• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMITMEN BERAGAMA PADA NOVEL WO AI NI ALLAH KARYA VANNY CHRISMA DAN RANCANGAN PEMBELAJARANNYA DISEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KOMITMEN BERAGAMA PADA NOVEL WO AI NI ALLAH KARYA VANNY CHRISMA DAN RANCANGAN PEMBELAJARANNYA DISEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

KOMITMEN BERAGAMA PADA NOVELWO AI NI ALLAHKARYA VANNY CHRISMA DAN RANCANGAN PEMBELAJARANNYA

DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) (Skripsi)

Oleh Annisa Elvira

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

ABSTRAK

KOMITMEN BERAGAMA PADA NOVEL WO AI NI ALLAH

KARYA VANNY CHRISMA DAN RANCANGAN PEMBELAJARANNYA DISEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

Oleh

ANNISA ELVIRA

Penelitian ini membahas komitmen beragama dalam novel Wo Ai Ni Allah karya Vanny Chrisma dan rancangan pembelajarannya di Sekolah Menengah Atas (SMA). Tujuan penelitian ini mendeskripsikan komitmen beragama pada aspek dimensi keyakinan (Belief), dimensi praktik (Practice), dimensi pengalaman (Experience), dimensi pengetahuan (Knowledge), dimensi konsekuensi (Consequence) dan mendeskripsikan rancangan pembelajarannya di SMA.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini adalah novelWo Ai Ni Allahkarya Vanny Chrisma yang diterbitkan pada tahun 2014. Data yang dianalisis dalam penelitian ini berupa, kata, kalimat, atau kutipan teks yang berkaitan dengan komitmen beragama dalam novel Wo Ai Ni Allah karya Vanny Chrisma dan rancangan pembelajarannya di Sekolah Menengah Atas (SMA).

(3)

KOMITMEN BERAGAMA PADA NOVELWO AI NI ALLAH KARYA VANNY CHRISMA DAN RANCANGAN PEMBELAJARANNYA

DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

Oleh

ANNISA ELVIRA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, Kelurahan Sukabumi Indah, Kecamatan Sukabumi, Provinsi Lampung pada tanggal 13 Agustus 1993, sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Drs. Ibnu Hajar dan Nurmala Dewi. Pendidikan yang telah ditempuh penulis adalah TK Pratama, diselesaikan pada tahun 1999. Pendidikan di SD Negeri 2 Rawa Laut (Teladan) diselesaikan pada tahun 2005. Pendidikan di SMPN 5 Bandar Lampung, diselesaikan pada tahun 2008. Pendidikan di SMA Negeri 12 Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2011.

(5)

MOTO

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.

(Q.S. Al-Insyirah:6)

Sekarang Allah telah meringankan kamu karena Dia mengetahui bahwa ada

kelemahan padamu. Maka jika di antara kamu ada seratus orang yang sabar,

niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus (orang musuh); dan jika

di antara kamu ada seribu orang (yang sabar), niscaya mereka

dapat mengalahkan dua ribu orang dengan seizin Allah.

Allah beserta orang-orang yang sabar.

(QS. Al-Anfal:66)

Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja

keras (untuk urusan yang lain).

(6)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan Alhamdulillah dan rasa bahagia atas nikmat yang diberi Allahsubhanahuwataala, kupersembahkan karya sederhana ini untuk orang-orang yang paling berharga dalam hidupku.

1. Ayahanda dan Ibunda tercintaku, Bapak Drs.Ibnu Hajar dan Ibu Nurmala Dewi yang tak henti-hentinya mencurahkan kasih sayang, mendidik dengan penuh cinta, dan berdoa dengan keikhlasan hati untuk keberhasilanku menggapai cita-cita serta selalu menanti keberhasilanku.

2. Adik-adik tersayangku Nadya Syafira dan Nabila Trisananda yang telah memberikan doa dan dukungan dalam menuntut ilmu serta menanti keberhasilanku.

3. Untuk keluarga besarku yang selalu menanti keberhasilanku.

(7)

ix

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Komitmen Bergama Pada Novel Wo Ai Ni Allah Karya Vanny Chrisma dan Rancangan Pembelajarannya Di Sekolah Menengah Atas (SMA)” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Lampung.

Dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis tentu telah banyak menerima masukan, arahan, bimbingan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak. Sehubungan dengan hal itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak berikut.

1. Dr. Bujang Rahman, M.Si. sebagai Dekan FKIP Universitas Lampung.

2. Dr. Mulyanto Widodo, M.Pd. sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni serta sekaligus Pembahas atas kesediaan dan keikhlasannya memberikan bimbingan, saran, arahan dan motivasi yang diberikan selama penyusunan skripsi ini.

(8)

x 4. Dr. Munaris, M.Pd. sebagai Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, saran, arahan, motivasi dan bantuan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu dosen serta staf Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni kepada penulis untuk menyelesaikan studi.

6. orangtuaku tersayang Drs. Ibnu Hajar dan Nurmala Dewi yang selalu memberi semangat dan doa.

7. sahabat-sahabat seperjuanganku, Lia Annisa, Lismayana, Yunita Fitri Yanti, Fitayah Fatimah Ramadhani, Ayu Wandira, dan Rifany Maulidya yang selalu setia mendukungku dan memberiku semangat.

8. teman-teman seperjuangan di Batrasia angkatan 2011, Septiana Ningsih, S.Pd, Reni Apriyanti, Citra Winda Ulvia, Sulaiman, Nurdin Putra Jaya, Edi Parlindungan Tampubolon, Ahmad Farhan serta adik-adik dan kakak-kakak Batrasia yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

9. teman-teman KKN Kependidikan Terintegrasi dan PPL atas kebersamaan dan kenangan selama ini Praba Kurnia Dini Kalinda, Dita Apriyani, Leni Widya Ningsih, Laili Fauziah Sufi, Ocni Alfiah, Gatot Widya Anggara, Fiky Nazaruddin, Yogi Fitriani , dan Reni Hudya di Pekon Kutadalom, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus.

10. seluruh keluarga besarku yang telah menyelipkan senyum dan doa untuk keberhasilanku.

(9)

xi Semoga Allahsubhanahuwataala membalas segala keikhlasan, amal, dan bantuan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi dunia pendidikan, khususnya Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Amin.

Bandarlampung, 08 September 2015

(10)

xii

2.2 Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran ... 10

2.3 Komitmen Beragama ... 12

2.3.1 Dimensi Komitmen Beragama... 14

2.3.1.1 Dimensi Keyakinan (Belief) ... 14

2.3.1.2 Dimensi Praktik (Practice) ... 15

2.3.1.3 Dimensi Pengalaman (Experience) ... 16

2.3.1.4 Dimensi Pengetahuan (Knowledge) ... 16

2.3.1.5 Dimensi Pengamalan (Consequence) ... 17

2.4 Rancangan Pembelajaran Novel di Sekolah Menengah Atas (SMA) ... 18

2.4.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 20

2.4.1.1 Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .... 20

2.4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran ... 21

2.4.2 Tujuan Pembelajaran ... 25

2.4.3 Materi Pembelajaran... 25

(11)

xiii

2.4.5 Sumber Belajar ... 28

2.4.6 Penilaian Pembelajaran... 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian... 32

3.2 Data danSumber Data ... 33

3.3 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis Data ... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ... 35

4.2 Pembahasan... 39

4.2.1 Dimensi Komitmen Beragama Tokoh Tan Tio ... 39

4.2.1.1 Dimensi Keyakinan(Belief) ... 40

4.2.1.2 Dimensi Pengalaman (Experience) ... 41

4.2.1.3 Dimensi Pengetahuan (Knowledge) ... 42

4.2.1.4 Dimensi Konsekuensi (Consequence) ... 45

4.2.2 Dimensi Komitmen Beragama Tokoh Mei Hwa... 45

4.2.2.1 Dimensi Keyakinan (Belief) ... 47

4.2.2.2 Dimensi Praktik (Practice) ... 48

4.2.2.3 Dimensi Pengalaman (Experience) ... 49

4.2.2.4 Dimensi Pengetahuan (Knowledge) ... 51

4.2.2.5 Dimensi Konsekuensi (Consequence) ... 53

4.2.3 Dimensi Komitmen Beragama Tokoh Amei Chan... 55

4.2.3.1 Dimensi Keyakinan (Belief) ... 56

4.2.3.2 Dimensi Praktik (Practice)... 58

4.2.3.3 Dimensi Pengalaman (Experience) ... 59

4.2.3.4 Dimensi Pengetahuan (Knowledge) ... 60

4.2.3.5 Dimensi Konsekuensi (Consequence) ... 62

4.2.4 Dimensi Komitmen Beragama Tokoh Ustadz Rohim... 64

4.2.4.1 Dimensi Keyakinan (Belief) ... 65

4.2.4.2 Dimensi Praktik (Practice)... 66

4.2.4.3 Dimensi Pengetahuan (Knowledge) ... 66

4.2.4.4 Dimensi Konsekuensi (Consequence) ... 68

4.2.5 Dimensi Komitmen Beragama Tokoh Biksu Yan Cin ... 70

4.2.5.1 Dimensi Keyakinan (Belief) ... 71

4.2.5.2 Dimensi Pengetahuan (Knowledge) ... 72

4.2.5.3 Dimensi Konsekuensi (Consequence) ... 73

4.2.6 Dimensi Komitmen Beragama Tokoh Liong San ... 74

4.2.6.1 Dimensi Keyakinan (Belief) ... 76

4.2.6.2 Dimensi Praktik (Practice) ... 77

4.2.6.3 Dimensi Pengalaman (Experience) ... 77

4.2.6.4 Dimensi Pengetahuan (Knowledge) ... 78

4.2.7 Dimensi Komitmen Beragama Tokoh Husain... 78

4.2.7.1 Dimensi Keyakinan(Belief) ... 79

4.2.7.2 Dimensi Praktik (Practice) ... 79

4.2.7.3 Dimensi Pengetahuan (Knowledge) ... 80

(12)

xiv

4.2.8 Dimensi Komitmen Beragama Tokoh Safiyah... 82

4.2.8.1 Dimensi Keyakinan (Belief) ... 83

4.2.8.2 Dimensi Praktik (Practice) ... 84

4.2.8.3 Dimensi Pengalaman (Experience) ... 84

4.2.8.4 Dimensi Pengetahuan (Knowledge) ... 85

4.2.8.5 Dimensi Konsekuensi (Consequence) ... 86

4.2.9 Komitmen Beragama Para TokohWo Ai Ni Allah... 88

4.2.10 Pendidikan Karakter Para TokohWo Ai Ni Allah... 92

4.2.11 Rancangan Pembelajaran di Sekolah Menengah Atas ... 95

4.2.11.1 Identitas Mata Pelajaran ... 96

4.2.11.2 Kompetensi Inti... 96

4.2.11.3 Kompetensi Dasar dan Indikator... 98

4.2.11.4 Tujuan Pembelajaran... 99

4.2.11.5 Materi Pembelajaran ... 100

4.2.11.6 Model Pembelajaran... 101

4.2.11.7 Media/alat,Bahan, danSumber Belajar... 101

4.2.11.8 Kegiatan Pembelajaran... 102

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 104

5.2 Saran... 105 DAFTAR PUSTAKA

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ... 10 Tabel 2.2 Jumlah Data Nilai-nilai Komitmen Beragama dalam Novel

(14)

xvi

DAFTAR SINGKATAN

DK : Dimensi Keyakinan

DPR : Dimensi Praktik DPY : Dimensi Pengalaman DPG : Dimensi Pengetahuan DKS : Dimensi Konsekuensi BDT : Berbicara dengan Tuhan LTT : Lelaki itu Telah Terbunuh

GKKK : Gadis Kecil Kehilangan Kesadaran STA : Sendiri di Tempat Asing

GKDP : Gadis Kecil Ditangkap Polisi KNTT : Kesaksian Nyonya Tan Tio BWGN : Believe With God and Not!

AL : A Liong

KTMTI : Ketika Tuhan Merubah Takdir Iman KSST : Ketika Satu per Satu Terjawab LYM : Lidah yang Membeku

WMA : Wanita yang Menemukan Agama SG : Sesuatu yang Ganjil

(15)

xvii MMGK : Mereka Menculik Gadis Kecil

(16)
(17)
(18)
(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehadiran sastra di era globalisasi saat ini merupakan suatu kegiatan yang kreatif dan imajinatif. Sastra diciptakan melalui kreativitas dari pencipta karya sastra itu sendiri. Karya sastra tidak mungkin tercipta jika para penulis tidak mempunyai kreativitas dan imajinasi yang baik untuk menghidupkan karya sastra tersebut. Sastra mempunyai fungsi ganda, yakni menghibur dan sekaligus bermanfaat bagi pembacanya (Horatius dalam Budianta, dkk., 2006:19). Membaca karya sastra memang tidak hanya untuk kesenangan. Sebabnya, karya sastra sesungguhnya juga merupakan miniatur kehidupan dengan berbagai persoalannya. Novel adalah salah satu karya sastra yang di dalamnya berisi tentang pelajaran kehidupan, karena pada dasarnya karya sastra mengandung ajaran moral estetika, dan berbagai hal yang menyangkut tata pergaulan sesama umat manusia.

(20)

2

moral yang berwujud nilai keagamaannya. Nilai-nilai keagamaan sangat mempengaruhi perilaku dan tindakan manusia baik yang dilakukan secara perorangan maupun kelompok. Ukuran penilaian perilaku dan tindakan ini dikenakan bagi perbuatan-perbuatan yang sifatnya pribadi semata-mata diserahkan dengan cara mempertimbangkan dan atas kemauan orang itu sendiri untuk melakukannya atau dapat dikatakan bagaimana seseorang itu berkomitmen dalam agama yang sebenarnya untuk keuntungan seseorang itu sendiri dalam melakukan sesuatu dalam berperilaku atau bertindak.

Nilai religius atau keagamaan juga masuk dalam 18 nilai pendidikan karakter Kurikulum 2013, yaitu nilai sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain. Mengingat di era globalisasi ini siswa mempunyai kecenderungan dalam dirinya untuk mencontoh dan meniru perbuatan atau tindakan orang lain yang berada dilingkungannya, itulah salah satu nilai yang terpenting ditanamkan pada diri siswa untuk mengembangkan kepribadian mereka melalui komitmen dalam beragama. Dalam kehidupan manusia, seseorang berkomitmen berbeda-beda tentang ajaran agamanya, dan dalam komitmen beragama ini mempunyai lima aspek-aspek dimensi, yaitu dimensi keyakinan (belief), dimensi praktik (practice), dimensi pengalaman (experience), dimensi pengetahuan (knowledge), dan dimensi pengamalan/ konsekuensi (consequence).

(21)

3

memberi kesadaran batin untuk membuat kebaikan, dan perlu ditanamkan kesadaran tentang pemahaman dan penghayatan terhadap nilai keagamaan terutama pada zaman globalisasi sekarang ini sangat diperlukan sebuah karya fiksi berupa novel yang memiliki nilai keagamaan untuk berkomitmen sebagai pembangun iman.

Salah satu karya sastra yang dapat diajarkan di SMA adalah novel. Kita tahu perkembangan novel di Indonesia cukup pesat, terbukti dengan banyaknya novel-novel baru yang diterbitkan. Dalam sebuah novel-novel, kita tidak hanya menemukan satu nilai saja, tetapi bermacam-macam nilai yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Sebuah novel menawarkan model kehidupan yang mengandung penerapan moral dalam sikap dan perilaku tokoh dalam cerita novel tersebut. Melalui cerita, pembaca diharapkan dapat mengambil hikmah dari pesan-pesan yang disampaikan dalam novel tersebut. Perlu diingat bahwa karya sastra tidaklah semuanya baik, khususnya novel karena tidak semua novel mengandung nilai moral, pendidikan, budaya, dan agama. Oleh karena itu, suatu keharusan bagi guru Bahasa dan Sastra Indonesia untuk memilih, membaca, memahami, dan menilai karya sastra (novel) yang pantas untuk dibelajarkan kepada anak didiknya.

(22)

4

kemampuan berpikir siswa, yang pada gilirannya kegiatan berpikir itu dapat membantu siswa untuk memperoleh pengetahuan yang mereka konstruksi sendiri (Abidin, 2014:2).

Kegiatan pembelajaran dalam Kurikulum 2013 yang dilakukan guru di kelas meliputi tiga tahap, yaitu perencanaan pembelajaran yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran (RPP), pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, dan penilaian pembelajaran yang dilakukan berdasarkan penilaian autentik (Authentic Assessment). Kegiatan pembelajaran ini yang dapat menekankan bagaimana cara agar tercapainya tujuan pembelajaran tersebut.

(23)

5

Chrisma dan bagaimanakah merancang pembelajarannya di sekolah menengah atas.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas terdapat rumusan masalah dalam penelitian ini adalah“Bagaimana komitmen beragama pada tokoh dalam novel Wo Ai Ni Allah

karya Vanny Chrisma dan rancangan pembelajarannya di sekolah menengah atas (SMA)?”yang akan diteliti adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah komitmen beragama pada pada tokoh dalam novel Wo Ai Ni Allah yang meliputi: dimensi keyakinan (belief), dimensi praktik (practice), dimensi pengalaman (experience), dimensi pengetahuan (knowledge), dan dimensi konsekuensi (consequence)?

2. Bagaimanakah rancangan pembelajaran siswa Sekolah Menengah Atas (SMA)?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Mendeskripsikan komitmen beragama apa yang terkandung dalam novel

Wo Ai Ni Allahkarya Vanny Chrisma.

(24)

6

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis.

1. Secara Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperdalam materi bahasa dan sastra Indonesia, khususnya materi menganalisis teks novel yang dapat di lihat dimensi-dimensi komitmen beragamanya dalam penokohan pada novel.

2. Secara Praktis

Secara praktis hasil-hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai data dasar bagi peneliti lainnya yang sejenis untuk memperkaya studi sastra, khususnya mengenai komitmen dalam beragama pada novel Wo Ai Ni Allah. Selain itu, penelitian ini bermanfaat untuk,

a) menjadi masukan bagi para guru di SMA sebagai alternatif dalam memilih bahan ajar yang terdapat nilai keagamaannya untuk berkomitmen dalam beragama yang dapat dilihat pada novel,

b) membantu siswa SMA dalam mengapresiasi aspek-aspek komitmen dalam beragama pada novelWo Ai Ni Allahkarya Vanny Chrisma,

c) meningkatkan pemahaman dan apresiasi pembaca karya sastra khususnya pada novelWo Ai Ni Allahkarya Vanny Chrisma, dan

(25)

7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah komitmen dalam beragama pada novel

(26)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

Landasan teori berisikan teori-teori yang menjadi landasan dalam penelitian. Dengan adanya teori-teori akan memperkokoh pemahaman sebelum melakukan penelitian. Dalam bab ini terdapat tentang pengertian novel, pendidikan karakter, pengertian komitmen beragama dan rancangan pembelajaran novel di SMA.

2.1 Pengertian Novel

Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Novel merupakan suatu karya sastra yang bersifat fiktif dan imajinatif. Kata novel berasa dari bahasa latin novellus

yang diturunkan pula dari kata novies yang berarti „baru’. Dikatakan „baru’ karena apabila dibandingkan dengan jenis-jenis sastra lainnya seperti puisi, drama, dan lain-lainnya, maka jenis novel ini muncul kemudian (Tarigan, 2011:167).

(27)

9

Dalam “The American College Dictionary” novel adalah suatu cerita prosa yang fiktif dalam panjang yang tertentu, yang melukiskan para tokoh, gerak serta adegan kehidupan nyata yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut. Virgina Wolf mengatakan bahwa sebuah roman atau novel ialah terutama sekali sebuah eksplorasi atau suatu kronik penghidupan; merenungkan dan melukiskan dalam bentuk yang tertentu, pengaruh, ikatan, hasil, kehancuran, atau tercapainya gerak-gerik manusia (Tarigan, 2011:167).

Novel sebagai sebuah karya fiksi menawarkan sebuah dunia, dunia yang berisi model kehidupan yang diidealkan, dunia imajinatif, yang dibangun melalui berbagai unsur instrinsiknya seperti peristiwa plot, tokoh (dan penokohan), latar, sudut pandang, dan lain-lain yang kesemuanya juga bersifat imajinatif (Nurgiyantoro, 2013:5). Novel ialah suatu karangan prosa yang bersifat cerita yang menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang-orang dalam tokoh cerita (H.B. Jassin dalam Suroto, 1989:19).

Tarigan (1896:165) menjelaskan berdasarkan segi jumlah kata, maka biasanya suatu novel mengandung kata-kata yang berkisar antara 35.000 buah sampai tak terbatas jumlahnya. Novel juga memiliki kelebihan yang khas yaitu, kemampuannya menyampaikan permasalahan yang komplek secara penuh, mengkreasikan sebuah dunia yang “jadi” (Nurgiyantoro, 2013:13).

(28)

10 10 2.2 Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran

Pembelajaran karakter ditujukan untuk membangun karakter pada diri siswa. Wujud karakter tersebut adalah nilai-nilai yang dipandang, baik dalam konteks universal maupun dalam konteks keindonesiaan yakni nilai-nilai yang berbasis budaya bangsa (Abidin, 2012:67). Kemendiknas (dalam Abidin, 2012: 67-68) merumuskan 18 nilai karakter yang harus dikembangkan pada diri anak selama pembelajaran.

Table 2. 1

Nilai dan Deskripsi Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

No Nilai Deskripsi

1 Religius

Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2 Jujur

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3 Toleransi

Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari

Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh- sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

6 Kreatif

(29)

11 11 orang lain.

9 Rasa Ingin Tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.

10 Semangat Kebangsaan

Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan Negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

11 Cinta Tanah Air

Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi dan politik bangsa.

12 Menghargai Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

13 Bersahabat/ Komunikatif

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.

16 Peduli Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, dan budaya, Negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

(30)

12 12 2.3 Komitmen Beragama

Komitmen adalah terjemahan langsung kata commitment. Akar katanya adalah

commit yang berasal dari bahasa latin committere. Kata ini berarti untuk menghubungkan, dan mempercayakan. Seseorang dikatakan mempunyai atau menunjukkan komitmen antara lain ketika ia bertindak sesuai dengan apa yang dikatakannya. Komitmen ditunjukkan oleh keselarasan (congruency) antara niat (intent), perkataan (words) dan perbuatan atau tindakan (action). Orang yang mempunyai komitmen tinggi terhadap agamanya cenderung memandang kehidupan dan berbagai persoalannya dengan kacamata agama dan sistem nilai yang dikandungnya (http://prociding.lppm.unisba.ac.id/index.php/sosial/article/

viewfile/104/54 diakses 31 Maret 2015, 20:26 WIB).

(31)

13 13 Seseorang yang berkomitmen pada agamanya adalah seseorang yang memegang teguh pendirian tentang ajaran agamanya walaupun banyak perbedaan-perbedaan ajaran agamanya. Masalah-masalah yang terjadi pada pengertian agama itulah yang menimbulkan komitmen. Suatu dimensi dalam beragama, karena dimensi satu agama itulah yang menunjukkan jati diri seseorang dalam memilih satu keyakinan. Worthington mendefinisikan komitmen agama sebagai the degree to which a person adheres to his or her religious values, belief, and practice and uses them in daily living. Hill dan Hood menyatakan bahwa komitmen beragama dapat dilihat dalam sejumlah gejala, antara lain: (1) keanggotaan dan keterlibatan seseorang dalam suatu organisasi keagamaan, (2) tingkat pertisipasi seseorang dalam suatu aktivitas keagamaan atau praktik peribadatan, (3) sikap terhadap suatu kejadian atau pengalaman keagamaan, dan (4) keyakinan terhadap ajaran

dan pandangan-pandangan mendasar keagamaan (http://prociding.lppm.

unisba.ac.id/index.php/sosial/article/viewfile/104/54 diakses 31 Maret 2015,

20:26 WIB).

(32)

14 14 2.3.1 Dimensi Komitmen Beragama

Keberagamaan diwujudkan dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Aktivitas beragama bukan hanya terjadi ketika seseorang melakukan perilaku ritual (beribadah), tapi juga ketika melakukan aktivitas lain yang didorong oleh kekuatan supranatural. Bukan hanya yang berkaitan dengan aktivitas yang tampak dan dapat dilihat mata, tapi juga aktivitas yang tampak dan terjadi dalam hati seseorang. Karena itu, keberagamaan seseorang akan meliputi berbagai macam sisi atau dimensi (Ancok dan Suroso, 2011:76).

Charles dan Rodney Stark (1974:14) mengungkapkan aspek-aspek komitmen beragama dalam lima macam dimensi, yaitu dimensi keyakinan (belief), dimensi praktik (practice), dimensi pengalaman (experience), dimensi pengetahuan (knowledge), dan dimensi konsekuensi (consequence).

2.3.1.1 Dimensi Keyakinan (Belief)

Dimensi ini berisi pengharapan-pengharapan bagi orang-orang religius yang berpegang teguh pada pandangan teologis tertentu dan mengakui kebenaran doktrin-doktrin tersebut. Setiap agama mempertahankan seperangkat kepercayaan agar para penganut diharapkan akan taat. Walaupun demikian, isi dan ruang lingkup keyakinan itu bervariasi tidak hanya di antara agama-agama, tetapi seringkali juga di antara tradisi-tradisi dalam agama yang sama.

(33)

15 15

2.3.1.2 Dimensi Praktik (Practice)

Dimensi ini mencakup perilaku pemujaan, ketaatan, dan hal-hal yang dilakukan orang untuk menunjukkan komitmen terhadap agama yang dianutnya. Praktik- praktik keagamaan ini terdiri atas dua kelas penting, yaitu:

a. Ritual

Mengacu kepada seperangkat ritus, tindakan keagamaan formal dan praktik- praktik suci yang semua mengharapkan para pemeluk melaksanakan. Misalnya, dalam Kristen sebagian dari pengharapan ritual itu diwujudkan dalam kebaktian gereja, persekutuan suci, baptis, perkawinan dan semacamnya.

b. Ketaatan

Ketaatan dan ritual bagaikan ikan dengan air, meski ada perbedaan penting. Apabila aspek ritual dari komitmen sangat formal dan khas publik, semua agama yang di kenal juga mempunyai perangkat tindakan persembahan dan kontemplasi personal yang relatif spontan, informal, dan khas pribadi. Ketaatan di lingkungan penganut Kristen diungkapkan melalui sembahyang pribadi, membaca injil dan barangkali menyanyi himne bersama-sama.

(34)

16

2.3.1.3 Dimensi Pengalaman (Experience)

Dimensi ini berisikan dan memperhatikan fakta bahwa semua agama mengandung pengharapan-pengharapan tertentu, meski tidak tepat jika dikatakan bahwa seseorang yang beragama dengan baik pada suatu waktu akan mencapai pengetahuan subjektif dan langsung mengenai kenyataan terakhir (kenyataan terakhir bahwa ia akan mencapai suatu kontak dengan kekuatan supranatural). Seperti telah kita kemukakan, dimensi ini berkaitan dengan pengalaman keagamaan, perasaan-perasaan, persepsi-persepsi, dan sensasi-sensasi yang dialami seseorang atau didefinisikan oleh suatu kelompok keagamaan (atau masuatu masyarakat) yang melihat komunikasi, walaupun kecil, dalam esensi ketuhanan, yaitu dengan Tuhan, kenyataan terakhir, dengan otoritas transedental.

Jadi dapat disimpulkan dimensi pengalaman berisikan pengalaman-pengalaman unik dan spektakuler yang merupakan keajaiban yang datang dari Tuhan. Keterlibatan ini berkaitan dengan pengalaman keagamaan, perasaan-perasaan (rasa atau keadaan batin sewaktu menghadapi sesuatu) dan sensasi-sensasi (rasa yang merangsang emosi) yang dialami seseorang.

2.3.1.4 Dimensi Pengetahuan (Knowledge)

(35)

17

tidak selalu bersandar pada keyakinan. Lebih jauh, seseorang dapat berkeyakinan bahwa kuat tanpa benar-benar memahami agamanya, atau kepercayaan bisa kuat atas dasar pengetahuan yang amat sedikit.

Jadi dapat disimpulkan, dimensi pengetahuan agama mengacu pada tingkatan sejauh mana seseorang memiki pengetahuan tentang ajaran agama dan aktivitasnya di dalam menambah pengetahuan ajaran agamanya. Aspek dimensi pengetahuan agama ini berkaitan dengan pengetahuan atau pemahaman seseorang terhadap ajaran-ajaran agamanya.

2.3.1.5 Dimensi Konsekuensi (Consequence)

Konsekuensi komitmen agama berlainan dari keempat dimensi yang dibicarakan di atas. Dimensi ini mengacu pada identifikasi akibat-akibat keyakinan keagamaan, praktik, pengalaman, dan pengetahuan seseorang dari hari ke hari. Istilah ”kerja” dalam pengertian teologis (kepercayaan keagamaan) digunakan disini. Walaupun agama banyak menggariskan bagaimana pemeluknya seharusnya berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-sehari, tidak sepenuhnya jelas sebatas mana konsekuensi-konsekuensi agama merupakan bagian dari komitmen keagamaan atau semata-mata berasal dari agama, atau dapat dikatakan dimensi pengemalan mencakup sejauh mana perilaku seseorang dimotivasikan oleh ajaran agamanya.

(36)

18

komitmen mereka terhadap ajaran-ajaran agama yang tercermin dalam sikap dan perilaku mereka. Agama tidak hanya mencakup satu dimensi saja, namun dimensi agama harus berjalan dengan berbagai dimensi lainnya yang saling berkaitan erat. Jika hanya salah satu saja yang dijalankan dalam beragama, maka orang tersebut belum berkomitmen dalam agamanya secara utuh.

2.4 Rancangan Pembelajaran

(37)

19

Novel sebagai bagian dari karya sastra merupakan alternative bahan pelajaran yang masuk dalam komponen dasar kegiatan belajar-mengajar di SMA atau sekolah lain yang sederajat. Pembelajaran sastra (khususnya novel) di sekolah sangat penting. Dalam karya sastra (novel) banyak pelajaran-pelajaran dan nilai- nilai positif yang dapat dijadikan bahan dalam kehidupan bermasyarakat bila pembaca menghayati dan mempelajari isi novel, pembaca merasa ikut dalam adegan cerita tersebut.

Dalam mengelola pembelajaran, guru sebagai manajer melaksanakan berbagai langkah kegiatan, salah satunya adalah merancang pembelajaran dengan mengintegrasikan nilai religius dalam perencanaan pembelajaran yang disusun untuk memenuhi harapan dan tercapainya tujuan pembelajaran. Perencanaan yang dimaksud yakni suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipasif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang ditetapkan (Uno, 2008:2). Perencanaan atau perancangan (desain) ini sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi mungkin berinteraksi dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena itu, pembelajaran memusatkan perhatian pada “bagaimana membelajarkan siswa”, dan bukan pada “apa yang dipelajari siswa” (Uno, 2008:2-3). Perencanaan proses pembelajaran

(38)

20

2.4.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan dijabarkan dalam silabus. Lingkup rencana pembelajaran paling luas mencakup satu kompetensi dasar yang terdiri atas satu atau beberapa indikator untuk satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan disatuan pendidikan (Rusman, 2012). Dalam pedoman umum pembelajaran kurikulum 2013 disebutkan bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah program perencanaan yang disusun sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran untuk setiap kali pertemuan. RPP dikembangkan berdasarkan silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai kompetensi dasar. Adapaun manfaat dari RPP adalah:

a. Sebagai panduan dan arahan proses pembelajaran

b. Untuk memperediksi keberhasilan yang akan dicapai dalam proses pembelajaran

c. Untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi d. Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara optimal

e. Untuk mengorganisisr kegiatan pembelajaran secara sistematis (Kurniasih dan Sani, 2014:1-2).

2.4.1.1 Komponen Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

(39)

21

a. Identitas mata pelajaran, meliputi satuan pendidikan, kelas, semester, program studi, mata pelajaran (tema pelajaran), dan jumlah pertemuan.

b. Perumusan Indikator disesuaikan dengan KI dan KD, serta kesesuaian dengan kata kerja operasional melalui kompetensi yang diukur.

c. Tujuan pembelajaran, menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

d. Pemilihan materi ajar disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, karakteristik peserta didik, dan alokasi waktu.

e. Pemilihan sumber belajar yang disesuaikan dengan KI dan KD, pendekatan

scientific, dan karakteristik peserta didik.

f. Pemilihan media belajar disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, materi dan pendekatan scientific, serta karakteristik peserta didik.

g. Model pembelajaran disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan pendekatan

scientific.

h. Skenario pembelajaran dengan menampilkan kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Disesuaikan dengan pendekatan scientific, penyajian sistematikan materi, alokasi waktu dengan cakupan materi.

i. Penilaian disesuaikan dengan teknik dan bentuk penilaian autentik dengan indikator pencapaian kompetensi, kunci jawaban dengan soal, dan kesesuaian penskoran dengan soal.

2.4.1.2 Pelaksanaan Pembelajaran

(40)

22

1. Kegiatan Pendahuluan

Kegiatan pendahuluan adalah langkah awal guru untuk melaksanakan pembelajaran, bisa berupa apersepsi dan motivasi sebagai berikut.

a. Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya.

b. Mengajukan pertanyaan menantang. c. Menyampaikan manfaat pembelajaran.

d. Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi pembelajaran.

2. Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan dijabarkan sebagai berikut.

a. Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik.

b. Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan melakukan observasi.

Dari kegiatan pendahuluan tersebut, guru bisa melakukan hal-hal yaang berkaitan dengan kegiatan apersepsi dan motivasi serta penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan, agar pembelajaran menjadi kondusif sesuai dengan yang guru harapkan.

2. Kegiatan Inti

(41)

23

Dalam kegiatan inti pembelajaran yang diterapkan pada kurikulum 2013, guru harus memperhatikan kompetensi yang terkait dengan sikap seperti jujur, teliti, kerjasama, toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang lain yang terdapat dalam silabus dan RPP. Kegiatan inti pembelajaran menggunaakan pendekatan saintifik, yang meliputi mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Penjelasan sebagai berikut.

a. Mengamati

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas dan bervariasi kesempatan siswa untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi siswa untuk melakukan pengamatan sesuai dengan materi yang diajarkan.

b. Menanya

(42)

24

c. Mengeksplorasi

Dalam mengeksplorasi, siswa secara aktif untuk menjelajah sekitar kehidupan siswa yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Siswa melakukan observasi untuk memeroleh pengetahuan dan siswa dapat berpikir logis dan sistematis melalui fakta yang berkaitan dengan materi pembelajaran.

d. Mengasosiasikan

Tindak lanjut dari kegiatan bertanya dan observasi adalah siswa menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai sumber melalui cara-cara yang baik. Tindak lanjut yang dilakukan dapat berupa membaca buku yang berkaitan dengan materi, memperhatikan fenomena atau objek yang lebih teliti atau melakukan eksperimen. Dari menemukan informasi tersebut, siswa menemukan keterkaitan informasi dengan informasi lainnya, dan menyimpulkan.

e. Mengomunikasikan

Mengomunikasikan yang dimaksud adalah siswa menyampaikan hasil pengamatan, informasi, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan siswa, baik tertulis maupun tidak tertulis.

3. Kegiatan Penutup

(43)

25

2.4.2 Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran perlu dibuat guru apabila indikator mengandung tuntutan kerja yang belum operasional (tidak mudah diukur). Hal in yang menentukan perlunya dibuat tujuan pembelajaran adalah jika materi dalam indikator terlalu luas. Selain itu ada kalanya dalam indikator terkandung tuntutan keterampilan yang lain. Pada prinsipnya, tujuan pembelajaran (instructional objective) adalah perilaku hasil belajar yang diharapkan terjadi, dimiliki, atau dikuasai oleh peserta didik setelah mengikuti kegiatan pembelajaran tertentu. Atau bisa juga sebagai tujuan perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh peserta didik sesuai kompetensi (Kurniasih dan sani, 2014:14).

2.4.3 Materi Pembelajaran

Materi Pelajaran (instructional materials) adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai peserta didik dalam rangka memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan. Materi pelajaran menempati posisi yang sangat penting dari keseluruhan kurikulum, yang harus dipersiapkan agar pelaksanaan pembelajaran dapat mencapai sasaran. Sasaran tersebut harus sesuai dengan kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar yang harus dicapai oleh peserta didik. Ini mengisyaratkan bahwa, materi yang ditentukan untuk kegiatan pembelajaran hendaknya materi yang benar-benar menunjang tercapainya Kompetensi Inti dan kompetensi dasar, serta tercapainya indikator kompetensi yang diharapkan (Kurniasih dan Sani, 2014:10).

(44)

26

(KI), dan Kompetensi Dasar (KD) pada standar isi yang harus dipelajari oleh siswa dalam rangka mencapai kompetensi yang telah ditentukan (Amri, 2013:82). Dalam materi pembelajaran novel terdapat pada silabus yaitu,

Nama Sekolah : SMA/MA

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas : XII

Semester : Genap

KD : 3.3 Menganalisis teks novel baik melalui lisan maupun tulisan.

Materi Pokok : • Menganalisis teks novel

(45)

27

2.4.4 Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, computer, kurikulum, dan lain-lain (Amri,

2013:34). Model pembelajaran menawarkan struktur dan pemahaman desain pembelajaran dan membuat para pengembang pembelajaran memahami masalah, merinci masalah, ke dalam unit-unit yang mudah diatasi, dan menyelesaikan masalah pembelajaran (Yulaenawati dalam Abidin, 2012:30).

Dalam pembelajaran guru diharapkan mampu memilih model pembelajaran yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Di mana dalam pemilihan model pembelajaran meliputi pendekatan suatu model pembelajaran yang luas dan menyeluruh (Amri, 2013:5). Variabel dalam model pembelajaran pada kurikulum 2013 diklasifikasikan menjadi tiga.

1. Problem Based Learning merupakan pembelajaran yang penyampaiannya dilakukan dengan cara menyajikan suatu permasalahan, mengajukan pertanyaan- pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan, dan membuka dialog. Permasalahan yang dikaji hendaknya merupakan permasalahan kontekstual yang ditemukan oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari (Sani, 2014:129).

(46)

28 28 proyek yang bermanfaat untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat atau lingkungan. Melalui metode proyek ini, siswa akan memiliki hasil kerja dirinya yang diperoleh dari belajar, karya ini berupa produk akhir dari aktivitas belajar (Sani, 2014:171-172).

3. Discovery Learning merupakan metode pembelajaran kognitif yang menuntut guru lebih kreatif menciptakan situasi yang dapat membuat peserta didik belajar aktif menemukan pengetahuan sendiri (Sani, 2014:97-98).

2.4.5 Sumber Belajar

Sumber belajar merupakan rujukan yang seharusnya berasal dari berbagai sumber yang nantinya harus dianalisis dan mengumpulkan materi yang sesuai untuk dikembangkan dalam bentuk bahan ajar. Pada prinsipnya, sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data orang dan wujud tertentu yag dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu.

2.4.6 Penilaian Pembelajaran

(47)

29 29 pilihan ganda terstandar sekali pun. Penilaian tersebut mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menanya, menalar, mencoba, dan mengomunikasikan.

Penilaian autentik yang digunakan pada Kurikulum 2013, ada teknik dan instrumen yang digunakan guru untuk menilai pembelajaran siswa. Penilaian yang digunakan berupa penilaian kompetensi sikap, penilaian kompetensi pengetahuan, dan penilaian kompetensi keterampilan.

1. Penilaian Kompetensi Sikap

Penilaian kompetensi sikap merupakan sebuah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui perilaku siswa dalam pembelajaran. Sikap yang dinilai guru yaitu, bertanggung jawab, jujur, kreatif, dan santun. Penilaian tersebut diantaranya sebagai berikut.

a. Observasi merupakan teknik yang dilakukan secara berkesinambungan, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.

b. Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta siswa mengemukakan dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.

c. Penilaian antar siswa merupakan teknik penilaian dengan meminta siswa untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antar peserta didik.

(48)

30 30

2. Penilaian Kompetensi Pengetahuan

Kompetensi pengetahuan dinilai melalui tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. a. Instrumen tes tertulis berupa soal dan pertanyaan yang disesuaikan dengan materi yang diajarkan pada saat pelaksanaan pembelajaran. Instrumen uraian dilengkapi dengan pedoman penskoran.

b. Instrumen lisan yang berupa pertanyaan yang diajukan guru dan pertanyaan siswa dengan siswa lainnya.

c. Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah atau proyek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

3. Penilaian Kompetensi Keterampilan

Kompetensi keterampilan yang dinilai oleh guru kepada siswa melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut siswa untuk mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

a. Tes praktik yang merupakan tes menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.

b. Proyek yang memuat tugas-tugas belajar yang diberikan oleh guru yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan baik tertulis maupun secara lisan.

(49)

31 31 bersifat reflektif integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya (Sani, 2014:204-206).

(50)

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab 3 ini berisikan metode penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data, dan selain itu dijelaskan data dan sumber datanya, serta teknik pengumpulan data dan analisis data dalam penelitian.

3.1 Desain Penelitian

(51)

✂ ✂

3.2 Data dan Sumber Data

Data dan sumber data pada penelitian ini adalah kualitatif. Ratna (2013:47) menjelaskan dalam ilmu sastra, sumber data dari penelitian kulitatif adalah karya atau naskah, sedangkan data penelitiannya sebagai data formal adalah kata-kata, kalimat, dan wacana.

Jadi, data dalam penelitian ini adalah kutipan-kutipan berupa kata-kata maupun kalimat dalam novel berjudul Wo Ai Ni Allah karya Vanny Chrisma, sedangkan sumber data dalam penelitian ini berupa novel yang berjudul Wo Ai Ni Allah

karya Vanny Chrisma. Novel tersebut diterbitkan pada tahun 2014, cetakan pertama, yang terdiri dari 21 bab dengan jumlah halaman 366, dan diterbitkan oleh penerbit Citra Media Pustaka Yogyakarta.

3.3 Teknik Pengumpulan Data dan Analisis data

Teknik pengumpulan data dan analisis data dalam penelitian ini adalah analisis teks. Langkah-langkah yang dilakukan penulis untuk megumpulkan dan menganalisis data dalam novel Wo Ai Ni Allah karya Vanny Chrisma adalah sebagai berikut.

1. Membaca novel Wo Ai Ni Allah karya Vanny Chrisma secara keseluruhan dengan seksama.

2. Mengidentifikasi data yang terdapat dalam novelWo Ai Ni Allahkarya Vanny Chrisma yang berkaitan dengan komitmen beragama.

(52)

✄ ☎

praktik (practice), dimensi pengalaman (experiensial), dimensi pengetahuan (knowledge), dan dimensi pengamalan/konsekuensi (consequence).

4. Menandai data yang terdapat dalam novel Wo Ai Ni Allah karya Vanny Chrisma yang berkaitan dengan komitmen dalam agamanya.

5. Mendeskripsikan bagaimanakah komitmen beragama pada novel Wo Ai Ni Allahkarya Vanny Chrisma.

6. Mendeskripsikan rancangan pembelajaran novelWo Ai Ni Allah karya Vanny Chrisma dalam pembelajaran sastra di SMA.

7. Menyimpulkan hasil analisis mengenai komitmen beragama dan rancangan pembelajaran yang terdapat dalam novel Wo Ai Ni Allah karya Vanny Chrisma.

(53)

✆04

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis dari ungkapan-ungkapan para tokoh dalam novel Wo Ai Ni Allah karya Vanny Chrisma yang mengandung komitmen dalam beragama yang termasuk dalam lima dimensi, yaitu dimensi keyakinan, dimensi praktik, dimensi penghayatan, dimensi pengetahuan, dan dimensi konsekuensi yang telah diuraikan pada bab IV, dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Novel Wo Ai Ni Allah karya Vanny Chrisma mengandung aspek-aspek pada komitmen dalam beragama. Nilai-nilai keagamaan seseorang saat berkomitmen pada novel tersebut umumnya diungkapkan oleh pengarang secara konkret melalui perilaku para tokoh.

(54)

✝05

3. Aspek-aspek komitmen dalam beragama pada novel Wo Ai Ni Allah karya Vanny Chrisma lebih cenderung mengungkapkan tentang dimensi pengetahuan dibandingkan dengan dimensi-dimensi lainnya, karena dalam novel tersebut pengarang lebih banyak mendeskripsikan dimensi pengetahuan melalui perilaku para tokohnya. Dapat dilihat pada bab sebelumnya, keluarga Tuan Tan selalu bertanya untuk menambah pengetahuan tentang agamanya yang akan mereka imani, dan tokoh lainnya sangat menguasai pengetahuan didalam ajaran-ajaran agamanya yang sudah mereka anut.

4. Pembelajaran menganalisis teks novel baik melalui lisan maupun tulisan yang dibelajarkan kepada siswa kelas XII semester 2 yang terdapat dalam silabus Bahasa Indonesia dalam Kurikulum 2013 dapat dibuat rancangannya yang dikaitkan dengan hasil penelitian tentang komitmen beragama pada novel Wo Ai Ni Allah Karya Vanny Chrisma untuk memahami isi teks tersebut dan menginterpretasikan makna teks dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

5.2 Saran

berdasarkan penelitian tersebut, peneliti dapat memberikan saran-saran sebagai berikut.

(55)

✞06

dengan materi pokok teks penggalan novel dan Interpretasi makna teks novel.

2. Dalam usaha membentuk dan mengajarkan pribadi siswa yang baik dan melalui pengajaran sastra, terutama untuk mengajarkan nilai-nilai komitmen dalam beragama pada sebuah novel maka guru Bahasa dan Sastra Indonesia hendaknya menyuruh siswanya untuk membaca novelWo Ai Ni Allahkarya Vanny Chrisma secara keseluruhan bukan ringkasannya saja.

(56)

88

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus. 2012. Pembelajaran Bahasa Berbasis Pendidikan Karakter. Bandung: PT. Refika Aditama.

Amri, Sofan. 2013. Pengembangan dan Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya.

Ancok, Djamaludin dan Fuat Nasori.S. 2011. Psikologi Islami. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Azies, Furqonul dan Abdul Hasim. 2010. Menganalisis Fiksi Perkenalan Sastra. Bogor: Ghalia Indonesia.

Budianta, Melanie. Dkk. 2006. Membaca Sastra (Pengantar Memahami Sastra Untuk Perguruan Tinggi). Magelang: Indonesia Tera Anggota IKAPI.

Chrisma W, Vanny. 2014. Wo Ai Ni Allah. Yogyakarta: Citra Media Pustaka. http://prociding.lppm.unisba.ac.id/index.php/sosial/article/viewfile/104/54

diakses 31 Maret 2015, 20:26 WIB

Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2014. Perancangan Pembelajaran Prosedur Pembuatan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) yang sesuai dengan Kurikulum 2013. ….: Kata Pena.

Nurgiyantoro, Burhan. 2013. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Rahmanto, B. 1988. Metode Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Kanisius. Ratna, Nyoman Kutha. 2013. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers. Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi

Kurikulum 2013. Jakarta: Paragonatama Jaya.

Semi, M. Atar. 2012. Metode Penelitian Sastra. Bandung: Angkasa. Stark Rodney dan Charles Y. Glock. 1974. American Piety: The Nature of

(57)

108

Suroto. 1989. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Syafe’I, Imam. 2009. Manusia, Ilmu dan Agama. Jakarta: Quantum Press. Tarigan, Henry Guntur. 2011. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung:

Angkasa.

Gambar

Table 2. 1

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil evaluasi dan pembuktian kualifikasi, Panitia Pengadaan Jasa Konsultansi Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten. Tangerang Tahun Anggaran 2013, menetapkan

Indonesia or its designated agent shall furnish or cause to be furnished to. Canada such documents and other evidence in support of the Letter(s)

Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui efek biji buah Rambutan terhadap kadar Glukosa darah pada mencit yang diinduksi Aloksan.. Penelitian ini menggunakan 25 ekor

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas yang mengenai media online untuk bisnis oleh mahasiswa dalam kajian Hukum Perlindungan Konsumen di kampus

Berdasarkan definisi operasional yang dikemukakan di atas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bagaimana cara guru mempraktekkan pembelajaran IPA dalam menerapkan

Korpus yaitu lempeng tulang yang tebal, dengan permukaan yang agak melengkung diatas dan bawah. Korpus yaitu lempeng tulang yang tebal, dengan permukaan yang agak melengkung diatas

terjadi pengenceran darah (hemodilusi). Masa puncak terjadi pada umur kehamilan 32 minggu. Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak pada umur kehamilan 16

Disamping itu, penelitian ini bertujuan mengungkapkan dan memberikan gambaran secara mendalam situasi dan kondisi di SMK Negeri 13 Bandung meliputi pemahaman guru