• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Geografis Bencana Banjir Kabupaten Cilacap Di Lembaga Ilmu Pengetahaun Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Geografis Bencana Banjir Kabupaten Cilacap Di Lembaga Ilmu Pengetahaun Indonesia"

Copied!
66
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu bidang ilmu yang mempelajari tentang bumi dan keruangan. SIG sangat berguna untuk meningkatkan pemahaman, pengertian, pembelajaran, dan pendidikan mengenai konsep-konsep lokasi, ruang (spasial), kependudukan dan unsur-unsur geografis yang terdapat di permukaan bumi beserta data-data atribut yang menyertainya, serta dalam pengambilan suatu keputusan.

Saat ini aplikasi SIG banyak digunakan di berbagai bidang seperti pertanian, cuaca dan iklim, pendidikan, industri, dan pemerintahan. Salah satu pemanfaatannya adalah untuk mengetahui kebencanaan di suatu Kabupaten dalam suatu wilayah. Kebencanaan Kabupaten ini sangat berpengaruh pada perkembangan suatu Kabupaten serta untuk mengetahui bagaimana keadaan atau kondisi suatu Kabupaten tersebut. Oleh karena itu, dalam Praktek Kerja Lapangan ini, kami ingin lebih mengetahui tentang kebencanaan Kabupaten tersebut.

Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia definisi bencana adalah peristiwa/kejadian pada suatu Kabupaten yang mengakibatkan kerusakan ekologi, kerugian kehidupan manusia serta memburuknya kesehatan dan pelayanan kesehatan yang bermakna, sehingga memerlukan bantuan luar biasa dari pihak luar.

(2)

keadaan air yang menenggelami atau menggenangi suatu kawasan atau tempat yang luas. Sehingga menimbulkan kerusakan dan kesengsaraan bagi manusia.

Oleh karena itu dibutuhkan suatu fasilitas atau media untuk mengetahui bagaimana keadaan suatu wilayah yang terkena bencana banjir tersebut. Sehingga kita dapat lebih mudah dalam melihat keadaan suatu Kabupaten yang terkena bencana banjir tersebut. Salah satu medianya adalah dengan membuat Sistem Informasi Geografis (SIG). Berdasarkan hal tersebut, maka kami memilih judul “SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BENCANA BANJIR KABUPATEN CILACAP DI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA”.

1.2 Perumusan Masalah

Dalam melakukan penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, masalah pokok yang akan kami bahas adalah bagaimana membuat sebuah Sistem Informasi Geografis Bencana Banjir Kabupaten Cilacap.

1.3 Maksud dan Tujuan 1.3.1 Maksud

(3)

3

1.3.2 Tujuan

Berdasarkan permasalahan yang ada, maka tujuan dari pembuatan aplikasi sistem informasi geografis ini adalah menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pengguna dalam mencari daerah banjir di Kabupaten Cilacap.

1.4 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah pembuatan sistem informasi geografis bencana banjir di Kabupaten Cilacap.

1.5 Metode Penelitian

Gambar 1.1 Metode Waterfall

Metodologi yang digunakan dalam penulisan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah sebagai berikut :

Pengumpulan Data

Analisis

Coding

Implementasi dan Pengujian

(4)

a. Metode pengumpulan data

Untuk mendapatkan data dan bahan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini, teknik pengumpulan data yang digunakan ada tiga jenis, diantaranya sebagai berikut :

1) Metode Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan atau kegiatan yang sistematis terhadap objek yang dituju secara langsung.

2) Metode Studi Pustaka

Yang terdiri dari pengumpulan data melalui informasi dari buku-buku pedoman dan website yang berhubungan.

3) Metode Wawancara

Adalah suatu metode penelitian dengan mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas.

b. Analisis

Dilakukan analisis pada aplikasi yang akan dibangun agar sesuai dengan kebutuhan

c. Desain

(5)

5

d. Coding

Dilakukan penerjemahan aplikasi yang akan dibangun kedalam bahasa pemrograman tertentu, dalam hal ini menggunakan bahasa pemrograman PHP dan Javascript.

e. Implementasi dan pengujian 1) Implementasi

Implementasi dengan menerapkan aplikasi ini ke dalam sistem yang selanjutnya akan di evalusi..

2) Pengujian

Pengujian dengan menerapkan ke sistem yang sebenarnya, untuk mengetahui apakah aplikasi ini sudah sesuai dengan kebetuhan.

f. Maintenance

Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai.

1.6 Sistematika Penulisan

Penulisan dan penyusunan Laporan Kerja Praktek ini disusun berdasarkan pada penulisan sistematika sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

(6)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Membahas mengenai profil LIPI, yang terdiri dari sejarah, logo dan badan hukumnya. Serta membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan kerja praktek yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan.

Bab III PEMBAHASAN

Menganalisis kebutuhan sistem pengguna diantaranya yaitu : analisis prosedur yang sedang bejalan, analisis data dari hasil penelitian, analisis basis data, analisis non-fungsional. Perancangan sistem yang dimulai dari perancangan prosedural hingga perancangan alir data serta tahap merancang struktur desain menu dan antar muka (interface).

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

(7)

7 yang mempelajari flora Indonesia dan Rompiusdengan karyanya yang terkenal berjudul Herbarium Amboinese. Pada akhir abad ke-18 dibentuk Bataviaasch Genotschap van Wetenschappen. Dalam tahun 1817, C.G.L. Reinwardt mendirikan Kebun Raya Indonesia (S'land Plantentuin) di Bogor.

Pada tahun 1928 Pemerintah Hindia Belanda membentuk Natuurwetenschappelijk Raad voor Nederlandsch Indie. Kemudian tahun 1948 diubah menjadi Organisatie voor Natuurwetenschappelijk onderzoek (Organisasi untuk Penyelidikan dalam Ilmu Pengetahuan Alam, yang dikenal dengan OPIPA). Badan ini menjalankan tugasnya hingga tahun 1956.

Pada tahun 1956, melalui UU no. 6 tahun 1956 pemerintah Indonesia membentuk Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) dengan tugas pokok :

1. Membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Memberi pertimbangan kepada pemerintah dalam hal kebijaksanaan ilmu pengetahuan.

(8)

pemerintah merubah status DURENAS menjadi Lembaga Riset Nasional (LEMRENAS).

Pada bulan Agustus 1967 pemerintah membubarkan LEMRENAS dan MIPI dengan SK Presiden RI no. 128 tahun 1967, kemudian berdasarkan Keputusan MPRS no. 18/B/1967 pemerintah membentuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan menampung seluruh tugas LEMRENAS dan MIPI, dengan tugas pokok sebagai berikut :

1. Membimbing perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berakar di Indonesia agar dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan rakyat Indonesia pada khususnya dan umat manusia pada umumnya.

2. Mencari kebenaran ilmiah dimana kebebasan ilmiah, kebebasan penelitian serta kebebasan mimbar diakui dan dijamin, sepanjang tidak bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945.

3. Mempersiapkan pembentukan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (sejak 1991 tugas pokok ini selanjutnya ditangani oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi dengan Keppres no. 179 tahun 1991).

(9)

9

tanggal 13 Januari 1986 ditetapkan Keppres no. 1 tahun 1986 tentang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan terakhir dengan Keppres no. 103 tahun 2001.

Visi : Menjadi lembaga ilmu pengetahuan berkelas dunia yang mendorong terwujudnya kehidupan bangsa yang adil, cerdas, kreatif, integratif dan dinamis yang didukung oleh ilmu pengetahuan dan teknologi yang humanis. Misi :

1. Menciptakan great science (ilmu pengetahuan berdampak penting) dan invensi yang dapat mendorong inovasi dalam rangka meningkatkann daya saing perekonomian nasional;

2. Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan dalam proses penciptaan good governance dalam rangka memantapkan NKRI;

3. Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan kebudayaan berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan;

4. Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan) dalam pergaulan internasional;

5. Memperkuat infrastruktur kelembagaan (penguatan manajemen dan sistem).

Tugas

Melaksanakan tugas pemerintahan di bidang ilmu pengetahuan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Fungsi

(10)

3. Penyelenggaraan riset inter dan multi disiplin terfokus.

4. Pemantauan, evaluasi kemajuan, dan penelaahan kecenderungan ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LIPI.

6. Pelancaran dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang ilmu pengetahuan.

7. Penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, persandian, perlengkapan dan rumah tangga.

2.1.2 Logo LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)

Gambar 2.1 Logo LIPI

(11)

11

Logo berupa tanda yang berfungsi dan memiliki aspek kunci yaitu reputasi. logo pada jasa dan produk sebagai merek dagang memberikan jaminan kepada pemakainya tentang kualitas yang spesifik dan konsisten tentang jasa dan produk tersebut. Reputasi bagi konsumen dan kalangan komersial sangat berarti dan merupakan aset yang berharga.

Oleh karena itu, pemakaian LOGO dan nama LIPI harus dijaga dan penggunaannya memerlukan kewenagan yang jelas sehingga dapat memberikan imabalan moril dan materil.

Logo LIPI berbentuk lingakaran yanh terdiri dari dua bagian yang disatukan yaitu “pohon” dan “wadah”, berwarna “Turqoise Blue”

Logo LIPI terdiri dari gambar dan tulisan “LIPI” sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

2.1.3 Badan Hukum LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)

Badan Hukum Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pada bulan Agustus 1967 pemerintah membubarkan LEMRENAS dan MIPI dengan SK Presiden RI no. 128 tahun 1967, kemudian berdasarkan Keputusan MPRS no. 18/B/1967 pemerintah membentuk Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan menampung seluruh tugas LEMRENAS dan MIPI

(12)

untuk mengadakan peninjauan dan penyesuaian tugas pokok dan fungsi serta susunan organisasi LIPI sesuai dengan tahap dan arah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka Keppres no. 128 tahun 1967, tanggal 23 Agustus 1967 diubah dengan Keppres no. 43 tahun 1985, dan dalam rangka penyempurnaan lebih lanjut, tanggal 13 Januari 1986 ditetapkan Keppres no. 1 tahun 1986 tentang Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, dan terakhir dengan Keppres no. 103 tahun 2001.

2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description Bagian Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)

Berikut adalah pejabat struktural di lingkungan Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia(LIPI) :

1. Ka. Puslit Geoteknologi Dr. Ir. Iskandar Zulkarnain 2. Ka. Bagian Tata Usaha Drs. Torus Parundian Harahap

3. Ka. Bidang Sistem Informasi Kebumian dan Tata Ruang Ir. I. Hadi S.. 4. Ka. Bidang Dinamika Bumi dan Bencana Geologi Ir. Kamtono M.T.

5. Ka. Bidang Sumberdaya Bumi dan Rekayasa Mineral Ir. Eko Tri Sumarnadi A. 6. Ka. Bidang Geologi Teknik dan Konservasi Kebumian Ir. Yugo Kumoro 7. Ka. Bidang Sarana Penelitian Y. Sunarya Wibawa, ST.-

8. Ka. Sub Bid. Sistem Informasi Kebumian dan Tata Ruang Ir. Tito S. L. Soempono

9. Ka. Sub Bid. Sarana Dinamika Bumi dan Bencana Geologi Drs. Karit Lumban Gaol

(13)

13

11.Ka. Sub Bid. Sarana Geologi Teknik & Konservasi Kebumian Hendra Bakti, ST.. 12.Ka. Sub Bag. Kepegawaian Mimin Kartika, A.Md.

13.Ka. Sub Bag. Keuangan Asep Setiadi, S.E. 14.Ka. Sub Bag. Umum Dede Suherman

(14)
(15)

15

2.2 Landasan Teori 2.2.1 Sistem

Sistem adalah suatu kesatuan utuh yang terdiri dari beberapa bagian yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. (Wahyono, 2003 : 12)

2.2.2 Informasi

Informasi merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan. (Wahyono, 2003 : 2)

Sistem Informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan. (Wahyono, 2003 : 17)

2.2.3 Geografi

Geografi berasal dari bahasa Yunani, gabungan dari dua suku kata, yaitu Geo yang berarti bumi dan Graphien yang berarti lukisan. Dengan demikian jika diartikan, maka geografi berarti lukisan bumi. Sedangkan secara luas, yatiu suatu ilmu yang mempelajari masalah-masalah bumi secara luas dalam hubungannya dengan keruangan.

(16)

Sistem Informasi Geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog), dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang paling mendasar terletak pada cara pengelolaannya.

Data-data yang diolah dalam SIG pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut dalam bentuk digital, dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah analisis spasial dan analisis atribut. Data spasial merupakan data yang berkaitan dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan data atribut merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagai objek sebagai data spasial.

Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk garis (line) dan bentuk area (polygon).

Struktur data spasial dibagi dua yaitu model data raster dan model data vektor. Data raster adalah data yang disimpan dalam bentuk kotak segi empat (grid)/sel sehingga terbentuk suatu ruang yang teratur. Data vektor adalah data yang direkam dalam bentuk koordinat titik yang menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik, garis atau area (polygon)

Sistem informasi geografi menyajikan informasi keruangan beserta atributnya yang terdiri dari beberapa komponen utama yaitu :

(17)

17

2. Manipulasi data dan analisis ialah kegiatan yang dapat dilakukan berbagai macam perintah misalnya overlay antara dua tema peta, membuat buffer zone jarak tertentu dari suatu area atau titik dan sebagainya.

3. Pelaporan data ialah dapat menyajikan data dasar, data hasil pengolahan data dari model menjadi bentuk peta atau data tabular.

2.2.4 Komponen Sistem Informasi Geografi (SIG)

Perangkat Keras

Perangkat Lunak Gambar 2.3 Komponen SIG

Keterangan :

1. Komponen perangkat keras dalam SIG yang umum digunakan adalah CPU, RAM, storage, input device, output device, dan peripheral lainnya.

2. Komponen perangkat lunak, merupakan suatu sistem untuk mengolah data dan informasi geografis, seperti ERDAS, ArcView, MapInfo, dan lain-lain.

Data SIG

(18)

3. Data dan Informasi, merupakan data atribut dari table-table dan laporan.

4. Manajemen, merupakan komponen yang berkaitan dengan perkembangan dan penguaasaan teknologi. Kombinasi yang benar antara keempat komponen utama ini akan menentukan kesuksesan suatu proyek pengembangan Sistem Informasi Geografis.

2.2.5 MapInfo 9.0

MapInfo adalah aplikasi Sistem Informasi Geografis yang dikembangkan oleh MapInfo corp sejak tahun 1986. Sebuah perusahaan yang didirikan oleh empat orang mahasiswa (waktu itu) Institut Politeknik Rensellaer, Troy, New York. Oleh karena komitmennya di dalam bidang garapannya, pada saat ini MapInfo menjadi salah satu produk perangkat lunak SIG yang sangat sukses di pasaran, yang memiliki parameter sebagai berikut :

1. MapInfo tersedia dalam 16 versi bahasa yang berbeda. 2. MapInfo terjual ratusan ribu copy di dunia.

3. MapInfo menjadi perangkat lunak standard untuk pemetaan di lingkungan pemerintah Australia

(19)

19

geografis lebih cepat dan menyediakan informasi yang diperlukan di dalam proses pengambilan keputusan.

2.2.6 MS4W

MS4W (MapServer For Windows) adalah bundle instalasi MapServer untuk platform Windows. Dimana MapServer merupakan aplikasi freeware dan Open Source untuk dapat menampilkan Sistem Informasi Geografis di web.

MS4W dilengkapi dengan berbagai modul tambahan (optional) yang mempermudah kita membangun dan mengadministrasi sistem Web GIS. Antara lain : MapLab, KaMap, Chameleon, dan lain-lain. MapLab digunakan untuk mempermudah kita membuat file konfigurasi MapServer ( *.map ) pada aplikasi Web GIS yang kita kembangkan. Sedang Chameleon adalah framework yang menyediakan berbagai class dan method yang mempermudah kita membangun interface aplikasi Web GIS yang kita kembangkan, seperti menambahkan fitur zoom, pan, dsb.

2.2.7 Database

Database adalah representasi kumpulan fakta yang saling berhubungan disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

2.2.8 Macromedia Dreamweaver

Macromedia Dreamweaver merupakan aplikasi professional untuk mengedit HTML secara visual dan mengelola Web site serta pages.

(20)

Dreamweaver juga memungkinkan pengeditan JavaScript, XML dan dokumen teks lainnya secara langsung.

Fitur-fitur pengeditan yang ditampilkan secara visual oleh Macromedia Dreamweaver dapat mempercepat penambahan desain dan fungsi pada halaman Web tanpa harus menuliskan baris kode. Semua elemen dalam site dapat ditampilkan dan di-drag dari panel-panel (yang terdapat didalam Macromedia Dreamweaver) kedalam dokumen secara langsung dan cepat.

2.2.9 Flowchart

Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan symbol. Dengan demikian setiap symbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan antara proses digambarkan dengan garis penghubung.

Dua macam flowchart yang menggambarkan proses dengan komputer, yaitu: 1) Sistem flowchart

Bagan yang memperlihatkan urutan prosedur dan proses dari beberapa file dalam media tertentu. System flowchart menggambarkan :

1. Hubungan antar suatu file dengan file lainnya 2. Media yang dipakai untuk setiap file

2) Program flowchart

(21)

21 BAB III PEMBAHASAN

3.1 Analisis Masalah

Bencana adalah peristiwa atau kejadian pada suatu daerah yang mengakibatkan kerusakan ekologi, kerugian kehidupan manusia serta memburuknya kesehatan dan pelayanan kesehatan yang bermakna sehingga memerlukan bantuan luar biasa dari pihak luar. Sesuai dengan hasil penelitian yang kami lakukan, didapat adanya kekurangan dalam pembuatan SIG berbasis web, yaitu tidak adanya update data kebencanaan yang terjadi di Kabupaten Cilacap. Sehingga akan menyebabkan data yang baru tidak diketahui. Berdasarkan hal tersebut, maka dibutuhkan suatu sistem yang lebih baik.

3.2 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan tahap untuk mempelajari interaksi sistem yang terdiri atas pelaku proses dalam sistem, prosedur, data serta informasi yang terkait.

Tujuan dari analisis sistem yang sedang berjalan adalah :

1. Menelusuri bagaimana sistem yang berjalan dengan memperhatikan proses aliran data atau informasi dan pelaku sistem.

2. Mengevaluasi sistem sehingga dapat mendukung dan meningkatkan kinerja sistem informasi yang akan dikembangkan.

(22)

3.3 Analisis Prosedural

Analisis prosedural atau proses sistem memberikan gambaran tentang sistem yang saat ini sedang berjalan. Analisis sistem bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut, sehingga kelebihan dan kekurangan sistem dapat diketahui. Prosedur itu sendiri merupakan urutan kegiatan yang tepat dari tahapan-tahapan yang menerangkan mengenai proses apa yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan proses tersebut, bagaimana proses tersebut dapat dikerjakan dan apa saja yang terlibat. Berikut akan terlihat lebih jelasnya dalam flowchart dibawah ini :

Gambar 3.1 Flowchart sistem yang sedang berjalan

Manajemen Data

Pengumpulan Data

Input data ke komputer

Data Atribut Data Spasial

Pengolahan Data

GIS

Output Peta

(23)

23

Gambar diatas menunjukkan kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan di Pusat Geoteknologi LIPI secara keseluruhan. Penjelasan tentang kegiatan tersebut sebagai berikut :

1) Manajemen Data

Kerja Lapangan dilakukan di LIPI di Pusat Geoteknologi 2) Pengumpulan Data

Data yang dipersiapkan antara lain : 1. Data Spasial

Data spasial berupa peta dasar Cilacap dalam dalam format shapefile dengan extention .shp (Peta_Tanah_Cilacap.shp) yang dimanipulasi dan disimpan dalam software MapInfo 9.0.

(24)

2. Data Atribut

Data Atribut merupakan data yang berhubungan dengan daerah kebencanaan tahun 2009 yang ada di Kabupaten Cilacap. Data diperoleh dari data tahunan selama 12 bulan periode tahun 2009 yang ada di Pusat Geoteknologi LIPI.

3. Pengolahan Data Atribut

Pengolahan data atribut dimanipulasi dan disimpan dalam Microsoft Excel dengan format .xls. Kemudian Data Atribut dan Data Spasial dimanipulasi dan disimpan dengan software MapInfo 9.0 dengan format .shp

3) Output Peta atau Layout Peta Tematik

Output atau Layout Peta Tematik yang akan ditampilkan dalam laporan kerja lapangan ini berupa daerah kebencanaan, Peta Isohyet dalam dua belas bulan selama periode tahun 2009 yang ada di Kabupaten Cilacap.

Penampilan peta Kabupaten Cilacap ini berdasarkan peta isohyet yang bertujuan untuk melihat daerah kebencanaan selama periode 2009. Langkah-langkah pembuatan layout adalah sebagai berikut :

a) Menentukan Peta Cilacap. 1) Buka MapInfo 9.0

(25)

25

Gambar 3.3 Menu file MapInfo 9.0 3) Pilih semua file dengan extension .TAB

Gambar 3.4 Peta Cilacap.TAB

b) Pembuatan Layout

1. Setelah menentukan peta Cilacap, langkah selanjutnya mengconvert peta Cilacap kedalam bentuk shapefile dengan extension .shp

(26)

Gambar 3.5 Layout Peta Cilacap.shp

3.4 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi ini juga meliputi elemen atau komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai dengan sistem tersebut diimplementasikan. Analisis kebutuhan ini juga menentukan spesifikasi masukkan yang diperlukan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan untuk mengolah masukkan sehingga menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan.

3.4.1 Analisis Perangkat Keras (Hardware)

(27)

27

1) Processor berkecepatan 2 Ghz 2) RAM 1 Gb

3) Hardisk minimal2 Gb untuk menyimpan data 4) LAN Card.

5) Keyboard dan Mouse 6) Monitor 17“

3.4.2 Analisis Perangkat Lunak (Software)

Untuk mendukung dalam penyimpanan informasi, dibutuhkan suatu fasilitas yang memadai. Yaitu berupa perangkat lunak (software) yang dirancang untuk memudahkan dalam pencarian informasi. Adapun perangkat lunak yang digunakan adalah sebagai berikut :

1) Microsoft Windows XP sebagai sistem operasi.

2) MapInfo 9.0 sebagai perangkat lunak Sistem Informasi Geografis. 3) MS4W sebagai web server.

4) Macromedia Dreamweaver sebagai Web Developer. 3.5 Analisis Basis Data

(28)

menyimpan data. Untuk melihat keterhubungan antar tabel yang ada, maka diagram E-R akan digambarkan sebagai berikut :

3.5.1 Entity Relationship Diagram

(29)

29

3.6 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional dilakukan untuk memberikan gambaran aliran data yang ada pada program aplikasi yang akan dibangun. Tahapan-tahapan yang ada, yaitu dengan mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan dari rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem. Adapun sebagai alat bantu yang digunakan untuk menggambarkan sistem secara umum yang akan dibangun yaitu dengan menggunakan Diagram Konteks dan Data Flow Diagram.

3.6.1 Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah diagram yang menggambarkan secara umum yang menjadi masukan, proses dan keluaran yang terjadi dalam sebuah sistem. Diagram konteks untuk sistem informasi geografis bencana banjir yang akan dibangun adalah sebagai berikut :

Gambar 3.7 Diagram Konteks

(30)

3.6.2 Data Flow Diagram (DFD)

Dari diagram konteks di atas, aliran data yang ada pada sistem digambarkan dengan lebih rinci menggunakan Data Flow Diagram.

3.6.2.1 DFD Level 0

Gambar 3.8 DFD Level 0

Kabupaten Cilacap

Batas Kabupaten

Batas Kecamatan 1

Pengumpulan

Informasi Batas Desa

Informasi Batas Kecamatan

(31)

31

3.6.2.2 DFD Level 1 Proses Pembuatan Peta

Gambar 3.9 DFD Level 1 Proses Pembuatan Peta

Kabupaten

Batas Kabupaten T_bataskabupaten

Batas Desa

Informasi Batas Desa

Informasi Batas Kecamatan

Informasi Batas Kabupaten

2.3

Informasi Daerah Banjir

(32)

3.7 Perancangan Basis Data 3.7.1 Skema Relasi

Dari Diagram E-R diatas maka dapat digambarkan hubungan field-field antar entitas yang ada sebagai dibawah ini :

Gambar 3.10 Skema Relasi 3.7.2 Struktur Tabel

Pada sub bagian ini, akan diuraikan tabel-tabel yang terdapat dalam basis data yang digunakan dalam Sistem Informasi Geografis Bencana Banjir Kabupaten Cilacap.

Tabel 3.1 Tabel Batas Kabupaten Cilacap

No Nama Field Tipe Data Size

1 kode_kabupaten Character 4

(33)

33

4 jumlah_penduduk Float

Tabel 3.2 Tabel Batas Kecamatan Cilacap

No Nama Field Tipe Data Size

1 kode_kecamatan Character 4

2 nama Character 30

3 luas Float

4 jumlah_penduduk Float

Tabel 3.3 Tabel Batas Desa Cilacap

No Nama Field Tipe Data Size

1 kode_desa Character 4

2 nama Character 30

3 luas Float

4 jumlah_penduduk Float

Tabel 3.4 Tabel Daerah Banjir Cilacap

No Nama Field Tipe Data Size

1 kode Character 4

2 nama Character 20

(34)

3.8 Implementasi

Wujud dari hasil tahap implementasi ini nantinya adalah sebuah sistem yang siap untuk diuji. Dan implementasi dari sistem informasi geografis bencana banjir Kabupaten Cilacap ini adalah sebagai berikut :

3.8.1 Halaman Batas Kabupaten

Gambar 3.11 Halaman Batas Kabupaten 3.8.2 Halaman Batas Kecamatan

(35)

35

3.8.3 Halaman Batas Kecamatan Cipari

Gambar 3.13 Halaman Batas Kecamatan Cipari 3.8.4 Halaman Batas Kecamatan Cimanggu

(36)

3.8.5 Halaman Batas Kecamatan Cilacap Utara

Gambar 3.15 Halaman Batas Kecamatan Cilacap Utara 3.8.6 Halaman Batas Kecamatan Cilacap Tengah

(37)

37

3.8.7 Halaman Batas Kecamatan Cilacap Selatan

Gambar 3.17 Halaman Batas Kecamatan Cilacap Selatan 3.8.8 Halaman Batas Kecamatan Sidareja

(38)

3.8.9 Halaman Batas Kecamatan Sampang

Gambar 3.19 Halaman Batas Kecamatan Sampang 3.8.10 Halaman Batas Kecamatan Patimuan

(39)

39

3.8.11 Halaman Batas Kecamatan Nusawungu

Gambar 3.21 Halaman Batas Kecamatan Nusawungu 3.8.12 Halaman Batas Kecamatan Majenang

(40)

3.8.13 Halaman Batas Kecamatan Kroya

Gambar 3.23 Halaman Batas Kecamatan Kroya 3.8.14 Halaman Batas Kecamatan Kesugihan

(41)

41

3.8.15 Halaman Batas Kecamatan Kedungreja

Gambar 3.25 Halaman Batas Kecamatan Kedungreja 3.8.16 Halaman Batas Kecamatan Kawunganten

(42)

3.8.17 Halaman Batas Kecamatan Karang Pucung

Gambar 3.27 Halaman Batas Kecamatan Karang Pucung 3.8.18 Halaman Batas Kecamatan Jeruklegi

(43)

43

3.8.19 Halaman Batas Kecamatan Gandrung Mangu

Gambar 3.29 Halaman Batas Kecamatan Gandrung Mangu 3.8.20 Halaman Batas Kecamatan Dayeuh Luhur

(44)

3.8.21 Halaman Batas Kecamatan Binagun

Gambar 3.31 Halaman Batas Kecamatan Binagun 3.8.22 Halaman Batas Kecamatan Adipala

(45)

45

3.8.23 Halaman Batas Kecamatan Wanareja

Gambar 3.33 Halaman Batas Kecamatan Wanareja 3.8.24 Halaman Batas Desa

(46)

3.8.25 Halaman Daerah Banjir Atas

Pada halaman ini menampilkan daerah banjir atas di Kabupaten Cilacap. Dimana dalam gambar dibawah ini, daerah banjir atas ditandai dengan warna biru muda. Daerah banjir atas ini meliputi Kecamatan Padang Jaya dan Mulyasari. Karena biasanya di Kecamatan Padang Jaya dan Mulyasari ini sering terjadi bencan banjir.

Gambar 3.35 Halaman Daerah Banjir Atas

3.8.26 Halaman Daerah Banjir Atas Selatan

(47)

47

Gambar 3.36 Halaman Daerah Banjir Atas Selatan 3.8.27 Halaman Daerah Banjir Atas Wanareja

Pada halaman ini menampilkan daerah banjir atas Wanreja di Kabupaten Cilacap. Dimana dalam gambar dibawah ini, daerah banjir Wanreja ditandai dengan warna kuning agak kehijau-hijauan. Daerah banjir atas Wanareja ini meliputi Kecamatan Mekarsari dan Tarisi.

(48)

3.8.28 Halaman Daerah Banjir Citanduy

Pada halaman ini menampilkan daerah banjir Citanduy di Kabupaten Cilacap. Dimana dalam gambar dibawah ini, daerah banjir Citanduy ditandai dengan warna ungu. Daerah banjir Citanduy ini meliputi Kecamatan Kawunganten, Bantarsari, Grugu, Bojong dan Ujung Gagak.

Gambar 3.38 Halaman Daerah Banjir Citanduy 3.8.29 Halaman Zonasi Berbahaya

(49)

49

(50)

50 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa Praktek Kerja Lapangan (PKL), dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dalam membuat data vektor, data spasial dan data atribut untuk Kabupaten Cilacap, digabungkan menggunakan software MapInfo 9.0 dan Map Server, sehingga akan menghasilkan sebuah layout peta Kabupaten Cilacap.

2. Dalam pembuatan Sistem Informasi Geografis Bencana Banjir ini, menggunakan web server MS4W yang dibuat dalam sistem operasi windows.

3. Data vektor, data spasial dan data atribut yang dibuat di Kabupaten Cilacap tersebut terdiri dari Batas Kabupaten, Batas Kecamatan, Batas Desa, jalan, sungai, kontur, land use, daerah banjir, zona berbahaya dan peta tanah.

4. Berdasarkan analisa yang telah dilakukan dalam pembuatan Sistem Informasi Geografis Bencana Banjir ini, maka Kabupaten Cilacap memiliki 24 Kecamatan dan memliki 284 Desa, serta terdapat daerah kebencanaan yaitu berupa daerah banjir yang terjadi pada tahun 2009.

(51)

51

4.2 Saran

Untuk hasil yang lebih baik di masa yang akan datang, ada beberapa aspek yang dapat kami sarankan melalui Laporan Praktek Kerja Lapangan, yaitu :

1. Data yang dihasilkan dari pengamatan harus selalu diupdate setiap tahunnya agar dapat mengetahui keadaan wilayah yang sebenarnya.

(52)

DI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

KERJA PRAKTEK

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek

Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Universitas Komputer Indonesia

FERDIANSYAH

10107695

ALVIAN ROESADI

10107712

ASEP MOCHAMAD FAJRIN

10107740

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(53)

D

DaattaaPPrriibbaaddii

Nama Ferdiansyah

Nama Panggilan Ferdi

Tempat / Tanggal Lahir Pandeglang / 20 Agustus 1987

Kewarganegaraan Indonesia

Agama Islam

Jenis Kelamin Laki-Laki

Status Belum Menikah

Alamat Jl. Tubagus Ismail Dalam No. 24F RT.

03 RW. 01, Bandung

Telepon 085624487151

Email ferdi.ansyah@yahoo.com

P

PeennddiiddiikkaannFFoorrmmaall

2007 – Sekarang Universitas Komputer Indonesia

2003 – 2006 SMA Negeri 1 Pandeglang

2000 – 2003 SLTP Negeri 1 Pandeglang

1994 – 2000 SD Negeri Karaton 3 Pandeglang

W

WoorrkksshhooppddaannSSeemmiinnaarr

2007 Kuliah Bersama

2010 Seminar Cloud Computing

P

Ketua OSIS SLTP Negeri 1 Pandeglang Ketua Paskibra SLTP Negeri 1 Pandeglang

2004-2005 Wakil Ketua OSIS SMA Negeri 1 Pandeglang

K

Keeaahhlliiaann

Bahasa Pemrograman -C++

-Borland Delphi 7

Sistem Operasi

-Windows XP, Windows Vista, Windows Seven

(54)

-MySql

Lainnya

-Mengerti jaringan LAN / Konsep client server, mengerti hardware

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Bandung, 19 Januari 2011

(55)

D

DaattaaPPrriibbaaddii

Nama Alvian Roesadi

Nama Panggilan Alvian

Tempat / Tanggal Lahir Pandeglang / 23 Oktober 1989

Kewarganegaraan Indonesia

Agama Islam

Jenis Kelamin Laki-Laki

Status Belum Menikah

Alamat Jl. Tamansari Bawah No.87 Bandung

Telepon 08562070581

Email hamataidatchi@yahoo.com

P

PeennddiiddiikkaannFFoorrmmaall

2007 – Sekarang Universitas Komputer Indonesia

2004– 2007 SMA Negeri 2 Pandeglang

2001 – 2004 SLTP Negeri 1 Pandeglang

1995 – 2001 SD Negeri Ciputri 1Pandeglang

W

2010 Seminar Cloud Computing

P

Peennggaallaammaann B

Beerroorrggaanniissaassii

2002-2003 Pengurus OSIS Seksi Kebersihan SLTP Negeri 1 Pandeglang

K

Keeaahhlliiaann

Bahasa Pemrograman -C++

-Borland Delphi 7

Sistem Operasi

-Windows XP, Windows Vista, Windows Seven

Web -Ultraedit -JavaScript

Grafik

-Adobe Photoshop, Macromedia Dreamweaver 8

(56)

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Bandung, 19 Januari 2011

(57)

D

DaattaaPPrriibbaaddii

Nama Asep Mochamad Fajrin

Nama Panggilan Asep

Tempat / Tanggal Lahir Garut / 13 Oktober 1989

Kewarganegaraan Indonesia

Agama Islam

Jenis Kelamin Laki-Laki

Status Belum Menikah

Alamat Jl. Margamulya 239 Kec. Cimahi

Tengah Kota Cimahi

Telepon 082119072212

Email dr.enstein@yahoo.com

P

PeennddiiddiikkaannFFoorrmmaall

2007 – Sekarang Universitas Komputer Indonesia

2004– 2007 SMK Negeri 2 Bogor

2001 – 2004 SMP Negeri 15 Bogor

1995 – 2001 SD Negeri Sindang Sari Bogor

W

2010 Seminar Cloud Computing

P

Bahasa Pemrograman -C++

-Borland Delphi 7

Sistem Operasi

-Windows XP, Windows Vista, Windows Seven

Web -Ultraedit -JavaScript -PHP

Grafik

(58)

Lainnya

-Mengerti jaringan LAN / Konsep client server, mengerti hardware

Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Bandung, 19 Januari 2011

(59)

iii DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR SIMBOL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah ... ..2

1.3 Maksud dan Tujuan ... ..2

1.3.1 Maksud ... ..2

1.3.2 Tujuan ... .3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metode Penelitian ... ..3

1.6 Sistematika Penulisan ... ..5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Profil Tempat Kerja Praktek ... 7

(60)

iv

2.1.4 Struktur Organisasi dan Job Description Bagian Pusat

Penelitian Geoteknologi LIPI Bandung ... 12

2.2 Landasan Teori ... 15

2.2.1 Sistem ... 15

2.2.2 Informasi... 15

2.2.3 Geografi ... 15

2.2.4 Komponen Sistem Informasi Geografi (SIG)... 17

2.2.5 MapInfo 9.0 ... 18

2.2.6 MS4W... 19

2.2.7 Database ... 19

2.2.8 Macromedia Dreamweaver ... 19

2.2.9 Flowchart ... 20

BAB III PEMBAHASAN ... 21

3.1 Analisis Masalah ... 21

3.2 Analisis Sistem ... ..21

3.3 Analisis Prosedural ... 22

3.4 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional ... 26

3.4.1 Analisis Perangkat Keras (Hardware)... 26

3.4.2 Analisis Perangkat Lunak (Software) ... 27

3.5 Analisis Basis Data ... 27

(61)

v

3.6 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 29

3.6.1 Diagram Konteks ... 29

3.6.2 Data Flow Diagram ... 30

3.6.2.1 DFD Level 0 ... 30

3.6.2.2 DFD Level 1 Proses Pembuatan Peta ... 31

3.7 Perancangan Basis Data ... 32

3.7.1 Skema Relasi ... 32

3.7.2 Struktur Tabel ... 32

3.8 Implementasi ... 34

3.8.1 Halaman Batas Kabupaten ... 34

3.8.2 Halaman Batas Kecamatan ... 34

3.8.3 Halaman Batas Kecamatan Cipari ... 35

3.8.4 Halaman Batas Kecamatan Cimanggu ... 35

3.8.5 Halaman Batas Kecamatan Cilacap Utara ... 36

3.8.6 Halaman Batas Kecamatan Cilacap Tengah ... 36

3.8.7 Halaman Batas Kecamatan Cilacap Selatan ... 37

3.8.8 Halaman Batas Kecamatan Sidareja ... 37

3.8.9 Halaman Batas Kecamatan Sampang ... 38

3.8.10 Halaman Batas Kecamatan Patimuan ... 38

3.8.11 Halaman Batas Kecamatan Nusawungu ... 39

3.8.12 Halaman Batas Kecamatan Majenang ... 39

3.8.13 Halaman Batas Kecamatan Kroya ... 40

(62)

vi

3.8.17 Halaman Batas Kecamatan Karang Puncung ... 42

3.8.18 Halaman Batas Kecamatan Jeruklegi ... 42

3.8.19 Halaman Batas Kecamatan Gandrung Mangu ... 43

3.8.20 Halaman Batas Kecamatan Dayeuh Luhur ... 43

3.8.21 Halaman Batas Kecamatan Binagun ... 44

3.8.22 Halaman Batas Kecamatan Adipala ... 44

3.8.23 Halaman Batas Kecamatan Wanareja ... 45

3.8.24 Halaman Batas Desa ... 45

3.8.25 Halaman Daerah Banjir Atas ... 46

3.8.26 Halaman Daerah Banjir Atas Selatan ... 46

3.8.27 Halaman Daerah Banjir Atas Wanareja ... 47

3.8.28 Halaman Daerah Banjir Citanduy ... 48

3.8.29 Halaman Zonasi Berbahaya ... 49

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 50

4.1 Kesimpulan ... 50

(63)

DAFTAR PUSTAKA

Prahasta, Eddy. 2004. Sistem Informasi Geografis : Tools dan Plus-Ins. Penerbit Informatika. Bandung.

Prahasta, Eddy. 2004. Sistem Informasi Geografis : Tutorial ArcView. Penerbit Informatika.Bandung.

Prahasta, Eddy. 2005. Sistem Informasi Geografis : Konsep-konsep Dasar. Penerbit Informatika.Bandung.

BMG. 2007. Buletin Meteorologi Dan Geofisika. Balai Besar Meteorologi dan Geofisika. Tangerang.

http://teriyakiboz.blogspot.com/2007/09/geographic-information-system-gis.html 1 September 2010, pukul 13:45 WIB.

http://climatechange.menlh.go.id/index.php?option=content&task=view&id=14&Ite mid=2 5 September 2010, pukul 15:10 WIB.

http://elcom.umy.ac.id/elschool/mualllim_muhammadiyah/file.php/1/materi/Geografi /cuaca%20DAN20iklim.pdf 10 September 2010, pukul 12:45 WIB

(64)

i

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala nikmat dan

karunia yang telah diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Kerja

Praktek ini dengan judul “SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BENCANA

BANJIR KABUPATEN CILACAP DI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN

INDONESIA”.

Penyusunan Laporan Kerja Praktek ini merupakan salah satu syarat

memenuhi Mata Kuliah Kerja Praktek Program Strata Satu Jurusan Teknik

Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, di Universitas Komputer

Indonesia.

Dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini, kami telah mendapatkan

banyak bantuan dari berbagai pihak, baik dari segi materi, spirit maupun

masukan-masukan yang sangat membangun. Pada kesempatan ini secara khusus

kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan, semangat, kasih sayang serta

doa.

2. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

3. Bapak Iskandar Ikbal, S.T. selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu serta bantuan kepada kami dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini.

4. Bapak Wawan Hendriawan N, A. Md. selaku pembimbing Praktek Kerja

Lapangan.

(65)

ii

6. Bapak/Ibu staff Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung.

7. Karyawan Sekretariat Jurusan Teknik Informatika fakultas Teknik dan Ilmu

Komputer Universitas Komputer Indonesia.

8. Seluruh Staf Perpustakaan yang membantu kami untuk mendapatkan referensi

dalam penyusunan laporan.

9. Kakak dan adikku yang tersayang atas semua semangat dan doanya.

10.Teman-teman kelas IF-15 2007 atas semua dukungan dan bantuan ilmu yang

diberikan kepada kami selama kuliah bersama di Universitas Komputer

Indonesia.

11.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan kami satu persatu.

Kami menyadari bahwa penulisan Laporan Kerja Praktek ini masih jauh

dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang

bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang.

Akhir kata, semoga Laporan Kerja Praktek ini dapat bermanfaat bagi kami

khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Bandung, Desember 2010

(66)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BENCANA BANJIR

KABUPATEN CILACAP

DI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

FERDIANSYAH

10107695

ALVIAN ROESADI

10107712

ASEP MOCHAMAD FAJRIN

10107740

Pembimbing Kerja Praktek I Pembimbing Kerja Praktek II

Wawan Hendriawan N, A. Md. Iskandar Ikbal, S.T

NIP. 320007629 NIP. 41277006020

Mengetahui,

Ketua Jurusan Teknik Informatika

Gambar

Gambar 3.8 DFD Level 0
Gambar 3.9 DFD Level 1 Proses Pembuatan Peta
Tabel 3.1 Tabel Batas Kabupaten Cilacap
Gambar 3.11 Halaman Batas Kabupaten
+7

Referensi

Dokumen terkait

Fitur dalam cloud medical record and monitoring yang dapat diakses oleh pengunjung (pasien) pada situs cloud M2Rec dapat dilihat pada Gambar 9. 4) Spesifikasi Teknologi Server:

Listing program menyalakan semua port (set tiap port sebagai luaran). Pada gambar 4.1 hasil yang diperoleh adalah semua port akan mengeluarkan tegangan sebesar ±

Yoon dkk mendapati hubungan yang kuat antara beberapa sitokin (IL-6, IL-1β, IL-8, TNF-α) di cairan amnion dengan palsi serebral pada satu studi kohort bayi sampai dengan berusia

diharapkan dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas komunikator dan kualitas pesan dalam memberikan sosialisasi karena telah terbukti bahwa keduanya mempunyai pengaruh yang

Pada perabaan (palpasi) didaerah perut kanan bawah, seringkali bila ditekan akan terasa nyeri dan bila tekanan dilepas juga akan terasa nyeri (Blumberg sign) yang mana

diperuntukkan sebagai tempat penyimpanan limbah radioaktif dengan aktivitas rendah dan sedang yang berupa sumber radiasi bekas radioterapi yang telah terkondisioning, limbah

pada esensi dirinya dan juga pada diri orang lain, serta juga

Dilihat dari hasil pengaruh signifikan secara simultan dari experiental marketing yang terdiri dari fisikal, emosional, intelektual dan spiritual terhadap loyalitas