PENGARUH KONDISI SOSIAL EKONOMI KELUARGA
NELAYAN TERHADAP MINAT ANAK MELANJUTKAN
PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DI DESA
TASIKAGUNG KECAMATAN REMBANG
SKRIPSI
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Geografi
Oleh
Delia Ekky Cahyani 3201411027
JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
ii
ABSTRAK
Delia Ekky Cahyani. 2015. Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Nelayan Terhadap Minat Anak Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Di Desa Tasikagung Kecamatan Rembang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I Drs. Apik Budi Santoso, M. Si. Pembimbing II Drs. Moch Arifien, M. Si.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi dan minat anak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi keluarga nelayan di Desa Tasikagung, Kecamatan Rembang dan menganalisis pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga nelayan terhadap minat anak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Desa Tasikagung, Kecamatan Rembang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak keluarga nelayan di Desa Tasikagung Kecamatan Rembang yang berstatus
sebagai pelajar SMA/ Sederajat, pengambilan sampel dilakukan secara double
sample dengan 2 responden sekaligus yaitu orangtua sebagai nelayan dan anaknya. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 76 orang tua dan anak. Metode analisis data menggunakan deskriptif persentase. Hasil penelitian ini menunjukkan kondisi sosial ekonomi keluarga nelayan dapat mempengaruhi minat melanjutkan ke perguruan tinggi dengan probabilitas (p) 0,000 dan uji statistik (t) 8,853. Kesimpulan dalam penelitian ini bahwa tingkat pendidikan nelayan Desa Tasikagung merupakan rendah yang akan berpengaruh terhadap kelanjutan pendidikan anak samapi ke jenjang yang lebih tinggi.
Kata Kunci: sosial ekonomi nelayan, minat, pendidikan perguruan tinggi
ABSTRACT
This final project aims to determine the socio-economic conditions and the interest of continuing education to college in fishermen families in the Tasikagung village, sub-district of Rembang and analyze the influence of socio-economic conditions of fishermen families on the interest of continuing education to college in the village of Tasikagung District of Rembang. The populations of this study are all of children of fishermen families in the Tasikagung village, sub-districts of Rembang which are on high school, while the sampling is done by double sample with 2 sample respondents as well as the fisherman as parents and his children.. The total samples in this study are 76 include parents and children. Methodology of data collection in this study uses questionnaires/ questionnaire and interview. Methodology of data analysis uses descriptive percentages. Result of this study indicates that socio-economic conditions can affect the interest of the fishermen families to go to college with probability (p) of 0.000 and statistical test (t) 8.853. In conclusion, the educational level of the fishermen in Tasikagung village is low and will affect the continuation of their children's education into a higher level. Socio-economic condition of the average fisherman is high and will affect the interests of children’s education continuation to college.
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
Barang siapa bertawakkal pada allah, maka allah akan memberikan
kecukupan padanya, sesungguhnya allahlah yang akan melaksanakan
urusan (yang dikehendaki)-Nya. (QS. Ath- Thalaq: 3)
Formula untuk meraih kesuksesan adalah kerja keras dan pantang
menyerah.(Delia Ekky Cahyani)
PERSEMBAHAN :
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Orang yang paling aku sayangi dan hormati Ibukku Sumarni
dan Bapakku Ekna terima kasih atas kasih sayang tak terhingga yang telah diberikan selama ini.
2. Adik-Adikku tersayang Nanda, Nafa, dan Aira serta
keluarga besarku yang selama ini telah memberikan dukungan dan motivasinya.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis
menyadari bahwa terwujudnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan, baik secara moril dan materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan
kepada peneliti untuk menempuah studi di Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Semarang.
2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang yang memberikan
kemudahan administrasi dalam penyusunan Skripsi.
3. Drs. Apik Budi Santoso, M.Si., Ketua Jurusan Geografi sekaligus sebagai dosen
pembimbing I yang telah memberikan kemudahan administrasi, bimbingan, arahan dan saran dalam penyusunan skripsi.
4. Drs. Moch Arifien, M.Si, dosen pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan saran dalam penyusunan skripsi.
5. Drs. Sunarko, M.Pd., dosen wali yang telah memberikan dukungan dalam
penyusunan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Geografi Universitas Negeri Semarang, terima
kasih atas ilmu yang telah diberikan selama ini.
7. Kepala Desa Tasikagung, Kecamatan Rembang yang telah memberikan ijin
viii
8. Keluarga nelayan Desa Tasikagung yang telah banyak membantu menjadi
sumber dan subjek dalam penyelesaian penelitian ini.
9. Semua teman-teman seperjuangan Jurusan Geografi angkatan 2011 Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang, terima kasih atas dukungan dan
motivasinya dalam penyusunan skripsi ini.
Atas semua bantuan, pengorbanan yang telah diberikan semoga mendapat imbalan yang berlipat ganda dari Allah SWT, dan semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Semarang,114 Juli 2015
ix
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii 1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Rumusan Masalah ... 8
1.3Tujuan Penelitian ... 8
1.4Manfaat Penelitian ... 9
1.5Batasan Istilah ... 10
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS 2.1Diskripsi Teoritis ... 13
2.1.1 Kondisi Sosial Ekonomi ... 13
2.1.2 Keluarga Nelayan ... 20
x
2.1.4 Pendidikan Tinggi... 31
2.1.5 Pengaruh Kondisi Lingkungan Sosial Ekonomi Keluarga Nelayan terhadap Minat Anak Melanjutkan Pendidikan ke Perguruan Tinggi .. 34
2.2Kerangka Berfikir ... 36
2.3 Hipotesis ... 39
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi Penelitian ... 40
3.2 Sampel dan Teknik Sampling ... 41
3.3 Variabel Penelitian ... 44
3.4 Alat dan Teknik Pengumpulan Data ... 45
3.5 Instrumen Penelitian ... 46
3.6 Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 48
3.7 Hipotesis Statistik ... 53
3.8 Teknik Analisis Data ... 54
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ... 58
4.1.1 Lokasi Penelitian ... 58
4.1.2 Kondisi Morfologi Dan Penggunaan Lahan ... 59
4.1.3 Kepadatan Penduduk ... 60
4.1.4 Komposisi Penduduk ... 61
4.2 Hasil Penelitian ... 64
4.2.1 Tingkat Pendidikan Masyarakat Nelayan Desa Tasikagung ... 64
xi
4.2.3 Dukungan dan Harapan Keluarga nelayan Desa Tasikagung
terhadap Pendidikan Anaknya ... 77
4.2.4 Minat Anak Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi ... 79
4.3 Analisis Pengaruh Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Nelayan Terhadap Minat Anak Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi Di Desa Tasikagung ... 84
4.3.1 Uji Normalitas ... 84
4.3.2 Uji Homogenitas ... 85
4.3.3 Uji Statistik ... 86
4.4 Pembahasan ... 87
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 93
5.2 Saran ... 94
DAFTAR PUSTAKA ... 95
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Jumlah Populasi Keluarga Nelayan Desa Tasikagung ... 40
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 43
3.3 Hasil Uji Coba Validitas Angket Orang Tua ... 50
3.4 Hasil Uji Coba Validitas Angket Siswa ... 51
3.5 Hasil Uji Coba Reliabilitas Angket Orang Tua... 53
3.6 Hasil Uji Coba Reliabilitas Angket Siswa ... 53
3.7 Perhitungan Deskriptif Presentase ... 56
4.1 Perkembangan Jumlah Penduduk Dan Kepadatan Penduduk Aritmatika Desa Tasikagung Tahun 2010-2014... 60
4.2 Komposisi dan Jumlah Penduduk Desa Tasikagung Menurut Umur Dan Jenis Kelamin Tahun 2014 ... 61
4.3 Pendidikan Anak Desa Tasikagung Tahun 2014 ... 62
4.4 Jenis Pekerjaan masyarakat Desa Tasikagung ... 63
4.5 Tingkat Pendidikan Nelayan dan Istri Nelayan ... 64
4.6 Pendidikan Non Formal Nelayan Desa Tasikagung ... 65
4.7 Bagian Pekerjaan Nelayan Desa Tasikagung ... 66
4.8 Jumlah Anak Nelayan desa Tasikagung ... 67
4.9 Anggota Keluarga Inti Nelayan Desa Tasikagung ... 68
4.10 Pendapatan Pokok Nelayan Desa Tasikagung ... 69
4.11 Pendapatan Sampingan Nelayan Desa Tasikagung ... 70
xiii
4.13 Pendapatan sampingan istri nelayan Desa Tasikagung ... 73
4.14 Pengeluaran Biaya Pokok Nelayan Desa Tasikagung ... 74
4.15 Pengeluaran Pendidikan Anak Nelayan Desa Tasikagung ... 74
4.16 Jenis Tempat Tinggal Nelayan Desa Tasikagung ... 75
4.17 Kepemilikan Barang-Barang Elektronik Nelayan Desa Tasikagung ... 76
4.18 Kepemilikan Kendaraan Nelayan Desa Tasikagung ... 76
4.19 Kondisi Sosial Ekonomi Nelayan Desa Tasikagung ... 77
4.20 Harapan Terhadap Pendidikan Anak Ke Perguruan Tinggi ... 78
4.21 Dukungan terhadap Pendidikan anak ke Perguruan Tinggi ... 79
4.22 Keterlibatan Orang Tua Dalam Mencari Informasi Pendidikan Anak... 79
4.23 Antusiasme Anak Dalam Mencari Informasi SNMPTN ... 80
4.24 Harapan Untuk Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi ... 80
4.25 Informasi SNMPTN Dari Sekolahan ... 81
4.26 Kepuasan Pemberian Informasi SNMPTN Dari Sekolah ... 82
4.27 Mencari Informasi Penerimaan Mahasiswa Baru ... 82
4.28 Minat Workshop Penerimaan Mahasiswa Baru ... 83
4.29 Kepastian Melanjutkan Pendidikan ke Perguruaan Tinggi ... 83
4.30 Uji Normalitas Data ... 85
4.31 Uji Homogenitas Data ... 85
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Kerangka Berfikir... 38
4.1 Wawancara dengan pemilik kapal (juragan) ... 67
4.2 Pembuatan jaring ikan sebagai pendapatan sampingan ... 70
4.3 Pengasapan ikan sebagai pendapatan istri nelayan ... 71
4.4 Membuka warung sebagai pendapatan sampingan istri nelayan ... 72
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ... 98
2. Instrumen Penelitian Angket Siswa ... 101
3. Instrumen Penelitian Angket Orang Tua ... 104
4. Daftar Responden Orang Tua ... 109
5. Daftar Responden Anak ... 110
6. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Orang Tua ... 111
7. Perhitungan Validitas Angket Orang Tua ... 117
8. Perhitungan Realibilitas Angket Orang Tua ... 120
9. Uji Validitas dan Reliabilitas Angket Anak ... 122
10.Perhitungan Validitas Angket Anak ... 124
11.Perhitungan Realibilitas Angket Anak ... 127
12.Tabulasi Pengisian Angket Orang Tua ... 129
13.Tabulasi Pengisian Angket Anak ... 134
14.Pengolahan Data Melalui SPSS Versi 16 ... 137
15.Surat Penetapan Dosen Pembimbing ... 139
16.Surat Ijin Mencari Data ... 140
17.Surat Ijin Penelitian ... 141
18.Surat Telah Melaksanakan Penelitian ... 142
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu bentuk pembangunan nasional untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat. Hasil dari adanya pembangunan dalam bidang pendidikan akan terwujud masyarakat Indonesia yang cerdas, maju, dan
sejahtera. Pendidikan menjadi salah satu sektor yang harus mendapatkan perhatian khusus dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Pendidikan merupakan modal
sosial yang strategis dan realistis dalam pembangunan. Hal ini berkaitan dengan keberasilan dalam pembangunan yang tidak hanya dilihat dari segi ekonomi dan material yang dimiliki, melainkan ditentukan juga oleh Sumber Daya Manusia
(SDM). Oleh karena itu Negara kita memberikan perhatian serius dalam bidang pendidikan, mulai dari Pendidikan Usia Dini (PAUD) sampai Perguruan Tinggi.
Semua itu merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia agar mampu bersaing dan mampu mengikuti pesatnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) sehingga mampu bersaing dengan bangsa
lain.
Perguruan Tinggi memberikan peluang bagi peserta didik untuk bisa
2
minat dalam diri individu akan mendorong seseorang untuk melakukan suatu tindakan dan partisipasi di dalamnya. Begitu juga dengan melanjutkan studi ke
perguruan tinggi, minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi akan mendorong mereka untuk berusaha memasuki perguruan tinggi karena mereka
ingin mengembangkan ilmu dan pengetahuan. Minat Siswa untuk memilih perguruan tinggi tidaklah sama, perbedaan ini tergantung pada jenis motivasi yang mendasari minat tersebut. Minat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor
dorongan yang berasal dari dalam (berhubungan dengan kebutuhan jasmani dan psikologis) dan faktor dari luar (keluarga dan sekolah).
Faktor minat siswa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dapat disebabkan juga dari status sosial ekonomi orang tua mereka. Siswa yang kondisi sosial ekonominya rendah tidak mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi karena biaya pendidikan ke perguruan tinggi yang dirasa cukup mahal. Selain itu masih ada masyarakat beranggapan bahwa lulusan perguruan tinggi cenderung
negatif karena mereka beranggapan bahwa lulus dari perguruan tinggi tidak selalu langsung mendapat pekerjaan mumpuni, bahkan cukup banyak dijumpai lulusan perguruan tinggi yang menganggur. Pandangan dari masyarakat seperti inilah yang
menyebabkan belum optimalnya minat siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Hal ini menyebabkan siswa beranggapan bahwa akan lebih baik
jika setelah lulus sekolah menengah langsung terjun ke lapangan pekerjaan dari pada harus melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Tingkat pendidikan orang tua juga menentukan cara orang tua dalam
3
pendidikan yaitu jenjang pendidikan yang telah ditempuh, baik formal maupun nonformal. Sikap, cara berfikir serta pandangan yang terbentuk pada
masing-masing individu setiap jenjang pendidikan akan berbeda satu sama lain. Hal inilah yang menjadi latar belakang tingkat pendidikan orang tua menjadi salah satu faktor
yang mempengaruhi sikap dan tindakan orang tua dalam membimbing dan mengarahkan anaknya.
Pendidikan orang tua yang rendah akan cenderung sempit cara berfikir dan
wawasannya terhadap pendidikan, karena mereka merasa menyekolahkan anak pada sekolah menengah atas sudah dirasa cukup. Pada tingkat pendidikan orang tua
yang tinggi akan lebih luas cara berfikir dan wawasannya terhadap pendidikan. Mereka akan membimbing dan mengarahkan anaknya untuk terus menimba ilmu setinggi mungkin, sehingga anak tersebut akan terdorong untuk mempunyai minat
dan cita-cita melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi ditambah dengan prestasi
yang baik akan menjadi peluang bagi individu untuk memperbesar kesempatan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Namun prestasi belajar yang belum maksimal akan menghambat individu untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi. Sugesti-sugesti yang mereka terima akan membentuk pandangan dalam diri siswa itu sendiri tentang kesempatan dan peluang yang baik antara melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi atau memasuki dunia kerja setelah lulus sekolah menengah atas. Orang tua siswa sedikit banyak akan ikut membentuk pandangan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Namun ada juga faktor
4
memotivasi atau bahkan menjadi hambatan bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Kondisi sosial dalam sebuah keluarga dapat berupa pendidikan orang tua, pendidikan anggota keluarga lainnya, kondisi rumah, jenis tempat tinggal, kondisi
sanitasi, dan lainnya. Kondisi sosial tersebut akan berpengaruh pada kesiapan anak dalam belajar dan penguasaan nilai-nilai sosial yang dimiliki anak. Kondisi ekonomi keluarga bisa berupa pendapatan orang tua, pendapatan sampingan orang
tua, pengeluaran untuk biaya sekolah, pengeluaran untuk kesehatan, tabungan, dan kekayaan lainnya. Kondisi ekonomi keluarga akan berpengaruh pada penyediaan
fasilitas belajar dan juga pemenuhan gizi anak sehingga dapat belajar dengan baik. Pandangan masing-masing orang tua terhadap pendidikan anaknya akan cenderung berbeda-beda. Ada orang tua yang cenderung menganggap lulus sekolah
menengah atas dirasa sudah cukup, tetapi ada juga yang berpandangan pendidikan dirasa cukup ketika sampai menempuh pendidikan ke perguruan tinggi. Siswa yang
prestasi belajar disekolah tinggi akan mempunyai minat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi pula, tetapi kadang kala minat siswa yang tinggi untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi tidak selalu didukung oleh orang
tua, yang salah satunya disebabkan pandangan orang tua mereka terhadap pentingnya pendidikan yang masih rendah.
Menurut Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Persoalan pendidikan anak nelayan di wilayah pesisir Indonesia tergolong masih memprihatinkan, hanya sekitar 1-1,3% anak nelayan yang lulus pendidikan sarjana, sisanya sekitar 3% lulus
5
persoalan pendidikan anak nelayan ini tidak terlepas dari kemiskinan yang melengkapi kehidupan mereka, masyarakat pesisir Indonesia yang hidup di bawah
garis kemiskinan sebesar 32,14% (Heni, 2011:5).
Kecamatan Rembang merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten
Rembang, Provinsi Jawa Tengah, dan secara adminitrasi sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Lasem, sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Sulang, dan sebelah Barat berbatasan
dengan Kecamatan Kaliori. dan Kecamatan Rembang terdiri atas 34 Desa (BPS, 2014). Kecamatan Rembang banyak dihuni komunitas nelayan, salah satunya
adalah kampung nelayan yang berada di Desa Tasikagung. Dari sini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian di wilayah pantai yang dihuni oleh komunitas nelayan. Hal ini dikarenakan kondisi sosial dan ekonomi di Desa Tasikagung yang cukup
bervariasi, bila dibanding dengan kampung nelayan di Kecamatan Rembang yang lain.
Desa Tasikagung Kecamatan Rembang Kabupaten Rembang merupakan daerah pesisir yang sebagian besar dihuni olah masyarakat nelayan. Pendidikan anak bagi nelayan Desa Tasikagung dikatakan masih rendah, hal ini berkaitan
dengan kondisi sosial budaya masyarakat yang berpendapat bahwa pendidikan bukanlah prioritas utama. Karena masyarakat Desa Tasikagung yang jauh-jauh
berkuliah menuntut ilmu ke Perguruan Tinggi tetapi setelah lulus kuliah rata-rata dari mereka bekerja bukan sesuai dengan jurusannya atau bukan sesuai dengan bidang ilmu yang diambil ketika kuliah, dan bahkan banyak sekali yang akhirnya
6
Banyak sekali dijumpai keluarga nelayan yang secara ekonomi sebenarnya mampu untuk melanjutkan pendidikian ke Perguruan Tinggi namun anak tersebut
tidak diizinkan orang tuanya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Wilayah Desa Tasikagung berada pada area sub urban dan merupakan bagian dari
permukiman nelayan kota, dan juga masih terpengaruh oleh perkembangan kota Rembang pada umumnya. Berdasarkan hasil observasi sementara yang telah peneliti lakukan di Desa Tasikagung Kecamatan Rembang, mayoritas nelayan
disana memiliki tingkat pendidikan yang cukup rendah, yaitu rata-rata hanya lulusan SMP. dan hal ini berpengaruh terhadap keadaan ekonomi mereka yang
rendah pula, karena mereka wawasan dan pengalaman mereka lebih sempit dalam hal pemanfaatan hasil kelautan yang seharusnya masih bisa mereka manfaatkan secara maksimal.
Rendahnya tingkat pendidikan dan kondisi sosial ekonomi dalam sebuah keluarga akan berdampak pada perhatian orang tua terhadap pendidikan anaknya.
semakin rendah tingkat pendidikan dan sosial ekonomi nelayan, maka akan semakin rendah pula perhatian mereka terhadap pendidikan anaknya, sehingga anak tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, di Desa Tasikagung terdapat 971
anak yang menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD/Sederajat), 897 anak menempuh Sekolah Menengah Pertama (SMP/Sederajat), 781 anak menempuh
7
sangat tinggi, dengan total pencapaian sebesar 354.080 kwintal dengan pendapatan sebesar 182.384 juta rupiah per tahun (BPS, 2014).
Dari hasil tersebut dapat kita simpulkan bahwa Nelayan Desa Tasikagung memiliki tingkat ekonomi menengah atas, karena dari hasil melaut mereka dalam
sebulan para Anak Buah Kapal (ABK) mendapatkan pendapatan 2,3-4 juta per
sebulan dan Kapten kapal (Nahkoda) mendapatkan pendapatan 8–10 juta per bulan.
Selain itu Desa Tasikagung sudah menjadi desa percontohan untuk pengembangan
Desa Wisata Laut di Kabupaten Rembang. Sehingga apabila dibandingkan dengan Desa Nelayan lain di Kabupaten Rembang, Desa Nelayan di Tasikagung
merupakan Desa Nelayan paling maju dan paling besar populasi nelayannya. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga nelayan terhadap minat melanjutkan
pendidikan ke perguruan tinggi dengan mengambil judul pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga nelayan terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi Di Desa Tasikagung, Kecamatan Rembang.
8
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan yang akan diungkap yaitu:
1. Bagaimana kondisi sosial ekonomi keluarga nelayan di Desa Tasikagung,
Kecamatan Rembang?
2. Bagaimana minat anak keluarga nelayan Desa Tasikagung untuk
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi?
3. Bagaimana pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga nelayan terhadap
minat anak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Desa Tasikagung, Kecamatan Rembang?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui kondisi sosial ekonomi keluarga nelayan di Desa
Tasikagung, Kecamatan Rembang.
2. Untuk mengetahui minat anak keluarga nelayan Desa Tasikagung
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
3. Untuk menganalisis pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga nelayan
terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Desa
Tasikagung, Kecamatan Rembang.
1.4 Manfaat Penelitian
9
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi sumber
referensi untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga nelayan terhadap minat anak melanjutkan pendidikan ke
perguruan tinggi. 2. Manfaat praktis
a. Manfaat bagi anak SMA/ sederajat
Penelitian ini dapat menjadi motivasi bagi para peserta didik agar tetap semangat belajar untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
b. Manfaat bagi orang tua
Diharapkan dapat memberikan kesadaran kepada orang tua bahwa kondisi sosial ekonomi suatu keluarga bisa mempengaruhi minat anak
untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. c. Manfaat bagi Pemerintah Daerah
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan gambaran oleh pemerintah daerah, khususnya pemerintah Kabupaten Rembang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan dalam dibidang pendidikan yang mampu berpihak
pada masyarakat menengah kebawah.
10
Dalam penelitian ini, perlu diberikan batasan istilah mengenai hal-hal yang akan diteliti untuk mempermudah mengartikan atau menafsirkan dan untuk membatasi
permasalaan. Adapun istilah yang perlu dijelaskan adalah sebagai berikut: 1. Pengaruh
Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu yang berkuasa atau yang memberi kekuatan (Poerwadarminto, 2002:519). Adapun yang dimaksud Pengaruh dalam penelitian ini adalah Pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga
nelayan terhadap minat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Desa Tasikagung, Kecamatan Rembang.
2. Kondisi sosial ekonomi
Kondisi sosial berarti keadaan masyarakat suatu negara pada saat tertentu. Sedangkan ekonomi dapat diartikan sebagai pemanfaatan uang, tenaga, waktu,
dan sebagainya yang berharga (Poerwadarminto, 2002:267). Berkaitan dengan penelitian ini, yang dimaksud dengan kondisi sosial ekonomi adalah latar
belakang suatu keluarga yang dipandang dari pendidikan, pendapatan, pengeluaran, kekayaan, dan tempat tinggal dari keluarga nelayan di Desa Tasikagung, Kecamatan Rembang.
3. Keluarga nelayan
Keluarga suatu satuan kekerabatan yang juga merupakan satuan tempat tinggal
yang ditandai oleh adanya kerjasama dalam hal ekonomi, dan mempunyai fungsi untuk berkembang biak, mensosialisasikan atau mendidik anak dan menolong serta melindungi yang lemah khususnya merawat orang tua mereka yang telah
11
Nelayan merupakan salah satu bagian masyarakat yang hidup, tumbuh, dan berkembang di kawasan pesisir, yakni suatu kawasan transisi antara darat dan
laut, dengan mengelola potensi sumber daya perikanan. Sebagai suatu sistem, masyarakat nelayan terdiri atas kategori-kategori sosial yang membentuk
kesatuan sosial. Mereka juga memiliki sistem nilai dan simbol-simbol kebudayaan sebagai referensi perilaku mereka sehari-hari. Faktor kebudayaan ini menjadi pembeda masyarakat nelayan dari kelompok sosial lainnya (Kusnadi,
2009:102).
Dalam penelitian ini, yang dimaksud dengan keluarga Nelayan adalah suatu
kesatuan yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang disatukan oleh ikatan darah, dimana selaku orang tua memiliki mata pencaharin utama dilaut yang ada di Desa Tasikagung, Kecamatan Rembang.
4. Minat
Diartikan sebagai suatu rasa lebih suka atau rasa ketertarikan pada suatu hal atau
aktifitas tanpa ada yang menyuruh. Ada 2 faktor yang mempengaruhi minat anak untuk melanjutkan pendidikan yakni faktor internal (dari dalam diri siswa) yakni kebutuhan jasmani dan psikologis dan faktor eksternal (dari luar diri siswa) yakni
keluarga dan sekolah (Slameto dalam Syaiful, 2002:157). Adapun minat yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah minat anak keluarga nelayan Desa
Tasikagung, Kecamatan Rembang untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
12
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Pendidikan Tinggi mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota
masyarakat yang memiliki tingkat kemampuan tertinggi yang bersifat akademik, dan professional sehingga dapat menerapkan, mengembangkan, dan
menciptakan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni dalam rangka pembangunan Nasional dan menciptakan kesejahteraan manusia (Kemendikbud No. 0186/P/1984).
Menurut jenisnya perguruan tinggi dibedakan menjadi; 1. Perguruan tinggi negeri: perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah, 2. Perguruan
tinggi swasta adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh swasta. Adapun Perguruan tinggi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah Seluruh Perguruan Tinggi yang ada di Indonesia yang diminati oleh anak dari keluarga