1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu bidang ilmu yang mempelajari tentang bumi dan keruangan. SIG sangat berguna untuk meningkatkan pemahaman, pengertian, pembelajaran, dan pendidikan mengenai konsep-konsep lokasi, ruang (spasial), kependudukan dan unsur-unsur geografis yang terdapat di permukaan bumi beserta data-data atribut yang menyertainya, serta dalam pengambilan suatu keputusan.
Saat ini aplikasi SIG banyak digunakan di berbagai bidang seperti pertanian, cuaca dan iklim, pendidikan, industri, dan pemerintahan. Salah satu pemanfaatannya adalah untuk mengetahui kebencanaan di suatu Kabupaten dalam suatu wilayah. Kebencanaan Kabupaten ini sangat berpengaruh pada perkembangan suatu Kabupaten serta untuk mengetahui bagaimana keadaan atau kondisi suatu Kabupaten tersebut. Oleh karena itu, dalam Praktek Kerja Lapangan ini, kami ingin lebih mengetahui tentang kebencanaan Kabupaten tersebut.
Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia definisi bencana adalah peristiwa/kejadian pada suatu Kabupaten yang mengakibatkan kerusakan ekologi, kerugian kehidupan manusia serta memburuknya kesehatan dan pelayanan kesehatan yang bermakna, sehingga memerlukan bantuan luar biasa dari pihak luar.
keadaan air yang menenggelami atau menggenangi suatu kawasan atau tempat yang luas. Sehingga menimbulkan kerusakan dan kesengsaraan bagi manusia.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu fasilitas atau media untuk mengetahui bagaimana keadaan suatu wilayah yang terkena bencana banjir tersebut. Sehingga kita dapat lebih mudah dalam melihat keadaan suatu Kabupaten yang terkena bencana banjir tersebut. Salah satu medianya adalah dengan membuat Sistem Informasi Geografis (SIG). Berdasarkan hal tersebut, maka kami memilih judul “SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BENCANA BANJIR KABUPATEN CILACAP DI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA”.
1.2 Perumusan Masalah
Dalam melakukan penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, masalah pokok yang akan kami bahas adalah bagaimana membuat sebuah Sistem Informasi Geografis Bencana Banjir Kabupaten Cilacap.
1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud
3
1.3.2 Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan dari pembuatan aplikasi sistem informasi geografis ini adalah menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pengguna dalam mencari daerah banjir di Kabupaten Cilacap.
1.4 Batasan Masalah
Batasan masalah pada penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah pembuatan sistem informasi geografis bencana banjir di Kabupaten Cilacap.
1.5 Metode Penelitian
Gambar 1.1 Metode Waterfall
Metodologi yang digunakan dalam penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut :
Pengumpulan Data
Analisis
Coding
Implementasi dan Pengujian
a. Metode pengumpulan data
Untuk mendapatkan data dan bahan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, teknik pengumpulan data yang digunakan ada tiga jenis, diantaranya sebagai berikut :
1) Metode Observasi
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan atau kegiatan yang sistematis terhadap objek yang dituju secara langsung.
2) Metode Studi Pustaka
Yang terdiri dari pengumpulan data melalui informasi dari buku-buku pedoman dan website yang berhubungan.
3) Metode Wawancara
Adalah suatu metode penelitian dengan mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.
b. Analisis
Dilakukan analisis pada aplikasi yang akan dibangun agar sesuai dengan kebutuhan
c. Desain
5
d. Coding
Dilakukan penerjemahan aplikasi yang akan dibangun kedalam bahasa pemrograman tertentu, dalam hal ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Javascript.
e. Implementasi dan pengujian 1) Implementasi
Implementasi dengan menerapkan aplikasi ini ke dalam sistem yang selanjutnya akan di evalusi..
2) Pengujian
Pengujian dengan menerapkan ke sistem yang sebenarnya, untuk mengetahui apakah aplikasi ini sudah sesuai dengan kebetuhan.
f. Maintenance
Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai.
1.6 Sistematika Penulisan
Penulisan dan penyusunan Laporan Kerja Praktek ini disusun berdasarkan pada penulisan sistematika sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Membahas mengenai profil LIPI, yang terdiri dari sejarah, logo dan badan hukumnya. Serta membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan kerja praktek yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan.
Bab III PEMBAHASAN
Menganalisis kebutuhan sistem pengguna diantaranya yaitu : analisis prosedur yang sedang bejalan, analisis data dari hasil penelitian, analisis basis data, analisis non-fungsional. Perancangan sistem yang dimulai dari perancangan prosedural hingga perancangan alir data serta tahap merancang struktur desain menu dan antar muka (interface).
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
7 yang mempelajari flora Indonesia dan Rompiusdengan karyanya yang terkenal berjudul Herbarium Amboinese. Pada akhir abad ke-18 dibentuk Bataviaasch Genotschap van Wetenschappen. Dalam tahun 1817, C.G.L. Reinwardt mendirikan Kebun Raya Indonesia (S'land Plantentuin) di Bogor.
Pada tahun 1928 Pemerintah Hindia Belanda membentuk Natuurwetenschappelijk Raad voor Nederlandsch Indie. Kemudian tahun 1948 diubah menjadi Organisatie voor Natuurwetenschappelijk onderzoek (Organisasi untuk Penyelidikan dalam Ilmu Pengetahuan Alam, yang dikenal dengan OPIPA). Badan ini menjalankan tugasnya hingga tahun 1956.
Pada tahun 1956, melalui UU no. 6 tahun 1956 pemerintah Indonesia membentuk Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) dengan tugas pokok :
1. Membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Memberi pertimbangan kepada pemerintah dalam hal kebijaksanaan ilmu pengetahuan.
pemerintah merubah status DURENAS menjadi Lembaga Riset Nasional (LEMRENAS).
Pada bulan Agustus 1967 pemerintah membubarkan LEMRENAS dan MIPI dengan SK Presiden RI no. 128 tahun 1967, kemudian berdasarkan Keputusan MPRS no. 18/B/1967 pemerintah membentuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan menampung seluruh tugas LEMRENAS dan MIPI, dengan tugas pokok sebagai berikut :
1. Membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berakar di Indonesia agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia pada khususnya dan umat manusia pada umumnya.
2. Mencari kebenaran ilmiah dimana kebebasan ilmiah, kebebasan penelitian serta kebebasan mimbar diakui dan dijamin, sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.
3. Mempersiapkan pembentukan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (sejak 1991 tugas pokok ini selanjutnya ditangani oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi dengan Keppres no. 179 tahun 1991).
9
tanggal 13 Januari 1986 ditetapkan Keppres no. 1 tahun 1986 tentang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan terakhir dengan Keppres no. 103 tahun 2001.
Visi : Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia yang mendorong terwujudnya kehidupan bangsa yang adil, cerdas, kreatif, integratif dan dinamis yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanis. Misi :
1. Menciptakan great science (ilmu pengetahuan berdampak penting) dan invensi yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkann daya saing perekonomian nasional;
2. Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan dalam proses penciptaan good governance dalam rangka memantapkan NKRI;
3. Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan kebudayaan berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan;
4. Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan) dalam pergaulan internasional;
5. Memperkuat infrastruktur kelembagaan (penguatan manajemen dan sistem).
Tugas
Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang ilmu pengetahuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Fungsi
3. Penyelenggaraan riset inter dan multi disiplin terfokus.
4. Pemantauan, evaluasi kemajuan, dan penelaahan kecenderungan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LIPI.
6. Pelancaran dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang ilmu pengetahuan.
7. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.
2.1.2 Logo LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
Gambar 2.1 Logo LIPI
11
Logo berupa tanda yang berfungsi dan memiliki aspek kunci yaitu reputasi. logo pada jasa dan produk sebagai merek dagang memberikan jaminan kepada pemakainya tentang kualitas yang spesifik dan konsisten tentang jasa dan produk tersebut. Reputasi bagi konsumen dan kalangan komersial sangat berarti dan merupakan aset yang berharga.
Oleh karena itu, pemakaian LOGO dan nama LIPI harus dijaga dan penggunaannya memerlukan kewenagan yang jelas sehingga dapat memberikan imabalan moril dan materil.
Logo LIPI berbentuk lingakaran yanh terdiri dari dua bagian yang disatukan yaitu “pohon” dan “wadah”, berwarna “Turqoise Blue”
Logo LIPI terdiri dari gambar dan tulisan “LIPI” sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
2.1.3 Badan Hukum LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)
Badan Hukum Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pada bulan Agustus 1967 pemerintah membubarkan LEMRENAS dan MIPI dengan SK Presiden RI no. 128 tahun 1967, kemudian berdasarkan Keputusan MPRS no. 18/B/1967 pemerintah membentuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan menampung seluruh tugas LEMRENAS dan MIPI
untuk mengadakan peninjauan dan penyesuaian tugas pokok dan fungsi serta susunan organisasi LIPI sesuai dengan tahap dan arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka Keppres no. 128 tahun 1967, tanggal 23 Agustus 1967 diubah dengan Keppres no. 43 tahun 1985, dan dalam rangka penyempurnaan lebih lanjut, tanggal 13 Januari 1986 ditetapkan Keppres no. 1 tahun 1986 tentang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan terakhir dengan Keppres no. 103 tahun 2001.
2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description Bagian Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Berikut adalah pejabat struktural di lingkungan Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia(LIPI) :
1. Ka. Puslit Geoteknologi Dr. Ir. Iskandar Zulkarnain 2. Ka. Bagian Tata Usaha Drs. Torus Parundian Harahap
3. Ka. Bidang Sistem Informasi Kebumian dan Tata Ruang Ir. I. Hadi S.. 4. Ka. Bidang Dinamika Bumi dan Bencana Geologi Ir. Kamtono M.T.
5. Ka. Bidang Sumberdaya Bumi dan Rekayasa Mineral Ir. Eko Tri Sumarnadi A. 6. Ka. Bidang Geologi Teknik dan Konservasi Kebumian Ir. Yugo Kumoro 7. Ka. Bidang Sarana Penelitian Y. Sunarya Wibawa, ST.-
8. Ka. Sub Bid. Sistem Informasi Kebumian dan Tata Ruang Ir. Tito S. L. Soempono
9. Ka. Sub Bid. Sarana Dinamika Bumi dan Bencana Geologi Drs. Karit Lumban Gaol
13
11.Ka. Sub Bid. Sarana Geologi Teknik & Konservasi Kebumian Hendra Bakti, ST.. 12.Ka. Sub Bag. Kepegawaian Mimin Kartika, A.Md.
13.Ka. Sub Bag. Keuangan Asep Setiadi, S.E. 14.Ka. Sub Bag. Umum Dede Suherman
15
2.2 Landasan Teori 2.2.1 Sistem
Sistem adalah suatu kesatuan utuh yang terdiri dari beberapa bagian yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. (Wahyono, 2003 : 12)
2.2.2 Informasi
Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan. (Wahyono, 2003 : 2)
Sistem Informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan. (Wahyono, 2003 : 17)
2.2.3 Geografi
Geografi berasal dari bahasa Yunani, gabungan dari dua suku kata, yaitu Geo yang berarti bumi dan Graphien yang berarti lukisan. Dengan demikian jika diartikan, maka geografi berarti lukisan bumi. Sedangkan secara luas, yatiu suatu ilmu yang mempelajari masalah-masalah bumi secara luas dalam hubungannya dengan keruangan.
Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya.
Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial.
Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis (line) dan bentuk area (polygon).
Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon)
Sistem informasi geografi menyajikan informasi keruangan beserta atributnya yang terdiri dari beberapa komponen utama yaitu :
17
2. Manipulasi data dan analisis ialah kegiatan yang dapat dilakukan berbagai macam perintah misalnya overlay antara dua tema peta, membuat buffer zone jarak tertentu dari suatu area atau titik dan sebagainya.
3. Pelaporan data ialah dapat menyajikan data dasar, data hasil pengolahan data dari model menjadi bentuk peta atau data tabular.
2.2.4 Komponen Sistem Informasi Geografi (SIG)
Perangkat Keras
Perangkat Lunak Gambar 2.3 Komponen SIG
Keterangan :
1. Komponen perangkat keras dalam SIG yang umum digunakan adalah CPU, RAM, storage, input device, output device, dan peripheral lainnya.
2. Komponen perangkat lunak, merupakan suatu sistem untuk mengolah data dan informasi geografis, seperti ERDAS, ArcView, MapInfo, dan lain-lain.
Data SIG
3. Data dan Informasi, merupakan data atribut dari table-table dan laporan.
4. Manajemen, merupakan komponen yang berkaitan dengan perkembangan dan penguaasaan teknologi. Kombinasi yang benar antara keempat komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan Sistem Informasi Geografis.
2.2.5 MapInfo 9.0
MapInfo adalah aplikasi Sistem Informasi Geografis yang dikembangkan oleh MapInfo corp sejak tahun 1986. Sebuah perusahaan yang didirikan oleh empat orang mahasiswa (waktu itu) Institut Politeknik Rensellaer, Troy, New York. Oleh karena komitmennya di dalam bidang garapannya, pada saat ini MapInfo menjadi salah satu produk perangkat lunak SIG yang sangat sukses di pasaran, yang memiliki parameter sebagai berikut :
1. MapInfo tersedia dalam 16 versi bahasa yang berbeda. 2. MapInfo terjual ratusan ribu copy di dunia.
3. MapInfo menjadi perangkat lunak standard untuk pemetaan di lingkungan pemerintah Australia
19
geografis lebih cepat dan menyediakan informasi yang diperlukan di dalam proses pengambilan keputusan.
2.2.6 MS4W
MS4W (MapServer For Windows) adalah bundle instalasi MapServer untuk platform Windows. Dimana MapServer merupakan aplikasi freeware dan Open Source untuk dapat menampilkan Sistem Informasi Geografis di web.
MS4W dilengkapi dengan berbagai modul tambahan (optional) yang mempermudah kita membangun dan mengadministrasi sistem Web GIS. Antara lain : MapLab, KaMap, Chameleon, dan lain-lain. MapLab digunakan untuk mempermudah kita membuat file konfigurasi MapServer ( *.map ) pada aplikasi Web GIS yang kita kembangkan. Sedang Chameleon adalah framework yang menyediakan berbagai class dan method yang mempermudah kita membangun interface aplikasi Web GIS yang kita kembangkan, seperti menambahkan fitur zoom, pan, dsb.
2.2.7 Database
Database adalah representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
2.2.8 Macromedia Dreamweaver
Macromedia Dreamweaver merupakan aplikasi professional untuk mengedit HTML secara visual dan mengelola Web site serta pages.
Dreamweaver juga memungkinkan pengeditan JavaScript, XML dan dokumen teks lainnya secara langsung.
Fitur-fitur pengeditan yang ditampilkan secara visual oleh Macromedia Dreamweaver dapat mempercepat penambahan desain dan fungsi pada halaman Web tanpa harus menuliskan baris kode. Semua elemen dalam site dapat ditampilkan dan di-drag dari panel-panel (yang terdapat didalam Macromedia Dreamweaver) kedalam dokumen secara langsung dan cepat.
2.2.9 Flowchart
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan symbol. Dengan demikian setiap symbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan antara proses digambarkan dengan garis penghubung.
Dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer, yaitu: 1) Sistem flowchart
Bagan yang memperlihatkan urutan prosedur dan proses dari beberapa file dalam media tertentu. System flowchart menggambarkan :
1. Hubungan antar suatu file dengan file lainnya 2. Media yang dipakai untuk setiap file
2) Program flowchart
21 BAB III PEMBAHASAN
3.1 Analisis Masalah
Bencana adalah peristiwa atau kejadian pada suatu daerah yang mengakibatkan kerusakan ekologi, kerugian kehidupan manusia serta memburuknya kesehatan dan pelayanan kesehatan yang bermakna sehingga memerlukan bantuan luar biasa dari pihak luar. Sesuai dengan hasil penelitian yang kami lakukan, didapat adanya kekurangan dalam pembuatan SIG berbasis web, yaitu tidak adanya update data kebencanaan yang terjadi di Kabupaten Cilacap. Sehingga akan menyebabkan data yang baru tidak diketahui. Berdasarkan hal tersebut, maka dibutuhkan suatu sistem yang lebih baik.
3.2 Analisis Sistem
Analisis sistem merupakan tahap untuk mempelajari interaksi sistem yang terdiri atas pelaku proses dalam sistem, prosedur, data serta informasi yang terkait.
Tujuan dari analisis sistem yang sedang berjalan adalah :
1. Menelusuri bagaimana sistem yang berjalan dengan memperhatikan proses aliran data atau informasi dan pelaku sistem.
2. Mengevaluasi sistem sehingga dapat mendukung dan meningkatkan kinerja sistem informasi yang akan dikembangkan.
3.3 Analisis Prosedural
Analisis prosedural atau proses sistem memberikan gambaran tentang sistem yang saat ini sedang berjalan. Analisis sistem bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut, sehingga kelebihan dan kekurangan sistem dapat diketahui. Prosedur itu sendiri merupakan urutan kegiatan yang tepat dari tahapan-tahapan yang menerangkan mengenai proses apa yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan proses tersebut, bagaimana proses tersebut dapat dikerjakan dan apa saja yang terlibat. Berikut akan terlihat lebih jelasnya dalam flowchart dibawah ini :
Gambar 3.1 Flowchart sistem yang sedang berjalan
Manajemen Data
Pengumpulan Data
Input data ke komputer
Data Atribut Data Spasial
Pengolahan Data
GIS
Output Peta
23
Gambar diatas menunjukkan kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan di Pusat Geoteknologi LIPI secara keseluruhan. Penjelasan tentang kegiatan tersebut sebagai berikut :
1) Manajemen Data
Kerja Lapangan dilakukan di LIPI di Pusat Geoteknologi 2) Pengumpulan Data
Data yang dipersiapkan antara lain : 1. Data Spasial
Data spasial berupa peta dasar Cilacap dalam dalam format shapefile dengan extention .shp (Peta_Tanah_Cilacap.shp) yang dimanipulasi dan disimpan dalam software MapInfo 9.0.
2. Data Atribut
Data Atribut merupakan data yang berhubungan dengan daerah kebencanaan tahun 2009 yang ada di Kabupaten Cilacap. Data diperoleh dari data tahunan selama 12 bulan periode tahun 2009 yang ada di Pusat Geoteknologi LIPI.
3. Pengolahan Data Atribut
Pengolahan data atribut dimanipulasi dan disimpan dalam Microsoft Excel dengan format .xls. Kemudian Data Atribut dan Data Spasial dimanipulasi dan disimpan dengan software MapInfo 9.0 dengan format .shp
3) Output Peta atau Layout Peta Tematik
Output atau Layout Peta Tematik yang akan ditampilkan dalam laporan kerja lapangan ini berupa daerah kebencanaan, Peta Isohyet dalam dua belas bulan selama periode tahun 2009 yang ada di Kabupaten Cilacap.
Penampilan peta Kabupaten Cilacap ini berdasarkan peta isohyet yang bertujuan untuk melihat daerah kebencanaan selama periode 2009. Langkah-langkah pembuatan layout adalah sebagai berikut :
a) Menentukan Peta Cilacap. 1) Buka MapInfo 9.0
25
Gambar 3.3 Menu file MapInfo 9.0 3) Pilih semua file dengan extension .TAB
Gambar 3.4 Peta Cilacap.TAB
b) Pembuatan Layout
1. Setelah menentukan peta Cilacap, langkah selanjutnya mengconvert peta Cilacap kedalam bentuk shapefile dengan extension .shp
Gambar 3.5 Layout Peta Cilacap.shp
3.4 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional
Analisis kebutuhan non fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi ini juga meliputi elemen atau komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai dengan sistem tersebut diimplementasikan. Analisis kebutuhan ini juga menentukan spesifikasi masukkan yang diperlukan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan untuk mengolah masukkan sehingga menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan.
3.4.1 Analisis Perangkat Keras (Hardware)
27
1) Processor berkecepatan 2 Ghz 2) RAM 1 Gb
3) Hardisk minimal2 Gb untuk menyimpan data 4) LAN Card.
5) Keyboard dan Mouse 6) Monitor 17“
3.4.2 Analisis Perangkat Lunak (Software)
Untuk mendukung dalam penyimpanan informasi, dibutuhkan suatu fasilitas yang memadai. Yaitu berupa perangkat lunak (software) yang dirancang untuk memudahkan dalam pencarian informasi. Adapun perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut :
1) Microsoft Windows XP sebagai sistem operasi.
2) MapInfo 9.0 sebagai perangkat lunak Sistem Informasi Geografis. 3) MS4W sebagai web server.
4) Macromedia Dreamweaver sebagai Web Developer. 3.5 Analisis Basis Data
menyimpan data. Untuk melihat keterhubungan antar tabel yang ada, maka diagram E-R akan digambarkan sebagai berikut :
3.5.1 Entity Relationship Diagram
29
3.6 Analisis Kebutuhan Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional dilakukan untuk memberikan gambaran aliran data yang ada pada program aplikasi yang akan dibangun. Tahapan-tahapan yang ada, yaitu dengan mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan dari rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem. Adapun sebagai alat bantu yang digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum yang akan dibangun yaitu dengan menggunakan Diagram Konteks dan Data Flow Diagram.
3.6.1 Diagram Konteks
Diagram Konteks adalah diagram yang menggambarkan secara umum yang menjadi masukan, proses dan keluaran yang terjadi dalam sebuah sistem. Diagram konteks untuk sistem informasi geografis bencana banjir yang akan dibangun adalah sebagai berikut :
Gambar 3.7 Diagram Konteks
3.6.2 Data Flow Diagram (DFD)
Dari diagram konteks di atas, aliran data yang ada pada sistem digambarkan dengan lebih rinci menggunakan Data Flow Diagram.
3.6.2.1 DFD Level 0
Gambar 3.8 DFD Level 0
Kabupaten Cilacap
Batas Kabupaten
Batas Kecamatan 1
Pengumpulan
Informasi Batas Desa
Informasi Batas Kecamatan
31
3.6.2.2 DFD Level 1 Proses Pembuatan Peta
Gambar 3.9 DFD Level 1 Proses Pembuatan Peta
Kabupaten
Batas Kabupaten T_bataskabupaten
Batas Desa
Informasi Batas Desa
Informasi Batas Kecamatan
Informasi Batas Kabupaten
2.3
Informasi Daerah Banjir
3.7 Perancangan Basis Data 3.7.1 Skema Relasi
Dari Diagram E-R diatas maka dapat digambarkan hubungan field-field antar entitas yang ada sebagai dibawah ini :
Gambar 3.10 Skema Relasi 3.7.2 Struktur Tabel
Pada sub bagian ini, akan diuraikan tabel-tabel yang terdapat dalam basis data yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis Bencana Banjir Kabupaten Cilacap.
Tabel 3.1 Tabel Batas Kabupaten Cilacap
No Nama Field Tipe Data Size
1 kode_kabupaten Character 4
33
4 jumlah_penduduk Float
Tabel 3.2 Tabel Batas Kecamatan Cilacap
No Nama Field Tipe Data Size
1 kode_kecamatan Character 4
2 nama Character 30
3 luas Float
4 jumlah_penduduk Float
Tabel 3.3 Tabel Batas Desa Cilacap
No Nama Field Tipe Data Size
1 kode_desa Character 4
2 nama Character 30
3 luas Float
4 jumlah_penduduk Float
Tabel 3.4 Tabel Daerah Banjir Cilacap
No Nama Field Tipe Data Size
1 kode Character 4
2 nama Character 20
3.8 Implementasi
Wujud dari hasil tahap implementasi ini nantinya adalah sebuah sistem yang siap untuk diuji. Dan implementasi dari sistem informasi geografis bencana banjir Kabupaten Cilacap ini adalah sebagai berikut :
3.8.1 Halaman Batas Kabupaten
Gambar 3.11 Halaman Batas Kabupaten 3.8.2 Halaman Batas Kecamatan
35
3.8.3 Halaman Batas Kecamatan Cipari
Gambar 3.13 Halaman Batas Kecamatan Cipari 3.8.4 Halaman Batas Kecamatan Cimanggu
3.8.5 Halaman Batas Kecamatan Cilacap Utara
Gambar 3.15 Halaman Batas Kecamatan Cilacap Utara 3.8.6 Halaman Batas Kecamatan Cilacap Tengah
37
3.8.7 Halaman Batas Kecamatan Cilacap Selatan
Gambar 3.17 Halaman Batas Kecamatan Cilacap Selatan 3.8.8 Halaman Batas Kecamatan Sidareja
3.8.9 Halaman Batas Kecamatan Sampang
Gambar 3.19 Halaman Batas Kecamatan Sampang 3.8.10 Halaman Batas Kecamatan Patimuan
39
3.8.11 Halaman Batas Kecamatan Nusawungu
Gambar 3.21 Halaman Batas Kecamatan Nusawungu 3.8.12 Halaman Batas Kecamatan Majenang
3.8.13 Halaman Batas Kecamatan Kroya
Gambar 3.23 Halaman Batas Kecamatan Kroya 3.8.14 Halaman Batas Kecamatan Kesugihan
41
3.8.15 Halaman Batas Kecamatan Kedungreja
Gambar 3.25 Halaman Batas Kecamatan Kedungreja 3.8.16 Halaman Batas Kecamatan Kawunganten
3.8.17 Halaman Batas Kecamatan Karang Pucung
Gambar 3.27 Halaman Batas Kecamatan Karang Pucung 3.8.18 Halaman Batas Kecamatan Jeruklegi
43
3.8.19 Halaman Batas Kecamatan Gandrung Mangu
Gambar 3.29 Halaman Batas Kecamatan Gandrung Mangu 3.8.20 Halaman Batas Kecamatan Dayeuh Luhur
3.8.21 Halaman Batas Kecamatan Binagun
Gambar 3.31 Halaman Batas Kecamatan Binagun 3.8.22 Halaman Batas Kecamatan Adipala
45
3.8.23 Halaman Batas Kecamatan Wanareja
Gambar 3.33 Halaman Batas Kecamatan Wanareja 3.8.24 Halaman Batas Desa
3.8.25 Halaman Daerah Banjir Atas
Pada halaman ini menampilkan daerah banjir atas di Kabupaten Cilacap. Dimana dalam gambar dibawah ini, daerah banjir atas ditandai dengan warna biru muda. Daerah banjir atas ini meliputi Kecamatan Padang Jaya dan Mulyasari. Karena biasanya di Kecamatan Padang Jaya dan Mulyasari ini sering terjadi bencan banjir.
Gambar 3.35 Halaman Daerah Banjir Atas
3.8.26 Halaman Daerah Banjir Atas Selatan
47
Gambar 3.36 Halaman Daerah Banjir Atas Selatan 3.8.27 Halaman Daerah Banjir Atas Wanareja
Pada halaman ini menampilkan daerah banjir atas Wanreja di Kabupaten Cilacap. Dimana dalam gambar dibawah ini, daerah banjir Wanreja ditandai dengan warna kuning agak kehijau-hijauan. Daerah banjir atas Wanareja ini meliputi Kecamatan Mekarsari dan Tarisi.
3.8.28 Halaman Daerah Banjir Citanduy
Pada halaman ini menampilkan daerah banjir Citanduy di Kabupaten Cilacap. Dimana dalam gambar dibawah ini, daerah banjir Citanduy ditandai dengan warna ungu. Daerah banjir Citanduy ini meliputi Kecamatan Kawunganten, Bantarsari, Grugu, Bojong dan Ujung Gagak.
Gambar 3.38 Halaman Daerah Banjir Citanduy 3.8.29 Halaman Zonasi Berbahaya
49
50 4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa Praktek Kerja Lapangan (PKL), dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Dalam membuat data vektor, data spasial dan data atribut untuk Kabupaten Cilacap, digabungkan menggunakan software MapInfo 9.0 dan Map Server, sehingga akan menghasilkan sebuah layout peta Kabupaten Cilacap.
2. Dalam pembuatan Sistem Informasi Geografis Bencana Banjir ini, menggunakan web server MS4W yang dibuat dalam sistem operasi windows.
3. Data vektor, data spasial dan data atribut yang dibuat di Kabupaten Cilacap tersebut terdiri dari Batas Kabupaten, Batas Kecamatan, Batas Desa, jalan, sungai, kontur, land use, daerah banjir, zona berbahaya dan peta tanah.
4. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan dalam pembuatan Sistem Informasi Geografis Bencana Banjir ini, maka Kabupaten Cilacap memiliki 24 Kecamatan dan memliki 284 Desa, serta terdapat daerah kebencanaan yaitu berupa daerah banjir yang terjadi pada tahun 2009.
51
4.2 Saran
Untuk hasil yang lebih baik di masa yang akan datang, ada beberapa aspek yang dapat kami sarankan melalui Laporan Praktek Kerja Lapangan, yaitu :
1. Data yang dihasilkan dari pengamatan harus selalu diupdate setiap tahunnya agar dapat mengetahui keadaan wilayah yang sebenarnya.
DI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
FERDIANSYAH
10107695
ALVIAN ROESADI
10107712
ASEP MOCHAMAD FAJRIN
10107740
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
D
DaattaaPPrriibbaaddii
Nama Ferdiansyah
Nama Panggilan Ferdi
Tempat / Tanggal Lahir Pandeglang / 20 Agustus 1987
Kewarganegaraan Indonesia
Agama Islam
Jenis Kelamin Laki-Laki
Status Belum Menikah
Alamat Jl. Tubagus Ismail Dalam No. 24F RT.
03 RW. 01, Bandung
Telepon 085624487151
Email ferdi.ansyah@yahoo.com
P
PeennddiiddiikkaannFFoorrmmaall
2007 – Sekarang Universitas Komputer Indonesia
2003 – 2006 SMA Negeri 1 Pandeglang
2000 – 2003 SLTP Negeri 1 Pandeglang
1994 – 2000 SD Negeri Karaton 3 Pandeglang
W
WoorrkksshhooppddaannSSeemmiinnaarr
2007 Kuliah Bersama
2010 Seminar Cloud Computing
P
Ketua OSIS SLTP Negeri 1 Pandeglang Ketua Paskibra SLTP Negeri 1 Pandeglang
2004-2005 Wakil Ketua OSIS SMA Negeri 1 Pandeglang
K
Keeaahhlliiaann
Bahasa Pemrograman -C++
-Borland Delphi 7
Sistem Operasi
-Windows XP, Windows Vista, Windows Seven
-MySql
Lainnya
-Mengerti jaringan LAN / Konsep client server, mengerti hardware
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Bandung, 19 Januari 2011
D
DaattaaPPrriibbaaddii
Nama Alvian Roesadi
Nama Panggilan Alvian
Tempat / Tanggal Lahir Pandeglang / 23 Oktober 1989
Kewarganegaraan Indonesia
Agama Islam
Jenis Kelamin Laki-Laki
Status Belum Menikah
Alamat Jl. Tamansari Bawah No.87 Bandung
Telepon 08562070581
Email hamataidatchi@yahoo.com
P
PeennddiiddiikkaannFFoorrmmaall
2007 – Sekarang Universitas Komputer Indonesia
2004– 2007 SMA Negeri 2 Pandeglang
2001 – 2004 SLTP Negeri 1 Pandeglang
1995 – 2001 SD Negeri Ciputri 1Pandeglang
W
2010 Seminar Cloud Computing
P
Peennggaallaammaann B
Beerroorrggaanniissaassii
2002-2003 Pengurus OSIS Seksi Kebersihan SLTP Negeri 1 Pandeglang
K
Keeaahhlliiaann
Bahasa Pemrograman -C++
-Borland Delphi 7
Sistem Operasi
-Windows XP, Windows Vista, Windows Seven
Web -Ultraedit -JavaScript
Grafik
-Adobe Photoshop, Macromedia Dreamweaver 8
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Bandung, 19 Januari 2011
D
DaattaaPPrriibbaaddii
Nama Asep Mochamad Fajrin
Nama Panggilan Asep
Tempat / Tanggal Lahir Garut / 13 Oktober 1989
Kewarganegaraan Indonesia
Agama Islam
Jenis Kelamin Laki-Laki
Status Belum Menikah
Alamat Jl. Margamulya 239 Kec. Cimahi
Tengah Kota Cimahi
Telepon 082119072212
Email dr.enstein@yahoo.com
P
PeennddiiddiikkaannFFoorrmmaall
2007 – Sekarang Universitas Komputer Indonesia
2004– 2007 SMK Negeri 2 Bogor
2001 – 2004 SMP Negeri 15 Bogor
1995 – 2001 SD Negeri Sindang Sari Bogor
W
2010 Seminar Cloud Computing
P
Bahasa Pemrograman -C++
-Borland Delphi 7
Sistem Operasi
-Windows XP, Windows Vista, Windows Seven
Web -Ultraedit -JavaScript -PHP
Grafik
Lainnya
-Mengerti jaringan LAN / Konsep client server, mengerti hardware
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Bandung, 19 Januari 2011
iii DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR SIMBOL ... x
DAFTAR LAMPIRAN ... xi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Perumusan Masalah ... ..2
1.3 Maksud dan Tujuan ... ..2
1.3.1 Maksud ... ..2
1.3.2 Tujuan ... .3
1.4 Batasan Masalah ... 3
1.5 Metode Penelitian ... ..3
1.6 Sistematika Penulisan ... ..5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Profil Tempat Kerja Praktek ... 7
iv
2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description Bagian Pusat
Penelitian Geoteknologi LIPI Bandung ... 12
2.2 Landasan Teori ... 15
2.2.1 Sistem ... 15
2.2.2 Informasi... 15
2.2.3 Geografi ... 15
2.2.4 Komponen Sistem Informasi Geografi (SIG)... 17
2.2.5 MapInfo 9.0 ... 18
2.2.6 MS4W... 19
2.2.7 Database ... 19
2.2.8 Macromedia Dreamweaver ... 19
2.2.9 Flowchart ... 20
BAB III PEMBAHASAN ... 21
3.1 Analisis Masalah ... 21
3.2 Analisis Sistem ... ..21
3.3 Analisis Prosedural ... 22
3.4 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 26
3.4.1 Analisis Perangkat Keras (Hardware)... 26
3.4.2 Analisis Perangkat Lunak (Software) ... 27
3.5 Analisis Basis Data ... 27
v
3.6 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 29
3.6.1 Diagram Konteks ... 29
3.6.2 Data Flow Diagram ... 30
3.6.2.1 DFD Level 0 ... 30
3.6.2.2 DFD Level 1 Proses Pembuatan Peta ... 31
3.7 Perancangan Basis Data ... 32
3.7.1 Skema Relasi ... 32
3.7.2 Struktur Tabel ... 32
3.8 Implementasi ... 34
3.8.1 Halaman Batas Kabupaten ... 34
3.8.2 Halaman Batas Kecamatan ... 34
3.8.3 Halaman Batas Kecamatan Cipari ... 35
3.8.4 Halaman Batas Kecamatan Cimanggu ... 35
3.8.5 Halaman Batas Kecamatan Cilacap Utara ... 36
3.8.6 Halaman Batas Kecamatan Cilacap Tengah ... 36
3.8.7 Halaman Batas Kecamatan Cilacap Selatan ... 37
3.8.8 Halaman Batas Kecamatan Sidareja ... 37
3.8.9 Halaman Batas Kecamatan Sampang ... 38
3.8.10 Halaman Batas Kecamatan Patimuan ... 38
3.8.11 Halaman Batas Kecamatan Nusawungu ... 39
3.8.12 Halaman Batas Kecamatan Majenang ... 39
3.8.13 Halaman Batas Kecamatan Kroya ... 40
vi
3.8.17 Halaman Batas Kecamatan Karang Puncung ... 42
3.8.18 Halaman Batas Kecamatan Jeruklegi ... 42
3.8.19 Halaman Batas Kecamatan Gandrung Mangu ... 43
3.8.20 Halaman Batas Kecamatan Dayeuh Luhur ... 43
3.8.21 Halaman Batas Kecamatan Binagun ... 44
3.8.22 Halaman Batas Kecamatan Adipala ... 44
3.8.23 Halaman Batas Kecamatan Wanareja ... 45
3.8.24 Halaman Batas Desa ... 45
3.8.25 Halaman Daerah Banjir Atas ... 46
3.8.26 Halaman Daerah Banjir Atas Selatan ... 46
3.8.27 Halaman Daerah Banjir Atas Wanareja ... 47
3.8.28 Halaman Daerah Banjir Citanduy ... 48
3.8.29 Halaman Zonasi Berbahaya ... 49
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 50
4.1 Kesimpulan ... 50
DAFTAR PUSTAKA
Prahasta, Eddy. 2004. Sistem Informasi Geografis : Tools dan Plus-Ins. Penerbit Informatika. Bandung.
Prahasta, Eddy. 2004. Sistem Informasi Geografis : Tutorial ArcView. Penerbit Informatika.Bandung.
Prahasta, Eddy. 2005. Sistem Informasi Geografis : Konsep-konsep Dasar. Penerbit Informatika.Bandung.
BMG. 2007. Buletin Meteorologi Dan Geofisika. Balai Besar Meteorologi dan Geofisika. Tangerang.
http://teriyakiboz.blogspot.com/2007/09/geographic-information-system-gis.html 1 September 2010, pukul 13:45 WIB.
http://climatechange.menlh.go.id/index.php?option=content&task=view&id=14&Ite mid=2 5 September 2010, pukul 15:10 WIB.
http://elcom.umy.ac.id/elschool/mualllim_muhammadiyah/file.php/1/materi/Geografi /cuaca%20DAN20iklim.pdf 10 September 2010, pukul 12:45 WIB
i
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan
karunia yang telah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kerja
Praktek ini dengan judul “SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BENCANA
BANJIR KABUPATEN CILACAP DI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN
INDONESIA”.
Penyusunan Laporan Kerja Praktek ini merupakan salah satu syarat
memenuhi Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Teknik
Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, di Universitas Komputer
Indonesia.
Dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini, kami telah mendapatkan
banyak bantuan dari berbagai pihak, baik dari segi materi, spirit maupun
masukan-masukan yang sangat membangun. Pada kesempatan ini secara khusus
kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan, semangat, kasih sayang serta
doa.
2. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
3. Bapak Iskandar Ikbal, S.T. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktu serta bantuan kepada kami dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini.
4. Bapak Wawan Hendriawan N, A. Md. selaku pembimbing Praktek Kerja
Lapangan.
ii
6. Bapak/Ibu staff Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung.
7. Karyawan Sekretariat Jurusan Teknik Informatika fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer Universitas Komputer Indonesia.
8. Seluruh Staf Perpustakaan yang membantu kami untuk mendapatkan referensi
dalam penyusunan laporan.
9. Kakak dan adikku yang tersayang atas semua semangat dan doanya.
10.Teman-teman kelas IF-15 2007 atas semua dukungan dan bantuan ilmu yang
diberikan kepada kami selama kuliah bersama di Universitas Komputer
Indonesia.
11.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan kami satu persatu.
Kami menyadari bahwa penulisan Laporan Kerja Praktek ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.
Akhir kata, semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi kami
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Bandung, Desember 2010
SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BENCANA BANJIR
KABUPATEN CILACAP
DI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA
FERDIANSYAH
10107695
ALVIAN ROESADI
10107712
ASEP MOCHAMAD FAJRIN
10107740
Pembimbing Kerja Praktek I Pembimbing Kerja Praktek II
Wawan Hendriawan N, A. Md. Iskandar Ikbal, S.T
NIP. 320007629 NIP. 41277006020
Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Informatika