Mengembangkan
Technopreneurship
Korporat
Bisnis Networking
kenapa
intrapreneurship …?
Perubahan lingkungan bisnis yang amat cepat
Makin menipisnya batas-batas antar negara
Peran sumber daya manusia yang makin
penting dan menentukan
Makin
powerful
-nya
knowledge dan
informasi
Konsep…
Penelitian terbaru telah
mendefinisikan technopreneurship
korporat sebagai suatu proses
dimana seorang individu atau
sekelompok orang, dalam suatu
organisasi, menciptakan
organisasi baru atau mendorong
pembaharuan atau inovasi dalam
Definisi….
KEWIRAUSAHAAN
YANG DIPRAKTEKKAN
DI DALAM ORGANISASI
YANG MAPAN
(AB Susanto)The intrapreneur acts within the confines of an existing organisation
“Intrapreneurship is
entrepreneurial action within a
hierarchically structured
organization”
(Röpke, 1992, p.1)“An intrapreneur is an
entrepreneur functioning
within the boundaries of
a conventional company”
“Intrapreneurship is a
hybrid form of
entrepreneurship“
(Hiscrich, R, 1986)“Intrapreneurship is the
process of profitably
creating innovation within
an organizational setting“
Resiko usaha tidak ditanggung oleh intrapreneur melainkan oleh perusahaan.
Kebebasan dalam berkreasi yang membutuhkan persetujuan dari perusahaan.
Pengembangan entrepreneurship pada perusahaan dapat mengarah pada pembentukan Collective Entrepreneurship
Intrapreneurs kadangkala dilukiskan
sebagai
“a dreamer who does.”
Mereka
cenderung berorientasi tindakan.
Mereka dapat bergerak dengan cepat
agar sesuatu dapat berjalan. Mereka
berorientasi tujuan, senang
mengerjakan apapun untuk
mewujudkan tujuan mereka. Mereka
adalah juga kombinasi dari
thinker,
doer, planner,
dan
worker.
Mereka
mengkombinasikan visi dan tindakan.
intrapreneurship
Sufisme dalam Perusahaan
hasil wawancara 100 perusahaan besar dengan 1000 jam wawancara INTRAPRENEUR MELIHAT PERUSAHAAN SEBAGAI PERWUJUDAN KOLEKTIF RUH INDIVIDU-INDIVIDU YANG BEKERJA DI DALAMNYA
INTRAPRENEUR MENGANDALKAN INTUISINYA DAN TAHU BAGAIMANA CARA MENGGUNAKANNYA PADA SAAT DIPERLUKAN
intrapreneur menjalani hidup dari
suatu basis spiritual, dan terus
memelihara hubungan mereka dengan
sifat spiritual diri mereka, orang lain,
dan dunia di sekeliling mereka
INRAPRENEUR TERLIBAT
DALAM SUATU BISNIS
DENGAN HATI DAN JIWA DAN
BERADA DALAM BISNIS
UNTUK MENDUKUNG HATI
DAN JIWA ORANG-ORANG
YANG BEKERJA BERSAMANYA
Para intrapreneur bergerak dengan mudah dari dunia spiritual ke dunia bisnis. Mereka adalah para visioner dengan kaki yang tegak di atas tanah. Mereka mementingkan kesatuan segala
sesuatu tapi, pada saat yang sama, mereka mampu memusatkan perhatian pada detil
CIRI
Intrapreneur
1. Kejujuran total
Rahasia pertama kesuksesan bisnis adalah mengatakan hanya apa yang benar dan
mengatakannya dengan konsistensi total. Integritas bukanlah semata-mata gagasan yang mulia, ia adalah alat bagi kesuksesan personal dan organisasi. Mereka juga amat jujur kepada diri mereka sendiri, betapa
pun kadangkala kebenaran itu menyakitkan.
CIRI Intrapreneur
2. Fairness
Melakukan apa yang mereka
katakan, dan tak mengatakan apa yang mereka tak lakukan. Di
antara keunggulan para
intrapreneur adalah kemampuan mereka untuk bertanya: Apakah sudah fair buat semua pihak?
Meski dalam situasi pressure yang amat besar.
CIRI Intrapreneur
3. Pengetahuan diri
Amat concern mengenai
pentingnya belajar tentang diri
mereka sendiri. Mereka mengenali bahwa pikiran, tubuh, dan ruh
adalah alat-alat yang dengannya mereka melakukan tindakan.
Intrapreneur memberikan perhatian besar pada upaya menguji motif-motif, sejarah (masa lampau), dan perasaan-perasaan mereka.
CIRI Intrapreneur
4. Fokus terhadap
kontribusi
Tak seperti banyak digambarkan para pehumor dan kartunis,
intrapreneur amat concern dengan kesejahteraan dan empowerment
orang lain. Kontribusi (mereka
terhadap orang lain) selalu berada di latar depan niat-niat mereka
CIRI Intrapreneur
5. Spiritualitas (nondogmatik)
Sebagai sipiritualis, intrapreneur memiliki kelebihan untuk melihat di balik hal-hal yang partikular kepada kesalinghubungan (interdependensi) universal yang mengikat segala sesuatu
CIRI Intrapreneur
6. Mencapai lebih banyak hasil
dengan lebih sedikit upaya
Inilah salah satu kredo dan gaya bekerja intrapreneur. Mereka belajar untuk memusatkan
perhatian pada masa sekarang. Hanya jika kita berada di masa sekarang, dan bukannya terjebak dalam penyesalan terhadap masa lampau dan kekhawatiran tentang masa depan, waktu bisa ditaklukkan. Karena, memang hanya masa
CIRI Intrapreneur
7. Mengekspose yang terbaik
dalam diri mereka dan
orang lain
Intrepreneur mengetahui cara
untuk selalu memelihara fokus
pada esensi dirinya dan juga pada
diri orang lain, serta juga cara
CIRI Intrapreneur
8. Keterbukaan terhadap perubahan
Para intrepreneur memiliki penghormatan, bahkan kesenangan, terhadap perubahan hingga ke tulang sumsum mereka. Mereka tahu bahwa segala sesuatu terus berubah, beginilah memang kehidupan berjalan. Karena itu, mereka mampu melepaskan kecenderungan untuk merasa benar, karena sikap seperti ini seringkali menghalangi untuk bisa terus-menerus beradaptasi
terhadap perubahan.
Sebaliknya, para intrapreneur terus belajar mengenai cara mengalir bersama perubahan dan bahkan
berkembang di atas perubahan itu. Kalau bukan intrapreneur mengalami mabuk laut di tengah perubahan karena mereka menipu diri dengan
CIRI Intrapreneur
9. Cita-rasa humor yang tinggi
Para intrapreneur banyak tertawa. Mereka mudah melihat kekonyolan hidup dari hewan yang bernama
manusia ini. Mereka pun cepat
memasukkan diri mereka ke dalam humor-humor yang mereka buat. Karena, mereka menyadari
kesakralan dan, terkadang, absurditas hidup ini.
CIRI Intrapreneur
10. Visi jauh kedepan dan fokus
yang cermat
Intrapreneur memiliki bakat untuk mengajak orang memiliki mimpi-mimpi besar. Mereka bisa berdiri di masa depan dan menggambar peta terinci tentang cara
CIRI Intrapreneur
11.Disiplin-diri yang ketat
disiplin intrapreneur bersumber dari gairah. Pada umumnya mereka tak bertumpu pada disiplin otoriter yang didorong oleh rasa takut. Mereka
memotivasi diri mereka melalui suatu sense of purpose yang jelas. Model disiplin seperti ini
menjadikan mereka flexible dan mudah menyesuaikan diri,
CIRI Intrapreneur
12. Keseimbangan
Intrapreneur selalu mencari keseimbangan hidup mereka dalam sedikitnya empat
bidang kehidupan: keintiman perkawinan, keluarga, dan persahabatan; pekerjaan; spiritualitas; dan masyarakat (termasuk sosial dan politik). Karena, seperti
dikatakan Stehen Covey, keseimbangan dibutuhkan bagi pencapaian sukses yang sebenarnya.
INOVASI
Kemampuan untuk melihat sesuatu dengan
cara yang baru
PENGAMBILAN RESIKO YANG TERKALKULASI Kemampuan untuk mengambil kesempatan yang sudah diperhitungkan dan menganggap kegagalan sebagai suatu pengalaman belajar KREATIVITAS Kemampuan untuk memperkirakan berbagai kemungkinan di masa depan dan
secara proaktif menciptakan apa
yang diidamkan
Intrapreneur
Merekayasa
Perusahaan
•
Menetapkan tujuan
eksplisit
•
Ciptakan sistem
umpan balik dan
positive reinforcement
•
Menekankan
tanggung jawab
individu
•
Berikan imbalan
berdasarkan hasil
Filosofi Inovatif Intrapreneur
• MENDORONG TINDAKAN • GUNAKAN PERTEMUAN INFORMAL • TOLERANSI TERHADAP KESALAHAN, SUATU PEMBELAJARAN • BERJUANG MENDAPATKAN IDE • BERIKAN IMBALAN PADA INOVASI• DISAIN RUANG UNTUK
MENDORONG KOMUNIKASI INFORMAL
• BUATLAH IDE CEMERLANG, BEKERJALAH SECARA DIAM-DIAM DENGAN IDE BARU
• TEMPATKAN ORANG PADA PROYEK BERORIENTASI MASA DEPAN
• DUKUNGLAH ORANG UNTUK MENGHINDARI PROSEDUR DAN BIROKASI YANG KAKU
• BERIKAN IMBALAN DAN PROMOSIKAN PERSONAL YANG INOVATIF
Elemen Khusus
dari Strategi
Intrapreneurial
•
Mengembangkan visi
•
Mendorong inovasi
•
Merestrukturisasi
lingkungan
intrapreneur
•
Mengembangkan tim
gabungan
Shared Vision
Belonging
Having a purpose Beyond the daily
work
Relationships
Mutual trust and a supportive basic attitude
prevail Commitment Active, committed participation of employees Structure
Local initiative and central synthesis
Mission and Vision
ATURAN INTRAPRENEUR DALAM BERINOVASI
•
Jangan matikan proyek
•
Toleransi terhadap kesalahan
•
Jaga agar divisi tetap kecil
•
Motivasi menjadi pemenang
•
Tetap dekat dengan pelanggan
Instrumen untuk Mengukur Faktor Kunci Lingkungan Intrapreneur
•
Dukungan manajemen
•
Otonomi/Keleluasaan
Pekerjaan
•
Imbalan/penguatan
•
Ketersediaan waktu
•
Batasan
organisasional
Sepuluh Aturan Intrapreneur
1. Datanglah untuk bekerja setiap hari seolah-olah akan dipecat
2. Hindari berbagai permintaan yang bertujuan menghentikan impian Anda
3. Lakukan pekerjaan apapun yang diperlukan agar proyek Anda berjalan, meskipun di luar
job description Anda
4. Bekerjasamalah dengan orang yang tepat yang dapat membantu Anda
5. Bangun spirited team: pilih dan bekerjalah hanya dengan mereka yang terbaik
6. Bekerja di bawah tanah sepanjang Anda
mampu – publisitas menggerakkan mekanisme imunitas korporat
7. Setia dan terpercaya bagi pihak sponsor Anda 8. Ingatlah bahwa lebih mudah untuk
memaafkan dari pada minta izin
9. Jujur terhadap tujuan Anda, tetapi realistis terhadap cara untuk mencapainya