewkes, 1999) sebagai faktor pengurang akibat kehilangan air akibat evaporasi dan infiltrasi pada permukaan atap.

Rt = curah hujan pada hari ke t (mm) A = daerah tangkapan atau luas atap (m2). Total outflow untuk hari ke t dihitung dengan rumus:

Ot = nD (5)

dengan:

n = jumlah anggota dalam rumah tangga

D = jumlahkebutuhan air per orang per hari.

Jumlah kebutuhan air per orang per hari diasumsikan sebesar 70 liter per hari per kapita. Nilai ini diambil berdasarkan studi lapangan yang dilakukan di beberapa tempat di pulau Jawa (Washilatur, 2008). Riset yang lain menyatakan bahwa kebutuhan air per orang per hari di Indonesia berkisar antara 160 sampai 250 liter per hari per kapita untuk daerah perkotaan dan 60 sampai 70 liter per hari per kapita untuk daerah pedesaan, khusus kebutuhan air daerah pedesaan memiliki rincian sebagai berikut (Wulan, 2005):

 5 liter untuk minum dan persiapan makan

 25 – 30 liter untuk sanitasi pribadi

 25 – 30 liter untuk mencuci pakaian

(29)

13

2.4 Analisis Pembiayaan

Setiap proyek konstruksi selalu dimulai dengan proses perencanaan. Perencanaan mencakup penentuan berbagai cara yang memungkinkan kemudian menentukan salah satu cara yang tepat dengan mempertimbangkan semua kendala yang mungkin ditimbulkan.

Tahap-tahap yang sebaiknya dilakukan untuk menyusun anggaran biaya adalah sebagai berikut:

 Melakukan pengumpulan data tentang jenis, harga serta kemampuan

pasar menyediakan bahan/material konstruksi secara kontinu.

 Melakukan pengumpulan data tentang upah kerja yang berlaku

didaerah lokasi proyek dan atau upah pada umumnya jikan pekerja didatangkan dari luar daerah lokasi proyek.

 Melakukan perhitungan analisa bahan dan upah dengan menggunakan

analisa yang diyakini baik oleh si pembuat anggaran. Dalam penelitian ini, digunakan perhitungan berdasarkan analisa standar harga satuan pekerjaan (AHSP).

 Melakukan perhitungan harga satuan pekerjaan dengan memanfaatkan

hasil analisa satuan pekerjaan dengan memanfaatkan hasil analisa satuan pekerjaan dan daftar kuantitas pekerjaan.

 Membuat rekapitulasi.

2.5 Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)

(30)

14

(31)

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, secara garis besar tahapan yang akan dilakukan digambarkan pada diagram alir di bawah ini. Adapun penjelasan-penjelasannya terdapat pada sub-bab berikutnya.

Gambar 3. Diagram Aliran Metode Penelitian Mulai

Studi Pustaka

Pengumpulan Data

Desain Rumah

Simulasi Fluktuasi Volume Tampungan Air

Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Analisa Hasil

Inflow Outflow

Selesai

(32)

16

3.2 Studi Pustaka

Studi pustaka di lakukan untuk mengetahui penelitian yang berkaitan dan pernah dilakukan sebelumnya. Studi pustaka ini juga dilakukan untuk mengetahui filosofi desain arsitektur rumah adat Lampung. Pengumpulan jurnal-jurnal ilmiah mengenai pemanenan curah hujan adalah bagian dari kegiatan studi pustaka.

3.3 Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang berhubungan dengan simulasi pemanenan air hujan seperti:

 Data curah hujan harian dari stasiun pencatat hujan terdekat  Data ukuran rumah standar

 Data kebutuhan air per orang per hari

 Data jumlah anggota keluarga standar

3.4 Desain Rumah

(33)

17

3.5 Simulasi Volume Tampungan Air dan Analisa Hasil

Simulasi volume tampungan air dilakukan untuk mengetahui fluktuasi volume air yang terjadi di tampungan selama proses pemanenan air hujan. Simulasi ini juga dilaksanakan untuk mengetahui kapasitas daya dukung pemanenan air hujan terhadap pemenuhan kebutuhan domestik pada rumah yang bersangkutan. Simulasi dilakukan berdasarkan persamaan (1) sampai persamaan (5) pada Bab Tinjauan Pustaka. Analisa hasil simulasi dilakukan dalam rangka menyelidiki volume tampungan air hujan yang paling efektif yang akan diterapkan pada desain rumah.

3.6 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya

Pada bagian ini dilakukan pengolahan data untuk menentukan biaya dalam pembangunan rumah yang berkarakteristik rumah adat Lampung dengan instalasi Rainwater Harvesting.

3.7 Kesimpulan dan Rekomendasi

(34)

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian mengenai SistemPemanenan Air Hujan Pada Desain Rumah Modern yang Berdasar Pada Kearifan Lokal Rumah Adat Lampung dapat disimpulkan bahwa:

1. Rumah ini memiliki konsep rumah hunian yang berpanggung seperti rumah adat Lampung akan tetapi rumah ini terbuat dari beton dengan menambahkan ornamen-ornamen yang terbuat dari kayu agar tidak menghilangkan filosofi rumah adat Lampung yang terbuat dari kayu. Rumah ini didesain dengan luas 54m2 yang dapat dihuni 4-5 orang. Pada rumah ini ditambahkan sistem pemanenan air hujan dengan tampungan air hujan sebesar 24m3 pada bagian kolong rumah.

2. Sistem pemanenan air hujan pada rumah yang didesain secara signifikan mampu menjadi alternative sumber air domestic pada rumah yang bersangkutan. Untuk tahun-tahun basah (2010 dan 2013), sistem pemanenan air hujan tersebut mampu mensuplai sekitar 80% sampai 90% dari kebutuhan air domestic tahunan. Sebaliknya, untuk tahun-tahun kering (2011 dan 2012), sistem pemanenan air hujan tersebut mampu mensuplai sekitar 60% dari kebutuhan air domestic tahunan.

(35)

30

regional, dapat mengurangi resiko banjir pada rumah tinggal, dapat menambah luas bangunan rumah tinggal, dan dapat mempromosikan kearifan local masyarakat Lampung.

4. Setelah dilakukan analisana rencana anggaran biaya maka biaya yang diperlukan untuk membangun rumah dengan sistem pemanenan air hujan yang berkarakteristik rumah adat Lampung sebesar Rp. 268.000.000,- (Dua Ratus Enam Puluh Delapan Juta Rupiah) lebih mahal berkisar antara 20%-30% dari rumah tipe 54 pada umumnya yang memiliki nominal sebesar Rp. 213.000.000,- (Dua Ratus Tiga Belas Juta Rupiah).

5.2 Saran

Beberapa saran dan rekomendasi diberikan sehubungan dengan penelitian ini. Saran danr ekomendasi tersebut adalah:

1. Pada akhirnya konsep rumah ini direkomendasikan untuk memberikan warna baru dalam desain-desain rumah modern yang ada pada saat ini, dengan menyelaraskan dengan filosofi rumah adat Lampung. Desain rumah ini dapat memberikan opsi lain kepada para pengembang (developer) perumahan untuk menerapkan konsep bangunan pada perumahan yang akan dibuat. Selain memiliki keuntungan secara teknis, penerapan desain rumah ini juga dapat memberikan keuntungan secara social yaitu terpeliharanya cirri khas dan budaya lokal.

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Abdulla, F. A. and Al-Shareef, A.W. 2009. Roof rainwater harvesting systems for household water supply in Jordan. Desalination, 243, 195–207.

Basinger, M., Montalto, F. and Lall , U. 2010. A rainwater harvesting system reliability model based on nonparametric stochastic rainfall generator.

Journal of Hydrology, 392, 105–118.

Cowden, J.R., Watkins, D.W. and Mihelcic, J.R., 2008. Stochastic rainfall modeling in West Africa: parsimonious approaches for domestic rainwater harvesting assessment. Journal of Hydrology, 361, 64–77.

CRD, 1996. Rainwater Harvesting [online]. Capital Regional District website. Available from:

http://www.crd.bc.ca/water/conservation/outdoorwateruse/recycling/harve

sting.htm. [Accessed March 1, 2013].

Fewkes, A. 1999 The use of rainwater for WC flushing: the field testing of a collection system. Building and Environment, 34(6), 765–772.

Kahinda, J. M., Taigbenu, A.E., and Boroto, R.J. 2010 Domestic rainwater harvesting as an adaptation measure to climate change in South Africa.

Physics and Chemistry of the Earth, 32(15-18), 1050–1057.

Kembahang, D. 2013. Rumah Adat Lampung [Lambang Kesatuan Entitas Dan Klan Ulun Lampung]. Batin Budaya Purba website. Available from:

http://www.weather-and-climate.com/average-monthly-Rainfall-Temperature-Sunshine-in-Indonesia [Accessed September 26, 2014].

Kementrian Pekerjaan Umum. 2012. Analisa Harga Satuan (AHSP) Bidang Pekerjaan Umum. 69 hlm.

(37)

Laresque. 2005. Water Supplies, Department of Landscape Architecture, University of Washington website. Available from:

http://courses.washington.edu/larescue/projects/vince/. [Accessed

September 26, 2014].

Lee, K.W., Lee, C.H., Yang, M.S. and Yu, C.C. 2000. Probabilistic design of storage capacity for rainwater cistern systems. Journal of Agricultural Engineering Systems, 77 (3), 343–348.

Renara. 2012. Rumah adat Lampung. Tell The World website. Available from:

http://www.wwftelltheworld.com/author/telltheworld01/page/2/ [Accessed

September 27, 2014].

Susilo, G.E., Yamamoto, K. and Imai, T. 2011. The Identification of Rainwater Harvesting Potency in Supporting Freshwater Availability under the Effect of El Nino. Proceeding IWA – ASPIRE International Conference, October 2011, Tokyo – Japan.

Washilatur, R. 2008 Pola konsumsi air untuk kebutuhan domestik di Sukoharjo bagian Utara (Domestic Water Consumption Pattern in Northern Sukoharjo). BSc thesis, Physical Geography Departement, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia.

Wulan, A. I. S. 2005 Kualitas air bersih untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga di Desa Pesarean Kecamatan Adiwerna Kabupaten Tegal

(Evaluation of water quality for domestic water use in Pesarean Village, Adiwerna – Tegal). BSc thesis, Geography Departement, Universitas Negeri Semarang, Indonesia.

World Weather and Climate Information. 2013. Average weather and climate in Indonesia. World Weather and Climate Information website. Available from:

Gambar

Gambar 1. Rumah adat Lampung (Renara, 2012)
Gambar 2. Fasilitas standar untuk pemanenan air hujan
Gambar 3. Diagram Aliran Metode Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Bu çalışmada modelleme etkinlikleri bağlamında öğrenci çalışmalarını inceleyerek öğrencilerin düşünme biçimlerindeki hataları tespit eden bir grup lise

Kualitas air berupa DO dan pH pemeliharaan ikan mas dengan sistem akuaponik aliran atas menunjukan hasil yang baik pada penggunaan batu apung (P3) lalu diikuti oleh

Perheen rakenteessa (lasten itsenäistyminen ja muutto kotoa) ja perhedynamiikassa tapah- tuneet muutokset olivat myös omiaan lisäämään alkoholin kulutusta haastateltavien

Pandangan hukum Islam terkait penyalahgunaan obat Tramadhol sudah sangat jelas melarang akan sesuatu yang memabukkan apalagi penyalah gunaanya secara berlebihan

Darii uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kemandirian penyandang disabilitas tubuh secara keseluruhan setelah menerima program pelayanan dan rehabilitasi sosial

Berhubung penelitian ini tidak melibatkan teknis maka kriteria situs web ideal yang akan digunakan untuk menganalisa situs web program Wisata Museum adalah yang terkait

Modifikasi minyak lemak alami dapat ditempuh dengan mengubah komposisi dan posisi atau distribusi gugus asil (residu asam lemak dalam molekul lemak) untuk membentuk suatu lemak

Menurut Agrios (1996), tanaman yang terserang penyakit akan melakukan perlawanan terhadap serangan patogen dan mengubah struktur anatomi, termasuk menambah